kepemimpinan perempuan dalam pandangan...

121
KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN MASYARAKAT BABAKAN TASIKMALAYA (Analisis Terhadap Hadis Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahum Imraatan) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) Oleh: Wahyu Ismatulloh NIM : 1110034000062 PROGRAM STUDI TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

Upload: lamthuan

Post on 03-Mar-2018

243 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN MASYARAKATBABAKAN TASIKMALAYA

(Analisis Terhadap Hadis Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahum Imraatan)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh:Wahyu IsmatullohNIM : 1110034000062

PROGRAM STUDI TAFSIR HADIS

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 2: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

I

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN MASYARAKATBABAKAN TASIKMALAYA

(Analisis Terhadap Hadis Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahum Imraatan)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh:Wahyu IsmatullohNIM : 1110034000062

PROGRAM STUDI TAFSIR HADIS

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M

Page 3: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

KEPEMIPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN MASYARAKAT

BABAKAN TASIKMALAYA

( Analisi Terhadap Hadis Lan Yufliha Quwmun lVullaw Antrultum Imruatun)

Skripsi

Diaj ukan Kepada Fakultas Ushuluddin

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I)

Oleh:

Wahyu IsmatqllohNIM: 1110034000062

Pernbimbing,

Maulana, M.A19650207 199903 I 001

PROGRAM STUDI TAFSIR HADISFAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM I\EGERI SYARIF' HIDAYATULLAHJAKARTA

1435H..12014M..

ilt

Page 4: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

7

PENGESATIAN PANITIA UJIAN

SKRIPSI

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALANI PANDANGAN MASYARAKAT

BABAKAN TASIKMALAYA

( Analisis Terhadap Hadis Lun Yr(lilta Qawntun lYullnv Amruhum hnruutnn )

Oleh:

Wahlu Ismatulloh1 1 10034000062

Telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ushuluddin Universitas

Islan.r Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal l6 Oktober 2014.

Skripsi ini telah diterima sebagai salah saftr syarat mcmperoleh gelar Sarjana

Theologi Islam (S.Th.I.) pada Program Studi Tafsir-Hadis.

Jakarta. 03 Desember 2014

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,

Dr. Li[iKUmmi Kaltsum. MANIP: 19711003 199903 2 001

Anggota,

Penguji I Penguji II

Mu^Dr. AtiyatulUlya. MA

NIP: 19700112 199603 2001

Jauhar Azizy. MANIP: 19820821 200801 I 012

Dr. M.{sa HA. SalamNIP:19531231 198603

Pembimbing

IV

Page 5: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

r -

I.

2.

3"

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar skata I di universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai ketentuan yang berlaku di universitas Islam Negeri syarif

Hidayatullah Jakarta

Jika dikemudian hari terbukti bahwa katyu ini bukan asli karya asli saya

ataupun merupakan hasil jiplakan dari orang lain, maka saya bersedia untuk

menerima sanksi yurLg berlaku di Universitas Islam Negeri syarif

Hidayatullah Jakarta.

,49 Juli2014

NIM: 1110034000062

Page 6: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

V

---( PERSEMBAHAN )---

Ku Persembahkan Karya Kecilku Ini Teruntuk :

Almamater Tercinta Jurusan Tafsir Hadis

Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Kedua Orang Tuaku Terkasih..

Kakak-kakakku Tercinta..

Serta Adik-adikku Tersayang..

Yang Selalu Menghujaniku Dengan Penuh Kebahagiaan, MerangkulkuDengan Penuh Kehangatan, Mengingatkanku Dengan Penuh Keceriaan

Aku Cinta Kalian, Aku Sayang Kalian

------

Page 7: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

VI

PEDOMAN TRANSLITERASI1

A. Konsonan

ا = Tidak Dilambangkan ز = z ق = q

ب = b س = s ك = k

ت = t ش = sy ل = l

ث = ṡ ص = ṣ م = m

ج = j ض = ḍ ن = n

ح = ḥ ط = ṭ و = w

خ = kh ظ = ẓ ه = h

د = d ع = ‘ ء = `

ذ = ż غ = g ي = y

ر = r ف = f

B. Vokal dan Diftong

Vokal Pendek Vokal Panjang Diftong

◌ = a ◌ —ا = ā ى ◌ = ai

◌ = i ◌ —ى = ī و ◌ = aw

◌ = u ◌ —و = ū

1 Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 158tahun 1987 dan No. 0543 tahun 1987.

Page 8: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

VII

C. Keterangan Tambahan

1. Kata sandang ال (alif lam ma’rifah) ditransliterasi dengan al-, misalnya

(الجزیة) al-jizyah, ( االثار ) al-âthâr dan ( امةلذ ) al-dhimmah. Kata sandang ini

menggunakan huruf kecil, kecuali bila berada pada awal kalimat.

2. Tashdîd atau shaddah dilambangkan dengan huruf ganda, misalnya al-

muwaṭṭa’.

3. Kata-kata yang sudah menjadi bagian dari bahasa Indonesia, ditulis sesuai

dengan ejaan yang berlaku, seperti al-Qur’an, hadis dan lainnya.

D. Singkatan

swt = Subḥānahu wa ta’ālā

As = ‘Alaihi al-Salām

M = Masehi

QS = al-Qur’an Surah

saw = Ṣalla Allāh ‘alaihi wa sallam

H = Hijriyah

r.a = Raḍiya Allāh ‘anhu

w = Wafat

h = Halaman

Page 9: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

VIII

ABSTRAK

Wahyu Ismatulloh

Kepemimpinan Perempuan Dalam Pandangan Masyarakat Babakan

Tasikmalaya ; Analisis Terhadap Hadis Lan Yufliha Qawmun Wallaw

Amrahum Imraatan

Tuntutan persamaan hak yang dilontarkan oleh kaum perempuan dalam

berbagai bidang kehidupan sudah merupakan agenda di zaman sekarang ini.

Prestasi dan keterampilan yang ditunjukan oleh perempuan selama ini mampu

memunculkan anggapan bahwa antara perempuan dan laki-laki sudah tidak ada lagi

perbedaan, semua memiliki peluang yang sama. Salah satu yang menjadi tuntutan

persamaan tersebut ialah persamaan dalam bidang kepemimpinan.

Perempuan dinilai tidak layak untuk menjadi seorang pemimpin dengan

alasan yang bermacam-macam, diantaranya ialah adanya hadis yang menyatakan

bahwa suatu kaum tidak akan bahagia apabila menyerahkan urusannya kepada

perempuan. Hadis ini kerap kali dipahami sebagai dalil yang melarang perempuan

untuk ikut serta dalam dunia kepemimpinan.

Salah satu daerah yang menerapkan pemahaman hadis tersebut adalah

kampung Babakan Kelurahan Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya

Jawa Barat. Di kampung ini sebagian besar masyarakat menyatakan setuju dengan

argument yang menyatakan bahwa perempuan dilarang untuk menjadi pemimpin.

Penelitian ini dilakukan melalui dua jenis penelitian, yakni field research

(penelitian lapangan) dan library research (penelitian kepustakaan).

Page 10: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

IX

KATA PEGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحیم

رب العالمین والصالة والسالم على محمد وعلى الھ وصحبھ اجمعین الحمد

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Alhamdulillah atas rahmat, nikmat dan taufik-Mu, penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan

Dalam Pandangan Masyarakat Babakan Tasikmalaya ; Analisis Terhadap

Hadis Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahum Imraatan. Shalawat beriringan

salam senantiasa tercurahkan kepada junjunan kita, Nabi Agung Muhammad saw.

yang telah memberikan pencerahan kepada dunia dan jagat raya.

Penulis sangat sadar bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan selesai tanpa

adanya bantuan dan dukungan dari pihak lain. Oleh karena itu penulis ucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan

kepada penulis.

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA selaku Kepala Prodi Tafsir-Hadis dan Bapak

Jauhar Azizy selaku Sekretaris Prodi Tafsi-Hadis.

3. Bapak Maulana, M.A selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini, yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdialog dan memberi masukan

kepada penulis serta memotivasi penulis

Page 11: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

X

4. Pimpinan dan Staf Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah, baik Perpustakaan

Umum (PU) UIN maupun Perpustakaan Fakultas (PF) Ushuluddin.

5. Kedua orang tua tercinta, Bapak Dudung Hasbullah dan Ibunda Lilis Qabilah,

terima kasih atas semua pengorbanannya yang tiada henti, mendo’akan penulis

selama ini dan seterusnya, serta mendukung penulis dalam sisi materi maupun

non-materi hingga penulis mampu untuk terus berkreasi dan berpacu dalam

mencari ilmu.

6. Kakak-kakakku yang baik, ka Miftah, ka Resi, ka Rosyi, ka Junjun, yang selalu

memberikan motivasi dan menyalakan api semangat penulis. Adik-adiku dan

sepupuku yang manis dan lucu, Hana Mustakimah, Muh Nashir, Nail Birra

Kamilah, Nabil Muhammad Mumtaz, yang selalu menghibur dan membuat

penulis tertawa ceria. Semoga kebahagiaan dan kesuksesan selalu mengikuti

gerak langkah kalian semuanya.

7. Neng Lita Ira Aprillianti beserta Keluarga yang selalu mengingatkan dan

memberikan semangat baru untuk penulis, semoga Allah membalas semuanya.

8. Sahabat-sahabat kocak, Algifri Muqsit, Firman Daiman, Maulana Sidqi, Ahmad

Mujamiluddin, Fatahillah, Haji Qari, yang selalu menemani penulis suka dan

duka dari awal masuk kuliah hingga sekarang ini, memberikan pinjaman motor

Perjuangan dan laptop Purba sehingga penulis bisa meneyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat satu genteng, Gugun Gunawan, Muhammad Rasyidi, Wandi

Ruswandi, yang sudah memberikan pencerahan dalam penyusunan skripsi ini,

menemani penulis, makan bareng, tidur bareng, bangun bareng, dan sakit

bareng-bareng.

Page 12: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

XI

10. Kawan-kawan seperjuangan, Ali Akbar, Zainuri, Nurfajri, Yadi Mulyadi, Dwi

Atmi Mufarrida, Khairun Nisa, Rina Andriani, Asri Wiwit, Sa’adah, Siti

Nurhamidah, Suprihatini dan keluarga besar Tafsir Hadis B 2010, anak-anak

Paguyuban Himalaya, Formabi, Maus FC, Arkim, dan yang lainnya, semoga

Allah membalas kebaikan kalian semuanya.

Semoga skripsi ini bisa memberikan banyak manfaat, khususnya bagi

penulis dan umumnya bagi para pembaca. Semoga Allah swt. senantiasa

membukakan samudera ilmu-Nya kepada kita semuanya. Āmīn Yā Rab al-Ālamīn.

Jakarta, 09 Juli 2014

Penulis

Wahyu IsmatullohNIM : 1110034000062

Page 13: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

XII

DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. I

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. II

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... III

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................. IV

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... V

PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................................... VI

ABSTRAK ...................................................................................................... VIII

KATA PENGANTAR ..................................................................................... IX

DAFTAR ISI .................................................................................................... XII

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Batasan dan Perumusan Masalah ...................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6

D. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 7

E. Metodologi Penelitian ........................................................................ 7

F. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 11

G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 14

BAB II : TINJAUAN UMUM KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

A. Apa Itu Kepemimpinan Perempuan ?? …….…............................... 17

B. Syarat-syarat Pemimpin dan Kepemimpinan …….......................... 19

C. Hambatan Kepemimpinan Perempuan …………………………... 22

Page 14: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

XIII

D. Alasan Penolakan Kepemimpinan Perempuan ................................ 24

a. Makhluk Pertama adalah Laki-laki Bukan Perempuan ............ 25

b. Perempuan Makhluk Penggoda ................................................ 26

c. Perempuan Makhluk Lemah dan Perasa ................................... 27

d. Perempuan Lemah Akal dan Agamanya .................................. 28

e. Tempat Terbaik Bagi Perempuan adalah Rumah ..................... 28

BAB III: SEPUTAR KUALITAS HADIS

A. Teks Hadis dan Terjemahannya ........................................................ 31

B. Takhrij Hadis ................................................................................... 31

C. Kegiatan Penelitian Hadis ................................................................ 36

1. Penelitian Sanad Hadis .............................................................. 36

a. I’tibar ................................................................................... 37

b. Kritik Sanad ......................................................................... 39

c. Kesimpulan Penelitian Sanad Hadis .................................. 52

2. Penelitian Matan Hadis .............................................................. 55

a. Asbabul Wurud .................................................................... 55

b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ......................................... 57

c. Perbandingan Dengan Hadis Lain ...................................... 58

d. Pendekatan Sejarah .............................................................. 60

e. Pendekatan Bahasa .............................................................. 61

f. Kesimpulan Penelitian Matan Hadis .................................. 61

D. Syarh Hadis ..................................................................................... 61

Page 15: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

XIV

BAB IV: PENGETAHUAN MASYARAKAT BABAKAN TERHADAP

HADIS KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

A. Sekilas Gambaran Masyarakat Babakan Tasikmalaya .................... 64

1. Letak Geografis Kampung Babakan ......................................... 64

2. Data Penelitian .......................................................................... 67

B. Pengetahuan Masyarakat Babakan Terhadap Hadis Kepemimpinan

Perempuan ...................................................................................... 72

1. Data Penelitian .......................................................................... 73

2. Kesimpulan Penelitian .............................................................. 76

C. Pandangan Masyarakat Babakan Terhadap Seputar Kepemimpinan

Perempuan ...................................................................................... 79

1. Data Penelitian .......................................................................... 79

2. Kesimpulan Penelitian .............................................................. 83

BAB IV: PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 85

B. Saran-saran ...................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 16: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hal yang terpenting dalam mempelajari sebuah agama adalah dengan

mempelajari sumber ajarannya. Banyak pemeluk agama yang terkejut ketika

ditanya apa sumber ajaran agama yang anda peluk. Bagi orang Islam khususnya,

sumber ajarannya adalah al-Qur’an yang dicatat dalam mushaf, dan sunnah

Rasulullah saw. yang dicatat dalam kitab-kitab hadis.1

Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang merupakan suatu mu’jizat yang

diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muahammad saw. dan membacanya

merupakan suatu amal ibadah.2 Al-Qur’an merupakan salah satu sumber hukum

Islam yang menduduki peringkat teratas. Sedangkan hadis ialah sesuatu yang

disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. baik berupa perkataan, perbuatan,

pernyataan (taqrīr) dan yang sebagainya.3 Ia merupakan sumber hukum Islam ke

dua setelah al-Qur’an.

Hadis Nabi Muhamnad saw. selain sebagai sumber ajaran Islam yang ke

dua, juga berfungsi sebagai sumber sejarah dakwah (perjuangan) Rasulullah di

masa hidupnya. Hadis juga mempunyai fungsi sebagai penjelas bagi al-Qur’an,

menjelaskan yang bersifat global, mengkhususkan yang umum dan menafsirkan

1 Muh Zuhri, Telaah Matan Hadis : Sebuah Tawaran Metodologis (Yogyakarta: LESFI,2003), Cet 1, h. 1.

2 Zainal Abidin, Seluk Beluk al-Qur’an (Jakarta: PT. Rineka Cipta, ), h. 23 Fatchur Rahman, Ikhtisar Mushthalahul Hadits (Bandung: PT al-Ma’arif, 1974), h. 20

Page 17: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

2

ayat-ayat al-Qur’an,4 yang pada akhirnya ditafsirkan untuk manusia, serta ajaran

Islam yang dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari.5

Keberadaan hadis berperan penting dalam menentukan hal-hal yang

berkaitan dengan kehidupan. Disamping sebagai pedoman, hadis juga menjadi

pengatur aktivitas pemeluk Islam, salah satunya ialah mengatur persoalan

kepemimpinan. Persoalan ini kerap kali menjadi perbincangan yang menarik

apabila kepemimpinan dipegang oleh seorang perempuan, sehingga mampu

menghadirkan perdebatan-perdebatan yang bisa dibilang tidak pernah usai sampai

sekarang ini.

Persoalan perempuan merupakan hal yang selalu menarik dan aktual untuk

dikaji dan telah berlangsung hampir seusia dengan lahirnya kebudayaan Islam.

Hingga kini, perbedaan laki-laki dan perempuan ternyata masih menyimpan

beberapa masalah, baik dari segi subtansi kejadian maupun peran yang diemban

dalam masyarakat.6 Peranan perempuan dalam masyarakat kerap kali masih

menjadi pokok persoalan, dimana kecenderungan penilaian bahwa normativitas

Islam menghambat ruang gerak perempuan dalam masyarakat. Hal ini didukung

oleh pemahaman bahwa tempat terbaik bagi perempuan adalah di dalam rumah,

sedangkan untuk di luar rumah tidak diperbolehkan, karena banyak terjadi

kemudharatan.

4 Bustamin dan M. Isa H. A. Salam, Metodologi Kritik Hadis (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2004), h. 1.

5 Yusuf Qardhawi, Penerjemah Muhammad al-Baqir, Bagaimana Memahami Hadis Nabisaw. (Bandung: Penerbit Karisma, 1995), Cet. IV, h. 17.

6 Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Jender Perspektif al-Qur’an (Jakarta:Paramadina, 2001), Cet.2, h. 1.

Page 18: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

3

Realitas kehidupan kaum perempuan terlihat masih berada di pinggir-

pinggir sosial. Mereka dalam masyarakatnya sering dipandang sebagai makhluk

kelas dua (second class), sering kali hak-hak mereka hanya dibatasi pada wilayah-

wilayah kehidupan yang sangat ekslusif dan marjinal.7 Hal ini dapat ditemukan

secara nyata pada peran-peran mereka, baik dalam sektor domestik maupun

publik. Para pemerhati kajian perempuan mengemukakan bahwa posisi-posisi

perempuan demikian itu disamping karena faktor ideologi dan budaya yang

memihak kepada laki-laki, boleh juga dijustifikasi oleh kaum agamawan.8

Riffat Hassan sebagaimana dikutip oleh Syafiq Hasyim, mensinyalir

adanya faktor yang menyebabkan terjadinya subordinasi9 dan segregasi10 terhadap

perempuan. Dia menyatakan bahwa ada tiga asumsi teologis yang dikenal dalam

Yahudi, Kristen, dan Islam yang menyebabkan superioritas laki-laki atas

perempuan. Pertama, makhluk utama Tuhan adalah lak-laki, bukan perempuan,

karena perempuan diyakini tercipta dari tulang rusuk adam, sehingga secara

ontologis perempuan adalah makhluk derivatif dan nomor dua. Kedua, perempuan

adalah penyebab kejatuhan laki-laki dari surga. Ketiga, perempuan tidak hanya

diciptakan dari laki-laki tetapi juga untuk laki-laki.11

7 Pengantar Husein Muhammad dalam Amirudin Arani (ed.), Tubuh, Seksualitas danKedaulatan Perempuan, (Jakarta: Rahima, 2002), h. xi.

8 Husen Muhammad, Fiqh Perempuan, (Yogyakarta: LkiS, 2007), h. 23-24.9 Diartikan dengan kedudukan bawahan, lihat Kamus Bahasa Indonesia, Tim Penyusun

Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h.137910 Diartikan dengan pemisahan (suatu golongan dari golongan lain), pengasingan, dan

pengucilan11 Syafiq Hasyim, Hal-hal Yang Tak Terpikirkan Tentang Isu-isu Keperempuan Dalam

Islam, (Bandung: Mizan, 2001), h. 48

Page 19: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

4

Wanita sebagai pemimpin tidak jarang menghadapi banyak hambatan yang

berasal dari sikap budaya masyarakat yang keberatan, mengingat bahwa laki-laki

berfungsi sebagai pelindung bagi perempuan. Selain itu, banyak anggapan yang

mengatakan bahwa jika perempuan menjadi seorang pemimpin, maka akan

mendapatkan banyak tantangan, baik itu dari faktor fisiknya maupun

psikologisnya. Perempuan dibebani tugas kontrak untuk mengandung, melahirkan

dan menyusui, sehingga hal tersebut dapat mengurangi keleluasan perempuan

untuk aktif terus dalam berbagai bidang. Di samping itu, banyak pula yang

mengatakan bahwa perempuan adalah makhluk yang lemah dan mudah menyerah.

Selain itu, ketika penulis sedang melakukan tugas dari Lemabaga Survey

Indonesi di daerah Tasikmalaya untuk menjadi surveyor terkait tentang pemilihan

umum, penulis juga mendapatkan pemahaman responden yang serupa dengan

pemaparan di atas bahwasannya dalam dunia kepemimpinan, perempuan tidak

diperbolehkan untuk ikut terjun ke dalamnya. Perempuan lebih pantas untuk

bekerja di dalam rumah, mendidik seorang anak dan melayani suami. Maka tidak

aneh bila kebanyakan orang tua di kampung tersebut menikahkan anak

perempuannya dalam usia dini. Hal ini dikarenakan agama melarangnya untuk

menjadi pemimpin.

Dari kasus tersebut, penulis tertarik untuk meneliti apakah pandangan

mereka tersebut itu benar-benar dari pemahamannya tentang dalil agama yang

melarangnya yang dalam hal ini acuannya ialah hadis Nabi saw :

Page 20: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

5

عليه وسلم لما هلك كسرى قال من عن أيب بكرة قال عصمين صلى ا عته من رسول ا بشيء مس ا

12استخلفوا قالوا بنته قال لن يـفلح قـوم ولوا أمرهم امرأة

“Dari Abu Bakrah ia berkata, "Allah telah memeliharaku dengan sesuatuyang aku dengar dari Rasulullah saw. saat Kisra hancur, beliau bertanya: "Siapayang mereka angkat sebagai raja?" para sahabat menjawab, "Puterinya." Beliaulalu bersabda: "Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan perkaranyakepada seorang wanita."

Hadis di atas seringkali dipahami bahwa kepemimpinan hanya untuk kaum

laki-laki dan menegaskan bahwa perempuan harus mengakui kepemimpinan dari

laki-laki.13

Meski banyak pendapat yang mengatakan hadis larangan kepempimpinan

perempuan itu dinilai sahih, ternyata masih dapat didiskusikan. Ada kelompok

yang menggunakan hadis tersebut sebagai argumen untuk menggusur kaum

perempuan dari dunia kepemimpinan. Ada pula kelompok yang menolak terhadap

pemakaian hadis tersebut dengan alasan bahwa perempuan berhak terjun ke dunia

kepemimpinan.

