antar muka, dan algoritma yang akan digunakan … · web viewtitle antar muka, dan algoritma yang...
TRANSCRIPT
DAFTAR PERUBAHAN
Revisi Deskripsi
A
B
C
D
INDEX
TGL
- A B C D E F G
Ditulis
oleh
Diperiksa
oleh
Disetujui
oleh
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 1 dari 25 halaman
Daftar Halaman Perubahan
Halaman Revisi Halaman Revisi
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 2 dari 25 halaman
Abstraksi
Perangkat Lunak ini memudahkan bagi para user (mahasiswa, karyawan, masyarakat yang
ingin bergabung) untuk dapat mengakses/sekedar ingin tahu tentang segala informasi yang
berkenaan dengan lingkungan kampus dan kegiatan kampus. Dalam hal ini kita dapat
menampilkan informasi yang mulai Entry Formulir Pendaftaran Mahasiswa, Entry Absensi
Kehadiran Mahasiswa, dan Entry Kehadiran Dosen / Pengajar. Semua yang telah dibuat Yang
berkenaan dengan segala lingkungan kampus baik yang statis maupun dinamis
Secara teknis dalam pengerjaan Rekayasa Perangkat Lunak ini ada beberapa tahapan
yang telah terstruktur dengan baik (sesuai dengan kaidah dalam pengerjaan proyek Perangkat
Lunak). Untuk itu digunakan baseline yang telah disediakan dalam matakuliah Proyek
Perangkat Lunak di Jurusan Teknologi Informasi, sebagai basis dokumentasi pengembangan.
Dalam implementasi perkembangan perangkat lunak ini, diterapkan penentuan analisis
dan prioritas proyeksi, asumsi, kebergantungan yang mungkin terjadi. Juga diterapkan metode
untuk pemantauan dan pengendalian terhadap resiko yang diprediksi akan terjadi.
Dalam teknik pengembangan perangkat lunak yang kami kembangkan ini, diharapkan
dapat memenuhi serta memuaskan kebutuhan End-User dan manajer proyek.
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 3 dari 25 halaman
DAFTAR ISI:Abstraksi.....................................................................................................................................3
Daftar Isi.....................................................................................................................................4
1. Pendahuluan............................................................................................................................5
1.1 Gambaran Umum............................................................................................................5
1.2 Perubahan Rencana Pengembangan Perangkat Lunak……………………………....5
Bahan Acuan...................................................................................................................6
1.3 Definisi dan Akronim......................................................................................................6
2. Organisasi Proyek...................................................................................................................6
2.1 Model Proses...................................................................................................................6
2.2 Struktur Organisasi.........................................................................................................8
3. Proses Manajerial.................................................................................................................10
3.1 Tujuan dan Prioritas Manajemen..................................................................................10
3.2 Asumsi, Kebergantungan dan Kendala ........................................................................10
3.3 Manajemen Resiko .......................................................................................................11
3.4 Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian……………………………….…….........13
4. Proses Teknis........................................................................................................................17
4.1 Metode, Alat Bantu, dan Teknik...................................................................................17
Bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan.................................................18
Alat bantu pengembangan.............................................................................................19
Langkah dan metode pengerjaan...................................................................................19
4.2 Dokumentasi Perangkat Lunak.....................................................................................20
5. Paket Kerja, Jadwal, Anggaran.............................................................................................20
5.1 Paket Kerja....................................................................................................................21
5.2 Kebergantungan............................................................................................................22
5.3 Tuntutan Sumber Daya.................................................................................................22
5.4 Anggaran dan Pengalokasian Sumber Daya.................................................................23
6. Komponen Pendukung..........................................................................................................24
LAMPIRAN.............................................................................................................................25
Model waterfall........................................................................................................................25
Proses tahapan metode waterfall ..............................................................................................25
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 4 dari 25 halaman
Modul Administrasi
Modul Reservasi
Online
Modul Kunjungan
Sistem Informasi Kampus Online
Bag 1: Sistem Informasi Manajemen Mahasiswa
1 1. Pendahuluan1.1 Gambaran Umum
Proyek yang dikembangkan adalah pembuatan perangkat lunak untuk Sistem
Informasi Menejemen Mahasiswa. Penggunaan Perangkat Lunak pada Sistem Informasi
Menejemen Mahasiswa akan mempermudah pengelolaan daftar mahasiswa, karyawan
bagi para admin. Dengan adanya proyek ini maka sistem yang akan dibuat akan
ditampilkan dalam bentuk data yang telah terstruktur.
Pada permasalahan yang lebih komplek dalam segi pendaftaran mahasiswa yang
jumlahnya dalam jumlah besar, dan segala kelancaran aktifitas kampus maka akan sangat
merepotkan pihak admin jika penyusunannya dalam cara manual. Disini fungsi dari
adanya bantuan perangkat lunak adalah membantu pengaturan pendataan agar lebih
efisien dan efektif dalam perkembangannya.
Rekayasa Lunak untuk Sistem Informasi Menejemen Mahasiswa ini ada karena
selama ini semua perkembangan kampus sangatlah sulit dilakukan secara manual.
