analisis ketersediaan air baku untuk keperluan

68
ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN AIR BERSIH DI KELURAHAN BULOA KECAMATAN TALLO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Sipil Pengairan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh : SYAMSUDDIN NURFIANTI 105 81 01232 10 105 81 01251 10 PROGRAM STUDI SIPIL PEGAIRAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

AIR BERSIH DI KELURAHAN BULOA KECAMATAN TALLO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh GelarSarjana Teknik pada Program Studi Sipil Pengairan

Jurusan Teknik Sipil Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

SYAMSUDDIN NURFIANTI105 81 01232 10 105 81 01251 10

PROGRAM STUDI SIPIL PEGAIRANJURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN
Page 3: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN
Page 4: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

ABSTRAK

Abstrak; Analisis Ketersediaan Air baku Untuk keperluan Air Bersih di Kelurahan BuloaKecamatan Tallo. dibimbing oleh Dr.Ir.H. Muh. Idrus Ompo, Sp dan Hj. Arsyuni AliMustari.,ST,MT Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui besarnya ketersediaan airbaku dikelurahan Buloa kec. Tallo serta untuk mengetahui tingkat kualitas air bakudikelurahan Buloa sebagai upaya penyediaan air bersih. Metode yang digunakan dalampenelitian adalah survey atau observasi lapangan. Dari ketersedian air sebesar 14 m³/harijumlah yang digunakan sebanyak 13,5 m³ /hari dari 270 jiwa, sehingga persentasepemakaian air sebesar 96%. Kualitas air secara kimia yang di uji laboratoriummenghasilkan hasil uji kandungan BOD untuk sampel 1 adalah 0,64, sampel 2 dengannilai BOD adalah 1,88, dan sampel 3 memiliki nilai 0,48. Sedangkan pada parameter lain,yakni kandungan Besi (fe), kesadahan (CaCo3), Clorida (Cl),Sulfat (So4) dan zat organicmemiliki nilai masing-masing di bawah batas maksimum syarat air kualitas B ,begitu jugauntuk pH nilai dari ketiga sampel berada dalam nilai pH yang disyaratkan yakni 6-9dengan hasil uji sampel 1 denganPh 8,25, sampel 2 nilai pH 6,25, dan sampel 3 denganpH 7.

Kata kunci: Air Baku, air bersih, ketersediaan.

Abstract; Analysis of the availability of raw water for the purpose of clean water invillage Buloa districts Tallo. Dr. ir. H. Muhammad Idrus Ompo.,Sp, dan Hj. Arsyuni AliMustari., ST.,MT, this studi aims to determine the avalaibility of water the village Buloaas an effort provide clean water. The method used in this study is a survey of fielobservation. Of water availability at 14 m³/day amount to be used much as 13.5 m³/day of270 people, so the percentage of water comsumption by 96%. Water quality laboratorychemichals tested resulted in BOD content tes result for sample 1 was 0.64, sample 2 bythe BOD is 1.88, and the sample 3, has a value of 0.48 while on the other parameters,namely the content of iron (fe), hardness(CaCo3), Chlorida (cl), sulfate (So4) andorganic subtances have respective values below the maksimum limit of water qualitycondition B, so also for the Ph value of the three sample are within the required Ph valueof 6-9 with 1 sample test result with Ph 8.25, Ph value of 6.25 sample 2 and sample 3with the Ph 7

Keywords: Raw water, Clean water, Avalaibility

Page 5: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,

karena rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini,dan dapat kami selesaikan dengan baik.

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik yang

harus di tempuh dalam rangka menyelesaikan Program Studi pada Jurusan

Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Adapun judul tugas akhir kami adalah : “ ANALISIS KETERSEDIAAN

AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN AIR BERSIH DI KELURAHAN

BULOA KECAMATAN TALLO”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan skripsi ini

masih terdapat kekurangan-kekurangan, hal ini disebabkan penulis sebagai

manusia biasa tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan baik itu ditinjau dari

segi teknis penulisan maupun dari perhitungan-perhitungan. Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran serta perbaikan guna kesempurnaan

penulisan ini agar kelak dapat bermanfaat terutama bagi penulis sendiri

Page 6: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

iv

Skripsi ini dapat terwujud berkat adanya bantuan, arahan,dan bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan

hati, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada :

1. Bapak Hamzah Al Imran, ST.,MT. sebagai Dekan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Muh. Syafaat, S.Kuba, ST,. sebagai Ketua Jurusan Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr.Ir.H. Muh. Idrus Ompo, Sp., PSDA. Selaku pembimbing I dan

ibu Hj. Arsyuni Ali Mustari ST,. MT. selaku pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktu dalam membimbing kami.

4. Bapak dan ibu Dosen serta staf pegawai pada Fakults Teknik atas segala

waktunya telah mendidik dan melayani penulis selama mengikuti proses

belajar mengajar di Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta, Penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya atas segala limpahan dan kasih sayang, doa dan

pengorbanannya terutama dalam bentuk materi dalam menyelesaikan

kuliah

Page 7: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

v

6. Saudara - saudaraku serta rekan-rekan mahasiswa Fakultas Teknik terkhusus

angkatan 2010, serta teman-teman yang tidak sempat saya sebut namanya

yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga semua pihak tersebut di atas mendapat pahala yang berlipat

ganda di sisi Allah SWT dan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

penulis, rekan-rekan, masyarakat serta bangsa dan Negara, Aamiin

Makassar,……….

Penulis

Page 8: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................ii

KATA PENGANTAR ................................................................................iii

DAFTAR ISI...............................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR................................................................................viii

DAFTAR TABEL.......................................................................................ix

DAFTAR GRAFIK………………………………………………………..x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................1

B. Rumusan Masalah.............................................................................2

C. Tujuan Penelitian ..............................................................................2

D. Manfaat Penelitian ............................................................................3

E. Batasan Masalah ...............................................................................3

F. Sistematika Penulisan .......................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Air Baku ........................................................................ 5

B. Ketersediaan Air .............................................................................13

C. Tingkat Kualitas Air Baku..............................................................17

Page 9: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

vii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................20

B. MetodePenelitian ............................................................................21

C. Teknik Analisis Data ......................................................................23

D. Prosedur Penelitian .........................................................................24

E. Flow Chart .....................................................................................27

BAB IV PEMBAHASAN

A. Analisa Pertumbuhan Penduduk....................................................28

B. Tingkat Ketersediaan Air ..............................................................33

C. Tingkat Kualitas Air Baku di kelurahan Buloa .............................39

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................42

B. Saran ...............................................................................................42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

ix

DAFTAR TABEL

Nomor

1. Syarat-syarat Air bersih ....................................................................17

2. Data jumlah penduduk di Kelurahan Buloa kecamatan Tallo ..........23

3. Data jumlah penduduk pada RW 02 RT 08 Kelurahan Buloa

Kecamatan Tallo ...............................................................................24

