teori evaporator

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komponen AC mobil ada banyak macam dan fungsinya masing- masing, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang salah satu fungsi komponen utama ac mobil yaitu Evaporator. Evaporator adalah alat yang banyak digunakan dalam industri kimia untuk memekatkan suatu larutan. Terdapat banyak tipe evaporator yang dapat digunakan dalam industri kimia. Umumnya evaporator dioperasikan pada kondisi vakum untuk menurunkan temperatur didih larutan. Cara lain untuk menurunkan temperatur didih larutan adalah dengan mengalirkan gas inert (udara) panas yang berfungsi untuk menurunkan tekanan parsial uap, sehingga menurunkan temperatur didih larutan. Hal ini menggantikan prinsip evaporasi secara vakum yang memungkinkan penguapan dengan temperatur rendah. Namun sistem vakum memerlukan biaya tinggi, ada cara lain untuk menurunkan temperatur penguapan yaitu dengan cara menurunkan tekanan parsial uap air didalam fase gas dengan cara pengaliran udara. Untuk memekatkan larutan yang peka terhadap panas diperlukan alat dengan waktu kontak yang singkat dan pemanasan dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi, dalam hal ini digunakan falling film evaporator. Karena waktu kontak sangat pendek cairan tidak mengalami pemanasan berlebihan selama mengalir melalui evaporatorserta 1

Upload: anonymous-etsfts2ikh

Post on 10-Jul-2016

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: teori evaporator

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komponen AC mobil ada banyak macam dan fungsinya masing-masing, pada

kesempatan kali ini saya akan membahas tentang salah satu fungsi komponen utama ac mobil

yaitu Evaporator. Evaporator adalah alat yang banyak digunakan dalam industri kimia untuk

memekatkan suatu larutan. Terdapat banyak tipe evaporator yang dapat digunakan dalam

industri kimia. Umumnya evaporator dioperasikan pada kondisi vakum untuk menurunkan

temperatur didih larutan. Cara lain untuk menurunkan temperatur didih larutan adalah

dengan mengalirkan gas inert (udara) panas yang berfungsi untuk menurunkan tekanan

parsial uap, sehingga menurunkan temperatur didih larutan.

Hal ini menggantikan prinsip evaporasi secara vakum yang memungkinkan

penguapan dengan temperatur rendah. Namun sistem vakum memerlukan biaya tinggi, ada

cara lain untuk menurunkan temperatur penguapan yaitu dengan cara menurunkan tekanan

parsial uap air didalam fase gas dengan cara pengaliran udara. Untuk memekatkan larutan

yang peka terhadap panas diperlukan alat dengan waktu kontak yang singkat dan pemanasan

dengan temperatur yang tidak terlalu tinggi, dalam hal ini digunakan falling film evaporator.

Karena waktu kontak sangat pendek cairan tidak mengalami pemanasan berlebihan

selama mengalir melalui evaporatorserta dibutuhkan driving forceperbedaan temperatur yang

rendah, dengan pressure dropyang rendah. Falling film evaporatormemiliki waktu tertahan

yang pendek, dan menggunakan gaya gravitasi untuk mengalirkan liquida yang masuk

melalui pipa. Falling film evaporatorkurang peka terhadap padatan, tetapi lebih peka terhadap

liquida yang melewati pipa. Pada umumnya umpan masuk pada bagian atas dari kolom

melewati tube yang sudah dipanaskan dengan steam. Selanjutnya umpan mengalir dengan

membentuk pola film yang tipis.

1

Page 2: teori evaporator

B.Ru mu s an M asa l ah

Aga r menga rah pada t u juan yang he ndak d i c apa i , m aka kam i t u l i s

rumusan masalah sebagai berikut:

1 . Apa fungs i da r i e vavo ra to r

2. Sebutkan jenis-jenis evavorator

3. Jelaskan cara kerja evavorator

4. Bagaimana cara mendiagnosadan terapai evavorator

C. Tujan

Berdas a rkan rum usa n mas a l ah d i a t a s maka t u juan ya ng ing in

d i cpa i da r i penu l i s an m aka l ah in i a da l a h :

