kompre ppt
Post on 11-Aug-2015
169 Views
Preview:
TRANSCRIPT
UJI TOKSISITAS DAN IDENTIFIKASI SENYAWA EKSTRAK ALGA MERAH (Eucheuma cottonii) TERHADAP
LARVA UDANG Artemia salina Leach.
Pembimbing : Rachmawati Ningsih, M.SiKonsultan : Ahmad Hanapi, M.Sc
Noer Mardlatillah S (08630001)
LATAR BELAKANG
Tumbuhan
Alga Merah
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya kami tumbuhkan di bumi
itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?. (QS. As-Syuara: 7).
Golongan senyawa kimia yang berkaitan dengan aktifitas antikanker, antioksidan dan
antibakteri antara lain adalah golongan alkaloid, terpenoid, streroid, polifenol, dan flavonoid (Mills, et al., 2000; dalam Inayah,
2012).
Uji Toksisitas
Uji Fitokimia KLT
Penelitian Nurhayati dkk (2006), menunjukkan nilai LC50 dari ekstrak metanol alga merah Eucheuma alvarezii adalah 23,3346 ppm dan ekstrak kloroform adalah 89,7429 ppm. Senyawa metabolit sekunder dari alga yang bersifat polar adalah flavonoid dan alkaloid, sedangkan senyawa yang bersifat nonpolar adalah terpenoid dan steroid.
Penelitian Swantara (2009) menunjukkan hasil uji toksisitas pada larva A. salina dari ekstrak etanol Eucheuma cottonii menunjukkan LC50 sebesar 35,105 ppm. Kemudian dipartisi dengan n-heksana, kloroform, dan etil asetat. Hasil uji toksisitas ketiga ekstrak tersebut berturut-turut yaitu: 17,91 ppm; 259,56 ppm; dan 42, 38 ppm. Senyawa metabolit sekunder dari alga yaitu flavonoid dan alkaloid.
Penelitian Fahri (2010) hasil uji toksisitas ekstrak kloroform, aseton, dan metanol dari alga coklat (Sargassum cristaefolium) menunjukkan nilai LC50 berturut-turut adalah 1,88 ppm, 3,97 ppm dan 3,02 ppm. Ketiga ekstrak sangat berpotensi sebagai senyawa antikanker atau antitumor. Uji golongan fitokimia senyawa ekstrak metanol S. Cristaefolium mengandung beberapa senyawa diantaranya flavonoid, flavon, alkaloid, terpenoid dan steroid.
Rumusan masalah:1. Bagaimana tingkat toksisitas ekstrak
etanol dan n-heksana alga merah (Eucheuma cottonii) terhadap larva udang Artemia salina?
2. Kandungan golongan senyawa apa yang terdapat dalam ekstrak alga merah (Eucheuma cottonii) yang memiliki nilai LC50 terendah?
Tujuan :1. Untuk mengetahui tingkat toksisitas
ekstrak etanol dan n-heksana alga merah (Eucheuma cottonii) terhadap larva udang A. Salina.
2. Untuk mengetahui kandungan golongan senyawa aktif pada ekstrak alga merah (Eucheuma cottonii) yang memiliki nilai LC50 terendah.
Batasan masalah :1. Sampel yang digunakan adalah alga merah jenis
Eucheuma cottonii dari pantai Jumiang, Pamekasan.2. Hewan uji yang digunakan untuk uji toksisitas
adalah larva udang (A. salina Leach).3. Pelarut yang digunakan adalah etanol dan n-heksana.4. Uji toksisitas menggunakan BSLT (Brine Shrimp
Lethality Test).5. Uji fitokimia golongan senyawa dilakukan dengan
menggunakan uji reagen dan Pemisahan seyawa dilakukan dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT).
Manfaat :Memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat mengenai efek toksik ekstrak alga merah (Eucheuma cottonii) terhadap larva udang Artemia salina Leach serta mengetahui kandungan golongan senyawa yang memiliki potensi bioaktivitas, dan dapat dimanfaatkan di bidang farmakologi.
Tinjauan Pustaka
Kingdom : PlantaeDivisi : RhodophytaKelas : RhodophyceaeOrdo : GigartinalesFamili : SolieraceaGenus : EucheumaSpecies : Eucheuma cottonii Doty
Kingdom : AnimaliaPhylum : ArthropodaClass : CrustaceaSubclass : BranchipodaOrdo : AnostracaFamily : AtemiidaeGenus : ArtemiaSpecies : Artemia salina (L.) Leach
“Yang Telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang Telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-
jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.”(QS. Thaha : 53 )
Perspektif Islam
Ekstraksi MaserasiPada prinsipnya metode maserasi
adalah terdapat waktu kontak yang cukup antara pelarut dengan
bahan yang diekstrak.
