1lo-fisiologi batuk (1-5)

7
Ifa Fisiologi Batuk 16 th Block—Kardiopulmoner| 1 st Chapter ` Assalamu’alaikum wr.wb Kali ini kita akan mempelajari ttg fisiologi batuk, dan segala macam ttg batuk. Udah pada ngerti dong ya di tutorial...batuk jg sering kita jumpai di sekitar kita hehe. Oke, bismillah Batuk itu berasal dari suatu Refleks. Sebenarnya batuk hanya salah satu dari berbagai macam reflex. Contoh yg lain yaitu ada reflex muntah, reflex bersin, berkedip, dll. Dan apapun itu reflexnya bisa kita ketahui dari LENGKUNG REFLEKS (Reflex Arc). Jadi sebuah lengkung reflex itu berawal dari adanya RESEPTOR yang sensitive terhadap b’bagai rangsangan, nah kemudian reseptor tersebut akan mengubah suatu modalitas menjadi formasi elektrik, yg kemudian akan dijalarkan melalui serabut AFFEREN untuk kemudian menuju SISTEM SARAF PUSAT, yang klo impuls yg melaluinya itu melebihi ambang maka terjadilah depolarisasi, nah depolarisasi tersebut akan dijalarkan oleh serabut EFFEREN, yang kemudian akan menghasilkan suatu respon yang mempengaruhi EFEKTOR. Klo anatominya dari saluran pernapasan udah pada apal semua kan ya:D Susunan Tracheobronchial Tree Trakhea Karina trachea bronchus primer bronchus sekunder bronchioles bronchioles terminalis bronchialis respiratorius ductus alveolaris sakus alveolaris FISIOLOGI 8 Februari 2012 Dr. Ikhlas M Jenie 1

Upload: lelakibuaya

Post on 16-Dec-2015

74 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

fisiologi batuk

TRANSCRIPT

FISIOLOGI BATUKDr. Ikhlas M Jenie8 Februari 2012Assalamualaikum wr.wbKali ini kita akan mempelajari ttg fisiologi batuk, dan segala macam ttg batuk. Udah pada ngerti dong ya di tutorial...batuk jg sering kita jumpai di sekitar kita hehe. Oke, bismillah

Batuk itu berasal dari suatu Refleks. Sebenarnya batuk hanya salah satu dari berbagai macam reflex. Contoh yg lain yaitu ada reflex muntah, reflex bersin, berkedip, dll. Dan apapun itu reflexnya bisa kita ketahui dari LENGKUNG REFLEKS (Reflex Arc).

Jadi sebuah lengkung reflex itu berawal dari adanya RESEPTOR yang sensitive terhadap bbagai rangsangan, nah kemudian reseptor tersebut akan mengubah suatu modalitas menjadi formasi elektrik, yg kemudian akan dijalarkan melalui serabut AFFEREN untuk kemudian menuju SISTEM SARAF PUSAT, yang klo impuls yg melaluinya itu melebihi ambang maka terjadilah depolarisasi, nah depolarisasi tersebut akan dijalarkan oleh serabut EFFEREN, yang kemudian akan menghasilkan suatu respon yang mempengaruhi EFEKTOR.Klo anatominya dari saluran pernapasan udah pada apal semua kan ya:D

Susunan Tracheobronchial TreeTrakhea Karina trachea bronchus primer bronchus sekunder bronchioles bronchioles terminalis bronchialis respiratorius ductus alveolaris sakus alveolarisSusunan Tracheobronchial ini merupakan salah satu susunan dimana proses batuk dapat terjadi.

MEKANISME FISIOLOGIS UNTUK MENJAGA SUSUNAN TRACHEOBRONCHIAL1. Gerakan Pernapasan (pasif atau aktif)2. Sekresi dari kelenjar bronkus3. Aktivitas epitel silia yang melapisi trakea dan bronkus4. Refleks batuk

