data kompre

Upload: fanshapat

Post on 05-Jul-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Data Kompre

    1/40

    Teosentris

      Teosentris berasal dar bahasa Yunani, theos, yang memilik iarti Tuhan, dan bahasa

    Ingris, center , yang berarti pusat. Pada konteks ini, teosentris mengacu pada pandangan

     bahwa sistem keyakinan dan nilai terkait Ketuhanan secara moralitas lebih tinggi

    dibandingkan sistem lainnya. Teosentris adalah sebuah pemikiran dimana semua proses

    dalam kehidupan di muka bumi ini akan kembali kepada Tuhan.

    Pada kajian yang lebih mendalam, teosentris berarti menegakan kejayaan Tuhan dengan

    melakukan berbagai hal yang baikdan menghalau berbagai hal yang buruk.Terkait hal ini,

     perspektif Kristiani serupa dengan Islam. Kitab suci Al!uran menyatakan bahwa tujuan dari

     penciptaan manusia adalah untuk mengagung kan dan menyembah Allah "#T, seperti yang

    dinyatakan pada surat Adh $hariyat %&'%(' )dan tidaka Kuciptakan jinn dan manusia kecuali

    untuk menyembah-Ku.* +enyembah, dalam kajian Islam, berarti mengakui pada kesatuan

    dan kekuasaan Allah "#T. Kehidupan merupakan perjuangan yang berkelanjutan antara

    kebajikan dan kejahatan.

      "ementara kajian Kristiani juga mengandung arti yang sama mengenai konsep

    keberpusatan pada Tuhan dalam penciptaan manusia. Pada Yesaya -', dikatakan' “semua

    orang yang disebutkan dengannama-Ku yang kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang

     Kubentuk dan jugaKujadikan!” $engan kata lain, tujuan akhir manusia di dunia ini adalah

    untuk mengagungkan Tuhan. Perspektif teosentris bahwa Tuhan meminta manusia untuk

    mengikuti hukum moralitas disajikan melalui uraian mencitai Tuhan kita dengan sepenuh

    hati, sepenuh jiwa, dengan sepenuh tenaga, dan dengan sepenuh pikiran. 

    $alam teologi modern, teosentris sering kali dihubungkan dengan pelayanan dan etika

    lingkungan. /al ini terkait dengan keyakinan bahwa manusia harus menjaga dunia sebagai pemelihara dan sehingga yang mana Tuhan menginginkan mereka. +anusia seharusnya

    memikirkan semua, dari hewan hingga tumbuhan hingga kemanusia sendiri. /al ini

    memelihara bahwa manusia sejatinya di sini untuk waktu yang singkat dan seharusnya

    menjaga dunia untuk generasi mendatang.

      $ari beberapa uraian diatas maka munculah beberapa permasalahan tentang pengertian

    teosentris '

    a. Apakah manusia memiliki kehendak bebas dalam kajian Teosentris 0

  • 8/16/2019 Data Kompre

    2/40

     b. Apakah manusia memiliki kreatifitas dalam kajian Teosentris 0

    c. Apakah manusiame miliki tujuan dalam kajian Teosentris 0

    d. Apakah manusia bertanggung jawab dalam kajian Teosentris 0 

    Kehendak Bebas dalam Kajian Teosentris 

    Terkait dengan berkehendak bebas, dalam kajian Teosentris, manusia masih diberikan

    kebebasan. 1amun kebebasan dibatasi dalam ruang lingkup aturanTuhan, dimana setiap

     perbuatan akan mendapatkan ganjaran, baikdan buruk.

      Teosentris sangat menekankan fungsi kebebasan dalam kaitannya dengan peran manusia

    sebagai kalifah di muka bumi. $alam peran tersebut, manusia dituntut untuk menjalani hidup

    sesuai dengan tuntunan tertentu yang berorientasi pada pelestarian kehidupan dan

    keharmonisan hubungan. 

    Kreatifitas dalam Kajian Teosentris 

    "etiap manusia memiliki potensi kreatif. Kebebasan yang diberikan pada Teosentris

    menumbuhkembangkan aspek kreatifitas yang dimiliki manusia. 1amun aspek kreatifitas

    yang dimaksud di sini mematuhi pada hukumhukum Tuhan, atau dapat diistilahkan sebagai

    kreatifitas ilahiah. Perpaduan antara aspek kreatifitas manusia dan teosentris merupakan

     pemicu lahirnya tradisi dan budaya pemujaan dan pengagungan Tuhan. "elain itu, dengan

    kreatifitasnya, manusia dapat mewujudkan berbagai tujuan yang dimilikinya, yang tentunya

    sesuai dengan ketetapan Tuhan.

    Antroposentris

      Antroposentris adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat

    dari sistem alam semesta. +anusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan

    dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik

    secara langsung atau tidak langung. 1ilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya.

      /anya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. "egala sesuatu yang lain

    di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi

    kepentingan manusia. 2leh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana

     bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian

  • 8/16/2019 Data Kompre

    3/40

    tujuan manusia. Alamti dak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.

      +unculnya teori Antroposentris, maka berkembanglah teori yang berkaitan dengan

    Antroposentris. $iantaranya '

    a. Teori 3tika 3gosentris

     b. Teori 3tika /omosentris

    c. Teori 3tika 3kosentris 

    44 12 56 T/1 566-

    IMPLEMENTASI UU N.!" TA#UN !""$ %ALAM PENIN&KATAN KUALITAS

    PEN%I%IKAN %I %AE'A#

     Ki Supriyoko

    Abstra(t

    IMPLEMENTASI UU N.!" TA#UN !""$ %ALAM PENIN&KATAN KUALITAS

    PEN%I%IKAN %I %AE'A#

    4ndang4ndang 7448 1o.56 Tahun 566- atau yang oleh masyarakat lebih dikenal dengan

    44 "isdiknas dengan segala kelebihan dan kekurangannya telah diberlakukan. Itu berarti

     penyelenggaraan pendidikan nasional harus berpedoman kepada 44 "isdiknas, dan segalaPeraturan Pemerintah 7PP8 yang diturunkannya.

    $i dalam 44 "isdiknas, standar kualitas menjadi salah satu hal yang dikedepankan. Pasal -%

    ayat 7&8 menyebutkan standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi,

    lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan, dan penilaian

     pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala9 serta ayat 7-8

    menyebutkan pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan

     pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan dan

  • 8/16/2019 Data Kompre

    4/40

     pengendalian mutu pendidikan.

    Adanya )kesadaran* soal kualitas pendidikan dalam 44 "isdiknas tersubut perlu diimbangi

    dengan aksi nyata peningkatan kualitas, apalagi de facto kualitas pendidikan di Indonesia

    memang belum memuaskan.

    #akikat Pendidikan Islam

    .. "engertian "endidikan #slam

    Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan kehidupan dan

    memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih daripada

     pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan

    merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang

    dicakupnya.

    Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap

     pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan keahlian.

    Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islam:sebagai suatu system

    keagamaan:menimbulkan pengertianpengertian baru, yang secara implicit menjelaskan

    karakteristikkarakteristik yang dimilikinya.

    Pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inheren dengan

    konotasi istilah )tarbiyah, ta;lim, dan ta;dib* yang harus dipahami secara bersamasama.

    Ketiga istilah ini mengandung makna yang mendalam menyangkut manusia dan masyarakat

    serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu sama lain.

    Istilahistilah itu pula sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam' informal,

    formal dan non formal. /asan

  • 8/16/2019 Data Kompre

    5/40

    adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukumhukum islam menuju kepada

    terbentuknya kepribadian utama menurut ukuranukuran Islam.

    "edangkan menurut "yed +uhammad 1a=ib AlAttas, pendidikan adalah suatu proses

     penamaan sesuatu ke dalam diri manusia mengacu kepada metode dan sistem penamaan

    secara bertahap, dan kepada manusia penerima proses dan kandungan pendidikan tersebut.&

    $ari definisi dan pengertian itu ada tiga unsur yang membentuk pendidikan yaitu adanya

     proses, kandungan, dan penerima. Kemudian disimpulkan lebih lanjut yaitu * sesuatu yang

    secara bertahap ditanamkan ke dalam diri manusia*.>adi definisi pendidikan Islam adalah,

     pengenalan dan pengakuan yang secara berangsurangsur ditanamkan ke dalam diri manusia,

    tentang tempattempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan, sehingga

    membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan

    wujud dan kepribadian. >adi pendidikan ini hanyalah untuk manusia saja.

    Kembali kepada definisi pendidikan Islam yang menurut AlAttas diperuntutukan untuk

    manusia saja. menurutnya pendidikan Islam dimasukkan dalam Atta;dib, karena istilah ini

     paling tepat digunakan untuk menggambarkan pengertian pendidikan itu, sementara istilah

    tarbiyah terlalu luas karena pendidikan dalam istilah ini mancakup juga pendidikan kepada

    hewan. +enurut AlAttas Adabun berarti pengenalan dan pengakuan tentang hakikat bahwa

     pengetahuan dan wujud bersifat teratur secara hierarkis sesuai dengan beberapa tingkat dan

    tingkatan derajat mereka dan tentang tempat seseorang yang tepat dalam hubungannya

    dengan hakikat itu serta dengan kepastian dan potensi jasmaniah, intelektual, maupun

    rohaniah seseorang.

    $ari pengertian AlAttas tersebut dibutuhkan pemahaman yang mendalam, arti dari

     pengertian itu adalah, )pengenalan* adalah menemukan tempat yang tepat sehubungan

    denagn apa yang dikenali, sedangkan )pengakuan* merupakan tindakan yang bertalian

    dengan pengenalan tadi. Pengenalan tanpa pengakuan adalah kecongkakan, dan pengakuan

    tanpa pengenalan adalah kejahilan belaka. $engan kata lain ilmu dengan amal haruslah

    seiring. Ilmu tanpa amal maupun amal tanpa ilmu adalah kesiasiaan. Kemudian tempat yang

    tepat adalah kedudukan dan kondisinya dalam kehidupan sehubungan dengan dirinya,

    keluarga, kelompok, komunitas dan masyarakatnya, maksudnya dalam mengaktualisasikan

    dirinya harus berdasarkan kriteria Al!uran tentang ilmu, akal, dan kebaikan 7ihsan8 yang

    selanjutnya mesti bertindak sesuai dengan ilmu pengetahuan secara positif, dipujikan serta

    terpuji.

