analisis pengaruh modal sendiri dan modal …/analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal...

106
1 ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL PINJAMAN TERHADAP PEROLEHAN BESARNYA SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KPRI KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas – tugas Dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : FETRI MAYA SARI NIM : F1106029 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: nguyenkhanh

Post on 26-Apr-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

1

ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL PINJAMAN

TERHADAP PEROLEHAN BESARNYA SISA HASIL USAHA (SHU)

PADA KPRI KOTA SURAKARTA TAHUN 2008

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas – tugas Dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh : FETRI MAYA SARI

NIM : F1106029

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 2: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

2

Page 3: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

3

Page 4: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

4

Page 5: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

5

Page 6: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

6

MOTTO

“Allah akan meninggikan orang-orang yang BERIMAN dan BERILMU

sebanyak beberapa derajat”

(QS. Al Mujadilah 11)

Around here, however, we don’t look backforwaed for every long.

We keep moving forward, opening up new doors and doing new things, because

curius….

And curiousity keep leading us down new paths

(Walt Disney)

“Sesungguhnya Setelah Kesulitan Itu Ada Kemudahan, Maka

Apabila Kamu Telah Selesai (Dari Sesuatu Urusan), Kerjakanlah

Sungguh-Sungguh (Urusan) Yang Lain, Dan Hanya Kepada

Tuhan Mu Lah Hendaknya Kamu Berharap”

(An Nahl :6-8)

“Berdoalah Selagi Kamu Masih Berdoa, Berusahalah Selagi Kamu Masih

Kuat Berusaha, Karena Dengan Berdoa dan Berusaha Niscaya Kemenangan

Hidup Akan Menghampirimu”

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirahim

Skripsi ini ku persembahkan, untuk :

v

Page 7: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

7

Allah swt, mahasuci Allah telah membimbing que melewati semuanya dan

memberikan kasih dan sayangNYA kepada hambaNYA

Kedua orang tua que tercinta yang telah memeberikan kasih sayank dan

mengorbankan semua untuk anaknya

Kaka and ade que yang telah telah memberikan kasih sayanknya untuk aque

Sahabat-sahabat que yang telah telah mewarnai hari-hari que

Almamater que yang menuntun ke masa depan que

MOLTE GRAZI

que buat:

Allah swt Maha suci Allah

Yang telah memberikan kasih dan sayangNYA kepada hambaNYA yang

senantiasa menuntun que dan membimbing que menghadapi semuanya.

Que yakin akan semua ini J

Kedua orang tua que :

Bapak que Kuswanto dan Ibu que Sartinah, kebanggaanq, yang telah

mengorbankan segalanya bagi anaknya, terimakasih atas doa dan kasih sayank

serta didikannya sehingga membuat que seperti sekarang ini. Semoga anakmu ini

dapat menjadi seperti apa yang kalian harapkan. Amien….J

Kedua little sista que,

Kaka que Dwi, terimakasih banyak telah membantu que dalam mencari jurnalnya

J selalu baik yach sama que and keysha J Ade que Keysha, yang selalu bikin

que kangen sama rumah, kamu jangan nakal donk de’ sama mamah and bapa’…J

vi

Page 8: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

8

Someone Special que….

Aguz (Pentel), thankz u yach jelek atas semua support, kasih sayank and

perhatiannya buat que walaupun kamu sibuk kerja tapi kamu selalu ada buat

que… u are my everything

always love u jelek……J

Sobat” que in kampuz….

Mamih Tizna, thankz 4 all bantuannya udah bela-belain buat nemeni que nyari

data di PKPRI, hehehe…sukses selalu yach mih buat kamu J Susan, makasih

udah nemeni que foto and ngajarin que mengolah data n sekarang que jadi ingat

lagi dech tentang eviews, hehehe….J Erma, Wiwin, Adit, Dani, Wawan, Vina,

Nurul and semua temen2 que anak EP ’06 Non-Reguler yang ga bisa que

sebutin semuanya…thankz 4 every little things!! Jaga komunikasi yach!!! J

Friends in Semarang….

Teguh, thankz u yach atas semua kebaikan n support yang u berikan buat

que…semangat donk buat nyelesaiin skripsinya n jangan males-malesan terus,

entar keburu tua lho di kampuz….hehehe J J (Orang yang paling NYEBELIN),

cepat selesaiin kuliahmu n jangan gonta-ganti cewek teruz...!!! J Dedy and

Ikbal, thankz u yach atas bantuannya dalam mencari jurnal di Unes. Sukses selalu

buat kalian….J

DICMA big family’s….

Williz, moga langgeng yach sama maz Adi…amien J Liryh (Bundo que),

thankz u yach bun udah bantuin que (anakmu ini) dalam memilih baju

kebayaknya n jilbab’y buat foto J Aniz, thankz u udah minjemin flash disknya,

gara-gara mp4 que hilang que jadi ga punya flash disk dech…hehehe J Neri,

makasih atas pinjeman jilbab and supportnya J Uwi, jangan online terus dikamar,

kerjain tuch skripsimu semoga sukses and cepet dapat cowok lagi katanya kamu

udah bosan jadi jomblowati, hehehe…peace!! J Jo2 (Bi2 que), thankz u dah

bantuin que buat ppt’y n moga cepat selesai skripsi’y J Mba Ida, thankz u udah

minjemin que baju kebayaknya buat foto walaupun size badan qita beda tapi que

Page 9: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

9

tetap memakainya,,hehehe J Mba Fafa and mba Rani, thankz u juga udah

menjadi mba kozt que yang baik and moga kalian cepet selesai yach koasnya biar

entar jadi bu dokter…J Yolla, sukses sama sibuk2nya and thankz u udah

semangatnya J

MOLTE GRAZI, ARRIVEDERCI!!!

With LoVe,

FeTri JJ

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa syukur

kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan

hidah-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan pembuatan skripsi dengan judul

“Analisis Pengaruh Modal Sendiri Dan Modal Pinjaman Terhadap Perolehan

Besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) Pada KPRI Kota Surakarta”, guna memenuhi

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi UNS Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari pihak-pihak lain, penyusunan

skripsi ini tidak dapat selesai sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, perkenanlah

dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Izza Mafruhah, SE, M.Si, selaku dosen Pembimbing yang telah

berkenan memberikan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan

memotivasi penulis sehingga skripsi ini dapat terselasaikan.

Page 10: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

10

2. Bp. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang secara langsung maupun tidak

langsung telah banyak membantu penulis selama menuntut ilmu di

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Dwi Prasetyani, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Non-Reguler Universitas Sebelas Maret.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta beserta staff dan karyawan yang telah memberikan ilmu,

bimbingan, arahan dan pelayanan kepada penulis.

6. Kedua orang tuaku serta kakak dan adekku tersayang, yang senantiasa

selalu mendoakan, memberi dorongan dan bimbingan kepada penulis.

7. Bapak Mursit yang telah meminjamkan buku-buku RAT Koperasi

Pegawai Republik Indonesia.

8. Bapak dan Ibu Pegawai Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia yang

telah meluangkan waktu ditengah-tengah kesibukan menjalankan tugasnya

untuk memberikan pelayanan kepada peneliti dalam perolehan data untuk

penyusunan skripsi ini.

9. Teman-teman Ekonomi Pembangunan angkatan 2006 Non Reguler dan

semua sahabatku terimakasih atas segala bantuan dan dukungannya.

vii

Page 11: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

11

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu baik secara

langsung maupun tidak atas bantuannya kepada penulis hingga

terselesaikannya penelitian ini.

Dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, maka

masukan dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan untuk

menyempurnakan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga apa yang

terkandung dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Surakarta,

Mei 2010

Penulis

DAFTAR ISI

H

a

l

a

m

a

n

viii

Page 12: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

12

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..…………… i ABSTRAK…………………………………………………………………………………. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………………….…… iii PENGESAHAN TIM PENGUJI………………………………………………………..…. iv MOTTO………………………………………………………………………………….…. v PERSEMBAHAN…………………………………………………………………….……. vi KATA PENGANTAR………………………………………………………….…………. vii DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. ix DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………. xi DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………....... xii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………...…. xiii BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

MASALAH……………………………………………..… 1

B. PERUMUSAN

MASALAH………………………………………………….…… 7

C. TUJUAN

PENELITIAN……………………………………………………………

7

D. MANFAAT

PENELITIAN…………………………………………………………........

……… 8

Page 13: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN

TEORI………………………………………………….………….. 9

B. PENELITIAN

TERDAHULU……………………………………………….……. 32

C. KERANGKA

PEMIKIRAN………………………………………………...…….. 36

D. HIPOTESIS…………………………………………………………………

….….. 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. RUANG LINGKUP

PENELITIAN………………………………………………. 40

B. JENIS DAN SUMBER

DATA……………………………………………………. 40

C. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DAN UKURAN

SAMPEL………………. 40

D. CARA PENGUMPULAN

DATA…………………………………………………. 45

E. DEFINISI OPERASIONAL

VARIABEL……………………………………….... 46

F. TEKNIK ANALISIS

DATA……………………………………………………….. 47

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN OBJEK

PENELITIAN…………………………………………...... 56

B. KEADAAN

DEMOGRAFI……………………………………………………….. 62

ix

Page 14: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

14

C. KEADAAN SOSIAL

EKONOMI………………………………………………... 64

D. ANALISIS

DESKRIPTIF………………………………………………………..... 66

E. ANALISIS

EKONOMI……………………………………………………………. 77

BAB V. PENUTUP

A. KESIMPULAN……………………………………………………………

………. 80

B. SARAN……………………………………………………………………

………. 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

H

a

l

a

m

a

n

x

Page 15: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

15

Tabel 3.1 Daftar KPRI Kota

Surakarta……………………………………………….. 42

Tabel 4.1 Luas Penggunaan Tanah Tiap Kecamatan

di Kota Surakarta Tahun

2008……………………………………………… 58

Tabel 4.2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin

dan Tingkat Kepadatan Tiap Kecamatan di Kota

Surakarta Tahun

2008……………………………………………………… 61

Tabel 4.3 Banyaknya Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kota

Surakarta Tahun

2008……………………………………………………… 62

Tabel 4.4 Banyaknya Kelahiran dan Kematian di Kota Surakarta

Menurut Jenis Kelamin Tahun

2008……………………………………….. 63

Tabel 4.5 Banyaknya Penduduk 5 Tahun Ke atas Menurut

Tingkat Pendidikan di Kota Surakarta Tahun

2008……………………….. 64

Tabel 4.6 Jumlah SHU KPRI Kota

Surakarta………………………………………… 67

Tabel 4.7 Modal Sendiri di KPRI Kota

Surakarta…………………………………….. 68

Page 16: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

16

Tabel 4.8 Modal Pinjaman di KPRI Kota

Surakarta………………………………….. 69

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Regresi Linear

Berganda……………………………….. 70

Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Uji

t…………………………………………………….. 72

Tabel 4.11 Hasil Uji

Multikolinearitas…………………………………………………. 74

Tabel 4.12 Hasil Uji

Heteoskedastisitas……………………………………………….. 75

Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-

Watson…………………………………….. 76

xi

Page 17: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

17

DAFTAR GAMBAR

H

a

l

a

m

a

n

Gambar 2.1 Kerangka

Pemikiran………………………………………………………. 38

Gambar 3.1 Daerah Kritis Uji

t………………………………………………………….. 49

Gambar 3.2 Daerah Kritis Uji

F…………………………………………………………. 51

Gambar 3.3 Daerah Ho Diterima dan Ditolak

Uji Autokorelasi (Durbin-

Watson)…………………………………………. 54

xii

Page 18: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

18

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Data Tabulasi Penelitian Lampiran 2. Hasil Olah Data Regresi Lampiran 3. Multikolinearitas Test Lampiran 4. Heteroskedastisitas Test Lampiran 5. Autokorelasi Test

xiii

xiv

Page 19: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang tumbuh

di kalangan masyarakat sebagai pendorong tumbuhnya perekonomian

nasional sekaligus sebagai soko guru dalam perekonomian di Negara

Indonesia. Menurut UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian Pasal

1 Koperasi adalah “ Badan usaha yang beranggotakan orang seorang

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya

berdasarkan prinsip koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

berdasarkan atas azas kekeluargaan”.

Koperasi tidak dikenal istilah ”keuntungan”, karena kegiatan

usaha koperasi tujuan utamanya bukan berorientasi mencari untung

(non profit oriented) melainkan berorientasi pada manfaat (benefit

oriented). Pada dasarnya koperasi dikelola dengan tujuan

mensejahterakan anggotanya dan masyarakat pada umumnya, bukan

mengejar keuntungan semata. Sekalipun koperasi tidak mengutamakan

keuntungan, akan tetapi usaha-usaha yang dikelola oleh koperasi harus

tetap memperoleh penghasilan yang layak demi menjaga

kelangsungan hidup dan meningkatkan kemampuan usaha bukan untuk

memupuk kekayaan. Sehingga pada akhir periode usahanya diharapkan

Page 20: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

20

dan ditargetkan menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU).

Keuntungan di dalam koperasi biasa disebut dengan istilah “Sisa

Hasil Usaha”. Berdasarkan UU No.25 Tahun 1992 Pasal 45 Ayat 1” Sisa

Hasil Usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam

waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan

kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang

bersangkutan”.

Sebagai badan usaha, pendapatan atau hasil usaha sangat

menentukan besar kecilnya SHU yang diperoleh koperasi. Dalam setiap

tahunnya SHU yang diperoleh koperasi disisihkan dan dibagi untuk

keperluan: Cadangan koperasi, Jasa anggota, Dana Pengurus, Dana

Pegawai, Dana Pendidikan, Dana Sosial dan Dana Pembangunan daerah

Kerja. Adapun cara dan besarnya penyisihan SHU ditetapkan dalam

Rapat Anggota Tahunan (RAT) masing-masing koperasi.

Mengingat kegunaan dan fungsi dari penyisihan SHU yang

begitu banyak, maka perolehan SHU bagi koperasi pada setiap

tahunnya menjadi sangat penting. Melalui SHU koperasi dapat

memupuk modal sendiri yaitu dengan dana cadangan yang disisihkan

setiap akhir periode tutup buku, sehingga akan memperkuat struktur

modalnya. Selain itu dana-dana yang disisihkan dari SHU, apabila

belum dicairkan atau digunakan maka akan diperlakukan sebagai

tambahan modal yaitu sebagai modal pinjaman tanpa dikenakan biaya

modal. Oleh sebab itu apabila koperasi dapat meningkatkan

Page 21: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

21

perolehan SHU dalam setiap tahunnya dengan sendirinya akan

memperkuat struktur finansialnya.

Besarnya SHU yang diperoleh koperasi disetiap tahunnya juga

sebagai pertanda bahwa koperasi telah dikelola secara profesional.

Pengelolaan yang profesional memerlukan sistem pertanggung jawaban

yang baik serta informasi yang relevan dan dapat diandalkan. Hal itu

dapat dicapai apabila koperasi sebagai badan usaha yang bergerak di

bidang ekonomi melaksanakan akuntansi dalam kegiatan usahanya

seperti badan usaha lainnya.

Semakin besar SHU yang diperoleh koperasi akan

meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat pada

umumya. Dan untuk meningkatkan perolehan SHU sangat

tergantung dari besarnya modal yang berhasil dihimpun oleh koperasi

untuk menjalankan usahanya.

Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman.

Modal sendiri dapat berasal dari: simpanan pokok, simpanan wajib, dana

cadangan dan hibah. Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari :

anggota, koperasi lainnya dan atau anggotanya, bank dan lembaga

keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta

sumber lainnya yang sah (UU No. 25 tahun 1992 Pasal 41 ayat 1 & 2).

