pemanasan global rpp

Post on 13-Jan-2017

2.000 Views

Category:

Education

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

Sekolah : SMAN SAROLANGUNMata Pelajaran : FisikaKelas/Semester : XI / DuaMateri Pokok : Pemanasan GlobalAlokasi Waktu : 4 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti ( KI )

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar ( KD ) dan Indikator

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi

2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan

3.9 Menganalisis gejala pemanasan global, efek rumah kaca, dan perubahan iklim serta dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan

4.8 Menyajikan ide/gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan

9

Tujuan Pembelajaran1.1 Mampu Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.1.2 Mampu Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

1.3 Mampu memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

1.4 Mampu mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

D. Indikator Pembelajaran1.1.1 Siswa mengucapkan salam dan menjawab salam saat presentasi1.1.2 Siswa berdoa bersama-sama1.1.3 Siswa mengucapkan rasa syukur kepada tuhan2.1.1 Siswa mengembangkan sikap jujur dan disiplin3.9.1 Memahami pengertian pemanasan global 3.9.2 Menjelaskan gejala pemanasan global (di Sarolangun)3.9.3 Memberikan contoh dampak pemanasan global dalam kehidupan sehari-hari 3.9.4 Menjelaskan beberapa solusi dan usaha apa yang harus dilakukan untuk mencegah

dampak lebih buruk dari pemanasan global3.9.5 Menganalisis beberapa kesepakatan Iinternasional mengenai pemanasan global4.8.1 Menyampaikan informasi tentang pemanasan global melalui presentasi di dalam

kelas4.8.2 Memberikan saran-saran dan pendapat dalam rangka pengendalian pemanasan

global

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian dan Gejala pemanasan globalMungkin anda pernah membayangkan berada di dalam mobil yang tertutup rapat pada

siang hari. Sinar matahari dengan leluasa dapat memasuki ruangan mobil melalui kaca mobil, sehingga menyebabkan udara di dalam mobil menjadi lebih panas. Udara di dalam mobil menghangat, karena panas sinar matahari yang masuk tidak dapat leluasa keluar. Sehingga panas tersebut terperangkap di dalam mobil.

Demikian halnya dengan pemanasan global. Matahari memancarkan radiasinya ke bumi menembus lapisan atmosfer bumi. Radiasi tersebut akan dipantulkan kembali ke angkasa, namun sebagian gelombang tersebut diserap oleh gas rumah kaca, yaitu CO2, CH4, N2O, HFCs dan SF4 yang berada di atmosfer. Sebagai akibatnya gelombang tersebut

terperangkap di dalam atmosfer bumi. Peristiwa ini terjadi berulang-ulang, sehingga menyebabkan suhu rata-rata di permukaan bumi meningkat. Peristiwa inilah yang disebut dengan pemanasan global.

Apakah Penyebab Pemanasan Global? Pemanasan global merupakan fenomena global yang disebabkan oleh aktivitas manusia di seluruh dunia, pertambahan populasi penduduk, serta pertumbuhan teknologi dan industri. Oleh karena itu peristiwa ini berdampak global. Beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pemanasan global terdiri dari:

Konsumsi energi bahan bakar fosil. Sektor industri merupakan penyumbang emisi karbon terbesar, sedangkan sektor transportasi menempati posisi kedua. Menurut Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral (2003), konsumsi energi bahan bakar fosil memakan sebanyak 70% dari total konsumsi energi, sedangkan listrik menempati posisi kedua dengan memakan 10% dari total konsumsi energi. Dari sektor ini, Indonesia mengemisikan gas rumah kaca sebesar 24,84% dari total emisi gas rumah kaca.

Indonesia termasuk negara pengkonsumsi energi terbesar di Asia setelah Cina, Jepang, India dan Korea Selatan. Konsumsi energi yang besar ini diperoleh karena banyaknya penduduk yang menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energinya, walaupun dalam perhitungan penggunaan energi per orang di negara berkembang, tidak sebesar penggunaan energi per orang di negara maju. Menurut Prof. Emil Salim, USA mengemisikan 20 ton CO2/orang per tahun dengan jumlah penduduk 1,1 milyar penduduk, Cina mengemisikan 3 ton CO2/orang per tahun dengan jumlah 1,3 milyar penduduk, sementara India mengemisikan 1,2 ton CO2/orang dengan jumlah 1 milyar penduduk.

Dengan demikian, banyaknya gas rumah kaca yang dibuang ke atmosfer dari sektor ini berkaitan dengan gaya hidup dan jumlah penduduk. USA merupakan negara dengan penduduk yang mempunyai gaya hidup sangat boros, dalam mengkonsumsi energi yang berasal dari bahan bakar fosil, berbeda dengan negara berkembang yang mengemisikan sejumlah gas rumah kaca, karena akumulasi banyaknya penduduk.