4. Data jumlah penduduk pada RT 08 keluraan buloa .........................24

5. Data Pertumbuhan penduduk dari tahun 2008-2014 ........................28

6. Pertumbuhan proyeksi penduduk tahun 2014 s/d 2020 ...................30

7. Data analisa jumlah penduduk dan pemakaian air pada RT 08 .......32

8. Data hasil pengamatan uji pemompaan…………………………....33

9. Data kebutuhan air untuk sambungan rumah Tangga ...................36

10. Data Hasil analisis Laboratorium .....................................................39

Page 11: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Siklus Hidrologi .................................................................................8

2. Peta kecamatan Tallo ....................................................................... 20

3. Peta Lokasi Pengambilan Air di kelurahan Buloa pada

RW 02 RT 08....................................................................................21

Page 12: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

x

DAFTAR GRAFIK

Nomor

1. Proyeksi pertumbuhan penduduk dari tahun 2008-2014……….....29

2. Proyeksi penduduk tahun 2014-2020 dengan menggunakan metode

Aritmetika………………………………………………………….31

3. Proyeksi penduduk tahun 2014-2020 dengan menggunakan metode

Geometrik………………………………………………………….32

4. Proyeksi rata-rata pertumbuhan penduduk dari tahun 2014-2020..32

Page 13: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia dan air merupakan sumber kehidupan yang tak terpisahkan

yang sangat vital. Begitu besar peranannya dalam kehidupan manusia

sehari-hari seperti mandi, mencuci, memasak, dan sebagainya. Namun,

seiring dengan berkembangnya zaman, meningkatnya jumlah penduduk,

menurunnya kualitas air akibat polusi serta siklus hidrologi yang tidak lagi

sehat membuat jumlah air bersih semakin berkurang. Sedangkan jumlah

kebutuhan air meningkat akibat bertambahnya penduduk dan pemanfaatan

air untuk kepentingan industri. Saat ini masih banyak masyarakat yang

belum mendapatkan akses air bersih di daerahnya. Hal ini seperti yang

terjadi di salah satu Kelurahan Buloa, KecamatanTallo, Warga sehari-

harinya mendapatkan air dari sumur yang tercemar. Sedangkan sumber air

lainnya didapat dari mata air yang lokasinya jauh dari tempat tinggal

mereka dan digunakan bersama dengan kampung-kampung lainnya yang

lokasinya lebih dekat dengan mata air tersebut. Padahal di sekitar desa itu

sendiri terdapat sebuah muara sungai yang cukup besar dengan jumlah air

yang relatif konstan setiap harinya. Dengan demikian air sungai Tallo dapat

di manfaatkan sebagai sumber air yang dapat dikelola menjadi sumber air

Page 14: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

2

bagi masyarakat setempat, khususya Kelurahan Buloa Kecamatan

Tallo,yang dimana kondisi air pada kelurahan tersebut perlu penyuplai air

untuk kebutuhan sehari-hari.

Kecamatan Tallo sebagai salah satu dari 14 Kecamatan yang ada di

Kota Makassar, mempunyai peranan penting dalam pengembangan kota

Makassar. Dengan Luas + 8,75 km² merupakan kecamatan yang paling

utara dikota Makassar, dengan jumlah penduduk + 135.000 jiwa, 15

Kelurahan serta 78 RW dan 467 RT dengan penduduk yang heterogen.

Dengan luas wilayah 0,61 km², jumlah penduduk 7,622 jiwa ( laki-laki

3,841 jiwa, dan perempuan 3,781 jiwa), dengan kepadatan penduduk per

km² 12,568. Dan jumlah rumah tangga 1,664 jiwa (tahun 2013). Sungai

Tallo bermuara di Kelurahan ini. Di sekitar muara sungai Tallo terdapat

pemukiman penduduk yaitu di Kelurahan Buloa yang masih kekurangan air

bersih. Hal ini masyarakat yang berada di sekitar daerah aliran sungai Tallo

Kelurahan Buloa sebagian besar merupakan masyarakat dibawa angka

kemiskinan, dimana tingkat pengetahuan, pemahaman akan pengelolaan

lingkungan hidup boleh dikata masih terbatas. Hal ini di sebabkan karena

belum terpenuhinya kebutuhan sanitasi dasar, salah satunya adalah

ketersediaan air bersih yang sangat diperlukan untuk kehidupan, Sehingga

dibutuhkan analisis ketersediaan air baku yang dibutuhkan untuk

penyediaan air bersih, untuk itu kami tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang analisis ketersediaan air baku untuk keperluan air bersih.

Page 15: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah peneliti

adalah:

1. Berapa besar penyediaan air bersih di kelurahan Buloa Kecamatan

Tallo.?

2. Bagaimana mengetahui tingkat kuliats air baku di Kelurahan Buloa

Kecamatan Tallo.?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui besarnya ketersediaan air baku dikelurahan Buloa kec.

Tallo

2. Untuk mengetahui tingkat kualitas air baku dikelurahan Buloa sebagai

upaya penyediaan air bersih

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa jumlah ketersediaan air baku

dapat terpenuhi

2. Memberikan alternatif pemecahan permasalahan untuk mengatasi

ketersediaan dan kualitas air baku di masyarakat

Page 16: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

4

E. Batasan Masalah

Dari rumusan masalah maka agar penelitian ini dapat berjalan sesuai

prosedur, maka batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Pada penelitian ini air permukaan diambil dari air Sumur di kelurahan

Buloa kecamatan Tallo sebagai sampel di daerah penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran umum isi tulisan, penulis membuat

sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan mencakup pembahasan latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah,

metode penulisan dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian pustaka mencakup, Air Baku, Ketersediaan air, Tingkat

kualitas Air Baku

Bab III Metodologi penelitian mencakup lokasi penelitian, jenis penelitian

dan sumber data,Metode Penelitian, teknik analisa data,Prosedur

Penelitian, deskripsi kualitas air bersih dan peralatan yang dapat

digunakan dalam penelitian tentang pengolahan kualitas air bersih.

Bab VI Pembahasan Mencakup, Analisa pertumbuhan Penduduk, Tingkat

ketersediaan Air, dan Tingkat Kualitas Air di Kelurahan Buloa

Bab V Penutup mencakup Kesimpulan dan Saran

Page 17: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Air Baku

Air Baku adalah Air yang berasal dari sumber air permukaan, cekungan

air tanah dan atau air hujan yeng memenuhi ketentuan baku mutu tertentu

sebagai air baku untuk air minum” sumber air baku bias berasal dari sungai,

danau, sumur air dalam, mata air dan bias juga dibuat dengan cara

membendung air buangan atau air laut,

Sumber Air Baku memegang peranan yang sangat penting dalam

industry air minum. Air baku atau raw water merupakan awal dari suatu

proses dalam penyediaan dan pengolahan air bersih. Sekarang apa yang

disebut air baku. Istilah dan defenisi yang disebut dengan Air Permukaan

Air Permukaan adalah air yang mengalir secara berkesinambungan atau

dengan terputus-putus dalam alur sungai atau saluran dari sumbernya yang

tertentu, dimana semua ini merupakan bagian dari sistem sungai yang

menyeluruh. Yang termasuk air permukaan meliputi air sungai (rivers),

saluran (stream), sumber (springs), danau dan waduk. Jumlah air

permukaan diperkirakan hanya 0,35 Juta km³ atau hanya sekitar 1 % dari air

tawar yang ada di bumi . Aliran yang terukur di sungai atau saluran maupun

danau merupakan ketersediaan debit air permukaan, begitu halnya dengan

air yang mengalir ke dalam tanah, kandungan air yang tersimpan dalam

tanah merupakan ketersediaan debit air tanah. Dari ketiga sumber air

Page 18: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

6

tersebut di atas, yang mempunyai ketersediaan paling besar untuk

dimanfaatkan adalah sumber air permukaan dalam bentuk air di sungai,

saluran, danau, waduk dan lainnya. Penggunaan air tanah sangat membantu

pemenuhan kebutuhan air baku maupun air irigasi pada daerah yang sulit

mendapatkan air permukaan, namun pemanfaatan air tanah membutuhkan

biaya operasional pompa yang sangat mahal.

