analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan pembeli .../analisis...produsen dapat memahami apa...
TRANSCRIPT
iii
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan pembeli
terhadap harga di Toko Garuda Tiga Wonogiri
S K R I P S I
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh:
Retno Indriah
NIM: B 200 970 132
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2003
iv
PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Skripsi dengan judul :
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEKAAN
PEMBELI TERHADAP HARGA DI TOKO GARUDA TIGA WONOGIRI”
Yang ditulis oleh :
Nama : Retno Indriah
Nim : F 1201056
Dan telah dipertahankan di depan dosen penguji pada tanggal :
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Surakarta, 4 Oktober 2003
Tim Penguji Skripsi
1. Retno Tanding SE. ME (Ketua) (...............................)
NIP. 132 257 924
2. Drs. Imam Maahdi (Pembimbing) (...............................)
NIP. 130 892 719
3. Sinto Sunaryo SE. M.Si (Anggota) (...............................)
NIP. 132 281 757
v
ABSTRAKSI
“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepekaan Pembeli Terhadap Harga Di Toko Garuda Tiga Wonogiri”.
Retno Indriah F 1201056
Persaingan bisnis yang semakin ketat pada era globalisasi saat ini membuat
para pemasar untuk berfikir bagaimana caranya merrebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Di lain pihak konsumen sendiri menjadi semakin teliti dalam memilih produk yang mereka butuhkan dan mereka inginkan. Salah satu usaha yang dilakukan pemasar untuk merebut konsumen adalah melalui pemasaran. Dalam pemasaran strategi untuk mengkomunikasikan produk agar konsumen menjadi tahu, mempunyai minat dan keinginan hingga akhirnya mengambil tindakan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan oleh produsen. Jika para produsen dapat memahami apa yang diinginkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan konsumen akan memilih produk yang ditawarkan.
Proses pemilihan suatu produk akan memeprtimbangkan berbagai macam faktor diantaranya harga, mutu, iklan, lokasi pembelian, situasi pembelian dan lain-lain. Harga sering menjadi patokan konsumen dalam pembelian suatu produk. Dengan harga yang tinggi, maka diasumsikan suatu produk adalah bagus, bergengsi atau bermutu tinggi, dan sebaliknya.
Faktor harga dikatakan dominan terhadap pembeli terbukti dalam berbagai macam buku ekonomi bahwa harga memgang peranan penting dalam permintaan suatu barang. Dalam huukum permintaan disebutkan bahwa makain rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan terhadap barang tersebut, sebaliknya makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Sedangkan penentuan permintaan diantaranya juga terhadap faktor harga, yaitu harga barang itu sendiri dan harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut.
Berawal dari uraian diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor jumlah pengeluaran penghasilan dan faktor mutu terhadap kepekaan pembeli terhadap harga yang ditawarkan oleh Toko Garuda Tiga Wonogiri. Berhubungan dengan masalah tersebut maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : Ada pengaruh faktor peesepsi terhadap pendapatan dan faktor mutu produk terhadap kepekaan pembeli terhadap harga di Toko Garuda Tiga Wonogiri.
Dari hasil analisis Regresi Berganda diperoleh koefisien regresi dari persepsi terhadap pendapatan dengan kepekaan dan mutu produk dengan kepekaan terhadap harga masing-masing adalah 0,5073 dan 0,1708. selanjutnya dilakukan pengujian hipotesisi dengan menggunakan t test dengan pengujian dua arah untuk menguji apakah hasil analisis korelasi regresi siginifikan dan tidak pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat resiko kesalahan 5%. Dari uji tersebut diperoleh t hitung secara berurutan masing-masing 6,086 dan 4,010 sedangkan t tabel 1,98 dan probabilitasnya 0, 0000 dan 0,0001. dari hasil analisis tersebut
vi
dapat disimpulkan bahwa untuk hipotesis Ho ditolak karena t hitung > t tabel berarti Hi diterima, yaitu ada pengaruh antara persepsi terhadap pendapatan dan kepekaan terhadap harga juga ada pengaruh antara mutu produk dengan kepekaan harga. Sedangkan dari analisa korelasi berganda yang dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (variabel x1, x2) secara simultan terhadap variabel dependen (variabel Y), berdasar hasil analisis korelasi berganda didapat angka 0,7363, yang berarti bahwa hubungan antara dua variabel independen sangat kuat terhadap variabel dependen.
Berdasarkan penelitian diatas, penulis bisa memberikan saran yaitu apabila suatu saat terjadi penurunan tingkat pembelian dari konsumen maka disini hal yang harus diperhatikan adalah faktor persepsi terhadap pendapatan dan faktor mutu produk. Kedua faktor inilah yang harus diprioritaskan dalam penyelesaian masalah tersebut. Dalam pengambilan kebijakan-kebijakan baru untuk pengembangan Toko Garuda Tiga haruslah disesuaikan dengan kondisi tingkat persepsi terhadap pendapatan dan mutu produk.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
K “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian kecuali orang-orang yang beriman soleh dan saling
berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan
kesabaran”
(Q.S Al-Asr)
K “Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”
(Q.S Alam Nasyroh)
K “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar”
(Q.S Al-Baqarah 153)
Kupersembahkan karya ini untuk
1. Kedua orang tuaku tercinta yang telah
memberikan segalanya
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis. Sehingga penulis dapat
melaksanakan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
kesarjanaan (S1) di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Dalam menyusun skripsi ini penulis telah semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan yang ada, namun penulis menyadari karena
kekterbatasan penulis maka skripsi ini terdapat kekurangan.
Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan maka skripsi ini penulis telah
banyak mendapat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dalam
kesempatan ini penulis dengan penuh kerendahan hati menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Ibu Dra. Salamah Wahyuni, SU, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Imam Mhadi, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan selama pengerjaan skripsi ini hingga selesai.
3. Segenap Bapak/Ibu Dosen dan semua karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ibu Andriyani Ratnawati, SE selaku Pimpinan Toko Garuda Tiga Wonogiri
yang telah memberikan ijin dan bersedia memberikan data-data yang
diperlukan oleh penulis.
5. Bapak dan Ibu serta kakak dan adikku yang telah banyak memberikan
dorongan baik moril maupun materiil yang tiada terhingga bagi penulis,
sehingga skripsi ini dapat tereslesaikan.
6. Sahabatku Bowo, Aar, Seno, dan Tety terima kasih atas segala-galanya yang
pernah kau persembahkan kepadaku lewat tali persahabatan. Semua temanku
kelas B Manajemen Ekstensi 2001, terima kasih atas kebersamaan kita
selama ini.
ix
7. Rekan-rekan dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
atas bantuan, dorongan serta bimbingan dalam pelaksanaan penelitian dan
penyelesaian skripsi ini.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, maka dari itu saran kritik yang bersifat
membangun penulis harapkan, semoga dapat bermanfaat dan Allah SWT dapat
membalas atas segala kebaikan yang telah diberikan. Amin
Surakarta, September 2003
Penulis
x
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN ABSTRAKSI ................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ v
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ vi
HALAMAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. viii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ x
HALAMAN DAFTAR TABEL ....................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Kegunaan Penelitian ................................................................... 4
E. Hipotesis ..................................................................................... 5
F. Definisi Konsep ......................................................................... 6
G. Definisi Operasional ................................................................. 6
H. Kerangka Penelitian ................................................................... 8
I. Metodologi Pengumpulan Data ................................................... 9
J. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 10
K. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 11
BAB II KAJIAN TEORI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEKAAN PEMBELI TERHADAP HARGA DI TOKO
GARUDA TIGA WONOGIRI ........................................................... 18
A. Perilaku Konsumen .................................................................. 18
1. Pengertian perilaku konsumen .............................................. 18
2. Teori-teori tingkah laku pembeli ........................................... 19
xi
3. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
perilaku konsumen ................................................................ 21
B. Kepekaan harga ......................................................................... 26
C. Persepsi terhadap pendapatan ..................................................... 28
D. Mutu Produk .............................................................................. 29
E. Pengaruh Persepsi terhadap pendapatan dan Mutu Produk
Terhadap Kepekaan Pembeli Terhadap Harga ........................... 30
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...................................... 31
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ....................................... 31
B. Bidang usaha dan Penelitian ...................................................... 33
C. Struktur Organisasi ..................................................................... 34
D. Kondisi Harga di Toko Garuda Tiga Wonogiri ......................... 37
BAB IV ANALISIS DATA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEKAAN PEMBELI TERHADAP HARGA DI TOKO
GARUDA TIGA WONOGIRI ....................................................... 39
A. Gambaran Umum Responden ................................................... 39
B. Pembahasan Masalah ................................................................. 43
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 53
A. Kesimpulan.................................................................................. 53
B. Saran ........................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57
LAMPIRAN ....................................................................................................... 58
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Penelitian ...................................................................... 9
Gambar 2. Struktur Organisasi di Toko Garuda Tiga Wonogiri ..................... 35
Gambar 3. Uji variabel persepsi terhadap pendapatan terhadap kepekaan
harga ............................................................................................ 48
Gambar 4. Uji variabel mutu produk terhadap kepekaan harga ..................... 49
Gambar 5. hasil Uji t ....................................................................................... 50
ABSTRAK
Persaingan bisnis yang semakin ketat pada era globalisasi saat ini membuat para pemasar untuk berfikir bagaimana caranya merrebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Di lain pihak konsumen sendiri menjadi semakin teliti dalam memilih produk yang mereka butuhkan dan mereka inginkan. Salah satu usaha yang dilakukan pemasar untuk merebut konsumen adalah melalui pemasaran. Dalam pemasaran strategi untuk mengkomunikasikan produk agar konsumen menjadi tahu, mempunyai minat dan keinginan hingga akhirnya mengambil tindakan untuk membeli suatu produk yang ditawarkan oleh produsen. Jika para produsen dapat memahami apa yang diinginkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan konsumen akan memilih produk yang ditawarkan.