1 . Me nge ta hu i apa fungs i da r i evavo ra to r

2 . Me nge ta hu i jenis-jenis evavorator

3 . Me nge ta hu i cara kerja evavorator

4 . Me nge ta hu i cara mendiagnosadan terapai evavorator

2

Page 3: teori evaporator

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EVAPORATOR

Evaporator adalah alat yang berfungsi sebagai penyalur dingin pada kabin mobil anda

setelah menerima proses pengembunan gas pendingin freon dari fungsi kerja ekspansi, bila

kita ilustrasikan pada tubuh manusia evaporator adalah "paru-paru" yang menghantarkan

udara yang baik untuk tubuh "dingin pada kabin kendaraan. Pemahaman banyak orang

mengatakan evaporator adalah cooling coil, tetapi perlu diketahui sebenarnya di dalam

evaporator juga terdapat beberapa komponen lagi yang kesemuanya itu saling berkaitan satu

dengan lainnya, beberapa komponen didalam evaporator yaitu: Cooling Coil (koil pendingin),

Blower (kipas), Expansi Valve (katup ekspansi), Sensor Thermostat (pengatur suhu) dan Box

Evaporator (tempat evaporator). komponen-komponen inilah yang menjadi perlengkap fungsi

evaporator dengan cooling coil adalah sebagai tombak utamanya.

Letak evaporator umumnya pada kabin mobil terbagi menjadi dua bagian letak dan

kegunaan, untuk Single Blower berada di dalam dashboard (dasbor) dan ada pula yang

terletak di bawah dasbor (untuk evaporator model Hang ON). Sedangkan Double Blower bisa

terletak di langit-langit kabin atau didalam dinding kursi belakang, yang mana semua

pemasangannya tergantung jenis mobil masing-masing dan oleh pabrikan mobil itu sendiri.

sedangkan mobil station (double kabin) atau mobil dengan cc besar umumnya menggunakan

double blower. Sistem kerja evaporator adalah suatu rangkaian kerja menyalurkan dingin

yang di proses dari cooling coil dan katup ekspansi dan ditiupkan oleh blower melalui kisi-

kisi angin pada kabin mobil serta sensor thermostat sebagai alat pengatur suhu udara dingin,

Sehingga anda yang berada dalam kabin merasakan sejuk dan dingin saat kendaraan

dihidupkan. Perhatikan gambar cooling coil, disitu terdapat jaringan pipa terstruktur dan

diapit oleh kisi-kisi kawat kecil yang berfungsi sebagai penghantar dingin juga jalur udara

untuk tiupan angin blower, nah apabila kisi-kisi ini terhalang debu atau kotoran maka angin

blower tidak kencang dan dingin yang dihasilkan tidak maksimal. Maka sebaiknya perlu

perawatan rutin Service atau cuci ac mobil.

3

Page 4: teori evaporator

Sistem kerja evaporator adalah suatu rangkaian kerja menyalurkan dingin yang di

proses dari cooling coil dan katup ekspansi dan ditiupkan oleh blower melalui kisi-kisi angin

pada kabin mobil serta sensor thermostat sebagai alat pengatur suhu udara dingin, Sehingga

anda yang berada dalam kabin merasakan sejuk dan dingin saat kendaraan dihidupkan.

Perhatikan gambar cooling coil, disitu terdapat jaringan pipa terstruktur dan diapit

oleh kisi-kisi kawat kecil yang berfungsi sebagai penghantar dingin juga jalur udara untuk

tiupan angin blower, nah apabila kisi-kisi ini terhalang debu atau kotoran maka angin blower

tidak kencang dan dingin yang dihasilkan tidak maksimal. Maka sebaiknya perlu perawatan

rutin Service atau cuci ac mobil.

Evaporator saat ini diproduksi menggunakan bahan alumunium yang seperti kita

ketahui bahwa alumunium adalah bahan yang baik sebagai penghantar suhu, akan tetapi

kelemahannya bahan alumunium lebih mudah keropos dari bahan lainnya seperti tembaga

yang jauh lebih awet. karena itu faktor usia pemakaian dan perawatan serta pemahaman akan

ac mobil perlu anda ketahui agar mudah merawatnya.

