a.askep flu dan omk
TRANSCRIPT
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
Nama Mahasiswa : Subhan
Tempat Praktek : Puskesmas Pembantu Pulogadung
Tanggal Praktek : 29 – 30 Maret 1999
I. Identitas Data
Nama : Irfan
Tempat Lahir : Jakarta, 25 Februari 1997
Nama Ayah/Ibu : Sukiman (35 th) / Munaroh (29 th)
Pekerjaaan Ayah : Tukang Ojek
Pekerjaan Ibu : Ibu RT
Alamat : RT 02/RW 03 Kayumas, Pulogadung, Jakarta Timur
No. Telepon : -
Kultur : Jawa/Betawi
Agama : Islam
Pendidikan : Ayah (SMP), Ibu (SD)
II. Keluhan Utama
Panas, Batuk, pilek dan keluar cairan bening berbau dari telinga
III. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
1. Prenatal
Selama kehamilan ibu kontrol ke bidan sebanyak 4 x, imunisasi TT (+),
hiperemesis (-), hipertensi (-)
2. Natal
Anak lahir di bidan, spontan, langsung nangis, BBL 2900 gram
3. Postnatal
Anak tidak pernah sakit berat (ketika dikaji pengertian sakit berat, ibu mengatakan sakit
berat adalah sakit sampai masuk/dirawat di rumah sakit)
IV. Riwayat Masa Lampau
1. Penyakit waktu kecil
Diare, batuk, pilek (1 – 2 kali sebulan)
2. Pernah dirawat di rumah sakit
Tidak Pernah
3. Obat-obatan yang digunakan
Oralit, Sirup obat batuk atau penurun panas yang biasa di pasaran
4. Tindakan Operasi
Tidak pernah
5. Alergi
Tidak ada
6. Kecelakaan
Tidak pernah (ketika dikaji lebih jauh, ibu mengatakan bahwa kecelakaan
berarti tertabrak mobil atau jatuh dari ketinggian. Saat ditanya apakah anaknya
pernah terjatuh dari tempat tidur atau terpeleset, ibu mengatakan sering tapi
anaknya tidak apa-apa)
7. Imunisasi
BCG, Polio I & II, DPT I & II & III, Campak
V. Riwayat Keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan : asma (-), hipertensi (-), DM (-),
penyakit jiwa (-). Keluarga sering menderita batuk dan pilek (terutama nenek dan ibunya)
Genogram
VI. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh
Kakak perempuan dan ibu
2. Hubungan dengan anggota keluarga
Baik, tetapi sering bertengkar dengan saudara (kakak) laki-lakinya
3. Hubungan dengan teman sebaya
Baik, sering bermain dengan teman sebaya
4. Pembawaan secara umum
Lincah, rewel, suka ngambek (tempertantrum), suka ekplorasi ruangan
5. Lingkungan rumah
Sempit, tidak ada halaman. Keluarga tinggal serumah dengan kakek dan nenek serta
keluarga kakak ayahnya. Keluarga tinggal di lantai II yang terbuat dari kayu, beratap seng
sehingga kalau siang terasa panas. Tangga ke lantai atas terbuat dari kayu tanpa pegangan.
Ventilasi ruangan kurang. Tempat masak sekaligus di ruangan tersebut. Kamar mandi di
lantai I. Denah sbb :
VII. Kebutuhan dasar
1. Makanan yang disukai/tidak disukai
Makanan yang disukai yaitu Chiki dan Chitato. Makanan yang tidak disukai yaitu ikan
asin. Selera makan cukup, makanan hanya kadang-kadang bersisa. Alat makan yang
dipakai, piring dengan makan pakai tangan. Pola makan 4 – 5 x sehari, tidak teratur,
kalau lapar baru makan.
2. Pola tidur
Anak tidur 10 jam sehari dengan kebiasaan minum ASI sebelum tidur dan memakai
bantal guling. Klien jarang tidur siang karena asik bermain.
3. Mandi
Klien mandi 2 x sehari, dimandikan, memakai sabun dan dikeringkan dengan handuk.
