7 pahlawan revolusi

15
Biografi 7 pahlawan revolus i lengkap dengan fotonya  Nama: Letnan Jenderal Anumerta S. Parman Lahir: Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918 Agama: Islam Pendidikan Umum Terakhir: Sekolah Tinggi Kedokteran (tidak tamat) Pendidikan Lai n: Kenpei Kas ya Butai Pendidikan Tentara: Military P olice School, Ameri ka Serikat. Pengalaman Pekerjaan: Jawatan Kenpeitai Karier Militer: - Tahun 1964, Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) - Tahun 1959, Atase Militer RI di London - Staf di Kementerian Pertahanan - Maret tahun 1950, Kepala Staf G - Desember tahun 1949 Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya. - Tahun 1945, Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara (PT) di Yogyakarta - Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965 Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibat a, Jakarta

Upload: alya-hazfiarini

Post on 06-Jul-2015

21.265 views

Category:

Documents


34 download

TRANSCRIPT

Page 1: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 1/15

 

Biografi 7 pahlawan revolusi lengkap dengan fotonya

 Nama: Letnan Jenderal Anumerta S. ParmanLahir: Wonosobo, Jawa Tengah, 4 Agustus 1918

Agama: Islam

Pendidikan Umum Terakhir: Sekolah Tinggi Kedokteran (tidak tamat)Pendidikan Lain: Kenpei Kasya Butai

Pendidikan Tentara: Military Police School, Amerika Serikat.

Pengalaman Pekerjaan: Jawatan Kenpeitai

Karier Militer:- Tahun 1964, Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad)

- Tahun 1959, Atase Militer RI di London

- Staf di Kementerian Pertahanan- Maret tahun 1950, Kepala Staf G

- Desember tahun 1949 Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya.

- Tahun 1945, Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara (PT) di Yogyakarta- Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

Tanda Penghormatan: Pahlawan Revolusi

Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965Dimakamkan: Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta

Page 2: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 2/15

 

 Nama : Kapten Peiere Andreas Tendean

Lahir : Jakarta, 21 Februari 1939Agama : protestan

Pendidikan Umum :

- SD di Magelang- SMP B

- SMA B

 pendidikan Militer : ATEKAD

Karier Militer :- ikut dalam operasi Sapta Marga di Sumatera Utara. Beliau dilantik sebagai Letda Czi tahun

1962

- Danton Yon Zipur 2/Dam II Bukit Barisan- Pendidikan Intelijen tahun 1963

- pernah menyusup ke Malaysia masa Dwikora sewaktu bertugas di DIPIAD

- 965 diangkat sebagai Ajudan Menko Hankam/Kasab Jenderal TNI A.H. Nasution ketika pangkatnya masih Letda, kemudian naik menjadi Lettu.

Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi

Meninggal: Jakarta, 1 Oktober 1965

Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta

Page 3: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 3/15

 

 Nama : Letnan Jenderal Anumerta SupraptoLahir : Purwokerto, 20 Juni 1920

Agama : Islam.

Pendidikan Umum :- MULO (setingkat SLTP)

- AMS (setingkat SMU) Bagian B di Yogyakarta, tamat tahun 1941

- Kursus Pusat Latihan Pemuda- Latihan Keibodan, Seinendan, dan Syuisyintai

Pendidikan Tentara : Koninklijke Militaire Akademie di Bandung, tapi tidak sampai tamat.