Berdasarkan pemaparan penelitian di atas, penulis merasa berkepentingan

untuk mengkaji pemahaman masyarakat Babakan terhadap kepemimpinan

perempuan dengan menganalisis hadis Nabi saw. yang di anggap sebagai

rujukannya. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul “Kepemimpinan

12 Sunan an-Nasai bi Syarh al-Hafidz Jalal al-Din al-Suyuthi (Beirut: Daar al-Fikr, 2005),Juz. 7-8, h. 241.

13 M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an : Tafsir Maudhu’i Atas Berbagai PersoalanUmat (Bandung: Mizan, 1996), Cet. 13, h. 313.

Page 21: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

6

Perempuan Dalam Pandangan Masyarakat Babakan Tasikmalaya ; Analisis

Terhadap Hadis Lan Yufliha Qawmun Wallaw Amrahum Imraatan”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini berangkat dari realitas bahwa

doktrin agama sering dijadikan legitimasi untuk mengkooptasi hak dan peran

perempuan, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan

perempuan. Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi pembahasannya tentang

kepemimpin perempuan dengan merujuk kepada pandangan masyarakat Babakan

Tasikmalaya.

Perumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

- Bagaimana pengetahuan masyarakat Babakan Tasikmalaya terhadap hadis

Lan Yufliḥa Qawmun Wallaw Amrahum Imraatan serta kaitannya dengan

kepemimpinan perempuan ??

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kualitas hadis (Lan Yufliḥa Qawmun Wallaw

Amrahum Imraatan) yang kerap kali digunakan sebagai senjata untuk

melarang perempuan untuk berkreasi di dunia kepemimpinan.

2. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan dan pemahaman masyarakat

Babakan Tasikmalaya terhadap hadis tersebut.

3. Untuk menambah khazanah keilmuan penulis dalam memahami

sebuah hadis, terutama hadis tentang kepemimpinan perempuan.

Page 22: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

7

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut:

- Dari Segi Akademis: Untuk memperkaya dinamika wacana kepemimpinan

perempuan dalam kesetaraan jender.

- Dari Segi Teoretis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

konstribusi sebagai acuan pengembangan wawasan keilmuan yang

berkaitan dengan kepemimpinan perempuan.

- Sebagai ajang latihan untuk melatih daya nalar dan mengasah

intelektualitas penulis, disamping sebagai bukti dan implimentasi dari ilmu

yang diterima di bangku kuliah, sekaligus untuk memenuhi persyaratan

dalam memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Program Studi

Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian

lapangan (Field Research) dan kepustakaan (Library Research). Penelitian

lapangan (Field Research) yaitu penelitian dengan terjun secara langsung

ke lokasi yang menjadi objek penelitian, dimana dalam memperoleh data-

data penulis melakukan wawancara secara langsung guna memperoleh

data yang otentik.

Page 23: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

8

Sedangkan penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian

dengan cara mencari bahan pengetahuan dari buku, kitab, atau bahan

bacaan yang berhubungan dengan masalah penelitian.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam sumber data,

yaitu :

a. Sumber Data Primer. Dalam sumber ini, penulis mengacu kepada

dua sumber, yaitu pengumpulan data yang didapat ketika penelitian

di lapangan, seperti data yang didapat dari responden yang

diwawancarai, data dari kantor Kelurahan, data dari ketua Rumah

Warga (RW) dan ketua Rumah Tangga (RT), serta data dari pihak

yang bersangkutan. Kemudian pengumpulan data yang diperoleh

dari referensi buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang

telah dipaparkan di atas, yakni Kitāb al-Mu’jam al-Mufahras li

Alfāẓ al-Ḥadīṡ al-Nabawī dan Setara Di Hadapan Tuhan.

b. Sumber Data Sekunder, yaitu pengumpulan data yang diperoleh

dari buku-buku, skripsi, artikel, majalah, dan yang lainnya yang

ada relevansinya dengan masalah yang sedang penulis teliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan

standar untuk memperoleh data yang diperlukan.14 Dalam penelitian ini

14 Muhammad Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), h. 211

Page 24: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

9

ada beberapa tehnik pengumpulan data yang akan digunakan dalam

penelitian ini, yaitu:

a. Tehnik Angket

Tehnik angket ini merupakan tehnik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam

penelitian ini, tehnik angket digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai pengetahuan masyarakat Babakan Tasikmalaya terhadap

hadis Lan Yufliḥa Qawmun Wallaw Amrahum Imraatan serta

kaitannya dengan kepemimpinan perempuan.

b. Tehnik Wawancara

Wawancara merupakan tehnik interaksi dan interaksi secara

langsung antara peneliti dengan responden. Hal ini dilakukan guna

untuk mengumpulkan data-data dan informasi melalui tanya jawab

dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

c. Tehnik Dokumentasi

Tehnik Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan

dokumen-dokumen yang bisa memberikan informasi tentang judul

yang bersangkutan, yaitu dengan menggunakan tehnik book

survey, tehnik mencari data dengan jalan melakukan telaah dan

analisis terhadap buku, kitab, majalah, dokumen, dan lain-lain.

Page 25: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

10

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penelitian ini, lokasi yang diteliti adalah Kampung Babakan

Kelurahan Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya.15

Penelitian ini dilakukan dari tanggal 2 sampai 13 Juni 2014. Proses

pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, yakni Tahap Perencanaan

yang meliputi penyusunan perangkat penelitian, mengajukan ijin dan

meminta data-data terkait tempat yang diteliti. Tahap Pelaksanaan,

melakukan penelitian terkait permasalahan yang sedang penulis kaji.

Tahap Penyelesaian, meliputi proses analisis data dan penyusunan

laporan penelitian.

5. Populasi dan Sampel

Sampel adalah kelompok kecil yang akan kita amati. Sedangkan

populasi ialah kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi

kita.16 Dalam penelitian ini, populasinya ialah masyarakat yang tinggal

di Kampung Babakan Kelurahan Purbaratu Kota Tasikmalaya.

Sesuai data yang diperoleh penulis dari ketua Rumah Warga (RW)

04 dan ketua Rumah Tangga (RT) 01, 02 dan 03 Kampung Babakan,

dapat diketahui bahwasannya jumlah masyarakat di Kampung Babakan

sebanyak 448 orang. Mengingat banyaknya jumlah populasi tersebut,

maka penulis akan membatasinya dengan mengambil sample yang

berusia di antara 21 sampai 55 tahun. Dari 448 orang tersebut, terdapat

15 Untuk mengetahui alasan kenapa penulis menjadikan Kampung Babakan PurbaratuTasikmalaya sebagai objek penelitian, dapat dilihat pada halaman 68.

16 Alimuddin Tuwu, Pengantar Metode Penelitian (Jakarta: UI Press, 2006), h. 160

Page 26: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

11

147 orang yang berusia di antara 21 sampai 55 tahun17. Kemudian

penulis mengambil sample sejumlah setengah lebih satu dari jumlah

147 orang tersebut, yakni sebanyak 74 orang.

Setelah diketahui samplenya, selanjutnya penulis menggunakan

metode pengambilan Sample Strata dengan melihat karakteristik

perbedaan jenis kelamin, sehingga nantinya jumlah laki-laki dan

perempuan yang manjadi sample berjumlah sama, yaitu 37 orang.

6. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.

Dalam prosesnya, penelitian ini menggunakan desain yang spesifik dan

detail agar hasilnya bisa terstuktur. Hal ini dikarenakan dalam penelitian

kuantitatif, data yang diteliti bersifat angka ataupun statistik yang

pengukurannya berasal dari sampel yang menjadi objek penelitian.

Kegunaan penelitian ini adalah untuk menghimpun data, mengolah dan

menganalisis hasil penelitian dalam bentuk angka-angka atau statistik.18

7. Tehnik Analisa Data

Tehnik analisis data mencakup seluruh kegiatan mengklasifikasikan,

menganalisa, memaknai dan menarik kesimpulan dari semua data yang

17 Dari 448 orang masyarakat Babakan, orang yang berusia di antara 0 sampai 20 tahunsebanyak 193 orang, yang berusian di antara 21 sampai 55 tahun sebanyak 147 orang dan yangberusia 56 tahun ke atas sebanyak 108 orang. Data ini didapat berdasarkan klasifikasi yangdilakukan oleh ketua RT 01, 02 dan 03 dan RW. 04 kampung Babakan pada tanggal 05 Juni 2014pukul 17.00 WIB.

18 Hamka Hasan, Metodologi Penelitian (Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah, 2008), h.42.

Page 27: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

12

terkumpul. Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan maka tehnik analisa

yang digunakan oleh penulis adalah analisis kualitatif. Penulis akan

berusaha untuk menggabungkan semua data yang ada untuk menjelaskan

permasalahan yang sedang dilakukan.

F. Tinjauan Pustaka

Untuk dapat memecahkan persoalan dan mencapai tujuan sebagaimana

diungkap di atas, maka perlu dilakukan tinjauan pustaka, guna untuk mendapat

kerangka berfikir yang dapat mewarnai kerangka kerja serta memperoleh hasil

sebagaiman yang diungkapkan. Dalam menyusun Skripsi ini, penulis

menggunakan kitab hadis yang berkaitan dengan pembahasan, seperti kitab al-

Mu’jam al-Mufahras li Alfāẓ al-Ḥadīṡ al-Nabawī, Mausū’ah Iṭrāf al-Ḥadīṡ,

Tahżīb al-Tahżīb, Tahżīb al-Kamāl, al-Iṣābah fī Tamyīz al-Ṣaḥabah, dan lainnya.

Selain itu, dalam kajian ini terdapat beberapa buku dan tulisan yang terkait

dengan kepemimpinan perempuan, antara lain sebagai berikut :

Syafiq Hasyim dalam bukunya Kepemimpinan Perempuan Dalam Islam,

beliau mengupas tentang keabsahan perempuan menjadi pemimpin baik secara

teologis, politis maupun kesejarahan. Di sini dikemukakan beberapa artikel yang

menyoroti tentang kepemiminan perempuan baik lewat tinjauan al-Qur’an, hadis,

fiqih maupun tasawuf.19

19 Syafiq Hasyim, Kepemimpinan Perempuan Dalam Islam (Jakarta: TAF Indonesia, tth),h. 23-32.

Page 28: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

13

Dalam bukunya, Perempuan Tertindas Kajian Hadis-hadis Misoginis,

Hamim Ilyas menjelaskan bahwasannya kepemimpinan perempuan khususnya

politik secara tekstual. Mereka berpendapat bahwa berdasarkan petunjuk hadis

tersebut, pengangkatan perempuan menjadi kepala negara, hakim pengadilan, dan

berbagai jabatan politis lainnya dilarang. Selanjutnya mereka menyatakan bahwa

perempuan menurut petunjuk syara’, hanya diberi tanggungjawab untuk menjaga

harta suaminya. Oleh karenanya, al-Khattabi misalnya, mengatakan bahwa

seorang perempuan tidak sah menjadi khalifah. Demikian pula as-Syaukani dalam

menjelaskan hadis tersebut berkata bahwa perempuan itu tidak termasuk ahli

dalam hal kepemimpinan, sehingga tidak boleh menjadi kepala Negara.20

M. Quraish Shihab, dalam karyanya yang berjudul Perempuan, tepatnya

pembahasan kepemimpina perempuan, ia menyatakan bahwa kepemimpinan

perempuan tidak hanya terbatas dalam kehidupan rumah tangga, tetapi juga dalam

masyarakat. Oleh karena itu, kepemimpinannya tidak hanya terbatas dalam upaya

mempengaruhi laki-laki agar mengakui hak-haknya yang sah, tetapi juga harus

mencakup sesama jenisnya agar dapat bangkit kerjasama meraih dan memelihara

harkat dan martabatnya,21 dan kepemimpinan perempuan tidak hanya terbatas

dalam rumah tangga, tetapi juga dalam masyarakat (publik).

Penulis juga telah melakukan penelitian skripsi yang berkaitan dengan

seputar isu-isu kepemimpinan perempuan, diantaranya :

20 Hamim Ilyas, dkk, Perempuan Tertindas Kajian Hadi-hadis Misoginis, (Yogyakarta:elSAQ Press, 2003), h. 279

21 M. Quraish Shihab, Perempuan (Jakarta: Lentera Hati, 2007), h. 341

Page 29: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

14

Skripsi Zulfikri yang berjudul Konsep Kepemimpinan Perempuan; Studi

Komparasi atas Penafsiran Nasaruddin Umar dan KH. Husein Muhammad.

Dalam skripsinya ia memaparkan bagaimana pendapat kedua tokoh dalam

menghadapi pemojokan terhadap kaum perempuan. Nasaruddin Umar yang

merupakan tokoh yang mempunyai pengaruh terhadap pemikiran dan gerakan

gender di Indonesia, ia menafsirkan ayat-ayat yang terkesan bias gender dengan

berbagai metode dan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan keilmuan

studi tafsir. Husein Muhammad merupakan salah seorang tokoh yang konsen

terhadap permasalahan gender. Ia salah satu deretan ulama Indonesia yang

melontarkan gagasan-gagasan pembacaan ulang terhadap fiqih klasik terutama

yang berkaitan dengan permasalahan perempuan, rumusan yang telah ada dalam

literatur kitab-kitab fiqih menggambarkan sikap ambivalensi Islam dalam

memperlakukan perempuan.22

Skripsi Noor Rohman yang berjudul Konsep Kepemimpinan (Qiwamah)

Perempuan Dalam al-Qur’an; Analisis Tafsir Muhammad Syahrur. Dalam

skripsinya dipaparkan bahwasannya menurut Syahrur, sifat inferioritas yang telah

dilekatkan oleh tradisi kepada perempuan bahwa mereka adalah kurang dalam hal

akal dan agamanya, merupakan pandangan yang mengada-ada. Pandangan

22 Zulfikri, Konsep Kepemimpinan Perempuan; Studi Komparasi atas PenafsiranNasaruddin Umar dan KH. Husein Muhammad, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan KalijagaYogyakarta, 2010.

Page 30: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

15

demikian muncul karena telah ditetapkan oleh sistem masyarakat patriarkhis yang

berlaku saat itu.23

Skripsi yang akan penulis tekuni ini berbeda dengan apa yang telah

disebutkan di atas tadi, yang mana pembahasannya lebih condong ke dalam dunia

tafsir, yaitu dengan melihat bagaimana penafsiran ahli tafsir terhadap ayat al-

Qur’an yang berbicara tentang kepemimpinan. Sedangkan skripsi ini lebih

condong ke dalam dunia hadis, yaitu dengan menganalisis hadis yang berbicara

tentang kepemimpinan perempuan. Selain itu, dalam pembahasanya dicantumin

pula pemahaman masyarakat Babakan Tasikmalaya terhadap hadis kepemimpinan

perempuan dan pandangannya terkait kepemimpinan, karena jenis skripsi ini ialah

penelitian lapangan (Field Research), disamping sebagai penelitian kepustakaan

(Library Research).

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mendapatkan sebuah hasil yang utuh dan sistematis, pembahasan

materi dalam skripsi ini dibagi kedalam empat bab, dengan rincian sebagai :

Bab pertama membahas Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang

Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Pembahasan.

23 Noor Rohman, Konsep Kepemimpinan ((Qiwamah) Perempuan Dalam al-Qur’an;Analisis Tafsir Muhammad Syahrur, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2009.

Page 31: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

16

Pada bab kedua, akan memaparkan pembahasan Tinjauan Umum Tentang

Kepemimpinan Perempuan yang mencakup Apa Itu Kepemimpinan Perempuan,

Syarat-syarat Pemimpin dan Kepemimpinan, Hambatan Kepemimpinan

Perempuan, dan Alasan Penolakan Kepemimpinan Perempuan.

Bab ketiga akan membahas Seputar Kualitas Hadis yang diteliti. Pada bab

ini meliputi Teks hadis dan terjemahannya, Takhrij Hadis, Kegiatan Penelitian

Hadis yang terdiri dari Penelitian Sanad Hadis dan Penelitian Matan Hadis, serta

Syarh Hadis dengan mencantumkan pandangan ulama terhadap hadis

kepemimpinan perempuan.

Pada bab keempat, akan membahas Pemahaman Masyarakat Babakan

Terhadap Hadis Kepemimpinan Perempuan dengan mencakup pembahasan

Gambaran Sekilas Masyarakat babakan, Pemahaman Mereka Terhadap Hadis

Kepemimpina dan Pemahaman Terhadap Kepemimpinan Perempuan.

Sementara pada bab kelima, penulis akan menyimpulkan dari seluruh

bahasan dan masalah yang menjadi Skripi ini dan saran-saran, disertai dengan

daftar pustaka yang menjadi sumber referensi.

Page 32: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

17

BAB II

TINJAUAN UMUM KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

Di antara kaum yang tertindas di dunia ini, kaum perempuan berada di

urutan teratas.24 Salah satu dari aspek tertindasnya itu ialah adanya pemahaman

yang melarang perempuan untuk menjadi seorang pemimpin. M. Said Ramadhan

al-Buthi berpendapat bahwa pada dasarnya masalah yang sering dijadikan lahan

empuk untuk menggugat Islam dalam hal kesetaraan kaum perempuan dan laki-

laki adalah masalah kepemimpinan.25 Bila kita lirik sekarang ini, banyak kaum

perempuan yang cakap dan mahir dalam dunia kepemimpinan.

Partisipasi26 kaum perempuan semakin lama semakin meningkat dan

mendominasi, hal ini dikarenakan berkat kegigihannya dalam menyerukan

kesamaan hak-haknya dengan kaum laki-laki, termasuk dalam menyangkut

persoalan kepemimpinan.

Tuntutan persamaan hak perempuan tentunya didasarkan pada beberapa

anggapan bahwa perempuan dan laki-laki tidak banyak terdapat perbedaan, hanya

kesempatan berkembanglah yang membedakannya.27

24 Kaukab Siddique, Menggugat Tuhan Yang Maskulin (Jakarta: Paramadina, 2002), h. xv.25 M. Said Ramadhn al-Buthi, Perempuan Antara Kezaliman Sistem Barat dan Keadilan

Islam (Jakarta: Intermedia, 2002), Cet ke-1, h. 109.26 Partisipasi adalah turut serta dalam suatu kegiatan dan memiliki efek samping bagi

keadaan sekitar. Lihat dalam Kamus Kata-kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia (Jakarta:Gramedia Kompas, 2005), h. 207, karangan S. Badudu.

27 Gurniwan K. Pasya, Dalam Artikel Peranan Wanita Dalam Kepemimpinan dan Politik,FPIPS UPI, h.2

Page 33: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

18

Berikut akan dipaparkan sekilas tentang dunia kepemimpinan perempuan

beserta syarat-syarat seorang pemimpin.

A. Apa itu Kepemimpinan Perempuan ??

Secara etimologi, kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” (lead)

yang berarti bimbing atau tuntun.28 Setelah ditambah dengan awalan “pe”, maka

menjadi “pemimpin” (leader), berarti orang yang mampu mempengaruhi orang

lain untuk melakukan sesuatu yang diinginkan pemimpin dalam mencapai tujuan

tertentu.29

Kemudian setelah ditambah akhiran “an” menajadi “pimpinan”, artinya

orang yang mengepalai. Apabila dilengkapi dengan awalan “ke” menjadi

“kepemimpinan” (leadership), berarti seorang pribadi yang memiliki kecakapan

dan kelebihan, khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang sehingga dia

mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.30

Kata pemimpin dan kepemimpinan merupakan satu kesatuan kata yang

tidak dapat dipisahkan, baik secara struktur maupun fungsinya. Artinya, kata

pemimpin dan kepemimpinan adalah satu kesatuan kata yang mempunyai

keterkaitan, baik dari segi kata maupun makna.31

28 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), Cet ke-4,h.967.

29 Matondang, Kepemimpinan; Budaya Organisasi dan manajemen Strategik(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008),h. 5

30 Adib Sofia Sugihastuti, Feminisme dan Sastra; Menguak Citra Perempuan Dalam LayarTerkembang (Bandung: Katarsis, 2003), h.181.

31 Ghalia Indonesia, Pemimpin dan Kepemimpinan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984), h.7.

Page 34: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

19

Menurut Wahjosumidjo, butir-butir pengertian dari berbagai definisi

kepemimpinan, pada hakekatnya memberikan makna sebagai berikut :32

a. Kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada diri seorang

pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti kepribadian,

kemampuan, dan kesanggupan.

b. Kepemimpinan adalah serangkaian kegiatan pemimpin yang tidak

dapat dipisahkan dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin

itu sendiri.

c. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara

pemimpin dengan bawahan dan situasi.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah

kemampuan yang dapat mempengaruhi orang lain, sehingga orang itu bersikap

dan berlaku sesuai dengan tujuan pemimpin. Hal yang terpenting dari

kepemimpinan adalah adanya pengaruh, gaya, ataupun cara bagaiman dapat

mempengaruhi orang lain serta efektifnya kekuasaan dari seorang pemimpin.33

Perempuan kerap kali didefinisikan sebagai lawan dari laki-laki. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai orang (manusia) yang

mempunyai puka, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak dan menyusui.34

32 Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984), h.26.33 Ayub Ranoh, Kepemimpinan Kharismatis; Tinjauan Teologis Etis Atas Kepemimpinan

Kharismatis Sukarno (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999), h.72.34 Hasan Alwi dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 1268.

Page 35: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

20

Jadi, kepemimpinan perempuan dapat diartikan bahwa yang menjadi

pengatur atau yang mempengaruhi orang lain adalah seorang perempuan

(lawannya laki-laki).

B. Syarat-syarat Pemimpin dan Kepemimpinan

John Gage Allee, menyatakan bahwan pemimpin itu ialah pemandu,

penuntun, penunjuk, komandan (leader a guide, a conductor, a commander). 35

Dalam mewujudkan kepemimpinan yang baik, tentunya diperlukan pula

seorang pemimpin yang baik. Oleh karenanya, seorang pemimpin harus

mempunyai beberapa kriteria persyaratan sebagai seorang pemimpin.

Menurut al-Marwadi, ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh

seseorang apabila ia ingin menjadi seorang pemimpin,36 diantaranya :

a. Harus mempunyai sifat adil

b. Mempunyai keberanian

Dalam ha ini, seorang pemimpin harus mempunyai keberanian dalam

memutuskan suatu masalah, dalam artian bersifat tegas.

c. Berakal sehat

Maksud berakal sehat disini ialah cerdas dan tidak mempunyai cacat

mental, sehingga dapat mengemban tugas kepemimpinannya dengan

baik dan maksimal.