Air permukaan yang dibutuhkan untuk kehidupan dan produksi adalah

air yang terdapat dalam proses sirkulasi air (siklus hidrologi), jika sirkulasi

tidak merata maka akan terjadi bermacam kesulitan diantaranya sirkulasi

yang kurang, maka kekurangan air ini harus ditambah dalam suatu usaha

pemanfaatan air. Untuk analisis ketersediaan air permukaan, yang akan

digunakan sebagai acuan adalah andalan dari pencatatan yang ada. Yang

paling berperan dalam studi ketersediaan air permukaan adalah data

rekaman debit aliran sungai. Rekaman tersebut harus berkesinambungan

dalam periode waktu yang dapat digunakan untuk pelaksanaan proyek

penyediaan air. Apabila penyadapan air akan dilakukan dari sungai yang

masih alami, maka diperlukan rekaman data dari periode-periode aliran

rendah yang kristis yang cukup panjang, sehingga besar pasok air dapat

diketahui.

1. Air Tanah.

Air tanah merupakan sumber air yang berbentuk sumur (deep well),

tetapi kadangkala mereka dapat langsung keluar ke atas tanah tanpa

Page 19: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

7

pengeboran (air sumber) sehingga air tersebut kandungan mineralnya akan

berbeda-beda, tergantung sifat tanah sekitarnya. Sumur dapat berupa sumur

dangkal (kedalaman 5 – 20 meter) atau sumur dalam (deep well) dengan

kedalaman rata-rata 250 meter.

Air tanah yang bersumber dari mata air biasanya jauh lebih jernih dan

bersih bila dibandingkan dengan air sungai dan air laut, terutama mata air

didaerah yang jauh dari perindustrian. Sifat kimiawi air tanah sangat

dipengaruhi oleh daerah yang dilaluinya atau jenis-jenis batuan yang ada

dalam tanah tersebut.

2. Air Hujan.

Air hujan merupakan sumber air yang sangat penting bagi daerah yang

tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit sumber air tanah maupun air

permukaan. Air hujan berasal dari awan yang mengembun dan jatuh diatas

bumi. Tentu saja sering kotor dan mengandung gas-gas seperti CO2,

oksigen, nitrogen, debu dan senyawa lain yang kemudian mengembun dan

jatuh ke bumi setelah melalui media udara sehingga dia bersifat asam.

3. Air Permukaan

Di negara yang beriklim tropis debit sungai pada umumnya berfluktuasi

sesuai dengan sifat musimnya, fluktuasi ini memberikan pengaruh terhadap

debit dan kualitas sungai, pada saat musim hujan air sungai umumnya

Page 20: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

8

banyak membawa material hasil erosi yang mengakibatkan kekeruhan

tinggi (Instalasi Pengolahan Air Tidak mampu lagi untuk menjernihkan air),

sebaliknya pada musim kemarau alirannya mengecil yang diiringi dengan

tingkat erosi yang kecil sampai dengan nol.

4. Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah bagian inti dari hidrologi yang tidak mempunyai

awal dan akhir, dimana siklus hidrologi merupakan gerakan air di

permukaan bumi. Selama berlangsungnya siklus hidrologi, yaitu perjalanan

air dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke permukaan tanah dan

kembali lagi ke laut dan tidak pernah habis. Air tersebut akan tertahan

sementara di sungai, waduk atau danau, dalam tanah sehingga dapat

dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk lain.

SIKLUS AIR

Gambar 1. Siklus Air

Page 21: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

9

Akibat panas yang bersumber pada matahari, maka terjadilah:

1. Evaporasi yaitu penguapan pada permukaan air terbuka (open water) dan

permukaan tanah.

2. Transpirasi yaitu penguapan dari permukaan tanaman.

Uap air hasil penguapan ini pada ketinggian tertentu akan menjadi awan,

kemudian beberapa sebab awan akan berkondensasi menjadi presipitasi

(presipitasi = yang diendapkan atau dijatuhkan), bisa dalam bentuk salju,

hujan es, hujan, dan embun. Air hujan yang jatuh kadang-kadang tertahan

oleh tajuk (ujung-ujung daun), oleh daunnya sendiri atau oleh bangunan dan

sebagainya. Hal ini diberi istilah intersepsi. Besarnya intersepsi pada

tanaman, tergantung dari jenis tanaman, tingkat pertumbuhan, tetapi

biasanya berkisar 1 mm pada hujan-hujan pertama. Kemudian sekitar 20%

pada hujan-hujan berikutnya. Air hujan yang mencapai tanah, sebagian

berinfiltrasi (menembus permukaan tanah), sebagian lagi menjadi aliran air

di atas permukaan (over land flor) kemudian terkumpul pada saluran. Aliran

air ini disebut surface run off. Hasil infiltrasi sebagian besar menjadi aliran

air bawah permukaan (interflow/sub surface flor/through flor). Dan

sebagian lagi akan mebasahi tanah. Air yang menjadi bagian dari tanah dan

berada dalam pori-pori tanah disebut air soil. Apabila kapasitas kebasahan

tanah/soil moisture ini terlampaui, maka kelebihan airnya akan berperkolasi

(mengalir vertical) mencapai air tanah. Aliran air tanah (ground water flow)

akan menjadi sesuai dengan hokum-hukum fisika. Air yang mengalir itu

Page 22: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

10

pada suatu situasi dan kondisi tertentu akan mencapai danau, sungai, laut

menjadi depression storage (simpanan air yang disebabkan oleh

kubangan/cekungan), saluran dan sebagainya, mencari tempat lebih rendah.

Sirkulasi air yang berpola siklus itu tidak pernah berhenti dari atmosfir ke

bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi,

dan transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan

kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu. Air

berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju,

hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut. Pada

perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke

atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum

mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak

secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

(1) Evaporasi/transpirasi – Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di

tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan

kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan

menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam

bentuk hujan, salju, es. Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari,

permukaan molekul-molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan

ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai

uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Sekitar 95.000 mil kubik air

menguap ke angkasa setiap tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik

Page 23: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

11

menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik berasal dari daratan,

danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga berasal

dari tranpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut

Evapotranspirasi.

(2) Infiltrasi/Perkolasi ke dalam tanah – Air bergerak ke dalam tanah

melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah.

Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal

atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki

kembali sistem air permukaan.

