i · web viewikan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah...
Post on 19-Mar-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DISEMINASI IKAN MAS ( Cyprinus carpio L) DALAM RANGKA MENUNJANG PENINGKATAN PRODUKSI DAN MENDUKUNG GERAKAN
PENGGUNAAN INDUK UNGGUL ( GAUL)Juliansyah, Arief Rochman, Masjidin Noor dan Ermayani, Irfan idrus
Abstrak
Ikan mas memiliki banyak keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Keunggulan tersebut menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya ikan mas ini. Dalam suatu usaha pembenihan, kualitas benih ikan yang dihasilkan selalu ditentukan oleh kualitas induknya. Induk-induk ikan mas yang dimiliki para petani ikan pada umumnya telah terjadi penurunan kualitasnya. Hal ini disebabkan karena induk-induk ikan mas yang berkembang di kolam pembudidaya ikan sudah mengalami inbreeding. Pada beberapa tahun terakhir ini produksi ikan mas menurun, hal ini disebabkan terjadinya wabah penyakit KHV, selain itu juga dikarenakan adanya indikasi penurunan genetik ikan mas yang mengakibatkan laju pertumbuhan semakin menurun.
Kegiatan ini bertujuan unytuk memperoleh calon Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio L) yang mempunyai karakteristik cepat tumbuh di daerah desiminasi. Manfaat kegiatan adalah tersedianya calon induk ikan mas produk BBAT- Mandiangin untuk Balai Benih Ikan dan peningkatan usaha budidaya bagi masyarakat. Meningkatnya peluang usaha dan pendapatan pembudidaya dikarenakan menggunakan benih yang berkualitas. Target kegiatan adalah tersedianya calon induk ikan mas 20.000 ekor dengan ukuran 200 - 300 gram/ekor.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa kelangsungan hidup cukup bagus yaitu 59,76% - 62,50% sesuai dengan hasil yang diharapkan. Pertumbuhan relatif panjang sebesar 17 - 35 cm/ ekor , pertumbuhan berat berkisar 50 - 610 g/ ekor sedangkan kisaran FCR 1,44 – 1,57. Nilai kualitas air di kolam pendederan didapatkan rata-rata sebagai berikut : suhu 26–28C, pH 7,0 – 8,0, DO 7,2 – 7,6 mg/l. Evaluasi fenotip dari hasil pengamatan diperoleh prosentase hasil dari kegiatan ini adalah warna hijau 95% dan warna lainnya 5% Sedangkan penyebab dari kisaran tersebut bisa disebabkan dari pola warna yang didapatkan ini berasal dari induk mas yang masih heterozgyot dan pola hibridisasinya.
Jumlah total didapatkannya total calon induk ikan mas (Cyprinus carpio L) yang didapatkan adalah sebanyak sebanyak 24.500 ekor ukuran 50-1000 gram. Hasil analisa Laboratorium BBPBAT Sukabumi pada September 2013, hasil analisa menunjukkan positip MHC 300 bp.
Kata kunci : Ikan mas Cyprinus carpio L
I . PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keaneragaman hayati yang tinggi.
Keanekaragaman tersebut harus dipertahankan keberadaannya, bahkan harus diperluas agar selalu
tersedia bahan untuk pembentukan varietas unggul. Sebagai ikan konsumsi Ikan mas memiliki banyak
keunggulan, diantaranya pertumbuhannya cepat dan mudah dipelihara. Semua keunggulan tersebut
menjadikan masyarakat tertarik untuk melakukan budidaya ikan mas ini. Dengan demikian ikan mas
menjadi komoditas unggulan karena bernilai ekonomis untuk diusahakan unutk mendapatkan
keuntungan.
Dalam suatu usaha pembenihan, kualitas benih ikan yang dihasilkan selalu ditentukan oleh
kualitas induknya. Induk-induk ikan mas yang dimiliki para UPR pada umumnya telah terjadi
penurunan kualitasnya. Hal ini disebabkan induk ikan mas yang berkembang sudah mengalami
inbreeding.
Pada beberapa tahun terakhir ini produksi ikan mas menurun, hal ini disebabkan terjadinya
wabah penyakit KHV, selain itu juga dikarenakan adanya indikasi penurunan genetik ikan mas yang
mengakibatkan laju pertumbuhan semakin menurun.
Sebagai upaya perbaikan mutu induk mas yang nantinya akan menghasilkan benih ikan
berkualitas, maka diperlukan upaya penyediaan calon induk ikan mas untuk menghasilkan induk
unggul bagi masyarakat pembudidaya.
