1. jenis dan desain penelitian.pptx
TRANSCRIPT
Heri DJ. Maulana, M.Kes.
Penelitian adalah: Sebuah investigasi sistematik yg dirancang Utk menghasilkan suatu pengetahuan / alat / metoda
Kegiatan meneliti dlm kehidupan sehari-hari
Contoh:- menelusuri silsilah keluarga- Jajak pendapat ttg menu asrama- Minat dan Motivasi Belajar
Proses Penelitian 1
OBSERVASIIdentifikasi
bidang Permasalahan
2PENGUMPULAN
DATA AWAL• Interview• Studi Pustaka
3DEFINISI MASALAH
Pembatasan masalah
4KERANGKA
TEORI
Variabel sdh didefisikan & diberi label
5PERUMUSAN HIPOTESIS
6METODE
RISET
7PENGUMPULAN, ANALISIS DAN INTERPRETASI
DATA
8PENGAMBILAN KESIMPULANDEDUCTIVE
YA
TIDAK
9PPENULISAN
LAPORAN
10PRESENTASI
LAPORAN
11PENGAMBILA
N KEPUTUSAN MANAJERIAL
1. Penelitian eksploratif : menggali secara luas ttg sebab-sebab atau hal-hal yg mempengaruhi terjadinya sesuatu
2. Penelitian developmental : penelitian yg ditujukan utk mengembangkan suatu prog/masalah melalui percobaan & penyempurnaan
3. Penelitian verifikatif : bertujuan utk mengecek kebenaran hasil penelitian lain
4. Penelitian kebijakan : dilakukan oleh lembaga pemerintah thd suatu kebijakan
A. Penelitian ditinjau dari Tujuan
1. Longitudinal/prospektif/cohort : penelitian thd subjek yg sama dlm waktu yg lama, bersifat melihat kedepan mis: penelitian ttg tumbang anak
2. Retrospektif: penelitan yg berusaha melihat kebelakang. Akibatsebab, dependent var independent var.
3. Cross-sectional : subyek tdk sama, penelitian dlkkn pd waktu yg sama scr bersamaan.
B. Penelitian ditinjau dari pendekatan
1. Penelitian dasar/murni (pure research) Dilakukan utk merumuskan suatu teori/dasar pemikiran ilmiah/pengetahuan baru
2. Penelitian terapan (applied research) Dilakukan utk memperbaiki atau memodifikasi proses, suatu sistem,program atau teori yg diterapkan dlm memecahkan mslh2 praktis
C. Penelitian ditinjau dari manfaatnya:
3. Penelitian tindakan (action research) : utk mencari suatu pengetahuan praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan masy yg sdg berlangsung & dilakukan scr terbatas.
4. Penelitian evaluasi/ex post-facto :utk mlkkn penilaian thd suatu pelaks kegiatan atau program yg sedang dlm rangka mencari umpan balik yg akan dijadikan dasar utk memperbaiki suatu program atau sistem.
1. Penelitian perpustakaan : dilakukan hanya dgn mengumpulkan & mempelajari data dari literatur, laporan & dokumen di perpustakaan