4. Aktifitas bermain
Anak sangat aktif bermain, suka berlari-lari atau melompat menaiki tangga.
5. Eliminasi
BAB 1 – 2 x sehari, BAK 5 – 6 x sehari, masih suka ngompol
VIII. Keadaan kesehatan saat ini
1. Diagnosa medis
Flu & OMK
2. Tindakan operasi
Tidak ada
3. Status Nutrisi
Berat badan 10,5 kg, pola makan tidak teratur. Makan sendiri memakai tangan.
Keluarga mempunyai adat Jawa/Betawu dimana makanan utama untuk ayah.
4. Obat-obatan
Paracetamol, CTM, OBH dan obat tetes telinga
5. Aktifitas
Anak masih aktif bermain, hanya agak berkurang
6. Tindakan Keperawatan
- Memberikan penyuluhan tentang gizi seimbang bagi anak
- Memberikan penyuluhan mengenai modifikasi lingkungan untuk menghindari
kecelakaan
- Memberikan penyuluhan mengenai cara mengatasi sakit dengan cara sederhana
7. Hasil laboratorium (-)
8. X-Ray (-)
9. Lain-lain (-)
IX. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Tampak sakit ringan, kesadaran CM
2. Tinggi : 85 cm
3. Berat badan : 10,5 kg
4. Lingkar kepala : 51 cm
5. Kulit : kering dan banyak bekas garukan
6. Tengkuk : kaku kuduk (-)
7. Mata : Conjunctiva merah muda, sklera ikterik
8. Telinga : keluar cairan bening dan berbau dari telinga kiri
9. Hidung : keluar ingus dari kedua lubang hidung
10. Mulut : nampak kotor
11. Dada : simetris, retraksi dada (-)
12. Paru-paru : Ronchi (+)
13. Jantung : Gallop (-), Murmur (-)
14. Perut : buncit
15. Punggung : terdapat bintik-bintik biang keringat
16. Genitalia : belum disunat, hipospadia (-), hernia (-)
17. Ektremitas : anomali (-), ptydactylie (-)
18. Tanda vital : S 37,9 C, N 100 x/menit, nafas 20 x/menit, TD 90/55 mmHg
X. Pemeriksaan tingkat perkembangan
1. Kemandirian dan bergaul
Anak malu-malu dan takut pada orang asing, bersembunyi dibalik tubuh ibu saat
berkenalan dengan perawat. Ibu mengatakan anaknya lincah bermain dengan teman-
teman di lingkungannya.
2. Motorik halus
Sudah bisa mencoret-coret tembok atau kertas, sudah bisa menggambar lingkaran
walaupun belum sempurna. Pada dinding kamar banyak coretan anak.
3. Kognitif dan bahasa
Anak sudah mampu menyusun kalimat sederhana yang bisa dimengerti, menggunakan
kata-kata “saya” atau “aku” dan mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya. Ibu
sering berbicara pada anaknya dengan nada cadel.
4. Motorik kasar
Senang main lompat-lompatan, kuda-kudaan dengan kakak perempuannya dan menari
mengikuti irama musik
XI. Informasi lain
- Keluarga mempunyai adat Jawa dimana makanan utama adalah untuk bapak, baru
kemudian untuk anak dan terakhir untuk ibu. BB anak 10,5 kg dan ibu terlihat kurus.
- Keadaan lingkungan dalam rumah, ventilasi dan penerangan kurang, kurang rapi
banyak barang berserakan. Sumber air minum yaitu sumur pompa. Pembuangan air
limbah ke got, jika musim hujan banjir. Dapur terletak di dalam kamar. Kamar mandi
dan jamban ada di lantai bawah.
- Keadaan ekonomi keluarga pas-pasan tergantung penghasilan bapak sebagai tukang
ojek.
- Anak masih menetek. Ibu pernah mendengar bahwa bila diteteki terlalu lama akan
menyebabkan anak bodoh. Tetapi karena anak tidak bisa tidur sebelum diteteki, maka
ibu meneruskan meneteki anaknya.
