50841141 gizi menopause
TRANSCRIPT
`Gizi pada wanita menopause
Oleh:
Hermanto
Mahasiswa Progsus S1 keperawatanSTIKES Surya Mitra Husada Kediri
Daftar isi
hal
Halaman judul……………………………………………………………………………………………
.1
Daftar isi……………………………….………………………………………………………………………2
Latar belakang………………….………………………………………………………………………….3
Pengertian gizi……………………………………………………………………………………………
…5
Pengertian menopause…………………………………………………………………………………5
Gejala-gejala menopause…………………………………………………………………………….7
Bagaimana tips wanita tetap fit danaktif di usia 40an……………………………….8
Kebutuhan gizi pada wanita menopause……………………………………….…………..8
Pola makan yang tepat………………………………………………………………………………..9
Beberapa cara untuk menghadapi menopause…………………………….………….10
Referensi……………………………………………………………………………………………….……11
2
I. Latar belakang
Ketika menopause sudah mendekat, siklus dapat terjadi dalam waktu-
waktu yang tidak menentu dan bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak
datang selama beberapa bulan. Pada usia empat puluh tahun, beberapa
perubahan hormon yang dikaitkan dengan pra-menopause mulai terjadi.
Penelitian telah membuktikan, misalnya, bahwa pada usia empat puluh
tahun banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam
kepadatan tulang dan pada usia empat puluh empat tahun banyak yang
menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih pendek waktunya
dibanding biasanya, atau malah lebih banyak dan/atau lebih lama. Sekitar
80% wanita mulai tidak teratur siklus menstruasinya. Kenyataannya,
hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai
ketidakteraturan siklus yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu
kajian yang melibatkan lebh dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara
mereka mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara dua
hingga delapan tahun.
Perubahan Hormon
Dua hingga delapan tahun sebelum menopause, kebanyakan wanita
menjadi tak teratur ovulasinya. Selama tahun-tahun tersebut, folikel
indung telur (kantung indung telur), yang mematangkan telur setiap
bulan, akan mengalami tingkat kerusakan yang semakin cepat hingga
pasokan folikel itu akhirnya habis. Penelitian menunjukkan bahwa
percepatan rusaknya folikel ini dimulai sekitar usia tiga puluh tujuh atau
3
tiga puluh delapan. Inhibin, zat yang dihasilkan dalam indung telur, juga
semakin berkurang sehingga mengakibatkan meningkatnya kadar FSH
(Follicle Stimulating Hormone - hormon perangsang folikel yang dihasilkan
hipofise).
Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen perempuan
sering relatif stabil atau bahkan meningkat di masa pra-menopause.
Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari satu tahun sebelum periode
menstruasi terakhir. Sebelum menopause, estrogen utama yang
dihasilkan tubuh seorang wanita adalah estradiol. Namun selama pra-
menopause, tubuh wanita mulai menghasilkan lebih banyak estrogen dari
jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam
indung telur maupun dalam lemak tubuh.
Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata selama pra-
menopause. Kenyataannya, indung telur pasca-menopause dari
kebanyakan wanita (tetapi tidak semua wanita) mengeluarkan testoteron
lebih banyak daripada indung telur pra-menopause. Sebaliknya, kadar
progesteron benar-benar mulai menurun selama pra-menopause, bahkan
jauh sebelum terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau
testoteron dan ini merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan
wanita.
Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon-hormon
reproduksi tetap memegang peran yang penting, yaitu peran-peran yang
dapat meningkatkan kesehatan dan tidak ada kaitannya dengan
melahirkan bayi. Hal ini dapat dilihat dalam kenyataan bahwa reseptor
hormon steroid terdapat dalam hampir semua organ tubuh perempuan.
Estrogen dan androgen (seperti halnya testoteron) adalah penting,
misalnya untuk mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta
jaringan vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun
progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan kolagen
yang sehat pada kulit.
4
Meski menopause adalah sesuatu yang alami, perubahan yang terjadi
pada wanita saat menopause sering berkaitan dengan gizi. Antara lain,
berat badan bertambah karena aktivitas berkurang sehingga pengeluaran
energi pun berkurang. Lemak juga meningkat, sehingga lingkar perut dan
panggul bertambah lebar serta kolesterol naik. Lalu bagaimana pola
makan yang sehat ?, di bawah in akan di bahas mengenai gizi dan pola
makan bagi wanita yang telah memasuki masa menopause.
II. Perngertian Gizi (Nutrisi) dan Menopause
Penngertian Gizi
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi
normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi
didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh
tubuh.
Gizi atau nutrisi merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan serta
hubungannya dengan ksehatan, ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi)
membahas sifat-sifat nutrient yang terkandung dalam makanan,
pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terjadi kekurangan
gizi, zat-zat gizi tidak lain adalah senyawa-senyawa kimia yang
terkandung dalam makanan yang pada gilirannya diserap dan di gunakan
untuk meningkatka kesehatan tubuh.
