analisis rona lingkungan tantim fhilia r
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
1/24
ANALISIS RONA LINGKUNGAN
Rencana Pertambangan Batu Bara di
Kecamatan Loa Janan
Kutai Kartanegara
Tantim Fhilia Resti 1111015093
Dosen Pembimbing :
Ryan Ningsih, S.KM,. M.Kes.
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
2/24
PENDAHULUAN
Lingkungan hidup merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk
ditelaahsebelum suatu investasi atau usaha dijalankan. Sudah barang tentu telaah
yangdilakukan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika suatu investasi
jadidilakukan, baik dampak negatif maupun yang berdampak positif. Dampak
yangtimbul ada yang langsung mempengaruhi pada saat kegiatan
usaha/proyek dilakukan sekarang atau baru terlihat beberapa waktu kemudian di
masa akandating.
Dampak lingkungan yang terjadi adalah berubahnya suatu
lingkungandari bentuk aslinya seperti perubahan fisik kimia, biologi atau sosial. R
encana pertambangan batu barerubahan lingkungan ini jika tidak diantisipasi dari
awal akan merusak tatanan yang sudahada, baik terhadap fauna, flora maupun
manusia itu sendiri
Oleh karena itu, sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan, maka
sebaliknyadilakukan terlebih dahulu studi tentang dampak lingkungan yang bakaltimbul, baik dampak yang bakal timbul, juga mencarikan jalan keluar untuk meng
atasidampak tersebut. Studi inilah yang kita kenal dengan nama Analisis
Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).Pengutamaan telaah AMDAL secara
khusus adalah meliputi dampak lingkungandi sekitarnya, baik di dalam maupun di
luar suatu usaha atau proyek, yang akandijalankan. Arti keberadaan suatu usaha
atau proyek akan mempengaruhikegiatan-kegiatan yang berada di sekitar rencana
lokasi, baik dampak rencanausaha dan atau kegiatan terhadap kegiatan yang sudah
ada.Dewasa ini penelitian terhadap AMDAL suatu usaha sebelum dijalankan
sangat penting. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya lingkungan
yang sehat, baik terhadap manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Pada akhirnya
jika aspek lingkungan dinyatakan tidak layak untuk dijalankan, maka sebaiknya
dibatalkankarena akan memperoleh kerugian lebih besar daripada manfaatnya.
Rona lingkungan sebagai salah satu bagian dari studi Amdal yang
bertujuan untuk mengetahui kondisi lingkungan pada saat ini yaitu kondisi alam
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
3/24
atau komponen-komponen lingkungan awal sebelum perencanaan dan
pembangunan fisik dimulai. Hal itu pulalah yang mendasari diadalkannya studi ini
di daerah Loa Janan sebagai salah satu daerah rencana pertambangan batu bara.
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
4/24
RONA LINGKUNGAN AWAL
A. Komponen Fisik Kimia
1. Iklim
Hasil pengumpulan data iklim dari Stasiun Klimatologi provinsi
Kalimantan Timur sebagai stasiun klimatologi terdekat dengan rencana lokasi
proyek yang tercatat selama 3 tahun antara 2010 - 2013, menunjukkan suhu udara
rata-rata bulanan berkisar antara 20 32oc. Angin yang dari arah selatan dan juga
barat daya membuat curah hujan disekitar wilayah rencana lokasi proyek
pertambangan menjadi cukup tinggi, hal ini menyebabkan kelembaban rata-rata
wilayah Loa Janan berkisar antara 65-96 % dengan suhu maksimum terjadi pada
bulan Agustus dan suhu minimum terjadi pada bulan Desember sampai Januari.
(Sumber data :
http://bmkg.go.id/bmkg_pusat/meteorologi/Prakiraan_Cuaca_Propinsi.bmkg?pro).
Iklim tropik basah merupakan iklim umum dari kecamatan Loa Janan.Curah hujan cukup tinggi dengan penyebaran yang merata sepanjang tahun.
