analisis ketersediaan aspek keterampilan proses …

159
ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) PADA BUKU AJAR FISIKA SMA/MA KELAS X MATERI DINAMIKA DAN HUKUM NEWTON Penelitian Kualitatif SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh : Anggi Puspita Dewi NIM : 1112016300016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN

PROSES SAINS (KPS) PADA BUKU AJAR FISIKA SMA/MA

KELAS X MATERI DINAMIKA DAN HUKUM NEWTON

Penelitian Kualitatif

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh :

Anggi Puspita Dewi

NIM : 1112016300016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

i

Page 3: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …
Page 4: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

iii

Page 5: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

iv

ABSTRAK

ANGGI PUSPITA DEWI, 1112016300016. Analisis Ketersediaan Aspek

Keterampilan Proses Sains (KPS) pada Buku Ajar Fisika SMA/MA Kelas X

Materi Dinamika dan Hukum Newton. Skripsi Program Studi Pendidikan

Fisika Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaan aspek

keterampilan proses sains (KPS) yang disajikan pada buku sekolah relevan

dengan kurikulum yang sedang berlaku. Dalam penelitian ini buku yang akan

diteliti adalah buku Fisika SMA Kelas X edisi revisi 2016 terbitan Yrama Widia

dan terbitan Grafindo. Penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan teknik

purpossive sampling. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif dengan analisis. Instrumen non-tes yang digunakan adalah angket,

wawancara dan lembar observasi analisis..

Kesimpulan penelitian bahwa buku teks pelajaran Fisika SMA/MA kelas X yang

paling banyak digunakan di SMAN kota Jakarta telah sesuai dengan Kurikulum

2013 dalam hal ketersediaan keterampilan proses sains (KPS). Buku A karangan

Sunardi, dkk, memiliki persentase kesesuaian 70% terhadap aspek keterampilan

proses sains, sedangkan buku B karangan Ketut Kamajaya, memiliki persentase

kesesuaian 80% terhadap aspek keterampilan proses sains. Buku A memuat 7 dari

10 aspek KPS, yaitu aspek observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi,

menggunakan alat/bahan, mengaplikasikan, dan mengkomunikasikan. Sedangkan

buku B memuat 8 dari 10 aspek KPS, yaitu aspek observasi, klasifikasi, prediksi,

mengajukan hipotesis, merencanakan percobaan, menggunakan alat/bahan,

mengaplikasikan, dan mengkomunikasikan.

Kata Kunci : Buku Fisika SMA/MA, Keterampilan Proses, KPS, Lembar

Observasi, Dinamika Gerak dan Hukum Newton.

Page 6: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

v

ABSTRACT

ANGGI PUSPITA DEWI, 1112016300016. An available Science Process Skills

(SPS) in High School Physics Textbooks Material of Motion Dynamics and

Newton's Law. Thesis Physics Education Study Program Department of

Natural Sciences Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training

Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2019.

This study aims to describe the availability of aspects of science process skills

(KPS) presented in school books relevant to the current curriculum. In this study

the book to be examined is the revised 2016 Class X High School Physics book

published by Yrama Widia and Grafindo publication. Determination of the sample

in this study was based on purposive sampling technique. The research method

used is descriptive qualitative analysis. The non-test instruments used were

questionnaires and observation sheets for analysis.

The conclusion of the study is that the class X SMA / MA textbooks most widely

used in high schools in Jakarta are in accordance with the 2013 curriculum in

terms of the availability of science process skills (SPS). Book A by Sunardi et al.

Has a 70% suitability percentage of aspects of science process skills, while book

B written by Ketut Kamajaya has an 80% suitability percentage of aspects of

science process skills. Book A contains 7 out of 10 aspects of SPS, namely

aspects of observation, classification, interpretation, prediction, using tools /

materials, reversing, and communicating. While book B contains 8 out of 10

aspects of SPS, namely aspects of observation, classification, prediction,

submitting hypotheses, planning experiments, using tools / materials, reversing,

and communicating.

Keywords: SMA / MA Physics Books, Process Skills, KPS, Observation Sheets,

Motion Dynamics and Newton's Law.

Keywords: Physics Learning Module, Nuanced Religious, Student Result,

Questionnaire, Observation Sheet, Newton's Law of Gravity.

Page 7: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah menciptakan

semesta dengan segala kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurah untuk Baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berada dalam lindungan Allah

SWT. Atas ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Ketersediaan Aspek Keterampilan Proses Sains (KPS) pada Buku

Ajar Fisika SMA/MA Kelas X Materi Dinamika dan Hukum Newton”.

Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan

terimakasih tersebut disampaikan kepada:

1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syaruf Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dwi Nanto, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan selaku dosen pembimbing I dan

dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, saran,

motivasi, serta arahan dalam proses penyusunan skripsi.

3. Ibu Ai Nurlela, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan seluruh dosen

Pendidikan Fisika, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

4. Teristimewa untuk keluarga tercinta, Ayahanda Sutriyono, Ibunda Murinah,

Adikku Ilham Satrio Utomo serta semua keluarga yang selalu mendoakan dan

mendorong penulis untuk tetap semangat dalam mengejar dan meraih cita-

cita. Skripsi ini saya persembahkan untuk Bapak dan Ibu.

5. Ibu Rifqiyah Fakhri, M.Pd., selaku Kepala Sekolah dan guru mata pelajaran

fisika SMA Muhammadiyah 9 Bekasi yang telah memberikan bantuannya

selama penelitian berlangsung.

6. Saur Hutabarat, S.Pd, guruku yang menginspirasi dan teramat baik. Semoga

selalu dalam lindungan-Nya.

Page 8: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

vii

7. Sahabat-sahabatku di rumah Uci Febrianti, Rizki Mawarny, dan Annisa Fitri

Septia yang selalu mendukung, memotivasi dan selalu memberi semangat.

8. Sahabat-sahabatku Yayi Ania, Haifa Nadwatul UMR, Nurrohmah Diani,

Oktopiati, yang selalu ada dalam suka dan duka, semoga persahabatan kami

hingga ke jannah-Nya. Aamiin.

9. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2012, Nia Yusnawati, Shandy

Rahmawan, dan Haikal Al-Fajri yang selalu memberikan dukungan, motivasi,

dan berbagi ilmu selama penulisan skripsi ini dan juga yang selalu siap

membantu penulis. Terimakasih untuk waktu dan ilmunya.

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang terlah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini

sangat dinantkan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi

pembaca dan umumnya bagi penyelenggara khazanah keilmuan di lingkungan

pendidikan.

Jakarta, 15 April 2019

Anggi Puspita Dewi

Page 9: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ........................................ i

LEMBAR PENGESAHANI ................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................... iv

ABSTRACT ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 7

C. Batasan Masalah .................................................................................. 7

D. Rumusan Masalah ............................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian................................................................................. 8

F. Manfaat Penelitian............................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, DAN KERANGKA

BERPIKIR ........................................................................................................... 9

A. Kajian Teori......................................................................................... 9

1. Peran Buku Ajar Dalam Pembelajaran ........................................ 9

2. Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Buku Teks Pelajaran ................ 12

3. Karakteristik Buku Teks Pelajaran ................................................. 13

4. Unsur-Unsur Buku sebagai Bahan Ajar ......................................... 14

5. Langkah-Langkah Penyusunan Buku Teks ................................... 15

6. Keterampilan Proses Sains ............................................................... 15

7. Kajian Materi ..................................................................................... 22

B. Hasil Penelitian Relavan .......................................................................... 34

C. Kerangka Bepikir ...................................................................................... 38

Page 10: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 40

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 40

B. Metode dan Desain Penelitian................................................................ 40

C. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 42

1. Populasi Penelitian ............................................................................ 42

2. Sampel Penelitian .............................................................................. 42

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 43

E. Instrumen Tes ............................................................................................ 43

F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 48

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 48

B. Pembahasan ............................................................................................... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 62

A. Kesimpulan ................................................................................................ 62

B. Saran ........................................................................................................... 63

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 64

Page 11: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya ................................... 20

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aspek KPS pada Bagian Pernyataan .................. 45

Tabel 3.2 Kategorisasi Kesesuaian Aspek KPS ................................................ 46

Tabel 4.1 Kemunculan Aspek KPS pada Bagian Penjelasan ............................ 49

Tabel 4.2 Persentase Kesesuaian Buku Teks dengan KPS ............................... 51

Tabel 4.3 Rekapitulasi Persentase Ketersediaan Buku Teks dengan

KPS .................................................................................................. 52

Tabel 4.4 Persentase Kesesuaian Buku Teks dengan KPS ............................... 53

Tabel 4.5 Perbandingan Analisis Ketersediaan KPS pada Buku Ajar

Kurikulum 2013 ............................................................................... 55

Page 12: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengaruh Gaya pada Percepatan untuk Massa Konstan................ 23

Gambar 2.2 Pengaruh Massa pada Percepatan untuk Gaya Konstan................ 23

Gambar 2.3 Gaya Normal pada Bidang Miring ................................................ 25

Gambar 2.4 Gaya normal pada bidang datar dengan gaya tarik ....................... 25

Gambar 2.5 Gaya Normal Pada Bidang Datar Dengan Gaya Dorong .............. 26

Gambar 2.6 Pasangan Gaya Aksi-Reaksi.......................................................... 28

Gambar 2.7 Pasangan Gaya Aksi-Reaksi.......................................................... 28

Gambar 2.8 Benda Dalam Keadaan Diam ........................................................ 30

Gambar 2.9 Benda Bergerak Ke Atas ............................................................... 30

Gambar 2.10 Benda Bergerak Ke Bawah ........................................................... 31

Gambar 2.11 Dua Buah Benda Dihubungkan Katrol.......................................... 31

Gambar 2.12 Dua Buah Benda Dihubungkan dengan Katrol ............................. 32

Gambar 2.13 Peta Konsep Dinamika dan Hukum Newton ................................ 34

Gambar 2.14 Bagan Kerangka Berpikir .............................................................. 39

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ........................................................................ 42

Gambar 4.1 Grafik Kesesuaian Buku Teks dengan KPS .................................. 50

Gambar 4.2 Diagram Persentase Kesesuaian Buku Teks Buku A .................... 51

Gambar 4.3 Diagram Persentase Kesesuaian Buku Teks Buku B .................... 52

Gambar 4.4 Diagram Persentase Ketersediaan Buku Teks

dengan KPS ................................................................................. 53

Gambar 4.5 Diagram Persentase Kesesuaian Buku Teks

dengan KPS ................................................................................. 54

Page 13: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Hasil Observasi ................................................................ 67

1. Hasil Observasi Penggunaan Buku ............................................. 67

Lampiran B Perangkat Observasi ................................................................. 68

1. Kisi Angket ................................................................................. 68

2. Lembar Angket............................................................................ 69

a. Angket Guru ......................................................................... 69

b. Angket siswa ........................................................................ 72

3. Silabus Fisika SMA Kelas X ..................................................... 75

4. Lembar Observasi Buku Fisika .................................................. 105

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian .................................................. 120

1. Jumlah Kemunculan Indikator KPS ............................................ 120

2. Presentase Kemunculan Indikator KPS ...................................... 121

3. Rekapitulasi Kesepakatan KPS ................................................... 122

4. Perhitungan Koefisien Kesepakatan (KK) .................................. 136

Lampiran D Surat-Surat Penelitian .............................................................. 140

1. Surat Keterangan Penelitian ........................................................ 140

2. Lembar Uji Referensi .................................................................. 142

Page 14: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan pembelajaran adalah keberhasilan peserta didik dalam

membentuk kompetensi dan mencapai tujuan, serta keberhasilan guru dalam

membimbing peserta didik dalam pembelajaran.1 Pembelajaran di sekolah formal

biasa dilakukan di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah maupun perguruan

tinggi dengan proses kegiatan belajar mengajar secara sistematis dan lebih terarah

yang dilengkapi dengan metode, pendekatan, strategi, instrumen, media, dan

lainnya. Sementara itu, dalam membentuk kompetensi dan mencapai tujuan

pembelajaran agar pembelajaran dikatakan berhasil, maka suatu kegiatan

pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa komponen. Ada beberapa

komponen yang perlu diperhatikan dalam membangun pendidikan yang

berkualitas yaitu meliputi, guru dan tenaga kependidikan yang professional,

sarana dan prasarana, serta sumber belajar yang berkualitas.

Pentingnya kegiatan belajar mengajar harus ditunjang oleh sarana yang

memadai, yaitu: media pembelajaran, peralatan pembelajaran, dan juga sumber

belajar. Sumber belajar bisa berupa buku teks, media cetak, media elektronik,

narasumber, lingkungan alam dan lainnya yang dapat membantu menambah

pengetahuan serta membantu dalam proses pembelajaran. Namun dari sekian

sumber belajar tersebut, buku teks merupakan sumber belajar yang umum dan

banyak digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran. Menurut Permendiknas

RI No. 11 tahun 2005, menyatakan buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib

digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam rangka

peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis,

1 Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset, 2007), h.121

Page 15: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

2

potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional

pendidikan.2

Sumber belajar atau buku teks menjadi salah satu komponen yang perlu

diperhatikan dalam menyukseskan kegiatan belajar mengajar disekolah. Hal ini

dikarenakan buku teks atau sumber bacaan merupakan kesatuan unit dari

rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu peserta didik dalam

mencapai tujuan pembelajaran melalui kumpulan topik-topik atau konsep dalam

suatu mata pelajaran. Oleh karena itu, buku teks yang dijadikan panduan serta

sumber belajar bagi peserta didik patut untuk diperhatikan kelayakannya sesuai

dengan kriteria-kriteria kurikulum yang sedang berlaku saat ini.

Buku teks yang digunakan tiap sekolah berbeda-beda dikarenakan sumber

belajar berupa buku teks ini memiliki banyak pilihan dari para penerbit buku.

Khususnya pada buku sekolah yang diterbitkan di Indonesia memiliki jumlah

yang terbilang banyak dengan pengarang yang berbeda-beda. Meski demikian,

melalui peraturan pemerintah Nomor 65 tahun 2014 tentang buku teks pelajaran

dan buku panduan guru kurikulum 2013 kelompok peminatan, mensyaratkan

bahwa buku-buku teks yang digunakan oleh siswa harus terlebih dahulu dinilai

dan lulus standarisasi mutu oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan

(BSNP).3

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah peneliti lakukan dengan

metode wawancara kepada guru-guru khususnya guru bidang studi fisika, dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar guru bidang studi fisika membuat sendiri

modul atau lembar kerja untuk siswa mereka. Modul maupun lembar kerja

tersebut dibuat dengan acuan silabus, lembar kerja yang sudah diadaptasi dan

beberapa buku ajar fisika yang sudah dinilai dan resmi diterbitkan oleh

pemerintah. Namun ada sebagian guru yang memutuskan untuk tidak

menggunakan buku yang difasilitasi oleh pemerintah sebagai buku pegangan guru

maupun pegangan siswa dikarenakan tidak memenuhi syarat kurikulum yang

2 Kemendiknas, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No

11 Tahun 2005, (Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional, 2005), h. 2 3 Kemendiknas, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No

65 Tahun 2014, (Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional, 20014), h.16

Page 16: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

3

sedang berlaku. Hal ini membuat peneliti ingin melakukan penelitian lanjutan

tentang bagaimana kualitas buku-buku yang sudah diterbitkan oleh pemerintah.

Apakah buku tersebut memang sesuai dengan kebutuhan kurikulum yang sedang

berlaku atau kurang memenuhi syarat sebagai buku pegangan guru maupun siswa.

Perkembangan kurikulum di dalam pembelajaran selalu mengalami

perubahan yang semkin berkualitas. Dalam pembelajaran sains, adanya kriteria-

kriteria dan tuntutan pembelajaran ada kurikulum yang telah diperbaharui juga

menjadi salah satu tuntutan pembelajaran yang lebih aktif. Pada kurikulum 2013

revisi yang sedang berlaku saat ini di Indonesia, aspek penilaian pembelajaran

sains meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sehingga peserta didik

dilatih untuk terampil dalam memperoleh dan mengolah informasi melalui

aktifitas berpikir. Di dalam pembelajaran kurikulum 2013, kegiatan belajar

mengajar ditekankan untuk melaksanakan 5M, yaitu memahami, menanya,

menalar, mencoba, dan menyimpulkan. Hal ini bersesuain dengan aspek-aspek

yang terdapat di dalam keterampilan proses sains dimana aspek ini memiliki 10

aspek pembelajaran diantaranya observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi,

bertanya, berhipotesis, melakukan penyelidikan, menggunakan alat dan bahan,

menerapkan konsep dan mengkomunikasikan. Artinya penting penerapan aspek

keterampilan proses sains dalam pembelajaran kurikulum 2013 karena selain

memuat aspek 5M kurikulum 2013 juga memuat aspek penting lainnya dalam

mendukung pembelajaran sains.

Aktifitas pembelajaran sains menggunakan kemampuan tingkat

keterampilan dalam berpikir dengan mengikuti prosedur ilmiah, seperti aktif dan

terampil dalam melakukan pengamatan, pengukuran, pengklasifikasian, penarikan

kesimpulan, dan pengkomunikasian hasil temuan. Proses ini sering diistilahkan

dengan pembelajaran berbasis keterampilan proses sains (KPS). Pembelajaran

dalam penerapan keterampilan proses sains diarahkan pada pengembangan

keterampilan siswa dalam memproses pengetahuan, menemukan dan

mengembangkan sendiri fakta, konsep, dan nilai-nilai yang diperlukan.4 Siswa

terlibat langsung dalam aktivitas pengalaman ilmiah yang dilakukan oleh para

4 Conny Semiawan, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta : Gramedia, 1992), h.18.

Page 17: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

4

ilmuan sesuai dengan prosedur ilmiah. Penerapan KPS dalam pembelajaran

mampu menunjang pengetahuan sains yang tidak hanya berupa fakta, konsep, dan

teori yang dapat dihafalkan, tetapi juga terdiri dari kegiatan pembelajaran yang

aktif atau proses berpikir kreatif dan bersikap ilmiah dalam mempelajari

pengetahuan sains.

Agil Lepiyanto dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Keterampilan

Proses Sains pada Pembelajaran Berbasis Praktikum mengkaji tentang bagaimana

keterampilan proses sains yang ada pada pembelajaran praktikum pada matakuliah

morfologi tumbuhan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang

dilakukan pada 78 mahasiswa yang menempuh matakuliah Morfologi Tumbuhan.

Hasil analisa data menunjukkan bahwa Keterampilan proses sains yang muncul

pada praktikum morfologi tumbuhan adalah mengamati, mengkomunikasi data,

dan mengajukan pertanyaan.5 Namun dari sekian banyak buku yangtelah diteliti

dalam penelitian sebelumnya serta dinilai dan dinyatakan layak pakai oleh BSNP

belum diketahui buku mana yang palng sesuai dengan perkembangan kurikulum

yang sedang berlaku saat ini.

Sicilia Artya Puspita, dalam penelitiaannya yang berjudul Analisis

Keterampilan Proses Sains yang dikembangkan dalam LKS Biologi Kelas X yang

digunakan oleh siswa MAN di Kota Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui

ragam keterampilan proses sains yang dikembangkan dalam LKS Biologi kelas X

dan mengetahui sistematika penyajian KPS dalam LKS Biologi kelas X yang

digunakan oleh siswa MAN di Kota Yogyakarta. Hasil penelitiannya

mengemukakan bahwa sistematika penyajian ragam keterampilan proses sains

secara umum belum dikembangkan keseluruhan sesuai dengan pedoman metode

ilmiah. Selain itu, KPS yang dikembangkan sebagian besar ialah keterampilan

proses dasar.6 Sehingga diharapkan keterampilan proses sains mampu

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemuakan secara langsung apa

5 Agil Lepiyanto, “Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Berbasis

Praktikum,” BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Metro, vol 5.

no 2. 2014, h. 156. 6 Sicilia Artya Puspita, “Analisis Keterampilan Proses Sains Yang Dikembangkan Dalam

Lks Biologi Kelas X Yang Digunakan Oleh Siswa Man Di Kota Yogyakarta,” Jurnal Pendidikan

Biologi : FMIPA UNY. Vol 5 No 1 Tahun 2016.

Page 18: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

5

yang dipelajarinya serta membuat daya ingat yang kuat pada siswa tentang apa

yang dipelajarinya karena mereka terlibat langsung dengan apa yang dipelajari.

Menurut Tawil & Liliasari yang dikutip oleh Lela Gusdiantini dalam

Jurnal Pena Ilmiah, menyatakan bahwa keterampilan proses sains sangat penting

untuk diimplementasikan sejak sekolah dasar, karena melihat perkembangan ilmu

pengetahuan yang semakin cepat dan maju sehingga tidak mungkin lagi jika siswa

hanya diajarkan secara verbal, akan tetapi siswa harus dibiasakan untuk

mengembangkan ilmu, menemukan pengetahuan baru, serta dapat menemukan

konsep-konsep.7 Sehingga diharapkan keterampilan proses sains mampu

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan secara langsung apa

yang dipelajarinya serta membuat daya ingat yang kuat pada siswa tentang apa

yang dipelajarinya karena mereka terlibat langsung dengan apa yang dipelajari.