Pengalaman Pekerjaan : Kantor Pendidikan Masyarakat

Karier Militer :

- Deputy II Menteri/ Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), Jakarta- Deputy Kepala Staf Angkatan Darat untuk Wilayah Sumatera, Medan

- Staf Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta

- Staf Angkatan Darat, Jakarta- Kepala Staf Tentara & Teritorium (T&T) IV/Diponegoro, Semarang

- Ajudan Panglima Besar Jenderal Sudirman

- Anggota Tentara Keamanan Rakyat di PurwokertoTanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi

Meningga l: Jakarta, 1 Oktober 1965

Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta

Page 4: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 4/15

 

 Nama : Jenderal TNI Anumerta Achmad Yani

Lahir : Jenar, Purworejo, 19 Juni 1922Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965

Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata

Agama : IslamAyah : Sarjo bin Suharyo

Ibu : Murtini

Pendidikan Formal:

- HIS (setingkat S D) Bogor, tamat tahun 1935- MULO (setingkat S M P) kelas B Afd. Bogor, tamat tahun 1938

- AMS (setingkat S M U) bagian B Afd. Jakarta, berhenti tahun 1940

Pendidikan Militer:- Pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang

- Pendidikan Heiho di Magelang

- Tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor 

- Command and General Staf College di Fort Leaven Worth, Kansas, USA, tahun 1955- Spesial Warfare Course di Inggris, tahun 1956

Jabatan terakhir : Menteri Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) sejak tahun 1962

Bintang Kehormatan:- Bintang RI Kelas II- Bintang Sakti

- Bintang Gerilya

- Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II- Satyalancana Kesetyaan VII, XVI

- Satyalancana G:O.M. I dan VI

- Satyalancana Sapta Marga (PRRI)

Page 5: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 5/15

 

- Satyalancana Irian Barat (Trikora)

- Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958) dan lain-lain

Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi

 Nama : Letnan Jenderal Anumerta M.T. Haryono

Lahir : Srabaya, 20 Januari 1924

Agama : Islam

Pendidikan Umum:- ELS (setingkat Sekolah Dasar)

- HBS (setingkat Sekolah Menengah Umum)

- Ika Dai Gakko (Sekolah Kedokteran masa pendudukan Jepang)

Karier Militer:

- Deputy III Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad)

- Direktur Intendans Angkatan Darat

- Atase Militer RI di Negara Belanda (tahun 1950)- Sekretaris Delegasi Militer Indonesia pada Konferensi Meja Bundar (KMB)

- Sekretaris Delegasi RI dalam perundingan dengan Inggris dan Belanda

- Wakil Tetap pada Kementerian Pertahanan Urusan Gencatan Senjata- Sekretaris Dewan Pertahanan Negara

- Bekerja di Kantor Penghubung

- Masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

Tanda Penghormatan : Pahlawan RevolusiMeninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965

Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta

Page 6: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 6/15

 

 Nama : Mayor Jenderal Anumerta Donald Isac Panjaitan

Lahir : Balige, Tapanuli, 9 Juni 1925Meninggal : Jakarta, 1 Oktober 1965

Dimakamkan : Taman Makam Pahlawan Kalibata

Agama : KristenPendidikan Formal:

- Sekolah Dasar 

- Sekolah Menengah Pertama

- Sekolah Menengah Atas

Pendidkan Militer : Latihan GyugunPendidikan Lain:

- Kursus Militer Atase (Milat), tahun 1956- Associated Command and General Staff College, di Amerika Serikat

Karier Militer:

- Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), tahun 1962

- Atase Militer RI di Bonn, Jerman Barat- Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) II/Sriwijaya di Palembang

- Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan

- Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).

- Kepala Staf Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatera- Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi, tahun 1948

- Komandan Batalyon Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

- Anggota Gyugun Pekanbaru, Riau

Prestasi :

- Salah seorang pembentuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR)

Page 7: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 7/15

 

- Membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk PKI

Tanda Kehormatan : Pahlawan Revolusi

 Nama : Mayjen TNI Anumerta Sutoyo SiswomiharjoLahir : Kebumen, 23 Agustus 1922

Gugur : Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965

Agama : Islam

Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi

Pendidikan:

- HIS di Semarang

- AMS tahun 1942 di Semarang- Balai Pendidikan Pegawai Negeri di Jakarta.