1.2. Tujuan
a. Didapatkan induk ikan mas (Cyprinus carpio L) yang mempunyai karakteristik cepat tumbuh
dan diharapkan tahan terhadap penyakit KHV.
b. Tersedianya calon induk yang berkualitas dan berkuantitas
1.3. Sasaran
Tersedianya calon induk yang berkualitas dengan ukuran 200 - 300 gram/ekor dengan jumlah
20.000 ekor
II. BAHAN DAN METODE
2.1. Bahan Dan Alat
Untuk melakukan kegiatan ini diperlukan beberapa bahan dan alat yaitu :
* Bahan : Induk ikan mas siap pijah, benih ikan mas, pupuk, kapur, pakan pellet
* Alat : Serok, timbangan, alat pencatat (kertas dan bolpen), kolam dan karamba
2.2. Metode
2.2.1. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan perekayasaan untuk memproduksi induk ikan mas hasil seleksi individu, ini
dilaksanakan di Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin Kalimantan Selatan dengan waktu 12 bulan
dari bulan Januari sampai dengan Desember 2013.
2.2.2. Tahapan produksi induk adalah sebagai berikut :
a. Seleksi induk siap pijah
Seleksi Induk yang digunakan berupa induk ikan mas yang mengandung MHC Positif
Class yang siap pijah (betina).
2
b. Pemberokan
Induk hasil seleksi disimpan dalam hapa/bak yang berisi air jernih selama 24 jam tanpa
diberi pakan.
c. Persiapan Tempat Pemijahan
Pembersihan kolam pemijahan, pemasangan kakaban 20 buah di kolam pemijahan dan
pemasukan air.
d. Pemijahan
Induk ikan mas betina yang telah matang gonad kemudian dicampur dengan induk jantan,
disatu kolam pemijahan dengan maksud supaya cepat terjadi pemijahan serentak dalam
satu kali pemijahan dengan menggunakan protokol perbanyakan yaitu betina 25 ekor
(2-2,5 kg/ekor) dan jantan 25 ekor ( 1-1,3 kg/ekor).
e. Seleksi Benih
Luas kolam untuk pendederan I adalah 800 m²,dengan persiapan kolam pendederan
diberi pupuk dosis 150 gr m2 dan kapur 50 m2 kemudian masukan air setinggi 50 cm.
Dengan lama pemeliharaan dikolam Pendederan I selama 35 hari. Dengan ukuran
yang diharapkan 3 - 5 cm. Dengan hasil seleksian sekitar 50% diambil. Tahap I.
f. Lokasi Desiminasi
Lokasi pertamaadalah pembudidaya karamba Kab. Banjar. Lokasi kedua di Balai Benih Ikan
Lokal dan Kelompok Pembudidaya di Kambitin, sedangkan lokasi ketiga sebagai kontrol di
BBAT Mandiangin dengan tmenggunakan kolam dan jaring apung.
g. Evaluasi pertumbuhan, karateristik , kelangsungan hidup, penyakit ikan dan FCR
2.2.3. Parameter Yang Diamati pada kegiatan ini adalah :
1. Pertumbuhan Mutlak Individu
yaitu prosentasi pertambahan tumbuh pada setiap interval waktu atau perbedaan ukuran
pada waktu akhir interval dengan ukuran pada awal interval dibagi dengan ukuran awal
interval, dengan rumus :
h = Wt – Wo x 100 %
Wo
Keterangan : h = Kecepatan pertumbuhan relatif (%)
Wo = Berat awal interval (gram)
Wt = Berat akhir interval (gram)
2. Pengamatan karakteristik
Pengamatan dilakukan dengan melihat dari bentuk tubuh dan warna pada tubuh ikan tersebut
baik secara morfometrik dan meristik.
3
a. Evaluasi Morfometrik, yaitu pengukuran seperti panjang baku, tinggi badan, tinggi
kepala, panjang kepala, tebal badan dan perbandingan lainnya.
b. Evaluasi Meristik yaitu pengukuran yang diperoleh menghitung kelengkapan tubuh ikan
misalnya jumlah jari-jari sirip dorsal, pectoral, perut (ventral), dubur (anal), ekor (caudal)
dan jumlah sisik garis rusuk (Linea lateralis)
3. Kelangsungan Hidup Ikan Mas
Yaitu prosentase dari jumlah ikan yang hidup dari populasi ikan selama masa
pemeliharaan.