  • 8/16/2019 Data Kompre

    6/40

    .. Karakteristik $alam "endidikan #slam

    Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ?alamin. 4ntuk mengenalkan Islam ini diutus

    @asulullah "A#. Tujuan utamanya adalah memperbaiki manusia untuk kembali kepada Allah

    "#T. 2leh karena itu selama kurang lebih 5- tahun @asulullah "A# membina dan

    memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah yang mengantarkan manusia pada

    derajat yang tinggi, yaitu orangorang yang berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan

    inilah yang mampu melanjutkan warisan berharga berupa keta=waan kepada Allah "#T.

    +anusia mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi untuk mengolah alam beserta

    isinya. /anya dengan ilmu dan iman sajalah tugas kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi

    keberkahan dan manfaat bagi alam dan seluruh makhluk1ya. Tanpa iman akal akan berjalan

    sendirian sehingga akan muncul kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan

    manusia. $emikian pula sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah terpedaya

    dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan

    seisinya.

    "edemikian pentingnya ilmu, maka tidak heran orangorang yang berilmu mendapat posisi

    yang tinggi baik di sisi Allah maupun manusia. 7!". Al +ujadilah 7%8 ' &&8. Bahkan

    syaithan kewalahan terhadap orang muslim yang berilmu, karena dengan ilmunya, ia tidak

    mudah terpedaya oleh tipu muslihat syaithan.

    +uadC bin >abal ra. berkata' )Andaikata orang yang beakal itu mempunyai dosa pada pagi

    dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung masih bisa selamat dari

    dosa tersebut namun sebaliknya, andaikata orang bodoh itu mempunyai kebaikan dan

    kebajikan pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya ia cenderung tidak

     bisa mempertahankannya sekalipun hanya seberat biji sawi.* Ada yang bertanya, )Bagaimana

    hal itu bisa terjadi0* Ia menjawab, )"esungguhnya jika orang berakal itu tergelincir, maka ia

    segera menyadarinya dengan cara bertaubat, dan menggunakan akal yang dianugerahkan

    kepadanya. Tetapi orang bodoh itu ibarat orang yang membangun dan langsung

    merobohkannya karena kebodohannya ia terlalu mudah melakukan apa yang bisa merusak

    amal shalihnya.*

    Kebodohan adalah salah satu faktor yang menghalangi masuknya cahaya Islam. 2leh karena

    itu, manusia butuh terapi agar menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah "#T.

    Kemuliaan manusia terletak pada akal yang dianugerahi Allah. Akal ini digunakan untuk

    mendidik dirinya sehingga memiliki ilmu untuk mengenal penciptanya dan beribadah

    kepada1ya dengan benar. Itulah sebabnya @asulullah "A# menggunakan metode

  • 8/16/2019 Data Kompre

    7/40

     pendidikan untuk memperbaiki manusia, karena dengan pendidikanlah manusia memiliki

    ilmu yang benar. $engan demikian, ia terhindar dari ketergelinciran pada maksiat,

    kelemahan, kemiskinan dan terpecah belah.

    ..% Tujuan "endidikan #slam

    Tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk

    menciptakan pribadipribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepada1ya, dan dapat

    mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan akhirat 7lihat ". Al$Cariat'%(9 ". ali

    Imran' &658.

    $alam konteks sosiologi pribadi yang bertakwa menjadi rahmatan lil ?alamin, baik dalam

    skala kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga

    sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.

    Tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan

    Islam. "ifatnya lebih praDis, sehingga konsep pendidikan Islam jadinya tidak sekedar

    idealisasi ajaranajaran Islam dalam bidang pendidikan. $engan kerangka tujuan ini

    dirumuskan harapanharapan yang ingin dicapai di dalam tahaptahap tertentu proses

     pendidikan, sekaligus dapat pula dinilai hasilhasil yang telah dicapai.

    +enurut Abdul Eatah >alal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia

    sebagai hamba Allah. >adi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia

    yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah

    kepada Allah.

    Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya

    sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah

     beribadah kepada Allah. "eperti dalam surat a $Cariyat ayat %( '“ $an Aku menciptakan >in

    dan +anusia kecuali supaya mereka beribadah kepadaKu*. >alal menyatakan bahwa

    sebagian orang mengira ibadah itu terbatas pada menunaikan shalat, shaum pada bulan

    @amadhan, mengeluarkan Cakat, ibadah /aji, serta mengucapkan syahadat. Tetapi sebenarnya

    ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan 7atau disandarkan8

    kepada Allah. Aspek ibadah merupakan kewajiban orang islam untuk mempelajarinya agar ia

    dapat mengamalkannya dengan cara yang benar.

    Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan

    manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah.

    +enurut al "yaibani, tujuan pendidikan Islam adalah '

  • 8/16/2019 Data Kompre

    8/40

    &. Tujuan yang berkaitan dengan indiFidu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan,

    tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuankemampuan yang

    harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.

    5. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah

    laku indiFidu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman

    masyarakat.

    -. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu,

    sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.

    +enurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi

    &. Pembinaan akhlak.

    5. menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.

    -. Penguasaan ilmu.

    . Keterampilan bekerja dalam masyrakat.

    +enurut Asma hasan Eahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat diperinci menjadi '

    &. Tujuan keagamaan.

    5. Tujuan pengembangan akal dan akhlak.

    -. Tujuan pengajaran kebudayaan.

    . Tujuan pembicaraan kepribadian.

    +enurut +unir +ursi, tujuan pendidikan islam menjadi '

    &. Bahagia di dunia dan akhirat.

    5. menghambakan diri kepada Allah.

    -. +emperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam.

    . Akhlak mulia.

    P31G3@TIA1 P31$I$IKA1 I"

  • 8/16/2019 Data Kompre

    9/40

    menyebutkan bahwa "endidikan #slamadalah bimbingan jasmani rohani berdasarkan hukum

    hukum Agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran

    ukuran Islam. Beliau mengatakan kepribadian utama tersebut dengan istilah kepribadian

    muslim,nyaitu kepribadian yang memiliki nilai nilai Agama Islam, memilih dan

    memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai nilai Islam dan bertanggung jawab sesuai

    dengan nilai nilai Islam.

    Men)r)t %rs. B)rlian Shomad, "endidikan #slamadalah pendidikan yang bertujuan

    membentuk indiFidu menjadi makhluk yang bercorak diri berderajad tinggi menurut ukuran

    Allah dan isi pendidikannya untuk mewujudkan tujuan itu adalah ajaran Allah. Beliau

    mengemukakan pendidikan itu baru dapat disebut Pendidikan Islam apabila memiliki 5 ciri

    yaitu '

    &. Tujuannya untuk membentuk indiFidu menjadi bercorak tertinggi menurut ukuran Al

    !urHan.

    5. Isi pendidikannya ajaran Allah yang tercantum dalam Al!urHan dalam

     pelaksanaannya didalam praktek kehidupan sehari hari sebagaimana yang

    dicontohkan 1abi +uhammad "A#.

    "edangkan men)r)t Prof. emar M)hammad At Ta)mi As S*aibani, menyabut bahwa

     "endidikan #slamadalah usaha untuk mengubah tingka laku indiFidu dalam kehidupannya,

    kemasyarakatannya maupun alam.

    P31$I$IKA1 P21$2K P3"A1T@31

    "I"T3+ P31$I$IKA1 P21$2K P3"A1T@31

    A. Pendahuluan

    Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dan telah berkembang

    dengan baik. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang berperan sebagai

    lembaga sosial telah banyak memberikan warna yang khas dalam wajah masyarakat pedesaan

    sebagai lingkungan pesantren.

    Potret Pesantren pada dasarnya adalah sebuah asrama pendidikan Islam tradisional dimana

     para siswanya tinggal bersama dan belajar ilmuilmu keagamaan di bawah bimbingan guru

  • 8/16/2019 Data Kompre

    10/40

    yang lebih dikenal dengan sebutan Kiai. Asrama untuk para siswa tersebut berada dalam

    komplek pesantren dimana Kiai bertempat tinggal. $isamping itu juga ada fasilitas ibadah

     berupa masjid. +astuhu mendefinisikan bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan

    tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan

    ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman prilaku

    seharihari. Keberadaan pondok pesantren ditengahtengah masyarakat mempunyai peran dan

    fungsi sebagai tempat pengenalan dan pemahaman agama Islam sekaligus sebagai pusat

     penyebaran agama Islam.

    Kebanyakan pondok pesantren didirikan sebagai bentuk reaksi terhadap pola kehidupan

    tertentu yang dianggap rawan, dengan demikian berdirinya pondok peantren menjadi salah

    satu bagian tranformasi kultural yang berjalan dalam jangka waktu yang relatif panjang.

    Karena hakekat pesantren sebagai titik awal tranformasi , dengan sendirinya pesantren

    dipaksa oleh keadaan untuk memperolah alternatif terbaik bagi kehidupan. Pesantren sebagai

     pilihan ideal ini sangat sesuai dengan kultur agama Islam di nusantara ini.

    #alaupun pesantren diklaim sebagai lembaga pendidikan tradisional, bukan berarti pesantren

    tidak mengalami perubahan dan penyesuaian. Pesantren telah menjadi bagian dari sistem

    kehidupan sebagian besar umat Islam di indonesia, dan telah mengalami dinamika dan

     perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perjalanan hidup umat. /al ini juga dikatakan

    oleh "nouck /urgronje dengan pernyataannya '

    ) Islam tradisional di >awa yang kelihatannya begitu statis dan begitu kuat terbelenggu oleh

     pemikiranpemikiran ulama; di abad pertengahan, sebenarnya juga telah mengalami

     perubahanperubahan yang sangat fundamental, tetapi perubahanperubahan tersebut

    demikian bertahap, rumit dan tertutup. Itulah sebabnya bagi para pengamat yang tidak kenal

     pola pikiran Islam, maka perubahanperubahan tersebut tidak akan bisa dilihat, walaupun

    sebenarnya terjadi di depan matanya sendiri, kecuali bagi mereka yang mengamatinya secara

    seksama*

    Perubahanperubahan yang terjadi di dalam pesantren merupakan hasil dari dialog dengan

    Camannya, sehingga pesantren sebagai institusi pendidikan juga memiliki sistem sebagaimana

    lembagalembaga pendidikan yang lain.

    4ntuk mendapatkan gambaran tentang pendidikan di pondok pesantrem, maka makalah yang

    sederahana ini akan membahas tentang )"istem Pendidikan Pondok Pesantren*.

    B. "ejarah Perkembangan Pondok Pesantren di Indonesia

  • 8/16/2019 Data Kompre

    11/40

    "ejak awal masuknya Islam ke Indonesia, adanya pendidikan Islam merupakan kebutuhan

     bagi kaum muslimin. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang berperan

    dalam mengembangkan dan melestartarikan ajaran Islam di Indonesia. #alaupun begitu,

    sedikit sekali yang dapat kita ketahui tentang perkembangan pesantren di masa lalu, terutama

    sebelum Indonesia dijajah Belanda, karena dokumentasi sejarah sangat kurang.

