web viewlaporan laboratorium biologi dasar. ... pendahuluan ... bab 2. pengamatan sifat fisik sel....
TRANSCRIPT
LAPORAN LABORATORIUM BIOLOGI DASAR
STRUKTUR SEL
SIFAT FISIK SEL
FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI
Disusun Oleh:
Kelompok III
Astri Wulandari 1302101010133Ina Satria 1302101010113Nurhapni Pasaribu 1302101010141Raudhatul Jannah 1302101010137Hadia Firda Hasnita Lubis 1302101010125Evi Zulfira 1302101010131Ahmad Ihsan 1302101010179Ario Ridho G 1302101010012Syafriza Harliyanda 1302101010021
Asisten Laboratorium:
YUSNI MULYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktikum Biologi- Pengamatan Struktur Sel, Pengamatan Sifat Fisik Sel, dan Pengamatan Fotosintesis dan Respirasi.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi penyusunan kalimat maupun dari segi bahasanya dan
materi. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan pengalaman serta
keterbatasan lainnya, maka dengan besar hati penyusun sangat mengharapkan dan
menghargai sepenuhnya segala kritikan dan saran serta masukkan yang dapat
menyempurnakan tugas makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada asisten lab yang telah
membimbing dalam praktikum biologi,serta semua pihak yang telah berperan
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita.
Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Banda Aceh, 23 Oktober 2013
Kelompok III
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
PENDAHULUAN................................................................................................ iii
BAB 1. PENGAMATAN STRUKTUR SEL
1.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................. 1
1.2 Tujuan Penelitian.............................................................................. 2
1.3 Metodologi Percobaan ..................................................................... 2
1.4 Hasil dan Pembahasan........................................................................ 4
1.5 Kesimpulan ....................................................................................... 6
BAB 2. PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL
2.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................. 7
2.2 Tujuan Penelitian............................................................................... 8
2.3 Metodologi Percobaan ...................................................................... 8
2.4 Hasil dan Pembahasan....................................................................... 10
2.5 Kesimpulan ....................................................................................... 14
BAB 3. PENGAMATAN FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI
3.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................. 15
3.2 Tujuan Penelitian .............................................................................. 17
3.3 Metodologi Percobaan....................................................................... 17
3.4 Hasil dan Pembahasan....................................................................... 18
3.5 Kesimpulan ....................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 20
ii
PENDAHULUAN
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, Ilmuwan Inggris,
pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus di bawah
mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding. Hal
tersebut benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang telah mati sehingga di
dalam sel tersebut kosong, tidak berisi.
Semua sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh
membran plasma. Di dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol
yang mengandung organel-organel. Semua sel mengandung kromosom, yang
membawa gen-gen (DNA, asam nukleat deoksiribosa). Semua sel mengandung
ribosom yang merupakan organel kecil yang berfungsi membentuk protein
menurut instruksi dari gen.
Pada makhluk bersel banyak, transportasi antarsel terjadi melalui membrane
plasma. Hal ini menyebabkan terjadinya peristiwa difusi, osmosis, dan
plasmolisis.
iii
BAB I
PENGAMATAN STRUKTUR SEL
1.1 Tinjauan Pustaka
Sel tumbuhan dan sel hewan termasuk ke dalam golongan sel eukariotik
karena sudah terdapat membran inti yang memisahkan materi inti dari sitoplasma.
Perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan terletak pada bentuk serta organelnya.
Sel tumbuhan terlihat lebih kokoh dari pada sel hewan, karena pada sel tumbuhan
terdapat dinding sel yang terdiri dari selulosa. Sedangkan pada sel hewan hanya
terdapat membran sel yang terdiri dari lipoprotein. Perbedaan dan persamaan sel
tumbuhan dan sel hewan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Perbedaan Organel sel hewan dan sel tumbuhan.
