stafiloma kornea- yuli dwi
Post on 18-Jan-2016
221 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
STAFILOMA KORNEA
YULI DWIHARYANI1307101030084
PEMBIMBING:dr. Rahmi Adriman Sp.M
PENDAHULUAN
Menurut definisi WHO, Kebutaan adalah kemampuan melihat sama atau kurang dari
3/60, dan diperkiraan sebanyak 45 juta jiwa di seluruh dunia
Penyakit pada kornea sebagai penyebab ke 2 kebutaan setelah katarak di dunia. Etiologi karena
agen infeksi dan inflamasi yang menyebabkan scar/luka dengan kejadian 1.5-2 juta kasus
Witcher (2001) menyebutkan trauma merupakan penyebab utama penurunan visus pada negara
berkembang. 55 juta jiwa mengalami cedera pertahunnya dengan 19 juta mengalami penurunan
visus unilateralWitcher (2001) menyebutkan trauma merupakan penyebab utama penurunan visus pada negara
berkembang. 55 juta jiwa mengalami cedera pertahunnya dengan 19 juta mengalami
penurunan visus unilateralStafiloma merupakan bentuk penonjolan lapisan
kornea, sklera dan uvea bola mata disertai prolaps iris yang dapat terjadi karena ulkus kornea
perforasi atau penipisan kornea dengan jaringan uvea di sekitarnya
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Mata
Jaringan bening, avaskular, membentuk1/6 bagian depan bola mata, diameter 11mm dan mengandung banyak serabut saraf.Terdiri dari 5 lapisan : EpitelMembran BowmanStromaMembrana DescemetEndotelium.
Stafiloma
Korneal
Partial Total
Scleral
Parsial anterior
Total anterior
Cilliar stafilom
a
Equator stafilom
a
Posterior
stafilloma
Stafiloma
Protrution of scleral or corneal lined with uveal tissue due to inflamation. Ectatic sicatrication of outer coat of eyeball with
uveal incarceration
Stafiloma Kornea
Stafiloma kornea yaitu sikatrik kornea yang menonjol disertai dengan prolaps iris. Merupakan gejala sisa dari ulkus kornea perforata yang menimbulkan leukoma adherens. Stafiloma
kornea dapat berbentuk globus, konus, lobuleus, seperti anggur dengan warna putih atau kebiru-biruan dengan beberapa
pembuluh darah.
Luka trauma mekanik, infeksi
atau operasi mata
Inflamasi dan degeneratif disertai
prolaps atau inkarserasi iris
Konversi bertahap dari stroma iris pada jaringan
fibrosa
Seluruh area tertutupi
epitel
Sudut bilik mata anterior
terhambat
Sekunder glaukoma
Bekas luka kornea yang
lemah menjadi menonjol
Stafiloma kornea
Etiopatogenesis
Gambaran Klinis1. Karena peningkatan tekanan intraokuler menyebabkan:a. Rasa sakit dan kelainan lain akibat glaucomab. Dapat memperhebat keadaan glaucomac. Dapat menyebabkan stafiloma sclera
2. Visus tergangguPada stafiloma kornea totalis, visus hanya berupa persepsi cahaya sampai 0
3. Apeks dari stafiloma kornea dapat menjadi kering, timbul ulkus yang dapat perforasi, dan menutup lagi. Proses menutup dan membukanya perforasi ini dapat terjadi berulang ulang sampai akhirnya menjadi ptisis bulbi.
Diagnosis
Anamnesis
• Keluhan utama dan nyeri pada mata
• Riwayat Trauma, riwayat operasi dan infeksi pada mata sebelumnya
Pemeriksaan
Oftalmologi
Pemeriksaan
Penunjang
• Tonometri• USG
DIAGNOSIS
• Visus visus yang menurun bahkan visus sampai menjadi 0 • Slitlampkornea yang menonjol dengan permukaan yang berbenjol-benjol disertai iris yang prolapse. Biasanya berbentuk globus, konus dan lobulus yang menyerupai anggur. Warna stafiloma kornea berupa putih atau kebiru-biruan dengan pembuluh darah kecil maupun besar.
1.KeratokonusAbnormal bulging of the cornea of the eye. Keratoconus merupakan penyakit non iflamasi progresif bilateral (biasanya asimetris) ditandai dengan distorsi permukaan kornea. Gejala klinis penglihatan kabur dan mengalami astigamtisme miopi yang cepat berkembang.
Diagnosis Banding
Medikamentosa• Anti Glaukoma
TATALAKSANA Operatif
• A. Eksisi lokal dengan kornea atau sclera patch graft untuk repair.
• B. Keratoplasti (transplantasi kornea)
• C. Iridektomi basalis• D. Eviserasi• E. Enukleasi Bulbi
1. Pthysis Bulbi
Phthisis bulbi merpakan end-stage ocular respons terhadap trauma dan atau penyakit mata berat. Ditemukan kebutaan, atrofi, mata lunak dengan disorganisasi struktur intraokular. Keluhan biasa asimptomatik dan nyeri muncul tiba-tiba yang membutuhkan intervensi pembedahan segera.
Komplikasi2. Staphyloma Sklera
Prognosis
Prognosis sangat tergantung pada penemuan dan
pengobatan dini.
Prognosis akan buruk, dimana
kebutaan permanen akan
terjadi bila penanganannya tidak tepat dan
cepat.
Prognosis akan baik bila ditangani dengan segera dan
tepat.
Deteksi dini sangat penting untuk
mencegah terjadinya kerusakan
permanen pada saraf optik.