35 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2001), h. 33.

36 Nur Mufid, Bedah al-Ahkam al-Suthaniyah al-Marwadi (Surabaya: Pustaka Progresif,200), h. 29.

Page 36: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

21

d. Tidak cacat fisik

Hal ini berguna agar dalam menjalankan roda kepemimpinannya tidak

mengalami kesulitan, karena jika seorang pemimpin memiliki cacat,

maka tidak akan optimal dalam mengerjakan tugasnya. Sedangkan

tugas seorang pemimpin sangatlah banyak.

e. Mempunyai visi

Visi yang baik dapat menciptakan kebijakan yang baik, yang mana

nanti inti kebijakan ini untuk kepentingan rakyat dan mewujudkan

kemaslahatan rakyat.

Sedangkan dalam pandangan imam al-Ghazali, seorang pemimpin harus

mempunyai syarat yang harus dipenuhi, diantaranya :37

a. Balig

Maksud balig disini ialah sudah dewasa dan mempunyai kecerdasan

emosional.

b. Berakal sehat

c. Merdeka

Maksud merdeka disini adalah merdeka dari segala hal apapun.

d. Harus laki-laki

Hal ini berdasarkan pemahaman QS. al-Nisā` [4] ayat 34

e. Tidak cacat

f. Mempunyai pengetahuan yang luas

37 Munawir Syadjali, Islam dan Tata Negara (Jakarta: Universitas Indonesia, 1993), h. 78

Page 37: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

22

g. Wara’ (kehidupan yang bersih dengan kemampuan mengendalikan diri

dan tidak berbuat hal-hal yang dilarang).

Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-

syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, namun penulis akan

menyimpulkannya sebagai berikut :

a. Harus laki-laki

b. Memiliki sifat adil

c. Bersikap tegas dan berani

d. Berwibawa dan memiliki daya tarik

e. Sehat jasmani maupun rohani (fisik dan mental)

f. Berakal sehat dan mempunyai pengetahua yang luas

g. Ramah dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan

h. Memiliki sifat Jujur

i. Mempunyai keterampilan dalam berkomunikasi

Untuk konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan, ada tiga hal yang

harus dikaitkan dengannya, yaitu :38

a. Kekuasaan

Kekuasaan ini diartikan sebagai kekuatan, otoritas dan legalitas yang

memberikan wewenang kepada pemimpin guna untuk mempengaruhi

dan menggerakan bawahan unuk berbuat sesuatu.

38 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, h. 31.

Page 38: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

23

b. Kewibawaan

Maksud kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, dan keutamaan

untuk mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh padanya dan

bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.

c. Kemampuan

Kemampuan adalah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan

keterampilan teknis maupun sosial yang dianggap melebihi dari

kemampuan anggotanya.

C. Hambatan Kepemimpinan Perempuan

Superioritas terhadap laki-laki bukan berarti penghalang besar bagi

perempuan untuk terus mengembangkan kemampuannya. Dewasa ini superioritas

tersebut tidak dapat lagi dipertahankan. Artinya, tidak setiap laki-laki pasti bisa

lebih berkualitas dari perempuan. Zaman telah berubah, sekarang telah semakin

banyak perempuan yang memiliki potensi dan bisa melakukan peran-peran yang

selama ini dipandang hanya dan harus menjadi milik laki-laki. Banyak perempuan

di berbagai ruang kehidupan yang mampu tampil dalam peran kepemimpinan

domestik maupun publik.39

Dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap

orang, termasuk perempuan, mereka mempunyai hak untuk bekerja dan

menduduki jabatan-jabatan tertinggi, kendati ada jabatan yang oleh sebagian

ulama dianngap tidak boleh diduduki oleh perempuan, yaitu jabatan kepala

39 Husein Muhammad, Fiqih Perempuan Refleksi Kiai Atas Wacana Agama dan Gender(Yogyakarta: LKis, 2001), h. 25.

Page 39: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

24

Negara dan hakim. Namun perkembangan masyarakat dari saat ke saat

mengurangi pendukungan larangan tersebut.40

Perempuan sebagai pemimpin tidak jarang menghadapi banyak hambatan

yang berasal dari sikap budaya masyarakat yang keberatan, mengingat bahwa

laki-laki berfungsi sebagai pelindung perempuan. Begitu pula hambatan fisik

wanita yang dianggap tidak mampu melaksanakan tugas-tugas berat. Untuk lebih

jelas, Ibrahim menguraikan beberapa hambatan yang muncul dari kepemimpinan

perempuan sebagai berikut41 :

a. Hambatan Fisik.

Dalam kodratnya, banyak orang yang mengatakan bahwa perempuan

dibebani tugas “kontrak” untuk mengandung, melahirkan, dan

menyusui. Keharusan ini mengurangi keleluasaan perempuan untuk

aktif terus menerus dalam berbagai bidang kehidupan.

b. Hambatan Teologis.

Untuk waktu yang lama, perempuan dipandang sebagai makhluk yang

diciptakan untuk laki-laki, termasuk untuk mendampinginya,

menghiburnya, dan mengurus keperluannya. Menurut cerita teologis,

perempuan diciptakan dari rusuk laki-laki. Cerita ini secara psikologis

menjadi salah satu faktor penghambat perempuan untuk mengambil

peran yang berarti dalam keidupan bermasyarakat.

40 Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an; Tafsir Maudhu’I Atas Berbagai Persoalan Umat(Bandung: Mizan, 1996), Cet ke-13, h. 317

41 Gurniwan Kamil Pasya, Mengutip Pendapatnya Ibrahim Dalam Artikelnya BerjudulPeranan Wanita Dalam Kepemimpinan dan Politik, UPI, h. 9

Page 40: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

25

c. Hambatan Sosial-Budaya.

Pandangan ini melihat perempuan sebagai makhluk yang pasif, lemah,

perasa, dan tergantungan. Sebaliknya laki-laki dinilai sebagai makhluk

yang aktif, kuat, cerdas, mandiri, dan sebagainya. Pandangan ini pula

menempatkan lak-laki secara sosio-kultural lebih tinggi derajatnya

dibanding perempuan.

d. Hambatan Sikap Pandang.

Hambatan ini bisa dimunculkan oleh pandangan dikotomistis antara

tugas perempuan dan laki-laki. Perempuan dinilai sebagai makhluk

rumah, sedangkan laki-laki dilihat sebagai makhluk luar rumah.

e. Hambatan Historis.

Kurangnya nama perempuan dalam sejarah dimasa lalu bisa dipakai

untuk membenarkan ketidakmampuan perempuan untuk berkiprah

seperti halnya laki-laki.

D. Alasan Penolakan Kepemimpinan Perempuan

Umat Islam meyakini bahwa agamanya sebagai raḥmatan li al-’ālamῑn,

artinya agama yang menebarkan rahmat bagi alam semesta. Salah satu bentuk

rahmat itu adalah pengakuan Islam terhadap keutuhan kemanusiaan kaum

perempuan setara dengan kaum laki-laki. Ukuran kemuliaan seorang manusia

dihadapan Allah swt. adalah prestasi dan kualitas dari ketakwaanya, tanpa

membedakan jenis kelaminnya.42

42 Lihat QS. al-Ḥujurāt [49] ayat 13

Page 41: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

26

Sayangnya, ajaran Islam yang demikian ideal dan luhur itu, khususnya

berkaitan dengan relasi laki-laki dan perempuan tidak terimplementasi dengan

baik dalam realitas sosiologis para penganutnya. Kondisi itu dibangun

berdasarkan beberapa pemahaman sebagai berikut :

a. Makhluk Pertama adalah Laki-laki Bukan Perempuan

Pemahaman tentang asal-usul penciptaan manusia dalam kitab-

kitab fiqih menjelaskan bahwa nabi Adam as. adalah manusia pertama

yang diciptakan oleh Tuhan swt, sedangkan isterinya, Hawa diciptakan

dari tulang rusuk Adam as.43 Pemahan seperti ini mengacu kepada al-

Qur’an surat al-Nisā` [4]: ayat 1 :

س ٱ ا ٱ ير ٱ زو ة و 44

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yangtelah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya45 Allah menciptakan isterinya.

Dalam ringkasan tafsir Ibnu Katsir, dijelaskan bahwa Hawa

diciptakan dari tulang rusuk Adam a.s bagian belakang yang sebelah

kiri ketika ia sedang tidur. Kemudian Adam a.s bangun dan dikejutkan

oleh keberadaan Hawa.46

43 Tim LSPPA, Setara di Hadapan Tuhan, h. 5544 Departemen Agama RI, al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: CV. Darus Sunnah, 2002),

h.7845 Maksud dari padanya ialah bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s46 Muhammad Nasib ar-Rifa’I, Kemudahan Dari Allah; Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir

(Jakarta: Gema Insani Press, 1999), Jilid 1, h. 646.

Page 42: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

27

Pemahaman demikian membawa implikasi yang luas dalam

kehidupan sosial, di antaranya menimbulkan pandangan marginal,47

subordinatif,48 dan stereotif49 terhadap perempuan.

Kemudian pemahaman bahwa Hawa selaku perempuan pertama

yang tercipta dari bagian tubuh laki-laki, yaitu Adam as, membawa

kepada keyakinan bahwa perempuan hanyalah manusia kelas dua (the

second human being). Perempuan bukanlah manusia yang utama,

melainkan sekedar pelengkap, diciptakan dari dan untuk laki-laki.

Konsekuensinya, perempuan tidak boleh berada di depan dan tidak

boleh menjadi pemimpin.50

b. Perempuan Merupakan Makhluk Penggoda

Alasan ini berawal dari pemahaman tentang kejatuhan Adam as.

dan Hawa dari Surga. Pada umumnya ulama-ulama mendakwahkan

ajaran bahwa Adam as. jatuh dari surga akibat godaan Hawa yang

terlebih dahulu terpengaruh oleh bisikan iblis. Pemahan seperti ini

mengacu kepada al-Qur’an surat al-A’rāf [7]: ayat 20-22. Implikasi

dari pemahaman seperti ini adalah bahwa perempuan itu hakikatnya

makhluk penggoda dan dekat dengan iblis. Selain itu banyak yang

beranggapan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah perempuan.

47 Tidak terlalu menguntungkan, berada di pinggir48 Kedudukan bawahan49 Konsepsi mengenai sifat suatu golongan berdasarkan prasangka yang tidak tepat50 Siti Musdah Mulia, Islam dan Inspirasi Kesetaraan Gender (Yogyakarta: Kibar Press,

2007), Cet ke-2, h. 12

Page 43: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

28

Stereotipe ini membawa kepada sikap misogini51 terhadap

perempuan. Perempuan mudah sekali dipengaruhi dan diperdayakan,

dan karena itu tidak boleh keluar rumah, lebih baik baginya tinggal

dirumah saja mengurusi rumah tangga, merawat anak-anak, melayani

suami, dan tidak perlu aktif di masyarakat, apalagi dalam masalah

kepemimpinan Negara.52

c. Perempuan Makhluk Lemah dan Perasa

Pemahaman ini sudah tidak asing lagi didengar dikalangan

masyarakat. Perempuan dinilai terlalu lemah bila dijadikan seorang

pemimpin. Perasaan yang dimilikinya sangat halus sehingga

dikhawatirkan tidak mampu untuk mengambil keputusan yang tegas.

Perempuan mempunyai hati yang lembut, sehingga dalam berinteraksi

dengan mereka diperlukan sikap yang lembut dan perhatian yang

lebih.53 Hal ini menimbulkan perbedaan antara laki-laki dengan

perempuan. Perempuan lebih dikenal dengan makhluk bersifat lemah,

rapuh, emosional dan kadang-kadang pula tidak mampu mengatasi

situasi-situasi yang sulit dan berat. Berbeda sebaliknya dengan laki-

laki yang dikenal kurang begitu emosional dan menunjukan kegigihan

yang lebih besar. 54

51 Perasaan benci kepada perempuan. Lihat di Kamus Inggris Indonesia, Cet XIII, h.38252 Siti Musdah Mulia, Islam dan Inspirasi Kesetaraan Gender, h. 1353 Badawi Mahmud Syaikh, Taman Wanita-wanita Salehah (Jakarta: Qisthi Press, 2007),

h. 2554 Fatima Umar NAsif, Menggugat Sejarah Perempuan; Mewujudkan Idealisme Gender

Sesuai Tuntunan Islam (Jakarta: Cendekia Sentra Muslim, 2001), h.187.

Page 44: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

29

d. Perempuan Lemah Akal dan Agamanya

Hal ini berdasarkan hadis Nabi saw yang menyatakan bahwa

“perempuan itu kurang akal dan kurang agamanya.”55

Maksud dari kurang akalnya disini ialah bila dilihat dari sudut

ingatan yang lemah, maka dari itu kesaksiannya harus dikuatkan oleh

kesaksian yang lain untuk menguatkannya dan akhirnya bisa

dipercayai. Adapun maksud dari kurang agamanya ialah karena

perempuan mengalami masa haid dan nifas. Dalam keadaan tersebut ia

meninggalkan shalat dan puasa.56

Secara eksplisit, hadis ini menunjukan bahwa akal dan agama

perempuan itu lemah, dan selama itu tidak ada perubahan, maka

perempuan tidak diperbolehkan untuk memegang jabatan tertinggi

suatu Negara.

e. Tempat Terbaik Bagi Perempuan Adalah Rumah.

Islam memandang perempuan bukan sebagai makhluk domestik

(rumah) yang tidak diperkenankan merambah wilayah publik (umum).

Namun budaya patriarkhi yang berkembang selama ini menempatkan

perempuan sebagai makhluk rumah. Dari dahulu hingga saat ini, masih

banyak perempuan yang dianggap sebagai makhluk nomor dua,

55 Muhammad Anas Qasim Ja’far, Mengembalikan Hak-hak Politik Perempuan; SebuahPersfektif Islam (Jakarta: Azan, 2001), h. 39

56 http: //muslimah.or.id/tahukah-engkau-saudariku/apa-maksud-hadits-wanita-kurang-akal-dan-agamanya.html. Diakses pada tanggal 27 April 2010

Page 45: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

30

perempuan hanya bertugas pada kegiatan rumah saja, seperti mengurus

anak, menyusui, mengurus suami, dan tidak untuk publik.

Jika seorang perempuan memikul jabatan penguasa, maka ia

dituntut untuk terus menerus melakukan perjalanan dalam rangka

menunaikan tugas-tugasnya sebagai pemimpin. Ini berarti perempuan

harus meninggalkan rumahnya dan meninggalkan tugas-tugas yang

telah diembankan sebagai sosok seorang ibu dan istri. Kemudian

pekerjaannya juga menuntut pembauran yang bebas dan interaksi

sosial dalam jumlah yang panjang dengn kaum laki-laki, dan hal ini

dilarang oleh agama.57

Bila melihat pemaparan tentang alasan penolakan kepemimpinan

perempuan di atas, penulis tidak begitu sepakat dengan beberapa poin

dari alasan-alasan tersebut, yaitu poin perempuan merupakan makhluk

penggoda dan perempuan lemah akal dan agamanya. Kedua poin itu

terlalu memojokkan kaum perempuan. Apa karena kasus penurunan

Adam a.s dari surga itu menjadikan cap untuk menandakan bahwa

perempuan merupakan makhluk penggoda ? lantas bagaiman dengan

perempuan yang selalu menjaga keormatannya, yang dengan segala

upaya dia menjaga diri dari hal-hal yang bisa menodai dirinya ? ini

menunjukan bahwa tidak semua perempuan adalah makluk penggoda.

57 Fatima Umar Nasif, Menggugat Sejarah Perempuan; Mewujudkan Idealisme GenderSesuai Tuntunan Islam, h.187.

Page 46: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

31

Bila kita liat sekarang ini, kaum perempuan sudah mulai mampu

mengimbangi kemampuan laki-laki, terutama dari segi pengetahuan

dan keagamaan. Banyak pakar-pakar dari kaum perempuan yang

bermunculan di bidang tersebut, seperti pakar di bidang politik,

ilmuwan, sosial, menjadi ustadzah, dan lainnya. Secara tidak langsung,

hal ini menunjukkan bawa akal dan agama perempuan tidaklah lebih

lemah dari laki-laki, bahkan bisa saja sebaliknya.

Page 47: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

32

BAB III

SEPUTAR KUALITAS HADIS

A. Teks Hadis dan Terjemahannya

Berikut adalah teks hadis yang menjadi acuannya :

عليه وسلم لما صلى ا عته من رسول ا بشيء مس هلك كسرى قال من عن أيب بكرة قال عصمين ا

58م ولوا أمرهم امرأة استخلفوا قالوا بنته قال لن يـفلح قـو

“Dari Abu Bakrah ia berkata : Allah telah memeliharaku dengan sesuatu yang akudengar dari Rasulullah saw saat Kisra hancur, beliau bertanya: Siapa yangmereka angkat sebagai raja ? Para sahabat menjawab : Puterinya. Beliau lalubersabda : Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan perkaranyakepada seorang wanita."

B. Takhrīj al-Ḥadīs

Takhrīj berasal dari kata خرج (kharaja) yang berarti “tampak” atau

“jelas”. Para ahli bahasa mengartikannya dengan “mengeluarkan (al-istinbāṭ)”.59

Kegiatan takhrīj ini dilakukan dengan tujuan: Pertama, untuk mengetahui asal-

usul riwayat hadis (sumber asal hadis) yang sedang diteliti. Kedua, untuk

mengetahui seluruh riwayat bagi hadis yang sedang diteliti, karena mungkin saja

hadis tersebut memiliki lebih dari satu sanad, atau mungkin juga kualitas diantara

sanad itu berbeda-beda.60

58 Sunan al-Nasā`ī bi Syarḥ al-Ḥāfiẓ Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī (Beirut: Daar al-Fikr, 2005), Juz.7-8, h. 241.

59 M. Agus Solahudin dan Agus Suyadi, Ulumul Hadis (Bandung: Pustaka Setia, 209), Cet.ke-1, h.198.

60 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi saw. (Jakarta: Bulan Bintang,1992), Cet ke-1, h. 44.

Page 48: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

33

Untuk menyelesaikan kegiatan takhrīj al-ḥadīṡ ini, penulis menggunakan

tiga metode, yaitu :

1. Metode Lafal atau Kata

Metode ini merupakan suatu metode yang berlandaskan pada kata-

kata yang terdapat dalam matan hadis, baik berupa kata benda ataupun

kata kerja.61

Dalam metode ini, penulis merujuk kepada كتاب املعجم املفهرس

آللفاظ احلديث النبوى (al-Mu’jam al-Mufahras li Alfāẓ al-Ḥadīṡ al-

Nabawī), dengan lafad فلح , maka hadis di atas akan terdapat dalam :

62يـفلح قـوم ولوا أمرهم امرأة ال, لن

18, فنت 82خ مغازى

75ت فنت

8ن قضاة

43,47,51: 5حم

2. Metode Awal Matan Hadis

Dalam metode ini, penulis merujuk kepada كتاب موسوعة اطراف

احلديث (Mausū’ah Iṭrāf al-Ḥadīṡ), maka hadis di atas akan terdapat

dalam :

61 M. Agus Solahudin dan Agus Suyadi, Ulumul Hadis, h.198.62 A. J. Wensinck, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfāẓ al-Ḥadīṡ al-Nabawī (Leiden: E. J. Brill,

1936 M), Juz. 5, h. 196

Page 49: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

34

63لن يـفلح قـوم ولوا ......

70: 9, 10: 6خ

2262ت

227: 8ن

51: 5حم

3. Metode Tema

Dalam metode ini, penulis merujuk kepada كتاب كنز العمال ىف سنن

االقوال واالفعال (Kanzun al-‘Umāl fī Sunan al-Aqwāl wa al-Af’āl),

maka hadis di atas akan ditemukan dengan nomor hadis 14673.

64لن يـفلح قـوم ولوا أمرهم امرأة - 14673

(حم خ ت من اىب بكرة)

Berikut ini adalah riwayat-riwayat hadis di atas dari setiap mukharrij

berdasarkan naskah aslinya. Diantaranya :

Susunan yang terdapat dalam Ṣaḥīḥ al-Bukhārī :

بك ثـنا عوف عن احلسن عن أيب بكرة قال لقد نـفعين ا ثـنا عثمان بن اهليثم حد عتـها من رسول حد لمة مس

عليه وسلم أيام صلى ا اجلمل بـعد ما كدت أن أحلق بأصحاب اجلمل فأقاتل معهم قال لما بـلغ ا

63 Abū Ḥājar Muḥammad al-Sa’īd ibn Basyūnī, Mausū’ah Iṭrāf al-Ḥadīṡ (Beirut: Daar al-Kutub al-Islamiyyati), Juz. 6, h. 721

64 ‘Alā`a al-Dīn ‘Alī al-Muttaqī ibn Ḥisām al-Dīn, Kanzun al-‘Umāl fī Sunan al-Aqwāl wa al-Af’āl (Beirut: Muassasah al-Risaalah,1989), Juz.6, h.23

Page 50: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

35

عليه وسلم أن أهل فارس قد ملكوا عليهم بنت كسرى قال لن يـ صلى ا مرهم فلح قـوم ولوا أ رسول ا

65امرأة

ثـنا عوف عن احلسن عن أيب بكرة قال ح ثـنا عثمان بن اهليثم حد بكلمة أيام اجلمل لما بـلغ د لقد نـفعين ا

عليه وسلم أن فارسا ملكوا 66ابـنة كسرى قال لن يـفلح قـوم ولوا أمرهم امرأة النيب صلى ا

Susunan yang terdapat dalam Sunan al-Tirmiżī :

ثـنا خالد بن احلارث حدثـنا محيد الطويل عن احلسن عن أ ثـنا حممد بن المثـىن حد قال عصمين بكرة يب حد

عليه وسلم لما هلك كسرى قال من استخل صلى ا عته من رسول ا بشيء مس نته فـقال ا فوا قالوا ابـ

عليه وسلم لن يـفلح قـوم ولوا أمرهم امرأة قال فـلما قدمت عائشة يـعين البصرة ذكرت قـول النيب صلى ا

عليه وسلم فـعصم صلى ا به رسول ا 67ين ا

Susunan yang terdapat dalam Sunan al-Nasā`ī :

ثـنا خالد بن احلارث قال حدثـنا محيد عن احلسن عن أيب بكرة قال أخبـرنا حممد بن المثـىن قا عصمين ل حد

عليه وسلم لما هلك كسرى قال من استخل صلى ا عته من رسول ا بشيء مس فوا قالوا بنته قال لن ا

68يـفلح قـوم ولوا أمرهم امرأة

65 Imām Abī ‘Abdillāh Muḥammad ibn Ismā`īl al-Bukhārī, Matān Masykūl al-Bukhārī(Beirut: Daar al-Fikr, 2006), Juz.3, h. 89.

