analisis dan perancangan sistem...

18
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SOLUSI PENGOBATAN DENGAN PRODUK K-LINK NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: HERI DALMAJI 06.12.1766 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER “AMIKOM“ YOGYAKARTA

Upload: vanque

Post on 30-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SOLUSI

PENGOBATAN DENGAN PRODUK K-LINK

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:

HERI DALMAJI

06.12.1766

JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

“AMIKOM“

YOGYAKARTA

Page 2: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,
Page 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

aISMS IMPLEMENTATION BASED-ON ISO/IEC 27001 : 2005 IN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PENERAPAN ISMS BERDASAR ISO/IEC 27001:2005 PADA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Heri DalmajiJurusan Sistem Informasi

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Information is the one of important asset for organization or business life, security defense, nation integrity, consumer or public trust. Confidentiality, integrity, and availability of the information have to be guarded. Information can be prepared in any formats such as text, audio visual, as well as video. It can be stored inside computer or other external storage media (such as harddisk, removable memory, CD, DVD, etc). It can be written on paper or other media.

STMIK AMIKOM Yogyakarta as growth higher education institution, has much data and important information that have to be good managed, be guarded its confidentiality, integrity, and availability, in other to reserve the right authority data access or information, it couldn’t be modified by some one has no right. Information must be accurate, up to date, and available when required.

Data collection technique, adjust the standard/guidance from ISO/IEC 27001:2005, pervasive: survey (by examine and verify condition of computer network topology, and information security system), observation and evaluation the information security management system organization which has been exist with standardized theory and method, evaluation and analyze of the information security management system implementation that have been done, monitoring ISMS policy, evaluation and identification, risk possibility that might shown, and improvement effort that have been applied and planned to improve information security system in other to decrease security risk and system failure, literature study to search and discover correct reference as well as documented.

Keywords : Medical Solution Information Sistem, Health Care, Information System.

Page 4: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

1. Pendhuluan

Sistem informasi mempunyai peran yang sangat penting bagi pelaku bisnis

dalam pengambilan keputusan dan melakukan evaluasi maupun dalam upaya

pengembangan sebuah sistem informasi yang memanfaatkan adanya teknologi

informasi. Dalam peningkatan kemajuan ekonomi perlu adanya teknologi yang

semakin lama semakin canggih, apalagi dalam hal pelayanan informasi data untuk

meminimalisasi pengeluaran dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan-

kesalahan akibat proses pencatatan data yang kurang efektif yang dapat merugikan

perusahaan maupun konsumen.

Dari pengamatan dan informasi yang diperoleh pada Stockist K-link Yogyakarta

khususnya pada bagian pelayanan terhadap konsumen masih dilakukan secara

manual atau sederhana, dimana output yang berupa informasi atau laporan masih

berupa arsip-arsip yang jumlahnya sangat banyak. Sehingga sering kali terjadi

keterlambatan dalam penyampaian informasi kepada pihak manajemen maupun

dalam pelayanan kepada pembeli.

Berdasarkan uraian di atas, untuk memenuhi kebutuhan Stockist K-link

dibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

maka judul penelitian yang diambil penulis pada penelitian ini adalah “Analisis dan

Perancangan sitem Informasi Solusi Pengobatan Dengan Produk K-Link”

dengan harapan pemanfaatan teknologi informasi bisa lebih optimal dan efektif

terutama dibidang sistem pelayanan yang nantinya dapat membantu pengolahan data

yang lebih kompleks sehingga informasi yang dihasilkan dapat mendukung pihak

manajemen K-link Yogyakarta dalam pengambilan keputusan.

2. Landasan Teori

2.1 Definisi Sistem

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan

bentuk jamak dan bentuk tunggal data-item. Data adalah kenyataan yang

Page 5: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah

sesuatu yang terjadi pada saat-saat tertentu.

Didalam dunia bisnis, kejadia-kejadian nyata sering terjadi adalah perubahan dari

suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi

perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kejadian nyata

adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat dan orang yang betul-betul ada dan

terjadi.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen di dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert

A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

2.4 Konsep Pemodelan Sistem

Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-

langkah yang dilakukan dalam mnedefinisikan proyek-proyek sistem yang akan

dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup

tugasnya. Di analisis sistem, ruang lingkup tugasnya lebih terinci (detail). Penelitian yang

dilakukan pada tahap analisis sistem merupakan penelitian terinci, sedang di

perencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan

dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke

dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Dalam perancangan sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu:

a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pengguna sistem.