Menurut Rimma Hasiana Nasution, dkk., hasil aktivitas berpikir siswa

dengan mengacu pada keterampilan proses sains menunjukkan perubahan

persentase yang meningkat.8 Pembelajaran aktivitas keterampilan proses sains

berbasis laboratorium ini mengajak siswa untuk aktif dalam melakukan penelitian.

Sehingga siswa yang terlibat memiliki pengalaman belajar baik melalui teori,

demostrasi, praktikum, dan sebagainya.

Yuyu Yuliati dalam penelitiannya juga menunjukkan bahwa keterampilan

proses sains siswa mengalami peningkatan.9 Penelitian yang didasarkan pada

masih rendahnya kualitas pembelajaran di sekolah, menunjukkan bahwa

impelmentasi keterampilan proses sains sangat diperlukan dalam menunjang

pembelajaran di sekolah yang lebih baik.

Dr. C V Satyaprakasha, Kalyani K dalam jurnalnya yang berjudul What

Research Says about Science Process Skill? Mengemukakan bahwa keterampilan

proses sains adalah hasil terencana yang spesifik dari program sains, keterampilan

7 Lela Gusdiantini, dkk, Pengembangan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas V Pada

Materi Gaya Gesek Melalui Pembelajaran Kontekstual, (Program Studi PGSD UPI Kampus

Sumedang : Jurnal Pena Ilmiah: Vol 2, No 1 (2017). 8 Rimma Hasiana Nasution, dkk, Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil

Belajar Melalui Pembelajaran Berbasis Laboratorium, (Bandar Lampung : Jurnal FKIP Unila

2014), h.11 9 Yuyu Yuliati, Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah, (Jurnal Cakrawala Pendas Vol.2 No. 2, 2016) h. 82

Page 19: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

6

itu dapat dipelajari oleh siswa. Selain guru perlu memilih kurikulum mana yang

perlu menekankan keterampilan proses itu, guru juga perlu memanfaatkan

peluang dalam kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam kelas.10

Dengan

pembelajaran yang bisa dilakukan di luar kelas, memungkinkan bisa menarik

minat siswa untuk bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan lebih serius.

Untuk mengetahui ketersediaan aspek KPS yang dikembangkan dalam

buku teks sekolah sehingga guru bisa membuat lembar kerja siswa yang sesuai,

maka diperlukan analisis ketersediaan KPS pada buku teks sekolah yang telah

diterbitkan pemerintah khususnya dalam pelajaran sains yang menuntut adanya

pengembangan KPS dalam buku teks sekolah. Buku siswa dan buku guru

merupakan bentuk dokumen sebagai rincian dari standart proses dan kurikulum

2013, termasuk di dalamnya berisi konsep-konsep dan fakta-fakta sebagai produk

sains dan yang telah digunakan oleh praktisi pendidikan.

Hasil wawancara terhadap guru-guru fisika di SMA Negeri Jakarta

diperoleh data mengenai konsep yang dianggap memerlukan pendekatan

Keterampilan Proses Sains dalam proses pembelajaran yakni materi Dinamika dan

Hukum Newton merupakan materi yang paling banyak dianggap memerlukan

pendekatan KPS. Materi Fisika subbab Dinamika Gerak dan Hukum Newton

bersifat konkret dan matematis, maka sekiranya diperlukan materi ajar yang

mampu mengembangkan potensi siswa kedalam tiga ranah aspek yakni aspek

kognitif, psikomotrik dan afektif. Untuk itu, materi Dinamika dan Hukum Newton

perlu dikaji ulang terkait isi materinya. Apakah memuat aspek yang dapat menilai

ketiga ranah aspek tersebut berdasarkan keterampilan proses sains. Maka dari itu,

konsep yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah Konsep Dinamika dan

Hukum Newton.

Latar belakang ini membuat peneliti tertarik untuk melakukan analisis

ketersediaan KPS dalam buku-buku teks sekolah Fisika Kelas X. Untuk itu,

peneliti ingin mengajukan skripsi dengan judul “Analisis Ketersediaan Aspek

10

Dr. C V Satyaprakasha, Kalyani K, “What Research Says about Science Process

Skill?” (International Journal Of Informative & Futuristic Research, Vol.1, Issue. 9. 2014)

Page 20: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

7

Keterampilan Proses Sains (KPS) pada Buku Ajar Fisika SMA/MA Kelas X

Materi Dinamika dan Hukum Newton”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka identifikasi

masalah dari penelitian ini ialah :

1. Beberapa guru sekolah SMA memilih untuk tidak menggunakan buku teks

pelajaran yang di fasilitasi oleh pemerintah.

2. Masih sedikit buku fisika yang tidak menunjang penguasaan dimensi proses

sains.

3. Belum adanya penelitian terkait ketersediaan keterampilan proses sains dalam

buku teks sekolah yang paling banyak digunakan di SMAN Jakarta.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian dapat terarah, efektif dan efisien, maka diperlukan

pembatasan masalah. Adapun fokus penelitian ini adalah :

1. Buku teks sekolah yang dijadikan objek penelitian ialah buku teks sekolah

kelas X yang paling banyak digunakan di SMA Negeri Kota Jakarta.

2. Bagian isi yang dianalisis pada buku teks sekolah ialah bagian kegiatan siswa

dan pertanyaan yang terdapat pada bagian soal pertanyaan.

3. Keterampilan proses yang dijadikan landasan dalam analisis buku ini adalah

keterampilan proses yang dituntut oleh kurikulum 2013. Indikator-indikator

keterampilan proses sains yang digunakan diambil dari buku Nuryani Y.

Rustaman meliputi observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi, bertanya,

berhipotesis, melakukan penyelidikan, menggunakan alat dan bahan,

menerapkan konsep dan mengkomunikasikan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang sudah

dipaparkan di atas, maka diperoleh rumusan masalah penelitian ini yaitu:

“Bagaimanakah gambaran ketersediaan aspek Keterampilan Proses Sains (KPS)

yang terdapat dalam buku teks Fisika di SMA Negeri Jakarta pada konsep

Dinamika Gerak dan Hukum Newton?”

Page 21: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

8

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka pelaksanaan

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ketersediaan KPS yang

disajikan pada buku sekolah relevan dengan kurikulum yang memuat aspek

keterampilan proses sains (KPS).

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, antara lain:

1. Dapat memberi informasi mengenai gambaran ketersediaan aspek KPS yang

terdapat dalam buku teks sekolah yang paling banyak digunakan di SMA

Negeri di wilayah Jakarta.

2. Bagi institusi, lebih selektif dalam menyediakan buku teks pelajaran yang

berkualitas sesuai dengan siswa dan kurikulum yang digunakan.

3. Memberikan wawasan baru bagi peneliti dalam bidang penelitian pendidikan

dan pengintegrasian ilmu fisika serta memotivasi peneliti untuk

mengaplikasikannya di sekolah kelak setelah menyelesaikan studinya.

Page 22: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

9

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Peran Buku Ajar dalam Pembelajaran

a. Pengertian Buku Ajar

Bahan ajar adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa

dikesampingkan dalam satu kesatuan pembahasan yang utuh tentang pembuatan

bahan ajar. National Centre for Competency menyatakan bahwa bahan ajar adalah

segala bentuk bahan yang digunakan untuk membatu guru atau instruktur dalam

melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa

bahan tertulis maupun tak tertulis. Pandangan dari ahli ainnya mengatakan bahwa

bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis, baik tertuis

maupun tidak tertulis, sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang

memungkinkan peserta didik unuk belajar. 11

Ada pula yang berpendapat bahwa bahan ajar adalah informasi, alat, dan

teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan

implementasu pembelajaran. Pandangan-pandangan tersebut juga dilengkapi oleh

Pannen (2001) yang mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah bahan-bahan atau

materi pelajaran yang disusun secara sistematis, yang digunakan guru dan peserta

didik dalam proses pembelajaran. Dari sumber lain dalam website dikmenjur.net,

diperoleh pengertian yang lebih aplikatif bahwa bahan ajar atau materi ajar

merupakan seperangkatnmateri atau substansi pembelajaran (teaching material)

yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi

yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.12

Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar tersebut, dapat

dipahami bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik infrmasi, alat, maupun

teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari

11

Andi Prastowo, Panduan Kretaif Memuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta : Diva Press

2015) , h. 19. 12

Ibid., h. 20.

Page 23: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

10

kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses

pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi

pembelajaran. Misalnya, buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket,

bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebgainya.1

Menurut Nasution yang dikutip oleh Andi Prastowo, mengatakan bahwa

buku teks pelajaran adalah bahan pengajaran yang paling banyak digunakan

diantara semua bahan pengajaran lainnya. 2 Sehingga untuk mampu memahami

cara membuat buku ajar atau buku teks pelajaran tersebut dengan baik dan layak

digunakan, ada beberapa hal penting yang harus dipahami, diantaranya tentang

pengertian buku sebagai bahan ajar; fungsi buku ajar, tujuan ajar, dan

kegunaannya; unsur-unsur buku sebagai bahan ajar; langkah-langkah penyusunan

buku ajar yang menarik; dan cara mengembangkan buku teks pelajaran. Melalui

lima fokus pembahasan tersebut, diharapkan bisa mengantarkan kita untuk

memahami seluk-beluk tentang buku teks secara menyeluruh. Sehingga, pada

akhirnya kita bisa membuat dan mengembangkan sendiri buku teks pelajaran yang

inovatif dan menarik.3

b. Pengertian Buku sebagai Bahan Ajar

Dalam Kamus Oxford, buku diartikan sebagai number of sheet of paper,

either printed or blank, fastened together in a cover, yaitu sejumlah lembaran

kertas, baik cetakan maupun kosong, yang dijilid dan diberi kulit. Setiawan dalam

buku Panduan Kreatif membuat Bahan Ajar Inovatif menyatakan hal serupa juga

dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mendifinisikan buku

sebagai lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong.4

Menurut pandangan lainnya, buku adalah bahan tertulis yang menyajikan

ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya, isi

buku didapat melalui berbagai cara, misalnya dari hasil penelitian, pengamatan,

aktualisasi pengalaman, atau imajinasi seseorang yang disebut sebagai fiksi.

1 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,

2012), h.17. 2 Ibid. hal, 165.

3 Ibid. hal, 165 4 Ibid. hal, 167.

Page 24: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

11

Selain itu, Surahman mengartikan buku sebagai salah satu sumber bacaan, yang

berfungsi sebagai sumber bahan ajar dalam bentuk materi cetak (printed

material.5

Sementara itu, buku sebagai bahan ajar didefinisikan sebagai buku yang

berisi ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.6

Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan ajar hasil seorang

pengarang atau tim pengarang yang disusun berdasarkan kurikulum atau tafsiran

kurikulum yang berlaku. Biasanya, buku teks pelajaran merupakan salah satu

pendekatan tentang implementasi kurikulum, oleh karena itu kemungkinan

terdapat berbagai macam buku teks pelajaran tentang satu bidang studi tertentu.

Pendidik diberi kesempatan untuk memilih buku teks pelajaran mana yang

dianggap paling sesuai dengan peserta didiknya dengan memenuhi syarat

kelayakan dan disetujui oleh kementrian pendidikan.7

Menurut Surahman yang dikutip Andi Prastowo dalam buku Panduan

Kreatif Memuat Bahan Ajar Inovatif mengemukakan bahwa, secara umum buku

dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :8

a) Buku sumber, yaitu buku yang bisa dijadikan rujukan, referensi, dan sumber

untuk kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kejadian ilmu yang lengkap.

b) Buku bacaan, adalah buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja,

misalnya cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.

c) Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar

dalam melaksanakan proses pengajaran.

d) Buku bahan ajar, yaitu buku yang disusun, untuk proses pembelajaran, dan

berisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan.

5 Andi Prastowo, Panduan Kretaif Memuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta : Diva Press

2015) , h. 166. 6 Diknas, Pedoman umum Pemilihan dan Pemnfaatan Bahan Ajar, (Jakarta : Ditjen

Dikdasmenum, 2006) 7 Kemendiknas, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No

65 Tahun 20145, (Jakarta : Kemnetrian Pendidikan Nasional, 2014), h. 2 8 Andi Prastowo, Op.cit, h..167.

Page 25: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

12

Kemudian, secara khusus, Mohammad yang dikutip Andi Prastowo dalam

buku Panduan Kreatif Memuat Bahan Ajar Inovatif menyatakan bahwa, buku teks

pelajaran (sebagai bahan ajar) dibedakan menjadi dua macam, yaitu :9

a. Buku teks utama, berisi bahan-bahan pelajaran suatu bidang studi yang

digunakan sebagai buku pokok bagi peserta didik dan pendidik.

b. Buku teks pelengkap, buku yang sifatnya membantu atau merupakan

tambahan bagi buku teks utama serta digunakan oleh pendidik dan peserta

didik.

2. Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan Buku Teks Pelajaran

Konsep belajar dengan menggunakan buku teks adalah kegiatan belajar

mandiri. Buku teks pelajaran hingga kini masih dianggap sebagai bahan ajar yang

paling utama. Hal ini terbukti hampir di berbagai institusi pendidikan, dari jenjang

yang paling dasar hingga yang paling tinggi, pada umumnya menggunakan buku

teks pelajaran sebagai bahan ajar utamanya. Untuk lebih memahami arti penting

dari bahan ajar ini, berikut dijelaskan tentang fungsi, tujuan dan kegunaan buku

teks pelajaran.10

1) Fungsi buku teks pelajaran :

a. Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik.

b. Sebagai bahan evaluasi.

c. Sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum.

d. Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan

digunakan pendidik, dan

e. Sebagai sarana untuk peningkaan karier dan jabatan.

2) Tujuan buku teks pelajaran :

a. Memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran.

b. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi pelajaran

atau mempelajari pelajaran baru, dan

c. Menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik.

3) Kegunaan buku teks pelajaran :

9 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva Press,

2012), h. 168. 10

Ibid, h. 170.

Page 26: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

13

a. Membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun

berdasarkan kurikulum yang berlaku.

b. Menjadi pegangan guru dalam menentukan metode pengajaran,

c. Memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau

mempelajari pelajaran baru.

d. Memberikan pengetahuan bagi peserta didik maupun pendidik.

e. Menjadi penambah nilai angkra kredit untuk mempermudah kenaikan

pangkat dan golongan, serta

f. Menjadi sumber penghasilan, jika diterbitkan.

3. Karakteristik Buku Teks Pelajaran

Sebagaimana bentuk bahan ajar lainnya, buku teks pelajaran memiliki

karakteristik tertentu. Beberapa karakteristik tersebut diantaranya sebagai beikut

:11

1. Secara formal, buku teks pelajaran diterbitkan oleh penerbit tertentu dan

memiliki ISBN.

2. Penuyusunan buku teks pelajaran memiliki dua misi utama, yakni :

a. Optimilisasi pengembangan pengetahuan deklaratif dan procedural,

serta

b. Pengetahuan tersebut harus menjadi target utama dari buku pelajaran

yang digunakan di sekolah.

3. Buku teks pelajaran dikembangkan oleh penuis dan penerbit buku

dengan senantiasa mengacu pada apa yang sedang di programkan oleh

Departemen Pendidikan Nasional. Ketentuan tersebut diantaranya bahwa

buku pelajaran harus :

a. Mengikuti kurikulum pendidikan nasional yang sedang berlaku;

b. Berorientasi pada ketrampilan proses dengan menggunakan

pendekatan kontekstual, tekhnologi dan masyarakat, serta

demonstrasi dan eksperimen; serta

11

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva

Press, 2012), h. 170.

Page 27: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

14

c. Memberi gambaran secara jelas tentang keterpaduan atau

keterkaitannya dengan disiplin ilmu lainnya.

4. Buku teks pelajaran memiliki tujuh keuntungan sebagai beikut :

a. Buku teks pelajaran membantu pendidik melaksanakan kurikulum.

b. Buku teks pelajaran juga merupakan pegangan dalam menentukan

metode pelajaran.

c. Buku teks pelajaran memberi kesempatan bagi peserta didik untuk

mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.

d. Buku teks pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya,

dan jika direvisi, maka dapat bertahan dalam waktu yang lama.

e. Buku teks pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai

bahan dan standard pelajaran.

f. Buku teks pelajaran memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang

berurutan, sekalipun pendidik berganti.

g. Buku teks pelajaran memebri pengetahuan dan metode mengajar

yang lebih mantap jika guru menggunakannya dari tahun ke tahun.

4. Unsur-Unsur Buku sebagai Bahan Ajar

Untuk menguasai langkah-langkah pembuatan buku teks pelajaran, maka

harus kita pahami dan mengerti terlebih dahulu mengenai struktur bahan ajar.

Buku teks pelajaran terdiri atas lima komponen, yaitu :12

1. Judul

2. Kompetensi dasar atau materi pokok

3. Informasi pendukung

4. Latihan

5. Penilaian

Jadi, dalam membuat sebuah buku teks pelajaran, kelima komponen tersebut

harus ada. Selain itu, isi kandungannya juga harus mengacu kepada kompetensi

dasar yang telah ditetapkan berdasarkan kurikulum yang berlaku.

12

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva

Press, 2012), h. 172.

Page 28: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

15

5. Langkah-Langkah Penyusunan Buku Teks

Setidaknya terdapat delapan langkah yang perlu diperhatikan, yakni:13

1) Memperhatikan kurikulum dengan cara menganalisisnya.

2) Menentukan judul buku yang akan ditulis sesuai dengan standar-standar

kompetensi yang akan disediakan oleh buku kita.

3) Merancang outline buku agar isi buku lengkap mencakup seluruh aspek yang

diperlukan untuk mencapai suatu kompetensi.

4) Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan.

5) Menulis buku dilakukan dengan memperhatikan penyajian kalimat yang

disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya.

6) Mengevaluasi atau mengedit hasil tulisan dengan cara membaca ulang.

7) Memperbaiki tulisan menjadi menonjol.

8) Memberikan ilustrasi gambar, table, diagram, atau sejenisnya secara

proporsional.

6. Keterampilan Proses Sains

Guru memiliki posisi sentral dalam mengembangkan keterampilan proses

sains. Desain pembelajaran yang melibatkan keterampilan proses sains berarti

memberi kesempatan siswa untuk mengobservasi, interpretasi, klasifikasi,

menggeneralisasi sebelum konsep baru diterimanya atau memperkuat konsep

yang telah diyakini siswa. Dengan demikian pembelajaran pembelajaran siswa

melalui keterampilan proses sains ini dapat meningkatkan pemahaman siswa lebih

bermakna. Belajar sains atau biologi secara bermakna baru akan dialami siswa

apabila siswa terlibat aktif secara intelektual, manual, sosial. Pengembangan

keterampilan proses sains sangat ideal dikembangkan apabila guru memahami

hakikat belajar sains, yaitu sains sebagai proses dan produk.

Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman langsung.

Sebagai pengalaman belajar, dan didasari ketika kegiatannya sedang berlangsung.

Namun apabila dia sekedar melaksanakan tanpa menyadari apa yang sedang

13

Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Jogjakarta: Diva

Press, 2012), h. 176-190.

Page 29: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

16

dikerkannya, maka perolehannya kurang bermakna dan memerlukan waktu lama

untuk menguasainya. Kesadaran tentang apa yang sedang dilakukannya, serta

keinginan untuk melakukannya dengan tujuan untuk menguasainya adalah hal

yang sangat penting. 14

a. Perlunya Pembelajaran Keterampilan Proses Sains

1) Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga

para guru tidak mungkin lagi mengajarkan semua fakta dan konsep kepada

anak didiknya.

2) Siswa mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika

disertai denngan contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan

kondisi yang dihadapi dengan cara mempraktekan sendiri.

3) Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak namun penmuannya

bersifat relative. Suatu teori mungkin terbantah dan ditolak setelah

seseorang mendapatkan data baru yang mampu membuktikan kekeliruan

teori yang dianut. Muncul lagi teori baru yang prinsipnya mengandung

kebenaran relatif.

4) Proses pembelajaran seharusnya pengembangan konsep tidak dilepaskan

dari pengmbangan sikap dan nilai diri dari anak didik.15

Keterampilan proses sains dibangun dari tiga keterampilan manual,

intelektual, dan social. Sesuai dengan karakteristik sains yang berhubungan

dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, bukan hanya fakta,

konsep, dan prinsip saja namun menekankan pada penemuan. Kemampuan siswa

dalam menemukan konsep perlu dibekalkan dengan kegiatan pembelajaran yang

berorientasi proses (student centered). Dalam hal ini guru dapat mengembangkan

keterampilan proses sains dalam pembelajaran.16

14

Nuryani Y. Rustaman, dkk., Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: IKIP Malang,

2005), h.86 15

Conny Semiawan, dkk. Pendekatan Keterampilan Proses Sains, Bagaimana

Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar, (Jakarta : Gramedia, 1992) h.17 16

Zulfani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009, h.157

Page 30: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

17

b. Jenis-jenis keterampilan proses sains

Keterampilan proses sains terdiri dari sepuluh keterampilan yaitu,

observasi, menafsirkan hasil pengamatan, mengelompokkan, meramalkan,

keterampilan berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan percobaan, menerapkan

konsep, mengajukan pertanyaan, keterampilan menyimpulkan.