- Ibu suka melarang anaknya dengan kata-kata “jangan” tanpa memberi penjelasan pada
anaknya
- Ibu menakut-nakuti anak dengan mengatakan : “Awas kalau nakal nanti disunti oleh
pak Dokter !”
- Ibu mengatakan bila anak ngambek (tempertantrum) ia langsung memberikan apa yang
dimaui oleh anaknya.
XII. Ringkasan riwayat keperawatan
Anak datang ke puskesmas bersama ibu dengan keluhan utama batuk, pilek dan keluar
cairan bening berbau dari telinga sebelah kiri sejak dua hari yang lalu. Anak sempat
demam tinggi dan diberikan obat sirup penurun panas (Tempra). Panas hilang tetapi
keluhan lain tetap. Diagnosa medis yaitu flu dan OMK. Anak diberi obat Paracetamol,
OBH, CTM dan obat tetes telinga.
Analisa data
No. Data Masalah
1. S :
- Ibu mengatakan bahwa makanan utama adalah
buat ayah
- Ibu mengatakan bahwa pola makan anaknya tidak
teratur
- Ibu mengatakan anaknya suka makanan kecil
(Chiki, Chitato)
- Ibu mengatakan anaknya sering batuk dan pilek (1
–2 x sebulan
O :
- BB anak 10,5 kg (normal 12 kg), nampak kurus
- Perut buncit
Gangguan pemenuhan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh
2. S :
- Ibu mengatakan anaknya pilek sejak dua hari yang
lalu
O :
- Ada ingus pada hidung yang tidak dibersihkan
- Ronchi paru (+)
Resiko gangguan bersihan
jalan nafas
3. S :
- Ibu mengatakan anaknya mengeluarkan cairan
dari telinga kiri yang bening dan berbau
O :
- Keluar cairan bening dan berbau dari telinga kiri
Resiko gangguan pendengaran
4. S :
- Ibu mengatakan anaknya menderita batuk, pilek
dan demam sejak dua hari yang lalu
O :
- Suhu tubuh anak 37,9 C (sudah diberi penurun
panas)
- Ingus kekuningan
- Batuk
Infeksi aktual
5. S :
- Ibu mengatakan anaknya sangat lincah bermain
dan kadang-kadang ia khawatir karenanya
- Ibu mengatakan anaknya sering terjatuh dari TT
dan di lantai tetapi tidak apa-apa
O :
Resiko injury
- Rumah di lantai II
- Barang-barang di dalam rumah berantakan
- Tangga naik tanpa pembatas
- Anak lincah bermain
6. S :
- Ibu mengatakan ia kurang tahu tentang tumbang
anak toddler
- Ibu selalu memberikan apa yang dimaui anaknya
bila ngambek
- Ibu mengatakan suka khawatir karena anaknya
aktif bermain
- Ibu sering marah bila anaknya mencoret-coret
sesuatu
O :
- Ibu sering mengatakan “jangan” pada anaknya
- Ibu menakuti anaknya dengan kata-kata “Awas
kalau nakal nanti disuntik pak Doketer”
- Ibu berbicara pada anaknya dengan nada cadel
Kurang pengetahuan tentang
tumbuh kembang anak toddler
A. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko gangguan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan sekret pada
jalan nafas ditandai dengan ada ingus pada saluran nafas, ronchi (+)
2. Infeksi aktual berhubungan dengan invasi kuman ke saluran pernafasan dan organ
pendengaran ditandai dengan keluar cairan bening berbau dari telinga kiri, ingus
kuning kental
3. Resiko gangguan pendengaran berhubungan dengan kerusakan organ pendengaran oleh
karena infeksi
4. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan pola makan tidak teratur, asupan
yang tidak adekuat serta kebiasaan buruk keluarga
5. Resiko injury berhubungan dengan lingkungan rumah tidak adekuat untuk anak toddler
6. Kurang pengetahuan keluarga tentang anak usia todler berhubungan dengan kurangnya
informasi mengenai perawatan anak toddler
B. Rencana Keperawatan (terlampir)
RENCANA PERAWATAN ANAK DALAM KONTEKS KELUARGA
Nama Pasien : Irfan (L 2 tahun 1 bulan)
Tanggal : 29 Maret 1999
