anatomi histologi fisiologi

32
Anatomi Anatomi Permukaan System Regionisasi Sistem 4 – RUQ , LUQ , RLQ , LLQ Sistem 9 – hipokondrium ka/ki,epigastrium lumbal ka/ki , umbilical inguinal ka/ki, hipogastrium Sistem 6 – RUQ - Epigastrium - LUQ RLQ - Hipogastrium – LLQ

Upload: kireitha

Post on 25-Jun-2015

1.210 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

AnatomiAnatomi Permukaan

System Regionisasi

• Sistem 4 – RUQ , LUQ , RLQ , LLQ

• Sistem 9 – hipokondrium ka/ki,epigastrium

lumbal ka/ki , umbilical

inguinal ka/ki, hipogastrium

• Sistem 6 – RUQ - Epigastrium - LUQ

RLQ - Hipogastrium – LLQ

Page 2: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI
Page 3: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI
Page 4: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI
Page 5: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

Makanan dalam tubuh akan masuk melalui mulut kemudian berjalan melalui pharinx dan oesophagus kemudian menuju gaster. Kemudian menuju ke intestinum tenue yang panjangnya sekitar 5 – 6 m yang terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Dari intestinum tenue berlanjut menuju ke intestinum crassum yang terdiri atas caecum, appendix vermiformis, colon, rectum dan canalis analis yang berakhir di anus.

Oesophagus

Page 6: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

Oesophagus adalah tabung fibromuscular dengan panjang sekitar 25 cm dan diameter rata-rata 2 cm, yang berfungsi menghubungkan pars laryngea dengan gaster. Oesophagus dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : oesophagus pars cervicalis (sepertiga atas), oesophagus pars thoracica yang berjalan memasuki mediastinum superius di depan CV TI-TIV. Dan oesophagus pars abdominalisyang berbentuk seperti terompet dan mempunyai panjang 1,25 cm.

Gaster

Gaster adalah bagian yang melebar dalam saluran pencernaan dan berbentuk seperti huruf ”J”. Bentuknya dapat berubah-ubah sebagai akibat gerakan diafragma selama respirasi, isi dalam gaster, dan posisi tubuh. Gaster berperan sebagai blender makanan dan reservoir, fungsi utamanya adalah sebagai pencerna enzimatik.

Gaster dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

• Cardia: bagian sekitar ostium cardium• Fundus gastricus: bagian superior yang berdilatasi dan berhubungan dengan kubah kiri diafragma,

dibatasi di inferior oleh bidang horizontalis dari ostium cardium. Bagian superiornya biasanya mencapai nspatium intercostale V kiri.

• Corpus gastricum: bagian utama gaster di antara fundus dan antrum pyloricum.• Pars pylorica: bentuknya seperti corong, yang lebar disebut antrum pyloricum, berlanjut menjadi

canalis pyloricus yang sempit.

Gaster juga mempunyai 2 kurvatura yaitu: curvatura major dan curvatura minor.

Page 7: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

Intestinum Tenue

Terdiri dari: duodenum, jejunum, dan ileum.

DUODENUM

Duodenum adalah bagian pertama intestinum tenue dan juga yang terpendek (25 cm). Duodenum mempunyai lintasan seperti huruf C yang berada di sekitar caput pankreatis.

Duodenum sendiri dibagi menjadi 4 bagian, yaitu;

Pars superior: pendek( 5 cm) dan terletak di anterolateralis corpus vertebrae L1, 2 cm pertama mudah bergerak disebut ampula (duodenal cap)

Pars descenden: (7-10 cm) turun sepanjang kanan vertebrae L1-LIII Pars horizontalis panjang 6-8 cm dan menyusuri LIII Pars ascenden: 5 cm, mulai dari kiri vertebra LIII naik sampai vertebra LII.

JEJUNUM & ILEUM

Page 8: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

Jejunum dan ileum merupakan organ intraperitoneal yang mempunyai panjang 6-7 m. Dua perlima bagiannya adalah jejunum, sedangkan sisanya adalah ileum. Sebagian besar jejunum terletak di kuadran kiri atas, sedangkan sebagian besar ileum terletak di kuadrang kanan bawah. Ileum pars terminalis terdapat di bagian pelvis, dari sini ileum akan naik kemudian bermuara di medialis caecum.