Sebaran curah hujan cukup berbeda di berbagai lokasi. Loa Janan memiliki curah
hujan yang berkisan antara 3.000 mm hingga 4.000 mm karena wilayah ini
terdapat di daerah bagian tengah hingga rendah.Curah hujan antara 2.000 mm
hingga 3.000 mm tersebar merata di daerah dataran rendah.
2. Kualitas Udara dan Kebisingan
Rona lingkungan kualitas udara dan kebisingan, sebagai kondisi awal
sebelum adanya proyek rencana pertambangan batu bara di amati pada tiga titik
ukur, yaitu (1) dalam kawasan rencana Lokasi, (2) persimpangan Jalan Akses
dengan jalan Raya, dan (3) dalam kawasan pemukiman penduduk Desa Loa Duri
Ilir .
http://bmkg.go.id/bmkg_pusat/meteorologi/Prakiraan_Cuaca_Propinsi.bmkg?prohttp://bmkg.go.id/bmkg_pusat/meteorologi/Prakiraan_Cuaca_Propinsi.bmkg?pro -
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
5/24
Kondisi kualitas udara yang dinyatakan dalam parameter debu
menunjukkan bahwa pada titik ke-2 (persimpangan Jalan Akses dengan jalan
Raya) sudah berada diatas baku mutu maksimum yang dipersyaratkan oleh PP
Nomor 41 Tahun 1999, dengan kadar TSP atau debu sebesar 242 ug/Nm3.
Sedangkan di dua titik lainnya masih berada di bawah baku mutu.
Dari parameter tingkat kebisingan, seluruh titik pengamatan pada lokasi
rencana pertambangan batu bara di ailayah Loa Janan memiliki tingkat kebisingan
yang berada di bawah baku mutu maksimum ambang kebisingan yang dapat
ditolerir yaitu sebesar 85 dBA.
3. Fisiografi dan Morfologi
Fisiografis dari kecamatan Loa Janan mengikuti gambaran fisiografis
secara garis besar geografis dari pulau Kalimantan (Indonesia), yang terletak
diantara 40o 24` LU- 40o10` LS dan antara 10o 80`` 30` BT -11 90`` 00`
BT dengan luas wilayah sekitar 535.834 km2. Secara kasar bagan pulau
Kalimantan merupakan sebuah segitiga dengan semenanjung kecil pada sisi
timur laut, yaitu Semenanjung Mangkaliat dan dua ujung yang membatasi
Teluk Darvel. Pulau ini berbukit-bukit luas dan reliefnya bergunung-gunung
yang tingginya sebagian besar tidak lebih dari 1500m.
Kondisi Geomorfologis Kalimantan secara umum juga telah dapat
mewakili gambaran geomorfologis dari wilayah rencana pertambangan batu bara
yang berada di kecamatan Loa Janan yang lebih datar, dikarenakan mempunyai
pesisir yang rendah dan memanjang serta dataran sungai, terutama disebelah
selatan dan barat.
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
6/24
4. Kualitas Air
Pengamatan terhadap kualitas fisik dan kimia air permukaan dilaksanakan
pada sungai, penampungan air serta air minum masyarakat yang terdapat di dalam
wilayah studi yang mencakup 2 titik pengamatan wilayah rencana pertambangan
batu bara. airnya masih berada dalam kisaran yang diperbolehkan menurut baku
mutu air
Pengamatan pada sumber air yang dijadikan sebagai bahan baku air bersih
masyarakat dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari berasal dari berbagai
sumber. Hal ini dapat dilihat dengan lebih jelas pada data hasil pendataan.
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Air, Kecamatan Loa Janan Kutai
Kartanegara 2013
(sumber Data, Survei Kecamatan Loa Janan, desa Loa Duri Ilir, Juli 2013)
Berdasarkan tabel sumber air yang digunakan masyarakat kecamatan Loa
Janan tersebut, dapat dikatakan bahwa sumber air masyarakat sekitar wilayah di
Loa Janan adalah baik hal ini dikarenakan terdapat lebih dari 90 % masyarakat
telah memiliki akses air bersih yang dapat dipercaya kualitasnya yaitu PDAM
meskipun hal ini terlepas dari permasalahan lainnya yaitu mengenai masalah
kelancaran distribusi air bersih yang disalurkan ke wilayah Loa Janan ini.
