5 mei 2012 beruntungnya berharap & bergantung hanya kepada allah swt final
TRANSCRIPT
Srengseng, 14 Rabi’ul Akhir 1433 5 Mei 2012
MAJELIS HIKMAH, DZIKIR & DO’AMA’HAD DAARUL MUWAHHID
Srengseng, 14 Rabi’ul Akhir 1433 5 Mei 2012
MAJELIS HIKMAH, DZIKIR & DO’AMA’HAD DAARUL MUWAHHID
Menjadikan Gerak & Diamnya HidupSebagai Ibadah kepada Allah SWT
BERUNTUNGNYA BERHARAPDAN BERGANTUNG
HANYA KEPADA ALLAH
Kita diciptakan & dihidupkan untuk ”Beribadah kepada Allah SWT”
“Dan Aku ti dak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS.51. Adz-Dzariyaat : 56)
TUJUAN HIDUP
Ibadah tidak hanya ada di Syahadat, Sholat, Zakat, Puasa & Haji saja.
Seluruh gerak & diam hidup seorang muslim/muslimat adalah bagian dari ibadah. Usaha kita untuk memenuhi
kebutuhan hidup & mengatasi permasalahannya juga bagian dari
“Ibadah”.
IBADAH
Usaha kita untuk memenuhi kebutuhan hidup & mengatasi permasalahannya juga bagian
dari “Ibadah”.
`
Adanya “Kebutuhan Hidup & Masalahnya” adalah bagian dari cara Allah menuntun agar kita senantiasa “Beribadah kepada-Nya”. Agar kita senantiasa merasa ”Butuh Petunjuk, Pertolongan & Karunia Allah SWT”.
Kebutuhan Hidup & Masalahnya
Kebutuhan
Masalah
“(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan aku, maka Dia-lah yang menunjuki aku,
dan Tuhanku yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit,
Dia-lah yang menyembuhkan aku”(QS.26. Asy-Syu’araa’ : 79-80)
“Janganlah sekali-kali kamu mengangkatkan hajat kepada selain Allah.
Dia adalah Dzat Yang Mendatangkannya atasmu. Maka bagaimana selain Allah mampu mengangkat sesuatu
yang Dia-lah Dzat Yang Meletakkannya. Orang yang tidak mampu mengangkat hajat dari
dirinya sendiri, maka bagaimana ia mampu menjadi orang yang mengangkatnya dari orang lain”
(Al-Hikam : 48)
Gantungkan harapan terpenuhi kebutuhan & teratasinya segala masalah hidup kita
hanya kepada Allah SWT.
HANYA BERHARAP KEPADA ALLAH
Dalam memenuhi kebutuhan & mengatasi masalah hidup, jangan sampai kita berharap & bergantung kepada makhluk, rakyat atau pejabat.
JANGAN KELIRUMENGGANTUNGKAN HARAPAN
10.MEMBACA DO’A SELELAH SA’I DI BUKIT MARWAH
Menurut Hukum Syari’at, Pemimpin diangkat untuk “Mengimami Umat dalam membangun Iman & Taqwa seluruh penduduk negeri” dengan melaksanakan Hukum-hukum Allah & Sunah-sunah Rasul-Nya, sehingga “Allah ridho membukakan barakah langit dan bumi untuk kesejahteraan & kemuliaan hidup kita dunia dan akhirat”.
TUGAS & KEWAJIBAN PEMIMPIN UMAT
“Maka putuskanlah perkara diantara mereka menurut hukum yang Allah telah turunkan.
Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang
kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang”
(QS.5. Al-Maidah : 48)
“Jikalau sesungguhnya penduduk negeri-negeri itu mereka beriman dan bertakwa,
sungguh Kami akan bukakan untuk mereka barakah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan
(ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan yang mereka lakukan”
(QS.7. Al-A’raaf : 96)
Karena pemimpin itu mengimami kita dalam menjalankan Hukum-hukum Allah SWT dan Sunah-sunah Rasulullah SAW, maka kita diwajibkan untuk taat kepada Ulil Amri.
KEWAJIBAN TAAT KEPADA ALLAH, RASUL DAN ULIL AMRI
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah
dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu”
(QS.4. An-Nisaa’ : 59)
“Tujuh golongan manusia yang Allah akan menaungi mereka di dalam naungan-Nya di hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu : (1) Pemimpin yang adil (2). Pemuda yang tumbuh di dalam ibadah kepada Allah (3). Orang yang hatinya terpaut dengan masjid apabila keluar darinya sampai ia kembali ke dalamnya (4). Dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena Allah & berpisah karena-Nya (5). Orang yang berdzikir kepada Allah di dalam tempat yang sepi, lalu kedua matanya mengalirkan air mata (6). Orang yang diajak oleh seorang wanita cantik yang berkedudukan & cantik untuk berbuat mesum dengannya, lalu ia mengatakan, ”Sesungguhny aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam” (7). Orang yang bersedekah secara tersembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang tangan kanan menginfaqkannya”. (HR. Turmidzi)
Imam yang Adil adalah Orang PertamaYang Dilindungi Allah
Pemimpin & rakyat yang berjuang bahu membahu dalam melaksakan Perintah-perintah Allah SWT & Tuntunan-tuntunan Rasulullah SAW, mereka akan memperoleh karunia yang tidak akan diperoleh oleh umat lain, yaitu “Balasan di dunia dan Pahala yang lebih baik di akhirat”.
KARUNIA SEMPURNADARI ALLAH SWT
“Karena itu Allah memberikan kepada mereka balasan di dunia dan pahala yang baik di akhirat.
Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”(QS.3. Ali Imran : 148)