No - Nt
Kelangsungan hidup = X 100 %
No
Keterangan : Nt = Jumlah ikan pada saat panen (ekor)
No = Jumlah ikan pada awal tebar (ekor)
4. Konversi pakan
Yaitu nilai ubah dari jumlah makanan yang diberikan selama kegiatan yang dihitung
berdasarkan rumus sebagai berikut :
K = F_____ x 100 %
(Wt + D) – Wo
Keterangan : K = Konversi makanan
F = Jumlah makanan yang diberikan selama masa
pemeliharaan (gram)
Wt = Berat akhir interval (gram)
Wo = Berat awal interval (gram)
D = Berat ikan uji yang mati (gram)
5. Pengamatan penyakit
Pengamatan penyakit yang dilakukan pada kegiatan ini adalah pengamatan KHV.
6. Kualitas Air
Kualitas air yan diamati dalam kegiatan ini meliputi pH, suhu dan oksigen terlarut (DO).
Pengamatan kualitas air dilakukan secara berkala selama kegiatan pendederan dan
desiminasi
4
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengamatan pada desiminasi ikan mas dalam rangka peningkatan produksi untuk
mendukung gerakan penggunaan induk unggul ( GAUL) dengan data sebagai berikut :
1. Kelangsungaan Hidup
Tabel 1. Jumlah benih, kelangsungan hidup dan ukuran benih yang dihasilkan.
No.
Spesifikasi ikan Keterangan
1. Waktu Kegiatan Pemijahana. Pematangan Gonad Induk 1 Jan s.d 30 Februari 2013a. Awal Tebar ( Lokasi Kab. Banjar) 3 Maret 2013b. Pendederan I 3 Maret s.d 30 Maret 2013
Ukuran 1 – 3 cm/ekor (100.000 ekor)c. Pendederan II 3 April s.d 20 April 2013
Ukuran 3 – 5 cm/ekor (40.000 ekor)c. Pendederan II ( Lokasi Kab. Tabalong) 9 Juni s.d 29 Agust 2013
Ukuran 3 – 5 cm/ekor (30.000 ekor)
2. Uji Multi Lokasi mendukung program GAULa. Balai Benih Ikan Lokal Kambitin 9.000 ekorb.Kelompok Pembudidaya Desa Kambitin 14.000 ekorc. Pembudidaya Ikan di kab. Banjar 8.000 ekord. Lokasi BBAT - Mandiangin 10.000 ekor
3. Jumlah Hasil Akhir (Hasil Seleksi)a. Balai Benih Ikan Lokal Kambitin 3.500 ekorb. Kelompok Pembudidaya desa Kambitin 8.000 ekorc. Pembudidaya Ikan di kab. Banjar 6.000 ekord. BBAT - Mandiangin 7.000 ekor
4. Prosentase kelangsungan Hidup 59,76%5. Ukuran calon induk Awal
( Kisaran dan rata - rata)Panjang 17 - 35 cm
6. Kisaran Berat rata – rata Perekor 50 gram – 1.000 gram /ekor
2. Pertumbuhan Relatif
Berdasarkan kegiatan seleksi, pertumbuhan relatif ikan mas selama pemeliharaan adalah
sebesarsebesar 27.6 %.
5
Tabel 2. Pertumbuhan relatif selama pemeliharaan
Jumlah Sampling(ekor)
Waktu Sampling (gram)Pertumbuhan
Relatif(%)
Awal(April)
Juli(80%)
Okto(80%)
Nop(70%)
Des(60%)
I 7 10 20 35 60II 7 10 20 35 100III 7 10 25 40 150IV 7 10 20 50 100V 7 10 20 70 200VI 7 10 20 60 150VII 7 10 15 60 100VIII 8 10 15 80 150IX 7 10 20 80 150X 7 10 20 100 200
Rataan 7 10 20 90 200 27,6
Tabel 3. Pertumbuhan Panjang ikan mas selama pemeliharaan (gram), berdasarkan kegiatan seleksi pertumbuhan.
Jumlah Sampling(ekor)
Waktu Sampling (cm)Pertumbuhan
Panjang Akhir (cm)
Awal(April)
Juli Okto Nop Des
I 8 12 14 17 18II 8 12 14 16 18III 3 10 14 16 19IV 3 10 13 17 17V 3 15 13 14 20VI 8 13 12 14 18VII 8 12 14 16 23VIII 8 12 14 15 23IX 8 13 15 17 21X 8 14 15 19 22
Rataan 8 13 15 16 18 15 – 17
3. Konversi Pakan Berdasarkan perhitungan didapatkan nilai konversi pakan sebagai berikut :
K = F_____ x 100 % K = 9200 _____ x 100 %
(Wt + D) – Wo ( 8.960 + 50) – 30
FCR = 1,0254. Pengamatan Penyakit dan
Hasil Analisa PCR MHCBerdasarkan hasil pengamatan dan uji PCR KHV dinformasikan bahwa hasilnya negatif, masih
layak untuk dikembangkan di pembudidaya ikan untuk kegiatan selanjutnya. Hasil pengujian PCR
disajikan pada Gambar 1 berikut.