Pendataan yang selalu mengalami perkembangan baik dari aktifitas mahasiswa ,dosen
pengajar dan ruang lingkup kampus yang bersifat diaamis.
Sistem ini menggunakan desain “Sistem Informasi Menejemen Mahasiswa” yang
didesain dengan fasilitas Online untuk mempermudah pengaksesan dari dalam lingkungan
kampus.
1.2 Perubahan Rencana Pengembangan Perangkat Lunak
Rencana pengembangan Perangkat Lunak mutakhir telah disesuaikan pada saat review
dengan user yang dilakuakan secara berkala.
Cara penyebaran informasi ini diaplikasikan secara mutakhir ini dilakukan melalui
pengaksesan informasi melalui email, kunjungan kampus yang didapat dari database Kampus.
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 5 dari 25 halaman
Bahan Acuan
Rencana pengembangan perangkat lunak ini disusun berdasarkan saduran dari standard
IEEE nomor ANSI/IEEE Std 1058.1-1987 (reaffirmed 1993). Beberapa bagian telah
dengan sengaja dihilangkan atau digabungkan dengan bagian lainnya. Sistematika rencana
pengembangan perangkat lunak yang digunakan ini adalah sistematika yang digunakan
oleh Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (2008).
1.3 Definisi dan Akronim
PM :Project Manager
RPPL: Rencana Pengembangan Perangkat Lunak.
Adalah dokumen yang berisi rencana penegembangan perangkat lunak
dalam suatu proyek. Didalam dokumen ini mencakup gambaran umum proyek,
gambaran menejerial proyek dan gambaran teknis proyek.
SRS:Software Requirement Specification atau
SKPL:Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak.
Dokumen hasil analisis yang berisi spesifikasi kebutuhan user.
DPPL:Deskrpsi Perancangan Perangakat Lunak
Dokumen yang berisi hasil perancangan perangkat lunak.
RPL: Rekayasa Perangkat Lunak
IEEE:Institute of Electrical and Electronics Enginners.
Standar Internasional untuk pengembangan dan perancangan produk.
ANSII: American Standard Institute
ERD:Entity Relationalship Diagram
DFD:Data Flow Diagram
2. Organisasi Proyek
2.1 Model Proses
Agar dapat terlaksana dengan baik dan lancar suatu proyek memerlukan pengorganisasian
yang memiliki tahapan yang jelas. Pengorganisasian pada proyek ini dilakukan melalui dua
proses, yaitu pembuatan model proses dan pendefinisian struktur organisasi yang akan
digunakan setiap tahapan dalam proyek ini.
MileStone
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 6 dari 25 halaman
Tahap Week
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Perencanaan
Analisa
Desain
Tahap Week
9 10 11 12 13 14 15 16
2. Coding
Testing
Finalis
Kaji Ulang(review)
Adalah prosedur untuk melakukan pemeriksaan terhadap berbagai hal yang disepakati
dalam suatu tahap pembangunan pernagkat lunak dan juga pemeriksaan terhadap
kemajuan atau progress yang telah dicapai hingga suatu tahap pembangunan perangkat
lunak.
Perencanaan
Formal Technical Review I diadakan pada minggu ke 2-4 terdiri dari:
Kaji ulang terhadap dokumen RPPL
Pembicaraan pendahuluan untuk analis/ SPPL
Analisis
Formal Technical Review II diadakan pada minggu ke 3-6 terdiri dari:
Kaji ulang terhadap dokumen SKPL
Pembicaraan pendahuluan untuk perancangan/ DPPL
Perancangan
Formal Techincal Review III diadakan pada ninggu ke 5-9 terdiri dari:Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 7 dari 25 halaman
1
2
3
4
5
6
Kaji ulang terhadap dokumen DPPL
Pembicaraan pendahuluan untuk implementasi, coding dan testing
Evaluasi
Formal Technical Review IV diadakan pada minggu ke 14-16 terdiri dari:
Kaji ulang terhadap dokumen, tentang semua dokumen yang telah dibuat (RPPL,
SPPL, DPPL)
Hasil kerja (work product)
Hasil kerja dari proyek-proyek ini adalah:
Dokumen GL-00:Software Development Planning atau Rencana Pengembangan
Perangkat Lunak.
Dokumen GL-01:Software Requirement Specifications atau
Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
Dokumen GL-02:Software Design Documentation atau Desain
Pengembangan Perangkat Lunak
Source code/ kode sumber yang telah dikembangkan dan beberapa dokumentasi final
Berbagai macam perbaikan dokumen
Setoran Proyek(deliverables)
Program yang siap diinstalasi dan siap digunakan.
Kode sumber/ source code program.
Spesifikasi produk.