Karir:

- Pegawai Menengah/III di Kabupaten Purworejo

- Kepala Organisasi Resimen II PT (Polisi Tentara) Purworejo dengan pangkat Kapten (1946)- Kepala Staf CPMD Yogyakarta (1948-1949)

- Komandan Batalyon I CPM (1950)- Danyon V CPM (1951)

- Kepala Staf MBPM (1954)- Pamen diperbantukan SUAD I dengan pangkat Letkol (1955-1956)

- Asisten ATMIL di London (1956)

- Pendidikan Kursus “C” Seskoad (1960)- 1961 naik pangkat menjadi Kolonel dan menjabat sebagai IRKEHAD dan tahun 1964 naik 

 pangkat menjadi Brigjen

Page 8: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 8/15

 

Letnan Jenderal TNI Anumerta Siswondo Parman (lahir di Wonosobo, Jawa Tengah, 4

Agustus 1918 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober  1965 pada umur 47 tahun) atau

lebih dikenal dengan nama S. Parman adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia dan tokohmiliter Indonesia. Ia meninggal dibunuh pada persitiwa G30S PKI dan mendapatkan gelar 

Letnan Jenderal Anumerta. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

Pria kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah ini merupakan perwira intelijen, sehingga banyak tahu

tentang kegiatan rahasia PKI karena itulah dirinya termasuk salah satu di antara para perwirayang menolak rencana PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani.

Penolakan yang membuatnya dimusuhi dan menjadi korban pembunuhan PKI.

Pendidikan umum yang pernah diikutinya adalah sekolah tingkat dasar, sekolah menengah, dan

Sekolah Tinggi Kedokteran. Namun sebelum menyelesaikan dokternya, tentara Jepang telahmenduduki Republik sehingga gelar dokter  pun tidak sampai berhasil diraihnya.

Setelah tidak bisa meneruskan sekolah kedokteran, ia sempat bekerja pada Jawatan Kempeitai.

Di sana ia dicurigai Jepang sehingga ditangkap, namun tidak lama kemudian dibebaskankembali. Sesudah itu, ia malah dikirim ke Jepang untuk mengikuti pendidikan pada Kenpei

 Kasya Butai. Sekembalinya ke tanah air ia kembali lagi bekerja pada Jawatan Kempeitai.

Awal kariernya di militer dimulai dengan mengikuti Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yaitu

Tentara RI yang dibentuk setelah proklamasi kemerdekaan. Pada akhir bulan Desember  1945, iadiangkat menjadi Kepala Staf Markas Besar Polisi Tentara (PT) di Yogyakarta.

Selama Agresi Militer II Belanda, ia turut berjuang dengan melakukan perang gerilya. Pada

 bulan Desember 1949, ia ditugaskan sebagai Kepala Staf Gubernur Militer Jakarta Raya. Salah

satu keberhasilannya saat itu adalah membongkar rahasia gerakan Angkatan Perang Ratu Adil 

(APRA) yang akan melakukan operasinya di Jakarta di bawah pimpinan Westerling.Selanjutnya, pada Maret 1950, ia diangkat menjadi kepala Staf G. Dan setahun kemudian dikirim

ke Amerika Serikat untuk mengikuti pendidikan pada Military Police School .

Sekembalinya dari Amerika Serikat, ia ditugaskan di Kementerian Pertahanan untuk beberapalama kemudian diangkat menjadi Atase Militer RI di London, Inggris pada tahun 1959. Lima

tahun berikutnya yakni pada tahun 1964, ia diserahi tugas sebagai Asisten I Menteri/Panglima

Angkatan Darat (Men/Pangad) dengan pangkat Mayor Jenderal.

Ketika menjabat Asisten I Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) ini, pengaruh PKI juga sedang marak di Indonesia. Partai Komunis ini merasa dekat dengan Presiden Soekarno dan

sebagian rakyat pun sudah terpengaruh. Namun sebagai perwira intelijen, S. Parman sebelumnyasudah banyak mengetahui kegiatan rahasia PKI. Maka ketika PKI mengusulkan agar kaum buruhdan tani dipersenjatai atau yang disebut dengan Angkatan Kelima. Ia bersama sebagian besar 

Perwira Angkatan Darat lainnya menolak usul yang mengandung maksud tersembunyi itu.