Pengertian menopause
Kata menopause berasal dari dua kata Yunani yang berarti "bulan� dan
�penghentian sementara� yang secara linguistik lebih tepat disebut
�menocease�. Secara medis istilah menopause mengandung arti
berhentinya masa menstruasi, bukan istirahat.
Meski kata menopause hanya mengandung arti akhir masa menstruasi,
walaupun demikian dalam penggunaan secara umum menopause
mempunyai makna masa transisi atau masa peralihan, dari beberapa
5
tahun sebelum menstruasi terakhir sampai setahun sesudahnya. Hal itu
disebabkan karena keluaran hormon dari ovarium (indung telur)
berkurang, masa haid menjadi tidak teratur dan kemudian lenyap sama
sekali. Dengan lenyapnya haid ini maka wanita sudah memasuki suatu
masa peralihan yaitu masa menopause.
Menopause merupakan suatu tahap dimana wanita tidak lagi
mendapatkan siklus menstruasi yang menunjukkan berakhirnya
kemampuan wanita untuk bereproduksi. Secara normal wanita akan
mengalami menopause antara usia 40 tahun sampai 50 tahun. Pada
saat menopause, wanita akan mengalami perubahan-perubahan di
dalam organ tubuhnya yang disebabkan oleh bertambahnya usia. Usia
dari hari ke hari akan terus berjalan dan setiap orang seiring dengan
bertambahnya usia tidak akan lepas dari predikat tua. Dengan
bertambahnya usia maka gerak-gerik, tingkah laku, cara berpakaian dan
bentuk tubuh mengalami suatu perubahan.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa menopause merupakan suatu
proses peralihan dari masa produktif menuju perubahan secara perlahan-
lahan ke masa non produktif yang disebabkan oleh berkurangnya hormon
estrogen dan progesteron seiring dengan bertambahnya usia.
Sehubungan dengan terjadinya menopause pada lansia maka biasanya
hal itu diikuti dengan berbagai gejolak atau perubahan yang meliputi
aspek fisik maupun psikologis yang dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan si lansia tersebut.
Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap
wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu
akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan
produksi hormon Estrogen yang dihasilkan Ovarium (indung telur ).
Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus
menstruasinya telah berhenti selama � 12 bulan. Berhentinya haid
tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik
maupun psikis.
6
III. gejala-gejala menopause
Gejala-gejala yang timbul dan dirasakan mengganggu pada setiap wanita
usia menjelang dan semasa menopause berupa haid tidak teratur, hot
flushes (semburan panas didaerah dada, leher, yang menyebar ke wajah
sampai kulit kepala), night sweat, jantung berdebar-debar, sakit kepala /
migren, vertigo, insomnia (susah tidur), nyeri sendi, nyeri otot, cepat letih,
gairah sex yang menurun, sampai pada perubahan emosi seperti cemas,
depresi,dan mudah tersinggung. Akibat jangka panjang yang harus
diperhatikan pada wanita menopause adalah osteoporosis (tulang
keropos), penyakit jantung koroner, stroke, dan pikun.
7
IV. Bagaimana tips untuk wanita tetap fit dan aktif di usia 40
an?
mengkonsumsi makanan seimbang yaitu makanan yang rendah
lemak, makanan yang berkadar garam rendah dan mengandung
sedikit gula, perbanyak sayuran, buah-buahan, vitamin dan mineral
olahraga secara teratur seperti jogging, berenang, naik sepeda,
ataupun berdansa untuk mempertahankan kebugaran. Dengan
berolahraga, dapat menyehatkan jantung dan tulang, mengatur
berat badan, menyegarkan tubuh, dan dapat memperbaiki suasana
hati
selalu berpikiran positif, melakukan aktivitas sosial dan tetap
beribadah.
8
V. Kebutuhan gizi pada wanita menopause
Menopause merupakan peristiwa alami dalam siklus kehidupan wanita.
Untuk mencegah berbagai keluhan yang mungkin terjadi di masa
menopause yang disebabkan oleh kekurangan hormon estrogen,
pengaturan menu makanan yang tepat sedini mungkin adalah salah satu
jawaban yang tepat untuk mengatasi kekurangan hormon estrogen pada
tubuh. Hal ini merupakan alternatif alamiah, yaitu dengan mengkonsumsi
ekstra estrogen yang banyak terkandung pada sejumlah bahan pangan.
Ada senyawa alamiah dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan
yang struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen dan disinyalir akan
menghasilkan efek seperti kerja estrogen. Senyawa tersebut disebut
fitoestrogen.
Bahan pangan yang kaya akan fitoestrogen adalah jenis kacang-kacangan
terutama kacang kedelai, serta dapat ditemukan pada hampir semua jenis
serealm sayuran, pepaya, dan tanaman lain yang kaya akan kalsium.
Bahan pangan kaya fitoestrogen yang cocok digunakan untuk minuman
segar antara lain :
- Tahu sutera. Bahan yang terbuat dari kacang kedelai ini memiliki tekstur
yang sangat lembut, seperti krim kental, dapat menjadi pengganti aneka
produk dari daging sapi dan minyak hewani.