Proses pemilihan suatu produk akan memeprtimbangkan berbagai macam faktor diantaranya harga, mutu, iklan, lokasi pembelian, situasi pembelian dan lain-lain. Harga sering menjadi patokan konsumen dalam pembelian suatu produk. Dengan harga yang tinggi, maka diasumsikan suatu produk adalah bagus, bergengsi atau bermutu tinggi, dan sebaliknya.
Faktor harga dikatakan dominan terhadap pembeli terbukti dalam berbagai macam buku ekonomi bahwa harga memegang peranan penting dalam permintaan suatu barang. Dalam huukum permintaan disebutkan bahwa makain rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan terhadap barang tersebut, sebaliknya makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Sedangkan penentuan permintaan diantaranya juga terhadap faktor harga, yaitu harga barang itu sendiri dan harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut.
Berawal dari uraian diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor jumlah pengeluaran penghasilan dan faktor mutu terhadap kepekaan pembeli terhadap harga yang ditawarkan oleh Toko Garuda Tiga Wonogiri. Berhubungan dengan masalah tersebut maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : Ada pengaruh faktor peesepsi terhadap
xiii
pendapatan dan faktor mutu produk terhadap kepekaan pembeli terhadap harga di Toko Garuda Tiga Wonogiri.
Dari hasil analisis Regresi Berganda diperoleh koefisien regresi dari persepsi terhadap pendapatan dengan kepekaan dan mutu produk dengan kepekaan terhadap harga masing-masing adalah 0,5073 dan 0,1708. selanjutnya dilakukan pengujian hipotesisi dengan menggunakan t test dengan pengujian dua arah untuk menguji apakah hasil analisis korelasi regresi siginifikan dan tidak pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat resiko kesalahan 5%. Dari uji tersebut diperoleh t hitung secara berurutan masing-masing 6,086 dan 4,010 sedangkan t tabel 1,98 dan probabilitasnya 0, 0000 dan 0,0001. dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk hipotesis Ho ditolak karena t hitung > t tabel berarti Hi diterima, yaitu ada pengaruh antara persepsi terhadap pendapatan dan kepekaan terhadap harga juga ada pengaruh antara mutu produk dengan kepekaan harga. Sedangkan dari analisa korelasi berganda yang dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (variabel x1, x2) secara simultan terhadap variabel dependen (variabel Y), berdasar hasil analisis korelasi berganda didapat angka 0,7363, yang berarti bahwa hubungan antara dua variabel independen sangat kuat terhadap variabel dependen.
Berdasarkan penelitian diatas, penulis bisa memberikan saran yaitu apabila suatu saat terjadi penurunan tingkat pembelian dari konsumen maka disini hal yang harus diperhatikan adalah faktor persepsi terhadap pendapatan dan faktor mutu produk. Kedua faktor inilah yang harus diprioritaskan dalam penyelesaian masalah tersebut. Dalam pengambilan kebijakan-kebijakan baru untuk pengembangan Toko Garuda Tiga haruslah disesuaikan dengan kondisi tingkat persepsi terhadap pendapatan dan mutu produk.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan masyarakat mendorong perkembangan dalam berbagai
bidang termasuk bidang ekonomi. Untuk tetap mendapatkan tempat dihati
konsumen, produsen harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan
dan kebutuhan konsumen. Jika produsen bisa memahami apa yang diinginkan
dan dibutuhkan konsumen, maka dapat dipastikan konsumen akan memilih
produk tersebut. Berhasil tidaknya suatu perusahaan tergantung pada reaksi
xiv
individu atau masyarakat yang direalisasikan dalam bentuk pembelian
produk.
Proses pemilihan suatu produk akan mempertimbangkan berbagai
macam faktor diantaranya harga, mutu, iklan, lokasi pembelian, situasi
pembelian dan lain-lain. Harga sering menjadi patokan konsumen dalam
pembelian suatu produk. Dengan harga yang tinggi, maka diasumsikan suatu
produk adalah bagus, bergengsi atau bermutu tinggi, dan sebaliknya.
Faktor harga dikatakan dominan terhadap pembeli terbukti dalam
berbagai macam buku ekonomi, harga memegang peran penting dalam
permintaan suatu barang. Dalam hukum permintaan disebutkan bahwa
“makin rendah harga suatu barang, makin banyak permintaan terhadap
barang tersebut, sebaliknya makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit
permintaan tehadap barang tersebut”. Sedangkan penentuan permintaan
diantaranya juga terhadap faktor harga, yaitu harga barang itu sendiri dan
harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut.
Menurut pengamatan penulis dan didukung oleh informasi dari pemilik
Toko Garuda Tiga bahwa pembeli di Toko Garuda Tiga ada yang
memperhatikan faktor harga dalam pembeliannya. Sebelum harga-harga naik,
pada produk-produk tertentu sebagai contoh adalah susu banyak dikonsumsi
oleh konsumen. Tercatat penjualan produk susu mencapai 60% - 75% dari
stok setiap bulannya, bahkan lebih. Tetapi setelah harga-harga merangkak
naik, produk susu tersebut mulai sepi dari pembeli yaitu hanya berkisar 40% -
60% saja.
xv
Akan tetapi tidak semua konsumen akan memperhatikan keadaan
permintaan tersebut, karena masih ada konsumen yang tetap membeli produk
tersebut. Mungkin saja konsumen tetap membeli produk yang harganya
mahal sebab kualitas produk dianggap bagus, dan penghasilan yang dipunyai
masih cukup bahkan berlebih. Sehingga untuk membelanjakan uangnya pada
produk bermutu tinggi tersebut tidak akan ragu-ragu. Dan mungkin
disebabkan oleh sudah terbiasa dengan keadaan yang sulit seperti sekarang
ini, maka konsumen tetap memilih produk yang bermutu (walaupun dalam
pemakaian akan lebih jarang supaya tidak cepat habis) daripada membeli
produk yang harganya lebih murah tetapi kualitasnya belum kelihatan.
Ada juga konsumen yang membeli produk secara asal-asalan saja
dalam arti begitu melihat produk X akan langsung dibeli tanpa
memperhatikan merk, harga dan bahkan kebutuhan yang diperlukan saat itu.
Berawal dari hal-hal diatas, maka menurut penulis menganggap ada
kesenjangan yang berarti antara teori yang menerangkan bahwa seharusnya
dengan harga yang meningkat, maka permintaan produk akan berkurang
dengan realitas bahwa ternyata pemintaan produk tetap tinggi walaupun harga
naik.
Dalam penelitian ini penulis menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kepekaan pembeli terhadap harga. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepekaan pembeli terhadap harga menurut Kotler (1996: 126)
adalah diantaranya keunikan, kesadaran adanya barang-barang substitusi,
jumlah persepsi terhadap pendapatan, pengaruh mutu produk, pengaruh
xvi
sulitnya membandingkan, pengaruh manfaat akhir, pengaruh biaya bersama,
pengaruh investasi tergabung dan pengaruh persediaan. Dari faktor-faktor
diatas, maka penulis hanya mengambil 2 faktor yaitu jumlah persepsi
terhadap pendapatan dengan mutu produk untuk penelitian lebih lanjut.
Berdasar hal-hal diatas, maka penulis melakukan penelitian dengan
judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEKAAN PEMBELI TERHADAP HARGA DI TOKO GARUDA TIGA
WONOGIRI”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh faktor jumlah persepsi terhadap pendapatan
terhadap kepekaan pembeli terhadap harga ?
2. Apakah ada pengaruh faktor mutu produk terhadap kepekaan pembeli
terhadap harga ?
3. Apakah ada pengaruh faktor persepsi terhadap pendapatan dan faktor mutu
produk secara bersama-sama (simultan) terhadap kepekaan pembeli
terhadap harga ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan judul penelitian yang telah penulis rumuskan, maka
tujuan penelitian ini adalah :
xvii
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor persepsi terhadap
pendapatan terhadap kepekaan pembeli terhadap harga.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor mutu produk terhadap
kepekaan pembeli terhadap harga.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor persepsi terhadap
pendapatan dan faktor mutu produk secara bersama-sama (simultan)
terhadap kepekaan pembeli terhadap harga.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Dengan adanya penelitian ini, maka penulis berharap akan memberi
manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam
hubungannya dengan bidang ilmu ekonomi dan khususnya bagi
manajemen.
2. Kegunaan Praktis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini memberi faedah sebagai berikut :
a. Sebagai bahan informasi bagi Toko Garuda Tiga Wonogiri bahwa
konsumen dalam membeli akan memperhatikan berbagai macam
faktor, diantaranya faktor kepekaan terhadap harga.
b. Sebagai bahan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa dan masyarakat
tentang hal-hal yang berkaitan dengan harga.
E. Hipotesis
xviii
Hipotesis adalah suatu proposisi atau tanggapan yang bisa benar dan
sering digunakan sebagai dasar dalam pembuatan keputusan atau pemecahan
masalah, ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut (Supranto, 1996 : 167).
Hipotesis dalam penelitian ini dapat penulis sampaikan sebagai berikut:
1. Diduga ada pengaruh antara persepsi terhadap pendapatan dengan
kepekaan pembeli terhadap harga.
2. Diduga ada pengaruh antara mutu produk dengan kepekaan pembeli
terhadap harga.
3. Diduga ada pengaruh secara simultan antara persepsi terhadap pendapatan
dan mutu produk terhadap kepekaan pembeli terhadap harga.
F. Definisi Konsep
Definisi konsep merupakan penjabaran dari variabel-variabel yang
digunakan. Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena-fenomena
tertentu sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan sebagai fenomena
yang sama (Singarimbun, 1995 : 45). Dengan definisi konsep, dimaksudkan
agar variabel-variabel yang ada tidak menimbulkan kekaburan. Guna
memahami masalah-masalah yang dibahas, dibawah ini dijelaskan definisi
konsep sebagai berikut :
1. Persepsi terhadap pendapatan
Adalah proses, cara, perbuatan mendapatkan sejumlah nominal untuk
memenuhi segala kebutuhan.
xix
2. Mutu Produk
Adalah kemampuan produk melaksanakan fungsinya termasuk di
dalamnya adalah keawetan, kehandalan, ketepatan, kemudahan digunakan.