    /anun Asrohah, menyimpulkan bahwa pesantren pertama kali mucul di >awa sekitar abad ke

    & +. $an beberapa pesantren pada masa awal pertumbuhannya memiliki status perdikan.

    Pada abad ke& +. Pesantren mengalami perkembangan pesat, yang didirikan oleh ulama;

    ulama; independen.

    Pada masa penjajahan, Belanda memperkenalkan sistem dan metode pendidikan baru.

     1amun, pemerintahan Belanda tidak melaksanakan kebijaksanaan yang mendorong sistem

     pendidikan yang sudah ada di Indonesia, yaitu sistem pendidikan Islam. Bahkan

     pemerintahan penjajah Belanda membuat kebijaksanaan dan peraturan yang membatasi dan

    merugikan pendidikan Islam. Ini bisa kita lihat dari kebijaksanaan berikut.

    Pada tahun &5 pemerintah Belanda mendirikan Priesterreden 7Pengadilan Agama8 yang

     bertugas mengawasi kehidupan beragama dan pendidikan pesantren. Tidak begitu lama

    setelah itu, dikeluarkan 2rdonansi tahun &6% yang berisi peraturan bahwa guruguru agama

    yang akan mengajar harus mendapatkan iCin dari pemerintah setempat. Peraturan yang lebih

    ketat lagi dibuat pada tahun &5% yang membatasi siapa yang boleh memberikan pelajaran

    mengaji. Akhirnya, pada tahun &-5 peraturan dikeluarkan yang dapat memberantas dan

    menutup madrasah dan sekolah yang tidak ada iCinnya atau yang memberikan pelajaran yang

    tidak disukai oleh pemerintah.

    Peraturanperaturan tersebut membuktikan kekurangadilan kebijaksanaan pemerintah

     penjajahan Belanda terhadap pendidikan Islam di Indonesia. Pendidikan pondok pesantren

     juga menghadapi tantangan pada masa kemerdekaan Indonesia. "etelah penyerahan

    kedaulatan pada tahun &, pemerintah @epublik Indonesia mendorong pembangunan

    sekolah umum seluasluasnya dan membuka secara luas jabatanjabatan dalam administrasi

    modern bagi bangsa Indonesia yang terdidik dalam sekolahsekolah umum tersebut. $ampak

    kebijaksanaan tersebut adalah bahwa kekuatan pesantren sebagai pusat pendidikan Islam di

    Indonesia menurun. Ini berarti bahwa jumlah anakanak muda yang dahulu tertarik kepada

     pendidikan pesantren menurun dibandingkan dengan anakanak muda yang ingin mengikuti

     pendidikan sekolah umum yang baru saja diperluas. Akibatnya, banyak sekali pesantren

     pesantren kecil mati sebab santrinya kurang cukup banyak.

    >ika kita melihat peraturanperaturan tersebut baik yang dikeluarkan pemerintah Belanda

  • 8/16/2019 Data Kompre

    12/40

    maupun yang dibuat pemerintah @I, memang masuk akal apabila disimpulkan bahwa

     perkembangan dan pertumbuhan pendidikan Islam, terutama pendidikan pesantren, cukup

     pelan karena ruang gerak yang terbatas. Akan tetapi, ternyata apa yang dapat disaksikan

    dalam sejarah adalah pertumbuhan pendidikan pesantren yang kuat dan pesatnya luar biasa,

    "eperti yang dikatakan Juhairini )ternyata jiwa Islam tetap terpelihara dengan baik di

    Indonesia.*

    Berdasarkan laporan pemerintah kolonial Belanda, pada abad ke&, jumlah pondok

     pesantren di >awa lebih dari &.%- buah, dengan jumlah santri lebih dari &(.%66 orang.

    +eskipun datadata yang dikemukakan diatas hanya untuk >awa, datadata tersebut

    merupakan sampel yang menunjukkan bagaimana pondok pesantren secara kuantitatif telah

    mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat di Indonesia. $atadata tersebut

     juga menunjukkan bahwa pesantren tetap eksis 7surFiFe8 ditengah berkembangnya berbagai

     jenis pendidikan Islam formal dalam bentuk +adrasah, IAI1 dan "ekolah Tinggi Agama

    Islam.

    3ksistensi pesantren terjadi karena pesantren mampu menyesuaiakan diri dengan kebutuhan

    masyarakat, dengan tanpa meninggalkan tradisi lama yang sudah mengakar di pesantren

    selama bertahuntahun yang dianggap masih releFan dan baik, hal ini dapat dilihat dari sistem

     pendidikan pesantren.

    . "istem Pendidikan Pondok Pesantren

    "istem pendidikan pondok pesantren dapat diartikan serangkaian komponen pendidikan dan

     pengajaran yang saling berkaitan yang menunjang pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

    oleh pondok pesantren.

    Pondok pesantren tidak mempunyai rumusan yang baku tentang sistem pendidikan yang

    dapat dijadikan sebagai acuan bagi semua pendidikan di pondok pesantren. /al ini

    disebabkan karakteristik pondok pesantren sangat bersifat personal dan sangat tergantung

     pada Kiai pendiri. Pondok pesantren mempunyai tujuan keagamaan, sesuai dengan pribadi

    dari Kiai pendiri. "edangkan metode mengajar dan kitab yang diajarkan kepada santri

    ditentukan sejauh mana kualitas ilmu pengetahuan Kiai dan dipraktekkan seharihari dalam

    kehidupan. Kebiasaan mendirikan pondok pesantren dipengaruhi oleh pengalaman pribadi

    Kiai semasa belajar di pondok pesantren.

    Amin @ais, mengemukakan bahwa dalam mekanisme kerjanya, sistem yang ditampilkan

     pondok pesantren mempunyai keunikan dibandingkan dengan sistem yang diterapkan dalam

     pendidikan pada umumnya, yaitu'

  • 8/16/2019 Data Kompre

    13/40

    &. +emakai sistem tradisional yang mempunyai kebebasan penuh dibandingkan dengan

    sekolah modern, sehingga terjadi hubungan dua arah antara santri dan Kiai.

    5. Kehidupan di pesantren menampakkan semangat demokrasi karena mereka praktis bekerja

    sama mengatasi problema nonkurikuler mereka.

    -. Para santri tidak mengidap penyakit simbolis, yaitu perolehan gelar dan ijaCah, karena

    sebagian besar pesantren tidak mengeluarkan ijaCah, sedangkan santri dengan ketulusan

    hatinya untuk masuk pesantren tanpa adanya ijaCah tersebut.

    . "istem pondok pesantren mengutamakan kesederhanaan, idealisme, persaudaraan,

     persamaan, rasa percaya diri dan keberanian diri.

    %. Alumni pondok pesantren tidak ingin menduduki jabatan pemerintahan, sehingga mereka

    hampir tidak dapat dikuasai oleh pemerintah.

    Apa yang dikemukakan oleh Amin @ais tersebut diatas tidak sepenuhnya benar, karena ada

     beberapa hal yang perlu dikritisi, seperti semangat demokrasi yang terjadi hanya sebatas antar 

    sesama santri dan tidak antara santri dengan Kiai. Indikator dari hal ini dapat dilihat sebagai

     berikut' pengangkatan Kiai ditentukan atas faktor genetika yaitu keturunan Kiai akan menjadi

    Kiai pengganti leluhurnya, ironisnya terkadang tanpa memperhatikan kualitas dan kapasitas

    keilmuannya9 sistem administrasi dan menejemen yang dikelola yayasan, mulai cara

     pengangkatan, penggajian dan pemberhentian guru ditentukan sepihak oleh Kiai. Independen

    alumni pondok pesantren mulai ada pergeseran, karena mulai banyak alumni pondok

     pesantren yang menduduki jabatan publik. #alaupun ada yang perlu dikritisi, tetapi apa yang

    dikemukakan Amin @ais menunjukkan karakteristik dari pondok pesantren yang berbeda

    dengan sistem pendidikan yang lain.

    #alaupun ada perbedaanperbedaan didalam mengelola pesantren, tetapi ada titik kesamaan

    dalam sistem pedidikan pesantren sebagai berikut'

    &. Tujuan Pendidikan Pondok Pesantren

    "ebagian besar Kiai tidak mencantumkan tujuan pondok pesantren secara tertulis, kecuali

    diungkapkan dalam bentuk kalimatkalimat yang berhubungan dengan nilai keagamaan pada

    saat pengajian kepada para santri. Tujuantujuan yang tidak secara tertulis dalam buku atau

     papan statistik, dimaksudkan sebagai upaya secara diamdiam untuk menghindari sikap ria;;

    7memamerkan perbuatan baik8.

    Tujuan sistem pengajaran pondok pesantren lebih mengutamakan niat untuk mendapatkan

    ilmu pengetahuan yang bermanfaat dari pada mengejar halhal yang bersifat material.

    "eseorang yang mengaji disarankan agar memantabkan niatnya dan mengikuti pengajian itu

  • 8/16/2019 Data Kompre

    14/40

    sematamata untuk menghilangkan kebodohan pada diri manusia.

    Pemerintah melalui $epag @I, membuat standarisasi pendidikan agama di pondok pesantren.

    $alam lokakarya intensifikasi pengembangan pondok pesantren pada tanggal 5( +ei &

    tentang tujuan pondok pesantren adalah '

    * untuk membina warga negara agar berkepribadian muslim sesuai dengan ajaranajaran

    agama Islam dan menanamkan rasa keagamaan tersebut pada semua segi kehidupan sebagai

    orang yang berguna bagi agama, masyarakat dan bangsa*.

    /.+.Arifin, merumuskan bahwa tujuan pendidikan pondok pesantren adalah sebagai berikut'

    a. Tujuan 4mum

    +embimbing anak didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian Islam yang sanggup

    dengan ilmu agamanya Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amal.

     b. Tujuan husus

    +empersiapkan santri untuk menjadi manusia yang alim dalam ilmu agama imasyarakat.

    Kedua rumusan tujuan pondok pesantren tersebut diatas, pada dasarnya tidak berbeda jauh,

    ada tiga unsur utamanya didalamnya yaitu' membina santri agar berkepribadian muslim,

    menghayati ajaran agama dan agar berguna bagi agama, masyarakat dan bangsa. $engan

    demikian tujuan pendidikan pondok pesantren mencerminkan keinginan luhur para ulama;

    yaitu meningkatkan kualitas muslim dengan jalan tafa==uh fi aldin 7menguasai ilmu agama8

    dan sekaligus menjadi manusia yang berkepribadian utuh 7kaffah8.