Beberapa tips perawatan dari saya adalah gunakan selalu ac mobil anda, agar sirkulasi

aliran gas freon tidak mengendap pada cooling coil (evaporator), alasannya sederhana prinsip

kerja ac mobil adalah sirkulasi aliran udara dan gas pendingin freon, maka ac mobil yang

jarang digunakan akan mengakibatkan gas freon mengendap serta memuai dan membuat

cooling coil ac mobil anda cepat keropos kemudian mudah bocor.

Juga penting jangan merokok didalam kabin mobil, karena asap rokok juga dapat

membuat cooling coil keropos.

4

Page 5: teori evaporator

B. FUNGSI EVAVORATOR

Evaporator merupakan alat yang berfungsi untuk mengekstrak suatu bahan dengan

pelarut polar maupun non polar sehingga dihasilkan ekstrak murni dari bahan tersebut.

Prinsip alat ini yaitu menguapkan pelarut polar atau non polar yang diletakkan dalam labu

sehingga menyisakan ekstrak. Evaporator terdiri dari rangkaian alat-alat yaitu:

Labu ekstrak : tempat  untuk hasil ekstraksi

Labu Pelarut : tempat untuk pelarut

Pompa Vacum  : untuk menarik udara

Water Bath : untuk memanaskan air

Kondensor : untuk mendinginkan uap pelarut

Mula-mula periksa air yang ada dalam styroform, masukkan aerator dan es batu ke

dalamnya, setelah itu isi air dalam water bath. Pasang labu ekstrak dan labu pelarut  dan tekan

alat sehingga labu pelarut menyentuh air dalam water bath. Nyalakan aerator dalam

styroform, labu pelarut, water bath dan pompa vacum dengan menancapkan masing-masing

kabel ke stop kontak. Setelah semua kabel terpasang proses ekstraksi dapat berlangsung.

Proses ekstraksi akan selesai jika semua pelarut menguap dan diperoleh ekstrak murni

dalam labu ekstrak. Kemudian matikan tombol speed, dan cabut kabel aerator, labu pelarut,

water bath, dan pompa vacum yang berhubungan dengan evaporator. Setelah itu, ekstrak

yang terdapat di dalam labu diambil dengan cara dikerik dan hasilnya dimasukkan ke dalam

botol ekstrak. Untuk selanjutnya labu ekstrak yang telah digunakan tersebut dibersihkan

dengan dicuci sampai bersih dan disimpan di tempat yang aman untuk menhindari kerusakan

5

Page 6: teori evaporator

alat. Untuk pemeliharaannya, setelah mengekstrak suatu bahan maka alat dibersihkan dengan

cara mengevaporasi akuades agar kondisi evaporator bersih kembali.

C. PRINSIP KERJA EVAPORATOR

Prinsip kerja pemekatan larutan dengan evaporasi didasarkan pada perbedaan titik

didih yang sangat besar antara zat-zat yang yang terlarut dengan pelarutnya. Pada industri

susu, titik didih normal air (sebagai pelarut susu) 100°C, sedang padatan susu praktis tidak

bisa menguap. Jadi, dengan menguapnya air dan tidak menguapnya padatan, akan diperoleh

larutan yang makin pekat. Perlu diperhatikan bahwa titik didih cairan murni dipengaruhi oleh

tekanan. Makin tinggi tekanan, maka titik didih juga semakin tinggi.

Titik didih larutan yang mengandung zat yang sulit menguap akan tergantung pada

tekanan dan kadar zat tersebut. Pada tekanan yang sama, makin tinggi kadar zat, makin tinggi

titik didih Iarutannya. Beda antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murninya

disebut kenaikkan titik didih (boillng point rise). Gambar dibawah merupakan contoh kurva

titik didih larutan NaOH dalam air. Evaporasi bisa dijalankan pada suhu Iebih rendah dan

titik didih normal, dengan cara beroperas pada tekanan lebih rendah dan 1 atm(tekanan

vakum). ada dua keuntungan operasi penguapan pada suhu lebih rendah, yaitu:

1. mencegah perusakkan susu, dan

2. penghematan energi dengan memanfaatkan uap yang terbentuk sebagai pemanas.