Page 6: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada pemrogram dan

ahli-ahli tekhnik lainnya yang terlibat.

2.5 Konsep Dasar Sistem Basis Data

Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip. Basis data

mempunyai tujuan utama yaitu kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali

data atau arsip. Apabila sistem basis data ini benar-benar lengkap, akurat dan mudah

dalan menampilkan kembali data-data yang termuat dalam basis data tentu akan

meningkatkan kualitas sistem manajemen tersebut.

Basis data sendiri dapat didefinisikan Kumpulan data yang saling berhubungan

yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi)

yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Komponen Dasar Sistem Basis Data

1. Data

2. Perangkat Keras (Hardware)

3. Perangkat Lunak (Software)

4. User atau Pemakai

3 Analisis dan Perancangan Sistem

Adapun alat ukur yang digunakan untuk menentukan proses penyelesaian

masalah yaitu dengan melakukan peningkatan-peningkatan pada 6 aspek yang

dikenal dengan analisis PIECES. Keenam aspek tersebut meliputi :

a. Analisis Kinerja (Performance)

Melihat kondisi dan situasi dilapangan, kinerja Stockist K-link dalam

pengolahan data pelayanan kesehatan selama ini masih bersifat manual

sehingga pemrosesan data masih kurang efektif jika ditinjau dari Throughput dan

Respon time, hal ini dilihat dalam proses pencarian data, pembuatan laporan

masih menggunakan manual sehingga hal ini bisa memperlambat kinerja dalam

stockist tersebut. Misalkan; dalam melakukan layanan, seorang karyawan harus

membuka dahulu katalog dan mencari arsib tentang penyakit sampai

pengobatannya yang kurang lebih membutuhkan waktu 1 menit untuk

menemukannya, sehingga dalam kinerja sistem membutuhkan adanya perbaikan

sistem.

b. Analisis Informasi (Information)

Page 7: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

Dari hasil analisis terhadap informasi yang ada pada Stockist K-link didapatkan

bahwa sempitnya pengetahuan yang dimiliki karyawan membuat informasi yang

diterima kurang maksimal sehingga tidak sesuai dengan keinginan konsumen.

Proses perubahan produk atau harga yang terdapat di katalog membutuhkan

waktu yang lama sehingga menghambat dalam penyampaian informasi terkini.

c. Analisis Ekonomi (Economy)

Secara ekonomis sistem yang ada di Stockist K-link saat ini membutuhkan biaya

operasional yang tidak sedikit seperti untuk membeli peralatan alat tulis, catalog,

buku laporan, tempat arsip, gaji karyawan, dan lain-lain. Dari hasil pengamatan,

biaya yang dikeluarkan oleh Stockist K-link sangat tidak seimbang dengan

manfaat yang didapatkan.

d. Analisis Pengendalian (Control)

Dari hasil pengamatan di lapangan di dapatkan bahwa sistem Stockist K-link

yang sedang berjalan sangat tidak aman karena tidak adanya pembatasan hak

akses terhadap informasi yang ada. Laporan-laporan dan dokumen-dokumen

yang ada masih diletakkan secara terbuka dan sembarangan di kantor sehingga

orang lain dengan mudah dapat mengakses informasi yang ada.

e. Analisis Efisiensi (Efficiency)

Analisis Efisiensi berhubungan dengan sumber daya yang ada guna

meminimalkan pemborosan. Efisiensi dari sistem yang dikembangkan adalah

pemakaian secara maksimal atas sumber daya yang tersedia yang meliputi

manusia, informasi, waktu, biaya dan peralatan.

Pemakaian waktu dan sumber daya manusia yang tidak tepat dapat

menyebabkan pemborosan. Pada sistem lama dibutuhkan waktu yang lama

untuk mengolah data-data dan membuat laporan-laporan.

f. Analisis Pelayanan (Service)

Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit

atau laba bagi stockist. Suatu perusahaan akan berusaha meningkatkan

pelayanannya terhadap konsumen sehingga konsumen merasa puas, hal itulah

yang menjadi tujuan utama. Peningkatan pelayanan (service) juga dapat

digunakan untuk memecahkan masalah khusus, yaitu memanfaatkan sebaik-

baiknya peluang yang ada untuk meningkatkan investasi.

Dengan menggunakan sistem yang baru, maka pelayanan terhadap

konsumen lebih cepat karena sebagian besar proses sudah terkomputerisasi.

Page 8: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Implementasi

Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah

diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan. Tahap Implementasi

sistem adalah tahap meletakkan sistem yang baru supaya siap untuk dioperasikan.

