anonim,(2013 - johannessimatupang’s weblog web viewperkebunan kelapa sawit merupakan salah...

22
FLUKTUASI HARGA KARET DAN TBS SERTA KEPUTUSAN PETANI DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 4 (25) Rizka Hidayati : RRC1B014046 (06) Sumi Hariyanti Rukmana : RRC1B014010 (19) Dila Hernita : RRC1B014036 Dosen Pengampu : DR.JOHANNES,SE,M.Si PROGRAM REGULER MANDIRI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Upload: voduong

Post on 30-Jan-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

FLUKTUASI HARGA KARET DAN TBS

SERTA KEPUTUSAN PETANI

DI SUSUN

OLEH :

KELOMPOK 4

(25) Rizka Hidayati : RRC1B014046

(06) Sumi Hariyanti Rukmana : RRC1B014010

(19) Dila Hernita : RRC1B014036

Dosen Pengampu : DR.JOHANNES,SE,M.Si

PROGRAM REGULER MANDIRIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN 2BUNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2015

Page 2: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya

terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Ilmiah mata kuliah “ BAHASA INDONESIA “ dengan tema

“FLUKTUASI HARGA KARET DAN TBS SERTA KEPUTUSAN PETANI “ .

Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita

Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al – Qur’an dan

as-sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Karya Ilmiah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Bahasa

Indonesia. Karya Ilmia ini di buat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu

tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa di pertanggungjawabkan

hasilnya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah

membantu dalam menghadapi berbagai hambatan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan

Karya Ilmiah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi yang membutuhkan.

Terima Kasih

Jambi, Juni 2015

Penulis

ii

Page 3: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

DAFTAR ISI

Halaman judul

Kata pengantar......................................................................................................ii

Daftarisi................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang......................................................................................12. Tujuan Penulisan...................................................................................23. RumusaMasalah....................................................................................2

Bab II Pembahasan

1. Komiditi Harga Karet............................................................................32. Fluktuasi Harga TBS..............................................................................6

Bab III Penutup

1. Kesimpulan..........................................................................................11

Daftar Pustaka

iii

Page 4: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

BAB I

PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang

Perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di

Indonesia yang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan tanaman kelapa

sawit telah dikembangkan di beberapa daerah di Indonesia dan menjadi unggulan tanaman

perkebunan. Hal ini dikarenakan kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan dengan nilai

ekonomis yang cukup tinggi. Untuk meningkatkan nilai guna kelapa sawit dan menambah

nilai jualnya, maka akan lebih menguntungkan apabila hasil panen kelapa sawit diolah

terlebih dahulu dibandingkan dengan menjual kelapa sawit tersebut tanpa diolah. Selanjutnya

dalam proses pengolahan produk perkebunan kelapa sawit ini akan melibatkan berbagai

macam pihak dan membutuhkan banyak sumber daya.

Sejarah karet di Indonesia juga mencapai puncaknya pada periode sebelum Perang

Dunia II hingga tahun 1956. Pada masa itu Indonesia menjadi Negara penghasil karet alam

terbesar di dunia. Komoditas ini pernah begitu diandalkan sebagai penopang perekonomian

Negara. Waktu itu sampai terkenal ucapan “rubber is de kurk waarop wij dirjven” yang

berarti karet adalah gabus tempat kita mengapung. Tanaman karet mulai dikenal di Indonesia

sejak zaman penjajahan Belanda. Awalnya karet ditanam di Kebun Raya Bogor sebagai

tanaman koleksi sekaligus kegiatan uji coba. Selanjutnya, karet dikembangkan menjadi

tanaman perkebunan dan tersebar di beberapa daerah. Dalam perencanaan produksi, faktor

yang tidak kalah penting adalah harga CPO yang mengalami fluktuasi. Hal ini karena harga

CPO akan mempengaruhi jumlah produksi yang akan dihasilkan dan berpengaruh juga

terhadap permintaan CPO itu sendiri. Dengan adanya fluktuasi harga maka akan terlihat

pengaruhnya terhadap proses perencanaan produksi, dan dampaknya terhadap permintaan itu

sendiri. Permintaan CPO berasal dari pasar dalam negeri dan luar negeri. Sebagian besar

produksi CPO indonesia di ekspor ke luar negeri. Kontribusi CPO Indonesia mencapai 44, 3

% dari total produksi CPO dunia, lebih tinggi 41,2 % pangsa CPO Malaysia. . Harga getah

karet di tingkat petani mencapai Rp 15.000 per kg atau kurang, suatu insentif negatif yang

1

Page 5: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

cukup berbahaya. Upaya peningkatan produksi karet sampai 3 juta ton sekalipun belum

cukup untuk memperbaiki kesejahteraan petani karet di dalam negeri.

