alternatif semen

10
ALTERNATIF PENGGUNAAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN UNTUK BAHAN BANGUNAN ABSTRAK Pemanfaatan lumpur panas lapindo di Porong Sidoarjo untuk bahan bangunan dinilai aman bagi kesehatan. Hal itu disampaikan oleh Prof. Mukono, ahli kesehatan masyarakat Unair diseminar nasional pemanfaatan Lumpur Porong Sidoarjo sebagai bahan bangunan , selasa 3 oktober 2006. Seiring dengan kebutuhan semen yang semakin meningkat untuk kebutuhan konstruksi, sedangkan alam sebagai produsen terbesar dalam menyediakan bahan baku pembuatan semen semakin berkurang.Agar penggunaan semen dapat dikurangi tanpa mengurangi kekuatan konstruksi , peneliti ingin mencoba mengurangi jumlah semen dan diganti dengan lumpur lapindo . Berdasarkan hasil Penelitian diperoleh waktu pengerasan semen pada campuran 350 gr Semen : 150 gr Lumpur mencapai 335 menit, semakin banyak lumpur yang digunakan pada campuran PCC dengan lumpur kuat tekan pasta semen kecil,sedangkan semakin banyak lumpur yang digunakan pada campuran PPC dengan Lumpur juga PC dengan lumpur semakin besar kuat tekan pasta Semen. Kuat tekan Batako dengan menggunakan campuran PCC dengan Lumpur mengalami penurunan hingga 4,2 %. Sedangkan pada campuran 70% PPC semen +30 % Lumpur mengalami peningkatan kuat tekan batako sampai 15,12 % . Jika menggunakan campuran 70 % PC + 30 % Lumpur mengalami peningkatan kuat tekan Batako sebesar 14,42 % . Dari hasil pengujian kuat tekan batako diatas dengan menggunakan ketiga jenis semen yang divariasi dengan lumpur lapindo , Batako yang dihasilkan masuk dalam Batako kelas A2 dimana Digunakan hanya untuk konstruksi yang tidak memikul beban dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindungi dari cuaca luar.Permukaan dinding / konstruksi dari batako tersebut boleh tidak diplester Kata kunci : Lumpur lapindo , Pasta Semen , Kuat Tekan, Batako ABSTRACT Utilization of Lapindo clay in Sidoarjo Porong for building materials considered safe for health. It was delivered by prof. Mukono, public health experts Unair national seminar y Porong Sidoarjo Mud use as building materials Tuesday 3 October 2006. Along with the ever increasing demand for cement construction needs, while natural as the largest manufacturer in providing raw material for making cement more reducing . use of cement can be reduced without reducing the strength of construction, the researchers want to try to reduce the amount of cement and replaced with Lapindo mud. Based on research results obtained at the time of hardening cement mix 350 gr Cement: 150 gr clay reached 335 minutes, the more mud that is used in mixtures with sludge PCC compressive strength of cement paste is small, whereas the more mud that is used on a PPC with a mud mixture is also a PC with mud the greater compressive strength cement pastes.

Upload: fajriansyah

Post on 19-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

lapindo

TRANSCRIPT

Page 1: Alternatif Semen

ALTERNATIF PENGGUNAAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN UNTUK BAHAN BANGUNAN

ABSTRAKPemanfaatan lumpur panas lapindo di Porong Sidoarjo untuk bahan bangunan dinilai aman bagi

kesehatan. Hal itu disampaikan oleh Prof. Mukono, ahli kesehatan masyarakat Unair diseminar nasional pemanfaatan Lumpur Porong Sidoarjo sebagai bahan bangunan , selasa 3 oktober 2006.

Seiring dengan kebutuhan semen yang semakin meningkat untuk kebutuhan konstruksi, sedangkan alam sebagai produsen terbesar dalam menyediakan bahan baku pembuatan semen semakin berkurang.Agar penggunaan semen dapat dikurangi tanpa mengurangi kekuatan konstruksi , peneliti ingin mencoba mengurangi jumlah semen dan diganti dengan lumpur lapindo .

Berdasarkan hasil Penelitian diperoleh waktu pengerasan semen pada campuran 350 gr Semen : 150 gr Lumpur mencapai 335 menit, semakin banyak lumpur yang digunakan pada campuran PCC dengan lumpur kuat tekan pasta semen kecil,sedangkan semakin banyak lumpur yang digunakan pada campuran PPC dengan Lumpur juga PC dengan lumpur semakin besar kuat tekan pasta Semen.

