andesit - fadil

11
 Nama : Fadilah Rahmadhani  NIM : 12.02.0032 Mata Kuliah : Genesa Bahan Galian Kelompok : 7 (Tujuh) BAHAN GALIAN ANDESIT 1.  Genesa Terjadinya Bahan Galian Batu Andesit adalah jenis batuan beku yang berasal dari produk gunung api dan bertekstur afanitik-porfiritik, dengan kandungan fenokris barupa sodik  pla gikl as, pir oksen, ata u hon dbl end a. Bat u And esit ini dapat dib agi du a jen is  ber das ark an tempat terb ent ukn ya. Bat uan And esi t per tama ada lah bat uan bek u yang membeku atau terbentuknya didalam tanah, sedangkan batuan andesit kedua  pembe kua nn ya t erjadi dipermu kaa n y ang ser ing dis ebu t l afa . Jenis magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam golongan kapur alkali sebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma tersebut merupakan kumpulan mineral silikat yang kemudian menghablur akibat pendinginan magma pada temparatur antara 1500    2500 C membentuk andesit berkomposisi mineral felspar plagioklas jenis kalium felspar natrium plagioklas, kuarsa, felspatoid serta mineral tambahan berupa hornblenda, biotit dan piroksen. Andesit bertekstur afanitik mikro kristalin dan berwarna gelap. 2.  Cara Penambangan Batu alam ini di tambang di daerah perbukitan dimana struktur tanahnya  pad at ata u ker as seh ing ga sulit sek ali tan ama n tumbuh di daerah itu . Bat u and esit di tambang dari bawah tanah seolah-olah digali dari bawah tanah. Padahal tanah yang digali merupakan tanah yang ada di perbukitan yang mengandung struktur batu andesit dalam lapisan tanahnya. Batu andesit digali secara manual dengan menggunakan linggis lalu dibentuk persegi dan kemudian dibawa dengan menggunakan truk untuk kemudian didistribusikan ke pabrik-pabrik pemotongan  bat u ala m ter mas uk pab rik . Kar ena bat u ala m jen is and esit ini cuk u p ke ras mak a  pro ses pen gam bil an nya cuk up membut uhk an wak tu dan kek era san ini

Upload: fadilah-saragih

Post on 13-Oct-2015

89 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tugas Genesa Bahan Galian

TRANSCRIPT

Nama: Fadilah RahmadhaniNIM: 12.02.0032Mata Kuliah : Genesa Bahan GalianKelompok: 7 (Tujuh)

BAHAN GALIAN ANDESIT

1. Genesa Terjadinya Bahan GalianBatu Andesit adalah jenis batuan beku yang berasal dari produk gunung api dan bertekstur afanitik-porfiritik, dengan kandungan fenokris barupa sodik plagiklas, piroksen, atau hondblenda. Batu Andesit ini dapat dibagi dua jenis berdasarkan tempat terbentuknya. Batuan Andesit pertama adalah batuan beku yang membeku atau terbentuknya didalam tanah, sedangkan batuan andesit kedua pembekuannya terjadi dipermukaan yang sering disebut lafa.

Jenis magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam golongan kapur alkali sebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma tersebut merupakan kumpulan mineral silikat yang kemudian menghablur akibat pendinginan magma pada temparatur antara 1500 2500 C membentuk andesit berkomposisi mineral felspar plagioklas jenis kalium felspar natrium plagioklas, kuarsa, felspatoid serta mineral tambahan berupa hornblenda, biotit dan piroksen. Andesit bertekstur afanitik mikro kristalin dan berwarna gelap.

2. Cara PenambanganBatu alam ini di tambang di daerah perbukitan dimana struktur tanahnya padat atau keras sehingga sulit sekali tanaman tumbuh di daerah itu. Batu andesit di tambang dari bawah tanah seolah-olah digali dari bawah tanah. Padahal tanah yang digali merupakan tanah yang ada di perbukitan yang mengandung struktur batu andesit dalam lapisan tanahnya. Batu andesit digali secara manual dengan menggunakan linggis lalu dibentuk persegi dan kemudian dibawa dengan menggunakan truk untuk kemudian didistribusikan ke pabrik-pabrik pemotongan batu alam termasuk pabrik. Karena batu alam jenis andesit ini cukup keras maka proses pengambilannya cukup membutuhkan waktu dan kekerasan ini mempengaruhi density (berat). Proses loading atau muat ke truk pengangkut juga cukup membutuhkan waktu. Proses muatnya dilakukan dengan alat ungkit linggis dan dipindahkan perlahan-lahan.