Jadi ada mekanisme fisiologis agar susunan tracheobronchial tetap terjaga. Fungsi gerakan pernapasan adalah agar udara dapat keluar masuk paru dengan normal, sekresi kelenjar bronkus berguna untuk menghilangkan benda asing, dll. Aktivitas epitel silia juga berguna untuk mengusir benda2 asing krn silia itu selalu menghadap ke atas, dan reflex batuk jg demikian, dengan batuk, maka itu adalah mekanisme pertahanan kita agar benda asing tidak masuk ke saluran napas, jd Alhamdulillah ya bisa dikeluarkan lwt reflex batuk ini Reseptor batuk itu ada 2, mekanoreseptor sama chemoreseptor, udah jelas y, mekanoreseptor untuk stimulus mekanik, dan chemoreseptor untuk stimulus kimia. Nah ternyata mekanoreseptor terbagi lagi menjadi Intrapulmoner dan ekstrapulmoner. Intrapulmoner itu yg ada dlm paru-paru sedangkan klo ekstrapulmoner itu yg berada di traktus respiratory diluar paru2 atau sebelum paru-paru. Mekanoreseptor intrapulmoner dibagi lagi menjadi SAR (adaptasi reseptornya lambat) dan RAR ( Adaptasi reseptornya cepat ).

MEKANORESEPTOR Low threshold mechanoreceptor (mekanoreseptor ambang rendah ) Diaktivasi oleh satu atau lebih stimuli Umumnya tidak merespon langsung terhadap rangsangan kimia, kecuali tindakan stimulus pada sel saluran napas struktural untuk menghasilkan distorsi mekanisMekanoreseptor Intrapulmoner:SAR and RAR Berasal dari ganglia nodose dari saraf vagus Berhenti dalam saluran udara intrapulmoner dan parenkim paru-paru Dijalarkan melalui serabut saraf A-(10-20 m / s) Sensitif terhadap::a. inflasi paru (perubahan volume paru-paru)b. Bronkospasme (kontraksi sel otot polos bronchus) c. edema dinding saluran napas

16th BlockKardiopulmoner| 1stChapterIfa`

Fisiologi Batuk5

SAR Mrpkn gambaran adaptasi perlahan --- penurunan lambat dalam sejumlah potensial aksi Aktif selama inspirasi tidal, memuncak sesaat sebelum inisiasi dari ekspirasi Terlibat dalam Hering-Breuer refleks, yang mengakhiri inspirasi dan memulai ekspirasi saat paru-paru inflasi RAR Menggambarkan adaptasi cepat, penurunan cepat dalam sejumlah potensial aksi selama inflasi paru yg berkelanjutan Aktif selama inflasi dan deflasi dari paru (termasuk kolaps paru) kontraksi otot polos (bronchospasm)

Agak Bingung ya sm kalimat dari penjelasan SAR sm RAR diatas? Samahhe dr.ikhlas ga ngejelasin itu smua detail, pokoknya kata beliau prinsip perbedaan SAR sm RAR itu adalah:

Kalau SAR: Masih bisa berespon/bertahan cukup lama walaupun sudah dikasih rangsangan berkali-kali.Makanya SAR ini terlibat dalam reflex Hering-breuer, karena masih dapat berespon dalam mengakhiri inspirasi dan memulai ekspirasi saat tjd inflasi paru (perubahan volume paru) yang berulang. Reflex Hering-Breuer ini berfungsi sbg petanda bahwa inspirasi itu sudah maksimal dan segera ekspirasi sehingga tidak akan terjadi inflasi yg berlebihanKalau RAR: Sudah tidak dapat berespon kembali jika rangsangan berkali-kali.Mekanoreseptor Ekstrapulmoner : low threshold mechanoreceptors (mekanoreseptor ambang rendah) Sensitif pada punctuate mechanical stimuli ( seperti sentuhan ) TidakSensitif terhadap: a. Secara fisiologis: peregangan jaringan b. perubahan tekanan luminal c. kontraksi otot polos saluran napas

Kecepatan konduksi lambat (5 m / detik) pada serabut saraf A Berasal dari nodus ganglia dari nervus vagus. Terletak di saluran napas extrapulmoner: a) laringb) trakheac) brunchus besar Tidak dapat teraktivasi selama pernapasan normal.

CHEMORESEPTOR Umumnya terdapat di saluran napas yang normal, menjadi aktif selama peradangan saluran napas atau iritasi. Berasal dari kedua nodus dan ganglia vagal jugularis, serta dari ganglia akar dorsal suatu konduksi potensial aksi pada serabut C dan serabut A. Chemoreseptor kadang2 disebut sebagai High Threshold mechanoreceptors.