2. Penelitian laboratorium : dilakukan dlm laboratorium, pd umumnya digunakan dlm penelitian klinis
3. Penelitian lapangan : dilakukan dlm masy & masy sendiri sbg objek penelitian.
D. Penelitian berdasarkan tempat
1. Penelitian Kuantitatif : penelitian yg memakai skala numerik utk menentukan jml sifat/perilaku Jenis-jenis penelitian kuantitatif :a. Non eksperimen (tanpa perlakuan) (1) Deskriptif (2) Eksploratif (3) Korelasional/komparatifb. Eksperimen (ada perlakuan) (1) Pre Experimental (2) True eksperimen (3) Factory Design (4) Quasi eksperimen
E. Penelitian ditinjau dari metoda :
2.Penelitian Kualitatif : penelitian yg menggunakan dirinya sendiri (subjek atau peneliti) sbg instrumen penelitian.Jenis-jenis penelitian kualitatif1) Fenomenologi2) Ethnografi3) Grounded theory4) Historical /Philosophical /Etnoscience
5) Ekologi Kualitatif3. Penelitian triangulasi
Penelitian Kualitatif dan kuantitaf
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF
RISET KUANTITATIF RISET KUALITATIFSains “keras” Sains “lunak”Fokus:ringkas&sempit Fokus:rumit & luasReduktionistik HolistikObyektif SubyektifReasoning :logistik dan deduktif
Reasoning : dialektik & induktif
Dasar utk mengetahui :hub.sebab-akibat
Dasar utk mengetahui: arti&temuan
RISET KUANTITATIF RISET KUALITATIF
Menguji teori Mengembangkan teori
Memerlukan kontrol Interpretasi bersamaMemerlukan instrumen Komunikasi&observasi
Unsur dasar utk analisis: angka
Unsur dasar untuk analisis: kata-kata
Analisis statistik Interpretasi individual
Generalisasi Keunikan
Perbedaan Metode kuan & Kual
Paradigma dasar: Metoda kuantitatif : paradigma
positivism (fakta-fakta “benar” dan dapat diukur)
Metoda kualitatif : paradigma interpretivism (socially constructed, kompleks, dan selalu berubah)
Tujuan penelitian, peran peneliti
Metoda Kuantitatif
Tujuan : 1. Kejelasan variabel2. Kaitan / hubungan antar variabel3. Besarnya masalah 4. Faktor-faktor penyebab 5. Generalisasi
Metoda Kuantitatif
PENTING : Strategi pemilihan sampel Yang diunggulkan: Disain eksperimen
dan RCT (randomized controlled trial)
PERAN PENELITI : Mengamati dan mengukur
Metoda Kuantitatif
PROSES : Relatif tetap Data seobyektif mungkin
LAPORAN : Mereduksi data menjadi angka Bentuk dan gaya presentasi : formal
Metoda Kualitatif
Tujuan : Memahami, menginterpretasi bagaimana responden dalam lingkungan sosialnya membentuk dunia di sekeliling mereka
Deskripsi suatu fenomena Arti / interpretasi fenomena tersebut Teori berdasarkan interpretasi
Metoda Kualitatif
PENTING : Akses ke berbagai perspektif dari
responden Disain studi mengutamakan interaksi
lama dan mendalam
PERAN PENELITI : Alat penelitian / instrumen
“Walau mengetahui nama latin bunga mawar, namun bila tak pernah mencium baunya, kita akan luput memahami sebagian besar hakikat mawar tersebut”
(Eisner 1981,9)
Penelitian kuantitaf
1. Non Eksperimen :
a. Non eksperimen (tanpa perlakuan) (1) Deskriptif (2) Eksploratif (3) Korelasional/komparatifb. Eksperimen (ada perlakuan) (1) Pre Eksperimen (2) True eksperimen (3) Factorial Design (4) Quasi eksperimen
23
a. Jenis Penelitian Deskriftif
Tujuan menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian keperawatan yg terjadi pd kasus suatu penyakit berdasarkan distribusi; tempat, waktu, umur, JK, Sosek, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup) dll
Deskripsi tsb. dpt terjadi pd lingkup individu di suatu daerah tertentu, atau lingkup kelompok pd masy di daerah tertentu.
Jenis ini dlm penelitian keperawatan dpt meliputi bentuk rancangan korelasi dan cross sectional.
24
1) Rancangan Penelitian Korelasi
Merupakan rancangan penelitian dgn
menggambarkan masalah keperawatan yg terjadi
pd kasus t3 berhub dgn distribusinya.
Misalnya;
penelitian faktor pola makan berhubungan dgn
gangguan kebutuhan nutrisi, dimana seorang
peneliti menggambarkan bagaimana pola makan
seseorang dpt menunjukkan gangguan kebutuhan
nutrisi seperti obesitas (kegemukan), under weight
dan lain-lain.
25
2) Rancangan Penelitian Cross Sectional
merup rancangan penelitian dgn melak
pengukuran atau pengamatan pd saat
bersamaan (sekali waktu).
Misalnya;
penelitian ttg kualitas menyusui thd kelancaran
pengeluaran ASI, seorang peneliti melak
pengukuran atau pengamatan thd kualitas
menyusui yg meliputi; cara, frekwensi, waktu,
diukur bersamaan dgn kelancaran pengeluaran
ASI setelah melihat kualitas menyusui tersebut.