Tujuan implementasi sistem adalah untuk menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem

sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Dalam menjalankan kegiatan

implementasi perlu dilakukan beberapa hal yaitu :

1. Menerapkan rencana implementasi

2. Melakukan kegiatan implemntasi

3. Tindak lanjut implementasi

4.2 Rencana Implementasi

Rencana kegiatan yang akan di implementasikan :

1. Pemilihan dan Pelatihan Personil.

2. Pemrograman dan Pengetesan Program.

3. Instalasi Hardware dan software.

4. Pengetesan Sistem.

5. Konversi Sistem.

6. Pemeliharaan Sistem.

4.3 Kegiatan Implementasi

Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah

direncanakan dalam kegiatan implementasi, antara lain sebagai berikut :

4.3.1 Pemilihan dan Pelatihan Personil

Program aplikasi ini ditujukan untuk membantu kinerja karyawan dalam

melakukan transaksi pengolahan data sirkulasi barang. Oleh karena itu seorang

karyawan yang akan menjalankan aplikasi ini harus bisa mengoperasikan sebuah

komputer. Kalaupun dalam kenyataannya seorang karyawan di Stockist K-link kurang

menguasai penggunaan komputer maka akan diadakan pelatihan personil tentang

pengenalan komputer dan penggunaan Aplikasi Pengolahan Data Solusi pengobatan

dengan Produk K-link.

Seorang karyawan akan dilatih terlebih dahulu dimaksudkan agar dalam

pelaksanaan operasi dapat berjalan lancar. Pelatihan ini menekankan pada

bagaimana cara mengoperasikan sistem, yaitu : mempersiapkan input, memproses

data dan menampilkan laporan.

Page 9: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

Telah diketahui bahwa manusia merupakan faktor yang perlu diperhatikan

dan dipertimbangkan dalam sistem informasi. Oleh karena itu dalam pemilihan

personil, yang dipilih tentunya yang memenuhi kriteria antara lain :

a. Bisa mengoperasikan komputer

b. Berpengalaman dibidang pengolahan data penyakit

c. Sabar, teliti dan mempunyai disiplin kerja yang tinggi

Pemilihan karyawan yang telah ada menjadi prioritas pertama dibandingkan

dengan merekrut karyawan baru. Hal ini dilakukan mengingat beberapa

pertimbangan berikut :

Mentransfer karyawan yang ada ke posisi yang baru umumnya lebih mudah

dibandingkan dengan merekrut karyawan baru dari luar.

Karyawan yang telah bekerja sebelumnya biasanya lebih memahami operasional

dari sistem pelayanan kesehatan di Stockist Center K-link Yogyakarta

dibandingkan dengan karyawan baru

Pendekatan yang akan dipakai dalam pelatihan kepada personil-personil

yang akan menggunakan sistem baru ini pada Stockist Center K-link adalah

pelatihan prosedural dan latihan langsung di pekerjaan.

Latihan langsung di perkejaan dilakukan dengan meletakkan personil

langsung pada posisi pekerjaannya. Personil-personil yang dilatih diberi penjelasan-

penjelasan dan instruksi-instruksi tentang apa yang harus dikerjakannya dan

bagaimana harus mengerjakannya yang langsung dipraktekkan pada situasi kerja

yang sebenarnya.

4.3.2 Pemrograman dan Pengetesan Program

4.3.2.1 Pemrograman

Pemrograman merupakan tahap implementasi yakni dilakukan

pengkodean berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dibuat

sehingga berbentuk sistem baru yang sedemikian rupa seperti yang telah

direncanakan. Pengkodean ini dilakukan dengan menggunakan bahasa

pemrograman Visual Basic 6.0 sedangkan database yang digunakan adalah

Microsoft SQL Server 2000.

4.3.2.2 Pengetesan Program

Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari

kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu program harus dites untuk menemukan

kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Program dites untuk tiap-tiap

modul dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul yang telah

Page 10: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

dirangkai. Kesalahan dari program yang mungkin terjadi dapat diklasifikasikan

dalam tiga bentuk kesalahan, yaitu sebagai berikut :

1. Kesalahan bahasa (language errors) atau disebut juga dengan kesalahan

penulisan (syntax errors) atau kesalahan tata bahasa (grammatical errors)

adalah kesalahan di dalam penulisan source program yang tidak sesuai

dengan yang telah disyaratkan. Kesalahan ini relatif mudah ditemukan dan

diperbaiki, karena compiler akan memberitahukan letak dan sebab

kesalahannya sewaktu program dikompilasi.

