pembahasan praktikum lemin1(pengamatan struktur dan sifat fisik berbagai jenis rempah)

19
HASIL PENGAMATAN No . Nama Bahan Warna Struktur Aroma Klasifi kasi 1 Kunyit Luar : Coklat muda Dalam : Jingga - Permukaan kasar - Warna semakin muda kearah permukaan - Bagian dalam berserat Aroma kunyit, menyenga t Umbi 2 Pala Luar : Coklat tua Dalam : Coklat muda - Bentuknya bulat - Permukaan dalamnya sedikit kasar Aroma pala, menyenga t Biji 3 Sereh Luar : Hijau muda Dalam : Putih kehijauan Aroma sereh, kurang menyenga t Batang 4 Daun salam Atas : Hijau kecoklatan Bawah : Hijau kecoklatan muda -Permukaanya kering - Memiliki ruas daun - Tulang daun keras Aroma daun salam, menyenga t Daun 5 Daun Atas : - Daunnya kaku Aroma Daun

Upload: murni-fitri-fatimah

Post on 24-Jun-2015

1.657 views

Category:

Documents


45 download

TRANSCRIPT

HASIL PENGAMATAN

No. Nama

Bahan

Warna Struktur Aroma Klasifikasi

1 Kunyit Luar : Coklat

muda

Dalam : Jingga

- Permukaan kasar

- Warna semakin muda

kearah permukaan

- Bagian dalam berserat

Aroma

kunyit,

menyengat

Umbi

2 Pala Luar : Coklat

tua

Dalam : Coklat

muda

- Bentuknya bulat

- Permukaan dalamnya

sedikit kasar

Aroma

pala,

menyengat

Biji

3 Sereh Luar : Hijau

muda

Dalam : Putih

kehijauan

Aroma

sereh,

kurang

menyengat

Batang

4 Daun

salam

Atas : Hijau

kecoklatan

Bawah : Hijau

kecoklatan

muda

-Permukaanya kering

- Memiliki ruas daun

- Tulang daun keras

Aroma

daun salam,

menyengat

Daun

5 Daun

jeruk

Atas : Hijau tua

Bawah : Hijau

muda

- Daunnya kaku

- Tulang daun keras

- Terdapat ruas-ruas tipis

di permukaan

Aroma

daun jeruk,

menyengat

Daun

6 Bunga

lawang

Atas&bawah :

Coklat tua

Aroma

bunga

lawang,

tidak

menyengat

Bunga

7 Cengkeh Luar : Coklat

tua

- Permukaannya keras

luar dalam

Aroma

cengkeh,

Bunga

Dalam : Coklat

kemerahan

-Kaku dan kecil menyengat

8 Lengkuas Luar : coklat

muda

Dalam : coklat

muda

- Permukaan luar

berbuku-buku

- Permukaan dalam

melintang,berserabut

Aroma

lengkuas,

tidak

menyengat

Umbi

9 Kemiri Luar : kuning

Dalam : kuning

- Biji yang padat

- Berminyak

Aroma

kemiri,

tidak

menyengat

Biji

10 Lada

putih

Luar : putih

gading

Dalam : putih

- Bentuknya kecil

- Keras

Aroma lada

putih,

menyengat

Biji

11 Ketumbar Luar : coklat

Dalam : putih

- Kecil

- Rapuh

Aroma

ketumbar,

menyengat

Biji

12 Jahe Luar : coklat

muda

Dalam : kuning

pucat

- Bagian dalam

berserabut

- Mudah dipotong

Aroma

jahe,

menyengat

Akar

13 Jinten Luar&dalam :

coklat

Aroma

jinten

Biji

14 Bunga

pala

Atas&bawah :