(3) Air Permukaan – Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan

aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori

tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah

dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu

sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air

permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.

Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk,

rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir

membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu

terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sisten

Daerah Aliran Sungai (DAS). Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif

tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya.

Page 24: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

12

Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu

aliran yang dinamakan “Cyclus Hydrologie”. Laut merupakan tempat

penampungan air terbesar di bumi. Sinar matahari yang dipancarkan ke

bumi memanaskan suhu air di permukaan laut, danau, atau yang terikat

pada permukaan tanah. Kenaikan suhu memacu perubahan wujud air dari

cair menjadi gas, peristiwa ini dikenal sebagai proses evaporasi

(evaporation). Sedangkan air yang terperangkap di permukaan tanaman

yang juga berubah wujud menjadi gas dikenal sebagai proses transpirasi

(transpiration). Air yang menguap melalui proses evaporasi dan transpirasi

selanjutnya naik ke atmosfer membentuk uap air. Uap di atmosfer

selanjunya menjadi dingin dan terkondensasi membentuk

awan (clouds). Awan yang terbentuk selanjutnya dibawa oleh angin

mengelilingi bumi, sehingga awan terdistribusi ke seuruh penjuru dunia.

Ketika awan sudah tidak mampu lagi menampung air, maka awan akan

menyebabkan titik-titik air yang jatuh kebumi sebagai hujan. Air hujan ini

sebagian mengalir kedalam tanah, jika menjumpai lapisan rapat air, maka

perserapan akan berkurang, dan sebagian air akan mengalir diatas lapisan

rapat air ini. Jika air ini keluar pada permukaan bumi, umumnya berbentuk

sungai-sungai dan jika melalui suatu tempat rendah (cekung) maka air akan

berkumpal, membentuk suatu danau atau telaga. Tetapi banyak diantaranya

yang mengalir ke laut kembali dan kemudian akan mengikuti siklus

hidrologi ini.

Page 25: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

13

Air merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki

kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia, seperti garam-garam, gula,

asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik sehingga air

disebut sebagai pelarut universal. Air berada dalam kesetimbangan dinamis

antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam

bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang

berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).

B. Ketersediaan Air

Ketersediaan air adalah berapa besar cadangan air yang tersedia untuk

keperluan masyarakat. Ketersediaan air ini biasanya terdapat pada air

permukaan seperti sungai, danau, dan rawa-rawa, serta sumber air dibawah

prmukaan tanah. Ketersediaan air juga diasumsikan dengan tersedianya air

di sungai, meskipun dalam pengkajian irigasi, curah hujan efektif juga

termasuk dalam ketersediaan air. Perhatian utama dalam ketersediaan air

adalah pada aliran sungai, tetapi dengan beberapa pertimbangan hujan

termasuk di dalamnya (Dep. PU 1983)

. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan air antar alain (Linsley, dkk.

1986)

1.Iklim

2.Ciri-ciri penduduk

Page 26: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

14

3.Masalah lingkungan hidup

4.Industri dan perdagangan

5.Iuran air dan meteran

6.Ukuran kota

7.Kebutuhan konservasi air

1. Sistem Penyedian Air Bersih

Air bersih dalam kehidupan manusia merupakan salah satu kebutuhanpaling

esensial, sehingga kita perlu memenuhinya dalam jumlah dan kualitas yang

memadai. Selain untuk dikonsumsi air bersih juga dapat dijadikan sebagai

salah satu sarana dalam meningkatkan kesejahteraan hidup melalui upaya

peningkatan derajat kesehatan.

Tujuan utama sistem penyediaan air adalah untuk menyediakan air

yang cukup berlebihan, yaitu untuk menyediakan air bersih ke tempat-

tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup. Tetapi pada masa

kini ada pembatasan dalam jumlah air yang dapat diperoleh karena

pertimbangan penghematan energy dan adanya keterbatasan sumber air.

Dalam tinjauan aspek teknis, penyediaan air bersih dapat dibedakan

tiga

sistem yaitu:

1).Sistem penyediaan air bersih individual (Individual Water Supply

System).

Page 27: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

15

Sistem penyediaan air bersih individual adalah sistem penyediaan air

bersih untuk penggunaan individual atau pelayanan terbatas. Sumber air

yang digunakan dalam sistem ini umumnya berasal dari air tanah. Hal ini

disebabkan air tanah memiliki kualitas yang relatif baik dibanding

sumber lainnya. Sistem penyediaan ini biasanya tidak memiliki

komponen transmisi dan distribusi. Kecuali pada penyediaan air bersih

yang dibangun oleh pengembang untuk melayani suatu lingkungan yang

dibangunnya.

2).Sistem penyediaan air bersih komunitas (Community/Municipality Water

Supply System).

Sistem penyediaan air bersih komunitas atau perkotaan adalah suatu

system penyediaan air bersih untuk masyarakat umum atau skala kota,

dan untuk spelayanan yang menyeluruh, termasuk untuk keperluan

rumah tangga (domestik), sosial maupun industri. Pada umumnya sistem

ini merupakan sistem yang lengkap dan menyeluruh bahkan kompleks,

baik dilihat dari teknis maupun sifat pelayanannya.

3). Penyediaan Air Bersih untuk Rumah Tangga

Pemenuhan kebutuhan air baku untuk air bersih rumah tangga dilakukan

dengan pengembangan sistem penyediaan air bersih. Yang dimaksud

dengan air bersih rumah tangga adalah air dengan standar dapat langsung

dipakai untuk mandi, mencuci tanpa harus terlebih dahulu dan

dinyatakan sehat menurut hasil pengujian mikrobiologi (uji e.coli). Yang

Page 28: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

16

dimaksud dengan pengembangan system penyediaan air bersih adalah

memperluas dan meningkatkan sistem fisik (teknik) dan sistem nonfisik

(kelembagaan, manajemen, keuangan, peran masyarakat dan hukum)

dalam kesatuan yang utuh untuk menyediakan air bersih yang memenuhi

kualitas standar tertentu bagi masyarakat menuju kepada keadaan yang

lebih baik. Pengembangan instalasi dan jaringan serta sistem penyediaan

air bersih untuk rumah tangga

a) Analisis Proyeksi pertumbuhan penduduk

1). Metode Geometrik

Untuk memperkirakan proyeksi Jumlah penduduk pada tahun

tertentu dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut

rumus dasar Metode Geometrik

Pn = Po ( 1 + r )ⁿ…………………………………………………(1)

Keterangan :

Pn = Jumlah penduduk pada tahun n

Po = jumlah penduduk awal

r = Tingkat pertumbuhan penduduk pertahun

n = Jangka waktu dalam Tahun

2). Metode Aritmatik

Pn = Pₒ + n r……………………………………………………..(2)

r = Pₒ - Pn...................................................................................(3)t

b) Analisis Proyeksi pemakaian Air

Page 29: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

17

Dapat dihitung dengn menggunakan persamaan sebagai berikut.

