aplikasi pupuk organik cair sampah rumah tangga …eprints.stiperdharmawacana.ac.id/8/1/jurnal denny...
TRANSCRIPT
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 1
Universitas Tamansiswa Padang
APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR SAMPAH RUMAH TANGGA
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)
Denny Kurniawan
Programstudi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa
ABSTRAK
Percobaan tentang aplikasi POC telah dilakukan pada lahan kebun dengan jenis
tanah pasir di Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto tanggah dimulai sejak bulan
Oktober 2013 sampai Desember 2013, bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi POC
sampah rumah tangga yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil kacang panjang.
Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktor dengan 3
kelompok. Perlakuan yang dicobakan adalah Pupuk Organik Cair sampah rumah tangga
yang terdiri dari 5 perlakuan konsentrasi dengan taraf : 0%, 5, 10, 15, dan 20%.
Sehingga terdapat 15 petak percobaan. Bahan yang digunakan adalah kacang panjang
varietas PARADE TA VI yang ditanam 2 biji/lubang, dengan jarak tanam 30 x 60 cm
secara tugal. Pupuk dasar yang diberikan setengah rekomendasi adalah pupuk kandang
180 kg/ha, pupuk urea sebanyak 50 kg/ha setara dengan 18 g/plot, SP36 100 kg/ha
setara dengan 21,6 g/plot dan KCl 50 kg/ha setara dengan 10,8 g/plot. SP36 dan KCl
diberikan keseluruhan pada awal waktu tanam, sedangkan urea 1/2bagian pada saat
tanam dan 1/2 bagian lagi pada waktu tanaman berumur 3 minggu. Setiap pengamatan
dirata-ratakan untuk masing-masing plot perlakuan kemudian dianalisis dengan sidik
ragam jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT pada taraf 5%. Variabel
yang diamati adalah : panjang batang utama, panjang daun terpanjang, umur berbunga,
umur panen pertama, jumlah bunga, umur panen pertama, panjang polong per tanaman,
jumlah polong per tanaman, berat polong segar per tanaman dan total hasil per plot dan
per ha. Pupuk organik cair sampah rumah tangga dapat meningkatkan panjang daun
terpanjang, jumlah polong segar per tanaman, berat polong segar per tanaman dan total
hasil polong per plot dan per ha sebanyak 11.058 kg,setara dengan 30.7 ton per ha.
Konsentrasi pupuk organik cair sampah rumah tangga 5% memberikan hasil yang
terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang per plot.
Kata kunci: POC sampah rumah tangga, Kacang panjang
PENDAHULUAN
Kacang panjang merupakan salah satu tanaman perdu semusim yang banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, baik sebagai sayuran maupun sebagai lalapan
dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin A, vitamin B,
vitamin C, dan mineral. Bijinya banyak mengandung protein, lemak dan karbohidrat.
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 2
Universitas Tamansiswa Padang
Komoditi ini merupakan sumber protein nabati yang cukup potensial, selain dapat
digunakan sebagai sumber pangan, dan obat-obatan, tanaman kacang panjang juga dapat
meningkatkan kesuburan tanah, karena akar-akarnya bersimbiosis dengan bakteri
Rhizobium yang mampu mengikat Nitrogen (N2) dari udara (Rahayu, 2007).
Produktivitas polong segar kacang panjang di Indonesia masih tergolong rendah,
yaitu 4,8 ton/ha (Departemen Pertanian, 2002), sedangkan di Thailand mencapai 7,2
ton/ha dan Australia 30 ton/ha, sementara potensi hasil polong ditingkat penelitian dapat
mencapai rata-rata 17,4 ton/ha (Kusno, 2000). Hal ini disebabkan oleh teknik budidaya
yang masih bersifat usaha sampingan atau belum intensif dalam skala usaha agribisnis.