2. Kesalahan sewaktu proses (run-time errors), adalah kesalahan yang terjadi

sewaktu executable program dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan

proses program berhenti sebelum selesai pada saatnya, karena compiler

menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yang tidak bisa

dikerjakan. Kesalahan ini relatif mudah untuk ditemukan, karena juga

ditunjukkan letak serta sebab kesalahannya.

3. Kesalahan Logika (logical errors) adalah kesalahan dari logika program

yang dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada

pemberitahuan mengenai kesalahannya dan tetap akan didapatkan hasil

dari proses program, tetapi hasilnya salah. Kesalahan seperti ini

merupakan kesalahan yang berbahaya, karena bila tidak disadari dan tidak

ditemukan, hasil yang salah dapat menyesatkan bagi yang

menggunakannya. Cara mencari kesalahan logika dapat dilakukandengan

test data, yaitu dengan menjalankan program dengan menggunakan data

tertentu dan membandingkan hasil pengolahannya dengan hasil yang

sudah di ketahui. Bila hasilnya berbeda, berarti mengalami kesalahan dan

harus dilacak serta ditemukan sebab-sebab kesalahannya. Proses

melacak kesalahan ini dikenal dengan istilah mencari kutu (debugging).

Hasil pelacakannya adalah di dapatkan kutu tersebut (bug yang berarti

penyebab kesalahannya).

Pengetesan atau pengujian program ini dilakukan dengan teknik

pengujian white box (white box testing) dan Black Box (Black Box Testing).

Dalam melakukan white box testing seorang tester harus memiliki

pengetahuan tentang struktur program. Pengetesan dilakukan bersamaan

pada saat penulisan program, yaitu sebelum semua modul dirangkai maka

masing-masing modul tersebut dites terlebih dahulu sehingga dapat dipastikan

semua modul telah bekerja dengan baik.

Black Box (Black Box Testing), yaitu untuk pengetesan program

langsung melihat pada aplikasinya tanpa perlu mengetahui struktur

Page 11: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

programnya. Testing ini dilakukan untuk melihat suatu program yang telah

memenuhi permintaan atau belum.

4.3.3 Instalasi Hardware dan Software

a. Instalasi Hardware

Hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan

sistem informasi solusi pengobatan Stockisr K-link ini. Instalasinya

dilakukan oleh pemasar atau toko komputer pada saat pembelian

perangkat keras.

b. Instalasi Software

Software atau perangkat lunak dalam hal ini adalah program aplikasi

hasil pengkodean yang merupakan sebuah sistem yang baru yaitu Sistem

Solusi pengobatan dengan produk K-link pada Stockist K-link.

Langkah-langkah untuk melakukan kegiatan instalasi adalah :

a. Instalasi Aplikasi Sistem Pengolahan Data Penjualan dan Pemesanan.

1. Masukkan CD yang berisi program Aplikasi Sistem Pengolahan

Data Solusi pengobatan ini ke dalam CD ROM komputer

yang akan program tersebut.

2. Jalankan file setup.exe yang ada pada CD melalui menu run

dengan mengetikkan ‘setup.exe’atau dari windows explorer

double click file setup.exe.

3.Ikuti semua petunjuk dan langkah-langkah yang ditampilkan

selama proses instalasi, tunggu sampai proses instalasi

selesai.

b. Instalasi Database Stockist K-link pada Server

1. Instalasi Database SQL Server, ikuti semua petunjuk dan

langkah-langkah yang ditampilkan selama proses instalasi,

tunggu sampai instalasi selesai.

2. Selanjutnya tinggal mengattach Database

penjualan_pemesanan.MDF melalui Microsoft SQL Server

Enterprise Manager Microsoft SQL Servers SQL Server

Group Local (Windows NT) Database Klik Kanan All

tasks Attach Database Cari folder tempat menyimpan

Database tadi (file database sudah ikut terinstall sewaktu

menginstall program aplikasi “C:\Program Files\K-

Link\Database\”). Setelah menemukan Database K-link cari yang

berekstensi .mdf Klik Ok.

Page 12: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

Komputer dapat menjalankan Program Aplikasi Sistem Pengolahan Data

solusi pengobatan tersebut karena sebelumnya sudah terkoneksi dengan

Database yang ada DBMS.

4.3.4 Pengetesan Sistem

Pengetesan sistem biasanya dilakukan setelah pengetesan program.