Qmd = Pn x q x fmd………………………………………………(4)

Q = Pn x q……………………………………………………...(5)

Dan pemakaian total air (Qt)

Qt = Qmd x 100/80 (factor kehilangan air 20%)………………….(6)

Keterangan :

Qmd = Kebutuhan air

Pn = Jumlah Penduduk tahun n

q = Kebutuhan Air per Orang/hari

fmd = Faktor hari maksimum (1,05 – 1,15)

Qt = Kebutuhan total

C. Tingkat Kualitas Air Baku

Air dapat dikatakan sebagai air baku apabila telah memenuhi

persyaratan seperti syarat fisik, kimia, dan biologi sesuai dengan keputusan

menteri kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010

Tabel 1. Syarat-syarat Air bersih

No Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum

Yang diperbolehkan

1 Parameter yang berhubun-gan langsung dengankesehatan

a) Parameter Mikrobioligi Jumlah per 100 0

Page 30: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

18

2.

1. E.Coli2. Total Bakteri koliform

b). Kimia Anorgani

1. Arsen2. Flourida3. Total Kromium4. Kadmium5. Nitrit (sebagai NO2)6. Nitrat (sebagai NO3)7. Sianida8. selenium

Parameter yang tidakLangsung berhubungandengan kesehatan

a. Parameter Fisik

1). Bau2). Warna3). Total zat padatterlarut (TD)4). Kekeruhan5). Rasa6). Suhu

b. Parameter Kimiawi

1). Aluminium2). Besi3). Kesadahan4). Kholorida5). Mangan6). pH7). Seng8). Sulfat9). Tembaga10). Aminia

ml sampeljumlah per 101

ml sampel

Mg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/l

TCUMg/lNTU

ºC

Mg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/lMg/l

0

0.011.50.050.003

350

0.070.01

Tidak Berbau15

5005

Tidak berasaSuhu Udara

0.20.35002500.4

6,5-8,53

2502

1,5

Page 31: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

19

Sumber, Permenkes No. 492.Menkes /Per/IV/2010

- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Air

Kualitas air sangat di pengaruhi oleh lingkungan, sehingga

lingkungan yang sangat dekat dengan sumber air baku perlu di jaga.

Turunya kualitas air baku di Kelurahan Buloa di sebabkan oleh :

• Pengikisan lahan di derah sumber air baku

• Aktivitas penduduk sekitar yang tidak menjaga kualitas air

• Pencemaran pada anak sungai yang bermuara di sungai Tallo.

Page 32: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan dikelurahan Buloa, Kecamatan Tallo

penelitian ini dilakukan selama (3) bulan mulai dari bulan (Oktober –

Desember)

Gambar 2: Peta Kecamatan Tallo

Page 33: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

21

Gambar 3 : Peta Lokasi Pengambilan Air di kelurahan Buloa

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey atau

observasi lapangan. Dan penelitian dibagi menjadi 4 (Empat) tahapan.

Dengan uraian tahapan, seperti :

1. Sumber Data

a) Kantor Kecamatan Tallo

- Peta wilayah kecamatan Tallo

b) Kantor kelurahan Buloa

- Jumlah Penduduk

- Data sanitasi

Page 34: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

22

c) Balai Pusat Statistik (BPS) kota Makassar

Diperoleh data kecamatan Tallo dalam angka tahun 2008-2014

2. Peralatan dan persiapan penelitian

Peralatan yang digunakan untuk pengecekan lapangan antara lain :

a. Kamera digital

b. Meteran

c. Alat tulis

d. Stopwatch

e. Cergen (10 Liter)

f. Mesin pompa dengan kapasitas 1100 liter/min, dengan 14

liter/min

3. Pengamatan Lokasi

a. Pengamatan ketersediaan sumber air

b. Mengamati pemakaian air masyarakat di kelurahan Buloa

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dibagi menjadi 2 (dua) tahapan yaitu,

pengumpulan data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

- Data keadaan umum lokasi penelitian

- Keadaan sumber air

b. Data sekunder

Data yang diperoleh dengan melakukan wawancara untuk

melengkapi data dan keterangan data yang dibutuhkan.

Page 35: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

23

C. Teknik Analisis Data

a) Analisis Proyeksi pertumbuhan penduduk

1). Metode Geometrik

rumus dasar Metode Geometrik dari persamaan 1

Pn = Po ( 1 + r )ⁿ

2). Metode Aritmatik dari persamaan 2 dan 3

Pn = Pₒ + n r

r = Pₒ - Pn

tQmd = Pn x q x fmd……………………………………………….(4)

Q = Pn x q……………………………………………………...(5)

Dan pemakaian total air (Qt)

Qt = Qmd x 100/80 (factor kehilangan air 20%)…………………..(6)

b) Data Jumlah penduduk

Tabel 3.1 : Data Jumlah penduduk dikelurahan Buloa kecamatan Tallo

pada tahun 2008-2014

No Tahun Laki-Laki

Perempuan Jumlah

1 2008 3840 3780 76202 2009 3518 3531 70493 2010 3602 3351 69534 2011 3620 3697 73175 2012 3093 3100 61936 2013 3339 3352 6691

7 2014 3345 3367 6712

Page 36: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

24

Tabel 3.2 : Data Jumlah Penduduk di kelurahan Buloa pada RW 2 RT

08 Kecamatan Tallo

No Jumlah Penduduk (jiwa)/tahunTahun Laki- laki Perempuan Jumlah

1 2008 696 684 13802 2009 711 700 14113 2010 739 706 14454 2011 689 801 14905 2012 574 560 11346 2013 634 620 12547 2014 649 640 1289

Tabel 3.3 jumlah penduduk pada RT 08 Kelurahan Buloa

No Jumlah Jiwa Laki-laki Perempuan1 270 132 138

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini di laksanakan dilapangan, dimulai dengan mengetahui

jumlah masyarakat pada kelurahan Buloa dan kapasitas reservoir yang ada

untuk mengatahui standarisasi kebutuhan air pada setiapa individu. Agar

ketersediaan air dapat dimanfaatkan secara efisien oleh semua masyarakat.

Setelah data-data semua terkumpul maka selanjutnya melakukan

pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Survey Lokasi

a. Mengamati ketersediaan Sumber Air(kapasitas Reservoir)

b. Mengamati pemakaian air disetiap rumah

2. Pengumpulan Data

Page 37: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

25

3. Menghitung Jumlah pertumbuhan penduduk

4. Menghitung Kebutuhan Air

5. Menghitung ketersediaan air bersih

6. Kesimpulan

Selain langkah diatas kami juga melakukan kajian pustaka yang

berhubungan topik penelitian. Sistematika penelitian dapat di jelaskan

dalam bagan alur penelitian(Flowchart) sebagai berikut

Page 38: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

21

Hasil laboratorium Sampel Airs

no Parameter satuan1 2 3 4 5 6 Gol A Gol B Gol C

I PHYSICS1 Kekeruhan NTU2 Salinitas pptII CHEMICALS1 pH -2 Mangan/manganes (Mn) Mg/l3 Iron (Fe) ppm4 Nitrat (NO₃) ppm5 Nitrit (SO₂) ppm6 Sulfat (SO₄) ppm7 Kalsium (Ca) ppm8 Khlorida (Clˉ) Ppm9 Dissolved Oxigen (DO) Ppm10 Biochemical Oxigen