Mengingat semakin meningkatnya permintaan dan kebutuhan kacang panjang, maka
perlu dicarikan solusi dari sistem budidaya yang dapat meningkatkan hasil kacang
panjang. Salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas kacang panjang dapat
dilakukan dengan pemupukan yang tepat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dapat dilakukan upaya pemupukan. Dalam
aplikasi, biasanya petani melakukan pemupukan dengan pupuk buatan yang diberikan
melalui tanah. Upaya yang dapat ditempuh agar pemupukan lebih efektif dan efisien
adalah dengan menyemprotkan larutan pupuk melalui daun tanaman, hal ini bertujuan
agar usur hara yang diberikan akan diserap langsung oleh tanaman melalui stomata
sehingga dengan sendirinya unsur hara yang disemprotkan masuk ke dalam jaringan
daun dan langsung dimanfaatkan oleh tanaman.
Saat ini, produk pertanian yang dihasilkan dengan menggunakan pupuk organik
lebih disukai masyarakat, karena produk tersebut lebih aman bagi kesehatan.
Masyarakat di Negara-negara maju mulai beralih mengkomsumsi produk yang
dihasilkan secara organik. Produk yang dihasilkan dari budidaya pertanian yang
menggunakan pupuk organik memiliki nilai jual yang lebih baik.
Pupuk organik cair (POC) adalah pupuk yang kandungan bahan kimianya
rendah maksimal 5%, dapat memberikan hara yang sesuai dengan kebutuhan tanaman
pada tanah, karena bentuknya yang cair, jika terjadi kelebihan kapasitas pupuk pada
tanah dengan sendirinya tanaman akan mudah penyerapan komposisi pupuk yang
dibutuhkan. POC dalam pemberianya jelas lebih merata, tidak akan terjadi penumpukan
pupuk di satu tempat, hal ini disebabkan POC 100 % larut. POC ini mempunyai
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 3
Universitas Tamansiswa Padang
kelebihan dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara dan tidak bermasalah dalam
pencucian hara juga mampu menyediakan hara secara cepat (Musnamar, 2004).
Bahan baku POC yang sangat bagus dari sampah organik yaitu bahan organik
basah atau bahan organik yang mempunyai kandungan air tinggi seperti sisa buah-
buahan atau sayur-sayuran. Selain mudah terurai, bahan ini juga kaya akan nutrisi yang
dibutuhkan tanaman. Semakin besar kandungan selulosa dari bahan organik (C/N rasio)
maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama (Parnata, Ayub S, 2004).
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yg berbentuk
padat yang telah diambil bagian utamanya, telah mengalami pengolahan dan sudah tidak
bermanfaat, dari segi ekonomi sudah tidak ada harganya lagi dan dari segi lingkungan
dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan kelestarian alam (Amurwaraharja,
2006).
Hasil penelitian Taufika (2011) pada tanaman wortel menunjukkan bahwa
pemberian dosis pupuk organik cair 135ml/tanaman dengan pemberian P0C sampah
kota memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot segar umbi/tanaman.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis telah melakukan penelitian dengan
judul “Aplikasi pupuk organik cair sampah rumah tangga terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman kacang panjang (Vigna Sinensis L.)”.
BAHAN DAN METODE
Percobaan ini telah dilakukan pada lahan kebun dengan jenis tanah pasir di
Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto tanggah dimulai sejak bulan Oktober 2013
sampai Desember 2013.
Bahan yang digunakan untuk percobaan ini adalah benih kacang panjang
varietas PARADE TA VI, Pupuk Cair sampah rumah tangga, EM 4, pupuk kandang,
pupuk Urea, SP36, KCl, Lannate dan Dithane M-45. Sedangkan alat yang digunakan
adalah cangkul, parang, sekop, sprai 1 ltr, lanjaran, meteran, label, timbangan, tali,
bambu, ember,gelas ukur, alat – alat tulis dan komposter 20 liter.
Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktor
dengan 3 kelompok. Perlakuan yang dicobakan adalah Pupuk Cair sampah organik yang
terdapat dari 5 perlakuan konsentrasi dengan taraf : 0%, 5, 10, 15, dan 20%. Sehingga
terdapat 15 petak percobaan. Setiap plot terdiri dari 12 tanaman kacang panjang, 2
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 4
Universitas Tamansiswa Padang
tanaman dijadikan sebagai sampel. Data hasil pengamatan dianalisis secara sidik ragam
dengan uji 5 % jika berbeda nyata dilanjutan dengan Duncan’s Multiple Range Test
(DMRT) pada taraf 5 %.