66 Imām Abī ‘Abdillāh Muḥammad ibn Ismā`īl al-Bukhārī, Matān Masykūl al-Bukhārī,Juz.4, h.265.

67 Abī ‘Īsā Muḥammad ibn ‘Īsā ibn Saurah, al-Jāmi’ al-Ṣaḥīḥ al-Tirmiżī (Beirut: Daar Ahyaial-Turasi al-‘Arabi, 1995), Juz.4, h.527.

68 Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī, Sunan al-Nasā`ī bi Syarḥ al-Ḥāfiẓ Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī (Beirut:Daar al-Fikr, 1930), Juz.8, h.227.

Page 51: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

36

Susunan yang terdapat dalam Musnad Aḥmad ibn Ḥanbal :

نة حدثين أيب عن أيب بكرة عن النيب ثـنا حيىي عن عيـيـ عليه وسلم قال لن يـفلح قـوم أسندوا حد صلى ا

69أمرهم إىل امرأة

ثـنا ثـنا حممد بن بكر حد نة عن أبيه عن أيب بكرة حد عليه وسلم يـقول لن عيـيـ صلى ا عت رسول ا قال مس

70يـفلح قـوم أسندوا أمرهم إىل امرأة

ثـنا ثـنا مبارك عن احلسن عن أيب ب عفان بن مسلمحد عليه وسلم لن كرة حد صلى ا قال قال رسول ا

71يـفلح قـوم متلكهم امرأة

Setelah dilakukan takhrīj al-ḥadīṡ, maka dapat di ketahui bahwa terdapat

tujuh (7) hadis tentang kepemimpinan perempuan yang terdapat dalam empat (4)

sumber kitab hadis, yaitu :

Sumber KitabJumlahHadis

Kitab Bab

خ 2مغازى باب كتاب النيب اىل كشرى وقيصرفنت الفتنة الىت متوج كموج البحر

ت 1 فنت ماجاء ىف النهي عن سب الرياحن 1 قضاة النهي عن استعمال النساء ىف احلكمحم 3 Musnad Penduduk

Bashrahحديت اىب بكرة نفيع بن احلارث بن كلدة

Tabel. 1. Hasil Takhrij Hadis

69 Abū ‘Abdillāh Aḥmad ibn Ḥanbal, Musnad Aḥmad ibn Ḥanbal (Beirut: Muassasah al-Risalah, 1995), No hadis 20402, Juz. 24, h. 43.

70 Abū ‘Abdillāh Aḥmad ibn Ḥanbal, Musnad Aḥmad ibn Ḥanbal, No hadis 20474, Juz. 24,h. 120.

71 Abū ‘Abdillāh Aḥmad ibn Ḥanbal, Musnad Aḥmad ibn Ḥanbal, No hadis 20517, Juz. 24,h. 149.

Page 52: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

37

C. Kegiatan Penelitian Hadis

Penelitian hadis merupakan tolak ukur untuk meneliti kualitas sebuah

hadis yang terdapat dalam kitab-kitab hadis. Kualitas hadis ini sangat perlu

diketahui dalam hubungannya dengan kehujjahan hadis yang bersangkutan.72

Para ulama muḥaddiṡīn melakukan penelitian ini dilihat dari dua segi,

yaitu penelitian melalui sanad hadis dan peneletian melalui matan hadis. Berikut

langkah-langkah dalam penelitian hadis dari segi sanad hadis dan matan hadis.

1. Penelitian Sanad Hadis

Sanad ialah jalan yang menyampaikan kepada matan hadis.73 Ada tiga

peristiwa penting yang mengharuskan adanya penelitian sanad hadis. Pertama,

pada zaman Nabi Muhammad saw tidak seluruh hadis tertulis. Kedua, sesudah

zaman Nabi saw. terjadi pemalsuan hadis. Ketiga, penghimpunan hadis secara

resmi dan massal terjadi setelah berkembangnya pemalsuan-pemalsuan hadis. 74

Kritik sanad dilakukan untuk mengetahui kebersambungan sebuah sanad

dilihat dari guru dan muridnya serta tahun kelahirannya. Kegiatan ini merujuk

kepada beberapa kitab, seperti Tahżīb al-Tahżīb, Tahżīb al-Kamāl fī Asmā` al-

Rijāl, al-Iṣābah fī Tamyīz al-Ṣaḥabah, dan kitab-kitab lainnya yang berkaitan

dengan kritik sanad.

72 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi saw. (Jakarta: Bulan Bintang,1992), Cet ke-1, h. 28.

73 M. Agus Solahudin dan Agus Suyadi, Ulumul Hadis (Bandung: Pustaka Setia, 209), Cet.ke-1, h.198.

74 Bustamin dan M. Isa H. A. Salam, Metodologi Kritik Hadis (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2004), h. 11

Page 53: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

38

a. Al-I’tibār

Al-I’tibār menurut bahasa merupakan bentuk maṣdar dari kata

i’tibara, yang berarti pemeriksaan terhadap sesuatu untuk mengetahui sesuatu

yang lain yang sejenis.75 Sedangkan menurut istilah ilmu hadis, i’tibār berarti

menyertakan sanad-sanad yang lain untuk suatu hadis tertentu, yang hadis itu

pada bagian sanadnya tampak hanya terdapat seorang periwayat saja, dan

dengan menyertakan sanad-sanad yang lain tersebut akan dapat diketahui

apakah ada periwayat yang lain ataukah tidak ada untuk bagian sanad dari

sanad hadis yang dimaksud.76

Dengan dilakukannya i’tibār, maka akan terlihat dengan jelas seluruh

jalur sanad hadis yang sedang diteliti, demikian juga dengan nama-nama

periwayatnya dan metode periwayat yang digunakan untuk masing-masing

periwayat yang bersangkutan. Jadi, kegunaan dari i’tibār adalah untuk

mengetahui keadaan sanad hadis seluruhnya, dilihat dari ada tidak adanya

pendukung berupa periwayat yang berstatus mutabi’ 77 dan syahīd. 78 Melalui

i’tibār ini akan dapat diketahui apakah sanad hadis yang diteliti memiliki

syahīd dan mutabi’ ataukah tidak.

75 Mahmud Thahhan, Intisari Ilmu Hadis (Malang: UIN Malang Press, 2007), h. 154.76 M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi saw. (Jakarta: Bulan Bintang,

1992), Cet ke-1, h. 51.77 Yang dimaksud dengan mutabi’ adalah periwayat yang berstatus pendukung pada

periwayat yang bukan sahabat Nabi saw.78 Yang dimaksud dengan syahīd adalah periwayat yang berstatus pendukung yang

berkedudukan sebagai dan untuk sahabat Nabisaw.

Page 54: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

39

Hadis yang sedang diteliti ini diriwayatkan oleh satu orang sahabat,

yaitu Abī Bakrah. Sedangkan mukharrijnya terdiri dari empat orang, yaitu

Imām al-Bukhārī, al-Tirmiżī, al-Nasā`ī, dan Aḥmad ibn Ḥanbal.

Dalam penelitian ini, penulis hanya akan meneliti hadis dengan

mukharrijnya adalah Aḥmad ibn Ḥanbal. Pada semua jalur periwayatan

hadis, periwayat pertama adalah Abī Bakrah, karena beliau adalah seorang

sahabat Nabi saw. Nama asli beliau adalah Nufai’ ibn al-Ḥāriṡ ibn Kaladah

ibn ‘Amr ibn ‘Allāj ibn Abī Salamah. Kemudian pada periwayat kedua

disebutkan dengan lafadz abīhi, yang mana ini menandakan bahwa abīhi ini

adalah ayah dari ‘Uyainah. Setelah penulis melakukan penelusuran, ternyata

ditemukan bahwa abīhi ini ialah ‘Abd al-Raḥmān ibn Jausyani al-Gaṭāfanī al-

Baṣrī.

Selain itu, terdapat perbedaan metode periwayatan yang digunakan

oleh para periwayat dalam sanad hadis tersebut. Lambang-lambang metode

periwayatan yang digunakan antara lain ḥaddaṡanā, akhbaranā, qāla, ‘an,

ḥaddaṡanī, dan sami’tu.

Dalam hadis tersebut terdapat mutabi’, yaitu al-Ḥasān sebagai mutabi’

bagi Abīhi, dan Muḥammad ibn Bakr sebagai mutabi’ bagi Yaḥyā ibn Sa’īd.

Sedangkan untuk syahīd, tidaklah ditemukan karena hanya diriwayatkan oleh

satu orang sahabat, yakni Abī Bakrah.79

79 Lihat pada skema sanad hadis, pada h. 10.

Page 55: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

40

b. Kritik Sanad Hadis

Dalam kritik sanad ini, penulis hanya akan meneliti tiga sanad yang

ada dalam kitab Musnad Aḥmad ibn Ḥanbal dari riwayat Abī Bakrah. Ketiga

sanad itu masing-masing dari jalur Muḥammad ibn Bakr, Yaḥyā, dan ‘Affān

ibn Muslim. Penulis memilih kitab Musnad Aḥmad ibn Ḥanbal ini karena

merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kutub al-sittah pada tingkat

keenam (terakhir).

Berikut ini adalah bentuk sanad hadis yang terdapat di dalam beberapa

kitab hadis setelah dilakukannya takhrīj al-ḥadīṡ.

Perbandingan Sanad Hadis

No Mukharrij Sanad Hadis

ثـنا عوف عن احلسن عن ثـنا عثمان بن اهليثم حد أيب بكرة حد

2 ثـنا عوف عن احلسن عن أيب بكرة ثـنا عثمان بن اهليثم حد حد

3 ت ثـنا محيد الطويل عن احلسن عن أ ثـنا خالد بن احلارث حد ثـنا حممد بن المثـىن حد يب بكرة حد

4 ن ثـنا محيد عن احلسن عن ثـنا خالد بن احلارث قال حد أيب بكرة أخبـرنا حممد بن المثـىن قال حد

5

حم

ثين أيب عن أيب بكرة نة حد ثـنا حيىي عن عيـيـ حد

6 ثـنا حممد بن بك نة عن أبيه عن أيب بكرة حد ثـنا عيـيـ ر حد

7 ثـنا ثـنا مبارك عن احلسن عن أيب بكرة عفان بن مسلمحد حد

Tabel. 2. Perbandingan Sanad Hadis

Page 56: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

41

SKEMA SANAD HADIS

مرسول هللا صل هللا علیھ وسل

ابى بكرة

قالعنسمعت

الحسن

حمید الطویلعوف

خالد بن الحارثعثمان بن الھیثم

محمد بن المثنى

خ

احدثن

احدثن

نت

اخبرنااحدثن

احدثن

احدثن

عنعن

عن

مبارك

عفان بن مسلم

ابیھ

عیینة

محمد بن بكریحیى

احدثنعن

احدثناحدثن

عن حدثنى

عن

حم

عن

احدثن

احدثن

w 256 Hw 241 H

w 279 Hw 303 H

w 252 H

w 186 H w 210 H w 220 H w 204 H w 198 H

w - Hw 165 Hw 146 Hw 142 H

w 110 H w - H

w 52 H

Page 57: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

42

Hadis Riwayat Aḥmad ibn Ḥanbal Dari Jalur Yaḥyā

No Nama Periwayat Urutan Sebagai Periwayat Urutan Sebagi Sanad

1 Aḥmad ibn Ḥanbal Periwayat ke 5 Mukharrij2 Yaḥyā Periwayat ke 4 Sanad 13 ‘Uyainah Periwayat ke 3 Sanad 24 Abīhi Periwayat ke 2 Sanad 35 Abī Bakrah Periwayat ke 1 Sanad 4

Tabel. 3. Urutan Perawi Hadis Dari Ahmad ibn Hambal Jalur Yahya

1. Aḥmad ibn Ḥanbal

Nama lengkap beliau adalah Aḥmad ibn Muḥamad ibn Ḥanbal ibn

Ḥilāl al-Syaibānī al-Mawarżī al-Bagdādī. Beliau dikandung ibunya di

Marwā lalu dilahirkan pada tanggal 20 Rabi’ul Awal 163 H, dan

dibesarkan di Bagdad dalam keadaan yatim.80 Dikalangan sahabatnya,

beliau dikenal dengan nama Abū ‘Abdullāh.81 Beliau meninggal pada hari

Jum’at, bulan Rabi’ul awal tahun 241 H (855 M) di Bagdad dan

dimakamkan di Marwaz.82 Jenazah beliau diantar oleh 800.000 orang laki-

laki dan 600.000 perempuan, serta orang-orang Nasrani, Yahudi, dan

Majusi sekitar 20.000 orang.83

Kecintaannya kepada ilmu begitu luar biasa, karenanya, setiap kali

mendengar ada ulama yang terkenal di suatu tempat, ia rela menempuh

perjalanan jauh dan waktu lama hanya untuk menimba ilmu dari sang

80 Sahliono, Biografi dan Tingkatan Perawi Hadis (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 2000), CetKe-1, h.164.

81 Al-Shalih, Ulama al-Hadis, h. 39482 Fatchur Rahman, Ikhtisar Mushthalah al-Hadis (Bandung: Alma’arif, 1974), h. 37583 Mustafa Zahri, Kunci Memahami Musthalah al-Hadis (Jakarta: PT. Bina Ilmu, tt), h.92

Page 58: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

43

ulama. Di antara daerah-daerah yang beliau kunjungi untuk menimba ilmu

adalah : Baṣrah, Kuffah, Makkah, Yamān, Waṣīṭ, Meṣīr, dan linnya.84

Imām al-Syafī’ī mengatakan tentang diri Imām Aḥmad ibn Ḥanbal

sebagai berikut, “Setelah saya keluar dari Bagdad, tidak ada orang yang

saya tinggalkan di sana yang lebih terpuji, lebih shaleh, dan lebih berilmu

daripada Aḥmad ibn Ḥanbal”.85

Guru-guru beliau di bidang hadis sangatlah banyak, di antaranya

ialah: Sufyān ibn ‘Uyainah, Ismā’īl ibn ‘Uliyyah, ‘Afān ibn Muslim,

Ibrāhīm ibn Sa’ad, Abū Bakr ibn Iyās, Muḥammad ibn Bakr, Yazīd ibn

Ḥarūn, ibn Ubaid al-Tanaffus, Yaḥyā, dan lain-lain. Sedangkan yang

meriwayatkan hadis dari beliau antara lain adalah: ‘Alī ibn al-Madīnī,

Aḥmad ibn Abī al-Ḥawāri, Yaḥyā ibn Ma'īn, Aḥmad ibn Ṣalīḥ al-Miṣrī,

dan lain-lain

Penilaian para kritikus hadis tehadap beliau: (a) Abū 'Ubaidah

menuturkan: “Ilmu kembali kepada empat orang”, kemudian beliau

menyebutkan Aḥmad ibn Ḥanbal, dan dia berkata: “Dia adalah orang

yang paling faqīh diantara mereka.” (b) Abū Ja'fār al-Nufail menuturkan:

“Aḥmad ibn Ḥanbal termasuk dari tokoh agama”, (c) Ibn Ḥibbān

mengemukakan bahwa Ia adalah seorang Ahli Fiqih.

84 Fatchur Rahman, Ikhtisar Mushthalah al-Hadis, h. 37385 M. Agus Solahudin dan Agus Suyadi, Ulumul Hadis (Bandung: Pustaka Setia, 209), Cet.

ke-1, h.229.

Page 59: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

44

Natijahnya : Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Aḥmad

ibn Ḥanbal berstatus tokoh agama dan ahli fiqih”. Selain itu, antara beliau

dengan gurunya, yakni Yaḥyā adalah “Muttasil”, karena saling bertemu.

2. Yaḥyā

Nama lengkap beliau adalah Yaḥyā ibn Sa’īd ibn Farūkh al-Qaṭṭān

al-Tamīmī, Abū Sa’īd al-Biṣrī.86 Beliu meninggal pada tahun 198 H.

Diantara guru-guru beliau di bidang hadis antara lain : Abān ibn

Ṣam’āh, Ismā’īl ibn Abī Khālid, Ja’fār ibn Muḥammad, ‘Uyainah, Hātim

ibn Abī Ṣagīrah, Hajjāj ibn Abī ‘Uṡmān, Ḥammād ibn Salamah, Ḥumaid

al-Ṭawīl, Yazīd ibn Abī ‘Ubaid, dan yang lainnya. Sedangkan murid-

murid yang meriwayatkan hadis darinya antara lain ialah: Ibrāhīm ibn

Muḥammad, Aḥmad ibn Ṡābit, Aḥmad ibn Ḥanbal, Ishāq ibn Manṣūr,

Ismā’īl ibn Mas’ūd, Sufyān al-Ṡaurī, Zaid ibn Akhzām, Sufyān ibn

‘Uyainah, Sahl ibn Ṣālīḥ, Syu’bah ibn al-Hajjāj, dan masih banyak murid

yang lainnya.

Penilaian kritikus hadis tehadap beliau : (a) Muḥammad ibn Sa’ad,

menilainya dengan ṡiqqah, ma’mūn. (b) Imām al-‘Ijlī, menilainya ṡiqqah.

(c) Abū Zur’ah, menilainya dengan ṡiqqah. (d) Abū Ḥātim, menilainya

dengan ṡiqqah, ḥāfiẓ. (e) Imām al-Nasā`ī, menilainya dengan ṡiqqah. 87

86 Jamāl al-Dīn Abī al-Hajjāj Yūsuf al-Mazī, Tahżīb al-Kamāl fī Asmā` al-Rijāl, (Beirut:Muassasah al-Risālah, tt), Juz. 31, h. 329

87 Syihāb al-Dīn Aḥmad ibn ‘Alī ibn Ḥajār al-‘Asqalanī, Tahżīb al-Tahżīb (Beirut: Dār al-Fikr, 1415 H/1995 M), Juz. 4, h. 359.

Page 60: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

45

Natijahnya : Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Yaḥyā

berstatus ṡiqqah dan ḥāfiẓ. Selain itu, antara beliau dengan gurunya, yakni

‘Uyainah adalah “Muttasil”, karena mereka saling bertemu.

3. ‘Uyainah

Nama lengkap beliau adalah ‘Uyainah ibn ‘Abd al-Rahmān ibn

Jausyanī al-Gaṭāfanī al-Jausyanī, Abū Mālik al-Baṣrī.88

Guru-guru beliau di bidang hadis antara lain : Ayyūb ibn Mūsā,

‘Abd al-Rahmān ibn Jausyanī, ‘Alī ibn Zaid ibn Jud’ān, Qāsim ibn

Rabī’ah ibn Jausyanī, Marwān al-Aṣfar, Nafī’ Maulā ibn ‘Umar, dan Abā

Zubair al-Makī. Sedangkan murid-murid beliau antara lain : Ismā’īl ibn

‘Uliyyah, Asḥal ibn Ḥātim, Sa’īd ibn Sufyān, Sahl ibn Yūsuf, Muḥammad

ibn ‘Abdullāh, Yaḥyā, Yazīd ibn Hārūn, dan yang lainnya.

Penilaian kritikus hadis tehadap beliau : (a) Muḥammad ibn Sa’ad,

menilainya dengan ṡiqqah. (b) Ibn Ḥajār, menilainya dengan ṣadūq. (c)

Imām al-Żahabī, menilainya dengan ṡiqqah. (d) Abū Ḥātim, menilainya

dengan ṣadūq. (e) Ibn Ḥibbān, menyebutkannya dalam kitab al-ṡiqqāh (f)

Imām al-Nasā`ī, menilainya dengan ṡiqqah. (g) Imām al-Tirmizī,

menilainya dengan ṣaḥīḥ.

Natijahnya : Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ‘Uyainah

berstatus ṡiqqah, ṣadūq dan ṣaḥīḥ. Selain itu, antara beliau dengan

88 Jamāl al-Dīn Abī al-Hajjāj Yūsuf al-Mazī, Tahżīb al-Kamāl fī Asmā` al-Rijāl, Juz. 23, h. 77

Page 61: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

46

gurunya, yakni ‘Abd al-Rahmān (abīhi) adalah “Muttasil”, karena mereka

berdua saling bertemu.

4. Abihi

Nama lengkap beliau adalah ‘Abd al-Rahmān ibn Jausyanī al-

Gaṭāfanī al-Baṣrī.89

Guru-guru beliau di bidang hadis antara lain : Buraidah ibn al-

Ḥuṣaib al-Aslamī, Rabī’ah ibn Jausyanī, Sanūrah ibn Jundab, Abū

Bakrah al-Ṡaqafī, ‘Abdullāh ibn ‘Abbās, ‘Abdullāh ibn ‘Umar ibn al-

Khattāb, dan ‘Uṡmān ibn ‘Āṣ. Sedangkan untuk murid beliau hanyalah

satu orang, yaitu putranya sendiri, yakni ‘Uyainah ibn ‘Abd al-Rahmān

ibn Jausyanī.

Penilaian kritikus hadis tehadap beliau : (a) Ibn Ḥajār, menilainya

dengan ṡiqqah. (b) Abū Zur’ah, menilainya ṡiqqah. (c) Imām al-Tirmizī,

menilainya dengan ṣaḥīḥ. (d) Ibn Sa’ad, menilainya dengan ṡiqqah Insyā

Allāh. (e) Imām al-‘Ijlī, menilainya dengan ṡiqqah.

Natijahnya : Dapat disimpulkan bahwa ‘Abd al-Rahmān berstatus

ṡiqqah dan ṣaḥīḥ. Selain itu, antara beliau dengan gurunya, yakni Abī

Bakrah adalah “Muttasil”, karena mereka saling bertemu.