Demand (BOD)ppm

11 Chemical Oxigen Demand(COD)

ppm

12 Zat Organik Mg/l

Keterangan :tt adalah tidak terdeteksitanda (-) adalah tidak dipersyaratkan* Sumber : Baku Mutu Air Keputusan Gubernur Sul-Sel Tahun 1995**Acuan baku mutu : Analisa Air Minum Permenkes 0.492/Menkes/Per/IV/2010

26

Page 39: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

21

E. Flow Chart Penelitian/Bagan Alur penelitian

MULAI

SURVEY LOKASI

STUDY LITERATUR

PENGUMPULAN DATA

ANALISIS DATA

JUMLAH KETERSEDIAAN AIR

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

Gambar 3 : Gambar Alur

27

DATA PRIMER DATASEKUNDER

KETERSEDIAANAIR

PROYEKSI JUMLAHPENDUDUK

Page 40: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

42

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka kami dapat menarik kesimpulan,

yaitu sebagai berikut:

- Dari ketersedian air sebesar 14 m³/hari jumlah yang digunakan

sebanyak 13,5 m³ /hari dari 270 jiwa, sehingga persentase

pemakaian air sebesar 96%

- Kualitas air secara kimia yang di uji laboratorium menghasilkan :

hasil uji kandungan BOD untuk sampel 1 adalah 0,64,sampel 2 dengan

nilai BOD adalah 1,88,dan sampel 3 memiliki nilai 0,48. Sedangkan

pada parameter lain, yakni kandungan Besi (fe), kesadahan (CaCo3),

Clorida (Cl),Sulfat (So4) dan zat organik memiliki nilai masing-masing

dibawah batas maksimum syarat air kualitas B ,begitu juga untuk pH

nilai dari ketiga sampel berada dalam nilai pH yang disyaratkan yakni

6-9 dengan hasil uji sampel 1 dengan Ph 8,25,sampel 2 nilai pH

6,25,dan sampel 3 dengan pH 7.

B. Saran

- Untuk pengembangan selanjutnya dengan pertambahan jumlah kebutuhan

dengan pemakain 50 liter/orang maka diperlukan sumber air (sumur bor,

sumur galian

Page 41: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

43

- Pada saat terjadi pasang atau pada saat musim penghujan genangan air

masuk ke sumur galian sehingga perlu adanya peninggian bibir sumur

galian

Page 42: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

28

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisa Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk di kelurahan Buloa pada RW 02 RT 08 dari

tahun 2008-2014. Dapat diketahui dari data tersebut kemudian dihitung

tingkat pertumbuhan penduduk tiap tahunnya dengan menggunakan metode

geometric dan Aritmatik. Ratio pertumbuhan tersebut kemudian dirata-rata

untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan penduduk tiap tahunnya,

sehingga pertumbuhan penduduk dapat diketahui

Tabel.4.1 Data pertumbuhan penduduk dari tahun 2008-2014

No Tahun Jumlah(Jiwa)

Pertumbuhan(Aritmatik)

Petumbuhan(Geometrik)

(%)1 2008 1380

+30 0.302 2009 1411

+34 0.343 2010 1445

+45 0.454 2011 1490

+21 0.215 2012 1511

+120 1.26 2013 1631

+350 3.57 2014 1666

Jumlah +600 + 6.00 %Rata-rata 47,666 0,48

Page 43: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

29

Grafik 1. proyeksi pertumbuhan peduduk dari tahun 2008-2014

Perhitungan Proyeksi Penduduk

a). Metode Geometrik

rumus dasar Metode Geometrik

Pn = Po ( 1 + r )ⁿ

Dari data di atas didapat

Po =1380 jiwa

r = +0,48%

= +0,0048

Didapat persamaan forward Projection dari persamaan

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

0 500 1000 1500 2000

Proyeksi Pertumbhan Penduduk

Data Pertumbuhan penduduk

Page 44: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

30

Pn = 1380 ( 1 + 0,0048 )n

= 1427

b). Metode Aritmetik

Rumus dasar metode aritmetik dari persamaan

Pn = Pₒ + n r

r = Pₒ - Pt

t

Dari data diatas didapat

Pt = Jumlah penduduk pada tahun 2008

= 1380 jiwa

Pa = 1666 jiwa

Tₒ = 2014

Tt = 2008

Tt = ( 1666 – 1380 )

(2014-2008)

r = 47,666

Didapat persamaan Aritmatik:

Pn = Po + nr

Pn = 1666 + 47,666

Page 45: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

31

Tabel 4.2 Perhitungan proyeksi penduduk tahun 2014 s/d 2020

No Tahun N Metode AritmetikPn = 1666 + 47, 666

(jiwa)

Metode GeometrikPn = 1666 (1+0,0048)n

(jiwa)

ProyeksiRata-rata

(jiwa)

1 2014 0 1666 1666 1666

2 2015 1 1713 1674 1694

3 2016 2 1761 1682 1722

4 2017 3 1808 1690 1749

5 2018 4 1856 1698 1777

6 2019 5 1904 1706 1805

7 2020 6 1951 1715 1833

Grafik 2. Proyeksi penduduk tahun 2014-2020 dengan menggunakan

metode Aritmetika

1666

1713

1761

1808

1856

1904

1951

1500

1550

1600

1650

1700

1750

1800

1850

1900

1950

2000

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Metode Aritmetik

Page 46: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

32

Grafik 3. Proyeksi penduduk tahun 2014-2020 dengan menggunakan

metode Geometrik

Grafik 4. Proyeksi rata-rata pertumbuhan pendudukdari tahun 2014-2020

1666

1674

1682

1690

1698

1706

1715

1640

1650

1660

1670

1680

1690

1700

1710

1720

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Metode Geometrik

16661694

17221749

17771805

1833

1550

1600

1650

1700

1750

1800

1850

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Proyeksi rata-rata (jiwa)

Page 47: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

33

Jumlah penduduk kelurahan Buloa adalah 1694, pada tahun 2015 dan yang

mendapatkan air baku adalah 270 orang atau hanya 17 % yang

mendapatakan air baku

Dari persaman didapat:

Pn = 1666 (1 + 0,48)7

= 1666 (1,48)7

= 25912 0rang

Dari persmaan didapat

Q = 25912 x 50 liter/orang/hari x 1,05

=1360380 liter/ hari

= 15 Liter/detik

Sehingga Kebutuhan total air baku,

Qt = 15 x 100/80

= 18,75 l/detik

B. Tingkat Ketersediaan Air

Dari serangkaian pengamatan yang dilakukan sejak bulan November

sampai Desember 2014, dihasilkan analisa berupa.

a. Ketersediaan sumber air

Page 48: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

34

Ketersediaan air dikelurahan Buloa RW 02 RT 08 mencakup

kapasitas tampungan air yang tersedia yang akan memberi kebutuhan

pada setiap rumah. dengan jumlah sumur yang tersedia sebanyak 7

sumber air diantaranya terdapat 2 sumur Bor dan 5 sumur galian,

namun yang dapat digunakan terdapat 3 sumur diantaranya 1 sumur

galian dan 2 sumur bor. Dengan diameter sumur galian antara 60-65 cm

dengan kedalaman rata-rata 4-6 meter.

b. Pemakaian air

Pengamatan setiap pemakaian air setiap rumah dari debit air yang

dipakai baik pada jam rata-rata maupun jam-jam puncak.

