108081000167 jurusan manajemen fakultas ekonomi dan...

131
ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR ), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP RETURN ON ASSET ( ROA) PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT DARMAWAN ADHIGUNA LESTARISkripsi Disusun oleh : Iis Ismayanti 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 / 1436 H

Upload: dangcong

Post on 28-Jul-2019

235 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

“ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR ), LOAN TO

DEPOSIT RATIO (LDR), NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN BIAYA

OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP

RETURN ON ASSET ( ROA) PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT

DARMAWAN ADHIGUNA LESTARI”

Skripsi

Disusun oleh :

Iis Ismayanti

108081000167

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 / 1436 H

Page 2: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Page 3: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Page 4: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Page 5: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Page 6: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

Data Pribadi

Nama lengkap : Iis Ismayanti

Panggilan : Iis

Tempat&tanggal lahir : Bekasi, 17 Desember 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Ujung Harapan rt.003/004

Kel.Bahagia-Kec.Babelan,

Kabupaten Bekasi

Prov. Jawa Barat

Status : Single

Email : [email protected]

[email protected]

Pendidikan Formal

2008 – : Program Sarjana (S-1) Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

2005 – 2008 : MA Negeri 1 Kota Bekasi (IPS)

2002 – 2005 : MTS Pesantren 02 Attaqwa Putri

1996 – 2002 : MI 05 Kota Bekasi

1995 – 1996 : TK 02 Bekasi

Pendidikan Informal

Seminar-seminar

Language English Center (LEC)

Pengalaman Organisasi

1. Anggota PMII periode 2008/2011.

2. Anggota Ikatan Remaja Attaqwa (IKRA) periode 2002/2008

3. Dewan Perwakilan Kelas (DPK) bagian olahraga MTS 02 Attaqwa Putri

periode 2003

4. Dewan Perwakilan Kelas (DPK) bagian pendidikan MTS 02 Attaqwa Putri

periode 2004

Pengalaman Bekerja

Magang sebagai Admin Kredit di PT Bank Perkreditan Rakyat

Darmawan Adhiguna Lestari periode 30 Januari 2013 – 30 April 2013

Staff Admin Kredit di PT Bank Perkreditan Rakyat Darmawan

Adhiguna Lestari periode 30 April 2013 – 30 Juli 2015

Page 7: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

vii

ABSTRACT

This research is performed on order to test the influence of the variable

Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing

Loan (NPL) a n d , BOPO (Operational Cost Operational Income), toward Return

On Asset (ROA). The sample used in this study is the Mountly Financial Statement BPR

Darmawan Adhiguna Lestari period 2010-2014 by using purposive sampling

method. Types of data used are secondary data obtained from published

financial statement and downloaded through the official website of Bank

Indonesia. The method of analysis used is Multiple Regression with a significance

level of 5%.

During research period show as variabel and data research was normal

distributed. Based on test, multicolinearity test, heterosskedasticity test and

autocorrelation test classic assumption deviation has no founded, this indicate

that the available data has fulfill the condition to use multi linear regression

model. This result of research show that variable Loan to Deposit Ratio (LDR),

did not influence ROA. Variable CAR, NPL, and BOPO negatif significant influence

toward ROA. Prediction capability from these four variable toward ROA is 65,1%

where the balance 34,9% is affected to other factor which was not to be entered to

research model. Key Words : ROA, CAR, LDR, NPL, BOPO

Page 8: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

viii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh capital adequacy ratio

(CAR), loan to deposit ratio (LDR), non performing loan (NPL) dan biaya

operasional pendapatan operasional (BOPO) terhadap return on asset (ROA).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Kuangan

Bulanan BPR Adhiguna Lestari periode 2010-2014 dengan menggunakan metode

purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan bersifat

kuantitatif yang diperoleh dari laporan keuangan yang dipublikasikan dan

diunduh melalui situs resmi Bank Indonesia. Metode analisis yang digunakan

adalah Regresi Berganda dengan tingkat signifikansi 5%.

Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian

berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

heteroskedastisitas dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel yang

menyimpang dari asumsi klasik. Hal ini menunjukkan data yang tersedia telah

memenuhi syarat menggunakan model persamaan regresi linier berganda. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa variabel LDR tidak menunjukkan pengaruh

signifikan terhadap ROA. Variabel CAR, NPL, dan BOPO berpengaruh negatif

signifikan terhadap ROA. Kemampuan prediksi dari keempat variabel tersebut

terhadap ROA dalam penelitian ini sebesar 65,1%, sedangkan sisanya 34,9%

dipengarui oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

Kata Kunci : ROA, CAR,LDR, NPL, BOPO

Page 9: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan Deposit Ratio (LDR), Non

Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan

Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) tehadap Return On Asset (ROA) )

pada Bank Perkreditan Rakyat Darmawan Adhiguna Lestari. Adapun skripsi ini

diajukan guna memenuhi syarat untuk meraih gelar Sarjana.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terwujud

dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun

materil. Maka dari itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

terutama kepada :

1. Kedua Orang Tua Penulis, Ayahanda tercinta Alhillah dan Ibunda tercinta

Salmanih, yang senantiasa memberi banyak bantuan baik moril dan materil

hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Segenap keluarga besar yang telah menyemangati penulis dengan doa

yang tak henti-hentinya. Terutama kepada Adik-Adikku Aldi, Dona dan

kepada Encing Shobah dan Encang Imron. Terimakasih telah mengirimkan

doa dan support yang tak ternilai harganya.

3. Bapak Ustaj. Somad yang telah memberikan support yang begitu besar dan

keyakinan kalo semua orang pasti mampu. Hari ini saya buktikan sama

encang kalo saya bisa menyelesaikannya dan akan bikin encang bangga

karena tidak ada kata terlambat untuk memulai.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

x

6. Bapak Dr.Indo Yama Nasarudin,SE selaku dosen pembimbing I yang

telah berkenan memberikan waktu, ilmu dan pengetahuan kepada penulis

serta bimbingan dan arahan selama penulis menyusun skripsi.

7. Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si selaku dosen pembimbing II yang

telah berkenan memberikan waktu, ilmu dan pengetahuan kepada penulis

serta bimbingan dan arahan selama penulis menyusun skripsi.

8. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa

perkuliahan.

9. Seluruh Teman-Teman Manajemen E Angkatan 2008, Terimakasih telah

menemani dalam berbagai keadaan, baik suka maupun duka. Terutama

kepada, Yuni, Okta, Nurul, Tyo dan Agus yang telah memberikan

banyak motivasi terbaiknya kepada penulis.

10. Seluruh Teman-Teman Manajemen Perbankan 2008, Terimakasih telah

menemani dalam suka maupun duka. Terutama kepada, Sandhi Guntoro

teman yang mengajarkan banyak hal dan paling berperan dalam penulisan

ini.

11. Buat sahabatku Eneng Khairunnisa. Terimakasih atas doa dan semngat.

12. Ucapan terimakasih kepada Mas,dody tempat berkeluh-kesah, Terimakasyih

atas doa semangat dan bantuannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi yang telah terselesaikan ini masih jauh

diatas kata sempurna, dikarenakan terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang

penulis miliki. Maka dari itu, penulis mengharapkan segala bentuk masukan,

saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat untuk kita semua, terutama kepada penulis dan seluruh pihak.

Jakarta, 10 September 2015

Iis Ismayanti

Page 11: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vi

ABSTRACT ..................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian .......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 15

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 15

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 16

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 18

A. Landasan Teori ........................................................................... 18

1. Bank ........................................................................................ 18

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ............................................. 24

3. Kinerja Bank ........................................................................... 26

Page 12: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

xii

4. Laporan Keuangan Bank ........................................................ 30

4. Return On Asset (ROA) .......................................................... 37

5. Capital Adequacy Ratio (CAR) .............................................. 39

5. Loan to Deposit Ratio (LDR) ................................................. 41

6. Non Performing Loan (NPL) .................................................. 43

7. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ............. 45

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 47

C. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 49

D. Hipotesis........................................................................................ 50

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 52

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 52

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 52

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 53

D. Metode Analisis Data .................................................................... 54

1. Analisis Regresi Berganda ........................................................ 54

2. Analisis Statistik Deskriptif ...................................................... 56

3. Pengujian Asumsi Klasik .......................................................... 56

a. Uji Normalitas ..................................................................... 57

b. Uji Multikolinieritas ............................................................ 59

c. Uji Heteroskedesitas ............................................................ 60

d. Uji Autokolerasi .................................................................. 62

4. Pengujian Hipotesis ................................................................... 63

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ...................................... 63

b. Uji Parsial (Uji T) .............................................................. 64

c. Koefisien Determinasi (R2) ............................................... 64

E. Operasional Variabel .................................................................... 65

Page 13: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

xiii

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 69

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian.................................. 69

B. Hasil Analisis dan Pembahasan..................................................... 70

1. Analisis Deskriptif..................................................................... 70

2. Pengujian Asumsi Klasik .......................................................... 80

a. Uji Normalitas ..................................................................... 80

b. Uji Multikolinieritas ............................................................ 84

c. Uji Heteroskedesitas ............................................................ 85

d. Uji Autokolerasi ................................................................... 87

3. Pengujian Hipotesis ................................................................... 88

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................ 88

b. Uji Parsial (Uji T) ................................................................ 89

c. Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 92

4. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda ................................... 93

BAB V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 100

A. Kesimpulan ................................................................................... 100

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 101

B. Implikasi ........................................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 104

LAMPIRAN .................................................................................................... 108

Page 14: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

xiv

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan ROA,CAR,LDR,NPL,BOPO .................................... 2

2.1 Hasil PenelitianTerdahulu ................................................................... 47

4.1 Hasil Statistik Deskriptif variabel return on asset (ROA) ................. 72

4.2 Hasil Statistik Deskriptif variabel capital adequacy ratio(CAR) ...... 74

4.3 Hasil Statistik Deskriptif variabel loan to deposit ratio (LDR) ......... 76

4.4 Hasil Statistik Deskriptif variabel non performing loan (NPL) ........ 77

4.5 Hasil Statistik Deskriptif variabel biaya operasional pendapatan

operasional (BOPO) .............................................................................. 79

4.6 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ........................................................... 83

4.7 Hasil Uji Multikolinieritas .................................................................... 84

4.8 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................. 86

4.9 Hasiluji Durbin Watson ........................................................................ 87

4.10 Hasil Uji F .............................................................................................. 88

4.11 Hasil Uji T .............................................................................................. 89

4.12 Hasil Uji Adjusted R Square (R2

adj) .................................................... 89

4.13 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ................................................... 93

Page 15: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

xv

DAFTAR GRAFIK

No Grafik Keterangan Halaman

4.1 Analisa Grafik Histogram .................................................................... 81

4.2 Analisa Grafik Normal Probability Plot (Normal P-P Plot ................ 82

4.3 Analisis Grafik Scatterplot .................................................................... 85

Page 16: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

xvi

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Keterangan Halaman

2.1 Struktur Perbankan Indonesia ........................................................... 21

2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 49

Page 17: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman

1. Data-data variabel penelitian dari tahun 2010-2014 ........................... 108

2. Deskriptif Statistik .................................................................................. 110

3. Model Regresi, Anova, dan Koefisien ................................................... 111

4. Hasil Uji Normalitas Data ...................................................................... 112

5. Hasil Uji Multikolinearitas dan Autokorelasi ...................................... 113

6. Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................. 114

Page 18: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran

penting di dalam perekonomian suatu negara baik secara mikro maupun makro.

Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke

masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian

lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan

dimana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan

dana atau kedua-duanya (Kasmir, 2012:3).

Perusahaan perbankan yang ada di Indonesia meliputi Bank Milik

Pemerintah, Bank Umum Swasta Nasional Devisa, Bank Umum Swasta

Nasional Devisa, Bank Pembangunan Daerah, Bank Campuran, dan Bank

Asing. Bank yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Perkreditan

Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Dalam

kegiatannya BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya

jasa-jasa perbankan yang ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan

dengan kegiatan atau jasa bank umum (Kasmir, 2012:21).

Page 19: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2

Dengan semakin berkembangnya dunia perbankan dewasa ini yang

disertai dengan krisis keuangan global, maka persaingan antar bank khususnya

antar bank yang sejenis akan semakin ketat. Perbankan mempunyai pangsa

pasar cukup besar sekitar 80 persen dari keseluruhan sistem keuangan yang

ada. Mengingat begitu besarnya peranan perbankan di Indonesia, maka

pengambilan keputusan perlu melakukan evaluasi kinerja yang memadai

(Suroso, 2008:20).

Sejalan dengan kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, sektor

perbankan Indonesia khususnya BPR Darmawan terus menunjukkan

perkembangan kinerja yang memuaskan dari tahun ke tahun.

Tabel 1.1 di bawah ini adalah perkembangan ROA, CAR, LDR, NPL

dan Bopo tahun 2010 sampai dengan tahun 2014

Tabel 1.1

Perkembangan ROA, CAR, LDR, NPL dan Bopo

BPR Darmawan Adhiguna Lestari

.

Sumber : Bank Indonesia & Website Bank (laporan keuangan yang diolah)

NO Variabel 2010 2011 2012 2013 2014

1 ROA 2,38 4,37 7,43 7,60 8,23

2 CAR 26,08 29,17 18,98 16,90 19,15

3 LDR 70,14 77,12 74,46 86,67 90,28

4 NPL 6,10 4,19 1,30 0,77 5,03

5 BOPO 67,96 80,7 58,27 65,92 68,20

Page 20: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

3

Berdasarkan tabel 1.1 sepanjang 2010-2014, kinerja keungan BPR

Darmawan mencatat hasil memuaskan. Pada tahun 2010-2011 Laba bersih

mengalami pertumbuhan sebesar 1,99 persen dari 2,38 persen menjadi 4,37

persen. Pada tahun 2011-2012 ROA mengalami peningkatan sebesar 3,06

persen dari 4,37 persen menjadi 7,43 persen. Pada tahun 2012-2013 ROA

mengalami peningkatan sebesar 0,17 persen dari 7,43 menjadi 7,60 persen.

Pada tahun 2013-2014 ROA mengalami peningkatan sebesar 0,63 persen dari

7,60 persen menjadi 8,23 persen. Peningkatan ROA tertinggi terjadi pada tahun

2011-2012 yaitu sebesar 3,06 persen. hal ini menunjukkan bahwa tingkat

profitabilitas yang diperoleh BPR Darmawan cenderung meningkat dari tahun

ke tahun. Kondisi ini berbanding terbalik dengan NPL cenderung menurun

setiap tahunnya. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa ROA berbanding

terbalik dengan NPL, dimana semakin kecil nilai NPL maka akan semakin

meningkatkan profitabilitas bank (ROA).

Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa CAR dalam perkembangannya

selama periode tahun 2010-2014 mengalami peningkatan. Pada tahun

2010-2011 CAR mengalami peningkatan sebesar 3,09 persen dari 26,08 persen

menjadi 4,37 persen, dan ROA mengalami peningkatan sebesar 1,99 persen.

Pada tahun 2011-2012 CAR mengalami penururan sebesar 10,09 persen

dari 29,17 persen menjadi 18,98 persen, sedangan ROA mengalami

peningkatan sebesar 3,06 persen. Pada tahun 2012-2013 CAR mengalami

penurunan sebesar 2,08 persen dari 18,98 menjadi 16,90 persen, sedangkan

ROA mengalami peningkatan sebesar 0,17 persen. Pada tahun 2013-2014

Page 21: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

4

CAR mengalami peningkatan sebesar 2,25 dari 16,90 persen menjadi 19,15

persen, dan ROA mengalami peningkatan sebesar 0,63 persen. dapat dilihat

bahwa rasio CAR pada tahun 2010-2014 menunjukkan kecenderungan yang

menurun, sementara ROA menunjukkan kecenderungan yang meningkat pada

tahun 2010-2014. Hal ini menunjukkan bahwa variabel CAR mengalami

perubahan secara fluktuatif setiap tahunnya. Namun tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap ROA karena ROA Bank Darmawan cenderung naik setiap

tahunnya.

Pada tabel 1.1 rasio LDR BPR Darmawan pada tahun 2010 – 2012 masih

dibawah 80% sedangkan ditahun 2013-2014 mengalami peningkatan yaitu

diatas 80% karena Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, nilai rasio LDR

suatu bank memiliki rentang antara 80% hingga maksimumnya sebesar

110%. %. Apabila nilai rasio LDR suatu bank tinggi maka hal ini akan

mempengaruhi laba bank tersebut dengan asumsi bahwa bank tersebut dapat

menyalurkan kreditnya dengan efektif. Dengan adanya peningkatan laba

maka kinerja bank tersebut diharapkan juga mengalami peningkatan. Dengan

demikian terlihat bahwa LDR memiliki pengaruh terhadap kinerja suatu

bank.

Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa NPL dalam perkembangannya

selama periode tahun 2010-2014 mengalami peningkatan. Pada tahun

2010-2011 NPL mengalami peningkatan sebesar 1,91 persen dari 6,10 persen

menjadi 4,19 persen, dan ROA mengalami peningkatan sebesar 1,99 persen.