Dalam jangka pendek, pemerintah harus segera melakukan diplomasi terukur dengan

negara-negara produsen, khususnya Thailand dan Malaysia, agar bersepakat mengurangi

pasokan karet ke pasar global. Strategi manajemen pasokan ini menjadi ujian awal apakah

produsen karet di negara berkembang mampu memengaruhi harga di tingkat global atau

tidak. Upaya pengembangan industri hilir karet di dalam negeri perlu segera direalisasikan

selagi sedang semangat merealisasikan rencana aksi Rencana Induk Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia sampai tahun 2025.

1.2              Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

a) Untuk mengetahui bagaimana perusahaan dalam menentukan persediaan bahan baku

dalam menunjang proses produksi pada PTPN VI Unit Usaha Rimbo Dua.

b) Untuk mengetahui informasi yang relevan tentang persediaan dan pengadaan bahan

baku dalam menjaga kelangsungan proses produksi.

1.3              Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah adalah bagaimana harga tbs dan karet dapat sesuai

dengan pergerakan harga komoditas pertanian di tingkat global semakin tak menentu.

2

ALG, 17/06/15,
Kenapa judul tidak berkaitan dengan perusahaan ini saja, judul di atas luas ssekali.
Page 6: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KOMODITI HARGA KARET

Penelusuran lebih mendalam dan lebih hati-hati terhadap karakter fluktuasi harga dan

sifat komoditas pertanian serta kondisi sosial-ekonomi yang melingkupinya menjadi amat

krusial. Kelompok komoditas perkebunan mengalami penurunan harga paling signifikan

selama dua tahun ini. Lesunya perekonomian global ikut mengurangi permintaan terhadap

komoditas perkebunan, memicu kelebihan penawaran dan penurunan harga. Penurunan

harga pada kelompok perkebunan dapat memengaruhi sistem insentif ekonomi yang tercipta

dan kegairahan petani domestik dalam meningkatkan produksi dan produktivitasnya.

Penurunan harga komoditas ekspor yang terlalu lama berkonsekuensi mengganggu

keseimbangan internal dan eksternal perekonomian. Harga rata-rata karet dunia anjlok dari

4,52 dollar AS per kilogram (kg) tahun 2011 menjadi 3,18 dollar AS per kg tahun 2012,

bahkan menyentuh di bawah 2,90 dollar AS per kg pada Desember 2012. Harga getah karet

di tingkat petani mencapai Rp 15.000 per kg atau kurang, suatu insentif negatif yang cukup

berbahaya. Upaya peningkatan produksi karet sampai 3 juta ton sekalipun belum cukup untuk

memperbaiki kesejahteraan petani karet di dalam negeri.

Perusahaan perkebunan (BUMN) menghasilkan 252,000 ton, dan perkebunan besar

swasta diperkirakan mampu memproduksi 274 000 ton karet alam pada 2010 dan menjadi

276 000 ton pada 2011. Masalahnya tinggal bagaimana pemerintah memberikan berbagai

skema insentif kepada para investor  untuk mengembangkan industri karet ini dengan

menyediakan teknologi.

Dari sektor hulu pemerintah diharapkan juga membantu petani dalam

mengintensifikasi tanaman karet, sehingga para petani tidak perlu memiliki lahan yang luas.

Akan tetapi, bagaimana petani dapat meningkatkan produktivitasnya dari 1000 kg menjadi

1500-1800 kg per hektar.

