analisis perbandingan gaya kepemimpinan antara …repository.utu.ac.id/451/1/i-v.pdf ·...

47
ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA PONDOK PESANTREN SERAMBI ACEH DAN SERAMBI MEKKAH DI KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial OLEH : PUTRA ALMARDHATILLAH NIM : 09C20201092 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH-ACEH BARAT 2016

Upload: others

Post on 23-Dec-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA

PONDOK PESANTREN SERAMBI ACEH DAN SERAMBI

MEKKAH DI KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan

Memenuhi Syarat-syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Sosial

OLEH :

PUTRA ALMARDHATILLAH

NIM : 09C20201092

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH-ACEH BARAT

2016

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

vi

ABSTRAK

Putra Al Mardhatillah: Nim, 09C20201092, Analisis Gaya Kepemimpinan

Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

Aceh Barat. Di Bawah Bimbingan: Sudarman Alwy, dan Alimas Jhonsa.

Analisis Gaya kepemimpinan di Pesantren Serambi Mekkah dan Pesantren

Serambi Aceh merupakan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Aceh Barat,

dimana pesantren tersebut memiliki sistem kepemimpinan tersendiri yang

dipimpin oleh seorang Teungku. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif

dengan teknik penggumpulan data menggunakan purposive sampling. Hasil

analisis terhadap gaya kepemimpinan antara kepemimpinan pondok pesantren

serambi mekkah dan serambi aceh, dimana sama-sama menggunakan gaya

kepemimpinan kharismatik baik di Pondok Pesantren Serambi Aceh maupun di

Pondok Pesantren Serambi Mekkah.. Salah satu buktinya dari gaya kepemimpinan

Tgk. Harmen adalah sosok pemimpin yang di segani oleh ulama, tokoh

masyarakat, dan para borokrasi pemerintah ini, dikarenakan oleh sifat dan

perkataan yang lemah-lembut dan penuh dengan sopan santun. Demikian juga

dengan gaya kepemimpinan pesantren serambi aceh juga memiliki gaya yang

sama, hal tersebut dimana terlihat dari gaya kepemimpinan Abu Mahmudin sangat

bijaksana dan disegani oleh masyarakat, termasuk tokoh masyarakat maupun

santri-santri yang berlajar di pesantren dikarenakan Abu mahmudin memiliki

sifat ramah, sopan santun tetapi tegas dalam mengambil. Hasil analisis penulis

yang membedakan terhadap pola kepemimpinan antara pesantren serambi mekkah

dan serambi aceh, dimana terdapat perbedaan didalam pola kepemimpinan masing

masing pesantren hal itu terlihat dari pola kepemimpinan antara Tgk Harmen

dengan Tgk Abu Mahmudin, dimana pola kepemimpinan Tgk Harmen ada

bercampur urusan politik termasuk didalam kehidupan dayah, hal tersebut banyak

tokoh politik yang datang untuk masalah politik termasuk pada pilkada Kab Aceh

Barat. Sedangkan Tgk Abu mahmudin dalam pola kepemimpinan beliau tetap

pada pola karisma, dimana beliau tetap netral dalam mensikapi semua elemen

yang datang kepada beliau. Namun gaya kepemimpinan tetap gaya yang sama,

yaitu gaya kepemimpinan karismatik.

Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Serambi Aceh, Serambi Mekkah.

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Gaya kepemimpinan didalam suatu organisasi merupakan suatu keharusan

dan kewajiban untuk mencapai tujuan dari suatu aktivitas yang sedang dipimpin

oleh seorang yang dipercayai untuk menjalankan tugas dan beban sebagai roda

untuk bergeraknya suatu istansi maupun badan, lembaga, serta organisasi dan

sebagainya. Dalam sebuah lembaga atau organisasi, kepemimpinan merupakan

unsur penting, sebab tanpa adanya kepemimpinan dari seseorang pemimpin maka

suatu lembaga atau organisasi tersebut akan mengalami kemunduran.

Kepemimpinan bukan jatuh dari langit, ia harus tumbuh dalam pribadi seseorang.

Ia menuntut bakat tertentu, tetapi disamping itu pula pembinaan baik lewat

pendidikan maupun lewat pengalaman hidup sehari-hari. Karena pemimpin

merupakan faktor kritis (crucial factor) yang dapat menentukan maju

mundurnya atau hidup matinya suatu usaha dan kegiatan bersama, baik yang

berbentuk organisasi sosial maupun berbentuk lembaga pemerintahan maupun

badan koorporasi dan usaha dagang. Jadi pemimpin harus mampu mengantisipasi

perubahan yang tiba-tiba dan mengoreksi kelemahan dan sanggup membawa

organisasi kepada sasaran dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. ( Kartono,

Kartini, 1994: h 76).

Dunia kepemimpinan adalah masa depan. Warisan pemimpin yang unik

adalah penciptaan lembaga yang dihargai dan tetap bertahan dalam berlakunya

waktu.

Dalam organisasi dimana terdapat kegiatan kelompok, kepemimpinan

1

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

2

sangatlah dibutuhkan. Dengan adanya kepemimpinan maka kegiatan kelompok

menjadi terarah dan lebih mudah serta efektif, dengan kata lain kepemimpinan

merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya kehidupan kelompok atau

organisasi yang sehat, sesuai dengan tujuan pembentukan kelompok atau

organisasi itu, (Nata, Abudin. 2001).

Kepemimpinan pada suatu lembaga yang memperoleh legitimasi

masyarakat sekitar merupakan elemen yang paling esensial. Ia merupakan

tugas dan tanggung jawab yang sangat besar dalam menjalankan

kepemimpinannya. Karena kepemimpinan itu akan memberikan sumbangan besar

dalam pembangunan. Setiap pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan,

tempramen, watak dan kepribadian sendiri yang unik, sehingga tingkah

lakunya dan gaya yang membedakan dirinya dengan orang lain. Gaya hidupnya

itu pasti mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya. Gaya yang diterapkan

oleh seorang pemimpin dalam setiap lembaga atau organisasi berbeda-beda.

Selain ditentukan kepribadian pemimpinnya, dengan segala sifat, kebiasaan,

tempramen dan wataknya yang menentukan corak organisasi yang dikelola

( Nawawi, Hadari, 1993: h 67).

Gaya kepemimpinan juga kadang-kadang ditentukan oleh pembantunya

yang mengelilingi dirinya, sarana yang dipakai, ideologi yang dianut dan

tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Gaya kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai

pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi

dengan tujuan individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Setiap pemimpin

bisa mempunyai gaya kepemimpinan yang berbeda antara yang satu dengan

yang lainnya, dan tidak mesti suatu gaya kepemimpinan lebih baik atau lebih

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

3

jelek daripada gaya kepemimpinan yang lainnya. Macam gaya kepemimpinan

yang diterapkan dalam suatu organisasi dapat membantu menciptakan

efektifitas kerja yang positif bagi pegawai. Sedangkan yang dimaksud disini

adalah gaya kepemimpinan kharismatik yaitu pemimpin yang mempunyai daya

tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang

jumlahnya sangat besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat

menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin itu. Karena

kurangnya pengetahuan tentang Sebab musabab seseorang menjadi pemimpin

kharismatik, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang demikian

diberkahi dengan kekuatan gaib (supranatural powers). Kepemimpinan dipondok

pesantren adalah sangat unik, karena mereka memakai sistem kepemimpinan pra-

modern. Relasi sosial antara teungku- santri dibangun atas landasan kepercayaan,

bukan karena patron-klien sebagaimana dilakukan pada masyarakat pada

umumnya, ketaatan santri kepada kiai-ulama lebih dikarenakan mengharapkan

barokah atau grace, sebagaimana dipahami dari konsep sufi, ( Prasetyo, 2009).

Demikian juga gaya kepemimpinan di Pesantren Serambi Mekkah dan

Pesantren Serambi Aceh merupakan pondok pesantren yang ada di Kabupaten

Aceh Barat, dimana pesantren tersebut memiliki sistem kepemimpinan tersendiri

yang dipimpin oleh seorang Teungku. Kepemimpinan yang ada sering tidak

mampu mengimbangi kemajuan dan perkembangan pesantren yang

dikelolanya sehingga sering terjadi penyusutan kewibawaan kepemimpinan

yang satu dalam dua masa yang berbeda. Baik karena tidak mampu memahami

tuntutan yang timbul dari perkembangan keadaan yang baru maupun karena

faktor- faktor lainnya, seperti terhentinya perkembangan kepemimpinan pada

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

4

waktu pesantren yang dipimpin mengalami perkembangan pesat, kesenjangan

wibawa itu dapat pula membawa akibat yang fatal bagi kehidupan pesantren

yang bersangkutan. paling sedikit akan timbul keadaan kritis yang

dapat mengganggu stabilitas kehidupan.

Berkaitan dengan hal ini, peneliti melihat kepemimpinan Pondok

Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah, dapat mengelola pesantren

tersebut dengan baik, dengan sifat kharisma yang dimilikinya ia sangat

disegani oleh para santri dan masyarakat sekitar. Dan dalam perkembangannya

pesantren yang dipimpinnya mengalami perkembangan yang cukup pesat baik

dari segi jumlah santri maupun perkembangan fisik bangunannya serta

peningkatan kualitas lembaga pendidikannya.