Dengan demikian permodalan koperasi tidak hanya mencakup modal

yang disetor oleh anggota, akan tetapi meliputi seluruh sumber

pembelanjaan koperasi yang dapat bersifat permanen maupun sementara.

Page 22: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

22

Pihak-pihak yang mempunyai klaim terhadap sumber pembelanjaan

koperasi terdiri dari kreditur, anggota atau pemilik dan badan usaha

koperasi itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi mempunyai

eksistensi tersendiri yang terpisah dari anggota-anggotanya (Sitio dan

Tamba 2002: 125).

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) adalah koperasi yang

anggota-anggotanya terdiri dari para pegawai negeri Republik Indonesia

dalam suatu daerah kerja. KPRI merupakan salah satu jenis koperasi

yang membutuhkan modal yang cukup untuk menggerakkan dan

meningkatkan seluruh bidang usahanya.

Sebagian besar KPRI dalam mengelola usahanya lebih

mengutamakan menggunakan modal sendiri daripada modal

pinjaman. Hal ini dikarenakan KPRI belum memperhatikan struktur

modal yang sesuai, sedangkan struktur modal yang efektif

memungkinkan adanya kemudahan dalam pengumpulan modal

tambahan bila diperlukan.

Menurut Riyanto (2001:23) beranggapan bahwa pembelanjaan yang

sehat itu pertama-tama dibangun atas dasar modal sendiri, yaitu modal

yang tahan resiko. Maka aturan dalam struktur finansial menetapkan

bahwa besarnya modal asing dalam keadaan bagaimanapun juga tidak

boleh melebihi besarnya modal sendiri. Struktur finansial tersebut akan

memperlihatkan dengan jelas modal yang dimiliki oleh sebuah koperasi,

yaitu perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

Page 23: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

23

Mengingat semakin pesat persaingan dalam pasar global, yang

pada akhirnya menuntut koperasi untuk ikut ambil bagian didalamya.

Oleh karena itu bukan tidak mungkin lambat laun kebutuhan para

anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya semakin

meningkat. Untuk mengantisipasi hal tersebut koperasi perlu

memperbesar volume usaha yang pastinya akan membutuhkan

tambahan modal cukup besar. Dan kebutuhan akan tambahan modal

tersebut dapat dipenuhi dengan pinjaman dari pihak luar.

Ditinjau dari kepentingan modal sendiri atau pemilik

perusahaan, penambahan modal pinjaman hanya dibenarkan jika

penambahan tersebut mempunyai efek finansial yang menguntungkan

(Favorable finansial leverage) terhadap perolehan SHU. Penambahan

modal pinjaman dari luar hanya akan memberikan efek yamg

menguntungkan terhadap perolehan SHU apabila “rate of return”dari

tambahan modal (modal pinjaman) tersebut lebih besar daripada biaya

modalnya atau bunganya. Demikian pula sebaliknya , apabila tingkat

bunga lebih besar dari “rate of return”nya akan mempunyai efek yang

merugikan.

Pengumpulan modal yang berhasil dilakukan koperasi , baik

modal sendiri maupun modal pinjaman secara bersama-sama akan

digunakan untuk menggerakan kegiatan usaha. Kedua sumber

modal tersebut mendukung keberhasilan usaha koperasi dengan

posisinya masing-masing.

Page 24: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

24

Return of Investment (ROI) adalah kemampuan dari seluruh modal

yang digunakan perusahaan baik modal sendiri maupun modal

pinjaman dalam menghasilkan laba. Untuk menentukan tinggi

rendahnya ROI dalam koperasi dapat diukur dari besarnya SHU yang

diperoleh. Misalkan rata-rata ROI yang diperoleh KPRI selama ini

adalah ± 10%. Dari besarnya ROI tersebut dapat dianalisa bahwa

dengan menggunakan modal sendiri dan modal pinjaman yang

dimilikinya, KPRI mendapatkan keuntungan sebesar 10% dari total

modalnya. Besarnya keuntungan tersebut tidak relevan dengan tingkat

suku bunga saat ini mencapai 22%. Hal ini dikarenakan dengan

keuntungan 10% KPRI harus menanggung beban bunga modal dari

modal pinjamannya sebesar 22%.

Apabila KPRI menggunakan modal pinjaman lebih besar dalam

menjalankan usahanya maka akan sangat merugikan. Sebab beban bunga

yang lebih besar dari keuntungan yang diperoleh akan memperkecil SHU,

sehingga pada akhirnya akan berdampak buruk pada kesehatan keuangan

koperasi.

Dari uraian hasil penelitian di atas dapat disimpulkan, terdapat

kesamaan. Hal tersebut dikarenakan KPRI yang dijadikan sampel

penelitian lebih dominan menggunakan modal sendiri daripada modal

pinjaman. Maka terdapat kesenjangan antara teori dan kenyataan, oleh

karena itu penelitian tentang pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman

terhadap SHU di Surakarta perlu dilakukan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

25

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,

maka peneliti mengambil judul penelitian tentang “ANALISIS

PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL PINJAMAN

TERHADAP PEROLEHAN BESARNYA SISA HASIL USAHA

(SHU) PADA KPRI KOTA SURAKARTA”.

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh modal sendiri terhadap perolehan besarnya Sisa

Hasil Usaha (SHU) pada KPRI Kota Surakarta ?

2. Bagaimana pengaruh modal pinjaman terhadap perolehan besarnya Sisa

Hasil Usaha (SHU) pada KPRI Kota Surakarta ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh modal sendiri terhadap

perolehan besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI Kota

Surakarta.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh modal pinjaman terhadap

perolehan besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI Kota

Surakarta.

Page 26: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

26

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Bagi para akademisi hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi ataupun manfaat dalam pengembangan

perkoperasian terutama menyangkut masalah SHU.

2. Manfaat Praktis

1. Dapat menjadi sumbangan teoritis dalam pengembangan

perkoperasian terutama menyangkut masalah SHU.

2. Memberikan masukan bagi pengurus KPRI untuk mengetahui

pentingnya penetapan struktur finansial dan struktur modal yang efektif,

serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modal sendiri dan modal

pinjaman terhadap SHU, sehingga pengurus akan dapat mengambil

keputusan yang tepat demi kemajuan KPRI.

Page 27: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

27

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Koperasi

Dilihat dari asal katanya, istilah koperasi berasal dari bahasa inggris

co-operation berarti ‘bekerja sama’. Co berarti ’bersama’ dan operation

berarti ’bekerja’ (Suwandi, 1985:10). Para warga koperasi di Indonesia

terutama angkatan lama masih menuliskan koperasi dengan kooperasi

yang diambil dari kata bahasa Inggris atau dari kata bahasa Belanda yang

bertuliskan cooperatie yang artinya sama dengan arti kata cooperation dari

bahasa inggris. Kata koperasi untuk pertama kalinya dikenal dalam

Undang-Undang Nomor 79 tahun 1958 yang mengubah kata kooperasi

menjadi koperasi. Jadi, apabila hanya dilihat dari asal katanya, koperasi

berarti ’bekerja bersama atau berusaha bersama-sama’. Tetapi dalam

ilmu ekonomi, koperasi mempunyai pengertian tersendiri.

Pada umumnya tiap peneliti, tiap negara, dan tiap peraturan

memberikan definisi koperasi secara sendiri. Oleh karena itu sulit untuk

memahami koperasi. Akan tetapi dari berbagai definisi itu ada

kesamaannya sehingga gambaran tentang adanya kesatuan diantara

perbedaa-perbedaan tersebut akhirnya diperoleh juga. Beberapa definisi

Page 28: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

28

dari berbagai sumber dapat dikemukakan sebagai berikut (Sitio dan

Tamba, 2002:16) :

a. Dalam ILO recommendation nomor 127 pasal 12 (1) dirumuskan

Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang berkumpul secara

sukarela untuk berusaha bersama mencapai tujuan bersama melalui

organisasi yang dikontrol secara demokratis, bersama-sama

berkontribusi sejumlah uang dalam membentuk modal yang diperlukan

untuk mencapai tujuan bersama tersebut dan bersedia bertanggung

jawab menanggung resiko dari kegiatan tersebut, turut menikmati

manfaat usaha bersama tersebut, sesuai kontribusi permodalan yang

diberikan orang-orang tersebut secara bersama-sama dan langsung

turut memanfaatkan organisasi tadi.

b. Definisi menurut Chaniago

Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang

atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk

masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan

menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para

anggotanya.

c. Definisi menurut International Cooperative Alliance (ICA)

Koperasi adalah perkumpulan dari orang-orang yang bersatu secara

sukarela untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan aspirasi-aspirasi

ekonomi, sosial dan budaya bersama, melalui perusahaan yang mereka

miliki bersama dan mereka kendalikan secara demokratis.

Page 29: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

29

d. Definisi menurut Hatta

Koperasi adalah usaha bersama yang didirikan sebagai persekutuan

kaum yang lemah untuk membela keperluan hidupnya. Mencapai

keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah

yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan

keuntungan.

e. Definisi menurut Soeriaatmadja

Koperasi adalah suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar

persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak memandang halauan

agama dan politik secara sukarela masuk untuk sekedar memenuhi

kebutuhan bersama yang bersifat kebendaaan atas tanggungan

bersama.

f. Undang-undang No.12 Tahun 1967 Tentang Pokok-pokok

Perkoperasian (Panji, 1998:4)

Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak

sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi

yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama

berdasarkan atas asas kekeluargaan.

g. Undang-undang No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian

Koperasi Indonesia adalah suatu badan usaha yang beranggotakan

orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan segala

kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan

ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Page 30: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

30

Berdasarkan beberapa pengertian diatas bisa ditarik suatu kesimpulan,

koperasi sebagai suatu gerakan ekonomi rakyat, beranggotakan orang-

perorangan atau badan-badan hukum koperasi yang mempunyai landasan

serta menggunakan asas kekeluargaan.

2. Landasan Koperasi Indonesia

Adapun landasan-landasan Koperasi di Indonesia adalah sebagai

berikut :

a. Landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Hal ini tidak dapat

lain dari itu, karena landasan idiil Negara Republik Indonesia adalah

Pancasila. Pancasila adalah falsafat Negara Republik Indonesia dan

sudah menjadi pedoman hidup seluruh rakyat Indonesia. Kelima sila

Pancasila kita harus pula merupakan dasar-dasar di dalam kehidupan

koperasi Indonesia. Sila-sila yang tercantum di dalam Pancasila kita itu

harus pula menjadi falsafah hidup dan aspirasi anggota-anggota

koperasi Indonesia. Pancasila harus dihayati dan diamalkan oleh

anggota-anggota Koperasi Indonesia.

b. Landasan struktural koperasi Indonesia adalah UUD 1945. Hal ini

seperti juga halnya Pancasila tidak dapat lain dari itu, karena landasan

struktural Negara Republik Indonesia adalah UUD 1945. Rakyat

Indonesia telah bertekad bulat untuk melaksanakan UUD 1945 secara

murni dan konsekuen. Gerak langkah Koperasi Indonesia harus sesuai

dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Page 31: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

31

c. Landasan operasional koperasi Indonesia adalah :

1. UUD 1945 pasal 33 serta penjelasannya

2. Ketetapan MPR nomor II/ MPR/ 1983 tentang GBHN

3. UU Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi

4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi

Jadi Koperasi Indonesia seharusnya tidak akan mengalami

hambatan, apalagi tantangan dari pihak siapa atau manapun. Bahkan

pemerintah berkewajiban untuk memberikan bimbingan, penyuluhan,

pengawasan, dan perlindungan kepada koperasi Indonesia, agar

koperasi Indonesia mampu menjamin kemajuan dan kesejahteraan

bersama. Seperti juga anjuran Presiden Soeharto, “ Koperasi harus

menjadi sokoguru ekonomi nasional kita yang menjamin kemajuan dan

kemakmuran bersama”. Pemerintah dan rakyat Indonesia harus

berusaha agar Koperasi Indonesia benar-benar mampu melaksanakan

pasal 33 UUD 1945. Koperasi Indonesia harus dibuat mampu turut

mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945.

d. Koperasi Indonesia harus diberi landasan mental. Anggota-anggota

Koperasi Indonesia, terutama pengurus-pengurusnya harus diusahakan

agar memiliki kesadaran berkoperasi dan harga diri yang tinggi.

Anggota-anggota Koperasi Indonesia harus memiliki kepercayaan

akan kemampuan yang ada pada mereka sendiri. Landasan mental ini

diperlukan oleh koperasi untuk menghadapi segala rintangan dan

Page 32: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

32

hambatan. Landasan mental ini mutlak harus ada bagi koperasi untuk

meningkatkan taraf hidup dan kemakmuran bersama.

3. Tujuan, Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi Indonesia

a. Tujuan Koperasi

Tujuan koperasi dapat dilihat dalam Bab II pasal 3 Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 1992. Menurut pasal tersebut, Koperasi Indonesia

bertujuan sebagai berikut :

“Koperasi Indonesia bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan

perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,

adil, makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang 1945”.

Dari pernyataan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa koperasi

Indonesia bertujuan untuk :

a. Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya

b. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, dan

c. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional.

Dari pasal tiga tersebut, jelas bahwa tujuan dari koperasi adalah untuk

memajukan kesejahteraan anggota, setelah itu baru masyarakat. Karena

anggota koperasi juga merupakan anggota masyarakat, berarti peningkatan

taraf hidup anggota juga berarti peningkatan taraf hidup masyarakat yang

bertahap (Firdaus, 2002:43).

Page 33: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

33

b. Fungsi dan Peran Koperasi

Koperasi sebagai suatu lembaga ekonomi rakyat selalu berupaya untuk

memacu kesejahteraan sosial masyarakat. Koperasi sebagai sebuah

lembaga tentu memiliki beberapa fungsi dan peranan. Fungsi dan peranan

koperasi adalah :

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan

ekonomi anggota pada khususnya masyarakat pada umumnya

untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

2. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas manusia

dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian nasional sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko

gurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama atas dasar kekeluargaan

dan demokrasi ekonomi.

Fungsi dan peranan koperasi yang disebutkan diatas ditetapkan

berdasarkan atas kepentingan dan tujuan ekonomi anggotanya, karena

koperasi didirikan dalam rangka menunjang peningkatan kondisi ekonomi

rumah tangga anggotanya.

c. Prinsip-Prinsip Koperasi

ICA (1999) merumuskan prinsip-prinsip koperasi adalah :

Page 34: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

34

Pertama : Koperasi adalah perkumpulan sukarela, terbuka bagi

semua orang yang mampu menggunakan jasa-jasa

perkumpulan dan bersedia menerima tanggung jawab

keanggotaan tanpa diskriminasi gender, sosial, rasial,

politik, dan agama.

Kedua : Koperasi adalah perkumpulan demokratis, dikendalikan

oleh para anggotanya yang secara aktif berpartisipasi

dalam penetapan kebijakan-kebijakan perkumpulan dan

mengambil keputusan-keputusan.

Ketiga : Anggota koperasi menyumbang secara adil dan

mengendalikan secara demokratis, modal dari koperasi

mereka.

Keempat : Koperasi bersifat otonom, merupakan perkumpulan yang

menolong diri sendiri dan dikendalikan oleh anggota-

anggotanya.

Kelima : Koperasi menyelenggarakan pendidikan bagi

anggotanya, para wakil yang dipilih, manajer dan

karyawan, agar mereka dapat memberikan sumbangan

yang efektif bagi perkembangan koperasi.

