1126

13
1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Deskripsi Sistem Awal dari sebuah penyakit atau penyebab kerusakan pada tanaman sayuran dapat diketahui apabila mempelajari gejala-gejala awal yang menjadi penyebabnya.Dengan mengetahui jenis penyakit atau penyebab kerusakan tersebut maka dapat dicari cara menanggulanginya secara cepat salah satunya dengan cara mencari informasi megenai langkah-langkah untuk mencegah atau menanggulangi penyakit serta penyebab kerusakan tanaman sayuran kepada seorang pakar Cara kerja pada sistem yang dibangun ini tidak beda jauh dengan penjelasan diatas. Dalam sistem ini terdapat lima jenis tanaman sayuran (ketimun, kentang, kacang panjang, tomat, dan kubis) yang akan didiagnosis, dimana dari kelima jenis tanaman tersebut diperoleh gejala-gejala penyebab penyakit, jenis penyakitnya serta solusi untuk mengatasinya dan data-data yang diperoleh ini tentunya berdasarkan penelitian dari seorang Pakar. Langkah pertama user memilih gejala-gejala yang ada kemudian Sistem menguraikan data tersebut dan melakukan pencarian jenis penyakit dan solusinya dengan metode pencarian yang digunakan (Generate and Test dan Graph OR), dari hasil pencarian tersebut kemudian sistem melakukan proses perhitungan untuk mengetahui seberapa besar nilai persentasi kemungkinan pada penyakit tersebut.Setalah diketahui berapa persentasi kemungkinan jenis penyakit atau penyebab kerusakannya sistem kemudian melakukan pencarian kembali untuk mengetahui solusinya.Sistem kemudian akan menampilkan hasil dari diagnosis yang dilakukan berupa nilai persentasi kemungkinan terhadap jenis penyakitnya dan apa solusi yang harus dilakukan.Dalam sistem ini juga disediakan untuk melakukan proses manipulasi data (tambah, edit dan hapus) terhadap jenis penyakit, gejala-gejala dan solusinya hal ini dimaksudkan untuk mengatasi

Upload: hendrik-irawan

Post on 20-Jun-2015

389 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1126

1

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

3.1.1 Deskripsi Sistem

Awal dari sebuah penyakit atau penyebab kerusakan pada tanaman sayuran

dapat diketahui apabila mempelajari gejala-gejala awal yang menjadi

penyebabnya.Dengan mengetahui jenis penyakit atau penyebab kerusakan

tersebut maka dapat dicari cara menanggulanginya secara cepat salah satunya

dengan cara mencari informasi megenai langkah- langkah untuk mencegah atau

menanggulangi penyakit serta penyebab kerusakan tanaman sayuran kepada

seorang pakar

Cara kerja pada sistem yang dibangun ini tidak beda jauh dengan

penjelasan diatas. Dalam sistem ini terdapat lima jenis tanaman sayuran (ketimun,

kentang, kacang panjang, tomat, dan kubis) yang akan didiagnosis, dimana dari

kelima jenis tanaman tersebut diperoleh gejala-gejala penyebab penyakit, jenis

penyakitnya serta solusi untuk mengatasinya dan data-data yang diperoleh ini

tentunya berdasarkan penelitian dari seorang Pakar.

Langkah pertama user memilih gejala-gejala yang ada kemudian Sistem

menguraikan data tersebut dan melakukan pencarian jenis penyakit dan solusinya

dengan metode pencarian yang digunakan (Generate and Test dan Graph OR),

dari hasil pencarian tersebut kemudian sistem melakukan proses perhitungan

untuk mengetahui seberapa besar nilai persentasi kemungkinan pada penyakit

tersebut.Setalah diketahui berapa persentasi kemungkinan jenis penyakit atau

penyebab kerusakannya sistem kemudian melakukan pencarian kemba li untuk

mengetahui solusinya.Sistem kemudian akan menampilkan hasil dari diagnosis

yang dilakukan berupa nilai persentasi kemungkinan terhadap jenis penyakitnya

dan apa solusi yang harus dilakukan.Dalam sistem ini juga disediakan untuk

melakukan proses manipulasi data (tambah, edit dan hapus) terhadap jenis

penyakit, gejala-gejala dan solusinya hal ini dimaksudkan untuk mengatasi

Page 2: 1126

2

apabila ada jenis penyakit, gejala, ataupun solusi-solusi baru megenai penyakit

atau penyebab kerusakan pada tanaman sayuran.