    5. Kurikulum Pendidikan Pondok Pesantren

    Pendidikan pondok pesantren tidak bisa disamakan dengan lembaga pendidikan formal

    seperti sekolah pada umumnya. Kurikulum pondok pesantren lebih banyak ditentukan oleh

    otoritas seorang Kiai yang memangkunya, sehingga sering ditemukan kesamaan kurikulum

    atau kitabkitab yang dijadikan standar dalam pengajarannya, bahkan disebagian pondok

     pesantren ada yang tidak ditemukan kurikulumnya, walaupun praktek pengajarannya,

     bimbingan rohani dan latihan kecakapan dalam kehidupan seharihari merupakan kesatuan

    dalam proses pendidikannya. Adanya perbedaan kurikulum dikalangan pondok pesantren

    menunjukkan bahwa perhatian kalangan pondok pesantren terhadap kurikulum masih kurang.

    Kurikulum pondok pesantren, tidak seperti yang difahami dalam kurikulum pada lembaga

     pendidikan formal, yang mencakup seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

    kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar serta cara yang digunakan sebagai

     pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan

  • 8/16/2019 Data Kompre

    15/40

    tujuan pendidikan. Tetapi kurikulum pondok pesantren merupakan urutan kitab yang

    dipelajari oleh santri, dimana kurikulum pesantren tidak distandarisasi secara kolektif.

    Terkadang suatu kitab yang diajarkan untuk tingkat ibtidaiyh 7dasar8 di suatu pesantren,

    sedangkan pesantren lain mengajarkannya di tingkat thanawiyah 7menengah8. 1amun

    demikian diantara pesantren mempunyai banyak kesamaan, antara lain dalam hal pengajaran

    ilmuilmu tertentu, seperti bidang akidah, fi=h, usul alfi=ih, tafsirL ilmu altasir, hadithLilmu

    al/adith, akhla=, tasawwuf, tajwid, manti=, nahwu, sharf dan balaghah. Kepada santri

     pemula, biasanya diajarkan pesantren mengenalkan pelajaran a=idah dan fi=ih yang paling

    sederhana, seperti rukun iman, rukun Islam dan cara bersuci. 4ntuk menentukan urutan kitab

    yang pengajarannya didahulukan, pesantren mendasarkan pada kitab yang pembahasannya

    sederhana, seperti "afinah al1ajah dan "ullam alTaufi= bagi santri pemula. "etelah itu baru

    dilanjutkan pada kitab yang pembahasannya lebih luas dan terurai.

    $epag @I, sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengembangan

     pendidikan Islam, berupaya untuk menyusun standarisasi kurikulum pendidikan pesantren

    yang dikembangkan menjadi lima jenjang pendidikan. "ecara global kitabkitab yang

    ditentukan hampir sama dengan kitabkitab yang beredar di pondok pesantren. 1amun

    sebagai lembaga pendidikan yang independen, pondok pesantren tetap memakai kurikulum

    sesuai dengan keinginan Kiai pengasuhnya.

    -. +etode Pengajaran

    Pondok pesantren pada bentuk aslinya menggunakan sistem pendidikan non klasikal, dimana

    dalam penyampaian pelajaran menggunakan dua sistem pengajaran, yaitu sistem sorogan,

    yang sering disebut sistem indiFidual, dan sistem bandongan atau wetonan yang sering

    disebut kolektif. $engan cara sistem sorogan tersebut, setiap murid mendapat kesempatan

    untuk belajar secara langsung dari Kiai atau pembantu Kiai. "istem ini biasanya diberikan

    dalam pengajian kepada muridmurid yang telah menguasai pembacaan al!urMn dan

    kenyataan merupakan bagian yang paling sulit sebab sistem ini menuntut kesabaran,

    kerajinan, ketaatan dan disiplin pribadi dari murid. +urid seharusnya sudah paham tingkat

    sorogan ini sebelum dapat mengikuti pendidikan selanjutnya di pesantren .

    +etode utama sistem pengajaran di lingkungan pesantren ialah sistem bandongan atau

    wetonan. $alam sistem ini, sekelompok murid mendengarkan seorang guru yang membaca,

    menerjemahkan, dan menerangkan bukubuku Islam dalam bahasa Arab. Kelompok kelas

    dari sistem bandongan ini disebut hala=ah yang artinya sekelompok siswa yang belajar

    dibawah bimbingan seorang guru.

  • 8/16/2019 Data Kompre

    16/40

    Pada perkembangan selanjutnya sebagian pondok pesantren menyesuaikan diri dengan

     perkembangan lembaga pendidikan formal yang ada disekitarnya, yang menggunakan sistem

    klasikal, muncullah )+adrasah $iniyyah* yaitu madrasah yang hanya menyajikan materi

     pelajaran agama dengan sistem klasikal.

    $engan demikian pondok pesantren pada saat ini sudah banyak menggunakan metode

     pengajaran sebagaimana sistem klasikal dengan tidak meninggalkan sistem lama yaitu

    sorogan dan wetonan.

    -. 2rganisasi dan +anajemen Pondok Pesntren

    Pada masa awal pondok pesantren organisasi dan manajemen pondok pesantren sangat

    sederhana, dimana kehidupan dalam pesantren hampir seluruhnya diatur oleh para santri

    sendiri. Kiai tidak tidak terlibat langsung dalam kehidupan para santri. $ia hanya mengajar

    membaca kitab, menjadi imam dan khatib salat jum;at, menghibur kalau ada sakit yang

    datang kepadanya sambil mencoba menasehati dan mengobati dengan do;ado;a. peraturan

    seharihari di pesantren seluruhnya diurus para santri dan keterlibatan Kiai terbatas pada

     pengawasan yang diam. "esudah mendapat persetujuan Kiai, para santri memilih seorang

    )

  • 8/16/2019 Data Kompre

    17/40

    yang diterbitkan oleh eedham )eight llyn and acon, oston mendefinisikan direct

    instruction sebagai sebuah pendekatan mengajar di mana pembelajaran berorientasi pada

    tujuan 7pembelajaran8 dan distrukturisasi oleh guru. 7 $irect istruction is an approach to

    teaching in which lessons are goal-oriented and structured by the teacher  N p.5-&8.

    >adi model pembelajaran langsung merupakan sebuah model pembelajaran yang bersifat

    teacher centered  7berpusat pada guru8. "aat melaksanakan model pembelajaran ini, guru

    harus mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa,

    selangkah demi selangkah. Guru sebagai pusat perhatian memiliki peran yang sangat

    dominan. Karena itu, pada direct instruction, guru harus bisa menjadi model yang menarik

     bagi siswa. Beberapa pakar pendidikan seperti Good dan Grows, &% menyebut direct

    instruction 7model pembelajaran langsung8 ini dengan istilah ?pengajaran aktif;. Atau

    diistilahkan sebagai mastery teaching  7mengajar tuntas8 oleh /unter, &5. "edangkan oleh

    @osenshine dan "teFens, &( disebut sebagai pengajaran eksplisit 7e/plicit instruction8.

    Perlu diketahui dalam prakteknya di dalam kelas, direct instruction 7model pembelajaran

    langsung8 ini sangat erat berkaitan dengan metode ceramah, metode kuliah, dan resitasi,

    walaupun sebenarnya tidaklah sama 7tidak sinomim8. +odel pembelajaran langsung atau

    direct instruction menuntut siswa untuk mempelajari suatu keterampilan dasar dan

    memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.

    ,iri-,iriKarakteristik Direct Instruction /Model Pembelajaran Lan0s)n01

    +odel pembelajaran langsung ini tentu saja dapat dibedakan dari model pembelajaran

    lainnya karena ia memiliki karakteristik atau ciriciri tersendiri. Berikut beberapa

    karakteristikLciriciri model pembelajaran langsung'

    • Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur

     penilaian hasil belajar.

    • Adanya sintaks atau pola keseluruhan kegiatan pembelajaran.

    • Adanya sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar

    kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan baik.

  • 8/16/2019 Data Kompre

    18/40

    T)j)an-T)j)an Pembelajaran *an0 %apat %i(apai Melal)i Implementasi Direct

     Instruction /Model Pen0ajaran Lan0s)n01

    "ebelum kita membahas tujuan pembelajaran apa saja yang dapat dicapai melalui

    implementasi model pembelajaran langsung ini sebaiknya kita membahas terlebih dahulu

     pembedaan jenis pengetahuan menurut pakar teori pembelajaran.

    Pada umumnya, para ahli teori pembelajaran pada umumnya membedakan pengetahuan ke

    dalam dua 758 jenis, yaitu pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.

    Pengetahuan Deklatarif 

    Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan ?mengenai sesuatu; dan dapat diungkapkan

    dengan katakata. ontoh pengetahuan deklaratif misalnya bahwa ?presiden @I dipilih

    melalui pemilu yang dilaksanakan setiap % tahun sekali.; ontoh lain, ?di dalam daun terdapat

    mesofil daun yang terdiri dari jaringan palisade dan jaringan spons.;

    Pengetahuan Prosedural

    Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang ?bagaimana melakukan sesuatu.; ontoh

     pengetahuan prosedural misalnya, ?bagaimana tata cara dan langkahlangkah pelaksanaan

     pemilu di Indonesia;. Atau, ?bagaimana cara melakukan pengamatan struktur anatomi daun

    untuk melihat jaringan palisade dan jaringan spons yang menyusun mesofil daun;.

    Kembali ke tujuantujuan pembelajaran yang dapat dicapai bila mengimplementasikan model

     pembelajaran langsung 7direct instruction8, model pembelajaran ini dirancang khusus untuk

    mengembangkan pembelajaran siswa baik yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural

    maupun pengetahuan deklaratif yang tersusun dengan baik dan dapat diajarkan selangkah

    demi selangkah.

    Sintaks /Lan0kah-Lan0kah1 ata) 2ase-2ase Direct Instruction /Model Pembelajaran

    Lan0s)n01

    Bila guru ingin melaksanakan model pembelajaran langsung ini, maka ada % fase atau

    langkahlangkah yang harus diperhatikan karena sifatnya memang sangat penting. Adapun

    kelima fase itu adalah sebagai berikut'

    1. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa.

  • 8/16/2019 Data Kompre

    19/40

    Pada fase pertama ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran khusus, memberi informasi

    tentang latar belakang pembelajaran, memberikan informasi mengapa pembelajaran itu

     penting, dan mempersiapkan siswa baik secara fisik maupun mental untuk mulai

     pembelajarannya.

    2. Mendemostrasikan pengetahuan atau keterampilan.

    Pada fase kedua ini guru berperan sebagai model dengan mendemonstrasikan pengetahuan

    atau keterampilan secara benar, ia harus menyajikan informasi secara bertahap selangkah

    demi selangkah sesuai struktur dan urutan yang benar.