No Sumber Air Frequency Percent
1 Air sungai 1 1
2 Air Sumur 5 5
3 Air PDAM 94 94
Total 100 100
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
7/24
5. Kebijakan Tata Ruang
Dalam rencana kebijakan tata ruang wilayah kalimantan timur yang
disusun pada tahun 2011 telah termuat bahwa seluruh wilayah di kalimantan timur
memang telah diwajibkan untuk melakukan pengembangan pada sektor sektor
unggulan yang dalam hal ini kecamatan Loa Janan yang termasuk dalam
kabupaten Kutai Kartanegara unggul dalam sektor migas dan pertambangan.
Sehingga proses rencana wilayah pertambangan batu bara dapat dilaksanakan
sepenuhnya dengan catatan dan pengawasan yang terus-menerus dilakukan untuk
mencegah adanya kelebihan eksploitasi yang menimbulkan dampak buruk bagi
lingkungan.
6. Tanah dan Erosi Tanah
Kecamatan Loa Janan didominasi tanah podsolik murni maupun
berasosiasi dengan jenis tanah regosol, lithosol, andosol, latosol, alluvial,
organosol, leisol, renzina dan mediteran. Jenis tanah tersebut mencapai 78,5% dari
luas wilayah Kaltim, sisanya terdiri dari lithosol (8,75%); alluvial (4,6%),
organosol (3,3%), gleisel hidrik (1,4%) dan beberapa kombinasi berbagai jenis
tanah dalam jumlah kecil. Dengan demikian, di daerah ini pada umumnya tidak
subur untuk lahan pertanian produktif jangka panjang.
Sedangkan prakiraan erosi pada wilayah ini cukup tinggi karena kondisi
topografi umumnya berbukit-bukit, lebih dari separuh (53,3%) luas wilayah
memiliki kemiringan diatas 40%. Kondisi semacam itu ditambah dengan
tingginya curah hujan, wilayah kecamatan Loa Janan ini menjadi rawan terhadap
erosi.
Keadaan yang rawan dari adanya erosi ini seharusnya menjadi sebuah
pertimbangan khusus untuk diadakannya wilayah rencana pertambangan batu
bara yang akan di operasikan didaerah ini.
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
8/24
B. Komponen Biologi (Keanekaragaman Hayati)
Secara garis besar Kalimantan memiliki keanekaragaman jenis satwa yang
tergolong tinggi. Setidaknya terdapat 222 spesies mamalia, (44 spesies endemik),
13 spesies primata yang semuanya endemik, 10 spesies, 420 spesies burung (37
spesies endemik), 166 spesies endemik ular, lebih dari 100 spesies amphibi, 394
spesies ikan (149 spesies diantaranya endemik). Tipe hutan Kalimantan sangat
beragam, diantaranya hutan bakau, hutan rawa gambut dan
Kerusakan keanekaragaman hayati di daerah Loa Janan ini lebih banyak
terjadi di tempat-tempat yang mudah di akses oleh masyarakat. Padahal,
melindungi keanekaragaman hayati adalah melindungi kehidupan manusia karena
manusia bergantung kepada keanekaragaman hayati yang digunakan sebagai
makanan, obat, devisa Negara dan lainya. Meskipun saat ini kawasan konservasi
dan kawasan hutan lindung diakui tidak seluruhnya dalam kondisi baik, namun
kawasan tersebut merupakan gerbang terakhir dalam upaya mempertahankan
fungsi dan mamfaat sumber daya hutan setelah hutan produksi terdegradasi.
Mengkonsentrasikan upaya pengamanan/perlindungan lingkungan
disekitar kawasan konservasi dan hutan lindung diharapkan menjadi penyangga
yang efektif, mengingat saat ini tekanan perusakan terhadap keduanya juga
dipertimbangkan semakin besar (Wijaya et. al.