Sampah. Sampah menghasilkan gas metana (CH4). Diperkirakan 1 ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Sampah merupakan masalah besar yang dihadapi kota-kota di Indonesia. Menurut Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 0,8 kg/hari dan pada tahun 2000 terus meningkat menjadi 1 kg/hari. Dilain pihak jumlah penduduk terus meningkat sehingga, diperkirakan, pada tahun 2020 sampah yang dihasilkan mencapai 500 juta kg/hari atau 190 ribu ton/tahun. Dengan jumlah ini maka sampah akan mengemisikan gas metana sebesar 9500 ton/tahun. Dengan demikian, sampah di perkotaan merupakan sektor yang sangat potensial, mempercepat proses terjadinya pemanasan global.

Kerusakan hutan. Salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap karbondioksida (CO2), yang merupakan salah satu dari gas rumah kaca, dan mengubahnya menjadi oksigen (O2). Saat ini di Indonesia diketahui telah terjadi kerusakan hutan yang cukup parah. Laju kerusakan hutan di Indonesia, menurut data dari Forest Watch Indonesia (2001), sekitar 2,2 juta/tahun. Kerusakan hutan tersebut disebabkan oleh kebakaran hutan, perubahan tata guna lahan, antara lain perubahan hutan menjadi perkebunan dengan tanaman tunggal secara besar-besaran, misalnya perkebunan kelapa sawit, serta kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan

oleh pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hutan Tanaman Industri (HTI). Dengan kerusakan seperti tersebut diatas, tentu saja proses penyerapan karbondioksida tidak dapat optimal. Hal ini akan mempercepat terjadinya pemanasan global.

Menurut data dari Yayasan Pelangi, pada tahun 1990, emisi gas CO2 yang dilepaskan oleh sektor kehutanan, termasuk perubahan tata guna lahan, mencapai 64 % dari total emisi CO2 Indonesia yang mencapai 748,61 kiloTon. Pada tahun 1994 terjadi peningkatan emisi karbon menjadi 74%.

2. Pemanasan Global, Udara Jambi Capai 40 Derajat

Musim Kemarau (sumber: Antara)

Jambi - Komunitas Konservasi Indonesia Warsi Jambi mengungkapkan, tanpa disadari Kota Jambi telah merasakan efek pemanasan global, karena suhu di kota ini sempat mencapai 40 derajat Celcius pada Maret 2013 lalu.

"Kekhawatiran terjadinya pemanasan global sebenarnya sudah dirasakan Kota Jambi dengan meningkatnya suhu (panas) yang tinggi pada Maret lalu seperti yang dirilis BMKG Provinsi Jambi," kata Direktur Konunikasi Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi Rudi Syaf di Jambi, Senin.i Pernyataan tersebut disampaikannya ketika diminta tanggapannya terkait peringatan Hari Bumi yang jatuh pada setiap tanggal 22 April.

Ia mengatakan, efek yang sudah terasa secara global dan melanda Kota Jambi tersebut hendaknya menjadi renungan dan penyadaran oleh seluruh masyarakat, dimana bumi yang menjadi tempat tinggal satu-satunya bagi miliaran manusia kini kondisinya sudah semakin kritis seiring dengan kerusakan lingkungan yang semakin menggila karena ulah tangan manusia.

"Tak usah jauh-jauh melihat es yang terus mencair ke kutub selatan, di Jambi saja kerusakan alam yang terjadi sudah sangat kentara sekali, dimana tutupan hutan kini tinggal

secumput akibat berbagai program alih fungsi baik perkebunan maupun eksploitasi batu bara yang tak terkendali dalam lima tahun belakangan," ujar dia.

Kondisi inilah yang telah memicu meningkatnya suhu udara, sehingga Jambi saat ini mengalami peningkatan suhu yang drastis dari biasanya yang maksimal hanya 35 derajat Celcius, dan tingkat itu sudah dirasakan sangat panas.

Rudi mengatakan, pada bulan Maret tersebut, Kota Jambi memang mengalami cuaca yang aneh ketika daerah lain masih diguyur hujan lebat dan mengalami banjir, Jambi justeru mengalami kemarau dan peningkatan suhu udara.

Di sisi lain Rudi juga mengkritisi sikap pemerintah dan negara maju yang cenderung bermuka dua.

Mereka menolak usulan dunia agar bersedia menurunkan tingkat pertumbuhan ekonominya demi menekan tingkat produks gas emisi karbon akibat penggunaan bahan bakar minyak dan batu bara dalam industri sebagai sumber pemanasan global, justru menolak dan melempar tanggung jawab kepada negara-negara ketiga.