Pada tahun 2011-2012 NPL mengalami penururan sebesar 2,89 persen dari

Page 22: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

5

4,19 persen menjadi 1,30 persen, sedangan ROA mengalami peningkatan

sebesar 3,06 persen. Pada tahun 2012-2013 CAR mengalami penurunan

sebesar 0,53 persen dari 1,30 menjadi 0,77 persen, sedangkan ROA

mengalami peningkatan sebesar 0,17 persen. Pada tahun 2013-2014

mengalami peningkatan sebesar 4,26 dari 0,77 persen menjadi 5,03 persen,

dan ROA mengalami peningkatan sebesar 0,63 persen. Fenomena ini

menunjukkan telah terjadi ketidakkonsistenan hubungan antara NPL dengan

ROA. Di mana pada tahun 2011-2012 NPL mengalami peningkatan dan

ROA juga mengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2012-2013 NPL

mengalami penurunan dan ROA mengalami peningkatan. Apabila NPL

terus mengalami peningkatan maka akan mempengaruhi kinerja perusahaan

terutama total laba yang didapat.

Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa BOPO dalam perkembangannya

selama periode tahun 2010-2014 mengalami peningkatan. Pada tahun

2010-2011 BOPO mengalami peningkatan sebesar 12,74 persen dari 67,96

persen menjadi 80,7 persen, dan ROA mengalami peningkatan sebesar 1,99

persen. Pada tahun 2011-2012 BOPO mengalami penururan sebesar 22,43

persen dari 80,7 persen menjadi 58,27 persen, sedangan ROA mengalami

peningkatan sebesar 3,06 persen. Pada tahun 2012-2013 BOPO mengalami

peningkatan sebesar 7,65 persen dari 58,27 menjadi 65,92 persen, dan ROA

mengalami peningkatan sebesar 0,17 persen. Pada tahun 2013-2014

mengalami peningkatan sebesar 2,28 dari 65,92 persen menjadi 68,20 persen,

dan ROA mengalami peningkatan sebesar 0,63 persen. Fenomena ini

Page 23: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

6

menunjukkan telah terjadi ketidakkonsistenan hubungan antara BOPO dengan

ROA. Di mana pada tahun 2010-2011 BOPO mengalami peningkatan dan

ROA juga mengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2011-2012

BOPO mengalami penurunan dan ROA mengalami peningkatan. Dari sini

dapat disimpulkan bahwa nilai bopo berbanding terbalik dengan ROA, hal ini

sesuai dengan teori bahwa semakin kecil nilai BOPO maka akan semakin besar

profitabilitasnya (ROA) demikian pula sebaliknya.

Dengan berkembangnya rasio keuangan BPR Darmawan merefleksikan

pertumbuhan yang seimbang dari berbagai lini usaha. strategi pencapaian

kinerja BPR Darmawan telah dijalankan. selain mencapai target-target

profitabilitas, direksi telah melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan

keunggulan operasional serta melakukan investasi dibidang pengembangan

sumber daya manusia. Tantangan yang dihadapi direksi adalah untuk terus

meraih profitabilitas dan melakukan investasi peningkatan sistem dan budaya

organisasi, sehingga BPR Darmawan dapat mencapai kinerja yang meningkat

ditengah persaingan yang sangat ketat (Laporan Tahunan BPR Darmawan,

2014).

Krisis perbankan sudah sekitar lima tahun melanda perbankan

Indonesia pada tahun 1997 dan 1998 merupakan tahun terberat dalam tiga

puluh tahun terakhir pelaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Diawali

dengan krisis nilai tukar yang terjadi pertengahan tahun 1997. Sejak itu, kinerja

perekonomian Indonesia menurun tajam dan berubah menjadi krisis yang

berkepanjangan di berbagai bidang, termasuk sektor perbankan dengan terus

Page 24: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

7

menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan semakin

meningkatnya penarikan dana masyarakat dari perbankan disamping

bertambahnya jumlah kredit bermasalah, semakin memperburuk kondisi

perbankan. namun dalam kenyataannya masih banyak bank yang mampu

bertahan, bahkan dapat mencetak laba (Khasanah,2013:3).

Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut BPR Darmawan untuk

meningkatkan kinerjanya agar dapat menarik investor. Investor sebelum

menginvestasikan dananya memerlukan informasi mengenai kinerja

perusahaan. penggunaan laporan keuangan BPR Darmawan bagi masyarakat

luas merupakan suatu jaminan terhadap uang disimpan di bank. Jaminan ini

diperoleh dari laporan keuangan yang ada dengan melihat angka-angka yang

ada dilaporan keuangan pemilik dana dapat mengetahui kondisi bank yang

bersangkutan sehingga masih tetap mempercayakan dananya disimpan di bank

yang bersangkutan atau tidak (Kasmir,2008:256).

Kesehatan bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk

melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu

memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai

dengan peraturan perbankan yang berlaku (Putra, 2012:3). Dengan adanya

peraturan bank tersebut, diharapakan perbankan mampu menjaga kinerjanya

dan tingkat kesehatannya.

Dengan kata lain, bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga

dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi

intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat

Page 25: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

8

digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya,

terutama kebijakan moneter (Rivai, 2007).

Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu

indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan

bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung

sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat

kesehatan bank. Hasil analisis laporan keuangan akan membantu

menginterpretasikan berbagai hubungan kunci serta kecendrungan yang dapat

memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan

dimasa mendatang. Analisis laporan keuangan dapat membantu para pelaku

bisnis, baik pemerintah dan para pemakai laporan keuangan lainnya dalam

menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan

perbankan (Ponco,2008:18).

Untuk menilai kesehatan suatu bank dapat diukur dengan berbagai

metode. Salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank adalah dengan analisa

CAMEL (Capital , Asset, Management, Earning, Liquidity). Aspek capital

meliputi CAR, aspek asset meliputi NPL, aspek management meliputi NPM,

aspek eraning meliputi ROA dan BOPO, aspek likuiditas meliputi LDR.

Aspek-aspek tersebut kemudian dinilai dengan menggunakan rasio keuangan

sehingga dapat menilai kondisi keuangan perusahaan perbankan

(Kasmir,2008:273).

Page 26: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

9

Dalam menentukan tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia lebih

mementingkan penilaian besarnya terhadap return on asset (ROA) dan tidak

memasukkan unsur unsur return on equity (ROE). Hal ini dikarenakan Bank

Inodonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan

nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian

besar dari simpanan masyarakat (Ruslim,2012:3).

Alasan dipilihnya ROA (Return on Asset) sebagai indikator

pengukur tingkat profitabilitas bank karena ROA digunakan untuk mengukur

efektifitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dengan

memanfaatkan sebaik-baiknya aktiva yang dimilikinya. Menurut Azwir

(2006:6) ROA juga sudah memperhitungkan hutang perusahaan dan

pembayaran dividen, selain itu untuk mendapatkan ROA, laba perusahaan

yang digunakan adalah laba bersih artinya ROA juga sudah

memperhitungkan biaya bunga dan pajak perusahaan, disamping itu juga

didasarkan pada alasan bahwa bagi investor atau pemodal adalah seberapa

besar laba bersih yang diperoleh perusahaan, sehingga investor dapat

mengharapkan berapa besar tingkat kembalian yang bakal diterima, sehingga

ROA sangat bermanfaat bagi investor.

Besarnya jumlah modal bank yang harus dimiliki umumnya ditentukan

oleh penguasa moneter. Bank sentral sebagai penguasa moneter menetapkan

jumlah minimum modal yang harus dipenuhi oleh setiap bank yang biasanya

dihubungkan dengan total assetnya setelah memperhitungkan risiko yang

mungkin dihadapi masing-masing aset. Ketentuan minimum permodalan

Page 27: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

10

tersebut biasanya digunakan suatu ukuran yang disebut capital adequacy ratio

(CAR) atau rasio minimum perbandingan antara modal risiko dengan aktiva

yang mengandung risiko (Kasmir,2012:146).

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan indikator permodalan

harus berada di atas ketentuan BI yaitu minimal 8% dari total asetnya.

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian

didalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga (Martono,

2010:84). Selain itu, semakin tinggi permodalan bank maka bank dapat

melakukan ekspansi usahanya dengan lebih aman. Adanya ekspansi usaha

yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja keuangan bank tersebut.

Selain masalah CAR yang dialami oleh perbankan di Indonesia,

masalah yang tidak kalah peliknya adalah tentang efisiensi yang berkaitan

dengan kegiatan operasional perbankan. efisensi operasional merupakan

masalah yang kompleks dimana setiap perusahaan perbankan selalu berusaha

untuk memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah, namun pada saat

yang sama bank harus berupaya untuk beroperasi dengan efisien. Kompetisi di

industri perbankan bagaimanapun juga dapat menurunkan tingkat profitabilitas

masing-masing bank, dan apabila tingkat profitabilitas ini rendah maka akan

mengakibatkan kerugian dan penurunan kinerja perusahaan. Indikator efisiensi

operasional yang lazim digunakan adalah BOPO (rasio biaya operasional

dengan pendapatan operasional). BOPO adalah rasio perbandingan antara

biaya operasional dengan pendapatan operasional. Semakin besar BOPO maka

Page 28: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

11

akan semakin kecil atau menurun kinerja keuangan perbankan. begitu juga

sebaliknya, jika BOPO semakin kecil, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja

keuangan suatu perusahaan (perbankan) semakin meningkat atau membaik

(Restiyana,2011:21).

Pemberian kredit yang dilakukan oleh bank mengandung resiko yaitu

berupa tidak lancarnya pembayaran kredit atau dengan kata lain disebut kredit

bermasalah (Non Performing Loan) yang dialami perbankan juga akan

mengakibatkan tersendatnya penyaluran kredit. Banyaknya kredit bermasalah

menyebabkan terkikisnya permodalan bank yang dapat dilihat dari angka

capital adequacy ratio (CAR) dan menurunnya tingkat keuntungan atau laba

yang diperoleh bank, yang dapat dilihat dari angkat return on asset (ROA)

(Khasanah, 2013:7).

Terdapat penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja

perbankan dengan menggunakan rasio keuangan untuk menilai

profitabilitas. Dewi (2015), menganalisis pengaruh NIM, BOPO, LDR, dan

NPL terhadap Profitabilitas (studi kasus pada bank umum swasta nasional yang

terdaftar pada bursa efek Indonesia periode 2009-2013). Metode analisis yang

digunakan analisis regresi berganda. Dari hasil penelitiannya variabel NIM,

LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan BOPO,

NPL bepengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

Penelitian Paraditha (2014), Analisis Pengaruh Capital Adequancy

Ratio (CAR), Loan Deposit Ratio (LDR), Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Biaya

Page 29: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

12

Operasional/Pendapatan Operasional Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi

pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Model analisis

yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Dari hasil

penelitiannya variabel CAR, LDR, DPK berpengaruh positif dan signifikan

terhadap ROA sedangkan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

ROA.

Penelitian yang dilakukan oleh Bilal (2013) tentang “Influnce of Bank

Specific and Macroeconomic Factors on Probability of Commercial Banks:

A Case Study of Pakistan” hasil penelitian menunjukan bahwa Bank Size,

NIM, dan GDP berpengaruh terhadap ROA sedangkan CAR, NPL, dan

Inflasi tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas (ROA).

Penelitian Manikam (2013) menganalisis pengaruh Capital Adequacy

Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non

Performing Loan (NPL) dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Persero di

Indonesia Periode 2005-2012. Hasil penelitian menunjukka NPL, NIM, BOPO

berpengaruh terhadap ROA, sedangkan CAR dan LDR tidak berpengaruh

terhadap ROA.

Penelitian Qin (2012) tentang “Commercial Banks Profitability

Position: The Case of Tanzania”, temuannya menunjukan bahwa tidak

ada perbedaan yang signifikan terhadap profitabilitas diantara bank-bank

komersial, dalam konteks model regresi panel telah mencatat bahwa likuiditas

dan kualitas aktiva memiliki dapak positif terhadap profitabilitas dengan

pengecualian tingkat kredit bermasalah yang memiliki pengaruh negatif

Page 30: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

13

pada profitabilitas, juga kecukupan modal (CAR) telah menunjukan

dampak negatif terhadap profitabilitas.

Penelitian Suroso (2010), menganalisis pengaruh Dana Pihak

Ketiga (DPK), BOPO, CAR, dan LDR terhadap Kinerja Keuangan pada

Sektor Perbankan yang Go Public di BEI. Model analisis yang digunakan

adalah analisis regresi linier berganda. Dari hasil penelitiannya DPK,

CAR berpengaruh positif, LDR berpengaruh positif tetapi tidak signifikan

dan BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kinerja Perbankan

(ROA).

Penelitian Yuliani (2007) tentang hubungan efisiensi operasional dengan

kinerja profitabilitas pada sector perbankan yang go public di BEJ. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan antara tingkat efisiensi

operasional terhadap kinerja profitabilitas perbankan di BEJ. Dalam penelitian

ini menggunakan variabel MSDN, CAR, BOPO, LDR. Variabel BOPO

berpengaruh signifikan negatif, sedangkan CAR berpengaruh signifikan positif

terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Penelitian ini

menggunakan metode regresi time-series cross-section.

Berdasarkan uraian di atas dan penjelasan data empiris, maka perbankan

telah berupaya menjadi alat bantu negara dalam terciptanya kesejahteraan.

Hal ini dapat dilihat dari kemampuan bank dalam menjaga kecukupan modal

yang ada. Besarnya modal suatu bank, akan mempengaruhi tingkat

Page 31: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

14

kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank. Selain itu, dapat dilihat dari

penyaluran kredit perbankan go public yang bersedia menyalurkan kredit dari

dana pihak ketiganya kepada pencari dana yang umumnya pelaku usaha.

Dengan demikian, dengan adanya kredit maka sektor usaha dapat bergeliat

guna memajukan usahanya. Keseriusan bank dalam menjalankan kegiatannya

tersebut berdampak pada peningkatan keuntungan yang diperoleh bank. Hal

ini terlihat semakin menggembirakan dengan efisiensi (BOPO) yang

berhasil ditekan dan angka nya terus menurun dari tahun ke tahun. Sesuai data

tersebut, semakin angka efisiensi ditekan maka profitabilitas (ROA)

meningkat. Namun bagi bank harus menjalankan kegiatannya sesuai dengan

peraturan dengan prinsip prudential yang mana harus menjaga dan mengelola

dengan baik kredit yang telah disalurkan untuk meminimumkan kredit

bermasalah.

Berdasarkan latar belakang, data empiris serta beberapa penelitian

terdahulu yang memilki keterkaitan serta menginspirasi dalam penlitian

ini, maka peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai

profitabilitas perbankan dengan judul “ANALISIS PENGARUH CAPITAL

ADEQUACY RATIO (CAR ), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), NON

PERFORMING LOAN (NPL) DAN BIAYA OPERASIONAL

PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP RETURN ON

ASSET ( ROA) PADA BANK BANK PERKREDITAN RAKYAT

DARMAWAN ADHIGUNA LESTARI”. Untuk lebih memfokuskan arah

penelitian ini maka variabel-variabel yang dijadikan objek penelitian terdiri

Page 32: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

15

dari variabel independen capital adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio

(LDR), non performing loan (NPL) dan biaya operasional pendapatan

operasional (BOPO) dan variabel dependen return on asset (ROA).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimanakah pengaruh capital adequacy ratio (CAR), loan to deposit

ratio (LDR), non performing loan (NPL) dan biaya operasional

pendapatan operasional (BOPO) secara parsial terhadap return on asset

(ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat Darmawan Adhiguna Lestari?

2. Bagaimanakah pengaruh capital adequacy ratio (CAR), loan to deposit

ratio (LDR), non performing loan (NPL) dan biaya operasional

pendapatan operasional (BOPO) secara simultan terhadap return on

asset (ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat Darmawan Adhiguna

Lestari?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh capital adequacy ratio

(CAR), loan to deposit ratio (LDR), non performing loan (NPL) dan

biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) secara parsial

Page 33: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

16

terhadap return on asset (ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat

Darmawan Adhiguna Lestari?

2. Untuk menganalisis apakah terdapat pengaruh capital adequacy ratio

(CAR), loan to deposit ratio (LDR), non performing loan (NPL) dan

biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) secara simultan

terhadap return on asset (ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat

Darmawan Adhiguna Lestari?

D. Manfaat Penelitian

1. Kontribusi Teoritis

a. Manfaat bagi peneliti yaitu untuk menambah wawasan tentang

seberapa besar pengaruh pemberian kredit, kredit bermasalah

terhadap profitabilitas bank.

b. Bagi dunia akademis dan peneliti selanjutnya, semoga dengan

sumbangan kecil berupa penelitian ini dapat membantu

perkembangan penelitian selanjutnya dan demi kemajuan akademis di

bidang perbankan khususnya.

2. Kontribusi Praktisi

a. Manfaat bagi bank yang telah go public khusunya yaitu sedikit

memberikan informasi mengenai faktor yang mempengaruhi

profitabilitas. Sehingga dengan hal itu diharapkan bank lebih peka

terhadap perubahan situasi ekonomi yang terjadi dan tepat dalam

mengambil kebijakan guna meningkatkan keuntungan bank.

Page 34: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

17

b. Bagi pihak investor, diharapkan peneltian ini dapat menjadi salah

satu bahan masukan untuk perencanaan investasi khususnya di

bidang usaha perbankan.

Page 35: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1. Bank

Menurut Kasmir (2012:3) Bank diartikan sebagai lembaga keuangan

yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-

jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah setiap

perusahaan yang bergerak dibidang keuangan dimana kegiatannya apakah

hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya.

Menurut Dendawijaya (2009:14) bank adalah suatu badan usaha yang

tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial

intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana

(idlefund surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana atau

kekurangan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan.

Menurut Stuart dalam Martono (2010:20) Bank merupakan salah satu

badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit, baik

dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari orang

lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang

giral.