26
Cara Melakukan Rancangan Cross Sectional
1. Melakukan identifikasi variabel penelitianContoh penelitian; Hubungan Kualitas Menyusui dgn Kelancaran Pengeluaran ASIDari judul penelitian diatas, variabelnya adalah : Variabel Indepeden : kualitas menyusui Variabel Dependen : kelancaran
pengeluaran ASI Variabel kendali : usia, paritas.
Kemudian ditentukan batasan (parameter) yg jelas ttg kualitas menyusui, dan kelancaran pengeluaran ASI.
27
2. Melakukan identifikasi subyek penelitian
Contohnya : identifikasi subjek penelitiannya adalah
populasi ibu menyusui dgn juml sampel yg telah
ditentukan sesuai dgn teknik sampling.
3. Melakukan observasi atau pengukuran terhadap variabel
Contohnya : melakukan pengukuran kualitas menyusui,
yang meliputi; cara, frekwensi serta apakah kualitas baik
atau kurang, kemudian melakukan pengukuran
kelancaran pegeluaran ASI bagaimana kelancarannya
baik atau tidak, kemudian keduanya diamati dan diukur.
28
4. Melakukan analisis data
Contohnya : melakukan pengujian
apakah kualitas menyusui
(baik/kurang) dlm hal ini dpt
berpengaruh pd kelancaran
pengeluaran ASI (lancar/tidak).
c) 0bservasional
Rancangan observasional : merupakan rancangan penelitian dlm keperawatan dgn cara mengadakan pengamatan pd kelompok anggota kasus yg akan diteliti. Rancangan ini terdiri dari rancangan case control dan rancangan penelitian kohort.
Kemungkinan kausa / exposure
(faktor resiko)
Efek atau
outcome
KOHORT
CASE-CONTROL
STUDI ANALITIK
31
Rancangan Penelitian Case Control
Merup rancangan penelitian dgn cara membandingkan kelp kasus dgn kelp kontrol, dgn
tujuan : utk mengetahui proporsi kejadian berdasarkan riwayat ada tidaknya sebuah paparan.
Rancangan penelitian ini dikenal dgn sifat retrospeksif
Exp.; Meneliti ttg terjadinya masalah nutrisi (obesitas) pd seorang ibu yg tidak bekerja, kemudian peneliti mempelajari faktor penyebab terjadinya kasus ttg pola makannya, & melak kontrol pd ibu yg tidak bekerja dgn kontrol pola makan yg tepat (sesuai dgn gaya hidup sehat).
CASE-CONTROL
TerpaparKasus
Tidak terpapar
TerpaparKontrol
Tidak terpapar
Masa lampau sekarang
Case Control· Dalam case-control, RR tidak bisa
dihitung, karena kelompok terpapar dan tak terpapar tidak mewakili populasi
· Dilakukan pendekatan dengan mengukur ODDS-RATIO (OR)
KASUS 1.Penetapan criteria diagnosis2.Kriteria pemasukan (eligibility criteria) untuk
seleksi individu ke dalam studi
KONTROL3.Tidak mengalami penyakit yang diteliti4.Comparable dengan kelompok kasus
SAMPLING5.Cases adalah (secara praktis) semua cases
yang ditemui.6.Kontrol yang benar-benar disampling
35
Cara / Langkah2h Melak Case Control
1. Mengidentifikasi Variabel Penelitian
Mis : judul penelitian “Hubungan antara Kelahiran Berat Badan Rendah dgn Kebiasaan Merokok pd Ibu Hamil” .
Rancangan penelitian pd case control, yg dilakukan pertama adalah mengidentifikasi variabel, antara lain;
Variabel independen : kebiasaan merokok
Variabel dependen : kelahiran berat badan rendah
Variabel kendali : usia, paritas
Variabel yg ada kemudian ditentukan batasan variabelnya,seperti; kebiasaan merokok waktu hamil (kelompok perokok berat, sedang atau ringan), batasan bayi lahir rendah dgn ditentukan kriterianya.