coklat muda

- Mudah rapuh

- Permukaanya berserat

Aroma

khas pala

Bunga

15 Kapulaga Luar : coklat

muda

Dalam : coklat

tua

Aroma

kapulaga

Biji

16 Kemangi Batang : hijau

muda

Daun : hijau tua

Aroma

kemangi

Daun

I. Perbandingan Bentuk Rempah Dari Praktikum dan Literatur

No. Bahan Bentuk Dokumentasi Pribadi Literatur

1 Kunyit

2 Pala

3 Sereh

4 Daun

salam

5 Daun

jeruk

6 Bunga

lawang

7 Cengkeh

8 Lengkuas

9 Kemiri

10 Lada

putih

11 Ketumbar

12 Jahe

13 Jinten

14 Bunga

pala

15 Kapulaga

16 Kemangi

II. Tentang Rempah-rempah

1. Kunyit

Kunyit dikenal dengan nama kunir. Kunyit dapat dimanfaatkan sebagai

bumbu masak, pewarna, dan obat tradisional. Disamping itu kunyit juga dapat

digunakan sebagai bahan kosmetika tradisional. Induk rimpang berbentuk

buat,silindris, membentuk rimpang-rimpang cabang yang banyak jumlahnya di

kiri dan kanan. Rimpang-rimpang ini bercabang-cabang lagi sehingga

keseluruhannya membentuk suatu rumpun. Bekas-bekas akar tampak jelas pada

rimpang-rimpang kunyit. (Herudiyanto,2008)

2. Pala

Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang

berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Bagian tanaman pala yang dimanfaatkan

adalah buahnya dan selubung kulit biji yang disebut fuli. Namun demikian kulit

buah pala dapat dijadikan sebagai manisan, jam dsb. Pengolahan pala hanya

terdiri dari pemisahan kulit dan daging buah, pemisahan selubung biji atau fuli,

pengeringan, pemecahan kulit/tempurung biji dan sortasi (Herudiyanto,2008).

Biji pala dikenal sebagai Myristicae Semen yang mengandung biji

Myristica Fragrans dengan lapisan kapur, setelah fulinya disingkirkan. Bijinya

mengandung minyak terbang, dan memiliki wangi dan rasa aromatis yang agak

pahit. Sebanyak 8 - 17% minyak terbang yang ditawarkan merupakan bahan yang

terpenting pada fuli (Anonimb,2010).

Tabel 1. Analisa proksimat dari biji dan fuli

Bagia

n

buah

Air

%

Protei

n Nx

6,25%

Minya

k atsiri

%

Lemak

%

Ekstrak

alkohol

%

Pati

%

Serat

kasar

%

Abu

%

Biji

Mini

m

5,79 6,56 2,56 28,73 10,42 31,8

2

2,38 2,13

Maksi 10,8 7,00 6,94 36,94 17,38 49,8 3,72 3,26

3 0

Fuli

Mini

m

9,78 6,25 6,27 21,63 22,07 49,8

9

2,94 1,81

Maksi 12,0

4

7,00 8,65 23,72 24,76 64,8

5

3,85 2,54

(Sumber : Drazat, 2006)

3. Serai

Sereh merupakan salah satu rimput-rumputan yang sudah sejak lama

dibudidayakan di Indonesia. Sereh banyak gunanya, selain sebagai bumbu dapur

juga dapat dibuat minyak (minyak sereh) dan juga sebagai obat gosok atau

pewangi pada sabun mandi. Untuk menghasilkan minyak sereh murni digunakan

cara ekstraksi. Destilasi untuk memisahkan campuran minyak sereh dengan

alkohol (Herudiyanto,2008).

Nama ilmiah : Cymbopagon nardus

Serai memiliki ciri fisik mirip alang-alang, tetapi rumpun serai lebih besar

dan bergerombol. Daunnya berbentuk lurus, pipih, panjang sekitar 1 m. Lebar

sekitar 15 mm. Tulang daun tajam dan permukaan daunnya yang kasar dapat

melukai tangan. Serai mengandung minyak atsiri, seperti geraniol, citronnelal,

eugenol-metil eter, sitral, dipenten, kadinen, kadinol dan limonen (Muhlisah,

2007).

4. Daun salam

Daun berbentuk jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x 2,5-7

cm, gundul, dengan 6-11 urat daun sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal

nampak jelas dekat tepi helaian, berbintik kelenjar minyak yang sangat halus.

Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah

negeri di Asia Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun

nasi. Penggunaan daun salam sebagai obat diatas disebabkan oleh kandungannya

yakni pada daun salam kering terdapat sekitar 0,17% minyak esensial, dengan

komponen penting eugenol dan metil kavikol (methyl chavicol) di dalamnya.

