anatomi & histologi mammmae

32
Anatomi & Histologi Mammmae

Upload: nur-agami

Post on 05-Dec-2014

217 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Anatomi & Histologi Mammmae

Anatomi & Histologi Mammmae

Page 2: Anatomi & Histologi Mammmae

ANATOMI

Page 3: Anatomi & Histologi Mammmae
Page 4: Anatomi & Histologi Mammmae
Page 5: Anatomi & Histologi Mammmae

• Glandula mammae adalah alat reproduksi tambahan.

• Terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara costa kedua dan keenam.

• Kelenjar mammae terlatak pada fascia superficialis dinding rongga-rongga dada di atas M.Pectoralis mayor dan dibuat stabil oleh ligamentum suspensorium (of cooper).

Page 6: Anatomi & Histologi Mammmae

• Kira-kira dua pertiga kelenjar mammae terletak diatas m. pectoralis mayor dan sepertiganya diatas m. serratus anterior.

• Kelenjar mammae dipisahkan dari fascia profunda yang meliputi otot di bawahnya oleh daerah jaringan kat longgar yang disebut sebagai spatium retromammilaris (bursa).

Page 7: Anatomi & Histologi Mammmae

• Kelenjar mammae berbentuk konkaf dengan suatu penonjolan tepat ditengahnya agak kaudal yang disebut dengan pappila mammae.

• Pada nillipara, pappila mammae terletak setinggi spatium intercostalis 4 (ICS 4).

• Pappila mammmae tidak mempunyai lemak, rambut ataupun kelenjar lemak namun terdiri dari serabut otot polos yang berbentuk sirkuler yang menekan ductus lactiferous selama masa laktasi dan membuat pappila mammae mempunyai kemampuan untuk erektil.

Page 8: Anatomi & Histologi Mammmae

• Setiap kelenjar mammae terdiri atas 15 – 20 lobus yang memancar keluar dari pappila mammae.

• Saluran utama setiao lobus bermuara yaitu ductus lactiferous secara terpisah pada puncak pappila mammmae dan mempunyai ampula (sinus lactiferous) yang melebar tepat sebelum ujungnya.

• Dasar pappila mammae dikelilingi oleh areola.• Areola banyak mengandung kelenjar sebasea yang

membesar pada waktu kehamilan dan mansekresikan cairan berminyak yang berfungsi sebagai pelumas bagi areola dan pappila mammae.

Page 9: Anatomi & Histologi Mammmae

VASKULARISASI• Pembuluh nadi (arterial supply) pada kelenjar mammae

berasal dari:– A. Mammaria interna (dipercabangkan dari A. Subclavia) melalui

Rr. Perfoantes a. mammaria interna– A. Thoracalis lateralis dan a. thoracoacrominalis

(dipercabangkan dari A. Axillaries)– Aa. Intercostalis II – IV (dipercabangkan dari Aorta thorakalis)

• Sedangkan pembuluh balik (vena) membentuk suatu anastomisis berbentuk lingkaran disekeliling pappila mammae dan dinamakan circullus Venosus Halleri.Dan circullus Venosus Halleri aliran darah balik akan memasuki V. axillaries, V. mammaria interna dan sebagian kecil ke V. thoracica interna.

Page 10: Anatomi & Histologi Mammmae

INERVASI

• Kelenjar mammae memperoleh persyarafan dari saraf-saraf cutan dada Nn. Intercostalis 2 hingga 6.

Page 11: Anatomi & Histologi Mammmae

ALIRAN LYMFE

• Saluran limfe mulai sebagai plexus halus dalam ruang interlobular jaringan kelenjar, bergabung dan membentuk saluran lebih besar, yang berjalan kearah kelompok pectoral kelenjar axiler, yaitu kelenjar mammae bagian dalam dan kelenjar supraklaviculer.

Page 12: Anatomi & Histologi Mammmae
Page 13: Anatomi & Histologi Mammmae

• Untuk kepentingan klinis dan menjelaskan letak patologi, menentukan letak secara anatomis, kelenjar mammae dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu: bagian lateral atas (outer upper), medial atas (inerr upper), lateral bawah (outer lower), dan medial bawah (inerr lower).

• Axillary tail merupakan perpanjangan dari kuadran atas bagian lateral.

Page 14: Anatomi & Histologi Mammmae
Page 15: Anatomi & Histologi Mammmae

HISTOLOGI

Page 16: Anatomi & Histologi Mammmae

• Kelenjar Mamma sebenarnya modifikasi kelenjar keringat dan tipe apokrin (hasil sekresi kelenjar ini ditimbun dibagian apikal sel, yang nantinya akan dilepaskan: jadi sel ini kehilangan sebagian sitoplasma apikalnya bersama produk sekresinya).

• Pertumbuhannya hanya sedikit selama anak-anak. • Saat pubertas, pada wanita kelenjar ini tumbuh pesat,

yang pada dasarnya adalah pertambahan jaringan lemak dan jaringan lainnya.

• Pada pria tumbuh sangat lambat dan setelah pubertas tidak terjadi pertumbuhan lagi.

Page 17: Anatomi & Histologi Mammmae

• Kelenjar ini terdiri atas 15-20 lobus yang masing-masing dengan saluran keluarnya yang bermuara di puncak nipple atau papila mammae.

• Sebuah lobus diliputi jaringan interlobaris yang banyak mengandung sel lemak.

• Lemak dan jaringan ikat tersebut juga membagi lobus menjadi banyak lobulus.

• Jaringan ikat intralobular berupa jaringan ikat longgar, halus dan padat sel.

Page 18: Anatomi & Histologi Mammmae

• Duktus intralobular bermuara kedalam duktus interlobular yang kemudian bersatu membentuk sebuah saluran keluar dari setiap lobus yang disebut duktus laktiferus.

