abortus provocatus dilihat dari sudut hukum islam
TRANSCRIPT
=~- , ; .. ..
316
ABORTUS PROVOCATUS DILIHAT DARI SUDUT HUKUM ISLAM
'---________ oleh: Sajuti Thalib, ________ -----I
Pendahuluan Senat mahasiswa Fakultas Kedok
teran Universitas Indonesia mengadakan penelaahan bersama ten tang halhal yang menyangkut abortus provocatus. Saya ingin memakai tetjemahan untuk abortus provocatus itu dengan istilah pengguguran. Mungkin ini tidak tepat, tetapi untuk memudahkan, sekurang-kurangnya bagi saya, mengenai apa yang kita bicarakan itu. Soalnya ialah karena saya tidak terbiasa, tidak akrab dengan istilah abortus provocatus itu. Jangan-jangan saya salah mengartikannya.
Judul yang diusulkan oleh pemrakarsa pembicaraan ini, kepada saya ialah: Abortus Provocatus Dilihat Dari Sutlut Fikih. Judul ini saya anjak katakatanya tapi tidak berobah artinya menjadi Abortus Provocatus Dilihat Dari Sudut Hukum Islam. Di samping itu saya beri Sub judul: Apakah abortus provocatus suatu pembunuhan ? Maksudnya ialah untuk mengingatkan saya sendiri, atau juga Saudara~audara, bahwa saya akan memulainya dari arah sini.
Lingkup pembicaraan Katanya ada bermacam abortus
' 0 • , Pertama abortus karena pengobatan. Artinya makhluk tertentu yang merupakan isi rahim seorang perempuan karena menjaga kehidupan perempuan tersebut. Mungkin abortus itulah yang dimaksud dengan abortus karena soal~oal medis. Kedua,
abortus karena soal~oal lain, bukan karena soal pengobatan. Mungkin bentuk ini yang hendak disebut sekarang dengan sebutan abortus karena soalsoal kemasyarakatan atau sosio medis.
Dan karena saya berkeinginan memulai pendekatannya dari soal bunuh membunuh, maka tentu saja pembicaraan pertama saya mulai dengan soal bunuh membunuh ini.
Pembunuhan atas manusia Saya mulai dari sudut yang seram.
Seram bagi orang umum, tidak seram bagi orang-orang kedokteran. Orangorang kedokteran telah terbiasa dengan soal bunuh-membunuh. misalnya membunuh bakteri, membunuh virus dan lain-lain. Saya mulai dari sudut bunuh-membunuh.
Manusia itu adalah makhluk Tuhan yang amat bagus. Seimbang. Kepala di atas, kaki di bawah, perut di tengah. Cantik, indah dan tegap. Punya otak yang khusus, dan punya perasaan khusus kemanusiaan. Di sini baru dia berbeda dari makhluk lain, beda yang lengkap. Pad a tingkat tertinggi manusia dapat beragama. Bandingkan dengan pikiran filsafah yang berkembang akhir-akhir ini di dunia. Menurut ahli filsafah Soren Kierkegaard (1812 -1855) dari Denmark, tingkat perkembangan manusia sebagai individu terdapat dalam tiga tingkat: pertama tingkat aesthetic; kedua, tingkat ethical dan ketiga, tingkat tertinggi, yaitu tingkatan keagamaan (religious). Lihat
-.
Abortus Provocatus
selanjutnya Prof. Dr. H.M. Rasyidi di dalam ceramah Hukum Islam, dalam Seminar Hukum Nasional ke-I1 tahun 1968, terbitan Lem baga Pem binaan Hukum Nasional, hal. 46. 1. Membunuh manusia terlarang da
lam hukum Islam . Hukumnya haram. Tuhan Allah dengan jelas-jelas mengemukakan dalam Q. XVII: 33 (AI-Qur-aan surah AI-Israa' ayat 33): Jangan kamu bunuh seorang manusia. Hal ini telah diharamkan oleh Tuhan Allah, kecuali dengan haq. Jadi tidak boleh membunuh seorang manusia. Dalam ayat tadi istilahnya al-nafsa. Saya artikan se-
317
bunuh oleh keluarga si terbunuh. Hal itu diatur dalam Q. II: 178 a dan 178 b.
3. Khusus orang yang membunuh secara tersalah bukan sengaja, dia dihukum dengan denda sejumlah harta yang dibayarkan kepada keluarga yang terbunuh, serta ditambah dengan memerdekakan, seorang budak. Demikian Q.lV: 92. Soal pemerdekaan budak dalam ajaran Islam adalah suatu ajaran dengan pem bicaraan tersendiri, tidak kita bicarakan di sini.
