laporan kasus stroke iskemik ppt
Post on 18-Jul-2016
550 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PRATIWI HENDRO PUTRI
12310518.P
LAPORAN KASUS “WANITA 50 TAHUN DENGAN STROKE
ISKEMIK”
IDENTITAS PASIENNama : Ny. NilawatiJenis Kelamin : PerempuanUsia : 50 tahunPekerjaan : Karyawan swastaPendidikan : Sekolah Dasar (SD)Alamat : Batu Aji, BatamAgama : IslamStatus Perkawinan : MenikahTanggal Masuk Rumah Sakit : 02 Juni 2014Tanggal Pemeriksaan : 02 Juni 2014
ANAMNESA (Autoanamnesa 2 juni 2014) A . Keluhan Utama Lemah pada sisi sebelah kanan tubuh
(lengan dan tungkai) sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit.
B . Keluhan Tambahan Sudut mulut tertarik ke arah kiri Sekitar mulut sebelah kanan terasa tebal Sekitar ujung mata sebelah kanan terasa
tebal
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang ke RSUD Embung Fatimah
Batam pada tanggal 02 Juni 2014 dengan keluhan lemah pada lengan dan tungkai kanan sejak 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien mengatakan kelemahan dirasakan muncul secara tiba-tiba setelah bangun tidur. Awalnya pasien merasakan lengan dan tungkai kanan terasa berat saat digerakkan, namun pasien masih bisa berjalan dengan bantuan dan berpegang pada dinding.
Kemudian lama-kelamaan lengan dan tungkai kanan terasa semakin lemah. Pasien sulit untuk memegang benda dan berjalan dengan menyeret kaki. Keluhan pasien disertai dengan keluhan mulut mencong (tertarik) ke sebelah kiri.
Pasien menyangkal adanya kejang, tidak sadar atau pingsan, nyeri kepala hebat, muntah dan bicara yang berubah menjadi cedal atau pelo. Pasien memiliki riwayat penyakit darah tinggi sejak 1 bulan yang lalu, pasien mengatakan tidak rutin kontrol untuk penyakit tersebut. Riwayat penyakit jantung, kolesterol, maupun trauma disangkal pasien.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Pasien sudah menderita Hipertensi sejak 1
bulan yang lalu, pasien kontrol tidak teratur dan tidak rutin meminum obat antihipertensi.
Riwayat penyakit diabetes mellitus, jantung dan stroke sebelumnya tidak ada
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Riwayat stroke pada keluarga tidak adaRiwayat Hipertensi pada keluarga tidak adaRiwayat Penyakit Jantung dan Diabetes
mellitus tidak ada
RIWAYAT KEBIASAAN Pasien suka mengkonsumsi goreng-
gorengan, makanan bersantan , makanan asin dan berlemak. Pasien tidak merokok, pasien suka meminum kopi sesekali dan pasien tidak minum alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK ( 02 JUNI 2014) A . Status GeneralisKeadaan Umum : Tampak Sakit SedangKesadaran : ComposMentis,
GCS=15(E4V5M6)Status Gizi : Gizi Baik
VITAL SIGN Tekanan Darah : 160/90 mmHgNadi : 84 x/menitRespiratory Rate : 23x/menitSuhu : 36,6oC
STATUS INTERNUS Kepala : dbn Mata : dbn Telinga : dbn Hidung : dbn Tenggorokan : dbn Leher : dbn Paru – paru : dbn Jantung : dbn Abdomen : dbn Genitalia eksterna : tidak dilakukan pemeriksaan Ekstermitas : dbn
STATUS NEUROLOGIS 1 . Tanda Rangsangan Selaput Otak Kaku Kuduk : - Kernig :- Brudzinsky I,II :- Laseq :-
2 . Tanda Peningkatan Tekanan Kranial
Sakit Kepala Progresif : Tidak ada Muntah Proyektil : Tidak ada Penurunan Kesadaran : Tidak ada Pupil Isokor Ø 3mm/3mm, Refleks
Cahaya (L&TL) +/+, Refleks Kornea +/+
N I
(Olfaktorius)
Penciuman baik
N II
(Optikus)
- Tajam Penglihatan Baik
- Lapang pandang baik
- Dapat melihat dan mengenali warna