3

ALG, 17/06/15,
Tempatkan huruf kapital secara tepat.
Page 7: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

Harga karet selama ini memang ditentukan oleh harga karet dunia. ketika pasaran

harga di dunia turun maka pasaran harga di tingkat petani juga akan turun.mestinya petani

tidak hanya mengandalkan produksi karet, tetapi bagaimana agar mereka diiversifikasi

tanaman-tanaman yang menguntungkan atau komoditas pertanian lain yang bisa menopang

penghidupan mereka.

Dalam jangka pendek, pemerintah harus segera melakukan diplomasi terukur dengan

negara-negara produsen, khususnya Thailand dan Malaysia, agar bersepakat mengurangi

pasokan karet ke pasar global. Strategi manajemen pasokan ini menjadi ujian awal apakah

produsen karet di negara berkembang mampu memengaruhi harga di tingkat global atau

tidak. Upaya pengembangan industri hilir karet di dalam negeri perlu segera direalisasikan

selagi sedang semangat merealisasikan rencana aksi Rencana Induk Percepatan dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi Indonesia sampai tahun 2025.

Di tahun 2015 ini ada 3 faktor yang mempengaruhi harga karet yaitu :

1. Data pertumbuhan ekonomi tiongkok yang melambat. hal ini cukup berpengaruh pada

harga karena tiongkok adalah pengimpor pertama dan terbesar untuk komoditas karet.

2. Stok karet di bursa komoditas yang melimpah. Hal ini di karenakan menurunnya

permintaan pasar di saat kisis sedangkan ekspor setiap tahun nya terus meningkat.

Sehingga secara tidak lansung menghambat pergerakan harga.

3. Pertumbuhan ekonomi di zona euro yang bergerak tidak terlalu cepat. Hal ini dampak

dari tekanan politik dan sosial keamanan regional.

Indonesia merupakan penghasil karet terbesar kedua di dunia, dan Provinsi Jambi

merupakan salah satu produsen karet terbesar di Indonesia, dengan kata lain karet merupakan

komoditi unggulan Provinsi Jambi, disamping komoditi lainnya, yakni kelapa sawit,

casiavera/kayu manis, pinang, dan lain-lain.

Pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan

nilai ekonomi perkebunan karet. upaya yang dilakukan pemerintah tersebut yaitu revitalisasi

atau lebih memberdayakan pasar lelang karet.Langkah ini sangat penting, karena masalah

harga karet seringkali menjadi masalah yang sangat vital dalam perkebunan karet, terutam

bagi para petani karet. Satu tujuan diadakannya pasar lelang karet adalah untuk

memperpendek mata rantai perdagangan dengan mempertemukan petani karet dengan

4

Page 8: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

pembelinya.Dengan keberadaan pasar lelang ini, akan mampu meningkatkan posisi tawar

petani dan dapat diwujudkan harga yang transparan, sehingga dapat dipakai sebagai acuan

bagi pelaku pasar.

Pasar lelang karet Penerokan salah satunya yang telah dimulai kegiatannya pada tahun

1989, dengan nilai transaksi pada waktu itu baru mencapai Rp200 juta sampai Rp300 juta,

dan pada tahun 2011, penjualan telah dilakukan satu kali dalam dua minggu dengan jumlah

penjual mencapai 220 orang petani. Selama tahun 2011, nilai transaksi pelelangan mencapai

Rp11,5 miliar dan fee untuk lumbung desa mencapai Rp9,5 juta, di harapkan agar nilai

tersebut terus meningkat.selain pasar lelang yang telah mempunyai organisasi, secara alami

terbentuk juga penjualan atau semi lelang pada kelompok tani sentra produksi karet di

beberapa tempat di Provinsi Jambi, dimana transaksi yang dilakukan adalah para pembeli

akan datang pada hari yang telah disepakati bersama antara kelompok tani dan pembeli.

Di Provinsi Jambi perkebunan karet adalah tempat bersandarnya rakyat (ekonomi

kerakyatan rakyat Provinsi Jambi), karena sebagian besar milik rakyat, dan merupakan

produsen karet. dibutuhkan paling tidak satu pasar lelang karet satu kecamatan di Kabupaten

Batanghari. Untuk itu, perlunya bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi

Jambi untuk mendirikan dan mengelola pasar lelang karet.