4. K.U.H. Pidana tentang pembunuh-•
an.
orang manusia. Tetapi boleh mem- BAB XIX bunuh manusia kalau dengan haq. Kejahatan terhadap nyawa orang Arti haq ialah sesuatu yang dibenar- Pasal338 kan menurut pertimbangan agama. Barangsiapa dengan sengaja menghi-Misalnya mempertahankan agama, langkah nyawa orang, dihukum karena mempertahankan tanah air, mem- . salahnya pembunuhan, dengan hukumpertahankan keluarga dari pembu- an penjara selama-Iamanya lima belas nuhan oleh orang lain. Orang lain tahun. itu boleh dibunuh sebelum kita dibunuhnya. Jadi ada unsur melindungi dan mempertahankan diri, kalau dilihat dari segi ilmu hukum.
2. Hukumannya orang yang membunuh sese orang adalah dibunuh pula . Nama umumnya disebut qishash atau kisas. Tapi ada ukurannya, yaitu ukuran asas kemanfaatan dalam hukum Islam. Kalau asas kemanfaatan terpenuhi, pem bunuhnya dibunuh pula. Sedangkan kalau akan lebih bermanfaat bila dia tidak dihukum bunuh, tetapi dihukum dengan mem berikan sejumlah dene da harta kepada pihak yang terbunuh, maka sipembunuh itu dapat diperingan hukumannya. Bentuk hukumannya menjadi denda disertai penjara atau tidak disertai hukuman penjara. Bentuk fOImalnya ialah dengan dimaafkannya si pem-
Pasal339
Pem bunuhan dengan diikuti, disertai atau didahului dengan tindak-pidana dan yang dilakukan dengan maksud untuk menyediakan atau memudahkan perbuatan itu, atau jika tertangkap tangan, untuk melepaskan diri sendiri atau pesertanya dari pada hukuman, atau supaya barang yang didapatnya dengan melawan hukum te-
. tap ada dalam tangannya, dihukum dengan hukuman penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun.
Pasal340
Barangsiapa dengan sengaja dan dengan sudah dirancangkan menghilangkan nyawa orang, dihukum karena salahnya pem bunuhan berancang, dengan hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau penjara
Juli 1983
318
sementara selama-lamanya dua puluh tahun.
Pasal34l
Seseorang ibu yang karena takut akan diketahui ia sudah melahirkan anak, pada ketika anak itu dilahirkan atau tidak lama kemudian dari pada itu, dengan sengaja menghilangkan nyawa anak itu , dihukum karena salahnya pembunuhan anak, dengan hukuman pe!ljara selama-lamanya tujuh tahun.
Pasal342
Seseorang ibu yang untuk rpenjalankan keputusan yang diam bilnya karena takut diketahui orang bahwa tidak lama lagi ia akan melahirkan anak, pada ketika dilahirkan atau tidak lama . kemudian dari pada itu, dengan sengaja menghilangkan nyawa anaknya itu dihukum karen a salahnya pem-, bunuhan anak beraneang, dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan tahun.
Pasal343
Bagi orang lain, yang turut serta, kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342, dianggap sebagai pembunuhan atau pembunuhan beraneang.
Pasal344
Barangsiapa menghilangkan nyawa orang at as pennintaan sungguh~ungguh orang itu sendiri, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya dua belas tahun.
Pasa1345 " Barangsiapa dengan sengaja membu
juk orang supaya membunuh diri, atau menolongnya dalam perbuatan itu , atau memberi ikhtiar kepadanya untuk itu, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun, kalau jadi orangnya membunuh diri .
..
Hukum dan Pembangunan
5. Mem bunuh anak sendiri
Dulu ada kebiasaan membunuh anak yang perempuan oleh bapaknya sendiri.
a. Sebab-sebab pembunuhan itu yang paling utama adalah karena keadaan kehidupan dalam masyarakat setempat yang menempatkan anak perempuan sebagai beban. Adakalanya anak perempuan dieulik/rampas oleh kaum lain karena menginginkan perempuan sebagai isteri sedangkan mereka kawin seeara eksogam kawin keluar clan. Apabila dieu~ lik dirampas mungkin terpaksa dipertahankim dan dituntut balas sehingga teIjadi perang. Akan dikawin sendiri oleh laki-laki dalam clan tidak boleh karena dasar perkawinan eksogam. Lakilaki dari clan lain yang bersedia menjadikan perempuan termaksud sebagai isteri dengan tata hukum adat yang berlaku amat jarang karena mas kawin sangat besar. Jadi seorang perempuan merupakan masalah dan beban. Sebab itu perlu dibunuh sewaktu keeil. Inipun terlarang oleh Islam AlQur-aan surat Al-Israa' ayat 31 (Q. XVII : 31) menjelaskan se-bagai beriku t : .