Dengan adanya pemaparan diatas, Peneliti merasa tertarik meneliti lebih

mendalam lagi mengenai gaya kepemimpinan dengan judul “Analisis

Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi

Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten Aceh Barat”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan

masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gaya kepemimpinan antara Pesantren Serambi Aceh dan

Serambi Mekkah di Kabupaten Aceh Barat?

2. Apa saja yang membedakan Pola Kepemimpinan antara Pesantren

Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten Aceh Barat?

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

5

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan antara Pesantren

Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten Aceh Barat.

2. Untuk membedakan Pola Kepemimpinan antara Pesantren Serambi Aceh

dan Serambi Mekkah di Kabupaten Aceh Barat.

1.4. Manfaat Penelitian

Dari tujuan penelitian tersebut, maka penelitian ini diharapkan memiliki

manfaat sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat teoritis:

1. Manfaat teoritis, diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi

untuk menjadi bahan kajian ilmu pengetahuan khususnya dalam

pengembangan ilmu administrasi yang berkaitan dengan bagaimana gaya

kepemimpinan antara Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di

Kabupaten Aceh Barat.

2. Dari hasil penelitian diharapkan dapat menambah sumber referensi bagi

pihak terkait tentang bagaimana gaya kepemimpinan antara Pesantren

Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten Aceh Barat.

1.4.2 Manfaat praktis:

1. Manfaat Praktis, diharapkan menjadi bahan masukan bagi pemerintah dan

pihak-pihak yang terkait mengenai gaya kepemimpinan antara Pesantren

Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten Aceh Barat.

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

6

2. Bagi Pemerintah, bahwa penelitian ini dapat menjadikan suatu referensi

maupun tinjauan secara nyata yang mendiskripsikan gaya kepemimpinan

antara Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten Aceh

Barat.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penulisan skripsi ini, maka

sistematika skripsi ini ditulis dengan struktur berikut ini:

Bab I :

Pendahuluann bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II :

Tinjauan pustaka bab ini memuat tentang teori-teori yang mendukung

penelitian.

Bab III :

Metodologi penelitian pada bab ini berisi tentang metodologi

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian, teknik analisis data dan pengujian kredibilitas data.

Bab IV :

Hasil dan pembahasan memuat tentang uraian laporan hasil penelitian

dan pembahasan hasil penelitian. Yakni deskripsi dari interprestasi

data-data yang diperoleh.

Bab V :

Penutup pada bagian ini memuatkan tentang berisi kesimpulan dan

saran.

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Terdahulu

Khadiq Muakrom (2012) Gaya Kepemimpinan Pengasuh Pondok

Pesantren Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Formal Di Pondok

Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Pola

Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah Dalam

Meningkatkan Kualitas Input Pendidikan, serta untuk mengetahui Bagaimana

Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah Dalam

Meningkatkan Kualitas proses Pendidikan, dan untuk mengetahui Bagaimana

Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah Dalam

Meningkatkan Kualitas output Pendidikan.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data

berbentuk uraian deskriptif. Metode pengumpulan data dengan

menggunakan: observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi

dokumentasi. Teknik analisis data yang peneliti gunakan ialah analisis

deskriptif kualitatif, yaitu analisis data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Dalam meningkatkan

kualitas input pendidikan, pengasuh pondok pesantren Darul Amanah

menggunakan dua pola kepemimpinan, yaitu pola kepemimpinan demokratis dan

pola kepemimpinan kharismatik. Pola kepemimpinan demokratisnya dituangkan

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

8

dalam pembentukan sebuah kepanitiaan di setiap pelaksaan kegiatan. Seperti

pelaksaan kegiatan rekrutmen/penerimaan santri baru, perekrutan tenaga

pengajar, dalam merumuskan kurikulum dan dalam memutuskan segala

keputusan dengan bermusyawarah. Dengan kharisma seorang pengasuh pondok

pesantren Darul Amanah, menjadikan hubungan yang cukup baik dengan

lingkungan dan masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan pengasuh pondok

pesantren menjalin hubungan kerja sama yang timbal balik dengan

lingkungan dan masyarakat sekitar. Dalam meningkatkan kualitas proses

pendidikan formal, pengasuh pondok pesantren Darul Amanah juga

menggunakan pola kepemimpinan kharismatik dan pola kepemimpinan

demokratis. Hal ini dituangkan dalang menghadapi dan menyelesaikan

permasalahan-permasalahan para guru/ asatidz, seperti dalam menjalankan

rutinitas para guru dan bawahannya yaitu mulai dari diadakannya briefing bagi

guru-guru di setiap pagi hari 15 menit sebelum mengajar dan dilanjutkan

dengan evaluasi oleh pengasuh pondok pesantren sendiri. Dalam hal

meningkatkan kualitas output pendidikan formalnya-pun masih menggunakan

pola kepemimpinan demokratis yang berakar pada pola kepemimpinan

kharismatik.

Syamaun Usman (2011) Gaya Kepemimpinan Pengasuh Pondok

Pesantren Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Formal Di Pondok

Pesantren Darul Makminah, Suka Ramai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui Bagaimana Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Darul

Makminah, Suka Ramai Dalam Meningkatkan Kualitas Input Pendidikan, serta

untuk mengetahui Bagaimana Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok Pesantren

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

9

Darul Makminah, Suka Ramai Dalam Meningkatkan Kualitas proses Pendidikan,

dan untuk mengetahui Bagaimana Pola Kepemimpinan Pengasuh Pondok

Pesantren Darul Makminah, Suka Ramai Dalam Meningkatkan Kualitas

Pendidikan.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menghasilkan data

berbentuk uraian deskriptif. Metode pengumpulan data dengan

menggunakan: observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi

dokumentasi. Teknik analisis data yang peneliti gunakan ialah analisis

deskriptif kualitatif, yaitu analisis data yang berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Dalam meningkatkan

kualitas input pendidikan, pengasuh pondok pesantren Darul Makminah, Suka

Ramai menggunakan dua pola kepemimpinan, yaitu pola kepemimpinan

demokratis dan pola kepemimpinan kharismatik. Pola kepemimpinan

demokratisnya dituangkan dalam pembentukan sebuah kepanitiaan di setiap

pelaksaan kegiatan. Seperti pelaksaan kegiatan rekrutmen/penerimaan santri baru,

perekrutan tenaga pengajar, dalam merumuskan kurikulum dan dalam

memutuskan segala keputusan dengan bermusyawarah.

Dengan kharisma seorang pengasuh pondok pesantren Darul Makminah,

Suka Ramai, menjadikan hubungan yang cukup baik dengan lingkungan dan

masyarakat sekitar. Hal ini dikarenakan pengasuh pondok pesantren

menjalin hubungan kerja sama yang timbal balik dengan lingkungan dan

masyarakat sekitar.

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

10

2.1.1. Perbedaan dan Persamaan dengan Kajian Terdahulu

Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian Putra Almardhatillah

adalah terletak pada model penelitian yang digunakan. Dimana penelitian ini

menggunakan metode kualitatif, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Khadiq Muakrom adalah metode deskriptif dengan pengolah data mengunakan

pendekatan kualitatif.

Sedangkan persamaan antara penelitian ini dengan Putra Almardhatillah

adalah sama-sama melakukan penelitian dengan judul yang sama yaitu Analisis

Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Mekkah

dan Serambi Aceh. Hal tersebut sehingga penelitian ini mejadi kajian terdahulu

sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan wilayah

berbeda.

2.2 Tinjauan Gaya Kepemimpinan Kharismatik

2 . 2 . 1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah suatu proses, perilaku atau hubungan yang

menyebabkan suatu kelompok dapat bertindak secara bersama-sama atau secara

bekerja sama atau sesuai dengan aturan atau sesuai dengan tujuan bersama. Hal

tersebut seperti dikatakan Ngalim Purwanto, kepemimpinan merupakan

sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di

dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka

meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-

tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan

batin, serta merasa tidak terpaksa, ( Miftah, Thoha, 2003:h 49).

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

11

2.2.2 Kepemimpinan Menurut Pandangan Islam

Istilah kepemimpinan sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun yang

lalu. Manusia oleh Allah diberikan insting untuk selalu hidup berdampingan,

dengan kata lain bahwa manusia sejak masa dilahirkannya telah

menjadi makhluk sosial. Dengan inilah manusia menciptakan sebuah

peradaban.

Tetapi, selain insting untuk selalu hidup berdampingan dan saling

membutuhkan, manusia juga diberikan watak agresif dan tidak adil yang

membuatnya akan selalu saja ada pertikaian diantara mereka sehingga diperlukan

seseorang pemimpin yang kemudian bertugas sebagai pengendali. Pemimpin

mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap

keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu

tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam

menjalankan ke-pemimpinannya.