Kuat tekan Batako dengan menggunakan campuran PCC dengan Lumpur mengalami penurunan hingga 4,2 %. Sedangkan pada campuran 70% PPC semen +30 % Lumpur mengalami peningkatan kuat tekan batako sampai 15,12 % . Jika menggunakan campuran 70 % PC + 30 % Lumpur mengalami peningkatan kuat tekan Batako sebesar 14,42 % .

Dari hasil pengujian kuat tekan batako diatas dengan menggunakan ketiga jenis semen yang divariasi dengan lumpur lapindo , Batako yang dihasilkan masuk dalam Batako kelas A2 dimana Digunakan hanya untuk konstruksi yang tidak memikul beban dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindungi dari cuaca luar.Permukaan dinding / konstruksi dari batako tersebut boleh tidak diplester

Kata kunci : Lumpur lapindo , Pasta Semen , Kuat Tekan, Batako

ABSTRACTUtilization of Lapindo clay in Sidoarjo Porong for building materials considered safe for health. It

was delivered by prof. Mukono, public health experts Unair national seminary Porong Sidoarjo Mud use as building materials Tuesday 3 October 2006.

Along with the ever increasing demand for cement construction needs, while natural as the largest manufacturer in providing raw material for making cement more reducing. use of cement can be reduced without reducing the strength of construction, the researchers want to try to reduce the amount of cement and replaced with Lapindo mud.

Based on research results obtained at the time of hardening cement mix 350 gr Cement: 150 gr clay reached 335 minutes, the more mud that is used in mixtures with sludge PCC compressive strength of cement paste is small, whereas the more mud that is used on a PPC with a mud mixture is also a PC with mud the greater compressive strength cement pastes.

Hollow brick compressive strength by using a mixture of PCC with clay have declined by 4.2%. While on a mixture of 70% of PPC cement +30% clay hollow brick compressive strength increased up to 15.12%. If using a mixture of 70% PC + 30% clay hollow brick compressive strength increased by 14.42%.

From the results of compressive strength testing of concrete blocks above by using three types of cement varied with Lapindo clay, hollow brick produced entered in the A2 class hollow brick which is used only for construction that does not bear the burden of wall insulation and other construction which has always protected from the weather front.Surface wall / construction of hollow brick are allowed no taped

Key words: Lapindo clay, Cement Paste, compressive strength, hollow brick

PENDAHULUANPemanfaatan lumpur panas lapindo di Porong Sidoarjo untuk bahan bangunan dinilai aman

bagi kesehatan. Hal itu disampaikan oleh Prof. Mukono, ahli kesehatan masyarakat Unair diseminar nasional pemanfaatan Lumpur Porong Sidoarjo sebagai bahan bangunan , selasa 3

Page 2: Alternatif Semen

68 Jurnal IPTEK Vol.16 No.2 Desember 2012

oktober 2006. selain Prof. Mukono, wakil ketua timnas penanggulangan Lumpur Sidoarjo. Luluk Sumiarto juga hadir dalam seminar tersebut, meski mengandung senyawa methanol, seng, tembaga, dan krom, karena tidak langsung kontak fisik dengan manusia, bahan bangunan dari lumpur, aman bagi kesehatan.

Seiring dengan kebutuhan semen yang semakin meningkat untuk kebutuhan konstruksi, sedangkan alam sebagai produsen terbesar dalam menyediakan bahan baku pembuatan semen semakin berkurang, belum lagi kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil sehingga harga semen menjadi mahal .Agar penggunaan semen dapat dikurangi tanpa mengurangi kekuatan konstruksi , peneliti ingin mencoba mengurangi jumlah semen dan diganti dengan lumpur lapindo .

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisis dan mekanis Lumpur,mengetahui waktu pengikatan dan pengerasan semen dengan menggunakan 3 jenis semen menguji kuat tekan pasta dan membuat batako.