Harga karet harus senantiasa dipertahankan agar jangan sampai anjlok, tetapi agar

tetap memberikan nilai ekonomi yang tinggi, terutama bagi petani karet, dimana harga karet

yang memberikan keuntungan yang baik bagi para petani karet, akan mendorong petani karet

untuk mengelola kebun karet. Selain dengan memberdayakan pasar lelang karet, faktor lain

yang tidak kalah pentingnya adalah terus meningkatkan kualitas getah karet, supaya

kompetitif di pasar internasional.

Provinsi Jambi memiliki potensi komoditi karet dengan luas areal mencapai 649.000

hektar dan produksi baru mencapai 265.000 ton, dengan jumlah petani mencapai 251.000

orang. Untuk komoditi sawit, luas areal mencapai 504.000 hektar dan produksi dalam bentuk

Tandan Buah Segar (TBS) mencapai 6,3 juta ton, dalam bentuk CPO mencapai 1,2 juta ton

dengan jumlah petani mencapai 164.000 orang.

Seluruh pihak, baik pemerintah, petani karet, penjual karet, dan pembeli karet untuk

melakukan upaya bersama dan sinergis guna meningkatkan perekonomian Indonesia melalui

5

Page 9: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

komoditi karet.Selain itu perlunya jalinnya komunikasi yang baik antara petani atau penjual

karet dengan pembeli karet, yang mana dengan cara ini, pembeli dapat memberitahukan

kekurangan getah karet yang dijual petani dan petani bisa memperbaiki pengelolaan karetnya,

sehingga kualitas karet lebih baik dan harga karet lebih tinggi, dan selanjutnya akan

memberikan keuntungan ekonomi yang besar baik bagi petani maupun bagi penjual getah

karet. Harga karet Indonesia jenis SIR 20 di pasar internasional menunjukkan tren meningkat.

Walaupun harga karet memang masih fluktuasi, tapi trennya terus meningkat meski tidak

terlalu besar.

Banyak faktor yang membuat harga karet menguat atau melemah mulai dari soal

kondisi perekonomian internasional, permintaan dan pasokan, menguatnya nilai mata uang

termasuk dolar AS dan Yen hingga naik turunnya harga minyak bumi.

Menguatnya harga ekspor karet Indonesia itu dewasa ini, juga langsung berimbas ke harga

bahan olah karet (bokar) di pabrikan. harga bokar sudah naik Rp2.758 per kg atau di posisi

Rp20.886-Rp22.886perkg.

Setelah lama berkubang di zona merah akhirnya harga karet di seluruh bursa

komoditas dunia menunjukan tren stabil bahkan mulai bergerak naik. Meskipun bergerak di

bawah suport level harga tanggal 1 september 2014 lalu. Namun tanda-tandanya sudah

terlihat sejak awal quartal 4 tahun ini. Namun secara garis besar pergerakan harga karet di

bursa utama dunia di pengaruhi faktor ekonomi secara global. Tapi jika mengacu data dan

siklus 5 tahunan, setelah krisis harga yang terbentuk satu tahun pertama akan stagnan dan

terus melejit setelah 2 tahun usai krisis. Kita ambil contoh, pada krisis tahun 2008 harga

anjlok menyentuh 62 yen lalu pada tahun 2009 harga stabil dan lalu melejit pada tahun 2010

sampai 2011, sehingga harga karet pun mencapai 412 yen perkilo nya. Fluktuasi harga yang

sangat tajam pada periode krisis global 2008-2009 ternyata belum menemukan tingkat

keseimbangan baru. Para petani merasa sangat keresahan akibat naik turunnya harga tersebut.

2.2 FLUKTUASI HARGA TBS

Harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) dunia juga turun drastis dari 1.125 dollar

AS per ton tahun 2011 menjadi 1.020 dollar AS per ton tahun 2012 dan jatuh ke kisaran 800

dollar AS per ton pada Desember 2012. Harga minyak biji sawit (PKO) dunia anjlok sampai 

810 dollar AS per ton, hampir setara dengan harga CPO. Akibatnya, harga tandan buah segar

sawit di tingkat petani rontok sampai Rp 700. Terlalu mahal biaya ekonomi dan biaya sosial

6

ALG, 17/06/15,
Karet danTBS dibahas secara bersamasama, alasannya apa?
Page 10: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

yang ditanggung masyarakat jika produksi CPO mencapai 24 juta ton.Harga Buah Sawit di

Jambi naik  antara Rp 6  hingga  Rp 7 /Kg. Permintaan CPO berasal dari pasar dalam negeri

dan luar negeri. Sebagian besar produksi CPO indonesia di ekspor ke luar negeri. Kontribusi

CPO Indonesia mencapai 44, 3 % dari total produksi CPO dunia, lebih tinggi 41,2 % pangsa

CPO Malaysia.