Organel Sel Sel Hewan Sel Tumbuhan
Nukleus Ada Ada
Nukleolus Ada Ada
Mitokandria Ada Ada
Kloroplas Tidak Ada
Ribosom Ada Ada
Retikulum Endoplasma Ada Ada
Badan Golgi Ada Ada
Lisosom Ada Tidak
Vakuola Pusat Tidak Ada
Sentriol Ada Tidak
Jaringan sklerenkim pada tumbuhan berfungsi sebagai penyokong organ.
Jaringan ini tersusun dari sel-sel yang bersifat tidak aktif dan seluruh bagian
dindingnya mengalami penebalan. Susunan sel tersbeut rapat sehingga tidak ada
1
ruang antarsel. Dinding selnya mengandung selulosa dan lignin. Jaringan
sklerenkim dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sklereid (sel batu) dan serat
(serabut). Sel batu terbagi dua, yaitu sel batu hidup dan sel batu mati
1.2 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui perbedaan bentuk struktur sel hewan dan sel tumbuhan,
sel batu hidup dan sel batu mati.
Untuk memahami fungsi organel sel.
1.3 METODOLOGI PERCOBAAN
Alat dan Bahan
Alat
1. Mikroskop Biologi.
2. Kaca benda dan kaca penutup.
3. Tusuk gigi.
4. Pinset.
5. Pisau silet.
Bahan
1. Lugol atau YKY.
2. Aquadest.
3. Methylen Blue.
4. Umbi bawang merah (Allium cepa).
5. Tempurung kelapa ( Cocos nucifera ).
6. Biji asam ( Tamarindus indica ).
Cara Kerja
Percobaan : Mengamati Sel Tumbuhan
1. Umbi bawang dipotong kemudian diambil lapisan epidermis dalamnya
dengan menggunakan pinset.
2
2. Kemudian diletakkan pada kaca benda.
3. Tetesi dengan sedikit lugol lalu ditutup dengan kaca penutup.
4. Kemudian diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran objektif
10x dan 40x.
Percobaan : Mengamati Sel Hewan
1. Ambil kaca benda lalu teteskan sedikit Methylen Blue.
2. Koreklah sedikit mukosa pipi dari mulut bagian dalam dengan
menggunakan tusuk gigi.
3. Lalu ujung tusuk gigi yang berisi epitel tersebut diaduk pada Methylen
Blue ( jika Methylen Blue terlalu pekat bisa ditambahkan setetes air ).
4. Tutup dengan kaca penutup dan diamati dibawah mikroskop dengan
pembesaran objektif 10x dan 40x.
Percobaan : Mengamati Sel Batu Hidup
1. Belah biji asam dan bersihkan kulit luarnya sampai terlihat warna
putihnya.
2. Sayatlah bagian putih biji asam tersebut setipis mungkin secara
melintang.
3. Letakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi aquadest.
4. Tutup dengan kaca penutup dan amati dibawah mikroskop dengan
pembesaran objektif 10x dan 40x.
Percobaan : Mengamati Sel Batu Mati
1. Bagian dalam tempurung kelapa dikerok dan disayat.
2. Lalu diletakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi aquadest.
3. Tutup dengan kaca penutup dan amatilah dibawah mikroskop dengan
pembesaran objektif 10x dan 40x
3
1.4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Percobaan Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dilihat perbedaan antara sel hewan
dan sel tumbuhan. Terutama jika dilihat dari bentuknya. Sel tumbuhan berbentuk
segi teratur sedangkan sel hewan tidak beraturan bentuknya. Hal ini disebabkan
karena pada sel tumbuhan memiliki dinding sel sedangkan pada sel hewan tidak.
Seperti pada sel bawang merah (Allium cepa) setelah diamati dengan
mikroskop ternyata dapat dibedakan mana yang dikatakan dinding sel, inti sel ,
sitoplasma, serta ruang antar sel . Pada sel mukosa pipi juga terdapat organel sel
diantaranya, membran sel, sitoplasma serta inti sel.
