ortho desti
Post on 28-Feb-2023
1 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STATUS
PEMERIKSAAN DAN PERAWATANORTODONTIK
Operator : Wahyu Dwi Murtini
NIM : 04101004069
Nama Pasien : Desti Adestia
Pembimbing : drg. Arya Prasetya B., Sp.Orth
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
I. IDENTITASNama Pasien : Desti Adestia Suku :
Pasma
Umur : 21 Tahun Jenis Kelamin :Wanita
Alamat : Jl. Lunjuk Jaya, Telepon :085273123451
Lrg. Seroja 4, Bukit
Besar, Palembang
Nama Ayah : Ridwan Suku :Pasma
Nama Ibu : Kurmala Suku :Pasma
II. WAKTU PERAWATANPendaftaran : Tanggal 10 Desember 2013
Pencetakan : Tanggal 13 Desember 2013
III. ANAMNESAKeluhan utama: Pasien mengeluhkan gigi depan rahang
atasnya sedikit maju dan gigi depanrahang bawahnya jarang-jarang sejakpasien berusia kurang lebih 11 tahunsehingga pasien kurang percaya diri.Pasien ingin gigi depan rahang atas danbawahnya rapi dan rapat, tanpa jarak.
1. Riwayat Kesehatan
Kelahiran : Normal/ komplikasi/kembar
Urutan Kelahiran : Anak ke 4 dari 4anak
Nutrisi : ASI ± 14 bulan
Penyakit berat yang pernah diderita : -
Kelainan congenital : -
Lain-lain : -
2. Riwayat Gigi
Pertumbuhan dan perkembangan gigi-geligi:
a. Gigi desidui
Gigi desidui erupsi sesuai waktunya. Gigi desiduidepan rahang atas dan gigi desidui depan rahangbawah pasien pernah dicabut oleh ibunya karenagiginya goyang.
b. Gigi bercampur
Pasien pernah menambal gigi susu belakang rahangatas saat masih gigi bercampur. Gigi susu yang sudahgoyang dicabut sendiri oleh ibunya serta gigi tetappenggantinya tumbuh pada waktunya.
c. Gigi permanen
Pasien tidak pernah menambal dan mencabut giginya.Saat ini pasien sedang menjalani perawatanortodontik plat aktif.
Kebiasaan buruk : Pasien memiliki beberapa kebiasaanburuk, yaitu:
a) Pasien mengunyah satu sisi (sebelahkanan)
b) Menggigit-gigit pena sejak sekitar6-7 tahun yang lalu.
c) Menggigit-gigit bibir sejak sekitar6-7 tahun yang lalu.
d) Menopang dagu sejak sekitar 6-7tahun yang lalu.
e) Minum minuman bersoda sejak sekitar3-5 tahun yang lalu.
3. Riwayat Keluarga
Kelainan rahang dan gigi pada :
Ayah :Rahang besar, gigi kecil
Ibu :Rahang besar, gigi kecil, susunannya tidakrapi, dan rahang bawah lebih maju dari rahangatas
Saudara : Rata-rata ketiga saudara pasienmemiliki susunan gigi yang tidak rapi.
IV. PEMERIKSAAN OBJEKTIF1. Umum
Jasmani :Baik/ sedang/ jelek. Ket : -
Mental :Baik/ sedang/ jelek Ket : -
Status gizi : Kurang/ normal/ lebihKet: Baik/ tidak baik
Tinggi badan (TB): 1,63 m Beratbadan (BB): 68 kg
Indeks massa tubuh (IMT)¿ BB(kg)TB2(m)2
= 68(1,63)2
=25,6 (lebih)
2. Lokal a. Ekstra oral
Wajah depan: Indeks kepala :Lebarkepalapanjangkepala
x100=15,5717,57
x100=88,62
Bentuk kepala : Dolicho/ Meso/ Brachy CephalySimetri : Simetris/ asimetris ke kanan/kiriProporsi : Normal/ tidak normalTonus otot mastikasi : Normal/ hipertonus/hipotonus
Tonus otot bibir:Normal/ hipertonus/ hipotonusBibir posisi istirahat : Tertutup/ terbuka
Wajah samping: Profil : Cembung/ lurus/ cekung
b. Intra oral Jaringan lunak
Gingiva : Normal/ abnormal/ hiperplasia/hipertropi/ mudah berdarah
Frenulum labii : Normal/ tinggi/ rendahTonsil : Normal/ abnormalLidah : Normal/ besar/ kecilPalatum : Normal/ rendah/ tinggi/ sempit/
lebar Gigi-gigi
Pemeriksaan gigi :1. Karies : Lesi D3 pada gigi 1,7,18, 24, dan
462. Kalkulus : Pada regio A dan E3. Malposisi : Berupa celah pada gigi rahang
atas dan bawah, yaitu di antaragigi 11 dan 12, 12 dan 13, 22 dan23, 23 dan 24, 31 dan 32, 32 dan33, dan 41 dan 42.