Dari Data hasil pengamatan sumber air terhadap pemakaian air

dikelurahan Buloa pada RW 02 RT 08 pada beberapa rumah terhadap

jumlah Kepala keluarga, akan dianalisis secara seksama sehingga dapat

ditemukan gambaran tentang ketersediaan air terhadap volume peningkatan

kebutuhan air, Kebutuhan air dalam sehari 50 lt/orang (Kriteria

Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU)

Tabel 4.3 Analisa jumlah penduduk dan pemakaian Air pada RT 08

Jumlah Rumah Jumlah(Jiwa)

Kapasitas dan Kebutuhan AirKapasitas

Pompa(lt/mnt)Kebutuhanair dalam

sehari

Totalkebutuhan

110 270 1100 70 18900110 270 14 70 18900110 270 14 70 18900

Page 49: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

35

Langkah Penyelesaian Analisa Kebutuhan maksimum Air per orang

270 x 50 = 18900 ltr / 270 = 70 ltr/ orng

270 x 50 = 18900 ltr / 270 = 70 ltr/orng

270 x 50 = 18900 ltr / 270 = 70 ltr/orng

Untuk memenuhi kebutuhan Air maksimum perhari setiap orangnya

diperlukan sekitar 70 liter per orang sehingga kebutuhan air maksimum

dapat terpenuhi.

Tabel 4.4 Data Hasil pengamatan uji pemompaan

No Sumur/ Bor Debit(lt/min)

Waktu Waktu(t)Masuk

Liter/detik

1 Sumur 1100 60 2 jam 8mnit

18

2 Bor 14 60 2 menit 0.233 Bor 14 60 2 menit 0.23

No Sumur/ Bor Debit(l/min)

Waktu(t)keluar

Waktu(t)Masuk

Liter/detik

1 Sumur 18500 60 2252 Bor 18500 60 120 dtk 2253 Bor 18500 60 120 dtk 225

a) Hubungan Antara Ketersediaan Sumber Air dengan kebutuhan Air

Ketersedian air di kelurahan Buloa dapat dihitung sebagai berikut:

Kebutuhan total/hari (A) = 18900 liter/hari = 18.9 m³/hari

Kapasitas tangki (B) = 20 m³

Page 50: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

36

Jumlah siklus pengisian/hari

= A/B < 1Maka memenuhi

= A/B > 1 maka tidak memenuhi

= 18.9/20

= 0,94 < 1 Memenuhi

Kapasitas Pompa : Spesifikasi

Inlet/Outlet DIA 80 mm (3 inch)

Total Head 28 m

Max Capacity 1100 liter/min

Power Speed 5,5 HP/3600 rpm

Kapasitas Pompa (Z) = 1,1 m³/min

Kap/unit/hari = 1,1 x 12 jam = 13,2 m³/hari

Asumsi waktu operasi pompa/hari = 12 jam

Keseimbanagan (Water Balance)

A < B Memenuhi

A > B Maka tidak memenuhi

13,5 m³/hari > 13,2 m³/hari Maka tidak memenuhi

Page 51: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

37

Jumlah Pompa yang dibutuhkan pada saat beroperasi penuh

n = 13,5/13,2 = 1 Unit

Kapasitas Pompa : spesifikasi pompa

U = 1 x 220 v~ 50 Hz H = 22-10 m Q = 10 -18

l/min

8µ f/370 v~ I = 1,2 A Hs = Maks. 9 meter

n = 2900 minˉ¹ IP x 4 Temp. Air = maks 40º C

Pipa Hisap = 25 mm (1”)

Dorong = 25 mm (1”)

Kebutuhan total/hari (A) = 18900 liter/hari = 18.9 m³/hari

Kapasitas tangki (B) = 20000 liter =20 m³

Jumlah siklus pengisian/hari

= A/B < 1Maka memenuhi

= A/B > 1 maka tidak memenuhi

= 18.5/20

= 0,94 < 1 Memenuhi

Kapasitas Pompa (Z) =0,014 m³/min

Kap/unit/hari = 14 x 24 jam = 336 m³/hari

Page 52: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

38

Asumsi waktu operasi pompa/hari = 24 jam

Keseimbanagan (Water Balance)

A < B Memenuhi

A > B Maka tidak memenuhi

13,5 m³/hari > 0,336 m³/hari Maka tidak memenuhi

Jumlah Pompa yang dibutuhkan pada saat beroperasi penuh

n = 13,5/0,336 = 3.6 Unit →4 Unit

b) Analisis kebutuhan Air Baku

- Sambungan Rumah Tangga (SR)

Tabel 4.5 Data Kebutuhan air untuk sambungan rumah Tangga (SR)

No

Tahun JumlahPenduduk

(jiwa)

TingkatPelayanan

(%)

JumlahTerlayan

i(jiwa)

Kom. Airrata-rata(lt/jw/hr)

JumlahPemakaian

(Lt/Hr)

Jumlahkebutuha

n(Lt/detik)

a B C D E F G H

1 2008 1380 70 69000 70 3450000 39,9

2 2009 1411 70 70500 70 3525000 40,7

3 2010 1445 70 72250 70 3612500 41,8

4 2011 1490 70 74500 70 3725000 43,1

5 2012 1511 70 75550 70 3777500 43,7

6 2013 1631 70 81550 70 4077500 47,2

7 2014 1666 70 83300 70 4165000 48,2

Page 53: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

39

Keterangan : a = nomor Urut

b = Tahun Proyeksi Jumlah Penduduk

c = Hasil perhitungan Proyeksi Jumlah penduduk

d = cakupan air untuk kota kecil

e = c x d

f = Kriteria Perencanaan Ditjen cipta Karya dinas PU

g = e x f

h = g / ( 24x60x60)

C. Tingkat Kualitas Air Baku di Kelurahan Buloa

a) Kualitas Air Bersih di Kelurahan Buloa

Sifat fisik air dapat dianalisis secara visual dengan panca indra.

Misalnya keruh atau berwarna dapat langsung dilihat, bau dapat dicium

aromanya dan rasa dapat dirasakan dengan lidah. Penilaian tersebut tentu

bersifat kualitatif, misalnya bila tercium bau yang berbeda maka rasa air

pun berbeda. Atau bila warna berwarna merah maka bau yang dicium sudah

dapat tertebak juga. Cara ini dapat digunakan untuk menganalisis air secara

sederhana karena sifat-sifat air saling berkaitan.

Page 54: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

40

Analisis kualitas air dapat dilakukan di laboratorium maupun secara

sederhana. Pemeriksaan sederhana mempunyai keuntungan karena murah

dan mudah sehingga setiap orang dapat melakukannya tanpa memerlukan

bahan-bahan yang mahal.