Keenam : Koperasi dapat memberikan pelayanan efektif kepada para

anggotanya dan memperkuat gerakan koperasi dengan

cara kerjasama melalui struktur local, nasional, regional,

dan internasional.

Page 35: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

35

4. Ciri - Ciri Koperasi Indonesia :

Koperasi Indonesia memiliki ciri - ciri sebagai berikut :

a. Koperasi bekerja sama berdasarkan persamaan derajat, hak dan

kewajiban (wadah demokrasi ekonomi dan sosial).

b. Koperasi merupakan kumpulan orang - orang, pengaruh modal dan

penggunaan modal tak boleh mengurangi makna koperasi sebagai

kumpulan orang-orang.

c. Karena dasar ekonomi maka harus dijamin bahwa koperasi milik

anggota dan diurus sesuai dengan keinginan anggota.

d. Kegiatan koperasi harus berdasarkan kesadaran tidak boleh ada

ancaman dan pengaturan dari luar.

5. Struktur Finanansial Dan Struktur Modal

5. 1. Struktur Finansial

Menurut Riyanto (2001:23) Struktur Finansiil mencerminkan cara

bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur

finansiil mencerminkan pula perimbangan baik dalam artian absolut

maupun relatif antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek

maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri.

Pedoman atau aturan struktur finansiil menurut Riyanto (2001:23)

terdiri dari :

1. Aturan struktur finansiil konservatif yang vertikal, yaitu memberikan

batas imbangan yang harus dipertimbangkan oleh suatu perusahaan

mengenai besarnya modal asing dengan modal sendiri, di mana dalam

Page 36: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

36

keadaan bagaimanapun besarnya modal asing tidak boleh melebihi

besarnya modal sendiri.

2. Aturan struktur finansiil konservatif yang horizontal, yaitu memberikan

batas imbangan antara besarnya modal sendiri dengan besarnya aktiva

plus persediaan bersih dilain pihak.

5. 2. Struktur Modal

Menurut Riyanto (2001:22) struktur modal adalah pembelanjaan

permanen dimana mencerminkan perimbangan antara utang jangka

panjang dengan modal sendiri.

Struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor

antara lain :

1. Tingkat bunga

2. Stabilitas dari “Earning”

3. Susunan dari aktiva

4. Kadar resiko dari aktiva

5. Besarnya jumlah modal yang dibutuhkan

6. Keadaan pasar modal

7. Sifat manajemen

8. Besarnya suatu perusahaan

6. Modal

6. 1 Deskriptif Modal

Menurut Ign. Sukamdiyo (1997:82) modal sangat diperlukan dalam

melakukan kegiatan usaha, sehingga tercapai hasil yang diinginkan. Tanpa

Page 37: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

37

adanya modal aktivitas usaha tidak dapat dijalankan. Biasanya semakin

luas jangkauan usaha dan semakin banyak bidang yang ditangani maka

dibutuhkan modal yang besar pula.

Dalam arti sempit modal adalah sejumlah dana atau sejumlah nilai

uang yang dipergunakan dalam membelanjai semua keperluan usaha.

Sedangkan dalam arti luas modal adalah semua peralatan yang berupa

uang atau barang yang diprelukan untuk menjalanka usaha lebih lanjut

(U.Purwanto 1986:28).

Menurut Hendrojogi (1997:180-181) modal adalah salah satu faktor

produksi yang merupakan sarana untuk melaksanakan usaha-usaha, namun

modal dapat juga diartikan sebagai hasil produksi yang digunakan untuk

produksi lebih lanjut.

Menurut Wasis (1998:16) modal adalah jumlah harta baik berwujud

maupun tidak berwujud yang dapat dinilai dengan uang yang digunakan

untuk menjalankan suatu usaha.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal yaitu berupa uang

maupun harta - harta lainya yang dapat dinilai dengan uang dan digunakan

untuk menjalankan suatu usaha atau proses produksi.

1. Sumber Modal

Sumber modal adalah bagaimana mencari dan dari mana perusahaaan

memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membelanjai usahanya guna

mencapai tujuan perusahaan itu. Adapun sumber modal menurut asalnya

dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :

Page 38: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

38

1). Sumber Internal (Internal Sources)

Sumber internal merupakan usaha yang dilakukan dengan efisien

agar pemenuhan kebutuhan dana guna membiayai operasi perusahaan

dapat dipenuhi dari dalam perusahaan sendiri (Sukamdiyo 1997:75).

Sumber modal intern dapat berwujud :

a. Laba yang tidak dibagi

b. Cadangan-cadangan yang disisihkan guna perluasan usaha

c. Penyusutan yang belum dipergunakan untuk membeli harta baru

pengganti yang disusut itu (Wasis 1998:31).

2). Sumber Eksternal (Eksternal Sources)

Sumber eksternal merupakan usaha pemenuhan kebutuhan dana

yang berasal dari luar perusahaan. Sumber-sumber ekstern ini dapat

berupa modal pinjaman (modal asing) baik yang berupa uang, bahan

maupun lainnya. Modal pinjaman ini dapat berupa hutang jangka

pendek maupun hutang jangka panjang.

2. Tujuan Pembentukan Modal

Menurut Widiyanti (1998:136) tujuan pembentukan modal koperasi

tidak lain adalah untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Sedangkan

menurut Riyanto (2001:3) bagi perusahaan pembentukan modal atau dana

adalah agar perusahaan tersebut dapat menjalankan usahanya.

6. 2. Kegunaan Modal

Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk

kesejahteraan anggota dan bukan sekedar mencari keuntungan. Modal

Page 39: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

39

sendiri dapat dipergunakan antara lain untuk mempertahankan likuiditas,

memberikan kredit khusus, pembelian gedung-gedung kantor, menutup

kerugian yang diderita koperasi, dan menimbulkan kepercayaan bagi para

pemberi kredit. Sedangkan modal pinjaman dapat dipergunakan untuk

menambah modal apabila koperasi tidak cukup memiliki modal sendiri,

dan penggunaan dana-dana kreditur. Agar koperasi dapat mempergunakan

modal baik itu modal sendiri dan modal pinjaman dengan sebaik -

baiknya, maka perlu dilakukan perencanaan yang matang. Biasanya

perencanaan dilakukan oleh pengurus koperasi.

6. 3. Peranan Modal

Pada hakikatnya modal merupakan nominal yang harus selalu ada

untuk menopang kegiatan usaha perusahaan atau badan usaha. Begitu juga

dengan koperasi, dalam menjalankan usahanya koperasi memerlukan

modal baik modal sendiri maupun modal pinjaman. Modal sangat

menentukan berjalan tidaknya usaha atau kegiatan koperasi. Menurut

Komarudin (1997:6) menjelaskan bahwa peranan modal bagi perusahaan

atau koperasi antara lain :

a. Menopang kegiatan produksi dan penjualan atau sebagai jembatan saat

pengeluaran pembelian persediaan dengan penjualan dan penerimaan

kembali hasil pembayaran.

b. Menutup dana operasional atau pengeluaran tetap dan dana yang tidak

berhubungan secara langsung dengan produksi dan penjualan.

Page 40: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

40

6. 4. Jenis Modal

6. 4.1. Modal Sendiri

Menurut Riyanto (2001:21) modal sendiri adalah modal yang berasal

dari perusahaan itu sendiri (cadangan, laba) atau berasal dari pengambil

bagian, peserta atau pemilik (modal saham, modal peserta, dll). Pada

dasarnya modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan

dan yang tertanam di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tentu

lamanya (Riyanto 2001:240).

Modal sendiri dalam koperasi bersumber dari :

a). Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya

dan sama besarnya bagi setiap anggota, serta diwajibkan kepada anggota

untuk menyerahkan kepada koperasi pada waktu masuk menjadi anggota.

b). Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah simpanan yang sudah ditentukan jumlahnya

dan wajib disimpan oleh setiap anggota pada waktu tertentu. Simpanan

wajib hanya boleh diambil kembali dengan cara yang telah ditentukan

dalam anggaran dasar, supaya modal koperasi tidak goyah.

c). Dana Cadangan

Dana cadangan merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak

dibagikan kepada anggotanya yang dimaksudkan untuk memupuk modal

sendiri serta dapat untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

Page 41: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

41

d). Hibah

Hibah adalah modal yang diterima oleh koperasi secara cuma - cuma

dari pihak lain dan menjadi modal sendiri (Sukamdiyo 1997:77).

Bagi koperasi modal sendiri merupakan sumber permodalan yang

utama, hal tersebut karena alasan :

1. Alasan Kepemilikan

Modal yang berasal dari anggota merupakan salah satu wujud

kepemilikan anggota terhadap koperasi beserta usahanya. Anggota yang

memodali usahanya sendiri akan merasa lebih bertanggung jawab terhadap

keberhasilan usaha tersebut.

2. Alasan Ekonomi

Modal yang berasal dari anggota akan dapat dikembangkan secara

lebih efisien dan murah karena tidak diperkenankan persyaratan bunga.

3. Alasan Resiko

Modal sendiri atau anggota juga mengandung resiko yang lebih kecil

dibandingkan dengan modal dari luar, khususnya pada saaat usaha tidak

berjalan dengan lancar. (Widiyanti 1998:136-137).

6. 4.2. Modal Pinjaman

Untuk mengembangkan usaha, koperasi dapat mempergunakan modal

pinjaman dengan memperhatikan kelayakan atau kelangsungan usahanya.

Modal pinjaman adalah sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu

yang diperoleh dari luar koperasi atas dasar perjanjian hutang antara

koperasi dan pihak yang bersangkutan. Pinjaman atau kredit ini digunakan

Page 42: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

42

sebagai tambahan modal bagi usaha koperasi, dengan catatan bahwa

pinjaman harus dikembalikan dan atau diangsur disertai bunga.

Menurut UU No. 25 tahun 1992 modal pinjaman koperasi terdiri dari :

a.) Anggota Koperasi

Modal pinjaman dari anggota adalah pinjaman yang diperoleh dari

anggota koperasi yang bersangkutan, termasuk calon anggota yang

memenuhi syarat.

b.) Koperasi dan Anggota Koperasi Lainnya

Modal pinjaman dari koperasi lain dan atau anggotanya adalah

pinjaman yang diperoleh dari koperasi lain atau anggotanya yang didasari

dengan perjanjian kerja sama antar koperasi.

c.) Bank dan Lembaga Keuangan Lainya

Modal pinjaman ini diperoleh dari bank atau lembaga keuangan lainya,

dilakukan berdasarkan ketentuan perundang - undangan yang berlaku.

d.) Penerbitan Obligasi dan Surat Hutang Lainya

Modal pinjaman ini diperoleh dari penerbitan obligasi atau surat utang

lainya, dilakukan berdasarkan perundang - undangan yang berlaku.

e.) Sumber Lain Yang Sah

Modal pinjaman ini diperoleh dari bukan anggota yang dilakukan tidak

melalui penawaran secara umum.

Apabila koperasi mengalami kerugian, maka yang menaggung

kerugian itu adalah modal sendiri. Sehingga meskipun koperasi menderita

kerugian pemilik modal pinjaman ini tetap berhak untuk mendapatkan

Page 43: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

43

modalnya sesuai dengan perjanjian. Mengenai modal pinjaman dijelaskan

dalam UU No. 25 tahun 1992 pasal 41 ayat 3 menyebutkan “dalam

mengembangkan usaha, koperasi dapat mempergunakan modal pinjaman

dengan memperhatikan kelayakan dan kelangsungan usahanya sebagai

berikut :

a. Modal pinjaman diperoleh dari anggota, termasuk calon anggota yang

memenuhi syarat.

b. Modal yang diperoleh dari koperasi lainnya, didasari dengan perjanjian

kerjasama antar koperasi.

c. Modal pinjaman yang diperoleh dari bank dan lembaga keuangan,

berdasarkan ketentuan perundanngan yang berlaku.

d. Modal pinjaman diperoleh dari penerbitan obligasi dan surat hutang

lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan perundangan yang berlaku.

e. Modal pinjaman yang diperoleh dari sumber lain yang sah adalah

pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui penawaran

secara umum.

Dalam pengambilan modal pinjaman harus mempertimbangkan faktor-

faktor tertentu. Pertimbangan ini harus memikirkan dengan matang resiko-

resiko yang dapat menghancurkan koperasi. Faktor-faktor yang

dipertimbangkan dalam mengambil pinjaman adalah:

a. Tingkat rentabilitas harus lebih tinggi dari tingkat suku bunga.

Page 44: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

44

b. Pinjaman harus sesuai dengan kebutuhan. Dalam melakukan harus

dipertimbangkan kebutuhan-kebutuhan yang ada pada koperasi

tersebut.

c. Pentingnya adanya prediksi penjualan, agar tidak terjadi kesalahan yang

menimbulkan kerugian.

d. Hindarkan pinjaman yang penuh resiko. Untuk usaha yang penuh resiko

sebaiknya tidak menggunakan modal pinjaman, karena jika terjadi

kerugian maka yang menanggung resiko adalah modal sendiri dari

pemilik atau anggota koperasi.

e. Hindarkan pinjaman dengan bunga yang tinggi.

f. Usaha yang dijalankan harus stabil dimana sudah mempunyai langganan

atau nasabah yang telah mempunyai hubungan tetap dengan koperasi.

g. Kemampuan menyusun rencana pembayaran bunga atau cicilan setiap

menggunakan pinjaman atau modal luar.

7. Sisa Hasil Usaha (SHU)

Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh

dalam waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan

kewajiban lainya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan

(UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 1 & 2).

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.27)

menyebutkan bahwa, Perhitungan Hasil Usaha (PHU) adalah

Perhitungan Hasil usaha yang menyajikan informasi mengenai

pendapatan dan beban-beban usaha dan beban perkoperasian selama

Page 45: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

45

periode tertentu. Perhitungan Hasil Usaha menyajikan hasil akhir

yang disebut sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh

mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kotor

dengan non anggota. Istilah perhitungan hasil usaha digunakan untuk

mengingat manfaat dari usaha koperasi tidak semata-mata diukur dari

sisa hasil usaha atau laba tetapi lebih ditentukan pada manfaat bagi

anggota.

Usaha koperasi yang utama diarahkan pada bidang usaha yang

berkaitan langsung dengan kepentingan anggota baik untuk menunjang

usaha maupun kesejahteraan anggotanya. Berkaitan dengan hal tersebut,

maka pengelolaan usaha koperasi harus dilakukan dengan produktif,

efektif, dan efisien. Dalam arti koperasi harus mempunyai kemampuan

mewujudkan pelayanan usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah dan

manfaat yang sebesar-besarnya terhadap anggota dan masyarakat pada

umumnya dengan tetap mempertimbangkan untuk memperoleh SHU yang

wajar.

Pada dasarnya SHU yang diperoleh koperasi di setiap tahunya akan

dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar

atau Anggaran Rumah Tangga koperasi yang bersangkutan. Acuan dasar

untuk membagi SHU adalah prinsip-prinsip dasar koperasi yang

menyebutkan bahwa, pembagian SHU dilakukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

Page 46: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

46

Secara umum SHU koperasi dibagi untuk :

a . Cadangan Koperasi

Cadangan koperasi merupakan bagian dari penyisihan SHU yang tidak

dibagi dan dapat digunakan untuk memupuk modal sendiri serta untuk

menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

b. Jasa Anggota

Anggota di dalam koperasi memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai

pemilik (owner) dan sekaligus sebagi pelanggan (customer). Dengan

demikian, SHU yang diberikan kepada anggotanya berdasar atas 2 (dua)

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu :

1. SHU atas jasa modal, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena

jasa atas penanaman modalnya (simpanan) di dalam koperasi.