Intestinum Crassum

Dibagi menjadi 6 bagian:

1. Caecum (hijau) merupakan suatu kantung usus yang buntu, panjang dan lebarnya 7,5 cm terletak pada kuadran kanan bawah dalam fossa iliaca. Caecum biasanya terletak 2,5 cm dari ligamentum inguinale.

Page 9: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

Appendix (hijau; berbentuk seperti umbai cacing) adalah diverticulum usus yang buntu, panjangnya 6-10 cm, berisi massa jaringan limfoid. Appendix muncul dari posteromedialis caecum. Posisi appendix bervariasi, tapi biasanya retro caecalis.

2. Colon ascenden (kuning): berjalan pada sisi kanan cavitas abdominis, mulai dari caecum hingga lobus hepatis dexter, kemudian turun ke kiri pada flexura coli dextra. Colon ascenden lebih sempit dari pada caecum dan retroperitoneal sekunder.

3. Colon transversum (jingga): panjang 45 cm (terpanjang pada intestinum crassum), colon yang paling mudah bergerak. Bergerak melintasi abdomen dari flexura coli dextra hingga flexura coli sinistra, di mana dia membelok ke inferior untuk menjadi colon descenden. Fleksura coli sinistra lebih superor, tajam dan kurang bergerak dibandingkan yang dextra.

4. Colon descenden (jingga tua): letaknya retroperitoneal dari flexura coli sinistra dan fossa iliaca kiri. Pada saat turun, colon akan berjalan anterior terhadap margo lateralis ren kiri.

5. Colon sigmoideum (merah muda): ditandai gelung bentuk ’S’ dan panjangnya sekitar 40 cm. Berjalan dari fossa iliaca hingga vertebra SIII, kemudian menjadi rectum akhir dari teaniae coli, sekitar 15 cm dari anus menandai junctio rectosigmoidea.

6. Rectum (merah)Rectum adalah saluran cerna bagian pelvis. Rectum mengikuti lengkungan os sacrum dan coccyx membentuk flexura sacralis. Dari tampak anterior, tampak tiga flexura lateralis (flexura superior lateralis, flexura intermedian lateralis, flexura inferior lateralis). Dalam rectum jjuga terdapat ampulla recti, ampulla menerima dan memungkinkan akumulasi faeces, hal ini penting untuk menjaga fecal continence. Rectum berhubunnngan dengan tiga vertebra sacrales terbawah dan coccyx, ligamentm anoccygeum, vasa sacralis mediana, serta baian inferior truncus sympaticus dan plexus sacralis. Pada laki-laki, anterior rectum berhubungan dengan fundus vesicae, bagian terminal ureter, ductus defferens, vesicula seminalis, dan prostata. Pada perempuan, di anterior rectum berhubungan dengan vagina dan dipisahkan dari bagian posterior fornix vaginae dan cervix uteri.

Page 10: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

HistologiLabium Oris

Labium oris memiliki 3 permukaan yaitu:

Facies extrena

Epidermis:

Epitel berlapis gepeng berkeratin

Dermis:

Terhadap papilla corii dan ppendix kulit yaitu glandula sundorifera, glandula sebacea, folike rambut, musculus arrector pilli(otot polos, dekat folikel rambut), pembuluh darah.

Bagian tengah terhadap otot lurik yaitu m.orbicularis oris.

Rubrum labii

Daerah peralihan facies externa dan facies interna. Epidermis lebih tebal.

Stratum corneum makin menipis sampai menghilang.

Epitel berlapis gepeng berkeratin yang akan beralih ke epitel berlapis gepeng tak berkaitan pada mucocutaneus junction. Tanpa glandula sundorifera dan folikel rambut, kadang-kadang terhadap glandula sebacea.

Jaringan Ikat dibawahnya membentuk papilla corii lebih tinggi ke arah epitel.