3. Kepekaan terhadap harga
Adalah kesanggupan bereaksi terhadap suatu keadaan. Dalam penelitian
ini, kepekaan dimaksudkan kepekaan pada harga. Oleh karena itu
kepekaan pada harga adalah kesanggupan bereaksi terhadap harga, baik
terhadap harga yang naik maupun turun.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah salah satu unsur yang sangat membantu
komunikasi antar peneliti yang merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel diukur (Singarimbun, 1995 : 46). Definisi operasional diberikan
kepada suatu variabel dengan memberikan suatu ciri atau menspesifikasikan
untuk mengukur suatu variabel (sebagai indikator). Definisi operasional dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Persepsi terhadap pendapatan
Persepsi terhadap pendapatan diukur dari :
a. Perbandingan antara penghasilan dengan jumlah yang dikeluarkan
untuk membeli.
b. Suatu produk dapat dibeli atau tidak.
2. Mutu Produk
xx
Persepsi terhadap pendapatan
Kepekaan pembeli pada harga
Mutu Produk
Mutu produk merupakan suatu hal yang dipandang sangat penting bagi
konsumen yang menginginkan kesempurnaan produk sesuai dengan
pengendalian atau pengembangan produk untuk mempertahankan dan
bahkan memperluas pemasaran produk
Mutu produk diukur dari :
a. Ketahanan suatu produk
b. Manfaat yang ada
c. Perhatian dari produsen
d. Masa kadaluwarsa
e. Kemasan
f. Memenuhi ketentuan standar.
3. Kepekaan terhadap harga
Kepekaan akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian
suatu produk
Kepekaan diukur dari :
a. Harga suatu produk pada saat naik atau turun
b. Diskon produk
c. Kupon Undian
H. Kerangka pemikiran
xxi
Gb. : Kerangka Pemikiran
Konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk akan
mempertimbangkan berbagai macam faktor, diantaranya faktor harga. Harga
suatu produk biasanya akan menjadi pertimbangan pertama konsumen dalam
melakukan pembelian, sehingga kepekaan pembeli terhadap harga akan
menentukan sekali apakah suatu produk jadi dibeli atau tidak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan pembeli terhadap harga
didalam skripsi ini meliputi jumlah persepsi terhadap pendapatan dan kualitas
atau mutu produk. Persepsi terhadap pendapatan akan mempengaruhi
kepekaan pembeli terhadap harga dikarenakan dengan pengeluaran yang lebih
besar daripada penghasilan, maka pembeli semakin peka terhadap harga.
Harga produk yang sekiranya tidak terjangkau tidak akan dibeli. Dan mutu
produk sudah tentu mempengaruhi kepekaan pembeli terhadap harga karena
dengan kualitas yang tinggi suatu produk, maka pembeli tidak akan
memandang harga produk tersebut.
I. Metodologi Penelitian
1. Ruang Lingkup penelitian
xxii
Penelitian inni merupakan survei yang dilakukan terhadap
konsumen Toko Garuda Tiga Wonogiri.
2. Populasi dan Sampel
Populasi yang akan diambil dalam penelitian ini adalah seluruh
konsumen atau pembeli pada Toko Garuda Tiga Wonogiri. Dalam
menentukan ukuran sampel pada proses pengambilan sampel dari
populasi yang sudah ditentukan diatas, peneliti mengasumsikan bahwa
populasi adalah tak terbatas. Tidak ada aturan yang tegas untuk
menentukan jumlah sampel yang harus diambil dari suatu populasi.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dengan berdasar
pada rumus :
N = E
)2/Z(41 2a
(Djarwanto Ps, 1993 ; 159)
Keterangan :
N = jumlah sampel
Z = angka yang menunjukkan penyimpangan suatu nilai varians dari
mean dihitung dalam suatu deviasi standard tertentu.
E = error
Kesalahan yang diharapkan tidak lebih dari 10%, sedangkan a senilai
0,05
N = 0.1
)2/05.0(41 2Z
N = 0.1
)96,1(41 2
xxiii
= 96,04 ≈ 100
Sehingga sampel yang diambil adalah sebanyak 100 responden
sampel tersebut akan diambil selama 10 hari dimana setiap harinya akan
diambil 10 responden. Teknik pengambilan sampel adalah Convenience
Sampling yaitu dengan membagikan kuesioner pada responden yang
pada saat itu ditemui atau berada di lokasi penelitian (Toko Garuda Tiga
Wonogiri).
J. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data skripsi ini adalah :
1. Kuesioner
Kuesioner dilakukan dengan cara memberi daftar pertanyaan yang telah
disusun secara sistematis untuk diisi responden sesuai pilihannya. Data
yang dipilih dari kuesioner merupakan data primer karena langsung
diambil dari sumbernya atau obyek penelitian.
2. Kepustakaan
Kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data yang berasal dari
buku literatur dan bacaan lainnya. Data dari kepustakaan ini termasuk
data sekunder, karena data ini diperoleh secara tidak langsung dari
peneliti sendiri, tetapi merupakan data yang terlebih dahulu dikumpulkan
oleh orang lain.
K. Teknik Analisis Data
xxiv
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif merupakan serangkaian observasi dimana tiap
observasi yang terdapat dalam sampel atau populasi tergolong dalam satu
kelas yang saling lepas dan angka kemungkinannya tidak dapat
dinyatakan dalam angka-angka (Anto Dayan, 1983 : 7). Berdasarkan teori
ini maka analisis kualitatif dilakukan dengan cara menganalisis dan
menginterpretasikan data yang diperoleh dari responden. Termasuk
dalam analisis kualitatif ini adalah hasil temuan dan juga kesimpulan
yang bisa dibuat dalam penelitian ini.
2. Analisis Kuantitatif
Sedangkan analisis kuantitatif adalah kebalikan dari analisis kualitatif
yait serangkaian observasi dimana tiap observasi yang terdapat dalam
sampel atau populasi tergolong dalam satu kelas yang saling lepas dan
angka kemungkinannya dapat dinyatakan dalam angka-angka.
a. Skala Pengukuran
Dalam setiap penelitian diperlukan adanya pengukuran. Dalam
penelitian ini peneliti menggunakan skala/ukuran ordinal yaitu skala
pengukuran yang memungkinkan peneliti untuk mengurutkan
respondennya dari tingkatan “paling rendah” ke tingkatan “paling
tinggi” menurut suatu atribut tertentu. Tingkatan ordinal biasanya
digunakan dalam penelitian sosial terutama untuk mengukur
kepentingan, sikap atau persepsi. Melalui penelitian ini, peneliti
xxv
dapat membagi respondennya kedalam urutan rangking atas dasar
sikapnya pada obyek atau tindakan tertentu.
Dari skala pengukuran maka peneliti memerlukan skoring atau
pemberian skor yang dimulai dari tingkatan paling rendah sampai
tingkatan paling tinggi.
Adapun interpretasi nilai itu adalah sebagai berikut :
- Untuk jawaban 1 dengan kategori sangat tidak setuju.
- Untuk jawaban 2 dengan kategori tidak setuuju.
- Untuk jawaban 3 dengan kategori ragu-ragu.
- Untuk jawaban 4 dengan kategori setuju.
- Untuk jawaban 5 dengan kategori sangat setuju.
b. Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data
kuantitatif berupa :
1) Uji Validitas
Uji Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran
itu mengukur apa yang akan diukur atau dengan kata lain
tersebut telah tepat untuk mengukur obyek yang akan diteliti
(Singarimbun, 1995 : 128).
Persamaannya :
r = )y)( - y(n x)( - xn.
y)( x)( - xy)n(2222 åååå
ååå
Dimana :
xxvi
r = Korelasi masing-masing item pertanyaan
X = Skor pertanyaan
Y = Skor total pertanyaan
Besarnya r dapat dihitung dengan menggunakan korelasi, dimana
taraf signifikasi (a) = 0,05. Apabila r hitung > r tabel, maka ada
korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut sehingga
kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan valid.
2) Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah indek yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat ukur dapat dipercaya. Reliabilitas menunjukkan konsistensi
suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun,
1995 : 140). Untuk mengetahui apakah suatu instrumen dapat
digunakan lebih lanjut atau tidak maka kuesioner lebih dulu diuji
coba untuk mengetahui tingkat kehandalannya (reliabilitasnya).
Untuk mengukur reliabilitas digunakan rumus :
Sx2
Sf2 - 1
1 -k k
αå
=
Dimana :
a = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya belahan test
Sj2 = Varians belahan test dimana j = 1, 2, ..., k
Sx2 = Varians skor total
xxvii
Untuk menentukan tingkat reliabilitas maka digunakan pedoman
sebagai berikut (Suharsimi Arikunto 1989 : 167):
Tingkat Reliabilitas Internal Reliabilitas Kriteria
0,800 – 1,000
0,600 – 0,799
0,400 – 0,599
0,200 – 0,399
sangat tinggi
tinggi
rendah
sangat rendah
3. Analisa Regresi Berganda
Analisa regresi berganda adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh persepsi terhadap pendapatan, dan mutu produk secara
bersama-sama terhadap kepekaan pembeli pada harga. Jadi, variabel : x1
dan x2 diuji secara bersamaan terhadap variabel Y.