TINJAUAN PUSTAKA1. Lumpur Lapindo

Berdasarkan seminar nasional pemanfaatan lumpur porong sidoarjo sebagai bahan bangunan yang diadakan ITS, selasa 3 Oktober 2006, diseminar tersebut juga terungkap, sedikitnya ada delapan item bahan bangunan yang bisa dibuat dengan bahan dasar lumpur panas lapindo. Diantaranya yaitu keramik, campuran beton (geopolimer), pasir multiguna, paving blok batu bata, batako, genteng dan beton. Menurut diagram Winkler, lumpur porong diklasifikasikan kedalam kelas IV, dimana berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bata berdinding tipis, batako, keramik, dan material bahan bangunan lainnya.( Sumber Wikipedia Indonesia,http//www.Semburan Lumpur panas di Sidoarjo.com )

atas dasar hasil seminar dan test tersebut, dicoba menerapkan antara Abu batu, Pasir, PC dan Lumpur Lapindo degan perbandingan tertentu untuk dibuat batako, serta untuk mendapatkan standar bahan bangunan batako SNI (03-0349-1989)

Bahan dasar dari penelitian tersebut yaitu bahan Trass yang berasal dari pasaran daerah Mojokerto Jawa Timur begitu juga dengan pasirnya, dan ditambahkan PC yang diproduksi PT. Semen Gresik serta ditambahkan Lumpur Lapindo (hasil dari aktivitas kesalahan pengeboran) yang diambil dari Desa Siring Porong Sidoarjo.

2. Bahan bangunan dari lumpur Lapindo Aman bagi Kesehatan.Pemanfaatan lumpur panas Lapindo di Porong, Sidoarjo untuk bahan bangunan dinilai aman

bagi kesehatan. Hal itu disampaikan Prof.Mukono , ahli Kesehatan Masyarakat Unair di Seminar nasional Pemanfaatan Lumpur Porong Sidoarjo Sebagai Bahan Bangunan, Selasa 3 Oktober 2006, di ITS. Selain Mukono, wakil ketua timnas penanggulangan lumpur Sidoarjo, Luluk Sumiarto,juga hadir di seminar itu.

Rektorat ITS Online – Meski mengandung senyawa phenol, seng, tembaga dan krom, karena tidak langsung kontak fisik dengan manusia, bahan bangunan dari lumpur, aman bagi kesehatan. Hal itu disampaikan Prof. Mukono, ahli kesehatan Masyarakat Unair di seminar nasional pemanfaatan Lumpur Porong Sidoarjo Sebagai bahan bangunan, yang diadakan di ITS, (3/10/2006).

Di seminar itu juga terungkap, sedikitnya ada delapan item bahan bangunan yang bisa dibuat dengan bahan dasar lumpur panas Sidoarjo. Diantara Keramik, campuran beton, pasir multiguna, paving block, batu bata, beton, genteng dan batako.

Selain aman bagi kesehatan, seminar yang dihadiri pula oleh Dirjen Migas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Luluk Sumiarto, juga menyimpulkan, lumpur Sidoarjo mengandung senyawa mineral yang mirip pozolanik material. Dri hasil uji Laboratorium diperoleh bahwa senyawa mineral itu didominasi senyawa kaolinite dan feldspar, namun di beberapa tempat terdapat kandungan phenol yang melebihi baku mutu.

“Menurut Diagram Winkler, Lumpur Porong diklasifikasikan ke dalam kelas IV, dimana berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bata berdinding tipis, berongga, keramik dan material bahan bangunan lainnya. Penelitian yang sudah dilakukan oleh Balai Besar Keramik menunjukkan

Page 3: Alternatif Semen

Dewi Pertiwi, Theresia Maria CA, Alternatif penggunaan lumpur lapindo . . . 69

bahwa Lumpur tersebut sangat cocok untuk material dasar keramik seperti genteng, bata dan hiasan,” begitu hasil dari kesimpulan seminar. .(Sumber Wikipedia Indonesia,http//www.Semburan Lumpur panas di Sidoarjo.com)

3. Hasil Uji lumpur.Berdasarkan Pengujian toksikologi di 3 laboratorium terakreditasi (Sucofindo, Corelab,

Bogorlab) diperoleh kesimpulan ternyata lumpur Sidoarjo tidak termasuk limbah B3 baik untuk bahan anorganik seperti Arsen, Barium, Boron, Timbal, Raksa, Sianida Bebas dan sebagainya, maupun bahan organik seperti : Trichlorophenol, Chlordane, Chlorobenzene, Chloroform dan sebagainya. Hasil pengujian menunjukkan semua parameter bahan kimia itu bawah baku mutu.Menurut Departemen perindustrian badan penilitian dan pengembangan industri didapat hasil penilitian Analisis Kimia sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Analisis Kimia. Kadar % berat