N III, IV,VI
(Okulomotorius, Troklearis, Abdusen)
- Pupil ukuran 3mm/3mm, bentuk bulat, isokor, posisi sentral
- Bola mata bisa bergerak kesegala arah
N V
(Trigeminus)
Dapat membuka mulut, dapat menggerakkan rahang, menggigit dan mengunyah dengan baik
N VII
(Fasialis)
- Sudut mulut tertarik ke kiri
- Dapat menutup mata
- Simetris waktu mengerutkan Dahi
- Rangsangan sensoris pada wajah baik
N VIII
(Vestibulokoklearis)
Pendengaran Baik
N IX
(Glosofaringeus)
- Sensasi lidah 1/3 belakang baik
- Refleks menelan baik
- Reflek muntah baik
N X
(Vagus)
- Reflek menelan baik
- Artikulasi bicara baik
- Nadi : teratur normal
N XI
(Asesorius)
- Dapat mengangkat bahu
- Dapat menoleh ke kanan dan kekiri
N XII
(Hipoglosus)
Tidak ada deviasi lidah dan atrofi lidah
4 . Kekuatan MotorikPasien bisa dudukBerdiri dan berjalan : Sulit dinilai
Ekstermitas superior & inferior
Ekstermitas Superior
Kanan
Superior
Kiri
Inferior
Kanan
Inferior
Kiri
Gerakan Hipoaktif Aktif Hipoaktif Aktif
Kekuatan 222 555 222 555
Trofi Normotrofi Normotrofi Normotrofi Normotrofi
Tonus Normotonus Normotonus Normotonus Normotonus
Gerakan Involuntar : Tremor : - Chorea : - Mioklonik : - Tics : - Fungsi sensorik pada ekstermitas :
eksteroseptif dan proprioseptif baik
5 . Pemeriksaan Reflek Fisiologi
Ekstermitas Superior
kanan
Superior
Kiri
Inferior
kanan
Inferior
Kiri
Biseps Meningkat Normal Meningkat Normal
Triseps Meningkat Normal Meningkat Normal
Achiles Meningkat Normal Meningkat Normal
Patella Meningkat Normal Meningkat Normal
Pemeriksaan Reflek PatologisEkstermitas Superior
Kanan
Superior
Kiri
Inferior
kanan
Inferior
Kiri
Babinsky - - - -
Chadoks - - - -
Openhelm - - - -
Gordon - - - -
Shaffer - - - -
Hofman-Tromner + - - -
6 . Fungsi Otonom Miksi : Baik, Unhibited bladder
(-)Defekasi : BaikSekresi Keringat : Baik
7 . Fungsi Luhur Reaksi Emosi : StabilProses Berfikir : BaikFungsi Bahasa : Tidak Terganggu,
Disartria (-)Tanda Dementia : Negatif
8 . Gajah Mada Skore Penurunan kesadaran : -Nyeri Kepala : -Reflek Babinsky : -Kesan : Stroke Iskemik
9. Siriraj Stroke Skore (2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x
nyeri kepala) + (0,1 x diastolic) – (3x aterom) – 12
(2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 0) + (0,1 x 90) – (3 x 0) – 12=-3
Kesan : Stroke Non Hemoragik
Px. Laboratorium ( 02 Juni 2014)Hb : 9,0 gr/dl Ht : 31 % Leukosit : 6300/mm3
Eritrosit : 3,6 juta/UI Trombosit : 229.000/mm3
Gula Darah Puasa : 103 mg/dl Trigliserida : 111 mg/dl Kolesterol Total : 252 mg/dl Kolesterol HDL : 54 mg/dl Kolesterol LDL : 140 mg/dl Ureum : 11 mg/dl Kreatinin : 0,5 mg/dlAsam Urat : 4,9 mg/dl
DIAGNOSIS Diagnosa Fungsional : Hemiparesis Ekstermitas Dextra dan parese N VII Dextra Diagnosa Anatomi : Subkorteks serebri hemisfer Sinistra Diagnosa Etiologi : DD: - Trombosis serebri - Emboli Serebri Diagnosa Kerja : Hemiparesis Ekstermitas Dextra
dan parese N VII Dextra ec DD: - Stroke Iskemik +
Hipertensi Grade II + Hiperkolestrolemia
- Stroke Haemorrhagik
+ Hipertensi Grade II +
Hiperkolestrolemia
USULAN PEMERIKSAAN 1 . EKG 2 . Rotgen Thoraks PA 3 . CT-scan Tanpa Kontras ( Tanggal 02
Juni 2014) Kesan : Infark dibasal ganglia kiri
mencapai periventrikel lateral kiri
PENATALAKSANAAN1 . Umum / Suportif Bed Rest IVFD Asering 12 Jam /kolf Diet rendah garam dan rendah
kolesterol
