dismenorea dysmenorrhea

Post on 12-Dec-2015

64 Views

Category:

Documents

11 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Dismenorea DysmenorrheaManagementTreatmentDiagnosisDifferential Diagnosis

TRANSCRIPT

DismenoreaI NYOMAN YESAYA CAVIN, S.KED

BAGIAN ILMU KEBIDANAN DAN KANDUNGAN RSU UKI

Definisi dan KlasifikasiDismenorea adalah nyeri saat haid,

biasanya disertai rasa kram dan terpusat di abdomen bawah yang

terjadi sangat hebat sehingga memaksa penderita untuk

beristirahat dan meninggalkan pekerjaan atau aktivitasnya sehari-

hari.

Dismenorea primer mengacu pada nyeri haid tanpa patologi pelvis

Sedangkan

dismenorea sekunder didefinisikan sebagai nyeri haid berhubungan

dengan patologi yang mendasarinya.

Gejala Nyeri pada dismenorea primer biasanya dimulai beberapa

jam sebelum atau sesudah terjadinya periode menstruasi dan dapat berlangsung hingga 48 sampai 72 jam. Rasa nyeri mirip dengan nyeri saat melahirkan, dengan kram suprapubik, dan bisa disertai dengan nyeri punggung daerah lumbosakral, nyeri menjalar ke paha anterior, disertai mual, muntah, diare, dan sincope (jarang).

Rasa sakit dari dismenorea sekunder seringkali mulai 1 sampai 2 minggu sebelum menstruasi dan berlanjut hingga beberapa hari setelah haid berhenti.

Intensitas Nyeri Pada Dismenorea Primer

Intensitas Keterangan

Ringan

Tanpa gejala sistemik, jarang memerlukan

analgesik, aktivitas sehari-hari jarang

terpengaruh

Sedang

Dengan beberapa gejala sistemik,

memerlukan analgesik, aktivitas sehari-hari

terganggu

Berat

Banyak gejala sistemik yang muncul, nyeri

tidak banyak berkurang dengan analgesik,

tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari(Sumber: Katz V.L., Lentz G.M., Lobo R.A., Gershenson D.M., 2007, Primary and Secondary Dysmenorrhea, Premenstrual Syndrome, and Premenstrual Dysphoric Disorder : Etiology, Diagnosis, Management, In: Katz: Comprehensive Gynecology, 5th edn, Mosby, USA, pp 1989-2001)

Patofisiologi

PemeriksaanPx Fisik : TTV -> Normal

Bising Usus -> Normal

Px Ginekologi : Normal

Organ panggul didapatkan normal pada dismenorea primer (Berek, 2002).

Px Lab : Tidak Dilakukan

(Lefebvre et al, 2005)

Penatalaksanaan NSAID Merupakan terapi untuk penanganan

dismenorea primer(Anwar et al, 2011; Dawood, 2006; Katz et al, 2007; Lefebvre et al, 2005; Speroff, 2005)

Pil Kontrasepsi Kombinasi(Anwar et al, 2011; Dawood, 2006; Katz et al, 2007; Lefebvre et al, 2005; Speroff, 2005)

Pasien yang kontraindikasi penggunaan NSAID seperti penderita ulkus gastroduodenum

atau alergi NSAID disarankan untuk menggunakan pil kontrasepsi.

(Dawood, 2006)

Penatalaksanaan

(Sumber: Dawood M.Y., 2006, Primary Dysmenorrhea Advances in Pathogenesis and Management, American College of Obstetricians and Gyenecologists Journal, Vol 108, USA, pp 428-41)

Diagnosis dan Menejemen Awal Dysmenorrhea (Nyeri saat Haid)I NYOMAN YESAYA CAVIN, S.KED

Amimi S. Osayande, MD, and Suarna Mehulic, MD,. Diagnosis and Initial Management of Dysmenorrhea. American Academy of Family Physicians.

2014;89(5):341-346.