"Negara ketiga yang umumnya negara miskin dijadikan objek dan sampel untuk pelestarian alam dan penghijauan, dengan sistem pemberian dana kompensasi dalam berbagai bentuk untuk penyelamatan hutan," ujarnya.

Sayangnya pula, pemerintah di negara-negara ketiga justru memanfaatkan kesempatan tersebut untuk tujuan lain, karena di sisi lain ekploitasi alam seperti batu bara yang menyisakan kerusakan lingkungan dan ekosistem di Jambi tetap saja tidak terbendung dan terus berlangsung, meskipun pemerintah daerah sudah membuat berbagai peraturan daerah guna menatanya.

Karena itulah, tegas Rudi, semestinyalah peringatan Hari Bumi yang jatuh setiap 22 April hendaknya menjadi momentum penyadaran setiap orang untuk penduli dengan nasib bumi karena itu juga berarti dia peduli dengan nasib dirinya sendiri yang kini sudah kian terancam.

3. Dampak pemanasan global

Dampak Pemanasan Global Sebagai sebuah fenomena global, dampak pemanasan global dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia, termasuk Indonesia. Posisi Indonesia sebagai negara kepulauan, menempatkan Indonesia dalam kondisi yang rentan menghadapi terjadinya pemanasan global. Sebagai akibat terjadinya pemanasan global, Indonesia akan menghadapi peristiwa :

Pertama, Kenaikan temperatur global, menyebabkan mencairnya es di kutub utara dan selatan, sehingga mengakibatkan terjadinya pemuaian massa air laut, dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini akan menurunkan produksi tambak ikan dan udang, serta terjadinya pemutihan terumbu karang (coral bleaching), dan punahnya berbagai jenis ikan. Selain itu, naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan pulau-pulau kecil dan daerah landai di Indonesia akan hilang. Ancaman lain yang dihadapi masyarakat yaitu

memburuknya kualitas air tanah, sebagai akibat dari masuknya atau merembesnya air laut, serta infrastruktur perkotaan yang mengalami kerusakan, sebagai akibat tergenang oleh air laut.

Kedua, Pergeseran musim sebagai akibat dari adanya perubahan pola curah hujan. Perubahan iklim mengakibatkan intensitas hujan yang tinggi pada periode yang singkat serta musim kemarau yang panjang. Di beberapa tempat terjadi peningkatan curah hujan sehingga meningkatkan peluang terjadinya banjir dan tanah longsor, sementara di tempat lain terjadi penurunan curah hujan yang berpotensi menimbulkan kekeringan. Sebagian besar Daerah Aliran Sungai (DAS) akan terjadi perbedaan tingkat air pasang dan surut yang makin tajam. Hal ini mengakibatkan meningkatnya kekerapan terjadinya banjir atau kekeringan. Kondisi ini akan semakin parah apabila daya tampung badan sungai atau waduk tidak terpelihara akibat erosi.

Kehutanan. Terjadinya pergantian beberapa spesies flora dan fauna. Kenaikan suhu akan menjadi faktor penyeleksi alam, dimana spesies yang mampu beradaptasi akan bertahan dan, bahkan kemungkinan akan berkembang biak dengan pesat. Sedangkan spesies yang tidak mampu beradaptasi, akan mengalami kepunahan. Adanya kebakaran hutan yang terjadi merupakan akibat dari peningkatan suhu di sekitar hutan, sehingga menyebabkan rumput-rumput dan ranting yang mengering mudah terbakar. Selain itu, kebakaran hutan menyebabkan punahnya berbagai keanekaragaman hayati.

Perikanan. Peningkatan suhu air laut mengakibatkan terjadinya pemutihan terumbu karang, dan selanjutnya matinya terumbu karang, sebagai habitat bagi berbagai jenis ikan. Suhu air laut yang meningkat juga memicu terjadinya migrasi ikan yang sensitif terhadap perubahan suhu secara besar-besaran menuju ke daerah yang lebih dingin. Peristiwa matinya terumbu karang dan migrasi ikan, secara ekonomis, merugikan nelayan karena menurunkan hasil tangkapan mereka.

Pertanian. Pada umumnya, semua bentuk sistem pertanian sensitif terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim berakibat pada pergeseran musim dan perubahan pola curah hujan. Hal tersebut berdampak pada pola pertanian, misalnya keterlambatan musim tanam atau panen, kegagalan penanaman, atau panen karena banjir, tanah longsor dan kekeringan. Sehingga akan terjadi penurunan produksi pangan di Indonesia. Singkatnya, perubahan iklim akan mempengaruhi ketahanan pangan nasional.