Pengetesan sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakkan antar komponen

sistem yang diimplementasi. Tujuan utama dari pengetesan ini adalah untuk

memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen telah berfungsi

sesuai dengan yang diharapkan. Pengetesan perlu dilakukan untuk mencari

kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi.

Pengetesan sistem termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh.

Pada pengetesan program, masing-masing program yang telah berjalan dengan

benar dan baik bukan berarti program tersebut juga akan dapat berjalan dengan

program lainnya dalam sistem dengan baik. Kumpulan dari semua program yang

telah diintegrasikan perlu dites kembali untuk melihat apakah suatu program dapat

menerima input data dengan baik, dapat memprosesnya dengan baik dan dapat

memberikan output kepada program yang lainnya.

Secara spesifik beberapa kegiatan terhadap pengetesan sistem meliputi

pengetesan input data, simpan dan edit data, hapus data dan output (laporan).

1. Pengetesan Terhadap Input Data

a. Mekanisme Pengetesan

Melakukan tes terhadap seluruh komponen input data meliputi tes

terhadap kemampuan kolom pengisian terhadap jenis-jenis data yang

dimasukkan, komponen input yang diuji antara lain ; input data

penyakit, input data gejala, input data penyebab, input data

pencegahan, input data pengobatan, input data penggunan, input

data produk. Programmer juga mencoba mengantisipasi kelemahan

program aplikasi tersebut dengan memperbaiki listing program

maupun database program tersebut jika terjadi data error.

Pengetesan pada tombol enter untuk melakukan pemasukan data

selanjutnya agar lebih praktis dan meminimalisasi penggunaan

mouse.

b. Hasil yang didapat

Seluruh kolom input tidak ditemukan kendala pemasukan data, baik

data bertipe teks, tanggal maupun bertipe angka. Tombol enter sudah

berfungsi dengan semestinya.

2. Pengetesan Ubah dan Simpan Data

Page 13: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

a.Mekanisme pengetesan

Melakukan pengetesan seluruh komponen simpan dan ubah terhadap

kemampuan komponen untuk merespon single click mouse dan enter.

Yang mana pada aplikasi ini tombol Ubah yang tampak dalam antar

muka user dan komputer memiliki dua fungsi yaitu untuk mengaktifkan

data pada text box yang akan di ubah dan untuk mengubah data dari

database. Sedangkan menu Ubah digunakan untuk menyimpan data

yang di ubah.

b.Hasil yang didapat

Seluruh komponen Ubah dan Simpan dapat berfungsi dengan baik.

3. Pengetesan Hapus Data

a.Mekanisme pengetesan

Melakukan tes terhadap seluruh komponen hapus data, meliputi tes

terhadap kemampuan komponen untuk merespon single click mouse

dan tombol enter serta konformasi yang dihasilkan ketika dieksekusi.

Pada aplikasi ini tombol Hapus memiliki fungsi untuk menghapus data

yang ada di database. Komponen yang diuji antara lain komponen

hapus data barang dan data supplier.

b.Hasil Yang didapat

Seluruh komponen Hapus dapat berfungsi dengan baik.

4. Pengetesan Terhadap Item Batal

a. Mekanisme Pengetesan

Melakukan tes terhadap seluruh komponen Refresh data, meliputi test

terhadap kemampuan komponen untuk merespon single click mouse

dan tombol enter serta konformasi yang dihasilkan ketika dieksekusi.

Yang mana pada aplikasi ini tombol Refresh memiliki fungsi untuk

membatalkan proses perubahan, penghapusan ataupun penginputan

data ke dalam database.

b. Hasil yang didapat

Seluruh komponen batal berjalan dengan baik.

5. Pengetesan Terhadap Output

a. Mekanisme Pengetesan

Melakukan tes terhadap seluruh komponen output(laporan), meliputi tes

terhadap kemampuan komponen menampilkan laporan-laporan sesuai

kebutuhan user secara periodik (bulanan, tahunan).

b. Hasil yang didapat

Page 14: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

Seluruh komponen output yang dikeluarkan sudah sesuai dengan apa

yang dibutuhkan.

4.3.5 Konversi Sistem

Konversi sistem ini dilakukan dalam jangka waktu dua minggu. Data-data

yang ada pada sistem Solusi Pengobatan dikonversi kedalam sistem baru.