Penentuan akhir kerja(signed-off)
Kerja berakhir saat program disetujui dan dapat diterima oleh user.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur oraganisasi internal yang diterapkan oleh pengembang adalah sebagai berikut
Bagan 2. Struktur Organisasi
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 8 dari 25 halaman
Projek ManagerYuan Toufan Wibowo
YT
ProgramerYuan Toufan Wibowo
Susilo PrasetyoYT & SP
DesignerAmarinda Saadah
AS
AnalistSusilo Prasetyo
SP
DocumentatorAmarinda Saadah
AS
Peran Definisi Otoritas Tanggung Jawab
Project
Manager
Pimpina proyek
Pengembangan perangkat
Lunak dan wakil dalam
Aktifitas internal dan eksternal
Otoritas penuh dan
berhak
mengeluarkan
kebijakan dalam
pengembangan
perangkat lunak
Merencanakan,
motivasi,
mengorganisasi, dan
mengendalikan
Programer Pemrograman produk dalam
pengembangan perangkat
lunak ini
Mengimbangkan
produk perangkat
lunak dan
memberikan usulan
perubahan
Perangkat lunak
yang dikembangkan
sesuai dengan
rancangan yang
telah di buat
Documentator Penyusun dokumentasi
aktivitas yang dilakukan
dalam pengembangan
Menyusun
dokumentasi
pengembangan
perangkat lunak
Pengembangan
perangkat lunak
terdokumentasi
dengan baik
Analyst Pengumpul berbagai informasi
mengenai permintaan user,
agar aplikasi dapat berjalan
Membuat daftar
permintaan user
tentang perangkat
lunak yang di
tanderkan
Perangkat lunak
dapat dibuat sesuai
dengan permintaan
user
Designer Pembuat tampilan aplikasi
sesuai dengan diskripsi user
Membuat design
tampilan dari suatu
aplikasi yang di
tanderkan
Tampilan perangkat
lunak sesuai dengan
permintaan user
Tabel 1 : Definisi, Otoritas, dan Tanggung Jawab setiap peran
Kamus inisial tim pengembang
Yuan Toufan Wibowo ( TF )
Susilo Prasetyo ( SP )
Amarinda Saadah ( AS )
3. Proses Manajerial
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 9 dari 25 halaman
3.1 Tujuan dan Prioritas Manajemen
Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengaturan seluruh sumber daya
yang terbatas untuk digunakan dalam suatu proyek agar didapatkan hasil yang paling
maksimal. Untuk mencapai tujuan dari proyek ini maka diperlukan manajemen yang baik.
Di bawah ini merupakan beberapa tujuan dan hal-hal yang menjadi
prioritas manajemen dalam proyek ini:
• Prioritas utama dalam proyek ini masalah persyaratan atau kualitas pencapaian
perangkat lunak terhadap spesifikasi perangkat lunak yang diminta oleh user. Perangkat
lunak yang dibangun ini harus sesuai dengan spesifikasi yang diminta user, karena
kepuasan user adalah mendapatkan apa yang seperti mereka harapkan. Prioritas kedua
adalah masalah jadwal, diharapkan jadwal selesai proyek ini dapat sesuai dengan
jadwal yang telah direncanakan. Penekanan yang terakhir adalah masalah anggaran
yang digunakan dalam proyek ini.
• Manajemen proyek ini disusun dengan sangat memperhatikan 2 aspek penting yang
sangat ditekankan dalam proyek ini yaitu masalah kualitas perangkat lunak yang
dihasilkan serta ketepatan jadwal pengerjaan. Pola manajemen yang akan dilakukan
adalah membagi tugas secara merata kepada seluruh anggota tim sehingga pekerjaan
akan dapat dilakukan secara parallel, agar dapat menyelesaikan perangkat lunak dengan
cepat. Agar proses pengerjaan parallel ini dapat bejalan secara baik maka akan terdapat
seorang pemimpin proyek untuk tiap tahapan yang bertugas untuk mengkoordinasi
pengerjaan tahap tersebut.
3.2 Asumsi, Kebergantungan dan Kendala
Beberapa asumsi yang kami gunakan dalam pelaksaan proyek ini adalah:
• Perangkat keras komputer telah tersedia. Jadi proyek ini hanya menangani
masalah perangkat lunak.
• User sudah tau cara menggunakan komputer.
Kendala yang perlu dipertimbangkan dalam pengerjaan proyek ini adalah :
• Spesifikasi kebutuhan yang semakin banyak. Sehingga menambah kerumitan dari proses
kerja
• Keterlambatan pengembang dalam menyelesaikan suatu tahapan dalam proyek ini.
Sehingga akan dapat menggangu jadwal yang sudah direncanakan.
3.3 Manajemen Resiko
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 10 dari 25 halaman
Suatu proyek yang dilaksanakan harus dilakukan identifikasi mengenai resiko-
resiko yang mungkin dihadapi proyek tersebut dalam masa kerjanya sehingga pelaksana
proyek dapat melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap resiko-resiko tersebut.
Beberapa resiko yang dapat kami identifikasi dalam proyek ini adalah :
1. Resiko kontraktual
Resiko yang mungkin terjadi adalah :
a. User sering melakukan perubahan terhadap kontrak yang disepakati dengan
pengembang. Misalnya dengan sering melakukan perubahan spesifikasi yang diminta
untuk perangkat lunak ini.