Begitu pula dengan kemampuan serta keahlian seorang pimpinan menjadi

penentu keberhasilan pengembangan ataupun kemajuan dari lembaga atau

organisasi yang dipimpinnya itu. Sebagaimana Allah Swt berfirman:

ذ ض في جاعل إني لل ملئكة ربك قال وإ ر خليفة ال عل قالوا سد من فيها أتج فك فيها يف ماء ويس الد

ن دك نسبح ونح س بحم لك ونقد لم إني قال لمون ل ما أع تع

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:"Sesungguhnya

Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:

"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan

membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami

senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

12

berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui", ( Al-

Qur’an, Al- Baqoroh: 30)”.

“Serta hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang artinya

sebagai berikut: “Tidak dibenarkan (walaupun) bagi tiga orang yang sedang

dalam perjalanan dipadang pasir kecuali mengangkat salah seorang dari mereka

sebagai pemimpin”.

Dalam pengangkatan seorang pemimpin tentunya tidak hanya sembarang

orang yang dipilih tapi juga harus mengetahui sifat-sifat dari pemimpin tersebut.

Menurut Hamzah Ya’qub yang dikutip oleh Cipto Sudarso sifat-sifat

kepemimpinan dalam islam adalah: “keteladanan, bijaksana, berpengaetahuan

luas, dermawan, adil, tengang rasa, berpendirian luas”.

2.3 Pengertian Gaya Kepemimpinan

Dalam mendiskusikan kemungkinan peralihan generasi kepemimpinan,

rasanya kita terlalu sering berbicara tentang tokoh tokoh yang akan menjadi

pemimpin di masa depan. Dalam kadar tertentu, itu sebenarnya wajar saja.

Namun, pembicaraan seperti itu tidak boleh membuat kita lupa bahwa yang

terpenting sebetulnya bukan lagi pada soal siapa melainkan pada apa dan

bagaimana bentuk kepemimpinan baru itu. Dengan kata lain, yang harus kita

perhatikan bersama bukan lagi sekadar tokoh atau pemimpin tapi

kepemimpinan.

“Tipe kepemimpinan sering disebut perilaku kepemimpinan atau gaya

kepemimpinan (leadership style). Gaya kepemimpinan, pada dasarnya

mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

13

pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan

tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Gaya

kepemimpinan menurut Prasetyo adalah cara yang digunakan dalam proses

kepemimpinan yang diimplementasikan dalam prilaku kepemimpinan seseorang

untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang dia

inginkan, ( Prasetyo, 2009:h 23)”.

“Hal tersebut seperti dikatakan Miftah Toha gaya kepemimpinan

merupakan “norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang

tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain”.

Oleh karenanya usaha

menselaraskan persepsi di antara yang akan mempengaruhi dengan orang

yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting. Meskipun belum

terdapat kesepakatan bulat tentang tipologi kepemimpinan yang secara luas

dikenal dewasa ini, lima tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya

ialah : otokratik, paternalistik, kharismatik, laissez faire, dan demokratik. Dan

yang akan di bahas dalam skripsi ini adalah gaya kepemimpinan kharismatik,

Miftah, Thoha, 2003:h 49)”.

2.4 Gaya Kepemimpinan Kharismatik

Sampai saat ini belum ditemukan sebab-sebab mengapa seorang

pemimpin mempunyai kharisma, yang diketahui ialah bahwa pemimpin yang

demikian memiliki daya tarik yang sangat besar. Oleh karena itu pada umumnya

orang yang memiliki kharisma mempunyai pengikut yang sangat besar,

meskipun para pengikut seringkali tidak dapat menjelaskan mengapa mereka jadi

pengikut. Dikatakan pemimpin yang kharismatik itu diberkahi kekuatan gaib

(supranatural power).

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

14

Kharisma berasal dari bahasa yunani yang berarti ”anugerah”. Kekuatan

yang tidak bisa dijelaskan dengan Logika disebut kekuatan kharismatik.

Kharisma dianggap sebagai kombinasi dari pesona dan daya tarik pribadi yang

berkontribusi terhadap kemampuan luar biasa untuk membuat orang lain

mendukung visi anda dan juga mempromosikannya dengan semangat.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia dikemukakan bahwa “kharismatik”

berarti “bersifat kharisma”. Sedang perkataan kharisma diartikan sebagai

“keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar

dalam kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan

rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya”, atau ”atribut kepemimpinan

didasarkan atas kualitas kepribadian individu.”

Kepemimpinan kharismatik merupakan kepatuhan yang ditunjukkan oleh

masyarakat yang menjadi pengikutnya, adalah karena kewibawaannya dalam

memimpin umat. Kewibawaan timbul karena sang pemimpin tadi memiliki

moral force (kekuatan moral) dan ilmu pengetahuan yang luas. Sejalan dengan

ungkapan diatas gaya kepemimpinan kharismatik dapat diartikan sebagai

kemampuan menggunakan keistimewaan atau kelebihan sifat kepribadian dalam

mempengaruhi pikiran, perasaaan dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam

suasana bathin mengagumi dan mengagungkan pemimpin dan bersedia berbuat

sesuatu yang dikehendaki pemimpin.

Keistimewaan kepribadian mendasari prilaku kepemimpinan kharismatik,

sehingga dimata orang-orang yang dipimpinnya secara pasti pemimpin

merupakan seseorang yang memiliki akhlaq yang terpuji. Oleh karena itu prilaku

kepemimpinannya cenderung mengaplikasikan tipe kepemimpinan demokratis

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

15

atau otoriter. Misalnya seorang presiden memiliki charisma bagi rakyatnya,

ulama’ tertentu bagi umatnya, kepala sekolah atau guru tertentu di lingkungan

murid/siswanya, pemuka adat di tengah-tengah sukunya dan lain-lain. Seorang

pemimpin yang memiliki kharisma dan dan beriman, selalu menyadari dan

mensyukuri kelebihan dalam kepribadiannya sebagai pemberian Allah SWT.

Oleh karena itu akan selalu pula digunakannya untuk mengajak dan mendorong

orang-orang yang dipimpinnya berbuat sesuatu yang diridhai Allah SWT

dalam rangka memakmurkan bumi, sebagai tugas kekhalifahannya.

2.5 Pengertian Pondok Pesantren

Kata pondok berasal dari funduq (bahasa Arab) yang artinya ruang

tidur, asrama atau wisma sederhana, karena pondok memang sebagai tempat

penampungan sederhana dari para pelajar/santri yang jauh dari tempat asalnya.

Dalam istilah lain dikatakan pesantren berasal dari kata pe-santri-an, dimana kata

"santri" berarti murid dalam Bahasa Jawa. Istilah pondok berasal dari Bahasa

Arab funduuq ( فنودق ) yang berarti penginapan.

“Khusus di Aceh, pesantren disebut juga dengan nama dayah.

Biasanya pesantren dipimpin oleh seorang Kyai. Untuk mengatur kehidupan

pondok pesantren, kyai menunjuk seorang santri senior untuk mengatur adik-

adik kelasnya, mereka biasanya disebut lurah pondok. Tujuan para santri

dipisahkan dari orang tua dan keluarga mereka adalah agar mereka belajar hidup

mandiri dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan dengan kyai dan juga

Tuhan, ( Marzuki, Wahid dkk, 1999:h 14)”.

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

16

2.5.1 Jenis-jenis pondok pesantren

Menurut Mas’ud dkk yang di kutip oleh Salman , ada beberapa tipologi

atau model pondok pesantren yaitu :

1). Pesantren yang mempertahankan kemurnian identitas aslinya

sebagai tempat menalami ilmu-ilmu agama (tafaqquh fi-I-din) bagi para

santrinya. Semua materi yang diajarkan dipesantren ini sepenuhnya

bersifat keagamaan yang bersumber dari kitab-kitab berbahasa arab

(kitab kuning) yang ditulis oleh para ulama’ abad pertengahan. Pesantren

model ini masih banyak kita jumpai hingga sekarang, seperti pesantren

Lirboyo di Kediri Jawa Timur, beberapa pesantren di daeah Sarang

Kabupaten Rembang, Jawa tengah dan lain-lain.

2). Pesantren yang memasukkan materi-materi umum dalam pengajarannya,

namun dengan kurikulum yang disusun sendiri menurut kebutuhan dan

tidak mengikuti kurikulum yang ditetapkan pemerintah secara nasional

sehingga ijazah yang dikeluarkan tidak mendapatkan pengakuan dari

pemerintah sebagai ijazah formal.

3). Pesantren yang menyelenggarakan pendidikan umum di dalamnya, baik

berbentuk madrasah (sekolah umum berciri khas Islam di dalam

naungan DEPAG) maupun sekolah (sekolah umum di bawah

DEPDIKNAS) dalam berbagai jenjangnya, bahkan ada yang

sampai Perguruan Tinggi yang tidak hanya meliputi fakultas- fakultas

keagamaan meliankan juga fakultas-fakultas umum. Pesantren Tebu Ireng

di Jombang Jawa Timur adalah contohnya.

4). Pesantren yang merupakan asrama pelajar Islam dimana para santrinya

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

17

belajar disekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi diluarnya.