2. SHU atas jasa usaha, adalah SHU yang diterima oleh anggota karena

jasa atas transaksi yang dilakukan sebagai pelanggan di dalam

koperasi.

c. Dana Pengurus

Dana pengurus adalah SHU yang disisihkan untuk pengurus atas balas

jasanya dalam mengelola organisasi dan usaha koperasi.

d. Dana Pegawai atau Karyawan

Dana pegawai atau karyawan adalah penyisihan SHU yang digunakan

untuk membayar gaji pegawai yang bekerja dalam koperasi.

Page 47: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

47

e. Dana Pendidikan

Dana pendidikan adalah penyisihan SHU yang digunakan untuk

membiayai pendidikan pengurus, pengelola, dan pegawai koperasi sebagai

upaya meningkatakan kemampuan dan keahlian Sumber Daya Manusia

dalam mengelola koperasi.

f. Dana Sosial

Dana sosial adalah penyisihan SHU yang dipergunakan untuk

membantu anggota dan masyarakat sekitar yang tertimpa musibah.

g. Dana Pembangunan Daerah Kerja

Dana Pembangunan Daerah Kerja adalah penyisishan SHU yang

dipergunakan untuk mengembangkan daerah kerjanya.

Agar tercermin azas keadilan, demokrasi, transparansi, dan sesuai

dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip

pembagian SHU sebagai berikut :

1). SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.

Pada hakikatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang

bersumber dari anggota sendiri, sedangkan SHU yang bukan berasal dari

anggota dijadikan sebagai cadangan koperasi. Oleh sebab itu, langkah

pertama dalam pembahgian SHU adalah memilahkan antara SHU yang

bersumber dari hasil transaksi anggota dan SHU yang bersumber dari

nonanggota.

2). SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang

dilakukan anggota sendiri.

Page 48: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

48

SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif

dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang

dilakukannya dengan koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi

SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada

anggota.

3). Pembagian SHU anggota dilakukan secara transparan.

Proses perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU yang dibagi

kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap

anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa

partisipasinya kepada koperasinya. Prinsip ini pada dasarnya juga

merupakan salah satu proses pendidikan bagi anggota koperasi dalam

membangun suatu kebersamaan, kepemilikkan terhadap suatu badan

usaha, pendidikan dalam proses demokrasi.

4). SHU anggota dibayar secara tunai.

SHU per anggota harus diberikan secara tunai, karena dengan

demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat

kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya. (Sitio dan Tamba 2002:

91-92).

B. PENELITIAN TERDAHULU

1. Eka Novi Andriani pada tahun 2009, dalam skripsinya yang berjudul:

“Pengaruh Modal Sendiri dan Modal Pinjaman Terhadap Tingkat

Rentabilitas Pada Koperasi Serba Usaha di Kabupaten Blora”. Hasil

Page 49: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

49

penelitian menunjukkan bahwa modal sendiri dan modal pinjaman

berpengaruh terhadap rentabilitas secara simultan. Secara parsial

modal sendiri (X1) dan modal pinjaman (X2) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap rentabilitas. Kesimpulan dalam penelitian ini

adalah secara simultan modal sendiri dan modal pinjaman

mempengaruhi rentabilitas. Secara parsial modal sendiri dan modal

pinjaman berpengaruh negatif terhadap rentabilitas, karena kurangnya

perencanaan dalam memprediksi penjualan, kesalahan perhitungan

persediaan dan tidak mengelola modal dengan baik dan banyak dana

yang menganggur di kas yang tidak menghasilkan pendapatan. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi.

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan model

regresi linear berganda.

2. Novi Hasti Anggraini pada tahun 2009, dalam skripsinya yang berjudul:

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha

Koperasi Pegawai Negeri Di Kota Surakarta Tahun 2007”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel-variabel jumlah

anggota, jumlah modal sendiri dan jumlah modal luar mempengaruhi

jumlah Sisa Hasil Usaha koperasi pegawai negeri di kota Surakarta.

Sehubungan dengan masalah tersebut diajukan tiga hipotesis, pertama,

diduga jumlah anggota berpengaruh positif dan signifikan terhadap

besarnya SHU koperasi, kedua, diduga modal sendiri berpengaruh

positif dan signifikan terhadap besarnya SHU koperasi, ketiga diduga

Page 50: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

50

modal luar berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya SHU

koperasi Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data berupa

data sekunder yang didapat dari pusat koperasi pegawai negeri.

Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda.

Peneliti menggunakan bantuan program Eviews dalam proses

pengolahan data.

3. Atmadji, penelitian ini berjudul “Faktor–Faktor Yang Menentukan

Besarnya Sisa Hasil Usaha Koperasi Dari Aspek Keuangan Dan Non-

Keuangan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara sisa hasil usaha dengan variabel-variabel keuangan dan non-

keuangan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakkan analisis deskriptif kualitatif, yaitu untuk mengetahui

perkembangan koperasi dari aspek keuangan dan non- keuangan

melalui deskripsi secara grafis dan naratif dan analisis regresi linear

berganda.

4. Khasan Setiaji, penelitian ini berjudul: “Pengaruh Partisipasi Anggota

Dan Lingkungan Usaha Terhadap Keberhasilan Koperasi Pegawai

Republik Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten

Banjarnegara”. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan

populasinya yaitu seluruh anggota KPRI Kapas Kecamatan Susukan

Kabupaten Banjarnegara. Adapun variabel yang digunakan yaitu

variabel bebasnya adalah partisipasi anggota dan lingkungan usaha,

sedangkan variabel terikatnya adalah keberhasilan koperasi.

Page 51: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

51

Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket, dokumentasi dan

wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis

regresi berganda. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh

signifikan antara partisipasi anggota terhadap keberhasilan KPRI

Kapas dan ada pengaruh signifikan antara lingkungan usaha terhadap

keberhasilan KPRI Kapas serta ada pengaruh signifikan antara

partisipasi anggota dan lingkungan usaha terhadap keberhasilan KPRI

Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara.

5. Retno Septiasih, penelitian ini berjudul: “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Pada Koperasi Pegawai Republik

Indonesia Di Kabupaten Rembang”. Dalam penelitian ini terdapat

pengaruh yang signifikan antara modal sendiri, modal asing dan

volume usaha terhadap sisa hasil usaha secara parsial. Peningkatan

SHU koperasi sangat tergantung dari kegiatan yang dijalankan,

sehingga aspek volume usaha sangat menentukan pendapatannya,

maka dari itu permodalan koperasi harus tercukupi. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis adakah

pengaruh modal sendiri, modal asing, dan volume usaha terhadap SHU

serta variabel manakah secara parisal dan secara simultan. Variabel

penelitiannya yaitu modal sendiri, modal asing, dan volume usaha

sebagai variabel bebas dan sisa hasil usaha sebagai veriabel terikat.

Metode pengumpulan data yaitu dengan metode dokumentasi. Metode

analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis

Page 52: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

52

inferensial yang didalamnya tercakup analisis regresi linear berganda

dan uji asumsi klasik. Kesimpulan dalam penelitian adalah variabel

modal sendiri, modal asing, dan volume usaha secara serempak

mempengaruhi SHU pada KPRI di Kabupaten Rembang. Secara

parsial, variabel volume usaha lebih dominan mempengaruhi SHU.

Penggunaan modal asing yang lebih besar dari modal sendiri akan

menurunkan laba usaha koperasi.

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang kegiatan ekonomi,

koperasi sangat memerlukan modal sebagai pembiayaan dari usahanya

tersebut. Besar kecilnya modal yang ada pada koperasi menentukan pula

besar kecilnya lapangan usaha yang dijalankan koperasi tersebut. Sehingga

dengan demikian faktor modal dalam usaha koperasi merupakan salah satu

alat yang ikut menentukan maju mundurnya koperasi. Tanpa adanya

modalnya ini, sesuatu yang bersifat ekonomis tidak akan berjalan

sebagaimana mestinya.

Perilaku masyarakat dalam menghadapi usaha koperasi saat ini ada

banyak macamnya. Ada yang cenderung memanfaatkan koperasi sebagai

suatu lembaga kredit, lalu sebagai pemenuh kebutuhan anggota akan

barang-barang konsumsi, dan ada pula yang memanfaatkan sebagai tempat

penyimpanan dana.

Page 53: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

53

Koperasi sendiri mempunyai dua tujuan dalam usahanya, yaitu

meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya dan mengumpulkan

keuntungan yang nantinya akan dikembalikan ke anggotanya.

Jumlah modal sendiri yang tinggi menentukan jumlah SHU yang akan

diperoleh koperasi semakin tinggi pula. Karena dana yang bisa digunakan

sebagai modal koperasi juga semakin banyak dan bisa dimanfaatkan

dengan lebih optimal.

Modal yang di dapat dari pinjaman atau luar koperasi hendaknya terus

ditingkatkan, karena dana yang tersedia dapat menjadi tambahan untuk

modal koperasi dalam usahanya.

Dapat disimpulakan besarnya SHU koperasi tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu modal sendiri dan modal pinjaman atau luar.

Maka secara sistematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

MODAL SENDIRI

MODAL PINJAMAN

SHU

Page 54: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

54

Keterangan :

1. Variabel Independen

- Modal Sendiri (rupiah)

- Modal Pinjaman (rupiah)

2. Variabel Dependen

- Sisa Hasil Usaha (rupiah)

D. HIPOTESIS

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini merupakan pernyataan

singkat yang disimpulkan dari tujuan penelitian, landasan teori dan

merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dibahas. Suatu

hipotesis akan diterima jika hasil analisis data empiris membuktikan

bahwa hipotesis tersebut adalah benar, begitu pula sebaliknya.

Dari permasalahan yang diangkat di atas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

1. Diduga ada pengaruh modal sendiri terhadap Sisa Hasil Usaha

(SHU) pada KPRI Kota Surakarta.

2. Diduga ada pengaruh modal pinjaman terhadap Sisa Hasil Usaha

(SHU) pada KPRI Kota Surakarta.

Page 55: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini mengambil ruang lingkup Koperasi-koperasi Pegawai

Republik Indonesia di Kota Surakarta, Propinsi Jawa Tengah dengan

pertimbangan masih dalam jangkauan peneliti. Penelitian dilakukan

dengan mencari data sekunder tahun 2008 tentang Koperasi Pegawai

Republik Indonesia yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

B. JENIS DAN SUMBER DATA

Data yang diperoleh dari buku, arsip yang berhubungan dengan SHU,

modal sendiri dan modal pinjaman. Selain itu, data sekunder ini juga

diperoleh dari instansi pemerintah seperti Pusat Koperasi Pegawai

Republik Indonesia, Biro Pusat Statistik dan kajian pustaka yang berkaitan

erat dengan penelitian ini.

C. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL DAN UKURAN SAMPEL

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik

simple random sampling atau pengambilan sampel secara acak sederhana.

Pengambilan sampel secara acak adalah suatu metode pemilihan ukuran

sampel dari suatu populasi dimana setiap anggota populasi mempunyai

Page 56: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

56

peluang yang sama dan semua kemungkinan penggabungannya yang

diseleksi sebagai sampel mempunyai peluang yang sama (Weirsma dalam

Sevilla, 1993:163). Pemilihan pengambilan sampel dengan teknik simple

random sampling harus diketahui terlebih dahulu jumlah populasinya.

Menurut Gay dalam Sevilla (1993:163) terdapat ukuran minimum

untuk sampel yang akan diambil. Adapun beberapa ukuran minimum yang

dalam beberapa penelitian berdasarkan tipenya yaitu, penelitian deskriptif

menggunakan 10 persen atau 20 persen dari ukuran populasinya, untuk

peneltian korelasi menggunakan 30 subjek , penelitian kausal komparatif

(ex post facto) memakai 15 subjek per kelompok dan penelitian

eksperimen sebanyak 15 subjek per kelompok.

Populasi atau Universe adalah jumlah dan keseluruhan objek yang

karakteristiknya hendak digunakan (Djarwanto, 1994:107). Berdasarkan

data yang ada di Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia tahun 2008

jumlah Koperasi Pegawai Republik Indonesia adalah 75 Koperasi. Namun

peneliti mengambil jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 70

Koperasi Pegawai Republik Indonesia.

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh 70 KPRI yang menjadi sampel

dalam penelitian ini. Adapun daftar nama KPRI yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 57: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

57

Tabel 3.1 Daftar KPRI Kota Surakarta

NO. NAMA KPRI

1. SETIA

2. PUJT

3. RRI

4. KOPEGTEL

5. HIDUP

6. KOSPENI

7. SMEA NEGERI 1

8. PERKES

9. BINA SEJAHTERA

10. SMP NEGERI 8

11. KEJAKSAAN

12. IKHLAS

13. PRASIDA DARMA

14. SMEA NEGERI 2

15. KONSERVATORI

16. RASA TUNGGAL

17. PASU

18. SMA NEGERI 5

19. SEJAHTERA P&K

20. TUGU LILIN

Page 58: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

58

21. SMA NEGERI 4

22. STM NEGERI 1

23. SEMBODO

24. SMPS

25. MAKARTI

26. MAKARYA

27. SMP NEGERI 2

28. SMP NEGERI 13

29. SMP NEGERI 1

30. UNS

31. SUBUR

32. MUARA

33. TRISULA

34. SEKATA

35. GURU

36. GOTONG ROYONG

37. ASIH

38. SMP NEGERI 5

39. UTAMI

40. RSU MOEWARDI

41. SEJAHTERA PEGADAIAN

42. MULYA MAKMUR

Page 59: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

59

43. K3S

44. SEJAHTERA ST 6

45. ISI/STSI

46. SMP NEGERI 15

47. SETIA KAWAN

48. KOKAR MONAS

49. KOPERDAG

50. KOPERSOS

51. PRIMKOKAR

52. HASRAD

53. SIDO MAKMUR

54. DLLAJR

55. BAKTI SEJAHTERA

56. BALAI BAPAS

57. SUTERA

58. PERINDUSTRIAN

59. UNISRI

60. JADI MAKMUR

61. SMA NEGERI 7

62. BAKTI CANDRASA

63. MEKAR SEJATI

64. AMANAH

Page 60: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

60

65. FAJAR

66. KARYA SENI

67. KELUARGA DINAS DIKPORA

68. SMK NEGERI 4

69. KOPKARDA

70. RUKUN HANDAYANI

Sumber: Data PKPRI Kota Surakarta Tahun 2008.

D. CARA PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data untuk kepentingan penelitian ini, menggunakan

metode deskriptif dan studi kepustakaan.

a. Metode Deskriptif

Menurut Gay dalam Sevilla (1993:71) metode penelitian deskriptif

diartikan sebagai kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam

rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut

keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian.

b. Studi kepustakaan

Studi pustaka merupakan suatu cara dalam mendapatkan kelengkapan

data yang dibutuhkan dari buku, koran dan artikel yang berhubungan

dengan topik penelitian ini. Bahan-bahan diatas dapat diperoleh baik di

perpustakaan maupun di internet.

Page 61: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

61

E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Berdasarkan variabel yang tercantum dalam kerangka pemikiran maka

dapat dikemukakan mengenai definisi operasional variabel yang

digunakan, yaitu :

a. Variabel Independen

1.) Modal Sendiri

Besarnya dana yang diperoleh dari simpanan wajib anggota,

simpanan pokok anggota, cadangan, dan hibah yang dihitung

dengan satuan rupiah. Simpanan wajib dibayarkan sekali sewaktu

anggota tersebut pertama kali bergabung dengan koperasi,

simpanan pokok dibayarkan tiap bulan dengan nominal yang sama,

cadangan merupakan cadangan modal sedangkan hibah merupakan

pemberian sukarela dari anggota yang besarnya tidak sama.