6
5. Kualitas Air
7
Gambar 1. Hasil analisa PCR ikan mas Mandiangin pada tanggal 3 September 2013 dengan jumlah 10 sampel.
Data Kualitas Air di jaring apung di kegiatan di bulan Januari dan Desember 2013 berkisar
adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Kualitas air selama kegiatan pemeliharaan
No. TempatKisaran kualitas air
Suhu(C) pH Do
(mg/l}Kecerahan
(cm)
1. Kolam 24 - 28 7,0 – 7,6 7,0 – 7,3 45
2. Kolam dan Karamba 24 - 28 7,1 – 7,5 7,1 – 7,2 50 - 100
Sumber air yang baik dalam pemeliharaan ikan harus memenuhi kriteria kualitas air yang
meliputi sifat-sifat kimia dan sifat-sifat fisika air seperti suspensi bahan padat, suhu, gas terlarut, pH
dan lain-lain sebagainya Menurut Departemen Pertanian (1988), Sutisna dan Sutarmanto (1995) dan
Cholik.F. dkk (1986), kisaran kualitas air yang optimal dan layak untuk kegiatan pembenihan dan
dikolam pendederan adalah suhu 25-30 C, pH 6,7-8,2, Oksigen terlarut (DO) 5 – 7 mg/l, dan
kecerahan air dikolam 30 cm dengan tinggi air 50 cm. Berdasarkan kriteria dan hasil pengamatan di
kolam dan jarring apung telah cukup memenuhi syarat kualitas air yang optimal.
,
6. Evaluasi Fenotip
Menurut Tave (1986) dalam Anonymous (1995), jika yang diukur adalah populasi maka mean
dan variasi dapat menyebabkan distribusi dari populasi tersebut .
Tabel 5. Hasil pengamatan pigmen ikan mas mandiangin.
Data Hasil Pengamatan
Keterangan Ikan Mas
Yang Terseleksi
(ekor)
Ikan Mas Yang diamati Karakternya
(ekor)
PengamatanPigmen yang didapatkan
(%)
100 50
Rata-rata warna yangdidapatkan berwarna hijau (95%),
warna lain (5%)
Strain Majalaya
Tabel 6. Keragaan meristik ikan mas mandianginNo. Karakter Nilai Karakteristik1.
2.3.4.
Jumlah Sirip :- Punggung (Dorsal)- Dada ( Pectoral))- Dubur (Anal)- Ekor (Caudal)Warna PunggungWarna pipiWarna Perut
DIII.17P.I. 12
A.I. 6- 8C. 19-20
Hijau, kecoklatanHijau, kuning
Putih
8
5.6.7.8.9.10.
Jumlah Gurat Sisi (LL)Tipe SiripPola SisikKeseragaman Ukuran (%)Keseragaman Warna (%)Keseragaman KelincahanGerak Akibat RangsanganDari Luar (%)
34 – 36Normal ( tidak kumpay)
Penuh (Scaled)>90%95%
100 %
Dari hasil pengamatan diperoleh prosentase rata-rata produksi adalah 95%. Sedangkan
penyebab dari kisaran tersebut bisa disebabkan dari pola warna yang didapatkan ini berasal dari induk
mas yang masih heterozgyot dan pola hibridisasinya.
Perubahan pada nilai rata-rata dari morfometrik diduga karena adanya pemisahan (segregasi)
gen sealel peristiwa pemisahan alel terlihat ketika pembentukan gamet idividu yang memiliki genotif
heterosigot, sehingga tiap gamet mengandung salah alel (Yatim, 1991 dalam Anonymous, 1995).
Sulit untuk menyatakan bahwa penampakan warna ikan sebagai akibat faktor genetik, sebab
penampakan warna sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan.Hanya dengan menggunakan tes alel
dapat diketahui apakah variasi warna karena perbedaan secara genetik atau tidak (Komen,1990).
9
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan Kegiatan pengamatan karakteristik morfometrik hasil seleksi individu pada ikan mas dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kelangsungan hidup Terlihat bahwa prosentase kelangsungan hidup pada kegiatan perekayasaan ini cukup bagus yaitu
59,76% sesuai dengan hasil yang diharapkan. Adapun kematian ikan disebabkan perubahan
kualitas air yang menurun.