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Resiko gangguan
bersihan jalan nafas
berhubungan dengan
penumpukan sekret
pada jalan nafas
ditandai dengan nafas
ditandai dengan adanya
ingus pada saluran
nafas, ronchi (+)
Gangguan
bersihan jalan
nafas tidak terjadi
dengan kriteria
ronchi (-), ingus
dari hidung dapat
dibersihkan
1. Berikan penyuluhan kepada ibu tentang
perlunya membersihkan ingus secara teratur
2. Anjurkan untuk memberikan anak banyak
minum
3. Anjurkan untuk meminum obat secara tuntas
(terutama antibiotik)
4. Berikan anak latihan batuk secara sederhana
5. Anjurkan ibu untuk memberikan nutrisi
adekuat pada anaknya
6. Lakukan clapping pada anak
7. Kolaborasi : pemberian antibiotik dan
ekspektoran
1. Jika tidak dibersihkan, akan menghambat jalan
nafas
2. Minum banyak dapat mengencerkan dahak
3. Antibiotik yang diminum tidak tuntas akan
meningkatkan resistensi kuman patogen
4. Batuk efektif berguna untuk mengeluarkan dahak
dari saluran nafas
5. Nutrisi adekuat untuk meningkatkan daya tahan
tubuh anak sehingga mempercepat proses antigen
antibodi dalam tubuh
6. Clapping berguna untuk melepaskan penempelan
dahak pada area paru sehingga mudah keluar
7. Antibiotik untuk membunuh kuman patogen pada
area nafas dan ekspektoran berfungsi mengencerkan
dahak yang kental
2. Infeksi aktual Setelah tindakan 1. Berikan penyuluhan tentang cara memberikan 1. Cara yang benar akan mengefektifkan fungsi obat
berhubungan dengan
invasi kuman patogen
ke saluran nafas dan
organ pendengaran
ditandai dengan keluar
cairan bening berbau
dari telinga kiri, ingus
kuning kental
perawatan infeksi
dapat diatasi
dengan kriteria
anak tidak demam,
ingus kuning
kental (-), cairan
telinga (-)
obat melalui tetes telinga
2. Anjurkan ibu untuk membersihkan telinga kiri
dengan lidi kapas lembut secara berhati-hati
3. Berikan informasi mengenai komplikasi infeksi
4. Anjurkan untuk mengistirahatkan anak
5. Kolaborasi : pemberian antibiotik
2. Keadaan rongga telinga yang kotor akan
memudahkan perkembangan kuman patogen
3. Meningitis dapat terjadi dari infeksi saluran nafas
atas dan telinga
4. Istirahat untuk mengefektifkan metabolisme tubuh
untuk proses penyembuhan
5. Antibiotik untuk membunuh kuman patogen
3. Resiko gangguan
pendengaran
berhubungan dengan
kerusakan organ
pendengaran oleh
karena infeksi
Gangguan
pendengaran tidak
terganggu dengan
kriteria anak
masih mampu
berespon terhadap
stimulus
pendengaran dan
mampu
berkomunikasi
1. Anjurkan ibu untuk tetap berbicara pada
anaknya
2. Kaji kemampuan pendengaran anak
3. Kaji kemampuan anak berkomunikasi dengan
ibu atau orang lain
4. Kolaborasi : pemberian obat tetes telinga
1. Stimulus secara adekuat berguna untuk memacu
fungsi pendengaran
2. Kemampuan pendengaran anak merupakan data
untuk intervensi lebih lanjut
3. Kemampuan komunikasi dipengaruhi oleh fungsi
pendengaran
4. Obat tetes telinga untuk mengurangi proses radang
pada organ telinga
4. Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi :
kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan
pola makan tidak
Gangguan
pemenuhan
kebutuhan nutrisi
teratasi dengan
kriteria BB anak
1. Berikan penyuluhan mengenai pengaruh nutrisi
adekuat terhadap tumbuh kembang anak
2. Berikan penyuluhan mengenai pola makan
yang teratur dan cara mengetahui apakah anak
kenyang atau belum
1. Nutrisi adekuat sangat berpengaruh untuk
perkembangan otak anak
2. Makan dengan pola teratur membantu metabolisme
tubuh. Anak kenyang bila makanan bersisa.