Dalam evaporator, terjadi 3 proses penting yangbelangsun yaitu:

1. Transfer panas

2. Penguapan (transfer massa)

3. Pemisahan uap dan yang berlangsung simultan, yaitu:

6

Page 7: teori evaporator

Penguapan umumnya berlangsung cepat, sehingga tidak mengontrol kecepatan

keseluruhan proses. Penguapan cairan pada evaporator ukuran standar sudah dirancang oleh

manufacturer sedemikian rupa sehingga untukjumlah penguapan dalam evaporator tersebut,

pemisahan uap-cairan sudah bisa berjalan dengan balk. Jadi untuk perhitungan/perancangan

evaporator (bentuk standar), yang perlu diperhatikan hanyalah kecepatan transfer panasnya.

Untuk perhitungan kecepatan transfer panas, diperlukan hitungan neraca massa dan neraca

panas.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan evaporator antara lain:

1. Makin cepat gerakan fluida dalam evaporator, makin besar nilai koefisien transfer

panas, sehingga kecepatan transfer panasnya juga semakin tinggi.

2. Kadar zat terlarut makin tinggi, biasanya viskositas larutan semakin tinggi. Hal ini

mengakibatkan koefisien transfer massa menurun sehingga memperlambat transfer

panas. Disamping itu, jika kekentalan makin tinggi, kadar lokal padatan disuatu titik

dalam evaporator bisa terlalu tinggi sehingga dapat mengakibatkan kerusakan padatan

(jika padatan sensitif terhadap panas), atau pemadatan lokal.

3. Pada evaporator dengan konveksi alami (naturalconvection) dimana gerak fluida

diakibatkan oleh beda suhu, maka koefisien transfer panas dipengaruhi oleh beda

suhu. Semakin besar semakin tinggi nilal koefisien transfer panas.

4. Gerakan yang balk dan fluida perlu dijaga. Gerakan fluida selain akan meningkatkan

transfer panas, juga dapat mencegah terjadinya konsentrasi atau suhu lokal yang

terlalu tmnggi, yang bisa mengakibatkan kerusakan padatan atau pemadatan.

5. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya endapan perlu dicegah.

6. Untuk bahan yang sensitif terhadap panas (mudah rusak pada suhu tinggm), maka

suhu evaporasm dmusahakan rendah dengan cara menurunkan tekanan operasi.

Disamping itu, waktu tinggal bahan dalam evaporator dijaga jangan terlalu lama.

7. Energi terbesar pada evaporator adalah untuk penguapan (panas penguapan nilainya

sangat besar dibandingkan dengan panas sensibelnya, misal: panas penguapan air ~

540 cal/g), sehingga usaha-usaha penghematan panas perlu dilakukan. Salah satu

caranya adalah dengan memanfaatkan uap yang timbul sebagai pemanas evaporator.

7

Page 8: teori evaporator

D. JENIS-JENIS EVAPORATOR

Dalam bagian ini akan dibahas skema peralatan evaporasi dan prinsip kerja

evaporator serta beberapa kelebihan dan kekurangan masing

1. Horizontal Tube Evaporator.

Alat ini merupakan evaporator yang paling klasik banyak digunakan untuk keperluan

keperluan kecil dengan teknologi sederhana.:

a. Tidak memberikan kondisi untuk terjadinya sirkulasi/aliran cairan, sehingga koefisien

transfer panas rendah yang menjadikan perpindahan panas tidak efisien.

b. Pengendapan kerak terjadi diluar pipa, sehingga sulit untuk dibersihkan. Konstruksi

alat harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bundel pipa bisa dikeluarkan

untuk dibersihkan.