J angan kam u bunuh anakanak kamu karena takut miskin (khasyyatu al-imlaaq) , kami (Allah) yang akan memberi rezki mereka dan juga kami yang memberi kamu rezki, bahwa sesungguhnya membunuh anak-anak kamu itu merupakan suatu kesalahan besar.
b. Kemudian lama kelamaan perasaan mempunyai anak perempuan mempunyai perasaan hina.
•
•
•
•
•
Abortus Provocatus
Kata Al-Qur-aan, orang Arab itu kalau mendapat anak perempuan hitam mukanya karena malu. Jadi sekarang tidak saja lagi karena pennasaalahan takut miskin (khassyati al-imlaq) tetapi sudah karena merasa hina.
c. Mengenai hukum membunuh anak sendiri dalam KUH Pidana lihat pasal-pasal 341, 342 dan 343 yang telah dinukilkan di
atas. Patut dicatat di sini, si bapak biologis yang menyebabkan adanya anak itu (dengan syahwatnya) tidak teIJIlasuk dalam ancaman hukumlln di sana. Paling-paling sebagai "turut serta", kalau memang dia turut serta. Satu pasal dalam KUH Pidana yang perlu diperbaiki.
Proses terjadinya manusia menuru t Al-Qur-aan
I: Proses · kejadian manusia menurut All-Qur-aan diterangkan dalam surat AI-Haj ayat 5 (Q. XXII : 5 ), Ayat itu pada mulanya untuk memo beri keterangan kepaCla orang yang ragu tentang teIjadinya kebangkitan manusia nanti sesudah mati. Diterangkan oleh Tuhan di sana bahwa:
a. Tuhan menjadikan manusia dari tanah (zat tertentu dari dalam tanah, bandingkan Q. IV : 1)
b. Kemudian dari nuthfah (dijelaskan lagi oleh Tuhan dalam Q. LXXVI : 2 AI-Qur-aan surah AI-Insan ayat 2, yang mengatakan kami jadikan manusia dari nuthfah yang carripuran, yang telah mencampur, yaitu sellakilaki mencampur sel perempuan, mungkin dalam kedokteran disebut konsepsi.
C. Kemudian dari 'aZaqah yaitu sesuatu yang melengket atau menggantung, arti'l.ya menggantung
319
pada suatu tempat dalam rahim si ibu.
d. Kemudian dari mudhghah, bertumbuh mengarah gumpalan agak keras; selanjutnya dijelaskan oleh Q. XXIII: 14 (surat Al-Mu'minun ayat 14), mudhghah itu dijadikan tulang, kemudian tulang itu diberi lapisan daging; kemudian baru dikeluarkan ke bumi.
. e. Kami tetapkan ketika dia masih dalam rahim itu ketentuan-ketentuan pembatasan waktu; artinya mengenai umur, rezki dan lain-lain ditetapkan di sana.
f. Kemudian kami keluarkan dia dalam bentuk thifla (anak bayi).
g. Kemudian akan disampaikan pertumbuhannya, ada yang diwafatkan pada saat umur sedangsedang saja dan kemudian lagi ada yang dipanjangkan umurnya sampai tua, sampai~ampai kadang-kadang ilmu yang telah dimilikinya hapus sarna sekali.
Demikian satu cuplikan dari proses teIjadinya manusia yang dijelaskan dalam surat Al-Haj Q. XXII: 5 itu tadi .
Sedang dalam surat LXXVI : 2 dimuat dengan ringkas s~a yaitu: kami jadikan manusia dari nuthfah yang mencampur (sellaki-Iaki dengan sel perempuan) dan memprosesnya, akhir-
•
nya kami jadikan dia manusia yang , mendengar lagi melihat.