Pendidikan agama dipesantren model ini diberikan diluar jam-jam sekolah

sehingga bisa diikuti oleh semua santrinya. Diperkirakan pesantren model

inilah yang terbanyak jumlahnya.

2.6 Teori Kepemimpinan Max Weber

“Max Weber sering menyebut sifat kepemimpinan kharismatik ini

dimiliki oleh mereka yang menjadi pemimpin keagamaan. Penampilan seseorang

dianggap kharismatik dapat diketahui dari ciri- ciri fisiknya, misalnya matanya

yang bercahaya, suaranya yang kuat, dagunya yang menonjol atau tanda-tanda

lain. Ciri-ciri tersebut menunjukkan bahwa seseorang memiliki jiwa sebagai

pemimpin kharismatik, seperti kepemimpinan para nabi dan sahabatnya, (Max

Weber, 1997, hal-37)”.

Istilah kharismatik menunjuk pada kualitas kepribadian seseorang. Karena

posisinya yang demikian inilah maka ia dapat dibedakan dari orang kebanyakan.

Juga karena keunggulan kepribadiannya itu, ia dianggap bahkan diyakini

memiliki kekuatan supra natural, manusia serba istimewa atau sekurang-

kurangnya istimewa dipandang masyarakat.

“Kekuatan dan keistimewaan tersebut adalah karunia tuhan yang diberikan

kepada hambanya yang mewakili di dunia. Kehadiran

seseorang yang

mempunyai tipe-tipe seperti itu dipandang sebagai seorang pemimpi, (Max

Weber, 1997, hal-96)”.

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

18

2.6.1 Teori Atribusi

“Conger & Kanungo, mengusulkan sebuah teori tentang

kepemimpinan karismatik berdasarkan pada asumsi bahwa karisma

merupakan sebuah fenomena yang berhubungan atribusional, (Conger & Kanugo,

1999, h 24)”.

Menurut teori, atribusi pengikut dari kualitas karismatik bagi seorang

pemimpin bersama-sama ditentukan oleh perilaku, keterampilan pemimpinnya

dan aspek situasi. Kepemimpinan kharismatik adalah sesuatu yang alami.

Karismatik itu bukan hanya suatu bayangan seorang pemimpin, akan tetapi lebih

cenderung kepada dorongan terhadap para bawahanya. Seorang pemimpin akan

terlihat karismanya jika mampu bertanggung jawab atas suatu keputusan yang

diambil terhadap bawahanya. Akan lebih berkesan lagi jika seorang pemimpin

mau bertanggung jawab tanpa mengindahkan uang, status, bahkan posisinya

diperusahaan demi bawahanya.

“Seorang pemimpin membangun visi bagi masa depan dan mengatur

strategi untuk merealisasikannya. Dia menyebabkan terjadinya perubahan. Dia

memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk menuju arah yang benar,

menyertai setiap orang dan berkorban untuk mencapainya, hal ini akan membuat

para bawahan meyakini banwa pemimpinya benar-benar tahu bagaimana cara

memimpin dan mencapai sebuah tujuan, (Conger & Kanugo, 1999, h 64)”.

Hal ini akan membuat mereka bekerja keras dalam menjalankan strategi

yang diberikan pimpinanya. Sehingga peluang suksespun semakin tinggi. Hal ini

dikarenakan seoarang bawahan akan melakukan apa saja jika mereka telah

terpengaruh oleh pimpinanya.

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

19

2.7. Teori Kepemimpinan Ibnu Khaldun Tentang Siklus Peradaban

Faktor utama yang ditekankan oleh Ibnu Khaldun dari sudut kepimpinan,

para pemimpin harus sedar bahawa Allah s.w.t. telah melantik mereka sebagai

khalifah. Jawatan ini bukanlah untuk dibanggakan sebagai hanya punya jawatan.

Sebarang jawatan dalam segenap lapangan di dunia ini terwujud kerana adanya

tugas dan kerja di sebalik jawatan tersebut. Sehubungan dengan itu, Ibnu

Khaldun menyatakan bahawa hakikat khalifah adalah seseorang yang bertugas

memelihara dan melaksanakan syariat dalam memelihara urusan agama dan

mengelola dunia.

Untuk umat Islam hari ini menjadi pengelola dunia, Ibnu Khaldun

kaitkan dengan memelihara dan melaksanakan perintah Allah. Tegasnya di sini

para pemimpin Islam hari ini perlu mempunyai iman yang mantap.

Dengan keimanan yang bertunjangkan keyakinan dan ketaqwaan, barulah

syariat Allah dapat dijunjung dalam segenap lapisan masyarakat. Jika tidak,

usahkan hendak menegakkan syariat Allah secara global, dirinya sendiri pun

belum tentu mampu membawa ketaatan kepada Allah dalam kehidupan

sehariannya.

Tahapan-tahapan di atas kemudian terulang lagi, dan begitulah seterusnya

hingga teori ini dikenal dengan Teori Siklus. Berdasarkan teorinya ‘ashabiyyah,

Ibn Khaldun membuat teori tentang tahapan timbul tenggelamnya suatu Negara

atau sebuah peradaban menjadi lima tahap, yaitu: (Muqaddimah: 175).

1.Tahap sukses atau tahap konsolidasi, dimana otoritas negara didukung

oleh masyarakat (`ashabiyyah) yang berhasil menggulingkan kedaulatan dari

dinasti sebelumnya.

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

20

2.Tahap tirani, tahap dimana penguasa berbuat sekehendaknya pada

rakyatnya. Pada tahap ini, orang yang memimpin negara senang mengumpulkan

dan memperbanyak pengikut. Penguasa menutup pintu bagi mereka yang ingin

turut serta dalam pemerintahannya. Maka segala perhatiannya ditujukan untuk

kepentingan mempertahankan dan memenangkan keluarganya.

3.Tahap sejahtera, ketika kedaulatan telah dinikmati. Segala perhatian

penguasa tercurah pada usaha membangun negara.

4.Tahap kepuasan hati, tentram dan damai. Pada tahap ini, penguasa

merasa puas dengan segala sesuatu yang telah dibangun para pendahulunya.

5.Tahap hidup boros dan berlebihan. Pada tahap ini, penguasa menjadi

perusak warisan pendahulunya, pemuas hawa nafsu dan kesenangan. Pada tahap

ini, negara tinggal menunggu kehancurannya. Tahap-tahap itu menurut Ibnu

Khaldun memunculkan tiga generasi, yaitu:

1. Generasi Pembangun, yang dengan segala kesederhanaan dan solidaritas

yang tulus tunduk dibawah otoritas kekuasaan yang didukungnya.

2. Generasi Penikmat, yakni mereka yang karena diuntungkan secara

ekonomi dan politik dalam sistem kekuasaan, menjadi tidak peka lagi terhadap

kepentingan bangsa dan negara.

3. Generasi yang tidak lagi memiliki hubungan emosionil dengan negara.

Mereka dapat melakukan apa saja yang mereka sukai tanpa memedulikan nasib

negara. Jika suatu bangsa sudah sampai pada generasi ketiga ini, maka keruntuhan

negara sebagai sunnatullah sudah di ambang pintu, dan menurut Ibnu Khaldun

proses ini berlangsung sekitar satu abad.

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

21

“Ibnu Khaldun juga menuturkan bahwa sebuah Peradaban besar dimulai

dari masyarakat yang telah ditempa dengan kehidupan keras, kemiskinan dan

penuh perjuangan. Keinginan hidup dengan makmur dan terbebas dari kesusahan

hidup ditambah dengan ‘Ashabiyyah di antara mereka membuat mereka berusaha

keras untuk mewujudkan cita-cita mereka dengan perjuangan yang keras. Impian

yang tercapai kemudian memunculkan sebuah peradaban baru. Dan kemunculan

peradaban baru ini pula biasanya diikuti dengan kemunduran suatu peradaban lain

(Muqaddimah: 172)”.

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

22

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metodelogi Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kulitatif. Menurut

Moh.Nazir (2004, h. 54), ”metode deskriptif komperatif adalah suatu metode

dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian

deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara

fenomena yang diselidiki.

Pendekatan kulitatif dengan metode komperatif bertujuan untuk

menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data

sedalam-dalamnya. Tipe penelitian ini menggunakan tipe deskripstif kualitatif

komperatif, dimana peneliti mendeskripsikan wawancara perbandingan

mendalam terhadap objek penelitian. Penelitian ini lebih mengarah pada hasil

wawancara dan observasi lapangan tentang “ Analisis Perbandingan Gaya

Kepemimpinan antara Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di

Kabupaten Aceh Barat”.

Pendekatan kualitatif deskriptif komperatif dipilih karena masalah yang

diteliti adalah sifatnya sangat urgen dan sangat menarik untuk diteliti. Sehingga

hasil terlihat perbandingannya antara kedua gaya kepemimpinan di lembaga

pendidikan tersebut.

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

23

3.2 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.2.1 Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bersumber dari data primer (library research) dan data skunder (fileld research).