Facies interna (membrane mukosa)

Epitel berlapis gepeng tanpa keratin.

Jaringan ikat subepithelial adalah jaringan ikat padat kola irregular, banyak kelenjar campur glandula labialis (terutama mukosa murni), sel-sel lemak unilokular,dan pembuluh darah.

Oesophagus

Page 11: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

Tunica Mucosa

Epitel: Berlapis gepeng tak bertanduk

Lamina propria:

- Jaringan ikat longgar

- Terdapat glandula oesophagea cardiaca

Lamina muscularis mucosa: merupakan selapis otot polos yang berjalan longitudinal. Menebal di sekitar gaster.

Tunica submucosa

Merupakan jaringan ikat padat kolagen irregularTerdapat glandula oesophagea proper (oesophagea gland)

Tunica Muskularis

Terdiri dari 2 lapis circulare(inner) dan longitudinale(outer).

Terdapat otot polos dan otot lurik. Pada bagian 1/3 atas merupakan otot lurik, 1/3 tengah otot lurik dan otot polos, 1/3 bawah otot polos.

Diatara lapisan circulare dan longitudinaleotot polos terdapat plexus Myentericus (Auerbach`s plexus)

Tunica Advententitia/ Tunica serosa

– Sebagian besar, merupakan jaringan ikat longgar.– Ditemukan pembuluh darah, pembuluh limfe, saraf dan jar. Lemak tunica serosa – Hanya oesophagus dalam rongga peritoneum yang ditutupi mesotel.

Gaster

secara hitologis, gaster memiliki 3 regio:

1. cardia, merupakan batas oesophagus dan gaster yang merupakan peralihan epitel berlapis

gepeng tak bertanduk dengan epitel selapis silindris.

Page 12: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

2. fundus, memiliki glandula fundica yang utamanya tersusun atas chief cell.

3. pylorus, foveola gastrica pada pylorus panjang-panjang. Pada tunica muskularisnya, lapisan otot

circulare menebal menbentuk pyloric sphicter.

Gaster memiliki glandula gastrika yang terdiri atas beberapa jenis sel, yaitu :

- surface lining cell

- parietal cell, menghasilkan HCl dan gastric intrinsik factor

- mucous neck cell/ sel mukosa leher, meghasilkan mukus

- regenerative cells/ stem cell

- chief/zymogenic / peptic cell

- DNES cell.

Tunica Mukosa

Epitel: Selapis silindris dengan microvilli. Terdapat foveola gastrica (paling dangkal pada cardia).

Lamina propria:

– Jaringan ikat longgar – Terdapat glandula cardiaca (glandula gastrica)

Merupakan tubular simpel atau tubular kompleks. Banyak granula sekretoris yang menghasilkan mucus dan lisosim. Sedikit sel parietal yang menghasilkan HCI.. Glandula cardiaca gaster mirip glandula oesophagus.

– Di bawah kelenjar terdapat nodulus lymphaticus.Lamina muscularis mucosa

Tunica submucosa

– Merupakan jaringan ikat padatkolagen irregular. – Terdapat pembuluh limfe, pembuluh darah. – Plexus submucosus (Meissner`s plexur, ganglion parasimpatis)

Tunica Muskularis

Terdiri dari 3 lapisan otot polos: – Lapisan otot berjalan oblique (inner) – Lapisan otot berjalan sirkular (middle) – Lapisan otot berjalan longitudinal (outer)

• Pada cadia tidak terdapat lapisan obliqua.

Page 13: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

• Lapisan otot longitudinal jelas terlihat pada daerah cardia dan corpus.• Plexus myenteriscus (ganglion parasimpatis) terdapat antara otot circular dan longitudinal.

Tunica Serosa

– Merupakan jaringan ikat yang dilapis gepeng, yaitu mesothelium dari lapisan peritoneum viscerale

– Terdapat sel lemak unilokular.

Intestinum Tenue

terbagi atas :

1. duodenum, memiliki vili intestinalis yang paling lebar, paling tinggi, paling banyak dan

bentuknya seperti daun. Sel goblet sedikit dan memiliki glandula duodenalis brunner’s.