Conny Semiawan menyatakan bahwa keterampilan proses sains terdiri dari

Sembilan keterampilan yaitu, observasi, berhipotesis, merencanakan penelitian,

mengendalikan variable, menafsirkan, menyusun kesimpulan, meramalkan

konsep, dan berkomunikasi.17

Keterampilan proses sains menurut Harlen yang dikutip Nuryani Y.

Rustaman dalam buku Strategi Belajar Mengajar Biologi, adalah sebagai berikut:

18

1) Melakukan Observasi

Mengamati (observasi) merupakan keterampilan dasar dalam proses dan

memperoleh ilmu pengetahuan serta merupakan hal terpenting untuk

mengembangkan keterampilan-keterampilan proses yang lain. Keterampilan ini

berhubungan dengan penggunaan secara optimal dan proporsional seluruh alat

indra untuk menggambarkan obyek dan hubungan ruang waktu atau mengukur

karakteristik fisik benda-benda yang diamati. Untuk dapat menguasai

keterampilan mengamati, siswa harus menggunakan sebanyak mungkin indranya,

yakni melihat, mendengar, merasakan, mencium, dan mengecap. Dengan

demikian dapat mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dan memadai.

Pengamatan ini dilakukan secara langsung dan tidak langsung (misalnya melalui

perhitungan dengan menggunakan fakta-fakta hasil pengamatan). Pengamatan

juga dapat dilakukan dengan alat bantu maupun tidak.

2) Keterampilan Klasifikasi

Mengelompokkan adalah suatu sistematika yang digunakan untuk

menggolongkan sesuatu berdasarkan syarat-syarat tertentu. Dasar keterampilan

mengklasifikasikan adalah kemmpuan mengidentifikasi perbedaan dan persamaan

17

Conny Semiawan,dkk., ibid.,h. 17 18

Nuryani Y. Rustaman, dkk.,ibid.,h.80-81.

Page 31: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

18

antara berbagai objek yang diamati, atau bisa juga disebut sebagai keterampilan

dalam mengelompokkan atau menggolong-golongkan. Dasar yang perlu

diperhatikan dalam membuat klasifikasi, seperti mencari perbedaan,

mengontraskan ciri-ciri, mencari kesamaan, membandingkan, dan mencari dasar

pengelompokkan.

3) Keterampilan Interpretasi

Menafsirkan hasil pengamatan ialah menarik kesimpulan sementara dari

data yang dicatatnya. hasil-hasil pengamatan tidak akan berguna bila tidak

ditafsirkan. Karena itu, hasil pengamatan yang dicatat lalu dihubung-hubungkan,

selanjutnya siswa mencoba menemukan pola dalam satu seri pengamatan dan

membuat kesimpulan. Keterampilan interpretasi meliputi pengamatan, dan

menemukan pola keteraturan dari satu seri pengamatan hingga memperoleh

kesimpulan.

4) Keterampilan Prediksi

Prediksi adalah memperkirakan berdasarkan pada data atau kecenderungan

hasil pengamatan. Apabila siswa dapat menggunakan pola-pola hasil

pengamatannya untuk mengemukakan apa yang mungkin terjadi pada keadaan

yang belum diamatinya, maka siswa tersebut telah mempunyai kemampuan proses

prediksi. Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan

mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu

kecenderungan atau pola data yang sudah ada.

5) Keterampilan Mengajukan Pertanyaan

Keterampilan mengajukan pertanyaan merupakan keterampilan dasar yang

harus dimiliki siswa sebelum mempelajari suatu masalah lebih lanjut. Pertanyaan

yang diajukan dapat meminta penjelasan, tentang apa, mengapa, bagaimana, atau

menanyakan latar belakang hipotesis.

6) Keterampilan Berhipotesis

Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasan untuk menerangkan suatu

kejadian atau pengamatan tertentu. Keterampilan berhipotesis merupakan

keterampilan dalam merumuskan teori atau pendapat yang dianggap benar, yang

kebenarannya masih harus dibuktikan. Perlu ditekankan bahwa hipotesis berbeda

Page 32: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

19

dengan prediksi. Hipotesis didasarkan pada pemahaman suatu teori atau konsep

dengan metode deduktif, sedangkan prediksi didasarkan pada data atau pola data

dan kecenderungan dengan metode induktif.

7) Keterampilan Merencanakan Percobaan atau Penyelidikan

Termasuk kedalam jenis keterampilan ini adalah keterampilan menetukan

alat dan bahan yang diperlukan untuk menguji atau menyelidiki sesuatu,

menentukan variable atau peubah yang terlibat dala suatu percobaan, menentukan

variable kontrol dan variable bebas, menentukan apa yang diamati, diukur, atau

ditulis, serta menentukan cara langkah kerja dan cara mengolah data.

8) Keterampilan Menggunakan Alat dan Bahan

Untuk dapat memiliki keterampilan menggunakan alat dan bahan, dengan

sendirinya siswa harus menggunakan secara langsung alat dan bahan agar dapat

memperoleh pengalaman langsung. Selain itu, siswa harus mengetahui mengapa

dan bagaimana cara menggunakan alat dan bahan.

9) Menerapkan Konsep Atau Prinsip

Keterampilan ini meliputi antara lain keterampilan menggunakan konsep-

konsep yang telah dipahami untuk menjelaskan peristiwa baru, menerapkan

konsep yang dikuasai pada situasi baru atau menerapkan rumus-rumus pada

pemecahan soal-soal baru.

10) Keterampilan Berkomunikasi

Menginformasikan hasil pengamatan, hasil prediksi atau hasil percobaan

kepada orang lain termasuk keterampilan berkomunikasi. Bentuk komunikasi ini

dalam bentuk lisan, tulisan, grafik, tabel, diagram atau gambar. Jenis komunikasi

dapat berupa paparan sistematik (laporan) atau tranformasi parsial. Keterampilan

berkomunikasi meliputi keterampilan membaca grafik, table atau diagram.

Kategori keterampilan proses sains yang telah dikemukakan oleh Harlen,

selanjutnya disusun dan dikembangkan indikator keterampilan proses sains oleh

Rustaman seperti yang disajikan pada Tabel 2.1 dibawah ini: 19

19

Nuryani Y.Rustaman dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: IKIP Malang, 2005) h.86

Page 33: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

20

Tabel 2.1 Keterampilan Proses Sains dan Indikatornya

No Aspek KPS Indikator

1. Observasi a. Menggunakan sebanyak mungkin indra

b. Menggunakan fakta relevan

2. Klasifikasi a. Mencatat setiap pengamatan

b. Mencari perbedaan/persamaan

c. Mengontraksi ciri-ciri

d. Membandingkan

e. Mencari dasar pengelompokkan

f. Menghubungkan hasil pengamatan

3. Interpretasi a. Menemukan pola dalam 1 seri pengamatan

b. Menyimpulkan

4. Prediksi a. Menggunakan pola/hasil pengamatan

b. Mengemukakan apa yang mungkin terjadi

pada keadaan yang belum diamati

5. Mengajukan Pertanyaan a. Bertanya apa, bagaimana, mengapa

b. Bertanya untuk meminta penjelasan

6. Mengajukan Hipotesis a. Mengetahui bahwa ada lebih dari 1

kemungkinan penjelasan dari 1 kejadian

b. Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji

kebenarannya dengan memperoleh bukti

7. Merencanakan

Percobaan

a. Menentukan alat/bahan yang digunakan

b. Menentukan variabel/faktor peneliti

c. Menentukan apa yang akan diukur, diamati

dan dicatat

d. Menentukan langkah kerja

8. Menggunakan

Alat/Bahan

a. Memakai alat/bahan

b. Mengetahui alasan mengapa menggunakan

alat/bahan

c. Mengetahui bagaimana menggunakan

Page 34: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

21

alat/bahan

9. Mengaplikasikan a. Menerapkan konsep pada situasi baru

b. Menggunakan konsep pada pengalaman baru

untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi

10. Mengkomunikasikan a. Mengubah bentuk penyajian

b. Memberikan data empiris hasil percobaan

dengan tabel/grafik/diagram

c. Menyampaikan laporan sistematis

d. Menjelaskan hasil percobaan

c. Keunggulan dan Kelamahan Keterampilan Proses Sains

Keterampilan proses sains menjadi salah satu aspek yang perlu dan

penting dalam membuat siswa untuk terarik dalam kegiatan belajar mengajar

terutama dalam pembelajaran sains yang dinilai sulit dan jarang diminati oleh

siswa-siswa. Namun berbagai hasil penelitian menyebutkan bahwa pendekatan

keterampilan proses sains memiliki keunggulan dan kelemahan, yaitu :20

1) Memberi bekal cara memperoleh pengetahuan.

2) Keterampilan proses merupakan hal yang sangat penting untuk pengembangan

masa depan.

3) Keterampilan proses bersifat kreatif, siswa aktif, dapat meningkatkan

keterampilan berpikir dan cara memperoleh pengetahuan.

Sedangkan kelemahan dari pendekatan keterampilan proses ialah :

1) Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk dapat menyelesaikan bahan

pengajaran yang diterapkan dalam kurikulum.

2) Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap seheingga tida semua

sekolah dapat menyediakan.

3) Merumuskan masalah, menuyusun hipotesis, merancang suatu percobaan,

tidak setiap siswa mampu melakukannya.

20

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran. (Bandung : Alfabeta, 2005). h.74.

Page 35: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

22

7. Kajian Materi

Gaya digambarkan sebagai tarikan atau dorongan atau pun sebagai

penyebab benda bergerak atau pun berubah bentuk. Gaya juga tidak selalu

menyebabkan gerak, misalnya ketika kita mendorong tembok yang kokoh.sebuah

gaya memiliki nilai dan arah, sehingga gaya merupakan besaran vektor dan

mengikuti aturan operasi matematis vektor.21

a. Hukum I Newton (Hukum Kelembaman)

Menurut Newton, benda dapat mempertahankan keadaan atau bergerak

tetap sepanjang garis lurus kecuali jika diberi gaya total yang tidak nol.

Kemampuan benda mempertahankan keadaan ini disebut dengan inersia atau

lembam. Oleh karena itu Hukum I Newton ini dinamakan juga Hukum Inersia

atau Hukum Kelembaman. Hukum I Newton menyatakan ”jika resultan gaya yang

bekerja pada benda sama dengan nol (ƩF=0), maka benda yang diam akan tetap

diam, dan benda bergerak akan bergerak lurus beraturan”.22

Secara matematis, Hukum I Newton dituliskan sebagai berikut.

(2.1)

Keterangan : = gaya yang bekerja pada benda (N)

b. Hukum II Newton

Hukum II Newton menjelaskan pengaruh gaya pada percepatan benda.

Jika resultan gaya pada benda tidak nol (ΣF ≠ 0) maka benda akan mengalami

percepatan. Hukum II Newton menggambarkan hubungan percepatan dengan

massa dan gaya sebagai berikut.23

1) Pengaruh gaya pada percepatan untuk massa konstan diilustrasikan pada

Gambar 2.1 berikut.

21

Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, (Jakarta: Penerbit Erlangga) h. 90 22

Ibid, h. 91 23

Ibid, h. 94

Page 36: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

23

Gambar 2.1. Pengaruh Gaya pada Percepatan untuk Massa Konstan

Berdasarkan gambar di atas diperoleh besar percepatan sebanding dengan

gaya, sehingga dapat dirumuskan,

a ~ F (2.2)

2) Pengaruh massa pada percepatan untuk gaya konstan diilustrasikan pada

Gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2. Pengaruh Massa pada Percepatan untuk Gaya Konstan

Dari gambar di atas diperoleh besar percepatan berbanding terbalik dengan

massa, sehingga dapat dirumuskan,

(2.3)

Berdasarkan keadaan tersebut, Hukum II Newton menyatakan “percepatan

yang ditimbulkan oleh resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda berbanding

lurus dengan besar gaya itu, dan berbanding terbalik dengan massa benda.” Secara

matematis Hukum II Newton dapat dirumuskan sebagai berikut.

(2.4)

dengan : F = gaya yang bekerja pada benda (N)

m = massa benda yang diberi gaya (kg)

a = percepatan benda yang diberi gaya ( ⁄ )

Page 37: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

24

Suatu benda dapat bergerak karena pengaruh gaya. Pada Hukum Newton

terdapat tiga gaya yang berkerja antara lain:

1) Gaya berat (w)

Selain mengajukan tiga hukum mengenai gerak, Newton juga mengajukan

Hukum Gravitasi Universal. Hukum tersebut digunakan untuk menjelaskan

interaksi dua benda yang menyatakan bahwa dua benda dengan massa m1 dan m2

yang berada pada jarak r mempunyai gaya tarik menarik sebesar :

(2.5)

Berdasarkan persamaan 2.5, jika m1 adalah massa bumi dan m2 adalah massa

benda yang dipengaruhi gaya tarik bumi maka percepatan gravitasi (g) dapat

dirumuskan dengan,

(2.6)

Dari persamaan (2.6) besarnya gaya tarik bumi terhadap benda benda di bumi

dapat dinyatakan dengan,

(2.7)

Gaya tarik bumi ini selanjutnya disebut sebagai gaya berat (w) dengan satuan

Newton (N), sehingga gaya berat benda dapat dituliskan,

(2.

8)

Keterangan : F = gaya yang bekerja pada benda (N)

G = konstanta gravitasi (6,67 . 10-11

Nm2kg

-2)

r = jarak antara dua benda (m)

w = berat benda (N)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

Page 38: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

25

2) Gaya normal (N)

Gaya normal adalah gaya yang tegak lurus dengan permukaan tempat di

mana benda berada. Besar gaya normal (N) ada berbagai keadaan adalah sebagai

berikut.

a) Pada bidang miring diilustrasikan pada Gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3. Gaya Normal pada Bidang Miring

(2.9)

b) Pada bidang datar dengan ditarik gaya yang membentuk sudut θ diilustrasikan

pada Gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4. Gaya Normal pada Bidang Datar dengan Gaya Tarik yang

Membentuk Sudut θ

(2.10)

c) Pada bidang datar dengan didorong gaya yang membentuk sudut θ

diilustrasikan pada Gambar 2.5 berikut.

Page 39: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

26

Gambar 2.5. Gaya Normal pada Bidang Datar dengan Gaya Dorong yang

Membentuk Sudut θ

(2.11)

Keterangan : N = gaya berat (N)

w = berat benda (N)

m = massa benda (kg)

θ = sudut kemiringan (˚)

3) Gaya gesek

Gesekan antara permukaan benda yang bergerak dengan bidang tumpu

benda menimbulkan gaya gesek yang arahnya selalu berlawanan dengan arah

gerak benda. Gaya gesek dibedakan menjadi 2 jenis yaitu gaya gesek statis dan

gaya gesek kinetis.

a) Gaya gesek statis

Gaya gesek statis adalah gaya gesek bekerja pada saat benda diam

(berhenti). Sebuah balok ditarik dengan gaya F, karena tetap diam maka fs = F

agar memenuhi Hukum I Newton (ƩF = 0).

Gaya gesek statis memiliki nilai maksimum fsmax yaitu pada saat benda

tepat akan bergerak. Gaya gesek statis maksimum fsmax ini dipengaruhi oleh gaya

normal dan tingkat kekasaran bidang sentuh yang ditentukan berdasarkan nilai

koefisien gesek statisnya (μs). Gaya ini sebanding dengan gaya normal dan

koefisien gesek statis. Secara matematis gaya gesek statis dapat dirumuskan,

Page 40: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

27

𝒇𝒔𝒎 𝒙 = 𝜇 (2.12)

Berdasarkan persamaan gaya gesek statis maksimum, maka nilai gaya statis

memenuhi syarat:

𝒇𝒔 ≤ 𝜇 (2.13)

Keterangan: 𝒇s = gaya gesek statis (N)

μs = koefisien gesek statis

N = gaya normal (N)

b) Gaya gesek kinetis

Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang bekerja pada saat benda

bergerak. Besar gaya gesek kinetis fk sebanding dengan gaya normal dan koefisien

gesek kinetis μk. Dari hubungan tersebut gaya gesek kinetis dapat dirumuskan

sebagai berikut.

𝒇𝒌 = 𝜇𝑘 (2.14)

Keterangan: 𝒇𝒌 = gaya gesek kinetis maksimum (N)

μs = koefisien gesek statis

N = gaya normal (N)

d. Hukum III Newton

Hukum III Newton menyatakan apabila sebuah benda memberikan gaya

kepada benda lain, maka benda kedua memberikan gaya kepada benda yang

pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar yang sama tetapi berlawanan arah.24

Secara matematis Hukum III Newton dapat dituliskan sebagai berikut :

Faksi = -Freaksi (2.15)

Keterangan: Faksi : gaya yang diberikan oleh benda yang melakukan aksi

24

Douglas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima Jilid 1, (Jakarta: Penerbit Erlangga) h. 97

Page 41: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

28

Freaksi : gaya balasan yang yang diberikan benda yang melakukan

reaksi

Hukum III Newton dapat terjadi jika memenuhi syarat berikut :

1) Gaya aksi-reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda.

2) Besarnya gaya aksi-reaksi sama, namun arahnya berlawanan.

3) Gaya aksi-reaksi timbul secara berpasangan (tidak ada gaya aksi tanpa reaksi,

dan sebaliknya).

Pasangan gaya aksi- ditunjukkan pada Gambar 2.6 di bawah ini.

Gambar 2.6. Pasangan Gaya Aksi-reaksi

F1 dan F’1 serta F2 dan F’2 merupakan pasangan gaya aksi-reaksi.

d. Aplikasi Hukum Newton

1) Gerak horisontal (Benda dihubungkan dengan tali)

Gambar 2.7. Pasangan Gaya Aksi-reaksi

Page 42: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

29

Pada gerak horisontal seperti Gambar 7 berlaku Hukum II Newton sesuai

dengan persamaan (2.4). Penentuan besar tegangan tali dan percepatannya dapat

dilakukan dengan meninjau masing-masing balok seperti berikut.

a) Meninjau balok 1

Gaya yang bekerja adalah gaya tarik F dan T1 yang arahnya berlawanan,

sehingga berlaku:

F – T1 = m1a1 (2.16)

b) Meninjau balok 2

Gaya yang bekerja adalah T2 sehingga berlaku:

T2 = m1a1 (2.17)

Apabila tali yang digunakan tidak bertambah panjang saat ditarik, maka kedua

balok akan bergerak dengan percepatan sama (a1 = a2 = a). Apabila persamaan

(2.16) dan (2.17) dijumlahkan, dapat diperoleh persamaan:

F – T1 + T2 = (m1 + m2) a (2.18)

Karena benda berada dalam satu sistem maka besar tegangan tali sama (T1 = T2)

sehingga,

𝒎 𝒎 (2.19)

2) Gerak vertikal

Pada gerak vertikal terdapat 3 kemungkinan keadaan yang terjadi.

a) Sistem diam atau bergerak lurus beraturan

Apabila benda dalam keadaan diam, atau dalam keadaan bergerak lurus

beraturan seperti pada Gambar 2.8, maka berlaku persamaan:

Page 43: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

30

Gambar 2.8. Benda dalam Keadaan Diam

𝑻 = (2.20)

b) Sistem bergerak ke atas

Apabila benda bergerak ke atas dengan percepatan a seperti pada Gambar

2.9, maka berlaku persamaan:

Gambar 2.9. Benda Bergerak ke Atas

𝑻 = + (2.21)

c) Sistem bergerak ke bawah

Apabila benda bergerak ke bawah dengan percepatan a seperti pada

Gambar 2.10, maka berlaku persamaan:

Page 44: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

31

Gambar 2.10. Benda Bergerak ke Bawah

𝑻 = − (2.22)

Keterangan : T = gaya tegangan tali (N)

3) Gerak benda yang dihubungkan dengan katrol

a) Dua buah benda dihubungkan melalui katrol dengan tali yang diikatkan pada

ujung-ujungnya

Apabila massa tali diabaikan, dan tali dengan katrol tidak ada gaya

gesekan, m1 > m2 dan gerak sistem ke arah m1 sepeti pada Gambar 2.11,

Gambar 2.11. Dua Benda yang Dihubungkan melalui Katrol dengan Kedua

Benda Menggantung

Maka berlaku:

Tinjauan benda m1

Page 45: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

32

𝑻 = 1 − 1 (2.23)

Tinjauan benda m2

𝑻 = 2 + 2 (2.24)

Karena gaya tegangan tali dimana-mana sama, maka persamaan (2.23) dan

persamaan (2.24) dapat digabungkan sebagai berikut.

m1g - m1a = m2g + m2a

m1a + m2a = m1g - m2g

( m1 + m2)a = ( m1 - m2 ) g

(2.25)

b) Dua buah benda melalui dengan katrol dengan tali yang diikatkan pada ujung-

ujungnya dengan salah satu benda diletakkan di atas meja seperti pada Gambar

2.12 maka berlaku:

Gambar 2.12. Dua Benda yang Dihubungkan melalui Katrol dengan Salah

Satu Benda Menggantung

Page 46: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

33

Tinjau benda A

Apabila gaya gesek pada sistem dianggap nol, maka pada benda bekerja gaya

berat (w1) dan gaya tegang tali (T) sehingga berlaku persamaan:

w – T = m1a

m1 g – T = m1a

T = m1(g - a) (2.26)

Tinjau benda B

Gaya yang bekerja adalah T, sehingga untuk benda 2 berlaku persamaan:

T = m2 a (2.27)

Pada sistem di atas, tali benda A dan B sama, maka besar tegangan tali benda A

dan B sama. Dari persamaan (2.26) dan (2.27) dapat diperoleh:

m1(g - a) = m2 a

(m1 + m2) a = m1 g

a =

(2.28)

Page 47: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

34

Gambar 2.13 Peta Konsep Dinamika dan Hukum Newton

B. Hasil Penelitian Relavan

Beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan analisis ketersediaan

aspek keterampilan proses sains adalah sebagai berikut berikut:

1. Agil Lepiyanto mengkaji tentang bagaimana keterampilan proses sains yang

ada pada pembelajaran praktikum pada matakuliah morfologi tumbuhan.