    3. Membimbing pelatihan.

    Pada fase ketiga guru harus memberikan bimbingan dan pelatihan awal agar siswa dapat

    menguasai pengetahuan dan keterampilan yang sedang diajarkan.

    4. Mencek pemahaman dan memberikan balikan umpan balik!.

    Pada fase keempat ini guru melakukan pengecekan apakah siswa dapat melakukan tugas

    dengan baik, apakah mereka telah menguasai pengetahuan atau keterampilan, dan selanjutnya

    memberi umpan balik yang tepat.

    ". Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

    Pada fase terakhir 7kelima8 ini guru kemudian menyediakan kesempatan kepada semua siswa

    untuk melakukan latihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi

    yang lebih kompleks atau penerapan dalam kehidupan seharihari.

    Lin0k)n0an Belajar dan Sistem Pen0elolaan Direct Instruction /Model Pembelajaran

    Lan0s)n01

    Bila guru ingin menerapkan model pembelajaran langsung 7direct instruction8, maka guru

    harus melakukan perencanaan yang hatihati dan matang. "etiap detil keterampilan yang

    diajarkan harus diidentifikasi secara seksama dan teliti, begitupun langkahlangkah dan

     penjadwalan demonstrasi dan pelatihan.

  • 8/16/2019 Data Kompre

    20/40

    menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama memperhatikan saatsaat demonstrasi

    dilakukan oleh guru, memberikan kesempatan resitasi 7tanya jawab8 untuk klarifikasi dan

     penguatan. "istem pengelolaan dan lingkungan belajar yang sesuai akan mendorong

    implementasi direct instruction yang dilakukan oleh guru dapat sukses.

    PAN

    Penilaian Acuan 1orma 7PA18 adalah penilaian yang menggunakan acuan pada ratarata

    kelompok. $engan demikian dapat diketahui posisi kemampuan siswa dalam kelompoknya.

    4ntuk itu norma atau kriteria yang digunakan dalam menentukan derajat prestasi seorang

    siswa selalu dibandingkan dengan nilai ratarata kelasnya. Atas dasar itu akan diperoleh tiga

    kategori prestasi siswa, yakni prestai siswa di atas ratarata kelas, berkisar pada ratarata kelas,

    dan prestasi siswa yang berada di bawah ratarata kelas. $engan kata lain, prestasi yang

    dicapai seseorang posisinya sangat bergantung pada prestasi kelompoknya. Keuntungan

    standar ini adalah dapat diketahui prestasi kelompok atau kelas sekaligus dapat diketahui

    keberhasilan pembelajaran bagi semua siswa. Tujuan utama penggunaan PA1 adalah untuk

    mengklasifikasikan mahasiswa. PA1 dirancang untuk membedakan tingkat pencapaian nilai

    mahasiswa dan untuk membuat rangking pencapaian prestasi mahasiswa tersebut dari yang

    tinggi sampai yang rendah. "istem ini dapat menempatkan mahasiswa dalam kelompok

    mengulang atau kelompok berbakat. +etode ini juga digunakan oleh dosen dalam menyeleksi

    mahasiswa untuk membedakan tingkat kemampuan tertentu didalam kelompok atau kelas

    tersebut aranya adalah guru menggrade dengan PA1 harus menghitung nilai ratarata kelas

    7D8 dari hasil ujian kemudian menghitung standar deFiasinya 7"$8. %6O nilai diatas ratarata

    dan %6O nilai dibawah ratarata. Kemudian dari masingmasing bagian, ada yang ditambah &

    "$ dari ni dan ada yang ditambah 5 "$ dari meannya. Begitu juga sebaliknya. 1ilai yang

    tertinggi yaitu D 5 "$ akan mendapat nilai angka A, dan nilai terendah yaitu D N 5 "$ akan

    mendapat nilai angka E secara rinci seperti tabel dibawah ini' Batas $aerah $alam KurFe

     1ilai /uruf Q D &.% "$ A D & "$ :: D &.% "$ B D 6.% "$ :: D & "$ B D

     :: D 6.% "$ D N 6.% "$ :: D D N &.% "$ :: D N 6.% "$ $ R D N &.% "$ 3

    Kelemahannya adalah kurang meningkatkan kualitas hasil belajar. >ika nilai ratarata

    kelompok atau kelasnya rendah, misalnya skor 6 dari seratus, maka siswa yang memperoleh

    nilai % 7di atas ratarata8 sudah dikatakan baik, atau dinyatakan lulus, sebab berada di atas

    ratarata kelas, padahal skor % dari maksimum skor &66 termasuk rendah. Kelemahan yang

    lain ialah kurang praktis sebab harus dihitung dahulu nilai ratarata kelas, apalagi jika jumlah

  • 8/16/2019 Data Kompre

    21/40

    siswa cukup banyak. sistem ini adalah kurang menggambarkan tercapainya tujuan

     pembelajaran sehingga tidak dapat dijadikan ukuran dalam menilai keberhasilan mutu

     pendidikan. $emikian juga kriteria keberhasilan tidak tetap dan tidak pasti, bergantung pada

    ratarata kelas, makanya standar penilaian ini disebut stMndar relatif. $alam konteks yang

    lebih luas penggunaan standar penilaian ini tidak dapat digunakan untuk menarik generalisasi

     prestasi siswa sebab ratarata kelompok untuk kelas yang satu berbeda dengan kelas yang lain,

    sekolah yang satu akan berbeda dengan sekolah yang lain. "tandar penilaian acuan norma

    tepat jika digunakan untuk penilaian formatif. +ake +oney 2nline ' http'LLow.lyLK1IJ

    +ake +oney 2nline ' http'LLow.lyLK1IJ +ake +oney 2nline ' http'LLow.lyLK1IJ +ake

    +oney 2nline ' http'LLow.lyLK1IJ +ake +oney 2nline ' http'LLow.lyLK1IJ

    +ake +oney 2nline ' http'LLow.lyLK1IJ

    TE'I-TE'I BELA3A' 

    %an PEMBELA3A'AN

    A. Latar Belakan0

    Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh indiFidu untuk suatu

     perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar,

    dari tidak terampil menjadi terampil melakukan sesuatu. Belajar tidak hanya sekedar

    memetakan pengetahuan atau informasi yang disampaikan. 1amun bagaimana melibatkan

    indiFidu secara aktif membuat atau pun mereFisi hasil belajar yang diterimanya menjadi

    suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi pribadinya. Pembelajaran merupakan suatu sistim

    yang membantu indiFidu belajar dan berinteraksi dengan sumber belajar dan lingkungan.

    Teori adalah seperangkat aCaC yang tersusun tentang kejadiankejadian tertentu dalam

    dunia nyata dinyatakan oleh M(Kea(hie dalam 0rendel 4554 6 7 /#am8ah Uno9 !"":6;1.

    Sedan0kan #am8ah /!""$6!:1 menyatakan bahwa teori merupakan seperangkat preposisi

    yang didalamnya memuat tentang ide, konsep, prosedur dan prinsip yang terdiri dari satu atau

    lebih Fariable yang saling berhubungan satu sama lainnya dan dapat dipelajari, dianalisis dan

    diuji serta dibuktikan kebenarannya. $ari dua pendapat diatas Teori adalah seperangkat aCaC

    http://ow.ly/KNICZhttp://ow.ly/KNICZ

  • 8/16/2019 Data Kompre

    22/40

    tentang kejadiankejadian yang didalamnnya memuat ide, konsep, prosedur dan prinsip yang

    dapat dipelajari, dianalisis dan diuji kebenarannya. Teori belajar adalah suatu teori yang di

    dalamnya terdapat tata cara pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa,

     perancangan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.

    B. Teori-Teori Klasik 

    . eha+ioristik 

    Teori Behaatson9 #)ll9 Ed?in &)thrie dan Skinner. Teori belajar Skinner akan

    dijelaskan pada bagian yang khusus yaitu teori belajar proses.

    a. Thorndike

    Men)r)t Thorndike /#am8ah Uno9 =6!"":1 belajar adalah proses interaksi antara

    stimulu dan respon. +enurut Thorndike perubahan tingkah laku bisa berwujud sesuatu yang

    dapat diamati atau yang tidak dapat diamati

    b. 0atson

    Men)r)t Watson /#am8ah Uno9=6!"":1 belajar adalah proses interaksi antara stimulus

    dan respon . "timulus dan respon tersebut berbentuk tingkah laku yang bisa diamati. dengan

    kata lain #atson mengabaikan berbagai perubahan mental yang mungkin terjadi dalam

     belajar dan menganggapnya sebagai faktor yang tidak perlu diketahui karena faktorfaktor

    tersebut tidak bisa menjelaskan apakah proses belajar telah terjadi atau belum.

    c. 1lark )ull 

    #)ll berpendapat bahwa tingkah laku seseorang berfungsi untuk menjaga kelangsungan

    hidup. 2leh karena itu kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis menempati

     posisi sentral. +enurut Hull  kebutuhan dikonsepkan sebagai dorongan, stimulus hampir

    selalu dikaitan dengan kebutuhan biologis.

    d. 2dwin 3uthrie

    Guthrie men0em)kakan bah?a belajar merupakan kaitan asosiatif antara stimulus dan

    respon tertentu. "timulus dan respon merupakan faktor kritis dalam belajar. 2leh karena itu

  • 8/16/2019 Data Kompre

    23/40

    diperlukan pemberian stimulus yang sering agar hubungan lebih langgeng. "uatu respon

    akan lebih kuat 7dan bahkan menjadi kebiasaan8 apabila respon tersebut berhubungan dengan

     berbagai stimulus.

    Guthrie mengemukakan bahwa hukuman memegang peranan penting dalam proses

     belajar. +enurutnya suatu hukuman yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu

    merubah kebiasaan seseorang. ,ontoh seorang anak perempuan yang setiap kali pulang

    sekolah selalu mencampakkan baju dan topinya dilantai. Ibunya menyuruh agar baju dan topi

    dipakai kembali oleh anaknya.

  • 8/16/2019 Data Kompre

    24/40

     pandangan tersebut tampak antara lain humanistic psychologi 7arl @.@ogers8 ataupun

     phenomenologiL humanistik lainnya.

    Pendapat dari pendekatan phenomenologiLhumanistik 7+ilhollan dan Eorisha8'

    &. Pendekatan aktualisasi diri atau nondirektif 7client centered8 dari art @.@ogers dan

    Abraham +aslow.

    5. Pendekatan ;;Pendekatan onstructs;; 7George A.Kelly8 yang menekankan memahami

    hubungan ;;transaksional;; antara manusia dan lingkungannya sebagai bekal memahami

     perilakunya.