Persamaannya adalah sebagai berikut (Sugiyono 1997 : 247)
Y = a + b1x1 + b2x2
Dimana :
a = konstanta
b1 = koefisien regresi variabel x1
b2 = koefisien regresi variabel x2
x1 = variabel persepsi terhadap pendapatan
x2 = variabel mutu produk
Untuk mendapatkan nilai a, b1, b2 dapat digunakan persamaan normal
sebagai berikut :
SY = na + b1ΣX1 + b2SX2
SX1Y = aSX1 + b1S21X + b2 SX1X2
xxviii
Daerah penolakan Ho t hitung
Daerah penolakan Ho t hitung
Daerah penerimaan Ho t tabel
SX2Y = aSX2 + b1SX1X2 + b2SX 22
4. Uji t (Uji secara individual)
Digunakan untuk menguji signifikan masing-masing variabel independen
atau variabel bebas (persepsi terhadap pendapatan dan mutu produk)
terhadap variabel dependen atau variabel terikat (kepekaan pembeli
terhadap harga)
Perhitungan nilai t adalah sebagai berikut :
t = 1
1
αb
b
Dimana :
b1 = koefisien regresi masing-masing variabel
ab1 = standar error koefisien regresi masing-masing variabel
Bila t hitung > t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak atau dengan kata lain
ada pengaruh yang signifikan secara partial antara variabel independen
dengan variabel dependen.
5. Uji F (Uji secara keseluruhan)
Untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabel
independen atau variabel bebas (dalam hal ini adalah persepsi terhadap
xxix
pendapatan dan mutu produk) berpengaruh terhadap variabel dependen
atau variabel terikat (dalam hal ini adalah kepekaan pembeli pada harga)
Perhitungan nilai F adalah sebagai berikut:
Fh = 1) -k -(n / )R - (1
/kR2
2
dimana :
R = koefisien korelasi berganda
k = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
Fh = F hitung
Bila Fhitung > Ftabel maka Ho dan Ha ditolak atau dengan kata lain
ada pengaruh signifikan secara simultan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
6. Korelasi berganda
Merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan
antara variabel-variabel secara bersama. Rumus koefisien korelasi
berganda adalah sebagai berikut :
Ry(1,2) = 2
2211
y
yxb y xb
å
å+å
dimana:
Ry1,2 = Koefisien korelasi variabel x1,x2
b1,b2 = Koefisien regresi
7. Koefisien Penentuan
xxx
Koefisien penentuan atau koefisien determinasi digunakan untuk
mengukur besarnya sumbangan dari variabel-variabel bebas (variabel x)
terhadap naik turunnya variabel terikat (variabel y). Menurut Supranto
(1996:188), Koefisien penentuan dapat dihitung dengan cara
mengkuadratkan koefisien korelasi berganda, atau dengan rumus sebagai
berikut :
KP = R2
BAB II
Kajian Teori Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepekaan
Pembeli Terhadap Harga Di Toko Garuda Tiga Wonogiri
A. Perilaku Konsumen
1. Pengertian perilaku konsumen
Kegiatan pemasaran salah satunya adalah mempengaruhi
konsumen agar bersedia membeli barang dan jasa perusahaan. Oleh
karena itu perusahaan harus mempelajari dan memperhatikan perilaku
konsumen seperti menentukan produk apa yang dibutuhkan konsumen,
memperkirakan berapa barang yang dibutuhkan konsumen dan juga
meneliti alasan apa yang menyebabkan konsumen memilih suatu produk
tertentu.
xxxi
Perilaku konsumen merupakan bagian dari kegiatan manusia,
sehingga perusahaan harus mengetahui dengan baik tentang manusia
terutama perilakunya dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Definisi perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk
dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini.
Dengan memahami perilaku konsumen dalam membeli suatu
produk, perusahaan dapat mengetahui dengan sebenarnya apa yang
menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, alasan melakukan pembelian
serta latar belakang konsumen itu sendiri. Selain itu perusahaan juga dapat
mengetahui peluang-peluang pasar yang mungkin dapat dipenuhi
perusahaan.
2. Teori-teori tingkah laku pembeli
a. Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikro atau teori ekonomi klasik ini
dikembangkan oleh ahli ekonomi klasik aitu Adam Smith. Teori ini
mendasarkan pada suatu pengertian bahwa orang itu adalah ekonomis,
rasional, dan pada setiap saat ia bertindak karena tertarik pada sesuatu.
Dalam arti dia akan memaksimumkan kepuasan dalam batas
kemampuan finansialnya.
b. Teori psikologi
xxxii
Ada beberapa teori yang termasuk dalam teori psikologi ini
yaitu :
1). Teori Belajar (Learning Theory)
Teori belajar ini lebih menekankan pada tindakan
penafsiran dan peramalan. Ada beberapa prinsip yang terkandung
dalam teori belajar ini adalah:
a) Teori Rangsangan – Tanggapan (Stimulus Response Theory)
Teori ini dikembangkan oleh psikolog-psikolog seperti paulov,
skinner dan hull. Mereka berpendapat bahwa proses belajar itu
merupakan suatu tanggapan dari seseorang (atau binatang)
terhadap suatu rangsangan yang dihadapi.
b) Teori Kesadaran (Cognitive Theory)
Pada teori ini dikemukakan bahwa proses belajar itu
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti :
- Sikap
- Keyakinan
- Pengalaman masa lalu dan
- Kesadaran mengetahui bagaimana memanfaatkan suatu
keadaan untuk mencapai tujuan.
c) Teori Bidang (Field Theory)
Teori ini mengemukakan bahwa proses belajar itu dipengaruhi
juga oleh lingkungan yang melingkupi konsumen.
2). Teori Psikoanalistis
xxxiii
Teori psikoanalistis ini dikemukakan oleh Sigmud Freud,
yang menyatakan bahwa tingkah laku itu dipengaruhi oleh adanya
keinginan yang terpaksa dan adanya motif yang tersembunyi.
c. Teori Sosiologi
Dalam teori sosiologi yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi
ini lebih menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antara
individu-individu yang dikaitkan dengan tingkah laku mereka. Jadi,
lebih mengutamakan perilaku kelompok seperti keluarga, teman
sekerja, perkumpulan-perkumpulan, dan sebagainya.
d. Teori Antropologi
Teori antropologi ini juga menekankan pada tingkah laku
pembelian dari suatu kelompok masyarakat. Namun kelompok-
kelompok masyarakat yang lebih diutamakan dalam teori ini bukanya
kelompok kecil seperti keluarga, tetapi kkelompok besar atau
kelompok yang ruang ligkupnya sangat luas. Yang termasuk dalam
kelompok besar ini antara lain kebudayaan (kelompok besar),
subkultur (kebudayaan daerah), dan kelas-kelas sosial
3. Faktor-taktor lingkungan yang mempengaruhi perilaku konsumen
Satu perusahaan tidak mungkin lepas dari faktor-faktor
limgkungannya. Setiap perusahaan untuk memenuhi dan memuaskan
kebutuhhan konsumen dengan cara mengidentifikasikan faktor-faktor
xxxiv
lingkungan yang mempengaruuhi perilaku konsumen. Faktor-faktor
tersebut adalah :
a. Faktor Lingkungan Eksternal
1) Kebudayaan
Kebudayaan adalah sebagai kompleks simbol dan barang-
barang buatan manusia (artifact) yang diciptakan oleh masyarakat
tertentu dan diwariskan dari generasi yang satu ke generasi yang
lain. Sebagai faktor penentu (determinan) dan pengatur (regulator)
perilaku anggotanya. Dalam kenyatannya, perilaku manusia sangat
ditentukan oleh kebudayaan yang melingkupinya dan pengaruhnya
akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan atau
perkembangan jaman. Simbol tersebut dapat berupa sesuatu yang
tidak kasat mata atau maya (seperti: sikap, pendapat, kepercayaan,
nilai-nilai, bahasa, agama) atau sesuatu yang kasat mata (seperti :
peralatan, perumahan, produk, karya seni dan sebagainya).
Jadi, dalam kenyataannya memang banyak perilaku
manusia yang ditentukan oleh kebudayaan yang melingkupinya
dan pengaruhnya akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan
kemajuan atau perkembangan jaman dari masyarakat tersebut.
2) Kelas Sosial
Faktor sosio kebudayaan lain yang dapat mempengaruhi
pandangan dan tingkah laku pembeli adalah kelas sosial. Kelas
sosial adalah kelompok di dalam masyarakat yang relatif
xxxv
homogen dan bertahan lama yang tersusun dalam sebuah jenjang
serta anggota dalam setiap jenjang itu mempunyai atau memiliki
niat, minat, dan perilaku yang sama. (Kotler, 1996;233). Adanya
lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan
sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu dan ada
juga yang dengan sengaja disusun untuk mengejar suatu tujuan
bersama.
Namun di dalam masyarakat kita kelas sosial yang ada
dikelompokkan kedalam tiga golongan yaitu :
a) Golongan atas
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain : pengusaha-
pengusaha kaya, pejabat-pejabat tinggi
b) Golongan menengah
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain : karyawan
instansi pemerintah, pengusaha menengah.
c) Golongan rendah
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain : buruh-buruh
pabrik, pegawai rendah, dan pedagang kecil.
Penggolongan di atas terbentuk atas dasar pada tingkat
pendapatan, macam perumahan ataupun lokasi tempat tinggal.
Adanya lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat juga dapat
xxxvi
terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat
itu dan ada juga yang dengan sengaja disusun untuk mengejar
suatu tujuan bersama. Dan dalam kenyataannya, masing-masing
kelas mempunyai tingkat kebahagiaan sendiri-sendiri.
3) Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang menjadi
ukuran seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk
membentuk kepribadian dan perilakunya. (Swasta dan Handoko,
1987;69)
Kelompok referensi juga akan mempengaruhi perilaku
seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh
konsumen dalam bertingkahlaku. Termasuk kelompok referensi
ini, antara lain : serikat buruh, lingkungan tetangga dan
sebagainya.
4) Keluarga
Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
orang yang berhubungan melalui daerah, perkawinan, adopsi dan
tinggal bersama. (Engel. Blackwell, Miniard, 1994; 194).