LAPORAN KASUS
Identitas PasienNama : Tn.HJenis Kelamin : Laki-LakiUsia : 42 TahunPekerjaan : PetaniAlamat : Padang TijiTanggal : 19 Januari 2015
Keluhan Utama : mata kanan kabur
RPS• pasien datang dengan keluhan mata kanan
kabur yang dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Saat ini pasien sulit melihat, mata silau berair dan perih. Mata kanan sulit terbuka dan kadang-kadang pasien juga mengeluhkan sakit kepala. Awalnya mata kanan pasien terasa seperti ada binatang yang masuk, lalu pasien berobat ke puskesmas didekat rumahnya, namun pasien tidak ingat nama obatnya. Mata kiri pasien tidak ada keluhan.
RPD• riwayat mata masuk benda asing 1 bulan
yang lalu, riwayat hipertensi dan diabetes mellitus disangkal.
RPK• tidak ada keluarga pasien yang memiliki
keluhan yang sama dengan pasien.
RKS• Pasien berkerja sebagai petani
• RPO• Pasien pernah mendapat obat dari
puskesmas
OD (Mata Kanan) Penilaian OS (Mata Kiri)
1/300 Visus 5/5
Sulit dinilai Kedudukan Bola Mata Ortoforia
Sulit dinilai Gerakan Bola Mata Dalam batas normal
Edema (-), hiperemis (-) Palpebra Superior Edema (-), hiperemis (-)
Pucat (-) Palpebra Inferior Edema (-), hiperemis (-)
Edema (-), hiperemis (+)Conjungtiva Tarsal
SuperiorEdema (-), hiperemis (-)
Edema (-), hiperemis (+)Conjungtiva Tarsal
InferiorEdema (-), hiperemis (-)
Edema (-), hiperemis (+)
Injeksi siliar (+)Conjungtiva Bulbi Edema (-), hiperemis (-)
Keruh Kornea Jernih
Sulit dinilai COA Dangkal
Sulit dinilai Pupil Refleks cahaya (+)
Sulit dinilai Iris Jelas
Jernih Lensa Jernih
43,1 mmHg Tekanan Intraokular 12,2 mmHg
STATUS OFTALMOLOGI
DiagnosaStafiloma kornea
TerapiGlaucon 4x1 tabKSR 1x1 tabCendolyters 4 dd gtt 1 (OD)C tymolol ED 4 dd gtt 1 (OD)LFX ED 2 dd gtt 1 (OD)
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malamQuo ad fungtionam : dubia ad malamQuo ad sanactionam : dubia ad malam
DOKUMENTASI
PEMBAHASAN
KASUS PEMBAHASAN
Pasien laki-laki, 42 tahun
datang dengan keluhan
Pasien laki-laki, 42 tahun
datang dengan keluhan
mata kanan yang kabur
dsan kemerahan sejak satu
bulan yang lalu. Awalnya
pasien memiliki riwayat
masuk benda asing ke mata
kanan sebulan yang lalu,
sejak saat itu penglihatan
pasien makin menurun,
silau saat melihat cahaya
terang dan mata merah.
Sesekali pasien merasakan
nyeri pada mata.
kemungkinan pasien mengalami
infeksi pada kornea yang
memberat seperti ulkus kornea,
dengan visus yang semakin
menurun disertai riwayat trauma
dapat menyebabkan perforasi
hingga terjadi stafiloma kornea.
Stafiloma merupakan bentuk
sikatrik kornea yang dpat
disebabkan oleh trauma atau
infeksi pada kornea.
KASUS PEMBAHASAN
Pemeriksaan visus mata kanan
didapatkan 1/300 yang artinya
pasien hanya mampu melihat
cahaya.
Pada stafiloma kornea totalis, visus hanya berupa persepsi cahaya sampai 0
Pemeriksaan dengan
menggunakan sentolop dan
slit-lamp tampak adanya
penonjolan kornea dengan iris
menempel pada bagian
belakang kornea.
Bentuk ini disebut stafiloma kornea yaitu
penggelembungan/bulging kornea
disertai dengan menempelnya
jaringan uvea di belakangnya.
KASUS PEMBAHASAN
Untuk tatalaksana pasien diberikan Glaucon 4x1 tab, KSR 1x1 tab, Cendolyters 4 dd gtt 1 (OD), C tymolol ED 4 dd gtt 1 (OD), LFX ED 2 dd gtt 1 (OD).
Glaukon diberikan pada pasien 4 kali 1 tablet perhari di indikasikan pada pasien dengan glaukoma akut dan kronik, yang bertujuan untuk menurunkan tekanan intraocular. Diberikan bersama KSR untuk mencegah hipokalemia.Cendo Lyters eye drop 15 ml Obat topical timolol sebagai tetes mata berfungsi produksi aquos humor.LFX adalah obat tetes mata topical untuk infeksi ocular eksternal matayang mengandung Levofloxacin 5 mg.
KESIMPULAN
Stafiloma kornea yaitu sikatrik kornea yang menonjol disertai dengan prolaps iris. Penegakan diagnosis stafiloma kornea diperlukan evaluasi secara menyeluruh melalui anamnesis dengan gejala klinis peningkatan tekanan intraokular, penurunan visus dan pemeriksaan fisis serta pemeriksaan penunjang. Dapat ditatalaksana secara medikamentosa dengan pemberian antiglaukoma untuk megurangi progresifitas dari stafiloma, tindakan operatif dapat dilakukan keratoplasti, eviserasi dan enukliasi bulbi sesuai indikasi.
Terima Kasih
top related