analisis evaporator

Upload: vangeraldine

Post on 05-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    1/12

    BAB IV

    ANALISIS

    4.1. Analisis Percobaan

    Tujuan percobaan evaporator ini yaitu salah satunya mempelajari prinsip evaporasi

    keseluruhan serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses evaporasi tersebut. Seperti yang

    telah dijelaskan sebelumnya di subbab teori dasar, proses evaporasi dilakukan dengan cara

    memanaskan larutan hingga terjadi pemisahan antara pelarut dengan zat yang terlarut. Dalam

     percobaan ini, kami menggunakan fluida berupa air sebagai pelarut yang akan diuapkan dan

     steam sebagai fluida panas untuk menguapkan pelarut. Pemilihan air dikarenakan sifat air 

    yang tidak korosif, tidak beracun dan tidak berbahaya serta ketersediaan yang melimpah danmudah didapatkan.

    lat yang digunakan dalam percobaan ini adalah evaporator jenis climbing film.

    !vaporator jenis ini beroperasi pada keadaan vakum menggunakan vacuum pump. Vacuum

     pump  ini berfungsi untuk menarik udara dari sistem sehingga tercipta kondisi bertekanan

    rendah. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, salah satu faktor yang mempengaruhi laju

    evaporasi adalah tekanan sistem. "mumnya, semakin rendah tekanan sistem, maka akan laju

    evaporasi akan meningkat. #al ini dikarenakan uap air akan lebih mudah terbentuk pada

    tekanan yang rendah atau titik didih air akan menurun seiring dengan penurunan tekanan

    sistem. $leh karena itu, dalam percobaan evaporator ini, kami melakukan variasi tekanan

    sistem dengan menggunakan vacuum pump dengan variasi % mm#g, &%% mm#g dan '%%

    mm#g. Seperti yang ada pada tujuan percobaan yang kedua dari percobaan ini yaitu

    mengetahui pengaruh perubahan tekanan sistem terhadap laju evaporasi dalam sistem.

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sumber kalor yang digunakan untuk 

    menguapkan larutan adalah  steam. Steam  yang digunakan berada dalam kondisi jenuh

    sehingga perpindahan kalor dari steam ke air akan mengkondensasikan  steam  menjadi

    kondensat (fasa cair). Dalam percobaan ini, kami mengukur jumlah kondensat yang terbentuk 

    selama percobaan berlangsung. *emudian, larutan yang menerima kalor dari  steam  akan

    mengalami proses evaporasi sehingga terjadi pemisahan antara zat terlarut dengan pelarutnya,

    dalam hal ini air, menjadi larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat. #al ini dikarenakan

    zat terlarut yang memiliki titik didih yang jauh lebih besar dibandingkan dengan pelarutnnya

    (air).

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    2/12

    Selain dipengaruhi oleh tekanan operasi, laju evaporasi juga dipengaruhi salah

    satunya oleh jenis aliran sirkulasi alami dan sirkulasi paksa. Dalam percobaan ini,

     pengambilan data dilakukan pada dua kondisi aliran, yaitu aliran alami dan aliran paksa.

    Percobaan aliran alami dilakukan dengan cara membuka katup + dan disesuaikan bukaannya

    untuk mendapatkan maksimum  steady recirculation rate, yang dapat dibaca pada .

    Sedangkan, percobaan aliran paksa dilakukan dengan prosedur yang sama dengan percobaan

    aliran alami namun dengan perbedaan membuka katup /0 dan menyesuaikan bukaan katup +1

    dan + untuk dapat menghasilkan laju alir aliran yang diinginkan pada flo2meter.

    Data-data yang diambil dalam percobaan evaporatrr ini adalah P &, P', ', , 3&, 3', 3,

    T, T, T0, T4, t serta 5c. Pengambilan data ini didasarkan pada variasi nilai P &, yaitu %

    mm#g, &%% mm#g, dan '%% mm#g. Dalam percobaan ini, kami mengambil data-data percobaan tersebut setiap ' menit. Data-data yang diambil selama eksperimen akan

    digunakan untuk perhitungan laju evaporasi sehingga kita dapat mengetahui pengaruh

     perubahan tekanan sistem dan perubahan suhu terhadap laju evaporasi yang diukur sebagai

     parameter penting dalam proses evaporasi. +ontohnya, Pada percobaan & dan ' dibutuhkan

    data P&, P', T0, t, 3' untuk mengetahui hubungan tekanan sistem terhadap laju evaporasi.