Variabel yang diamati adalah : panjang batang utama, panjang daun terpanjang,
umur berbunga, umur panen pertama, jumlah bunga, umur panen pertama, panjang
polong per tanaman, jumlah polong per tanaman, berat polong segar per tanaman dan
total hasil per plot dan per ha.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Panjang batang utama tanaman kacang panjang pada beberapa konsentrasi
POC sampah rumah tangga (5 MST)
Konsentrasi POC % Panjang Batang Utama (cm)
0 311
5 351
10 340
15 336
20 344
KK 6.63
Angka-angka pada lajur panjang batang utama berbeda tidak nyata menurut uji F 5%.
Pada Tabel 1 terlihat bahwa konsentrasi POC sampah rumah tangga berbeda
tidak nyata terhadap panjang batang utama tanaman kacang panjang berturut-turut dari
yang terpanjang 351-311 cm. Tidak adanya pengruh POC sampah rumah tangga
terhadap panjang batang utama diduga bahwa lahan ditempat penelitian sudah cukup
subur, dibuktikan dari hasil panjang batang utama tanaman sudah cukup baik, sehingga
semua konsentrasi POC sampah rumah tangga berpengaruh tidak nyata terhadap
tanaman kacang panjang. Keadaan ini lebih dipengaruhi oleh botani tanaman kacang
panjang. Lakitan (2007), menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman
dipengaruhi oleh faktor genetik.
Hubungan antara pemberian konsentrasi POC sampah rumah tangga dengan
panjang batang utama tanaman kacang panjang disajikan pada Gambar 1.
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 5
Universitas Tamansiswa Padang
Gambar 1. Hubungan antara perlakuan dengan panjang batang utama tanaman kacang
panjang pada umur 1- 5 MST.
Pada gambar 1 melihatkan bahwa pemberian beberapa konsentrasi POC sampah
rumah tangga dengan taraf 0,5,10,15 dan 20% menunjukan pertumbuhan yang relatif
seragam pada panjang batang utama hingga 5 MST. Hasil 5 MST terlihat pada gambar
adanya perbedaan panjang batang utama pada konsentrasi 5% namun dianalisis secara
statistic tidak memberikan pengaruh yang nyata, diduga ketersediaan unsur hara pada
tanah telah tersedia sehingga penyerapan unsur hara pada tanah dapat di manfaatkan
oleh tanaman kacang panjang dengan baik.
Tabel 2. Panjang daun terpanjang pada beberapa konsentrasi POC sampah rumah
tangga.
Konsentrasi POC % Panjang Daun Terpanjang (cm)
0 13.1 a
5 18.3 b
10 16.3 c
15 17.5 c
20 16.2 c
KK 9.55
Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata
pada uji DMRT dengan taraf 5%.
Tabel 2 menunjukkan bahwa panjang daun terpanjang akibat pemberian
beberapa konsentrasi POC sampah rumah tangga berbeda nyata dengan hasil terpanjang
pada konsentrasi 5% yaitu 18.3 cm, sedangkan yang terpendek terlihat pada 0% yaitu
13.1 cm. Hal ini mengindikasikan bahwa konsentrasi POC sampah rumah tangga dapat
memenuhi kebutuhan hara bagi tanaman.
0
50
100
150
200
250
300
350
1 2 3 4 5
Pa
nja
ng
Ba
tan
g U
tam
a (c
m)
Minggu Setelah Tanam (MST)
0%
5%
10%
15%
20%
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 6
Universitas Tamansiswa Padang
Tabel 3. Umur berbunga tanaman kacang panjang akibat pemberian beberapa
konsentrasi POC sampah rumah tangga
Konsentrasi POC % Umur berbunga (hari)
0 43.0
5 42.6
10 42.3
15 41.6
20 41.6
KK 3.94
Angka-angka pada lajur umur berbunga tanaman kacang panjang berbeda tidak nyata
menurut uji F 5%.
Tabel 3 melihatkan pemberian beberapa konsentrasi POC sampah rumah tangga
terhadap kacang panjang tidak memberikan pengaruh pada parameter umur berbunga.