Hasil yang diperoleh nantinya akan menjadi dasar untuk pengembangan

Dinamika Partikel

Hukum I Newton

Resultan gaya nol

Hukum II

Newton

Resultan gaya tak nol

Gerak pesawat pra-lepas landas

Hukum III

Newton

Aksi = Reaksi

Tumbukan bola biliar

Gerak dan

aspek penyebabnya

Gaya

Gaya berat

Gaya normal

Gaya gesekan

Gaya tegangan tali

Gaya Sentripetal

Menikung pada jalan

datar kasar

Menikung pada jalan

miring

Gerak melingkar vertikal

pada kincir

Page 48: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

35

pembelajaran pada matakuliah morfologi tumbuhan. Jenis penelitian ini

adalah penelitian kualitatif. Hasil analisa data menunjukkan bahwa

Keterampilan proses sains yang muncul pada praktikum morfologi tumbuhan

adalah mengamati, mengkomunikasi data, dan mengajukan pertanyaan. 25

2. Sicilia Artya Puspita, dalam penelitiaannya yang bertujuan untuk mengetahui

ragam keterampilan proses sains (KPS) yang dikembangkan dalam LKS

Biologi kelas X dan mengetahui sistematika penyajian KPS dalam LKS

Biologi kelas X yang digunakan oleh siswa MAN di Kota Yogyakarta,

mengemukakan bahwa Sistematika penyajian ragam KPS secara umum

belum dikembangkan keseluruhan sesuai dengan pedoman metode ilmiah.

Selain itu, KPS yang dikembangkan sebagian besar ialah keterampilan proses

dasar.26

3. Mega Yati Lestari menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk

mengetahui penerapan keterampilan proses sains (KPS) pada pelaksanaan

praktikum fisika dasar mengenai materi alat-alat ukur dan kalor, serta

mengetahui pemahaman keterampilan proses sains mahasiswa terhadap

konsep fisika pada pelaksanaan praktikum fisika dasar mengenai materi alat-

alat ukur dan kalor. Penerapan keterampilan proses sains pada pelaksanaan

praktikum fisika dasar yang dilakukan pada materi alat-alat ukur dan kalor

menunjukkan penerapan keterampilan proses sains pada pelaksanaan

praktikum terkategori cukup dengan persentase 63%, sedangkan pemahaman

keterampilan proses sains mahasiswa terhadap konsep fisika pada

pelaksanaan praktikum fisika dasar mengenai materi alat-alat ukur dan kalor

25

Agil Lepiyanto, “Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Berbasis

Praktikum,” BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Metro, vol 5.

no 2. 2014, h. 156. 26

Sicilia Artya Puspita, “Analisis Keterampilan Proses Sains Yang Dikembangkan Dalam

Lks Biologi Kelas X Yang Digunakan Oleh Siswa Man Di Kota Yogyakarta,” Jurnal Pendidikan

Biologi : FMIPA UNY. Vol 5 No 1 Tahun 2016.

Page 49: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

36

terkategori cukup dengan persentase 72%.27

4. Masdukiyanto dalam penelitiannya yang bertujuan untuk mengetahui

kesulitan dan ragam representasi yang digunakan siswa dalam memecahkan

masalah hukum Newton. Subjek penelitiannya adalah 32 siswa kelas 11.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan

mengidentifikasi gaya-gaya yang bekerja pada benda secara lengkap dan

menuangkannya dalam diagram.28

5. Dady Sulaiman dalam penelitiannya yang berjudul “Studi Keterampilan

Proses Sains Lanjut Siswa pada Materi Dinamika Rotasi” memiliki tujuan

untuk menganalisis dan mendeskripsikan keterampilan proses sains lanjut

siswa. Subjek penelitian dilakukan pada 39 siswa kelas 12 dan didapati

kesimpulan bahwa keterampilan proses sains lanjut siswa masih rendah.29

6. E. S. Safaah dalam jurnalnya yang berjudul “Teaching Science Process Skills

by Using yhe 5-Stage Learning Cycle in Junior High School” bertuliskan

tentang pelajaran yang diharapkan untuk mengajarkan keterampilan proses

sains siswa dan dapat membantu membangun pemahaman siswa menengah

atas tentang gaya apung. Subjek pembelajaran ini menggunakan siklus belajar

5 tahap yaitu pengamatan, manipulasi, generalisasi, verifikasi, dan aplikasi.

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan, pelajaran gaya apung ini

menggunakan 5 tahap siklus belajar perlu diterapkan dalam kegiatan

pembelajaran dan laboratorium.30

7. Sibel Demir Kacan dalam jurnalnya yang berjudul “The Impact of Scientific

Creatieve Thinking Skills on Scientific Process Skills” menggunakan subjek

27

Mega Yati Lestari, “Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pelaksanaan Praktikum

Fisika Dasar I Terhadap Mahasiswa,” Skripsi : Pendidikan Fisika Uin Raden Intan Lampung.

2017. 28

Masdukiyanto, “Kesulitan Siswa dalam Memcahkan Hukum Newton,” Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan IPA Pasca Sarjana UM : Malang.Vol.1.2016. 29

Dady Sulaiman, “Studi Keterampilan Proses Sains Lanjut Siswa pada Materi Dinamika

Rotasi”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pasca Sarjana UM : Malang.Vol.1.2016. 30

E. S. Safaah, “Teaching Science Process Skills by Using yhe 5-Stage Learning Cycle in

Junior High School”, IOP Conf. Series : Journal of Physics; Conf Series 895.2017.

Page 50: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

37

penelitian kepada 24 orang guru untuk masing-masing kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol di provinsi Istanbul. Hasil penelitian yang dicapai oleh

penelitian ini adalah mendukung pada kelompok eksperimen yang berdampak

positif pada pendapat para calon guru terkait dengan perkembangan

keterampilan kreativitas ilmiah.31

8. Umit Duruk dalam penelitiannya yang berjudul “Examining The Learning

Outcomes Included In The Turkish Science Curriculum In Terms Of Science

Process Skills : A Document Analysis With Standards-Based Assessment”

bertujuan untuk mengambil inspirasi untuk memeriksa peran kurikulum sains

pada keterampilan proses sains dari hasil belajar. Subjek penelitiannya ini

adalah dokumen sains sekolah menengah turki kurikulum revisi tahun 2013.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat represents keterampilan proses

sains untuk keterampilan proses sains bervariasi dengan tingkat kelas dan

unit.32

9. Richard Owino Ongowo melakukan penelitian berjudul “Science Skills in the

Kenya Certificate of Secondary Education Biology Practical Examinations”

yang bertujuan untuk menentukan keterampilan proses sains yang termasuk

dalam Kenya Certificate of Secondary Education (KCSE) di Kenya selama 10

tahun (2002-2012). Penelitian ini diadopsi dari desain ex-post facto. Hasil

penelitiannya yaitu 5 dari 12 keterampilan proses sains yang dianalisis yaitu

memiliki persentase observasi (32,24%), berkomunikasi (14,63%),

menyimpulkan (13,13%), bereksperimen (12,21%), dan menginterpretasikan

data (11,94%). 33

31

Sibel Demir Kacan, “The Impact of Scientific Creatieve Thinking Skills on Scientific

Process Skills”SHS Web Conferencse 48.2018. 32

Umit Duruk, “Examining The Learning Outcomes Included In The Turkish Science

Curriculum In Terms Of Science Process Skills : A Document Analysis With Standards-Based

Assessment” International Journal Of Enviromental & Science Education.Vol.12, No.2, 117-

142.2017. 33

Richard Owino Ongowo, “Science Skills in the Kenya Certificate of Secondary

Education Biology Practical Examinations”(http://www.scirp.org/journal/ce) Creative Education

vol.4, No. 11, 713-717.2013.

Page 51: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

38

10. Diana Hernawati dalam penelitiannya yang berjudul “Intergration of Project

Activity to Enchance the Scientific Process Skill and Self-Efficacy in Zoology

of Vertebrate Teaching and Learning” bertujuan untuk menganalisis integrasi

proyek kegiatan untuk meningkatkan keterampilan proses ilmiah. Subjek

penelitian ini adalah 30 guru pra-jabatan. Berdasarkan hasil analisis

disimpulkan bahwa ada pengaruh integrasi kegiatan proyek di PT Zoologi

pengajaran Vertebrata tingkat signifikasi 0,05.34

C. Kerangka Bepikir

Keterampilan proses sains merupakan salah satu keterampilan intelektual

yang digunakan oleh ilmuwan serta dapat digunakan untuk memahami fenomena

apa saja yang mana keterampilan ini diperlukan untuk memperoleh,

mengembangkan dan menerapkan konsep-konsep, prinsip hukum dan teori-teori

sains. Melalui keterampilan proses sains ini siswa diharapkan dapat mengalami

proses sebagaimana yang dialami para ilmuan dalam memecahkan fenomena alam

dan akan menjadi roda penggerak penemuan, pengembangan fakta dan konsep

serta penumbuhan dan pengembangan sikap, wawasan dan nilai. mengajar secara

aktif dan kreatif.

Semua sumber belajar yang tersebar merupakan sumber belajar yang dapat

digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam menemukan pengetahuan baru.

Namun disisi lainnya, salah satu sumber belajar yang masih diminati semua

instansi pendidikan dan tidak perna terlepas dalam komponen kegiatan belajar

menegajar yakni masih menggunakan buku teks pelajaran. Sehingga banyak

kalangan penerbit berlomba untuk menerbitkan buku-buku teks elajaran bagi

siswa-siswa di sekolah. Maka dari itu, pemerintah menilai dan memutuskan buku

mana yang layak untuk digunakan oleh sekolah sebagai sumber belajar dalam

kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian para guru penting untuk memilih

buku yang sesuai dengan kurikulum berlaku maupun sesuai dengan kompetensi

34

Diana Hernawati, “Intergration of Project Activity to Enchance the Scientific Process

Skill and Self-Efficacy in Zoology of Vertebrate Teaching and Learning”, EURASIA Journal of

Mathematics, Science and Technology Education, 2018.

Page 52: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

39

yang diharapkan untuk para peserta didiknya.

Konsep fisika dalam buku ini yang akan diteliti adalah Dinamika Gerak

dan hukum Newton. Dinamika Gerak dan hukum Newton termasuk konsep fisika

yang konkret dan matematis sehingga yang banyak diaplikasikan kedalam

kehidupan sehari-hari karena berhubungan dengan benda-benda yang sering

ditemui di lingkungan sekitar. dengan kompetensi kurikulum yang sedang

berlaku.

Gambar 2.14 Bagan Kerangka Berpikir

Kurikulum 2013 Revisi Pelajaran Fisika

Kegiatan Belajar Mengajar

Keterampilan Proses Sains (KPS)

Buku Teks Pelajaran Fisika

Belum Diketahui Ketersediaan Aspek KPS

Analisis Ketersediaan Aspek KPS dalam Buku Ajar

Mengetahui Gambaran Ketersediaan Aspek KPS

Rekomendasi bagi Sekolah Mengenai Buku yang akan Digunakan

Page 53: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri yang ada di Jakarta. Waktu

pelaksanaan penelitian ini pada semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

B. Metode dan Prosedur Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif, dimana data yang nantinya akan disajikan berupa kata-kata

bukan berupa angka. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.

Dalam pandangan kualitatif, gejala yang diamati bersifat holistik (menyeluruh),

sehingga penelitian kualitatif tidak akan menetapkan penelitiannya hanya

berdasarkan variabel penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti

meliputi aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktifitas (activity) yang

berinteraksi secara sinergi.35

Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian adalah langkah-

langkah yang dilakukan agar tujuan penelitian dapat tercapai dan permasalahan

yang ada dapat diselesaikan dengan lebih sistematik. Adapun langkah-langkah

yang dilakukan peneliti sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan, meliputi :

a. Perumusan masalah dan penyusunan proposal.

b. Seminar proposal penelitian.

c. Revisi proposal penelitian dan penentuan pembimbing.

d. Menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi (diadopsi dari

buku Nuryani Y. Rustaman).

e. Penyusunan instrumen dengan meminta pertimbangn instrumen dari dosen

pembimbing.

2. Tahap Pelaksanaan

35

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,

2009). Hal. 207.

Page 54: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

41

a. Pelaksanaan survei ke SMAN yang ada di Kota Jakarta untuk memperoleh

informasi terkait penggunaan buku teks mata pelajaran fisika yang

digunakan disekolah-sekolah tersebut.

b. Pemilihan buku mata pelajaran fisika SMA kelas X yang akan dianalisis

berdasarkan hasil survei.

c. Pemilihan konsep mata pelajaran fisika kelas X yang akan dianalisis.

3. Tahap Akhir

a. Pengkodean buku; buku yang ditulis oleh Suryadi, dkk diberi kode A, buku

yang ditulis oleh Marthen Kangeenan diberi kode B.

b. Analisis pernyataan pada buku sekolah fisika yang dipilih berdasarkan

keterampilan proses sains.

1) Menganalisis setiap paragraf atau kalimat dari setiap halaman buku

pelajaran yang telah ditentukan sebagai sampel untuk menggunakan

instrumen lembar observasi indikator Keterampilan Proses Sains (KPS)

berdasarkan pada indikator pembelajaran kurikulum 2013.

2) Hasil observasi oleh pengamat I kemudian diberikan kepada pengamat II

untuk diobservasi kembali. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan

menentukan hasil kesepakatan antar pengamat berdasarkan hasil

pengamatan berdasarkan hasil pengamatan masing-masing. penulisan

pernyataan yang memuat aspek KPS ke dalam tabel observasi aspek KPS.

3) Hasil observasi pengamat I dan II diberikan kepada pengamat III sebagai

dosen ahli untuk dilakukan observasi terhadap pernyataan-pernyataan

yang tidak disepakati dan menentukan kesimpulan akhir. untuk

memperoleh gambaran umum mengenai aspek keterampilan proses sains

dalam buku sekolah.

4) Mengolah data dan menghitung persentase data tersebut untuk

memperoleh gambaran umum mengenai aspek keterampilan proses sains

yang terdapat dalam buku sekolah fisika SMA kelas X yang dianalisis.

5) Pembahasan berdasarkan analisis data.

a. Penarikan kesimpulan berdasarkan analisis dan pembahasan.

b. Penyusunan laporan penelitian

Page 55: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

42

Prosedur penelitian yang hendak dilakukan, penulis tampilkan pada gambar :

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian1. Populasi dalam penelitian

ini adalah semua buku teks pelajaran Fisika SMA kelas X berdasarkan kurikulum

2013 yang digunakan di SMA Negeri di Kota Jakarta dan semua konsep yang ada

dalam buku teks mata pelajaran fisika tersebut.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.2 Dalam

penelitian ini sampel yang dipilih adalah buku teks pelajaran fisika kelas X SMA

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V,

(Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 108 2 Ibid, h. 109

Tahap Pelaksanaan

Perumusan masalah dan penyusunan laporan

Seminar proposal

Revisi proposal

Tahap Persiapan

Penyusunan instrumen penelitian

Pendataan alamat SMAN se-Kota Jakarta

Survei ke SMAN di Kota Jakarta

Pemilihan buku Fisika kelas X yang akan digunakan berdasarkan hasil survei

Pemilihan konsep yang akan dianalisis berdasarkan hasil survei

Tahap Akhir

Pengkodean data

Analisis pernyataan pada buku Fisika kelas X yang dipilih berdasarkan KPS

Penarikan kesimpulan

Penyusunan laporan

Page 56: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

43

berdasarkan kurikulum 2013 yang paling banyak digunakan di SMA Negeri di

Kota Jakarta dan konsep yang dianggap perlu untuk diterapkan KPS dalam proses

pembelajaran.

D. Teknik Pengumpulan Sampel dan Data

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik purposive sampling, yaitu dengan cara mengambil sampel

berdasarkan adanya tujuan tertentu.3 Sampel yang diambil bergantung pada

pertimbangan peneliti sesuai dengan tujuan penelitiannya. Kriteria pengambilan

dalam penelitian ini adalah buku fisika kelas X yang banyak digunakan di SMA

Negeri di Kota Jakarta.

Hasil survei menunjukkan bahwa buku fisika kelas X yang paling banyak

digunakan di SMA Negeri Kota Jakarta ada dua buah buku, yakni buku Fisika

SMA/MA X terbitan Yrama Widya, dkk dan buku Fisika SMA/MA X terbitan

Grafindo.

Oleh karena itu, peneliti akan menganalisis buku tersebut. Adapun konsep

yang dipilih adalah Dinamika Gerak dan Hukum Newton yang merupakan konsep

yang dianggap perlu oleh guru-guru untuk diajarkan kepada siswa dengan

pendekatan keterampilan proses sains.

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian,

yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas

pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk

mengumpulkan data.4 Untuk menganalisis keterampilan proses sains pada buku

teks dibutuhkan data-data untuk melengkapi hasil penelitian ini. Data ini didapat

dari pengumpulan sumber data yang akan dianalisis melalui penggunaan angket,

wawancara, dan lembar observasi

3 Ibid, h. 117

4 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,

2009). hal.222

Page 57: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

44

E. Instrumen Tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah insrumen non-tes

berupa angket, wawancara, dan lembar observasi. Berikut instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini:

1. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden.5

Angket berisi garis-garis pokok yang ditanyakan dengan maksud agar

responden dapat mengungkapkan tanggapannya terhadap isi materi buku

sekolah yang digunakan.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang

lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.6 Wawancara

yang dilakukan kepada responden adalah terkait kualitas buku cetak yang

digunakan. Apakah buku tersebut sudah layak dan mengacu pada kriteria

kurikulum yang berlaku jika ditinjau dari aspek keterampilan proses sains.

3. Lembar observasi

Lembar observasi ini berupa lembar observasi yang digunakan untuk

menganalisis ketersediaan aspek Keterampilan Proses Sains dalam buku

Fisika SMA materi Dinamika dan Hukum Newton. Lembar observasi ini

berisi tabel untuk menuliskan nomor, kode pernyataan, pernyataan yang

mengandung aspek KPS yang dikembangkan. Format tabel tersebut terdapat

pada Tabel 3.1.

5 Ibid, hal.142

6 Ibid, hal.137

Page 58: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

45

N

O

SK

/KD

(In

dik

ato

r)

Ket

era

ng

an

BU

KU

A

Ket

era

ng

an

BU

KU

B

Aspek Keterampilan

Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan

Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

ka

si

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aa

n

Ap

lik

asi

S

imp

ula

n

Ob

serv

asi

K

lasi

fik

asi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aa

n

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

SK/KD 1

SK/KD 2

SK/KD 3

SK/KD 4

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aspek KPS pada Bagian Pernyataan

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data. Data yang digunakan

ialah analisis deskriptif kualitatif dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi

yang digunakan berupa teknik penyidik, yaitu memanfaatkan peneliti atau

pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data

atau dengan membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analisis

lainnya. 7 Data yang diperoleh nantinya akan didapatkan berupa persentase dari

perhitungan penelitian dan para ahli yang kemudian dideskripsikan.

Adapun langkah-langkah analisis yang peneliti lakukan selama di

lapangan, ialah:

1. Membuat format data untuk menuliskan data yang diperoleh.

a. Fomat I berisi nomor urut, kode, pertanyaan atau pernyataan.

2. Menganalisis pernyataan dan pertanyaan aspek KPS yang dikembangkan.

3. Memasukkan data yang didapat ke dalam format I.

7 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Rosdakarya,

2005) h.331

Page 59: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

46

4. Analisis pernyataan dan pertanyaan dari dua buah buku fisika kelas X yang

dipilih berdasarkan aspek KPS Nuryani Y. Rustaman.

5. Menjumlahkan kemunculan indikator keterampilan proses sains pada konsep

Dinamika dan Hukum Newton.

6. Menghitung persentase frekuensi kemunculan seluruh aspek. Persentase

frekuensi dengan cara menghitung persentase kemunculan indikator aspek

terhadap total kemunculan indikator seluruh aspek.

𝑘 𝑘

𝑘 𝑘

7. Menghitung persentase kesesuaian KPS dalam buku Fisika dengan rumus :

𝑘 𝑘 𝑘 𝑘

𝑘

8. Data hasil perhitungan tingkat kesesuaian kemudian direkapitulasi

berdasarkan kategori yang diadaptasi dari John Wilkinson yang terdapat pada

tabel 3.2 di bawah ini.