2.) Modal Pinjaman

Modal pinjaman baik dari anggota koperasi, koperasi dan

anggota koperasi lainnya, bank dan lembaga keuangan lainnya,

penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya serta sumber lain yang

sah dihitung malalui satuan rupiah..

b. Variabel Dependen

Sisa Hasil Usaha

Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku

dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban lainnya

termasuk pajak dalam buku yang bersangkutan.

Page 62: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

62

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Metode analisis yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui

pengaruh variabel modal sendiri dan modal pinjaman terhadap besar

kecilnya variabel Sisa Hasil Usaha (SHU). Rumus yang digunakan

adalah:

Y= βo + β1X1 + β2X2 + Ui

Keterangan :

Y : Besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU)

βo : Konstanta

β1 : Koefisien regresi modal sendiri

β2 : Koefisien regresi modal pinjaman

X1 : Modal sendiri

X 2 : Modal pinjaman

Ui : Variabel Pengganggu

2. Uji Statistik

Proses analisa yang akan dilakukan melalui pengujian variabel-

variabel independen yang meliputi uji t (uji individual), uji F (uji bersama-

sama), dan uji R² (uji koefisien determinasi).

a. Uji t (Uji secara individu)

Uji t ini merupakan pengujian variabel - variabel secara individu,

dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh masing-masing

Page 63: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

63

variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen,

dengan beranggapan variabel independen lain tetap atau konstan.

Langkah-langkah pengujian t adalah sebagai berikut (Gujarati,

1995: 119 dalam Hariawan Rahwanto, 2007: 51) :

i. Menentukan hipotesisnya

a) 0:H 1 =bo

Berarti suatu variabel independen secara individu tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) 0:Ha 1 ¹b

Berarti suatu variabel independen secara individu

berpengaruh terhadap variabel dependen.

ii. Melakukan perhitungan nilai t sebagai berikut:

a) Nilai t table = KN;t 2/ -a ………………………… (3.1)

Keterangan :

:a Derajat signifikansi

N : Jumlah sampel (banyaknya observasi)

K : Banyaknya parameter

b) Nilai t hit =)(Se i

i

bb

………………………………… (3.2)

Keterangan :

ib : Koefisien regresi

)(Se ib : Standard error koefisien regresi

Page 64: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

64

iii. Kriteria pengujian

Gambar 3.1 Daerah Kritis Uji t

Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak

KN;t 2/ -- a KN;t 2/ -a

iv. Kesimpulan

a) Apabila nilai – t table < t hit < t table, maka Ho diterima.

Artinya variabel Independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen secara signifikan.

b) Apabia nilai t hit > +t table atau t hit < -t table, maka Ho

ditolak.

Artinya variabel independen mampu mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan.

b.Uji f (Uji bersama-sama)

Uji f ini merupakan pengujian bersama-sama variabel

independen yang dilakukan untuk melihat pengaruh variabel

independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen secara

signifikan. Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut

(Gujarati, 1995 : 134 dalam Soma Ghofur, 2008 ) :

i. Menentukan Hipotesis

a) 0:Ho 4321 =b=b=b=b

Page 65: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

65

Berarti, semua variabel independen secara individu tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) 0:Ha 4321 ¹b¹b¹b¹b

Berarti, semua variabel independen secara individu

berpengaruh terhadap variabel dependen.

ii. Melakukan perhitungan nilai F sebagai berikut:

a) Nilai F table = F KN;1K; --a …………………… (3.3)

Keterangan :

N : Jumlah sampel atau data

K : Banyaknya parameter

b) Nilai F hitung = )KN)(R1(

)1K/(R2

2

---

………………… (3.4)

Keterangan :

2R : Koefisien determinasi

N : Jumlah observasi atau sampel

K : Banyaknya variabel

iii. Kriteria pengujian

Gambar 3.2 Daerah Kritis Uji F

Ho diterima

Ho ditolak

)kN;1K;(F --a

Page 66: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

66

iv. Kesimpulan

a) Apabila nilai F hit < F tabel, maka Ho diterima dan Ha

ditolak, artinya variabel independen secara bersama-sama

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen secara

signifikan.

b) Apabila nilai F hit > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya variabel independen secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel dependen secara

signifikan.

c. Uji R² (Uji koefisien determinasi)

Nilai 2R untuk mengetahui berapa persen variasi variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Uji ini

bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik

dalam analisis regresi, yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien

determinasi ( 2R ) antara nol dan satu (0 < 2R < 1). Jika koefisien

determinasi 0, artinya variabel independen tidak mempengaruhi

variabel dependen, atau dengan kata lain model tersebut tidak

menjelaskan sedikitpun variasi dalam variabel tidak bebas.

Sedangkan koefisien determinan mendekati 1, artinya variabel

independen semakin mepengaruhi variabel dependen, atau dengan

kata lain model dikatakan lebih baik apabila koefisien

determinasinya mendekati 1.

Page 67: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

67

3. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu keadaan dimana terdapatnya

lebih dari satu hubungan linier pasti antara beberapa atau semua

variabel independen dari model regresi (Gujarati, 1995 : 320 dalam

Soma Ghofur, 2008: ). Salah satu asumsi model klasik yang

menjelaskan ada tidaknya hubungan antara beberapa atau semua

variabel dalam model regresi. Jika dalam model terdapat

multikolinier, maka model tersebut memiliki kesalahan standar yang

besar sehingga koefisien tidak dapat diukur dengan ketepatan tinggi.

Salah satu metode untuk mengetahui ada tidaknya multikolinier

adalah menggunakan pengujian dengan pendekatan Koutsoyiannis.

Metode ini dikembangkan oleh Koutsoyiannis (1977) menggunakan

metode coba-coba dalam memasukkan variabel bebas. Dari hasil

coba-coba tersebut, selanjutnya akan diklasifikasikan dalam 3

macam (Aisyah, 2007:109), yaitu :

1) suatu variabel bebas dikatakan berguna

2) suatu variabel bebas dikatakan tidak berguna

3) suatu variabel bebas dikatakan merusak

b.Heteroskedastisitas

Asumsi dari model regresi linier klasik adalah kesalahan

penggangu mempunyai variasi yang sama. Apabila asumsi tersebut

tidak terpenuhi maka akan terjadi heteroskedastisitas, yaitu suatu

Page 68: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

68

keadaan dimana variasi dari kesalahan penggangu tidak sama untuk

semua nilai variabel bebas. Terdapat beberapa metode yang

dipergunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas dalam model

empiris yaitu Uji Park, Uji Glejser, Uji white, Uji LM ARCH dan Uji

Breusch Pagan – Godfeg. Pengujian heteroskedastisitas dalam

penelitian ini akan menggunakan uji LM ARCH.

Pada metode ini yang dijadikan tolok ukur adalah nilai Obs*R-

squared. Jika nilai Obs*R-squared lebih kecil dari nilai X² maka pada

model tersebut tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

Sebaliknya, jika Obs*R-squared lebih besar dibanding nilai X² maka

terdapat masalah heteroskedastisitas pada model tersebut (Aisyah,

2007 : 109).

c. Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan variabel

penggangu pada suatu periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan

penggangu periode lain. Asumsi ini untuk menegaskan bahwa nilai

variabel dependen hanya diterangkan (secara sistematis) oleh

variabel independen dan bukan oleh variabel gangguan (Gujarati,

1995 : 401).

Pada penelitian ini digunakan dua metode untuk menilai apakah

dalam model tersebut terdapat masalah autokorelasi atau tidak, yaitu

metode Durbin-Watson test dan B-G test.

Page 69: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

69

Gambar 3.3 Daerah Ho Diterima dan Ditolak uji Autokorelasi (Durbin-Watson)

Hipotesis untuk menguji ada tidaknya autokorelasi adalah :

Ho : tidak ada serial autokorelasi baik positif maupun negatif.

Untuk menguji hipotesis nol tidak ada autokorelasi, terdapat table

Durbin-Watson (D-W), dengan kriteria hasil perhitungan D-W

statistik dibandingkan dengan tabel (D-W), sebagai berikut:

Jika d < dL = Menolak Ho

Jika du < d < 4-du = tidak menolak Ho

Jika dL ≤ d ≤ du atau 4-du ≤ d ≤ 4-dL = pengujian tidak

meyakinkan (inconclusive).

Ragu- Ragu- Ragu ragu Autokore- Tidak ada Autokore- Lasi (+) Autokorelasi lasi (-) 0 dl du 2 4-du 4-dl 4

Page 70: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

70

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

Gambaran objek penelitian akan memberikan deskripsi mencakup

beberapa aspek yang berhubungan dengan penelitian tentang pengaruh

modal sendiri dan modal pinjaman terhadap besaranya SHU pada KPRI di

Kota Surakarta. Sebutan kota Surakarta baru dimulai dengan adanya

Undang-undang nomor 18, tanggal 1 September 1965 dan Tap MPRS

nomor XX/MPRS/1966.

1. Letak Geografis

Kota Surakarta adalah salah satu kota di Propinsi Jawa Tengah. Kota

Surakarta merupakan dataran rendah (+ 92 meter diatas permukaan air

laut) dan berada antara pertemuan sungai-sungai Pepe, Jenes dan

Bengawan Solo. Letak kota Surakarta terbilang strategis, karena terletak

pada jalur Yogyakarta Semarang, sehingga perdagangan mudah untuk

dikembangkan. Secara geografis, kota Surakarta terletak di antara

110º45’15’’ - 110º45’35’’ Bujur Timur dan antara 7º36’00’’ - 7º56’00’’

Lintang Selatan. Secara administratif, kota Surakarta berbatasan dengan :

· Sebelah utara : Kabupaten Dati II Karanganyar dan

Kabupaten Dati II Boyolali.

· Sebelah timur : Kabupaten Dati II Sukoharjo dan

Page 71: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

71

Kabupaten Dati II Karanganyar.

· Sebelah selatan : Kabupaten Dati II Sukoharjo.

· Sebelah barat : Kabupaten Dati II Sukoharjo dan

Kabupaten Dati II Karanganyar

2. Keadaan Wilayah

a. Keadaan iklim

Di Kota Surakarta, suhu udara rata-rata berkisar antara 24,7ºC

sampai dengan 27,9ºC. Tingkat kelembaban udara berkisar antara

64 persen sampai dengan 85 persen. Pada bulan Februari terjadi

hari hujan terbanyak, yaitu sebesar 25 hari.

Untuk curah hujan yang terbanyak sebesar 699 mm, yang jatuh

pada bulan Oktober. Sedangkan rata-rata curah hujan saat hari

hujan terbesar juga jatuh pada bulan Nopember, yaitu sebesar 33,1

mm per hari hujan.

b. Keadaan tanah

Wilayah Kota Surakarta secara umum keadaannya adalah datar,

hanya di bagian utara dan timur yang agak bergelombang dengan

ketinggian kurang lebih 92 meter diatas permukaan air laut.

Jenis tanahnya sebagian merupakan tanah liat berpasir

termasuk Regosol kelabu dan Alluvial, di wilayah bagian utara

berupa tanah liat Grumosol serta wilayah bagian timur laut

tanahnya Litosol Mediteranian.

Page 72: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

72

3. Sumber Daya Lahan

a. Luas Penggunaan Lahan

Luas penggunaan lahan di Kota Surakarta dapat dilihat dari

tabel berikut ini :

Tabel 4.1 Luas Penggunaan Tanah Tiap Kecamatan

di Kota Surakarta Tahun 2008

Kecamatan Laweyan Serengan Ps.

Kliwon

Jebres Bj.sari Kota

Perumahan 563,83 210,43 308,94 673,37 980,91 2.707,3

Jasa 88,61 17,17 37,69 176,75 106,91 426,6

Perusahaan 42,20 30,16 39,73 87,00 88,39 286,56

Industri 39,40 6,11 9,77 25,38 20,76 101,42

Tanah

Kosong 7,28 2,52 16,38 16,19 11,01 56,13

Tegalan - - - 81,46 0,50 93,42

Sawah 40,90 - 3,36 21,33 80,58 163,62

Kuburan 6,05 1,38 1,67 38,98 24,78 72,86

Lap. OR 12,24 2,61 9,55 10,51 30,23 65,14

Taman Kota 0,15 - - 22,60 8,85 31,66

Lain-lain 63,20 49,02 54,43 104,61 128,18 399,44

Luas

Wilayah

Total

863,86 319,40 481,52 1.258,18 1.481,10 4.404,15

Sumber: BPS, Surakarta Dalam Angka 2008

Dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa penggunaan tanah untuk

perumahan/pemukiman menempati peringkat pertama (2707,3 m2),

sedangkan peringkat kedua adalah penggunaan tanah untuk jasa

(sebesar 426,60 m2) . Sedangkan penggunaan tanah untuk taman

kota adalah yang paling sedikit, yaitu 31,60 m2. Dengan melihat

tabel tersebut, implikasinya bagi perkembangan koperasi, koperasi

bisa melihat bahwa penggunaan lahan paling banyak adalah untuk

Page 73: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

73

pemukiman. Peluang ini seharusnya bisa diambil oleh koperasi

karena biasanya anggota membutuhkan tempat tinggal atau

pemukiman. Koperasi bisa menyediakan jasa jual beli rumah atau

kavling, untuk para anggotanya, seperti yang telah dilakukan

beberapa dari koperasi sampel.

Secara administratif, Kota Surakarta mempunyai luas wilayah

kurang lebih 44,06 km2 yang terbagi dalam 5 Kecamatan, 51

Kelurahan, 595 Rukun Warga (RW) dan 2.669 Rukun Tetangga

(RT). Jumlah KK (Kepala Keluarga) secara keseluruhan ada

134.811 KK, maka rata-rata jumlah KK setiap RT berkisar sebesar

50 KK setiap RT.

Adapun lima kecamatan yang terdapat di Kota Surakarta antara

lain : 1). Kecamatan Laweyan, membawahi 11 Kelurahan; 2).

Kecamatan Serengan, terdiri dari 7 Kelurahan; 3). Kecamatan

Jebres, membawahi 11 Kelurahan; 4). Kecamatan Banjarsari,

membawahi 13 Kelurahan; dan 5). Kecamatan Pasar Kliwon yang

membawahi 9 Kelurahan. Kelurahan yang tersebar dalam lima

kecamatan tersebut yaitu :

1) Kecamatan Laweyan, terdiri dari Kelurahan Pajang, Kelurahan

Laweyan, Kelurahan Bumi, Kelurahan Panularan, Kelurahan

Penumping, Kelurahan Kerten, Kelurahan Sriwedari,

Kelurahan Sondakan, Kelurahan Karangasem, Kelurahan

Purwosari dan Kelurahan Jajar.

Page 74: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

74

2) Kecamatan Serengan, terdiri dari Kelurahan Danukusuman,

Kelurahan Serengan, Kelurahan Jayengan, Kelurahan

Kemlayan, Kelurahan Tipes, Kelurahan Joyotakan, dan

Kelurahan Kratonan.

3) Kecamatan Jebres, terdiri dari Kelurahan Pucang Sawit,

Kelurahan Sewu, Kelurahan Jebres, Kelurahan Mojosongo,

Kelurahan Purwodiningratan, Kelurahan Tegalharjo, Kelurahan

Kepatihan Wetan, Kelurahan Kepatihan Kulon, Kelurahan

Jagalan, Kelurahan Gandekan, dan Kelurahan Sudiroprajan.