3.1.2 Analisis masalah

Seperti telah diketahui ada lima jenis tanaman sayuran yang dapat

didiagnosis pada sistem yang dibangun ini yaitu ketimun, kentang, kacang

panjang, tomat, dan kubis dimana dari kelima jenis tanaman tersebut terdapat

beberapa kemungkinan jenis penyakit yang dapat terjadi dan banyak gejala-gejala

penyebanya.Berikut ini merupakan jenis-jenis penyakit dari kelima jenis tanaman

sayuran yang dapat didiagnosis pada sistem.

1. Ketimun

a. Busuk daun (Downy mildew)

Penyakit yang disebabkan oleh Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt.

Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara yang tinggi, temperatur 16

– 22°C dan berembun atau berkabut. Gejala : daun berbercak kuning dan

berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk. Pengendalian :

Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

b. Penyakit tepung (Powdery mildew )

Penyakit yang disebabkan oleh Erysiphe cichoracearum. dan tanah yang

berkembanger kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala

: permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian

berubah menjadi kuning dan mengering. Pengendalian : Pemberian

Natural GLIO sebelum tanam.

c. Antraknose

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum lagenarium Pass.

Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau

bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas

ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak

terbentuk massa spora berwarna merah jambu. Pengendalian : Pemberian

Natural GLIO sebelum tanam.

Page 3: 1126

3

d. Bercak daun bersudut

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Pseudomonas lachrymans.

Menyebar pada saat musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil kuning

dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah

menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian :

Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

e. Virus

Penyakit yang disebabkan oleh Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato

virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus

(TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan

Aphis gossypii Glov. Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau

muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil.

Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor dengan Natural

BVR atau PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman

sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae.

f. Kudis(Scab)

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Cladosporium cucumerinum

Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda. Gejala : ada bercak basah

yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila

menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian :

Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

g. Busuk buah

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan (1) Phytium aphinadermatum

(Edson) Fizt.; (2) Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4)

Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat

penyimpanan. Gejala : (1) Phytium aphinadermatum: buah busuk basah

dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak agak basah yang

akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3) Rhizophus:

bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah mudah pecah;

(4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau busuk.

Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen

Page 4: 1126

4

yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 – 7

derajat C. Dan pemberian Natural GLIO sebelum tanam.

2. Kentang

a. Penyakit busuk daun

Penyakit yang disebabkan oleh jamur Phytopthora infestans.Gejala: timbul

bercak-bercak kecil berwarna hijau kelabu dan agak basah hingga

warnanya berubah menjadi coklat sampai hitam dengan bagian tepi

berwarna putih yang merupakan sporangium dan daun

membusuk/mati.Pengendalian: sanitasi kebun.Pencegahan dengan

penggunaan.Natural Glio pada sebelum atau awal tanam.

b. Penyakit layu bakteri

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum.Gejala:

beberapa daun muda pada pucuk tanaman layu dan daun tua,daun bagian

bawah menguning.Pengendalian:sanitasi kebun, pergiliran

tanaman.Pencegahan dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum

tanam

c. Penyakit busuk umbi

Penyakit yang disebabkan oleh jamur Colleotrichum coccodes. Gejala:

daun menguning dan menggulung, lalu layu dan kering. Bagian tanaman

yang berada dalam tanah terdapat bercak-bercak berwarna coklat. Infeksi

akan menyebabkan akar dan umbi muda busuk. Pengendalian: pergiliran

tanaman , sanitasi kebun dan penggunaan bibit yang baik. Pencegahan

dengan penggunaan Natural Glio pada sebelum atau awal tanam

d. Penyakit fusarium

Penyakit yang disebabkan oleh jamur Fusarium sp. Gejala: busuk umbi

yang menyebabkan tanaman layu. Penyakit ini juga menyerang kentang di

gudang penyimpanan. Infeksi masuk melalui luka- luka yang disebabkan

nematoda/faktor mekanis. Pengendalian: menghindari terjadinya luka pada

saat penyiangan dan pendangiran. Pencegahan dengan penggunaan Natural

Glio pada sebelum atau awal tanam.

Page 5: 1126

5

e. Penyakit bercak kering (Early Blight)

Penyakit yang disebabkan oleh jamur Alternaria solani. Jamur hidup disisa

tanaman sakit dan berkembang di daerah kering.Gejala: daun berbercak

kecil tersebar tidak teratur, warna coklat tua, meluas ke daun muda.