Dengan dasar itulah kemudian dirinya dimusuhi oleh PKI.Dan akhirnya pada saat terjadinya peristiwa G30S ,beliau menjadi korban karena termasuk musuh PKI.S.Parman diculik dari

rumahnya,dibunuh di Lubang Buaya,dan disembunyikan di sumur Lubang Buaya.

Page 9: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 9/15

 

Kapten Anumerta Pierre Andreas Tendean (lahir di Jakarta, 21 Februari 1939 – meninggal di

Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 26 tahun) adalah salah seorang korban pada peristiwa

Gerakan 30 September dan merupakan pahlawan nasional Indonesia.

Beliau adalah ajudan dari Jenderal Besar DR. Abdul Harris Nasution (Menko Hankam/Kepala

Staf ABRI

 

) pada era Soekarno. Abdul Harris Nasution lolos dari peristiwa penculikan tetapianaknya, Ade Irma Suryani Nasution tewas tertembus peluru. Pierre Tendean sendiri ditangkap

oleh segerombolan penculik dan dibunuh di Lubang Buaya. Ia diculik karena dikira adalahJenderal Besar DR. A.H. Nasution.

Beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

Saat ini sedang direncanakan tentang pembuatan film mengenai Pierre Tendean dengan judulPierre.

 

► e-ti Nama:

Letnan JenderalAnumerta

SupraptoLahir:

Purwokerto, 20

Juni 1920Agama:

Islam.

PendidikanUmum:

- MULO

(setingkatSLTP)

- AMS

(setingkat

SMU) BagianB di

Yogyakarta,

tamat tahun

Page 10: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 10/15

 

1941

- Kursus Pusat

LatihanPemuda

- Latihan

Keibodan,Seinendan, dan

Syuisyintai

PendidikanTentara:

Koninklijke

Militaire

Akademie diBandung, tapi

tidak sampai

tamat.

PengalamanPekerjaan:

Kantor Pendidikan

Masyarakat

Karier Militer:

- Deputy IIMenteri/

Panglima

Angkatan Darat(Men/Pangad),

Jakarta- DeputyKepala Staf 

Angkatan Darat

untuk WilayahSumatera,

Medan

- Staf Kantor 

KementerianPertahanan,

Jakarta

- Staf AngkatanDarat, Jakarta

- Kepala Staf 

Tentara &Teritorium

(T&T)

IV/Diponegoro,

Semarang

Page 11: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 11/15

 

- Ajudan

Panglima Besar 

JenderalSudirman

- Anggota

TentaraKeamanan

Rakyat di

PurwokertoTanda

Penghormatan:

Pahlawan

RevolusiMeninggal:

Jakarta, 1

Oktober 1965

Dimakamkan:Taman Makam

PahlawanKalibata,

Jakarta

 

Letnan Jenderal Anumerta Suprapto (1920-1965)

Menentang Komunis

 

Letnan Jenderal Anumerta Suprapto terkenal sebagai seorang tentara yang taat menjalankan

ibadah agama dan tidak pernah setuju dengan ajaran komunis. Sehingga ketika menjabat DeputyII Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad), dialah salah satu perwira yang menolak 

usulan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari

 buruh dan tani.

 

Karena penolakan itu, pria kelahiran Purwokerto yang masuk tentara jamannya Tentara

Keamanan Rakyat dan yang pernah menjadi ajudan Panglima Besar Jenderal Sudirman, iniselalu dimusuhi dan selalu mendapat rongrongan dari pihak PKI. Bahkan akhirnya dalam pemberontakan Gerakan Tiga Puluh September tahun 1965, ia salah satu perwira tinggi yang

menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh PKI.