Kisaran umur muncul bunga yaitu 43.0 - 41.6 hari. Terlihat dari respon semua perlakuan
relatif sama. Bunga kacang panjang tidak tumbuh dan mekar secara serentak. Hal ini
disebabkan penambahan POC sampah rumah tangga tidak secara langsung berperan
pada pembungaan karena pembungaan sangat dipengaruhi oleh faktor genetik dan
faktor lingkungan. Hal ini sesuai dengan menurut Pitojo ( 2006) bahwa pembungaan
merupakan bagian dari siklus hidup tanaman yang sangat diperlukan oleh faktor genetik
dan lingkungan. Dilihat dari faktor genetik kacang panjang memiliki umur berbunga
rata-rata 30 HST.
Tabel 4. Jumlah bunga tanaman kacang panjang akibat pemberian konsentrasi POC
sampah rumah tangga
Konsentrasi POC % Jumlah bunga
0 135.0
5 148.3
10 142.6
15 137.3
20 140.3
KK 15.74
Angka-angka pada jumlah bunga tanaman kacang panjang berbeda tidak nyata menurut
uji F 5%.
Tabel 4 memperlihatkan bahwa pemberian beberapa konsentrasi POC sampah
rumah tangga terhadap kacang panjang tidak memberikan pengaruh pada parameter
umur berbunga. Kisaran bunga yaitu 148.3 – 135.0 kuntum .
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 7
Universitas Tamansiswa Padang
Menurut Murbandono (2001) Unsur hara yang terdapat dalam pupuk organik
lambat tersedia untuk pertumbuhan tanaman, akan tetapi dengan penggunaan pupuk
organik perbaikan tanah akan terus berlangsung. Sejalan dengan Lingga dan Marsono
(2003) ketersedian hara yang cukup diperlukan selama fase generatif.
Tabel 5. Umur panen pertama tanaman kacang panjang pada beberapa konsentrasi POC
sampah rumah tangga.
Konsentrasi POC % Umur panen pertama (hari)
0 47
5 42
10 45
15 43
20 46
KK 4.97
Angka-angka pada umur panen pertama berbeda tidak nyata menurut uji F 5%.
Tabel 5 memperlihatkan bahwa pemberian beberapa konsentrasi POC sampah
rumah tangga berbeda tidak nyata pada umur panen pertama. Kisaran umur panen
pertama kacang panjang yaitu 47 - 42 hari. Hal ini disebabkan pemberian konsentrasi
POC sampah rumah tangga erat kaitannya dengan umur muncul bunga pertama kacang
panjang (Tabel 3) yang tidak berpengaruh meskipun konsentrasi yang diberikan lebih
tinggi. Umur panen pertama dipengaruhi oleh umur muncul bunga pertama. Sedangkan
umur muncul bunga pertama sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu
dan curah hujan. Menurut Gardner, Brent Pearce, Roger dan Mitchell (2000) umur
berbunga suatu tanaman dipengaruhi oleh intesitas penyinaran, suhu dan curah hujan.
Tabel 6. Panjang polong per tanaman kacang panjang akibat pemberian beberapa
konsentrasi POC sampah rumah tangga.
Konsentrasi POC % Panjang polong per tanaman (cm)
0 68.76
5 76.43
10 73.33
15 71.40
20 74.16
KK 9.88
Angka-angka pada panjang polong per tanaman berbeda tidak nyata menurut uji F 5%.
Pada Tabel 6 terlihat bahwa panjang polong per tanaman kacang panjang pada
pemberian POC sampah rumah tangga berbeda tidak nyata. Panjang polong per
tanaman kacang panjang berada pada kisaran 76.43 – 68.76 cm. Hal ini diduga POC
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 8
Universitas Tamansiswa Padang
sampah rumah tangga yang diberikan pada berbagai konsentrasi belum bisa
dimanfaatkan tanaman dengan optimal sehingga hasil yang didapatkan tidak
berpengaruh satu sama lain. Kemungkinan yang terjadi adalah pembentukan panjang
polong merupakan sifat yang dipengaruhi oleh genetik tanaman, sesuai dengan pendapat
Lakitan (2007), bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh
faktor genetik.
