advokasi
TRANSCRIPT
dr .Yanti Harjono Hadiwiardjo, MKMDept. IKM-IKK
FK UPN “VETERAN” JAKARTA
PENGERTIANMenurutWebster Encyclopedia
Advokasi adalah “ Act of pleading for supporting or recommending active espousal ” atau tindakan pembelaan, dukungan, atau rekomendasi
Menurut ahli retorika (Foss an Foss, et al : 1980)Advokasi diartikan sebagai upaya persuasi yang
mencakup kegiatan :penyadaran, rasionalisasi, argumentasi dan rekomendasi tindakan lanjut mengenai sesuatu hal.
Menurut Johns Hopkins (1990)Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi
kebijakan publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif.
Kesimpulan :Advokasi adalah upaya atau proses
untuk memperoleh komitmen yang dilakukan secara persuasif dengan menggunakan informasi yang akurat dan tepat.
PROSES DAN ARAH ADVOKASI
Dengan informasi yang
tepat
Memperoleh komitmen atau
dukungan
Upaya atau proses
Istilah advokasi mulai digunakan dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global program Pendidikan atau Promosi Kesehatan
3 strategi pokok dalam mewujudkan visi dan misi Promosi kesehatan :1. Advokasi2. Dukungan sosial3. Pemberdayaan masyarakat
Dlm pelaksanaan program kesehatan :1. Melakukan pendekatan dengan para pembuat
keputusan2. Melakukan pendekatan dan pelatihan kepada
tokoh masyarakat3. Petugas kesehatan beserta tokoh masyarakat
penyuluhan kesehatan meningkatkan pengetahuan , sikap dan perilaku masyarakat Memberdayakan masyarakat dalam kesehatan
ARUS KOMUNIKASI ADVOKASI KESEHATAN
DINAS KESEHATAN
PROPINSI
BUPATI DPRD TK II
DINAS PU
DINAS DIKNA
S
DINAS KESEHATA
N
DINAS PERTANIA
N
LSM , DSB
Komunikasi dalam rangka advokasi kesehatan memerlukan kiat khusus agar komunikasi menjadi efektif. Kiat agar komunikasi advokasi efektif antara lain :
1.jelas (clear)2.Benar (correct)3.Lengkap (complete)4.Konkret (concrete)5.Ringkas (concise)
6. Meyakinkan (Convince)7. Kontekstual (contextual)8. Berani ( Courage)9. Hati-hati (coutious)10.Sopan (couteous)
PRINSIP-PRINSIP ADVOKASITujuan utama advokasi adalah untuk mendorong dikeluarkannya kebijakan- kebijakan oleh para pejabat publik oleh para pejabat publik sehingga dapat menyokong atau menguntungkan kesehatan
Advokasi adalah kombinasi antara pendekatan atau kegiatan individu dan sosial untuk memperoleh komitmen politik, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan adanya sistem yang mendukung terhadap suatu program atau kegiatan
1. Tujuan Advokasia. Komitmen politik (Political commitment)
dapat diwujudkan al pernyataan-pernyataan, baik secara lisan maupun tulisan dari para pejabat eksekutif maupun legislatif melalui dukungan atau persetujuan terhadap isu-isu kesehatan
b. Dukungan kebijakan (Policy support )dapat berupa Undang-undang-Peraturan pemerintah, Peraturan daerah dll.
c. Penerimaan sosial (Social acceptance)diterimanya suatu program oleh masyrakat
d. Dukungan sistem (System Support)Agar suatu program atau kegiatan berjalan dengan baik, perlu adanya sistem, mekanisme, atau prosedur kerja yang jelas yang mendukungnya.
2. Kegiatan advokasiCara atau bentuk-bentuk advokasi untuk mencapai
tujuan al a. Lobi politik (Political lobying)b. Seminar dan atau presentasic. Mediad. Perkumpulan (asosiasi) peminat
3. Argumentasi untuk advokasibeberapa hal yang dapat memperkuat argumentasi dalam melakukan kegiatan advokasi
a. Meyakinkan (credible)b. Layak (Feasible)c. Relevan (Relevant)d. Penting (Urgent)e. Prioritas Tinggi (High Priority)
KOMUNIKASI DALAM ADVOKASI
Advokasi adalah berkomunikasi dengan para pengambil keputusan atau penentu kebijakan
Bentuk komunikasi : komunikasi interpersonal
Keberhasilan komunikasi interpersonal dalam advokasi ditentukan oleh efektivitas komunikasi antara petugas kesehatan dengan para pembuat atau penentu kebijakan.
Untuk menghasilkan komunikasi yang efektif diperlukan prakondisi al :
1. Atraksi InterpersonalDaya tarik seseorang atau sikap positif pada seseorang yang memudahkan orang lain untuk berhubungan atau berkomunikasi dengannyaAtraksi interpersonal ini ditentukan oleh beberapa faktor al :a.Daya tarik ditentukan oleh sikap dan perilaku orang terhadap orang lainb.Percaya diri suatu perasaan bahwa mempunyai kemampuan atau menguasai ilmu atau pengalaman dibidangnyac.Kemampuand.Familiare.Keterdekatan (proximity) menjalin hubungan baik dengan para pejabat setempat
2. Perhatian harus dapat membuat perhatian terdapat sesuatu
dalam melakukan advokasi kita harus melaluinya dengan hal-hal yang berkaitan dengan minat, kebiasaan, atau kebutuhan para pejabat
3. Intensitas komunikasiInformasi atau pesan yang disampaikan harus mempunyai sifat yang menonjol atau lain daripada yang lain intensitasnya tinggi dan diulang-ulang harus sering dikomunikasikan melalui berbagai kesempatan
4. Visualisasiinformasi selain harus menarik, intensitas tinggi informasi juga harus divisualisasikan dalam media interpersonal spt flipchard, booklet, slide atau video cassete
LANGKAH-LANGKAH ADVOKASI1. Tahap persiapan
menyusun bahan atau instrumen advokasi. Bahan adavikasi adalah : data informasi bukti yang dikemas dalam bentuk tabel, grafik atau diagram yang menjelaskan :
a. Besarnya masalah kesehatan atau penyakit
b. Akibat atau dampak masalah tersebut terhadap kesejahteraan masyarakat adalah dalam bentuk dampak sosial dan ekonomi( kematian dan kesakitan)
c. Dampak ekonomi masalah kesehatan yakni kerugian secara secara ekonomi dari masalah tersebut bila tidak segera ditangani
d. Program atau kegiatan yang diusulkan untuk menanggulangi masalah atau penyakit tersebut.
2. Tahap pelaksanaansangat tergantung dari metode atau bentuk advokasi. Bentuk advokasi yang sering digunakan adalah lobi dan seminar.
3. Tahap penilaian hasil advokasiAdvokasi merupakan suatu kegiatan penilaian advokasi harus berdasarkan dari komponen input, proses dan output.a. Input : orang (man)yang melakukan advokasi dan
bahan (material) yakni data yang membantu atau mendukung argumentasi
Evaluasi terhadap man dan materialb. Proses : kegiatan untuk melakuan advokasi.
Evaluasi harus sesuai dengan bentuk kegiatan advokasi
c. Outputoutput advokasi sektor kesehatan dapat diklasifikasikan dalam 2 bentuk yaitu output dalam bentuk perangkat lunak (software) dan output dalam bentuk perangkat keras (hardware) Output software al :
undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan presiden dll
Output hardware al :meningkatnya dana atau anggaran untuk pembangunan kesehatan, tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan dll.