    Dalam hal ini, kita mengambil dua variabel pembanding yaitu volume kondensat dan 2aktu

    dari tiap-tiap temperatur.

    4.2. Analisis Hasil Perhitungan

    Pada percobaan evaporator kali ini didapatkan beberapa parameter

    dan grafk yang akan dianalisis berdasarkan setiap tujuan dalam

    percobaan ini.

    4.2.1. Percobaan 1: Variasi Laju Evaporasi dengan Tekanan Sistem

    Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

    tekanan sistem terhadap laju evaporasi pada kondisi paksa dan juga

    kondisi sirkulasi alamiah. Pada pengolahan data bagian ini

    didapatkan bahwa L2 meningkat seiring dengan pertambahan waktu

    pada setiap tekanan. Tekanan sistem yang lebih tinggi, juga

    menghasilkan nilai L2 yang lebih tinggi juga. Perbedaan tekanan

    yang cukup besar menyebabkan driving force yang terjadi juga

    semakin besar. Berikut ini adalah tabel yang membandingkan

    peningkatan tekanan sistem terhadap laju evaporasi ratarata.

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    3/12

     Jenis Sirkuasi P1 !mm"g# E

    Sirkulasi Alami

    % 6,%&7'

    &%% ,4%4%

    '%% 6,041

    Sirkulasi Paksa

    % 6,'%1

    &%% 6,461%'%% 6,041

     Tabel diatas merupakan ringkasan pengolahan data mengenai

    pengaruh tekanan sistem terhadap laju evaporasi. !ecara teoritis

    seiring dengan meningkatnya tekanan sistem maka laju evaporasi

    "#$ akan semakin berkurang. %al ini dikarenakan semakin tinggi

    tekanan sistem maka konsentrasi air &asa dalam gas semakin

    semakin besar, mendekati kondisi kesetimbangan uapcair.

    'kibatnya semakin sulit air akan terevaporasi. Tetapi pada hasil

    percobaan terdapat keanehan yang diperlihatkan dengan naik

    turunnya lahu evaporasi.

    Pada percobaan sirkulasi alami didapatkan bahwa dengan

    kenaikan tekanan sistem maka laju evaporasi akan turun, namun

    pada saat tekanan mencapai 2(( mm%g laju evaporasi kembali

    naik. %al ini dapat disebabkan karena ketidak konsistenan )*dimana di set sebesar +.+ literjam. )* merupakan laju alir air, laju

    alir air ini tentu akan memperngaruhi laju evaporasi pada tekanan

    2(( mm%g dikhawatirkan nilai )* semakin besar sehingga jumlah

    air akan semakin banyak dan dengan jumlah steam yang sama

    maka steam akan sulit menguapkan air.

    Pada percobaan konveksi alamiah seharusnya juga didapatkan

    hasil yang sama yaitu penurunan laju evaporasi seiring dengankenaikan tekanan. Pada tekanan *(( mm%g ke 2(( mm%g terjadi

    penurunan. -amun pada tekanan ( mm%g ke *(( mm%g terdapat

    kenaikan yang cukup signifkan. %al ini dapat disebabkan karena

    belum stabilnya sistem pada saat kondisi ( mm%g karena

    perubahan tekanan dilakukan langsung.

    Perlu diketahui juga bahwa P* adalah tekanan sistem dan P2

    adalah tekanan dari steam. ari data pula terlihat bahwa saattekanan dari sistem "P*$ dinaikkan, maka P2 akan berkurang.

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    4/12

    Berkurangnya tekanan steam ini pula yang menyebabkan adanya

    penurunan laju evaporasi. %al ini disebabkan karena titik didih

    steam turun seiring berkurangnya tekanan dari steam tersebut.

    Berkurangnya tekanan dari steam juga menyebabkan penurunandari suhu steam itu sendiri. ari data pula dapat dilihat bahwa

    penurunan suhu steam lebih besar daripada penurunan titik didih air

    saat suhu diturunkan.