Metode penambangan yang biasa diterapkan terhadap andesit adalah tambang terbuka (quarry). Bentuk topografi bahan galian umumnya berbentuk bukit, dan penambangan dimulai dari puncak bukit (top hill type) ke arah bawah (top down) secara bertahap membentuk jenjang (bench). Secara garis besar tahapan kegiatan penambangan dapat diuaraikan sebagai berikut :1. Persiapan (development)Meliputi pembangunan sarana dan prasarana tambang antara lain jalan, perkantoran, tempat penumpukan (stockpile), mobil-isasi peralatan, sarana air, work-shop, listrik (genset), serta poliklinik;2. Pembersihan permukaan (land clearing)

Pembersihan permukaan lahan yang ditumbuhi pepohonan dan semak belukar dengan alat konvensional atau buldoser;

3. Pengupasan lapisan penutup (stripping overburden)

Mengupas tanah penutup dilakukan dengan buldoser atau back hoe. Tanah penutup didorong dan dibuang ke arah lembah (disposal area) yang terdekat, namun bila tumpukan hasil pengupasan ini jauh dari disposal area pembuangan-nya dapat dibantu dengan dump truck.

4. Pembongkaran (lossening).

Pekerjaan ini dimaksudkan untuk membongkar andesit dari batuan induknya sehingga dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Untuk melaksanakan pekerjaan ini dilakukan dengan cara pemboran dan peledakan. Dalam kegiatan pemboran perlu ditentukan geometri lubang tembak yang meliputi berden, kedalaman, pemampat, subdrilling dan spasi. Peralatan yang digunakan untuk kegiatan pemboran adalah crawler rock drill (CRD) dan kompresor.Sedangkan untuk kegiatan peledakan digunakan bahan peledak ANFO/ damotin. Dalam kegiatan peledakan ini, untuk mendapatkan ukuran produk yang diinginkan ditentukan melalui perubahan spasi lubang ledak; makin rapat ukuran semakin kecil ukuran produknya.

1. Pemuatan (loading).Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan alat muat mekanis untuk memuat hasil kegiatan pembongkaran ke dalam alat angkut yaitu truk.2. Pengangkutan (transporting)

Bongkahan andesit diangkut ke lokasi unit peremukan menggunakan dump truck.Pengolahan andesit adalah mereduksi ukuran yang sesuai dengan berbagai kebutuhan. Untuk kegiatan ini dilaksanakan melalui unit peremukan (crushing plant). Tahapan pengolahan meliputi :1. Peremukan dengan primary crusher seperti jaw crusher, cone crusher atau gyratory crusher yang dilanjutkan dengan Secondary crusher;

2. Pengangkutan menggunakan ban berjalan;

3. Pemisahan menggunakan pengayak (screen);

4. Penghalus ukuran dengan rotopactor.Dari proses peremukan akan menghasilkan beberapa macam ukuran antara lain : jenis sirtu ukuran 50 + 30 mm ukuran 30 + 20 mm ukuran 20 + 10 mm ukuran 10 + 4 mm ukuran 4 m (abu-abu).Jenis peralatan pada unit peremukan terdiri dari : Pengumpan grizzly getar, suatu alat yang berfungsi sebagai pengatur banyaknya umpan masuk ke dalam peremuk berahang (jaw crusher) dan ayakan pemisah dengan sirtu; Pengumpan getar, suatu alat yang berfungsi sebagai pengatur banyaknya umpan masuk ke dalam peremuk rahang II (secondary crusher); Peremuk, digunakan untuk memperkecil ukuran yang sesuai dengan permintaan. Alat yang digunakan adalah :

Peremuk tingkat I, yaitu peremuk berahang (jaw crusher) jenis single toggle; Peremuk tingkat II yaitu peremuk berahang II, memakai tipe 80 dan 71, dengan ukuran masing-masing 36 x 10 dan 36 x 4.Untuk kepentingan lain seperti pembuatan hias, lantai, nisan dan peralatan rumah tangga, perlu dilakukan tahap pengolahan, pemahatan, penghalusan, dan pemolesan.

3. KegunaanBatu Andesit ini merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk keperluan pondasi saranan pembangunan seperti pondasi bangunan perumahan, gedung-gedung, bahan pengeras jalan, bahan campuran beton (batu split) dan keperluan pondasi lainnya.

Andesit banyak digunakan di sektor kontruksi. Pemanfaatan yang lain adalah untuk bahan baku pembuatan dimension stone, patung seni dan sebagainya.

1. Kontruksi/bangunanDalam bentuk agregat, andesit banyak digunakan untuk pembangunan jembatan, pembuatan galangan kapal untuk dermaga, pondasi jalan kereta api, bendungan/dam dan sebagainya. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk kebutuhan konstruksi dan bangunan menurut SII. 0378-80 (Tabel 4).