2. Basket Evaporator

a. Sirkulasi/aliran cairan bisa berjalan dengan panas akibat konveksi alami (natural

convection) besar, menjadikan transfer panas cukup efisien. Sirkulasi aliran terjadi secara

alami (natural circulation) karena adanya beda antara cairan yang berada diluar pipa

dengan cairan yang ada didalam pipa prinsip kerja berbagal masing-masing. klasik dan

sederhana. Evaporator keperluan keperluan kecil dengan teknologi sederhana. terjadinya

sirkulasi/aliran cairan, sehingganas perpindahan panas tidak efisien.

b. Pengendapan kerak terjadi didalam pipa, sehingga Iebih mudah untuk dibersihkan.

3. Standard Vertical-Tube Evaporator

8

Page 9: teori evaporator

Pada alat ini, cairan mengalir dalam pipa sedangkan steam pemanas mengalir dalam

shell. Cairan dalam tabung mendidih, uap yang timbul bergerak keatas dengan membawa

cairan. Sirkulasi aliran dalam pipa terjadi karena beda rapat massa yang terjadi karena

perbedaan fasa acampuran uap-cair) dengan yang diluar pipa (cair). Diatas pipa terdapat

ruang uap yang berfungsi untuk memisahkan cairan dengan uap. Uap akan menuju lubang

pengeluaran diatas, sedangkan cairan jatuh kebawah melewati saluran ada ditengah bejana,

dan kembali bersirkulasi masuk pipa (natural convection) berjalan baik sehingga transfer

panas Iebih efisien. Kerak dan endapan terbentuk didalam pipa, sehingga Iebih mudah untuk

dibersihkan. Adanya sirkulasi menyebabkan cairan berkali ini kurang baik untuk bahan susu,

juice dan berbagai dairy product.

4. Long Tube Vertical Evaporator

Untuk memperbesar kecepatan sirkulasi cairan dengan harapan koefisien perpindahan panas

makin tinggi, pipa-pipa transfer panas dibuat lebih panjang Aliran cairan, setelah masuk

ruang uap untuk dipisahkan dengan uap yang terbentuk, kembali kebawah melalui pipa diluar

evaporator.’

Keuntungan : Koefisien transfer panas karena sirkulasi alami (natural circulation) lebih

besar, sehingga transfer panas bisa lebih efisien.

Kerugian : Jumlah cairan yang menguap setiap passsangat besar (karena pipa

panjang) sehingga konsentrasi lokal dimulut pipa cairan dalam evaporator tidak homogen,

karena adanya perbedaan suhu dan ulasi berkali-kali kontak dengan permukaan pemanas.

konsentrasi padatan local gel pada pipa, sehingga bisa mengganggu sirkulasi aliran.

5. Vertical Tube Evaporator with Forced Circulation

Sirkulasi cairan untuk memperbesar koefisien transfer panas dibantu dengan pompa.

Perpindahan panas terjadi karena konveksi paksa (forcedconvection) sehingga koefisien

transfer panas bisa lebih tinggi. Disamping sirkulasi besar, maka penyumbatan aliran oleh

pompa. Pipa tidak terlalu panjang. Sirkulasi berjalan cepat, sehingga larutan dalam

evaporator lebih homogen. Adanya pompa yang menjadi satu dengan evaporator membuat

alat lokal). Hal ini dapat menyebabkan kristalisasi/pembentukan ical itu, karena arus

penyumbatan-penyumbatan dalam pipa bisa diatasi oleh porator ini lebih mahal (baik biaya

pembelian maupun biaya operasinya). Karena aliran keluar pipa cepat, maka pemisahan uap

dalam ruang uap menjadi Iebih sulit, sehingga diperlukan baffle,yang Iebih balk dan ruang

pemisah yang Iebih besar.

9

Page 10: teori evaporator

6. Falling Film Evaporator

Dalam falling film evaporator, cairan mengalir kebawah membentuk film disekeliling

dinding dalam pipa. Aliran disebabkan oleh gaya berat dan gesekan uap. Uap yang terbentuk

bergerak kebawah adanya gaya gravitasi (bandingkan dengan natural convection evaporato

permukaan pemanasan jauh Iebih besar dibandingkan dengan volume cairan dalam

evaporator. Hal perusakan bahan belum banyak terjadi karena waktu tinggal yang kecil

(volume cairan dalam evaporator kecil). Kapasitas alat Pembahasan lebih detil tentang alat

beberapa jenis falllng film maupun rising film evaporatordapat dilihat pada gambar-gambar

dibawah.