Penampilan panjang polong pertanaman, tanaman kacang panjang disajikan
pada Gambar 2.
Gambar 2. Penampilan panjang polong pertanaman akibat pemberian konsentrasi POC
sampah rumah tangga pada tanaman kacang panjang
Berdasarkan gambar diatas pengamatan panjang polong per tanaman kacang
panjang dapat dilihatkan bahwa pemberian konsentrasi POC sampah rumah tangga
dengan taraf 0%, 5, 10, 15 dan 20% menunjukan panjang polong yang tidak seragam,
terlihat pada gambar adanya perbedaan panjang polong pada pemberian konsentrasi 5%
namun dianalisis secara statistik tidak memberikan pengaruh yang nyata, diduga bahwa
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik.
Tabel 7. Jumlah polong segar per tanaman kacang panjang akibat pemberian beberapa
konsentrasi POC sampah rumah tangga.
Konsentrasi POC % Jumlah polong per tanaman
0 40.0 a
5 60.7 b
10 51.6 c
15 44.0 c
20 50.6 c
KK 11.43
Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata
pada uji DMRT dengan taraf 5%.
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 9
Universitas Tamansiswa Padang
Pada Tabel 7 dilihat bahwa pemberian beberapa konsentrasi POC sampah rumah
tangga memperlihatkan perbedaan yang nyata terhadap jumlah polong per tanaman
yaitu berurut dari jumlah polong per plot 60.67 – 40.00 polong. Hal ini dikarenakan
konsentrasi POC sampah rumah tangga yang diberikan dapat meningkatkan jumlah
unsur hara yang diserap tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini
sesuai pendapat Haryadi, S (2002), bahwa dengan cukupnya kebutuhan hara tanaman
baik unsur makro maupun mikro, akan membantu mikro organism tanaman berjalan
lancar, selanjutnya akan berguna dalam memacu pertumbuhan tanaman antara lain
jumlah polong segar pertanaman.
Tabel 8. Berat polong segar per tanaman kacang panjang akibat pemberian beberapa
konsentrasi POC sampah rumah tangga.
Konsentrasi POC % Berat polong segar per tanaman (g)
0 1.033,3 a
5 1.533,3 b
10 1.291,6 c
15 1.233,3 c
20 1.316,7 c
KK 10.52
Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata
pada uji DMRT dengan taraf 5%.
Tabel 8 melihatkan pemberian beberapa konsentrasi POC sampah rumah tangga
terhadap berat polong kacang panjang memperlihatkan perbedaan nyata. Kisaran berat
polong segar per tanaman yaitu 1.533.30 – 1.033.30 g. Hal ini menunjukkan bahwa
POC sampah rumah tangga yang diberikan dalam berbagai konsentrasi mampu
memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter berat polong segar per tanaman
kacang panjang, karena hara yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi oleh pemberian
POC sampah rumah tangga pada konsentrasi 5%, sehingga pembentukan dan pengisian
polong kacang panjang dapat terjadi dengan optimal.
Pemupukan melalui daun selama tahap pengisian polong dapat meningkatkan
pengisian polong kacang panjang. Pemberian zat hara melalui daun akan mengatasi
kekurangan hara di dalam daun sebagai akibat retranslokasi unsur hara dari daun kebiji
yang sedang terbentuk (Garcia dan Hanway 1976 dalam Hakim et al., 2004).
Lakitan (2007) menambahkan suplai hara yang cukup membantu terjadinya
proses fotosintesis dalam tanaman menghasilkan senyawa organik yang akan diubah
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 10
Universitas Tamansiswa Padang
dalam bentuk ATP saat berlangsungnya respirasi, selanjutnya ATP ini digunakan untuk
membantu pertumbuhan tanaman. Selama pertumbuhan reproduktif akan terjadi
pemacuan pembentukan bunga, polong serta biji kacang panjang.
Tabel 9. Total hasil per plot dan per ha akibat pemberian beberapa konsentrasi POC
sampah rumah tangga.