Uji ToksisitasToksisitas merupakan
kemampuan racun (molekul) untuk menimbulkan
kerusakan apabila masuk ke dalam tubuh dan lokasi
organ yang rentan terhadapnya
(Soemirat, 2005).
BSLTMenggunakan
larva udang Artemia salina Leach sebagai
hewan uji
Analisa ProbitPendugaan nilai toksisitas hewan uji
diukur dengan nilai LC50, (Moekasan, 1993).
Kromatografi Lapis TipisMetode pemisahan campuran
senyawa dengan menggunakan fase diam dan fase gerak lewat lapisan
tipis.
Uji FitokimiaPrinsip metode ini adalah
adanya perubahan warna oleh suatu pereaksi warna.
Metode Penelitian
PelaksanaanPenelitian ini dilaksanakan di laboratorium kimia organik dan laboratorium kimia biotek jurusan kimia Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Alat
Alat yang digunakan adalah pisau, neraca analitik, cawan penguap, oven, desikator kaca vakum, nampan, blender, spatula, erlenmeyer 500 mL,
aluminium foil, kertas saring, rotary evaporator, botol vial, kaca arloji, aerator, labu ukur 10 mL, pipet ukur mikro, pipet tetes, sonikasi, gelas
kimia, tabung reaksi, rak tabung reaksi, plat silika GF254, gelas kimia 50 mL, bejana pengembang, pipa kapiler dan lampu UV.
Bahan
Eucheuma cottonii, telur larva udang Artemia salina Leach, larutan ragi roti, dan air laut, etanol 96 %, n-heksana, DMSO, asam klorida 2 %, metanol 50 %, kloroform, asam asetat, asam sulfat pekat, logam Mg, asam klorida pekat, reagen Dragendorf, reagen Mayer, metanol, amoniak pekat, butanol, etil asetat, aquades, sikloheksana dan pereaksi Liebermann-Burchard.
Tahapan Penelitian
Analisa kadar air
Preparasi sampel
Uji toksisitas
Uji fitokimia
Ekstraksi maserasi
KLT
Eucheuma cottonii
-Dipotong kecil-kecil- Dimasukkan ke dalam cawan yang telah diketahui berat konstannya- Ditimbang sebanyak 5 g- Dikeringkan di dalam oven pada suhu 100-105 °C selama sekitar ± 15 menit- Didinginkan dalam desikator selama ± 10 menit- Ditimbang- Dipanaskan kembali dalam oven ± 15 menit- Didinginkan dalam desikator + 10 menit dan ditimbang kembali- Diulangi perlakuan ini sampai tercapai berat konstan- Dihitung kadar airnya menggunakan rumus berikut:
Kadar air = (b-c) x 100 %(b-a)
Keterangan: a = berat konstan cawan kosong
b = berat cawan + sampel sebelum dikeringkan
c = berat konstan cawan + sampel setelah dikeringkan
Faktor koreksi = 100 . 100 - % kadar air
% Kadar air terkoreksi = Kadar air – Faktor koreksi
Hasil
Analisa kadar air
- Dicuci dengan air bersih- Dikeringkan dengan oven pada suhu sekitar 30-37 °C
selama ± 60 menit - Dihaluskan sampai terbentuk serbuk
Hasil
Eucheuma cottonii
Preparasi sampel
60 g Eucheuma cottonii
–Dimaserasi dengan 300 mL pelarut etanol selama 24 jam.–Dishaker selama 3 jam–Disaring
AmpasEkstrak etanol
–Dikeringkan dari pelarutnya–Diulangi perlakuan sebanyak 3 kali
Ekstrak etanolPelarut etanol
–Digabung ketiga ekstrak.–Diuapkan menggunakan evaporator
Ekstrak pekat etanolPelarut etanol
Dilakukan perlakuan yang sama untuk pelarut n-heksana
Ekstraksi maserasi
Penetasan telur
Larva udang dalam air laut
-Dimasukkan dalam 250 mL air laut.-Diaerasi selama ± 48 jam
2,5 mg telur Artemia salina
Uji toksisitas
100 mg ekstrak pekat etanol
-Dilarutkan sampai volume 10 mL.-Dipipet sebanyak 200 μL, 150 μL, 100 μL, 50 μL dan 25 μL dan dilarutkan dalam air laut sampai volume 10 mL, sehingga terbentuk larutan ekstrak dengan konsentrasi 200 ppm, 150 ppm,100 ppm, 50 ppm, 25 ppm dan larutan kontrol.-Dimasukkan ke dalam botol vial.-Diuapkan pelarutnya sampai kering .-Dimasukkan 100 μL dimetil sulfoksida, setetes larutan ragi roti, dan 2 mL air laut.-Dikocok hingga ekstraknya larut.-Dimasukkan 10 ekor larva udang. -Ditambahkan air laut sampai volumenya menjadi 10 mL.-Diamati kematian larva udang setelah 24 jam .-Dilakukan pengulangan masing-masing sampel sebanyak 3 kali.-Dianalisis datanya untuk mencari nilai LC50.