Page 12: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 12/15

 

Suprapto yang lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920, ini boleh dikata hampir seusia dengan

Panglima Besar Sudirman. Usianya hanya terpaut empat tahun lebih muda dari sang Panglima

Besar. Pendidikan formalnya setelah tamat MULO (setingkat SLTP) adalah AMS (setingkatSMU) Bagian B di Yogyakarta yang diselesaikannya pada tahun 1941.

Sekitar tahun itu pemerintah Hindia Belanda mengumumkan milisi sehubungan dengan

 pecahnya Perang Dunia Kedua. Ketika itulah ia memasuki pendidikan militer pada KoninklijkeMilitaire Akademie di Bandung. Pendidikan ini tidak bisa diselesaikannya sampai tamat karena

 pasukan Jepang sudah keburu mendarat di Indonesia. Oleh Jepang, ia ditawan dan dipenjarakan,

tapi kemudian ia berhasil melarikan diri.

Selepas pelariannya dari penjara, ia mengisi waktunya dengan mengikuti kursus Pusat Latihan

Pemuda, latihan keibodan, seinendan, dan syuisyintai. Dan setelah itu, ia bekerja di Kantor Pendidikan Masyarakat.

 

Di awal kemerdekaan, ia merupakan salah seorang yang turut serta berjuang dan berhasilmerebut senjata pasukan Jepang di Cilacap. Selepas itu, ia kemudian masuk menjadi anggota

Tentara Keamanan Rakyat di Purwokerto. Itulah awal dirinya secara resmi masuk sebagai

tentara, sebab sebelumnya walaupun ia ikut dalam perjuangan melawan tentara Jepang seperti diCilacap, namun perjuangan itu hanyalah sebagai perjuangan rakyat yang dilakukan oleh rakyat

Indonesia pada umumnya.

 

Selama di Tentara Keamanan Rakyat, ia mencatatkan sejarah dengan ikut menjadi salah satu

yang turut dalam pertempuran di Ambarawa melawan tentara Inggris. Ketika itu, pasukannyadipimpin langsung oleh Panglima Besar Sudirman. Ia juga salah satu yang pernah menjadi

ajudan dari Panglima Besar tersebut.

 

Setelah Indonesia mendapat pengakuan kedaulatan, ia sering berpindah tugas. Pertama-tama ia

ditugaskan sebagai Kepala Staf Tentara dan Teritorial (T&T) IV/ Diponegoro di Semarang. DariSemarang ia kemudian ditarik ke Jakarta menjadi Staf Angkatan Darat, kemudian ke

Kementerian Pertahanan. Dan setelah pemberontakan PRRI/Permesta padam, ia diangkat

menjadi Deputy Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah Sumatera yang bermarkas di Medan.Selama di Medan tugasnya sangat berat sebab harus menjaga agar pemberontakan seperti

sebelumnya tidak terulang lagi.

Page 13: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 13/15

 

Selanjutnya dari Medan ia dipindahkan lagi ke Jakarta untuk menjabat Deputy II

Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad) dengan pangkat Mayor Jenderal. Kala

memangku jabatan ini, pengaruh PKI sedang marak di Indonesia. Partai Komunis yang merasadekat dengan Presiden Soekarno dan sudah berpengaruh pada sebagian rakyat paling bawah,

kemudian mengusulkan agar kaum buruh dan tani dipersenjatai atau yang disebut dengan

Angkatan Kelima. Usul yang mengandung maksud tersembunyi itu oleh sebagian besar PerwiraAngkatan Darat ditolak termasuk oleh Suprapto sendiri.

 

Penolakan itulah kemudian yang membuat PKI merasa sakit hati dan menaruh dendam kepada

sejumlah perwira AD tersebut. Dengan berbagai cara, PKI selalu merongrong Deputy II

Men/Pangad serta pribadi Suprapto sendiri dengan berbagai fitnah yang keji.