    Berdasarkan hukum termodinamika, tekanan dan suhu saling

    berpengaruh. /etika tekanan dinaikkan, maka suhu akan naik atau

    sebaliknya. alam percobaan ini, ketika tekanan steam turun, maka

    akan terjadi penurunan titik didih dari steam yang digunakan.

    Berdasarkan rumus 0

     E= K 1U 

     E∆T 

     E

     1ika nilai K 1 dan UE konstan, laju evaporasi akan semakin kecil

    karena nilai ∆T  E  akan semakin kecil saat tekanan diturunkan.

    Penurunan tekanan akan menurunkan kerja steam untuk

    mentrans&er panas. %al ini dapat diamati dari suhu keluar steam "T!$

    akan lebih tinggi pada tekanan system "P*$ yang rendah dibanding

     T!  pada P* yang lebih tinggi. !uhu keluar steam yang tinggi

    menunjukkan bahwa steam hanya mentrans&er sedikit energi pada

    tube evaporator.

    Pengaruh sirkulasi terhadap laju evaporasi dapat dilihat pada grafk

    dibawah ini

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    5/12

    ( ( *(( *( 2(( 2(.2(((

    .3(((

    .+(((

    .4(((

    +.((((

    +.2(((

    +.3(((

    +.+(((

    +.4(((

    5.((((

    # vs P

    'lami

    Paksa

    P

    #

    /etidak konsistenan penurunan laju evaporasi pada sirkulasi

    alami dan paksa juga berdampak pada ketidak konsistenan

    pengaruh jenis sirkulasi. !eharusnya sirkulasi paksa akan

    menghasilkan laju evaporasi yang semakin besar. %al ini

    disebabkan perpindahan panas pada sirkulasi paksa lebih baik

    daripada sirkulasi alami. Perpindahan panas pada sirkulasi paksa

    dibantu dengan pompa yang mengalirkan air lebih baik dan lebihbanyak sehingga gerakan gelembung ke atas akan semakin cepat

    dan mempunyai luas permukaan kontak yang lebih besar pula. %al

    ini akan menggerakan cairan dengan cepat pula sehingga waktu

    tinggal dalam daerah pemanasan cukup singkat dan perpindahan

    panas akan lebih baik.

    4.2.2. Percobaan 2: Variasi Laju Sirkuasi dan Evaporasi dengan

    Perbedaan Temperatur

    Pada percobaan ini didapatkan garik yang menghubungkan

    antara laju evaporasi "#$ dengan perbedaan suhu sistem dengan

    steam "6T#$. 7rafk tersebut menunjukkan bahwa semakin besar

    perbedaan suhu maka semakin besar pula laju evaporasi. !emakin

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    6/12

    besar perbedaan suhu, maka semakin besar energi panas yang

    ditrans&er oleh steam. Tentunya ini akan berdampak pada

    peningkatan laju evaporasi. %al ini sesuai dengan teori yang

    dicerminkan oleh persamaan berikut0

     E  E    T U  K  E 

     H Q E 

    ∆=

    =

    &

    8

    ( ) n E  E    T U    ∆∝

    ( )   &'

    +

    ∆=n

     E T  K  E 

    7rafk dibawah ini memperlihatkan pengaruh perbedaan suhu

    dengan laju evaporasi pada sirkulasi ilmiah dan juga paksa.

    *.( *.* *.* *.2 *.2 *.8 *.8 *.3 *.3 *. *.(.52

    (.53

    (.5+

    (.54

    (.4

    (.42

    (.43

    (.4+

    'lami

    Paksa

    log dT

    log #

    !ecara garis besar dapat dilihat bahwa kenaikan lajuevaporator terjadi dengan naiknya perbedaan suhu steam dengan

    suhu keluaran evaporator. !uhu keluaran air dari tube evaporator

    menunjukkan titik didihnya pada tekanan yang diuji pada

    percobaan.

    -amun secara teoritis, akan lebih besar laju evaporasi pada

    sirkulasi paksa karena sirkulasi paksa memberikan asupan kalor

    tambahan pada sistem melalui sirkulasi cairan jenuh "konsentrat$yang merupakan hasil pemisahan dari uap dari kolom evaporasi.

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    7/12

    !irkulasi ini memiliki suhu yang lebih tinggi daripada &eed. engan

    kalor yang dibawa oleh sirkulasi tersebut, evaporasi akan semakin

    cepat.