Permukaan kulit umbi berbercak gelap tidak beraturan, kering,berkerut

dan keras.Pengendalian: pergiliran tanaman.Pencegahan:Natural Glio awal

tanam

f. Penyakit karena virus

Penyakit yang disebabkan oleh Virus yang menyerang adalah: (1) Potato

Leaf Roll Virus (PLRV) menyebabkan daun menggulung; (2) Potato Virus

X (PVX) menyebabkan mosaik laten pada daun; (3) Potato Virus Y (PVY)

menyebabkan mosaik atau nekrosis lokal; (4) Potato Virus A (PVA)

menyebabkan mosaik lunak; (5) Potato Virus M (PVM) menyebabkan

mosaik menggulung; (6) Potato Virus S (PVS) menyebabkan mosaik

lemas. Gejala: akibat serangan, tanaman tumbuh kerdil, lurus dan pucat

dengan umbi kecil-kecil/tidak menghasilkan sama sekali; daun menguning

dan jaringan mati. Penyebaran virus dilakukan oleh peralatan pertanian,

kutu daun Aphis spiraecola, A. gossypii dan Myzus persicae, kumbang

Epilachna dan Coccinella dan nematoda. Pengendalian: tidak ada pestisida

untuk mengendalikan virus, pencegahan dan pengendalian dilakukan

dengan menanam bibit bebas virus, membersihkan peralatan, memangkas

dan membakar tanaman sakit, mengendalikan vektor dengan Pestona atau

BVR dan melakukan pergiliran tanaman.

3. Kacang panjang

a. Antraknose

Penyakit yang disebabkan oleh jamur Colletotricum lindemuthianum.

Gejala: serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah,

semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji.

Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam

dengan fungisida Dithane M-45 dan Cupravit OB 21 0,1-0,2% dan

membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.

Page 6: 1126

6

b. Penyakit mozaik

Penyakit yang disebabkan oleh virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV.

Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya

tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian:

dengan menggunakan benih yang sehat dan bebas virus, disemprot dengan

insektisida yang efektif untuk kutu daun dan tanaman yang terserang

dicabut dan dibakar.

c. Penyakit sapu

Penyakit yang disebabkan oleh virus Cowpea Witches-broom

Virus/Cowpea Stunt Virus. Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-

ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan

membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama

dengan pengendalian penyakit mosaik.

d. Layu bakteri

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum E.F.

Smith. Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan

tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase

dan mencabut tanaman yang mati.

4. Tomat

a. Penyakit layu fusarium

Penyakit yang disebabkan oleh Infeksi yang terjadi lewat akar, kemudian

menyerang jaringan pembuluh. Jaringan xylem yang terserang warnanya

menjadi coklat dan serangan ini dengan cepat menuju ke atas. Aliran air ke

daun akan terhambat sehingga daun akan layu dan menguning. Cendawa

ini membentuk polipeptida (likomarasmin) yang menggangu permeabilitas

membran plasma, sehingga perjalanan air dari bawah ke atas terhambat.

Gejala: pada malam hari sampai pagi masih kelihatan segar, tetapi setelah

ada sinar matahari dan terjadi penguapan, tanaman tersebut menjadi layu.

Sore hari mungkin masih dapat segar lagi tetapi keesokan harinya mulai

layu lagi. Akhirnya, tanaman layu akan mati. Pengendalian: menanam

varietas tomat yang resisten (tahan); diberi mulsa plastik transparan untuk

Page 7: 1126

7

menaikkan suhu tanah agar penyakit fusarium mati; menanam tanaman

tomat di tanah yang bebas nematoda; menggunakan alat yang bersih dari

penyakit layu; tanah yang telah ditanami tomat yang terserang penyakit

layu tidak boleh ditanami tomat dalam waktu lama dan tidak boleh

menanam tanman yang termasuk solanase; tanaman yang layu harus

segera dicabut dan dibakar; tanaman tomat disambung dengan cepokak

(Solanum torvum), atau terung engkol (Solanum macrocarpon).

b. Bercak daun septoria

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Septoria Lycopersici Speg. yang

merusak daun dan menyerang tanaman tomat yang masih muda ataupun

tua. Gejala: terlihat bercak bulat kecil berair pada kedua permukaan daun

dibagian bawah. Bercak tersebut berwarna coklat muda, kemudian

menjadi kelabu dengan tepi kehitaman. Garis tengah bercak ± 2 mm.