Konsentrasi POC % Bobot polong segar per plot (Kg) Hasil per hektar (Ton)
0 7.44 20.7 a
5 11.06 30.7 b
10 8.90 24.7 c
15 9.31 25.85 c
20 9.49 26.35 c
KK 10.45
Angka-angka pada lajur yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata
pada uji DMRT dengan taraf 5%.
Tabel 9 melihatkan pemberian beberapa konsentrasi POC sampah rumah tangga
terhadap berat polong segar per plot tanaman kacang panjang memberikan perbedaan
nyata. Kisaran bobot polong segar per plot yaitu 11. 06 – 7.44 Kg. dan total per hektar
yaitu 30.7 – 20.7 ton/ha
Hal ini disebabkan pemberian POC sampah rumah tangga pada konsentrasi 5%
dapat meningkatkan kebutuhan hara tanaman kacang panjang terutama polong segar
per plot dan per ha. Pemberian zat hara melalui daun akan mengatasi kekurangan hara
di dalam daun sebagai akibat retranslokasi unsur hara dari daun kebiji yang sedang
terbentuk (Garcia dan Hanway, 1976 dalam Hakim et al, 2004).
Saat pembentukan polong, kacang panjang membutuhkan banyak unsur K
dengan itu K pada POC sampah rumah tangga telah memenuhi ketersediaan pada hara
bagi bobot polong segar tanaman kacang panjang.
Hal ini dikarenakan POC sampah rumah tangga yang diberikan pada berbagai
dosis bisa dimanfaatkan tanaman dengan optimal sehingga hasil yang didapatkan
berbeda satu sama lainnya dan serapan unsur hara yang lambat tersedia pada fase
vegetatif, maka pada pertumbuhan generatif dapat dioptimalkan oleh tanaman kacang
panjang pada pembentukan polong. Menurut Murbandono (2001) Unsur hara yang
terdapat dalam pupuk organik lambat tersedia untuk pertumbuhan tanaman, akan tetapi
dengan penggunaan pupuk organik perbaikan tanah akan terus berlangsung.
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 11
Universitas Tamansiswa Padang
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa aplikasi pupuk organik cair sampah rumah tangga dapat meningkatkan panjang
daun terpanjang 18 cm, jumlah polong segar per tanaman 60.67 polong, berat polong
segar per tanaman 1.533,3 gram dan total hasil polong per plot dan per ha 11.06 Kg
30.7 Ton. Konsentrasi aplikasi pupuk organik cair sampah rumah tangga 5%
memberikan hasil yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang per
plot.
DAFTAR PUSTAKA
Amurwaraharja, I. P., 2006. Analisis Teknologi Pengolahan Sampah dengan Proses
Hirarki Analitik dan Metode Valuasi Kontingensi Studi Kasus di Jakarta Timur,
Makalah Falsafah Sains. Bogor : Institut Pertanian Bogor, Ilmu Pengolahan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Program Pascasarjana.
Departemen Pertanian, 2002. Teknologi Tepat Guna: Budi Daya Pertanian, Jakarta.
(http://www.orst.edu/dept/).
Fachruddin. 2000. Budidaya Kacang-kacangan. Kaniseus. Yogyakarta. 75 hal.
Faluvi,. Puguh Kurniadi., Ir. Husna Yetti, M.Si dan Ir. Edison Anom. 2012.
Peningkatan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiata L.) dengan Pemberian
Pupuk Kandang Ayam dan NPK. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Riau. 14 hal.
Gardner, Franklin. P., R. Brent Pearce., Roger. L. Mitchell. 2000. Physiologi of crop
plant. Diterjemahkan oleh Herawati Susilo. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI-
Press. Jakarta
Ginting, N. 2007. Penuntun Praktikum Teknologi Pengolahan Limbah Peternakan.
Fakultas Perternakan Universitas Sumatra Utara, 18 hal.
Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk Kompos Cair. PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Hakim, A, S.S.R. Samosir, S. Gusli & A. Ala. 2004. Pengolahan Mulsa Jerami Padi dan
Pemupukan Lewat Daun dan Pengaruhnya terhadap Produksi Kedelai di Lahan
Sawah. Jurnal Sains & Teknologi.
http://www.pascaunhas.net/jur_pdf/SC/sc_april04
Harjadi, S. 2002. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 12
Universitas Tamansiswa Padang
Haryanto, E. Suhartini, T dan Rahayu, E. 2001. Budidaya Kacang Panjang. Penebar
Swadaya. Jakarta. 70 hal.
Hayanto, E. Suhartini, T dan Rahayu, E. 2003. Budidaya Kacang Panjang.
http://www.menkokesra.go.id/159/109[15 Februari 2007].
Heddy. 2001. Hormon Tumbuh. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 195 hal.
Hunton. P. 2005. Research On Eggshell structure And Quality: an Historical Overview:
Brazillian Journal Of Paultry Science (On-
Line.Http://www.sciello.br/pdf/rbca/v7n2/a01vvn2.pdf. diakses tanggal 23
Februari 2013.
Institut Pertanian Organik. 2009. Pertanian Organik. Bahan Penelitian Pertanian
Organik bagi Penyuluh Pertanian. IPO.7 hal.
Kardinan dan Ruhnayat. 2003. Budi Daya Tanaman Obat Secara Organik. Agromedia
Pustaka. Jakarta. 91 hal.
Kusno, A. (2000). Pemuliaan tanaman kacang-kacangan. dalam prosiding simposium
pemuliaan tanaman I. PPTI Jawa Timur.
Lakitan, B. 2007. Dasar-dasar Agronomi. Rajawali. Jakarta
Lingga, P. dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi. Penebar
Swadaya. Jakarta
Mangoendidjojo. 2003. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius. Yogyakarta
Murbandono, H. 2001. Membuat Kompos Secara Kilat. Penebar Swadaya. Jakarta. 44
hal.
Murtado. 2001. Pertumbuhan, Serapan Hara dan Hasil Kacang Tanah Podsolik yang
dikapur dan dipupuk Fosfat. Littan. 2 (1) : 15-16.
Musnamar. 2004. Pupuk Organik Cair dan Padat. Jakarta: Rineka Cipta 12 hal
Nazaruddin, 2000. Pengaruh Frekuensi Penyiangan Gulma terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Kacang Panjang. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa
Padang. Padang.
Novizan, 2005. Cara cepat membuat kompos. Agromedia Pustaka. Jakarta. 52 hal.
Parnata S A. 2004. Pupuk Organik Cair Aplikasi dan Manfaatnya. Agromedia Pustaka.
Jakarta. 112 hal.
Pitojo, S, 2006. Benih Kacang Panjang. Kanisius. Yogyakarta.
Denny Kurniawan Aplikasi Pupuk Organik Cair Sampah Rumah Tangga Terhadap Pertumbuhan 1110005301048 dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (vigna sinensis L.)
P a g e | 13
Universitas Tamansiswa Padang
Purwendro dan Nurhidayati. 2006. Mengolah Sampah untuk Pupuk dan Pestisida
Organik. Seri Agritekno.Penebar Swadaya, Jakarta.
Rahayu, 2007. http//UNIMED-undergraduete-2271.bab I.pdf.htm. diakses pada 29-3-
2013
Rosmarkam, A.dan N.W.Yuwono.2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta
Samekto R, 2008. Pemupukan. PT. Citra Aji Parama. Yogyakarta. Penerbit
KANISIUS. Yogyakarta.
Sances, 1976
Simamora, S. 2004. Meningkatkan Kualitas Kompos. Agromedia Pustaka. Jakarta
Simamora, Suhud dan Salundik. 2005. “Meningkatkan Kualitas Kompos”. Jakarta:
Agro Media Pustaka.
Sucofindo. 2000. Efektif Mikroorganisme 4 (EM-4) – PT. Songgolangit Persada.
Jakarta. 14 hal.
Taufika, R. 2011. Pengujian Beberapa Dosis Pupuk Organikk Cair terhadap Tanaman
Wortel. Padang: Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Andalas.
Yusuf, T. 2010. Pemupukan dan Penyemprotan Lewat Daun. Diakses di
http://tohariyusuf.wordpress.com/, tanggal 1 Mei 2013.