Menurut Hasibuan (2011:11) bank adalah badan usaha yang kekayaan

terutama dalam bentuk aset keuangan serta bermotivasi profit dan juga

sosial, jadi bukan mencari keuntungan saja.

Page 36: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

19

Menurut Darmawi (2012:1) yang dimaksud dengan perbankan adalah

segala sesuatu yang menyangkut bank, mencakup kelembagaan, kegiatan

usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Sedangkan bank adalah salah satu badan usaha financial yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

a. Tugas dan Fungsi Bank

Menurut Arthesa (2006:11) tugas dan fungsi bank adalah sebagai

penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Fungsi tersebut dikenal

sebagai intermediasi keuangan, maksud dari fungsi intermediasi

(perantara) adalah bahwa perbankan memberikan kemudahan untuk

mengalirkan dana dari nasabah yang memiliki kelebihan dana (savers)

dengan kedudukan sebagai penabung ke nasabah yang memerlukan dana

(borrowers) untuk berbagai kepentingan.

Menurut Martono (2010:20) fungsi bank pada umumnya adalah:

1. Menerima berbagai bentuk simpanan dari masyarakat.

2. Memberikan kredit, baik bersumber dari dana yang diterima dari

masyarakat maupun berdasarkan atas kemampuannya untuk

memciptakan tenaga beli baru.

3. Memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Page 37: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

20

b. Tujuan Bank

Menurut Arthesa (2006:13) perbankan Indonesia bertujuan

menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional

ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.

c. Jenis – Jenis Bank

Berdasarkan fungsinya, dalam sistem perbankan Indonesia terdapat

tiga subsistem yaitu bank sentral, bank umum dan bank prekreditan

rakyat (Darmawi, 2012:1).

1) Bank Sentral adalah bank yang memounyai tugas sebagai pengawas

perbankan. Sebegai otoritas moneter, bank sentral tidak melakukan

usaha perbankan umum, dalam arti tidak menghimpun dana dari

masyarakat, dan tidak memberikan kredit kepada masyarakat. Di

Indonesia bank sentral adalah Bank Indonesia.

2) Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang salah satu

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

3) Bank Perkreditas Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatannya

secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak boleh memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

Ditinjau dari sudut prinsip kerjanya, maka dalam sistem perbankan

Indonesia dapat dibedakan atas : (Darmawi,2012:21)

Page 38: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

21

a. Bank Konvensional, yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat yang

memakai “bunga uang” sebagai dasar kegiatannya.

b. Bank Syariah, yaitu bank umum dan bank perkreditan rakyat yang

kegiatannya didasarkan atas syariah, antara lain prinsip “jual-beli”,

prinsip “bagi hasil”.

Gambar 2.1

Struktur Perbankan Indonesia

d. Resiko Usaha Perbankan

Secara garis besar jenis-jenis risiko usaha tersebut dapat dibagi

sebagai berikut : (Darmawi, 2012:18)

a. Risiko Kredit

Kegiatan utama adalah memberikan kredit kepada nasabahnya.

Ketidaklancaran pembayaran pokok pinjaman dan bunga secara

langsung dapat menurunkan kinerja bank.

Otoritas Jasa Keuangan

Bank Umum

Bank Umum Devisa Bank Umum Non Devisa

Bank Prekreditan Rakyat

Page 39: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

22

b. Risiko Ekonomi

Kondisi perekonomian dunia maupun nasional dan daerah yang

secara langsung akan mempengaruhi iklim usaha perbankan baik

dalam perkreditan, pengumpulan dana dari nasabah yang telah

dibiayai. Kondisi itu mempengaruhi tingkat bunga dan pendapatan

yang diperoleh oleh bank serta berpengaruh pada kemampuan nasabah

dalam membayarkan pinjaman dan bunganya. Kondisi ini pada

akhirnya akan mempengaruhi tingkat keuntungan bank.

c. Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah

Risiko ini berupa risiko akibat kebijakan pemerintah dibidang

fiskal, moneter, dan perbankan yang dapat berubah setiap waktu

sesuai dengan perkembangan perekonomian. Ketidakmampuan dalam

mengantisipasi perubahan kebijakan pemerintah dapat mempengaruh

kegiatan usaha yang pada gilirannya dapat menurunkan kinerja bank.

d. Risiko Likuiditas

Risiko ini terjadi akibat penarikan dana yang cukup besar oleh

nasabah diluar perhitungan bank, sehingga dapat mengakibatkan

kesulitas likuiditas. Hal ini dapat mengurangi tingkat kesehatan bank

dan kepercayaan masyarakat.

e. Risiko Operasional

Sesuai bidang usahanya dalam bidang perbankan, bank juga

menghadapi risiko dalam operasionalnya, antara lain kelangkaan

Page 40: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

23

sumber dana, pengendalian biaya dan kesalah manajemen. Kondisi ini

sangat berpengaruh pada tingkat pendapatan bank.

f. Risiko Persaingan

Ketidakmampuan untuk mengantisipasi persaingan akan

berakibat menurunnya pangsa pasar (market share) yang telah dimiliki

sehingga mengurangi pendapatan bank.

g. Risiko Tidak Cukupnya Modal

Apabila ketentuan rasio kecukupan modal tidak terpenuhi, akan

mengurangi kemampuan ekspansi kredit dan mempengaruhi tingkat

kesehatan bank.

h. Risiko Valuta Asing

Sebagai bank devisa, bank mengadakan transaksi mata uang

asing. Sedangkan nilai tukar mata uang asing dapat berfluktuasi

karena berbagai faktor. Kesalahan dalam memprediksi fluktuasi nilai

tukar mata uang asing dapat mengakibatkan kerugian pada bank.

i. Risiko Teknologi

Keterlambatan mengantisipasi kemajuan teknologi akan

mengurangi kemampaun bank untuk bersaing dalam pelayanan

kepada nasabah. Tapi penggunaan teknologi sangat rentan terhadap

kejahatan terhadap perbankan apabila tidak didukung sistem

pengamanan yang baik.

Page 41: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

24

2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Dalam

kegiatannya BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Artinya jasa-jasa perbankan yang ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika

dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank umum (Kasmir, 2012:21).

Menurut Zulfikar (2012:2) BPR adalah lembaga keuangan bank

yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka,

tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu dan

menyalurkan dana dalam bentuk kredit atau dalam bentuk lain dalam rangka

meningkatkan taraf hidup masyarakat yang melaksanakan kegiatan

usahanya melalui prinsip konvensional atau berdasarkan prinsip syariah

yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

Menurut Martono (2010:35) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

merupakan bank yang fungsinya menerima simpanan dalam bentuk uang

dan memberikan kredit jangka pendek untuk masyarakat pedesaan. BPR

tergolong bank sekunder dengan wilayah usahanya terbatas pada linkungan

kecamatan dan beberapa desa tertentu. Maksud bank sekunder, yaitu bank

yang tidak dapat menciptakan uang karena tidak memberikan pinjaman

melebihi dana yang dihimpun.

Page 42: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

25

Menurut Martono (2010:36) usaha-usaha Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) adalah :

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

2) Memberikan kredit kepada pengusaha kecil dan rumah tangga.

3) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia

(SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan

pada bank lain. SBI adalah sertifikat yang ditawarkan Bank

Indonesia kepada BPR apabila BPR mengalami over likuiditas

Karena keterbatasannya yang dimiliki oleh BPR, maka ada

beberapa larangan yang tidak boleh dilakukan BPR (Kasmir, 2012:41).

Larangan ini meliputi hal-hal sebagai berikut

1) Menerima simpanan berupa giro

2) Mengikuti kliring

3) Mengikuti kegiatan valuta asing

4) Mengikuti kegiatan perasuransian

Bank umum dan BPR memiliki tugas yang hampir serupa

karena sama-sama memberikan kredit pada masyarakat. Namun jika

dilihat dari definisinya, bank umum dan BPR memiliki perbedaan.

Page 43: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

26

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Sedangkan

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah

yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalulintas

pembayaran.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui perbedaan antara

keduanya terletak pada kegiatan memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran. Bank umum memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran

sedangkan BPR tidak memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran.

3. Kinerja Bank

Kinerja (performance) adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang

berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requirement). Suatu

pekerjaan mempunyai persyaratan tertentu untuk dapat dilakukan dalam

mencapai tujuan yang disebut juga sebagai standar pekerjaan (job standard)

(Wilson, 2012:231).

Kinerja (performance) merupakan prestasi yang dihasilkan dari suatu

proses atau cara bertindak dari suatu fungsi atau lebih (Junaid, 2009:3).

Kinerja adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk sebagian

atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode,

seiring dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu

Page 44: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

27

atau yang diproyesikan suatu dasar efisiensi, pertanggungjawaban, atau

akuntabilitas manajemen, dan semacamnya (Padji, 2006:3).

Penilaian kinerja merupakan proses yang dilakukan perusahaan dalam

mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang dalam melaksanakan tugasnya

(Mangkuprawira, 2011:231). Penilai dapat dilakukan dengan

membandingkan hasil kerja yang dicapai karyawan dengan standar

pekerjaan.

Kinerja merupakan hal yang penting yang harus dicapai oleh

perusahaan, karena merupakan suatu gambaran tentang kondisi dari

suatu perusahaan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya

keadaan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode

tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal

dalam menghadapi perubahan lingkungan.

Sedangkan penilaian kinerja menurut Mulyadi (1997) dalam

Sudiyanto (2010: 129) merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam

melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi. Berbeda

dengan pengertian kinerja pada umumnya, maka pengertian kinerja

keuangan adalah penentuan ukuran–ukuran tertentu yang dapat mengukur

keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. adalah penentuan

secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi

dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan

sebelumnya. Mengingat bahwa organisasi pada dasarnya dijalankan oleh

manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya.

Page 45: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

28

Menurut Kidwell (1982) dalam Suroso (2010:129) Kinerja perbankan

dapat diukur dengan mengunakan rata–rata tingkat bunga pinjaman, rata–

rata tingkat bunga simpanan, dan profitabilitas perbankan. Ketiga ukuran

tersebut bisa diinterprestasikan secara berbeda, tergantung pada sudut

pandang analisisnya, apakah dari sudut pandang pemilik ataukah dari sudut

sosial.

a. Penilaian Kinerja Bank

Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang

dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi

kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Penilaian kinerja suatu bank tertentu dapat dilakukan

dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Menurut

peraturan BI No.13/1/PBI/2011 dikatakan bahwa penilaian kinerja

keuangan terdiri atas:

1) Aspek Permodalan (Capital)

Dalam aspek ini yang dinilai adalah permodalan yang dimiliki

oleh bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal

minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital

Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan BI. Sesuai ketentuan yang

telah ditetapkan pemerintah, maka CAR perbankan untuk tahun 2002

minimal harus 8%. Bagi bank yang memiliki CAR dibawah 8% harus

Page 46: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

29

segera memperoleh perhatian dan penanganan yang serius untuk

diperbaiki (Kasmir, 2012:48)

2) Aspek Kualitas Aset (Assets)

Penilaian aset harus sesuai dengan dengan peraturan Bank

Indonesia dengan membandingkan antara aktiva produktif. Kemudian

rasio penysisihan penghapusan aktiva produktif terhadap produktif

diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari necara yang telah

dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia (Kasmir, 2012:48).

3) Aspek Kualitas Manajemen (Management)

Dalam asep ini yang dinilai adalah manajemen permodalan,

manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen

rentabilitas dan manajemen likuiditas (Kasmir, 2012:49).

4) Aspek Earning

Merupakan aspek yang digunakan untuk mengukur kemampuan

bank dalam meningkatkan keuntungan.bank yang sehat adalah nak

yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat diatas standar

yeng telah ditetapkan (Kasmir, 2012:49).

5) Aspek Likuiditas (Liquidity)

Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang

bersangkutan mampu membayar semua utangn jangka pendek. Dalam

hal ini yang dimaksud dengan utang-utang jangka pendek yang ada di

bank antara lain adalah simpanan masyarakat seperti simpanan

tabungan, giro dan deposito.

Page 47: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

30

b. Tujuan Penilaian Kinerja Bank

Tujuan penilaian kinerja bank menurut Parathon (2012:3)

1. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan bank

terutama kondisi likuiditas, kecukupan modal dan profitabilitas

yang dicapai dalam tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.

2. Untuk mengetahui kemampuan bank dalam mendayagunakan

semua aktiva yang dimiliki dalam menghasilkan profit.

3. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur

dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar

beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali

pokok hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan

membayar deviden secara teratur kepada para pemegang saham tanpa

mengalami hambatan atau krisis keuangan.

4. Laporan Keuangan Bank

a. Pengertian Laporan Keuangan Bank

Secara umum setiap perusahaan baik itu bank maupun non bank

pada suatu periode tertentu akan melaporkan kegiatan keuangannya.

Informasi tentang proses keuangan perusahaan, kinerja perusahaan, aliran

kas dan informasi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan laporan

keuangan dapat diperoleh dari laporam keuangan perusahaan.

Laporan keuangan merupakan hal terpenting yang tidak dapat

dipisahkan oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan

Page 48: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

31

pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan

kepada para pemilik perusahaan atas kinerja yang telah dicapainya serta

merupakan laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi

kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisa

ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang.

Sistem pembukuan akuntansi sangat diperlukan oleh semua

lembaga keuangan, untuk mencatat semua transaksi ekonomi yang

dilakukan oleh lembaga keuangan yang bersangkutan biasanya

setahun sekali pada akhir tahun periode akuntansi (Adyani, 2011:21).

Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penelitian adalah

laporan keuangan bank di Indonsia. Oleh karena itu, kegiatan usaha

suatu bank menurut ketentuan pemerintah harus dinyatakan dalam

laporan keuangan yang diterbitkan dan dilaporkan kepada masyarakat

dan otoritas moneter sebagai pengawas perbankan nasional.

Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi bank secara

keseluruhan. Laporan keuangan yang dihasilkan bank diharapkan

dapat memberikan informasi tentang kinerja keuangan dan

pertanggungjawaban manajemen bank kepada seluruh stake holder bank

(Dewi, 2010:18).

Menurut Brigham (2010:84) laporan keuangan adalah beberapa

lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis diatasnya, tetapi penting

juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang berharga dibalik angka

Page 49: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

32

tersebut.Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantitatif

dalam nilai moneter. Laporan keuangan yang sering disajikan adalah

1. Neraca,

2. Laporan laba-rugi,

3. Laporan arus kas,

4. Laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham.

Menurut kasmir (2008:253) laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu

periode tertentu, maksudnya adalah kondisi keuangan terkini yaitu

keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan

periode tertentu (untuk laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan

dibuat per periode misalnya tiga bulan atau enam bulan untuk

kepentingan internal perusahaan. sementara itu, untuk laporan luas

dilakukan satu tahun sekali. Selain itu dapat diketahui posisi perusahaan

terkini setelah setelah menganalisis laporan keuangan tersebut dianalisis.

Menurut Harahap (2008:190) menguraikan pos-pos laporan

keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat

hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna

antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif atau data non

kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keungan lebih dalam

yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Page 50: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

33

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa laporan

keuangan merupakan suatu laporan yang menggambarkan posisi

keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu, dan hasil usahanya

pada periode tertentu digunakan oleh pihak-pihak yang membutuhkan

laporan tersebut baik pihak intern maupun pihak ekstern perusahaan.

laporan keuangan merupakan sumber informasi yang sangat penting

untuk mengetahui dan menganalisa keadaan keuangan keadaan keuangan

dari suatu perusahaan dan dari hasil analisis tersebut dapat dijadikan

acuan untuk pengambilan keputusan yang tepat.

b. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Jenis-jenis laporan keuangan menurut Kasmir (2008:257) adalah :

1) Neraca (Balance Sheet)

Neraca merupakkan laporan yang menunjukkan posisi keuangan bank

pada tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi

aktiva (harta), pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu bank. Penyusutan

komponen didalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh

tempo.

2) Laporan komitmen dan kontinjensi

Laporan komitmen merupakan suatu ikatan atau kontrak yang berupa

janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus

dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama depenuhi.

Page 51: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

34

3) Laporan lab rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan bank yang

menggambarkan hasil usaha bank dalam suatu periode tertentu.

4) Laporan arus kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek

yang berkaitan dengan kegiatan bank, baik yang berpengaruh

langsung terhadap kas. Laporan arus kas disusun berdasarkan konsep

kas selama periode laporan.

5) Catatan atas laporan keungan

Merupakan yang berisi mengenai posisi Devisa Neto, menurut jenis

mata uang dan aktivitas lainnya.

6) Laporan keuangan gabungan dan konsolidasi

Laporan gabungan merupakan laporan dari seluruh cabang-cabang

bank yang bersangkutan baik ynag ada di dalam negeri maupun di luar

negeri.

c. Tujuan Laporan keuangan

Tujuan laporan keuangan merupakan dasar awal dari struktur teori

akuntansi, banyak pendapat tentang tujuan laporan keuangan ini, baik

objek maupun penekanannya, namun menurut Harahap (2007:66) tujuan

yang selama ini mendapatg dukungan luas adalah bahwa laporan

keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan kepada para

pemakainya untuk dipakai dalam proses pengambilan keputusan.

menurut Darsono (2005:2) tujuan laporan keuangan adalah untuk

Page 52: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

35

memberikan informasu yang berguna bagi pengambilan keputusan atas

perusahaan. dalam pengertian tersbeut yang dicatat dan dilaporkan adalah

transaksi atau kejadian ekonomi (kejadian yang berhubungan dengan

uang).