Kesehatan. Dampak pemanasan global pada sektor ini yaitu meningkatkan frekuensi penyakit tropis, misalnya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (malaria dan demam berdarah), mewabahnya diare, penyakit kencing tikus atau leptospirasis dan penyakit kulit. Kenaikan suhu udara akan menyebabkan masa inkubasi nyamuk semakin pendek sehingga nyamuk makin cepat untuk berkembangbiak. Bencana banjir yang melanda akan menyebabkan terkontaminasinya persediaan air bersih sehingga menimbulkan wabah penyakit diare dan penyakit leptospirosis pada masa pasca banjir. Sementara itu, kemarau panjang akan mengakibatkan krisis air bersih sehingga berdampak timbulnya penyakit diare dan penyakit kulit. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) juga menjadi ancaman seiring dengan terjadinya kebakaran hutan.

1. Tahun 2005 merupakan tahun terpanas. NASA melaporkan bahwa temperatur rata-rata global telah meningkat 0,060 C.

2. Pencairan Artik terbesar terjadi di tahun 2005. Hasil foto salah satu satelit menunjukkan area yang tertutup es permanen merupakan area tersempit pada akhir musim panas tahun 2005.

3. Tahun 2005 merupakan tahun dengan air di Karibia terpanas, lebih lama dari yang pernah terjadi dan menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) besar-besaran di sepanjang wilayah mulai dari Karibia hingga Florida Keys, Amerika Serikat.

4. Tahun 2005 tercatat sebagai tahun dengan nama badai terbanyak. Terdapat 26 nama badai yang melampaui daftar nama resmi. Pada tahun ini juga terdapat sekitar 14 badai, yang disebut sebagai badai hebat (hurricane), karena memiliki kecepatan angin melebihi 119 km/jam. Rekor tahun sebelumnya hanya 12 badai dalam setahun. Tahun 2005 juga merupakan tahun dengan kategori 5 badai terbanyak dengan kecepatan angin 249 km/jam. Tahun 2005 merupakan tahun yang mengalami kerugian termahal akibat badai.

5. Tahun 2005 merupakan tahun terkering yang pernah terjadi sejak beberapa dekade lalu di Amazon, Amerika Selatan. Dan Amerika bagian barat menderita akibat kekeringan yang panjang.

Gambar 1  Hutan Hujan Tropika di IndonesiaSumber: http://andimanwo.wordpress.com

Fungsi hutan yang paling penting adalah produksi oksigen. Tanpa adanya oksigen maka tidak akan ada kehidupan karena seluruh makhluk hidup di dunia ini, baik hewan, manusia, dan tumbuhan, membutuhkan oksigen dalam melangsungkan hidupnya. Fungsi hutan sebagai penghasil oksigen tak dapat dipisahkan dengan fungsi hutan sebagai penyerap karbon. Dalam menjalankan kedua fungsi tersebut, proses interaksi antara hutan dan lingkungan yang terjadi sangat berkaitan proses fotosintesis dan siklus karbon. Hutan, yang merupakan kumpulan dari banyak pohon, menjalankan proses fotosintesis (yang merupakan salah satu bagian dari siklus karbon) yang menyerap karbondioksida di atmosfer dan kemudian disimpan dalam bentuk biomassa berupa daun, batang, akar, maupun buah, serta menghasilkan oksigen ke udara yang akan dipergunakan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan dalam melakukan respirasi (Gambar 2). Proses fotosintesis yang dijalankan oleh pohon-pohon dalam hutan tersebut sangat berguna dalam mengurangi dampak perubahan iklim global (global climate change mitigation) karena

dapat mengurangi jumlah karbon di udara sebagai gas rumah kaca penyebab pemanasan global (global warming). 

Gambar 2  Fotosintesis sebagai bagian dari siklus karbon.

Jika dikaitkan dengan karakternya, fungsi hutan tropika tersebut diatas dapat terjadi karena hutan tropika mempunyai karakter yang selalu hijau sepanjang tahun (evergreen) dan menjalankan proses siklus hara tertutup (closed nutrient cycle). Karakter hutan tropika yang evergreen mengakibatkan fotosintesis dapat terjadi sepanjang tahun sehingga daya serap terhadap karbon di udara di hutan tropika akan lebih tinggi dibanding hutan dan ekosistem lainnya yang berada di luar kawasan tropis (hutan temperate, hutan boreal, padang rumput, gurun, dan sebagainya). Karakter hutan tropika yang selalu hijau tersebut juga mengakibatkan pertumbuhan tinggi dan diameter pohon-pohon dalam hutan dapat berlangsung sepanjang tahun sehingga menghasilkan biomassa sebagai simpanan karbon yang besar. Selain itu, dalam proses siklus hara tertutup, daun-daun yang berguguran dan batang pohon yang mati (nekromassa) di lantai hutan terdekomposisi kedalam tanah oleh bakteri pengurai dan menghasilkan berbagai unsur hara yang kemudian diikat oleh mikroorganisme dalam tanah seperti mikoriza dan rhizobium yang bersimbiosis dengan akar. Proses siklus hara tertutup tersebut mengakibatkan banyak karbon di udara hasil penyerapan dalam proses fotosintesis yang juga tersimpan dalam tanah.