Penatalaksanaan KhususCiticolin 2 x 500 mgPiracetam 2 x 1200 mgCilostazol 2 x 50 mgAsam Asetilsalisilat 1 x 80 mgAmlodipin 1 x 10 mg + Captopril 1 x 12,5
mg Simvastatin 1 x 20 mgVitamin B Kompleks 3 x 1
PROGNOSIS Quo ad vitam : Dubia ad bonam Quo ad functionam : Dubia ad bonam Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Follow Up ( 03 juni 2014)S/ : Lemah pada lengan dan tungkai kanan,
ekstermitas sudah bisa digerakkan Sudut Mulut tertarik kearah kiri Sekitar ujung mulut kanan dan sekitar
ujung mata kanan terasa tebal
O/ KU : Tampak Sakit Sedang Kesadaran : Composmentis TD : 150/90 mmHg Nadi : 80 x/menit RR : 22 x /menit Suhu : 36,0oC Nervus Kranialis : Sudut mulut tertarik kearah kiri Motorik : ESD : 3 ESS : 5 EID : 3 EIS : 5 Sensorik : Baik Otonom : Baik Ekstermitas : Reflek fisiologis pada ekstermitas (superior & inferior) dextra lebih
meningkat dibandingkan dengan ekstermitas sinistra Reflek Patologis : Hofman-Tromner (+)
A/ Hemiparesis Ekstermitas Dextra dan parese
N VII Dextra ec Stroke Iskemik + Hipertensi Grade II + Hiperkolestrolemia
TH/ 1 . Umum / SuportifBed RestIVFD Asering 12 Jam /kolfDiet rendah garam dan rendah kolesterol2 . KhususCiticolin 2 x 500 mgPiracetam 2 x 1200 mgCilostazol 2 x 50 mgAsam Asetilsalisilat 1 x 80 mgAmlodipin 1 x 10 mg + Captopril 1 x 12,5 mg Simvastatin 1 x 20 mgVitamin B Kompleks 3 x 1
DISKUSI & PEMBAHASAN Telah diperiksa seorang pasien perempuan
usia 50 tahun yang dirawat di bangsal neurologi RSUD Embung Fatimah Batam dengan diagnosis klinik : Hemiparesis Ekstermitas Dextra dan parese N VII Dextra ec Stroke Iskemik + Hipertensi Grade II + Hiperkolestrolemia.
Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesa didapatkan bahwa keluhan lemah pada lengan dan tungkai kanan sejak 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit. Pasien mengatakan kelemahan dirasakan muncul secara tiba-tiba setelah bangun tidur. Awalnya pasien merasakan lengan dan tungkai kanan terasa berat saat digerakkan, namun pasien masih bisa berjalan dengan bantuan dan berpegang pada dinding. Kemudian lama-kelamaan lengan dan tungkai kanan terasa semakin lemah. Pasien sulit untuk memegang benda dan berjalan dengan menyeret kaki. Keluhan pasien disertai dengan keluhan mulut mencong atau sudut mulut tertarik ke sebelah kiri.
Dari riwayat penyakit dahulu pasien memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak 1 bulan yang lalu, pasien tidak rutin kontrol dan tidak minum obat antihipertensi.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, tingkat kesadaran composmentis, tanda rangsangan meningeal dan tanda peningkatan tekanan intra kranial tidak ditemukan, pada pasien ditemukan gangguan pada N VII yaitu ujung mulut pasien tertarik kearah kiri. Kekuatan motorik pada pasien ini untuk ekstermitas superior dan inferior kanan adalah 2/2/2 dan 2/2/2. Pada pasien ditemukan reflek patologis hofman-tromner positif.
Pada penilaian dengan menggunakan gajah mada score didapatkan hasil stroke iskemik, dan pada penilaian dengan menggunakan siriraj stroke score didapatkan hasil -3 yaitu stroke non hemoragik.
Penatalaksanaan pasien ini secara umum adalah bed rest, IVFD Asering 12 jam/kolf, diet rendah garam dan rendah kolesterol dan penatalaksanaan secara khusus adalah Citicolin 2 x 500 mg, Piracetam 2 x 1200 mg, Cilostazol 2 x 50 mg, Asam Asetilsalisilat 1 x 80 mg, Amlodipin 1 x 10 mg + Captopril 1 x 12,5 mg , Simvastatin 1 x 20 mg, Vitamin B Kompleks 3 x 1.