teratur, asupan tidak
adekuat, kebiasaan
buruk keluarga
meningkat
menjadi 12 kg,
pola makan teratur
dan anak kenyang,
makanan utama
disajikan untuk
anak dan istri,
anak tidak sering
jajan
3. Anjurkan untuk menyajikan makanan utama
untuk anak dan ibu
4. Anjurkan ibu untuk mengurangi kebiasaan
jajan anak
5. Anjurkan ibu untuk menimbang berat badan
anaknya secara teratur di posyandu terdekat
3. Perkembangan otak dan tubuh anak memerlukan
nutrisi yang adekuat sedangkan otak dan tubuh
orang dewasa relatif sudah berhenti
perkembangannya
4. Jajan makanan kecil disamping boros dan tidak
sehat, juga tidak mengandung nutrinet yang
berguna bagi tubuh anak. Chiki dan chitato
menyebabkan batuk pada anak
5. Untuk mengetahui perkembangan berat badan anak
5. Resiko injury
berhubungan dengan
lingkungan rumah tidak
adekuat untuk anak
toddler
Keluarga mampu
memanipulasi
prilaku dan
lingkungan untuk
mendukung
pertumbuhan dan
perkembangan
anak toddler serta
tidak terjadi injury
pada anak
1. Berikan penyuluhan mengenai pengaruh
lingkungan yang sehat untuk perkembangan
anak
2. Diskusikan mengenai efek injury terhadap
perkembangan anak toddler
3. Anjurkan keluarga untuk merapikan kamar dan
membuatkan batas/pegangan pengaman pada
tangga naik
4. Anjurkan ibu untuk selalu mengawasi anaknya
tanpa membatasi secara ketat
1. Informasi yang tepat mengenai pengaruh
lingkungan akan memotivasi keluarga untuk
memanipulasi lingkungan sehingga mendukung
tumbuh kembang anaknya
2. Injury tidak hanya tertabrak atau terjatuh dari
ketinggian tetapi injury kecil seperti terjatuh dari
tempat tidur atau lantai juga akan mempengaruhi
perkembangan otak anak sehingga perlu dihindari
3. Kamar yang terbebas dari benda berbahaya akan
memperkecil resiko injury. Pegangan tangga
diperlukan untuk menghindari terhatuh
4. Pengawasan mengurangi resiko injury
6. Kurang pengetahuan
keluarga tentang
tumbuh kembang anak
toddler berhubungan
dengan kurangnya
informasi mengenai
perawatan anak toddler
Pengetahuan
keluarga
bertambah dengan
kriteria memahami
aspek-aspek
pertumbuhan anak
usia toddler
1. Berikan penyuluhan mengenai tuntutan
perkembangan anak usia toddler seperti :
- Aktivitas berlebih
- Ekplorasi lingkungan
- Otonomi diri
2. Berikan penyuluhan mengenai sikap orangtua
dalam mengasuh anak toddler seperti :
- Mendorong anak untuk berlatih
yang mampu dikerjakannya
- Usahakan anak agar bergaul
dengan teman sebaya
- Banyak bicara dengan kalimat
pendek pada anak
- Sekali-kali ajak rekreasi ke taman,
toko atau kebun binatang
- Bantu anak merapikan mainannya
- Latih toilet training
- Latih untuk makan sendiri
memakai sendok
- Jangan melarang anak tanpa alasan
- Jangan bicara pada anak dengan
nada cadel
1. Informasi tentang tuntutan perkembangan anak
toddler akan membuat keluarga memahami prilaku
anaknya
2. Sikap dan pola asuh yang benar akan
mengoptimalkan tumbuh kembang anak toddler
- Jangan takuti anak
3. Berikan penyuluhan tentang
gangguan/penyimpangan yang dapat timbul
pada tahap ini seperti :
- Kesulitan makan, terutama bila
dipaksa
- Suka ngadat/ngambek, bila anak
ngambek jangan segera dipenuhi keinginannya
tapi diamkan. Jika melakukan hal positif
barulah diberikan reward
- Sibling rivalry
3. Berguna agar keluarga mampu mengatasi tingkah
laku anak toddler secara adekuat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
HARI/
TANGGAL
NO.