Adapun organel sel seperti inti sel berfungsi mengendalikan semua
aktifitas sel, membran berfungsi untuk melindungi atau mengatur keluar
masuknya zat serta selektif pada setiap zat yang masuk serta ruang antar sel yang
berfungsi sebagai tempat untuk mengatur zat dari dalam sel. Sitoplasma
mengandung organel sel yang berbentuk seperti agar-agar, dan 70% dari
sitoplasma terdiri dari air. Pada sitoplasma juga terdapat organel sel lainnya
seperti apparatus golgi, reticulum endoplasma, dan lain-lain.
a. Sel Tumbuhan b. Sel Hewan
4
Percobaan Sel Batu Hidup dan Sel Batu Mati
Pada sel batu hidup (Tamarindus indica) terdapat plasmodesmata , lamela,
penebalan dinding, noktah, tetapi tidak memiliki nukleus, sitoplasma, dinding sel
dan membran sel. Pada sel batu mati (Cocos nucifera) terdapat plasmodesmata,
penebalan dinding sel, lamella dalam, lamella luar, dan lamella tengah.Perbedaan
sel batu hidup dengan sel batu mati yaitu pada sel batu hidup terdapat nokhta,
sedangkan sel batu mati tidak memiliki nokhta.
a. Sel Batu Hidup b. Sel Batu Mati
5
1.5 KESIMPULAN
Perdasarkan percobaan ini dapat disimpulkan bahwa sel tumbuhan terdiri
atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel (retikulum
endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi, plastida,
vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel,
sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom,
mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya
tetap, terdiri dari dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida,
dan vakuola sentral yang besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel
hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir plastida, vakuola kecil, terdapat
lisosom dan sentriol.
Pada sel batu hidup terdapat plasmodesmata , lamela, penebalan dinding,
noktah, tetapi tidak memiliki nukleus, sitoplasma, dinding sel dan membran sel.
Pada sel batu mati terdapat plasmodesmata, penebalan dinding sel, lamela dalam,
lamela luar, dan lamela tengah. Perbedaan sel batu hidup dengan sel batu mati
yaitu pada sel batu hidup terdapat noktah, sedangkan sel batu mati tidak memiliki
noktah.
.
6
BAB II
PENGAMATAN SIFAT FISIK SEL
2.1 Tinjauan Pustaka
Difusi Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis.
Merupakan proses pemindahan zat bertekanan atau konsentrasi tinggi ketempat kosentrasi rendah .pada tumbuhah proses ini biasa dilakukan pada pengambilan gas baik melalui stomata maupun akar.
Difusi adalah molekul yang bergerak secara bebas dari area yang konsentrasinya tinggi pada area yang konsentrasinya lebih rendah.
Osmosis Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
Proses perpindahan air dari zat yang berkonsentrasi rendah(Hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi(Hipertonis)melalui membran semi permiabel,sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang(Isotonis).
Osmosis adalah salah satu cairan yang melewati membran dari konsentrasi larutan yang rendah ke konsentrasi larutan yang tinggi.
Tekanan turgor Bila suatu tumbuhan di dalam larutan hipotonis (air suling) maka air akan
masuk ke dalam sel dan di simpan di dalam vakuola,sehingga menimbulkan tekanan terhadap membran plasma dan dinding sel.
Pada sel-sel tanaman air,air masuk ke dalam sel-sel dengan jalan osmosis.dengan meningkatnya jumlah molekul didalam sel,isi sel mulai menekan dinding sel.Tekanan inilah yang disebut dengan tekanan turgor.
7
Plasmolisis Keadaan ketika sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan
hipertonik,protoplasma sel tumbuhan akan menyusut dari dinding sel nya.Proses inilah yang disebut dengan plasmolisis.
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis seringkali menggunakan tanaman elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
2.2 Tujuan Penelitian
Agar dapat memahami dan mengetahui tentang peristiwa difusi, osmosis,plasmolisis,dan tekanan turgor pada tumbuhan.
Agar dapat membedakan antara proses difusi,osmosis,plasmolisis dengan tekanan turgor.
