tugas k3 fix
Post on 15-Jul-2016
19 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KASUS I
KECELAKAAN DILOKASI TERMINAL BATUBARA PT. KALTIM
PRIMA COAL PADA HARI SELASA TANGGAL 24 JANUARI 2006
Pada hari selasa tanggal 24 Juni 2006 telah terjadi kecelakaan tambang yang
berakibat cidera berat yang menimpa seorang karyawan PT McDowell Indonesia
bernama Ali Rahman. Pada hari itu korban masuk kerja pukul 7.00 WITA dan
melakukan tugas yang diperintahkan kepadanya untuk memperbaiki pulley Belt
Conveyor di Terminal Batubara PT. Kaltim Prima Coal.
Sebelum istirahat makan siang korban telah menyelesaikan memperbaiki 2
pulley. Setelah makan siang sekitar pukul 13.00 WITA korban melanjutkan
pekerjaan pada pulley terakhir yang terhubung langsung dengan counter weight
oleh sebuah rangkaian “wire rope” dan “trolly”. Korban melakukan pekerjaan
tersebut dibantu oleh seorang helper bernama Mudatsir.
Korban memerintahkan Saudara Mudatsir untuk mendongkrak shaft pulley
sebelah kiri dengan menggunakan hydraulick jack. Saat shaft terangkat 1-2 cm
tiba-tiba shaft sebelah kiri terlepas dari rumah bearing dan meluncur kearah kaki
kiri korban bagian bawah dan menyebabkan kecelakaan yang mengakibatkan
korban patah tulang kaki bagian bawah dan menyebabkab luka terbuka, kejadian
tersebut pada pukul 14.36 WITA.
A. DATA KORBAN
Nama : Ali Rahman
Umur : 43 Tahun
Pendidikan : STM
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jabatan : Supervisor Mekanik
Masa Kerja : 1 Tahun
B. DATA TEKNIS
Nama Alat : Pulley, Belt Conveyor, Counter Weight
Berat Counter Weight : 5,3 Ton
Diameter Bearing : 35 cm
C. FAKTA-FAKTA
1. Kecelakaan telah terjadi dan menimpa seorang Supervisor mekanik
PT.MDI yang bernama Ali Rahman.
2. Korban melakukan pekerjaan perbaikan Bearing Pulley Conveyor 5 yang
terhubung langsung dengan rangkaian counter weight di Terminal Batubara
PT.KPC bersama seorang helper bernama Mudatsir.
3. Pekerjaan service bearing conveyor dilakukan dengan menggunakan Jack
Hidraulik untuk mengangkat shaft pulley. Tiba-tiba As balok pulley
meluncur kedepan dan menghantam kaki korban sehingga korban
mengalami patah kaki kiri bagian bawah.
D. PROSES KECELAKAAN
Pada Hari Selasa 24 Januari 2006, korban masuk kerja pukul 07.00
WITA di PT.Mc Dowel Indonesia.
Pada hari itu korban bersama teman seregunya melakukan service
bearing pada pulley-pulley yang berada pada rangkaian CV-05 atas
perintah seorang supervisor konstruksi.
Dalam melakukan pekerjaan tersebut korban dibantu oleh seorang
Helper bernama Mudatsir.
Pada pukul 13.00 WITA korban melakukan pekerjaan perbaikan pada
pulley terakhir yang terhubung langsung dengan rangkaian
counterweight – wire rope.
Korban tidak mengendurkan/mengisolasi counter weight terlebih
dahulu dan menggunakan hydraulic jack untuk mengangkat shaft
pulley.
Pada pukul 14.36 Korban memerintahkan Sdr.Mudatsir melakukan
pendongkrakan shaft pulley, saat pulley terangkat 1-2 cm tiba tiba
shaft sebelah kiri terlepas dari rumah bearing dan As balok pulley
meluncur kearah posisi korban
As pulley tersebut meluncur dan menghantam kaki kiri korban
Korban mengalami luka terbuka dan patah kaki kiri bagian bawah
Korban (Sdr. Ali Rahman) kemudian dibawa ke klinik dan selanjutnya
dirujuk ke Rumah Sakit Bontang untuk mendapatkan perawatan lebih
lanjut.