Dalam keluarga masing-masing anggota dapat berbuat hal
yang berbeda untuk membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga
memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Tetapi sering juga
dijumpai bahwa keputusan untuk membeli dibuat bersama-sama
antara suami dan istri, kadang-kadang anak juga termasuk,
xxxvii
terutama untuk membeli kebutuhan keluarga yang digunakan
seluruh keluarga, seperti televisi, mebel, dan sebagainya.
b. Faktor Lingkungan Internal
1) Pengalaman
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan seseorang
dalam bertingkahlaku. Pengalaman dapat diperoleh dari semua
perbuatannya di masa lalu atau dapat pula dipelajari, sebab
dengan belajar seseorang akan dapat memperoleh pengalaman.
2) Kepribadian
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai pola sifat individu
yang dapat menentukan tanggapan untuk beritingkahlaku.
(Swasta dan Irawan, 1984; 112)
Adapun variabel-variabel yang dapat mengetahui
kepribadian seseorang adalah :
· Aktivitas
· Minat
· Opini
Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, ciri-ciri, sifat dari
tiap-tiap individu dan berkembang apabila bertemu atau
berhubungan dengan orang lain.
xxxviii
3) Sikap dan Kepercayaan
Sikap dan kepercayaan merupakan faktor yang ikut
mempengaruhi pandangan dan perilaku konsumen. Sikap akan
mempengaruhi kepercayaan dan sebaliknya kepercayaan akan
mempengaruhi sikap.
4) Konsep Diri
Faktor lain yang ikut menentukan tingkah laku pembeli
adalah konsep diri.
Konsep diri merupakan cara bagi seseorang untuk melihat
dirinya sendiri, dan pada saat yang sama mempunyai gambaran
tentang diri orang lain. (Swastha dan Irawan, 1984 ; 103)
5) Pengamatan
Pengamatan merupakan suatu proses dengan mana pembeli
menyadari dan menginterpretasikan aspek lingkungannya.
(Swastha dan Irawan, 1984 ; 103)
Dari definisi perilaku kosumen di atas, maka dapat diartikan
bahwa semua tindakan konsumen untuk mendapatkan produk termasuk
kedalam perilaku konsumen. Tindakan konsumen tersebut diantaranya
adalah menganalisis produk apakah sudah bermutu tinggi, apakah produk
sudah sesuai dengan manfaat yang ingin diperoleh, apakah harga produk
sesudah sesuai dengan kondisi keuangannya dan lain sebagainya.
Berhubungan dengan cara menganilisis produk di atas, maka
faktor harga mempunyai peran penting dalam pembelian produk. Dengan
xxxix
adanya harga, maka konsumen dituntut untuk peka atau tidak terhadap
harga tersebut. Bila konsumen peka terhadap harga, maka harga yang ada
menjadi masalah dan sebaliknya. Oleh karena itu dibawah ini disajikan
definisi tentang kepekaan karena bagaimananpun juga kepekaan (terhadap
harga) adalah bagian dari perilaku konsumen untuk mendapatkan suatu
produk.
B. Kepekaan terhadap harga
Kepekaan akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam pemeblian
suatu produk. Makin peka seseorang akan harga suatu produk, maka orang
tersebut akan semakin jeli dalam pembeliannya.
Kepekaan didefinsikan sebagai berikut :
- Mudah merasa, terangsang
- Mudah bergerak (dalam hal ini tentang neraca atau alat mekanis)
- Tidak lalai
- Mudah menerima atau meneruskan pengaruh
Dari kata dasar peka di atas dapat diterjemahkan bahwa bila seseorang
mudah merasa atau terangsang akan sesuatu, misalnya dalam penelitian ini,
seseorang yang sedang mendapat masukan tentang suatu produk baru (lewat
iklan TV, radio, dll) lalu orang tersebut langsung menanggapi dengan
pembelian produk tersebut, maka dapat dikatakan orang tersebut peka (dalam
hal ini sensitif terhadap produk yang baru).
xl
Dalam hal mudah bergerak tentang alat mekanis dan lain-lain
misalnya suatu alat yang sedang dioperasikan dengan seketika bisa menerima
perintah yang disampaikan dan memprosesnya lebih lanjut.
Tidak lalai dan mudah menerima atau meneruskan pengaruh dikatakan
sebagai peka karena seseorang yang misalnya telah diberi amanat atau pesan
selalu disampaikanlah pesan atau amanat tersebut pada yang berhak
menerima. Ketidaklalaian itu berarti orang tersebut peka terhadap pesan yang
telah diberikan kepadanya. Dan efek dari ketidaklalaian itu adalah
diteruskannya pesan yang telah diterima.
Sedangkan kepekaan adalah :
- hal peka, mudah bergerak
- kesanggupan bereaksi terhadap suatu keadaan
Senada dengan definisi tentang kepekaan diatas, dinyatakan bahwa
peka adalah mudah merasa, tidak lalai, dan memperhatikan reaksi seseorang
dalam pembelian meliputi kepekaan tentang harga produk, kualitas produk,
bentuk fisik produk, manfaat produk, dan lain sebagainya.
Ketika seseorang peka terhadap harga produk A, maka orang tersebut
akan membeli produk itu dengan hati-hati dan bisa jadi produk itu urung
untuk dibeli atau tidak jadi dibeli kalau harganya naik sedikit. Demikian
seterusnya, yang pada intinya kepekaan terhadap sesuatu akan menentukan
langkah selanjutnya yang akan ditempuh seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan pembeli terhadap harga
dalam penelitian ini diantaranya adalah persepsi terhadap pendapatan dan
xli
mutu produk. Berikut ini disajikan definisi masing-masing faktor yang
mempengaruhi kepekaan pembeli terhadap harga.
C. Persepsi terhadap pendapatan
Setiap individu pasti akan merasakan mengeluarkan (uang) untuk
mendapatkan sesuatu produk yang diinginkan. Dengan penghasilan atau
pendapatan yang ada, individu akan dapat memiliki produk sesuai
pendapatan/penghasilan yang dipunyai. Atau bisa juga memiliki produk yang
semula pendapatannya diperoleh dalam cara misalnya hutang atau meminjam
kepada pihak lain.
D. Mutu Produk
Mutu merupakan suatu hal yang sangat penting baik dipandang dari
sisi konsumen yang menginginkan kesempurnaan produk sesuai persepsinya
maupun dari sisi produsen dimana pengendalian mutu tidak dapat dipisah
dalam pengendalian atau pengembangan produk untuk mempertahankan dan
bahkan memperluas pemasaran produk. Mutu didefinisikan sebagai berikut :
“Kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya”. (Kotler, 1996; 279)
Dari pengertian di atas dapat dijabarkan bahwa mutu merupakan
faktor yang ada ada suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai
tinggi sesuai dengan maksud produk itu dibuat. Termasuk di dalam mutu
adalah daya tahan. Ketidaktergantungan pada produk lain, eksklusifitas,
xlii
kenyamanan, wujud luar, kehandalan, kemudahan pemeliharaan, perbaikan,
efek samping, dan lain sebagainya.
E. Pengaruh Persepsi Terhadap Pendapatan dan Mutu Produk Terhadap
Kepekaan Pembeli Terhadap Harga.
Berdasarkan uraian-uraian di atas tentang pengeluaran VS penghasilan
dan mutu atau kualitas, maka dapat dijelaskan hubungannya terhadap
kepekaan pembeli terhadap harga. Hubungan tersebut adalah sebagai berikut :
(Kotler, 1996 ; 126)
1. Persepsi terhadap pendapatan terhadap kepekaan harga
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut
semakin rendah dibandingkan total pendapatan.
2. Pengaruh mutu produk terhadap kepekaan harga
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut
dianggap memiliki kualitas, gengsi atau eksklusifitas lebih.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
Toko Garuda Tiga bediri pada tanggal 25 April 1995, dan berada di
Jalan Diponegoro Nomor 102 Wonogiri. Pada awal berdirinya Toko Garuda
Tiga hanya berupa toko kecil yang menjual peralatan atau onderdil kendaraan
xliii
serta kelengkapanya. Dalam perkembangannya ternyata Toko Garuda Tiga
sepi dari pembeli, sehingga pemilik toko memilih menutup usahanya.
Pada bulan Maret tahun 1997 pemilik toko berinisiatif untuk membuka
kembali tokonya dan mengganti bidang usahanya menjadi toko yang menjual
peralatan elektronik. Toko ini menyediakan berbagai macam peralatan
elektronik seperti antena TV, kipas angin, lampu, kabel dan lain sebagainya.
Karena pemilik toko kurang mempunyai pengetahuan tentang elektronik dan
juga semakin banyaknya persaingan dalam penjualan alat-alat elektronik Toko
Garuda Tiga mengalami kesulitan dalam perkembangan tokonya yang pada
akhirnya bangkrut.
Pada awal tahun 1999 Toko Garuda Tiga berganti menjadi mini market.
Pemilik toko berinisiatif mengganti usahanya menjadi mini market karena
lokasi toko dekat dengan sekolahan yaitu SMP Negeri 2 Wonogiri,
Puskesmas, dan juga pasar yang ada berada jauh dari lokasi toko. Toko
Garuda Tiga merupakan usaha dagang yang bergerak dibidang penjualan
barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat setempat.
Sehingga dengan berganti menjadi mini market dipandang bisa mempermudah
masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhannya.
Setelah Toko Garuda Tiga itu berganti menjadi sebuah mini market
ternyata toko tersebut dapat berkembang, terbukti dengan banyaknya pembeli
yang datang. Untuk membuat toko ini menjadi komplit diadakan penyesuaian
terhadap produk yang dibutuhkan pembeli. Misalnya suatu saat pembeli
membutuhkan produk X tetapi di toko belum tersedia, maka Toko Garuda
xliv
Tiga akan berusaha mencari produk tersebut dan segera menyediakannya.