    -. Pendekatan ;;"earch for +eaning;; dengan aplikasinya sebagai

  • 8/16/2019 Data Kompre

    25/40

    memandang belajar sebagai perbuatan penguasaan atau penataan kembali struktur kognitif di

    mana seseorang memproses dan menyimpan informasi.

     $alam teorinya, Piaget memandang bahwa proses berpikir sebagai aktiFitas gradual

    dari fungsi intelektual dari konkret menuju abstrak. Piaget adalah ahli psikolog

    deFelopmental karena penelitiannya mengenai tahap tahap perkembangan pribadi serta

     perubahan umur yang mempengaruhi kemampuan belajar indiFidu.

    +enurut Piaget, pertumbuhan kapasitas mental memberikan kemampuankemapuan

    mental yang sebelumnya tidak ada. Pertumbuhan intelektual adalah tidak kuantitatif,

    melainkan kualitatif. $engan kata lain, daya berpikir atau kekuatan mental anak yang berbeda

    usia akan berbeda pula secara kualitatif. >ean Piaget mengklasifikasikan perkembangan

    kognitif anak menjadi empat tahap'

    Tahap sensory – motor , yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 65 tahun,

    Tahap ini diidentikkan dengan kegiatan motorik dan persepsi yang masih sederhana.

    Tahap pre – operational , yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia 5

    tahun. Tahap ini diidentikkan dengan mulai digunakannya simbol atau bahasa tanda, dan

    telah dapat memperoleh pengetahuan berdasarkan pada kesan yang agak abstrak.

    Tahap concrete – operational, yang terjadi pada usia && tahun. Tahap ini dicirikan dengan

    anak sudah mulai menggunakan aturanaturan yang jelas dan logis. Anak sudah tidak

    memusatkan diri pada karakteristik perseptual pasif.

    Tahap 'ormal 4 operational , yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi pada usia &&&%

    tahun. iri pokok tahap yang terahir ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis

    dengan menggunakan pola pikir kemungkinan.

    P@2"3$4@A<

     

    P31$3KATA1 P@2"3$4@A<

    Pendekatan Prosedural adalah kedudukan beberapa kompetensiyang menunjukan satu seri

    urutan penampilan kompetensi, tetapitidak ada yang menjadi kompetensi prasyarat untuk

    yang lainnya.ontoh' dalam memberi materi seorang guru harus memberimateri yang sesuai

  • 8/16/2019 Data Kompre

    26/40

    dengan proseduralnya. +isalnya dalampelajaran penjas seorang guru yang mengajarkan

    materi sepakbola harus bisa memodifikasi permainan tersebut yang

    tadinyamembosankanLjenuh menjadi menyenangkan agar materi yangdiberikan dapat

    dilakukan oleh para peserta didikLsiswa.$idalam permainan sepak bola terdapat beberapa

    macam teknikyang bisa dilakukan para siswa, yaitu&8 +ateri passing ball58 +ateri shooting

     ball-8 +ateri dribbling ball8 +ateri control ballAdapun cara mengajarkan teknikteknik

    materi tersebutdengan cara pendekatan prosedural. $itahap prosedural inipeserta didikLsiswa

    tidak dituntut untuk harus wajib menguasaipermainan sepak bola tetapi di pendekatan

     prosedural inipeserta didikLsiswa hanya diberikan cara bagaimana melakukanmaterimateri

    tersebut yang diterangkan oleh pengajar 

    P31$I$IKA1 1I

  • 8/16/2019 Data Kompre

    27/40

     1ilai merupakan pondasi penting dalam menentukan karakter suatu

    masyarakat dan bangsa. 1ilai tidak tumbuh dengan sendirinya tapi melalui proses penyebaran

    dan penyadaran yang salah satunya melalui pendidikan di sekolah.

    Pendidikan nilai menurut mulyana 7566'&&8 merupakan pengajaran atau bimbingan

    terhadap peserta didik agar peserta didik menyadari kebenaran, kebaikan, dan keindahan

    melalui proses pertimbangan nilai yang tepat dan tindakan yang konsisten. Pendidikan nilai

    dimagsudkan untuk membantu peserta didik agar memahami, menyadari, dan mengalami

    nilai N nilai serta mampu menempatkan secara integral dalam kehidupan. "ecara khusus

    menurut AP3I$ 7Asia and the Programme of 3ducational InnoFation for $eFelopement8

     bahwa pendidikan nilai bertujuan untuk '

    &8  +enerapkan pembentukan nilai kepada anak 

    58  +enghasilkan sikap yang mencerminkan nilai N nilai yang diinginkan-8  +embimbing perilaku yang konsisten dengan nilai N nilai tersebut.

    2.3  Pendekatan dan Tujuan Pendidikan Nilaidalam Pembelajaran IPS

    Dalam pendidikan nilai yang diberikan pada pembelajaran pendidikan

    #P$% dibutuhkan beberapa pendekatan. &anks Martorella dalam Djahiri

    1''2! mengemukakan delapan pendekatan dalam pendidikan nilai atau

    budi pekerti%yaitu(

    a!  )*ocation% yaitu pendekatan agar peserta didik diberi kesempatan dan

    keleluasaan untuk secara bebas mengekspresikan respon afekti+ya

    terhadap stimulus yang diterimanyab!  #nculcation% yaitu pendekatan agar peserta didik menerima stimulus yang

    diarahkan menuju kondisi siapc!  Moral ,easoning% yaitu pendekatan agar terjadi transaksi intelektual

    taksonornik tinggi dalam mencari pemecahan suatu masalahd!  -alue larj/cation% yaitu pendekatan melalui stimulus terarah agar siswa

    diajak mencari kejelasan isi pesan keharusan nilai morale!  -alue 0nalysis% yaitu pendekatan agar siswa dirangsang untuk melakukan

    analisis nilai moralf!  Moral 0wareness% yaitu pendekatan agar siswa menerima stimulus dan

    dibangkitkan kesadarannya akan nilai tertentug!  ommitment 0pproach% yaitu pendekatan agar siswa sejak awal diajak

    menyepakati adanya suatu pola pikir dalam proses pendidikan nilaih!  nion 0pproach% yaitu pendekatan agar peserta didik diarahkan untuk

    melaksanakan secara rill dalam suatu kehidupan.

  • 8/16/2019 Data Kompre

    28/40

    Menurut ersh%et.al.1'5!% di antara berbagai teori yang berkembang%

    ada enam teori yang banyak digunakan% yaitu( pendekatan

    pengembangan rasional% pendekatan pertimbangan% pendekatan

    klari6kasi nilai% pendekatan pengembangan moral kognitif% danpendekatan perilaku sosial. &erbeda dengan klasi6kasi tersebut% )lias

    1''! mengklasi6kasikan berbagai teori yang berkembang menjadi tiga%

    yakni( pendekatan kognitif% pendekatan afektif% dan pendekatan perilaku

    Dengan pendekatan7pendekatan tersebut% dapat diaplikasikan dalam

    pendidikan nilai pada pembelajaran P#P$. 8ujuan akhirnya adalah agar

    peserta didik memiliki konsistensi antara perbuatannya dengan

    pertimbangan nilainya% sehingga prilaku sosialnya dapat

    dipertanggungjawabkan% konsisten dengan sistem nilai yang berada di

    tengah masyarakat. 90cting #n *ery consistent with *alues willingness to

    acceptable conse:uences of action choosen; Pendidikan nilai adalah

    pendidikan sikap% sikap dalam arti kecenderungan kuat untuk berbuat

    berprilaku% bertindak sebagai hasil pengambilan keputusan yang dibentuk

    oleh kekuatan7kekuatan sistem nilai yang mempribadi pada setiap

    indi*idu dan masyarakat..

  • 8/16/2019 Data Kompre

    29/40

    4!  Perhatian terhadap isu dan masalah sosial% serta mampu membuat

    analisis yang kritis dan mampu mengambil tindakan yang tepat."!  Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu

    membangun diri sendiri agar bertanggung jawab membangun

    masyarakat.

    P31$3KATA1 K21T@4KTISI"+3 +TK 

    Proses belajar mengajar adalah serangkaian proses antara guru dengan siswa atas dasar

    hubungan timbal balik yang berlangsung dalam kondisi edukatif untuk mencapi tujuan

    tertentu. Proses pembelajaran dengan teori belajar konstruktiFisme sebagai berikut' 7a8

    menyiapkan bendaNbenda nyata untuk digunakan oleh para siswa, 7b8 memilih pendekatan

    yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, 7c8 memperkenalkan kegiatan yang layak

    dan menarik serta beri kebebasan siswa untuk menolak saran guru, 7d8 menciptaan

     pertanyaan dan masalah serta pemecahannya, 7e8 mengajak siswa untuk saling berinteraksi,

    7f8 siswa diajak untuk berpikir dengan cara mereka sendiri, dan 7g8 memperkenalkan kembali

    materi dan kegiatan yang sama setelah beberapa tahun lamanya. $ari proses pembelajaran

    matematika dengan pendekatan konstruktiFisme dapat memberikan suatu solusi dalam

    memecahkan masalah yang sedang dihadapi oleh siswa 7$ahar, &'&(68.

    Belajar matematika menurut para ahli konstruktiFis menyatakan bahwa belajar matematika

    melibatkan manipulasi aktif dari pemaknaan bukan hanya bilangan dan rumusrumus saja.

    Para ahli konstruktiFis merekomendasikan untuk menyediakan lingkungan belajar dimana

    siswa dapat mencapai konsep dasar, ketrampilan, dan kebiasaan bekerja sama. $ari

     pernyataan beberapa ahli konstruktiFis diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

    matematika berdasarkan konstruktiFisme adalah pembelajaran yang harus melibatkan siswa

    aktif untuk mengkontroksi pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan benda konkrit.

    /udoyo dalam seminar makalah 7&8 mengemukakan bahwa pembelajaran matematika

    dengan metode pendekatan konstruktiFisme meliputi empat tahap'

    a. Tahap persepsi 7mengungkap konsepsi awal dan membangkitkan motiFasi belajar siswa8.