2008).
Flora darat yang terdapat di kecamatan Loa Janan secara umum juga
merupakan flora identitas Kalimantan Timur yaitu Anggrek Hitam hutan air
tawar, hutan kerangas, hutan Dipterocarpaceae dataran rendah, hutan kayu besi
(ulin), hutan pada batu kapur dan tanah ultra basa, hutan bukit Dipterocarpaceae
dan beberapa formasi hutan pegunungan, wilayah Loa Janan ini juga
menyumbang kepemilikan total flora kalimantan timur yaitu lebih dari 3.000 jenis
pohon termasuk 267 jenis Dipterocapaceae, lebih dari 2.000 jenis anggrek dan
lebih dari 1.000 jenis pakis, lebih dari 146 rotan, dan pusat distribusi karnivora
kantung semar.
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
9/24
C. Komponen Sosial
1. Kependudukan
No Jenis KelaminFrekuensi
(orang)
Persentase
(%)
1 Laki-laki 5.215 52.15
2 Perempuan 4.736 47.36
Jumlah 9.951 100
Jumlah penduduk Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2012 sebanyak
674.464 jiwa, terdiri atas 353.309 laki-laki dan 321.155 perempuan. Sedangkan
untuk jumlah penduduk desa Loa Duri Ilir adalah sebesar 9.951 jiwa dengan
kepadatan penduduk rata-rata di Kecamatan Loa Janan adalah 96 jiwa per km2.
Kecamatan Loa Janan merupakan salah satu dari 3 kecamatan dengan kepadatan
penduduk yang terpadat.
2. Ekonomi
2.1. Pendapatan Rumah Tangga
Hasil pengamatan dari pendapatan rumah tangga masyarakat yang berada
diseitar wilayah rencana pertambangan batu bara Loa janan didapatkan dengan
melakukan pendataan secara langsung kepada masyarakat yang telah dijadikan
sampel. Hal ini dapat dilihat lebih jelas dengan mengamati tabel dibawah ini
No Pendapatan total Frequency Percent
1 < UMK Rp. 1.908.146,- 54 54.0
2 UMK Rp. 1.908.146,- 21 21.0
3 > UMK Rp. 1.908.146,- 25 25.0
Total 100 100.0
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
10/24
Variasi hasil pendapatan tersebut didapatkan masyarakat kecamatan Loa
Janan dengan jenis pekerjaan yang variatif juga. Sedangkan data jenis pekerjaan
dari masyarakat kecamatan Loa Janan itu sendiri dapat secara detai dilihat pada
tabel dibawah ini.
2.2. Produk Domestik Regional Bruto
Nilai PDRB Kutai Kartanegara tahun 2010 mencapai Rp 29,084
trilyun (mengalami peningkatan sebesar 3,37persen dibandingkan tahun
sebelumnya, yang sebesar Rp 28,051 trilyun di tahun 2009). Jika minyak bumi
dan gas alam (migas) dikeluarkan dari penghitungan PDRB, maka nilai
PDRB Kutai Kartanegara juga mengalami peningkatan sebesar 12,2 persen.
Tahun 2009, PDRB tanpa migas mencapai Rp 9,3 triliun dan meningkat menjadi
Rp 10,4 triliun di tahun 2010. Ada empat sektor dominan yang berpengaruh
tinggi terhadap PDRB dengan migas yaitu sektor Pertambangan (berperan 77,5%
terhadap ekonomi Kutai Kartanegara), sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan &
Perikanan (7,36%), sektor Bangunan (4,7%), dan sektor Perdagangan, Hotel &
Restoran (4,7%).
No Pekerjaan keluarga Frequency Percent
1 PNS 19 19.0
2 Wiraswasta 11 11.0
3 Petani 3 3.0
4 Swasta 53 53.0
5 Nelayan 1 1.0
6 Tidak bekerja 1 1.0
7 Lain-lain 12 12.0
Total 100 100.0
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
11/24
2.3. Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2010 tumbuh lebih
tinggi dibandingkan dengan tahun 2009. Pertumbuhan ekonominya sebesar 3,88
persen di tahun 2010, dan 2,08 persen tahun 2009. Di tahun 2010, hampir semua
sektor mengalami percepatan pertumbuhan, kecuali Sektor Listrik dan Gas.