2.3 Metodologi Percobaan
a. Alat dan Bahan
1) .Alat
Mikroskop biologi Kaca benda dan kaca penutup Pisau silet tajam Penggaris Cawan petri Gelas piala
2) Bahan
Wortel (Daucus carota) Daun adam hawa (Rhoeo discolor) Aquadest Larutan garam 10% dan 20% KMnO4
Garam Kentang (Solanum tuberosum) Eosin
8
Cara kerja:
a. Percobaan Difusi
1) Isilah gelas piala dengan air sampai penuh.2) Letakkan sedikit KMnO4.
3) Biarkan selama 10-15 menit,amati dan catat apa yang terjadi.
b. Percobaan :Osmosis
1) Potong lah kentang menjadi dua potong yang sama,ratakan bagian bawahnya.
2) Lubangi bagian atas kentang sehingga menyerupai cangkir.3) Sediakan 2 buah cawan petri.Isilah sebuah cawan petri dengan air dan
cawan petri yang lain dengan larutan eosin.4) Isilah garam kedalam cangkir kentang hingga penuh.5) Masukkan sebuah kentang kedalam cawan petri yang berisi air dan sebuah
lagi kedalam larutan eosin.6) Biarkan selama 15 menit.Amati dan catat apa yang terjadi.
c. Percobaan : Turgor
1) Potong wortel secara melintang dengan ketebalan sekitar 3mm sebanyak 4 buah.
2) Sediakan dua buah cawan petri.Isilah sebuah cawan petri dengan air dan sebuah lagi dengan larutan garam 10%.
3) Masukkan dua potongan wortel dalam larutan garam dan dua buah lagi dalam air.
4) Biarkan selama sekitar 15 menit.Amati dan catat apa yang terjadi.
d. Percobaan : Plasmolisis
1) Sayatlah permukaan bawah daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu setipis mungkin.
2) Letakkan diatas kaca benda yang telah ditetesi air.3) Tutup dengan kaca penutup dan amati dibawah mikroskop dengan
pembesaran objektif 10x dan 40x.4) Gambarlah beberapa sel daun tersebut.5) Beri 1-2 tetes larutan garam 10% dari salah satu sisi kaca penutup dan
hisap dengan kertas saring pada sisi yang berlawanan.pastikan larutan garam dapat masuk menggantikan air sebagai reagennya.
6) Biarkan sekitar 10 menit.7) Amati kembali dibawah mikroskop .
9
2.4 Hasil Pengamatan
a. Percobaan Difusi
Percobaan ini disebut difusi, karena KMnO4 bercampur dengan air.
Peristiwa ini terjadi karena mengalirnya/berpindahnya suatu zat terlarut dari
bagian berkonsentrasi tinggi (KMnO4) ke bagian yang berkonsentrasi rendah
(H2O). Butiran-butiran KMnO4 yang diletakkan di kertas saring (selaput
semipermeabel) jatuh ke dasar permukaan gelas piala, secara perlahan-lahan akan
mengubah warna air. Konsentrasi KMnO4 yang lebih tinggi daripada air yang
berada di gelas piala akan mengubah warna air sesuai dengan warna KMnO4
secara perlahan-lahan. Sehingga terjadilah difusi pada KMnO4 dan air.
10
b. Percobaan Osmosis
Hal ini terjadi karena membran semipermiabel pada kentang telah melewatkan air yang sebelumnya telah bercampur dengan larutan eosin. Air tersebut keluar melalui sisi tempat garam berada. Air yang telah masuk ke dalam akan berputar keluar-masuk secara terus-menerus. Maka dari hal itu dapat disimpulkan bahwa larutan eosin merupakan hipertonis, sedangkan garam adalah hipotonis. Serta liquid yang dilewatkan hanya air saja karena sifat kentang yang semipermiabel, sehingga hanya larutan tertentu yang bisa melewatinya seperti air. Sedangkan eosin tidak dilewatkan oleh kentang.
c. Percobaan Tekanan Turgor
Pada sel-sel tanaman air,air masuk ke dalam sel-sel dengan jalan osmosis.