Terakhir, dengan membuat fitnah adanya sejumlah Jenderal TNI AD bekerjasama dengan satunegara luar hendak menggulingkan Presiden Soekarno, PKI pun melakukan aksinya pada malam

30 September 1965 atau subuh tanggal 1 Oktober 1965. Rencananya PKI hendak menculik danmembunuh tujuh Perwira Tinggi AD. Rencana jahat itu berjalan hampir sempurna. Hanya satu di

antara perwira dimaksud yang berhasil lolos dari penculikan yakni Jenderal A.H. Nasution,

walaupun untuk itu, Pierre Tendean ajudan Nasution sendiri harus menjadi tumbalnya.

 

Keenam Perwira Tinggi AD itu yakni: Jend. TNI Anumerta Achmad Yani; Letjen. TNI

Anumerta Suprapto; Letjen. TNI Anumerta S.Parman; Letjen. TNI Anumerta M.T. Haryono;

Mayjen. TNI Anumerta D.I. Panjaitan; Mayjen. TNI Anumerta Sutoyo S; dan satu PerwiraPertama yaitu Kapten CZI TNI Anumerta Pierre Tendean.

Ketujuh perwira yang berhasil diculik dan dibunuh itu besok harinya oleh tim yang dipimpin

Soeharto (mantan Presiden RI) ditemukan terkubur di sumur tua di daerah Lubang Buaya.

Jenazah ketujuh korban ditemukan penuh lumpur dan darah, dari bekas luka di tubuh parakorban disimpulkan bahwa sebagian korban langsung mati tertembak sementara sebagian lagi

lebih dulu disiksa kemudian baru ditembak.

Suprapto yang karena kesetiaanya pada Pancasila gugur sebagai Pahlawan Revolusi. Bersama

enam perwira lainnya ia dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata. Pangkatnya yangsebelumnya masih Mayor Jenderal kemudian dinaikkan satu tingkat menjadi Letnan Jenderal

sebagai penghargaan atas jasa-jasanya.

Page 14: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 14/15

 

Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani (juga dieja Achmad Yani; lahir di Purworejo, Jawa

Tengah, 19 Juni 1922 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober  1965 pada umur 43

tahun) adalah seorang pahlawan revolusi dan nasional Indonesia.

Beliau dikenal sebagai seorang tentara yang selalu berseberangan dengan PKI (Partai Komunis

Indonesia). Ketika menjabat sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat sejak tahun 1962, iamenolak keinginan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani.

Karena itulah beliau menjadi salah satu target PKI yang akan diculik dan dibunuh di antara tujuh petinggi TNI AD melalui G30S (Gerakan Tiga Puluh September). Ia ditembak di ruang makan di

rumahnya,Jalan Lembang D58,Menteng pada jam 04.35 tanggal 1 Oktober 1965. Mayatnya

kemudian ditemukan di Lubang Buaya.[1]

Jabatan terakhir sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat(Men/Pangad) sejak tahun 1962.

Beliau dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta

Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono (lahir di Surabaya, Jawa Timur ,24 Januari 1924 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 41 tahun)

adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia yang terbunuh pada persitiwa G30S PKI. Iadimakamkan di TMP Kalibata - Jakarta.

Letjen Anumerta M.T. Haryono kelahiran Surabaya, 20 Januari 1924, ini sebelumnya

memperoleh pendidikan di ELS (setingkat Sekolah Dasar) kemudian diteruskan ke HBS

(setingkat Sekolah Menengah Umum). Setamat dari HBS, ia sempat masuk Ika Dai Gakko(Sekolah Kedokteran masa pendudukan Jepang) di Jakarta, namun tidak sampai tamat.

Ketika kemerdekaan RI diproklamirkan, ia yang sedang berada di Jakarta segera bergabung

dengan pemuda lain untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Perjuangan itu sekaligusdilanjutkannya dengan masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Awal pengangkatannya, iamemperoleh pangkat Mayor.