Rencana alternatif / prosedur manajemen resiko adalah yang akan dilaksanakan adalah
melakukan kontrak dengan user secara jelas yang ditandatangani oleh kedua
belah pihak. Bila terjadi perubahan spesifikasi atau kontrak oleh user maka
pengembang boleh menolak karena sejak awal telah disepakati hal tersebut.
b. User membatalkan kontrak yang telah disepakati bersama dengan
pengembang. Dalam hal ini resiko kontraktual dianggap tidak ada.
2. Resiko Teknis
Resiko yang mungkin terjadi adalah:
Perangkat keras yang digunakan untuk untuk operasional mengalami
kerusakan sehingga produk tidak dapat dijalankan dengan baik.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko adalah yang akan dilaksankan
adalah dengan berusaha memp erbaiki kerusakan perangkat keras tersebut.
3. Resiko karena ukuran dan kompleksitas produk
Resiko yang mungkin terjadi adalah :
a. keterlambatan penyelesaian proyek karena produk yang dikembangkan sangat besar dan
kompleks.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko adalah yang akan dilaksankan adalah:
• Memikirkan secara hati-hati pada tahap analisis dan perancangan terhadap
kompleksitas produk yang diinginkan dan melakukan kajian terhadap jadwal
waktu pengerjaan yang ditetapkan. Sejak dari awal sedapat mungkin telah
diidentifikasi kemungkinan spesifikasi proyek yang terlalu kompleks dan tidak
mungkin dicapai oleh jadwal pengerjaan yang telah ditetapkan.
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 11 dari 25 halaman
• Bila keterlambatan jadwal pengerjaan karena ukuran produk yang besar dan
kompleks tidak dapat terelakkan, maka tim pengembang akan berusaha sekuat
mungkin untuk mempercepat proses pengerjaan produk tersebut. Misalnya dengan
menambah personalia yang terlibat dari angggota tim yang sudah selesai bekerja
atau bila sangat terpaksa maka dapat diambil tenaga dari luar anggota tim
pengembang.
b. Personalia yang direncanakan tidak memadai untuk mengembangkan proyek yang
menjadi lebih besar dan kompleks dari sebelumnya.
Rencana alternatif / prosedur manajemen resiko adalah yang akan dilaksanakan
adalah dengan segera menambah jumlah personalia yang terlibat dalam
pengembangan proyek tersebut. Yang berasal dari anggota tim yang telah selesai
menyelesaikan tugasnya pada tahapan proyek sebelumnya.
4. Resiko ketersediaan personalia
Resiko yang mungkin terjadi adalah :
a. Personalia yang bertugas dalam proyek ini berhalangan dalam menjalankan
tugasnya. Misalnya karena sakit, keperluan mendadak, dll.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko adalah yang akan dilaksanakan
adalah segera melakukan penggantian terhadap personalia tersebut dalam waktu yang
secepat-cepatnya. Pengganti dapat didapatkan dari anggota tim pengembang yang lain
yang telah menyelesaikan tugasnya atau bila terpaksa diambil dari luar anggota
tim pengembang.
b. Personalia yang bertugas pada suatu tahapan proses kurang memadai dalam hal
jumlah dan kemampuan untuk menjalankan tugas pada tahap tersebut.
Rencana alternatif/prosedur man ajemen resiko adalah yang akan dilaksankan
adalah segera melakukan penambahan jumlah personalia yang terlibat dalam proses
tersebut. Anggota tambahan tersebut dapat diambil dari anggota tim pengembang
lain yang telah menyelesaikan tugasnya pada tahapan yang lain dari proyek ini.
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 12 dari 25 halaman
5. Resiko penerimaan pelanggan atas produk
Resiko yang mungkin terjadi adalah :
- Produk yang sudah jadi tidak sesuai dengan harapan user.
Rencana alternatif/prosedur manajemen resiko adalah yang akan dilaksankan adalah
sering melakukan demo prototype program sejauh mana tahapan proess
pengembangan telah dicapai tersebut kepada user.
3.4 Mekanisme Pemantauan dan Pengendalian
Agar proyek dapat berjalan dengan baik harus dibuat suatu sistem pemantauan
dan pengendalian proyek yang terstruktur dengan baik. Mekanisme sistem yang
akan dilakukan untuk memaksimalkan hasil yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
a. Tim pengembang akan melakukan pelaporan terhadap hasil yang telah dicapai
dalam setiap tahap pengembangan perangkat lunak dalam proyek ini. Yaitu tahap
persiapan dan perencanaan, analisis, perancangan, coding, testing (pengujian),
finalisasi/ instalasi. Jenis laporan yang akan diberikan adalah semua dokumen
yang berhubungan dengan aktivitas pada tahap pengembangan tersebut dan
dokumen pendukung lain yang mungkin dibutuhkan untuk menjelaskan isi dokumen
utama.
b. Akan diadakan pertemuan dengan user untuk membahas dokumen yang telah
dibuat sehingga diharapkan pengembang bersama-sama dengan user dapat
melakukan kaji ulang terhadap kemajuan proyek yang telah dicapai.