Selanjutnya menurut Ikatan Akuntansi Indonesian (2007:3) dalam

kerangka dasar pernyataan dasar akuntansi keuangan, merumuskan

tujuan laporan keuangan sebagai berikut: “Tujuan laporan keuangan

adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan”.

Menurut Kasmir (2008:254) pembuatan laporan keuangan memiliki

tujuan tersendiri. Secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan

suatu bank adalah :

1) Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-

jenis-jenis aktiva yang dimiliki.

2) Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis-

jenis kewajiban baik jangka pendek (lancar) maupun jangka panjang.

d. Keterbatasan Laporan Keuangan

Adapun keterbatasan laporan keuangan menurut Harahap

(2007:90) yaitu:

1) Bersifat historis, dimana menunjukkan transaksi dan peristiwa yang

telah lewat.

Page 53: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

36

2) Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupuun manfaat bagi pihak

pengguna. Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak

tertentu tidak dapat secara langsung dipenuhi semata-mata dari

laporan keuangan saja.

3) Tidak luput dari pengguna berbagai pertimbangan dan taksiran.

4) Hanya melaporkan informasij yang materil.

5) Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, apabila

terdapat beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian

suatu pos, maka dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau

nilai aktiva yang paling kecil.

6) Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai

dengan substansij dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk

hukumnya (formalitas).

7) Disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dimana pemakai

laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa dan istilah-istilah

tersebut, serta mengerti sifat dari informasi yang dilaporkan.

8) Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat dipergunakan

sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya

ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.

9) Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat

dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

Page 54: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

37

5. Return On Asset (ROA)

Menurut Dendawijaya (2009:118) Rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan

(Laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar

pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula

posisi bank tersebut dari segi penggunaannya.

Menurut Riyadi (2006:156) mengungkapkan bahwa yang dimaksud

Return On Asset ( ROA) adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan

perbandingan antara laba dengan total asset bank, rasio ini menunjukkan

tingkat efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang

bersangkutan.

Return On Asset (ROA) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak

untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki

oleh perusahaan. pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA

menunjukkan kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam

keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. ROA yang

negatif disebabkan laba perusahaan dalam kondisi negatif pula atau rugi.

Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan secara

keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan laba (Hakim, 2006:19).

ROA menurut Fauziah (2011) adalah rasio perbandingan antara

laba setelah pajak dengan total aktiva yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva yang

dipergunakan dalam periode tertentu. Jika ROA suatu perusahana naik

Page 55: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

38

dari tahun ke tahun, maka bisa dikatakan perusahaan semakin efisien dalam

mengelola bisnisnya.

Menurut Suroso (2010:2) Return On Asset (ROA) digunakan untuk

mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan didalam menghasilkan

keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return On

Asset (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total

asset. Semakin besar Return On Asset (ROA) menunjukkan kinerja yang

semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar.

Alasan menggunakan ROA dalam penelitian ini mengacu pada

penelitian yang dilakukan Rasiah (2010:5) bahwa ROA merupakan

indikator utama dalam mengukur efisiensi manajerial. ROA juga

menunjukkan bagaimana kemampuan manajemen bank mengkonversi

asset perusahaan nya menjadi pendapatan. Dan ROA adalah pengukuran

berharga dalam mengukur profitabilitas antara satu bank komersil dengan

bank lainnya dalam sebuah sistem secara keseluruhan.

Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut

(Dendawijaya, 2009:118).

Laba Sebelum Pajak

ROA = x 100%

Total Asset

Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan menggunakan kekayaan (total asset) yang

dimiliki perusahaan yang bersangkutan setelah disesuaikan dengan

biaya-biaya yang mendanai aset tersebut.

Page 56: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

39

Dalam rangka mengukur tingkat kesehatan bank, terdapat

perbedaan kecil antara perhitungan ROA berdasarkan teoritis dan cara

perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Secara teoritis, laba

yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam sistem

CAMEL, laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak

(Dendawijaya, 2009:118)

6. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko

(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai

dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-dana dari

sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman

(utang), dan lain-lain. (Dendawijaya, 2009:121)

Capital adequacy ratio (CAR) adalah rasio yang memperhitungkan

seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit,

penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain).ikut dibiayai dari dana

modal sendiri bank disamping memperoleh dana–dana dari sumber–sumber

diluar bank, seperti masyarakat, pinjaman (utang), dan lain–lain. Dengan

kata lain Capital Adequancy Rasio adalah rasio kinerja bank untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva

yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya kredit yang diberikan

(Suroso, 2010:6).

Page 57: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

40

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva

yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalkan kredit yang diberikan

bank (Paraditha, 2014:35).

Menurut Kasmir (2012:146) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah

ketentuan permodalan, yaitu rasio minimum perbandingan antara modal

risiko dengan aktiva yang mengandung risiko. Pada saat ini, CAR yang

harus dipenuhi oleh bank adalah minimum sebesar 12%. Ketentuan ini

berlaku di Indonesia berdasarkan ketentuan Bank for Internasional

Settlements (BIS).

Menurut Martono (2010:84) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah

rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada

untuk menutup kemungkinan kerugian didalam kegiatan perkreditan dan

perdagangan surat-surat berharga.

Capital Adequacy Ratio yaitu rasio kewajiban pemenuhan modal

minimum yang harus dimiliki oleh bank. Untuk saat ini minimal CAR

sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR), atau

ditambah dengan Risiko Pasar dan Risko Operasional, ini tergantung

pada kondisi bank yang bersangkutan. CAR yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia ini, mengacu pada ketentuan/ standar internasional yang

dikeluarkan oleh Banking for International Settlement (Riyadi, 2006:161).

Kecukupan modal merupakan faktor yang penting bagi bank dalam

rangka pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Bank

Page 58: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

41

Indonesia menetapkan CAR yaitu kewajiban penyediaan modal minimum

yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi

tertentu dari aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR). ATMR adalah

nilai total masing-masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-

masing bobot risiko aktiva tersebut.

Secara matematis CAR dapat dirumuskan sebagai berikut

(Dendawijaya, 2009:121).

Modal Bank

CAR = x 100%

ATMR

7. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Menurut Dendawijaya (2009 : 116), menyebutkan pengertian loan to

deposit ratio (LDR) adalah ”rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank

dengan dana yang diterima oleh bank”.

Loan to Deposit Rasio (LDR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur

likuiditas bank dalam memenuhi kebutuhan dana yang ditarik oleh masyarakat

dalam bentuk tabungan, giro dan deposito (Suroso, 2010:6).

Loan to deposit ratio (LDR) tersebut menyatakan seberapa jauh

kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan

deposan dngan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya (Dendawijaya, 2009:116). Dengan kata lain, seberapa jauh

pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank

Page 59: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

42

untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali

uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.

Menurut Martono (2010:82) Loan to deposit ratio rasio ini untuk

mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada

para nasabah yang telah menamkan dananya dengan kredit-kredit yang telah

diberikan kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi

likuiditasnya.

Sedangkan Kasmir (2008 : 290) menyatakan bahwa “loan to deposit

ratio merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan

dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang

digunakan”.

Menurut Kasmir (2008 : 290), besarnya loan to deposit ratio (LDR)

menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110%. Semakin tinggi rasio

tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank

yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan

untuk membiayai kredit menjadi semakin besar.Rasio ini juga merupakan

indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank.

Adapun batasan yang diberikan BI untuk LDR yang nilainya lebih

dari 110% (>110%) maka skor nya adalah nol. Sedangkan untuk yang kurang

dari 110% (<110%) maka skor nya adalah lima.

Tujuan dibatasi karena agar bank tidak berlebihan memberi kredit

yang berasal dari simpanan masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan

terganggunya likuiditas bank, yaitu saat nasabah melakukan penarikan

Page 60: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

43

dana yang dimiliki bank tidak mencukupi karena dana tersebut telah

tersalurkan melalui kredit. Dampak negatif akan diterima bank karena

kepercayaan merupakan hal utama dalam bisnis bank.

Secara matematis LDR dapat dirumuskan sebagai berikut

(Dendawijaya, 2009:119).

Total Kredit

LDR = x 100%

Dana Pihak Ketiga

Apabila LDR perbankan meningkat maka dapat dikatakan bahwa

perbankan tersebut menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi

karena meningkatnya jumlah kredit yang disalurkan perbankan kepada

masyarakat. Peningkatan LDR disertai dengan meningkatnya kredit

menyebabkan likuiditas perbankan menurun karena dana tersebut

dipergunakan untuk penyalurkan kredit. Penurunan likuiditas ini,

menyebabkan perbankan berusaha untuk mendapatkan dana dari

masyarakat dengan meningkatkan suku bunga simpanan, dalam hal ini adalah

suku bunga deposito. Artinya, apabila terjadi peningkatan pada LDR

perbankan maka suku bunga deposito perbankan cenderung meningkat.

Sebaliknya, apabila terjadi penurunan pada LDR perbankan maka suku

bunga deposito perbankan cenderung menurun (Dwiastuti, 2006).

8. Non Performing Loan (NPL)

Menurut Riyadi (2006:160), Non Performing Loan (NPL) gross

merupakan rasio yang menunjukkan jumlah pembiayaan yang tergolong

Page 61: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

44

dalam kolektibilitas 3 sampai dengan 5. Jika NPL suatu bank selalu

tinggi maka akan mempengaruhi permodalan bank tersebut karena dengan

NPL yang tinggi akan membuat bank mempunyai kewajiban untuk

memenuhi PPAP yang terbentuk.

Menurut Arthesa (2006:181) kredit bermasalah secara umum adalah

semua kredit yang mengandung resiko tinggi atau kredit bermasalah adalah

kredit-kredit yang mengandung kelemahan atau tidak memenuhi standar

kualitas yang telah ditetapkan oleh bank

Menurut Indrawan (2013:37) Non Performing Loan (NPL) piutang

yang tak tertagih atau mempunyai kriteria kurang lancar, diragukan karena

mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor-faktor tertentu.

Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa NPL mencerminkan risiko

kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula resiko kredit yang

ditanggung pihak bank. besarnya non performing loan yang diperbolehkan

oleh Bank Indonesia saat ini adalah maksimal 5% (Riyadi, 2006:161).

Menurut Dahlan Siamat (2005:361) persyaratan yang ketat dalam

kebijakan kredit akan mengurangi kemungkinan terjadinya kredit

bermasalah, namun tidak akan menghilangkan timbulnya masalahmasalah

seperti terjadinya default risk atau penunggakan pembayaran.

Secara matematis NPL dapat dirumuskan sebagai berikut

(Riyadi, 2006:161).

Kredit Bermasalah

NPL = x 100%

Total Pembiayaan

Page 62: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

45

Dalam dunia perbankan perbankan internasional, kredit dikategorikan ke dalam

kredit bermasalah apabila (Sutojo, 2008:13):

1) Terjadinya keterlambatan pembayaran bunga dan/ atau kredit induk lebih

dari 90 hari sejak tanggal jatuh temponya.

2) Tidak dilunasi sama sekali.

3) Diperlukan negosiasi kemali atas syarat pembayaran kembali kredit dan

bunga yang tercantum dalam perjanjian kredit.

9. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional (Ponco, 2008:22).

Rasio BOPO menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan usaha

pokoknya, terutama kredit, dimana sampai saat ini pendapatan bankbank di

Indonesia masih didominasi oleh pendapatan bunga kredit. Semakin kecil

BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktivitas

usahanya. Bank yang sehat rasio BOPO nya kurang dari 1 sebaliknya bank

yang kurang sehat rasio BOPO nya lebih dari 1(Wibowo, 2013:4).

Rasio biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya (Dendawijaya,

2009:120). Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak

Page 63: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

46

sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana (misalnya dana

masyarakat), maka biaya dan pendapatan operasional bank di dominasi oleh

biaya bunga dan hasil bunga.

Menurut Martono (2010:85) Biaya operasional dan pendapatan

operasional (BOPO) rasio ini digunakan untuk mengukur pebandingan biaya

operasi atau biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh

bank. Semakin kecil angka rasio BOPO, maka semakin baik kondisi bank

tersebut.

Secara matematis BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut

(Dendawijaya, 2009:120).

Biaya Operasional

BOPO = x 100%

Pendapatan Operasional

BOPO merupakan upaya bank untuk meminimalkan resiko operasional,

yang merupakan ketidakpastian, mengenai kegiatan usaha bank. Resiko

operasional berasal dari kerugian operasional bila terjadi penurunan

keuntungan yang dipengaruhi oleh struktur biaya operasional bank, dan

kemungkinan terjadinya kegagalan atas jasa-jasa dan produk- produk yang

ditawarkan.

Page 64: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

47

B. Penelitian Terdahulu

Berikut disajikan ringkasan penelitian terdahulu yang tampak pada tabel

2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Hasil Penelitian Peneliti ( tahun ) Judul Penelitian

1 CAR,LDR, NPL,

BOPO berpengaruh

(+) & siginifikan

terhadap ROA

- Luh Eprima ( 2015 )

- Xuezhi Qin dan

Dickson Pastory (2012)

- Analisis Pengaruh NIM,

BOPO, LDR dan NPL

terhadap Profitabilitas

(BUSN 2009-2013)

-“Commercial Banks

Profitability Position:

The Case of Tanzania”.

International Journal of

Business and

Management”

2 CAR, LDR, NPL,

BOPO berpengaruh

(-) & siginifikan

terhadap ROA

- Luh Eprima ( 2015 )

- Lalu Iwan Paradhita

(2014)

- Analisis Pengaruh NIM,

BOPO, LDR dan NPL

terhadap Profitabilitas

(BUSN 2009-2013)

- Analisis pengaruh capital

adequacy ratio (CAR),

loan to deposit ratio

(LDR), dana pihak ketiga

(DPK) dan BOPO

terhadap profitabilitas

Perbankan (Studi pada

Bank Umum di BEI )

Page 65: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

48

3

CAR, LDR,NPL,

BOPO tidak

berpengaruh

siginifikan terhadap

ROA

- Hasanah (2011)

- Ahmad Buyung

(2009)

- Jati Suroso (2010)

- Yuliani (2007)

- Pengaruh CAR dan LDR

terhadap ROA (Studi

Kasus pada Bank Syariah

Mandiri)

- Analisis Pengaruh NPL,

CAR, LDR dan BOPO

Terhadap Profitabilitas

Bank (Bank Umum Go

Publik dan Bank Umum

Non Go Publik 2005-

2007)

- Analisis Pengaruh

Dana Pihak Ketiga,

BOPO, CAR, dan LDR

terhadap Kinerja

Keuangan pada Sektor

Perbankan yang Go

Publik di BEI Periode

2005-2008

- Hubungan Efisiensi

operasional dengan

kinerja profitabilitas pada

sektor perbankan yang go

publik di bursa efek

Sumber: Jurnal dan Skripsi Hasil Penelitian Terdahulu

Page 66: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

49

C. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu capital

cdequacy ratio , non performing loan, loan to deposite ratio, beban

operasional dan pendapatan operasional sedangkan variabel dependennya

adalah return on asset.

Kerangka pemikiran teoritis yang akan dikembangkan dalam penelitian

ini mengacu pada telaah berbagai pustaka yang telah dilakukan. Berdasarkan

hasil telaah pustaka tersebut di atas, kerangka pemikiran teoritis yang akan

dikembangkan dalam penelitian ini adalah seperti pada gambar berikut ini:

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

CAR

NPL

BOPO

ROA

Page 67: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

50

D. Hipotesis

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran tersebut, maka hipotesis di

bawah ini pada dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap suatu

masalah yang harus dibuktikan kebenarannya, adapun hipotesis yang

dirumuskan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Hipotesis Goodness of fit ( Uji kesesuaian/ kelayakan model penelitian )

Ho : b1,b2,b3,b4, = 0 : Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara

variabel capital adequacy ratio (CAR), loan to

deposit ratio (LDR), non performing loan (NPL),

biaya operasional pendapatan operasional (BOPO)

terhadap return on asset (ROA).

Ha : b1,b2,b3,b4, ≠ 0 : Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel

capital adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio

(LDR), non performing loan (NPL), biaya

operasional pendapatan operasional (BOPO)

terhadap return on asset (ROA).

2. Hipotesis secara parsial

Ho : b1 = 0 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel capital

adequacy ratio (CAR) terhadap return on asset (ROA).

Ha : b1 ≠ 0 : Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel capital

adequacy ratio (CAR) terhadap return on asset (ROA).

Ho : b2 = 0 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel loan to

deposit ratio (LDR) terhadap return on asset (ROA).

Page 68: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

51

Ha : b2 ≠ 0 : Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel loan to

deposit ratio (LDR) terhadap return on asset (ROA).

Ho : b3 = 0 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel non

performing loan (NPL) terhadap return on asset (ROA).

Ha : b3 ≠ 0 : Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel non

performing loan (NPL) terhadap return on asset (ROA).

Ho : b4 = 0 : Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel biaya

operasional pendapatan operasional (BOPO) terhadap return

on asset (ROA).

Ha : b4 ≠ 0 : Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel biaya

operasional pendapatan operasional (BOPO) terhadap return

on asset (ROA).

Page 69: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder dan bersifat

kuantitatif yang berasal dari laporan keuangan bulanan dan laporan

keuangan publikasi BPR Darmawan Adhiguna lestari antara bulan

januari 2010 sampai dengan desember 2014 serta laporan publikasi Bank

Indonesia. Beberapa data lainnya juga dapat diambil di Bank Indonesia.