3. Tindakan Untuk Mencegah Global Warming

Dalam Hal Makanan dan Minuman1. Kurangi konsumsi daging bervegetarian adalah yang terbaik! 2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar.3. Beli produk lokal4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas. 5. Beli dalam kemasan besar. 6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan tertutup,

maka panas tersebut tidak akan hilang.7. Hindari fast food!. 8. Bawa tas yang bisa dipakai ulang.9. Gunakan gelas yang bisa dicuci. 10. Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. 

11. Tanam pohon setiap ada kesempatan.

Di Rumah1. Turunkan suhu AC Anda.2. Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC.3. Gunakan pemanas air tenaga surya.4. Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes.5. Gunakan lampu hemat energi.6. Maksimalkan pencahayaan dari alam.7. Hindari posisi stand by pada elektronik Anda! 8. Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, Segera Cabut!. 9. Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda. 10. Jangan membeli bunga potong.11. Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil.12. Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah banyak.13. Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan.14. Gunakan ulang perabotan rumah Anda.15. Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda.16. Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya, jangan menggunakan

aerosol.17. Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol juga penyumbang

besar dalam pencemaran udara kita.

Dalam Pekerjaan1. Makan siang dikantor.2. Gunakan kertas lebih sedikit.3. Matikan peralatan kantor Anda.4. Gunakan e-banking.5. Bagi industri, mulailah untuk menggunakan sumber energy yang dapat diperbaharui

(tenaga angin, air, surya, dll)

Dalam Perjalanan1. Berliburlah di dalam negeri dan gunakanlah transportasi darat!2. Kurangi perjalanan bisnis Anda.3. Gunakan handuk hotel Anda lebih dari satu hari.

Mengemudi 1. Gunakan mobil antar jemput untuk sekolah anak Anda,2. Ganti bahan bakar Anda! 3. Cek tekanan angin ban dan jadwal service Anda. 4. Sewa mobil saat diperlukan.5. Matikan mesin saat menunggu di sekolah anak Anda atau saat terjadi kemacetan total.6. Berbagilah! Carilah rekan kerja, 7. Belajarlah cara mengemudi yang baik! 8. Ganti perseneling lebih awal bisa mengurangi konsumsi BBM hingga 15%. 9. Elektronik Go rechargeable ! 

10. Utamakan hemat energi saat membeli peralatan elektronik.11. Gunakan lebih lama, jangan mudah berganti alat elektronik yang memiliki fungsi sama!

Jika dilakukan, donasikan barang Anda yang lama.

Alat kebersihan 1. Cleaner, greener, meaner2. Pastikan rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang baik.

Ini sangat penting agar energi dan racun sekitar kita cepat bersih. Terutama saat membersihkannya.

3. Untuk kesegaran ruangan, tempatkan tumbuhan yang bisa hidup di dalam ruangan, akan sangat membantu kesegaran lingkungan Anda.

4. Untuk penanganan barang beracun, segera hubungi dinas kebersihan atau lingkungan di lingkungan Anda.

Nah, Itu adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah global warming. Lakukanlah walau tdak semuanya, tetapi berpengaruh dengan lingkungan kita sekarang.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) atau "Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim" adalah suatu panel ilmiah yang terdiri dari para ilmuwan dari seluruh dunia. IPCC didirikan pada tahun 1988 oleh dua organisasi PBB, World Meteorological Organization (WMO) dan United Nations Environment Programme (UNEP) untuk mengevaluasi risiko perubahan iklim akibat aktivitas manusia, dengan meneliti semua aspek berdasarkan pada literatur teknis/ilmiah yang telah dikaji dan dipublikasikan[1]. Panel ini terbuka untuk semua anggota WMO dan UNEP. Terdapat 6 skenario yang dibuat IPCC untuk melakukan penanggulangan perubahan iklim yang tiap skenario berisikan tentang skenario untuk populasi, pertumbuhan ekonomi, dan persediaan energi.

Laporan-laporan dari IPCC sering dikutip dalam setiap perdebatan yang berhubungan dengan perubahan iklim.[2][3] Badan-badan nasional dan internasional yang terkait dengan perubahan iklim menganggap panel iklim PBB ini sebagai layak dipercaya[4].