4) Kecamatan Banjarsari, terdiri dari Kelurahan Nusukan,

Kelurahan Kadipiro, Kelurahan Gilingan, Kelurahan Manahan,

Kelurahan Sumber, Kelurahan Banyuanyar, Kelurahan

Keprabon, Kelurahan Punggawan, Kelurahan Stabelan,

Kelurahan Mangkubumen, Kelurahan Timuran, Kelurahan

Ketelan, dan Kelurahan Kestalan.

5) Kecamatan Pasar Kliwon, terdiri dari Kelurahan Joyosuran,

Kelurahan Baluwarti, Kelurahan Semanggi, Kelurahan

Kauman, Kelurahan Sangkrah, Kelurahan Gajahan, Kelurahan

Kedung Lumbu, Kelurahan Kmpung Baru, dan Kelurahan

Pasar Klliwon.

Page 75: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

75

b. Luas Wilayah

Pembagian luas wilayah, jumlah penduduk, rasio jenis kelamin,

serta tingkat kepadatan penduduk di setiap Kecamatan di Kota

Surakarta dapat dilihat lewat tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin dan

Tingkat Kepadatan Tiap Kecamatan di Kota Surakarta Tahun 2008

Jumlah Penduduk

No.

Kecamatan

Luas

Wilayah

(km2)

Laki-

laki Perempuan Jumlah

Tingkat

Kepadatan

1.

2.

3.

4.

5.

Laweyan

Serengan

Ps. Kliwon

Jebres

Banjarsari

8,64

3,19

4,82

12,58

14,81

54.164

31.263

43.172

70.466

80.259

55.766

32.295

44.808

71.826

81.834

109.930

63.558

87.980

142.292

162.093

12.723

19.899

18.272

11.311

10.945

Jumlah 44,04 279.324 286.529 565.853 12.849

Sumber: BPS, Surakarta Dalam Angka 2008

Berdasarkan tabel 4.2 tersebut, Kota Surakarta mempunyai

penduduk sebanyak 565.853 jiwa yang terdiri dari 279.324 orang

penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 286.529 orang penduduk

berjenis kelamin perempuan. Kecamatan dengan wilayah terluas

adalah Kecamatan Banjarsari, sebesar 14,81 km2 dan Kecamatan

dengan luas wilayah tersempit adalah Kecamatan Serengan dengan

3,19 km2. Tingkat kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan

Serengan, yaitu sebesar 19.899 dan yang terendah adalah

Kecamatan Banjarsari, yaitu sebesar 10.945. Kecamatan yang

mempunyai jumlah penduduk terbanyak adalah kecamatan

Page 76: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

76

Banjarsari, dengan jumlah penduduk total sebanyak 162.093 jiwa,

dan Kecamatan yang memiliki jumlah penduduk paling sedikit

yaitu Kecamatan Serengan, dengan jumlah penduduk sebesar

63.558 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, maka

akan tercipta peluang-peluang baru dalam membentuk koperasi-

koperasi baru, atau menambah anggota bagi koperasi yang lama.

B. KEADAAN DEMOGRAFI

1. Banyaknya Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Banyaknya julah penduduk di Kota Surakarta berdasarkan mata

pencahariannya dapat dilihat melalui melalui tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3 Banyaknya Penduduk Menurut Mata Pencaharian

di Kota Surakarta Tahun 2008

kecamatan

Mt penchr

Laweyan Serengan Pasar

Kliwon

Jebres Bj.sari Kota

Petani Sendiri 38 - - 81 337 486

Buruh Tani 32 - - - 397 569

Pengusaha 964 1.124 2.237 1.119 2.810 8.042

Buruh Industri 16.421 5.264 8.894 17.653 21.802 70.254

Buruh Bangunan 12.648 4.372 7.589 16.534 21.616 64.406

Pedagang 5.387 3.713 7.751 4.478 11.045 31.975

Angkutan 2.154 1.726 4.051 1.627 6.218 17.235

PNS/TNI/POLRI 5.027 1.307 3.333 7.167 9.590 27.505

Pensiunan 3.711 647 1.826 8.637 7.862 30.791

Lain-lain 37.644 17.166 16.611 49.155 41.714 151.494

Jumlah 84.026 35.319 52.292 106.451 123.391 402.757

Sumber: BPS, Surakarta Dalam Angka 2008

Page 77: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

77

Jumlah penduduk di kota Surakarta yang bermata pencaharian

terbanyak adalah lain-lain, sebanyak 151.494 orang. Mata pencaharian

terbanyak kedua adalah sebagai buruh industri, yaitu sebanyak 70.254

orang. Sedangkan mata pencaharian yang paling sedikit adalah penduduk

dengan mata pencaharian sebagai petani, ada 486 orang.

2. Tingkat kelahiran dan kematian di Kota Surakarta

Banyaknya tingkat kelahiran dan kematian penduduk di Kota

Surakarta menurut jenis kelamin pada tahun 2008 dapat dilihat pada tabel

4.4 berikut ini :

Tabel 4.4 Banyaknya Kelahiran dan Kematian di Kota Surakarta

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2008

S

u

Sumber: BPS, Surakarta Dalam Angka 2008

Dari tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah kelahiran dan kematian yang

paling banyak terdapat di Kecamatan Banjarsari, yaitu masing-masing

2.069 dan 1.311 jiwa. Hal ini juga dikarenakan Kecamatan Banjarsari

adalah Kecamatan dengan jumlah penduduk yang terbanyak di Kota

Surakarta. Jumlah kelahiran dan kematian yang paling rendah terdapat di

Kecamatan Serengan, yaitu masing-masing 503 dan 359 jiwa. Secara

Kelahiran Kematian Kecamatan

L P Jumlah L P Jumlah

Laweyan

Serengan

Ps.Kliwon

Jebres

Banjarsari

510

280

468

674

1.077

432

223

396

622

992

942

503

864

1.296

2.069

381

188

347

544

653

332

171

348

520

658

713

359

695

1.064

1.311

Kota 3.539 3.267 6.806 2.038 2.112 4.150

Page 78: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

78

umum, tingkat kelahiran di Kota Surakarta lebih tinggi dari tingkat

kematiannya.

C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI

1. Keadaan Pendidikan

Keadaan pendidikan penduduk di Kota Surakarta dapat dilihat dari

tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5 Banyaknya Penduduk 5 Tahun Ke atas Menurut Tingkat

Pendidikan di Kota Surakarta 2008

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Tamat akademi/PT

Tamat SLTA

Tamat SLTP

Tamat SD

Tidak tamat SD

Belum tamat SD

Tidak sekolah

35.639

71.143

101.351

98.118

44.051

66.799

32.192

7,93

15,83

22,55

21,83

9,80

14,86

7,16

Jumlah 449.293 100

Sumber: BPS, Surakarta Dalam Angka 2008

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, penduduk di Kota Surakarta paling

banyak adalah tamatan SLTP, yaitu sebanyak 101.351 atau sebesar 22,5%.

Penduduk dengan tingkat pendidikan tamatan SD menduduki peringkat

kedua, dengan jumlah 98.118 atau sebesar 21,8%. Sedangkan penduduk

yang tidak bersekolah atau tidak mempunyai tingkat pendidikan adalah

sebesar 32.192 jiwa atau sebesar 7,2%. Dengan tingkat pendidikan

kebanyakan lulusan SLTP, pengetahuan tentang koperasi tentu masih

Page 79: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

79

sangat kurang. Bagi perkembangan koperasi, hal seperti ini harus bisa

diminimalisir dengan memberikan pendidikan dan latihan tentang koperasi

bagi para anggota. Dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka

koperasi lebih mudah dikembangkan ditengah masyarakat karena

masyarakat sudah tahu benar manfaat atau peran koperasi bagi mereka.

2. Kondisi Perekonomian

a. Jumlah pasar

Jumlah pasar tradisional di Kota Surakarta berjumlah 38 buah,

antara lain yaitu : Pasar Gede, Pasar Tanggul, Pasar Legi, Pasar

Singosaren, Pasar Harjodaksino, Pasar Klewer, Pasar Rejosari,

Pasar Mebel, Pasar Depok, Pasar Ledoksari, Pasar Nusukan, Pasar

Windujenar, Pasar Turisari, Pasar Kembang, Pasar Kadipolo, Pasar

Kabangan, Pasar Jongke, Pasar Sidodadi, Pasar Penumping, Pasar

Purwosari, Pasar Ayam, Pasar Kliwon, Pasar Jebres, Pasar

Sangkrah, Pasar Ngemplak, Pasar Mojosongo, Pasar Mojosongo

Perumnas, Pasar Joglo, Pasar Sidomulyo, Pasar Ngumbul, Pasar

Bangunharjo, Pasar Gading, Pasar Besi, Pasar Balapan, Pasar

Tanggulsari, Pasar Jurug dan Pasar Dawung. Dengan jumlah pasar

sebanyak ini, koperasi bisa menjalin kerjasama dengan para

pedagang pasar dengan cara meminjamkan modal atau bagi hasil.

b. Industri

Jumlah industri di Kota Surakarta pada tahun 2008 secara

keseluruhan sebanyak 4.990 unit yang terdiri dari :

Page 80: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

80

1) Industri Besar/Menengah, terdiri dari :

a) Industri hasil pertanian dan kehutanan = 17

b) Industri logam mesin kimia/Aneka = 19

2) Industri Kecil

a) Formal = 975

b) Non formal = 3.910

Dengan jumlah industri yang cukup banyak, tidak menutup

kemungkinan akan didirikannya koperasi-koperasi karyawan, atau

koperasi-koperasi produksi yang bergerak di bidang industri,

seperti misalnya koperasi primer produsen tahu dan tempe.

D. ANALISIS DESKRIPTIF

Berdasarkan data sekunder yang telah diperoleh, selanjutnya dilakukan

perhitungan kuantitatif untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara

variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikatnya

(dependent variable). Model analisis data yang digunakan adalah model

regresi linier berganda. Melalui model tersebut akan dapat dievaluasi dan

diketahui pengaruh variabel-variabel independen yang terdiri dari modal

sendiri, dan modal pinjaman terhadap variabel dependen yaitu Sisa Hasil

Usaha (SHU).

Menurut Sugiyono (2006) analisis deskriptif merupakan analisis yang

digunakan untuk menganalisa data dengan mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

Page 81: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

81

bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku umum atau

generalisasi. Karakteristik sampel disini adalah modal sendiri, dan modal

pinjaman terhadap besarnya SHU koperasi tersebut.

1. Deskriptif Variabel Penelitian

a. Sisa Hasil Usaha

Sisa Hasil Usaha yang didapat dari selisih pendapatan koperasi

setelah dipergunakan untuk memenuhi seluruh biaya-biaya operasional

organisasi koperasi seringkali ditafsirkan sebagai tujuan utama

koperasi. Padahal selai tujuan itu masih ada tujuan lain yang lebih

penting yaitu kesejahteraan ekonomi dan sosial anggotanya.

Tabel 4.6 Jumlah SHU KPRI Kota Surakarta

No. Jumlah SHU Frekuensi %

1. 0 - 10 juta 11 15,71

2. 10 juta - 20 juta 16 22,85

3. 20 juat - 30 juta 14 20

4. 30 juta – 40 juta 5 7,14

5. 40 juta – 50 juta 4 5,71

6. > 50 juta 20 28,57

Jumlah 70 100

Sumber : Data sekunder, diolah

Dari tabel diatas terlihat Koperasi dengan Sisa Hasil Usaha yang

paling banyak yaitu dengan nilai 50 juta rupiah keatas hanya terdapat

pada 20 koperasi. Hal ini dikarenakan modal usaha mereka yang tinggi,

sehingga menghasilkan SHU yang tinggi pula. Sedangkan koperasi

yang memiliki SHU paling sedikit atau rendah yaitu antara 40 - 50 juta

Page 82: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

82

rupiah hanya terdapat 4 koperasi atau sekitar 5,71% dari keseluruhan

sampel.

b. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah keseluruhan atau jumlah dari simpanan

pokok, simpanan wajib, cadangan dan hibah. Modal sendiri masing-

masing koperasi berbeda-beda tergantung dari hal diatas. Untuk

memperoleh modal sendiri yang banyak tentu harus meningkatkan

simpanan pokok dan simpanan wajib sedangkan cadangan dan hibah

tergantung dari besarnya pemberian hibah tersebut.

Tabel 4.7 Modal Sendiri di KPRI Kota Surakarta

No. Modal Sendiri Frekuensi %

1. < 100 juta 1 1,42

2. 100 juta – 200 juta 9 12,85

3. 200 juta – 300 juta 21 30

4. 300 juta – 400 juta 6 8,57

5. 400 juta – 500 juta 7 10

6. > 500 juta 26 37,14

Jumlah 70 100

Sumber : Data sekunder, diolah

Dari tabel diatas terlihat koperasi dengan modal sendiri yang paling

banyak yaitu dengan nilai diatas 500 juta rupiah terdapat 26 koperasi

yaitu sekitar 37,14%. Sedangkan koperasi yang mempunyai modal

sendiri paling sedikit yaitu kurang dari 100 juat rupiah hanya terdapat 1

koperasi saja atau sekitar 1,42% dari keseluruhan sampel.

Page 83: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

83

c. Modal Pinjaman

Modal pinjaman koperasi berasal dari hutang kepada anggota

koperasi, hutang kepada koperasi dan anggota koperasi lainnya, bank

dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang

lainnya serta sumber lain yang sah. Sehingga semaksimal mungkin

sumber-sumber yang bisa digali dananya akan terus diupayakan oleh

koperasi demi kelancaran dan keberhasilan usaha koperasi.

Tabel 4.8 Modal Pinjaman di KPRI Kota Surakarta

No. Modal Pinjaman Frekuensi %

1. < 100 juta 14 20

2. 100 juta – 200 juta 18 25,71

3. 200 juta – 300 juta 7 10

4. 300 juta – 400 juta 2 2,85

5. 400 juta – 500 juta 5 7,14

6. > 500 juta 24 34,28

Jumlah 70 100

Sumber : Data sekunder, diolah

Dari tabel diatas terlihat koperasi dengan modal pinjaman yang

paling banyak yaitu dengan nilai diatas 500 juta rupiah terdapat 24

koperasi yaitu sekitar 34,28%. Sedangkan koperasi yang mempunyai

modal sendiri paling sedikit yaitu antara 300 - 400 juta rupiah hanya

terdapat 2 koperasi saja atau sekitar 2,85% dari keseluruhan sampel.

Jadi, analisis efek deskriptif dari keseluruhan data diatas adalah

pertama jumlah SHU yang paling banyak adalah di atas 50 juta yaitu 20

koperasi atau 28,57%, kedua jumlah modal sendiri yang paling banyak

Page 84: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

84

adalah di atas 500 juta yaitu 26 koperasi atau 37,14%, dan ketiga

jumlah modal pinjaman yang paling banyak adalah di atas 500 juta

yaitu 24 koperasi atau 34,28%.

2. Hasil Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap

SHU. Analisi ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear

berganda. Hasil analisis dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Regresi Linear Berganda

Dependent Variable: SHU Method: Least Squares Date: 04/09/10 Time: 21:38 Sample(adjusted): 1 70 Included observations: 70

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10451529 22440373 0.465747 0.6429 MS 0.077243 0.022229 3.474895 0.0009 MP -0.011892 0.007689 -1.546714 0.1266

R-squared 0.232761 Mean dependent var 67361052 Adjusted R-squared 0.209859 S.D. dependent var 1.71E+08 S.E. of regression 1.52E+08 Akaike info criterion 40.56083 Sum squared resid 1.55E+18 Schwarz criterion 40.65719 Log likelihood -1416.629 F-statistic 10.16308 Durbin-Watson stat 2.047826 Prob(F-statistic) 0.000140

Keterangan : Diolah dari data sekunder

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil pengolahan data untuk regresi linier berganda dengan

menggunakan program Eviews dapat dilihat pada tabel 4.9 diatas.