Dalam prestasi perekonomian ini kecamatan Loa Janan banyak memberikan
partisipasi terutama dalam sektor pertambangan.
Kesehatan Masyarakat
1. Pola Penyakit
Rona lingkungan komponen kesehatan masyarakat digambarkan dari
kejadian kesakitan selama tiga tahun terakhir (2010, 2011 dan 2012). Data
mengenai kejadian kesakitan ini diperoleh dari data sekunder yang berasal dari
Puskesmas Loa Janan yang berada di kecamatan Loa Janan yang wilayah kerjanya
mencakup rencana lokasi pertambangan batu bara di wilayah tersebut. Sebagai
pertimbangan digunakannya data kesehatan yang berasal dari puskesmas setempat
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
12/24
ini yaitu wilayah ekologis sebaran polutan udara yang diprediksi dapat mencapai
seluruh wilayah kerja puskesmas. Selengkapnya angka 10 penyakit terbanyak di
wilayah kerja Puskesmas Loa Janan Tabalong dapat dilihat pada tabel
2. Status Gizi
Status gizi masyarakat diperoleh dari data dan pola yang digambarkan dari
status gizi bayi di wilayah kerja Loa Janan , dapat dikatakan bahwa sebagian besar
bayi / balita di sekitar rencana lokasi pembangunan dan pengoperasian
pertambangan batu bara memiliki status gizi yang tergolong baik, yaitu sebesar
98,99%, sedangkan sebagian kecil sisanya, yaitu 1,01% memiliki status gizi
buruk.
Sedangkan pola konsumsi secara umum diperoleh dari kegiataan
pendataan yang dilakukan pada kegiatan PBL di wilayah Loa Janan tahun 2013,
dengan melihat pola makan serta menu makanan yang dikonsumsi masyarakat
sampel yang berada disekitar wilayah rencana pertambangan batu bara di Loa
Janan. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut
Distribusi Responden Berdasarkan Pola Makan Kecamatan Loa Janan, Kutai
kartanegara Tahun 2013.
No penyakit yang diderita 2010 2011 2013
1 ISPA 115 102 108
3 Asma 82 88 95
4 Batuk dan pilek 98 70 73
5 Demam 74 81 98
6 Hipertensi 65 45 83
7 DBD 88 92 72
8 Demam 60 97 69
9 diare 112 98 103
10 DM 53 71 62
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
13/24
No Pola Makan Frekuensi (orang) Persentase (%)
1 1 Kali 2 2
2 2 Kali 10 10
3 3 Kali 73 73
4 Tidak tentu, saat lapar 15 15
Jumlah 100 100
Dari table hasil pendataan sampel masyarakat menunjukkan bahwa ada
73% responden yang memiliki pola makan 3 kali dalam sehari dan 2% responden
yang memiliki pola makan hanya 1 kali dalam sehari.
Selain itu pola konsumsi masyarakat juga dilihat dari menu makanan yang
dikonsumsi masyarakat yang berada di wilayah rencana pertambangan batu bara
yang juga dilakukan pada kegiatan PBL tahun 2013, berikut dapat dilihat dengan
elas pada tabel
Distribusi Responden Berdasarkan Menu Makanan Kecamatan Loa Janan, Kutai
kartanegara Tahun 2013.
No Hidangan makanan Frequency Percent
1 nasi, lauk pauk 6 6.0
2 nasi, lauk pauk,sayur 64 64.0
3 nasi, lauk pauk, sayur,
buah
30 30.0
Total 100 100.0
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
14/24
(sumber Data Survei Kecamatan Loa Jana, desa Loa Duri Ilir, Juli 2013)
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pola konsumsi dan status gizi
masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas Loa Janan serta masyarakat
yang berada pada wilayah rencana pertambangan batu bara Loa Janan tergolong
baik.