Pada 12 Oktober 2007, IPCC diumumkan sebagai pemenang anugerah Penghargaan Perdamaian Nobel bersama dengan Al Gore "untuk usaha mereka dalam membangun dan menyebar luaskan pengetahuan mengenai perubahan iklim yang disebabkan manusia serta dalam merintis langkah-langkah yang diperlukan untuk melawan perubahan tersebut."

E. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan I (2x45 Menit)

Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Siswa Kegiatan Guru Alokasi

WaktuPendahuluan(6 Menit)

Berdoa Berkumpul sesuai dengan teman satu

kelompok Mengumpulkan tugas yang diberikan

pada pertemuan sebelumnya.

Berdoa Guru membagi kelompok

diskusi Mengarahkan peserta didik

berkumpul sesuai dengan kelompoknya

Memeriksa kelengkapan materi kelompok yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya, tentang sumbangan pembakaran hutan, eksplorasi sumber daya alam dikabupaten sarolangun terhadap isu pemanasan global.

1 Menit5 Menit

Inti (69 Menit)

Memperhatikan video dan gambar slide

Membaca sumber belajar pemanasan global mengenai gejala, dampak dan solusi pemanasan global

Mendiskusikan tentang sumbangan pembakaran hutan, eksplorasi sumber daya alam dikabupaten sarolangun terhadap isu pemanasan global.

Tanya jawab antar kelompok

Mengontrol alat audio visual dan menilai sikap dan ketrampilan peserta didik

69 menit

Penutup(15 Menit)

Membuat kesimpulan mengenai pengertian, gejala, dampak, solusi pemanasan global

Menjawab salam

Membuat kesimpulan Memberikan salam

penutup

14 Menit

1 Menit

Pertemuan 2 (2 x45 Menit)

Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Siswa Kegiatan Guru Alokasi

WaktuPendahuluan(8 Menit)

Memberi Salam Berkumpul sesuai dengan

teman satu kelompok

Menyiapkan materi presentasi

Membalas salam Mengarahkan peserta didik

berkumpul sesuai dengan kelompoknya

Memeriksa kelengkapan materi presentasi kelompok

1 Menit5 Menit

2 Menit

Inti (70 Menit) Mempresentasikan dan tanya

jawab antar kelompok Memantau dan menilai peserta

didik Menilai sikap dan pengetahuan

70 Menit

Penutup(12 Menit)

Membuat kesimpulan mengenai kesepakatan internasional

Menerima soal penugasan

Menjawab salam

Membuat kesimpulan

Membagi soal penugasan

Memberi salam

10 Menit

1 Menit

1 Menit

F. Penilaian

Pertemuan I

1. Penilaian Sikap

a. Lembar Observasi penilaian sikap spiritual (Oleh guru)

Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok :

NO ASPEK PENGAMATAN SKOR    1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar        2 Mengucapkan rasa syukur kepada tuhan        3 Mengucapkan salam dan menjawab salam saat presentasi        4 Mengucapkan kekaguman terhadap Tuhan YME secara lisan maupun tulisan                 

Keterangan skor :

1 = tidak pernah

2 = Kadang – kadang

3 = Sering

4 = Selalu

Sangat baik A- ABaik B- B

Cukup C- CKurang D- D

NILAI: ¿jumlah skor yangdiperoleh

total skorX 4=¿ …………

b. Lembar Observasi Sikap Disiplin (oleh guru)

Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok :

No Aspek PengamatanSkor

1 2 3 41 Masuk kelas tepat waktu 2 Mengumpulkan tugas tepat waktu 3 Memakai seragam sesuai tata tertib 4 Mengerjakan tugas yang diberikan 5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6 Membawa buku teks sesuai materi yang diberikanJumlah Skor

Nilai¿skor yang diperole h

total skorx4=¿……………..

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan

kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan

sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

c. Lembar Observasi sikap jujur (Oleh guru)

Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Materi Pokok : …………………. Tanggal : ………………….

PETUNJUK • Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti • berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-

hari No

Pernyataan TP

KD

SR

SL

1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan

2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan tugas

3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan barang

4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan

5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman yang lain

Keterangan : • SL = Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan • SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak

melakukan • KD = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan • TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

2. Penilaian Ketrampilan

LEMBAR PORTOFOLIO

Mata pelajaran: IPA Kelas/Semester : VII / 2Judul Portofolio : Penyusunan laporan praktikum Tujuan : Peserta didik dapat menyusun laporan praktikum biologi dengan

benar.

Ruang lingkup:

1. Karya portofolio yang dikumpulkan adalah seluruh hasil laporan dalam bentuk makalah pemanasan global fisika kelas XI semester 2.