Dalam hal ini kami menggunakan analisis uji laboratorium untuk

mengetahui kualitas air di Kelurahan Buloa. Berdasarkan sumbernya

spesifikasi air di Kelurahan Buloa kami bagi menjadi dua, yaitu air sumber

air sumur galian dan air sumur bor.

b) Kualitas Air Baku Di kelurahan Buloa

Kualitas air sumur bor dan sumur galian yang diuji di laboratorium

menghasilkan uji kandungan Biochemical Oxigen Deman (BOD) untuk

sampel 1adalah 0,64, sampel 2 dengan nilai BOD adalah 1,88 dan sampel 3

memiliki nilai 0,48, sedangkan pada parameter lain, yakni kandungan besi

(fe), kesadahan(CaCo3), Chlorida(Cl), Sulfat (So4) dan zat Organik

memiliki nilai masing-masing dibawah batas maksimum syarat kualitas air

B, begitu juga untuk pH yang disyaratkan yakni 6-9 dengan hasil uji sampel

1 dengan pH 8,25, sampel 2 nilai Ph 6,25 dan sampel 3 dengan pH 7.

Page 55: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

44

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2004. Kumpulan Panduan Teknis Pengelolaan AirTanah.Jakarta: Direktorat Tata Lingkungan Geologi danKawasan Pertambangan Departemen Energi dan Sumber DayaMineral.

Bisri, Muhammad. 2008. Air Tanah. Malang: Tirta Media

Dirjen Dikti, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997.Pengembangan Sumber Daya Air(PSDA). PenerbitGunadarma:Jakarta.

Imamah Nasikha. Perencanaan Instalasi Pengolahan Air minum .(http:digilib.its.ac.id/public/its-undergraduate-10091-paper, 5september 2014)

Imam, Asy’ Ari. 2007. Evaluasi Kondisi Pemanfaatan Air Tanah DiKabupaten pasuruan. Surabaya:ITS

Kodoatie, Robert, J. 2012. Tata Ruang Air Tanah. Yogyakarta:AndyYogyakarta.

Lonsley, Ray K.1989. Teknik Sumber Daya Air. Erlangga, Jakarta.

Murtiono, Urgo Hari. 2009.Ugro Hari Murtiono (2009) Kajian KetersediaanAir Permukaan Pada Beberapa Daerah Aliran Sungai (StudiKasus di Sub DAS Temon, Wuryantoro, Alang danKeduang),Forum Geografi. Vol 23, No.1, Juli 2009.

Purbawa, I Gede A, I Nyoman G W, 2009. Analisis Spasial NormalKetersediaan Air Tanah Bulanan di Provinsi Bali. Buletin Meteorologi

Klimatologi dan Geofisika, Volume 5 no. 2 Juni 2009

Rachmat, Arif, Eko S, Praptisih D, Safei, Budi B. 2007. Studi Neraca AirMock untuk Menghitung imbuhan air tanah yang berasal dariair hujan pada Daerah Karst-Gombang Selatan. Jurnal AlamiVolume 12 No.1 Tahun 2007

Page 56: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

45

DAFTAR LAMPIRAN

Data Jumlah penduduk dikelurahan Buloa kecamatan Tallo

No Jumlah Penduduk (jiwa)/TahunTahun Jumlah

1 2008 76202 2009 70493 2010 69534 2011 73175 2012 61936 2013 66917 2014 6712

Sumber : Data kelurahan Buloa

Data Jumlah Penduduk di kelurahan Buloa pada RW 1 Kecamatan Tallo

No Jumlah Penduduk (jiwa)/tahunTahun Jumlah

1 2008 17912 2009 26743 2010 29734 2011 30065 2012 30176 2013 30577 2014 3099

Sumber : Data kelurahan Buloa

Page 57: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

46

Data Jumlah Penduduk di kelurahan Buloa pada RW 2 RT 08 KecamatanTallo

No Jumlah Penduduk (jiwa)/tahunTahun Jumlah

1 2008 13802 2009 14113 2010 14454 2011 14905 2012 15116 2013 16317 2014 1666

Sumber: Data kelurahan Buloa

Data Jumlah Penduduk di kelurahan Buloa pada RW 3 Kecamatan Tallo

No Jumlah Penduduk (jiwa)/tahunTahun Jumlah

1 2008 28012 2009 28213 2010 28524 2011 29105 2012 30016 2013 30337 2014 3005

Page 58: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

41

Tabel 4.6 Data hasil analisis

no parameter satuan Baku mutu Air Pergub n0.69thn2010

1 2 3 4 5 6 Gol A Gol B Gol CI PHYSICS1 Kekeruhan NTU 6 5 10 8 9 9 5∗ 15∗ 25∗2 Salinitas ppt 47.5 46 14.5 15 50 50 (-) (-) (-)II CHEMICALS1 pH - 8 8.5 6 6.5 7 7 6-8.5 6-8.5 6-8.52 Mangan/manganes (Mn) Mg/l 0.192 0.14 0.033 0.028 0.282 0.249 0.4∗∗ .3 Iron (Fe) ppm 2.403 0.504 5.426 3.605 11.318 11.202 0.3 (-) (-)4 Nitrat (NO₃) ppm 0.056 0.264 2.517 2.781 1.173 1.975 10 10 205 Nitrit (SO₂) ppm 0.289 0.210 0.101 0.079 0.408 0.479 0.06 0.06 0.066 Sulfat (SO₄) ppm 47.60 57.80 51.70 44.08 71.67 70.07 400 (-) (-)7 Kalsium (Ca) ppm 160.160 172.172 176.176 110.110 82.082 58.058 (-) (-) (-)8 Khlorida (Clˉ) Ppm 198.8 191.7 63.9 67.5 234.3 230.8 600 (-) (-)9 Dissolved Oxigen (DO) Ppm 3.52 1.92 5.44 2.56 7.36 6.40 6 4 3

10 Biochemical OxigenDemand (BOD)

ppm 0.96 0.32 2.24 1.52 4.48 3.84 2 3 6

11 Chemical Oxigen Demand(COD)

ppm 51.60 35.09 24.77 20.64 24.77 20.64 10 25 50

12 Zat Organik Mg/l 44.87 39.18 18.33 20.22 36.02 37.92 (−)∗∗Keterangan :

tt adalah tidak terdeteksi

tanda (-) adalah tidak dipersyaratkan

* Sumber : Baku Mutu Air Keputusan Gubernur Sul-Sel Tahun 2010

**Acuan baku mutu : Analisa Air Minum Permenkes 0.492/Menkes/Per/IV/2010

Page 59: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

48

LAMPIRAN 2

Peta Lokasi Penelitian

Page 60: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

49

LAMPIRAN 3

Lokasi Pengambilan air

Page 61: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

50

LAMPIRAN 4

Penampungan Air

Page 62: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

51

LAMPIRAN 5

Mesin Pompa yang digunakan dalam Pengambilan Air

Page 63: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

52

DOKUMENTASI

Page 64: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

53

Lokasi Penelitian

DOKUMENTASI

Page 65: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

54

DOKUMENTASI

Page 66: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

55

DOKUMENTASI

Page 67: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

56

Sumber Air pada Sumur Bor dan Sumur Galian

Page 68: ANALISIS KETERSEDIAAN AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN

47