2. Dimension stonePada pembuatan dimension stone andesit dipotong berdasarkan ukuran tertentu, dipahat, diampelas/diasah, kemudian dipoles agar dapat dimanfaatkan untuk keperluan : batu hias, tegel, dan peralatan rumah tangga.

Batu andesit banyak digunakan dalam bangunan-bangunan megalitik, candi dan piramida. Begitu juga perkakas-perkakas dari zaman prasejarah banyak memakai material ini, misalnya: sarkofagus, punden berundak, lumpang batu, meja batu, arca dll. Di zaman sekarang batu andesit ini masih digunakan sebagai material untuk nisan kuburan orang Tionghoa, cobek, lumpang jamu, cungkup/kap lampu taman dan arca-arca untuk hiasan. Salah satu pusat kerajian dari batu andesit ini adalah Magelang. Pusat kerajinan dan pemotongan batu Andesit juga terdapat di daerah Cirebon dan Majalengka Jawa Barat. Karena di daerah ini banyak terdapat perbukitan yang merupakan daerah tambang Batu Andesit. Untuk batu Andesit di daerah cirebon umum nya bewarna abu-abu dan terdiri dari 2 Jenis utama: Andesit Bintik dan Andesit Polos.

4. Estimasi CadanganProdusen semen PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) akan menambah kepemilikan saham di PT. Mandiri Sejahtera Sentra. INTP berencana menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan tambang andesit tersebut. Saat ini, INTP hanya memiliki 40% saham Mandiri Sejahtera. "Kami akan menambah saham menjadi 51% pada kuartal kedua tahun ini," ujar Christian Kartawijaya, Direktur Keuangan INTP. Namun, Christian belum bersedia mengungkapkan nilai pembelian saham Mandiri Sejahtera. Alasannya, saat ini INTP masih terus mematangkan rencana tersebut. Saat ini, Mandiri Sejahtera memiliki tambang andesit di Purwakarta, Jawa Barat. Andesit adalah bahan baku beton, salah satu produk INTP. Mandiri Sejahtera memiliki kapasitas produksi 500.000 ton per tahun. Mandiri Sejahtera memiliki cadangan total andesit 100 juta ton. INTP berharap penambahan saham di Mandiri Sejahtera akan memperkuat posisi INTP di pasar beton. Selain itu, INTP juga akan merevisi anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) 2009. Perusahaan semen terbesar kedua di Indonesia itu menurunkan capex-nya menjadi US$ 80 juta, dari semula US$ 90 juta. Sebab, INTP menunda ekspansi seiring estimasi penurunan permintaan semen tahun ini. Misalnya, "Kami menunda pembangunan pabrik di Citeureup," jelas Christian. Prediksi INTP beralasan. Selama dua bulan pertama 2009, pangsa pasar INTP hanya mencapai sekitar 29,3%. Tahun lalu, pangsa pasar INTP mencapai sekitar 31,7%. Tahun ini, INTP cuma menargetkan bisa mempertahankan pangsa pasar antara 29% sampai 31%. Sementara, penjualan mungkin turun 6%.

Cadangan andesit di Indonesia berjumlah milyaran ton, tersebar merata di seluruh daerah Indonesia. Dari kenyataan itu, untuk masa mendatang diperkirakan pengusahaan andesit di Indonesia akan mengalami peningkatan sejalan dengan kembali dimulainya pembangunan perumahan baik RSS, RS maupun real estat, juga pembangunan sektor konstruksi lainnya seperti jalan, jembatan dsb. Identifikasi faktor yang mempengaruhi pasar, baik itu sektor pendukung maupun penghambat pengembangan usaha pertambangan andesit adalah : cadangan; potensi andesit di Indonesia jelas memungkinkan dengan jumlah cadangan yang besar dan lokasinya tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia; tenaga kerja; cukup melimpah, biaya operasi tenaga kerja murah adalah faktor yang menguntungkan baik bagi perusahaan maupun pemerintah; konsumen; perkembangan sektor kontruksi (jalan dan perumahan) dan sektor industri yang mulai membaik merupakan indikator akan meningkatnya tingkat kebutuhan andesit di sektor ini. Oleh karena itu pengembangan pertambangan andesit dengan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan sektor ini cukup memberikan harapan.Perkembangan konsumsi andesit di sektor industri dalam kurun waktu 1987 - 1997 menunjukkan kecenderungan yang meningkat dengan laju perubahan tahunan sebesar 0,44%. Jenis industri barang-barang dari semen, genteng, dan barang bukan logam lainnya merupakan pemakai utama komoditas ini.