89 Jamāl al-Dīn Abī al-Hajjāj Yūsuf al-Mazī, Tahżīb al-Kamāl fī Asmā` al-Rijāl, Juz. 17, h.34

Page 62: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

47

5. Abī Bakrah

Nama lengkap beliau adalah Nufai’ ibn al-Ḥāriṡ ibn Kaladah ibn

‘Amr ibn ‘Allāj ibn Abī Salamah, Abū Bakrah al-Ṡaqafī. Dikatakan pula

bahwa nama beliau ialah Nafai’ ibn Masrūḥ.90 Menurut al-Mufaḍḍal ibn

Gassān al-Galābī, beliau wafat 52 H di Bashrah.91

Beliau meriwayatkan hadis dari Rasulallah saw. Sedangkan

murid-murid beliau antara lain : Ibrāhīm ibn ‘Abd al-Rahmān ibn ‘Auf,

Baḥr ibn Marrār ibn ‘Abd al-Rahmān, al-Ḥasān al-Baṣrī, Abū ‘Uṡmān,

Sa’īd ibn Abī al-Ḥasān, ‘Abd al-Rahmān ibn Jausyani al-Gaṭāfanī,

‘Abd al-‘Azīz ibn Abī Bakrah, Muḥammad ibn Sirīn, Abū ‘Uṡmān al-

Nahdī, dan masih ada yang lainnya.92

Penilaian kritikus hadis tehadap beliau : (a) Menurut ibn Ḥajār,

beliau adalah seorang sahabat. (b) Imām al-Żahabī, menilainya dengan

seorang sahabat. (c) Menurut al-Ḥāfiẓ Abū Nu’īm al-Aṣbahānī, beliau

adalah seorang laki-laki yang shalih.

Natijahnya : Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Abī

Bakrah berstatus seorang sahabat Nabi saw. Mengingat posisi Abu

Bakrah sebagai sahabat Nabi saw, para ulama jarḥ wa ta’dīl tidak

mempersoalkan tentang ’adalahnya, karena para sahabat mempunyai sifat

90 Syihāb al-Dīn Aḥmad ibn ‘Alī ibn Ḥajār al-‘Asqalanī, al-Iṣābah fī Tamyīz al-Ṣaḥabah(Kairo: Maktabah Ibn Tamiyah, 1993 H), Juz. 6, h. 369

91 Jamāl al-Dīn Abī al-Hajjāj Yūsuf al-Mazī, Tahżīb al-Kamāl fī Asmā` al-Rijāl, Juz. 30, h. 892 Syihāb al-Dīn Aḥmad ibn ‘Alī ibn Ḥajār al-‘Asqalanī, Tahżīb al-Tahżīb, Juz. 4, h. 238

Page 63: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

48

yang adil, sehingga semua ulama sepakat bahwa al-ṣahābī kulluhum

‘udul.93

Hadis Riwayat Aḥmad ibn Ḥanbal Dari Jalur Muḥammad ibn Bakr

No Nama Periwayat Urutan Sebagai Periwayat Urutan Sebagi Sanad

1 Aḥmad ibn Ḥanbal Periwayat ke 5 Mukharrij2 Muḥammad ibn Bakr Periwayat ke 4 Sanad 13 ‘Uyainah Periwayat ke 3 Sanad 24 Abīhi Periwayat ke 2 Sanad 35 Abī Bakrah Periwayat ke 1 Sanad 4

Tabel. 4. Urutan Perawi Hadis Dari Ahmad ibn Hambal Jalur Muhammad ibn Bakr

1. Aḥmad ibn Ḥanbal (telah dijelaskan di halaman 41)

Aḥmad ibn Ḥanbal menyatakan bahwa ia menerima riwayat dari

Muḥammad ibn Bakr dengan ungkapan ḥaddaṡanā. Kemudian antara

beliau dengan gurunya, Muhḥmmad ibn Bakr adalah “Muttasil”, karena

mereka saling bertemu.

2. Muḥammad ibn Bakr

Nama lengkap beliau adalah Muḥammad ibn Bakr ibn ‘Uṡmān al-

Bursānī, Abū ‘Abdullāh. Kunyah beliau ialah Abū ‘Uṡmān al-Baṣrī.94

Beliau wafat pada tahun 204 H.

Guru-guru beliau di bidang hadis antara lain : Ḥumaid ibn Mihrān,

Sulaimān ibn ‘Ubaid, Syu’bah ibn al-Hajjāj, Ṣadaqah ibn Abī ‘Imrān,

‘Uyainah, ‘Uṡmān ibn Abī Rawwād, Hisyām ibn Ḥasān, Yaḥyā ibn Qais,

93 Ibnu Ahmad ‘Alimi, Tokoh dan Ulama Hadis (Sidoarjo: Mashun, 2008), h.594 Jamāl al-Dīn Abī al-Hajjāj Yūsuf al-Mazī, Tahżīb al-Kamāl fī Asmā` al-Rijāl, Juz.24, h.530

Page 64: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

49

Yūnus ibn Yazīd, dan yang lainnya. Sedangkan murid-murid beliau antara

lain : Aḥmad ibn Manṣūr, Aḥmad ibn Ḥanbal, Ishāq ibn Manṣūr, Ḥātim

ibn Bakr, Zaid ibn Akhzam, Sufyān ibn Waki’, Muḥammad ibn Ḥātim,

Muḥammad ibn Yaḥyā al-Żuhlī, dan yang lainnya.95

Penilaian kritikus hadis tehadap beliau : (a) Ḥanbal ibn Ishāq,

menilainya dengan ṡāliḥ al-ḥadīṡ. (b) ‘Uṡmān ibn Sa’īd, menilainya

dengan ṡiqqah. (c) Muḥammad ibn Sa’ad, menilainya ṡiqqah. (d) Yaḥyā

ibn Ma’īn, menilainya dengan ṡiqqah. (e) Ibn Ḥibbān, menyebutkannya

dalam kitab al-ṡiqqāh.

Natijahnya : Dapat disimpulkan bahwa Muḥammad ibn Bakr

berstatus ṡiqqah. Selain itu, antara beliau dengan gurunya, yakni ‘Uyainah

adalah “Muttasil”, karena mereka berdua saling bertemu.

3. ‘Uyainah (telah dijelaskan di halaman 44)

Nama lengkap beliau adalah ‘Uyainah ibn ‘Abd al-Rahmān ibn

Jausyanī al-Gaṭāfanī al-Jausyanī, Abū Mālik al-Baṣrī.

4. Abīhi (telah dijelaskan di halaman 45)

Yakni ‘Abhd al-Rahmān ibn Jausyanī al-Gaṭāfanī al-Baṣrī

5. Abī Bakrah (telah dijelaskan di halaman 46)

Nama lengkap beliau adalah Nufai’ ibn al-Ḥāriṡ ibn Kaladah ibn

‘Amr ibn ‘Allāj ibn Abī Salamah, Abū Bakrah al-Ṡaqafī.

95 Syihāb al-Dīn Aḥmad ibn ‘Alī ibn Ḥajār al-‘Asqalanī, Tahżīb al-Tahżīb, Juz. 3, h. 522.

Page 65: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

50

Hadis Riwayat Aḥmad ibn Ḥanbal Dari Jalur ‘Affān ibn Muslim

No Nama Periwayat Urutan Sebagai Periwayat Urutan Sebagi Sanad

1 Ahmad ibn Hambal Periwayat ke 5 Mukharrij2 ‘Affān ibn Muslim Periwayat ke 4 Sanad 13 Mubārak Periwayat ke 3 Sanad 24 Al-Ḥasān Periwayat ke 2 Sanad 35 Abī Bakrah Periwayat ke 1 Sanad 4

Tabel. 5. Urutan Perawi Hadis Dari Ahmad ibn Hambal Jalur ‘Afan ibn Muslim

1. Aḥmad ibn Ḥanbal (telah dijelaskan di halaman 41)

Aḥmad ibn Ḥanbal menyatakan bahwa ia menerima riwayat dari

‘Affān ibn Muslim dengan ungkapan ḥaddaṡanā. Kemudian antara beliau

dengan gurunya, yakni ‘Affān ibn Muslim adalah “Muttasil”, karena

mereka saling bertemu.

2. ‘Affān ibn Muslim

Nama lengkap beliau adalah ‘Affān ibn Muslim ibn ‘Abdullāh al-

Ṣafār, Abū Uṡmān al-Baṣrī. Menurut Abū Dāud, beliau meninggal pada

tahun 220 H di Bagdad.96

Guru-guru beliau dalam bidang hadis antaralaian ialah : Syu’bah,

Abdullāh ibn Bakr, Mubārak, Hammām ibn Yaḥyā, Salīm ibn Ḥayyān,

Aswād ibn Syaibān, Ziyad, dan yang lainnya. Sedangkan murid-murid

beliau antaralaian : Bukhārī, Hajjāj ibn Syā’ir, Imām al-Dārimī, Abī Mūsā

96 Jamāl al-Dīn Abī al-Hajjāj Yūsuf al-Mazī, Tahżīb al-Kamāl fī Asmā` al-Rijāl, Juz. 20, h.175.

Page 66: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

51

Hārūn, Aḥmad ibn Ḥanbal, Abī Bakr ibn Abī ‘Attāb, Ḥasān ibn

Muḥammad, dan yang lainnya.

Penilaian kritikus hadis tehadap beliau : (a) Abū Ḥātim, menilainya

dengan ṡiqqah, imām, muttaqīn. (b) Abū Aḥmad ibn ‘Adī, menilainya

dengan asyharu. (c) Ibn Ḥibbān, menyebutkannya dalam kitab al- ṡiqqāh.

(d) Ibn Sa’ad, menilainya dengan ṡiqqah, kaṡīr al-ḥadīṡ.

Natijahnya : Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ‘Affān

ibn Muslim berstatus ṡiqqah dan muttaqīn. Selain itu, antara beliau dengan

gurunya, yakni Mubārak adalah “Muttasil”, karena mereka saling bertemu.

3. Mubārak

Nama lengkap beliau adalah Mubārak ibn Faḍālah ibn Abi

Umayyah al-Qurasī. Kunyah beliau adalah Abū Fuḍālah.97 Menurut Abū

Bakr ibn Abī Khaisamah, beliau meninggal pada tahun 166 H.98

Guru-guru beliau dalam bidang hadis antara lain: Ṡābit al-Bunānī,

Ḥabīb ibn Abī Ṡābit, ‘Alī ibn Zaid, Ḥasān al-Baṣrī, Hisyaā ibn ‘Urwah,

Yūsūf, Yūnus ibn ‘Ubaid, dan yang lainnya. Sedangkan murid-murid

beliau antaralaian : Ibrāhīm ibn Ḥumaid al-Ṭawīl, Ḥabbān ibn Hilāl, Hajjāj

ibn Muḥamad, Sulaimān ibn Ḥarb, Syaibān ibn Farūkh, ‘Affān ibn

Muslim, Mūsā ibn Ismā’īl, Yaḥyā ibn Żakariyā, dan yang lainnya.

97 Syihāb al-Dīn Aḥmad ibn ‘Alī ibn Ḥajār al-‘Asqalanī, Tahżīb al-Tahżīb, Juz. 4, h. 18.98 Jamāl al-Dīn Abī al-Hajjāj Yūsuf al-Mazī, Tahżīb al-Kamāl fī Asmā` al-Rijāl, Juz. 27, h.

190.

Page 67: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

52

Penilaian para kritikus hadis tehadap beliau : (a) Imām al-Nasā`ī,

menilainya dengan ḍa’īf. (b) ‘Amr ibn ‘Alī, saya mendengar ‘Affān

berkata bahwa beliau ṡiqqah. (c) ‘Abdullāh ibn Aḥmad, menilainya

dengan ḍa’īf al-ḥadīṡ. (d) Abū Bakr ibn Abī Khaisamah, menilainya

dengan ḍa’īf.

Natijahnya : Dapat disimpulkan bahwa Mubārak berstatus ḍa’īf.

Selain itu, antara beliau dengan gurunya, yakni al-Ḥasān adalah

“Muttasil”, karena mereka saling bertemu.

4. Al-Ḥasān

Nama lengkap beliau adalah al-Ḥasān ibn Abī al-Ḥasān, Yasār al-

Baṣrī, Abū Sa’īd.99 Menurut Ismā’īl ibn ‘Uliyyah, beliau meninggal pada

bulan Rajab tahun 110 H.100

Guru-guru beliau dalam bidang hadis antara lain : Usāmah ibn

Zaid, Anas ibn Mālik, Sa’īd ibn Ubādah, ‘Abdullāh ibn ‘Abbās, Abī

Bakrah, Abī Hurairah, Anas ibn Ḥākim, dan yang lainnya. Sedangkan

murid-murid beliau antaralaian : Ishāq ibn Rabī’, Ismā’īl ibn Muslim,

Mubārak ibn Faḍālah, Mālik ibn Dīnār, Gālib al-Qaṭṭān, Abān ibn Ṣālih,

dan yang lainnya.

99 Syihāb al-Dīn Aḥmad ibn ‘Alī ibn Ḥajār al-‘Asqalanī, Tahżīb al-Tahżīb, Juz. 1, h. 388.100 Jamāl al-Dīn Abī al-Hajjāj Yūsuf al-Mazī, Tahżīb al-Kamāl fī Asmā` al-Rijāl, Juz. 6, h.

126

Page 68: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

53

Penilaian kritikus hadis tehadap beliau : (a) Muḥammad ibn Sa’ad,

menilainya ṡiqqat, ma’mūn. (b) Mūsā ibn Ismā’īl, mengatakan bahwa

Ḥasān adalah syaikh ahl Baṣrah.

Natijahnya : Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Yaḥyā

berstatus ṡiqqat, dan ma’mūn. Selain itu, antara beliau dengan gurunya,

yakni Abī Bakrah adalah “Muttasil”, karena mereka saling bertemu.

5. Abī Bakrah (telah dijelaskan di halaman 46)

Nama lengkap beliau adalah Nufai’ ibn al-Ḥāriṡ ibn Kaladah ibn

‘Amr ibn ‘Allāj ibn Abī Salamah, Abū Bakrah al-Ṡaqafī.

c. Kesimpulan Penelitian Sanad Hadis

Berdasarkan pemaparan tentang jarh wa ta’dil periwayat di atas, maka

dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Adanya ketersambungan sanad antara periwayat yang satu dengan

periwayat yang lainnya. Artinya, para periwayat saling bertemu dan benar-

benar menerima hadis dari periwayat diatasnya sehingga terdapat

keterkaitan guru dan murid diantara mereka. Selain itu lambang lafaz

periwayatan yang digunakannya ialah ḥaddaṡanā, akhbaranā, qāla, ‘an,

ḥaddaṡanī, dan sami’tu.

- Periwayat hadis pada umumnya mereka semua adalah ‘adil dan ḍabit.

Dalam artian, mereka kuat hafalan hadisnya dan mampu menyampaikan

hadis tersebut kepada orang lain dengan baik. Akan tetapi ada satu orang

Page 69: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

54

yang dinilai cacat dengan pernyataan ḍa’īf, yakni al-Mubārak (terdapat

dalam hadis Aḥmad ibn Ḥanbal dari jalur ‘Affān ibn Muslim), sehingga

dapat disimpulkan bahwa kualitas hadis ini ḍa’īf. Namun terdapat penguat

dari jalur lain (terdapat muttabi’ bagi al-Mubārak, yakni ‘Auf) yang

terdapat dalam jalur Imām al-Bukhārī. Tanpa perlu melakukan penelitian,

penulis beranggapan bahwa semua hadis yang terdapat dalam Kitāb Ṣaḥīḥ

al-Bukhārī berkualitas Ṣaḥīḥ. Menurut imam adz-Dzahabi, Ṣaḥīḥ al-

Bukhārī adalah sebuah buku Islam yang paling agung sesudah al-

Qur’an.101 Dengan adanya penguat dari jalur Imām al-Bukhārī tersebut,

maka kualitas hadis ini menjadi Ḥasan li Ghairih.102

101 Hussein Bahreisy, Himpunan Hadits Pilihan Hadits Shahih Bukhari (Surabaya: al-Ikhlas, 1992), h. Ix.

102 Ḥadīṡ Ḥasan li gairih adalah ḥadīṡ ḍa’īf yang karena perawinya buruk hafalannya(su`u al- ḥifẓi), tidak dikenal identitasnya dan menyembunyikan kecacatan (mudallis) yang naikderajatnya menjadi Ḥasan li gairih karena dibantu oleh hadis-hadis lain yang semisal dansemakna atau karena banyak perawi yang meriwayatkannya (mempunyai muttabi’ atau syahid).

Page 70: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

55

Kualitas Perawi Hadis Dari Aḥmad ibn Ḥanbal

Tabel A

No Nama Perawi KualitasTahunWafat

MuridTahunWafat

JarakUsianya

1 Abī BakrahSeorangSahabat

52 HḤasān 110 H 58 Tahun

‘Abd al-Rahmān Tt Tt

2 ‘Abd al-RahmānṠiqqahṢahīh

Tt ‘Uyainah Tt Tt

3 ‘Uyainah ṠiqqahṢadūq

TtYaḥyā 198 H Tt

Muḥ. Ibn Bakr 204 H Tt

4

Yaḥyā ṠiqqahḤafīẓ 198 H

Aḥmad ibn Ḥanbal 241 H

43 Tahun

Muḥ. Ibn BakrṢiqqahṢahīh 204 H 37 Tahun

5 Aḥmad ibn ḤanbalAhl Fiqh

Ṣālih 241

Tabel. 6. Dari Jalur Muhammad ibn Bakr dan Jalur Yahya

Tabel B

No Nama Perawi KualitasTahunWafat

MuridTahunWafat

JarakUsianya

1 Abī BakrahSeorangSahabat

52 HḤasān 110 H 58 Tahun

‘Abd al-Rahmān - H - H

2 ḤasānṠiqqah

Ma’mūn 110 H Mubārak 165 H 55 Tahun

3 Mubārak Ḍa’īf 165 H ‘Affān ibn Muslim 220 H 55 Tahun

4 ‘Affān ibn MuslimṠiqqah

Muttaqīn 220 H Aḥmad ibn Ḥanbal 241 H 21 Tahun

5 Aḥmad ibn ḤanbalAhl Fiqh

Ṣālih 241 H

Tabel. 7. Dari Jalur ‘Afan ibn Muslim

Page 71: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

56

2. Penelitian Matan Hadis

Kritik matan hadis termasuk kajian yang jarang dilakukan oleh

muhaddiṡin jika dibandingkan dengan kegiatan mereka terhadap kritik sanad

hadis. Tindakan tersebut bukan tanpa alasan, menurut mereka bagaimana

mungkin dapat dikatakan hadis Nabi saw. kalau tidak ada silsilah yang

menghubungkan kita sampai kepada sumber hadis (Nabi Muhammad saw).

Kalimat yang baik susunan katanya dan kandungannya sejalan dengan ajaran

Islam, belum dapat dikatakan sebagai hadis apabila tidak ditemukan rangkaian

periwayat yang sampai kepada Rasulullah saw. Sebaliknya, tidaklah bernilai

sanad hadis yang baik kalau matannya tidak dapat dipertanggungjawabkan

keabsahannya.103

a. Asbāb al-Wurūd al-Ḥadīṡ

Untuk memahami sebuah hadis, tidak cukup hanya mendalami maknanya

secara tekstual, akan tetapi harus pula memahami apa yang menjadi latar

belakang hadis tersebut keluar dari lisan mulia Rasulallah saw.

Asbāb al-Wurūd dipahami sebagai :

علم يعرف به أسباب ورود احلديث ومناسباته

Ilmu yang menerangkan sebab-sebab datangnya hadis dan munasabah-

munasabahnya.104

103 Bustamin dan M. Isa H. A. Salam, Metodologi Kritik Hadis (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2004), h. 59-60

104 M. Hasbi ash-Shiddieqy, Pokok-pokok Ilmu Dirayah Hadis (Jakarta: Bulan Bintang,1981), Cet ke-5, Jilid.2, h. 296.

Page 72: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

57

Dapat disimpulkan bahwa asbāb al-wurūd ini menjelaskan kronologis

kejadian yang melatarbelakangi sebuah hadis. Faidah dari mengetahui asbāb

al-wurūd sebuah hadis adalah untuk membantu dalam menjelaskan maksud

kandungan hadis tersebut.105

Ibn Taimiyah berkata: “Mengetahui sebab itu menolong dalam memahami

hadis dan ayat al-Qur’an, sebab mengetahui sebab itu dapat mengetahui

musabbab (akibat).”106

Setelah dilakukan pencarian, akhirnya dapat diketahui bahwa hal yang

melatarbelakangi munculnya hadis tentang kepemimpinan perempuan ini

adalah sebagai berikut :

Dari Abī Bakrah, ia berkata bahwa Nabi saw. mengucapkan hadis ini

ketika mengetahui bahwa orang-orang Persia telah menunjuk seorang

perempuan untuk memimpin mereka setelah raja Kisra meninggal. Kemudian

Nabi saw. bertanya:“Siapa yang menggantikan kepemimpinannya? Jawabnya:

“Mereka telah mempercayakan kekuasaan kepada putrinya.” Saat itulah Nabi

saw bersabda: “Tidak akan beruntung suatu kaum jika dipimpin oleh seorang

perempuan.” 107

105 Said Agil Munawwar dan Abdul Mustaqim, Asbab al-Wurud Studi Kritis Hadis Nabi:Pendekatan Sosio Historis Kontekstual (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), Cet ke-1, h.14. LihatKitab Asbāb Wurūd al-Ḥadīs karya Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī (Beirut: Daar al-Kutub al-‘Alamiyyah), h.10

106 Fatchur Rahman, Ikhtisar Musthalahul Hadis (Bandung: PT. al-Ma’arif, 1987), Cet ke-5, h. 286. Lihat juga dalam kitab Majmu’ Fatawa Syaikh al-Islam ibn Taimiyyah yang disusun olehSyaikh Abdurrahman ibn Muhammad ibn Qasim (Riyadh: Daar ‘Alam al-Kutub), v.1, h.111.

107 Ibn Hamzah al-Husaini al-Hanafi al-Damsyiqi, Asbabul Wurud; Latar Belakang HistorisTimbulnya Hadis-hadis Rasul (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Cet Ke-1, v.3, h.151.