9. Agitated Film Evaporator

Evaporator berbentuk tabung (shell) vertikal atau horizontal, dengan pemanas diluar

tabung. Pada sumbu tabung terdapat batang yang dapat diputar, yang dilengkapi dengan sirip-

sirip. Pada verticalagftatedfllm evaporator, saat batang berputar, cairan bergerak kebawah

akan terlempar ketepi tabung (bagian panas) karena putaran sirip. Cairan ditepi tabung akan

terpental kembali ketengah tabung. Pada bagian atas tabung disediakan ruang untuk

pemisahan uap cairan.

Agitated film evaporator dirancang untuk larutan yang sangat kental (viskositas

tinggi) atau untuk memproduksi padatan. Problem penyumbatan dan konsentrasi loca

operasinya tinggi (karena perlu tenaga pengadukan).

10. Direct Contact Evaporator

Koefisien transfer panas sangat besar. Ruang didalam tabung ditengah berfungsi

untuk pembakaran. Evaporator ini digunakan untuk cairan yang sangat kental bahkan sluriy.

Pemakalan panas kembali sulit dilakukan.

11. Stirred, Discontinuous Evaporator

Evaporator jenis ini digunakan untuk mengiapkan larutan dengan viskositas tinggi

atau bahkan pasta atau pulpy. Pemanas dapat dialirkan dalam koil (internal heating), jaket

pada shell (external heating) (sumber: Sattler and Feindt, 1995, Thermal Separation

Processes).

Pemilihan jenis evaporator setidak-tidaknya harus memperhatikan factor-faktor berikut:

10

Page 11: teori evaporator

a. Kapasitas produksi yang disyaratkan (throughput requirea)

b. Viskositas umpan dan kenaikkan viskositas selama penguapan

c. Produk yang diinginkan: padatan, slurry atau larutan

d. Sensitivitas bahan/produk terhadap panas

e. Apakah larutan yang diproses

f. Apakah larutan yang diproses fouling (menimbulkan kerak) atau non-foullng.

g. Apakah harus dilakukan pemanasan langsung (direct heating)

E. PENGHEMATAN ENERGI PADA SISTIM EVAPORASI

Penghematan panas pada sistim evaporasi dapat dilakukan dengan dua cara :

a. Menggunakan beberapa evaporator yang disusun sen (multi effect evaporators).

b. Rekompresi Uap (Vapor recompression).

Pada prinsipnya beberapa evaporator tersusun sen dan terhubung satu dengan yang

lain, tetapi masing-masing beroperasi pada tekanan yang berbeda. Pada efek terakhir, vapor

line dihubungkan dengan sistim vakum, yang bisa berupa condenser dengan pompa vakum

atau jet ejector(pada gambar diatas digunakan ejector). Untuk penguapan sampai konsentrasi

yang sama dengan kadar umpan yang sama, penggunaan tri/e effect evaporator, dapat

menghemat steam sampal 2/3-nya dibandingkan jika digunakan evaporator tunggal. (Catatan:

Kebutuhan steam pada triole effect evaporator 1/3 x kebutuhan steam untuk evaporator

tunggal).

Keuntungan dan kerugian penggunaan muItiIe effect evaporatot

- Keuntungan biaya operasi lebih murah (penghematan steam).

kerugian penggunaan muItiIe effect evaporatot yaitu :

- Biaya investasi lebih tinggi (karena perlu membeli lebih banyak evaporator dan sistim

pemvakumannya, pompa dan lain-lain)

- Operasi dan pengendaliannya lebih sulit.

Berdasarkan cara pengumpanannya, ada beberapa jenis susunan mu/ti;o/e-effect evaporator,

diantaranya:

- Forward feeo’ Steam pemanas masuk efek-1. Umpan (larutan encer) juga masuk ke

efek-1. Hasil efek pertama diumpankan ke efek-2 dan seterusnya. Uap dan efek1

digunakan sebagai pemanas di efek-2, dan seterusnya. Pompa hanya perlu digunakan

untuk mengalirkan umpan ke efek-1, dan mengeluarkan larutan pekat dan efek terakhir.