- Susu Kedelai. Susu yang terbuat dari kacang kedelai ini kaya zat
fitoetrogen, sangat fleksibel diolah menjadi dessert yang mengugah
selera.
- Dianjurkan pula mengkomsumsikan bengkuang, agar-agar rumput laut.
Kebutuhan kalori dan zat-zat gizi pada wanita menopause yang
dianjurkan adalah sesuai kebutuhan yang memperhatikan faktor-faktor
seperti berat badan, tinggi badan, usia dan aktivitas.
9
Di samping jumlah yang umumnya lebih rendah dibandingkan kebutuhan pada
usia dewasa,
jenis zat-zat gizi yang harus diperhatikan adalah karbohidrat (dikonsumsi 55
persen lebih, jenis yang karbohidrat kompleks), jumlah lemak yang dianjurkan
berkisar 20-30 persen (hindari lemak hewani) Dianjurkan dalam mencegah
osteoporosis agar dapat mengonsumsi kalsium disertai dengan vitamin D.
Asupan kalsium sebesar 1.000 - 1.200 mg dan 500 IU vitamin D per hari dapat
meningkatkan efektivitas kalsium dan melindungi tulang terhadap
osteoporosis.
VI. POLA MAKAN YANG TEPAT
ada beberapa hal yang harus diperhatikan,yaitu:
1. Kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup. bahwa kebutuhan dua hal
tersebut berbeda pada tiap orang, tergantung berat, tinggi badan, usia
dan aktivitasnya. Kalsium, misalnya, bisa diperoleh dari susu, keju,
yogurt, ikan kering yang dimakan seluruhnya beserta tulangnya (antara
lain ikan teri), sereal, kacang-kacangan dan hasil olahannya (misalnya
tahu dan tempe). Dalam sejumlah makanan, ada zat isoflavon yang
tugasnya mirip estrogen yang bisa didapat antara lain dari kacang-
kacangan.
2. Tak hanya sekadar cukup, tapi jenisnya pun harus diperhatikan.
Penuhi kebutuhan karbohidrat. Juga, batasi mengonsum lemak.
Sebaiknya, hanya gunakan lemak dengan asam lemak tak jenuh.
3. Tambahkan vitamin dalam menu sehari-hari. Vitamin yang diperlukan
antara lain:
a. Vitamin A, C dan E untuk antioksidan. Vitamin A dapat diperoleh
dengan mengonsum hati, kuning telur, susu dan mentega. Sedangkan
dari tumbuhan, vitamin ini bisa diperoleh lewat sayuran warna hijau,
jingga dan buah seperti tomat. Sedangkan vitamin E banyak didapat
lewat kacang-kacangan, sayur dan buah.
10
b. Vitamin D untuk penyerapan kalsium yang terdapat pada
kuning telur, hati, mentega dan keju.
c. Vitamin B kompleks yang berguna untuk memperlambat
datangnya menopause terdapat pada kacang-kacangan dan sereal.
4. Untuk memperlambat datangnya menopause, hindari kafein, kopi,
alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.
VII. Beberapa cara untuk menghadapi menopause
Berikut adalah beberapa cara menghadapi menopause yang bisa di
ikuti:
1. Jika tak suka susu, bisa diganti dengan mengonsum tahu, tempe,
atau sayur, dengan dosis yang lebih besar. Misalnya, 50 gram tempe
atau 120 gram tahu yang mengandung fitoestrogen, cukup untuk
sehari.
2. Jangan terlalu lama saat merebus sayur, karena vitaminnya akan
larut dalam air. Begitu pula saat memasak, menggoreng atau
memanggang daging atau produk hewanl ain.
3. Setiap kali makan, pilih satu saja makanan yang digoreng, menu
lainnya dimasak dengan cara lain. Sehingga, tidak memperbanyak
masuknya minyak ke dalam tubuh.
4. Jangan sembarangan mengonsum vitamin A dan D. Dosisnya harus
tepat, karena kedua vitamin itu tak bisa dikeluarkan begitu saja dari
dalam tubuh. Selain itu, jika terus dikonsumsi, bisa-bisa malah
menimbulkan racun di dalam tubuh.
5. Minuman dan makanan yang harus dihindari untuk memperlambat
datangnya menopause antara lain kafein, kopi, alkohol, minuman
bersoda, rempah-rempah dan makanan berlemak.
11
6. Bersikap sabar dan berusaha menerima kenyataan, karena
bagaimana pun, menopause pasti akan datang. Tentu saja, anggota
keluarga yang lain harus lebih bijaksana menghadapi sikap wanita yang
menopause.
Dengan persiapan diri yang prima akan menopause (dengan mengonsumsi
suplemen yang kaya akan fitoestrogen, olahraga secara teratur, diet seimbang
dengan gizi cukup serta menjaga pikiran tetap positif), maka Anda dapat
melewati masa menopause tanpa rasa takut dan tetap tampil cantik dan
sehat.
Referensi:
Article menopause, dr Melani Sp,G
Artikel Wikipedia bahasa indonesis tentang menopause,
Status gizi pada wanita dan menopause,(Pdf finder.com)
12