Persentase Kategori

< 40% Tidak Sesuai

40% - 75% Sesuai

>75% Sangat sesuai

Tabel 3.2 Kategorisasi Kesesuaian Aspek KPS

9. Menentukan reliabilitas.

Hal ini diperlukan untuk menghindari data yang bersifat subyektif. Sehingga

perlu adanya pengamat lainnya untuk mendukung data hasil penelitian. Untuk

menentukan koefisien hubungan para pengamat dapat dihitung dengan rumus

:8

8 Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka

Cipta,2010) hal. 244

Page 60: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

47

Keterangan :

KK : Koefisien kesepakatan

S : Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama

N1 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I

N2 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II

Setelah data direduksi maka selanjutnya adalah mendisplaykan data,

sehingga data dapat terorganisasikan dan dapat semakin mudah dipahami.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.9

9 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta,

2009). Hal. 249

Page 61: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah pernyataan dan

pertanyaan yang terdapat pada buku teks sekolah mata pelajaran Fisika SMA

kelas X kurikulum 2013 yang paling banyak digunakan di SMA Negeri kota

Jakarta berdasarkan hasil survei pada konsep yang dianggap perlu untuk

diterapkan keterampilan proses sains (KPS), yaitu konsep Dinamika dan Hukum

Newton.

Berdasarkan hasil survei penggunaan buku Fisika kelas X yang paling

banyak digunakan di SMA Negeri kota Jakarta adalah buku fisika terbitan Yrama

Widya karangan Sunardi, dkk dan buku fisika terbitan Grafindo karangan Ketut

Kamajaya dan Wawan Purnama.

Langkah awal penelitian ini adalah dokumentasi pernyataan-pernyataan

konsep dinamika dan hukum newton dari kedua buku tersebut yang terdapat pada

bagian penjelasan, contoh soal, dan latihan soal. Pernyataan-pernyataan tersebut

dianalisis kemudian ditentukan berdasarkan aspek KPS yang dikembangkan.

Adapun bagian kegiatan siswa dianalisis secara deskriptif dan ditelaah aspek KPS

apa yang dikembangkan melalui kegiatan tersebut. Untuk mengetahui tingkat

reliabilitas hasil penelitian dilakukan kesepakatan antar peneliti untuk kemudian

ditentukan indeks kesesuaian antar pengamat. Setelah itu, data diolah ke dalam

bentuk frekuensi dan persentase dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik agar

mudah dimengerti. Data yang diperoleh dianalisis lebih lanjut menggunakan

analisis konten sehingga diperoleh temuan-temuan penelitian.

A. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian yang diperoleh berupa frekuensi dan persentase

kemunculan aspek KPS yang dikembangkan pada pernyataan-pernyataan dalam

buku teks Fisika kelas X pada konsep Dinamika Gerak dan Hukum Newton.

Frekuensi dan persentase disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.

Page 62: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

49

1. Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap pernyataan pada

bagian isi yang terdapat dalam buku teks pelajaran Fisika kelas X terbitan Yrama

Widia pada konsep Dinamika Gerak dan Hukum Newton berdasarkan

keterampilan proses sains terdapat perbedaan dalam penyebaran pernyataan yang

mengembangkan aspek KPS pada masing masing buku ajar fisika. Tabel 4.1

memperlihatkan rekapitulasi kemunculan aspek KPS yang dikembangkan dalam

pernyataan-pernyataan pada bagian konsep Dinamika dan Hukum Newton.

Tabel 4.1 Kemunculan Aspek KPS

No Aspek KPS yang Dikembangkan Buku A Buku B

1. Observasi 6 5

2. Klasifikasi 2 1

3. Interpretasi 3 0

4. Prediksi 1 1

5. Bertanya 0 0

6. Mengajukan Hipotesis 0 2

7. Merencanakan Percobaan 0 2

8. Menggunakan Alat/Bahan 1 2

9. Mengaplikasikan 2 4

10. Mengkomunikasikan 7 9

Berdasarkan Tabel 4.1, dapat diketahui bahwa aspek KPS yang dimuat

didalam buku A berupa aspek observasi, klasifikasi, interpretasi, prediksi,

menggunakan alat dan bahan, mengaplikasikan, dan mengkomunikasikan

sedangkan buku B berupa aspek observasi, klasifikasi, prediksi, mengajukan

hipotesis, menggunakan alat dan bahan, mengaplikasikan, dan

mengkomunikasikan. Sehingga dapat simpulkan bahwa tidak semua aspek

keterampilan proses sains dimuat dan dikembangkan ke dalam masing-masing

buku yang dianalisis berdasarkan konsep isi dari masing-masing buku. Frekuensi

kemunculan tiap-tiap aspek menunjukkan angka yang berbeda-beda jumlahnya.

Jumlah aspek KPS yang dimuat dalam pernyataan pada tiap buku yang dianalisis

Page 63: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

50

adalah sebagai berikut. Buku A memuat 6 pernyataan observasi, 2 pernyataan

klasifikasi, 3 pernyataan interpretasi, 1 pernyataan prediksi, 2 pernyataan

menggunakan alat dan bahan, 2 pernyataan mengaplikasikan, dan 7 pernyataan

mengkomunikasikan sedangkan buku B berupa 5 pernyataan observasi, 1

pernyataan klasifikasi, 1 pernyataan prediksi, 2 pernyataan mengajukan hipotesis,

2 pernyataan menggunakan alat dan bahan, 4 pernyataan mengaplikasikan, dan 9

pernyataan mengkomunikasikan.

Jumlah kemunculan aspek buku A ialah 7 aspek keterampilan proses sains

serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek mengajukan pertanyaan,

mengajukan hipotesis, dan merencanakan percobaan.

Jumlah aspek buku B ialah 8 aspek keterampilan proses sains observasi

serta tidak ada pernyataan yang menerapkan aspek interpretasi dan mengajukan

pertanyaan

Gambar 4.1 Grafik Kesesuaian Buku Teks dengan KPS

Rekapitulasi persentase kesesuaian antara buku teks dengan keterampilan

proses sains khusunya pada bagian konsep diperoleh berdasarkan data Tabel 4.1.

Rekapitulasi persentase kesesuaian ini merupakan hasil perhitungan menggunakan

rumus deskriptif persentase. Rekapitulasi persentase masing-masing aspek

keterampilan proses sains tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2.

6

2 3

1 0 0 0

1 2

7

5

1 0

1 0

2 2 2

4

9

0123456789

10

Aspek KPS yang dikembangkan

Buku A Buku B

Page 64: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

51

No Aspek KPS yang Dikembangkan Buku A Buku B

1. Observasi 27% 9%

2. Klasifikasi 9% 4%

3. Interpretasi 14% 0%

4. Prediksi 4% 4%

5. Bertanya 0% 0%

6. Mengajukan Hipotesis 0% 8%

7. Merencanakan Percobaan 0% 8%

8. Menggunakan Alat/Bahan 5% 8%

9. Mengaplikasikan 9% 15%

10. Mengkomunikasikan 32% 34%

Tabel 4.2 Persentase Kesesuaian Buku Teks dengan KPS

Gambar 4.2 Diagram Persentase Kesesuaian Buku Teks dengan KPS Buku A

27%

9%

14% 4%

0% 0% 0%

5%

9%

32%

Persentase KPS Buku A

Observasi

Klasifikasi

Interpretasi

Prediksi

Bertanya

Mengajukan Hipotesis

Merencanakan Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Mengaplikasikan

Page 65: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

52

Gambar 4.3 Diagram Persentase Kesesuaian Buku Teks dengan KPS Buku B

Rekapitulasi kemunculan seluruh aspek sebagaimana yang terdapat pada

Tabel 4.2 dicocokkan dengan kategori kesesuaian terhadap KPS yang selanjutnya

disajikan dalam Tabel 4.3 dibawah ini.

No Buku Teks Fisika Tingkat Ketersediaan

Persentase Ketersediaan Kategori

1. Buku A 70% sesuai

2. Buku B 80% sesuai

Tabel 4.3 Rekapitulasi Persentase Ketersediaan Buku Teks dengan KPS

19%

4%

0% 4%

0% 8%

8%

8% 15%

34%

Persentase KPS Buku B

Observasi

Klasifikasi

Interpretasi

Prediksi

Bertanya

Mengajukan Hipotesis

Merencanakan Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Mengaplikasikan

Page 66: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

53

Gambar 4.4 Diagram Persentase Ketersediaan Buku Teks dengan KPS

Aspek keterampilan proses sains dari masing-masing buku kemudian di

rekapitulasi untuk dilihat indicator keterampilan proses sains yang memiliki

persentase kemunculan aspek keterampilan proses paling banyak di dalam buku

fisika SMA. Rekapitulasi kemunculan aspek keterampilan proses sains tersebut

akan disajikan ke dalam tabel 4.4.

No Aspek KPS yang Dikembangkan Persentase

1. Observasi 23%

2. Klasifikasi 6%

3. Interpretasi 6%

4. Prediksi 4%

5. Bertanya 0%

6. Mengajukan Hipotesis 4%

7. Merencanakan Percobaan 4%

8. Menggunakan Alat/Bahan 6%

9. Mengaplikasikan 13%

10. Mengkomunikasikan 34%

Tabel 4.4 Persentase Kesesuaian Buku Teks dengan KPS

70%

30%

Persentase Ketersediaan

Buku A

Kategori KPS Bukan KPS

80%

20%

Persentase Ketersediaan

Buku B

Kategori KPS Bukan KPS

Page 67: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

54

Gambar 4.5 Diagram Persentase Kesesuaian Buku Teks dengan KPS

Adapun hasil penelitian lain yang terkait dengan analisis buku ajar ditinjau

dari aspek keterampilan proses sains, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Yosef

Firman Narut berjudul “Analisis Bahan Ajar Biologi pada Materi Sistem

Pencernaan terhadap Potensi Pemberdayaan KPS Siswa SMA PL Santu Yosef

Surakarta”. 1Bahan ajar yang dianalisis adalah buku teks Biologi kurikulum 2013.

Hasil penelitian tersebuat akan disajikan pada tabel berikut untuk dibandingkan

dengan hasil analisis buku ajar Fisika.

1 Yosef Firman Narut, “Analisis Bahan Ajar Biologi pada Materi Sistem Pencernaan

terhadap Potensi Pemberdayaan KPS Siswa SMA PL Santu Yosef Surakarta”, Seminar Nasional

Pendidikan II UKSW, 2017.

23%

6%

6%

4%

0%

4%

4% 6%

13%

34%

Persentase Kemunculan Aspek KPS

Observasi

Klasifikasi

Interpretasi

Prediksi

Bertanya

Mengajukan Hipotesis

Merencanakan Percobaan

Menggunakan Alat/Bahan

Mengaplikasikan

Page 68: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

55

No Aspek KPS yang Dikembangkan Buku Fisika

(2013 Revisi) Buku Biologi

1. Observasi

2. Klasifikasi

3. Interpretasi

4. Prediksi

5. Bertanya -

6. Mengajukan Hipotesis

7. Merencanakan Percobaan

8. Menggunakan Alat/Bahan

9. Mengaplikasikan

10. Mengkomunikasikan

Tabel 4.5 Perbandingan Analisis Ketersediaan KPS pada Buku Ajar

Kurikulum 2013

Data tersebut menunjukkan bahwa buku Fisika kurikulum 2013 Revisi

memiliki 9 dari 10 aspek keterampilan proses sains, sedangkan buku Biologi

kurikulum 2013 sudah memnuhi seluruh aspek keterampilan proses sains.

B. Pembahasan

Kurikulum 2013 menuntut dilaksanakannya kegiatan mengamati,

menanya, menalar, mencoba, dan menyampaikan. Kegiatan-kegiatan ini biasa

dinamakan 5M. Kegiatan 5M bersesuaian dengan aspek keterampilan proses sains

(KPS). Kegiatan mengamati sama dengan observasi, kegiatan menanya sama

dengan keterampilan mengajukan pertanyaan, kegiatan mencoba sama dengan

keterampilan menggunakan alat/bahan dan menerapkan konsep, serta kegiatan

menyampaikan sama dengan keterampilan mengomunikasikan dalam

keterampilan proses sains (KPS).

Secara umum buku teks sekolah yang menjadi objek penelitian secara

keseluruhan dapat dikatakan sesuai dengan aspek keterampilan proses sains yang

berlaku pada pembelajaran kurikulum 2013 yang memusatkan pembelajaran pada

siswa (student center). Buku A memuat aspek observasi, klasifikasi, interpretasi,

Page 69: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

56

prediksi, menggunakan alat/bahan, mengalikasikan, dan mengkomunikasikan.

Buku B memuat aspek observasi, klasifikasi, prediksi, mengajukan hipotesis,

merencanakan percobaan, menggunakan alat/bahan, mengalikasikan, dan

mengkomunikasikan. Setiap bagian yang dianalisis dari buku A dan buku B

menunjukkan pengembangan aspek KPS yang berbeda-beda. Adapun bagian

contoh soal dan latihan soal yang terdapat pada masing-masing buku hanya

menguji kemampuan kognitif saja dan belum menguji aspek keterampilan proses

sains.

Penelitian analisis ini menggunakan acuan indikator yang ada didalam

silabus fisika SMA kelas X materi Dinamika Gerak dan Hukum Newton. Setelah

mengetahui indikator-indikator pembelajaran materi Dinamika Gerak dan Hukum

Newton, maka tahap selanjutnya yaitu menganalisis bagian-bagian dari konten

buku yang sesuai dengan 10 aspek keterampilan proses sains. Adapun langkah

yang dilakukan untuk menganlisis konten yaitu menganalisis pada bagian

pernyataan yang bersifat pertanyaan, penurunan rumus, dan kegiatan siswa.

Aspek keterampilan proses sains yang menuntut adanya pengembangan

pola berpikir siswa dengan adanya stimulus berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis

didalam buku memungkinkan adanya pola berpikir siswa yang lebih berkembang

secara sains. Hal ini dikarenakan siswa diikutsertakan untuk bepikir tentang apa

yang mereka ketahui dan apa yang nantinya akan mereka pelajari. Sehingga buku

ajar tidak hanya berfungsi sebagai pemberi informasi saja melainkan juga sebagai

pembangun tingkat berpikir siswa secara sains.

Aspek keterampilan proses sains lainnya yang dianalisis yaitu dari segi

penurunan rumus. Dimana rumus-rumus yang dipelajari bukan lagi rumus yang

spontan tertulis tanpa adanya penjabaran secara lengkap. Hal ini dikarenakan

dengan adanya penjabaran rumus-rumus, siswa mampu untuk menghubungkan

satu pola besaran dengan besaran lainnya sesuai dengan materi-materi fisika yang

terkait. Perumusan yang sudah tertulis tanpa mencantumkan penurunannya, bukan

termasuk aspek interpretasi dari aspek keterampilan proses dikarenakan hal

Page 70: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

57

tersebut membuat siswa tak mampu menafsirkan objek-objek atau pola yang

berhubungan di dalam fisika.

Aspek yang terdapat di dalam kegiatan ilmiah dalam buku ajar dianalisis

berdasarkan tujuan dari adanya percobaan dan langkah-langkah serta

permasalahan yang muncul di dalam percobaan. Di dalam kegiatan siswa

memiliki indikator pembelajaran yang memuat aspek keterampilan proses sains.

Hal ini dikarenakan siswa dituntut untuk mengetahui informasi atau pengetahuan

terlebih dahulu sebelum memulai merancang dan melakukan percobaan. Kegiatan

ilmiah ini sangat berpengaruh dalam pembelajaran karena hampir dari seluruh

aspek keterampilan proses sains dimuat didalam kegiatan tersebut. Hal inilah

mengapa kegiatan ilmiah sangat perlu tercantum di dalam buku ajar. Terlebih lagi

jika siswa didukung dengan adanya alat praktikum yang memadai atau bisa

dengan tambahan bahan ajar multimedia interaktif yang mencukupi penggunaan

alat dan bahan supaya siswa bisa melakukan kegiaran ilmiah secara maksimal.2

Aspek-aspek yang dimuat dalam buku A dan B secara lebih rinci dapat

dijelaskan sebagai berikut. Aspek observasi dikembangkan dalam kedua buku.

Observasi atau pengamatan merupakan keterampilan paling dasar yang

dikembangkan dalam keterampilan proses dan menjadi keterampilan yang harus

dikuasai dalam penelitian. Menggunakan indra penglihat, pembau, pendengar,

pengecap dan peraba pada saat mengamati ciri-ciri objek atau fenomena

merupakan kegiatan yang sangat dituntut dalam pembelajaran IPA. Menggunakan

fakta relevan dan memadai dari hasil pengamatan juga termasuk keterampilan

observasi. Sehingga melalui pengamatan siswa mampu mengembangkan

keterampilan proses lainnya. Kegiatan mengobservasi atau melakukan

pengamatan langsung perlu diterapkan dalam pembelajaran karena mampu

menuntut siswa untuk belajar dan bekerja dengan lebih aktif karena rasa ingin

tahu, cermat dan teliti terkait hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran.

Dengan adanya aspek observasi diharapkan siswa mampu memiliki daya ingat

2 Ino Angga Putra, “Analisis Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Melalui Bahan

Ajar Multimedia Interaktif Alat Ukur Dan Pengukuran Dengan Pendekatan Behavioristic”,Physics

Education Journal. Vol 1, No.2, 2017. Hal. 91-102.

Page 71: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

58

yang lebih kuat untuk ilmu-ilmu yang telah dipelajarinya karena melibatkan

semua indranya sehingga pada penelitian analisis lainnya mengenai Lembar Kerja

Peserta Didik, aspek ini memiliki intensitas yang cukup besar.3

Aspek klasifikasi dimuat dalam buku A maupun buku B. keterampilan

kalsifikasi atau keterampilan mengelompokkan adalah salah satu kemampuan

yang juga penting dalam melakukan kerja ilmiah ataupun praktikum. Klasifikasi

merupakan keterampilan untuk menggolongkan benda-benda atau kegiatan-

kegiatan yang sama. Misalnya menggolongkan benda-benda berdasarkan sifatnya,

ataupun berdasarkan wujudnya. Sehingga keterampilan klasifikasi akan bisa

dilakukan oleh siswa jika siswa telah melalui keterampilan observasi terlebih

dahulu. Namun keterampilan klasifikasi tidak bisa disebut juga sebagai

keterampilan observasi. Hal ini dikarenakan, kegiatan mengobservasi hanya

sebagai kegiatan mengamati suatu objek, sedangkan kegiatan klasifikasi

merupakan kegiatan mengelompokkan satu objek dengan objek lainnya yang

memiliki kesamaan. Sehingga klasifikasi merupakan satu tingkatan pembelajaran

yang dapat dilakukan setelah siswa melakukan kegiatan observasi atau

pengamatan langsung.

Aspek interpretasi hanya dimuat dalam buku A sedangkan buku B tidak

memuat aspek interpretasi. Keterampilan interpretasi atau menafsirkan

dimaksudkan agar siswa mampu memberikan tafsiran terhadap suatu objek atau

fenomena. Data atau objek yang sudah diamati dapat dicatat atau disajikan ke

dalam berbagai bentuk seperti tabel, grafik atau diagram. Data yang disajikan

tersebut barulah dapat ditafsirkan. Keterampilan ini meliputi mencatat hasil

pengamatan, menghubungkan hasil pengamatan yang telah dilakukan,

menemukan pola yang sesuai dari satu rangkaian pengamatan dan menarik

kesimpulan dari apa yang telah diamati. Dalam hal ini siswa akan mampu

menuliskan penemuan-penemuannya ke dalam catatan tertulis tentang apa yang

3 Aditya Rizka Puspita, “Analisis Keterampilan Proses Sains LKPD Sel di SMA Negeri

Kota Bekasi”, Jurnal Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UNY, Vol.6, No.3, 2017.

Page 72: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

59

telah diamatinya. Sehingga siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam

mengidentifikasi variabel yang terkait.4

Aspek prediksi dimuat dalam buku A maupun buku B. Memprediksi sama

halnya dengan meramal. Prediksi berbeda dengan dugaan. Prediksi harus

dilandasi dengan observasi, pengukuran, dan juga informasi yang berhubungan

dengan variabel-variabel terkait. Atau bisa dengan berdasarkan pada data yang

sudah ada. Sehingga prediksi bersifat meramalkan kejadian berdarkan fakta atau

konsep yang terkait. Hal ini mencakup pada nilai-nilai dalam kategori

pengetahuan sains yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari ilmu sains.