TINJAUAN PUSTAKA “STROKE ISKEMIK”
PENDAHULUAN Stroke dalam bahasa yunani : apopleksi.
Artinya, tertubruk oleh pengabaian. Sampai saat ini,
Definisi WHO, stroke adalah maniefestasi klinik dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung dengan cepat, selama lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian, tanpa ditemukannya penyebab lain selain gangguan vascular. Istilah kuno apopleksia serebri sama maknanya dengan Cerebrovaskular Accident/Attacks (CVA) dan stroke
Stroke iskemik merupakan stroke yang terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah serebral yang menyebabkan terjadinya iskemik dan nekrosis di daerah yang mengalami kekurangan pasokan aliran darah di bawah batas yang dibutuhkan sel otak untuk tetap bertahan (survive).
INSIDEN stroke lebih banyak menjangkit laki-laki
daripada perempuan. Lalu dari segi warna kulit, orang berkulit
hitam berpeluang terkena stroke lebih besar daripada orang kulit putih.
wanita = Pria > Usia diatas 40 tahun
EPIDEMIOLOGI Menurut WHO tahun 2001, sebanyak 20,5 juta
jiwa di dunia sudah terjangkit stroke. Dari jumlah itu 5,5 juta telah meninggal dunia. Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi menyumbangkan 17,5 juta kasus stroke di dunia
Di Indonesia penyakit stroke menduduki posisi ketiga setelah jantung dan kanker. Sebanyak 28,5 % penderita stroke meninggal dunia. Sisanya menderita kelumpuhan sebagian maupun total. Hanya 15% saja yang dapat sembuh total dari serangan stroke dan kecacatan
FAKTOR RESIKO Usia lanjut (resiko meningkat setiap
pertambahan decade)HipertensiMerokokPenyakit Jantung (penyakit jantung koroner,
hipertrofi ventrikel kiri, dan fibrilasi atrium kiri)HiperkolestrolemiaRiwayat mengalami penyakit serebrovaskular DM Kontrasepsi Oral
KLASIFIKASI BENTUK STROKE ISKEMIK 1 .Serangan Iskemik Sepintas/ Transient Ischemic
Attack (TIA) Pada bentuk ini gejala neurologic yang timbul akibat
gangguan peredaran darah di otak akanmenghilang dalam waktu 24 jam.
2. Defisit Neurologik Iskemik Sepintas/Reversible Iskemik Neurological Deficit (RIND)
Gejala neurologic yang timbul akan menghilang dalam waktu
lebih dari 24 jam , tapi tidak lebih dari seminggu. 3 . Stroke Progresif (Progreesive Stroke/Stroke in
evolution) Gejala neurologic makin lama makin berat. 4 . Stroke komplet (Completed
Stroke/Permanent Stroke) Gejala klinis stroke sudah menetap.
Klasifikasi Stroke Iskemik Berdasarkan Penyebabnya/Etiologinya Trombosis Lakunar Emboli Serebral
DIAGNOSA ANAMNESA
Stroke Hemoragik Infark Trombosis Emboli
OnsetUmumnya terjadi saat beraktivitas Saat istirahat, Biasanya diawali gejala
prodormal pusing (TIA dengan deficit
neurologis)
Terjadi saat beraktivitas, gejala muncul dalam
waktu beberapa detik atau menit
GejalaHemiplegia cepat terjadi Gejala berangsur-angsur progresif dalam
hitungan menit atau jam
Gejala mungkin cepat terjadi, pasien biasanya
sadar
Penemuan KhususHipertrofi jantung, hipertensi retinopati Penyakit jantung , aterosklerosis Aritmia atau infark jantung (sumber emboli
biasanya dari jantung)
Tekanan DarahHipertensi Berat Sering Hipertensi Normal
Penemuan CT-scanPeningkatan densitas, mungkin darah dalam
ventrikel
Pada fase akut adanya area avaskuler , edema Pada fase akut adanya area avaskuler , edema,
kemudian berubah
CSFMungkin Berdarah Bersih Bersih
Skoring Untuk Membedakan Jenis Stroke Skor Siriraj : ( 2,5 x derajat kesadaran ) + ( 2 x
vomitus ) + ( 2 x nyeri kepala ) + ( 0,1 x tekanan diastolik ) – ( 3 x petanda ateroma ) – 12 =
Hasil : SS > 1 = Stroke Hemoragik -1 > SS > 1 = perlu pemeriksaan
penunjang ( Ct- Scan ) SS < -1 = Stroke Non Hemoragik
Gajah Mada Stroke Skoring
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Neurologi Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan CT Scan Non Kontras
PENATALAKSANAAN1 . Penatalaksanaa n Umum ABCD Pengontrolan TD dan Gula darah Pengontrolan demam, kejang dan edema
serebri jika ada
Penatalaksanaan Khusus Terapi Trombolitik AntiKoagulan ( Warfarin, Heparin) Hemoreologi Anti Platelet ( Antiagregasi Trombosit) Terapi Neuroprotektif Terapi Pembedahan
KOMPLIKASI Edema serebral yang signifikan setelah
stroke iskemik bisa terjadi meskipun agak jarang (10-20%)
Beberapa pasien mengalami transformasi hemoragik pada infark , hal ini diperkirakan terjadi pada 5% dari stroke iskemik yang tidak rumit, tanpa adanya trombolitik.