Serangan yang hebat menyebabkan daun tomat menggulung, mengering

dan rontok. Pengendalian : gulma dan sisa tanaman tomat yang telah mati

dibersihkan dan dibakar, jangan dipendam dalam tanah; dilakukan rotasi

tanaman, dengan menanam tanaman lain yang berbeda famili; menanam

tanaman tomat yang resisten; disemprot dengan fungisida misalnya, zineb

dan maneb.

c. Penyakit kapang daun

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Fulvia fulva (Cke) Cif. atau

yang menyebut Cladosporum fulvus Cke. Gejala: mula-mula terlihat pada

permukaan daun sebelah atas terdapat bercak pucat (klorosis) Dibawah

daerah klorosis, dibalik daun, terbentuk spora-spora yang mula-mula

berwarna kelabu muda kemudian menjadi coklat atau hijau kekuning-

kuningan. Penyakit ini mula-mula menyerang daun-daun bagian bawah,

kemudian menjalar ke daun sebelah atas dan akhirnya seluruh tanaman

terserang dan mati. Pengendalian: menanam tanaman tomat yang resisten;

jangan menanam pada waktu musim hujan; disemprot dengan fungisida ,

misalnya Mancozeb (Dithane M-45), Benemyl; pengendalian secara

biologis dapat menggunakan Penicillium brevicompactum, Trichoderma

Page 8: 1126

8

viride, Hansfordia pulvinata, dan Acremonium spp.; melakukan rotasi

tanaman

d. Penyakit kapang daun

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Fulvia fulva (Cke) Cif. atau

yang menyebut Cladosporum fulvus Cke. Gejala: mula-mula terlihat pada

permukaan daun sebelah atas terdapat bercak pucat (klorosis) Dibawah

daerah klorosis, dibalik daun, terbentuk spora-spora yang mula-mula

berwarna kelabu muda kemudian menjadi coklat atau hijau kekuning-

kuningan. Penyakit ini mula-mula menyerang daun-daun bagian bawah,

kemudian menjalar ke daun sebelah atas dan akhirnya seluruh tanaman

terserang dan mati. Pengendalian: menanam tanaman tomat yang resisten;

jangan menanam pada waktu musim hujan; disemprot dengan fungisida ,

misalnya Mancozeb (Dithane M-45), Benemyl; pengendalian secara

biologis dapat menggunakan Penicillium brevicompactum, Trichoderma

viride, Hansfordia pulvinata, dan Acremonium spp.; melakukan rotasi

tanaman.

e. Penyakit bercak coklat

Penyakit yang disebabkan oleh Alternaria solani Sor. Gejala: daun tomat

yang terserang tampak bulat coklat atau bersudut, dengan diameter 2-4

mm, dan berwarna coklat sampai hitam. Bercak itu menjadi jaringan

nekrosis yang mempunyai garis-garis lingkaran sepusat. Jaringan nekrosis

ini dikelilingi lingkaran yang berwarna kuning (sel klorosis). Bila serangan

mengganas, bercak akan membesar dan kemudian bersatu sehingga daun

menjadi kuning, layu dan mati. Bunga yang terinfeksi akan gugur. Buah

muda atau masak yang terserang penyakit ini menjadi busuk, berwarna

hitam, dan cekung, serta meluas ke seluruh buah. Penyakit ini biasanya

dimulai dari pangkal buah (ujung tangkai) yang berwarna coklat tua dan

cekung, bergaris tengah 5-20 mm dan tertutup massa spora hitam seperti

beledu. Pengendalian: menanam biji yang bebas penyakit atau biji

terdesinfeksi; tanaman yang sakit segera dicabut dan dibakar; bekas

tanaman tomat, terung, kentang, dan tanaman yang termasuk Solanase

Page 9: 1126

9

tidak boleh dipendam di areal pertanaman tomat, tapi harus dikumpulkan

di tempat lain dan dibakar; melakukan rotasi tanaman; penyiraman harus

menggunakan air bersih yang tidak tercemar penyakit; drainase harus

diatur dengan baik agar tanaman tidak tergenang air; gulma di areal

pertanaman harus selalu dibersihkan; pembibitan dan penanaman jangan

terlalu rapat; disemprot dengan carbamat, zineb atau maneb.