Yang dimaksud dengan data primer adalah data yang dipeoleh dengan

mempelajari buku-buku test dan naskah-naskah lain yang ada hubungan dengan

masalah yang akan diteliti. Sedangkan data skunder adalah data yang diperoleh

dengan mewawancarai informan.

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Sukandarumidi (2008, h. 35), “ Observasi adalah melakukan

pengamatan dan pencatatan suatu objek, secara sistemitis yang diselidiki.

Observasi dapat dilakukan sesuai atau berulangkali. Dalam observasi melibatkan

dua komponen, yaitu pelaku observasi (disebut sebagai obsever), dan objek yang

diobservasi (disebut observe)”. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran

secara jelas mengenai gaya kepemimpinan antara pesantren serambi mekkah dan

serambi aceh dan mengamati lokasi penelitian.

2. Wawancara (interview)

Teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini adalah

wawancara. Wawancara adalah percakapan tanya jawab yang diarahkan untuk

mencapai tujuan tertentu. Wawancara penelitian adalah suatu metode penelitian

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

24

yang meliputi pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung antara

pewawancara dan responden (Silvilla, 2003, h. 73).

Hal ini sesuai dengan tipe penelitian deskriptif yang dipakai yaitu untuk

mengali sebanyak mungkin mengenai informasi atas permasalahan yang di teliti.

Teknik wawancara sengaja dipilih karena komunikas berlangsung dalam bentuk

tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden

merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Keuntungan lain

teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara tidak hanya

menangkap pemahaman atau ide tetapi juga dapat menangkap perasaan,

pengalaman, emosi, motif yang dimiliki responden yang bersangkutan (Gulo,

2003, h. 42).

Sebelum melakukan wawancara, informan terlebih dahulu dimintai

kesediaannya untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan. Wawancara

dilangsungkan dengan informan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan

oleh informan, maka peneliti mengulang dan menanyakan kembali jawaban yang

dirasa kurang jelas.

3. Kajian Perpustakaan Dokumentasi

Penelitian perpustakaan adalah suatu kajian atas bahan-bahan tertulis atau

literatur-literatur yang memuat tentang konflik dan perpustakan atau yang relevan

dengan topik yang akan dibahas. Tujuan dari penelitian perpustakan ini adalah

sebagai landasan teori dalam menguraikan topik yang dibahas. Salah satu hasil

dari penelitian keperpustakaan yang telah dilakkukan adalah diperolehnya

informasi yang terkait dengan teori gaya kepemimpinan di dua pesantren tersebut

di Kabupaten Aceh Barat

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

25

3.3 Teknik Penentuan Informan

Dalam penelitian ini pihak yang dijadikan informan adalah yang dianggap

mempunyai informasi (informan kunci) yang dibutuhkan diwilayah penelitian.

Cara yang digunakan untuk menentukan informan tersebut maka penulis

menggunakan “purposive sampling” atau sampling bertujuan, yaitu teknik

sampling yang digunakan oleh peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan

tertentu di dalam pengambilan sampelnya (Arikunto, 2009. h. 128).

Dalam pengecekan tentang kebenaran hasil wawancara yang didapat dari

informan, maka yang menjadi informan dalam penelitian ini yaitu, Tengku

Pimpinan Dayah, Tengku/Guru dan Santri. Pemilihan informan ini berdasarkan

keterangan yang diperoleh penulis bahwa informan tersebut dapat memberikan

informan kunci, sehingga akan menjawab semua permasalahan penelitian yang

akan diteliti oleh penulis.

3.3.1 Karakteristik Informan

Dalam penelitian ini karakteristik informan akan diklasifikasikan

berdasarkan pada jenis kelamin.

Tabel. 3. 1 Data Klasifikasi Informan Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 5

2 Perempuan 1

Total 6

Sumber : Hasil Penelitian 2016

Data jumlah informan berdasarkan jenis kelamin, laki-laki sebanyak 5

orang sedangkan perempuan sebanyak 1 orang.

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

26

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Moleong (2002, h. 4) “Penelitian yang mengunakan metode

kualitatif, adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek yang alami, maka peneliti adalah sebagai instrument kunci”.

Peneliti merupakan instrument kunci utama, karena peneliti sendirilah yang

menentukan keseluruhan skenario penelitian serta langsung turun ke lapangan

melakukan pengamatan dan wawancara dengan informan. Adapun alat bantu

yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif seperti ini antara lain, alat

kamera, pedoman wawancara, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

masalah penelitian dan alat bantu lainnya.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah seluruh data diperoleh melalaui wawancara dengan para informan

dan observasi, maka hasil wawancara tersebut dicatat atau dibuatkan transkripnya.

Untuk memudahkan analisis data, jawaban dari responden dipilah-pilah,

dihubungkan dan dibandingkan antara satu sama lainnya.

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data pada periode tertentu.

Pada saat wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang

diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum

memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap

tertentu memperoleh data yang dianggap kredibel (Sugiyono, 2007, h. 246).

Analisis data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data lapangan model Miles dan Huberman, model analisis ini dilakukan melalui

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

27

tahapan-tahapan. Tahapan-tahapan tersebut yaitu reduksi data (data reduction),

dan penyajian data (data display), dan conclusion drawing/verification (Sugiyono,

2007, h. 247-252).

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah mencari dan mengumpulkan data yang

diperlukan yang dilakukan terhadap berbagai jenis dan bentuk data yang ada di

lapangan kemudian data tersebut dicatat.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyerdehanaan, pengabstrakan data dasar yang muncul dari catatan-catatan yang

ditulis dilapangan (Miles dan Huberman, 20076, h. 17).

Reduksi data ini bertujuan untuk menganalisis data lebih mengarahkan,

membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data agar diperoleh

kesimpulan yang dapar ditarik atau verifikasi. Data penelitian ini, proses reduksi

data dilakukan dengan mengumpulkan data dari hasil wawancara, observasi dan

dokumentasi kemudian dipilih dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan data.

3. Penyajian Data

Penyajian data adalah pengumpulan informasi yang tersusun memberikan

kemungkinan adanya Penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Miles

dan Huberman, 20076, h. 18).

Dalam hal ini, data yang telah dikategorikan tersebut kemudian

diorganisasikan sebagai bahan penyajian data. Data tersebut disajikan secara

deskriptif yang didasarkan pada aspek yang diteliti.

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

28

4. Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan

Verifikasi data adalah sebagaian dari suatu kegiatan utuh, artinya makna-

makna yang muncul dari data yang telah disajikan dan diuji kebenerannya,

kekokohannya dan kecocokannya (Miles dan Huberman, 20076, h. 19). Penarikan

kesimpulan berdasarkan pada pemahaman terhadap dapat yang disajikan dan di

buat dalam pernyataan singkat dan mudah di pahami dengan mengacu pada pokok

permasalahan yang diteliti.

3.6 Pengujian Kredibilitas Data

Uji kredibilitas data ataupun kepercayaan terhadap data hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan

ketekunan dalam penelitian, trianggulasi, diskussi dengan teman sejawat, dan

member check. Pengujian kredibilitas data digunakan untuk mendapatkan data

yang lebih mendalam mengenai subjek penelitian (Sugiyono, 2007, h. 270).

Adapun pengujian kredibiltas data adalah sebagai berikut:

1. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan perlu dilakukan karena berdasarkan

pengamatan yang telah dilakukan, yang dirasakan data yang diperoleh masih

kurang memadai.

Menurut Moleong (2007, h. 327) Perpanjangan pengamatan berarti

peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan pengumpulan data

tercapai. Dalam pengumpulan data, pengamatan yang dilakukan tidak hanya

dilakukan dalam waktu yang singkat melainkan memerlukan perpanjangan

pengamatan dengan ke ikutsertaan pada data penelitian. Perpanjangan pengamatan

yang dilakukan peneliti adalah dengan sering melakukan hubungan interaksi

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

29

dengan masyarakat dan apartul gampong maupun aparatur kecamatan serta

sering melakukan pengamatan di lapangan.

2. Peningkatan Ketekunan

Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

mendalam untuk memperoleh kepastian data. Meningkatkan ketekunan dilakukan

dengan cara membaca berbagai referensi baik buku maupun dokumen yang terkait

dengan temuan yang diteliti sehingga berguna untuk memeriksa data apakah benar

dan bisa dipercaya atau tidak.

3. Trianggulasi

Analisa trianggulasi merupakan suatu metode analisis untuk mengatasi

masalah akibat dari kajian mengandalkan suatu teori saja, satu macam data atau

suatu metode penelitian saja (Sugiyono, 2007, h. 225). Trianggulasi dapat

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara.

Menurut (Sugiyono, 2007,h. 273).

4. Pemeriksaan teman sejawat

Pemeriksaan teman sejawat dilakukan dengan mendiskussikan data hasil

temuan dengan rekan-rekan sesama mahasiswa maupun teman yang bukan

mahasiswa. Melalui diskusi ini diharapkan ada saran atau masukan yang berguna

untuk proses penelitian.

5. Analisis Kasus Nagatif

Menurut Sugiyono, ((2007, h. 225), melakukan analisis kasus negatif

berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data

yang telah ditemukan.