Ddengan meningkatnya jumlah molekul didalam sel, isi sel mulai menekan
dinding sel. Tekanan inilah yang disebut dengan tekanan turgor.
Pada percobaan ini,wortel dan kentang di rendam di dua larutan yang
berbeda yaitu air dan larutan garam 10% setelah beberapa menit tampaklah
perbedaan fisik dari kedua wortel dan kentang tersebut. Wortel dan kentang yang
11
direndam pada air tampak secara fisik sel-sel nya lebih kokoh dari pada yang
direndam pada larutan garam 10%. Sedangkan wortel dan kentang yang direndam
pada larutan garam,tampak secara fisik sel-sel nya mengerut. Dari kedua hasil
percobaan tersebut dapat di simpulkan bahwa tekanan turgor terjadi pada kentang
dan wortel yang di rendam di air.
d. Plasmolisis
Sel-sel daun adam hawa (Rhoeo discolor) saat ditetesi dengan air masih
terlihat ungu dan utuh. Tetapi setelah ditetesi larutan garam 10% dan dibiarkan
beberapa menit, sel-selnya terlihat pecah dan cairan sitoplasmanya keluar dari sel.
Hal ini membuktikan bahwa peristiwa plasmolisis terjadi karena plasma dari sel
tersebut pecah sehingga cairannya keluar dan sel tersebut mengkerut.
Sebelum plasmolisis setelah plasmolisis
PembahasanSetelah melakukan 4 percobaan yaitu percobaan difusi, osmosis, tekanan
turgor, dan plasmolisis.mahasiswadapat mengetahui tentang proses
12
difusi,osmosis,plasmolisis pada tumbuhan dan juga mahasiswa dapat membedakan antara proses difusi,osmosis,plasmolisis dan tekanan turgor.
a. DifusiPeristiwa perpindahan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi
ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untukmencapai kesamaan konsentrasi.Peristiwa inilah yang disebut dengan difusi.
Dalam percobaan ini dapat dibuktikan secara langsung pada gelas piala yang berisi air yang diatasnya diletakan kertas saring yang ber KMnO4, mengakibatkan KMnO4 bercampur dengan air yang ada didalam gelas piala.sehingga air pun berubah warna menjadi warna ungu (KMnO4).
b. OsmosisSering di definisikan dengan Proses perpindahan air dari zat yang
berkonsentrasi rendah(Hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi(Hipertonis)melalui membran semi permiabel,sehingga didapatkan larutan yang berkonsentrasi seimbang(Isotonis).
Dalam percobaan ini terlihat jelas bahwa kentang yangdilobangi bagian tengahnya lalu diisi dengan garam dan diletakkan pada cawan petri yang telah diisi larutan eosin,kemudian setelah 10-15 menit air larutan eosin berosmosis dengan kentang, garam yang ada pada kentang hanya mengalami sedikit pencairan.
c. Tekanan turgorPada sel-sel tanaman air,air masuk ke dalam sel-sel dengan jalan
osmosis.dengan meningkatnya jumlah molekul didalam sel,isi sel mulai menekan dinding sel.Tekanan inilah yang disebut dengan tekanan turgor.
pada percobaan ini dapat dibuktikan secara langsung pada wortel yang direndam di air.Setelah direndam selama 10-15 menit dalam air,Wortel yang direndam pada air tampak secara fisik sel-selnya membesar, tampak lebih besar dan kokoh pada wortel tersebut.Air merupakan larutan hipotonis yang menyebabkan air dapat masuk ke dalam wortel dan disimpan di dalam vakuola, sehingga terjadi penekanan terhadap membran plasma dan dinding sel wortel. Sehingga sel pada wortel mnggembung/membesar.
d. PlasmolisisPlasmolisis yaitukeadaan ketika sel tumbuhan dimasukkan ke dalam
larutan hipertonik,protoplasma sel tumbuhan akan menyusut dari dinding sel nya.Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis seringkali menggunakan tanaman elodea atau sel epidermis bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.2.5 Kesimpulan
13
Peristiwa difusi yaitu perpindahan zat dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah yang disebabkan oleh energi kinetik zat itu sendiri.