f. Penyakit busuk daun

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Phytophthora infestans (Mont.)

de bary. Gejala: daun tomat yang terserang berbercak coklat sam,pai

hitam. Mula-mula pada ujung atau sisi daun, hanya tampak beberapa

milimeter, tetapi akhirnya meluas sampai ke seluruh daun dan tangkai

daun. Penyakit ini mulai menyerang pangkal buah, yang menimbulkan

bercak berair yang berwarna hijau kelabu sampai coklat. Pengendalian:

tanaman yang telah terserang segera dicabut dan dibakar; tanaman yang

sakit tidak boleh dipendam di areal pertanaman tomat; menanam varoetas

tomat yang resisten; melakukan rotasi tanaman; tanah yang telah dicangkul

dibiarkan beberapa waktu agar terkena sinar matahari; disemprot dengan

fungisida, misalnya Dithane M-45, Difolatan, zineb, propineb, atau maneb.

g. Penyakit busuk buah Rhizoctonia

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Thanatephorus cucumeris

(Frank) Donk. Gejala: muncul bercak cekung kecil berwarna coklat.

Bercak ini membesar dan timbul lingkaran- lingkaran sepusat. Warna

bercak menjadi coklat tua dan bagian tengahnya sering kali retak.

Pengendalian: air pengairan harus bersih dan bebas penyakit; penanaman

jangan terlalu dalam; diberi lanjaran supaya buah tomat tidak menyentuh

tanah; diberi mulsa plastik transparan; menanam varietas tomat yang

resisten; melakukan rotasi tanaman; gulma dan sisa-sisa tanaman sakit

harus dibersihkan dan dibakar; disemprot dengan fungisida yang

mempunyai bahan aktif chlorothalonil dengan interval 7-8 hari sekali

untuk menanggulangi timbulnya penyakit busuk buah.

Page 10: 1126

10

h. Busuk buah antraknosa

Penyakit yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum coccodes

(Wallr.) Hughes. Penyakit ini dapat menyerang buah, batang dan akar

tanaman tomat. Gejala: buah tomat tampak ada bercak kecil berair, bulat

dan cekung yang makin membesar, berwarna coklat, kelihatan ada

lingkaran- lingkaran sepusat, dan kemudian menjadi hitam. Pada pangkal

buah kelihatan ada bercak ungu yang terletak dekat tangkai. Bila serangan

terjadi pada akar dan batang, warna jaringan cortex akan menjadi coklat

dan daun menjadi layu. Pengendalian: sisa tanaman sakit tidak boleh

dipendam dalam tanah; melakukan rotasi tanaman selama 1-2 tahun; diberi

mulsa dan lanjaran agar buah tidak menyentuh tanah; menanam tanaman

tomat yang resisten; disemprot dengan fungisida yang mempunyai bahan

aktif kaptafol.

i. Penyakit layu (Lendir)

Penyakit yang disebabkan oleh Pseudomonas solanacearum (E.F. Sm)

E.F.Sm. Gejala: tanaman yang diserang penyakit ini lebih cepat layu.

Tanaman yang telah terinfeksi, daunnya masih hijau tetapi kemudian tiba-

tiba layu, terutama pucuk daun yang masih muda, dan daun bagian bawah

menguning. Tanaman yang terinfeksi menjadi kerdil, daun menggulung ke

bawah, dan kadang-kadang terbentuk akar adventif sepanjang batang

tomat. Tanaman yang terserang biasanya akan roboh dan mati.

Pengendalian: melakukan rotasi tanaman dan tidak boleh menanam jenis-

jenis tanaman yang termasuk famili Solanaceae; gulma di areal

pertanaman dibersihkan; menanam varietas tomat yang resisten; tanaman

disambung dengan batang bawah cepokak; tanaman disemprot dengan

antibiotika; tanaman yang sakit dicabut dan dibakar; tanah yang telah

dicangkul dibiarkan beberapa waktu agar cukup terkena sinar matahari.

j. Kerak bakteri, bercak bakteri

Gejala: adanya bercak berair kecil pada daun dan batang; bercak berair ini

akan mengering, cekung dan berwarna coklat keabu-abuan garis tengah 1-

5 mm; tanaman tomat yang terserang daun-daunnya mengeriting ke bawah

Page 11: 1126

11

dan mengering; batang yang terluka menyerupai kerak panjang dan

berwarna keabu-abuan; daun yang terserang mengalami klorosis dan

gugur; pada buah yang terserang mula-mula kelihatan bercak berair,

kemudian berubah menjadi bercak bergabus. Pengendalian: melakukan

rotasi tanaman dengan tanaman yang berbeda famili; menanam biji dari

tanaman tomat yang sehat; menanam tanaman tomat yang resisten;

tanaman yang sakit harus segera dicabut dan dibakar; tanaman tomat yang

mati tidak boleh dipendam dalam tanah; menyiram tanaman dengan air

yang bersih dan bebas penyakit.