AbstrakDismenore adalah salah satu penyebab paling umum dari nyeri

panggul. Secara negatif mempengaruhi kualitas hidup pasien dan kadang-kadang membatasi aktivitas. Anamnesis dan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul pada pasien yang telah melakukan hubungan vagina, dapat mengungkapkan penyebabnya. Dismenore primer adalah nyeri haid tanpa adanya tanda patologi pada panggul. Perdarahan abnormal uterus, dispareunia (nyeri saat berhubungan), nyeri nonsiklik, perubahan intensitas, durasi nyeri dan temuan pemeriksaan panggul yang menunjukkan patologi mendasar (dismenore sekunder) dan memerlukan investigasi lebih lanjut. Ultrasonografi transvaginal harus dilakukan jika diduga dismenore sekunder. Endometriosis adalah penyebab paling umum dari dismenore sekunder. Gejala dan tanda-tanda adenomiosis termasuk dismenore, menorrhagia, dan uterus seragam membesar. Pilihan manajemen untuk dismenore primer termasuk obat-obatan nonsteroid, anti-inflamasi dan kontrasepsi hormonal. Kontrasepsi hormonal adalah pengobatan lini pertama untuk dismenore yang disebabkan oleh endometriosis. Panas topikal, olahraga, dan suplemen gizi mungkin bermanfaat dalam pasien yang memiliki dismenore; Namun, tidak ada cukup bukti untuk mendukung penggunaan yoga, akupunktur, atau pijat.

(Am Fam Physician. 2014;89(5):341-346. Copyright © 2014 American Academy of Family Physicians.)

Pengantar

Dismenore didefinisikan sebagai nyeri kram yang terjadi dengan menstruasi, dan merupakan masalah ginekologi yang sering pada wanita dengan semua umur dan ras.

Dismenore dianggap :

-> primer apabila tidak ada patologi.

-> ada patologi

Endometriosis <- penyebab tersering dismenore primer

Tabel Faktor Risiko DismenoreFaktor Risiko Kemungkinan Ratio

Pendarahan banyak saat menstruasi

4.7

Pre Mestrual Symptom 2.4

Siklus Menstruasi yang tidak teratur

2.0

Usia dibawah 30thn 1.9

Pelvic Inflamatory Disease 1.6

Kejahatan Sexual 1.6

Menarche sebelum usia 12thn 1.5

BMI yang rendah 1.4

Sterilisasi 1.4

Latthe P, Mignini L, Gray R, Hills R, Khan K. Factors predisposing women to chronic pelvic pain: systematic review. BMJ. 2006;332(7544):749-755.

Gejala dari Dismenore Primer

Dismenore Primer -> Nyeri Perut Bawah / Nyeri pelvis BISA disertai dengan nyeri yang menjalar ke punggung ataupun kaki.

Onset 8 – 72 Jam, saat Menstruasi

Bisa Disertai -> Sakit Kepala, Diare, Lemas, Mual, Muntah

Tabel Diagnosis Banding DismenoreKondisi Klinis Evaluasi Diagnostik

Dismenore Primer

-> Berulang, kram, nyeri suprapubik sebelum mens, dapat menyebar ke punggung bawah, dan paha, bisa terjadi lemas, mual.-> Pemeriksaan : Pelvis Normal

Pemeriksaan Urin untuk membedakan Kehamilan atau Infeksi

Endometriosis

-> Nyeri saat menstruasi, dyspareunia, dysuria, diskezia.-> Pemeriksaan : Uterus retroversi, mobilitas uterus berkurang, massa adnexa, nodul, uterosakral

USG Transvaginal ataupun Pelvis untuk mendeteksi ovary dan endometrioma.

PID -> Riwayat nyeri perut bawah pada pasien yang aktif secara sexual.-> Pemeriksaan Abnormal : nyeri servix jika digerakan, nyeri adnexa, cairan abnormal vaginal atau servix yang mukopurulen

Peningkatan C-Reactive protein -> infeksi, transvaginal biasanya menunjukan penebalan tuba dengan penumpukan cairan.

Tabel Diagnosis Banding DismenoreKondisi Klinis Evaluasi Diagnostik

Adenomiosis Biasanya mirip dengan menorhargia, Px fisik biasanya didapatkan uterus yang kenyal, membesar dan lembek.

Px Transvaginal biasanya dapat melihat jaringan endometrium di dalam miometrium

Leiomiomata Nyeri pelvis yang cyclic dengan menorrhagia dan biasanya diiringi dengan dyspareunia dengan Fibroid di daerah anterior maupun fundal.

Px Transvaginal bisa mendeteksi Fibroid.