Begitu seterusnya hingga barang-barang yang ada sekarang menjadi komplit.
Karena usaha pemilik toko yang keras, dalam waktu yang relatif cepat
Toko Garuda Tiga berkembang dari waktu ke waktu,ini terbukti dengan
tingkat penjualan yag senantiasa bertambah karena banyaknya barang-barang
dari agen yang masuk untuk memenuhi permintaan pembeli dan dilihat dari
pendapatan Toko Garuda Tiga yang semakin meningkat juga. Pada waktu
yang singkat pula Toko Garuda Tiga telah berhasil menjalin kerja sama
dengan banyak salesman-salesman produk, sehingga memudahkan
pembelanjaan atau mencari barang-barang untuk memenuhi kebutuhan toko.
Untuk dapat meningkatkan perkembangan toko tersebut, maka pemilik
toko berusaha juga untuk meningkatkan pelayanannya terhadap pembeli agar
mereka merasa puas berbelanja di Toko Garuda Tiga.
Dengan menambah tenaga kerja atau karyawan maka pelayanan di Toko
Garuda Tiga akan lebih baik. Jumlah karyawan yang dimiliki Toko Garuda
Tiga sampai saat ini ada 12 orang yang semuanya adalah perempuan, dan itu
sudah cukup untuk membatu kegiatan toko.
Sehingga dengan menjalin kerja sama dengan salesman produk dan
jumlah karyawan yang tersedia maka pemilik toko merasa cukup untuk dapat
mengembangkan usahanya.
B. Bidang Usaha dan Permodalan
xlv
Toko Garuda Tiga adalah toko mini market yang menjual berbagai
macam barang yang dibutuhkan sehari-hari oleh masyarakat setempat. Toko
tersebut bergerak di bidang usaha dagang yaitu jual beli secara tunai antara
pejual dan pembeli.
Modal yang diperoleh Toko Garuda Tiga berasal dari modal sendiri, dan
hutang dari bank. Dengan demikian modal yang didapat cukup banyak untuk
dapat membuat Toko Garuda Tiga menjadi besar seperti sekarang ini.
Toko tersebut mempunyai jam buka setiap hari Senin hingga Sabtu
mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan 20.30 WIB. Tetapi tidak menutup
kemungkinan jam buka lebih pagi lagi, karena menyesuaikan keinginan
pembeli, misalnya pembeli membutuhkan gas elpiji pagi-pagi lalu menelpon,
maka Toko Garuda Tiga akan segera membuka dan melayaninya.
Dalam usahanya, Toko Garuda Tiga juga berusaha mengetahui “musim”.
Musim disini misalnya pada bulan-bulan tertentu sedang banyak orang tua
memasukkan anaknya ke sekolah (SD, SMP, SMA) maka Toko Garuda Tiga
menyediakan alat-alat tulis atau alat-alat sekolah (seperti buku tulis, tas,
seragam, dan lain-lain). Atau bila sedang menghadapi hari raya, maka Toko
Garuda Tiga menyediakan parsel atau bingkisan.
Di Toko Garuda Tiga banyak dijual berbagai macam barang dagangan
dari barang yang tahan lama dan tidak tahan lama, barang dagangan di toko
tersebut sudah ada yang menyetori yaitu dari salesman-salesman produk. Toko
tersebut dalam memperoleh barang dagangan selain dari agen-agen sales juga
menjalin hubungan kerja sama dengan beberapa toko grosir didaerah
xlvi
Surakarta, dengan sistem pesanan. Dalam bidang usaha dagang yang di punyai
ini pemilik toko tersebut bertujuan untuk selalu mengembangkan dan
meningkatkan Toko Garuda Tiga menjadi lebih baik agar para konsumen atau
pembeli merasa puas, menjalin mitra usaha dengan toko grosir lain untuk
melengkapi dan memperbanyak barang-barang yang dibutuhkan serta untuk
memperoleh keuntungan.
C. Struktur Organisasi
Setiap organisasi seharusnya memiliki struktur organisasi yang
memungkinkan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab pada setiap
bagiannya. Struktur organisasi Toko Garuda Tiga dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi di Toko Garuda Tiga
Pimpinan
Wakil Pimpinan
Akuntansi dan Pembukuan
Kasir
Karyawan
xlvii
Keterangan :
1) Pimpinan membawahi semua elemen usaha. Dijabat oleh Ibu Adriyani,
Retnawati, SE, yang juga selaku pemilik Toko Garuda Tiga. Pimpinan
melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap bawahannya, yaitu
wakil pimpinan administrasi dan pembukuan, kasir, dan karyawan.
2) Wakil pimpinan bertugas membantu tugas-tugas pimpinan. Dijabat oleh
Ibu Tri Krisnawati, Amd yang juga adik Ibu Adriyani Retnawati, SE.
3) Administrasi dan pembukuan dilakukan oleh 2 orang. Bertugas untuk
melakukan semua administrasi Toko Garuda Tiga misalnya pembayaran
barang, penerimaan barang, pemesanan barang dan juga melakukan
kegiatan pembukuan.
4) Kasir berjumlah 3 orang. Bertugas menerima dan menghitung pembayaran
atas barang-barnag yang telah dibeli konsumen.
5) Karyawan bertugas melayani pembeli tentang suatu produk serta
membungkus barang menyerahkan barang yang telah dibayar kepada
konsumen atau pembeli.
Organisasi merupakan kesatuan yang memungkinkan masyarakat
mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai secara perseorangan. (Gibson,
1995 ; 7). Toko Garuda Tiga merupakan organisasi juga karena kegiatan yang
dilakukan secara bersama-sama dan tidak mungkin dilakukan sendiri.
Sedangkan tipe organisasi ada 3 yaitu : (Anoraga, 1997 ; 146)
a) Organisasi Garis / Lini
xlviii
Yaitu merupakan tipe organisasi tertua dan paling sederhana. Tugas-tugas
perencanaan, pengendalian, dan pengawasan berada di satu tangan yaitu
pimpinan.
b) Organisasi Garis dan Staf
Yaitu pada umumnya digunakan pada organisasi besar, daerah kerja luas,
dan bidang tugas beraneka ragam serta rumit.
c) Organisasi Fungsional
Yaitu organanisasi yang disusun berdasarkan sifat dan macam fungsi yang
harus dilaksanakan. Pada umumnya digunakan dalam perusahaan yang
pembidangan tugasnya dapat digariskan secara tegas.
Berdasarkan definisi tersebut diatas Toko Garuda Tiga menggunakan
organisasi tipe garis/lini, karena semua pengendalian, pengawasan, dan
perencanaan berada pada satu tangan yaitu pimpinan yang juga pemilik toko
Ibu Adriyani Retnawati, SE.
Adapun kelebihan menggunnakan organisasi tiper garis/lini in adalah :
1. Pimpinan dapat secara lansung mengawasi bawahannya.
2. Keputusan yang diambil akan lebih cepat.
3. Pengembangan dan motivasi yang lebih besar dari personil yang
bertanggungjawab.
4. Spesialisasi pekerjaan
Sedangkan kekurangan dari organisasi tipe garis/lini adalah :
1. Model ini hanya dapat diguunakan bila organisasi sedikit, bidang kerja
tidak banyak, dan daerah kerjanyapun tidak luas.
xlix
2. Tugas pimpinan bisa tercampur aduk merangkap sebagai pemilik juga.
3. Bila pimpinan ada kekeliruan, maka mengontrol adalah wakil, sedangkan
wakil pimpinan adalah keluarga sendiri yaitu adik, sehingga bisa jadi
kurang optimal dalam mengambil keputusan.
D. Kondisi Harga di Toko Garuda Tiga Wonogiri
Toko Garuda Tiga mempunyai kebijaksanaan sendiri dalam penentuan
harga. Toko Garuda tiga berani mematok harga yang relatif sama terhadap
harga-harga pengecer lainnya. Dalam hal ini sering tidaknya ada perubahan
harga juga dipengaruhi oleh karena adanya penentuan harga dari salesman-
salesman produk yang menjadi pemasok barang/produk pada Toko Garuda
Tiga. Karena dalam setiap pengambilan produk memungkinkan untuk para
salesman membuat perubahan harga, karena adanya faktor-faktor yang
mempengaruhi dalam pembuatan produk itu sendiri, mungkin karena adanya
pembelian bahan baku yang lebih tinggi atau mungkin juga adanya perubahan
musim pada pangsa pasar yang ada. Misalnya pada musim tahun ajaran baru
masuk sekolah, barang-barnag seperti tas, buku-buku, alat-alat tulis banyak
diminati para konsumen, ini yang bisa membuat para pemasar bersaing dalam
penentuan harga.
Dalam hal ini Toko Garuda Tiga tidak hanya mengedepankan persaingan
harga. Disini Toko Garuda Tiga mempunyai strategi tersendiri dalam usaha
menarik para konsumen untuk membeli produk-produk yang ada di Toko
Garuda Tiga. Misalnya dengan meningkatankan pelayanan di Toko Garuda
l
Tiga selain itu juga selalu menjaga kualitas/mutu produk yang ada di Toko
Garuda Tiga.
Dan strategi ini ternyata memang dapat diandalkan karena dilihat dari
adanya peningkatan jumlah pembeli setiap tahunnya sehingga otomatis akan
berpengaruh juga terhadap omzet penjualan (omzet penjualan menjadi
menigkatkan). Sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi para konsumen
terhadap harga di Toko Garuda Tiga adalah positif atau juga dapat dikatakan
baik.
BAB IV
ANALISIS DATA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEKAAN PEMBELI TERHADAP HARGA
DI TOKO GARUDA TIGA WONOGIRI
A. Gambaran Umum Responden
1. Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin digolongkan menjadi dua yaitu pria dan wanita.