Kemudian bila diperlukan pengembang dan user dapat membuat suatu demo
untuk melihat prototype dari produk perangkat lunak yang telah dibuat.
c. Teknik lain yang akan digunakan untuk melakukan pemantauan dan
pengendalian proyek adalah melalui pendekatan prototype sehingga progress /
kemajuan hasil pengerjaan dari produk yang diminta dapat diketahui dengan
lebih jelas.
Mekanisme pemantauan dan pengendalian proyek yang telah diuraikan diatas mempunyai
arti yang sangat penting dan mendukung beberapa fungsi-fungsi pendukung proyek yang
ada, seperti:
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 13 dari 25 halaman
a. Software Configuration Management
Konfigurasi perangkat lunak yang akan dikembangkan dapat dengan
mudah dipantau dan dikendalikan melalui mekanisme diatas. Setiap konfigurasi
yang ditetapkan didokumentasikan dengan jelas dan apabila diperlukan maka di
kemudian hari dapat dilakukan review/kaji ulang terhadap konfigurasi yang telah
disepakati. Mekanisme pemantauan dan pengendalian produk yang baik juga
dapat membantu tim pengembang dan user untuk menyusun konfigurasi
perangkat lunak yang terbaik bagi perangkat lunak yang sedang dikembangkan
karena memungkinkan user dan tim pengembang selalu memantau dan memeriksa
proses pengembangan perangkat lunak yang sedang dibangun.
b. Software Quality Assurance Tasks
Mekanisme pemantauan dan pengendalian sangat penting artinya bagi
pengendalian mutu perangkat lunak yang dikembangkan. Dengan melalui
mekanisme pemantauan dan pengendalian proyek yang telah tersusun dan terprogram,
maka mutu perangkat lunak diharapkan dapat ditingkatkan dan kesalahan/error
dapat dideteksi lebih dini dan lebih baik.
c. Software Verification & Validation
Pemantauan dan pengendalian juga mendukung sekali proses verifikasi
dan validasi perangkat lunak yang dihasilkan. Dengan pemantauan dan pengendalian
yang baik, maka hasil dari tiap tahapan dari proyek perangkat lunak ini dapat
diperiksa dan divalidasi agar diyakinkan tidak terjadi deviasi dari spesifikasi dan
kebutuhan user yang ditetapkan dari awal pengerjaan proyek ini. Dengan
demikian, dapat dihindarkan kemungkinan terjadinya kesalahan interpretasi dari
keinginan dan kebutuhan user yang baru diketahui setelah
implementasi/pengembangan perangkat lunak tersebut selesai dilakukan. Dimana
pada keadaan seperti ini sangatlah sulit dan mahal untuk melakukan perubahan
perangkat lunak agar dapat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan user yang
sebenarnya.
3.5 Rencana Penugasan
Berdasarkan pada struktur organisasi yang diacu pada bagian 2.2. Struktur Organisasi,
maka proyek ini direncanakan akan dikerjakan oleh anggota sebagai berikut :
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 14 dari 25 halaman
1. Analyst/Analis
Jumlah : 1 orang
Aras Keahlian :
Berpengalaman dalam melakukan analisis kebutuhan
system aplikasi jaringan dan basis data.
Menguasai analisis terhadap basis data yang baik dan
benar.
Saat mulai : System Analyst mulai bekerja pada saat proyek dimulai, yaitu
pada saat kebutuhan system diberikan oleh user.
Lama dibutuhkan : System Analyst bekerja terutama pada masa analisis
proyek, yaitu pada awal pengerjaan proyek. Walaupun demikian, setelah masa
analisis selesai, System Analyst harus tetap berada di tengah-tengah tim
pengembang sampai proyek ini selesai, karena mungkin akan dibutuhkan oleh
System Designer untuk berdiskusi mengenai rancangan system atau
dibutuhkan setelah system aplikasi ini selesai dibuat untuk melakukan kaji
ulang/review apakah semua spesifikasi kebutuhan dari user telah
diimplementasikan dengan benar.
Cara mendapatkan, melatih, memfungsikan dan memberhentikan : System
Analyst berasal dari anggota tim pengembang dan tidak perlu menjalani
pelatihan terlebih dahulu karena telah menguasai bidang tersebut sebelumnya.
Karena merupakan bagian dari tim pengembang, maka System Analyst ini akan
difungsikan pada saat tim mulai bekerja dan diberhentikan setelah tim selesai
bekerja.
Personal yang ditunjuk : SP
2. Designer/desainer
Jumlah : 1 orang
Aras Keahlian :
Berpengalaman dalam men-design system aplikasi.
Menguasai dengan baik Bahasa Pemrograman.
Menguasai dengan baik penggunaan Database Management System.
Saat mulai : System Designer mulai bekerja pada saat analisa system proyek itu
selesai dilakukan oleh System Analyst.
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 15 dari 25 halaman
Lama dibutuhkan : System Designer mulai bekerja pada saat tahap analisa
dalam proses perancangan telah selesai. System Designer berdiskusi dengan
pihak pengembang sampai proyek ini selesai, sambil berdiskusi dengan
programmer untuk merancang system yang akan diimplementasikan.