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

30

6. Member Check

Member check atau pengujian anggota dilakukan dengan cara

mendiskussikan hasil penelitian kepada sumber-sumber yang telah memberikan

data untuk mengecek kebenaran data dan interprestasinya.

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dalam hal melaksanakan penelitian ini, peneliti mengetahui kondisi

lingkungan yang akan diteliti merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus

di ketahui oleh peneliti. Adapun lokasi penelitian yang diambil pada penelitian ini

adalah Pesantren Serambi Mekkah dan Serambi Aceh di Kabupaten Aceh Barat.

Sehubungan dengan penelitian ini, maka perlu diketahui deskripsi lembaga

tersebut.

4.1.1 Deskripsi Pesantren Serambi Mekkah

Pondok pesantren terpadu Serambi Mekah, di Desa Blang Beurandang,

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat, yang didirikan oleh Abuya M

Nasir Waly Lc, hingga saat ini masih terus berlangsung. Bahkan jumlah santri

terus bertambah, sehingga baru-baru ini sekitar 100 santri terpaksa ditolak akibat

sarana seperti gedung yang kurang.

Dayah Terpadu Serambi Mekah dipimpin oleh Tgk Harmen Nuriqmar,

yang tidak lain adalah menantu dari almarhum Abuya Nasir Waly. Beliau

melanjutkan estafet Abuya mengelola Ponpes dengan harapan ke depan akan terus

menjadi Ponpres yang terbaik di Aceh.

Dimana saat ini jumlah santri di dayah saat ini 423 orang, sebanyak 184

orang di antaranya santri laki-laki, dan 239 orang santri perempuan dengan jumlah

guru 29 orang. Dayah Terpadu Serambi Mekah selain terdapat pendidikan agama,

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

32

para santri juga diberi kesempatan belajar di pendidikan formal. Di sana saat ini

terdapat MTsS Serambi Mekah yang didirikan tahun 2002, dengan jumlah siswa

224 orang, dan SMU Islam dengan jumlah siswa 203 orang, berdiri tahun 2008.

Aktifitas belajar belajar di Ponpres dimulai setelah shalat Subuh, setelah

shalat Zuhur, dan setelah shalat Isya. Sedangkan pada jam lain siswa belajar pada

sekolah formal yang letaknya juga di kompleks Ponpes. Sementara untuk tenaga

pengajar adalah teungku-teungku dari sejumlah kabupaten di Aceh.

Pimpinan pesantren Serambi Mekah ini didampingi ketua umum dayah,

Tgk Hasbi Amin peralihan dari Tgk Abu Erwin menambahkan, untuk biaya santri

paling murah di Serambi Mekah yakni cuma Rp 250 ribu/tahun. Guru-guru yang

mengajar di dayah ini memberikan ilmu secara gratis dan tidak pernah menerima

gaji. Sedangkan biaya yang dibebankan pada santri adalah untuk keperluan

Ponpres seperti bayar listrik, dan kepeluan lainnya.

4.1.2 Deskripsi Pesantren Serambi Aceh

Pondok pesantren Serambi Aceh, di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten

Aceh Barat. Dimana Dayah Serambi Aceh dipimpin oleh Abu Mahmudin, dimana

saat ini jumlah santri di dayah saat ini sebanyak 254 orang santri laki-laki.

Di Dayah Serambi Aceh selain terdapat pendidikan agama, para santri juga

tidak ada pembelajaran di pendidikan formal. Aktifitas belajar belajar di Ponpres

dimulai setelah shalat Subuh, setelah shalat Zuhur, dan setelah shalat Isya.

Sementara untuk tenaga pengajar adalah teungku-teungku dari sejumlah

kabupaten di Aceh.

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

33

4.2 Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian dilapangan dengan mewawancarai beberapa

informan, maka terkumpullah berbagai macam informasi atau terhadap Analisis

Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi

Mekkah di Kabupaten Aceh Barat. Dimana informasi tersebut merupakan

serangkaian berbagai macam gaya kepemimpinan yang terjadi didalam kehidupan

masyarakat pondok pesantren selama ini, yang kemudian dibahas secara ilmiah

pada bab hasil penelitian ini.

4.3 Gaya Kepemimpinan antara Pondok Pesantren Serambi Mekkah dan

Serambi Aceh di Kabupaten Aceh Barat.

4.3.1 Tanggapan Masyarakat Terhadap Gaya Kepemimpinan di Pondok

Pesantren Serambi Mekkah di Kabupaten Aceh Barat.

Gaya kepemimpinan di pesantren serambi mekkah, merupakan tipelogi

kepemimpinan antara ayah dan anak, hal tersebut dikarenakan oleh sifatnya lebih

pada kedekatan hubungan emosional sehingga para santri merasakan lebih

nyaman dan patuh pada apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai santri dan

santriwati.

Gaya kepemimpinan tersebut mampu membawa pesantren serambi

mekkah kearah yang lebih efektif dalam proses pengajaran ilmu agama pada

santri. Hal tersebut tidak terlepas dari gaya kepemimpinan yang pegang oleh

Teungku Harmen dalam memimpin pesantren serambi mekkah, sehingga nampak

pada perubahan dan kemajuan pesantren tersebut. Hal yang demikian tidak hanya

dirasakan oleh para santri, tetapi juga oleh masyarakat di lingkungan pesantren itu

sendiri.

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

34

Hal tersebut ditanggapi oleh Tengku Alfthur Rizal yang merupakan warga

penduduk dilingkungan setempat.

Menurut pendapat gaya kepemimpinanya sangat baik. Karean T.

Harmen adalah sosok pemimpin yang di segani oleh ulama,

tokoh masyarakat, dan para borokrasi pemerintah ini, dikarenakan

oleh sifat dan perkataan yang lemah-lembut dan penuh dengan

sopan santun, sehingga apapun yang beliau katakan dapat

diterima oleh seluruh masyarakat dan santri-santri yang menutut

ilmu di pesantren tersebut. Bisa dikatakan gaya kepemimpanan

beliau seperti ayah dan anak, (Wawanacara dengan informan Tgk

Alfthur Rizal, tanggal 17 Juli 2016).

Hal yang demikian juga disampaikan oleh Ustadzah Umi Kalsum yang

merupakan guru di ponpres tersebut.

Menurut pendapat gaya kepemimpinanya cukup baik, ini

disebabkan karena oleh sifat dan perkataan yang sopan dan santun

dalam penyampaian pesan maupun dalam berpendapat dan T.

Harmen juga seorang sosok ulama yang bisa menerimah pendapat

orang lain ( tidak egois) sehingga bagi masyarakat memadang

teuku harmen sebagai pemipin yang bersahabat, (Wawancara

dengan informan Ustadzah Umi Kalsum, tanggal 18 Juli 2016).

Demikian juga disampaikan oleh Tgk Amir Hasan yang merupakan

penduduk dilingkungan ponpres tersebut.

Menurut pendapat gaya kepemimpinanya sangat baik , ini terlihat

dari sistem komunikasi dan penyampaian pendapat dalam

berbagai masalah yang terjadi baik didalam internal pesantren

maupun di ekternal pesantren, sehingga didesa/gampong

masyarakat setempat memandang teuku harmen sebagai salah

satau tempat mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. Ini

salah satu tanda bahwa gaya kepemimpinan di Serambi mekkah,

yang santun dalam membimbing santri dan masyarakat setempat,

(Wawanacara dengan informan Tgk Amir Hasan, tanggal 21 Juli

2016).

Berdasarkan beberapa jawaban informan diatas dapat disimpulkan bahwa,

gaya kepemimpinan di pesantren serambi mekkah sangat baik. Hal tersebut karena

Tgk. Harmen adalah sosok pemimpin yang di segani oleh ulama, tokoh

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

35

masyarakat, dan para borokrasi pemerintah ini, dikarenakan oleh sifat dan

perkataan yang lemah-lembut dan penuh dengan sopan santun, sehingga apapun

yang beliau katakan dapat diterima oleh seluruh masyarakat dan santri-santri yang

menutut ilmu di pesantren tersebut.

Demikian juga dipengaruhi oleh sifat dan perkataan yang sopan dan santun

dalam penyampaian pesan maupun dalam berpendapat dan Tgk. Harmen juga

seorang sosok ulama yang bisa menerimah pendapat orang lain ( tidak egois)

sehingga bagi masyarakat memadang Tgk Harmen sebagai pemipin yang

bersahabat.

Salah satunya terlihat dari sistem komunikasi dan penyampaian pendapat

dalam berbagai masalah yang terjadi baik didalam internal pesantren maupun di

ekternal pesantren, sehingga didesa/gampong masyarakat setempat memandang

Tgk Harmen sebagai salah satau tempat mencari solusi atas permasalahan yang

terjadi. Ini salah satu tanda bahwa gaya kepemimpinan di Serambi mekkah, adalah

tipe kepemimpinan kharismatik yang santun dalam membimbing santri dan

masyarakat setempat.

4.3.2 Tanggapan Masyarakat Terhadap Gaya Kepemimpinan di Pondok

Pesantren Serambi Aceh di Kabupaten Aceh Barat.