2. jejunum, memiliki vili intestinalis yang cukup lebar, cukup tinggi, dan lebih sedikit dibandingkan

duodenum. Plica circularis cerckring paling jelas.

3. ileum, vili intestinalis paling ramping, paling pendek dan paling sedikir serta bentuknya seperti

jari.

Tunica mukosa

Epitel: Selapis silindris dengan microvilli dan sel goblet

Lamina propria: merupakan jaringan ikat retikuler halus

Lamina muscularis mucosa

Tunica submucosa

• Merupakan jaringan ikat padat pada fibroelastik kaya vaskularisasi dan limfatik • Persaratan intrinsic dari plexus submucous.• Hanya pada duodenum di temukan Glandula duodenalis (brunner’s glands)

Tunica muscularis externa

• Merupakan 2 lapis otot polos berjalan circular dan longitudinale (inner-outer)• Di antaranya terdapat plexus myentericus Auerbach’s

Page 14: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

Tunica serosa/adventitia

• Jejunum dan ileum di lapisi tunica serosa. Kecuali duodenum (1/3 bagian pertama).

Colon

Tunica mucosa

Epitel selapis silindris dengan mikrovili pendek + sel goblet

Lamina propia: terdapat nodulus lymphaticus dan agregasi sel limfoid.

Lamina muscularis mucosa

Mempunyai 2 lapisan: stratum circulare dan longitudinale

Tunica submucosa: jaringan ikat padat irreguler, pembuluh darah,saraf, nodulus lymphaticus

Tunica muscularis eksterna

Merupakan otot polos, memiliki lapisan circulare (inner) dan longitudinale (outer). Terdapat plexus myentericus diantara kedua lapisan otot polos.

Tunica Serosa/Tunica adventitia

Tunica serosa memperlihatkan kantung berisi lemak yaitu appendices epiploicae.

Rectum/ anus

Merupakan peralihan epitel selapis silindris menjadi epitel berlapis gepeng tidak bertanduk.

Pada bagian akhir ketebalan otot circulare meningkat dan membentuk m. sphicter ani interna

(otot polos) dan m. sphicter ani externa (otot lurik).

Page 15: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI
Page 16: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

FisiologiTerdiri dari:

• Gerakan saluran cerna agar makanan bisa melewatinya (motorik)• Sekresi getah pencernaan dan pencernaan makanan (sekresi dan digesti)• Penyerapan hasil pencernaan, nutrien, air, elektrolit (absorpsi)•

Kontrol saraf terhadap fungsi GIT:

• Sistem saraf enterik• Pleksus mienterikus Auerbach (mengatur pergerakan motorik)• Pleksus submukosa Miessner (mengatur sekresi dan aliran darah lokal)• Sistem saraf otonom• Persarafan parasimpatis, perangsangannya meningkatkan aktivitas fungsi GIT• Persarafan simpatis, perangsangannya menghambat aktivitas fungsi GIT

Fungsi Motorik

Terdapat 2 gerakan dasar saluran cerna,yaitu

• Propulsive movement, yaitu gerakan yang mendorong makanan maju ke arah kaudal sepanjang saluran cerna

• Mixing movement, yaitu gerakan yang mencampur makanan dengan getah pencernaan.Gerakan yang mendorong makanan adalah gerakan peristaltik.

Bila ada sejumlah besar makanan terkumpul di satu saluran cerna ,maka terjadi perengangan inding usus akan merangsang plexus myenterius,sehingga terjadi cincin kontraksi yang dimulai di bagian oral tempat yang terengangan,kemudian bergerak ke arah segmen teregang.