    "iswa didorong agar mengemukakan pengetahuan awalnya tentang konsep yang akan

    dibahas. Peran guru memberi pertanyaan problematis tentang fenomena yang sering dijumpaisiswa dalam kehidupan seharihari dan mengaitkannya dengan konsep yang akan dibahas.

    http://www.sekolahdasar.net/2011/03/teori-belajar-behavioristik-kognitif.htmlhttp://www.sekolahdasar.net/2011/03/teori-belajar-behavioristik-kognitif.htmlhttp://www.sekolahdasar.net/2012/04/pengertian-pendekatan-kontruktivisme.htmlhttp://www.sekolahdasar.net/2012/04/pengertian-pendekatan-kontruktivisme.htmlhttp://www.sekolahdasar.net/2012/04/pengertian-pendekatan-kontruktivisme.htmlhttp://www.sekolahdasar.net/2011/03/teori-belajar-behavioristik-kognitif.htmlhttp://www.sekolahdasar.net/2012/04/pengertian-pendekatan-kontruktivisme.htmlhttp://www.sekolahdasar.net/2012/04/pengertian-pendekatan-kontruktivisme.html

  • 8/16/2019 Data Kompre

    30/40

    "elanjutnya, siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan dan mengilustrasikan

     pemahamannya tentang konsep tersebut.

     b. Tahap eksplorasi. Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan

    menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian dan menginterprestasikan data

    dalam suatu kegiatan yang telah dirancang oleh guru. "ecara keseluruhan pada tahap ini akan

    terpenuhi rasa keingintahuan siswa tentang fenomena dalam lingkungannya.

    c. Tahap diskusi dan penjelasan konsep. "iswa memikirkan penjelasan dan solusi yang

    didasarkan pada hasil obserFasi siswa, di tambah dengan penguatan guru. "elanjutnya, siswa

    membangun pemahaman baru tentang konsep yang sedang dipelajari, dan

    d. Tahap pengembangan dan aplikasi konsep. Guru berusaha menciptakan iklim pembelajaran

    yang memungkinkan siswa dapat mengaplikasikan pemahaman konseptualnya, baik melalui

    kegiatan maupun melalui pemunculan masalahmasalah yang berkaitan dengan isuisu dalam

    lingkungan siswa tersebut.

    "umber' http'LLwww.sekolahdasar.netL56&5L6%LpendekatankonstruktiFisme

    dalam.htmliDCC/uKk=h@ 

    P3+B3A@A1 PK1 $I "$

    en0ertian Mata PelajaranPendidikan Ke?ar0ane0araan

    Berdasarkan 44 1omor 56 Tahun 566- tentang "istem Pendidikan 1asional, mata

     pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 7PPKn8 berubah menjadi Pendidikan

    Kewarganegaraan 7PKn8 dan dalam Kurikulum 566 disebut sebagai mata pelajaran

    Kewarganegaraan 51iti6enship8. +ata pelajaran Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

    yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosial kultur,

     bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga 1egara Indonesia yang cerdas, terampil,

    dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan 44$ &%. Eungsinya adalah sebagai

    wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil, berkarakter yang setia kepada

     bangsa dan negara Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berfikir dan

     bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan 44$ &% 7Balitbang, 5665' 8.

    http://www.sekolahdasar.net/2012/05/pembelajaran-diskusi-kelas-strategi.htmlhttp://www.sekolahdasar.net/2012/05/pembelajaran-diskusi-kelas-strategi.htmlhttp://www.sekolahdasar.net/2012/05/pendekatan-konstruktivisme-dalam.html#ixzz47HuKkqhRhttp://www.sekolahdasar.net/2012/05/pendekatan-konstruktivisme-dalam.html#ixzz47HuKkqhRhttp://www.sekolahdasar.net/2012/05/pembelajaran-diskusi-kelas-strategi.htmlhttp://www.sekolahdasar.net/2012/05/pendekatan-konstruktivisme-dalam.html#ixzz47HuKkqhRhttp://www.sekolahdasar.net/2012/05/pendekatan-konstruktivisme-dalam.html#ixzz47HuKkqhR

  • 8/16/2019 Data Kompre

    31/40

    Pendidikan Kewarganegaraan adalah wahana untuk mengembangkan dan

    melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya Bangsa Indonesia yang

    diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan seharihari siswa baik

    sebagai indiFidu, masyarakat, warganegara dan makhluk ciptaan Tuhan Yang +aha 3sa.

    Perilakuperilaku tersebut adalah seperti yang tercantum di dalam penjelasan 4ndang

    4ndang tentang Pendidikan 1asional pasal - ayat 758 yaitu perilaku yang memancarkan

    iman dan ta=wa terhadap Tuhan Yang +aha 3sa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai

    golongan agama, perlaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang

    mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam kebudayaan dan

     beraneka ragam kepentingan., perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan

    kepentingan perorangan dan golongan sehingga perbedaan pemikiran, pendapat atau

    kepentingan diatas melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya

    untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

    $i samping itu Pendidikan Kewarganegaraan juga dimaksudkan sebagai usaha untuk 

    membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan

    hubungan antara sesama warga negara maupun antar warga negara dengan negara. "erta

     pendidikan bela negara agar menjadi warga nagara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan

    negara.

    PKn merupakan ilmu yang diperoleh dan dikembangkan berdasarkan terpaan moral

    yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejalagejala sosial,

    khususnya yang berkaitan dengan moral serta perilaku manusia. Pendidikan

    Kewarganegaraan termasuk pelajaran bidang ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari

    teoriteori serta perihal sosial yang ada di sekitar lingkungan masyarakat kita.

    2leh karena itu dalam pembelajaran PKn perlu diberikan pengarahan, mereka harus

    terbiasa untuk mendengar ataupun menerapkan serta mencatat halhal yang berkaitan dengan

    ilmu PKn, salah satu keberhasilan pembelajaran adalah jika siswa yang diajar merasa senang

    dan memerlukan materi ajar. "elain itu juga dengan diterapkannya pemberian tugas dengan

     bentuk portofolio akan dapat memberikan diskripsi baru mengenai pembelajaran PKn, dan

    hal tersebut juga sebagai penunjang agar siswa tidak merasa kebosanan dalam mengikuti

     pembelajaran portofolio.

    ,. 2aktor-faktor *an0 Mempen0ar)hi Pembelajaran PKn

  • 8/16/2019 Data Kompre

    32/40

    Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran Pendidikan

    Kewarganegaraan antara lain adalah sebagai berikut.

    &. Guru

    "eorang guru yang profesional dituntut untuk mempunyai kemampuankemampuan

    tertentu, Guru merupakan pribadi yang berkaitan erat dengan tindakannya di dalam kelas,

    cara berkomunikasi, berinteraksi dengan warga sekolah dan masyarakat umumnya.

    +embicarakan masalah guru yang baik, 7". 1asution dalam Amin "uyitno, &'5%8

    mengemukakan sepuluh kriteria yang baik adalah' &8 memahami dan menghormati siswa, 58

    menguasai bahan pelajaran yang diberikan, -8 menyesuaikan metode pengajaran dengan

     bahan pelajaran, 8 menyesuaikan bahan pengajaran dengan kesanggupan indiFidu, %8mengaktifkan siswa dalam belajar, (8 memberikan pengetahuan sehingga terhindar dari sikap

    Ferbalisme, 8 menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan siswa, 8 mempunyai tujuan

    tertentu dengan tiap pelajaran yang diberikannya, 8 tidak terikat oleh teks book, dan &68

    tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan saja kepada siswa melainkan

    senantiasa membentuk pribadi anak.

    5. "iswa

    >ika ditinjau dari siswa, maka banyak faktorfaktor yang perlu mendapat perhatian,

    lebihlebih hubungannya dengan belajar PKn. PKn bagi siswa pada umumnya merupakan

     pelajaran yang kurang disenangi karena kurangnya antusias siswa terhadap pelajaran ini.

    Karena itu dalam interaksi belajar mengajar PKn seorang guru harus memperhatikan faktor

    faktor yang menyangkut siswa, yaitu' &8 Apakah siswa cukup cerdas, cukup berbobot, dan

    siap belajar PKn0 58 Apakah siswa berminat, tertarik dan mau belajar PKn0 -8 Apakah siswa

    senang dengan cara belajar yang kita berikan0 8 Apakah siswa dapat menerima pelajarandengan baik dan benar0 %8 Apakah suasana interaksi belajar mengajar mendorong siswa

     belajar0 $engan faktorfaktor tersebut guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang

    seperti apa agar siswa berhasil dalam belajar.

    -. "arana dan Prasarana

  • 8/16/2019 Data Kompre

    33/40

    Pembelajaran akan dapat berlangsung lebih baik jika sarana dan prasaranya

    menunjang. "arana yang cukup lengkap seperti perpustakaan dengan bukubuku PKn yang

    releFan.

    . "trategi Pembelajaran

    "trategi pembelajaran PKn adalah strategi pembelajaran yang aktif, Pembelajaran

    aktif ditandai oleh dua faktor yaitu &8 Adanya interaksi antara seluruh komponen dalam

     proses pembelajaran terutama antara guru dan siswa, dan 58 Berfungsi secara optimal seluruh

     sence siswa yang meliputi indera, emosi, karsa, dan nalar. $alam pembelajaran siswa aktif,

    metodemetode yang dianjurkan antara lain metode tanya jawab, drill, diskusi, eksperimen,

     pemberian tugas, dan lainlain. Pemilihan metode yang diterapkan tentu saja disesuaikandengan mata pelajaran, tujuan pembelajaran, maupun sarana yang tersedia.

    %. Karakteristik Pembelajaran PKn

    Pada materi konsep dasar pendidikan kewarganegaraan telah dikemukakan bahwa

    Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran dengan keunikan tersendiri. PKn

    dimaknai sebagai pendidikan nilai dan pendidikan politik demokrasi. /al ini mengamndung

    konsekwensi bahwa dalam hal perancangan pembelajaran PKn perlu mempertahtikan

    karakteristik pembelajaran PKn itu sendiri.

    $alam standar isi 566( dijelaskan bahwa PKn persekolahan atau mata pelajaran PKn

    adalah mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami

    dan mampu melaksanakan hakhak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia

    yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh "ancasila dan **$ 789.

    PKn dalam kurikulum perguruan tinggi juga tidak lepas dari nilainilai bangsa yang

    dijadikan arah pengembangan PKn sebagai mata kuliah. Kompetensi dasar mata kulaih PKn

    di PT adalah menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta

    tanah air, demokratis berkeadaban9 menjadi warga negara yang memiliki daya saing9

     berdisiplindan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan

    sistem nilai "ancasila 7"K $irjen $ikti 1o -L$iktiL566(8.

    $alam hal tujuan, PK1 persekolahan memiliki tujuan agar peserta didik memiliki

    kemampuan sebagai berikut.

  • 8/16/2019 Data Kompre

    34/40

    a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

    kewarganegaraan

     b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas

    dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi

    c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

    karakterkarakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa

     bangsa lainnya

    d. Berinteraksi dengan bangsabangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung

    atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

    +enyimak halhal di atas, dapat dinyatakan bahwa PKn mengemban misi sebagai

     pendidikan nilai dalam hal ini adalah nilainilai filosofis dan nilai konstitusional 44$ &%.