Pemilihan lokasi penelitian ini karena dianggap sebagai rujukan yang

tepat dalam memperoleh data yang diperlukan berupa laporan keuangan

serta dokumen penunjang lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

Pada penelitian ini membahas variabel-variabel independen

(variabel bebas) nya yakni kredit yang disalurkan dengan rasio CAR

(X1), LDR (X2), NPL (X3), dan BOPO (X4). Sedangkan variabel

dependen (variabel terikat) yakni ROA (Y).

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam menentukan jenis sampel yang akan digunakan dalam

penelitian ini yaitu menggunakan teknik purposive sampling yaitu

metode penarikan sampel probabilitas yang dilakukan dengan kriteria

tertentu (Hamid, 2010:16). Sampel yang diambil dalam penelitian ini

yaitu Bank Perkreditan Rakyat Darmawan Adhiguna Lestari yang

memiliki aset terbesar dan data keuangan yang lengkap. Adapun data

Page 70: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

53

yang digunakan dalam penelitian ini data sekunder yaitu data time series

atau data runtut waktu yang tersedia di Laporan Publikasi Bank

Indonesia maka populasi yang diambil adalah Laporan Publikasi Bank

Indonesia dengan sampel data bulanan periode Januari 2010 hingga

Desember 2014 Bank Perkreditan Rakyat Darmawan Adhiguna Lestari.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi Kepustakaan

Untuk dapat memperoleh landasan dan konsep yang kuat agar dapat

memecahkan permasalahan, maka panelis mengadakan penelitiian

kepustakaan dengan mengumpulkan literature-literature ilmiah,

beberapa buku, artikel, serta jurnal yang berhubungan dengan topik

ini.

2. Data Sekunder

Pengumpulan data dan keterangan seperti laporan keuangan, dan data

lain yang berhubungan dengan penelitian ini, diperoleh dari BPR

Darmawan Adhiguna Lestari.

Penelusuran data dilakukan dengan dua cara, yakni:

a) Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil

cetakan.

b) Penelusuran dengan komputer untuk data dalam format laporan

elektronik.

Page 71: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

54

D. Metode Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah

dengan menggunakan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan

angka-angka.

Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh antara capital

adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio (LDR), non performing loan

(NPL) dan biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) secara

parsial terhadap return on asset (ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat

Darmawan Adhiguna Lestari. Penelitian ini menggunakan metode

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program computer

(software) SPSS versi 20 dan Microsoft Excel 2007. Berikut adalah

metode yang digunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini:

1. Analisis Regresi Berganda

Menurut Winarno (2009:4.1) analisis regresi digunakan

untuk mengetahui hubungan antara suatu variabel dependen dan

satu variabel independen, disebut analisis regresi sederhana.

Apabila terdapat beberapa variabel independen, analisisnya disebut

dengan analisis regresi berganda.

Page 72: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

55

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda karena

menggunakan empat variabel bebas yaitu capital adequacy ratio, loan

to deposit ratio, non performing loan dan biaya operasional terhadap

pendapatan, serta satu variabel terikat yaitu return on asset, maka

persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Keterangan :

ROA = Return on Asset, Variabel terikat (Y)

a = Intercept (konstanta)

b1 = Koefisiensi regresi untuk X1

b2 = Koefisiensi regresi untuk X2

Bn = Koefisiensi regresi untuk X3

CAR = Capital Adequacy Ratio (X1)

LDR = Loan to Deposit Ratio, variabel bebas kedua (X2)

NPL = Non Performing Loan, variabel bebas ketiga (X3)

BOPO = Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional, variable

bebas keempat (X4)

e = Nilai residu

YROA = a + b1CAR + b2LDR + b3NPL + b4BOPO + e

Page 73: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

56

2. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011:19).

Menurut Hasan (2004:7) penelitian deskriptif adalah

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai dari suatu variabel,

dapat diartikan sebagai prosedur pemecah masalah yang diselidiki

dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek/ objek

penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat

sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana

adanya.

3. Pengujian Asumsi Klasik

Model regresi linier adalah suatu analisis kuantitatif yang dapat

memberikan informasi mengenai hal-hal tersebut. Pada prinsipnya

model regresi linier merupakan suatu model yang parameternya linier

dan secara kuantitatif dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh

suatu variabel terhadap variabel lainnya (Nachrowi dan Usman,

2006:7).

Uji asumsi klasik ini dilakukan sebagai parameter untuk

mengukur apakah data yang digunakan ini bersifat blue atau tidak.

Asumsi dasar klasik adalah bahwa hubungan antar variabel

independen dengan variabel dependen bersifat linier serta tidak terjadi

Page 74: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

57

multikolinieritas, autokorelasi dan heterokedastisitas diantara variabel

independen dalam regresi tersebut. Pengujian-pengujian asumsi dasar

klasik adalah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas dan

variabel terikat mempunyai distribusi normal. Menurut Singgih

(2012:230), tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi, error yang dihasilkan

mempunyai distribusi normal atau tidak. Maksud data distribusi

normal adalah data akan mengikuti arah garis diagonal dan

menyebar disekitar garis diagonal. Dasar pengambilan keputusan

dalam uji normalitas adalah (Singgih, 2012:233):

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model tidak memenuhi

asumsi normalitas.

Page 75: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

58

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas

dengan analisis grafik. Adapun dasar pengambilan keputusan

dalam uji ini adalah sebagai berikut:

1) Histogram

Jika histogram standardized regression residual

membentuk kurva seperti lonceng maka nilai residual tersebut

dinyatakan normal.

2) Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)

Menurut Ghazali (2005:161), metode yang lebih handal

adalah dengan melihat Normal Probability Plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal,

dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis

diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.

3) Metode Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas menggunakan uji statistik non parametrik

Kolmogorov-Smirnov merupakan uji normalitas menggunakan

fungsi distribusi kumulatif. Nilai residual terstandarisasi

berdistribusi normal jika K hitung < K tabel atau nilai Sig. >

alpha (Suliyanto, 2011:75).

Page 76: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

59

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan hubungan linier antara

variabel independen didalam regresi berganda.(Widarjono,

2010:75).

Multikolininieritas berarti terjadi korelasi linier yang

mendekati sempurna antar lebih dari dua variabel bebas. Uji

multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna di

antara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model regresi yang

terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna di antara

variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan

mengandung multikolinieritas. (Suliyanto, 2011:81).

Salah satu cara untuk menguji gejala multikolinieritas dalam

model regresi adalah dengan melihat nilai TOL (tolerance) dan

Variance Inflation Factor (VIF) dari masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikatnya. Suatu model regresi yang bebas

multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF tidak lebih dari 10

dan mempunyai angka tollerance mendekati 1.

Adapun Hipotesis yang akandiuji untuk membuktikan ada

tidaknya multikolinearitas antarvariabel bebas dinyatakan sebagai

berikut.

a) Ho : VIF > 10, terjadi multikolinieritas

b) H1: VIF < 10, tidak terjadi multikolinieritas

Page 77: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

60

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi yang terbentuk terjadi ketidaksamaan varian

dari residual model regresi. Data yang baik adalah data yang

homokedastisitas. Homokedastisitas terjadi jika varian variabel

pada model regresi memiliki nilai yang sama atau konstan

(Suliyanto, 2011:95). Heteroskedastisitas berarti varians variabel

gangguan yang tidak konstan. Masalah heteroskedastisitas dengan

demikian lebih sering muncul pada cross section daripada time

series. Jika varian dari residual suatu pengamatan kepengamatan

lainnya tetap, maka disebut heteroskedastisitas.

Tujuan uji asumsi ini adalah ingin mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians pada residual

(error) dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Singgih,

2012:238).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji

heteroskedastisitas dengan analisis grafik. Adapun dasar

pengambilan keputusan dalam uji ini adalah sebagai berikut:

1) Metode Grafik dengan Scatterplot

Pengujian heteroskedastisitas untuk penelitian ini menggunakan

grafik scatterplot. Dasar pengambilan keputusan dalam uji

heteroskedastisitas (Singgih, 2012:240):

Page 78: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

61

a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit),maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

Heteroskedastisitas.

Salah satu kelemahan pengujian secara grafis adalah tidak

jarang kita ragu terhadap pola yang ditunjukkan grafik.

Keputusan secara subjektif tentunya dapat mengakibatkan

berbedanya keputusan antara satu orang dengan lainnya. Maka

dari itu, penulis melakukan pengujian heteroskedastisitas dengan

metode Glejser untuk mendukung bahwa dalam model regresi

ini tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.

2) Metode Glejser

Uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser dilakukan

dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai

mutlak residualnya. Jika dilakukan dengan meregresikan semua

variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Jika terdapat

pengaruh variabel bebas yang signifikan terhadap nilai mutlak

residualnya maka dalam model terdapat masalah

heteroskedastisitas.

Gejala heteroskedastisitas ditujukan oleh koefisien regresi

dari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolute

Page 79: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

62

residualnya. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha

(Sig. > α), maka dapat disimpulkan model tidak mengandung

gejala heteroskedastisitas atau dikatakan tidak terjadi

heteroskedastisitas apabila t hitung < t table ( Suliyanto,

2011:102).

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1

(sebelumnya) (Santoso, 2012:241).

Salah satu uji formal yang paling populer untuk mendeteksi

Otokorelasi adalah uji Durbin-Watson, yang secara umum bisa

diambil patokan sebagai berikut (Santoso, 2012:243):

a) Angka D-W di bawah -2 berarti ada otokorelasi positif.

b) Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada

otokorelasi.

c) Angka D-W di atas +2 berarti ada otokorelasi negatif.

Page 80: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

63

4. Pengujian Hipotesis

Dari perhitungan dengan SPSS 20 akan diperoleh keterangan

atau hasil mengenai Uji t, Uji F dan koefisien determinan (R2) untuk

menjawab perumusan masalah penelitian. Berikut ini keterangan yang

berkenaan dengan hal tersebut yaitu sebagai berikut :

1) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Menurut Suliyanto (2011:40), uji F digunakan untuk

menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap

variabel tergantungnya. Jika variabel bebas memiliki pengaruh

secara simultan terhadap variabel tegantung, maka model

persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit.

Sebaliknya, jika tidak terdapat pengaruh secara simultan maka hal

ini akan masuk dalam kategori tidak cocok atau not fit.

Menurut Nachrowi & Usman (2006:17) Uji-F digunakan untuk

menguji koefisien bersama-sama, sehingga nilai dari koefisien

regresi tersebut dapat diketahui secara bersama. Uji ini digunakan

untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk

mempengaruhi variabel dependent secara simultan atau tidak,

dengan kriteria pengujian tingkat signifikan α = 0,05. Kriteria

keputusannya adalah sebagai berikut:

a. Apabila F hitung > F tabel atau memiliki tingkat signifikansi <

0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Page 81: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

64

b. Apabila F hitung < F tabel atau memiliki tingkat signifikansi >

0,05 maka H0 diterima atau H1 ditolak.

Adapun cara pengujian baik dalam regresi sederhana maupun

regresi berganda sama, yaitu dengan menggunakan suatu tabel

yang disebut dengan Tabel ANOVA (Analysis of Variance) melalui

bantuan program SPSS versi 20.

2) Uji Parsial (Uji T)

Menurut Nachrowi & Usman (2006 : 18) setelah melakukan

uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya

adalah menghitung koefisien regresi secara individu, dengan

menggunakan suatu uji yang dikenal dengan sebutan Uji-t. Adapun

hipotesis dalam uji ini adalah sebagai berikut:

H0 ditolak apabila : t-hit > t-tabel atau –t hit < -t-tabelH0

diterima apabila : t-hit < t-tabel atau –t hit > -t-tabel

3) Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan

variabel dependen. Nilai R2 berada diantara 0 – 1, semakin dekat

nilai R2 dengan 1 maka garis regresi yang digambarkan

menjelaskan 100% variasi dalam Y. Sebaliknya, jika nilai R square

sama dengan 0 atau mendekatinya maka garis regresi tidak

menjelaskan variasi dalam Y (Ghazali, 2011:97).

Page 82: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

65

Koefisien determinasi memiliki kelemahan, yaitu bias

terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukkan dalam model

regresi di mana setiap penambahan satu variabel bebas dan jumlah

pengamatan dalam model akan meningkatkan nilai R2 meskipun

variabel yang dimasukkan tersebut tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel tergantungnya.

Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka digunakan

koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R Square

(R2

adj). Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa

koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukkan jumlah

variabel dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan

koefisien determinasi yang disesuaikan maka nilai koefisien

determinasi yang disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh adanya

penambahan variabel baru dalam model (Suliyanto, 2011:59).

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

a) Return On Asset

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas (Sugiyono, 2003:33). Variabel dependen (terikat)

dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang diukur dengan

Return On Asset.

Menurut Dendawijaya (2009:118) Rasio ini digunakan untuk

Page 83: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

66

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

keuntungan (Laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu

bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi

penggunaannya.

Return On Asset dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Laba Bersih

ROA = x 100%

Total Asset

Data mengenai return on asset (ROA) diperoleh dari

laporan keuangan/ laporan tahunan masing-masing bank yang menjadi

sampel dalam penelitian ini.

2. Variabel Independen (X)

a) Capital Adequacy Ratio (CAR) ( X1)

Menurut Riyadi (2006:161), Capital Adequacy ratio (CAR) yaitu

rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki

oleh bank. Untuk saat ini minimal CAR sebesar 8% dari Aktiva

Tertimbang Menurut Resiko (ATMR), atau ditambah dengan

Risiko Pasar dan Risiko Operasional, ini tergantung pada kondisi

bank yang bersangkutan. CAR yang ditetapkan oleh Bank

Indonesia ini, mengacu pada ketentuan/standar internasional yang

dikeluarkan oleh Banking

for International Settlement (BIS). Rasio ini juga sangat umum

Page 84: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

67

digunakan sebagai aspek permodalan sesuai dengan ketetapan

Bank Indonesia.

Capital Adequacy Ratio dapat dihitung dengan rumus berikut:

Modal

CAR = x 100%

ATMR

Data mengenai capital adequacy ratio diperoleh dari laporan

tahunan masing-masing bank yang menjadi sampel dalam penelitian

ini.

b) Loan to Deposit Ratio (LDR) ( X2)

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang

mengindikasikan seberapa jauh kemampuan bank dalam

membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan

dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber

likuiditasnya. Alasan pemilihan LDR sebagai salah satu variabel

penelitian dikarenakan tingkat likuiditas suatu bank pada tahun

tertentu akan berpengaruh pada penetapan tingkat suku bunga

simpanan (deposito berjangka) pada bank yang bersangkutan di tahun

berikutnya. Semakin tinggi LDR memberikan indikasi semakin

rendahnya likuiditas suatu bank.

LDR dihitung dengan membandingkan antara total kredit yang

diberikan dan total penghimpunan dana pihak ketiga. Dalam

penelitian ini, komponen perhitungan LDR dapat dilihat pada pos –

pos neraca masing – masing bank (data tahunan) yang akan diteliti

Page 85: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

68

dalam periode tahun sebelumnya (t–1). Variabel ini dinyatakan dalam

persen (%).

c) Non Performing Loan (NPL) (X3)

Menurut Riyadi (2006:160) Non Performing Loan adalah

perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan 69 tingkat

kolektabilitas 3 sampai dengan 5 dibandingkan dengan total kredit

yang diberikan oleh pihak bank.

Besarnya NPL yang diperbolehkan oleh Bank Indonesia saat

ini adalah maksimal 5%, jika melebihi 5% maka akan

mempengaruhi penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang

bersangkutan, yaitu akan mengurangi nilai/ skor yang

diperolehnya. Semakin besar tingkat NPL ini menunjukan bahwa bank

tersebut tidak profesional dalam pengelolaan kreditnya, sekaligus

memberikan indikasi bahwa tingkat resiko atas pemberian kredit

pada bank tersebut cukup tingginya NPL yang dihadapi bank

(Riyadi, 2006:161).

d) Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) (X4)

Rasio Biaya Operasi pada Pendapatan Operasional sering

disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional. Menurut Dendawijaya (2009) rasio

biaya operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Page 86: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan BPR Darmawan

BPR Darmawan didirikan pada 20 Maret 1992 berdasarkan Akte

Notaris No.44 oleh Notaris Sri Rahayu dan telah mendapat pengesahan

dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia mulai surat keputusan

No.C-5505 HT.01.01. 1992 tanggal 9 Juli 1992. dengan nama awal PT

Bank Perkreditan Rakyat Adyacikarang sempana bertempat di Cikarang.

Pada bank berjalan baik dengan menghimpun dana dan menyalurkannya

kembali kepada masyarakat meskipun skalanya kecil.

Selanjutnya pada 15 Agustus 2002 berdasarkan akta Notaris No. 13

mengalami perubahan mengenai nama dan tempat kedudukan perusahaan

menjadi PT Bank Perkreditan Rakyat Dermawan Adhiguna Lestari

bertempat di Bekasi. serta mengenai perubahan peningkatan Modal dasar

perusahan. Dengan pertimbangan pangsa pasar lebih bagus karena

posisinya di pusat pemerintahan kota bekasi. Untuk kemudian dalam

perkembangannya bank darmawan sebagai salah satu bank yang

mempunyai prestasi bagus karena kemampuan manajemen perusahaan

dalam mengelola kinerjanya dengan baik.