Gaya kepemimpinan di pesantren Serambi Aceh, merupakan tipelogi

kepemimpinan kharismatik, hal tersebut dikarenakan oleh sifatnya lebih disegani

oleh semua lapisan masyarakat, sehingga para santri merasakan lebih nyaman dan

patuh pada apa yang menjadi kewajiban mereka sebagai santri dan santriwati.

Gaya kepemimpinan tersebut merupakan kepatuhan yang ditunjukkan oleh

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

36

masyarakat yang menjadi pengikutnya, adalah karena kewibawaannya dalam

memimpin umat. Kewibawaan timbul karena sang pemimpin tadi memiliki

moral force (kekuatan moral) dan ilmu pengetahuan yang luas.

Sejalan dengan ungkapan diatas gaya kepemimpinan kharismatik dapat

diartikan sebagai kemampuan menggunakan keistimewaan atau kelebihan sifat

kepribadian dalam mempengaruhi pikiran, perasaaan dan tingkah laku orang lain,

sehingga dalam suasana bathin mengagumi dan mengagungkan pemimpin dan

bersedia berbuat sesuatu yang dikehendaki pemimpin.

Hal tersebut ditanggapi oleh Sulaiman yang merupakan warga penduduk

dilingkungan setempat.

Menurut pendapat saya sangat bijaksana sebagai pemimpin di

pesantren serambi aceh, dimana Abu Mahmudin sangat disegani

oleh masyarakat, termasuk tokoh masyarakat maupun santri-

santri yang berlajar di pesantren tersebut, ini dikarenakan Abu

mahmudin memiliki sifat ramah, sopan santun tetapi tegas dalam

mengambil keputusan, (Wawancara dengan informan Sulaiman,

tanggal 23 Juni 2016).

Hal yang demikian juga disampaikan oleh Tgk Zaldi Mahamadin yang

merupakan santri di ponpres tersebut

Menurut pendapat saya gaya kepemimpinan sangat baik , sebagai

salah satu ulama aceh barat Abu Mahmudin dapat menjadi

contoh pemimpin yang baik bagi masyarakat dan pemimpin-

pemimpin yang ada di aceh barat dengan memiliki sifat yang

sopan dan sikap yang tenang Abu Mahmudin sangat disegani

dikalangan para pemimpin- pemimpin lainnya, (Wawancara

dengan informan Tgk.Zaldi Muhamadin, tanggal 25 Juni 2016).

Demikian juga disampaikan oleh Tgk Rusdi Evendi yang merupakan

penduduk dan sekaligus guru dilingkungan ponpres tersebut

Menurut pandangan saya selama ini gaya kepemimpiannya sangat

luar biasa baik, ini dikarenakan Abu Mahmudin adalah pemimpin

pondok pesantren termasyur di Aceh Barat saat ini baik dalam

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

37

jumlah para santri maupun dari segi pembangunan pondok

pesantren, semua ini di dapatkan dari keyakinan dan kerja keras

serta kesabaran dalam berdakwah dan mengajar para generasi

pemuda pemudi Aceh, (Wawancara dengan informan Tgk Rusdi

Evendi, tanggal 3 Juli 2016).

Berdasarkan beberapa jawaban informan diatas dapat disimpulkan bahwa,

gaya kepemimpinan sangat bijaksana sebagai pemimpin di pesantren serambi

aceh, dimana Abu Mahmudin sangat disegani oleh masyarakat, termasuk tokoh

masyarakat maupun santri-santri yang berlajar di pesantren tersebut, ini

dikarenakan Abu mahmudin memiliki sifat ramah, sopan santun tetapi tegas

dalam mengambil keputusan.

Gaya kepemimpinan Abu Mahmudin dapat menjadi contoh pemimpin

yang baik bagi masyarakat dan pemimpin-pemimpin yang ada di Aceh Barat

dengan memiliki sifat yang sopan dan sikap yang tenang, selain itu Abu

Mahmudin sangat disegani dikalangan para pemimpin- pemimpin lainnya. Hal

tersebut diatas sebagai bukti bahwa gaya kepemimpinan di pesantren serambi

aceh, menggunakan gaya kepemimpinan kharismatik.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Analisis Gaya Kepemimpinan antara Pondok Pesantren Serambi

Mekkah dan Pondok Serambi Aceh di Kabupaten Aceh Barat.

Tipe kepemimpinan sering disebut perilaku kepemimpinan atau gaya

kepemimpinan (leadership style). Gaya kepemimpinan, pada dasarnya

mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang

pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin.

Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

38

Gaya kepemimpinan menurut Prasetyo adalah cara yang digunakan dalam proses

kepemimpinan yang diimplementasikan dalam prilaku kepemimpinan seseorang

untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai dengan apa yang dia

inginkan, ( Prasetyo, 2009:h 23).

Hal tersebut seperti dikatakan Miftah Toha gaya kepemimpinan

merupakan “norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang

tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain”.

Oleh karenanya usaha

menselaraskan persepsi di antara yang akan mempengaruhi dengan orang

yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting. Meskipun belum

terdapat kesepakatan bulat tentang tipologi kepemimpinan yang secara luas

dikenal dewasa ini, lima tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya

ialah : otokratik, paternalistik, kharismatik, laissez faire, dan demokratik. Dan

yang akan di bahas dalam skripsi ini adalah gaya kepemimpinan kharismatik,

Miftah, Thoha, 2003:h 49).

Hal tersebut sama halnya dengan gaya kepemimpinan di pondok pesantren

serambi mekkah dan serambi aceh, dimana ponpres tersebut masih mengunakan

gaya kepemimpinan yang sama yaitu gaya kepemimpinan kharismatik, hal

tersebut terlihat dari pola mereka dalam memimpin lembaga masing-masing.

Sebagaimana teori Atribusi Conger & Kanungo mengusulkan

sebuah teori tentang kepemimpinan karismatik berdasarkan pada asumsi

bahwa karisma merupakan sebuah fenomena yang berhubungan (atribusional).

Menurut teori ini, atribusi pengikut dari kualitas karismatik bagi seorang

pemimpin bersama-sama ditentukan oleh perilaku, keterampilan pemimpinnya

dan aspek situasi.

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

39

Kepemimpinan kharismatik adalah sesuatu yang alami. Karismatik itu

bukan hanya suatu bayangan seorang pemimpin, akan tetapi lebih cenderung

kepada dorongan terhadap para bawahanya. Seorang pemimpin akan terlihat

karismanya jika mampu bertanggung jawab atas suatu keputusan yang diambil

terhadap bawahanya. Akan lebih berkesan lagi jika seorang pemimpin mau

bertanggung jawab tanpa mengindahkan uang, status, bahkan posisinya

diperusahaan demi bawahanya. Seorang pemimpin membangun visi bagi

masa depan dan mengatur strategi untuk merealisasikannya. Dia menyebabkan

terjadinya perubahan. Dia memotivasi dan menginspirasi orang lain untuk

menuju arah yang benar, menyertai setiap orang dan berkorban untuk

mencapainya, hal ini akan membuat para bawahan meyakini banwa pemimpinya

benar-benar tahu bagaimana cara memimpin dan mencapai sebuah tujuan.

Hal ini akan membuat mereka bekerja keras dalam menjalankan strategi

yang diberikan pimpinanya. Sehingga peluang suksespun semakin tinggi. Hal ini

dikarenakan seoarang bawahan akan melakukan apa saja jika mereka telah

terpengaruh oleh pimpinanya. Sehingga secara tidak langsung hal ini akan

mempengaruhi para bawahannya ataupun bawahannya.

Hal yang demikian juga terjadi pada gaya kepemimpinan serambi mekkah

dan serambi aceh. Hal tersebut dari gaya kepemimpinan Tgk. Harmen adalah

sosok pemimpin yang di segani oleh ulama, tokoh masyarakat, dan para borokrasi

pemerintah ini, dikarenakan oleh sifat dan perkataan yang lemah-lembut dan

penuh dengan sopan santun, sehingga apapun yang beliau katakan dapat diterima

oleh seluruh masyarakat dan santri-santri yang menutut ilmu di pesantren tersebut.

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

40

Salah satunya terlihat dari sistem komunikasi dan penyampaian pendapat

dalam berbagai masalah yang terjadi baik didalam internal pesantren maupun di

ekternal pesantren, sehingga didesa/gampong masyarakat setempat memandang

Tgk Harmen sebagai salah satau tempat mencari solusi atas permasalahan yang

terjadi. Ini salah satu tanda bahwa gaya kepemimpinan di Serambi mekkah, adalah

tipe kepemimpinan kharismatik yang santun dalam membimbing santri dan

masyarakat setempat.

Sedangkan gaya kepemimpinan pesantren serambi aceh juga memiliki

gaya yang sama, hal tersebut dimana terlihat dari gaya kepemimpinan Abu

Mahmudin sangat bijaksana dan disegani oleh masyarakat, termasuk tokoh

masyarakat maupun santri-santri yang berlajar di pesantren tersebut, ini

dikarenakan Abu mahmudin memiliki sifat ramah, sopan santun tetapi tegas

dalam mengambil keputusan.