E. ANALISA KECELAKAAN
Faktor
1. Manusia :
- Kecelakaan tambang terjadi karena kelalaian/kurang ketrampilan dan
pengetahuan sdr. Ali Rahman.
- Sebagai seorang Supervisi Mekanik, Sdr. Ali Rahman (korban) belum
pernah mengikuti training/ memiliki kemampuan dalam melakukan
pekerjaan perbaikan bearing belt conveyor.
- Korban duduk diatas rel dengan kaki kiri diatas belt conveyor.
2. Mesin :
- Korban menggunakan peralatan dengan tidak tepat dalam
pekerjaannya yaitu menggunakan hydraulic jack. Seharusnya
menggunakan 2 (dua) buah chain block.
3. Metode :
- Tidak mengikuti/mengetahui prosedur cara kerja perbaikan Conveyor.
- Tidak mengendurkan/mengisolasi counter weight terlebih dahulu dan
menggunakan hydraulic jack untuk mengangkat shaft pulley.
4. Material :
- Shaft terlepas dari rumah bearing dan As balok pulley meluncur kearah
posisi korban.
F. KESIMPULAN
1. Jenis kecelakaan, tertimpa As balok Pulley
2. Akibat Kecelakaan, adalah korban mengalami patah tulang pada kaki kiri
bagian bawah.
3. Kategori Kecelakaan
Sesuai dengan Kepmen 555.K/26/M.PE/1995, bahwa kecelakaan tambang
harus memenuhi 5 (lima) unsur, yaitu :
Kecelakaan benar-benar terjadi;
Mengakibatkan Cidera pekerja tambang atau orang yang diberi
izin.
Kecelakaan terjadi akibat kegiatan usaha pertambangan;
Terjadi pada jam kerja
Terjadi didalam wilayah kegiatan usaha pertambangan.
Maka kecelakaan yang dialami oleh Ali Rahman dapat digolongkan
kedalam kategori kecelakaan tambang.
Karena korban memerlukan waktu penyembuhan lebih dari 3 (tiga) minggu,
sesuai dengan Pasal 40 (b) Keputusan Menteri Pertambangan No.
555.K/26/MPE/1995, maka kecelakaan yang terjadi digolongkan sebagai
Kecelakaan tambang yang mengakibatkan cidera berat.
G. TINDAKAN KOREKSI
Sehubungan dengan telah terjadinya kecelakaan tambang yang menimpa
seorang pekerja tambang PT.MDI maka kepada kepala teknik tambang (KTT)
diperintahkan untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1. Supaya pimpinan perusahaaan (KTT) meningkatkan/memperbaiki kinerja
Divisi K3 dan pelaksanaannya di semua level manajemen dan melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan program K3.
2. Supaya melarang karyawan/ pekerja tambang yang belum di training untuk
melakukan pekerjaan sejenis.
Kepala Teknik Tambang wajib memberikan pelatihan/training kepada
seluruh karyawan yang bekerja di lokasi pertambangan sesuai dengan bidang
pekerjaannya (Pasal 28 Ayat 1 & 2 Kepmen.555.K/26/M.PE/1995).
KASUS II
KECELAKAAN TAMBANG YANG BERAKIBAT 2 ORANG CIDERA
BERAT YANG TERJADI PADA TANGGAL 13 JANUARI 2005 PUKUL
07.15 WITA DI LOKASI HAULING ROAD PT. ARUTMIN INDONESIA
Pada hari kamis tanggal 13 Januari 2005 pukul 07.15 wita telah terjadi
kecelakaan tambang berakibat cidera berat pada Saudara Sumardi (45 tahun)
karena terbentur besi pegangan dijendela bus dan tertimpa jerigen berisi air 20
liter dan Saudara Cornelius Waliman (25 tahun) terbentur besi tempat duduk serta
cidera ringan Saudara Aris Fahroni (23 tahun) karena terbentur besi tempat duduk
bus di lokasi Hauling road PT. Arutmin Indonesia, Tambang Satui Eks. Pit 10,1
Km. 24,200.