No Komponen Tanah Lumpur

1 SiO2 53,082 AI2O3 18,273 Fe2O3 5,604 TiO2 0,575 CaO 2,076 MgO 2,897 Na2O 2,978 K2O 1,449 Hilang pijar 10,1510 SO3 2,96

4. BatakoBatako yang dibuat dari perekat hydrolis atau sejenisnya ditambah dengan agregat halus dan

air dengan atau tanpa bahan pembantu lainnya.Batako dibedakan menjadi 2 macam :

Batako Pejal adalah bata cetak yang memiliki penampang pejal 75 % atau lebih dari luas penampang seluruhnya dan memiliki volume pejal lebih dari 75 % volume bata seluruhnya.

Batako Berlubang adalah bata cetak yang memiliki luas penampang lubang lebih dari 25 % luas penampang batanya, dan volume lubang lebih dari 25 % volume batanya.Ditinjau dari mutunya, maka batako dapat di klasifikasikan sesuai dengan pemakaiannya sebagai berikut :

Mutu A1 = Digunakan hanya untuk konstruksi yang tidak memikul beban dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindungi dari cuaca luar.

Mutu A2 = Digunakan hanya untuk hal – hal yang tersebut dalam jenis A1, hanya permukaan dinding / konstruksi dari batako tersebut boleh tidak diplester.

Mutu B1 = Digunakan untuk konstruksi yang memikul beban yang terlindungi dari cuaca luar.

Mutu B2 = Digunakan untuk konstruksi yang memikul beban dan digunakan untuk konstruksi tidak terlindung.

Tabel 2 Persyaratan Fisik Kuat Tekan Batako.

Page 4: Alternatif Semen

70 Jurnal IPTEK Vol.16 No.2 Desember 2012

Bata Beton Mutu

Kuat Tekan Bruto Minimum kg/cm²penyerapan Maksimum (% Berat)

Rata – Rata dari Benda Uji masing – Masing Benda Uji

Pejal Berlubang Pejal Berlubang

A1 25 20 21 17 -

A2 40 35 35 30 -

B1 70 50 65 45 35

B2 100 70 90 65 25

5. Kuat Tekan Batako (SII 0964-84)Menurut SII 0964-84 bahwa Kekuatan tekan dari campuran percobaan yang dirancang

bukanlah kekuatan yang di spesifikasikan oleh perencana. Campuran ini harus berkekuatan lebih untuk menjamin bahwa kekuatan tekan minimum yang di spesifikan. Selebihnya kekuatan ini bergantung pada control kualitas yang ada. Kuat tekan batako adalah kekuatan batako dalam menerima beban tekan dalam satuan kg/cm² yang dirawat dibawah kondisi Standart. . Kuat tekan batako sangat dipengaruhi oleh, antara lain :

Keausan material pengisian porous atau padat. Jenis material pengisi batako yang dipakai. Factor air semen. Gradasi ukuran agregat material pengisi.

Kuat tekan batako dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

fc’ = ………………………………….. ( Persamaan 2.1 )

Dimana : fc’ = Kekuatan tekan batako ( kg /cm² )P = Beban max ( kg )

A = Luas penampang ( cm² )

METODE PENELITIANPada penelitian ini dilakukan pengujian sifat fisis dan mekanis dari lumpur lapindo untuk

mengetahui kandungan mineral yang ada di lumpur tersebut apakah sama dengan kandungan mineral yang ada disemen. Yang nantinya akan dilakukan beberapa tahapan sampai menjadi bahan bangunan.1. Menguji kandungan kimia dari lumpur lapindo

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan kimia dan berat jenis yang dari lumpur lapindo.2. Menguji Waktu pengikatan dan pengerasan semen

Pada penelitian ini dilakukan pengujian waktu pengikatan dan pengerasan semen dengan melakukan pencampuran antara lumpur lapindo dan semen dengan mencoba – coba komposisi campuran sampai diperoleh waktu pengikatan dan pengerasan yang paling cepat dibanding dengan semen normal. Semen yang digunakan disini ada 3 jenis semen yaitu : Portland Cement (PC), Portland Puzzoland Cement (PPC), Portland Composite Cement (PCC).3. Pengujian kuat tekan Pasta semen