Gaya kepemimpinan Abu Mahmudin dapat menjadi contoh pemimpin

yang baik bagi masyarakat dan pemimpin-pemimpin yang ada di Aceh Barat

dengan memiliki sifat yang sopan dan sikap yang tenang, selain itu Abu

Mahmudin sangat disegani dikalangan para pemimpin- pemimpin lainnya.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa, hasil

analisis terhadap gaya kepemimpinan antara kepemimpinan pondok pesantren

serambi mekkah dan serambi aceh, dimana sama-sama menggunakan gaya

kepemimpinan kharismatik. Hal tersebut terlihat dari gaya mereka didalam

memimpin lembaga masing-masing, serta hal ini juga dikagumi oleh semua

lapisan masyarakat. Salah satu buktinya dari gaya kepemimpinan Tgk. Harmen

adalah sosok pemimpin yang di segani oleh ulama, tokoh masyarakat, dan para

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

41

borokrasi pemerintah ini, dikarenakan oleh sifat dan perkataan yang lemah-lembut

dan penuh dengan sopan santun, sehingga apapun yang beliau katakan dapat

diterima oleh seluruh masyarakat dan santri-santri yang menutut ilmu di pesantren

tersebut.

Bukti lainnya terlihat dari sistem komunikasi dan penyampaian pendapat

dalam berbagai masalah yang terjadi baik didalam internal pesantren maupun di

ekternal pesantren, sehingga didesa/gampong masyarakat setempat memandang

Tgk Harmen sebagai salah satau tempat mencari solusi atas permasalahan yang

terjadi.

Sedangkan gaya kepemimpinan pesantren serambi aceh juga memiliki

gaya yang sama, hal tersebut dimana terlihat dari gaya kepemimpinan Abu

Mahmudin sangat bijaksana dan disegani oleh masyarakat, termasuk tokoh

masyarakat maupun santri-santri yang berlajar di pesantren tersebut, ini

dikarenakan Abu mahmudin memiliki sifat ramah, sopan santun tetapi tegas

dalam mengambil keputusan.

Gaya kepemimpinan Abu Mahmudin dapat menjadi contoh pemimpin

yang baik bagi masyarakat dan pemimpin-pemimpin yang ada di Aceh Barat

dengan memiliki sifat yang sopan dan sikap yang tenang, selain itu Abu

Mahmudin sangat disegani dikalangan para pemimpin-pemimpin lainnya.

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

42

Page | 42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian maka dapat diambil kesimpulan secara

umum terhadap “ Analisis Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren

Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten Aceh Barat ”, dimana dengan

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis terhadap gaya kepemimpinan antara kepemimpinan pondok

pesantren serambi mekkah dan serambi aceh, dimana sama-sama

menggunakan gaya kepemimpinan kharismatik baik di Pondok Pesantren

Serambi Aceh maupun di Pondok Pesantren Serambi Mekkah. Hal

tersebut terlihat dari gaya mereka didalam memimpin lembaga masing-

masing, serta hal ini juga dikagumi oleh semua lapisan masyarakat. Salah

satu buktinya dari gaya kepemimpinan Tgk. Harmen adalah sosok

pemimpin yang di segani oleh ulama, tokoh masyarakat, dan para

borokrasi pemerintah ini. Demikian juga dengan gaya kepemimpinan

pesantren serambi aceh juga memiliki gaya yang sama, hal tersebut

dimana terlihat dari gaya kepemimpinan Abu Mahmudin sangat bijaksana

dan disegani oleh masyarakat, termasuk tokoh masyarakat maupun santri-

santri yang berlajar di pesantren tersebut, ini dikarenakan Abu mahmudin

memiliki sifat ramah, sopan santun tetapi tegas dalam mengambil

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

43

keputusan serta sangat disegani dikalangan para pemimpin-pemimpin

lainnya.

2. Hasil analisis yang membedakan terhadap pola kepemimpinan antara

pesantren serambi mekkah dan serambi aceh, dimana terdapat sedikit

perbedaan didalam pola kepemimpinan masing masing pesantren hal itu

terlihat dari pola kepemimpinan antara Tgk Harmen dengan Tgk Abu

Mahmudin, dimana pola kepemimpinan Tgk Harmen ada bercampur

urusan politik termasuk didalam kehidupan dayah, hal tersebut terlihat dari

termasuk banyak tokoh politisi yang datang untuk masalah politik

termasuk pada pilkada Kab Aceh Barat. Sedangkan Tgk Abu mahmudin

dalam pola kepemimpinan beliau tetap pada pola karisma, dimana beliau

tetap netral dalam mensikapi semua elemen yang datang kepada beliau.

Namun gaya kepemimpinan tetap gaya yang sama, yaitu gaya

kepemimpinan karismatik.

5.2 Masukan Dan Saran

Semoga tulisan ini menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak

tokoh masyarkat hususnya terhadap gaya kepemimpinan antara pesantren

serambi mekkah dan serambi aceh di Kabupaten Aceh Barat. Serta saran penulis

juga kepada pihak lembaga pesantren tersebut agar selalu mengarahkan dan

membimbing kepada santri-santriawti agar tertetap menjaga almamater ponpres

dalam bingkai keilmuan agama, sehingga ilmu yang didapatkan oleh para santri

benar-benar dapat diinplementasikan didalam kehidupan sosial masyarakat.

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

LP3ES:Yogyakarta

Abdurrahman Wahid, 2001. Menggerakkan Tradisi Esai-esai Pesantren, Lkis,

Yogyakarta

Bungin, Burhan. 2001. Metodelogi Penelitian Sosial, Airlangga

University Press:Surabaya.

Dhofir, Zamarkhasyri. 1990. Tradisi Pesantren, LP3ES:Yogyakarta

G.R Terry L. W. Rue. 1982. Dasar Dasar Manajemen. Bumi. Aksara: Bandung

James M. Kouzes dan Barry Z. Posner, 1999, h.21. Tantangan Kepemimpinan,

Balai Iinterraksa.

Kartono, Kartini. 1994. Pemimpin dan Kepemimpinan, PT. Raja

Grafindo Persada:Jakarta.

Kartini Kartono, 1994. Pemimpin dan Kepemimpinan, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Marzyki Wahid, dkk, 1999. Pesantren Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan

Transformasi Pesantren, Pustaka Hidayah Bandung.

Miftah, Thoha, 2003. Kepemimpinan dalam Manajemen, Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Moleong, Lexy J. 2008. Metode Penelitian

Kualitatif,Remaja Rosdakarya:Bandung.

Mubarok, Zulfi Konspirasi.2006. Politik Elit Tradisional Di Era Reformasi,

Aditya Media:Malang.

Munawir, EK. 1999. Asas-Asas Kepemimpinan dalam Islam, Usaha

Nasional:Surabaya

Nata, Abudin. 2001. Sejarah Pertumbuhan Lembaga-lembaga Pendidikan Islam

DI Indonesia, Grasindo : Jakarta.

Nawawi, Hadari, 1 9 9 3 . kepemimpinan Menurut Islam, Gajah Mada

University Press:Yogyakarta

Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian, Balai Aksara:Jakarta.

Nimron,Umran, 1997. Prilaku Organisasi cet 1, CV. Citra Media:Surabaya.

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN GAYA KEPEMIMPINAN ANTARA …repository.utu.ac.id/451/1/I-V.pdf · Perbandingan Gaya Kepemimpinan Antara Pondok Pesantren Serambi Aceh dan Serambi Mekkah di Kabupaten

Umran, Nimron, 1997. Prilaku Organisasi cet 1, CV. Citra Media, Surabaya.

Partanto,Pius A. 1994. Kamus Ilmiah Populer , Arkola:Surabaya.

Posner,Kouzes. 1999. Tantangan Kepemimpinan, Bata:Iinterraksa.

Purwanto, Ngalim. 2006. Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Cet

XVI,PT. Remaja Rosda:Karya Bandung.

Prasetyo, 2009. Macam Gaya Kepemimpinan, diakses pada tgl 29 oktober 2016

dari http//jurnal- sdm.blogspot.com/2009/29/macam-gaya-kepemimpinan-

kepemimpinan.html

Siagian, Sondang P. 1991. Teori dan Peraktek Kepemimpinan Cet II, Rineka

Cipta, cet. Jakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Administrasi, Alfabeta:Bandung.

Sarlito, Wirawan, Sarwono, 2015. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan

Psikologi Terapan, Balai Pustaka Jakarta.

Susilo, Martoyo, 1987. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. BPFE,

Yogyakarta.

Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan dalam Manajemen, Raja Grafindo Persada:

Jakarta.

Wahid, Abdurrahman. 2001. Menggerakkan Tradisi Esai-esai Pesantren,

Lkis:Yogyakarta.

Wahid, Marzyki dkk. 1999. Pesantren Masa Depan Wacana Pemberdayaan dan

Transformasi Pesantren, Pustaka Hidayah:Bandung.

http://www.al-ulama.net/home-mainmenu-1/articles/232-perspektif

kepemimpinan-dalam-islam.html