2. Pertumbuhan relatifDari hasil kegiatan selama 12 bulan (Januari - Desember 2013) didapatkan pertumbuhan
panjang 17 - 35 cm/ ekor , pertumbuhan berat berkisar 200 - 350 g/ ekor
3. Kualitas Air Sedangkan pengukuran kualitas air dikolam pendederan didapatkan rata-rata sebagai berikut
suhu 24–28C, pH 7,0 – 8,0, Do 7,4 – 7,9 ppm dan kecerahan air 40 - 60 cm dengan tinggi air
100 cm.
4. Evaluasi Fenotip Dari hasil pengamatan diperoleh prosentase rata-rata produksi hasil dari seleksi Individu adalah
pigmen warna hijau 95% dan warna lainnya 5% Sedangkan penyebab dari kisaran tersebut bisa
disebabkan dari pola warna yang didapatkan ini berasal dari induk mas yang masih heterozgyot
dan pola hibridisasinya.
5. Hasil yang diharapkan Sesuai TargetHasil yang diharapkan sesuai target didapatkannya total calon induk ikan mas (Cyprinus carpio L)
sebanyak 24.500 ekor dengan dengan ukuran 50 gram - 1000 gram. Berdasarkan analisa secara
laboratorium di BBPBAT Sukabumi di uji MHC Positif pada 3 September 2013, dengan hasilnya
mengandung MHC Positif Class 300 pb. Adanya informasi daerah stock calon induk ikan mas yang
berkualitas dan berkuantitas mendukung program Broodstock Nasional dan GAUL. diperoleh Induk
Strain Madiangin dengan karateristik morfologi dan meristik.
4.2. Saran-Saran
Dari hasil kegiatan ini perlunya dilakukan perekayasaan lanjutan yang lebih bervariasi yang
bergunanya nanti untuk mendapatkan calon dan induk yang berkualitas antara lain sebagai berikut:
1. Pengamatan Lanjutan Karakteristik Morfometrik,Kekerabatan untuk mendapatkan induk dan Uji
tantang terhadap ketahanan Penyakit KHV Strain Mandiangin.
di tempat-tempat kegiatan budidaya,(Uji Multi Lokasi) diharapkan didapatkan hasil aplikasi
genetika terhadap ketahanan penyakit
10
2. Perlunya kerja sama dengan instansi terkait (pemerintah ataupun swasta) dalam hal
perkembangan Genetik ikan, baik didalam maupun diluar negeri
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 1999. Statistisk Perikanan Indonesia 1997. direktorat Jenderal Perikanan. Jakarta, 2000. Hasil Utama Penelitian Perikanan Tahun Anggaran 1999/2000. Warta penel Perik. Indonesia.
Anonymous, 1999. Standar Nasional Indonesia. Badan Standarisasi Nasional.Budi,S.,1992. Petunjuk Praktis Budidaya Ikan Mas. Jakarta.Cholik, F. dkk.,1986. Pengelolaan Kualitas Air Kolam. Infis Manual Seri No. 36. Direktorat Jenderal
Perikanan. Jakarta. 52 hal.Djatmika, 1986. Usaha Perikananan Kolam Air Deras. CV.Simplex. Jakarta. 39 hal.Khairuman., dkk,. 2002. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif. Jakarta.Nugroho, E., H. Amurullah dan F. Sukandi, 2001. Pemuliaan dan Prospek Pembenihan. Warta
Penel.Perikanan Indonesia.Subagyo, S. Asih, B.Muharam, OZ Arifin dan D. Ariyanto. 2001. Pembentukan calon induk Ikan mas
strain Balitkanwar generasi ke-2. Laporan teknis proyek penguasaan teknologi perikanan air tawar, sukamandi Ta. 2001.
Anonymous, 1995. Laporan Kegiatan Pelaksanaan Uji Coba Pembenihan Gynogenesis BBI Punten. Batu Malang. 9 hal.
Anonymous, 1999. Standar Nasional Indonesia. Badan Standarisasi Nasional.Cholik, F. dkk.,1986. Pengelolaan Kualitas Air Kolam. Infis Manual Seri No. 36. Direktorat Jenderal
Perikanan. Jakarta. 52 hal.Departemen Pertanian, 1988. Petunjuk Teknis Pengoperasian Suatu Unit Usaha Pembenihan Ikan
Mas. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta. 80 hal.Hardjamulia,A.,1998. Karakterisasi Dan Evaluasi Empat Varietas Ikan Mas Di Indonesia. Direktorat
Jenderal Perikanan. Direktorat Bina Pembenihan. Jakarta.Sumantadinata,1991. Teknologi Produksi Benih Unggul Ikan Mas (Cyprinus carpio) Fenotip Generasi
Pertama Beberapa Strain Ikan Hasil Pemurnian. Bulletin Penelitian Perikanan. Jakarta. 47 – 49 hal.
11
top related