PTP Nusantara VI (Persero) sebagai pengelola perkebunan kelapa sawit Negara

memiliki wilayah kerja di dua Propinsi yaitu Propinsi Jambi dan Sumatera Barat. PKS

(Pabrik Kelapa Sawit) Kebun Rimbo Dua di Kabupaten Tebo Propinsi Jambi merupakan

salah satu dari 15 unit usaha yang ada pada PTP Nusantara VI dan memiliki pabrik

pengolahan sendiri dengan kapasitas 30 ton/TBS/jam (PTP Nusantara VI Rimdu, 2007) serta

memiliki luas areal perkebunan kelapa sawit.

Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang dimiliki PTP Nusantara VI adalah 5 buah dimana PKS

Rimdu saat ini merupakan satu-satunya PKS yang memperoleh pasokan TBS dari kebun inti

saja. Sedangkan PKS lain memperoleh pasokan dari kebun inti dan kebun plasma serta

perusahaan di luar PTP Nusantara VI. PKS Kebun Rimbo Dua (Rimdu) berdiri pada bulan

Juni 2006 dan menghasilkan CPO dan PK/inti sawit. Diawal berdirinya pabrik, bahan baku

diperoleh dari beberapa CV dan kebun PTP N VI Solok Selatan. Tetapi seiring dengan sudah

mulai dipanennya kebun kelapa sawit yang dimiliki Rimdu, maka pasokan TBS dari luar

dihentikan.

Sejak itu PKS Kebun Rimdu memperoleh pasokan bahan baku dari kebun inti yaitu

Kebun Rimsa (Rimbo Satu) dan Kebun Rimdu (Rimbo Dua). Akan tetapi, PKS Kebun

Rimdu memiliki kendala yaitu produksi kebun yang mereka miliki belum mencukupi untuk

memenuhi kebutuhan pabrik sedangkan pasokan dari kebun lain tidak banyak karena baru

dilakukan proses peremajaan. Selain itu pasokan TBS (Tandan Buah Segar) dari kebun di

Solok Selatan, sejak bulan September 2007 tidak lagi dibawa ke PKS Rimdu karena

pertimbangan biaya transportasi yang besar.

PKS Rimbo Dua yang merupakan pabrik kelapa sawit di PTP Nusantara VI Jambi –

Sumatera Barat dimana mereka menerapkan sistem zero accident dan zero waste strategi.

Strategi yang diterapkan dalam perencanaan produksi CPO dan PK pada PKS Rimbo Dua

adalah Optimalisasi kinerja pabrik dan kebun sehingga mampu berproduksi maksimal dengan

memanfaatkan semua sumber daya yang ada.

7

Page 11: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

Kebijakan lain yang diambil oleh PKS Rimbo Dua adalah mengurangi biaya yang

digunakan di pabrik. Efisiensi biaya dilakukan pada penghematan biaya bahan bakar mesin.

Untuk itu dalam penggunaan energi maka PKS Rimbo Dua menggunakan energi alternatif

yaitu penggunaan biodiesel dalam menjalankan mesin-mesin pabrik. Hal ini dilakukan untuk

mengurangi konsumsi bahan bakar solar dengan pengalihan energi dan Strategi ini juga

digunakan untuk mengatasi kendala kekurangan bahan baku.