2. Proses kejadian janin menurut hadits Rasul
• manUSla
Ada beberapa hadits Nabi yang mengungkapkan tentang proses kejadian manusia sewaktu masih berupa janin dalam perut ibunya. Hadits umumnya bertugas menjelaskan apa yang telah disebut dalam AI-Qur-aan. Dalam hubungan persoalan proses kejadian manusia itu di antaranya dapat
Juli 1983
320
kita kemukakan hadits-hadits berikut. Hadits-hadits itu terdapat dalam
Shahih Muslim terbitan dan cetakan al-Ma'aarif Bandung, juzuk dua halaman 451 sId 454, yang terdiri atas hadits-hadits dari beherapa orang sumber (namanya dalam ilmu musthalah hadits sanad atau isnaad). Mereka itu yang menyampaikannya dari Rasulullah mengenai keterangan ten tang kejadian Adamy (demikian istilahnya di sana untuk pengertian manusia atau anak Adam). Dalam beberapa hadits itu diterangkan keterangan Rasulullah bahwa kejadian seseorang kamu katanya kepada sahabat-sahabatnya yang mendengar waktu itu, dicampur dalam perut ibumu sebagai nuthfah empat puluh hari.
Tentang ketentuan jenisnya, qadha dan qadar kehidupannya, bahagia tidak bahagianya ditentukan dalam waktu berakhir nuthfah kata sebagian riwayat itu; tetapi ada pula riwayat itu yang menjelaskan hal itu ditetapkan sesudah masa mudhghah.
Demikian hadits Rasulullah dari pembukuan Muslim atau buku Shahih Muslim tersebut.
Hadits yang sedemikian itu terdapat pula dalam Shahih Bukhary terbitan penerbit al-Ma'aarif juga, jilid kedua halaman 211. Hanya dalam hadits Bukhary ini tidak disebut tingkat pertama itu dengan istilah nuthfah tetapi disebut dengan istilah "dikumpul unsur-unsur kejadiannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi 'alaqah selama itu pula kemudian menjadi mudhghah selama itu pula, kemudill1l ditiupkan ke-
•
padanya roh".
3. Kitll hitung dengan undur-undur :
a. Manusia sudah di dunia
i. kakek-ne- = manusia tua, nek kadang-kadang
pikun.
Hukum dan Pembangunan
ii. dewasa
iii. muda re-• maja
iv. anak-anak
= manusia sedang.., apaI.mapannya .
• = manUSla se-dang gagahganteng-<:antik
= manusia lagi
v. anak bayi =
harapan keluarga. manusia lagi lucu-!ucunya.
b. Manusia dalam perut ibunya
,
1. manusia : bikin repot se-hampir · luruh rumah. lahir
• • • 11. manUSla
sudah bergerak -gerak
•
• : manusla se-ring-sering dipegang bapanya dari balik kulit perut ibunya (kalau anak pertama; kalau anak ketujuh "belum tentu") .
iii. manusia sudah menyebabkan perut ibunya buncit kecil: - 7 bulanan, mitoni. - tumpahan harapan ibu ba-
panya. iv. mundur lagi, sekitar tiga bu
lanan: manusia setengah berbentuk yang menyebabkan ibunya suka yang asam-asam, manusia yang menyebabkan bapanya makin kuat mencari uang.
v. di bawah tiga bulan tetapi sel ibu dan sel bapanya telah bercampur: manusia yang masih dalam pelmulaan perhatian keluarga. .
c. Sellaki masih pada laki-Iaki dan sel perempuan masih pada perempuan: belum manusia.
d. Zat dalam tanah yang akan menjadi unsur pembuat manusia nannya: bukan manusia.
•
•
•
" . •
Abortus Provocatus
Apakah abortus provocatus itu berarti membunuh manusia ?
Kesimpulan:
I. Dilihat dari sudut ayat-ayat AI-Quraan yang disebut di atas itu tadi, maka pembunuhan atas semuajenis manusia di atas, dari 4.3. aj. iUiUv . v. (sudah lahir) dan 4.3 .bj.ii.iiUv.
dan v. (sebelum lahir) adalah membunuh manusia, sebab itu terlarang. Sedangkan perlakuan at as 4.3 .c. (sel laki-Iaki atau sel perempuan yang terpisah) dan-4.3.d. (tanah) bukan pem bunuhan manusia. Sebab itu tidak menjadi peIIuasalahan.
2. Apakah abortus provocatus itu dilihat dari sudut kedokteran suatu pem bunuhan ?
Hal terse but tergantung kepada , apabilakah saatnya menurut pengetahuan dan keyakinan para dokter terse but beIlllulanya zat tersebut menjadi manusia. Saya dengar-dengar, orang-orang kedokteran mengatakannya saatnya ialah saat Konsepsi yaitu saat sellaki-Iaki berc;ampur dengan sel perempuan. Kalau demikian sesuai dengan ayatayat al-Qur-aan terse but di atas.