Cara mendapatkan, melatih, memfungsikan, dan memberhentikan : System
Designer berasal dari anggota tim pengembang dan tidak perlu membuat
pelatihan terlebih dahulu karena telah menguasai bidang tersebut sebelumnya.
Karena merupakan bagian dari tim pengembang. Maka System Designer dapat
difungsikan pada saat tim mulai bekerja dan diberhentikan setelah tim selesai
bekerja.
Personal yang ditunjuk : AS
3. Programmer/Pemrogram
Jumlah : 2 orang
Aras keahlian :
Menguasai bahasa Pemrograman Microsoft Visual Basic
Menguasai pemakaian DBMS (Database Management System) SQL Serever
Berpengalaman
Saat mulai : System Designer mulai bekerja setelah tahap perancangan dari proyek
ini selesai dilakukan oleh System Designer.
Lama dibutuhkan : Programmer bekerja terutama pada saat implementasi proyek,
yaitu setelah tahap perancangan proyek. Walaupun demikian, setelah masa
implementasi selesai, System Designer harus tetap berada di tengah-tengah tim
pengembang sampai proyek ini selesai, karena mungkin akan dibutuhkan untuk
memperbaiki kesalahan yang ditemukan Tester pada saat tahap pengujian
Cara mendapatkan, melatih, memfungsikan, dan memberhentikan : Programmer
berasal dari anggota tim pengembang dan tidak perlu membuat pelatihan terlebih
dahulu karena telah menguasai bidang tersebut sebelumnya. Karena merupakan
bagian dari tim pengembang. Maka Programmer dapat difungsikan pada saat tim
mulai bekerja dan diberhentikan setelah tim selesai bekerja.
Personal yang ditunjuk : SP, YT
4. Tester
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 16 dari 25 halaman
Jumlah : 1 orang
Aras keahlian :
Mengerti spesifikasi kebutuhan system aplikasi yang dibangun
Dapat mengetahui kelemahan suatu sistem
Saat mulai : Tester mulai bekerja setelah tahap implementasi selesai
dilakukan atau setelah perankat lunak yang dibangun selesai dibuat.
Lama dibutuhkan : Tester dibutuhkan hanya pada masa pengujian proyek, yaitu
setelah tahap implementasi proyek. Lama waktu masa pengujian (yang berarti juga
lama awaktu tester dibutuhkan) ditentukan berdasarkan jadwal pengerjaan proyek
Cara mendapatkan, melatih, memfun gsikan, dan memberhentikan : Tester
bisa berasal dari anggota tim pengembang, terutama dari System Analyst
yang menguasai analisis kebutuhan system aplikasi dan atau bisa juga berasal dari
user yang mengerti mengenai aplikasi yang sedang dibuat. Tester bias dilatih
oleh tim secara cepat untuk mennguasai aras keahlian yang dibutuhkan seperti
tertulis di atas. Tester akan difungsikan oleh tim pengembang pada saat
pengujian akan dilakukan dan diberhentikan setelah pengujian selesai dilakukan.
Personal yang ditunjuk : AS
4. Proses Teknis
4.1 Metode, Alat Bantu, dan Teknik
Dalam bagian ini dijelaskan mengenai rencana penggunaan Metode, Alat Bantu, dan
Teknik yang digunakan dalam proyek pengembangan perangkat lunak oleh kelompok kami.
Sistem computer :
Metode pengembangan :
Model pengembangan atau representasi abstrak dari proses perangkat lunak yang
kami gunakan adalah model waterfall.
Yang meliputi proses berulang untuk tahapan-tahapan analisis dan definisi
persyaratan, perancangan sistem, implementasi dan pengujian unit, integrasi dan
pengujian system(testing), dan pemeliharaan.
Jadi, dalam setiap tahapan dapat berulang ke tahapan sebelumnya untuk
dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan jika diperlukan.
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 17 dari 25 halaman
Pemilihan ini dilakukan karena user dianggap memiliki kemampuan
mengekspresikan keinginannya secara baik.
a. Analisis dan Definisi persyaratan :
Dilakukan untuk mengetahui spesifikasi serta persyaratan dari kebutuhan
Perangkat
Lunak yang dibutuhkan oleh user dan keseluruhan system yang menjadi system
kerja yang ada sebelumnya.
b. Perancangan Sistem
Dilakukan untuk menterjemahkan spesifikasi kebutuhan dari sistem yang ada.
Dalam Perancangan Sistem dijelaskan struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi antar muka, dan algoritma yang akan digunakan untuk implementasi
perangkat lunak.
c. Implementasi dan pengujian unit :
Dalam tahapan ini dilakukan pengubahan hasil perancangan perangkat lunak yang telah
dirumuskan sebelumnya kedalam bahasa pemrograman.
d. Integrasi dan pengujian system (testing) :
Untuk memastikan logika kerja perangkat lunak tidak mengalami kesalahan,
memastikan untuk input, serta decision yang dibuat dengan program akan menghasilkan
sesuatu yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan user.
e. Perawatan :
Adakalanya terjadi perubahaan setelah perangkat lunak diberikan oleh user. Perubahaan ini
dapat terjadi karena perubahaan kebutuhan dari user, perubahaan lingkungan pemakaian
program itu sendiri, serta dapat diakibatkan oleh kesalahan program yang belum diketahui.
Untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi itu, dilakukan perawatan
dan penyempurnaan perangkat lunak.
Bahasa pemrograman dan lingkungan pengembangan
Perangkat lunak yang dipilih untuk mengembangkan aplikasi ini adalah Visual Basic.
Karena bahasa pemrogramannya yang relatif lebih mudah dibandingkan bahasa
pemrograman yang lain. Sedangkan untuk Database Management System nya kami
menggunakan SQL Server.
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 18 dari 25 halaman
Alat bantu pengembangan :
Dalam melakukan analisis dan membuat rancangan perangkat lunak digunakan DFD
(Data Flow Diagram) dan ERD (Entity Relationship Diagram) sebagai alat bantu.
DFD digunakan untuk penggambaran proses-proses yang terjadi pada sistem yang
akan dikembangkan. ERD digunakan untuk memodelkan objek data yang digunakan,
menyangkut apa saja objek data yang digunakan pada sistem, bagaimana komposisi
dari data yang ada dan apa atribut yang mendeskripsikan objek data tersebut, serta
bagaimana keterhubungan antar objek data yang ada.
Untuk melakukan dokumentasi DFD dan ERD digunakan alat bantu perangkat
lunak Microsoft Visio untuk pembuatan diagram DFD/ERD, dan Microsoft Word
2003 untuk
membuat dokumentasi. Penggambaran jadwal dan penugasan sumber daya manusia
menggunakan perangkat lunak bantu Microsoft Project.
Langkah dan metode pengerjaan :
Secara garis besar langkah-langkah pengerjaan yang akan dilakukan adalah seperti
yang tersebut dibawah ini. Untuk penjadwalannya disesuaikan dengan jadwal yang
telah ditetapkan.
Perancangan model perangkat lunak
Proyek pembuatan aplikasi akan dibentuk dengan dibagi-bagi berdasarkan modul
pengerjaan. Setiap modul itu nantinya akan ada saling keterkaitan, sehingga
diharapkan akan mempermudah dalam pencapaian tujuan proyek tersebut.
Perancangan testing
Testing dirancang untuk mencoba perangkat lunak yang akan dibuat. Perancangan
testing dibuat lengkap, sesuai dengan modul untuk memu nculkan error yang
mungkin terjadi sehingga dapat diperbaiki.
Pengerjaan modul-modul
Dalam pengerjaan modul, setiap pengembang modul harus memikir kan agar modul
itu dapat terintegrasi dengan modul lain yang dikembangkan oleh pengembang
modul lainnya.
Testing permodul
Pelaksanaan testing permodul dilakukan sebelum modul-modul itu diintegrasikan
menjadi satu. Sehingga kesalahan yang terjadi diharapakan akan mu dah dicari dan
dicari solusinya berdasarkan modul dan pengembangnya.
Pengintegrasian modul
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 19 dari 25 halaman
Pengintegrasian modul men jad i perangkat lunak yang menjadi tanggung jawab
manajer imlementasi dengan bantuan dari para pengembang modul.
Pengintegrasian modul diharapkan tidak memerlu kan waktu yang lama
dikarenakan telah melewati tahap testing permodul.
Testing aplikasi dengan modul terintegrasi
Testing aplikasi dilakukan dalam kelompok besar, dalam setiap kelompok besar
tersebut setiap orang anggotanya melakukan testing sendiri-sendiri pada suatu
kelompok fungsi yang ada pada perangkat lunak tersebut. Setiap kelompok besar
tersebut melakukan testing terhadap kelompok fungsi yang berbeda. Jika
waktu testing yang diberikan masih tersisa maka akan dilakukan cross testing (testing
silang) pada kelompok besar ini.
Pembuatan dokumentasi
Pembuatan dokumentasi dilakukan pertahap pembuatan perangkat lunak.
Standar teknis dalam setiap langkah pengerjaan diberikan oleh manajer implementasi.
Standar teknis ini mencakup hal-hal di bawah ini :
• Format standar teknis penulisan kode program dan yang mencakup proses
pengkodean.
• Format standar untuk laporan teknis.
• Penomoran versi program.
• Manajerial konfigurasi.
Standar teknis yang disebutkan diatas akan menjadi lampiran untuk acuan teknis
plikasi yang dikembangkan.
Apabila terjadi masalah-masalah atau perubahan-perubahan yang ada pada rencana
pengembangan perangkat lunak, yang dimungkinkan oleh terjadinya kesulitan-
kesulitan dalam pembuatan atau bahan rancangan yang cukup penting akan
dilakukan pertemuan teknis untuk pembahasan masalah tersebut.