HasilDilakukan hal yang sama menggunakan n-heksana
Uji flavonoid
-Dimasukkan dalam tabung reaksi-Dilarutkan 1-2 mL metanol panas 50%-Ditambah logam Mg dan 4-5 tetes HCl pekat
Ekstrak sampel
Merah/jingga
Uji fitokimia
Uji alkaloid
-Ditambahkan 2-3 tetes reagen Mayer
-Ditambahkan 2-3 tetes reagen Dragendorff
Ekstrak sampel
-Dimasukkan dalam tabung reaksi-Ditambahkan 0,5 mL HCl 2 % -Dibagi larutannya dalam dua tabung
Endapan jingga
Larutan pada tabung I Larutan pada tabung II
Endapan kekuning-kuningan
Uji terpenoid/steroid
-Dimasukkan dalam tabung reaksi-Dilarutkan dalam 0,5 mL kloroform -Ditambah dengan 0,5 mL asam asetat anhidrat -Ditambah dengan 1-2 mL H2SO4 pekat melalui dinding tabung
cincin kecoklatan/violet (triterpenoid) atau warna hijau kebiruan (steroid)
Ekstrak sampel
–Dilarutkan sebanyak 1 mg dalam 3 mL pelarutnya.–Ditotolkan pada jarak 1 cm dari tepi bawah plat silika gel F254 yang telah diaktivasi 1 x 10 cm2 dengan pipa kapiler. –Dikeringkan dan ditotolkan kembali dengan menggunakan pipa kapiler sebanyak + 10 totolan. –Dielusi dengan masing-masing fase gerak golongan senyawa. –Diperiksa noda pada permukaan plat di bawah sinar UV pada panjang gelombang 254 nm dan 366 nm. –Diamati masing-masing hasil nodanya dan dihitung nilai Rf-nya.
Ekstrak sampel
Hasil
KLT
Hasil dan Pembahasan
Analisis kadar
air
Prinsipnya adalah kehilangan bobot pada pemanasan 105 ºC yang dianggap
sebagai kadar air yang terdapat pada sampel (Rohman, 2007).
Sampel segar alga berwarna hijau kecoklatan, setelah kering warnanya berubah menjadi coklat. Dari hasil
perhitungan diperoleh kadar air alga merah kering yaitu sebesar 5,668 %.
Sulistijowati (2001) menyatakan bahwa kadar air maksimum yang disyaratkan agar proses ekstraksi
dapat berjalan lancar yaitu sebesar 11 %.
Preparasi
Sampel
Dicuci untuk menghilangkan kotoran yang berupa debu, yang
dapat mengganggu proses ekstraksi
Dipotong kecil-kecil untuk memperbesar luas
permukaan, dan mempercepat proses
penggilingan
Dikeringkan dengan sinar matahari secara tidak langsung untuk
mengurangi kadar air dan mencegah tumbuhnya jamur.
Alga merah kering berwarna coklat kehitaman dan serbuk digiling dan
didapatkan berat 400 gr.
Ekstraksi Maserasi
Ekstraksi maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana, dilakukan dengan cara merendam bahan simplisia dalam cairan penyari
Pelarut Warna filtrat Warna ekstrak pekatRendemen
(%) (b/b)
Etanol Hijau Coklat 1,13
n-heksana Kuning Hijau kecoklatan 0,78
4003002001000-100-200-300
99
95
90
80
70605040
30
20
10
5
1
Konsentrasi (ppm)
Perc
ent
Probability Plot for Mortalitas
Probit Data - ML EstimatesNormal - 95% CI
25 ppm ; 40 %
50 ppm ; 70,0007 %
100 ppm ; 79,9303%
150 ppm ; 80,0693%
200 ppm ; 89,9997%
LC50 = 58,0128
Kurva mortalitas larva udang A. salina leach ekstrak etanol
4003002001000-100-200-300
99
95
90
80
70605040
30
20
10
5
1
Konsentrasi (ppm)
Perc
ent
Probability Plot for Mortalitas
Probit Data - ML EstimatesNormal - 95% CI
LC50 = 61,7571
25 ppm ; 50,0016 %
50 ppm ;59,9979 %
100 ppm ;70,0004%
150 ppm ; 80,0005%
200 ppm ; 89,9998%
Kurva mortalitas larva udang A. salina leach ekstrak n-heksana
Uji toksisitas
Uji fitokimiaUji Fitokimia Merupakan Uji Kualitatif Kandungan Golongan Senyawa Aktif. Biasanya uji Senyawa Aktif Dilakukan Dalam Tabung Reaksi Dengan Jumlah Sampel Yang Relatif Sedikit (HAYATI,2008).