Rumus gigi-gigi
Keterangan:K: Karies R: Radiks T:Tambalan I: InlayX: Telah dicabut P: Persistensi Im:Impaksi
J: JaketO: Belum erupsi Ag: Agenese B:Bridge En:
Endodontik Analisa fungsi
Penelanan : Normal/ abnormal
Bicara : Lidah normal/ lidah terletak diantara gigiPenutupan mulut : Normal/ bibir mengenai
bagian palatinal gigi atasPernafasan : Mulut terbuka/ mulut tertutupSenyum : Gusi terlihat/ normalKelainan TMJ : -
V. ANALISA 1. Analisa Fotografi
Wajah depan Wajah samping
Simetris/ asimetris Proporsi : Normal Garis orbita kanan kiri–garis mulut :
Sejajar/ tidak sejajar Profil :Cembung/ lurus/ cekung
2. Analisa Modela. Rahang atas
Arah sagitalInklinasi gigi insisivus : 11 labioversi
12 mesiopalatoversi21 mesiolabioversi22 mesiopalatoversi
Pergeseran gigi posterior : - Arah transversal : Gigitan fisura luar
rahang atas (normal) Arah vertikal : *Infraversi :
17,18,27, 28*Supraversi : -
b. Rahang bawah Arah sagital
Inklinasi gigi insisivus : 31mesiolabioversi
41 mesiolabioversi
Malposisi gigi individual : 35mesiolinguoversi
36 linguoversi 37 linguoversi 38 linguoversi45 mesiolinguoversi46 linguoversi 47 linguoversi 48 linguoversi
Kurva spee :Normal Arah transversal : Gigitan fisura luar
rahang bawah (normal) Arah vertikal :*Infraversi : -
*Supraversi : -
Lebar mesio-distal gigi-gigi (mm)
Gigi
Rahang atas Rahang bawahKanan Kiri Normal Ke
t Kanan Kiri Normal Ket
1 7,5 7,5 7.40-9.75
N 4,7 4,8 4.97-6.60
TN
2 5,1 5,1 6.05-8.10
TN 5,6 5,5 5.45-6.85
N
3 7,0 7,0 7.05-9.32
TN 5,75 5,75 6.15-8.15
TN
4 6,0 5,95 6.75-9.00
TN 5,55 5,85 6.35-8.75
TN
5 5,6 5,5 6.00-8.10
TN 5,8 5,75 6.80-9.55
TN
6 9,0 9,0 9.95-12.10
TN 10,6 10,8 10.62-13.05
N
7 7,5 7,6 8.75-10.87
TN 8,9 8,5 8.90-11.37
N/TN
Keterangan:
N : Normal
TN : Tidak normal
Kesimpulan : Sebagian besar gigi-geligi rahang atas dan rahang bawah memilikiukuran lebar mesio-distal yang tidak normal,yaitu lebih kecil dari ukuran normal,
kecuali gigi-gigi insisivus sentral rahangatas kanan dan kiri, gigi-gigi insisivuslateral rahang bawah kanan dan kiri, dangigi-gigi molar pertama rahang bawah kanandan kiri.
c. Model dalam keadaan oklusi Arah sagital
Overjet : 1141=2mm 21
31=2mm
Relasi molar : kanan: kelas I kiri:kelas IRelasi M1 : kanan: kelas I kiri:kelas ICrossbite anterior : tidak ada
Arah transversalGaris median : RB normal/ ke kiri/ ke kanan1,5 mmCrossbite posterior: -Lain-lain : -
Arah vertikal
Overbite : 1141
=2,5mm 2131
=2,5mm
Open bite : Gigi -Deep bite : Gigi -
3. Skema gigi-gigi dari oklusalRahang atas11 labioversi12 mesiopalatoversi
21 mesiolabioversi22 mesiopalatoversi
Rahangbawah
31mesiolabioversi41mesiolabioversi
35 mesiolinguoversi36 linguoversi 37 linguoversi 38 linguoversi45 mesiolinguoversi46 linguoversi 47 linguoversi
48 linguoversi
VI. PERHITUNGAN1. Metode Pont
Jumlah mesiodistal 12 11 21 22 : 25,2 mmJarak P1-P1 pengukuran : 34 mm
Jarak P1-P1 perhitungan : ∑ I80
x100=25,280
x100=31,5mm
Diskrepansi : 34-31,5 = +2,5 mm (milddistraksi)Jarak M1-M1 pengukuran : 41,6 mm
Jarak M1-M1 perhitungan : ∑ I64
x100=25,264
x100=39,3mm
Diskrepansi : 41,6-39,3 = +2,3 mm (milddistraksi)Keterangan : Lengkung gigi lebih besar
daripada lengkung gigiideal.