Aspek selanjutnya yang dimuat dalam buku A dan B adalah mengajukan

hipotesis. Berhipotesis atau dugaan sementara merupakan pernyataan yang

sifatnya sementara karena kebenarannya masih harus dibuktikan dengan

melakukan percobaan. Hipotesis didasarkan pada pemahaman suatu teori atau

konsep tertentu yang kemudian dibuktikan dengan percobaan. Hipotesis berbeda

dengan prediksi. Jika prediksi didasarkan pada suatu data hasil pengamatan atau

informasi, hipotesis didasarkan pada suatu teori atau konsep yang sudah ada. Hal

ini penting dalam pembelajaran karena dapat menunjukkan apakah siswa sudah

mampu memahami konsep dan teori tertentu dalam pembelajaran IPA. Selain

karena ilmu fisika memuat banyak konsep, dan perhitungan, banyak konsep yang

diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga memungkinkan

terjadinya kesalahan konsep pada saat pembelajaran. Seperti hasil temuan yang

dilakukan oleh Herman bahwa siswa masih belum secara mandiri dapat

merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis dengan benar.5

Aspek selanjutnya yang dikembangkan dalam buku ialah merencanakan

percobaan atau penyelidikan. Aspek ini hanya terdapat di dalam buku B. Dimana

4 Herman, “Pembelajaran Fisika Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Topik Listrik

Arus Searah”, Jurnal Vidya Karya, Vol.31, No.2, 2016.

5 Herman, “Pembelajaran Fisika Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Topik Listrik

Arus Searah”, Jurnal Vidya Karya, Vol.31, No.2, 2016.

Page 73: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

60

siswa dituntut untuk merancang suatu percobaan yang akan mereka lakukan untuk

dapat membuktikan hasil hipotesis yang mereka ajukan. Sehingga dengan

merancang sendiri percobaannya, siswa dapat membuktikan hasil hipotesa yang

dibuktikan dengan melakukan percobaan.

Aspek menggunakan alat dan bahan dimuat didalam buku A dan buku B.

Aspek ini sangat dibutuhkan dalam keterampilan proses sains terutama pada

materi fisika yang menuntut adanya kegiatan praktikum seperti halnya materi

dinamika gerak dan hukum Newton. Untuk dapat memiliki keterampilan

menggunakan alat dan bahan, siswa harus menggunakan secara langsung alat dan

bahan agar dapat memeproleh pengalaman langsung dan tentunya hal ini dapat

dilakukan di ruang kelas maupun di laboratorium. Kemahiran dalam

menggunakan alat dan bahan dapat meningkatkan tingkat akurasi dari penelitian

tersebut. Sehingga siswa tidak hanya menguasai konsep, tetapi juga dapat

menguasai alat pembelajaran secara aktif. Aspek keterampilan menggunakan alat

termasuk juga mengetahui alasan mengapa menggunakan alat dan bahan tersebut,

bagaimana membaca hasil pengukuran pada alat yang digunakan dan kemahiran

menggunakan alat dan bahan.

Aspek mengaplikasikan atau menerapkan konsep terdapat di kedua buku,

baik buku A maupun buku B. Aspek keterampilan menerapkan konsep dapat

dikuasai siswa jika siswa sudah memahami konsep terlebi dahulu. Penguasaan

keterampilan ini dapat dilihat dengan cara menilai siswa menggunakan konsep

yang sudah dipelajarinya ke dalam situasi baru atau diterapkan kedalam keadaan

atau pengalaman-pengalaman baru untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Aspek terakhir yang dimuat didalam buku A dan B adalah

mengkomunikasikan. Keterampilan mengkomunikasikan perlu dilakukan untuk

melatih siswa mengemukakan penemuannya secara rinci dan jelas. Karena

penemuan-penemuan dalam penelitian hanya seorang yang meniliti yang

mengetahui secara jelas tentang penelitiannya. Tanpa adanya komunikasi tentang

hasil penelitiannya, suatu temuan tidak akan bisa diketahui untuk dimanfaatkan

Page 74: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

61

oleh orang lain. Keterampilan berkomunikasi termasuk kedalam tahap awal dalam

mengajar dan juga belajar untuk memperleh ilmu pengetahuan. Adapun media

yang bida digunakan untuk membantu dalam menyampaikan informasi tersebut

yaitu bisa berupa tulisan, gambar, diagram, grafik, rumus-rumus, maupun tabel.

Aktivitas seperti ini mampu membuat siswa menjelaskan apa yang mereka amati

kepada siswa lainnya, sehingga menimbulkan potensi untuk siswa mengajukan

berbagai pertanyaan ketika hasil pengamatan yang mereka temukan tidak sama6.

Aspek-aspek yang dimuat dalam buku A dan buku B, jika dilihat

keterkaitannya dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

Kurikulum 2013 maka kedua buku dinyatakan sesuai menuntut adanya penilaian

kognitif, afektif dan psikomotorik. Kegiatan Kurikulum 2013 menuntut

dilaksanakannya kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan

menyampaikan yang mana semua kegiatan tersebut dikenal dengan 5M dan cocok

dengan aspek-aspek yang terdapat didalam aspek keterampilan proses sains

(KPS). Sehingga buku A dan buku B dikatakan layak dan sesuai jika digunakan

sebagai buku teks acuan dalam pembelaaran Kurikulum 2013 dengan kategori

persentase kesesuaian 70% dan 80%. Secara umum buku teks pelajaran yang

menjadi objek penelitian dapat dikatakan sesuai dengan Kurikulum 2013, akan

tetapi masih ada aspek KPS yang termasuk dalam kegiatan Kurikulum 2013

namun tidak dimuat dalam kedua buku tersebut yakni keterampilan mengajukan

pertanyaan. Keterampilan mengajukan pertanyaan merupakan keterampilan yang

juga penting untuk dikuasai oleh siswa. Hal ini dapat menumbuhkan pola berpikir

siswa agar berpikir lebih kritis sehingga informasi-informasi bukan hanya

disediakan dan diberikan begitu saja oleh guru maupun sumber belajar lainnya,

tetapi informasi dan ilmu-ilmu tersebut bisa didapat dari jawaban dari pertanyaan

yang siswa ingin ketahui.

6 Agil Lepiyanto, “Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Berbasis

Praktikum,” BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Metro, vol 5.

no 2. 2014.

Page 75: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa

buku teks pelajaran Fisika SMA/MA kelas X yang paling banyak digunakan di

SMAN kota Jakarta telah sesuai dengan Kurikulum 2013 dalam hal ketersediaan

keterampilan proses sains (KPS). Buku A karangan Sunardi, dkk, memiliki

persentase kesesuaian 70% terhadap aspek keterampilan proses sains, sedangkan

buku B karangan Ketut Kamajaya, memiliki persentase kesesuaian 80% terhadap

aspek keterampilan proses sains.

Buku A memuat 7 dari 10 aspek KPS, yaitu aspek observasi, klasifikasi,

interpretasi, prediksi, menggunakan alat/bahan, mengalikasikan, dan

mengkomunikasikan. Sedangkan buku B memuat 8 dari 10 aspek KPS, yaitu

aspek observasi, klasifikasi, prediksi, mengajukan hipotesis, merencanakan

percobaan, menggunakan alat/bahan, mengalikasikan, dan mengkomunikasikan.

Secara keseluruhan buku A dan buku B sesuai dengan kurikulum 2013.

Jika ditelaah lebih lanjut buku teks pelajaran masih butuh pengembangan terutama

pada bagian soal latihan agar sesuai dengan keterampilan proses sains. Sehingga

aspek KPS tidak hanya termuat didalam pernyataan dan kegiatan soal, tetapi siswa

juga bisa mengembangkan aspek KPS didalam menyelesaikan soal-soal latihan di

dalam buku.

Page 76: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

63

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuka mengenai analisis ketersediaan

keterampilan proses sains dalam buku teks pelajaran Fisika SMA/MA kelas X

materi dinamika gerak dan hukum Newton, maka saran yang dapat peneliti

sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Kepada para guru dan pihak sekolah hendaknya menggunakan buku yang

telah memuat keterampilan proses sains melalui pernyataan-pernyataan yang

tersedia di dalam buku.

2. Kepada guru hendaknya menggunakan pendekatan keterampilan proses sains

dalam proses belajar mengajar agar siswa lebih memahami dan meresapi sains

sebagaimana yang telah dialami oleh para ilmuwan sebelumnya, sehingga

memungkinkan untuk melahirkan olmuwan selanjutnya.

3. Kepada lembaga terkait atau peneliti diharapkan melakukan penelitian

terhadap buku teks lainnya yang telah diterbitkan.

Page 77: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

64

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi

V. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Diknas, Pedoman umum Pemilihan dan Pemnfaatan Bahan Ajar. Jakarta : Ditjen

Dikdasmenum, 2006.

Duruk , Umit, “Examining The Learning Outcomes Included In The Turkish

Science Curriculum In Terms Of Science Process Skills : A Document

Analysis With Standards-Based Assessment” : International Journal Of

Enviromental & Science Education.Vol.12, No.2, 117-142.2017.

Giancoli. Fisika Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2002.

Hamidah, Analisis Pemahaman Arti Fisis Konsep Hukum Newton Mahasiswa

Calon Guru. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT), 2015.

Herman, “Pembelajaran Fisika Berbasis Keterampilan Proses Sains pada Topik

Listrik Arus Searah”, Jurnal Vidya Karya, Vol.31, No.2, 2016.

Hidayat , Anjar Taufik, Analisis Buku Ajar Fisika Sma Kelas Xi Semester I Pada

Tinjauan Kesalahan Konsepnya Surakarta : Prosiding Seminar Nasional

dan Pendidikan Fisika, 2012.

Kacan, Sibel Demir, “The Impact of Scientific Creatieve Thinking Skills on

Scientific Process Skills”: SHS Web Conferencse 48.2018.

Kalyani, Dr. C V Satyaprakasha. What Research Says about Science Process

Skill?. International Journal Of Informative & Futuristic Research, 2014.

Kemendiknas, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia No 11 Tahun 2005. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional,

2005.

Kemendiknas, Salinan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia No 65 Tahun 2014. Jakarta : Kementrian Pendidikan Nasional,

2014.

Lestari, Mega Yati, Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pelaksanaan

Praktikum Fisika Dasar I Terhadap Mahasiswa. Skripsi : Pendidikan

Fisika Uin Raden Intan Lampung, 2017.

Lepiyanto, Agil, Analisis Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran

Berbasis Praktikum,BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi:

Universitas Muhammadiyah, 2014.

Page 78: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

65

Masdukiyanto, Kesulitan Siswa dalam Memcahkan Hukum Newton, Prosiding

Seminar Nasional Pendidikan IPA Pasca Sarjana UM : Malang, 2016.

Maturradiyah, Analisis Buku Ajar Fisika Sma Kelas Xii Di Kabupaten Pati

Berdasarkan Muatan Literasi Sains”, Semarang : Unnes Physics

Education Journal, UPEJ 4 (1) (2015).

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT

Rosdakarya, 2005.

Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset,

2007.

Mukaromah, Aminatul. Analisis BSE Dan Non-BSE Fisika SMA Kelas X Kriteria

Isi, Organisasi, Indeks Serta Glosarium, Yogyakarta : Jurnal Pendidikan

Fisika, 2016.

Narut, Yosef Firman, “Analisis Bahan Ajar Biologi pada Materi Sistem

Pencernaan terhadap Potensi Pemberdayaan KPS Siswa SMA PL Santu

Yosef Surakarta”, Seminar Nasional Pendidikan II UKSW, 2017.

Nasution , Rimma Hasiana. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dan Hasil

Belajar Melalui Pembelajaran Berbasis Laboratorium. Bandar Lampung :

Jurnal FKIP Unila 2014.

Nurdini, “Analisis Buku Ajar Fisika Sma Kelas Xi Semester 1 Di Kota Bandung

Berdasarkan Keseimbangan Aspek Literasi Sains”. Bandung : Jurnal

Wahana Pendidikan Fisika, 2018.

Ongowo, Richard Owino, “Science Skills in the Kenya Certificate of Secondary

Education Biology Practical Examinations” : Scrip Jurnal Creative

Education vol.4, No. 11, 713-717.2013

Prastowo, Andi, Panduan Kretaif Memuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta : Diva

Press, 2015.

Puspita, Aditya Rizka, “Analisis Keterampilan Proses Sains LKPD Sel di SMA

Negeri Kota Bekasi”, Jurnal Prodi Pendidikan Biologi FMIPA UNY,

Vol.6, No.3, 2017.

Puspita, Sicilia Artya, “Analisis Keterampilan Proses Sains Yang Dikembangkan

Dalam Lks Biologi Kelas X Yang Digunakan Oleh Siswa Man Di Kota

Yogyakarta,” Jurnal Pendidikan Biologi : FMIPA UNY, 2016.

Putra, Ino Angga, “Analisis Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Melalui

Bahan Ajar Multimedia Interaktif Alat Ukur Dan Pengukuran Dengan

Pendekatan Behavioristic”: Physics Education Journal. Vol 1, No.2, 2017.

Page 79: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

66

Rustaman, Nuryani Y. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: IKIP Malang,

2005.

Safaah, E.S“Teaching Science Process Skills by Using yhe 5-Stage Learning

Cycle in Junior High School”: IOP Conf. Series : Journal of Physics;

Conf Series 895.2017.

Saputra , Dudung Adballoh. Analisis Buku Teks Pelajaran Fisika Kelas X Sma

Berdasarkan Penyajian Aspek-Aspek Literasi Sains. Bandung : Thesis

Universitas Pendidikan Indonesia, 2015.

Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta, 2005.

Semiawan, Conny, dkk. Pendekatan Keterampilan Proses Sains, Bagaimana

Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar. Jakarta : Gramedia, 1992.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2009.

Sulaiman, Dady.“Studi Keterampilan Proses Sains Lanjut Siswa pada Materi

Dinamika Rotasi” : Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pasca

Sarjana UM : Malang.Vol.1.2016.

Yuliati , Yuyu. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Melalui Model

Pembelajaran Berbasis Masalah, (Jurnal Cakrawala Pendas , 2016.

Zulfani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009.

Page 80: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

67

LAMPIRAN A.1

DATA HASIL SURVEY PENGGUNAAN BUKU SEKOLAH FISIKA SMAN DKI-JAKARTA

No Nama Sekolah Wilayah Kurikulum Buku yang Digunakan Materi yang Perlu KPS

1 SMA Negeri 57 Jakarta Barat 2013 Revisi Ketut Kamajaya & Wawan, Grafindo Semua Materi Fisika

2 SMA Negeri 78 Jakarta Barat 2013 Revisi Aip Saripudin, Facil Materi Dinamika Gerak, Fluida

3 SMA Negeri 33 Jakarta Barat 2013 Revisi Aip Saripudin, Facil Hukum Newton, Fluida

4 SMA Negeri 49 Jakarta Selatan 2013 Revisi Ketut Kamajaya & Wawan, Grafindo Selain Termodinamika

5 SMA Negeri 32 Jakarta Selatan 2013 Revisi Ketut Kamajaya & Wawan, Grafindo Selain Termodinamika Dan Listrik

6 SMA Negeri 74 Jakarta Selatan 2013 Revisi Sunardi & Siti Zaenab, Yrama Widya Selain Teori Kinetic Gas

7 SMA Negeri 81 Jakarta Timur 2013 Revisi Marthen Kanginan, Erlangga Dinamika Gerak

8 SMA Negeri 91 Jakarta Timur 2013 Revisi Ketut Kamajaya & Wawan, Grafindo Hukum Newton

9 SMA Negeri 31 Jakarta Timur 2013 Revisi Marthen Kanginan, Erlangga Kinematika Gerak

10 SMA Negeri 35 Jakarta Pusat 2013 Revisi Sufi Ani Rufaida & Sarwanto, Mediatama Kinematika Gerak dan Hukum Newton

11 SMA Negeri 1 Jakarta Pusat 2013 Revisi Aris Prasetyo Nugroho, Mediatama Selain Fisika Inti

12 SMA Negeri 27 Jakarta Pusat 2013 Revisi Ketut Kamajaya & Wawan, Grafindo Hukum Newton

13 SMA Negeri 52 Jakarta Utara 2013 Revisi Ketut Kamajaya & Wawan, Grafindo Fluida

14 SMA Negeri 73 Jakarta Utara 2013 Revisi Sunardi & Siti Zaenab, Yrama Widya Pengukuran, Fluida, Gerak

15 SMA Negeri 69 Jakarta Utara 2013 Revisi Sunardi & Siti Zaenab, Yrama Widya Fluida, Dinamika Gerak

Page 81: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

68

LAMPIRAN B.1

KISI-KISI ANGKET GURU

No.

Indikator

Nomor Butir

Pertanyaan

Jumlah

1. Kurikum yang digunakan. 1 1

2. Pelatihan pembelajaran fisika diluar sekolah

oleh guru.

2 1

3. Kendala terhadap pelajaran fisika 3 1

4. Komponen Keterampilan Proses Sains (KPS)

dan ketersediaan didalam buku

4,5,6 3

5. Penggunaan buku ajar oleh guru dan siswa,

serta Penggunaan Laboratorium

7,8,9 3

6. Modul yang digunakan untuk praktikum 10 1

7. Penugasan alat peraga 11 1

Jumlah 10 11

KISI-KISI ANGKET SISWA

No.

Indikator

Nomor Butir

Pertanyaan

Jumlah

1. Kurikum yang digunakan. 1 1

2. Kendala terhadap pelajaran fisika 2 1

3. Komponen Keterampilan Proses Sains (KPS)

dan ketersediaan didalam buku

3 1

4. Penggunaan buku ajar oleh guru dan siswa,

serta Penggunaan Laboratorium

4,5,6 3

5. Modul yang digunakan untuk praktikum 7,8,9 3

6. Penugasan alat peraga 10 1

Jumlah 10 10

Page 82: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

69

LAMPIRAN B.2

LEMBAR ANGKET UNTUK OBSERVASI PEMBELAJARAN FISIKA DI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

ANGKET OBSERVASI UNTUK GURU

v

Petunjuk Pengisian Angket :

1. Pilihlah jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan

dengan menceklis salah satu alternatif jawaban sesuai dengan pengalaman

selama kegiatan pembelajaran.

2. Jika ada keterangan tambahan dalam memilih jawaban tersebut, maka

silahkan ditulis pada baris kosong yang telah disediakan.

1. Kurikulum apakah yang Bapak/Ibu gunakan dalam pembelajaran fisika di

Sekolah?

Kurikulum 2013 Revisi (K-13)

Kurikulum 2013 (Kurtilas)

KTSP 2006

Keterangan Tambahan:

2. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan pelatihan pembelajaran diluar

sekolah?

Ya

Tidak

Keterangan Tambahan :

Nama :

Nama Sekolah :

Buku yang digunakan :

Page 83: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

70

3. Apakah Bapak/Ibu menemukan kendala didalam menyampaikan materi

pembelajaran fisika?

Ya

Tidak

Keterangan Tambahan :

4. Apakah Bapak/Ibu mengetahui tentang KPS (Keterampilan Proses Sains)

dalam aspek pembelajaran?

Ya

Tidak

Keterangan Tambahan :

5. Apakah Buku Ajar Fisika SMA yang dipakai disekolah tempat Bapak/Ibu

mengajar tersedia aspek KPS?

Ya

Tidak

Keterangan Tambahan :

6. Menurut Bapak/Ibu selaku Guru Bidang Studi mata pelajaran fisika,

Apakah ketersediaan aspek KPS dalam pembelajaran Fisika merupakan

komponen yang penting atau tidak didalam pembelajaran?

Ya

Tidak

Keterangan Tambahan :

7. Apakah Bapak/Ibu selalu menggunakan dan berpedoman pada buku ajar

setiap kali mengajar?

Ya

Tidak

Keterangan Tambahan :

Page 84: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

71

8. Apakah semua siswa memiliki buku ajar tersebut?

Ya

Tidak

Keterangan Tambahan :

9. Apakah Bapak/Ibu dan siswa sering melakukan pembelajaran di

laboratorium terkait praktikum fisika?

Ya

Tidak

Keterangan Tambahan :

10. Apakah modul praktikum yang digunakan Bapak/Ibu dibuat oleh sendiri?

Ya

Tidak

Keterangan Tambahan :

11. Pernahkah siswa ditugaskan oleh Bapak/Ibu untuk membuat alat peraga

sebagai tugas proyek?

Ya

Tidak

Keterangan Tambahan :

Page 85: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

72

LEMBAR ANGKET UNTUK OBSERVASI PEMBELAJARAN FISIKA DI

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI

ANGKET OBSERVASI UNTUK SISWA

v

Petunjuk Pengisian Angket :

1. Pilihlah jawaban dari beberapa alternatif jawaban yang telah disediakan

dengan melingkari salah satu alternatif jawaban sesuai dengan pengalaman

selama kegiatan pembelajaran.

2. Jika ada keterangan tambahan dalam memilih jawaban tersebut, maka

silahkan ditulis pada baris kosong yang telah disediakan.

1. Kurikulum apakah yang digunakan gurumu dalam pembelajaran fisika di

Sekolah?

Kurikulum 2013 Revisi (K-13)

Kurikulum 2013 (Kurtilas)

KTSP 2006

Keterangan Tambahan:

2. Apakah kalian menemukan kendala didalam memahami materi

pembelajaran fisika?

Ya

Tidak

Keterangan Tambahan:

Nama :

Kelas :

Asal Sekolah :

Page 86: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

73

3. Apakah kalian mengetahui tentang KPS (Keterampilan Proses Sains)

dalam aspek pembelajaran?