4.2 Dokumentasi Perangkat Lunak
Dalam proyek pengembangan ini akan dibuat dokumentasi. Jenis-jenis dokumentasi
yang akan dibuat :
a. Dokumentasi Teknis
b. Dokumentasi proyek pengembangan perangkat lunak
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 20 dari 25 halaman
Jadwal pendokumentasian relative terhadap waktu mengacu pada tonggak acuan
(milestone) dan acuan pengembangan (baseline) yang telah ditetapkan pada bagian
2.1 Model Proses.
Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk pendokumentasian tidak dialokasikan
secara khusus, namun menggunakan sumber daya yang tersedia yang masih
memiliki waktu dan tidak menggunakan alokasi waktunya secara penuh pada
pekerjaan yang berkaitan dengan proyek pengembangan ini.
Standar penamaan (naming convention) dan istilah yang digunakan pada dokumentasi
yang dihasilkan mengikuti apa yang berlaku dalam sistem dokumentasi yang digunakan
ada mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika PENS - ITS.
Format dokumentasi dan gaya dokumentasi mengacu pada standar yang digunakan
pada mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika PENS
- ITS untuk proyek pengembangan perangkat lunak.
5. Paket Kerja, Jadwal, Anggaran
5.1 Paket Kerja
WBS ( Work Breakdown Structure )
Figure 4: Work Breakdown Structure dari proyek kelompok 4
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 21 dari 25 halaman
Sistem Informasi
Management Mahasiswa
5.2 Kebergantungan
Paket kerja yang direncanakan diatas saling bergantung satu sama lainnya yaitu satu
tahap baru bisa dikerjakan bila tahap sebelumnya telah benar-benar selesai.
Analisis baru bisa dilakukan bila tahap perencanaan telah benar-benar selesai
Desain perangkat lunak akan berjalan jika tahap perencanaan telah berjalan
seluruhnya
Implementasi/coding akan dimulai segera setelah tahap desain diselesaikan secara
mendetail
Testing akan dilakukan setelah proses implementasi berakhir.
Finalisasi dikerjakan pada tahap terakhir
Perbaikan dokumen dan perangkat lunak akan dilakukan jika ada bagian-
bagian dari dokumentasi dan perangkat lunak yang mengalami perubahan
setelah dilakukan pengujian atas perangkat lunak.
Demo dilakukan setelah program selesai dikerjakan.
5.3 Tuntutan Sumber Daya
Sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek ini berupa sumber daya
manusia, perangkat keras, dan perangkat lunak. Bagian dapat diacu dengan bab
incian masing-masing komponen adalah sebagai berikut :
SDM(sumber daya manusia) yang digunakan mengacu pada bagian 2.2 struktur
organisasi dan bagian 3.5 rencana penugasan dokumen RPPL ini.
SDM yang didayagunakan terdiri dari 3 orang yang dibagi menjadi 4 tipe personalia.
Yaitu :
Tipe Personalia Jumlah
Sistem Analis 1
Sistem Desainer 1
Programmer 2
Tester 1
Tabel 1 : table SDM dalam proyek
Nama NRP Manajer Tipe Waktu (Jam)Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 22 dari 25 halaman
Susilo Prasetyo 7407030001 Sistem Analis 12
Yuan Toufan
Susilo Prasetyo
7407030023
7407030001
Programmer, Tester 24
Amarinda Sa’adah 7407030013 Designer 12
Amarinda Sa’adah 7407030013 Persiapan dan inisialisasi 12
Tabel 2 : table Manajer dalam proyek
Perangkat lunak (Software pendukung) untuk menyelesaikan proyek ini adalah
Jenis / Kegunaan Software Yang Digunakan
Sistem operasi Windows XP
DBMS SQL Server
Pengolah kata Microsoft Word 2003
Pemrograman Microsoft Visual Basic 6
Presentasi Microsoft Powerpoint 2003
Table 3: tabel perangkat lunak dalam proyek ini
Perangkat keras yang digunakan dalam penyelesaian proyek ini adalah Mobile computer
dengan spesifikasi sebagai berikut:
Pentium Dual Core, memory 1 GB dengan system operasi windows XP. Selain computer
tersebut diatas juga digunakan jaringan computer (LAN) untuk keperluan testing.
Fasilitas kantor dan Laboratorium
Tidak ada kantor yang digunakan untuk mengerjakan proyek ini.
Laboratorium yang digunakan adalah Laboratorium Pemrograman 1.
5.4 Anggaran dan Pengalokasian Sumber Daya
Anggaran dana untuk personalia
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 23 dari 25 halaman
Tabel Anggaran dana untuk personalia
Distribusi biaya pengembangan yang dikenakan pada projek ini.
6. Komponen Pendukung
Tidak ada komponen pendukung yang digunakan.
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 24 dari 25 halaman
LAMPIRAN
Model waterfall.
Model ini pertama kali digunakan untuk pengembangan perangkat lunak (Royce, 1970) dan
merupakan model software life cycle.
Proses tahapan metode waterfall :
• Analisis dan Definisi Persyaratan
• Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak
• Implementasi dan Pengujian Unit
• Integrasi dan Pengujian Sistem
• Operasi dan Pemeliharaan
Ilustrasi Waterfall
Jurusan Teknologi Informasi PENS DPPL-G07 Halaman 25 dari 25 halaman