Andesit di Sektor IndustriTahunAndesit (ton)

19872.174.000

19882.679.000

19892.797.000

19902.290.000

19913.048.000

19923.183.000

19933.323.000

19943.469.000

19953.622.000

19963.782.000

19973.940.000

Sumber : Biro Pusat Statistik, diolah kembaliDi sektor konstruksi, konsumsi andesit sebagai indikatornya adalah pemakaian di sub sektor perumahan.Pembangunan perumahan di Indonesia dilakukan melalui dua cara yaitu dibangun oleh perorangan dan melalui pihak lain/investor seperti Perumnas, KPR-BTN, dan Real Estate Indonesia (REI). Pembangunan perumahan di Indonesia dilakukan melalui dua cara yaitu dibangun oleh perorangan dan investor seperti Perumnas, KPR-BTN, dan Real Estate Indonesia (REI).Menurut data dari BPS, dalam kurun waktu tahun 1987 1996 melalui Perumnas telah dibangun sebanyak 328.425 unit yang terdiri dari 127.023 unit Perumahan Sederhana, 190.442 unit Perumahan Inti, dan 10.960 unit Rumah Susun (Rusun). Dalam kurun waktu yang sama telah dibangun sebanyak 163.247 unit melalui KPR-BTN yang terdiri dari 143.940 unit melalui developer swasta dan 19.307 unit melalui developer Perumnas. Adapun melalui REI dalam kurun waktu tersebut jumlah terbesar yang dicapai adalah sebanyak 268.432 unit.Khusus untuk KPR-BTN, Rumah Sederhana (RS) dan Rumah Sangat Sederhana (RSS), pada 2000 BTN mentargetkan sekitar 100.000 unit rumah. Hal ini diperkuat pula oleh perkiraan pemerintah bahwa pada tahun 2000 menyediakan dana sebesar Rp. 1,2 triliun untuk program pembangunan perumahan bagi masyarakat golongan penghasilan rendah.Perekonomian Indonesia yang cenderung membaik diperkirakan kebutuhan akan perumahan terutama tipe yang dibangun melalui KPR-BTN akan semakin meningkat di masa mendatang, dan ini berarti kebutuhan akan andesit juga akan meningkat. Demikian juga halnya dalam pembangun gedung-gedung pusat pertokoan, pusat perkantoran swasta ataupun pemerintahan, pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan serta sarana irigasi yang setiap tahun diperkirakan akan terus meningkat merupakan peluang bagi pertambangan andesit. 5. Tempat TerdapatnyaBatu andesit banyak ditemukan di daerah aktivitas vulkanik yang tinggi seperti di Majalengka, Cirebon, Tulung Agung. Nama andesit sendiri berasal dari nama Pegunungan Andes di daerah Amerika Selatan. Jenis andesit ada dua, polos dan bintik. Corak batu andesit yang ada saat ini antara lain bakar, susun sirih, alur cacing, alur minimalis, setengah alur setengah cacing, diagonal, alur serong, napoli, dan catur.Secara geografis batu andesit banyak ditemukan di daerah gugusan gunung berapi yang umumnya terdapat di pulau Jawa. Untuk wilayah Jawa barat batu alam ini dapat ditemui di wilayah Cirebon sehingga banyak yang menyebut sebagai batu Cirebon atau batu andesit Cirebon. Wilayah Cirebon dan Majalengka merupakan wilayah perbukitan dengan gugusan gunung ciremai sehingga banyak bukit yang mengandung batu alam

6. Fhotoa).

b).

Supplier Besar di Bandung dan Cirebon.

Cara Penambangan Bahan Baku Batu Andesit di Cirebon.

Penambangan Batu Andesit di Kulon Prugo, Daerah Istimewa Yogjakarta.

PT. CYMA Minning Batu Andesit Tegal, Jawa Tengah, Indonesia.

7. Alamat URL1). http://geografiupi2010.blogspot.com/2012/10/batu-andesit.html2). http://achmadinblog.wordpress.com/tag/kegunaan-andesit/3).http://jualbatualam.com/batu-andesit-mengintip-cara-penambangan-bahan-baku-batu-andesit-di-cirebon/4). www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDAQFjAB&url=http%3A%2F%2Fachmadinblog.wordpress.com%2Ftag%2Fkegunaan-andesit%2F&ei=wxGPUuXODsSPrQe8kICYDg&usg=AFQjCNELbNiMvDcl-OJQZjvqvDupJgfdA&sig2=eMMQa4cR2FsDRlfKpkYohA&bvm=bv.57084495,d.bmk5). http://id.wikipedia.org/wiki/Andesit6). http://investasi.kontan.co.id/news/intp-bakal-tambah-kepemilikan-di-anak-usaha7). http://www.neraca.co.id/harian/article/23458/Jenis.dan.Fungsi.Batu.Alam8). commons.wikimedia.org 9). jualbatualam.com10). jogja.antaranews.com11). tegal.olx.co.id12).kwsagara.com