PROSES MENELAN

Terbagi dalam 3 tahap:

• Tahap volunteer• Tahap pharyngeal• Tahap esophageal

Fungsi sekresi saluran cerna

Page 17: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

Fungsi utamanya adalah:

• Menghasilkan enzym untuk membantu pencernaan• Mengeluarkan mukus untuk mlumaskan GIT

Mekanisme dasar:

• Sebagai efek lokal dari perangsangan langsung pada sel• Perangsangan taktil• Iritasi kimiawi• Peregangan dinding saluran cerna

Kontrol fungsi sekresi:

• Saraf otonom• Hormon (gastrin,sekretin)

Digestion

Dasar proses ini adalah Hidrolisis

Fungsi absorpsi

Proses absorpsi sebagian besar di usus halus. Untuk mendukung proses ini adalah di usus halus banyak terdapat lipatan-lipatan (valvula koniventes) dan berjuta-juta villi intestinalis.

1. Cavum OrisMekanis

a. mengunyah (oleh gigi). makanan akan menjadi bolus.b. menelan, ada 3 tahap :

volunteer : gerakan lidah mendorong makanan masuk ke pharynx pharyngeal : merupakan gerakan reflex, < dari 2 dtk. Peristaltik pharynx

akan mendorong bolus ke oesophagus atas. esophangeal : bolus terdorong oleh peristaltic primer dan sekunder masuk

ke gaster.

Kimiawi

a. enzim ptyalin (KH)b. enzim lipase lingualis (lipid)

Page 18: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

2. GasterPergerakan :

a. storage (tempat menyimpan makanan)b. Mixing ( mencampur makanan denga getah lambung – chymus)c. pengosongan lambung ( 1-3 jam) : diatur oleh sinyal duodenum (impuls feedback

mechanism baik reflex maupun hormonal) dan lambung. Misalnya pada keadaan : usus halus telah terisi penuh oleh chymus chymus usus halus terlalu asam, bersigat hipotonik atau hipertonik.

cairan ( lewat) – KH – protein – lemak

Kimiawi :

a. HCl (membantu mencerna bahan makanan)b. enzim pepsin (protein)c. enzim rennin (koagulasi susu) – enzim ini tidak dimiliki orang dewasad. enzim lipase gasrik (lemak)

3. Usus HalusPergerakan :

a. Pencampuran (Segmentasi)Kontraksi konsentrilokal – peregangan dinding usus halus – segmen-segmen

b. Mendorong : terjadi akibat adanya gelombang peristaltic lemah dan biasanya berhenti setelah menempuh jarak 3-5 cm. Pergerakan chymus rata-rata 1 cm/menit. jadi total waktu makanan meninggalkan usus halus adalah 3-5 jam.

Kimiawi: merupakan enzim-enzim campuran dari getah pancreas, getah empedu dan getah usus.

a. Getah Pankreas : tripsin, kimotripsin, elastase, karboksipeptidase (Protein), amylase pancreas (KH), lipase pancreas (lemak)

b. Getah empedu , fungsinya : emulsifikasi : menurunkan teganan permukaan air – emulsi lemak – as.

lemak dapat larut dan diabsorsi. Kekuraan getah empedu akan menyebabkan steathore.

Netralisasi asam : pH >7, sehingga dapat menetralkan chymus Ekskresi : as. empedu, kolesterol, obat, toksin, pigmen empedu, Cu, Zn,

air raksa Daya pelarut kolesterol ( oleh misel lesitin garam empedu)

c. Getah Usus Erepsin ( gabungan aminopeptidase, dipeptidase, prolinase) : memecah

protein menjadi asam amino. Komplek sukrase-isomaltase : menghidrolisis maltose, sukrosa, dan

isomaltosa.

Page 19: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

Kompleks glukoamilase : menghidrolisis maltose Kompleks beta- glikosidase/lactase : menghidrolisis laktosa Polinukeotidase : as. nukleat – nukleotida Nukleotidase : nukleotida – nukleosida Nukleosidase : nukleosida – basa purin / pirimidin Enteropeptidase : mengaktifkan tripsinogen pancreas Fosfolipase : mengubah fosfolipid menjadi gliserol, as. lemak bebas, as.

fosfat, dan kolin.