Page 73: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

58

b. Perbandingan Dengan al-Qur’an

Salah satu kriteria keshahihan matan hadis ialah tidak bertentangan dengan

al-Qur’an. Penelitian dengan pendekatan ini biasanya yang diteliti adalah

kesesuaian antara matan hadis dengan al-Qur’an. Apabila matan suatu hadis

bertentangan dengan ayat al-Qur’an dan kedudukannya tidak mungkin

dikompromosikan, maka hadis tersebut tidak dapat diterima dan dinyatakan

sebagai hadis ḍa’īf. 108

Penulis menemukan ayat al-Qur’an yang secara langsung mendukung

hadis yang penulis teliti, yaitu pada surat an-Nisa [4]: 34:

ل ٱ ن ء .....ٱ“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita…” 109

Dalam fikih politik (siyasah) maupun fikih pernikahan (munakahah),

kaum perempuan acap dipandang tak berhak menjadi pemimpin sebagai

kepala pemerintahan maupun kepala keluarga.110

Imam al-Qurthubi,111 mengataka bahwa para lelaki (suami) didahulukan

diberi hak kepemimpinan karena lelaki berkewajiban memberi nafkah kepada

wanita dan membela mereka, lelaki juga yang hanya menjadi penguasa hakim,

dan ikut bertempur. Sedangkan semua itu tidak terdapa dalam perempuan.

108 Nawir Yuslem, Ulum al-Hadis (ttp: PT. Mutiara Sumber Widya, 2001), h. 365.109 Kementerian Agama Republik Indonesia, al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: PT.

Sinergi Pustaka, 2012), h. 108110 Nasaruddin Umar, Fikih Wanita Untuk Semua (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2010),

h. 169.111 Imam al-Qurthubi, Tafsir al-Qurthubi (Jakarta:Pustaka Azzam, 2008), Vol. 4, h.392

Page 74: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

59

Selain itu, al-Zamakhsyari menyatakan bahwa tugas laki-laki memimpin

perempuan sebagaimana pemimpin memimpin rakyat dalam bentuk perintah,

larangan, dan yang semacamnya.112 Meskipun ayat di atas berbicara mengenai

kepemimpinan laki-laki dalam sektor rumah tangga, namun ayat tersebut

kerap kali digunakan sebagai senjata untuk melarang perempuan terjun dalam

dunia kepemimpinan, khususnya kepemimpinan Negara.

c. Perbandingan Dengan Hadis Lain

Ulama hadis sepakat bahwa tidak diterima suatu hadis yang bertentangan

dengan hadis yang telah mempunyai status yang tetap dan jelas.113

Berikut adalah perbandingan matan hadis-hadis kepemimpian perempuan

Tabel. 8. Perbandingan Matan Hadis Kepemimpinan Perempuan

112 Nasaruddin Umar, Fikih Wanita Untuk Semua,, h. 174.113 Nawir Yuslem, Ulum al-Hadis, h. 368.

No Mukharrij Matan Hadis

1

خ

عليه وسلم أن صلى ا أهل فارس قد ملكوا عليهم بنت كسرى قال قال لما بـلغ رسول الن يـفلح قـوم ولوا أمرهم امرأة

2 عليه وسلم أن فار ا بـلغ النيب صلى ا بكلمة أيام اجلمل لم ابـنة سا ملكوا لقد نـفعين ا

كسرى قال لن يـفلح قـوم ولوا أمرهم امرأة

3 تا هلك كسرى قال من عليه وسلم لم صلى ا عته من رسول ا بشيء مس عصمين ا

عليه وسلم لن يـفلح قـوم ولوا أمرهم امرأة استخلفوا قالوا ابـنته فـقال النيب ....صلى ا

4 نا هلك كسرى قال من عليه وسلم لم صلى ا عته من رسول ا بشيء مس عصمين ا

لن يـفلح قـوم ولوا أمرهم امرأة استخلفوا قالوا بنته قال

5

حم

قال لن يـفلح قـوم أسندوا أمرهم إىل امرأة

6 يـقول لن يـفلح قـوم أسندوا أمرهم إىل امرأة

7 لن يـفلح قـوم متلكهم امرأة

Page 75: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

60

Berdasarkan redaksi hadis yang diriwayatkan oleh Imām al-Bukhārī

sebanyak dua kali, Imām al-Tirmidżī sebanyak satu kali, Imām al-Nasā`ī

sebanyak satu kali, dan Imām Aḥmad ibn Ḥanbal sebanyak tiga kali, terlihat

terdapat beberapa perbedaan dalam menuliskan redaksinya.114 Berikut adalah

perbedaan redaksinya :

No Mukharrij Redaksi Matan Yang Digunakan

1 خ2لن يـفلح قـوم ولوا أمرهم امرأة ت

3 ن

4 حمإىل امرأة لن يـفلح قـوم أسندوا أمرهم

امرأة لن يـفلح قـوم متلكهم

Tabel. 9. Perbedaan Redaksi Matan Yang Digunakan

Dari ketiga matan hadis di atas, perbedaan terlihat dari segi penggunaan

katanya, yaitu wallaw amrahum, asnadū amrahum, dan tamlikuhum yang

mempunyai arti menyerahkan, menyandarkan, dan menguasakan urusan.

Meskipun terdapat perbedaan redaksi matan, namun tidak terdapat

pertentangan dari segi maknanya. Secara umum, hadis di atas menyampaikan

114 Lihat pada kitab karya Imām al-Bukhārī, Matān Masykūl al-Bukhārī (Beirut: Daar al-Fikr, 2006) Juz 3, h. 89 dan Juz 4, h.265. Kitab karya Muḥammad ibn ‘Īsā ibn Saurah, al-Jāmi’ al-Ṣaḥīḥ al-Tirmiżī (Beirut: Daar Ahyai al-Turasi al-‘Arabi, 1995) Juz 4, h.527. Kitab karya Jalāl al-Dīnal-Suyūṭī, Sunan al-Nasā`ī bi Syarḥ al-Ḥāfiẓ Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī (Beirut: Daar al-Fikr, 1930), Juz 8,h.227. Kitab karya Abū ‘Abdillāh Aḥmad ibn Ḥanbal, Musnad Aḥmad ibn Ḥanbal (Beirut:Muassasah al-Risalah, 1995) kitab Musnad penduduk Bashrah, Bab Hadis Abi Bakrah Nafi’ ibn al-Haris ibn Kaldah, Juz. 24, h.43, h.120 dan h.149.

Page 76: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

61

suatu berita bahwa tidak akan bahagia suatu kaum apabila dipimpim oleh

seorang perempuan.115

d. Pendekatan Sejarah

Dalam pendekatan ini, penulis akan melihat kepada dua kejadian. Pertama,

kejadian dimana Nabi saw. mengeluarkan hadis ini. Kedua, kejadian yang

menyebabkan sahabat Abu Bakrah mengeluarkan kembali periwayatan hadis

ini dari Nabi saw.

Kejadian pertama yang menyebabkan Nabi saw. mengeluarkan hadis ini

adalah ketika Nabi saw. mendengar berita dari salah seorang sahabat tentang

pengangkatan seorang perempuan bernama Buwaran binti Syairawaih bin

Kisra yang diangkat menjadi pemimpin di Persia setelah raja Kisra meninggal.

Kemudian Nabi saw. bersabda Tidak akan beruntung suatu kaum jika

dipimpin oleh seorang perempuan. 116

Kejadian kedua yang menyebabkan sahabat Abu Bakrah mengeluarkan

kembali hadis ini yang diperkirakan telah dituturkan oleh Nabi saw. 25 tahun

yang lalu adalah peristiwa Perang Jamāl (perang unta). Perang ini terjadi di

Bashrah pada tahun 656 M. Perang ini adalah antara pasukan Alī dan ‘Aisyah

yang dipicu karena karena pembunuhan Khalīfah Uṡmān di Madinah. Ketika

‘Alī menjabat sebagai khalīfah, terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh

‘Aisyah dengan alasan bahwa ‘Alī tidak mau menghukum para pembunuh

115 Abdurrahman al-Baghdadi, Emansipasi, Adakah Dalam Islam (Jakarta: Gema InsaniPress, 1997), h. 176.

116 Muḥammad ibn ‘Abd al-Raḥmān al-Mubārakfūrī, Tuḥfat al-Aḥwāzī bi Syarḥ Jāmi’ al-Tirmizī (Beirut: Daar al-Kutub al-ilmiyyah, 1990), Juz.VI, h.447.

Page 77: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

62

‘Uṡmān.117 Disaat perang Jamāl ini akan berlangsung, sahabat Abu Bakrah

merasakan kegelisahan yang luar biasa, haruskah ia mengangkat senjata

terhadap ‘Alī, saudara sepupu Nabi saw. dan Khalīfah yang sah, ataukah ia

harus mengangkat senjata terhadap ‘Aisyah, istri tercinta Nabi saw ?? Pada

akhirnya, meskipun Abu Bakrah sependapat dengan ‘Aisyah, namun Abu

Bakrah memutuskan untuk tidak ikut campur dalam perang Jamāl dengan

alasan hadis tersebut.118

e. Pendekatan Bahasa

Lafadz amrahum dalam hadis di atas menunjukan makna menyerahkan

kepemimpinan secara umum kepada kaum perempuan.119 Hal inilah yang

mengisyaratkan bahwa hadis ini berisi larangan untuk menyerahkan urusan

kepemimpinan umum kepada perempuan.

f. Kesimpulan Penelitian Matan Hadis

Bila dilihat dari redaksi matan-matan hadis di atas, dapat dikatakan bahwa

redaksi matan tersebut berkualitas ṣaḥīḥ. Hal ini disebabkan matan-matan hadis di

atas tidak bertentangan dengan ayat al-Qur’an. Disamping itu pula, kandungan

matan-matan hadis di atas tidak bertentangan antara satu dan lainnya, meskipun

terdapat perbedaan pada sebagian teks hadisnya.

117 A. Syalabi, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT. al-Husna Rizka, 1997), Cet ke- 1, h.263.

118 Ibnu Hajar al-Asqalani, Fatḥ al-Bārī Syarḥ Ṣaḥīḥ al-Bukhārī (Beirut: Daar al-Ma’rifat,1379 H), Jilid 13, h.56.

119 Ahmad Sarwat, Fiqih Politik, DU Center Press, h. 118.

Page 78: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

63

D. Syarh Hadis

Dalam penjelasan ini, penulis akan mencantumkan beberapa pendapat

ulama maupun pakar ilmuan, diantaranya :

a. Imām al-Ṭabarī

Imām al-Ṭabarī menyatakan bahwa walaupun kita menggunakan hadis

tersebut sebagai dasar hukum, tetapi hanya menyangkut satu masalah

khusus, yaitu bahwa perempuan tidak boleh memegang puncak pimpinan

tertinggi Negara, perempuan tidak bisa menjadi khalifah, selain itu bisa.120

Sekalipun teks hadisnya itu berupa khabār (kalimat berita), namun

mengandung celaan (żam) atas suatu kaum yang menyerahkan kekuasaan

pemerintahannya kepada seorang perempuan berupa ancaman tiadanya

keberuntungan atas mereka. Celaan ini merupakan indikasi adanya

tuntutan yang bersifat pasti (jazm).

b. Imam asy-Syaukani

Nama lengkap beliau adalah Muhammad ibn ‘Ali ibn Muhammad ibn

Abdullah al-Syaukani. Beliau dilahirkan pada bulan Dzulqa’dah 1173 H

dan wafat pada bulan Jumadil Akhir 1250 H. Beliau adalah seorang ulama

besar, hakim, ahli fiqih dan mujaddid di Yaman.

Dalam kitabnya yang berjudul Nail al-Authar, beliau berpendapat

bahwa dalam hadis ini terdapat dalil yang menunjukan bahwa seorang

120 Lily Zakiah Munir (ed), Memposisikan Kodrat dan Perubahan Dalam Persfektif Islam(Bandung: Mizan, 1999), h. 72.

Page 79: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

64

wanita bukanlah orang yang pantas dan berhak menjadi pemimpin.

Bahkan tidak halal bagi suatu kaum mengangkat seorang wanita sebagai

pemimpin. Sedangkan menjauhkan diri dari perkara yang membawa

kepada ketidakbahagiaan adalah wajib.121

Dari pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Imam al-Syaukani

menyatakan perempuan tidak boleh menjadi pemimpin, dengan alasan

perempuan tidak termasuk ahli dalam hal kepemimpinan, disamping untuk

menghindari hal yang dapat menyebabkan ketidakberuntungan.

c. Imām al-Bagawī

Imām al-Bagawī ini merupakan seorang ahli tafsir, hadis, dan ulama

fiqih dari mazhab Syafi’i. Beliau dilahirkan pada tahun 436 H dan wafat

pada tahun 516 H.122

Mengenai persoalan hadis kepemimpinan perempuan, Imām al-Bagawī

tidak menyatakan apakah perempuan itu boleh atau tidak menjadi seorang

pemimpin. Akan tetapi, dalam kitabnya berjudul Syarḥ al-Sunnah, beliau

menyatakan bahwa para ulama sepakat bahwa perempuan tidak boleh

menjadi pemimpin dan juga hakim.

Alasannya ialah karena pemimpin harus keluar rumah mengurusi

permasalahan jihad dan urusan kaum muslim. Sedangkan perempuan

adalah aurat dan tidak boleh keluar rumah. Perempuan itu lemah, tidak

121 Muḥammad ‘Alī ibn Muḥammad Al-Syaukānī, Nail al-Auṭār : Kitāb al-Aqḍiyah wa al-Aḥkām : Bābu al-Man’i min wilāyah al-Mar`ah.... (Beirut:Daar al-Fikr, 1989), Jilid 9, h.168.

122 http://id.wikipedia.org/wiki/al-baghawi Diakses pasa 12 April 2014, pukul 20.03

Page 80: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

65

mampu menjelaskan setiap urusan, karena mereka kurang akal dan

agamanya. Kemudian memutuskan perkara adalah tanggung jawab yang

begitu urgent. Oleh karena itu yang menyelesaikannya adalah orang yang

tidak memiliki kekurangan, yaitu laki-laki.123

123 Abū Muḥammad al-Ḥusain ibn Mas’ūd al-Bagawī, Syarḥ al-Sunnah ; Tahqiq, Takhrijdan Komentar Syu’aib al-Arnauth dan Muhammad Zuhair (Jakarta: Pustaka Azzam), juz.6, h.60.

Page 81: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

66

BAB IV

PEMAHAMAN MASYARAKAT BABAKAN TERHADAP HADIS

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

Pada bab ini, penulis akan memaparkan tentang gambaran masyarakat

Babakan yang menjadi obek penelitian, serta mencari tahu bagaimana pemahaman

dan pandangan mereka terhadap hadis kepemimpinan perempuan.

A. Sekilas Gambaran Masyarakat Babakan Purbaratu Tasikmalaya

Sebelum membahas tentang pemahaman masyarakat Babakan terhadap

hadis kepemimpinan perempuan serta pandangannya terhadap kepemimpinan

perempuan, penulis akan memaparkan dahulu tentang gambaran daerah tersebut.

1. Letak Geografis Kampung Babakan

Dalam Kamus Bahasa Sunda, Babakan di artikan sebagai kampung baru

yang sengaja didirikan di tempat yang semula tidak ada penghuninya.124 Lahan

yang dijadikan sebagai kampung Babakan awalnya adalah sebuah hutan kecil,

kemudian dibangun sebuah kampung kecil pula. Hal yang melatar belakangi

penamaan Babakan karena kampung yang baru dan kecil luas wilayahnya.125

Babakan merupakan salah satu nama kampung yang berada di Kelurahan

Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat. Kampung

Babakan terletak pada ketinggian sekitar 300 - 400 meter di atas permukaan laut,

124 R.A Danadibrata, Kamus Basa Sunda (Bandung: Kiblat Buku Utama, 2006), h. 46125 Berdasarkan wawancara dengan kokolot (sesepuh) kampung Babakan pada hari

Senin, 9 Juni 2014 pukul 09.30 WIB

Page 82: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

67

dengan topografi dataran rendah. Suhu udara di kampung ini rata-rata 24 – 29 C

dengan banyaknya curah hujan 46,50 MM. Luas wilayah kampung Babakan

adalah 8,33 ha. Kampung Babakan ini terdiri dari 1 Rumah Warga, yaitu RW 04

dan 3 Rumah Tangga, yaitu RT 01, 02 dan 03.126

Kampung Babakan berada di ujung selatan kelurahan Purbaratu sehingga

posisinya langsung berbatasan dengan kelurahan lain. Secara geografis, batas-

batas wilayah kampung Bababakan adalah sebagai berikut :

Sebelah Barat : Kampung Cintapada Kelurahan Setianegara

Sebelah Timur : Kampung Purbasari Kelurahan Purbaratu

Sebelah Utara : Kampung Cikareo Kelurahan Purbaratu

Sebelah Selatan : Kampung Leuwigenta Kelurahan Setianegara

Jumlah penduduk di kampung Babakan sebanyak 211 orang laki-laki dan

237 orang perempuan, total seluruhnya adalah 448 orang dengan jumlah kepala

keluarga (KK) 146 KK.127

Di kampung ini terdapat satu Taman Kanak-kanak, yaitu TK Miftahul

‘Ulum. Di TK inilah anaka-anak kampung Babakan memulai belajar mengenal

huruf alfabet, belajar membaca, mengenal angka, belajar berhitung, dan belajar

bernyanyi. Anak-anak belajar selama 2 jam dalam sehari, mulai dari pukul 08.00

sampai pukul 10.00. Waktu yang harus ditempuh oleh anak-anak di TK ini adalah

126 Data ini sesuai dengan data yang didapatkan oleh penulis di Kantor KelurahanPurbaratu pada tanggal 05 Juni 2014 pukul 10.00 WIB.

127 Data ini berdasarkan rekapan data pada bulan Januari 2014 dari ketua RW 04Babakan pada tanggal 05 Juni 2014 pukul 14.30 WIB.

Page 83: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

68

selama 3 tahun, yakni dari usia 4 sampi 7 tahun. Selain itu, belajar di TK juga

merupakan persyaratan untuk bisa masuk ke Sekolah Dasar. Di kampung ini,

anak-anak di haruskan masuk TK dahulu sebelum masuk SD.

Selain TK, di kampung Babakan terdapat satu Sekolah Agama, yaitu

Sekolah Agama Miftahul ‘Ulum. Di sekolah ini anak-anak belajar ilmu tentang

agama, baik dari mulai belajar iqra, praktik shalat, menghafal juz’ama, belajar

akhlak, dan lain-lain. Anak-anak belajar mulai pukul 13.00 sampai pukul 15.00.

Waktu yang ditempuh oleh anak-anak di Sekolah Agama ini adalah selama 6

tahun, sama dengan Sekolah Dasar. Jadi, di kampung Babakan, anak-anak yang

belajar di Sekolah Dasar harus belajar pula di Sekolah Agama. Pukul 07.30

sampai 12.00 anak-anak belajar di Sekolah Dasar dan pukul 13.00 sampai 15.00

belajar di Sekolah Agama.

Selain terdapat Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Agama Miftahul

‘Ulum, terdapat pula Sekolah Dasar Negeri Purbaratu IV. Sekolah Dasar (SD) ini

merupakan pembatas antara Kampung Babakan dengan Kampung Cikareo, dan

letaknya di kelilingi oleh pesawahan.

Pola pekerjaan masyarakat sebagian besar adalah petani. Ini dikarenakan

potensi lahan bidang pertanian yang begitu luas, yakni sebesar 4,26 ha. Selain itu,

penanaman jagung, kacang tanah dan ketela juga dilakukan di samping-samping

pesawahan. Di samping sebagai petani, ada pula masyarakat yang bekerja sebagai

penenun dan penjahit tikar mendong, namun propesi ini lebih banyak dilakukan

Page 84: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

69

oleh kaum ibu-ibu, karena pekerjaan tersebut dilakukan di waktu senggang ketika

pekerjaan rumah tangganya sudah selesai.

2. Data Penelitian

Dalam penelitian ini, responden yang menjadi objek penelitian adalah 74

orang yang mewakili dari seluruh masyarakat kampung Babakan. Selain itu,

alasan penulis mengambil kampung Babakan ini adalah ketika penulis melakukan

survey terkait pemilihan umum, penulis manemukan pemahaman responden yang

mengatakan bahwa perempuan tidak diperbolehkan untuk menjadi pemimpin,

terutama Presiden Negara. Menurutnya perempuan lebih pantas untuk bekerja di

dalam rumah, mendidik seorang anak dan melayani sang suami. Selain itu,

kampung Babakan terkenal sebagai kampung yang Islami. Dalam artian,

masyarakat di kampung ini tidak terlalu neko-neko dan selalu berpegang pada apa

yang ada di zaman dahulu. Sebagai contoh, kalau kata ulama dulu A, mereka juga

memahaminya tetap dengan A, perempuan berkerudung semua kalau ke luar

rumah, dan lain-lain.

74 responden ini terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan

sehingga terjadi keseimbangan antara objek yang dikaji oleh peneliti, bukan hanya

laki-laki saja maupun perempuan. Dengan latar belakang usia, pendidikan, dan

profesi yang berbeda dari responen, maka pemahamannya pun berbeda pula.

Untuk itu, penulis akan membuat tabel-tabel hasil dari penelitian, guna untuk

mempermudah pembaca untuk memahami hasil penelitian ini.

Page 85: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

70

Adapun daftar nama-nama responden dan arsip yang berkaitan dengan

penelitian ini, penulis akan mencantumkannya dalam lampiran di akhir skripsi ini.

Untuk gambaran umum mengenai responden dapat dilihat pada tabel-tabel

di bawah ini

Tabel I

Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

1 Laki-laki 37 50%

2 Perempuan 37 50%

Total 74 100%

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah responden anatara laki-laki dan

perempuan adalah sama, masing-masing berjumlah 37 orang dengan prosentase

50%, sehingga jumlah keduanya adalah 100%. Hal ini dikarenakan dalam

pengambilan sampel, penulis menggunakan metode pengambilan Sample Strata

dengan melihat karakteristik perbedaan jenis kelamin, yakni sebanyak 74 orang

(37 orang laki-laki dan 37 orang perempuan).

Adapun alasan penulis mengambil sample 74 orang adalah karena jumlah

penduduk masyarakat Babakan sebanyak 448 orang. Pada bab pendahuluan,

penulis sudah menjelaskan bahwa sample yang akan di ambil adalah orang yang

berusia di antara 21 sampai 55 tahun. Dari 448 orang masyarakat Babakan,

Page 86: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

71

terdapat 147 orang yang berusia di antara 21 sampai 55 tahun128. Oleh karena itu,

penulis mengambil sample sejumlah setengah lebih satu dari jumlah 147 orang,

yakni sebanyak 74 0rang. Adapun klasifikasi usia responden, akan dipaparkan

pada tabel selanjutnya.