Adapun hasil penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel IV.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Frekuensi %
Laki-laki
Wanita
38
62
38
62
Jumlah 100 100
Sumber: Data primer yang diolah
li
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 100 responden, yang
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 38 responden atau sebanyak 38%,
sedangkan sisanya adalah berjenis kelamin wanita. Sehingga jumlah
responden yang berkunjung di Toko Garuda Tiga Wonogiri lebih banyak
wanita daripada laki-laki. Hal ini bisa dimaklumi karena yang biasa
berbelanja dan sudah menjadi hal yang lumrah dalam belanja adalah kaum
wanita.
2. Usia Responden
Usia responden dari penelitian ini penulis pisahkan menjadi lima
kelompok umur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini !
Tabel IV.2 Usia Responden
Usia Responden Frekuensi %
Kurang dari 20 tahun
21 s/d 30 tahun
31 s/d 40 tahun
41 s/d 50 tahun
50 tahun ke atas
8
35
25
24
8
8
35
25
24
8
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer yang diolah
Dari data di atas dapat diketahui bahwa yang terbanyak
mengunjungi Toko Garuda Tiga Wonogiri adalah usia 21 tahun sampai
lii
dengan 30 tahun sebanyak 35 responden atau 35%, disusul dengan usia
antara 31 tahun sampai 40 tahun sebanyak 25 responden atau 25%,
kemudian usia antara 41 tahun sampai 50 tahun frekuensi sebanyak 24
responden atau 24%, dilanjutkan dengan usia kurang dari 20 tahun
sebanyak 8 responden atau 8%, dan terakhir usia lebih dari 50 tahun
sebanyak 8 responden atau 8%
3. Pendidikan Responden
Dari pengumpulan data, diperoleh informasi tentang tingkat
pendidikan responden sebagai berikut:
Tabel IV.3 Tingkat pendidikan Responden
Tingkat Pendidikan Frekuensi %
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Perguruan Tinggi
12
18
38
32
12
18
38
32
Jumlah 100 100
Sumber: Data primer yang diolah
Dari data di atas dapat disebutkan bahwa pengunjung Toko Garuda
Tiga Wonogiri paling banyak berpendidikan tamat SLTA, yaitu sebanyak
38 responden atau 38%. Diikuti responden berpendidikan perguruan
tinggi yaitu sebanyak 32 responden atau 32%, tamat SLTP sejumlah 28
responden atau 18% dan tamat SD sebanyak 12 responden atau 12%.
4. Jenis Pekerjaan Responden
liii
Jenis pekerjaan yang dimiliki responden disajikan pada tabel
dibawah berikut ini :
Tabel IV.4 Jenis pekerjaan Responden
Jenis Pekerjaan Frekuensi %
Pegawai Negeri
Pegawai swasta
Pedagang
Lain-lain
28
38
20
14
28
38
20
14
Jumlah 100 100
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pengunjung Toko Garuda
Tiga Wonogiri dilihat dari jenis pekerjaannya terbanyak adalah pegawai
swasta sebanyak 38 responden atau 38 %, diikuti dengan pegawai negeri
28 orang atau 28 %, lalu pedagang dengan jumlah 20 responden atau 20 %
dan lain-lain sejumlah 14 responden atau 14 %. Pedagang menduduki
urutan pertama diperkirakan penulis karena harga di Toko Garuda Tiga
terjangkau untuk dijual kembali.
5. Besar penghasilan Responden
Pada dasarnya pengunjung Toko Garuda Tiga Wonogiri
mempunyai penghasilan tetap per bulan. Karena itu penulis
mencantumkan penghasilan responden yang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel IV.5 Penghasilan Responden
Penghasilan per bulan Frekuensi %
liv
Kurang dari Rp. 100.000
Rp. 100.001 - Rp. 250.000
Rp. 250.001 - Rp. 500.000
Rp. 500.001 - Rp. 750.000
Rp. 750.001 - Rp. 1.000.000
Di atas Rp. 1.000.000
7
15
25
30
13
10
7
15
25
30
13
10
Jumlah 100 100
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penghasilan
terbanyak responden adalah antara Rp. 500.001 sampai Rp. 750.000
dengan jumlah 30 responden atau 30 %. Diikuti peghasilan antara
Rp. 250.001 sampai dengan Rp. 500.000 sebanyak 25 responden atau 25
%, lalu penghasilan antara Rp. 100.001 sampai Rp. 250.000 dengan 15
responden atau sebanyak 15 %. Kemudian responden berpenghasilan
antara Rp. 750.001 sampai Rp. 1.000.000 sejumlah 13 responden atau 13
%. Menyusul di belakangnya adalah responden berpenghasilan kurang
dari Rp. 100.000 sebanyak 7 responden atau 7 % dan terakhir di atas
Rp. 1.000.000 berjumlah 10 responden atau 10 %.
B. Pembahasan Masalah
1. Hasil Uji Validitas
Pada bagian ini akan dikemukakan hasil dari pembahasan masalah.
Terlebih dahulu akan disajikan hasil dari uji validitas dan reliabilitas
karena pembahasan ini juga berangkat dari hasil kuesioner yang telah diisi
lv
responden. Dalam penelitian ini penulis menyebar kuesioner sebanyak
100 angket yang dibagikan kepada responden di tempat penelitian, yaitu
Toko Garuda Tiga Wonogiri. Dari 100 angket tersebut semuanya dianggap
layak sebagai sampel penelitian. Hal ini telah dibuktikan dengan uji
validitas (kesahihan data) dan uji reliabilitas (kehandalan data). Hasil uji
validitas dapat dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel IV.6 Hasil Uji Validitas
Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
lvi
Persepsi terhadap pendapatan
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Mutu Produk
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
Pertanyaan 6
Kepekaan Terhadap Harga
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
0,7531
0,7735
0,8020
0,7848
0,7833
0,7704
0,6975
0,5833
0,6599
0,7829
0,7707
0,7900
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
0,195
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data yang diolah
Dari tabel uji validasi tersebut di atas, angka korelasi yang
diperoleh dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi, jika angka
korelasi yang diperoleh (r hitung) lebih besar daripada nilai tabel (r tabel),
maka hasil dinyatakan valid. Sebaliknya jika angka korelasi yang
diperoleh (r hitung) lebih kecil dari nilai tabel (r tabel) maka hasil tersebut
dinyatakan tidak valid.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Pada penelitian ini uji
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, yang
rumusnya (Arikunto, 1989:167):
lvii
a = úúû
ù
êêë
éúû
ùêë
é-
å2
2
Sx
Sj- 1
1)(kk
Keterangan :
a = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau test
Sj2 = varians butir test j = 1,2,…, k
Sx2 = varians total skor test
Berdasarkan nilai alpha yang dihasilkan dapat diketahui tingkat
keandalannya. Menurut Arikunto (1989:167) kategori dari tingkat atau
indeks nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut :
Internal Reliabilitas Kriteria
0,800 – 1,000 sangat tinggi
0,600 – 0,799 tinggi
0,400 – 0,599 cukup tinggi
0,200 – 0,399 Sangat rendah
Dari hasil uji reliabilitas (tertera dalam lampiran) dengan alpha
cronbanch untuk variabel X1 adalah sebesar 0,6772 dan variabel X2 adalah
sebesar 0,8096. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kehandalannya sangat
tinggi dan dapat dipercaya karena terletak pada indeks yang tinggi
Sehingga dengan demikian seluruh pertanyaan dalam kuesioner penelitian
ini dinyatakan reliabel untuk digunakan.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
lviii
Dari perhitungan analisis regresi berganda dengan bantuan
komputer diperoleh hasil seperti di bawah ini:
Tabel IV.7 Hasil Analisis Regresi Berganda
Variabel Koef. Regresi Std. Error t-hitung t-tabel Sig. T
x1 0,5073 1,10378 6,086 1,98 0,000
x2 0,1708 1,10378 4,010 1,98 0,001
Konstanta : 1,7315
Sumber : Data primer yang diolah
Dari tabel diatas dapat disusun fungsi persamaan regresi berganda sebagai
berikut :
Y = 1,7315 + 0,5073 X1 + 0,1708 X2
Persamaan regresi tersebut dapat diartikan :
a. Konstanta positif pada persamaan di atas menunjukkan bahwa jika
tidak ada variabel persepsi terhadap pendapatan dan mutu produk
maka konsumen tetap akan peka terhadap harga yang ditawarkan.
b. Koefisien regresi x1 bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa
persepsi terhadap pendapatan mempunyai pengaruh yang positif
terhadap kepekaan pembeli pada harga, dengan asumsi seluruh
variabel bebas lainnya tetap. Artinya, bahwa semakin tinggi persepsi
terhadap pendapatan seseorang, maka akan mengakibatkan semakin
tinggi pula kepekaan pembeli pada harga yang ditawarkan.
c. Koefisien regresi x2 bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa mutu
produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap kepekaan pembeli
lix
pada harga, dengan asumsi seluruh variabel bebas lainnya tetap.
Artinya, bahwa semakin tinggi mutu suatu produk, maka akan
mengakibatkan semakin tinggi pula kepekaan pembeli pada harga yang
ditawarkan pada produk tersebut.
d. Pengujian secara individu (t test)
Hasil dari uji hipotesa dengan uji t dapat dilihat pada tabel dibawah
sebagai berikut:
Tabel IV.8 Hasil Uji t
No Hipotesa Diterima atau ditolak
1 2
Ada pengaruh antara persepsi terhadap pendapatan dengan kepekaan pembeli pada harga. Ada pengaruh antara mutu produk dengan kepekaan pembeli pada harga.