2. Metode KorkhausJumlah mesiodistal ke 4 gigi I RA : 25,2 mmTabel korkhaus : 15 mmJarak I – (P1-P1) pengukuran : 15 mmKeterangan : Dari pengukurandisimpulkan bahwa pertumbuhan rahang ke anteriornormal.
3. Metode Howes Indeks inter P1 seharusnya = ≥ 43%
Jumlah mesio distal M1-M1 = 80,25 mmJarak inter P1 pengukuran = 34 mm
Indeks inter P1 perhitungan =34
80,25x100%=42,37%
Keterangan : Indeks inter P1 perhitungan ≤43 %berarti lengkung gigi tidak dapatmenampung gigi-geligi dalam lengkungnyasecara teratur sehingga diperlukanpelebaran atau pencabutan..
Indeks inter fossa canina seharusnya = ≥ 44%Jumlah mesiodistal M1-M1 = 80,25 mmJarak inter fossa canina pengukuran = 37,3
mmIndeks inter fossa canina perhitungan =
37,38o,25
x100=46,48%
(tidak perlupencabutan)
Keterangan : Indeks interfossa caninaperhitungan ≥44 % berarti basal arch bisamenampung gigi-geligi dalam lengkungnyasecara teratur
VII. DIAGNOSA ORTODONTIMaloklusi Angle Kelas I tipe dental disertai denganmalposisi gigi individual, antara lain:
11 labioversi 12 mesiopalatoversi 21 mesiolabioversi 22 mesiopalatoversi 31 mesiolabioversi 41 mesiolabioversi 35 mesiolinguoversi 36 linguoversi 37 linguoversi 38 linguoversi 45 mesiolinguoversi 46 linguoversi 47 linguoversi
48 linguoversi Pergeseran garis median gigi RB ke kanan 1,5 mm
terhadap garis median. Diastema: Antara gigi 11 dan 12, 12 dan 13, 22 dan
23, 23 dan 24, 31 dan 32, 32 dan 33, dan antaragigi 41 dan 42.
Overjet : 1141
=2mm 2131
=2mm
Overbite :1141
=2,5mm 2131
=2,5mm
VIII. ETIOLOGI1. Faktor umum : Keturunan/ herediter2. Faktor lokal :
Lengkung gigi lebih besar daripada lengkung gigiideal.
Ukuran lebar mesio-distal gigi-geligi yang lebihkecil dari ukuran lebar mesio-distal gigi-geliginormal.
IX. RENCANA PERAWATAN1. Perawatan pendahuluan:
a) Pro Periodonsia : Scalling pada regio A dan
E,
Edukasi kesehatan gigi dan mulut,
Instruksi pasien untuk mengurangi
atau bahkan menghentikan kebiasaan
buruknya dengan menjelaskan akibat-
akibat yang akan terjadi dari
kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut.
b) Pro Konservasi : Tumpatan RK kelas 2 pada
gigi 24
Tumpatan RK kelas 1 pada gigi 46
2. Edukasi pasien mengenai perawatan ortodontik3. Pencarian ruang dan distribusi ruang
Dengan analisis ruang dan menghitung determinasilengkung gigi
4. Pengkoreksian malposisi gigi5. Penyesuaian oklusi6. Pemakaian retainer dan perawatan.
X. JALANNYA PERAWATAN1. Pencarian ruang dan distribusi ruang
a) Analisis ruangAnalisis ruang diperlukan untuk membandingkanantara ruang yang tersedia dan ruang yangdibutuhkan untuk mengatur gigi sebagaimanamestinya, apakah terjadi kekurangan ruang(crowding), tersedia cukup ruang, atau kelebihanruang (diastema). Ukuran ruang yang tersedia M1-M1
b) Determinasi lengkung2. Pengkoreksian malposisi gigi, antara lain:3. Penyesuaian oklusi4. Pemakaian retainer
top related