A. DATA KORBAN
1. Nama : SUMARDI
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Jabatan : Pekerja Tambang
Perusahaan : PT. Thiess Indonesia
2. Nama : CORNELIUS WALIMAN
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Jabatan : Pekerja Tambang
Perusahaan : PT. Thiess Indonesia
B. DATA TEKNIS
1. Bus BAGONG No. 26 milik CV. BAGONG Sub Kontraktor PT Theiss
Indonesia, Kontraktor PT. Arutmin Indonesia Tambang Satui :
Jenis : Alat Angku karyawan
Type : Bus
2. Hauling Road Eks. Pit 10,1 Km. 24.200
Jalan menikung, turunan dan tanjakan. Adanya penurunan permukaan
jalan (cekungan) di atas gorong-gorong, tempat terjadinya benturan
pertama di TKP.
C. FAKTA-FAKTA
1. Bus Angkutan Karyawan Bagong No. 26 ( N 6053 ) Terbalik akibat
kecelakaan.
2. Kaca Jendela kanan depan pecah.
3. Bodi depan kiri penyok.
4. Kedua roda depan lengkap dengan as dan tie rod lepas.
5. Ball-joint penghubung tie rod dengan stir ( drag line ) bagian belakang
lepas dan dalam keadaan kering dan aus, serta tidak ada karet penutup
grease.
6. Tuas transmisi pada posisi gigi 4 ( Empat ).
D. PROSESKECELAKAAN
Kecelakaan bermula pada saat Saudara Andik Susanto (driver bus) memulai
pekerjaannya menjemput karyawan shift malam menuju Sungai Danau. Sesampai
ditikungan Eks Pit 10,1 saat melintas gorong-gorong terdengan bunyi keras di
bawah bus. Stir bus tidak berfungsi saat Saudara Andik Susanto akan
membelokkan bus ke kanan dan rem juga tidak berfungsi saat berusaha
mengurangi laju kecepatan bus. Saudara Alex berteriak ”Awas” saat bus hendak
menabrak tebing, saudara Andik Susanto mencoba memutar stir ke kanan tetapi
arah bus tidak berubah. Bus menabrak tebing dan tetap berjalandengan ban kiri
naik ke tebing (setinggi 3,5 meter) sejauh 26,611 meter, berhenti dan jatuh ke
jalan angkut samping kiri bawah tebing posisi ban kiri ke atas (terbalik).
E. ANALISA KECELAKAAN
Faktor
1. Manusia :
- Kurangnya pengetahuan dan kemapuan mekanik CV. Bagong dengan
mengangap karet penutup grease tidak akan membahayakan dan
bahkan mempermudah pengecekan.
- Tindakan tidak aman sopir bus dan keteledoran pihak CV.
- Driver mengoperasikan bus yang tidak laik operasi pada kecepatan 60
– 70 Km/jam.
2. Mesin :
- Kondisi bus yang tidak laik pakai.
- Ball-joint penghubung tie rod dengan stir (drag link) bagian belakang
aus.
- Karet penutup grease Ball-joint sudah tidak ada.
- Tidak ada nepel dan karet penutup grease.
3. Metode :
- Pengawasan terhadap operasional kendaraan tidak berjalan dengan
baik.
- SOP tentang Program Maintenance penggantian spare part dan
kelayakan operasional secara berkala tidak ada.
- Tidak ada buku maintenance, yang ada buku penggantian spare part.
4. Material :
- Kondisi jalan di tikungan Eks. Pit. 10,1 tidak baik.
- Gorong-gorong yang permukaan tanahnya turun.
F. KESIMPULAN
Sesuai hasil pemerikasaan dokter Saudara Cornelius Waliman dinyatakan
retak tulang belakang/lumpal No.3 dan Saudara Sumardi dinyatakan patah tulang
lengan atas kanan.