    4.2.3. Percobaan $: %embandingkan &eekonomisan untuk 

    Sirkuasi 'amia( dan Sirkuasi Paksa

    Percobaan ini digunakan untuk menentukan tingkat

    kekonomisam dari evaporator yang digunakan, baik melalui sirkulasi

    alamiah dan sirkulasi paksa. !ecara umum &aktor utama yang

    mempengaruhi keekonomisan sistem evaporator adalah banyaknya

    perlakuan yang diberikan. Tingkat kekonomisan evaporator juga dipengaruhi suhu

    umpan "dalam percobaan ini T$. 'pabila suhu umpan lebih rendah

    dari titik didih maka entalpi penguapan pemanas sebagian akan

    digunakan untuk proses pemanasan dan hanya sebagian sisanya

    yang digunakan untuk proses evaporasi itu sendiri, alam percobaan

    kali ini, suhu umpan lebih rendah dari titik didih, sehingga sebagian

    entalpi steam akan digunakan untuk beban pemanasan tersebut.

    ari pengolahan data yang telah dilakukan, dapat dilihatbahwa tingkat keekonomisan evaporator meningkat seiringnya

    pertambahan waktu, hal ini berlaku baik untuk sirkulasi alamiah

    ataupun sirkulasi paksa. %al ini disebabkan karena semakin tingginya

    tekanan maka akan semakinnya tinggi suhu umpan yang

    menyebabkan entalpi penguapan semakin lama semakin banyak

    yang benarbenar digunakan untuk evaporasi.ari pengolahan data untuk percobaan ini didapatkan sebuah

    grafk yang mengubungkan keekonomian dengan kenaikan tekanan

    sistem.

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    8/12

    ( ( *(( *( 2(( 2((.((

    *(((.((

    2(((.((

    8(((.((

    3(((.((

    (((.((

    +(((.((

    #c vs P

    'lami

    Paksa

    P

    #c

    ( ( *(( *( 2(( 2(8+((.((

    84((.((

    3(((.((

    32((.((

    33((.((

    3+((.((

    34((.((

    (((.((

    #c vs P

    'lami

    Paksa

    P

    #c

    !ecara teoritis kenaikan tekanan sistem akan memperbesar

    keekonomisan. /arena tekanan sistem akan memperbesar laju

    evaporasi yang akan mempengaaruhi nilai 9# . !esuai dengan

    persamaan, E

    C =

    W  E

    Q

    Pada percobaan ini terlihat bahwa nilai #c mengalami :uktuasi

    dimana seharusnya akan selalu naik. %al ini disebabkan karena tidak

    sempurnanya perpindahan panas yang terjadi dalam evaporator

    karena ketidak konsisten laju alir alir )*.

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    9/12

    !ecara teoritis nilai keekonomian sirkulasi paksa akan lebih

    besar dari sirlkulasi alami dikarenakan laju evaporator yang semakin

    besar dan perpindahan panas yang lebih baik yang terjadi pada

    evaporator. %al ini dapat disebkan karena nilai )8 yang selaluberubah atau tidak konsisten. -ilai keekonomian yang baik

    didapatkan pada tekanan 2(( mm%g yang menyatakan bahwa #c

    cenderung mempunyai nilai tertinggi untuk sirkulasi alami maupun

    sirkulasi paksa.

    'pabila dilihat dari grafk tersebut terlihat bahwa secara garis

    besar tingkat keekonomisan sirkulasi paksa lebih besar dibandingkan

    dengan sirkulasi alamiah. %al ini disebabkan karena pada sirkulasi

    paksa laju evaporator lebih tinggi sehingga pada evaporator terjadi

    perpindahan panas yang lebih baik dibandingkan pada sirkulasi

    alamiah. %asil yang didapatkan pada percobaan kali ini sesuai dengan

    teori yang ada dimana evaporator dengan sirkulasi paksa lebih efsien

    dibandingkan dengan evaporator menggunakan sirkulasi alami.