Hasil Rapat Tim/Pokja Penetapan Harga Tandan Buah Segar Provinsi Jambi (Dinas

Perkebunan Jambi) bertempat di Kantor Dinas Perkebunan Provinsi Jambi yang dihadiri oleh

Perusahaan Besar/Mitra, Pekebun dan lnstansi terkait lainnya dapat dilihat dalam

Daftar/Tabel Harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit untuk periode tanggal 29 Mei – 04 Juni

2015 sebagai berikut :

UmurHarga  TBS

(Rp/Kg)

3 Tahun 1.261,74

4 Tahun 1.341,26

5 Tahun 1.403,44

6 Tahun 1.462,42

7 Tahun 1.499,40

8 Tahun 1.530,75

9 Tahun 1.561,23

10 – 20 Tahun 1.608,25

 21 – 24 Tahun

 25 Tahun

Sumber : Dinas Perkebunan Jambi

Harga rata-rata CPO              =  Rp 7.253,99 /Kg (Naik 65 Rp. /Kg)

Harga rata-rata Inti Sawit = Rp 4.628,61 /Kg (Naik Rp. 116/Kg)

Indeks “K”                                           =    87,85 %

Selain itu perubahan harga CPO di pasar dunia juga mempengaruhi jumlah

permintaan dan penawaran. Fluktuasi harga CPO mempengaruhi proses produksi pabrik. Hal

ini akan berpengaruh juga pada jumlah produksi yang dihasilkan. Kenaikan harga maupun

8

ALG, 17/06/15,
Tabel ini menjelaskan apa, kenapa ada tahun dan harga, apa maksudnya?
Page 12: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

penurunan harga memerlukan antisipasi yang cepat sehingga perusahaan dapat menyesuaikan

diri dengan perubahan yang terjadi.

Penumpukan CPO menjadi di antara alibi pihak perusahaan sebagai pembenaran

untuk membeli murah harga TBS petani. Di pihak lain, petani pun terpaksa tetap harus

menjual hasil produksi kebunnya. Pilihan pahit harus diambil dengan estimasi dari pada buah

membusuk begitu saja. Hal ini disebabkan ketidakstabilan perekonomian Eropa dan Amerika

Serikat (AS) yang seiring sejalan dengan tibanya masa panen produk-produk tanaman

penghasil minyak nabati lainnya, seperti bunga matahari, kedelai, dan jagung. Hingga hari

ini, harga CPO Indonesia memang sangat dominan ditentukan pasar luar negeri. Dan, bila

harus dipaksa harganya turun oleh luar negeri dengan sedikitnya permintaan CPO, jelas

berpengaruh langsung kepada rendahnya harga TBS. Boleh jadi, kenyataan demikian menjadi

di antara risiko petani tanaman komoditas ekspor.

Menteri Perdagangan tak ingin berpangku tangan menghadapi turunnya harga dua

komoditas ekspor unggulan Indonesia, yakni minyak sawit mentah (CPO) dan karet. mereka

ingin menggenjot program mandatory atau pencampuran minyak sawit dengan solar untuk

membuat biodiesel di dalam negeri.

Bila program mandatory itu berhasil dan permintaan di dalam negeri bertambah,

Menteri Perdangan yakin dampak fluktuasi harga internasional menjadi minim. Saat ini harga

CPO di pasar internasional sebesar US$ 625-650 per metrik ton. Harga itu bahkan ada di

bawah ambang batas pengenaan bea keluar, yakni US$ 750 per metrik ton.

Meski Telah Ditetapkan Pemerintah Upaya Pemerintah Provinsi Jambi untuk

menekan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit serta karet belum berhasil. Hingga

kemarin dibeberapa daerah di Provinsi Jambi harga TBS kelapa sawit dan karet masih anjlok.

Padahal, sumber mata pencaharian masyarakat Provinsi Jambi harganya sudah ditetapkan

oleh Pemprov Jambi. Di Batanghari misalnya, harga kelapa sawit merosot sampai Rp 460/Kg

sedangkan harga karet hanya Rp 5.000/Kg.

Pardilun, Kepala Desa (Kades) Teluk Melintang, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari

kemarin mengatakan, saat ini para petani kelapa sawit dan karet di daerahnya merasa tercekik

karena merugi besar dengan anjloknya harga ini.

"Saat ini dijual di pabrik (PT DMP) hanya Rp 460/Kg, sebelumya Rp 700/Kg bahkan sempat

9

ALG, 17/06/15,
Kesannya mengambil tulisan dari satu sumber dengan mengambil secara keseluruhan, hal tersebut tidak benar dalam penulisan ilmiah.
Page 13: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

Rp 1.200/Kg. Kalau dijual ke penampung hanya Rp 200 hingga Rp 300/Kg. Jadi sangat

merosot, sehingga para petani merugi besar,” keluh Pardilun kemarin.