3. Dalam hubungan ini tepatlah Kitab Undang-Undang Hukum Pi dana yang sekarang' berlaku di Indonesia menempatkan Pengguguran kandungan satu Bab dengan Pembunuhan terhadap manusia yang telah lahir ke dunia dengan judul:
"KEJAHATAN TERHADAP NYAWA ORANG"
terdiri dari pasal 338 sid 345 mengenai pembunuhan, dan 346 sid 349 mengenai pengguguran. Lihatlah pasal-pasal KUHPidana tersebut mengenai pengguguran sebagai berikut:
BAB XIX KEJ AHA T AN TERHADAP
NYAWAORANG
321
Pasal 338 sid 345 (Pembunuhan)
Pasal346
Perempuan dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungannya . atau menyuruh orang lain menyebabkan itu, dihukum dengan hukuman penjara selama-Iamanya empat tahun. •
Pasal347
(I) Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang perempuan tidak dengan izin perempuan itu, dihukum dengan hukuman penjara selama-Iamanya dua belas tahun.
(2) Jika perbuatan itu berakibat perempuan itu mati, ia dihukum dengan hukuman penjara selama-Iamanya lima belas tahun.
Pasal348
(1) Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan gugur atau mati kandungan seorang perempuan dengan izin perempuan itu, dihukum dengan hukuman penjara selama-Iamanya lima tahun enam bulan.
(2) Jika perbuatan itu berakibat pe-•
rempuan itu mati, ia dihukum de-. , ngan hukuman penjara selama·,Ia-manya tujuh tahun.
Pasal349
Jika seorang dokter, bidan atau tukang obat membantu kejahatan tersebut dalam pasal 346, atau bersalah melakukan atau membantu salah satu kejahatan diterangkan dalam pasal 347 dan 348, maka hukuman yang ditentukan dalam pasal itu boleh ditambah sepertiganya dan boleh dicabut haknya menjalankan pekerjaannya yang dalamnya melakukan kejahatan itu.
Juli 1983
322
Pasal350 Jika . dihukum karena membunuh,
karena membunuh berancang atau karena salah satukejahatan diterangkan dalam pasal 344, 347 dan 348, boleh dijatuhkan pencabutan hak tersebut dalam pasal35 No.1 - 5.
Lihat pula:
Pasal299 (1) Barangsiapa dengan sengaja meng
obati seorang perempuan atau - .. -menyuruh sese orang perempuan supaya diobati dengan memberi tahu atau menerbitkan pengharapan, bahwa oleh karena pengo batan itudapat gugur kandungannya, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun atau denda sebanyak-banyaknya tiga ribu rupiah.
(2) Kalau yang bersalah berbuat ka-.
rena mencarikeuntungan, kalau melakukan kejahatan itu ia jadi· kan pekeIjaan atau kebiasaan atau kalau ia seorang dokter, bidan atau tukang niembuat obat , hukuman boleh ditam bah sepertiganya.
(3) Kalau yang bersalah melakukan kejahatan itu dalam pekeIjaannya, maka boleh dicabut haknya melakukan pekeIjaan itu .
Selanjutnya
Pasal535 Barangsiapa dengan terang-terangan mempertunjukkan ikhtiar untuk menggugurkan kandungan, atau dengan terang-terangan atau dengan tiada di-
Hukum dan Pembangunan
minta menawarkan ikhtiar atau pertolongan untuk menggugurkan kandungan, atau menyatakan ikthtiar atau pertolongan itu bisa didapat, dihukum dengan hukuman kurungan selama-lamanya tiga bulan atau denda sebanyakbanyaknya tiga ratus rupiah.
Dikaitkan dengan:
Pasa135
(1) Hak sibersalah, yang boleh dicabut dalam keputusan hakim, dalam hal yang ditentukan dalam kitab undang-undang ini atau dalam undang-undang umum yang Jain, ialah :
1. menjabat segala jabatan atau jabatan yang tertentu;
2. masuk bala tentara ;
3 . memilih dan boleh dipilih pada pemilihan dilakukan karena undang-undang umum;
4. menjadi penasehat atau wali, atau wali pengawas atau pengampu atau pengampu pengawas atau orang lain daripada anaknya sendiri;
5. kekuasaan bapak, perwalian dan pengampuan atas anaknya sendiri;
6. melakukan pekeIjaan yang tertentu .
(2) Hakim tidak berkuasa akan memecat seorang pegawai negeri dari jabatannya, apabila dalam undangundang umum ada ditunjukkan pem besar lain yang sem ata-m ata berkuasa akan melakukan pencabutan itu.