Diterima
Diterima
Sumber: Data primer yang diolah
Keterangan:
1. Hasil Uji t pada X1 (variabel persepsi terhadap pendapatan) adalah
sebagai berikut:
Ho ; b1 = 0
Ha ; b1 ¹ 0
a 0,05 t 1/2 a uji dua sisi
df = n - k - 1
= 100 - 2 - 1 = 97
nilai t-hitung adalah sebesar 6,086 (pada lampiran v)
lx
Gambar 3
Uji t variabel persepsi terhadap pendapatan terhadap kepekaan pembeli pada harga
Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai t hitung > nilai
t tabel.(6,086 > 1,98), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang
berarti variabel persepsi terhadap pendapatan secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap kepekaan pembeli pada harga di Toko
Garuda Tiga Wonogiri.
2. Hasil uji t pada variabel X2 (variabel mutu produk) adalah:
Ho ; b2 = 0
Ha ; b2 ¹ 0
a 0,05 t1/2 a uji dua sisi
df = n - k - 1
= 100 - 2 - 1 = 97
Nilai t-hitung adalah sebesar 4,010 (pada lampiran v).
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
t – hitung t – hitung t – tabel 1,98 1,98
lxi
Gambar 4
Uji t variabel mutu produk terhadap kepekaan pembeli pada harga
Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai t hitung > nilai t tabel
(4,010 > 1,98), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti
variabel mutu produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kepekaan pembeli pada harga di Toko Garuda Tiga Wonogiri.
4. Pengujian Secara Serempak (F test)
Dari perhitungan komputer (tertera dalam lampiran) diperoleh nilai
F hitung sebesar 57,4280. Didapat dari:
R2 / k Fh =
(1 - R2) / (n - 1) 0,736302 / 2
= 57,4280 (1 - 0,736302) / (100 - 2 -1)
Sedangkan nilai F tabel (df 4,97 a = 0,05) sebesar 3,93. Terlihat
bahwa F hitung > F tabel seperti pada gambar di bawah ini:
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
t – hitung t – hitung t – tabel 1,98 1,98
lxii
Gambar 5 Hasil Uji F
Pada gambar di atas terlihat bahwa hasil F-hitung berada pada
daerah penolakan Ho, sehingga Ha diterima yang berarti bahwa variabel
pengeluaran versus penghasilan dan mutu secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap kepekaan pembeli pada harga di Toko
Garuda Tiga Wonogiri.
5. Analisis Korelasi
Analisis korelasi yaitu untuk mengetahui derajat hubungan antar
variabel dependen dengan variabel independen. Dalam hal ini untuk
mengetahui hubungan antara variabel X1 (persepsi terhadap pendapatan)
dengan variabel Y (kepekaan pembeli terhadap harga), dan antara variabel
X2 (mutu produk) dengan variabel Y (kepekaan pembeli terhadap harga).
Dari hasil perhitungan dapat dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel IV.9 Koefisien Korelasi antar Variabel
No Korelasi Koefisien
Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho
F – hitung F – hitung F – tabel 57,4280 57,4280
lxiii
1 2
Kepekaan Harga – Persepsi terhadap pendapatan Kepekaan Harga – Mutu Produk
0,683
0,606
Sumber: Hasil perhitungan dengan program spss
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hubungan variabel persepsi
terhadap pendapatan dengan variabel kepekaan terhadap harga, dalam hal
ini kepekaan pembeli terhadap harga, sebesar 0,683. Sedangkan variabel
mutu produk dengan variabel harga mempunyai hubungan sebesar 0,606.
Dari angka-angka tersebut dapat diketahui bahwa hubungan yang paling
erat antar variabel X dengan variabel Y adalah hubungan variabel persepsi
terhadap pendapatan dengan kepekaan terhadap harga.
Menurut Sugiyono (1997;216), untuk dapat memberikan
penafsiran terhadap koefisiensi korelasi yang ditemukan tersebut, maka
dapat berpedoman pada kriteria sebagai berikut:
Gambar IV.10 Pedoman Interprestasi Koefisiensi Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199
0,20 - 0,399
0,40 - 0,599
0,60 - 0,799
0,80 - 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, 1997; 216
4.2.7. Analisis Korelasi Berganda
lxiv
Analisis korelasi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan
antara variabel independen (variabel X1, X2) secara simultan terhadap
variabel dependen (variabel Y).
Berdasarkan data primer yang telah diolah komputer, maka dapat
diketahui bahwa nilai korelasi berganda adalah sebesar 0,7363. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel independen, yaitu persepsi terhadap
pendapatan dan mutu produk secara simultan mempunyai hubungan yang
kuat terhadap variabel kepekaan pembeli terhadap harga di Toko Garuda
Tiga Wonogiri.
4.2.8. Koefisien Penentuan
Koefisien penentuan digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan / kontribusi dari variabel bebas (X1, X2) terhadap naik
turunnya variabel terikat (variabel Y).
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat diketahui bahwa nilai
koefisien penentuan adalah sebesar 0,5421 atau 54,21 %. Hal ini berarti
variabel Y (kepekaan pembeli terhadap harga) dipengaruhi oleh variabel
X1, X2, (persepsi terhadap pendapatan dan mutu produk) sebesar 0,5421
atau 54,21 %, sedangkan sisanya sebesar 1 - 0, 5421 = 0,4579 atau 45,79
% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
lxv
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. Nitisemito, 1986, Marketing, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Amin Widjaja Tungga, 1993, Manajemen Mutu Terpadu, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta. Angel, Roger D. Blackwell, Paul W. Miniard, 1994, “Perilaku Konsumen”, Jilid
I Binarupa Aksara, Jakarta. Anton Dayan, 1983, “Pengantar Metode Statistik”, Jilid I, LP3ES, Jakarta. Basu Swastha dan Hani Handoko, 1987, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku
Konsumen, Liberty Yogyakarta.
lxvi
Basu Swastha dan Irawan, MBA, 1984, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Yogyakarta.
David W. Cravens,1988, Pemasaran Strategis, Penerbit Erlangga, Jakarta. Donald R. Couper dan C. William Emovy, 1997, Metodologi Penelitian Bisnis,
Jilid 1, Edisi V, Penerbit Erlangga, Jakarta. Feigenbaum,1992, Kendali Mutu Terpadu, Penerbit Erlangga, Jakarta. Juran JM, 1993, Kepemimpinan Mutu, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Kotler Philip, 1992, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan dan
Pengendalian, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler dan Gary Armstrong, 1996, “Dasar-dasar Pemasaran”, Penerbit
Prenhallindo, Jakarta. Kotler Philip, 1907, “Manajemen Pemasaran”, Penerbit Erlangga, Jakarta, Manullang M, 1986, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Penerbit Ghalia Indonesia,
Jakarta. Marzuki, 1995, “Metodologi Riset”, BPFE UII Yogyakarta. Masri Singarimba, 1995, “Metode Penelitian Survei”, Edisi Revisi, LP3ES,
Jakarta. Sadono Sukirno, 1996, Pengantar Teori Mikro Ekonomi, Penerbit Pt. Raja
Grapindo, Jakarta. Supranto. J, 1997, Statistik : “Teori dan Aplikasi”, Jilid I, Penerbit Erlangga,
Jakarta. Sufjan Assuari, 1993, Manajemen Produksi dan Operasi, LPFE UI, Jakarta. Sugiyono, 1999, Statistika Untuk Penelitian Suatu Pendeekatan Praktik, Penerbit
Bina Aksara, Jakarta. Suharsimi Arikunto, 1989, “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”,
Penerbit Bina Aksara, Jakarta. Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud RI, 1994,
“Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Perum balai Pustaka, Jilid I Binarupa Aksara, Jakarta.
lxvii
Kuesioner
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin : a. Pria
b. Wanita
4. Pekerjaan: a. PNS
b. Pegawai swasta
c. Pedagang
d. Mahasiswa
e. Lain-lain sebutkan
5. Pendidikan terakhir: a. Tidak tamat SD e. Tidak tamat SLTA
b. Tamat SD f. Tamat SLTA
c. Tidak tamat SLTP g. Tidak tamat PT
d. Tamat SLTP h. Tamat PT
6. Berapa penghasilan Anda dalam sebulan ?
a. Kurang dari Rp. 100.000
b. Rp. 100.001 – Rp. 250.000
c. Rp. 250.001 – Rp. 500.000
d. Rp. 500.001 – Rp. 750.000
e. Rp. 750.001 – Rp. 1.000.000
f. Diatas Rp. 1.000.000
B. Daftar Pertanyaan Persepsi tingkat pendapatan
1. Jumlah pengeluaran Anda lebih besar daripada penghasilan ?
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
lxviii
5. Sangat setuju
2. Jumlah pengeluaran Anda lebih kecil daripada penghasilan ?
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju
3. Barang-barang di Toko Garuda Tiga harganya terjangkau dengan
penghasilan Anda ?
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju
C. Daftar Pertanyaan Tentang Mutu produk
1. Dalam membeli produk, aspek ketahanan atau keawetan menjadi faktor
yang harus ada.
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju
2. Dalam membeli produk, faktor manfaat menjadi keutamaan.
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju
3. Produsen selalu memperhatikan keluhan dari pelanggan atau konsumen.
lxix
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju
4. Dalam pembelian produk tanggal/masa kadaluwarsa menjadi sangat
penting bagi Anda.
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju
5. Kemasan yang baik (tidak cacat, tidak peyok) menjadi keharusan dalam
membeli suatu produk.
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju
6. Ketentuan standar suatu produk (misalnya sesuai standar internasional
Indonesia) menjadi keharusan dalam kita membeli.
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju
D. Daftar Pertanyaan Tentang Kepekaan Pada Harga
1. Dalam pemilihan suatu produk, faktor harga menjadikan penentuan
pembelian.
1. Sangat tidak setuju
lxx
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju
2. Diskon suatu prroduk menarik perhatian Anda dalam pembelian.
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju
3. Dengan kupon undian suatu produk maka membuat Anda ingin membeli
produk tersebut.
1. Sangat tidak setuju
2. Tidak setuju
3. Ragu-ragu
4. Setuju
5. Sangat setuju
lxxi