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan silinder benda uji ukuran 2,5 x 5 cm masing – masing sebanyak 30 benda uji dan dilakukan pengujian kuat tekan pasta pada umur 28 hari untuk mengetahui kuat tekan pasta semen dengan komposisi campuran semen dengan lumpur lapindo yang diperoleh dari hasil pengujian waktu pengikatan dan pengerasan semen. Dari hasil yang diperoleh akan digunakan untuk pembuatan Batako.4. Pengujian Kuat Tekan Batako

Page 5: Alternatif Semen

Dewi Pertiwi, Theresia Maria CA, Alternatif penggunaan lumpur lapindo . . . 71

Pada penelitian ini dilakukan pembuatan benda uji batako dengan ukuran 10 x 20 x 40 cm sebanyak 30 benda uji untuk masing – masing variasi.dan diuji kuat tekan batako pada umur 28 hari.

HASIL DAN PEMBAHASAN1. Analisa Waktu Pengerasan Semen

Waktu Pengerasan campuran 100 % Semen + Air (500 gr Semen + 200 ml Air) diperoleh hasil waktu pengerasan semen yang paling cepat adalah Portland Cement dengan waktu pengerasan 150 menit.Untuk Waktu Pengerasan dengan campuran Semen + Lumpur + 200 ml air yang paling cepat terjadi pengerasan adalah dengan campuran 425 gr PC + 75 gr Lumpur + 200 ml air dengan waktu pengerasan 165 menit.

Untuk campuran lumpur lapindo dengan PCC ( Portland Composite Cement ), semakin besar prosentase lumpur yang dipergunakan , semakin lama waktu pengerasan semen yang terjadi , dikarenakan semakin banyak lumpur yang digunakan pasta yang dihasilkan semakin encer. Sebaliknya semakin banyak lumpur yang digunakan pada campuran lumpur lapindo dengan PPC ( Portland Puzzoland Cement ),waktu pengerasan semen yang terjadi semakin cepat. Sedangkan pada campuran lumpur dengan PC ( Portland Cement ) semakin banyak lumpur yang digunakan waktu pengerasan yang terjadi semakin lama , namun selisih waktu tidak terlalu besar.

2 . Analisa Kandungan Kimia Pada Lumpur lapindoBerdasarkan hasil pengujian kandungan kimia pada lumpur lapindo kondisi kering oven

yang diuji di Laboratorium Kimia Analisis ITATS bulan Mei 2009 dapat dilihat pada Tabel 11

Tabel 3. Pengujian Kandungan Kimia Lumpur Lapindo

No

Komponen Tanah Lumpur(kadar%berat)

1 SiO2 16,9

2 AI2O3 6,9

3 Fe2O3 10,8

4 TiO2 0,57

5 CaO 9,1

6 MgO 8,8

7 Na2O 2,97

8 K2O 1,44

9 SO3 2,96

3. Analisa Kuat Tekan Pasta SemenBerdasarkan hasil uji kuat tekan pasta semen pada umur 28 hari yang dilakukan di

Laboratorium uji material D3 ITS dapat dilihat perbandingan kuat tekan pasta semen pada Tabel 4

Tabel 4 .Perbandingan Kuat Tekan rata – rata Pasta Semen umur 28 hari

Page 6: Alternatif Semen

72 Jurnal IPTEK Vol.16 No.2 Desember 2012

Variasi Benda Uji

Portland Composite Cement

( PCC )N/mm2

Portland Puzzolan Cement ( PPC)

N/mm2

Portland Cement ( PC )N/mm2

100 % Semen 3,13 3,09 3,16

90 % Semen + 10 % Lumpur

2,91 3,04 3,01

85% Semen + 15 % Lumpur

2,83 3,17 3,15

80 % Semen + 20 % Lumpur

2,48 3,13 3,16

75 % Semen + 25 % Lumpur

2,27 3,17 3,17

70 % Semen + 30 % Lumpur

2,27 3,52 3,54

Berdasarkan hasil test kuat tekan pasta semen seperti pada tabel 4 , diperoleh hasil pada pasta semen yang menggunakan campuran semen jenis PCC dengan Lumpur semakin sedikit penggunaan lumpur ,semakin besar kuat tekan pasta yang dihasilkan.Sebaliknya semakin besar lumpur yang digunakan pada semen jenis PPC dan PC semakin besar nilai kuat tekan yang diperoleh. Pembuatan Batako didasarkan pada hasil kuat tekan pasta yang terbesar untuk tiap – tiap jenis semen.