3. Sanitasi Lingkungan
Ada banyak indikator sanitasi lingkungan yang dapat djadikan ukuran,
namun dalam hal ini yang dijadikan pedoman pengukuran adalah saluran
pembuangan air limbah yaitu saluran yang dipakai sebagai tempat pembuangan
cairan limbah rumah tangga yang terletak di luar rumah dan langsung menuju ke
lingkungan sekitar. Hasil pendataan mengenai kepemilikan SPAL daat dilihat
secara detai pada tabel dibawah ini
Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Saluran Pembuangan Air Limbah,
Kecamatan Loa Janan Kutai Kartanegara 2013
No Kepemilikan SPAL Frequency Percent
1 Ya 84 84.0
2 Tidak 16 16.0
Total 100 100.0
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 84% responden memiliki
saluran pembuangan air limbah dan ada 16% responden yang tidak memiliki
saluran pembuangan air limbah. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan
bahwa masyarakat masih kurang kesadaran dalam menjaga sanitasi
lingkungannya hal ini terbukti dengan masih adanya rumah tangga yang tidak
memiliki fasilitas sanitasi SPAL.
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
15/24
4. Pembuangan dan Pengelolaan Sampah
Topografi beberapa wilayah di kecamatan Loa Janan yang banyak berada
dipinggir sungai membuat masyarakat masih banyak yang memilih untuk
membuang smaahnya langsung kesungai. Pengolahan sampah lainnya terhadap
sampah rumah tangga yang dihasilkan adalah berupa ditimbun, dibakar atau
didaur ulang.
Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Pembuangan Limbah, Desa Loa Duri
Ilir Kecamatan Loa Janan Kutai Kartanegara 2013.
No Tempat Pembuangan Limbah Frequency Percent
1 Parit 84 84.0
2 Sungai 1 1.0
3 Dibawah kolong 13 13.0
4 Lain-lain 2 2.0
Total 100 100.0
(sumber Data Survei Kecamatan Loa Janan desa Loa Duri, Juli 2013)
Sedangkan fasilitas sanitasi lainnya yang juga dapat dijadikan sebagai
pedoman pengukuran baik tidaknya sanitasi lingkungan sebuah wilayah adalah
kepemilikan tempat sampah sebagai salah satu fasilitas sanitasi lingkungan yang
mendasar. Hal ini dapat lebih mendetail dilihat pada tabel dibawah ini.
Distribusi Responden Berdasarkan Ada Tidaknya tempat pembuangan sampah,
Desa Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kutai Kartanegara 2013.
No Keberadaan Tempat Sampah Frequency Percent
1 Ada tertutup, dan terpelihara 42 42
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
16/24
(sumber Data Survei Kecamatan Loa Janan desa Loa Duri Ilir, Juli 2013)
5. Keberadaan Jamban
Kepemilikan jamban juga merupakan salah satu indikator yang sangat
penting menentukan derajat kesehatan sebuah wilayah, untuk itu data mengenai
kepemilikan jamban juga penting untuk diperhatikan. Data tersebut dapat lebih
jelas dilihat pada tabel kepemilikan jamban dibawah ini
Distribusi Responden Berdasarkan Jamban Pribadi Desa Loa Duri Ilir Kecamatan
Loa Janan Kutai Kartanegara 2013
NoKepemilikan
Jamban
Frequency Percent
1 Ya 99 99.0
2 Tidak 1 1.0
Total 100 100.0
(sumber Data Survei Kecamatan Loa Janan desa Loa Duri Ilir, Juli 2013)
Dari data diatas menunjukkan bahwa dari 100 responden ada 99%
responden yang memiliki jamban pribadi, dan 1% responden yang tidak memiliki
jamban pribadi. Berdasarkan tampilan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
masyarakat di wilayah Loa Janan tepatnya masyarakat yang berada disekitar
lokasi rencana pertambangan batu bara, memiliki kesadaran kepemilikan jamban
2 Ada tertutup tidak terpelihara 5 5
3 Ada terbuka 41 41
4 Tidak ada 12 12
Total 100 100
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
17/24
yang sangat baik, meskipun masih terdapat satu dari 100 sampel tersebut belum
memiliki jamban.