Osmosis adalah difusi air dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi rendah melewati membran permeabel diferensial.
Tekanan turgor ialah tekanan yang timbul pada membran dan dinding sel karena tumbuhan di letakkan pada larutan yang hipotonik akibatnya air masuk ke dalam sel dan disimpan didalm vakuola.
Plasmolisis adalah proses keluarnya air dari vakuola sehingga plasma mengerut dan terlepas dari dindig sel karena tumbuhan tersebut diletakkan pada larutan hipertonik.
BAB III
14
PENGAMATAN FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI
3.1 Tinjauan Pustaka
RESPIRASI
Didalam setiap sel makhluk higup terjadi proses metabolism.Salah satunya
adalah Katabolisme. Katabolisme juga disebut dengan Desimilasi, karena dalam
proses ini energy yang tersimpan ditimbulkan kebali atau dibongkar untuk
menyelenggarakan proses proses kehidupan.Proses katabolisme yang akan
dibahas adalah katabolisme karborhidrat di dalam sel hidup, yaitu respirasi sel.
Respirasi sel yang menyangkut enzimatis di dalam sel, dimana molekul
karbohidrat,asam lemak dan asam amino diuraikan menjadi karbon dioksida dan
air dengan konversi energibiologis yang sangat beermanfaat.
Didalam prose respirasi sel,yang menjadi bahan bakar adalah gula
hekkosa.Pembongkaran tersebut memerlukan oksigen bebas,sehingga reaksi
keseluruhan dapat di tulis
C6 H12 O6 + 6O2 6 O2 + 6 H2O + 675 kkal
Tahapan Respirasia. Proses glikolisis
Tahapan 1 – 4,tahap penggunaan energy yaitu 2 ATP Tahap 5 – 9,tahap penghasilan energy yaitu 4 ATP Hasil glukolisis 2 Molekul asam piruvat, 2 ATP, 2 NADH
b. Siklus Kreb
15
Sebelum memasuki siklus kreb asam piruvat terlebih dahulu
mengalami dekarboksilasi oksidatif di dalam mitokondria.Pada peristiwa
tersebut terjadi perubahan asam piruvat menjadi molekul asetik KO-A dengan
menghasilkal 2 molekul HADH 2 Molekul CO2
Dalam siklus kreb dihasilkan 2 ATP 2 ADH NADH 4 CO2
c. Transpor ElektronPeristiwa pemindahan elektron dan ion hidrogen elektron dibawa
NADH dan FADH2 dari satu subtract ke subrat lain secara berantaidisertai
dengan pembentukan ATP melalui proses fosfolirasi oksidatif.Oksigen
berperan sebagai penerima elekton terakhir yang berasal dari 2 ion
hydrogen,sehingga membentuk molekul air.Setiap NADH menghasilkan 3
ATP setiap FADH menghasilkan 2 ATP.jumlah ATP yang dihasilkan pada
respirasi aerob adalah 38 ATP
FOTOSINTESIS
Suatu ciri hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau kemampuan
menggunakan karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organic serta
diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Oleh karena proses pengubahan itu
memerlukan enegi cahaya,maka asimilasi zat karbon disebut Fotosintesis.
Fotosintesis ialah proses pengubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil
menjadi zat organik (karborhidrat) dengan pertolongan cahaya. Peristiwa ini
disebut juga anabolisme karborhidrat. Molekul yang membantu penangkapan
energi sinar matahari adalah klorofil. Di dalam seluruh granum terdapat larutan
protein yang disebut stroma.