DX.KEP.
IMPLEMENTASI EVALUASI
Senin, 29
Maret 1999
Pk. 09.40 –
10.20 WIB
Dx.1. 1. Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang
perlunya membersihkan ingus secara teratur
2. Menganjurkan untuk memberikan anak
banyak minum hangat
3. Menganjurkan untuk minum obat antibiotik
secara tuntas
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan nutrisi
adekuat pada anaknya
S :
- Ibu mengatakan mengerti tentang perlunya membersihkan ingus dan
manfaat nutrisi adekuat serta manfaat memberi banyak minum
- Ibu mengatakan akan memberi antibiotik secara tuntas
O :
- Ibu mampu menjelaskan kembali tentang perlunya membersihkan
ingus, manfaat banyak minum dan makan nutrisi adekuat
A : Masalah teratasi sebagian (dari segi pengetahuan ibu)
P : Lanjutkan rencana intervensi
Dx.2. 1. Memberikan penyuluhan mengenai cara
memberikan obat melalui tetes telinga
2. Menganjurkan kepada ibu untuk
membersihakan telinga kiri anak dengan
lidi kapas lembut
3. Memberikan informasi mengenai
komplikasi infeksi
4. Menganjurkan untuk mengistirahatkan anak
S :
- Ibu mengatakan mengerti terhadap cara memberikan obat tetes
telinga
- Ibu berjanji akan membersihkan telinga kiri anknya
- Ibu mengatakan mengerti terhadap komplikasi infeksi
- Ibu berjanji untuk mengistirahatkan anaknya
O :
- Ibu mampu menjelaskan kembali dengan bahasa sendiri tentang
komplikasi infeksi
- Ibu mampu memperagakan cara memberikan obat tetes telinga
secara benar
A : Masalah teratasi sebagian (dari segi pengetahuan ibu)
P : Lanjutkan rencana intervensi
Dx.3. 1. Menganjurkan ibu untuk tetap berbicara pada
anaknya
2. Mengkaji kemampuan pendengaran dan
komunikasi anak
3. Memberikan contoh pemberian obat tetes
telinga
S :
- Ibu mengatakan akan berbicara dengan anaknya
O :
- Anak bisa berkomunikasi dengan pemeriksa
A : Masalah tidak terjadi
P : -
Senin, 29
Maret 1999
Pk. 12.30 –
13.10 WIB
Dx. 1. 1. Memberikan latihan batuk pada anak
2. Melakukan clapping pada anak
3. Memberikan antibiotik dan ekspektoran pada
anak
S : -
O : Batuk dahak berkurang, ronchi masih ada, ingus bersih
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Dx.4. 1. Memberikan penyuluhan mengenai pengaruh
nutrisi adekuat terhadap tumbang anak
2. Memberikan penyuluhan mengenai pola
makan yang teratur dan cara mengetahui
apakah anak sudah kenyang atau belum
3. Menganjurkan untuk menyajikan makanan
dengan prioritas utama pada anak
4. Menganjurkan untuk mengurangi kebiasaan
S :
- Ibu mengatakan mengerti tentang pengaruh nutrisi terhadap
tumbang anak
- Ibu mengatakan mengerti tentang pola makan teratur dan berjanji
akan menyajikan makanan dengan prioritas utama pada anak dan dirinya
- Ibu berjanji akan mengurangi kebiasaan jajan anaknya
- Ibu berjanji akan ke posyandu secara teratur
O :
jajan anak
5. Menganjurkan untuk menimbang berat badan
secara teratur di puskesmas
- Ibu dapat menjelaskan kembali tentang pengaruh nutrisi dan pola
makan terhadap anaknya
A : Masalah teratasi sebagian (dari segi pengetahuan)
P : Lanjutkan intervensi
Selasa, 30