    $i sisi lain adalah pendidikan politik demokrasi dalam rangka membentuk warganegara yang

    kritis, partisipatif dan bertanggung jawab bagi kelangsungan negara bangsa.

    $alam naskah Kurikulum 566( dinyatakan bahwa Pembelajaran dalam mata

     pelajaran Kewarganegaraan merupakan proses dan upaya dengan menggunakan pendekatan

     belajar kontekstual untuk mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan

    karakter warga 1egara Indonesia. Pendekatan belajar kontekstual dapat diwujudkan antara

    lain dengan metodemetode' 7&8 kooperatif, 758 penemuan 7discoFery8, 7-8 inkuiri 7in=uiry8

    78 interaktif, 7%8 eksploratif, 7(8 berpikir kritis, dan 78 pemecahan masalah 7problem

    solFing8. +etodemetode ini merupakan kharakteristik dalam pembelajaran PKn.

    E. T)j)an Mata Pelajaran Pendidikan Ke?ar0ane0araan

    Tujuan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk mengembangkan

    kemampuankemampuan sebagai berikut.&. Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan

    5. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, serta bertindak secara cerdas dalam

    kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

    -. Berkembang secara positif, dinamis, dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

     pada karakterkarakter masyarakat Indonesia, agar hidup bersama dengan bangsabangsa

    lain

    . Berinteraksi dengan bangsabangsa lain dalam persatuan atau tidak langsung dengan

    memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

  • 8/16/2019 Data Kompre

    35/40

    +ata pelajaran PKn terdiri dari dimensi pengetahuan Kewarganegaraan 7ci+ics

    knowledge8 yang mencakup bidang politik, hukum, dan moral. $imensi ketrampilan

    Kewarganegaraan 7ci+ics skill 8 meliputi ketrampilan, partisipasi dalam kehidupan berbangsa

    dan bernegara. $imensi nilainilai Kewarganegaraan 7ci+ics +alues8 mencakup antara lain

     percaya diri, komitmen, penguasaan atas nilai religius, norma dan moral luhur, nilai keadilan,

    demokratis, toleransi, kebebasan indiFidual, kebebasan berbicara, kebebasan pers, kebebasan

     berserikat dan berkumpul dan perlindungan terhadap minoritas. +ata pelajaran

    Kewarganegaraan merupakan bidang kajian Interdisipliner artinya materi keilmuan

    Kewarganegaraan dijabarkan dari beberapa disiplin ilmu antara lain ilmu politik, ilmu negara,

    ilmu tata negara, hukum sejarah, ekonomi, moral, dan filsafat 7$epdiknas, 566-' 58.

     

    2. 2)n0si Pendidikan Ke?ar0ane0araan

    Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai fungsi yang sempurna terhadap

     perkembangan anak didik. /al ini diungkapkan dalam Buku Panduan Pengajaran Pendidikan

    Kewarganegaraan kuikulum & adalah sebagai berikut.

    &. +engembangkan dan melestarikan nilai moral Pancasila secara dinamis dan terbuka,

    yaitu nilai moral Pancasila yang dikembangkan itu mampu menjawab tantangan yang

    terjadi didalam masayarakat, tanpa kehilangan jati diri sebagai Bangsa Indonesia yang

    merdeka bersatu dan berdaulat.

    5. +engembangkan dan membina siswa menuju terwujudnya manusia seutuhnya yang sadar

     politik, hukum dan konstitusi 1egara Kesatuan @epublik Indonesia, berlandaskan

    Pancasila.

    -. +embina pemahaman dan kesadaran siswa terhadap hubungan antara sesame warga

    negara dan pendidikan pendahuluan bela negara agar mengetahui dan mampu

    melaksanakan dengan baik hak dan kewajibannya sebagai warga negara.

    &. @isi dan Misi Mata Pelajaran Pendidikan Ke?ar0ane0araan

      $engan memperhatikan Fisi dan misi mata pelajaran Pendidikan

    Kewarganegaraan, yaitu membentuk warga negara yang baik, maka selain mencakup dimensi

     pengetahuan, karakteristik mata pelajaran Kewarganegaraan ditandai dengan memberi

     penekanan pada dimensi sikap dan keterampilan ciFics. >adi, pertamatama seorang warga

  • 8/16/2019 Data Kompre

    36/40

    negara perlu memahami dan menguasai pengetahuan yang lengkap tentang konsep dan

     prinsipprinsip politik, hukum, dan moral ci+ics. "etelah menguasai pengetahuan, selanjutnya

    seorang warga negara diharapkan memiliki sikap dan karakter sebagai warga negara yang

     baik serta memiliki keterampilan Kewarganegaraan dalam bentuk keterampilan berpartisipasi

    dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keterampilan menentukan posisi diri, serta

    kecakapan hidup 7li'e skills8.

    #. @isi dan Misi Mata Pelajaran Pendidikan Ke?ar0ane0araan

      @uang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspekaspek 

    antara lain adalah sebagai berikut.

    &. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi' /idup rukun dalam perbedaan, inta

    lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, "umpah Pemuda, Keutuhan 1egara

    Kesatuan @epublik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan negara, "ikap positif

    terhadap 1egara Kesatuan @epublik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan

    5. 1orma, hukum dan peraturan, meliputi' Tertib dalam kehidupan keluarga, Tata tertib di

    sekolah, 1orma yang berlaku di masyarakat, Peraturanperaturan daerah, 1ormanorma

    dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, "istim hukum dan peradilan nasional,

    /ukum dan peradilan internasional.

    -. /ak asasi manusia meliputi' /ak dan kewajiban anak, /ak dan kewajiban anggota

    masyarakat, Instrumen nasional dan internasional /A+, Pemajuan, penghormatan dan

     perlindungan /A+.

    . Kebutuhan warga negara meliputi' /idup gotong royong, /arga diri sebagai warga

    masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan pendapat,

    +enghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan kedudukan warga negara.

    %. Konstitusi 1egara meliputi' Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama,

    Konstitusikonstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, /ubungan dasar negara

    dengan konstitusi.

    (. Kekuasan dan Politik, meliputi' Pemerintahan desa dan kecamatan, Pemerintahan daerah

    dan otonomi, Pemerintah pusat, $emokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya

    demokrasi menuju masyarakat madani, "istem pemerintahan, Pers dalam masyarakat

    demokrasi.

  • 8/16/2019 Data Kompre

    37/40

    . Pancasila meliputi' kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideology negara,

    Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan nilainilai Pancasila

    dalam kehidupan seharihari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

    . Globalisasi meliputi' Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri Indonesia di era

    globalisasi, $ampak globalisasi, /ubungan internasional dan organisasi internasional,

    dan +engeFaluasi globalisasi.

     

    %A2TA' PUSTAKA

    Budiamansyah, $asim. 5665. "orto'olio. Bandung' Ganesindo.

    Eajar, Arnie. 566. "orto'olio dalam "embelajaran #"S . Bandung' @emaja @osdakarya.

    Eattah 1anang. 5666. :andasan ;anajemen "endidikan. Bandung' PT @emaja @osdakarya.

    +unib. Achmad. 566%. "engantar #lmu "endidikan. "emarang' 4PT +KK 4nnes Press.

     1urhadi, "enduk AG. 566-. "endidikan "ancasila. "emarang' 4PT +KK4 4nnes.

    @ajak, Abdul /. &%. Sistem "endidikan asional . "olo' Aneka Ilmu

    "amana A. &5. Sistem "engajaran. Yogyakarta' Kanisius.

    "udjana, 1ana. 566. $asar-dasar "roses elajar ;engajar . Bandung' "inar Baru Al

    Genindo.

    "oeparwoto dkk. 566-. "sikologi "endidikan. "emarang' 4PT +KK 4nnes Press.

    Tijan dkk. 566. Kewarganegaraan . "emarang' Aneka Ilmu.

    Tijan, dkk. 566%. "eningkatan Kualitas "roses dan )asil "embelajaran ;ata Kuliah SS# .

    akarta' $irjen $ikti $epdikbud.

    #ardani, Igak. 566&. $asar-dasar Komunikasi dan Keterampilan $asar ;engajar . >akarta'

    $irjen $ikti $epdikbud

    $epdiknas. 566(. ;odel-model "embelajaran yang 2'ekti'. ahan Sosialisasi KTS". >akarta.$epdiknas

    $epdiknas. 566. "edoman "engembangan Silabus dan ;odel "embelajaran. uku #akarta' $ikmenum $epdiknas

    Permendiknas 1o 55 tahun 566( tentang "tandar Isi. akarta ' 4T

    Budimansyah, $asim. 5665. ;odel "embelajaran dan "enilaian "orto'olio. Bandung' PT

    Genesido.

  • 8/16/2019 Data Kompre

    38/40

    Eajar, Arnie. 566. "orto'olio dalam "embelajaran #"S . Bandung' PT @emaja @osdakarya.

    $epdiknas. 566-. Kurikulum ==8 mata pelajaran "endidikan Kewarganegaraan. >akarta'

    $epartemen Pendidikan 1asional.

    $epdiknas. 566. "engetahauan Sosial . >akarta' $epartemen Pendidikan 1asional.

    /asan, Karnadi. 566-. "enilaian )asil elajar erbasis "orto'olio. "emarang' Eak Tarbiyah

    IAI1 #alisongo.

    +asid, Abdul. dan Andayani, $ian. 566. "endidikan gama #slam erbasis Kompetensi.

    >akarta' @osda.

    +oleong, . 5666. ;etodologi "enelitian Kualitati' . Bandung' PT @emaja @osdakarya.

     1aCir, +oh, Ph.$. &. ;etodologi "enelitian. >akarta' Ghalia Indonesia.

     1urhadi. 566. Kuikulum ==8> "ertayaan dan (awaban, >akarta' Gramedia.

    Priyanto, "ugeng, AT. "edoman "enilaian Kelas. >akarta' $epartemen Pendidikan 1asional.

    @achman, +aman. &. Strategi dan :angkah-:angkah "enelitian. "emarang IKIP Press.

    @ina, Tri Kartika. 566(. ;odel "enilaian erbasis "orto'olio Sebuah Tinjauan Kritis. Tri

    Kartika @inaUyahoo. com. 75% Eebruari 566(8.

    "lameto. &. 2+aluasi "embelajaran. >akarta' Bumi Aksara.

    "udjana, 1ana. &. 2+aluasi "embelajaran. Bandung' @osdakarya.

    "urapranata dan /atta. 566. "enilaian "orto'olio. Bandung' PT @emaja @osdakarya.

     

    PAK3+

    P)>?),8#0> P0

  • 8/16/2019 Data Kompre

    39/40

    0ctor utama dalam P0

  • 8/16/2019 Data Kompre

    40/40

    P0