G. TINDAKAN KOREKSI
1. Segera membuat SOP tentang Program Mentanance penggantian spare
part dan kelayakan operasional secara berkala kendaraan.
(Kepmen 555.K/26/M.PE/1995, Pasal 143)
2. Supaya pengawasan terhadap operasional kendaraan dilaksanakan dengan
baik.
(Kepmen 555.K/26/M.PE/1995, Pasal 143)
3. Segera memperbaiki jalan angkut yang rusak dan gorong-gorong.
(Kepmen 555.K/26/M.PE/1995, Pasal 141)
KASUS III
KECELAKAAN DUMP TRUCK RCP.032 DI PT. RUAM CHOKE
PATTANA (RCP) KONTRAKTOR PT. JORONG BARUTAMA
GRESTONE KALIMANTAN SELATAN.
Kecelakaan terjadi ketika Sdr. Puput Kurniawan (korban) setelah melakukan
pengisian overburden menuju disposal area, di tikungan sebelum sampai turunan,
korban melihat unit DT yang yang dikendarai oleh Sdr. Daris dari arah
berlawanan yang mengambil jalan sebelah kanan yang seharusnya untuk posisi
jalur unitnya. Korban dengan ragu-ragu mengambil posisi ke kanan karena posisi
unit di depannya yang berlawanan arah dengan kecepatan 40 km/jam.
Kondisi jalan licin dan menurun, korban mengurangi kecepatan dengan
melakukan pengereman, sehingga unit agak zigzag. Pada saat yang sama Sdr.
Daris (driver unit DT. RCP.041) yang melaju dari arah berlawanan, begitu
melihaat unit didepannya dalam keadaan isi, Sdr. Daris bermaksud memberikan
jalan kering kepada lawan dengan membelokkan unitnya ke arah kiri hingga
mendekati safety berm. Pada jarak yang sudah dekat korban yang sudah terlanjur
mengambil jalur ke kanan tidak dapat mengendalikan unitnya, sehingga
kecelakaan tidak dapat dihindarkan.
Akibat kecelakaan tersebut Sdr. Puput Kurniawan mengalami close fracture
(patah tulang tertutup) seta luka koyak pada jari kelingking tangan kanan,
pergelangan tangan kiri, kaki kanan dan kiri.
A. DATA KORBAN
Nama : Puput Kurniawan
Jenis kelamin : Laki – laki
Pendidikan : SMP
Jabatan : Driver DT RCP.032
Perusahaan : PT. Ruam Choke Pattana
Lama bekerja : 5 bulan 14 hari ( sejak 5 juni 2005 )
B. DATA TEKNIS PERALATAN
1. Dump Truck RCP. No. 032
- Model /type : Tronton Izusu
- Tahun pembuatan : 2003
- Warna : putih
- Panjang unit : 7.600 mm
- Lebar unit : 2.850 mm
- Tinggi unit : 3.300 mm
2. Dump Truck RCP. No. 041
- Model /type : Tronton Izusu
- Tahun pembuatan : 2004
- Warna : putih
- Panjang unit : 8.600 mm
- Lebar unit : 2.700 mm
- Tinggi unit : 3.300 mm
C. FAKTA-FAKTA
Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan dan hasil wawancara dengan
para saksi, maka diperoleh fakta sebagai berikut :
1. Kecelakaan benar-benar terjadi pada hari Sabtu tanggal 19 November
2005.
2. Korban adalah karyawan PT.Ruam Choke Pattana.
3. Kecelakaan terjadi pada saat melakukan kegiatan pekerjaan tambang.
4. Kecelakaan yang terjadi pada wilayah PKP2B PT Jorong Barutama
Greston.
5. Kecelakaan terjadi pada jam kerja pukul 10.15 WITA.
Dari kelima fakta tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi Nomor : 555.K/26/M.PE/1995 pasal 39 ayat (a) s/d (d) dan pasal
40 ayat (b) poin 1, maka dapat disimpulkan bahwa kecelakaan yang menimpa
Sdr. Puput Kurniawan adalah kecelakaan tambang yang berakibat cidera
berat, korban mengalami close fructure ( patah tulang tertutup ) 1/3 proximal
dan 1/3 distal fibula sinistra, luka koyak pada jari kelingking tangan kanan,
pergelangan tangan kiri, kaki kanan dan kiri.