Anjloknya harga juga menimpa karet. Menurut Pardilun yang juga merupakan petani karet ini

beberapa hari menjelang lebaran Idul Fitri 1429 H beberapa waktu lalu, harga karet sempat

menduduki posisi Rp 9.300/Kg, namun sekarang juga ikut anjlok menjadi Rp 5.000 hingga

Rp 6.000/Kg, “Karet pun juga demikian, saat ini merosot hingga Rp 5.000/Kg, padahal

sebelum lebaran mencapai Rp 9.300/Kg. Jadi semua petani mengeluh dengan kondisi harga

saat ini, padahal kelapa sawit dan karet merupakan sumber mata pencarian disini. Kami

berharap agar kondisi ini tidak lama, kepada pihak terkait agar bisa mengatasinya, semoga

harga cepat kembali stabil,” harapnya.

10

Page 14: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Karet dan sawit adalah komoditas utama Indonesia. Harga karet dan sawit begitu

berpengaruh baik untuk kesejahteraan petani maupun pertumbuhan perekonomian Negara.

Ketika harga karet dan sawit mengalami peningkatan, maka kesejahteraan petani dan

perekonomian Negara akan ikut meningkat. Sebaliknya, jika harga karet dan sawit anjlok,

maka kesejahteraan petani serta perekonomian Negara pun akan merosot.

Saat harga kedua komoditas diatas mengalami penurunan, pemerintah diharapkan bias

mengambil tindakan melalui kebijakan-kebijakan tertentu agar harganya tetap stabil.

Kestabilan harga inilah yang memicu pertumbuhan ekonomi.

3.2 SARAN

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan

dalam tugas ini. Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dari Makalah kami,

karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada.

Hubungan dengan materi ini kami banyak berharap para pembaca yang budiman bisa

memberi kritik dan saran yang membangun kepada saya, Demi sempurnanya makalah dan

penulis karya ilmiah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kami dan bagi pembaca yang

budiman.

11

Page 15: Anonim,(2013 - Johannessimatupang’s Weblog Web viewPerkebunan kelapa sawit merupakan salah satu sektor perkebunan unggulan di Indonesia yang mengalami perkembangan ... dan sifat

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,(2012) Menyiasati Fluktuasi TBS Sawit http://www.jambiekspres.co.id/berita-975-menyiasati-fluktuasi-tbs-sawit.html

Anonim,(2015) Harga CPO 2015 diperkirakan seperti 2014 http://ptpn6.com/berita-harga-cpo-2015-diperkirakan-seperti 2014.html#ixzz3cHfeRxzz

Anonim,(2013) Fluktuasi Harga Komoditas Pertanian http://regional.kompas.com/read/2013/01/07/03032863/Fluktuasi.Harga.Komoditas.Pertanian

Anonim,(2014) Harga Karet Saat Ini Merosot Tajam https://m3ekonomi.wordpress.com/2014/03/16/harga-karet-saat-ini-merosot-tajam/

Anonim, http://infojambi.com/depan/pariwara/536-revitalisasi-pasar-lelang-karet-upaya-penguatan-ekonomi-kerakyatan.html

,(2011) SEJARAH KARET ALAM DI INDONESIA http://indonesiannaturalrubber.blogspot.com/2011/02/sejarah-karet-alam-di-indonesia.html

Drs_O ,(2012) SEJARAH TANAMAN KARET DI INDONESIA http://drsoeyo.blogspot.com/2012/06/sejarah-tanaman-karet-di-indonesia.html

Anonim,(2015) Harga Sawit http://daunhijau.com/tag/harga-kelapa-sawit/

Anonim, http://infojambi.com/depan/pariwara/536-revitalisasi-pasar-lelang-karet-upaya-penguatan-ekonomi-kerakyatan.html

Anonim, (2014) Harga getah karet jambi merangkak naik http://ptpn6.com/berita-harga-getah-karet-jambi-merangkak-naik.html

12

ALG, 17/06/15,
Liat cara mencitasi yang baik dalam penullisan makalah