Sehubungan dengan perubahan anggaran dasar dan penambahan

modal pada 17 Juni 2011 Akta No.11 oleh Notaris Rosliana,S.H. di

Bekasi mengenai perubahan susunan pengurus. Akte tersebut telah di

Page 87: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

70

laporkan kepada kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan

nomer AHU-AH.01.10.21563 tanggal 8 Juli 2011 dan telah disetujui

dan di catat dalam administrasi Pengawasan Bank Indonesia. Perubahan

ini melandasi pelayanan yang lebih baik. Kemampuan BPR Darmawan

untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan sosial

budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas

perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga

menegaskan dedikasi dan komitmen BPR Darmawan terhadap

perbaikan kualitas kinerja secara terus menerus (Annual report BPR

Darmawan,8 Agustus 2015).

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan menggunakan

bantuan Microsoft Word dan spss 20 untuk dapat mengolah data dan

memperoleh hasil dari variabel-variabel yang diteliti, yaitu variabel

independen variabel independen capital adequacy ratio (CAR), loan to

deposit ratio (LDR), non performing loan (NPL), biaya operasional

pendapatan operasional (BOPO) dan variabel dependen return on asset

(ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat Darmawan Adhiguna Lestari.

Penjelasan lebih lanjut sebagai berikut:

a. Analisis deskriptif variabel return on asset (ROA)

Menurut Dendawijaya (2009:118) Rasio ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

Page 88: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

71

keuntungan (Laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu

bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi

penggunaannya.

Menurut Riyadi (2006:156) mengungkapkan bahwa yang

dimaksud Return On Asset ( ROA) adalah rasio profitabilitas yang

menunjukkan perbandingan antara laba dengan total asset bank, rasio

ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan

oleh bank yang bersangkutan.

Return On Asset (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan

untuk memperoleh profit (keuntungan) dalam kegiatan operasi

perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

Data Return On Asset (ROA) yang digunakan pada bulan Januari

2010-Desember 2014. Data Return On Asset (ROA) tersebut diperoleh

dari Laporan Publikasi Bank Indonesia.

Page 89: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

72

Tabel 4.1

Perkembangan Return On Asset

BPR Darmawan Adhiguna Lestari

Sumber : Laporan Publikasi Bank Indonesia

Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa secara umum ROA

bergerak secara fluktuatif. ROA tertingi pada bulan bulan Juni 2013

yaitu sebesar 12,68%, sementara ROA terendah pada bulan Juni 2010

yaitu 1,98%.

Pada tahun 2010 ROA tertinggi bulan Desember 3.24%,

sedangkan nilai terendah bulan Juni 1,98%. Tahun 2011 ROA

tertinggi bulan November 6.46%, sedangkan nilai terendah bulan Juni

4.14%. Pada tahun 2012 ROA tertinggi bulan Desember 9.57%,

sedangkan nilai terendah bulan Januari 6.67%. Pada tahun 2013 ROA

tertinggi bulan Mei 12.68%, sedangkan nilai terendah bulan Oktober

Bulan 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 2.30 4.20 6.77 10.01 9.92

Februari 2.31 4.46 6.84 10.69 9.86

Maret 2.69 4.16 7.88 10.90 9.39

April 3.18 4.97 7.86 10.95 9.38

Mei 3.16 4.23 7.86 12.68 9.64

Juni 1.98 4.14 8.64 10.96 9.28

Juli 2.05 4.09 8.57 3.44 7.77

Agustus 2.47 4.21 8.83 3.74 9.05

September 2.01 5.19 8.11 4.14 5.75

Oktober 2.52 5.70 8.31 3.37 6.67

November 3.04 6.46 7.80 12.95 6.42

Desember 3.24 6.41 9.57 8.36 5.63

Page 90: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

73

3.37%, Dan pada tahun 2014 ROA tertinggi bulan Januari 9.92%,

sedangkan nilai terendah bulan September 5.75%

ROA perlu dijadikan pedoman dalam mengukur profitabilitas

bank, karena ROA merupakan indikator yang umum digunakan

oleh BI sebagai pembina dan pengawas perbankan yang lebih

mementingkan aset yang dananya berasal dari masyarakat

(Dendawijaya, 2009). Disamping itu karena ROA merupakan metode

pengukuran yang obyektif yang didasarkan pada data akuntansi

yang tersedia dan besarnya ROA dapat mencerminkan hasil dari

serangkaian kebijaksanaan perusahaan terutama perbankan.

b. Analisis deskriptif variabel capital adequacy ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung

risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut

dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh dana-

dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat,

pinjaman (utang) dan lain-lain. (Dendawijaya, 2009:121)

Berdasarkan aspek penilaian kinerja suatu bank dapat

dilihat dari rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko

(ATMR) atau yang dikenal Capital Adequacy Ratio. CAR digunakan

untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk

menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko,

misalnya kredit yang diberikan.Besarnya suatu modal suatu bank,

Page 91: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

74

akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja

bank.

Data Capital Adequacy Ratio (CAR) yang digunakan pada bulan

Januari 2010-Desember 2014. Data Capital Adequacy Ratio (CAR)

tersebut diperoleh dari Laporan Publikasi Bank Indonesia.

Tabel 4.2

Perkembangan Capital Adequacy Ratio

BPR Darmawan Adhiguna Lestari

Sumber : Laporan Publikasi Bank Indonesia

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa secara umum

CAR bergerak secara fluktuatif. CAR tertingi pada bulan bulan

Desember 2010 yaitu sebesar 38.17%, sementara CAR terendah pada

bulan September 2013 yaitu 18.08%.

Pada tahun 2010 CAR tertinggi bulan Desember 38.17%,

sedangkan nilai terendah bulan Agustus 25.13%. Tahun 2011 CAR

tertinggi bulan Januari 35.17%, sedangkan nilai terendah bulan

Bulan 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 29.38 35.17 24.77 22.97 21.83

Februari 30.08 33.93 23.70 17.97 18.31

Maret 30.68 32.69 22.66 19.05 18.48

April 30.13 32.25 22.06 18.20 18.63

Mei 28.50 29.13 21.95 18.48 18.39

Juni 26.75 27.46 21.11 17.80 18.34

Juli 25.67 26.38 19.78 17.01 18.33

Agustus 25.13 25.59 19.92 17.63 18.96

September 25.68 26.43 18.88 18.08 20.79

Oktober 25.69 26.61 18.78 17.55 18.75

November 25.68 27.73 18.57 17.75 19.20

Desember 38.17 26.78 19.31 18.11 19.85

Page 92: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

75

Agustus 25.57%. Pada tahun 2012 CAR tertinggi bulan Januari

24.77%, sedangkan nilai terendah bulan November 18.57%. Pada

tahun 2013 CAR tertinggi bulan Januari 22.97%, sedangkan nilai

terendah bulan Juli 17.01%, Dan pada tahun 2014 CAR tertinggi

bulan Januari 21.83%, sedangkan nilai terendah bulan Februari

18.31%.

c. Analisis deskriptif variabel loan to deposit ratio (LDR)

Kasmir (2008 : 290) menyatakan bahwa “loan to deposit ratio

merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang

diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal

sendiri yang digunakan”. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia,

nilai rasio LDR suatu bank memiliki rentang antara 80% hingga

maksimumnya sebesar 110%. Apabila nilai rasio LDR suatu

bank tinggi maka hal ini akan memengaruhi laba bank tersebut

dengan asumsi bahwa bank tersebut dapat menyalurkan kreditnya

dengan efektif. Dengan adanya peningkatan laba maka kinerja

bank tersebut diharapkan juga mengalami peningkatan. Dengan

demikian terlihat bahwa LDR memiliki pengaruh terhadap kinerja

suatu bank.

Data loan to deposit ratio (LDR) yang digunakan pada bulan

Januari 2010-Desember 2014. Data loan to deposit ratio (LDR)

tersebut diperoleh dari Laporan Publikasi Bank Indonesia.

Page 93: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

76

Tabel 4.3

Perkembangan LDR

BPR Darmawan Adhiguna Lestari

Bulan 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 72.97 174.97 149.99 99.85 121.14

Februari 85.79 106.11 114.01 92.01 107.50

Maret 86.10 126.20 102.73 89.98 98.64

April 86.24 123.74 100.03 90.60 96.26

Mei 87.30 107.63 92.94 90.28 94.18

Juni 104.58 99.41 92.04 90.17 92.13

Juli 123.90 97.71 90.39 87.04 93.62

Agustus 100.84 96.97 91.11 86.95 93.62

September 102.01 96.06 92.65 87.36 95.44

Oktober 104.46 99.19 90.97 89.26 92.95

November 104.34 96.44 90.88 89.22 92.42

Desember 95.17 97.05 90.68 89.92 92.35

Sumber : Laporan Publikasi Bank Indonesia

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa secara umum

LDR bergerak secara fluktuatif. LDR tertingi pada bulan bulan Januari

2011 yaitu sebesar 174.97%, sementara LDR terendah pada bulan

Januari 2010 yaitu 72.97%.

Pada tahun 2010 LDR tertinggi bulan Juli 123.90%, sedangkan

nilai terendah bulan Januari 72.97%. Tahun 2011 LDR tertinggi bulan

Januari 174.97%, sedangkan nilai terendah bulan September 96.06%.

Pada tahun 2012 LDR tertinggi bulan Januari 149.99%, sedangkan

nilai terendah bulan Juli 90.39%. Pada tahun 2013 LDR tertinggi

bulan Januari 99.85%, sedangkan nilai terendah bulan Juli 87.04%,

Dan pada tahun 2014 LDR tertinggi bulan Januari 121.14%,

sedangkan nilai terendah bulan Juni 92

Page 94: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

77

d. Analisis deskriptif variabel non performing loan (NPL)

Non Performing Loan (NPL) atau yang sering disebut

dengan kredit bemasalah dapat diartikan sebagai pinjaman yang

mengalami kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesenjangan

dan atau karena faktor eksternal di luar kemampuan kendali

debitur (Setyorini: 2012:181).

Data non performing loan (NPL) yang digunakan pada bulan

Januari 2010-Desember 2014. Data non performing loan (NPL)

tersebut diperoleh dari Laporan Publikasi Bank Indonesia.

Tabel 4.4

Perkembangan NPL

BPR Darmawan Adhiguna Lestari

Sumber : Laporan Publikasi Bank Indonesia

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa secara umum NPL

bergerak secara fluktuatif. NPL tertingi pada bulan bulan Oktober

2014 yaitu sebesar 174.97%, sementara NPL terendah pada bulan

Januari 2013 yaitu sebesar 0.16%.

Bulan 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 12.11 5.07 1.99 .16 .30

Februari 14.85 4.97 1.71 .20 .35

Maret 7.10 4.18 1.41 .20 .54

April 8.52 4.91 1.72 .21 1.17

Mei 4.42 4.22 1.72 .64 1.75

Juni 11.66 4.17 1.18 .49 2.69

Juli 11.90 5.59 1.03 2.38 8.65

Agustus 7.20 5.58 1.27 2.35 3.11

September 5.27 4.69 1.34 .87 11.76

Oktober 5.29 4.77 1.16 .98 11.94

November 5.99 3.70 .75 .81 10.09

Desember 5.13 2.17 .33 .30 8.31

Page 95: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

78

Pada tahun 2010 NPL tertinggi bulan Februari 14.85%,

sedangkan nilai terendah bulan Mei 4.42%. Tahun 2011 NPL tertinggi

bulan Juli 5.59%, sedangkan nilai terendah bulan September 2.17%.

Pada tahun 2012 NPL tertinggi bulan Januari 1.99%, sedangkan nilai

terendah bulan Desember 0.33%. Pada tahun 2013 NPL tertinggi

bulan Juli 2.38%, sedangkan nilai terendah bulan Juli 0.16%, Dan

pada tahun 2014 NPL tertinggi bulan Oktober 11.94%, sedangkan

nilai terendah bulan Juni 0.30%.

e. Analisis deskriptif variabel biaya operasional pendapatan operasional

(BOPO)

Hal lain yang juga mempengaruhi tingkat profitabilitas bank

dalam hal ini adalah return on asset (ROA) yaitu biaya operasional

atau pendapatan operasional (BOPO). Jika BOPO meningkat yang

berarti efisiensi menurun, maka return on asset (ROA) yang diperoleh

bank akan menurun. Hal ini disebabkan karena tingkat efisiensi bank

dalam menjalankan operasinya berpengaruh terhadap pendapatan

atau earning yang dihasilkan oleh bank tersebut. Jika kegiatan

operasional dilakukan dengan efisien (dalam hal ini nilai rasio BOPO

rendah) maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut akan naik.

Rasio BOPO menunjukkan efisiensi bank dalam menjalankan

usaha pokoknya, terutama kredit, dimana sampai saat ini pendapatan

bank-bank di Indonesia masih didominasi oleh pendapatan bunga

kredit. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank

Page 96: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

79

dalam menjalankan aktivitas usahanya. Bank yang sehat rasio BOPO

nya kurang dari satu sebaliknya bank yang kurang sehat rasio

BOPO nya lebih dari satu (Wibowo, 2013:4).

Data biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) yang

digunakan pada bulan Januari 2010-Desember 2014. Data biaya

operasional pendapatan operasional (BOPO) tersebut diperoleh dari

Laporan Publikasi Bank Indonesia.

Tabel 4.5

Perkembangan BOPO BPR

Bulan 2010 2011 2012 2013 2014

Januari 81.74 85.21 75.60 65.08 64.42

Februari 81.27 83.51 75.62 63.93 6.00

Maret 89.90 85.21 72.48 63.14 64.71

April 88.02 84.15 72.90 63.02 66.36

Mei 88.30 84.05 71.41 62.40 62.70

Juni 92.44 82.98 69.56 61.31 67.14

Juli 91.90 79.91 67.98 72.85 66.99

Agustus 93.16 79.39 68.07 70.68 63.56

September 92.08 77.35 68.61 68.24 70.99

Oktober 89.89 76.05 69.04 72.28 73.99

November 78.76 74.52 69.59 54.53 75.11

Desember 78.18 76.08 66.97 53.58 78.56

Sumber : Laporan Publikasi Bank Indonesia

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa secara umum

bopobergerak secara fluktuatif. BOPO tertinggi pada bulan bulan Juni

2010 yaitu sebesar 92.44%, sementara BOPO terendah pada bulan

Februari yaitu sebesar 6.00%.

Page 97: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

80

Pada tahun 2010 BOPO tertinggi bulan Juni 92.44%, sedangkan

nilai terendah bulan Desember 78.18%. Tahun 2011 BOPO tertinggi

bulan Januari 85.21%, sedangkan nilai terendah bulan November

74.52%. Pada tahun 2012 BOPO tertinggi bulan Januari 75.60%,

sedangkan nilai terendah bulan Desember 66.97%. Pada tahun 2013

BOPO tertinggi bulan Juli 72.85%, sedangkan nilai terendah bulan

Desember 53.58%, Dan pada tahun 2014 BOPO tertinggi bulan

78.56%, sedangkan nilai terendah bulan Februari 6.00%.

2. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas

dan variabel terikat mempunyai distribusi normal. Maksud data

distribusi normal adalah data akan mengikuti arah garis diagonal dan

menyebar disekitar garis diagonal. Nilai residual dikatakan

berdistribusi normal jika residual nilai residual terstandarisasi tersebut

sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya.

Page 98: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

81

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji normalitas dengan

analisis grafik dan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut adalah hasil dari uji

ini:

a. Analisa Grafik Histogram

Gambar 4.1

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan gambar diatas histogram Regression Residual

membentuk pola distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya

adalah data berdistribusi normal.

Page 99: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

82

b. Analisa Grafik dengan Normal Probability Plot (Normal P-P

Plot)

Gambar 4.2

Grafik P-P Plot

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan grafik diatas, titik-titik mengikuti atau

merapat ke garis diagonal maka data dalam penelitian ini

berdistribusi normal. Untuk mendukung bahwa data dalam

penelitian ini berdistribusi normal maka data juga diuji dengan

derajat α 0,05 (5%) dengan uji kolmogorov-smirnov.

Page 100: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

83

c. Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.6

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation ,96550680

Most Extreme Differences

Absolute ,157

Positive ,095

Negative -,157

Kolmogorov-Smirnov Z 1,219

Asymp. Sig. (2-tailed) ,102

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil output SPSS

Berdasarkan uji kolmogorof-sminov di atas, terlihat nilai

Asymp.Sig memiliki nilai > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa data

pada penelitian ini berdistribusi secara normal dan model regresi

tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen

yaitu return on asset (ROA). Besarnya nilai kolmogorof-sminov

adalah 1,219 dengan nilai signifikansi sebesar 0,102 yang jauh di

atas 0,05 (Gozali 2011:207).

Page 101: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

84

b. Uji Multikolilinieritas

Salah satu asumsi model regresi linier berganda adalah tidak terjadi

korelasi yang signifikan antara variabel bebasnya.

Peneltian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus

terbebasdari gejala multikoliniearitas. Gejala ini ditunjukkan dengan

korelasi antar variabel independen.Pengujian dalam uji multikoliniearitas

dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF) harus berada

dibawah 10 dan nilai tolerance harus diatas 0,10. Hal ini akan dijelaskan

sebagai berikut:

Tabel 4.7

Uji Multikolinieritas dengan Nilai Tolerance dan VIF (Variance

Inflation Factor)

Coefficients

a

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 (Constant)

CAR ,489 2,043

LDR ,788 1,268

NPL ,660 1,515

BOPO ,515 1,943

a. Dependent Variable: ROA Sumber : Hasil Output SPSS

Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan suatu model regresi

dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah jika data mempunyai

nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.