6. Sumber Air Bersih
Penydiaan air bersih di kecamatan Loa Janan seperti yang telah dipaparkan
sebelumnya lebih banyak menggunakan PDAM, meskipun terkendala pada
kelancaran distribusi. Hal ini membuat masyarakat kecamatan Loa Janan
umumnya lebih memilih menggunakan anak sungai Mahakam yang berada sangat
dekat dengan wilayah ini.
Estimasi Dampak Yang Akan Terjadi
Matrik identifikasi dampak kegiatan pembangunan
dan pengoperasian pertambangan batu bara wilayah Loa Janan
Keterangan:
Tahap Pra-Konstruksi :
1. Survai Lapangan
2. Pengadaan Lahan
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
18/24
Tahap Kontruksi :
1. Mobilisasi Peralatan
2. Pembukaan dan Pematangan lahan
3. Pengadaan Material Pembangunan
4a. Pembangunan Prasarana dan Sarana
4b. Konstruksi Bangunan pertambangan batu bara
5. Pengerahan dan Pengurangan Tenaga Kerja
Tahap Operasi :
1. Pengoperasian pertambangan batu bara
2. Pemeliharaan rpertambangan batu bara
Tahap Pasca Operasi :
1. Pemanfaatan eks pertambangan batu bara
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
19/24
DAFTAR PUSTAKA
APHA. 1981. Standard methods for the examination of water and wastewater.
14th ed., APHA Inc. Washington.
Arsyad, S. 1989.Konservasi tanah dan air. IPB. Bogor.
Badan Koordinasi Penanaman Modal. Modul Laporan Tahun 2012. Kabupaten
Kutai Kartanegara. 2012
BAPPEDA provinsi Kaltim. Modul Rencana Tata Ruang Wilayah Kalimantan
Timur tahun 2013.
Diakses tanggal 31 Mei 2014
http://bmkg.go.id/bmkg_pusat/meteorologi/Prakiraan_Cuaca_Propinsi.bmkg?pro).
http://www.fmp.sinarindo.co.id/index.php/10-profile/50-pengertian-rona-
lingkungan (Diakses tanggal 31 Mei 2014)
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/08/unsur-standar-baku-mutu-air-
bersih.html (Diakses tanggal 31 Mei 2014)
http://www.menlh.go.id/DATA/kualitas_lingkungan_hidup. (Diakses tanggal 31
Mei 2014)
PT Makmur Sejahtera. Dokumen UKL UPL PLTU Batu Bara tahun 2007.
Banjar Baru
http://bmkg.go.id/bmkg_pusat/meteorologi/Prakiraan_Cuaca_Propinsi.bmkg?prohttp://www.fmp.sinarindo.co.id/index.php/10-profile/50-pengertian-rona-lingkunganhttp://www.fmp.sinarindo.co.id/index.php/10-profile/50-pengertian-rona-lingkunganhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/08/unsur-standar-baku-mutu-air-bersih.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/08/unsur-standar-baku-mutu-air-bersih.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/08/unsur-standar-baku-mutu-air-bersih.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/08/unsur-standar-baku-mutu-air-bersih.htmlhttp://www.fmp.sinarindo.co.id/index.php/10-profile/50-pengertian-rona-lingkunganhttp://www.fmp.sinarindo.co.id/index.php/10-profile/50-pengertian-rona-lingkunganhttp://bmkg.go.id/bmkg_pusat/meteorologi/Prakiraan_Cuaca_Propinsi.bmkg?pro -
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
20/24
LAMPIRAN
LAMPIRAN
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
21/24
Lampiran 1
GAMBARAN FISIOGRAFI
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
22/24
Lampiran 2
PETA ADMINISTRATIF
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
23/24
Lampiran 3
GAMBARAN ZONA MORFOLOGI
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
-
7/25/2019 Analisis Rona Lingkungan Tantim Fhilia r
24/24