Ya

Tidak (jika jawabannya tidak, lanjut ke pertanyaan nomor 5)

Keterangan tambahan

4. Apakah Buku Ajar Fisika SMA yang dipakai disekolah tersedia aspek

KPS?

Ya

Tidak

Keterangan tambahan

5. Menurut kalian selaku peserta didik, apakah ketersediaan aspek KPS

dalam pembelajaran Fisika merupakan komponen yang penting atau tidak

didalam pembelajaran?

Ya

Tidak

Keterangan tambahan

6. Apakah siswa/i selalu menggunakan dan berpedoman pada buku ajar

setiap kali belajar?

Ya

Tidak

Keterangan tambahan

7. Apakah semua siswa memiliki buku ajar tersebut?

Ya

Tidak

Keterangan tambahan

Page 87: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

74

8. Apakah siswa/i beserta guru pengampu sering melakukan pembelajaran di

laboratorium terkait praktikum fisika?

Ya

Tidak

Keterangan tambahan

9. Adakah modul praktikum yang digunakan saat melakukan pembelajaran di

laoratorium?

Ya

Tidak

Keterangan tambahan

10. Pernahkah ditugaskan oleh Bapak/Ibu untuk membuat alat peraga sebagai

tugas proyek?

Ya

Tidak

Keterangan tambahan

Page 88: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

75

LAMPIRAN B.3

SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Semerter/Kelas : X/I

Mata Pelajaran : Fisika

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Page 89: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

76

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

Unit 1

Pengukuran dan

Besaran

1.1 Bertambah keimanannya dengan

menyadari hubungan keteraturan

dan kompleksitas alam dan jagad

raya terhadap kebesaran Tuhan

yang menciptakannya

Mengamati

- Menyimak jenis-jenis alat

ukur (penggaris, jangka

sorong, dan mikrometer

sekrup).

- Membacakan ketelitian

jenis-jenis alat ukur.

- Mengamati cara melakukan

pengukuran yang benar

- Menyimak cara pengukuran

menggunakan jangka sorong

dan mikrometer sekrup pada

sebuah benda

- Mampu mengamati cara

membaca pengukuran

jangka sorong dan

mikrometer sekrup

- Menyimak cara pengukuran

berulang panjang rusuk pada

kubus kayu menggunakan

jangka sorong.

- Mengamati cara pengukuran

berulang diameter pada

pensil menggunakan

Laporan

Lembar kerja

Tabel

Mind map

Unjuk kerja

Tes tulis

Tes Lisan

15* JP x 45 menit

(5 Minggu)

1 Minggu = 3 JP

Buku Fisika

kelas X

Powerpoint

Unit 1

Buku

pendukung

lain

Infocus

Buku Fisika

Grafindo Media

Pratama 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki

rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan percobaan dan

berdiskusi.

2.2 Menghargai kerja individu dan

kelompok dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan

3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-

prinsip pengukuran (ketepatan,

Page 90: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

77

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

ketelitian, dan aturan angka penting) mikrometer sekrup

- Membacakan pengertian

besaran

- Menyimak perbedaan

besaran pokok dan besaran

turunan

- Membacakan pengertian

satuan

- Mengamati perbedaan

satuan baku dan tidak baku

Menanyakan

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

menentukan ketelitian pada

setiap alat ukur

- Bertanya tentang benda-

benda apa saja yang diukur

menggunakan jangka sorong

dan mikrometer sekrup

- Menanyakan cara mengolah

data hasil pengukuran

berulang menggunakan

jangka sorong dan

mikrometer sekrup

- Mampu menanyakan

keterkaitan hasil pengukuran

4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran

fisis dengan menggunakan peralatan dan

teknik yang tepat untuk suatu

penyelidikan ilmiah

Page 91: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

78

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

dengan angka penting

- Menanyakan contoh besaran

pokok dan besaran turunan

- Bertanya tentang satuan dari

besaran pokok dan besaran

turunan

- Mampu menanyakan contoh

dari satuan baku dan satuan

tidak baku

Pengumpulan Data

- Menentukan data tentang

pengukuran tunggal bolpoin

menggunakan penggaris

pada Aktivitas Ilmiah 1.1

- Menentukan diameter pipa

kecil melalui percobaan

pengukuran tunggal

menggunakan jangka sorong

pada Aktivitas Ilmiah 1.2

- Menentukan diameter kabel

melalui percobaan

pengukuran tunggal

menggunakan mikrometer

sekrup pada Aktivitas

Ilmiah 1.3

- Menentukan panjang rusuk

Page 92: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

79

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

kubus dengan pengukuran

berulang menggunakan

jangka sorong pada

Aktivitas Ilmiah 1.4

- Menentukan diameter pensil

dengan pengukuran

berulang menggunakan

mikrometer sekrup pada

Aktivitas Ilmiah 1.5

- Menentukan informasi

tentang besaran pokok dan

besaran turunan

Mengasosiasikan

- Merangkum tentang jenis-

jenis alat ukur.

- Menyimpulkan ketelitian

jenis-jenis alat ukur.

- Menyimpulkan tentang

pengukuran tunggal bolpoin

menggunakan penggaris

- Menyimpulkan hasil

percobaan pengukuran

tunggal menggunakan

jangka sorong dan

mikrometer sekrup pada

sebuah benda

Page 93: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

80

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

- Menyimpulkan benda-benda

yang dapat diukur

menggunakan jangka sorong

dan mikrometer sekrup

- Membuat daftar besaran

pokok dan besaran turunan

- Menyimpulkan satuan baku

dan tidak baku

- Menyimpulkan satuan

sistem internasional tujuh

besaran pokok

Mengkomunikasikan

- Menyebutkan jenis-jenis alat

ukur.

- Mengkomunikasikan

ketelitian jenis-jenis alat

ukur

- Mempresentasikan hasil

percobaan pengukuran

tunggal menggunakan

jangka sorong dan

mikrometer sekrup pada

sebuah benda

- Memaparkan benda-benda

yang dapat diukur

menggunakan jangka sorong

Page 94: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

81

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

dan mikrometer sekrup

- Menyebutkan besaran pokok

dan besaran turunan

- Menyampaikan perbedaan

satuan baku dan tidak baku

- Memaparkan satuan sistem

internasional tujuh besaran

pokok dengan lengkap di

depan kelas Unit 2

Gerak Lurus 1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang

mengatur karakteristik fenomena gerak

Mengamati

- Menyimak contoh gerak

lurus beraturan dalam

kehidupan sehari-hari.

- Memperhatikan uraian

tentang gerak lurus

beraturan.

- Menyimak dengan benar

petunjuk sebelum

melakukan percobaan gerak

lurus.

- Membacakan tujuan

sebelum melakukan

percobaan gerak lurus.

- Mengamati hubungan-

hubungan besaran fisika

dalam gerak lurus beraturan

Laporan

Lembar

kerja

Tabel

Mind map

Unjuk kerja

Tes tulis

Tes Lisan

12* JP x 45 menit

(4 Minggu)

1 Minggu = 3 JP

Buku Fisika

kelas X

Powerpoint

Unit 2

Buku

pendukung

lain

Infocus

Buku Fisika

Grafindo Media

Pratama

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki

rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan percobaan dan

berdiskusi

2.2 Menghargai kerja individu dan

kelompok dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan

3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada

gerak lurus dengan kecepatan konstan

dan gerak lurus dengan percepatan

konstan

Page 95: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

82

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

4.3 Menyajikan data dan grafik hasil

percobaan untuk menyelidiki sifat gerak

benda yang bergerak lurus dengan

kecepatan konstan dan gerak lurus

dengan percepatan konstan.

- Menyimak uraian tentang

gerak lurus berubah

beraturan yang memiliki

percepatan tetap.

- Memperhatikan grafik

hubungan v-t pada gerak

lurus berubah beraturan.

- Menuliskan persamaan

kecepatan dan jarak, untuk

gerak lurus berubah

beraturan.

- Memperhatikan grafik besar

kecepatan (v) terhadap

waktu (t) untuk GLBB.

- Mengamati gambar jarak

tempuh (s) = luas trapesium

= luas daerah yang diarsir

dan grafik hubungan s-t

pada gerak lurus berubah

beraturan.

- Menyimak uraian tentang

gerak jatuh bebas dalam

kehidupan sehari-hari.

- Memperhatikan cara

memperoleh gerak jatuh

bebas dari percobaan.

Page 96: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

83

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

- Menyimak tujuan dan

prosedur awal sebelum

melakukan percobaan.

- Mengamati hasil

pengamatan gerak jatuh

bebas menggunakan paku

dan kayu.

- Memperhatikan uraian

tentang persamaan pada

gerak jatuh bebas.

- Membaca uraian tentang

gerak vertikal ke atas (gerak

diperlambat) dan ke bawah

(gerak dipercepat).

- Memperhatikan penulisan

persamaan pada gerak

vertikal ke atas (gerak

diperlambat) dan ke bawah

(gerak dipercepat).

Menanyakan

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang bentuk

grafik pada gerak lurus

beraturan.

- Bertanya tentang perbedaan

gerak lurus beraturan

Page 97: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

84

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

dengan gerak lurus berubah

beraturan

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

menganalisis grafik besar

kecepatan (v) terhadap

waktu (t) untuk GLBB.

- Menanyakan tentang

perbedaan persamaan yang

digunakan pada gerak lurus

beraturan dan gerak lurus

berubah beraturan

Pengumpulan Data

- Menentukan besaran-

besaran fisika dalam gerak

lurus beraturan

- Mengumpulkan informasi

dari sumber lain tentang

perbedaan gerak lurus

beraturan dan berubah

beraturan.

- Menentukan persamaan

yang digunakan pada

persamaan gerak lurus

berubah beraturan dan gerak

lurus beraturan

Page 98: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

85

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

- Mengumpulkan informasi

dari sumber lain tentang

gerak jatuh bebas dan gerak

vertikal ke atas dan ke

bawah.

- Mengumpulkan informasi

dari sumber lain persamaan-

persamaan yang digunakan

pada persamaan gerak jatuh

bebas dan gerak vertikal ke

atas dan ke bawah

Mengasosiasikan

- Menuliskan besaran-besaran

fisika dalam gerak lurus

beraturan

- Merangkum tentang gerak

lurus berubah beraturan.

- Menyimpulkan persamaan

yang digunakan pada gerak

lurus berubah beraturan

- Merangkum tentang gerak

jatuh bebas dan gerak

vertikal ke atas dan ke

bawah.

- Menyimpulkan persamaan

gerak jatuh bebas dan gerak

Page 99: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

86

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

vertikal ke atas dan ke

bawah

Mengkomunikasikan - Menyampaikan besaran-

besaran fisika dalam gerak

lurus beraturan.

- Menyampaikan tentang

gerak lurus berubah

beraturan.

- Mempresentasikan

persamaan yang digunakan

pada gerak lurus berubah

beraturan di depan kelas

- Menyampaikan tentang

gerak jatuh bebas dan gerak

vertikal ke atas dan ke

bawah.

- Memaparkan persamaan-

persamaan yang digunakan

pada gerak jatuh bebas dan

gerak vertikal ke atas dan ke

bawah di depan kelas. Unit 3 Gerak

Melingkar

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang

mengatur karakteristik fenomena gerak

Mengamati

- Memperhatikan contoh

gerak melingkar dalam

kehidupan sehari-hari.

Laporan

Lembar

kerja

Tabel

9* JP x 45 menit

(3 Minggu)

1 Minggu = 3 JP

Buku Fisika

kelas X

Powerpoint

Unit 3 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki

Page 100: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

87

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan percobaan dan

berdiskusi

- Menyimak petunjuk

prosedur sebelum

melakukan percobaan pada

Aktivitas Ilmiah 3.1 - Menyimak uraian gerak

melingkar beraturan

berdasarkan gambar

- Menyimak uraian hubungan

kecepatan linear dengan

gerak melingkar.

- Memperhatikan perumusan

persamaan kecepatan linear

berdasarkan gambar.

- Menyimak penulisan

persamaan kecepatan linear

yang berhubungan dengan

perode dan frekuensi.

- Mengamati pengertian

kecepatan anguler

berdasarkan uraian dan

gambar.

- Memperhatikan penguraian

persamaan kecepatan

anguler yang berhubungan

dengan periode, frekuensi,

dan perpindahan sudut

Mind map

Unjuk kerja

Tes tulis

Tes Lisan

Buku

pendukung

lain

Infocus

Buku Fisika

Grafindo Media

Pratama 2.2 Menghargai kerja individu dan

kelompok dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan

3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak

melingkar dengan laju konstan dan

penerapannya dalam teknologi

4.5 Menyajikan ide/gagasan terkait gerak

melingkar (misalnya pada hubungan

roda-roda)

Page 101: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

88

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

(radian)

- Mengamati persamaan pada

gerak melingkar beraturan.

- Mengamati percepatan

sentripetal berdasarkan

gambar gerak melingkar

beraturan.

- Memperhatikan penulisan

persamaan yang

berhubungan dengan

percepatan sentripetal

berdasarkan gambar gerak

melingkar beraturan

- Menyimak uraian tentang

persamaan gerak melingkar

berubah beraturan

- Mengamati persamaan

percepatan sudut pada gerak

melingkar berubah

beraturan.

- Memperhatikan grafik

hubungan -t pada gerak

melingkar berubah

beraturan.

- Mengamati penurunan

persamaan sudut yang

Page 102: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

89

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

ditempuh berdasarkan grafik

gerak melingkar berubah

beraturan.

- Mengamati perbandingan

persamaan gerak melingkar

berubah beraturan dengan

gerak lurus berubah

beraturan

Menanyakan

- Bertanya mengenai benda

apa yang dapat bergerak

melingkar beraturan

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

hubungan kecepatan linear

dengan gerak melingkar.

- Bertanya mengenai

hubungan jari-jari dan

periode dalam gerak

melingkar.

- Menanyakan cara

menganalisis sebuah

persamaan kecepatan linear

dan angular berdasarkan

gambar.

- Menanyakan tentang adanya

Page 103: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

90

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

percepatan tangensial pada

gerak melingkar berubah

beraturan.

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

hubungan percepatan

tangensial dengan

percepatan sentripetal pada

gerak melingkar berubah

beraturan.

- Bertanya cara menganalisis

persamaan pada gerak

melingkar berubah beraturan

dan gerak lurus berubah

beraturan

Pengumpulan Data

- Mengumpulkan informasi

dari sumber lain tentang

gerak rotasi Bumi, Bulan,

Matahari, dan planet-planet

lainnya dalam susunan tata

surya

- Mengumpulkan informasi

dari sumber lain tentang

hubungan kecepatan linear,

kecepatan anguler dengan

Page 104: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

91

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

gerak melingkar

- Mengumpulkan informasi

tentang persamaan dari

gerak melingkar beraturan

- Menentukan persamaan

percepatan sentripetal

berdasarkan gambar gerak

melingkar beraturan

- Menentukan persamaan

percepatan sudut pada gerak

melingkar berubah beraturan

dan membandingkan dengan

gerak lurus berubah

beraturan.

- Menentukan persamaan

sudut tempuh pada gerak

melingkar berubah beraturan

dan membandingkan dengan

gerak lurus berubah

beraturan.

- Menentukan persamaan

kecepatan sudut pada gerak

melingkar berubah beraturan

dan membandingkan dengan

gerak lurus berubah

beraturan.

Page 105: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

92

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

- Menentukan hubungan

percepatan tangensial

dengan percepatan

sentripetal pada gerak

melingkar berubah

beraturan.

- Membandingkan persamaan

gerak melingkar berubah

beraturan dengan persamaan

gerak lurus berubah

beraturan

Mengasosiasikan

- Menyimpulkan hasil

pengamatan dari percobaan

gerak melingkar

- Menulis kembali pengertian

gerak melingkar dan gerak

melingkar beraturan.

- Menuliskan contoh gerak

melingkar beraturan dalam

kehidupan sehari-hari

- Menyimpulkan hasil

pengamatan dari percobaan

kecepatan linear pada gerak

melingkar.

- Menulis kembali tentang

Page 106: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

93

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

pengertian kecepatan linear

disertai persamaannya.

- Merangkum tentang

kecepatan anguler disertai

dengan persamaannya yang

berhubungan dengan gerak

melingkar

- Merangkum persamaan-

persamaan pada gerak

melingkar berubah beraturan

- Menyimpulkan persamaan

sentripetal berdasarkan

gambar gerak melingkar

beraturan

- Menyimpulkan persamaan-

persamaan yang

berhubungan dengan gerak

melingkar berubah

beraturan, seperti percepatan

sudut, sudut tempuh, dan

kecepatan sudut.

- Merangkum hubungan

percepatan tangensial dan

percepatan sentripetal pada

gerak melingkar berubah

beraturan

Page 107: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

94

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

Mengkomunikasikan - Menyebutkan pengertian

gerak melingkar disertai

contohnya.

- Menyampaikan hubungan

kecepatan linear dan

kecepatan anguler pada

gerak melingkar

- Menyampaikan persamaan

pada gerak melingkar

berubah beraturan.

- Memaparkan persamaan

sentripetal berdasarkan

gambar gerak melingkar

beraturan di depan kelas.

- Memaparkan persamaan-

persamaan gerak melingkar

berubah beratran dan

membandingkannya dengan

persamaan gerak lurus

berubah beraturan di depan

kelas.

- Menyampaikan hubungan

percepatan tangensial dan

percepatan sentripetal pada

Page 108: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

95

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

gerak melingkar berubah

beraturan Unit 4 Dinamika

Gerak 1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang

mengatur karakteristik fenomena gerak

Mengamati

- Memperhatikan contoh

Hukum I Newton tentang

gerak dalam kehidupan

sehari-hari.

- Membacakan Hukum I

Newton dan penulisan

persamaannya.

- Mengamati hubungan gaya

dan perubahan gerak benda

melalui Aktivitas Ilmiah

4.1 - Membacakan Hukum II

Newton.

- Menyimak penulisan

persamaan Hukum II

Newton.

- Membacakan Hukum III

Newton.

- Menyimak aplikasi Hukum

III Newton dalam bidang

industri, seperti merancang

sebuah pendorong roket

- Mengamati uraian gaya

Laporan

Lembar

kerja

Tabel

Mind map

Unjuk kerja

Tes tulis

Tes Lisan

9* JP x 45 menit

(3 Minggu)

1 Minggu = 3 JP

Buku Fisika

kelas X

Powerpoint

Unit 4

Buku

pendukung

lain

Infocus

Buku Fisika

Grafindo Media

Pratama

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki

rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan percobaan dan

berdiskusi

2.2 Menghargai kerja individu dan

kelompok dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan

3.4 Menganalisis hubungan antara gaya,

massa, dan gerakan benda pada gerak

lurus

4.4 Merencanakan dan melaksanakan

percobaan untuk menyelidiki hubungan

gaya, massa, dan percepatan dalam

gerak lurus

Page 109: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

96

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

pada mobil yang bergerak

pada jalan miring berikut

dengan penurunan

persamaannya.

- Mengamati aplikasi gaya

sentripetal pada gerak

melingkar

- Memperhatikan cara

menentukan persamaan

gerak benda pada bidang

miring licin dan miring

kasar.

- Menyimak cara

menganalisis persamaan

pada gerak benda yang

dihubungkan dengan katrol.

Menanyakan

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

penerapan Hukum II

Newton dalam kehidupan

sehari-hari.

- Bertanya mengenai

hubungan gaya terhadap

gerak benda pada Hukum II

Newton.

Page 110: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

97

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

membedakan persamaan

gerak benda miring licin dan

miring kasar

Pengumpulan Data

- Mengumpulkan informasi

dari sumber lain tentang

penerapan gerak pada

Hukum Newton.

- Menganalisis persamaan

gerak benda pada bidang

miring licin dan miring

kasar.

- Menentukan persamaan

pada gerak benda yang

dihubungkan dengan katrol

Mengasosiasikan

- Merangkum tentang

persamaan dan bunyi

Hukum I Newton disertai

penerapannya.

- Menyimpulkan hasil

pengamatan dari percobaan

Hukum II Newton.

- Menyimpulkan tentang

Page 111: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

98

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

persamaan dan bunyi

Hukum III Newton disertai

penerapannya.

- Merangkum persamaan

gerak benda pada bidang

miring licin dan miring

kasar.

- Menuliskan kembali

persamaan pada gerak benda

yang dihubungkan dengan

katrol

Mengkomunikasikan - Menyampaikan persamaan

dan bunyi Hukum I Newton

disertai penerapannya.

- Memaparkan hasil

pengamatan pada percobaan

Hukum II Newton di depan

kelas.

- Menyampaikan persamaan

dan bunyi Hukum III

Newton disertai

penerapannya

- Menyampaikan persamaan

gerak benda pada bidang

miring licin dan miring

Page 112: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

99

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

kasar.

- Menyebutkan persamaan

pada gerak benda yang

dihubungkan dengan katrol. Unit Pengayaan

Vektor 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki

rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;

cermat; tekun; hati-hati; bertanggung

jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif

dan peduli lingkungan) dalam aktivitas

sehari-hari sebagai wujud implementasi

sikap dalam melakukan percobaan dan

berdiskusi

Mengamati

- Memperhatikan contoh

besaran vektor dan besaran

skalar dalam kehidupan

sehari-hari sebagai

pengantar materi sebelum

menjelaskan contoh

penulisan notasi ilmiah.