4. ColonColon berfungsi untuk mengabsorsi air dan elektrolit (1/2 proksimal), dan penyimpanan feses (1/2 distal)Pergerakan :

a. Mencampur / haustrasi b. Mendorong :

pergerakan lambat kea rah anus oleh haustrasi mass movement : gerakan peristaltic yang termodifikasi, mendorong

bahan feses dalam colon transversum dan descendens kea rah sigmoid dan rectum. Mass movement hanya terjadi 1-3x setiap hari. Seluruh rangkaian mass movement menetap hanya selama 10-30 menit, dan timbul kembali setengah hari bahan satu hari berikutnya. Bila pergerakan sudah mendorong bahan feses ke dalam rectum, akan terasa keinginan defekasi.

5. DefekasiDimulai dengan reflex defekasi intrinsic tetapi relative lemah. Agar menjadi efektif dalam menimbulkan defekasi, harus diperkuat oleh reflex defekasi parasimpatis.Reflex ini berpusat di segmen sacral medulla spinalis, sinyal-sinyal parasimpatis sangat memperkuat gelombang peristaltik di colon.

Page 20: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

- VOLUME DAN pH SEKRET GIT

Page 21: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

- Sekret : 7,5 liter/hari

- pH : mulut (alkali) ----- lambung (asam) -----usus halus (alkali)

- ZIMOGEN /PROENZIM

zimogen ------------> enzim aktif

H+

pepsinogen ----------> pepsin

RONGGA MULUT

SALIVA

KELENJAR : parotis/submaksilaris/sublingualis/mukosa pipi

pH : 6,8

KOMPOSISI :

air (99,5%), musin liur (glikoprotein)

bahan anorganik

enzim (ptialin/beta amilase, lipase lingual )

FUNGSI :

- lubrikasi

- memecah makanan

- ekskresi obat-obatan, zat anorganik

- hidrolisa pati (amilopektin/amilosa oleh enzim ptialin)

SEKRESI DIRANGSANG OLEH :

- refleks

- mekanis

- kimia

LAMBUNG

Page 22: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

GETAH LAMBUNG

kuning pucat

pH : 1,6-1,8

Sekresi : 1200-1500 ml/hari

KOMPOSISI :

- Air (97-99%)

- garam anorganik (HCl)

- enzim ( pepsin, rennin, lipase)

FAKTOR INTRINSIK ---> absorpsi vit B12

RANGSANG :

- saraf

- hormon gastrin/sekretin lambung

PENGOSONGAN LAMBUNG :

- 3- 5 jam

- cairan --- karbohidrat --- protein --- lemak

- ASAM LAMBUNG (HCl)

- chlorida shift

- FUNGSI GETAH LAMBUNG :

a. antiseptik

b. denaturasi protein

c. fungsi enzim

* enzim pepsin

(pepsinogen, endopeptidase, asam

amino aromatik)

* enzim rennin

Page 23: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

(koagulasi susu, bayi,

kasein susu à parakasein )

* enzim lipase gastrik

- TAG ----->1,2 DAG + FFA (C<12)

- pH optimal 3,0-6,0

- neonatal

INTESTINUM

- LAMA MAKANAN : 5-8 JAM

- PANKREAS, EMPEDU, USUS

PANKREAS

SEKRESI EKSOKRIN

- 650 ml/hari

- pH 7,5-8

- BJ 1,008

- Bahan anorganik

- enzim

menghidrolisa karbohidrat, lemak, protein

dirangsang oleh :

* hormon sekretin ,27 asam amino

alkali, bikarbonat, sedikit enzim

* hormon kolesistokinin ,33 asam

amino,sekresi enzim

ENZIM PANKREAS

Page 24: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

tripsin, kimotripsin, elatase, lipase pankreas

karboksipeptidase, amilase pankreas

1. Tripsin

enterokinase

- tripsinogen -------------------> tripsin

- endopeptidase

- gugus karboksil lisin/arginin

2. Kimotripsin

tripsin

- kimotripsinogen ----------> kimotripsin

- endopepeptidase, as. amino aromatik

3. Elatase

tripsin

- proelatase----------> elatase

- endopeptidase

- asam amino alanin, glisin, serin

4. Karboksipeptidase

tripsin

- prokarboksipeptidase -----> karboksipetidase

- gugus karboksil, eksopeptidase

* Inhibitor tripsin

5. Amilase pankreas (alfa amilase)

pati/polisakarida/sellulosa (tanaman)

dan glikogen (hewan) ----> disakarida

Page 25: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

6. Lipase pankreas

- prolipase

- kolipase (protein)-----garam empedu

lipase : kolipase = 1 :1

- menghidrolisa TAG (posisi 1dan 3)