Insiden kejang berkisar antara 2-23% pada pasca-stroke periode pemulihan
PROGNOSIS Secara keseluruhan, sekitar 80% pasien
dengan stroke bertahan hidup selama paling sedikit 1 bulan, dan didapatkan tingkat kelamgsungan hidup dalam 10 tahun sekitar 35%.
Dari pasien yang selamat dari periode akut, sekitar satu setengah sampai dua pertiga kembali fungsi independen, sementara sekitar 15% memerlukan perawatan institusional
DAFTAR PUSTAKA Mansjoer, Arief et al. 2000. Strok dalam Kapita
Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FKUI, Jakarta. Hal 17-20
Sidharta P, Mardjono M. 2004. Mekanisme gangguan vaskular susunan saraf dalam Neurologi klinis dasar. Dian Rakyat. Surabaya. Hal 269-293
Gubitz G, Sandercock P. Extracts from clinical evidence.Acute ischemic stroke. BMJ 2000; 320: 692-6
Guyton, A et al. 1997. Aliran darah serebral, aliran serebrospinal dan metabolisme otak dalam Fisiologi Kedokteran edisi 9 editor Setiawan I. EGC, Jakarta. Hal 175-184
Pines A, Bornstein NM, Shapira I. Menopause and sichaemic stroke: basic, clinical and epidemiological consederations. The role of hormone replacement. Human reproduction update 2002; 8 (2): 161-8
6 . Aliah A, Kuswara F F, Limoa A, Wuysang G. 2005. Gambaran umum tentang gangguan peredaran darah otak dalam Kapita selekta neurology edisi kedua editor Harsono. Gadjah Mada university press, Yogyakarta. Hal 81-102
7. Corwin EJ 2000. Stroke dalam buku saku patofisiologi editor Endah P. EGC,
Jakarta. Hal 181-182 8.Chandra, B. 1994. Stroke dalam nurology Klinik Edisi Revisi. Lab/bagian Ilmu Penyakit Saraf FK. UNAIR/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Hal 28-
51 9.Widjaja, L 1993. Stroke patofisiologi dan penatalaksanaan. Lab/bagian
Ilmu Penyakit Saraf FK. UNAIR/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.Hal 1-48 10. Gubitz G, Sandercock P. Regular review: prevention of ischemic
stroke. BMJ 2000; 321:1455-9 11. Gonzales RG. Imaging-guided acute ischemic stroke theraphy: from
time is brain to physiology is brain. AJNR Am J Neuroradiol 2006; 27: 728-35
12. Caplan LR, Gorelick PB, Hier DB. Race, sex and occlusive cerebrovascular
disease: a review. Stroke 1986; 17: 648-655 13. Azis AL, Widjaja D, Saharso D dan kawan-kawan 1994. Gangguan
pembuluh darah otak dalam pedoman diagnosis dan terapi LAB/ UPF Ilmu Penyakit
Saraf. Lab/bagian Ilmu Penyakit Saraf FK. UNAIR/RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Hal 33-35 14. Prince, A. Sylvia and Wilson, Lorraine. 1995. Penyakit serebrovaskular
dalam patofisiologi edisi 6 editor Hartanto H et al. EGC, Jakarta. Hal 1105-
1130 15. Heiss WD, Thiel A, Grond M, Graf R. Which targets are relevant for
therapy of acute ischemic stroke. Stroke 1999; 30: 1486-9 16. Barnett HJM, Eliasziw M, Meldrum HE. Evidence based cardiology:
prevention of ischaemic stroke. BMJ 1999; 318: 1539-43 17. SNH. http://www.scribd.com/doc/16210677//. Diakses tanggal 26 Mai
2013.
top related