Selama terjadinya perang mempertahankan kemerdekaan yakni antara tahun 1945 sampai tahun

1950, ia sering dipindahtugaskan. Pertama-tama ia ditempatkan di Kantor Penghubung,

kemudian sebagai Sekretaris Delegasi RI dalam perundingan dengan Inggris dan Belanda. Suatukali ia juga pernah ditempatkan sebagai Sekretaris Dewan Pertahanan Negara dan di lain waktu

sebagai Wakil Tetap pada Kementerian Pertahanan Urusan Gencatan Senjata. Dan ketika

diselenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB), ia merupakan Sekretaris Delegasi Militer Indonesia.

Mayor Jenderal TNI Anumerta Donald Isaac Panjaitan (lahir di Balige, Sumatera Utara, 19

Juni 1925 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober  1965 pada umur 40 tahun) adalah

salah satu pahlawan revolusi Indonesia. Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta

Panjaitan lahir di Balige, Tapanuli, 9 Juni 1925. Pendidikan formal diawali dari Sekolah Dasar,

kemudian masuk Sekolah Menengah Pertama, dan terakhir di Sekolah Menengah Atas. Ketika ia

tamat Sekolah Menengah Atas, Indonesia sedang dalam pendudukan Jepang. Sehingga ketika

Page 15: 7 PAHLAWAN REVOLUSI

5/7/2018 7 PAHLAWAN REVOLUSI - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/7-pahlawan-revolusi-559abd13b4e6c 15/15

 

masuk menjadi anggota militer ia harus mengikuti latihan Gyugun. Selesai latihan, ia ditugaskan

sebagai anggota Gyugun di Pekanbaru, Riau hingga Indonesia memproklamasikan

kemerdekaannya.

Ketika Indonesia sudah meraih kemerdekaan, ia bersama para pemuda lainnya membentuk 

Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang kemudian menjadi TNI. Di TKR, ia pertama kaliditugaskan menjadi komandan batalyon, kemudian menjadi Komandan Pendidikan Divisi

IX/Banteng di Bukittinggi pada tahun 1948. Seterusnya menjadi Kepala Staf Umum IV(Supplay) Komandemen Tentara Sumatera. Dan ketika Pasukan Belanda melakukan Agresi

Militernya yang Ke II, ia diangkat menjadi Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat

Republik Indonesia (PDRI).

Seiring dengan berakhirnya Agresi Militer Belanda ke II, Indonesia pun memperoleh pengakuankedaulatan. Panjaitan sendiri kemudian diangkat menjadi Kepala Staf Operasi Tentara dan

Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan. Selanjutnya dipindahkan lagi ke Palembang

menjadi Kepala Staf T & T II/Sriwijaya.

Setelah mengikuti kursus Militer Atase (Milat) tahun 1956, ia ditugaskan sebagai Atase Militer 

RI di Bonn, Jerman Barat. Ketika masa tugasnya telah berakhir sebagai Atase Militer, ia pun

 pulang ke Indonesia. Namun tidak lama setelah itu yakni pada tahun 1962, perwira yang pernah

menimba ilmu pada Associated Command and General Staff College, Amerika Serikat ini,ditunjuk menjadi Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad). Jabatan inilah

terakhir yang diembannya saat peristiwa G 30/S PKI terjadi.

Ketika menjabat Asisten IV Men/Pangad, ia mencatat prestasi tersendiri atas keberhasilannya

membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk PKI. Dari situdiketahui bahwa senjata-senjata tersebut dimasukkan ke dalam peti-peti bahan bangunan yang

akan dipakai dalam pembangunan gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces).Senjata-senjata itu diperlukan PKI yang sedang giatnya mengadakan persiapan melancarkan pemberontakan.

Mayor Jenderal TNI Anumerta Sutoyo Siswomiharjo (lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 23

Agustus 1922 – meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober  1965 pada umur 43 tahun)

adalah seorang Mayor Jenderal TNI yang menjadi korban dalam peristiwa Gerakan 30September di Indonesia.

Ia dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.