7. Fosfolipase A2

- Ca2+

- gliserofosfolipid -------->lisofosfolipid

8. Kolesterolesterase

kolesterol bebas + asam lemak <------->

kolesterol ester

8. Ribonuklease (R nase) dan

Deoksinuklease (D nase) --- asam nukleat

EMPEDU

- dihasilkan oleh hati

- sekresi : 500-1000ml/hari

- coklat hijau, kental, BD 1.040, pH 6,9-7,7

- hormon kolesistokinin

- komposisi :

1. kolesterol

2. asam/garam empedu

3. pigmen empedu

1. Kolesterol

dihasilkan oleh hati, koprostanol

Page 26: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

2. Asam/garam empedu

- kolesterol ------> asam empedu

- macam2 asam empedu

(kolat/deoksikolat/kenodeoksikolat)

- pool asam empedu 3-5 gr

- sekresi 200-500 mg/hari

- konjugasi dg glisin (3:1)

- Na/K + asam empedu ---------->garam empedu

- sirkulasi enterohepatik (6-10X/hr)

* 90% diabsorpsi di ileum

* 10% dibuang melalui feses

500 mg/hr -----> 30-50 mg/X (1%)

- hiperkolesterolemia

* resin kolesteramin

* operasi by pass

3. Pigmen empedu- bilirubin

RES (hemoglobin ----hem ----bilirubin)

- Fungsi asam empedu

a. emulsifikasi

- menurunkan tekanan permukaan----

emulsifikasi

- melarutkan asam lemak

- penyerapan vit A, D, E, K

b.netralisasi asam

c. ekskresi

Page 27: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

asam/pigmen empedu, kolesterol,

obat, toksin, zat anorganik

d. daya pelarut kolesterol

- misel lesitin garam empedu

- garam empedu : lesitin : kolesterol

80% : 15% : 5%

- segitiga Redinger & Small

USUS

- succus entericus

- hormon vasoactive

- komposisi :

air, musin, garam anorganik, enzim- enzim

- pH 7-8

MACAM2 ENZIM USUS HALUS

1. Aminopeptidase

- eksopeptidase

- ujung terminal N- poli/oligopeptidase

2. Dipeptidase

dipeptida -----> asam amino

3. Prolinase

polipeptida -------prolin

Erepsin ( ke 3 enzim diatas + karboksipeptidase)

4. Glikosidase

- ikatan glikosidat

Page 28: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

- 4 macam komplek enzim :

a. sukrase-isomaltase

- sukrase (sukrosa --->glukosa/fruktosa)

- maltase, maltotriase -----

ikatan alfa-1,4-glukosil

- maltase (maltosa --->glukosa+glukosa)

- maltotriase (trisakaridaà mono/disakarida)

- isomaltase-----ikatan alfa-1,6

b. Glukoamilase

- eksoglukosidase/alfa-glukosidase

- ikatan alfa-1,4 (oligosakarida dan

maltosa (sbg maltase)

c. Beta-glikosidase (laktase)

- ikatan beta 1,4

- laktosa ------> glukosa + galaktosa

d. Trehalase

trehalosa pada serangga/alga/cendawan

5. polinukleotidase

asam nukleat ---------------> nukleotida

6. nukleotidase

nukleotida -------> nukleosida + as fosfat

7. nukleosidase

nukleosida ------> basa purin/pirimidin + gula fosfat

8. enteropeptidase

tripsinogen ---------> tripsin

Page 29: ANATOMI HISTOLOGI FISIOLOGI

9. fosfolipase

fosfolipid ----------> gliserol, asam lemak

asam fosfat, basa (kolin)