Tabel II

Latar Belakang Usia Responden

No Usia Jumlah Prosentase

1 21 - 29 Tahun 19 25,68 %

2 30 - 45 Tahun 26 35,13 %

3 46 - 55 Tahun 29 39,19 %

Total 74 100 %

Usia responden dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori usia,

yakni usia 21 - 29 tahun sebagai dewasa awal, usia 30 - 45 tahun sebagai dewasa

madya, dan usia 46 - 55 tahun sebagai dewasa akhir. Alasan penulis memulai

klasifikasi usia dengan 21 tahun adalah karena di usia ini, orang mulai menginjak

masa kedewasaan dan pola pikirnya pun mulai meluas. Sedangkan untuk batas

akhir klasifikasi usia, penulis mengakhiri dengan usia 55 tahun, hal ini

dikarenakan orang di usia tersebut atau pun di atasnya sudah mulai lupa akan hal-

128 Dari 448 orang masyarakat Babakan, orang yang berusia di antara 0 sampai 20 tahunsebanyak 193 orang, yang berusian di antara 21 sampai 55 tahun sebanyak 147 orang dan yangberusia 56 tahun ke atas sebanyak 108 orang. Data ini didapat berdasarkan klasifikasi yangdilakukan oleh ketua RT 01, 02 dan 03 dan RW. 04 kampung Babakan pada tanggal 05 Juni 2014pukul 17.00 WIB.

Page 87: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

72

hal yang berkaitan dengan pengetahuan serta sudah masa bodoh dengan dunia

yang sedang penulis tekuni.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang berusia 21

- 29 tahun mempunyai jumlah 19 orang (25,68%), responen yang berusia 30 – 45

tahun mempunyai jumlah 26 orang (35,13%) dan responden berusia 43 – 55 tahun

mempunyai jumlah 29 orang (29,19%), sehingga jumlah keseluruhannya 100%.

Tabel III

Latar Belakang Pendidikan Responden

No Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase

1 SD/sederajat 33 44,59 %

2 SMP/sederajat 8 10,81 %

3 SMA/sederajat 19 25,68 %

4 Perguruan Tinggi 14 18,92 %

Total 74 100 %

Latar belakang responden berdasarkan tingkat pendidikan ini dibagi

menjadi empat kategori, yakni Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama

(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi. Dari tabel di atas

dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan terakhir Sekolah Dasar

sebanyak 33 orang (44,59%), yang berpendidikan terakhir Sekolah Menengah

Pertama sebanyak 8 orang (10,81%), yang berpendidikan terakhir Sekolah

Page 88: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

73

Menengah Atas sebanyak 19 orang (25,68%) dan yang berpendidikan terakhir

Perguruan Tinggi sebanyak 14 orang (18,92%).

Dari latar belakang pendidikan responden di atas, dapat disimpulkan

bahwa Sekolah Dasar merupakan pendidikan terakhir yang paling dominan di

antara tingkat pendidikan yang lainnya, ini dikarenakan orang-orang zaman

dahulu yang kurang mementingkan pendidikan. Dalam hal ini ialah responden

yang berusia antara 43 – 55 tahun.

Tabel IV

Latar Belakang Pekerjaan Responden

No Pekerjaan Jumlah Prosentase

1 Petani 15 20,27 %

2 Pedagang 4 5,41 %

3 Pengusaha 6 8,11 %

4 Guru/PNS 8 10,81 %

5 Dokter 2 2,70 %

6 Buruh 13 17,57 %

7 Ibu Rumah Tangga 19 25,67 %

8 Mahasiswa 7 9,46 %

Total 74 100 %

Dari data di atas dapat diketahui bahwa latar belakang pekerjaan

responden yang paling dominan adalah ibu rumah tangga dengan jumlah 19 orang

Page 89: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

74

(25,67%), disusul oleh petani dengan jumlah 15 orang (20,27%), respoden yang

mempunyai pekerjaan sebagai buruh dengan jumlah 13 orang (17,57%), respoden

yang mempunyai pekerjaan sebagai guru/PNS dengan jumlah 8 orang (10,81%),

respoden yang pekerjaannya sebagai mahasiswa sebanyak 7 orang (9,46%),

respoden yang pekerjaannya sebagai pengusaha dengan jumlah 6 orang (8,11%),

respoden yang pekerjaannya sebagai pedagang dengan jumlah 4 orang (5,41%)

dan respoden yang pekerjaannya sebagai dokter dengan jumlah 2 orang (2,70%).

Dari gambaran umum yang berhubungan dengan responden, dimulai dari

jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan, penulis ingin mengetahui lebih

jauh tentang pemahaman mereka terhadap hadis kepemimpinan perempuan dan

pandangannya terhadap kepemimpinan perempuan.

Guna untuk mengetahui itu semua, maka penulis akan melakukan

wawancara langsung kepada 74 responden dengan mengajukkan beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan perempuan. Untuk

mempermudah pemahaman pembaca, maka penulis akan mengkategorikan

pertanyaan-pertanyaan menjadi dua kategori, yaitu pertanyaan yang berkaitan

dengan hadis kepemimpinan perempuan dan pertanyaan yang berkaitan dengan

kepemimpinan perempuan.

B. Pemahaman Masyarakat Babakan Terhadap Hadis Kepemimpinan

Perempuan

Dalam pembahasan ini, penulis akan memaparkan bagaimana pemahaman

masyarakat Babakan terhadap hadis kepemimpinan perempuan. Guna mengetahui

Page 90: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

75

itu, penulis akan melontarkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan hadis

tersebut. Berikut adalah gambarannya.

1. Data Penelitian

Dalam kategori pertanyaan ini, penulis akan berusaha untuk mencari tahu

apakah masyarakat kampung Babakan benar-benar mengetahui hadis tentang

kepemimpinan perempuan dan apakah mereka sepakat dengan kandungan dari

hadis tersebut ?

Tabel 1.1

Apakah anda pernah mendengar atau membaca hadis yang berbicara tentang

kepemimpinan perempuan ??

No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase

1 Pernah Mendengar dan Membaca 6 8,11 %

2 Pernah Mendengar 8 10,81 %

3 Pernah Membaca 17 22,97 %

4 Tidak Pernah Mendengar dan Membaca 43 58,11 %

Total 74 100 %

Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa responden yang pernah mendengar

dan membaca hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan sebanyak 6

orang (8,11%), yang pernah mendengar saja sebanyak 8 orang (10,81%), yang

pernah membaca saja sebanyak 17 orang (22,97%) dan yang tidak pernah

mendengar dan membaca sebanyak 43 orang (58,11%).

Page 91: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

76

Responden yang tidak pernah mendengar dan membaca tentang hadis

kepemimpinan perempuan memiliki jumlah yang paling banyak, mereka adalah

orang-orang awam. Sedangkan responden yang pernah mendengar maupun

membaca hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan adalah para

guru, ustadz dan ajengan.

Tabel 1.2

Bila pernah mendengar ataupun membaca, darimana anda mendapatkan sumber

informasi tersebut ?

No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase

1 Dari Ceramah Ulama/Ustad 8 25,81 %

2 Dari Kitab-kitab 7 22,58 %

3 Dari Buku Bacaan 16 51,61 %

Total 31 100%

Tabel 1.2 ini merupakan pertanyaan lanjutan dari pertanyaan sebelumnya,

yakni pertanyaan bagi responden yang pernah mendengar ataupun membaca hadis

yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan. Pada tabel 1.1, dapat kita

ketahui bahwa responden yang pernah mendengar maupun membaca hadis yang

berbicara tentang kepemimpinan perempuan berjumlah 31 orang (dari 74 orang).

Oleh sebab itu, pada tabel 1.2 ini total responden sebanyak 31 orang, karena 43

responden tidak pernah mendengar maupun membaca hadis yang berbicara

tentang kepemimpinan perempuan.

Page 92: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

77

Dari Tabel 1.2 dapat kita ketahui bahwa sumber yang memberikan

informasi kepada responden yang pernah mendengar maupun membaca hadis

yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan sangatlah berbeda-beda.

Responden yang mendapatkan informasi dari ceramah Ulama atau Ustad

berjumlah 8 orang (25,81%), yang mendapatkan informasi dari kitab-kitab

berjumlah 7 orang (22,58%) dan yang mendapatkan informasi dari buku bacaan

berjumlah 16 orang (51,61%).

Tabel 1.3

Suatu kaum tidak akan bahagia apabila menyerahkan urusannya kepada

perempuan. Apakah anda setuju dengan ungkapan hadis tersebut ??

No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase

1 Sangat Setuju 14 18,92 %

2 Setuju 49 66,22 %

3 Tidak Setuju 11 14,86 %

Total 74 100 %

Dari tabel 1.3 di atas dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan

sangat setuju dengan ungkapan hadis suatu kaum tidak akan bahagia apabila

menyerahkan urusannya kepada perempuan berjumlah 14 orang (18,92%),

sedangkan yang menyatakan setuju sebanyak 49 orang (66,22%) dan yang

menyatakan tidak setuju berjumlah 11 orang (14,86%).

Page 93: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

78

Semua responden menyatakan ungkapannya bukan tanpa alasan. Ada

beberapa alasan yang menjadi acuan mengapa mereka menyatakan sangat setuju,

setuju, dan tidak setuju. Untuk mengetahui alasannya, dapat kita lihat pada

halaman 77.

Tabel 1.4

Apakah anda paham dengan maksud kandungan hadis di atas ??

No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase

1 Paham 41 55,41 %

2 Tidak Paham 33 44,59 %

Total 74 100 %

Pada tabel 1.4 ini, kita dapat mengetahui apakah masyarakat Babakan

benar-benar paham atau tidak dengan maksud hadis suatu kaum tidak akan

bahagia apabila menyerahkan urusannya kepada perempuan. Ternyata dari 74

responden yang penulis wawancarai, 41 orang (55,41%) paham dengan maksud

kandungan hadis tersebut, sedangkan 33 orang (44,59%) tidak paham dengan

maksud hadis tersebut.

2. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pengumpulan, pengelompokan dan analisis

data berdasarkan tabel-tabel yang sudah penulis sajikan di atas, dapat disimpulkan

bahwa masing-masing responden memiliki pemahaman yang beragam dalam

Page 94: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

79

memahami hadis kepemimpinan perempuan. Berikut adalah poin-poin dari

pemahaman mereka :

a. Sebagian besar masyarakat Babakan tidak begitu mengetahui hadis

yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan. Meskipun ada yang

mengetahuinya, namun hanya sebagian saja, itupun mereka yang

memiliki wawasan luas (seperti guru, ustad dan ajengan).

b. Mengenai pemahaman terhadap hadis kepemimpinan perempuan,

setelah penulis paparkan arti hadisnya, yakni suatu kaum tidak akan

bahagia apabila menyerahkan urusannya kepada perempuan, sebagian

besar masyarakat Babakan ternyata memahami maksud hadis tersebut,

sehingga 63 orang (dari 74 orang yang diwawancarai) mengatakan

setuju dengan apa yang dikatakan hadis itu. Berikut adalah alasan-

alasan yang mereka tuturkan :

1. Perasaan perempuan terlalu halus, sehingga semua kebijakan

yang dilakukan akan berdasarkan perasaannya (seperti kasihan)

bukan berdasarkan rasio yang logis.

2. Perempuan mempunyai fisik yang tidak begitu kuat dan

sebanding dengan laki-laki, sehingga tidak akan kuat untuk

menjadi pemimpin yang harus menghadapi banyaknya cobaan.

3. Jiwa perempuan cenderung gampang menyerah. Ini berbeda

dengan lak-laki yang dikenal pantang menyerah meskipun

menghadapi masalah yang berat.

Page 95: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

80

4. Perempuan mempunyai tugas khusus yang sangat penting,

yakni mengurus dan bertanggung jawab atas rumah tangganya,

mengurus suami dan mengurusanak-anak.

5. Perempuan tidak mampu bersikap tegas dalam memutuskan

suatu kebijakan. Semua yang diputuskannya akan berdasarkan

perasaan hati bukan berdasarkan benar dan salah.

Adapun yang menyatakan tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh

hadis tersebut ialah dengan alasan :

1. Kebahagian itu dapat dirasakan ketika warga yang menjadi

daerah kepemimpinan seorang pemimpin merasa nyaman dan

senang atas kepemimpinannya, bukan karena jenis kelamin

seorang pemimpin.

2. Dalam mengemban urusan kepemimpinan tidak dilihat dari

jenis apa yang memimpin, laki-laki ataupun perempuan, tetapi

tergantung kepada kemampuan dan kesanggupannya untuk

memimpin.

3. Semua orang berhak untuk menjadi seorang pemimpin jika dia

mampu dan sanggup untuk menjalaninya, karena tidak ada

kewajiban yang mengharuskan bahwa laki-laki yang berhak

menjadi pemimpin.

Page 96: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

81

C. Pandangan Masyarakat Babakan Terhadap Seputar Kepemimpinan

Perempuan

Setelah mengetahui bagaiman pemahaman masyarakat Babakan terhadap

hadis kepemimpinan perempuan, sekarang penulis akan mencari tau bagaimana

pandangan mereka terhadap kepemimpinan perempuan.

1. Data Penelitian

Dalam hal ini, penulis akan memberikan beberapa pertanyaan yang

berkaitan dengan kepemimpinan perempuan. Berikut adalah bentuk pertanyaan

dan tanggapan mereka terhadap kepemimpinan perempuan.

Tabel 2.1

Menurut anda, apakah jenis kelamin seorang pemimpin itu penting dalam hal

kepemimpinan ?

No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase

2 Penting 48 64,86 %

3 Tidak Penting 26 35,14 %

Total 74 100 %

Dari tabel 2.1 dapat kita ketahui bahwa responden yang menyatakan

bahwa jenis kelamain seorang pemimpin itu penting sebanyak 48 orang (64,86%),

dan yang menyatakan tidak penting sebanyak 26 orang (35,14%).

Page 97: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

82

Responden yang menyatakan jenis kelamin seorang pemimpin itu penting

mendominasi dari yang lainnya, hal ini dikarenakan orang-orang di kampung ini

sebelum mengenal lebih jauh calon seorang pemimpin, terlebih dahulu mereka

melihat apa jenis kelamin dari calon pemimpin, laki-laki ataukah perempuan.

Tabel 2.2

Berbicara mengenai kepemimpinan, apakah anda setuju dengan anggapan yang

mengatakan bahwa pemimpin haruslah seorang laki-laki ?

No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase

1 Sangat Setuju 6 8,11 %

2 Setuju 42 56,76 %

3 Tidak Setuju 26 35,13 %

Total 74 100 %

Dari tabel 2.2 menunjukan bahwa responden yang menyatakan sangat

setuju dengan anggapan yang menyatakan bahwa pemimpin haruslah seorang

laki-laki sebanyak 6 orang (8,11%), yang menyatakan setuju sebanyak 42 orang

(56,76%) dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 26 orang (35,13%).

Mereka menyatakan hal yang demikian bukan tanpa alasan. Untuk

mengetahui alasannya, dapat kita lihat pada pertanyaan selanjutnya, yakni pada

tabel 2.3 dan 2.4.

Page 98: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

83

Tabel 2.3

Bila anda setuju, apa alasan yang mendasari anda menyatakan demikian ?

No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase

1 Agama Melarang Perempuan Menjadi Pemimpin 8 16,67 %

2 Laik-laki Lebih Kuat Dari Perempuan 27 56,25 %

3 Laki-laki Lebih Cerdas Dari Perempuan 0 0 %

4 Laki-laki Lebih Berwibawa Dari Perempuan 13 27,08 %

Total 48 100 %

Pada tabel 2.3 ini dijelaskan tentang alasan yang mendasari responden

menyatakan setuju dengan anggapan yang mengatakan bahwa seorang pemimipin

haruslah laki-laki. Pertanyaan ini merupakan lanjutan dari pertanyaan

sebelumnya, yakni pertanyaan pada tabel 2.2. Pada tabel tersebut dicantumkan

bahwa responden yang setuju dengan argumen bahwa seorang pemimpin haruslah

laki-laki sebanyak 48 orang. Jumlah tersebut akan menjadi jumlah sample pada

tabel 2.3 ini.

Dari tabel 2.3, dapat kita ketahui beberapa alasan yang membuat sebagian

besar responden menyatakan setuju kalau pemimpin haruslah laki-laki. Yang

beralasan bahwa agama melarang perempuan menjadi pemimpin sebanyak 8

orang (16,67%), yang beralasan laki-laki lebih kuat dari perempuan sebanyak 27

orang (56,25%), yang beralasan laki-laki lebih cerdas dari perempuan sebanyak 0

Page 99: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

84

orang (0%), dan yang beralasan laki-laki lebih berwibawa dari perempuan

sebanyak 13 orang (27,08%).

Tabel 2.4

Bila anda tidak setuju, apa alasan yang mendasari anda menyatakan demikian ?

No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase

1 Perempuan Mempunyai Hak Menjadi Pemimpin 19 73,08 %

2 Perempuan Mampu Untuk Memimpin 4 15,38 %

3 Perempuan Lebih Peka Terhadap Keadaan Sosial 3 11,54 %

Total 26 100 %

Pada tabel 2.4 ini dijelaskan tentang alasan yang mendasari responden

menyatakan tidak setuju dengan anggapan yang mengatakan bahwa seorang

pemimipin haruslah laki-laki. Pertanyaan ini merupakan lanjutan dari pertanyaan

sebelumnya, yakni pertanyaan pada tabel 2.2. Pada tabel tersebut dicantumkan

bahwa responden yang tidak setuju dengan argumen bahwa seorang pemimpin

haruslah laki-laki sebanyak 26 orang. Jumlah tersebut akan menjadi jumlah

sample pada tabel 2.4 ini.

Dari tabel 2.4 dapat kita ketahui beberapa alasan yang membuat responden

menyatakan tidak setuju dengan argument bahwa pemimpin harus seorang laki-

laki. Yang beralasan bahwa perempuan mempunyai hak menjadi pemimpin

sebanyak 19 orang (73,08%), yang beralasan bahwa perempuan mampu untuk

Page 100: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

85

memimpin sebanyak 4 orang (15,38%) dan yang beralasan bahwa perempuan

lebih peka terhadap keadaan sosial sebanyak 3 orang (11,54%).

2. Kesimpulan

Penulis sudah melakukan pengumpulan, pengelompokan dan analisis data

berdasarkan tabel-tabel yang sudah penulis sajikan di atas, dapat disimpulkan

bahwa masing-masing responden memiliki pandangan yang berbeda-beda

terhadap kepemimpinan perempuan. Berikut adalah perbedaannya :

a. Sebagian besar masyarakat Babakan memberikan anggapan bahwa

jenis kelamin seorang pemimpin sangatlah penting dalam dunia

kepemimpinan, sehingga 64,87% cenderung setuju dengan ungkapan

yang menyatakan bahwa pemimpin haruslah seorang laki-laki, bukan

perempuan. Sedangkan 35,13% nya menyatakan tidak setuju. Berikut

adalah alasan-alasan yang dilontarkan oleh 64,87% :

1. Laki-laki dilihat dari segi fisik dan kejiwaannya lebih kuat dari

perempuan, sehingga mampu menahan semua cobaan.

2. Adanya dalil-dalil agama yang mengisyaratkan melarangan

perempuan menjadi pemimpin, yakni hadis Nabi saw. yang

sedang penulis kaji dan ayat al-Qur’an yang menerangkan

bahwa laki-lakilebih kuat dari perempuan.

3. Laki-laki lebih berwibawa daripada perempuan, baik dalam

menghadapi masalah, berbicara, berfikir dan berpenampilan.

Berikut adalah alasan-alasan yang dilontarkan oleh 35,13% :

Page 101: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

86

1. Semua orang mempunyai hak yang sama tanpa membeda-

bedakan jenis kelamin, diantaranya hak menjadi pemimpin.

Perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki.

2. Perempuan sudah mulai mampu untuk memimpin. Hal ini

dibuktikan dengan bermunculannya pemimpin perempuan, baik

menjadi lurah, walikota, maupun gubernur.

3. Perempuan mempunyai perasaan yang lembut sehingga mudah

peka terhadap keadaan-keadaan sosial.

b. Setelah dilakukan wawancara terkait kriteria pemimpin yang ideal,

banyak kriteria-kriteria yang diberikan oleh masyarakat Babakan.

Diantaranya sebagai berikut :

1. Seorang pemimpin harus memiliki sifat jujur dan adil, karena

ini berhubungan dengan kepercayaan dari rakyat.

2. Tegas dan bijaksana dalam mengambil keputusan.

3. Teguh prinsip dan pendiriannya, sehingga tidak akan mudah

terpengaruh oleh prinsip oranglain.

4. Peduli terhadap rakyat, karena keberadaan rakyat ini menjadi

poin yang sangat penting dalam dunia kepemimpinan.

5. Seorang pemimpin harus mempunyai fisik dan mental yang

kuat dalam mengahadapi tugas-tugas yang sangat berat.

6. Bisa membedakan antara kepentingan pribadi dan rakyat.

7. Memiliki kompetensi personal, sosial dan spiritual

8. Mempunyai intelektual yang tinggi.

Page 102: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang penulis lakukan mengenai pengetahuan masyarakat

kampung Babakan Kelurahan Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya

terhadap hadis Nabi Muhammad saw. yang berbunyi suatu kaum tidak akan

beruntung apabila menyerahkan urusannya kepada perempuan serta kaitannya

dengan kepemimpinan perempuan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

masyarakat tidak begitu mengetahui hadis tersebut. Hal itu terbukti dari 74

responden yang diteliti, hanya 31 responden yang mengetahui hadis tersebut, itu

pun para ustadz, guru, ajengan dan sesepuh. Sedangkan 43 responden tidak

mengetahuinya. Mengenai pengetahuannya, mereka menyatakan bahwa hadis

tersebut memang mengisyaratkan bahwa perempuan dilarang untuk menjadi

seorang pemimpin. Namun disamping hadis tersebut, ada beberapa alasan pula

yang mereka paparkan kenapa perempuan dilarang untuk menjadi pemimpin,

diantaranya bahwa perempuan lebih baik di dalam rumah karena tugas inti

seorang perempuan adalah di dalam rumah, kemudian perasaan perempuan terlalu

lemah dan kurang mampu untuk bersikap tegas sehingga dalam memutuskan

suatu kebijakan, akan berdasarkan perasaannya bukan berdasarkan rasio yang

logis maupun berdasarkanbenar dan salah.