11

Page 12: teori evaporator

- Backward feed. Umpan masuk ke efek terakhir, selanjutnya larutan hasH efek terakhir

dialirkan ke efek sebelumnya dan seterusnya. Pada akhirnya, produk (yaitu: larutan

pekat) dikeluarkan dan efek pertama. Steam pemanas masuk ke efek-1. Uap hasil efek-1

digunakan sebagai pemanas pada efek-2 dan seterusnya.

Untuk operasi dengan tekanan dibawah 1 atm, diperlukan alat pembuat vakum. Ada dua

macam alat pembuat vakum yang dikenal secara umum, yaitu:

a. Pompa vakum

biaya intestansi lebih tinggi. Tidak memerlukan motive fluid tetapi memerlukan

energi listrik jika harga energy listrik mahal, maka sebaiknya dgunakan jet injector.

b. Jet ejector.

Pada prinsipnya berupa nozzle dengan rasio ukuran diameter tertentu. Berdasarkan

motive fluid ejector (digunakan Water jet ejector biaya investasi dan perawatan fluid-

nya, ada dua jenis jetejector, yaitu: (1). Steam jet dalam sistim evaporasi

bertingkat/multistage), dan (2). (misalnya digunakan dalam vacuum flute,). Meskipun

perawatan-nya rendah, tetapi konsumsi steam tinggi.

12

Page 13: teori evaporator

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Evaporator adalah alat yang banyak digunakan dalam industri kimia untuk

memekatkan suatu larutan. Terdapat banyak tipe evaporator yang dapat digunakan dalam

industri kimia. Umumnya evaporator dioperasikan pada kondisi vakum untuk menurunkan

temperatur didih larutan. Cara lain untuk menurunkan temperatur didih larutan adalah

dengan mengalirkan gas inert (udara) panas yang berfungsi untuk menurunkan tekanan

parsial uap, sehingga menurunkan temperatur didih larutan.

Prinsip kerja pemekatan larutan dengan evaporasi didasarkan pada perbedaan titik

didih yang sangat besar antara zat-zat yang yang terlarut dengan pelarutnya. Pada industri

susu, titik didih normal air (sebagai pelarut susu) 100°C, sedang padatan susu praktis tidak

bisa menguap. Jadi, dengan menguapnya air dan tidak menguapnya padatan, akan diperoleh

larutan yang makin pekat. Perlu diperhatikan bahwa titik didih cairan murni dipengaruhi oleh

tekanan. Makin tinggi tekanan, maka titik didih juga semakin tinggi.

Evaporator merupakan alat yang berfungsi untuk mengekstrak suatu bahan dengan

pelarut polar maupun non polar sehingga dihasilkan ekstrak murni dari bahan tersebut.

Prinsip alat ini yaitu menguapkan pelarut polar atau non polar yang diletakkan dalam labu

sehingga menyisakan ekstrak.

SARAN

1. Mengingat pentingnya sistem AC, maka setiap pemilik mobil yang berfasilitasAC harus merawat setiap komponen AC secara teratur.

2. Da lam pengis ian   re f r igerant d iusahakan  menggunakan   re f r igerant  yang  ramah lingkungan yaitu R-134a, yang tidak mempunyai sifat perusak ozon dan juga tidak mengandung racun (karena tidak mengandung clor).

13

Page 14: teori evaporator

DAFTAR PUSTAKA

Berman, E.T. 2013. Modul PLPG : Teknik Pendingin. Jakarta : Konsorsium Sertifikasi Guru. Dirja. 2004. Dasar-Dasar Mesin Pendingin. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

Martiningsih, A. 2013. Mesin Konversi Energi I. Malang : Universitas Negeri Malang.

Youtube. 2014. Sistem Kerja AC.  (www.youtube.com). Diakses 17 Maret 2014. Youtube. 2014. Sistem Kerja Kulkas.  (www.youtube.com). Diakses 17 Maret 2014

Youtube. 2014. Siklus Refrigerator.  (www.youtube.com). Diakses 17 Maret 2014

14