4. Analisa Kuat Tekan BatakoBerdasarkan dari hasil pengujian kuat tekan Batako pada umur 28 hari diperoleh hasil

perbandingan kuat tekan Batako seperti Tabel 5

Tabel 5. Hasil Kuat Tekan Batako Dengan Campuran semen + Lumpur pada umur 28 Hari

Variasi Benda Uji

fc’ rata-rata (kg/cm2)

Variasi Benda Uji

fc’ rata-rata (kg/cm2)

Variasi Benda Uji

fc’ rata-rata (kg/cm2)

PCC 100 % 31,50 PPC 100 % 31,00 PC 100 % 31,14

PCC 90 % + 10 % lumpur

31,43PPC 75 % + 25 % lumpur

32,14PC 75 % + 25 % lumpur

32,38

PCC 85% + 15 % Lumpur

30,11PPC 70% + 30 % Lumpur

36,52PC 70% + 30 % Lumpur

36,43

KESIMPULANBerdasarkan hasil Penelitian diperoleh kesimpulan

1. Waktu Pengerasan campuran 100 % Semen + Air (500 gr Semen + 200 ml Air) diperoleh hasil waktu pengerasan semen yang paling cepat adalah Portland Cement dengan waktu pengerasan 150 menit.Untuk Waktu Pengerasan dengan campuran Semen + Lumpur + 200 ml air yang paling cepat terjadi pengerasan adalah dengan campuran 425 gr PC + 75 gr Lumpur + 200 ml air dengan waktu pengerasan 165 menit.

2. Berdasarkan hasil test kuat tekan pasta semen seperti pada tabel 4 , diperoleh hasil pada pasta semen yang menggunakan campuran semen jenis PCC dengan Lumpur semakin sedikit penggunaan lumpur ,semakin besar kuat tekan pasta yang dihasilkan.Sebaliknya

Page 7: Alternatif Semen

Dewi Pertiwi, Theresia Maria CA, Alternatif penggunaan lumpur lapindo . . . 73

semakin besar lumpur yang digunakan pada semen jenis PPC dan PC semakin besar nilai kuat tekan yang diperoleh. Pembuatan Batako didasarkan pada hasil kuat tekan pasta yang terbesar untuk tiap – tiap jenis semen.

3. Kuat Tekan Batako dengan menggunakan 100 % PPC diperoleh Kuat Tekan sebesar 31 kg/cm2 sedangkan batako dengan campuran 75 % PPC+25 % Lumpur diperoleh kuat tekan sebesar 32,14 kg/cm2 terjadi peningkatan sebesar 3,5 %,untuk campuran Batako dengan campuran 70% PPC + 30% Lumpur diperoleh kuat tekan sebesar 36,52 kg/cm2 terjadi peningkatan sebesar 15,12 % terhadap batako dengan menggunakan 100 % PPC

4. Dari hasil pengujian kuat tekan batako diatas dengan menggunakan ketiga jenis semen yang divariasi dengan lumpur lapindo , Batako yang dihasilkan masih masuk dalam Batako kelas A2 dimana Digunakan hanya untuk konstruksi yang tidak memikul beban dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindungi dari cuaca luar.Permukaan dinding / konstruksi dari batako tersebut boleh tidak diplester

DAFTAR PUSTAKA

ASTM C 39 – 94 “ Standard Test Method for Compressive Strength of Cylindrical concrete Spesimens”

ACI 544 I R-82 , American Concrete Institut , Detroit, Michigan , P16. ASTM international, “America Standart Society for Testing and Material” United States,(www.astm.orgm),2003.

Boedi Wibowo,1991.” Penelitian Analisa Kemungkinan Komposisi Pasir, Limbah Gergaji Kayu Sebagai Agregat Pada Batako”. Surabaya: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Humas ITS , 28 September 2006, “Seminar Nasional Pemanfaatan Lumpur Porong sebagai bahan “ Bangunan ( online ), http//www.Agorsiloku wordpress .com, diakses 30 September 2007.

Mulyono T , 2004. “Teknologi Beton” Penerbit Andi – Yogyakarta. Standart Industri Indonesia 0052-80 (SII-0052-75) Penerbit Departemen Perindustrian Republik Indonesia .

Samekto , W .2001, ”Teknologi Beton ” Kanisius Yogyakarta

Wikipedia Indonesia, 06 Maret 2007. “Banjir Lumpur panas Sidoarjo”, http//www.Semburan Lumpur Panas di Sidoarjo.com2006.