• Duktus laktiferus berjalan melewati puting dan melebar didekat ujungnya pada puncak puting membentuk sinus laktiferus.

Page 19: Anatomi & Histologi Mammmae

Areola dan Puting

• Puting dilewati duktus laktiferus yang akan bermuara sebagai pori di permukaannya.

• Jumlah pori lebih sedikit dari duktusnya karena bersatunya beberapa duktus pada ujungnya.

• Kulit puting sangat berpigmen, dan dermis di bawahnya dicirikan oleh adanya papila tinggi dan otot polos.

• Kontraksi otot polos akan membuat puting mengeras dan menonjol.

Page 20: Anatomi & Histologi Mammmae

• Areola, bagian kulit sekitar puting, yang juga berpigmen gelap mempunyai kelenjar areola khusus atau kelenjar Montgomery.

• Kelenjar ini besar, berjenis apokrin bercabang, bersesuaian strukturnya dengan kelenjar keringat. Juga terdapat kelenjar keringat dan sebasea serta sejumlah rambut kasar.

Page 21: Anatomi & Histologi Mammmae

• Kelenjar mamma memperlihatkan perubahan besar pada strukturnya sesuai dengan keadaan fungsinya.

Page 22: Anatomi & Histologi Mammmae

KELENJAR MAMMA NON-LAKTANS

• Kelenjar mamma non laktans disebut juga kelenjar mamma rihat.

• Jaringan interlobular merupakan jaringan ikat agak padat mirip lapis retikular dermis.

• Sedangkan jaringan intralobular merupakan jaringan ikat yang lebih longgar mirip dengan lapis papilar dermis.

• Pada jaringan mamma rihat ini, semua jaringan tersebut di ats sangat mudah dikenali karena merupakan bagian terbesar kelenjar ini.

Page 23: Anatomi & Histologi Mammmae

• Duktus merupakan unsur jaringan epitel utama. • Duktus dibatasi oleh epitel selapis atau dua lapis

kuboid mulai dari saluran yang kecil sampai saluran utama.

• Alveolus bila ada hanya berupa kuncup kecil. • Diantara epitel dan lamina basal terdapat lapis

mioepitel yang tidak menyeluruh. • Jaringan ikat interlobular padat dan tebal dan

mengandung jaringan lemak yang jumlahnya beragam. • Kadang-kadang dapat ditemukan pula saluran yang

lebih yaitu duktus laktiferus yang mempunyai epitel selapis silindris.

Page 24: Anatomi & Histologi Mammmae

KELENJAR MAMMA LAKTANS• Keenjar ini terjadi saat kehamilan dan disebut juga

kelenjar mamma giat. • Kelenjar ini berubah heba untuk persiapan laktasi atau

menyusui. • Pada tengah pertama kehamilan, duktus intralobular

berproliferasi pesat dan membentuk kuncup yang berkembang menjadi alveolus, disebabkan oleh perluasan lobulus, jaringan interlobular dan jaringan lemak berkurang jumlahnya dan lobus yang jumlahnya 15-20 buah menjadi jelas terlihat.

• Jaringan intralobular juga berkurang jumlahnya dan disebuki limfosit.

Page 25: Anatomi & Histologi Mammmae

• Alveolus kelenjar tidak semuanya terisi getah atau sekret, yang penuh sekret, epitel gepeng atau kubis rendah.

• Alveolus yang kosong epitelnya kuboid tinggi atau silindris.

• Selama tengah kedua kehamilan, alveolus membesar dan mulai menggetahkan bahan sekresi.

• Pada akhir kehamilan digetahkan keruh encer yaitu, kolostrum.

• Selama kehamilan pigmentasi meningkat pada kulit puting dan areola.

Page 26: Anatomi & Histologi Mammmae

LAKTASI

• Segera setelah persalinan, kelenjar mamma mulai giat menggetahkan susu yang kaya akan lemak, gula dan protein.

• Banyak alveolus melebar tampak seperti kantung, berepitel rendah dan teregang berisi susu.

• Masing-masing sel alveolus mengandung retikulum endoplasma granular amat banyak dan berlimpah ribosom bebas yang menjalani siklus pergetahan susu.

• Lumen setiap alveolus dipenuhi dengan kedua macam jenis getah, yaitu secara merokrin dan apokrin yang terlarut di dalam cairan encer.

Page 27: Anatomi & Histologi Mammmae

REGRESI

• Setelah berhenti menyusui, kelenjar ini mengalami kemunduran dan kembali ke keadaan rihat.

• Alveoli mengecil dan beberapa sel mati. • Jaringan ikat dan lemak kembali bertambah,

tetapi biasanya kelenjar tidak kembali seperti keadaan nulipara; banyak alveolus tetap seperti semula dan sisa bahan sekresi tertahan di dalam duktus intuk beberapa waktu.

Page 28: Anatomi & Histologi Mammmae

INVOLUSI

• Setelah menopause, kelenjar mamma mengisut, mengalami involusi.

• Epitel pergetahan atrofi dan hanya beberapa sisa sistem duktus tertinggal.

• Sering terjadi pelebaran kistik dari sisa duktus ini.

• Jaringan ikat semakin memadat dan homogen.

Page 29: Anatomi & Histologi Mammmae
Page 30: Anatomi & Histologi Mammmae
Page 31: Anatomi & Histologi Mammmae

• Keterangan: – Histologi Mamma Manusia, dalam kehamilan atau

laktans– Histologi Mamma Monkey, akhir kehamilan– Histologi Mamma Manusia, keadaan rihat atau

non laktans

Page 32: Anatomi & Histologi Mammmae

THANX’S