Pelaksanaan konversi ini dilakukan secara parallel, artinya konversi dilakukan

dengan mengoperasikan sistem yang baru seiring dengan masa pengenalan antara

karyawan (personil) yang sudah terbiasa menggunakan sistem manual dengan waktu

yang telah ditetapkan. Kedua sistem ini dioperasikan secara bersama-sama untuk

meyakinkan bahwa sistem yang baru benar-benar beroperasi dengan sukses

sebelum sistem yang lama dihentikan atau sebagai pembantu saja, walaupun

terdapat kelemahan pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan dua

sistem secara bersamaan, tetapi mempunyai keuntungan yaitu proteksi yang tinggi

kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru.

Tahap Konversi sistem dari sistem yang lama ke sistem yang baru dapat

dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Konversi file dari data di catatan manual ke file komputer.

Di karenakan stockiest K-link beroperasi dengan sistem yang manual, maka

semua data yang di perlukan, yang sebelumnya dicatat dicatatan manual atau

masih tercatat di dokumen dasar perlu dikonversikan ke file komputer. Cara

konversi ini hanya dapat dilakukan secara manual, yaitu dengan memasukkan

data tersebut lewat alat input.

4.3.6 Pemeliharaan Sistem

Suatu sistem yang telah didesain, dibangun, dan diujucoba bisa mengalami eror atau

bug yang tidak bisa dihindari. Bug bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

a. Kebutuhan sistem yang kurang divalidsi.

b. Kebutuhan sistem yang kurang dikomunikasikan.

c. Kebutuhan sistem yang disalahtafsirkan.

d. Kesalahan dalam mendesain dan mengimplementasikan kebutuhan sistem.

e. Kesalahan pengguna program semata.

Tujuan utama dari pemeliharaan sistem adalah:

a. Untuk membuat perubahan yang bisa diramalkan untuk sistem yang ada dan

membetulkan kesalahan yang dibuat selama proses sistem didesain dan

implementasi.

Page 15: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

b. Untuk memelihara bagian program yang benar dan menghindari untuk

memperbaiki bagian ini, justru yang akan menyebabkan eror pada bagian lain

yang sudah benar.

c. Untuk menjamin keseluruhan proses bisnis yang bergantung pada sistem

infornasi berjalan dengan baik, karena kegagalan sistem bisa saja berakibat

pada stockist tersebut.

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis sistem, perancangan

program hingga tahap implementasi, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Sistem yang ada selama ini masih menggunakan cara manual sehingga

mengakibatkan keterlambatan arus informasi kepada pihak stockist.

Dengan sistem baru keterlambatan arus informasi dapat dicegah karena

pengolahan data dan pencarian data, dan pembuatan laporan sudah

dilakukan secara terkomputerisasi sehingga informasi yang dihasilkan

menjadi lebih berkualitas.

2. Aplikasi Sistem Solusi Pengobatan ini dapat digunakan untuk membantu

kinerja karyawan stockist yang berkepentingan dalam mengolah data

transaksi penjualan, pemesanan maupun pembelian dimana karyawan

tersebut hanya menginputkan data saja dan proses pengolahan

dilakukan oleh komputer sehingga akan meminimalkan tingkat kesalahan

yang biasanya terjadi dalam sistem manual.

3. Penerapan sistem informasi yang baru ini tidak akan merusak sistem

yang selama ini berjalan di stockist tersebut, tetapi dengan sistem ini

diharapkan dapat mendukung kinerja proses pengolahan data pada

stockist tersebut menjadi lebih efisien.

5.2. Saran

Dengan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Memahami dan mengerti tujuan dan sasaran yang diinginkan oleh objek

penelitian.

2. Mendata, mencatat dan memberikan klasifikasi terhadap permasalahan

yang ada.

Page 16: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

3. Memilih satu permaslahan utama diantara banyak permasalahan yang

ada.

4. Merumuskan apa yang seharusnya dilakukan.

5. Dengan sistem informasi yang baru, pemakai disarankan untuk

memperhatikan kekurangan dan kelemahan sistem baru agar dapat

segera dicari pemecahan masalahnya dan dilakukan pengembangan

sistem untuk masa yang datang demi kelangsungan pelaksanaan sistem

informasi yang baik.

Page 17: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,

DAFTAR PUSTAKA

Jerry FitzGerald, “Fundamentals of Systems Analysis”, 1981.

Jogiyanto. HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan

Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 1999.

Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, 2005.

Linda Marlinda, S.Kom.Sistem Basis Data, Edisi satu ; Yogyakarta : Andi Offset.

Sumber : http://www.ivanstech.com

Sumber : http://www.amazon.com

Page 18: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASIrepository.amikom.ac.id/files/publikasi_06.12_.1766_.pdfdibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,