Dari tabel tersebut dapat disusun persamaan regresi linear berganda

sebagai berikut :

Y = 10451529 + 0,077243X1 + (-0,011892)X2 + Ui

Page 85: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

85

Dari persamaan regresi linier berganda diatas dapat diuraikan

sebagai berikut :

a. Nilai konstanta bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa

apabila variabel modal sendiri dan modal pinjaman konstan, mka

SHU sebesar 10451529.

b. Koefisien regresi parsial variabel modal sendiri bernilai positif

dan signifikan pada level 5% yaitu sebesar 0,077243, hal ini

menunjukkan bahwa jika modal sendiri semakin meningkat, maka

jumlah SHU akan naik dengan asumsi variabel lainnya konstan.

c. Koefisien regresi parsial variabel modal pinjaman bernilai negatif

dan signifikan pada level 5% yaitu sebesar -0,011892, hal ini

menunjukkan bahwa jika modal pinjaman semakin menurun,

maka jumlah SHU akan naik dengan asumsi variabel lainnya

konstan.

b. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individu. Pengujian regresi

digunakan pengujian dua arah (two tailed test) dengan menggunakan

α = 5% yang berarti bahwa tingkat keyakinan adalah sebesar 95%.

Hasil perhitungan uji dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 86: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

86

Tabel 4.10 Rangkuman Hail uji t

Variabel t-hitung Probabilitas Kesimpulan

Modal Sendiri 3,474895 0,0009 Ho ditolak

Modal Pinjaman -1,546714 0,1266 Ho diterima

Sumber : Diolah dari data primer

Dari hasil uji t pada tabel 4.10 di atas diperoleh hasil bahwa

variabel modal sendiri mempunyai nilai probabilitas signifikan level

dibawah 0,05 yatu sebesar 0,0009 (modal sendiri), berarti p < 0,05,

maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel modal sendiri

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap SHU. Sedangkan

untuk variabel modal pinjaman mempunyai probabilitas di atas 0,05

yaitu sebesar 0,1266 (modal pinjaman), berarti p > 0,05, maka Ho

diterima dan Ha ditolak artinya variabel modal pinjaman tidak

berpengaruh signifikan terhadap SHU.

c. Uji F (Secara Bersama-sama)

Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel modal sendiri

dan modal pinjaman secara bersama-sama mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap SHU. Dari hasil analisis diperoleh nilai F

hitung sebesar 10,16308 dengan nilai probabilitas signifikan level

sebesar 0,000140, karena nilai probabilitas Fhitung (0,000140) lebih

kecil dari 0,05. Maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian

terbukti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari jumlah modal

sendiri dan modal pinjaman secara bersama-sama terhadap SHU.

Page 87: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

87

d. Koefisien Determinasi

Hasil perhitungan untuk nilai R2 dengan bantuan program

Eviews, dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien

determinasi atau R2 sebesar 0,2327. Hal ini berarti 23,27% variasi

SHU dijelaskan oleh variasi perubahan modal sendiri dan modal

pinjaman. Sementara sisanya sebesar 76,73% diterangkan oleh

faktor lain yang tidak ikut terobservasi.

e. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk mengetahui parameter dalam model yang digunakan

adalah shahih maka penelitian harus diuji mengenai asumsi klasik

dari regresi model sehingga tidak terjadi penyimpangan terhadap

asumsi multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

Untuk menguji atau mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik

menggunakan alat bantu komputer program Eviews.

1.) Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas menunjukkan adanya korelasi antara

variabel independen yang satu dengan variabel independen yang

lain. Jika diantara dua variabel dependen terdapat korelasi,

sehingga koefisien korelasi sama dengan satu, maka koefisien-

koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standart error

setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Salah satu cara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas

adalah dengan menggunakan metode pendekatan koutsoyiannis.

Page 88: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

88

Metode Koutsoyiannis ini dilakukan dengan cara mencoba

memasukkan variabel bebas kemudian membandingkan nilai R2

yang telah dikuadratkan dari hasil matrik korelasi dengan nilai

R 2a . Jika nilai (koefisien) R2 lebih kecil dari R 2

a hasil regresi

linear, maka dalam model tersebut tidak terdapat masalah

multikolinearitas, begitu pula sebaliknya. Selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel R2

R 2a (awal) Kesimpulan

Modal Sendiri 0,205366 0,232761 Tidak Terjadi

Multikolinearitas

Modal

Pinjaman

0,094488 0,232761 Tidak Terjadi

Multikolinearitas

Sumber : Data Diolah

Dari hasil perhitungan uji multikolinearitas, diperoleh nilai

R2 antara variabel-variabel independen yang ditunjukkan dalam

tabel. Tabel tersebut memperlihatkan bahwa nilai R2 dari

masing-masing variabel lebih kecil dibandingkan dengan nilai

R 2a hasil dari perhitungan regresi. Dapat diambil kesimpulan

bahwa pada model regresi yang ditaksir tidak terjadi masalah

multikolinearitas dan kedua variabel tersebut layak untuk

dimasukkan dalam model.

Page 89: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

89

2.) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana variasi

dari kesalahan penggangu tidak sama untuk semua nilai variabel

bebas. Pengujian dalam penelitian terhadap gejala

heteroskedatisitas ini akan menggunakan uji LM ARCH.

Pada metode ini yang dijadikan tolok ukur adalah nilai

Obs*R-squared. Jika nilai Obs*R-squared lebih kecil dari nilai

X² maka pada model tersebut tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika Obs*R-squared lebih besar

dibanding nilai X² maka terdapat masalah heteroskedastisitas

pada model tersebut (Aisyah, 2007 : 109).

Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Nilai Obs*R2 Nilai X2 Kesimpulan

0,029127 3,84 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Sumber : Data Diolah

Dari perhitungan diatas diperoleh X2 (df = 1, α = 5%) =

3,841 sedangkan Obs*R2 sebesar 0,029127 sehingga apabila

dibandingkan maka Obs*R2 lebih kecil dari X2. Hal ini

menunjukkan bahwa pada model ini tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas.

3.) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi menggambarkan adanya korelasi berurutan

antara unsur-unsur variabel gangguan (disturbance term) dalam

Page 90: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

90

suatu rangkaian data runtun waktu (time series). Untuk melihat

adanya autokorelasi dalam penelitian ini digunakan metode

Durbin-Watson (D-W). Hasil perhitungan berdasarkan bantuan

komputer diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

Tabel 4.13 Hasi Uji Autokorelasi Durbin-Watson

Model D-W dL dU 4-dU 4-dL Kesimpulan

Nilai 1,995940 1,55 1,67 2,33 2,45 Tidak Terjadi

Autokorelasi

Sumber : Hasil olah data

Hasil dari tabel diatas nilai D-W berada diantara dU sampai 4-dU

(1,67 ≤ 1,995940 ≤ 2,33) berarti pengujian autokorelasi dalam

penelitian ini adalah tidak terjadi autokorelasi.

Kesimpulan dari asumsi klasik dari penelitian ini adalah

pertama tidak terjadi multikolinearitas, karena nilai R2 dari

masing-masing variabel lebih kecil dibandingkan dengan nilai

R 2a hasil dari perhitungan regresi sehingga model regresi yang

ditaksir tidak terjadi masalah multikolinearitas dan kedua

variabel tersebut layak untuk dimasukkan dalam model dari

Metode Koutsoyiannis. Kedua tidak terjadi heteroskedastisitas,

hal ini ditunjukkan dari perhitungan diperoleh X2 (df = 1, α =

5%) = 3,841 sedangkan Obs*R2 sebesar 0,029127 sehingga

apabila dibandingkan maka Obs*R2 lebih kecil dari X2 dari Uji

Page 91: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

91

LM ARCH. Ketiga tidak terjadi autokorelasi, karena autokorelasi

menggambarkan adanya korelasi berurutan antara unsur-unsur

variabel gangguan dalam suatu rangkaian data runtun waktu.

Dalam penelitian ini menggunakan metode Durbin-Watson

(D-W). Hasil dari perhitungan itu yaitu 1,995940 berarti tidak

ada autokorelasi.

E. ANALISIS EKONOMI

Dana yang dimiliki koperasi dari berbagai sumber (seperti modal

sendiri dan modal pinjaman) digunakan dalam berbagai usahanya diantara

bidang usahanya seperti unit simpan pinjam dan penyedia barang-barang

konsumsi. Dengan adanya usaha tersebut seluruh anggota koperasi

diharapkan memanfaatkan fasilitas tersebut seefektif mungkin dengan

menjadi pelanggannya, sehingga dengan anggota yang semakin banyak

transaksi yang dilakukan di koperasi pun semakin banyak pada akhirnya

berpengaruh pada jumlah keuntungan yang diterima oleh koperasi juga

meningkat. Karena seperti biasanya bila transaksi-transaksi yang terjadi

dalam bidang usaha koperasi semakin tinggi frekuensinya, maka

keuntungan yang diperoleh pun juga semakin besar pula keuntungannya,

sehingga pembagian SHU akan meningkat pula.

Jumlah modal sendiri yang ada dan digunakan sebagai modal usaha

seharusnya bisa digunakan anggota dan dikelola pengurus semaksimal

mungkin. Maka agar anggota juga mendapat bagian SHU yang besar, dana

Page 92: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

92

tadi dapat digunakan seoptimal mungkin. Sehingga dengan dana yang

besar perputaran dananya pun juga akan semakin luas yaitu digunakan

untuk modal usaha unit-unit usaha lainnya dan perputaran roda ekonomi

koperasi. Sehingga transaksi usahanya juga semakin besar yang

berpengaruh terhadap SHU. Dalam penelitian ini modal sendiri

berpengaruh secara signifikan terhadap SHU. Hal ini karena koperasi bisa

mengolah dana yang ada tadi sehingga dana tadi tidak mengendap di

koperasi saja melainkan dana tersebut bisa digunakan untuk usaha para

anggota koperasi misalnya untuk jasa peminjaman koperasi telah

mengenakan prosedur yang baik sehingga anggota mau memanfaatkan

dana yang tersedia tadi untuk dipinjam. Dengan apa yang dilakukan oleh

para anggota tadi maka akan terjadi transaksi peminjaman dana. Jumlah

modal sendiri yang tinggi akan menentukan jumlah SHU yang akan

diperoleh koperasi. Karena dana bisa digunakan sebagai modal koperasi

dan bisa dimanfaatkan dengan lebih optimal.

SHU di dalam sebuah koperasi mendapat tempat yang penting dalam

menunjang kinerjanya. Hampir seluruh anggota selalu mengharapkan

nominal SHU yang akan diterima selalu tinggi, yang menentukan bahwa

rentabilitas koperasi tersebut juga tinggi. Di lain pihak keaktifan anggota

dalam bidang-bidang usaha koperasi turut menunjukkan peningkatan

pemahaman dan kesadaran anggota koperasi dalam mengembangkan

usaha koperasi tesebut sekaligus mengefektifkan kinerja koperasi tersebut.

Modal pinjaman dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan, hal

Page 93: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

93

ini menunjukkan bahwa modal pinjaman koperasi belum mampu

menambah modal kerja secara signifikan. Modal pinjaman yang tersedia

tidak dapat dimanfaatkan secara optimal baik itu oleh anggota maupun

pengurus koperasi, sehingga tidak mempengaruhi jumlah SHU.

Kemungkinan pengurus kurang jeli dalam menangkap adanya peluang

untuk memperoleh modal pinjaman yang lebih banyak lagi. Dana yang

tersedia yang termanfaatkan secara optimal hanya sebagian kecil saja dan

lainnya kurang dapat dikelola dengan baik. Dan juga hal ini karena jumlah

modal yang besar menuntut pengelola bertindak profesional. Namun

dalam koperasi ini pengurus koperasi ternyata kurang memiliki keahlian

manajemen yang cukup hal ini karena pengurus kurang mendapatkan

pendidikan tentang perkoperasian. Selain itu suntikan modal tidak

mempengaruhi banyak sedikitnya penjualan, dengan demikian tidak

mempengaruhi SHU. Modal yang didapat dari pinjaman koperasi

hendaknya terus ditingkatkan, karena dana yang tersedia dapat menjadi

tambahan untuk modal koperasi dalam usahanya. Dapat disimpulkan

besarnya SHU koperasi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

modal sendiri dan modal pinjaman.

Page 94: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

94

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh

modal sendiri dan modal pinjaman terhadap SHU. Berdasarkan hasil

analisis pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Koefisien regresi variabel modal sendiri bernilai positif dan signifikan

pada level 5% yaitu sebesar 0,077243 , hal ini menunjukkan bahwa

jika modal sendiri semakin meningkat, maka jumlah SHU akan naik

dengan asumsi variabel lainnya konstan. Modal sendiri berpengaruh

signifikan terhadap SHU, hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi

sebesar 0,0009 (p < 0,05), berarti hipotesis yang menyatakan ”Diduga

modal sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya

SHU koperasi”, terbukti. Modal sendiri yang tinggi akan menentukan

jumlah SHU yang akan dihasilkan. Karena dana yang tersedia akan

bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin demi mencapai tujuan koperasi.

Dimana dana tersebut yang tersedia dapat digunakan untuk

kepentingan koperasi dan anggota.

2. Koefisien regresi variabel modal pinjaman bernilai negatif dan

signifikan pada level 5% yaitu sebesar -0,011892, hal ini menunjukkan

Page 95: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

95

bahwa jika modal pinjaman semakin menurun, maka jumlah SHU

akan naik dengan asumsi variabel lainnya konstan. Modal pinjaman

berpengaruh signifikan terhadap SHU, hal ini ditunjukkan oleh nilai

signifikansi sebesar 0,1266 (p > 0,05) , berarti hipotesis kedua yang

menyatakan ”Modal pinjaman berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap beasrnya SHU koperasi”, tidak terbukti. Penyebabnya dengan

semakin tinggi jumlah modal yang dihimpun maka tuntutan

pengelolaan Koperasi Pegawai Republik Indonesia juga semakin

dituntut lebih professional, di penelitian ini kemungkinan pengurus

koperasi kurang dapat mengelola modal pinjaman yang telah berhasil

diperoleh yang seharusnya dapat digunakan sebagai modal koperasi

tersebut. Sumber Daya Manusia yang dimiliki koperasi kemungkinan

masih lemah, sehingga mereka masih kurang cakap dalam mengelola

modal yang tersedia. Pengurus koperasi masih kurang

keprofesionalannya dalam mengelola koperasi sehingga dana yang ada

tidak dapat termanfaatkan secara optimal. Selain itu jika suntikan dana

tidak menambah penjualan kemungkinannya adalah modal pinjaman

tersebut tidak bisa mempengaruhi SHU.

3. Secara keseluruhan variabel modal sendiri dan modal pinjaman

koperasi signifikan pada taraf signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan

semua variabel independen mempengaruhi variabel SHU koperasi.

Pernyataan ini ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 10,16308

dengan probabilitas sebesar 0,000140 karena nilai probabilitas

Page 96: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

96

F hitung (0,000140) lebih kecil dari 0,05 maka berpengaruh signifikan

modal sendiri dan modal pinjaman.