Maret 1999
Pk. 09.30 –
10.30 WIB
Dx.5. 1. Memberikan penyuluhan mengenai pengaruh
lingkungan yang sehat untuk perkembangan
anak
2. Mendiskusikan mengenai efek injury
terhadap perkembangan anak toddler
3. Menganjurkan keluarga untuk merapikan
kamar
4. Menganjurkan pengawasan pada anak
S :
- Ibu mengatakan akan merapikan kamar
- Ibu berjanji akan mengawasi anak
O :
- Ibu mampu menyebutkan pengaruh lingkungan sehat
A : Injury tidak terjadi dan ibu mengerti terhadap pencegahan injury
P : -
Dx.6. 1. Memberikan penyuluhan mengenai tuntutan
perkembangan anak toddler
2. Memberikan penyuluhan mengenai pola
asuh anak toddler
3. Memberikan penyuluhan mengenai
gangguan penyimpangan prilaku anak
toddler dan cara mengatasinya
S :
- Ibu mengatakan mengerti tentang tuntutan perkembangan anak
toddler, pola asuh dan cara mengatasi gangguan penyimpangan prilaku pada
anak
O :
- Ibu mampu menyebutkan kembali tentang tuntutan perkembangan
anak todler, pola asuh dan cara mengatasi penyimpangan prilaku pada anak
A : Masalah teratasi
P : -
LAMPIRAN 1 :
INTERPRETASI HASIL DDST
Nama Klien : Irfan
Tanggal Lahir : 25 Februari 1997
Umur : 2 Tahun, 1 Bulan
Tanggal Pemeriksaan : 29 Maret 1999
Sektor I. Kemampuan Personal Sosial
- Memakai baju : bisa dilakukan
- Membasuh tangan dan mengeringkannya : bisa dilakukan
- Mudah dipisahkan dari ibu (tidak menangis) : F (gagal, anak rewel)
- Dapat bermain bersama (bermain kucing-kucingan) : bisa dilakukan
Hasil : 1 item delay
Sektor II. Kemampuan motorik halus
- Mencoret dengan spontan : bisa dilakukan
- Membangun menara dari 4 kubus : dilewati (tidak ada bahan)
- Membangun menara dari 8 kubus : dilewati (tidak ada bahan)
- Meniru membuat garis vertikal dalam batas 30 derajat : bisa dilakukan
- Mengeluarkan manik-manik dari botol sendiri : bisa dilakukan
Hasil : 2 item dilewati
Sektor III. Kemampaun bahasa
- Menggabung dua kata yang berlainan : bisa dilakukan (anak mengatakan : “mau
makan”)
- Menyebut satu gambar : bisa dilakukan (anak mampu menyebut gambar anak
sedang ngompol)
- Mengikuti perintah : bisa dilakukan ( ketika diminta menari, meloncat dan
mengambil pensil anak bisa melakukan ketiganya)
- Memakai kata majemuk : tidak mampu dilakukan
- Menyebut nama kecil dan nama keluarga : bisa dilakukan
Hasil : 1 item delay
Sektor IV. Kemampuan motorik kasar
- Melempar bola : bisa dilakukan
- Berdiri 1 kaki 1 detik : bisa dilakukan
- Lompat ditempat : bisa dilakukan
- Naik sepeda roda tiga : dilewati (tidak ada alat)
- Lompatan lebar : tidak mampu dilakukan (lompatan anak tidak lebar)
Hasil : 1 item delay, 1 item dilewati
INTERPRETASI : Normal
- Tidak ada lebih dari dua sektor dengan dua delay
- Tidak ada satu sektor dengan lebih dari dua delay ditambah lebih dari satu sektor
dengan satu delay pada sektor yang sama tak ada yang dilalui melewati garis usia
- Tidak ada satu sektor dengan lebih dari dua delay
- Tidak ada lebih dari satu sektor dengan satu delay dan pada sektor yang sama tidak
ada yang dilalui melewati garis usia
- Penolakan ada 3