radiologi ricky
Post on 12-Apr-2016
60 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
OLEH:Alfonsius richy natam
201010330311056
TUBERKULOSIS PARU
PEMBIMBING:
dr. Nanik Y, Sp.Rad
DEFINISI TUBERKULOSIS
Tuberkulosis (TB): - Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis)
- Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya
(Depkes RI, 2006)
Etiologi
Mempunyai ciri dan sifat :• Bentuk batang • Tahan terhadap asam pewarnaan • Cepat mati dengan sinar matahari
langsung• Dapat bertahan hidup ditempat
gelap dan lembab.
Penyebab TB Paru adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis
3
(Daniel, 1999; Bahar, 2007; PDPI, 2006)
Cara Penularan TB
Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya.
Percikan dapat bertahan selama beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab.
Saat batuk atau bersin menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet nuclei. Sekali batuk 3000 percikan dahak.
Sumber penularan pasien TB BTA positif.
Epidemiologi
Indonesia urutan ketiga terbanyak di dunia setelah India dan Cina.Setiap tahun terdapat 528.000 kasus TB baru dengan kematian sekitar 91.000 orang. Prevalensi TB di Indonesia pada tahun 2009 adalah 100 per 100.000 penduduk dan TB terjadi pada lebih dari 70% usia produktif (15-50 tahun).(WHO, 2010)
PATOGENESIS
(Depkes RI, 2006 & PDPI, 2006)
Diagnosis
• Diagnosis ditegakkan dengan melakukan:
- Anamnesis- Pemeriksaan fisik - Pemeriksaan penunjang.
Pemeriksaan BTAPemeriksaan RadiologiPemeriksaan Biakan
MANIFESTASI KLINIS
1. Gejala respiratorik batuk > 3 minggu batuk darah sesak napas nyeri dada
2. Gejala sistemik Demam gejala sistemik lain adalah anemi, malaise, keringat
malam, anoreksia dan berat badan menurun
3. Gejala tuberkulosis ekstraparu pembesaran yang lambat dan tidak nyeri dari kelenjar
getah bening
PEMERIKSAAN FISIK
Terdapat retraksi otot-otot interkostal. Paru yang sakit akan terlihat tertinggal dalam pernapasan perkusi memberikan suara pekak auskultasi memberikan suara yang lemah sampai tidak
terdengar sama sekali, terkadang terdapat ronki. pembesaran kelenjar getah bening, umumnya dileher
terkadang didapatkan di ketiak. Pembesaran kelenjar tersebut dapat menjadi “cold abscess”.
(Bahar, 2007 & PDPI, 2006)
Pemeriksaan Radiologi
• Pada awal penyakit saat lesi masih menyerupai sarang-sarang pneumonia, gambaran radiologinya berupa bercak-bercak seperti awan dan dengan batas-batas yang tidak tegas. Bila lesi sudah diliputi jaringan ikat maka bayangan terlihat berupa bulatan dengan batas yang tegas dan disebut tuberkuloma (Depkes RI, 2006)
Pemriksaan Bakteriologi
Bahan pemeriksaanBahan untuk pemeriksaan bakteriologi dapat berasal dari dahak, cairan pleura, liquor cerebrospinal, bilasan bronkus, bilasan lambung, kurasan bronko-alveolar, urin, feses dan jaringan biposi.
Cara pengambilan dahak 3 kali (SPS)Sewaktu / spot (dahak sewaktu kunjungan)Pagi (keesokan harinya)Sewaktu / spot (pada saat mengantarkan dahak pagi)Atau setiap pagi 3 hari berturut-turut.
Flow Chart Dx TB Paru
Uji Mantoux
Berdasarkan hal tersebut, hasil tes Mantoux dibagi dalam: Indurasi 0 – 5 mm : Mantoux negatif Indurasi 6 – 9 mm : hasil meragukan Indurasi 10 – 15 mm : Mantoux positif Indurasi lebih dari 15 mm : Mantoux positif kuat
Untuk pasien dengan HIV positif, test Mantoux ± 5 mm, dinilai positif.
KLASIFIKASI
1. Tuberkulosis Paru2. Tuberkulosis Ekstra Paru
Tuberkulosis Paru
Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak ( BTA ) TB Paru BTA (+); Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen
dahak BTA (+), hasil pemeriksaan 1 spesimen dahak BTA (+) dan kelainan radiologi tuberkulosis aktif, hasil pemeriksaan 1 spesimen dahak BTA (+) dan biakan (+).
TB Paru BTA (-); Hasil pemeriksaan dahak 3 kali BTA (-), gambaran klinis dan kelainan radiologi menunjukan tuberkulosis aktif, hasil pemeriksaan dahak 3 kali BTA (-) dan biakan (+)
Berdasarkan Kategori Pasien
KATEGORI PASIEN
IKasus baru TB paru dahak positif; kasus baru TB paru dahak negatif dengan kelainan luas di paru; kasus baru TB ekstra-pulmonal berat
II Kambuh, dahak positif; pengobatan gagal;
pengobatan setelah terputus
IIIKasus baru TB paru dahak negatif (selain dari kategori I); kasus baru TB ekstra-pulmonal yang tidak berat
IV Kasus kronis (dahak masih positif setelah menjalankan pengobatan ulang)
Tuberkulosis Ekstra Paru
• Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain paru, misalnya kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, ginjal, saluran kencing dan lain-lain. Diagnosis sebaiknya didasarkan atas kultur positif atau patologi anatomi dari tempat lesi.
Sasaran & Tujuan Penatalaksanaan TB
• Sasaran pengobatan TB paru– meringankan tanda dan gejala TB paru serta
membersihkan M. tuberculosis.
• Tujuannya: mengidentifikasi kasus baru TB paru, mengisolasi pasien TB positif mengatasi secara cepat tanda dan gejala yang muncul, meningkatkan kepatuhan pasien selama pengobatan, menyembuhkan pasien secepat mungkin
Macam Farmakologi
1. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah INH Rifampisin Pirazinamid Streptomisin Etambutol
2. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2) Kanamisin Amikasin Kuinolon
Jenis dan dosis OAT
Obat Dosis(Mg/KgBB/Hari)
Dosis yg dianjurkan DosisMaks (mg)
Dosis (mg) / berat badan (kg)
Harian (mg/kgBB/hari)
Intermitten (mg/Kg/BB/kali)
< 40 40-60 >60
R 8-12 10 10 600 300 450 600H 4-6 5 10 300 150 300 450
Z 20-30 25 35 750 1000 1500
E 15-20 15 30 750 1000 1500
S 15-18 15 15 1000 Sesuai BB 750 1000
Kategori
pengobatan TB Pasien TB
Paduan pengobatan TB alternatif
Fase awal
(setiap hari / 3 x seminggu)Fase lanjutan
I
Kasus baru TB paru dahak positif; kasus baru TB paru
dahak negatif dengan kelainan luas di paru; kasus baru
TB ekstra-pulmonal berat
2 RHZE /2SHRZ
6 HE
4 RH
4 H3 R3
II
Kambuh, dahak positif; pengobatan gagal; pengobatan
setelah terputus
2 SRHZE + 1 HRZE
5 RHE
IIIKasus baru TB paru dahak negatif (selain dari kategori
I); kasus baru TB ekstra-pulmonal yang tidak berat
2 RHZE
4 RH
6RHE
4R3H3
IVKasus kronis (dahak masih positif setelah menjalankan
pengobatan ulang)
TIDAK DIPERGUNAKAN
(merujuk ke penuntun WHO guna pemakaian obat lini
kedua yang diawasi pada pusat-pusat spesialis)
TERIMA KASIH
top related