Ekstrak etanol dari daun menunjukkan efek antijamur dan antibakteri, sedangkan

ekstrak metanolnya merupakan anticacing, khususnya pada nematoda kayu pinus

Bursaphelenchus xylophilus. Kandungan kimia yang dikandung tumbuhan ini

adalah minyak atsiri, tannin, dan flavonoida. Bagian pohon yang bisa

dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah. Ekstrak daun

salam 3x250 mg/hari menunjukkan kecenderungan dapat menurunkan kadar gula

darah puasa dan 2 jam setelah makan terutama pada kadar gula darah di bawah

200 mg/dL walaupun secara statistik perbedaannya tidak signifikan (Anonima,

2010).

5. Daun jeruk

Daun berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat

pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis

malam. Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat. Daunnya dapat dikeringkan

untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun.

Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi oleh minyak atsiri (-)-(S)-

citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol dan limonena. (Anonima,

2010).

6. Bunga lawang

Bunga lawang atau Kembang Lawang atau pekak adalah rempah yang

memiliki rasa yang mirip dengan Adas manis. Rempah ini banyak digunakan di

dalam masakan negara-negara Asia.

Bunga lawang dijadikan rempah untuk menjadi penyedap rasa untuk

makanan, sama seperti kulit kayu manis dan bunga cengkeh. Bunga lawang juga

banyak dipakai dalam masakan India yang kaya rempah misalnya untuk kari. Di

Indonesia, bumbu ini digunakan di beberapa daerah yang memiliki ciri khas

masakan berbumbu tajam. Misalnya saja gulai Aceh, Rendang Padang, masakan

Jawa, dan Bali (Anonimd,2010).

7. Cengkeh

Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa

Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon

Myrtaceae. Cengkeh dapat digunakan sebagai bumbu, baik dalam bentuknya yang

utuh atau sebagai bubuk. Minyak esensial dari cengkeh mempunyai fungsi

anestetik dan antimikrobial. Minyak cengkeh sering digunakan untuk

menghilangkan bau nafas dan untuk menghilangkan sakit gigi. Zat yang

terkandung dalam cengkeh yang bernama eugenol, digunakan dokter gigi untuk

menenangkan saraf gigi. Minyak cengkeh juga digunakan dalam campuran

tradisional chōjiyu (1% minyak cengkeh dalam minyak mineral; "chōji" berarti

cengkeh; "yu" berarti minyak) dan digunakan oleh orang Jepang untuk merawat

permukaan pedang mereka (Anonima,2010).

8. Lengkuas

Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) adalah rempah-rempah populer

dalam tradisi boga dan pengobatan tradisional Indonesia maupun daerah Asia

Tenggara lainnya. Bagian yang dimanfaatkan adalah rimpangnya yang beraroma

khas. Pemanfaatan lengkuas biasa1nya dengan mememarkan rimpang kemudian

dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan. Di Amerika, lengkuas

dipakai dalam praktek perdukunan dan ilmu hitam (voodoo) dan dinamakan

Chewing John, Little John to Chew, and Court Case Root (Anonima,2010).

9. Kemiri

Kemiri (Aleurites moluccana), adalah tumbuhan yang bijinya

dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah-rempah. Kemiri sering

digunakan dalam masakan Indonesia dan masakan Malaysia. Biji kemiri

mengandung bahan beracun dengan kekuatan ringan. Karena itu sangat tidak

dianjurkan mengonsumsi biji kemiri secara mentah. Penggunaan kemiri harus

diawali dengan menyangrai (memanaskan tanpa minyak atau air) hingga biji

hangat. Pemanasan akan menguraikan toksin (Anonima,2010).

10. Lada putih

Lada putih karakteristiknya bulat, bentuknya kecil-kecil, warnanya putih

dan beraroma lada. Kandungan kimia lo,,saponin, flavonoida, minyak atsiri,

kavisin, resin, zat putih telur, amilum, piperine, piperiline, piperoleine,

poperanine, piperonal, dihdrokarveol, kanyo-fillene oksida, kariptone, tran

piocarrol, dan minyak lada.

11. Ketumbar

Ketumbar (Coriandrum sativum) adalah tumbuhan rempah-rempah yang

populer. Kandungan kimia ketumbar berupa sabinene, myrcene, a-terpinene,

ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen, asam

petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, p-simena, kamfena, dan

felandren. Khasiatnya tak sebatas pelancar pencernaan saja. Penggunaan

ketumbar bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti ditumbuk halus dan

direbus, baik untuk pengobatan luar, maupun dalam (Anonima,2010).