- Menyimak cara

menggambar sebuah vektor.

- Memperhatikan penjelasan

tentang penulisan notasi

vektor.

- Mengamati contoh

penulisan notasi vektor yang

benar

- Memperhatikan

penjumlahan vektor dengan

metode jajargenjang,

segitiga, dan poligon.

- Menyimak cara

pengurangan vektor.

Laporan

Lembar

kerja

Tabel

Mind map

Unjuk kerja

Tes tulis

Tes Lisan

6* JP x 45 menit

(2 Minggu)

1 Minggu = 3 JP

Buku Fisika

Kelas X

Powerpoint

Unit

Pengayaan

Buku

pendukung

lain

Infocus

Buku Fisika

Grafindo Media

Pratama

2.2 Menghargai kerja individu dan

kelompok dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi

melaksanakan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan

3.2 Menerapkan prinsip penjumlahan vektor

(dengan pendekatan geometri)

4.2 Merencanakan dan melaksanakan

percobaan untuk menentukan resultan

vektor

Page 113: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

100

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

- Memperhatikan cara

menentukan besar resultan

vektor dengan metode grafis

dan analisis.

- Mengamati cara

menentukan arah resultan

vektor

- Mengamati cara

menentukan perkalian

vektor menggunakan

perkalian titik (dot).

- Memperhatikan cara

menentukan perkalian

vektor menggunakan

perkalian silang (cross).

Menanyakan

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang hal-hal

yang perlu diperhatikan

dalam menggambar vektor.

- Menanyakan cara penulisan

notasi vektor dan besaran

vektor apakah sama

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang lebih

mudah menggunakan

Page 114: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

101

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

metode jajargenjang,

segitiga, atau analisis untuk

menentukan penjumlahan

vektor.

- Menanyakan tentang

perbedaan dalam

menggunakan metode

jajargenjang, segitiga, dan

analisis untuk menentukan

penjumlahan vektor, selain

di lihat dari bentuk gambar

vektornya.

- Bertanya tentang cara

menentukan arah resultan

vektor berdasarkan pada

gambar.

- Menanyakan tentang

perbedaan pada perkalian

titik dan perkalian silang

dalam menentukan perkalian

vektor

Pengumpulan Data

- Menggambarkan vektor

dengan benar.

- Menuliskan notasi vektor.

- Mengumpulkan informasi

Page 115: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

102

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

dari sumber lain tentang

menggambar dan

menuliskan notasi vektor

- Mengumpulan informasi

dari sumber lain untuk

menentukan penjumlahan

dan pengurangan vektor.

- Mengumpulkan informasi

dari sumber lain untuk

menentukan besar dan arah

resulkan vektor.

- Mengumpulkan informasi

dari sumber lain cara

menentukan vektor satuan.

- Mengumpulkan informasi

dari sumber lain cara

menentukan perkalian

vektor menggunakan

perkalian titik (dot) dan

perkalian silang (cross).

Mengasosiasikan

- Merangkum tentang cara

menggambar vektor.

- Menyimpulkan penulisan

notasi vektor

- Menjabarkan cara

Page 116: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

103

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

menentukan penjumlahan

dan pengurangan vektor.

- Menyimpulkan cara

menentukan besar dan arah

resultan vektor.

- Menjabarkan cara

menentukan vektor satuan.

- Menyimpulkan cara

menentukan perkalian

vektor menggunakan

perkalian titik (dot) dan

perkalian silang (cross).

Mengkomunikasikan - Menyampaikan cara

menggambarkan sebuah

vektor.

- Memaparkan penulisan

notasi vektor

- Mempresentasikan hasil

percobaan mengenai vektor

dan vektor resultan di depan

kelas.

- Menyampaikan cara

menentukan penjumlahan

dan pengurangan vektor.

- Memaparkan menentukan

Page 117: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

104

Materi

Pembelajaran Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar

besar dan arah resultan

vektor

- Menyampaikan cara

menentukan vektor satuan.

- Memaparkan cara

menentukan perkalian

vektor menggunakan

perkalian titik (dot) dan

perkalian silang (cross).

Page 118: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

105

LAMPIRAN B.4

Lembar Analisis Ketersediaan Aspek Keterampilan Proses Sains Pada Buku Teks Fisika SMA

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka;

kritis; kreatif; inovatif; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan

percobaan dan berdiskusi.

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan.

Page 119: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

106

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

3.4 Menganalisis hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus.

4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus.

1.

Indikator Mengamati :

- Memperhatikan dan

menyajikan contoh

Hukum I,II,III

Newton tentang

gerak dalam

kehidupan sehari-

hari.

Disajikan

dalam

bentuk

gambar

Disajikan

dalam

bentuk

gambar

Page 120: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

107

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

2.

- Mengamati

hubungan gaya dan

perubahan gerak

benda melalui

Aktivitas Ilmiah 4.1

Tidak

Tercantum

secara rinci

Tidak

Tercantum

secara rinci

3.

- Mengamati

formulasi Hukum

I,II,III Newton dan

rumusan

matematisnya

beserta contoh soal

Tidak

Tercantum

secara rinci

Tidak

Tercantum

secara rinci

4.

- Menyimak penulisan

persamaan Hukum Disajikan

dalam

Disajikan

dalam

Page 121: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

108

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

I,II, III Newton. bentuk

pernyataan

bentuk

pernyataan

5.

- Menyimak aplikasi

Hukum III Newton

dalam bidang

industri, seperti

merancang sebuah

pendorong roket

Disajikan

dalam

bentuk

gambar

Disajikan

dalam

bentuk

Aktivitas

Ilmiah

6.

- Menyimak hasil

analisis Hukum III

Newton dan

memberikan contoh

dalam kehidupan

Disajikan

dalam

bentuk

gambar

Disajikan

dalam

bentuk

Aktivitas

Page 122: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

109

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

sehari-hari serta

latihan soal yang

terkait dengan

penggunaan Hukum

III Newton serta

vektor dalam bidang

datar dan bidang

miring.

Ilmiah

7.

- Mengamati uraian

gaya pada mobil

yang bergerak pada

jalan miring berikut

dengan penurunan

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

Disajikan

dalam

bentuk

gambar dan

pernyataan

Page 123: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

110

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

persamaannya.

8.

- Memperhatikan cara

menentukan

persamaan gerak

benda pada bidang

miring licin dan

miring kasar.

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

Disajikan

dalam

bentuk

gambar dan

pernyataan

9.

- Menyimak cara

menganalisis

persamaan vector

pada gerak benda

yang dihubungkan

dengan katrol

Tidak

Tercantum

secara rinci

Tidak

Tercantum

secara rinci

Page 124: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

111

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

10.

Indikator Menanyakan :

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

penerapan Hukum II

Newton dalam

kehidupan sehari-

hari.

Tidak

tercantum

Tidak

tercantum

11.

- Bertanya mengenai

hubungan gaya

terhadap gerak benda

pada Hukum II

Newton.

Tidak

tercantum

Tidak

tercantum

Page 125: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

112

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

12.

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

membedakan

persamaan gerak

benda miring licin

dan miring kasar.

Tidak

tercantum

Tidak

tercantum

13.

Indikator Pengumpulan

Data:

- Mengumpulkan

informasi dari

sumber lain tentang

penerapan gerak

pada Hukum

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

Page 126: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

113

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Newton.

14.

- Menganalisis

persamaan gerak

benda pada bidang

miring licin dan

miring kasar.

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

15.

- Menentukan

persamaan pada

gerak benda yang

dihubungkan dengan

katrol

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

Page 127: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

114

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

16.

Indikator

Mengasosiasikan :

- Merangkum tentang

persamaan dan bunyi

Hukum I Newton

disertai

penerapannya.

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

17.

- Menyimpulkan hasil

pengamatan dari

percobaan Hukum II

Newton.

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

dalam

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

dalam

Page 128: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

115

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Aktivitas

Ilmiah

Aktivitas

Ilmiah

18.

- Menyimpulkan

tentang persamaan

dan bunyi Hukum III

Newton disertai

penerapannya.

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

dalam

Aktivitas

Ilmiah

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

dalam

Aktivitas

Ilmiah

19.

- Merangkum

persamaan gerak

benda pada bidang

miring licin dan

Disajikan

dalam

bentuk

Disajikan

dalam

bentuk

Page 129: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

116

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

miring kasar. pernyataan pernyataan

20.

- Menuliskan kembali

persamaan pada

gerak benda yang

dihubungkan dengan

katrol

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

21.

Indikator

Mengkomunikasikan :

- Menyampaikan

persamaan dan bunyi

Hukum I Newton

disertai

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

dalam

Aktivitas

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

dalam

Aktivitas

Page 130: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

117

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

penerapannya dalam

menyelesaikan pada

soal terkait.

Ilmiah Ilmiah

22.

- Memaparkan hasil

pengamatan pada

percobaan Hukum II

Newton di depan

kelas.

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

dalam

Aktivitas

Ilmiah

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

dalam

Aktivitas

Ilmiah

23.

- Menyampaikan

persamaan dan bunyi

Hukum III Newton

Disajikan

dalam

bentuk

Disajikan

dalam

bentuk

Page 131: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

118

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

disertai

penerapannya.

pertanyaan

Kegiatan

Siswa

pertanyaan

dalam

Aktivitas

Ilmiah

24.

- Memaparkan data

dan ukuran besaran-

besaran fisika terkait

penerapan Hukum II

Newton dalam

bentuk soal latihan.

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

Kegiatan

Siswa

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

dalam

Aktivitas

Ilmiah

Page 132: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

119

N

O

SK/KD

(Indikator)

Keterangan

BUKU A

Keterangan

BUKU B

Aspek Keterampilan Proses Sain

BUKU A

Aspek Keterampilan Proses Sains

BUKU B

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

Ob

serv

asi

Kla

sifi

kasi

Inte

rpre

tasi

Pre

dik

si

Ber

tan

ya

Hip

ote

sis

Pen

yel

idik

an

Per

cob

aan

Ap

lik

asi

Sim

pu

lan

25.

- Menyampaikan

persamaan gerak

benda pada bidang

miring licin dan

miring tidak licin.

Disajikan

dalam

bentuk

pertanyaan

dalam

Aktivitas

Ilmiah

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

26.

- Menyebutkan

persamaan pada

gerak benda yang

dihubungkan dengan

katrol.

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

Disajikan

dalam

bentuk

pernyataan

Page 133: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

120

LAMPIRAN C.1

JUMLAH KEMUNCULAN INDIKATOR KPS PADA BUKU AJAR

Data Hasil Analisis Buku Sekolah Berdasarkan Ketrampilan Proses Sains

(KPS)

No Aspek KPS

Buku A

(Yrama

Widya)

Buku B

(Grafindo)

1 Observasi 6 5

2 Klasifikasi 2 1

3 Interpretasi 3 0

4 Prediksi 1 1

5 Bertanya 0 0

6 Mengajukan Hipotesis 0 2

7 Merencanakan Percobaan 0 2

8 Menggunakan Alat/Bahan 1 2

9 Mengaplikasikan 2 4

10 Mengkomunikasikan 7 9

Page 134: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

121

LAMPIRAN C.2

PERSENTASE KEMUNCULAN INDIKATOR KPS PADA BUKU AJAR

No Aspek KPS yang Dikembangkan Buku A Buku B

1. Observasi 27% 9%

2. Klasifikasi 9% 4%

3. Interpretasi 14% 0%

4. Prediksi 4% 4%

5. Bertanya 0% 0%

6. Mengajukan Hipotesis 0% 8%

7. Merencanakan Percobaan 0% 8%

8. Menggunakan Alat/Bahan 5% 8%

9. Mengaplikasikan 9% 15%

10. Mengkomunikasikan 32% 34%

PERSENTASE REKAPITULASI KEMUNCULAN INDIKATOR KPS

PADA BUKU AJAR

No Buku Teks Fisika Tingkat Kesesuaian

Persentase Kesesuaian Kategori

1. Buku A 70% sesuai

2. Buku B 80% sesuai

Page 135: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

122

LAMPIRAN C.3

REKAPITULASI KESEPAKATAN PADA BUKU A (YRAMA WIDYA)

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

1. Indikator Mengamati :

- Memperhatikan dan

menyajikan contoh Hukum

I,II,III Newton tentang gerak

dalam kehidupan sehari-

hari.

2. - Mengamati hubungan gaya

dan perubahan gerak benda

melalui Aktivitas Ilmiah 4.1

3. - Mengamati formulasi

Hukum I,II,III Newton dan

rumusan matematisnya

beserta contoh soal

4. - Menyimak penulisan

persamaan Hukum I,II, III

Page 136: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

123

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

Newton.

5. - Menyimak aplikasi Hukum

III Newton dalam bidang

industri, seperti merancang

sebuah pendorong roket

6. - Menyimak hasil analisis

Hukum III Newton dan

memberikan contoh dalam

kehidupan sehari-hari serta

latihan soal yang terkait

dengan penggunaan Hukum

III Newton serta vektor

dalam bidang datar dan

bidang miring.

7. - Mengamati uraian gaya pada

mobil yang bergerak pada

jalan miring berikut dengan

penurunan persamaannya.

8. - Memperhatikan cara

menentukan persamaan

gerak benda pada bidang

Page 137: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

124

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

miring licin dan miring

kasar.

9. - Menyimak cara

menganalisis persamaan

vector pada gerak benda

yang dihubungkan dengan

katrol

10. Indikator Menanyakan :

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

penerapan Hukum II

Newton dalam kehidupan

sehari-hari.

11. - Bertanya mengenai

hubungan gaya terhadap

gerak benda pada Hukum II

Newton.

12. - Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

Page 138: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

125

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

membedakan persamaan

gerak benda miring licin dan

miring kasar.

13. Indikator Pengumpulan Data:

- Mengumpulkan informasi

dari sumber lain tentang

penerapan gerak pada

Hukum Newton.

14. - Menganalisis persamaan

gerak benda pada bidang

miring licin dan miring

kasar.

15. - Menentukan persamaan

pada gerak benda yang

dihubungkan dengan katrol

16. Indikator Mengasosiasikan :

- Merangkum tentang

persamaan dan bunyi

Page 139: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

126

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

Hukum I Newton disertai

penerapannya.

17. - Menyimpulkan hasil

pengamatan dari percobaan

Hukum II Newton.

18. - Menyimpulkan tentang

persamaan dan bunyi

Hukum III Newton disertai

penerapannya.

19. - Merangkum persamaan

gerak benda pada bidang

miring licin dan miring

kasar.

20. - Menuliskan kembali

persamaan pada gerak benda

yang dihubungkan dengan

katrol

21. Indikator Mengkomunikasikan :

- Menyampaikan persamaan

Page 140: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

127

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

dan bunyi Hukum I Newton

disertai penerapannya dalam

menyelesaikan pada soal

terkait.

22. - Memaparkan hasil

pengamatan pada percobaan

Hukum II Newton di depan

kelas.

23. - Menyampaikan persamaan

dan bunyi Hukum III

Newton disertai

penerapannya.

24. - Memaparkan data dan

ukuran besaran-besaran

fisika terkait penerapan

Hukum II Newton dalam

bentuk soal latihan.

25. - Menyampaikan persamaan

gerak benda pada bidang

miring licin dan miring tidak

licin.

Page 141: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

128

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

26. - Menyebutkan persamaan

pada gerak benda yang

dihubungkan dengan katrol.

Page 142: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

129

REKAPITULASI KESEPAKATAN PADA BUKU B (GRAFINDO)

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

1. Indikator Mengamati :

- Memperhatikan dan

menyajikan contoh Hukum

I,II,III Newton tentang gerak

dalam kehidupan sehari-

hari.

2. - Mengamati hubungan gaya

dan perubahan gerak benda

melalui Aktivitas Ilmiah 4.1

3. - Mengamati formulasi

Hukum I,II,III Newton dan

rumusan matematisnya

beserta contoh soal

4. - Menyimak penulisan

persamaan Hukum I,II, III

Newton.

Page 143: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

130

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

5. - Menyimak aplikasi Hukum

III Newton dalam bidang

industri, seperti merancang

sebuah pendorong roket

6. - Menyimak hasil analisis

Hukum III Newton dan

memberikan contoh dalam

kehidupan sehari-hari serta

latihan soal yang terkait

dengan penggunaan Hukum

III Newton serta vektor

dalam bidang datar dan

bidang miring.

7. - Mengamati uraian gaya pada

mobil yang bergerak pada

jalan miring berikut dengan

penurunan persamaannya.

8. - Memperhatikan cara

menentukan persamaan

gerak benda pada bidang

Page 144: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

131

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

miring licin dan miring

kasar.

9. - Menyimak cara

menganalisis persamaan

vector pada gerak benda

yang dihubungkan dengan

katrol

10. Indikator Menanyakan :

- Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

penerapan Hukum II

Newton dalam kehidupan

sehari-hari.

11. - Bertanya mengenai

hubungan gaya terhadap

gerak benda pada Hukum II

Newton.

12. - Mampu mengajukan

pertanyaan tentang

Page 145: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

132

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

membedakan persamaan

gerak benda miring licin dan

miring kasar.

13. Indikator Pengumpulan Data:

- Mengumpulkan informasi

dari sumber lain tentang

penerapan gerak pada

Hukum Newton.

14. - Menganalisis persamaan

gerak benda pada bidang

miring licin dan miring

kasar.

15. - Menentukan persamaan

pada gerak benda yang

dihubungkan dengan katrol

16. Indikator Mengasosiasikan :

- Merangkum tentang

Page 146: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

133

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

persamaan dan bunyi

Hukum I Newton disertai

penerapannya.

17. - Menyimpulkan hasil

pengamatan dari percobaan

Hukum II Newton.

18. - Menyimpulkan tentang

persamaan dan bunyi

Hukum III Newton disertai

penerapannya.

19. - Merangkum persamaan

gerak benda pada bidang

miring licin dan miring

kasar.

20. - Menuliskan kembali

persamaan pada gerak benda

yang dihubungkan dengan

katrol

21. Indikator Mengkomunikasikan :

Page 147: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

134

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

- Menyampaikan persamaan

dan bunyi Hukum I Newton

disertai penerapannya dalam

menyelesaikan pada soal

terkait.

22. - Memaparkan hasil

pengamatan pada percobaan

Hukum II Newton di depan

kelas.

23. - Menyampaikan persamaan

dan bunyi Hukum III

Newton disertai

penerapannya.

24. - Memaparkan data dan

ukuran besaran-besaran

fisika terkait penerapan

Hukum II Newton dalam

bentuk soal latihan.

25. - Menyampaikan persamaan

gerak benda pada bidang

Page 148: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

135

No. Aspek KPS yang dinilai

Pengamat

I

Pengamat

II

Pengamat

III

Pengamat

IV

miring licin dan miring tidak

licin.

26. - Menyebutkan persamaan

pada gerak benda yang

dihubungkan dengan katrol.

Page 149: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

136

LAMPIRAN C.4

PERHITUNGAN KOEFISIEN KESEPAKATAN (KK)

Tabel Kontingensi Kesepakatan Pengamat Buku A (Yrama Widya)

Pen

gam

at

3, P

engam

at

4

Pengamat 1, Pengamat 2

Ya Tidak Sepakat Jumlah

Analisis

Ya 18 - 18

Tidak Sepakat - 8 8

Jumlah

Analisis 18 8 26

Keterangan :

KK : Koefisien kesepakatan

Page 150: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

137

S : Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama

N1 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I

N2 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II

Persentase Kategori

< 40% Sangat Buruk

40% - 70% Bagus

> 75% Sangat Bagus

Page 151: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

138

Tabel Kontingensi Kesepakatan Pengamat Buku B (Grafindo)

Pen

gam

at

3, P

engam

at

4

Pengamat 1, Pengamat 2

Ya Tidak Sepakat Jumlah

Analisis

Ya 17 - 17

Tidak Sepakat - 9 9

Jumlah

Analisis 17 9 26

Keterangan :

KK : Koefisien kesepakatan

S : Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama

N1 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I

N2 : Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II

Page 152: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

139

Persentase Kategori

< 40% Sangat Buruk

40% - 70% Bagus

> 75% Sangat Bagus

Page 153: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

140

LAMPIRAN D.1

SURAT KETERANGAN PENELITIAN

Page 154: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

141

Page 155: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

142

LAMPIRAN D.2

Page 156: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

143

Page 157: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

144

Page 158: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

145

Page 159: ANALISIS KETERSEDIAAN ASPEK KETERAMPILAN PROSES …

146

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ANGGI PUSPITA DEWI. Anak pertama

dari dua bersaudara pasangan Sutriyono dan

Murinah. Lahir di Jakarta pada tanggal 14

Agustus 1994 dan bertempat tinggal di

Pondok Ungu Permai Blok AL 7 No 25, RT

003 RW 011, Kecamatan Babelan Kelurahan

Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis

diantaranya SDN Kaliabang Tengah III lulus pada tahun 2006, SMPIT At-Taqwa

lulus pada tahun 2009. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah di SMA Taman

Harapan I Kota Bekasi dan lulus pada tahun 2012. Penulis tercatat sebagai

mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),

Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2012 melalui jalur Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).