D. ANALISA KECELAKAAN
- Sdr. Daris (Driver Unit DT RCP 041) menghindari Water Truck yang
ada pada posisi sebelah kirinya ke sebelah kanan yang bukan jalurnya.
- Dari arah berlawanan muncul Sdr. Puput Kurniawan (korban) Unit DT
RCP 032 pada jalur yang sama.
- Sdr. Puput Kurniawan dengan ragu-ragu mengambil posisi ke kanan
pada jalan yang habis disiram karena melihat posisi unit DT RCP 041
didepannya yang berlawanan arah dengan kecepatan sekitar 40
km/jam.
- Saat jalan menurun, menyempit dan licin sehabis disiram, Sdr. Puput
Kurniawan mengurangi kecepatan dengan melakukan pengereman,
sehingga unit agak zig-zag.
- Pada saat yang sama Sdr. Daris ( Driver unit DT.RCP. 041 ) yang
melaju dari arah yang berlawanan, begitu melihat unit didepannya
yang dalam keadaan isi, bermaksud memberikan kesempatan ke jalan
yang kering kepada lawan dengan membelokkan unitnya ke arah kiri
sehingga mendekati Safety berm.
- Pada jarak yang sudah dekat Sdr. Puput Kurniawan ( dengan kondisi
unit isi OB dan jalan licin ) yang sudah terlanjur mengambil jalur ke
kanan tidak dapat mengendalikan unitnya, sehingga pada pukul 10.15
WITA kecelakaan tidak dapat dihindarkan.
- Sdr. Puput Kurniawan dan Sdr. Daris terjepit di dalam kabin unit
masing-masing.
E. KESIMPULAN
1. Penyebab Dasar
a. Faktor pribadi
- Sdr. Puput Kurniawan dan Sdr. Daris ragu-ragu dalam mengambil
posisi jalur kendaraan.
b. Faktor pekerjaan
- Kurangnya bimbingan dari pengawas operasional dan teknis
kepada para operator.
2. Penyebab Langsung
a. Kondisi tidak aman
- Jalan menurun, menyempit, licin dan tanjakan serta tikungan.
- Tidak ada tanda rambu-rambu lalu lintas.
- Water Truck pada jalur yang salah
b. Tindakan tidak aman
- Kedua driver DT. RCP. 041 dan DT. RCP. 032 mengoperasikan
kendaraan pada posisi yang salah.
- Driver Water Truck melakukan penyiraman pada jalur yang salah
- Tidak mengikuti prosedur kerja yang benar
3. Akibat Kecelakaan
Sdr. Puput Kurniawan mengalami close fracture (patah tulang tertutup) 1/3
proximal dan 1/3 distal fibula sinestra, luka koyak pada jari kelingking
tangan kanan, pergelangan tangan kiri, kaki kanan dan kiri.
F. TINDAKAN KOREKSI
Setelah dilaksanakan pemeriksaan kecelakaan yang berakibat cidera berat
menimpa Sdr. Puput Kurniawan karyawan PT. Ruam Choke Pattana kontraktor
PT. Jorong Barutama Grestone, agar tidak terjadi kecelakaan serupa, diminta
kepada Kepala Teknik Tambang untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
1. Supaya memasang rambu-rambu arah jalur di jalan tambang.
2. Supaya melakukan safety talk sebelum mulai bekerja
3. Memperluas jalan di sekitar tikungan.
4. Supaya melengkapi operator dump truck dengan alat pelindung diri
seperti safety shoes, safety belt dan helmet.
KASUS-KASUS KECELAKAAN TAMBANG DI INDONESIA
TUGAS
Dibuat untuk memenuhi kelengkapan perkuliahan Undang-Undang Tambang dan Keselamatan, Kesehatan Kerja
Oleh :
Verlly Hardiman03 03 312 0059
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2007
top related