Dari tabel perhitungan di atas diperoleh hasil bahwa semua variabel

bebas memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF

lebih kecil dari angka 10. Hasil regresi pada tabel tersebut sesuai

Page 102: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

85

dengan pendapat (Ghozali,2011:105). Dengan demikian dalam model ini

tidak terdapat multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas yaitu kondisi dimana semua residual atau error

mempunyai varian yang tidak konstan atau berubah-ubah. Untuk

mengetahui apakah suatu data bersifat heteroskedastisitas atau tidak,

maka perlu pengujian. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini

menggunakan metode analisis grafik Scatterplot dan metode Glejser.

Berikut adalah hasil dari metode yang dilakukan:

1. Metode Analisis Grafik Scatterplot

Berikut adalah tampilan scatterplot pada gambar 4.3 di bawah ini:

Gambar 4.3

Sumber : Hasil Output SPSS

Page 103: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

86

Berdasarkan tampilan Scatterplot pada gambar 4.3 di atas

maka dapat disimpulkan bahwa plot menyebar secara acak diatas

maupun dibawah angka nol pada sumbu Regression Studentized

Residual. Oleh karena itu pada model regresi yang dibentuk

dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

2. Metode Glejser

Selain dengan menggunakan metode grafik, deteksi

heteroskedastisitas juga dapat di deteksi dengan menggunakan metode

Glejser. Uji glejser jika dilihat berdasarkan hasil SPSS, maka yang

kita lihat adalah hasil sig dari output. Jika sig >5% maka H0 tidak

dapat ditolak, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata

lain jika sig >5% maka terjadi homokedastisitas. Berikut hasil dari uji

Glejser :

Tabel 4.8

Uji Heterokedastisitas dengan Metode Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 5,044 1,110 4,544 ,000

CAR -,066 ,037 -,289 -1,785 ,080

LDR -,005 ,010 -,059 -,460 ,647

NPL -,013 ,045 -,041 -,296 ,768

BOPO -,025 ,015 -,264 -1,671 ,100

a. Dependent Variable: ABSRESID

Sumber : Hasil Output SPSS

Page 104: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

87

Berdasarkan hasil tabel diatas dari kelima variabel

independent (CAR, LDR, NPL dan BOPO) diperoleh hasil nilai

Sig. > 5%. Karena nilai Sig. > 5% maka dapat dikatakan

bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dan hasil uji dapat

dilanjutkan.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu

(time-series) atau ruang (cross section). Salah satu penyebab munculnya

masalah otokorelasi adalah adanya kelambaman (inertia) artinya

kemungkinan besar akan mengandung saling ketergantungan

(interdependence) pada data observasi periode sebelumnya dan periode

sekarang.

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

otokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson (DW). Berikut adalah hasil

uji otokorelasi dengan metode Durbin Watson (DW) pada tabel 4.9 di

bawah ini:

Tabel 4.9

Uji Durbin Watson (DW)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,821a ,675 ,651 1.78149 1,255

a. Predictors: (Constant), BOPO, LDR, NPL, CAR

b. Dependent Variable: ROA

Sumber : Hasil Output SPSS

Page 105: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

88

Berdasarkan pada tabel 4.9 diatas nilai Durbin-Watson (DW)

sebesar 1,255. Maka dapat disimpulkan pada model regresi ini tidak

terdapat gejala otokorelasi karena nilai DW diantara -2 dan +2.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Goodness Of Fit (Uji F)

Uji F ini bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel

independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel Independen (Priyatno, 2011 : 258 )

Nilai F-tabel didapat dari niali Degree of freedom (df1) = k –

1, degree of freedom (df2) = n – k.

F-tabel = {α ; (df1) = k – 1, (df2) = n – k}

= 5% ; df1= (5 – 1), df2 = 60 – 5)

= 0,050 ; df1= 4, df2 = 55

= 2.54

Tabel 4.10

Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 361,976 4 90,494 28,514 ,000b

Residual 174,554 55 3,174

Total 536,530 59

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), BOPO, LDR, NPL, CAR

Sumber : Hasil Output SPSS

Page 106: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

89

Kriteria pengambilan keputusan :

Hipotesis ditolak jika F hitung ≤ F tabel pada α = 5%

Hipotesis diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%

Dari hasil F hitung pada tabel ANOVA adalah 28,514 sedangkan

nilai F tabel 2,54, artinya variabel independen yang diteliti secara

simultan mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F menunjukkan

bahwa nilai sig. F sebesar 0.000 lebih kecil dari tingkat signifikansi

α=5%. Karena sig. f < α maka dapat di ambil kesimpulan Ho ditolak dan

Ha diterima. Hasil tersebut menunjukan yakni Capital Adequacy Ratio

(CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) dan

Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh secara

simultan terhadap ROA.

b. Uji Parsial (Uji T)

Uji T bertujuan ini adalah untuk mempengaruhi besarnya pengaruh

masing-masing variabel secara parsial terhadap variabel terikat.

Apabila nilai signifikansi T hitung lebih kecil dari α : 5% (0,05) (sig , α ),

berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

secara parsial dengan variabel independen.

T-tabel = {α ; df = (n – k)}

= 5% ; df= (60 – 5)

= 0,050 ; df = 55

= 1.67303

Page 107: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

90

Adapun hasil dari uji hipotesis ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.11

Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 16,897 1,868 9,046 ,000

CAR -,156 ,063 -,274 -2,490 ,016

LDR ,010 ,017 ,050 ,582 ,563

NPL -,254 ,076 -,318 -3,354 ,001

BOPO -,093 ,025 -,401 -3,745 ,000

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Hasil Output SPSS

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien capital adequacy ratio

(CAR) adalah -2.490, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test,

dengan a = 0.05, dan df = 60 (didapat dari rumus n – k), dimana n

adalah jumlah data, 60 – 4 = 55. Didapat ttabel adalah 1,67303 variabel

capital adequacy ratio, dengan nilai thitung sebesar -2.490 > 1,67303

atau nilai alpha lebih kecil dari 0,05 (0,016<0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti capital

adequacy ratio berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return

on asset.

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien loan to deposit ratio adalah

0.582, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan a = 0.05, dan

df = 60 (didapat dari rumus n – k), dimana n adalah jumlah data, 60 –

4 = 55. Didapat ttabel adalah 1,67303 variabel loan to deposit ratio,

Page 108: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

91

dengan nilai thitung sebesar 0.582 > 1,67303 atau nilai alpha lebih kecil

dari 0,05 (0,563>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima

dan Ha ditolak yang berarti loan to deposit ratio tidak berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap return on asset.

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien non performing loan (NPL)

adalah -3,354, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan a =

0.05, dan df = 60 (didapat dari rumus n – k), dimana n adalah jumlah

data, 60 – 4 = 55. Didapat ttabel adalah 1,67303 variabel non

performing loan, dengan nilai thitung sebesar -3,354>1,67303 atau nilai

alpha lebih kecil dari 0,05 (0,01<0,05), maka dapat disimpulkan

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti non performing loan

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return on asset.

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien biaya operasional atau

pendapatan operasional (BOPO) adalah -3,745, sedang ttabel bisa

dihitung pada tabel t-test, dengan a = 0.05, dan df = 60 (didapat dari

rumus n – k), dimana n adalah jumlah data, 60 – 4 = 55. Didapat ttabel

adalah 1,67303 variabel biaya operasional atau pendapatan

operasional, dengan nilai thitung sebesar -3,745>1,67303 atau nilai alpha

lebih kecil dari 0,05 (0,00<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima yang berarti biaya operasional atau

pendapatan operasional berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

return on asset.

Page 109: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

92

c. Uji Adjusted R Square (R2

adj)

Nilai Adjusted R Square dapat dilihat pada hasil output SPSS

dalam tabel model summary. Hasil output koefisien determinasi adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.12

Uji Koefisien Determinasi

Sumber :Hasil output SPSS

Pada tabel 4.9 menunjukkan nilai Besarnya angka Adjusted R

Square adalah 0,651 atau sebesar 65,1%. Dapat disimpulkan bahwa

pengaruh capital adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio (LDR),

non performing loan (NPL) dan biaya operasional pendapatan

operasional (BOPO) terhadap return on asset (ROA) pada BPR

Darmawan adalah 65,1%, sedangkan sisanya sebesar 34,9% (100% -

65,1%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan ke

dalam penelitian ini. Adapun angka koefisien korelasi (R) menunjukkan

nilai sebesar 0,821 atau sebesar 82% yang menandakan bahwa hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat adalah kuat karena memiliki

nilai lebih dari 0,5 (R > 0,5) atau 0,821> 0,5.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,821a ,675 ,651 1.78149 1,255

a. Predictors: (Constant), BOPO, LDR, NPL, CAR

b. Dependent Variable: ROA

Page 110: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

93

4. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda

Pada uji persamaan regresi linier berganda untuk persamaan regresi

linier bergandananya menggunakan unstandardized coefficients yaitu

regresi dihasilkan dengan menggunakan variabel biasa (tidak

distandarisasi), tetap menggunakan unit skala dan ukuran aslinya.

unstandardized coef lebih baik dan mudah dibaca, disamping itu dengan

unstandardized variable R square biasa dapat dipergunakan (Julfahmi,2015)

Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh empat variabel

independen yakni capital adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio

(LDR), non performing loan (NPL) dan biaya operasional pendapatan

operasional (BOPO) terhadap variabel dependen yakni return on asset

(ROA) ditunjukkan pada tabel 4.13 :

Tabel 4.13

Hasil Regresi

Nilai Coefficient, t dan sig.

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 16,897 1,868 9,046 ,000

CAR -,156 ,063 -,274 -2,490 ,016

LDR ,010 ,017 ,050 ,582 ,563

NPL -,254 ,076 -,318 -3,354 ,001

BOPO -,093 ,025 -,401 -3,745 ,000

a. Dependent Variable: ROA

Sumber : Hasil Output SPSS

Dari tabel diatas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh capital adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio

Page 111: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

94

(LDR), non performing loan (NPL) dan biaya operasional pendapatan

operasional (BOPO) terhadap variabel dependen yakni return on asset

(ROA) sebagai berikut :

Dimana :

Y = Return On Asset

a = Konstanta

X1 = Capital Adequacy Ratio

X2 = Loan Deposit Ratio

X3 = Non Performing Loan

X4 = Biaya Operasional Pendapatan Operasional

Koefisien – koefisien persamaan regresi linier berganda diatas dapat

diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 16,897 menunjukkan

bahwa jika variabel capital adequacy ratio,loan to deposit ratio, non

performing loan dan biaya operasional pendapatan operasional bernilai nol

maka nilai return on asset adalah 16,897 kali. Sedangkan variabel capital

adequacy ratio sebesar (-)0,156 menunjukkan bahwa jika variabel capital

adequacy ratio meningkat I satuan makan akan menurun return on asset

sebesar 0,156 kali. variabel non performing loan sebesar (-)0,254

menunjukkan bahwa jika variabel non performing loan meningkat I satuan

Y = 16,897-0,156CAR - 0,254NPL - 0,093BOPO

Page 112: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

95

makan akan menurun return on asset sebesar 0,254 kali. variabel biaya

operasional pendapatan operasional sebesar (-)0,093 menunjukkan bahwa

jika variabel biaya operasional pendapatan operasional meningkat I satuan

makan akan menurun return on asset sebesar 0,093 kali.

Berdasarkan hasil SPSS pada tabel 4.10 didapat bahwa uji F

(simultan) diketahui bahwa variabel capital adequacy ratio,loan to deposit

ratio, non performing loan dan biaya operasional pendapatan operasional

secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return

on asset, karena nilai Fhitung (28.514) > Ftabel (2.54) dan nilai

Profitabilitasnya (0.000) < (0.05)

Sedangkan berdasarkan output SPSS tabel 4.13 bahwa uji T (Parsial)

didapat tiga variabel independen yang mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap return on asset yaitu variabel capital adequacy ratio,non

performing loan dan biaya operasional pendapatan operasional.

Pertama, variabel capital adequacy ratio menghasilkan Thitung > Ttabel

dan nilai signifikan < dari 0.05 dari hasil uji t diatas disimpulkan bahwa

variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh signifikan

negatif terhadap Return On Asset (ROA). BPR telah menjalankan fungsi

mediasi berupa penyaluran kredit kepada masyarakat, namun dana yang

tersedia oleh BPR masih digunakan atau ditempatkan pada penempatan

antar bank dalam hal ini ditempatkan pada bank umum dimana

berdasarkan aturan regulator penempatan pada bank umum tidak

diperlukan cadangan penghapusan atau dianggap resikonya nol. Selain

Page 113: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

96

itu penempatan pada bank umum dimaksudkan untuk menjaga

likuiditas BPR. Likuiditas bagi BPR adalah sesuatu yang sangat

diperhatikan, karena efek kesulitan likuditas dapat mengakibatkan

kerugian yang besar, berbeda dengan bank umum apabila mengalami

kesulitan likuiditas maka dapat dengan mudah diperoleh pada pasar uang

antar bank sementara dalam industri BPR hal ini tidak dapat dilakukan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Hasanah (2011) dan Fatimah (2013), hasil penelitian

menunjukkan CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

Kedua, variabel non performing loan menghasilkan Thitung > Ttabel dan

nilai signifikan < dari 0.05 dari hasil uji t diatas disimpulkan bahwa

variabel non performing loan mempunyai pengaruh signifikan negatif

terhadap Return On Asset (ROA). Peningkatan Non Performing Loan

(NPL) akan mempengaruhi profitabilitas bank, karena semakin tinggi Non

Performing Loan (NPL) maka akan semakin buruk kualitas kredit bank

yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh

karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan

operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba (ROA)

yang diperoleh bank. Non Performing Loan (NPL) yang rendah

mengindikasikan kinerja keuangan bank semakin baik.

Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Iwan (2015) yang

menunjukkan bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif

signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Page 114: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

97

Ketiga, variabel biaya operasional pendapatan operasional

menghasilkan Thitung > Ttabel dan nilai signifikan < dari 0.05 dari hasil uji t

diatas disimpulkan bahwa variabel biaya operasional pendapatan

operasional mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap Return On

Asset (ROA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar

jumlah biaya operasi (BOPO), semakin rendah ROA. Kondisi ini terjadi

disebabkan setiap peningkatan biaya operasi bank yang tidak dibarengi

dengan peningkatan pendapatan operasi yang lebih besar akan berakibat

berkurangnya laba sebelum pajak.

Biaya operasi (BOPO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kinerja keuangan bank (ROA). Hasil penelitian ini sesuai dengan konsep

dan logika operasi bank, dan teori efisiensi (Kast and Rosenzweig, 1985),

yang menyatakan bahwa efisiensi bank bisa dicapai dengan beberapa cara,

antara lain: dengan meningkatkan pendapatan operasional dan memperkecil

biaya operasional, atau dengan biaya operasional yang sama dapat

meningkatkan pendapatan operasional, sehingga pada akhirnya akan

meningkatkan laba operasional bank dan ROA.

Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Dewi (2015), Iwan

(2015), Suroso (2010) dan Yuliani (2007), yang menunjukkan bahwa

Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif signifikan terhadap

Return On Asset (ROA).

Kelima, variabel loan to deposit ratio menghasilkan Thitung < Ttabel dan

nilai signifikan > dari 0.05 dari hasil uji t diatas disimpulkan bahwa

Page 115: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

98

variabel loan to deposit ratio tidak terdapat pengaruh yang signifikan

terhadap Return On Asset (ROA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

ada kecenderungan LDR berpengaruh positif terhadap ROA, namun

pengaruh tersebut tidak signifikan atau tidak berarti. Kondisi ini

menggambarkan bahwa kinerja BPR Darmawan pada umumnya tidak

efisien, sehingga tidak dapat memaksimalkan nilai pendapatan dari dana

yang dipinjamkan kepada masyarakat. Ketidak efisienan ini bisa disebabkan

karena banyak kredit yang mengalami kegagalan, sehingga menambah

beban bagi bank.

Penelitian yang dilakukan oleh Suroso (2010) dan Yuliani (2007)

yang menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap ROA. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan konsep dan logika

operasi bank, dimana peningkatan dana yang dipinjamkan kepada nasabah

akan meningkatkan kinerja bank (ROA). semakin tinggi LDR suatu bank

tidak menjadi tolok ukur keberhasilan manajemen bank untuk memperoleh

keuntungan tinggi. ldr digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank

dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap

dana pihak ketiga. dan tidak termasuk kredit yang diberikan kepada

bank lain. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah kemampuan likuiditas

bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah akan semakin besar. Pada bank darmawan kredit yang

disalurkan cukup besar tiap bulannya namun penyalurannya tidak efektif

tergambar dengan jumlah kredit macet yang tambah besar dan menjadi

Page 116: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

99

beban perusahaan. perolehan dana pihak ketiga yang didapat oleh bank

darmawan berasal dari tabungan ku, mapan, paket dan deposito cukup besar

setiap bulannya namun pengembalian dana dari kredit yang disalurkan kecil.

Karena terjadi kegagalan dan ketidak efektifan dalam penyalurannya. Hal

ini yang menyebabkan pada penelitian ini LDR yang merupakan tolok

ukur rasio likuiditas tidak memberikan pengaruh nyata dalam

mengukur kinerja profitabilitas bank.

Upaya yang dapat dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan

kinerja bank ROA adalah dengan memperbaiki kualitas pemberian kredit

atau pinjaman kepada nasabah melalui penilaian nasabah kredit yang lebih

ketat untuk menekan NPL, sehingga dapat mengurangi atau terhindar dari

kredit yang bermasalah.