12. Jahe

Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer

sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang

menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa

keton bernama zingeron. Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama

ilmiah jahe diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari

bahasa Sansekerta, singaberi.

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna

rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :

1. Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak :

Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung

dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat

berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe

olahan.

2. Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit :

Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini

selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih

besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping

seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk

diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.

3. Jahe merah : Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe

putih kecil. sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua,

dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil,

sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.

13. Jinten

Jintan (Trachyspermum roxburghianum syn. Carum roxburghianum)

merupakan tumbuhan menjalar yang bijinya dapat digunakan untuk rempah-

rempah dan obat-obatan. Biji tanaman ini sering digunakan sebagai bumbu dapur

untuk masakan India. Tanaman ini banyak dibudidayakan di India dan Asia

Tenggara (Anonime,2010).

14. Bunga Pala

Bunga pala berwarna coklat bagian atas dan bawahnya. Teksturnya mudah

rapuh dan berserat kasar. Aroma khas pala.

15. Kapulaga

Bijinya diekstrak minyak atsiri yang dimanfaatkan dalam industri parfum

dan bahan pewangi. Bijinya juga digunakan sebagai bahan obat tradisional untuk

menyembuhkan sakit perut, batuk, dan sebagai penguat tubuh setelah melahirkan.

Biji kapulaga yang dikeringkan mengandung 2-4% minyak esensial, yang

terutama terdiri dari 1,8-cineol (hingga 70%), β-pinen (16%), α-pinen (4%), α-

terpineol (5%) dan humulen (3%). Rimpang dan akar segar mengandung minyak

esensial sekitar 0,1%, yang berisi 1,8-cineol (Anonimf,2010).

16. Kemangi

Daun kemangi banyak mengandung minyak atsiri, terutama senyawa

lnalool, eugenol, metil khavikol dlam jumlah besar (hampir 40 persen). Ada pula

kardinen, 3-karen, a-humulen, sitral dan trans-karofillen.

Minyak atsiri inilah yang memberikan aroma khas sekaligus begitu banyaknya

khasiat pada daun dan buah kemangi. Selain itu kemangi, juga mengandung

senyawa flavanoid yang bermanfaat sebbagi antiradikal bebas.

KESIMPULAN

1. Rempah-rempah yang diamati dalam praktikum ada 3 macam rempah

yang termasuk kedalam klasifikasi daun, yaitu daun sereh, daun jeruk dan

daun salam.

2. Rempah-rempah yang diamati dalam praktikum ada 4 macam rempah

yang termasuk kedalam klasifikasi umbi, yaitu lengkuas, kapulaga dan

kunyit.

3. Rempah-rempah yang diamati dalam praktikum ada 2 macam rempah

yang termasuk kedalam klasifikasi biji, yaitu merica/lada dan ketumbar.

4. Rempah-rempah yang diamati dalam praktikum ada 4 macam rempah

yang termasuk kedalam klasifikasi bunga, yaitu bunga pala, bunga lawang,

cengkeh dan jinten.

5. Rempah-rempah yang diamati dalam praktikum ada 2 macam rempah

yang termasuk kedalam klasifikasi buah, yaitu pala dan kemiri

6. Rempah-rempah yang diamati dalam praktikum ada 1 macam rempah

yang termasuk kedalam klasifikasi batang, yaitu batang sereh.

DAFTAR PUSTAKA

Anonima.2010. Diakses pada September 2010, http://id.wikipedia.org

Anonimb.2010. Diakses pada September 2010,

http://www.asiamaya.com/jamu/isi/pala_myristicafragrans.htm

Anonimc,2010. Diakses pada September 2010.

http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=2&doc=2d1

Anonimd,2010. Diakses pada September 2010,

http://id.wikipedia.org/wiki/Bunga_Lawang

Anonime,2010. Diakses pada September 2010, http://id.wikipedia.org/wiki/Jintan

Anonimf,2010. Diakes pada September 2010,

http://id.wikipedia.org/wiki/Kapulaga

Drazat ,M.S.,Ir.,. 2006. Meraup Laba dari Pala. Agromedia. Jakarta.

Herudiyanto, Marleen S.,.2008. Teknologi Pengolahan Rempah-rempah (Panduan

singkat dan Populer Pengolahan Rempah-rempah. Widya Padjadjaran.

Bandung

Muhlisah, Ir. Fauziah. 2007. Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Penebar Swadaya.

Depok.