Golongan senyawa Ekstrak etanol Ekstrak n-heksana
Alkaloid, meliputi - Reagen Dragendroff - Reagen Meyer
--
--
Flavonoid - -
Steroid - +
Triterpenoid + -
Hasil Pengamatan Uji Fitokimia
Pemisahan dengan KLT
No Rf tiap noda
Warna noda di bawah sinar UV pada λ 366 nmSebelum disemprot
reagen Liebermann-Burchard
Setelah disemprot reagen Liebermann-
Burchard1 0,33 Merah Merah keunguan2 0,36 Merah Merah keunguan3 0,39 Merah Merah keunguan4 0,48 Ungu Ungu tua5 0,56 Ungu Ungu tua6 0,65 - Ungu muda7 0,74 - Ungu muda
a b
(a) hasil pengamatan di bawah sinar UV pada λ 366 nm sebelum disemprot reagen Lieberman-Burchard
(b) hasil pengamatan di bawah sinar UV pada λ 366 nm setelah disemprot reagen Lieberman-Burchard
Keterangan:
Hasil KLT senyawa triterpenoid pada ekstrak etanol
Triterpenoid
NoRf
tiap noda
Warna noda di bawah sinar UV pada λ 366 nm
Sebelum disemprot reagen Liebermann-Burchard
Setelah disemprot reagen Liebermann-Burchard
1 0,02 Oranye Hijau
2 0,08 Oranye Oranye
3 0,13 Merah muda Merah muda
4 0,17 Merah muda Merah muda
5 0,22 Merah Merah
6 0,23 Merah Merah
7 0,31 Ungu Ungu
8 0.36 Biru Biru kehijauan
(a) hasil pengamatan di bawah sinar UV pada λ 366 nm sebelum disemprot reagen Lieberman-Burchard
(b) hasil pengamatan di bawah sinar UV pada λ 366 nm setelah disemprot reagen Lieberman-Burchard
Keterangan:
a b
Hasil KLT senyawa steroid pada ekstrak n-heksana
Steroid
Pemanfaatan Alga Merah (Eucheuma cottonii) sebagai Antikanker dalam Perspektif Islam
Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan alga sebagai bahan baku obat yang dapat menyehatkan. Pada penelitian ini diketahui bahwa E. cottonii dapat digunakan sebagai obat karena mempunyai nilai LC50 yang rendah yaitu 58,0128 ppm untuk ekstrak etanol dan 61,7571 ppm untuk ekstrak n-heksana. Kandungan senyawa aktif yang terdapat dalam E. cottonii adalah triterpenoid dan steroid. Temuan terakhir membuktikan bahwa alga laut berpotensi sebagai antikanker (Nurhayati, 2006). Sebagaimana pada ayat-ayat Allah Q.S Adz-Dzariyaat [51] ayat 20-21
“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
Penutup
1. Masing-masing ekstrak alga merah (Eucheuma cottonii) memiliki tingkat toksisitas yang cukup tinggi terhadap larva udang Artemia salina Leach, ditunjukkan dengan nilai LC50 < 1000 ppm. Ekstrak etanol dengan nilai LC50 sebesar 58,0128 ppm dan 61,7571 ppm untuk ekstrak n-heksana.2. Kandungan golongan senyawa aktif yang terkandung dalam ekstrak alga merah (E. cottonii) yang memiliki bioaktivitas paling optimal yaitu golongan senyawa triterpenoid dalam ekstrak etanol dan steroid dalam ekstrak n-heksana.
Hasil uji pendahuluan dengan metode BSLT menunjukkan kedua ekstrak memiliki nilai LC50 yang rendah, sehingga perlu dilakukan pengujian bioaktivitas lebih lanjut terhadap alga merah.
Kesimpulan
Saran
Terima kasih
top related