    4.2.4. Percobaan 4: %eng(itung )eraca Energi untuk Sirkuasi

    'amia( dan Paksa

    !ecara teoritis diketahui bahwa jumlah air di dalam umpan

    sama dengan jumlah air kondensat dan jumlah air di konsentrat. %al

    ini ditunjukkan dengan neraca massa 0

    C  E  F  W W W    +=

    dan neraca energi 0

     sC C  E  E  s F  F  QW W  H QW    .....   ++=+

    -amun, hasil yang didapat dalam percobaan tidak

    sepenuhnya sesuai dengan neraca massa dan energi di atas, tetapi

    terjadi penyimpangan yang ditunjukkan dengan kesalahan relati& 

    yang relati& besar. Baik untuk sirkulasi alami dan sirkulasi paksa nilai

    kesalahan relati& untuk neraca energi lebih besar dibandingkan

    dengan neraca massa. ari hasil perhitungan didapatkan hasil

    sebagai berikut0

    Sirku P ; ( mm%gC  E  F  W W W    +

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    10/12

    asi

    aami

     sC C  E  E  s F  F  QW W  H QW    .....   ++

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    11/12

    yang steady. *esalahan yang terjadi bisa diakibatkan dari kebocoran pipa terutama

     pada sambungan-sambungan pipa. #al ini ditemui pada saat melakukan praktikum,

    sehingga kondisi lantai terdapat air tetesan dan jumlah air yang bocor tersebut pasti

    akan memengaruhi neraca massa dan energi yang ada pada sistem. #al ini

    mengakibatkan sistem menjadi tidak dalam kondisi steady lagi. Penyebab lainnya

    mungkin disebabkan oleh kesulitan praktikan membaca nilai tekanan maupun

    temperatur yang tidak stabil atau kondisi tekanan sistem yang kurang stabil sehingga

    seringkali berubah dari pengesetan a2al. Padahal, tekanan ini diharapkan tetap

    konstan sehingga akan memberikan perbandingan yang lebih akurat.$leh karena itu,

     persamaan tersebut tidak dapat dipakai untuk menentukan neraca massa dan energi

    dalam sistem. *esalahan relatif energi yang besar ini juga bisa disebabkan oleh

    adanya panas yang hilang ke lingkungan. Selain itu, adanya kesalahan relatif dalam

    sistem juga bisa disebabkan pula oleh laju feed dan laju sirkulasi yang harus dijaga

    konstan. 9amun, pada kenyatannya nilainya tidak stabil.

    4.3. Analisis esalahan

    *ami menganalisa beberapa kesalahan yang mungkin dapat mempengaruhi hasil

     pengolahan yaitu sebagai berikut:• *eluaran kondensat  steam yang kontak dengan larutan pada #! shell and tube tidak 

    stabil (kadang cepat dan kadang lambat). #al ini dapat mengakibatkan tidak stabilnya

    nilai laju alir kondensat steam (Qc) yang tercatat oleh praktikan.

    • 3aju alir air pada (+4) tidak stabil yang menjadi salah satu bentuk ketidakpastian dan

    kesalahan dalam praktikum ini.

    • Pengukuran 2aktu yang kurang tepat

    • Pengaturan tekanan sistem yang dikontrol dengan pompa vakum tidak stabil dan

    membuat terkadang tekanan sistem berubah.

    • Pembacaan hasil pengukuran yang tidak akurat dikarenakan skala yang tidak jelas dan

    kesalahan paralaks. #al ini kemungkinan besar terjadi pada saat membaca skala volume

     pada gelas beaker atau tabung kondensat

    • 'sumsi bahwa steam dari keluaran shell evaporator adalah saturated

    li

  • 8/15/2019 Analisis Evaporator

    12/12

    cenderung konstan pada semua variasi yang dilakukan pada

    percobaan. engan kondisi masukan steam yang tidak divariasikan

    "relati& konstan sepanjang percobaan berlangsung$ maka keluaran

    seharusnya memiliki laju cairan yang bervariasi pula bila keluarannyamasih berada pada titik didihnya. Pernyataan ini didukung dengan laju

    steam tetap, tetapi energi yang ditrans&er ke evaporator bervariasi.

     1ika asumsi keluaran steam masih berada pada titik didih, maka

    seharusnya masih ada keluaran yang ber&asa uap dan mengurangi

    &raksi cairan pada keluaran steam. Berdasarkan alasan ini maka suhu

    keluaran steam tidak bisa ditentukan dari steam table dengan

    mengacu pada tekanan jenuhnya.