Page 103: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

88

B. Saran-saran

Bagi masyarakat Babakan alangkah baiknya jika mengadakan kajian

khusus terkait masalah kepemimpinan dengan mengambil landasan al-Qur’an dan

hadis, agar pemahaman mereka benar-benar mantap mengetahui seputar dunia

kepemimpinan, tidak mengikuti apa yang dikatakan oleh sesepuh kampung

tersebut.

Bagi para pembaca, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis

nantikan demi perbaikan di lain waktu agar penelitian ini bisa menjadi lebih

bermanfaat.

Page 104: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

i

DAFTAR PUSTAKA

Aḥmad ibn Ḥanbal, Abū ‘Abdillāh. Musnad Aḥmad ibn Ḥanbal. Beirut:

Muassasah al-Risalah. Juz. 24. 1995.

‘Alimi, Ibnu Ahmad. Tokoh dan Ulama Hadis. Sidoarjo: Mashun. 2008.

Alwi, Hasan. Dkk. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2002.

Al-Asqalani, Ibnu Hajar. Fathul Baari: Penjelasan Kitab Shahih al-Bukhari.

Jakarta: Pustaka Azzam. Jilid 35. 2009.

Badawi, Mahmud Syaikh. Taman Wanita-wanita Salehah. Jakarta: Qisthi Press.

2007.

Al-Bagawī, Abū Muḥammad al-Ḥusain ibn Mas’ūd. Syarḥ al-Sunnah; Tahqiq,

Takhrij dan Komentar Syu’aib al-Arnauth dan Muhammad Zuhair.

Jakarta: Pustaka Azzam. Juz.6.

Al-Baghdadi, Abdurrahman. Emansipasi, Adakah Dalam Islam. Jakarta: Gema

Insani Press. 1997. Al-Asqalani, Ibnu Hajar. Fathul Baari: Penjelasan

Kitab Shahih al-Bukhari. Jakarta: Pustaka Azzam. Jilid 35. 2009.

Al-Syaukānī, Muḥammad ‘Alī ibn Muḥammad. Nail al-Auṭār. Beirut: Daar al-

Fikr. 1989.

Bahreisy, Hussein. Himpunan Hadits Pilihan Hadits Shahih Bukhari. Surabaya:

al-Ikhlas. 1992.

Al-Baqir, Muhammad. Bagaimana Memahami Hadis Nabi saw. Bandung :

Penerbit Karisma, Cet. IV. 1995.

Page 105: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

ii

Barus, Utary Maharany. Pemimpin Wanita dan Hakim Wanita Dalam Pandangan

Hukum Islam. Jurusan Hukum Keperdataan. Fakultas Hukum,.

Universitas Sumatera Utara. 2005.

Basyūnī, Abū Ḥājar Muḥammad al-Sa’īd. Mausū’ah Iṭrāf al-Ḥadīṡ. Beirut: Dār

al-Kutub al-Islamiyyati. Juz. 6.

al-Bukhārī, Imām Abī ‘Abdillāh Muḥammad ibn Ismā`īl. Matān Masykūl al-

Bukhārī. Beirut: Dār al-Fikr. 2006.

Bustamin dan M. Isa H.A. Salam. Metodologi Kritik Hadis. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada. 2004.

Al-Buthi, M. Said Ramadhan. Perempuan Antara Kezaliman Sistem Barat dan

Keadilan Islam. Jakarta: Intermedia. Cet ke-1. 2002.

Al-Damsyiqi, ibn Hamzah al-Husaini al-Hanafi. Asbabul Wurud; Latar Belakang

Historis Timbulnya Hadis-hadis Rasul. Jakarta: Kalam Mulia. Cet ke-1.

V. 3, 2002.

Danadibrata, R.A. Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama. 2006.

Departemen Pendidikan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka. Cet ke-4. 1994.

Departemen Agama Republik Indonesia, al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta:

CV. Darus Sunnah, 2002.

Ghalia Indonesia. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984.

Hasyim, Syafiq. Hal-hal Yang Tak Terpikirkan Tentang Isu-isu Keperempuan

Dalam Islam. Bandung: Mizan. 2001.

_______ Kepemimpinan Perempuan Dalam Islam. Jakarta: TAF Indonesia. tth.

Page 106: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

iii

Ḥisām al-Dīn, ‘Alā`a al-Dīn ‘Alī al-Muttaqī. Kanzun al-‘Umāl fī Sunan al-Aqwāl

wa al-Af’āl. Beirut: Muassasah al-Risālah. Juz.6. 1989.

Ibn Ḥajār Al-‘Asqalanī, Syihāb al-Dīn Aḥmad ibn ‘Alī. Tahżīb al-Tahżīb. Beirut:

Dār al-Fikr. Juz. 4. 1415 H/1995 M.

_______ Al-Iṣābah fī Tamyīz al-Ṣaḥabah. Kairo: Maktabah Ibn Tamiyah. Juz 6.

1993.

Ilyas, Hamim. dkk. Perempuan Tertindas Kajian Hadi-hadis Misoginis.

Yogyakarta: elSAQ Press. 2003.

Ismail, M. Syuhudi. Metodologi Penelitian Hadis Nabi saw. Jakarta: Bulan

Bintang. Cet ke-1. 1992.

Ja’far, Muhammad Anas Qasim. Mengembalikan Hak-hak Politik Perempuan;

Sebuah Persfektif Islam. Jakarta: Azan. 2001.

Kartono, Kartini. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. 2001.

Kementerian Agama Republik Indonesia. al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta:

PT. Sinergi Pustaka. 2012.

Marnesi, Fatimah dan Riffat Hasan. Setara Di Hadapan Allah. Yogyakarta:

LSPPA. Cet ke-3 2000.

Matondang. Kepemimpinan; Budaya Organisasi dan Manajemen Strategik.

Yogyakarta: Graha Ilmu. 2008.

Al-Mazī, Jamāl al-Dīn Abī al-Hajjāj Yūsuf. Tahżīb al-Kamāl fī Asmā` al-Rijāl.

Beirut: Muassasah al-Risālah. Juz. 31.tt.

Page 107: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

iv

Al-Mubārakfūrī Muḥammad ibn ‘Abd al-Raḥmān. Tuḥfat al-Aḥwāzī bi Syarḥ

Jāmi’ al-Tirmizī. Beirut: Daar al-Kutub al-ilmiyyah. Juz.VI. 1990

Mufid, Nur. Bedah al-Ahkam al-Suthaniyah al-Marwadi. Surabaya: Pustaka

Progresif. 2000.

Muhammad, Husen. Fiqh Perempuan. Yogyakarta: LkiS. 2007.

_______ Fiqih Perempuan Refleksi Kiai Atas Wacana Agama dan Gender.

Yogyakarta: LKis. 2001.

Mulia, Siti Musdah. Islam dan Inspirasi Kesetaraan Gender. Yogyakarta: Kibar

Press. Cet ke-2. 2007.

Munawwar, Said Agil dan Abdul Mustaqim. Asbab al-Wurud Studi Kritis Hadis

Nabi: Pendekatan Sosio Historis Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar. Cet ke-1. 2001.

Munir, Lily Zakiah. Memposisikan Kodrat dan Perubahan Dalam Persfektif

Islam. Bandung: Mizan. 1999.

Nasif, Fatima Umar. Menggugat Sejarah Perempuan; Mewujudkan Idealisme

Gender Sesuai Tuntunan Islam. Jakarta: Cendekia Sentra Muslim. 2001.

Nazir, Muhammad. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. 1988.

Al-Qurthubi. Tafsir al-Qurthubi. Jakarta:Pustaka Azzam. Vol. 4. 2008.

Rahman, Fatchur. Ikhtisar Mushthalah al-Hadis. Bandung: Alma’arif. 1974.

Al-Rifa’i, Muhammad Nasib. Kemudahan Dari Allah; Ringkasan Tafsir Ibnu

Katsir. Jakarta: Gema Insani Press. Jilid 1. 1991.

Page 108: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

v

Rohman, Noor. Konsep Kepemimpinan (Qiwamah) Perempuan Dalam al-Qur’an;

Analisis Tafsir Muhammad Syahrur. Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. 2009.

Sahliono. Biografi dan Tingkatan Perawi Hadis. Jakarta: Pustaka Panji Mas. Cet

ke-1. 2000.

Saurah, Abī ‘Īsā Muḥammad ibn ‘Īsā. al-Jāmi’ al-Ṣaḥīḥ al-Tirmiżī. Beirut: Dār

Ahyai al-Turasi al-‘Arabi. Juz.4. 1995.

Sayadi, Wajidi. Hadis Tarbawi; Pesan-pesan Nabi saw Tentang Pendidikan.

Jakarta: Pustaka Firdaus. 2009.

Ash-Shiddieqy, M. Hasbi. Pokok-pokok Ilmu Dirayah Hadis. Jakarta: Bulan

Bintang. Cet ke-5. Jilid.2. 1981.

Shihab, M. Quraish. Wawasan al-Qur’an : Tafsir Maudhu’i Atas Berbagai

Persoalan Umat. Bandung: Mizan. Cet ke- 13. 1996.

_______ Perempuan. Jakarta: Lentera Hati. 2007.

Siddique, Kaukab. Menggugat Tuhan Yang Maskulin. Jakarta: Paramadina. 2002.

Solahuddin, M. Agus dan Agus Suyadi. Ulumul Hadis .Bandung: Pustaka Setia.

Cet. ke-1. 2009.

Sugihastuti, Adib Sofia. Feminisme dan Sastra; Menguak Citra Perempuan

Dalam Layar Terkembang. Bandung: Katarsis. 2003.

Al-Suyūṭī, Jalāl al-Dīn. Sunan al-Nasā`ī bi Syarḥ al-Ḥāfiẓ Jalāl al-Dīn al-Suyūṭī.

Beirut: Dār al-Fikr. Juz.8. 1930.

Syadjali, Munawir. Islam dan Tata Negara. Jakarta: Universitas Indonesia. 1993..

Page 109: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

vi

Syalabi, A. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. al-Husna Rizka. Cet 1. 1997.

Thahhan, Mahmud. Intisari Ilmu Hadis. Malang: UIN Malang Press. 2007.

Tuwu, Alimuddin. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press. 2006.

Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Jender Perspektif al-Qur’an. Jakarta:

Paramadina. Cet ke-2. 2001.

_______ Fikih Wanita Untuk Semua. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. 2010.

Wahjosumidjo. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. 1984.

Wensinck, A.J. al-Mu’jam al-Mufahras li Alfāẓ al-Ḥadīṡ al-Nabawī. Leiden: E. J.

Brill. Juz 5. 1936.

Yuslem, Nawir. Ulum al-Hadis. Ttp: PT. Mutiara Sumber Widya. 2001.

Zahri, Mustafa. Kunci Memahami Musthalah al-Hadis. Jakarta: PT. Bina Ilmu. tt.

Zuhri, Muhammad. Telaah Matan Hadis: Sebuah Tawaran Metodologis.

Yogyakarta: LESFI. Cet ke-1. 2003.

Zulfikri. Konsep Kepemimpinan Perempuan; Studi Komparasi atas Penafsiran

Nasaruddin Umar dan KH. Husein Muhammad. Skripsi Fakultas

Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2010.

Page 110: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

i

LAMPIRAN :

Lampiran 1 : Informed Consent _____ii

Lampiran 2 : Populasi dan Sampel _____iii

Lampiran 3 : Persetujuan Untuk Diwawancarai _____v

Lampiran 4 : Keterangan dan Petunjuk Angket _____vi

Lampiran 5 : Pertanyaan Yang Berkaitan Dengan Penelitian _____vii

Lampiran 6 : Dokumentasi Penelitian _____x

Page 111: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

ii

Lampiran 1 :

INFORMED CONSENT

Salam Hormat,

Saya adalah mahasiswa S1 Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian

tentang kepemimpinan perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui sejauh mana pemahaman mayarakat Babakan Purbaratu Tasikmalaya

terkait hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan. Saat ini saya

bermaksud untuk melakukan pengambilan data penelitian mengenai pemahaman

tersebut.

Proses pengambilan data ini dilakukan melalui wawancara maupun

pengisian kuesioner yang akan saudara/i isi sendiri. Hasil penelitian ini sangat

tergantung pada jawaban yang saudara/i berikan. Oleh karena itu, saya mohon

jawaban wawancara maupun pengisian angket ini sesuai dengan pemahaman

saudara/i mengenai hadis kepemimpinan perempuan.

Agar data tersaji secara akurat dan tidak terjadi kesalahan dalam pengisian,

saya mohon bacalah petunjuk pengisian dengan seksama. Data yang diberikan

saudara/i hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian.

Saya sangat menghargai luang waktu yang saudara/i berikan untuk

wawancara dan pengisian kuesioner ini, atas perhatian dan bantuannya, saya

ucapkan terima kasih.

Penulis

Wahyu IsmatullohNIM: 1110034000062

Page 112: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

iii

Lampiran 2 :

POPULASI dan SAMPEL PENELITIAN

Populasi : Seluruh Masyarakat Kampung Babakan Kelurahan Purbaratu.

Sampel : 74 Orang Yang Berusia Antara 21 sampai 55 Tahun.

Berikut Daftar Nama-nama 74 Responden Yang Terbagi Dalam 2 Kategori :

1. Kategori Laki-laki (37 Orang) 2. Kategori Perempuan (37 Orang)

No Nama Usia Pekerjaan No Nama Usia Pekerjaan

1 Enjang 48 Guru 1 Lilis K 52 IRT

2 A. Ois 39 Guru 2 Fina F Nisa 24 IRT

3 H. Oo K 47 Pengusaha 3 Tatat 49 IRT

4 Ajengan Dede 53 Petani 4 Nisa S 33 IRT

5 Sobihin 36 Guru 5 Rosyi DS 26 Guru

6 Ande 28 Guru 6 Tiar 55 IRT

7 H. Mumu 44 Dokter 7 Heni 24 IRT

8 H. Mawardi 50 Pengusaha 8 Iyah 53 IRT

9 Fatah 27 Buruh 9 Novi SH 36 IRT

10 Lala 38 Buruh 10 Ai Yuli 34 IRT

11 Imran Rasyadi 55 Petani 11 Ruki 41 IRT

12 Miftah 32 Dokter 12 Suci NM 26 IRT

13 Asep 29 Guru 13 Cucum 54 Pedagang

14 Rifqi Algifari 23 Mahasiswa 14 H Mustakimah 21 Mahasiswa

15 Nashir 22 Mahasiswa 15 Fatanah 52 Petani

16 Junjun M 29 Guru 16 Nina 43 IRT

17 M. Sa’id 48 Buruh 17 Indah 38 IRT

18 Dudung 43 Petani 18 Entut 46 Buruh

Page 113: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

iv

19 Rahmat M 21 Mahasiswa 19 Enen 49 Pedagang

20 Mang Ipeh 47 Buruh 20 Kokom 53 IRT

21 Dadang 43 Pengusaha 21 Resi 29 IRT

22 Edih S 54 Petani 22 Rina 32 IRT

23 Umar 48 Petani 23 Eyet 47 IRT

24 Topan 24 Mahasiswa 24 Ecin 49 Petani

25 Tatang 53 Petani 25 Iik K 28 Guru

26 Roni 27 Buruh 26 Tiar 46 Petani

27 Dede Hidayat 41 Pengusaha 27 Ai Nani 40 IRT

28 Engking 42 Petani 28 Ceu Een 47 Buruh

29 Eep S 46 Buruh 29 Anah 51 Petani

30 Dadan 23 Mahasiswa 30 Munawaroh 47 Petani

31 Mamat 41 Buruh 31 Ririn 44 Buruh

32 Adul 44 Petani 32 Itoh H 39 Pedagang

33 H. Darus 54 Pengusaha 33 Muflihah 33 IRT

34 Nanang 51 Buruh 34 Mia Aulia 22 Mahasiswa

35 H. Cecep 52 Pengusaha 35 Hj. Enok 53 Pedagang

36 Solihin 34 Buruh 36 Iroh 49 Buruh

37 Dayat 40 Petani 37 Ceu Cucu 53 Petani

Penulis

Wahyu IsmatullohNIM: 1110034000062

Page 114: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

v

Lampiran 3 :

LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK DI WAWANCARAI

SETELAH MENDAPAT PENJELASAN DARI INFORMED CONSENT

Setelah mendapatkan penjelasan dari maksud dan tujuan penelitian ini,

maka saya bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan oleh

saudara :

Nama : Wahyu Ismatulloh

NIM : 1110034000062

Mahasiswa S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Judul : Kepemimpinan Perempuan Dalam Pandangan Masyarakat

Babakan Tasikmalaya; Analisi Terhadap Hadis Lan

Yufliḥa Qawmun Wallaw Amrahum Imraatan.

Demikianlah persetujuan ini saya tandatangani dengan sukarela, tanpa ada

paksaan dari siapapun.

Tasikmalaya , 06 Juni 2014

Responden

(...………………….………..)

Page 115: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

vi

Lampiran 4 :

ANGKET

Kepemimpinan Perempuan Dalam Pandangan Masyarakat Babakan

Tasikmalaya; Analisis Terhadap Hadis Lan Yufliha Qawmun Wallaw

Amrahum Imraatan

( Keterangan Angket )

Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh data objektif dari Masyarakat

Babakan Purbaratu Tasikmalaya terkait dengan pemahamannya terhadap

hadis kepemimpinan perempuan.

Dengan mengisi angket ini, berarti anda telah ikut serta membantu penulis

dalam penyelesaian studi dan penyusunan skripsi ini.

( Petunjuk Pengisian )

Sebelum anda menjawab dafar pertanyaan yang sudah disiapkan, terlebih

dahulu isi kolom identitas yang telah disediakan.

Bacalah dengan baik setiap pertanyaan, kemudian beri lingkaran (O) pada

jawaban yang tepat dalam soal bentuk Pilihan Ganda (PG), dan kemukakan

pendapat anda dalam soal bentuk Essai.

Isilah angket ini dengan jujur dan sesuai dengan pengetahuan anda.

Sebelumnya penulis ucapkan terimakasih atas segala bantuan dan

kerjasamanya.

Penulis

Wahyu IsmatullohNIM: 1110034000062

Page 116: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

vii

Nama : J. Kelamin :

Usia : Pekerjaan :

Pendidikan Terakhir :

Pertanyaan Berkaitan Dengan Hadis Kepemimpinan Perempuan

1. Apakah anda pernah mendengar atau membaca hadis yang berbicara tentang

kepemimpinan perempuan ??

A. Pernah Mendengar dan Membaca

B. Pernah Mendengar Saja

C. Pernah Membaca Saja

D. Tidak Pernah Mendengar dan Membaca (langsung ke no 3)

2. Bila pernah mendengar atau membaca. darimana anda mendapatkan sumber

informasi tersebut ??

A. Dari Ceramah Ulama/Ustad

B. Dari Kitab-kitab Hadis

C. Dari Buku-buku Bacaan

D. Lainnya, sebutkan ………………………………….

3. Suatu kaum tidak akan bahagia apabila menyerahkan urusannya kepada

perempuan. Apakah anda setuju dengan ungkapan hadis tersebut ??

A. Sangat Setuju

B. Setuju

C. Tidak Setuju

4. Alasan apa yang membuat anda memberikan anggapan tersebut ??

Tuliskan !!

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

........................................................................................................................

Hari/Tanggal :

Pukul :

Page 117: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

viii

........................................................................................................................

........................................................................................................................

5. Apakah anda paham dengan maksud kandungan hadis di atas ??

A. Paham

B. Tidak Paham

Pertanyaan Berkaitan Dengan Kepemimpinan Perempuan

1. Menurut anda, apakah jenis kelamin seseorang itu penting dalam hal

kepemimpinan ??

A. Penting

B. Tidak Penting

2. Berbicara mengenai kepemimpinan, apakah anda setuju dengan anggapan

yang mengatakan bahwa pemimpin haruslah seorang laki-laki ??

A. Sangat Setuju

B. Setuju

C. Tidak Setuju (langsung ke pertanyaan no 4)

3. Bila setuju, apa alasan yang mendasari anda menyatakan demikian ??

A. Agama Melarang Perempuan Untuk Menjadi Pemimpin

B. Laki-laki Lebih Kuat Dari Perempuan

C. Laki-laki Lebih Cerdas Dari Perempuan

D. Laki-laki Lebih Berwibawa Dari Perempuan

E. Lainnya, sebutkan …………………. (langsung ke pertanyaan no 5)

4. Bila tidak setuju, apa alasan yang mendasari anda menyatakan demikian ??

A. Perempuan Punya Hak Untuk Menjadi Pemimpin

B. Perempuan Sudah Dianggap Mampu Untuk Memimpin

C. Perempuan Lebih Peka dan Aktif Terhadap Keadaan Sosial

D. Lainnya, sebutkan …………………… (langsung ke pertanyaan no 5)

Page 118: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

ix

5. Beranjak dari persoalan jenis kelamin seorang pemimpin, menurut

Bapak/Ibu, seperti apakah sosok pemimpin yang ideal itu ??

Tuliskan !!!

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………................................................................................................

Page 119: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

x

Lampiran 6 :

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 120: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

xi

Page 121: KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27260/3/WAHYU... · Asbabul Wurud ..... 55 b. Perbandingan Dengan al-Qur’an ..... 57

RIWAYAT HIDUP

Nama : Wahyu Ismatulloh

Tempat, Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 9 Februari 1991

Agama : Islam

Warga Negara : Indonesia

Alamat : Kp. Babakan RT. 001 RW. 004 Kel. Purbaratu

Kec. Purbaratu Kota Tasikmalaya

Riwayat Pendidikan : SDN Purbaratu IV (1998-2004)

SMP Terpadu Riyadlul ‘Ulum Wadda’wahCondong (2004-2007)

SMA Terpadu Riyadlul ‘Ulum Wadda’wahCondong (2007-2010)

S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2010-2015)

Pengalaman Organisasi : Wakil Ketua Laskar Pramuka SMP TerpaduRiyadlul ‘Ulum Wadda’wah (2005-2006)

Pengurus OSPC Bagian Kesehatan SMA TerpaduRiyadlul ‘Ulum Wadda’wah (2007-2008)

Pengurus OSPC Bagian Olahraga SMA TerpaduRiyadlul ‘Ulum Wadda’wah (2008-2009)

Pengurus BEMJ Tafsir Hadis (2013-2014)

Pengurus Himalaya Bagian Olahraga (2013-2014)

Demikian sekilas riwayat hidup ini dibuat dengan belum sempurna.

Jakarta, 9 Juli 2014

Penulis

Wahyu IsmatullohNIM : 1110034000062