Page 117: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

100

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian

berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikoloniaritas, uji

heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi tidak ditemukan variabel yang

menyimpang dari asumsi klasik, hal tersebut menunjukkan bahwa data yang

tersedia telah memenuhi syarat untuk menggunakan model persamaan regresi

linier berganda.

Penelitian ini mencoba untuk meneliti bagaimana pengaruh capital

adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio (LDR), non performing loan

(NPL) dan biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) terhadap return

on asset (ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat Darmawan Adhiguna Lestari.

Berdasarkan hasil analisis linier berganda menunjukkan bahwa sebagian

besar hipotesis penelitian diterima, atau dengan kata lain mendapat pengaruh

yang signifikan antara variabel indepeden dan variabel dependen. Hasilnya

analisisnya sebagai berikut:

1. Capital adequacy ratio (CAR), non performing loan (NPL) dan biaya

operasional pendapatan operasional (BOPO) secara parsial berpengaruh

terhadap return on asset (ROA) pada Bank Perkreditan Rakyat Darmawan

Adhiguna Lestari. Sedangkan loan to deposit ratio (LDR) tidak

Page 118: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

101

berpengaruh terhadap return on asset (ROA) pada Bank Perkreditan

Rakyat Darmawan Adhiguna Lestari.

2. Capital adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio (LDR), non performing

loan (NPL) dan biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) secara

simultan berpengaruh terhadap return on asset (ROA) pada Bank

Perkreditan Rakyat Darmawan Adhiguna Lestari.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan, diantaranya:

1. Model penelitian yang relatif sederhana karena hanya mengungkap

pengaruh capital adequacy ratio (CAR), loan to deposit ratio (LDR), non

performing loan (NPL) dan biaya operasional pendapatan operasional

(BOPO) terhadap return on asset (ROA) padahal masih terdapat faktor

lain yang memengaruhi profitabilitas, misalnya: Dana Pihak Ketiga (DPK),

Net Interest Margin (NIM), Posisi Devisa Netto (PDN), dan Suku Bunga

SBI.

2. Keterbatasan dalam mengambil periode penelitian, periode penelitian yang

diambil relatif singkat yaitu 4 tahun (2010-2014), padahal hasil penelitian

dapat lebih digeneralisasikan apabila melibatkan tahun pengamatan

yang panjang.

Page 119: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

102

C. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, ada beberapa

implikasiyang mungkin bisa bermanfaat, diantaranya:

1. Bagi Perbankan

Saran penulis berdasarkan temuan hasil penelitian maka untuk

meningkatkan pendapatan maka hendak bank perkreditan rakyat dengan

modal dan dana pihak ke 3 yang tersedia dapat menjalankan fungsi

intermediasi yaitu dengan menyalurkan kredit dengan bunga kredit

yang lebih rendah serta didukung dengan penambahan kantor cabang,

modernisasi IT dan tenaga kerja yang handal. Tujuan dari pemberian

bunga kredit yang rendah adalah agar BPR dapat bersaing dalam

penyaluran kredit kepada masyarakat yang tentunya akan meningkatkan

jumlah kredit secara account maupun secara nominal. Dalam hal

penyaluran kredit kepada masyarakat tentunya harus tetap

memperhatikan prinsip kehati-hatian serta menjaga efisiensi dalam hal

pengeluaran biaya.

2. Bagi Investor

Bagi investor dapat dijadikan acuan dalam memilih investasinya, karena

dengan mengetahui tingkat kesehatan bank maka investor akan lebih

nyaman dalam menginvestasikan dananya. Selain itu juga kesehatan bank

dapat meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat tentang kinerja bank

tersebut.

Page 120: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

103

3. Bagi Akademisi / Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian

selanjutnya, dilihat bahwa penilaian kesehatan bank penting bagi pihak-

pihak yang terkait.

a. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya, agar menggunakan variabel-

variabel, tahun, perusahaan-perusahan yang berbeda atau lebih

beragam sehingga hasil penelitian yang dihasilkan dapat memberikan

pengetahuan dan informasi yang baru tentang faktor faktor yang

mempengaruhi profitabilitas bank.

b. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya, agar mengambil waktu

penelitian jangan hanya 7 tahun saja akan tetapi lebih dari 7 tahun agar

nantinya dapat mendapatkan hasil yang lebih akurat lagi

c. Diharapkan agar penelitian selanjutnya menggunakan metode analisis

yang lain.

Page 121: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

104

DAFTAR PUSTAKA

Arthesa, ade. Bank & Lembaga Keuangan Bukan Bank” PT Indeks, Jakarta, 2006.

Azwir , Yacub. “Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, NPL,

dan PPAP Terhadap ROA Bank”. Tesis Program Studi Magister

Manajemen Universitas Diponegoro, 2006.

Bambang Sudiyatno. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Bopo, CAR dan

LDR terhadap kinerja keuangan pada sektor perbankan yang go publik

di bursa efek indonesia (BEI)”. Jurnal dinamika keuangan dan

perbankan Vol. 2, No.2. Mei 2010, Hal: 125 – 137.

Darmawi, Herman. “Manajemen Perbankan”, Cetakan 2. Bumi Aksara.

Jakarta,2012.

Dendawijaya, Lukman.“Manajemen Perbankan”. Jakarta : Penerbit Ghalia

Indonesia,2005.

Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”. Edisis Kedua, Cetakan Kedua,

Ghalia Indonesia, Jakarta, 2009.

Dwijayanthy, Febriana & Prima Naomi, “Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate,

dan Nilai Tukar Mata Uang terhadap Profitabilitas Bank Periode

2003-2007”, Jurnal Manajemen, Vol. 3 (2): 87-98, 2009.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”.

5th

edition, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Hamid, Abdul. “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”. FEB UIN Jakarta, Jakarta,

2010

Hasibuan, Malayu. “Dasar-Dasar Perbankan”, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2007.

Hasibuan. “ Dasar-dasar Perbankan “ Cetakan Kedelapan. PT Bumi. Jakarta, 2011

Junaid, Asriani.”Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada

Industri Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal

Ichsan Gorontalo. Volume.4.No. 2 Edisi Mei-Juli 2009.

Kamco, Jeferson. “Investasi Di Bank Century”, Suara Merdeka, 25 November

2008.

Page 122: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

105

Kasmir. “Bank & Lembaga Keuangan Lainnya”. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2008

Kasmir. “Dasar-Dasar Perbankan”. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2012.

Khasanah, Marfuatin”Analisis Pengaruh CAR, BOPO, NPL dan Inflasi terhadap

ROA (Studi Kasus PT BNI 2003-2011)”. Fakultas Ekonomi Universitas

Islam Negeri. Jakarta. 2013.

Kuncoro Mudrajat, Suhardjono. “Manajemen Perbankan, Teori danAplikasi”

Yogyakarta: BPFE . 2002.

Luh Eprima Dewi. 2015. Analisis Pengaruh NIM, BOPO,LDR dan NPL terhadap

profitabilitas (studi kasus pada Bank umum swasta nasional yang

terdaftar pada bursa efek indonesia periode 2009-2013). e-Journal S1

Ak. Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan Akuntansi Program S1

(Volume: 3 No. 1 Tahun 2015).

Bangun, Wilson. “Manajemen Sumber Daya Manusia”Jakarta: Erlangga, 2012

Mangkuprawira, Sjafri. “Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik” Bogor:

Ghalia Indonesia.

Martono. “Bank & Lembaga Keuangan Lain”. Cetakan Keempat, Ekonisia,

Yogyakarta, 2010.

Mishkin, Frederic. “Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan”.

8th

edition,Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Nachrowi, dan Hardius Usman. “Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika

uuntuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”. Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia. Jakarta. 2006.

Nanda Tri Putra,” Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perbankan

pada industri perbankan yang terdaftar di BEI periode 2008-2010”,

Skripsi, Uin Jakarta,2012.

Parathon, Audri Ayuwardani. Analisis Rasio Keuangan Perbankan Sebagai Alat

Ukur Kinerja Keuangan Bank (Studi Kasus PT. Bank Pembangunan

Daerah Jawa Timur, Tbk Surabaya periode 2009-2012), Fakultas Ilmu

Administrasi, Universitas Brawijaya.

Page 123: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

106

Ponco, Budi, “Analisis Pengaruh CAL, NPL, BOPO, NIM, dan LDR

Terhadap ROA (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007)”, Universitas

Diponegoro, Semarang, 2008.

Qin, Xuezhi dan Pastory, Dickson. “Commercial Banks Profitability

Position: The Case of Tanzania”. International Journal of Business

and Management, Vol.7, No.13, 2012.

Restiyana, “ Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, LDR dan NIM Terhadap

Profitabilitas perbankan (Studi Pada Bank Umum Di Indonesia Periode

2006-2010”, Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liability Management”. 3rd

edition,Lembaga

Penerbit FEUI, Jakarta, 2006.

Rivai, Veitzhal. “Credit management handbook:teori, konsep,, prosedur,dan

aplikasi panduan praktis mahasiswa, bankir,, dan nasabah”. Ed.1-2, PT

Raja Gafindo Persada, Jakarta, 2007.

Santoso, Singgih. “Aplikasi SPSS pada Statitik Parametrik”. Elex Media

Komputindo. Jakarta. 2012.

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuanga: Kebijakan Moneter dan

Perbankan”. 5th

edition. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Jakarta. 2005.

Simorangkir, O.P, “Pengantar Lembaga Keuangan Bank & Non Bank”,

Bogor: Ghalia Indonesia, 2004.

Stiawan, Adi, “Analisis Pengaruh Faktor Makroekonomi, Pangsa Pasar dan

Karakteristik Bank Terhadap Profitabilitas Bank Syariah” Universitas

Diponegoro, Semarang, 2009.

Sudianto, Bambang Suroso, Jati. Analisis pengaruh dana pihak ketiga, bopo, Car

dan LDR terhadap kinerja keuangan pada sektor perbankan yang Go-

Public (BEI Periode 2005-2008). Jurnal dinamika keuangan dan

perbankan. Mei 2010.

Page 124: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

107

Sukirno, Sadono. “Teori Pengantar Makro Ekonomi”. 3rd

edition, Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2010.

Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori & Aplikasi dengan SPSS”. Andi,

Yogyakarta, 2011.

Suroso, Jati, (2010). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR,

dan LDR terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor Perbankan yang Go

Publik di BEI Periode 2005-2008. Jurnal Dinamika Keuangan dan

Perbankan, Mei 2010, Vol. 2, No.2, Hal: 125 – 137

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan

Eviews”.Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. 2009.

Yuliani, 2007. Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada

Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta, Jurnal

Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol. 5, No. 10, Desember, 2007.

Zulfikar, Taufik.”Pengaruh CAR,LDR,NPL,BOPO dan NIM terhadap Kinerja

Profitabilitas (ROA) Bank Kreditan Rakyat Indonesia”. Tesis.

Universitas Katolik Parahyangan. 2012.

www.bi.go.id. Peraturan Bank Indonesia No.13/I/PBI/2011.”Tentang Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum” . Di akses 11 Agustus 2015.

www.bi.go.id. Laporan Tahunan Bank Indonesia.”Tentang Perkembangan Rasio

Keuangan Bank Darmawan Adhiguna Lestari” . Di akses 11 Agustus 2015.

www.bi.go.id. Laporan Tahunan Bank Indonesia.”Profil Perkembangan BPR

Darmawan Adhiguna Lestari” . Di akses 8 Agustus 2015.

www.ojk.go.id/laporan-profil-perbankan/bank/bpr-darmawan. Di akses 8 Agustus

2015.

www.julfahmisalim.com/2014/04/ standardized coef- unstandardized coef. Di

akses 22 September 2015.

Page 125: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

108

Lampiran 1 : Data-data Variabel Penelitian dari Tahun 2010-2014

Data Bank Perkreditan Rakyat Darmawan Adhiguna Lestari

TAHUN BULAN ROA CAR LDR NPL BOPO

2010

JAN 2.30 29.38 72.97 12.11 81.74

FEB 2.31 30.08 85.79 14.85 81.27

MAR 2.69 30.68 86.10 7.10 89.90

APR 3.18 30.13 86.24 8.52 88.02

MEI 3.16 28.50 87.30 4.42 88.30

JUN 1.98 26.75 104.58 11.66 92.44

JUL 2.05 25.67 123.90 11.90 91.90

AGU 2.47 25.13 100.84 7.20 93.16

SEP 2.01 25.68 102.01 5.27 92.08

OKT 2.52 25.69 104.46 5.29 89.89

NOV 3.04 25.68 104.34 5.99 78.76

DES 3.24 38.17 95.17 5.13 78.18

2011

JAN 4.20 35.17 174.97 5.07 85.21

FEB 4.46 33.93 106.11 4.97 83.51

MAR 4.16 32.69 126.20 4.18 85.21

APR 4.97 32.25 123.74 4.91 84.15

MEI 4.23 29.13 107.63 4.22 84.05

JUN 4.14 27.46 99.41 4.17 82.98

JUL 4.09 26.38 97.71 5.59 79.91

AGU 4.21 25.59 96.97 5.58 79.39

SEP 5.19 26.43 96.06 4.69 77.35

OKT 5.70 26.61 99.19 4.77 76.05

NOV 6.46 27.73 96.44 3.70 74.52

DES 6.41 26.78 97.05 2.17 76.08

2012

JAN 6.77 24.77 149.99 1.99 75.60

FEB 6.84 23.70 114.01 1.71 75.62

MAR 7.88 22.66 102.73 1.41 72.48

APR 7.86 22.06 100.03 1.72 72.90

MEI 7.86 21.95 92.94 1.72 71.41

JUN 8.64 21.11 92.04 1.18 69.56

JUL 8.57 19.78 90.39 1.03 67.98

AGU 8.83 19.92 91.11 1.27 68.07

SEP 8.11 18.88 92.65 1.34 68.61

OKT 8.31 18.78 90.97 1.16 69.04

NOV 7.80 18.57 90.88 .75 69.59

DES 9.57 19.31 90.68 .33 66.97

Page 126: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

109

2013

JAN 10.01 22.97 99.85 .16 65.08

FEB 10.69 17.97 92.01 .20 63.93

MAR 10.90 19.05 89.98 .20 63.14

APR 10.95 18.20 90.60 .21 63.02

MEI 12.68 18.48 90.28 .64 62.40

JUN 10.96 17.80 90.17 .49 61.31

JUL 3.44 17.01 87.04 2.38 72.85

AGU 3.74 17.63 86.95 2.35 70.68

SEP 4.14 18.08 87.36 .87 68.24

OKT 3.37 17.55 89.26 .98 72.28

NOV 12.95 17.75 89.22 .81 54.53

DES 8.36 18.11 89.92 .30 53.58

2014

JAN 9.92 21.83 121.14 .30 64.42

FEB 9.86 18.31 107.50 .35 6.00

MAR 9.39 18.48 98.64 .54 64.71

APR 9.38 18.63 96.26 1.17 66.36

MEI 9.64 18.39 94.18 1.75 62.70

JUN 9.28 18.34 92.13 2.69 67.14

JUL 7.77 18.33 93.62 8.65 66.99

AGU 9.05 18.96 93.62 3.11 63.56

SEP 5.75 20.79 95.44 11.76 70.99

OKT 6.67 18.75 92.95 11.94 73.99

NOV 6.42 19.20 92.42 10.09 75.11

DES 5.63 19.85 92.35 8.31 78.56

Sumber: Laporan Keuangan Publikasi Bank Indonesia

Page 127: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

110

Lampiran 2 : Tabel Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROA 60 1.98 12.95 6.4527 3.01558

CAR 60 17.01 38.17 23.2273 5.30324

LDR 60 72.97 174.97 98.7748 15.68452

NPL 60 .16 14.85 3.9887 3.77487

BOPO 60 6.00 93.16 73.2242 13.08452

Valid N (listwise) 60

Page 128: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

111

Lampiran 3: Tabel Model Regresi. Anova. dan Koefisien

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 361,976 4 90,494 28,514 ,000b

Residual 174,554 55 3,174

Total 536,530 59

a. Dependent Variable: ROA

b. Predictors: (Constant), BOPO, LDR, NPL, CAR

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,821a ,675 ,651 1.78149 1,255

a. Predictors: (Constant), BOPO, LDR, NPL, CAR

b. Dependent Variable: ROA

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 16,897 1,868 9,046 ,000

CAR -,156 ,063 -,274 -2,490 ,016

LDR ,010 ,017 ,050 ,582 ,563

NPL -,254 ,076 -,318 -3,354 ,001

BOPO -,093 ,025 -,401 -3,745 ,000

a. Dependent Variable: ROA

Page 129: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

112

Lampiran 4: Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation ,96550680

Most Extreme Differences

Absolute ,157

Positive ,095

Negative -,157

Kolmogorov-Smirnov Z 1,219

Asymp. Sig. (2-tailed) ,102

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 130: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

113

a. Dependent Variable: ROA

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,821a ,675 ,651 1.78149 1,255

a. Predictors: (Constant), BOPO, LDR, NPL, CAR

b. Dependent Variable: ROA

Lampiran 5: Uji Multikolinieritas dan Autokorelasi

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 (Constant)

CAR ,489 2,043

LDR ,788 1,268

NPL ,660 1,515

BOPO ,515 1,943

Page 131: 108081000167 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33229/1/IIS ISMAYANTI.pdfJURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

114

Lampiran 6: Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 5,044 1,110 4,544 ,000

CAR -,066 ,037 -,289 -1,785 ,080

LDR -,005 ,010 -,059 -,460 ,647

NPL -,013 ,045 -,041 -,296 ,768

BOPO -,025 ,015 -,264 -1,671 ,100

a. Dependent Variable: ABSRESID