Tahap-tahap Fotosintesis
16
1) Reaksi terang
Tempat : Grana kloroplast
Membran tilakoid
a) Sensibilitas Klorofil -> aktivasi klorofilb) Fotolisis airc) Fotoposfolisi
2) Reaksi Gelap
Tempat : Stroma Kloroplas
a) Fiksasi CO2b) Fase Reduksic) Fase Regenerasi
3.2 Tujuan Penelitian
Untuk dapat membuktikan bahwa fotosintesis menghisalkan oksigen dan respirasi membutuhkan oksigen.
3.3 Metodologi Percobaan
Percobaan .1. Fotosintesis
1. Diambil gelas ukur 100 ml dan diisi dengan air hingga penuh.
2. Diambil sebatang Hidrilia sp dan ikat pada batang kaca pengaduk sehingga bagian pangkal menghadap keatas.Dimasukan Hidrilia sp yang telah diikat tadi kedalam gelas ukur.
3. Didekat kesumber cahaya matahari dan tunggu hingga gelembung yang keluar dari pangkal tumbuhan hingga teratur.Bila gelembung tidak keluar dengan lancer,dapat dibuat sayatan di bagian pangkal tumbuhan dengan kemiringan tertentu.
17
Pecobaan .2. Respirasi
1. Isikan toge kedalam gelas ukur hingga setengahnya tetapi jangan terlalu padat lalu sumbat dengan kapas.
2. Gelas ukur dibalut dengan kertas karbon persis sampai batas penyumbatan kapas.
3. Larutan KOH diisikan kedalam gelas piala kira kira dua pertiganya dan letakan pada dasar statif.
4. Ikatlah gelas ukur pada gagang statif dengan karet sedangkan ujung gelas mengarah kebawah.
5. Turunkan perlahan gelas ukur tersebut hingga mulut gelas ukur masuk kedalam KOH yang berada dalam gelas piala.
6. Ukur batas permukaan KOH yang berada didalam gelas piala.Biarkan selama sekitar 20 menit lalu ukur lagi batas permukaan KOH tersebut
3.3Hasil dan Pembahasan A) FOTOSINTESIS
Setelah dibiarkan 10 – 15 menit gelembung akan keluar dari pangkal
Hidrilia sp. Hal ini membuktikan bahwa proses Fotosintesis menghasilkan
oksigen yang (berbentuk gelembung)
Menit Ke - Jumlah Gelembung
1 492 503 1084 1125 115
Tabel Perkembangan Gelembung dalam Fotosintesis
18
1 2 3 4 50
20
40
60
80
100
120
140
= Garis Perkembangan
Rata-rata 86 gelembung/menit
B) Respirasi Setelah dibiarkan selama 20 Menit batas permukaan KOH mengalami
kenaikan dan volumenya bertambah.Pada gelas ukur terdapat uap air dari
hasil respirasi yang menyebabkan permukaan KOH mengalami kenaikan
karena proses Respirasi menghasilkan CO2 dan uap air. O2 diperoleh dari
KOH.
3.5 Kesimpulan
Dari hasil percobaan berikut dapat disimpulkan bahwa pada peristiwa
fotosintesis menghasilkan O2 dan membutuhkan CO2. Sedangkan pada
peristiwa respirasi membutuhkan O2 dan menghasilkan CO2 dan uap air.
19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Alberts B.1994.Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua.Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Siregar,Ameilia Z.2008.Biologi Pertanian, Jilid 1.Jakarta: Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
BAB II
Campbell,N.A,J.B.Reece,&L.G.Mitchell.2005.Biologi.edisi ke-5.Jakarta: Erlangga.Kimball,J.W.1999.Biologi.jilid 1.Jakarta: Erlangga.Latif,Nuraini,dkk.2009.Biologi Hewan.Banda Aceh: Fkh.Suwarno.2009.Panduan Pembelajaran Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI.Jakarta: Pusat
BAB III
Priadi,Arif.2010.Biologi SMA Kelas XI.Jakarta: Yudhistira.Pujiyanto,Sri.2008.Menjelajah Dunia Biologi 3.Solo: Platinum.
20