SERABUT AFFEREN DAN REFLEX BATUK Dari reseptor yang ada di faring, impuls diteruskan ke sepanjang serabut afferent dair nervus glossofaringeal ( N.IX ) Dari reseptor yg ada di laring, trachea, dan bronchus, impuls diteruskan sepanjang serabut afferent dari nervus vagus ( N. X ) dan jg melalui n. laryngeus superior. Ascending impuls akan mencapai inti dari tractus solitaries (NTS)

PUSAT BATUK Udah pada tau dong ya pusat batuk dimana, kmrn miniquiz keluar kan hehe. Pusat batuk adalah di Medulla Oblongata di dekat pusat respirasi. GABA receptorsNMDA antagonist (N-methyl-D-asparate)Jadi di Pusat batuk itu ada reseptor2 nya, berikut adalah beberapa reseptor di Medulla Oblongata:c) Opioid receptorsd) 5-hydroxytryptamine receptors (5HT1A)

SERABUT EFFEREN DAN REFLEX BATUKSerabut efferent ini muncul dari NTS ke Spinal primary motor neurons dan n. laryngeus recurrence

EFFECTORSJadi setelah impuls melewati serabut efferent tadi, maka kemudian akan mencapai suatu effectors, yg terdiri dari otot2 yg menyebabkan terjadinya pergerakan yang berbentuk batuk, diantaranya: Laryngeal muscles Diaphragm The intercostal muscles The abdominal musclesTHE ACTION OF COUGH (MEKANISME AKSI BATUK) Diawali dengan mekanisme inspirasi / menghirup udara (2.5L) Kemudian epiglottis akan menutup, dan pita suara mengatup sehingga udara dari paru terperangkap. Otot-otot abdomen berkontraksi kuat, menekan diafragma (ke arah paru), sementara itu otot ekspiratori jg berkontraksi kuat tekanan paru > 100 mmHg Pita suara dan epiglottis terbuka tiba2, sehingga udara paru keluar secara eksplosif dengan kecepatan 75 100 miles / hour. Pergerakan udara yang sangat cepat mengeluarkan benda-benda asing yang ada di bronchus atau trachea keluar.

Diulang lg ya.. jadi mekanisme batuk terdiri dari:1. Inspirasi dalam2. Glotis tertutup3. Tenaga ekspirasi kuat melawan glottis yang tertutup4. Peningkatan tekanan intratorakal dan intraabdominal5. Glottis membuka tiba-tiba6. Penurunan tekanan intralaryngeal7. Peningkatan aliran udara (axial dan radial )8. Udara keluar trakea secara singkat dan mendadak (kecepatan 800 km/h

Gambar di samping merupakan mekanisme hubungan reflex batuk dengan muntah (vomiting), semoga jelas ya gambarnya..

Jadi bisa dilihat ya brdasarkan anak panahnya itu, serabut aferen yang menuju pusat batuk yang ada di Medulla Oblongata itu lokasinya sangat berdekatan dengan nervus vagus, dimana nervus vagus itu mengatur reflex muntah.

Makanya jika ada batuk maka kadang-kadang bisa disertai dengan muntah.

SITES FOR ELICITING COUGH ( beberapa organ/ tempat yang dapat memunculkan batuk):Batuk bisa disebabkan jika ada rangsangan pada tract.respiratorius: Pharynx Larynx (the endings of n.laryngeal superior) Trachea (at the bifurcation or carina) Segmental bronchi Others: External ear Pleura Esophagus Abdominal organs

STIMULUS BATUK Sekresi abnormal sepanjang saluran respirasi (respiratory tract.) Edema atau ulserasi dari membrane mukosa respirasi Iritasi yang disebabkan oleh benda asing Tekanan dari luar saluran respirasi ( mediastinal tumor, aortic neurysms, hodgkins disease ) Tekanan dari nervus laryngeal recurrent Iritasi dari permukaan pleura ( pleurisy, effusion ).

CLINICAL COUGH Acute and chronic non-asthmathic cough Postnasal drip syndrome Asthma Gastro-esophageal reflux Chronic bronchitis Angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACE inhibitors) Others: Pharyngitis Pulmonary congestion Pulmonary tuberculosis Intrathoracal malignancies Pleural effusion Pleurisy

Alhamdulillah