2. Setiap laporan makalah hasil diskusi dan presentasi dikumpulkan selambat-lambatnya 2 hari setelah peserta didik melaksanakan presentasi.

3. Penilaian karya portofolio dilaksanakan satu minggu setelah KD berakhir.

Uraian tugas portofolio:1. Buatlah laporan makalah fisika pemanasan global. 2. Laporan makalah meliputi: persiapan, pelaksanaan, dan hasil laporan. 3. Diskusikan dengan guru untuk penyusunan makalah

Pertemuan 2

a. Lembar Observasi penilaian sikap spiritual (Oleh guru)

Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok :

NO ASPEK PENGAMATAN SKOR

    1 2 3 41 Berdoa sebelum dan sesudah belajar        2 Mengucapkan rasa syukur kepada tuhan        3 Mengucapkan salam dan menjawab salam saat presentasi        

4Mengucapkan kekaguman terhadap Tuhan YME secara lisan maupun tulisan        

         

Sangat baik A- ABaik B- B

Cukup C- CKurang D- D

NILAI: ¿jumlah skor yangdiperoleh

total skorX 4=¿ …………

b. Lembar Observasi Sikap Disiplin (oleh guru)

Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok :

No Aspek PengamatanSkor

1 2 3 41 Masuk kelas tepat waktu 2 Mengumpulkan tugas tepat waktu 3 Memakai seragam sesuai tata tertib 4 Mengerjakan tugas yang diberikan 5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6 Membawa buku teks sesuai materi yang diberikanJumlah Skor

Nilai¿skor yang diperole h

total skorx4=¿……………..

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan

kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan

sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

c. Lembar Observasi sikap jujur (Oleh guru)

Nama Peserta Didik : …………………. Kelas : …………………. Materi Pokok : …………………. Tanggal : ………………….

PETUNJUK • Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti • Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari

No Pernyataan T

PKD

SR

SL

1 Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan

2 Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan tugas

3 Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan barang

4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan

5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman yang lain

Keterangan : • SL = Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan • SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak

melakukan • KD = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan • TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

D. Intrumen Penilaian Pengetahuan

Indicator : 3.9.1 Menyebutkan pengertian pemanasan global3.9.2 Menjelaskan gejala pemanasan global yang terjadi di sarolangun3.9.3 Memberikan contoh dampak pemanasan global dalam kehidupan sehari-

hari di Sarolangun3.9.4 menyebutkan beberapa solusi dan usaha yang harus dilakukan untuk

mencegah dampak lebih buruk dari pemanasan global3.9.5 Menyebutkan kesepakatan internsional dalam mengatasi pemanasan

global

Tes tertulis : 1. Apakah pengertian pemanasan global! (20 Point)2. Jelaskanlah gejala pemanasan global yang terjadi di Sarolangun! (20)3. Jelaskan dampak pemanasan global dalam kehidupan sehari-hari di daerah sarolangun,

pada bidang ! (20 point)a. Kesehatan b. Pertanian

4. Apakah tindakan untuk mencegah pemanasan global menurut pendapat anda ? (60 point)

Jawaban Soal :1. Pemanasan global adalah meningkatnya suhu rata – rata dipermukaan bumi.2. Gejala pemanasan global yang terjadi di Sarolangun (salah satu kabupaten di provinsi

Jambi) ditandai :- Kenaikan suhu di atas rata - rata 40o

- Perubahan cuaca yang tidak menentu- Pergeseran musim sebagai akbat adanya perubahan pola curah hujan

3. Dampak pemanasan global sebagai berikut :- Bidang Kesehatan

a. Meningkatnya penyakit tropis yang ditularkan oleh nyamuk (malaria dan demam berdarah)

b. Mewabahnya diarec. Penyakit kulit

- Bidang Pertaniana. Keterlambatan musim tanam dan panenb. Kegagalan penanaman atau panen karena banjir dan kekeringan

4. Semua pendapat peserta didik yang berhubungan dengan pertanyaan dianggap benar.

Lembar RemedialSoal Remedial

Nama :Kelas : XI_IPAMata Pelajaran : Fisika

Pilihan Ganda

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d!

1. Pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dinginlama kelamaan menjadi panas, hal ini menunjukan bahwa kalor dapat merubah....

a.wujud b. suhuc.massa bd.warna

2. Pada peristiwa pemanasan global terjadi peningkatan suhu bumi yang diakibatkanoleh

adanya kalor yang terperangkap di bumi. Kalor tersebut berasal dari cahaya matahari yang sampai ke bumi, cahaya matahari dapat sampai ke bumi karena mengalami perpindahana. meningkatnya suhu rata-rata bumib. meninkatnya kelembaban udarac. menurunya suhu rata-rata bumid. menurunya ke lembaban udara

3. Pada mekanisme efek rumah kaca kalor akan terperangkap di bumi sehingga menyebabkan ....

a. radiasi dan konveksib. konveksic. radiasid. radiasi dan konduksi

4. Pada mekanisme efek rumah kaca terjadi perpindahan kalor secara ....a. konduksi dan konveksib. konveksi dan radiasic. radiasi dan konduksid. konduksi, konveksi dan radiasi

5. Perhatikan pernyataan berikut !1.suhu rata–rata tahunan meningkat2.perubahan cuaca yang stabil3.es kutub mencair4.angin puting beliungPernyataan yang merupakan dampak pemanasan globalterhadap lingkungan adalah

pernyataan nomor ... .a.1 dan 2 b. 1 dan 3c.2 dan 3 d. 2 dan 4

6. Faktor abiotik yang berpengaruh terhadap pemanasan global adalah .a. hewan b. manusiac. suhu d. Pohon

7. Contoh keterkaitan antara proses pemanasan global dengan perpindahan kalor adalah... .a. perpindahan kalor matahari ke bumi menyebabkan suhu rata-rata

permukaanbumi nolb. perpindahan kalor matahari ke bumi menyebabkan suhu rata-rata permukaanbumi turunc. perpindahan kalor matahari ke bumi menyebabkan suhu

rata-rata permukaan bumi tetapd. perpindahan kalor matahari ke bumi menyebabkansuhu rata-rata permukaan bumi naik

8. Penyebab pemanasan global yang dapat dilakukan oleh siswa adalaha. jalan kaki ke sekolah sehingga mengurangi produksi CO2 ke atmosferb. mematikan lampu belajar setelah selesai belajar sehingga akan menghemat listrikc. memakai prafum semprot ke sekolah,sehingga membebaskan gas CFC ke atmosfer.d. hemat memakai kertas, sehingga tidak banyak pohon yang ditebang untuk pembuatan

kertas9. . Di bawah ini merupakan dampak pemanasan global terhadap ekosistem, kecuali.... a. terputusnya rantai makanan b. terganggunya keseimbangan ekosistem c. terjadinya keseimbangan ekosistem d. terganggunya pola interaksi antar makhluk hidup10. Salah satu dampak pemanasan global adalah mencairnya es kutub utara. Dibawah ini akibat

yang ditimbulkan dari pencairan tersebut adalah ….a. terjadinya banjir setiap terjadi hujanb. ikan melakukan migrasic. curah hujan meningkatd. suhu bumi meningkat

kunci jawaban1. b2. a3. b4. d5. b6. c7. d8. c9. c10. a

keterangan:- setiap jawaban yang benar bernilai (skor) 1- Setiap jawaban yang salah bernilai (skor) 0

Lembar pengayaanNama :Kelas : XI_IPAMata Pelajaran : Fisika

SOAL PENGAYAAN1. Apakah latar belakang munculnya kesepakatan internasional tentang pemanasan global?

(50 point)2. Jelaskan pendapat anda mengenai kesepakatan internasional tentang pemanasan global?

(50 point)

JAWABAN 1. Latar belakang munculnya kesepakatan internasional:a. Kesamaan visi Negara-negara anggota tentang kepedulian terhadap kelangsungan

kehidupan dibumib. Kesamaan misi menjaga kelestarian lingkungan

2. Semua pendapat peserta didik yang berhubungan dengan pertanyaan dianggap benar.

2. Penilaian KetrampilanLembar portofolioMata pelajaran : IPA Kelas/Semester : VII / 2Judul Portofolio : Penyusunan laporan praktikum Tujuan : Peserta didik dapat menyusun laporan

praktikum Fisika dengan benar.

Ruang lingkup:

1. Karya portofolio yang dikumpulkan adalah seluruh hasil laporan dalam bentuk makalah pemanasan global fisika kelas XI semester 2.

2. Setiap laporan makalah hasil diskusi dan presentasi dikumpulkan selambat-lambatnya 2 hari setelah peserta didik melaksanakan presentasi.

3. Penilaian karya portofolio dilaksanakan satu minggu setelah KD berakhir.

Uraian tugas portofolio:1. Buatlah laporan makalah fisika pemanasan global. 2. Laporan makalah meliputi: persiapan, pelaksanaan, dan hasil laporan. 3. Diskusikan dengan guru untuk penyusunan makalah

G. Media / alat, bahan dan sumber belajar

1. Media / alatAlat audiovisual, infocus, laptop

2. BahanRekaman video dan Gambar - gambar

3. Sumber BelajarBuku paket pegangan guru dan siswa

top related