5. Kubis

a. Penyakit Bengkak akar

disebabkan oleh jamur Plasmodiophora brassicae yang ditandai daun-

daun kubis layu, bila tanaman tersebut dicabut pada akarnya akan terlihat

ada pembengkakkan. Untuk mengendalikannya dapat dilakukan antara lain

sebagai berikut : (1) penggunaan varietas tahan P. brassicae seperti 72754,

G6-voloqod shajas, Zimjaja dan Winter., (2) perlakuan benih dengan

pestisida nabati berupa ekstrak daun/umbi bawang putih (8%) selama 2

jam, (3) tanah untuk persemaian menggunakan tanah dari luar daerah

endemis atau tanah lapisan bawah (min. 40 cm) yang dikukus atau diberi

fungisida, (4) melakukan pengapuran dengan dolomit 2 ton/hektar

dilakukan 15 hari sebelum tanam, (5) tanah diinokulasi dengan

Gliogladium (Bio GL) dosis 11 cc/liter atau Glio kompos 1 kg/4 meter2

sehari sebelum tanam atau Dazomet 30-40 gram/m2 (200-267 gram/ha) 2

minggu sebelum tanam, (6) mencabut tanaman muda yang terserang dan

memusnahkannya kemudian (7) memusnahkan segera sisa panen.

b. Bercak daun Altenaria

Disebabkan oleh hama penyakit, pengendalian dengan merendam benih

dalam air panas (50oC) selama 15 menit, penggunaan jarak tanam yang

agak lebar agar sirkulasi tanaman tidak terganggu, dan terakhir adalah

penggunaan fungisida bila tanaman belum membentuk krop dan serangan

lebih dari 10%

Page 12: 1126

12

3.1.3 Identifikasi Masalah

Dari hasil analisis terhadap masalah muncul beberapa persoalan yang

kemudian menjadi sebuah alasan dan kebutuhan dalam membangun sistem

diantaranya sebagai berikut:

1. Banyaknya gejala-gejala yang mungkin menjadi penyebab suatu tanaman

terserang penyakit.

2. Pengetahuan dan banyaknya jenis penyakit tanaman sayuran (ketimun,

kentang, kacang panjang, tomat, dan kubis) yang kurang, menyulitkan untuk

mengatahui langkah- langkah atau solusi yang harus dilakukan.

3. Memungkinkan muncul gejala-gejala baru, jenis penyakit baru dan solusi-

solusi baru.

4. Sumber informasi mengenai jenis penyakit tanaman sayuran (ketimun,

kentang, kacang panjang, tomat, dan kubis) masih kurang.

3.1.4 Identifikasi Sistem

Berdasarkan hasil dari analisis dan identifikasi terhadap masalah yang

telah dilakukan bahwa sistem ini memiliki kemampuan diantaranya :

1. Dapat mendiagnosis penyakit atau penyebab kerusakan pada tanaman sayuran

(ketimun, kentang, kacang panjang, tomat, dan kubis) berdasarkan gejala-

gejala.

2. Dapat mengurangi resiko kerugian dengan mengetahui sedini mungkin

penyakit yang terjadi.

3. Dapat melakukan proses manipulasi data (edit, tambah, hapus) yang berfungsi

dimana jika pada suatu waktu terdapat jenis penyakit baru, gejala-gejala baru,

maupun solusi.

4. Memberikan informasi nilai kepastian terhadap suatu penyakit dengan disertai

solusi.

5. Menambah sumber informasi penyakit pada tanaman sayuran (ketimun,

kentang, kacang panjang, tomat, dan kubis)

Page 13: 1126

13

3.1.5 Kebutuhan perangkat Lunak

Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :

1. Sistem operasi Windows 98/XP

2. Visual Prolog 7.2