Kehamilan Ektopik

Pasien memiliki riwayat Amenorea, pendarahan uterine abnormal, nyeri perut bagian bawah dan kram perut

Px kehamilan (+)Transvaginal USG menunjukan Kehamilan ekstra uterine

Tabel Diagnosis Banding DismenoreKondisi Klinis Evaluasi Diagnostik

Sistitis Intersisial

Riwayat nyeri suprapubik, dengan gejala urinary : nocturia, poliuri, nyeri bisa menyebar ke rectum.Px Pelvis dalam batas normal

Urinalisis

Nyeri Pelvis Kronik

Riwayat Nyeri pelvis noncyclic selama ±6 bulan, nyeri bisa menyebar dari vagina hingga rectum, dan diperberat dengan ansietas, dyspareunia dan sulit defekasi.Px. Pelvis mungkin normal, tetapi seperti nyeri diperburuk olehPalpasi unilateral rektal menunjukkan saraf pudenda yang terkena

MRI Pelvis bisa melihat saraf pudenda dan sekelilingnya

Apakah Pemeriksaan Pelvis dibutuhkan di setiap wanita Dismenore?

TIDAKPemeriksaan Pelvis hanya dilakukan jika :

-> pasien yang sudah berhubungan seksual

-> pasien yang dicurigai dismenore sekunder

Px Pelvis untuk dismenore sekunder didapatkan :

-> uterus yang terfiksasi atau mobilitasnya menurun

-> massa pada adnexa

-> nodul di uterosakral (endometriosis)

-> cairan vagina yang mukopurulen (PID)

-> pembesaran uterin yang asimetris (adenomiosis)

Kapan Adenomiosis Dicurigai?

JIKATerdeteksinya kelenjar endometrium di myometrium

Gejala & Tanda :

1. Dismenore

2. Menorhagia

3. Pembesaran uterus yang tidak merata

Px :

4. Transvaginal USG

5. MRI

Apakah Klinis yang Membedakan PID dari Dismenore?

Didapatkan 1 atau lebih dari gejala berikut :

-> Nyeri pada Uteri

-> Nyeri pada Adnexa

-> Nyeri pada serviks

Bisa juga didapatkan gejala tambahan seperti :

-> Temprature >38.3°C

-> Cairan abnormal serviks ataupun vagina

-> meningkatnya C-reactive Protein pada Px Lab

Rectovaginal examination method to detect

endometriosis.

Test apa yang diindikasikan dalam mengevaluasi Dismenore?

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik => Dismenore Primer

Transvaginal USG => Dicurigai Dismenore Primer

Laparaskopi => penyebab tidak diketahui / Pengobatan gagal

Px Urin => Kehamilan / Infeksi

Px Sitologi => jika dicurigai keganasan(IVA Test(Inspeksi Visual Asam Asetat) dan Papsmear)

Rectovaginal examination method to detect

endometriosis.

PenatalaksanaanPengobatan apa yang Merupakan Lini Pertama untuk Dismenore PrimerReview dari Cochrane pada RCT memiliki bukti

yang kuat dalam penggunaan NSAID terhadap dismenore primer.

Pemilihan obat berdasarkan :

1. Efektivitas

2. Tolerabilitas Pasien

Pemberian 2 hari sebelum mens, hingga 3 hari.

PengobatanApakah peran dari Kontrasepsi Hormonal?

Dismenore Primer -> kontrasepsi oral

-> Kontrasepsi Intravaginal

-> Kontrasepsi Intrauterin

Dismenore Sekunder akibat endometriosis -> kontrasepsi oral merupakan pengobatan lini pertama

Tabel NSAID dalam pengobatan Dismenore Primer

Apakah Peran dari Terapi Komplementer

Konsensus dan Studi lanjut Menyatakan :

Penghangat Topikal -> Efektif seperti NSAID

Bukti mengenai :

Akupuntur

Yoga

Pijat

Olahraga

Intervensi Nutrisi (Omega-3 dan Vit.B)

Sangat kurang dalam mengatasi Dismenore Primer, namun ada

Contoh Kasus

Pasien umur 15 tahun datang dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah, pasien mengatakan nyeri yang dirasakan dimulai saat menstruasi hingga sekarang, dan membuat pasien sampai tidak bisa beraktivitas. Pasien suka merasa nyeri saat haid sejak pertama kali haid saat umur 12 tahun, pasien sudah minum obat paracetamol namun nyeri hanya berkurang sedikit.

Px Fisik -> DBN

Px Penunjang -> Hb 12g/dl | Leu 7rb/mm | HT 37% | Trom 298rb/mm

Px Pelvis -> tidak dilakukan (nona)

Contoh Kasus

Diagnosa kerja -> Dysmenorrhea Primer

Diagnosa Banding -> Dysmenorrhea Sekunder

Penatalaksanaan -> Ibuprofen 3 x 200mg

Ranitidine 2 x 150mg

Terima Kasih

top related