4. Melihat dari uji R2 ternyata masih banyak variabel lain diluar model

yang turut mempengaruhi atau menerangkan variabel dependen sekitar

76,73% variabel lain masih bisa menerangkan selain dari variabel

jumlah modal sendiri dan modal pinjaman.

B. SARAN

1. Jumlah modal sendiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap SHU

koperasi, oleh karena itu perlu lebih meningkatkan usahanya terutama

dalam pemupukan modal sendiri karena modal sendiri mempunyai

pengaruh yang lebih besar terhadap Sisa Hasil Usaha daripada modal

pinjaman. Serta adanya pendidikan bagi pengurus untuk dapat

mengolah modal sendiri dan mengajak para anggota untuk tetap

membanyar simpanan pokok dan simpanan wajib sehingga modal

sendiri dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dan akhirnya dengan

dana yang besar perputaran dananya pun juga semakin luas yaitu

digunakan untuk modal usaha unit-unit usaha lainnya dan perputaran

roda ekonomi koperasi dan keuntungan juga meningkat di koperasi

tersebut.

2. Jumlah modal pinjaman berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap SHU koperasi, oleh karena itu koperasi diharapkan mampu

meningkatkan Sumber Daya Manusianya, terutama pengelola

Page 97: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

97

koperasi. Pengelola koperasi baik itu komisaris, direksi maupun

pengurus haruslah memiliki potensi yang besar atau kecakapan yang

layak dimiliki oleh seorang praktisi koperasi. Hal ini juga berkenaan

dengan kinerja koperasi agar mencapai titik optimal sesuai dengan

yang diharapkan oleh anggota dan siapapun yang berkaitan dengan

koperasi sehingga dengan dan yang tersedia dapat mengolahnya dan

dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin bagi anggotanya dan

kepentingan bersama.

3. Bagi peneliti lain sebaiknya menambah jumlah variabel, karena dengan

dua variabel hanya mampu memberikan kontribusi sebesar 23,27%,

berarti masih banyak variabel lain yang mempengaruhi SHU koperasi.

Page 98: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

98

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti Tri Rahayu. 2007. Modul Laboratorium Ekonometrika. Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas Maret.

Akbar Rahmana, Ardhian. 2009. ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keuntungan Koperasi Pegawai Negeri Di Wilayah Kabupaten Demak Tahun 2008”. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tidak Dipublikasikan.

Anoraga Pandji dan H. Djoko Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan dan

Usaha Kecil. Penerbit : PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Atmaji. 2007. Faktor-Faktor Yang Menentukan Besarnya Sisa Hasil Usaha

Koperasi Dari Aspek Keuangan Dan Non-Keuangan. Bisnis dan Manajemen,Vol.7, No.2 : 217-232.

Aziz, Amin. 1987. Perkoperasian Indonesia. Yogyakarta : BPFE. Baswir, Revrisond. 1997. Koperasi Indonesia. Yogyakarta : BPFE. Cooper, R Donald & Emory, C.William. 1949. Metode Penelitian Bisnis.

Jakarta: Erlangga. Departemen Koperasi. Undang-Undang RI No. 25 Tahun 1992 Tentang

Perkoperasian. Jakarta : Percetakan Negara. Djarwanto PS dan Pangestu Subagyo. 1998. Petunjuk Teknis Penyusunan

Skripsi. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Gujarati, Damodar. 1995. Basic Econometrics. Third Edition. Singapure : Mc. Graw – Hill. Hasti Anggraini, Novi. 2009. ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Sisa Hasil Usaha Koperasi Pegawai Negeri Di Kota Surakarta Tahun 2007”. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tidak Dipublikasikan.

Hendrojogi. 1998. Koperasi Asas-Asas Teori dan Praktek. Jakarta : Raja

Grafindo Perkasa.

Page 99: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

99

Kartasapoetra, dkk. 1999. Praktek Pengelolaan Koperasi. Penerbit : PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Komarudin. 1997. Analisa Manajemen Permodalan Modern. Bandung: Alumni.

Kuncoro, M. 2001. Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis

dan Ekonomi. Yogyakarta : YKPN. Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto. 2002. Perkoperasian : Sejarah,

Teori dan Praktek. Jakarta : Ghalia Indonesia Purwanto,U. 1986. Petunjuk Praktis tentang Cara Mendirikan dan Mengelola

Koperasi di Indonesia. Semarang: Aneka Ilmu.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Sedarmayanti, Syarifudin Hidayat. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung :

Mandar Maju. Setiaji, Khasan. 2009. Pengaruh Partisipasi Anggota Dan Lingkungan Usaha

Terhadap Keberhasilan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara. Jejak, Vol.2, No.1 : 22-28.

Sevilla, G. Consuello, et all. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI

Press. Sitio dan Tamba. 2002. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga. Sukamdiyo, Ign. 1996. Manajemen Koperasi. Semarang : Erlangga. Sumodiningrat, Gunawan. 1999. Pengantar Ekonometrika. Yogyakarta : BPFE. Suwandi, Ima. 1985. Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial.

Jakarta : Bhratara Karya Aksara Wasis. 1998. Pembelanjaan Perusahaan. Salatiga: Universitas Kristen Satya

Wacana. Widiyanti Ninik dan Y.W.Sunindhia. 1992. Koperasi dan Perekonomian

Indonesia. Penerbit : PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Page 100: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

100

Page 101: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

101

Lampiran 1. Tabulasi Data No. Nama KPRI Modal Sendiri Modal Pinjaman SHU 1. SETIA 1.064.755.010 579.269.628,2 15.020.045 2. PUJT 733.541.109 77.092.545 66.433.475 3. RRI 595.585.900 757.572.865 38.274.850 4. KOPEGTEL 4.645.200.454 7.561.472.304 1.399.784.312 5. HIDUP 1.186.261.009 2.554.963.735 29.486.097 6. KOSPENI 225.478.007 286.971.748 18.523.068 7. SMEA NEGERI 1 217.103.971 138.788.489 28.708.500 8. PERKES 331.405.793 451.412.750 14.552.795 9. BINA SEJAHTERA 1.043.116.501 1.093.733.534 146.748.093 10. SMP NEGERI 8 277.901.520 237.758.924 48.165.075 11. KEJAKSAAN 121.078.450 13.379.750 6.301.066 12. IKHLAS 1.565.742.293 599.086.148,1 55.000.000 13. PRASIDA DARMA 115.563.510 94.790.460,33 4.918.340 14. SMEA NEGERI 2 255.295.600 147.937.565 24.431.400 15. KONSERVATORI 317.694.125 1.480.480.944 8.737.917 16. RASA TUNGGAL 1.447.277.387 839.016.465 121.176.585 17. PASU 432.253.108 415.678.171 31.195.210 18. SMA NEGERI 5 420.671.689 135.049.660 38.014.213 19. SEJAHTERA P&K 1.681.781.042 951.518.799 99.552.508 20. TUGU LILIN 427.377.345 328.253.446 13.359.132 21. SMA NEGERI 4 488.901.068 142.561.770 121.293.490,5 22. STM NEGERI 1 866.460.822 1.146.569.075 76.951.510 23. SEMBODO 139.296.109 106.666.653 25.000.000 24. SMPS 186.824.640 98.503.135 13.198.380 25. MAKARTI 247.505.940 54.729.400 9.834.525 26. MAKARYA 2.885.358.480 2.658.051.110 132.043.485 27. SMP NEGERI 2 271.106.285 49.898.977 13.641.076 28. SMP NEGERI 13 206.435.479 146.446.992 3.630.125 29. SMP NEGERI 1 298.417.701,7 275.978.157,5 27.481.954,77 30. UNS 11.105.993.557 37.748.090.575 179.353.661 31. SUBUR 1.580.812.332 955.092.603,6 67.064.094 32. MUARA 176.610.474 78.115.064 8.154.624 33. TRISULA 299.882.021 94.578.758 17.441.985 34. SEKATA 213.317.349,7 143.701.827,8 27.363.488,61 35. GURU 1.247.519.815 697.622.575 43.419.565 36. GOTONG ROYONG 295.517.869 289.466.682 15.720.105 37. ASIH 1.692.103.875 3.535.855.230 34.108.917,03 38. SMP NEGERI 5 309.994.472 213.632.827 47.958.245

Page 102: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

102

39. UTAMI 577.777.392 426.980.328 23.140.586 40. RSU MOEWARDI 3.055.454.717 10.167.169.773 325.860.615 41. SEJAHTERA

PEGADAIAN 881.220.465 1.065.930.536 49.050.000

42. MULYA MAKMUR 206.491.965 89.938.320 5.744.025 43. K3S 598.941.679 983.939.505 53.874.921 44. SEJAHTERA ST 6 225.609.609 144.966.302 25.942.246 45. ISI/STSI 3.111.024.492 5.412.135.202 117.919.435 46. SMP NEGERI 15 236.955.865 184.985.005 24.105.455 47. SETIA KAWAN 1.147.081.795 571.242.398 65.473.919 48. KOKAR MONAS 56.656.721 33.000.429 10.348.200 49. KOPERDAG 352.747.341,5 136.560.060 11.038.000 50. KOPERSOS 1.801.409.504 445.823.036,3 135.331.213,4 51. PRIMKOKAR 550.320.755 198.485.052 28.948.665 52. HASRAD 275.507.807 103.621.531 51.220.810 53. SIDO MAKMUR 477.485.149 348.891.710 21.267.519 54. DLLAJR 420.674.224,9 22.800.000 24.127.641,22 55. BAKTI SEJAHTERA 401.883.140 237.468.985 2.985.900 56. BALAI BAPAS 144.341.242 47.942.293 17.912.380 57. SUTERA 264.945.742 109.727.917 14.859.045 58. PERINDUSTRIAN 231.512.660 131.402.100 18.000.000 59. UNISRI 786.492.526 1.454.980.743 170.103.182 60. JADI MAKMUR 154.143.886 55.713.804 7.949.833 61. SMA NEGERI 7 321.511.066 721.024.446 12.113.231 62. BAKTI CANDRASA 183.951.950 77.749.268 8.820.000 63. MEKAR SEJATI 391.042.700 483.796.022 25.337.778 64. AMANAH 266.387.032 176.683.931 12.515.790 65. FAJAR 224.229.623 170.506.247 13.118.000 66. KARYA SENI 253.804.750 247.627.807 38.990.683 67. KELUARGA DINAS

DIKPORA 2.193.950.662 922.822.985 182.246.175

68. SMK NEGERI 4 172.345.140 111.794.345 25.541.190 69. KOPKARDA 6.213.166.612 1.405.616.434 113.445.855,1 70. RUKUN HANDAYANI 247.782.030,7 123.861.229,5 5.899.430,3

Page 103: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

103

Lampiran 2. Hasil Olah Data Regresi Dependent Variable: SHU Method: Least Squares Date: 04/09/10 Time: 23:58 Sample: 1 70 Included observations: 70

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10451529 22440373 0.465747 0.6429 MS 0.077243 0.022229 3.474895 0.0009 MP -0.011892 0.007689 -1.546714 0.1266

R-squared 0.232761 Mean dependent var 67361052 Adjusted R-squared 0.209859 S.D. dependent var 1.71E+08 S.E. of regression 1.52E+08 Akaike info criterion 40.56083 Sum squared resid 1.55E+18 Schwarz criterion 40.65719 Log likelihood -1416.629 F-statistic 10.16308 Durbin-Watson stat 2.047826 Prob(F-statistic) 0.000140

Page 104: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

104

Lampiran 3. Multikolinearitas Test s SHU C MS MP

Dependent Variable: SHU Method: Least Squares Date: 04/16/10 Time: 22:33 Sample: 1 70 Included observations: 70

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 10451529 22440373 0.465747 0.6429 MS 0.077243 0.022229 3.474895 0.0009 MP -0.011892 0.007689 -1.546714 0.1266

R-squared 0.232761 Mean dependent var 67361052 Adjusted R-squared 0.209859 S.D. dependent var 1.71E+08 S.E. of regression 1.52E+08 Akaike info criterion 40.56083 Sum squared resid 1.55E+18 Schwarz criterion 40.65719 Log likelihood -1416.629 F-statistic 10.16308 Durbin-Watson stat 2.047826 Prob(F-statistic) 0.000140

s SHU C MS

Dependent Variable: SHU Method: Least Squares Date: 04/16/10 Time: 22:34 Sample: 1 70 Included observations: 70

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 22474241 21265546 1.056838 0.2943 MS 0.047576 0.011349 4.192137 0.0001

R-squared 0.205366 Mean dependent var 67361052 Adjusted R-squared 0.193680 S.D. dependent var 1.71E+08 S.E. of regression 1.54E+08 Akaike info criterion 40.56734 Sum squared resid 1.61E+18 Schwarz criterion 40.63158 Log likelihood -1417.857 F-statistic 17.57401 Durbin-Watson stat 2.062156 Prob(F-statistic) 0.000082

s SHU C MP

Dependent Variable: SHU Method: Least Squares Date: 04/16/10 Time: 22:35 Sample: 1 70 Included observations: 70

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 52373206 20404334 2.566769 0.0125 MP 0.011162 0.004190 2.663764 0.0096

R-squared 0.094488 Mean dependent var 67361052 Adjusted R-squared 0.081172 S.D. dependent var 1.71E+08 S.E. of regression 1.64E+08 Akaike info criterion 40.69796 Sum squared resid 1.83E+18 Schwarz criterion 40.76220 Log likelihood -1422.428 F-statistic 7.095637 Durbin-Watson stat 2.101631 Prob(F-statistic) 0.009640

Page 105: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

105

Lampiran 4. Heteroskedastisitas Test s LM ARCH

ARCH Test:

F-statistic 0.028295 Probability 0.866924 Obs*R-squared 0.029127 Probability 0.864485

Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 04/16/10 Time: 22:23 Sample(adjusted): 2 70 Included observations: 69 after adjusting endpoints

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2.29E+16 1.86E+16 1.230454 0.2228 RESID^2(-1) -0.020547 0.122151 -0.168211 0.8669

R-squared 0.000422 Mean dependent var 2.24E+16 Adjusted R-squared -0.014497 S.D. dependent var 1.52E+17 S.E. of regression 1.53E+17 Akaike info criterion 82.00129 Sum squared resid 1.56E+36 Schwarz criterion 82.06605 Log likelihood -2827.045 F-statistic 0.028295 Durbin-Watson stat 2.000789 Prob(F-statistic) 0.866924

Page 106: ANALISIS PENGARUH MODAL SENDIRI DAN MODAL …/Analisis...1 analisis pengaruh modal sendiri dan modal pinjaman terhadap perolehan besarnya sisa hasil usaha (shu) pada kpri kota surakarta

106

Lampiran 5. Autokorelasi Test s B-G Test

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.043678 Probability 0.835098 Obs*R-squared 0.046294 Probability 0.829642

Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 04/16/10 Time: 22:13 Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -19815.27 22602458 -0.000877 0.9993 MS -3.74E-05 0.022390 -0.001671 0.9987 MP 4.71E-05 0.007747 0.006083 0.9952

RESID(-1) -0.025746 0.123193 -0.208992 0.8351

R-squared 0.000661 Mean dependent var -3.40E-08 Adjusted R-squared -0.044763 S.D. dependent var 1.50E+08 S.E. of regression 1.53E+08 Akaike info criterion 40.58874 Sum squared resid 1.55E+18 Schwarz criterion 40.71722 Log likelihood -1416.606 F-statistic 0.014559 Durbin-Watson stat 1.995940 Prob(F-statistic) 0.997578