Definisi Operasional
Variabel Definis Operasional
Alat Ukur Hasil Ukur Skala Pengukuran
kebiasaan merokok
Kelahiran berat badan rendah
usia,
paritas
37
2. Menetapkan populasi penelitian
Contoh :
Utk menetapkan populasi penelitian & judul diatas maka populasi penelitiannya adalah ibu yg melahirkan dilihat & juml kasus yg ada, kemudian apabila mengambil sampel maka dilihat dgn menggunakan teknik samplingnya.
3. Mengidentifikasi kasus yg akan diteliti
Contohnya :
kasus yg diteliti adalah kasus ibu melahirkan dgn bayi berat badan rendah, pd tahun berapa ?
38
4. Mengadakan pemilihan subjek yg akan digunakan
sbg kontrol
Misalnya; memilih kasus ibu yg melahirkan bayi
berat badan normal dgn usia atau paritas yg
sama.
5. Melakukan pengukuran secara retrospektif
Contohnya; mencari kasus ibu melahirkan dgn
bayi BBLR, sewaktu hamil merokok atau tidak
serta tk perokoknya
6. Melakukan analisis data
Melak uji statistik dgn mencari hub antara ibu
perokok dgn bayi BBLR
39
Rancangan Penelitian Kohort
Merup rancangan penelitian dgn
mengelompokkan atau
mengklasifikasikan kelp terpapar dgn
tidak terpapar, kemudian diamati
sampai waktu tertentu utk melihat
ada tidaknya fenomena tsb
STUDI KOHORT
Sakit Terpapar
Tidak sakitPopulasi
Sakit Tidak terpapar
Tidak sakit
Kelompok studi Outcome
Sekarang Masa datang
COHORT
Yang dihitung adalah perbandingan resiko menjadi sakit antara kelompok terpapar dengan kelompok tak terpapar
Disebut : Relative Risk atau Risk Ratio (RR)
terpapar tak kelompok di Insidens
terpapar kelompok di InsidensRR
Keuntungan Studi Kohort
1. Bebas bias seleksi dan recall bias
2. outcome tidak mempengaruhi seleksi
3. dapat dipelajari sejumlah efek secara serentak
Kerugian Studi Kohort1. Relatif mahal
2. Follow-up jangka lama
3. Extraneous variabel kadang sukar dikontrol.
4. Ukuran sampel sangat besar untuk penyakit yang jarang
44
Cara Melakukan Rancangan Kohort ;
Misalnya; Judul penelitian “Hubungan Komunikasi Therapeutik dgn Tingkat Kecemasan pd Anak Usia Pra Sekolah”, langkahnya :
1. Melakukan identifikasi variabel penelitianVariabel independen ; komunikasi therapeutik Variabel dependen ; tingkat kecemasan
2. Menetapkan populasi penelitianPopulasinya adalah anak usia prasekolah yg dirawat diruang anak dgn jumlah tertentu dgn pengambilan sampel sesuai dgn tehnik sampling.
45
3. Mengidentifikasi subjek penelitianMengidentifikasi anak usia prasekolah dgn komunikasi therapeutik yg baik & mengidentifikasi anak usia prasekolah yg dirawat dgn komter yg kurang
4. Observasi perkembangan subjek penelitianMelak observasi perkembangan subjek penelitian dari komunikasi y baik & kurang baik kemudian dilihat efek thd tk kecemasannya.
5. Analisa dataMelak pengujian dgn mencari hub antara komunikasi therapeutik dgn tk kecemasan & uji statistik.
46
KERANGKA KERJA
Merupakan bagan kerja terhadap rancangan kegiatan
penelitian yg akan dilakukan, meliputi; siapa yg akan
diteliti (subjek penelitian), variabel yg akan diteliti, dan
variabel yg mempengaruhi dlm penelitian.
Kerangka kerja penelitian keperawatan dpt digambarkan
sebagai berikut;
2. PENELITIAN EKSPERIMENTAL
WORKSHOP TEKNIK PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
Adalah suatu penelitian di mana peneliti mempunyai otoritas untuk
memanipulasi berbagai tingkat variabel independen tertentu
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Adalah suatu penelitian di mana peneliti mempunyai otoritas untuk mengalokasi subyek ke dalam kelompok-kelompok
studi secara acak.
Penelitian eksperimental
1. Tidak etis bila dilakukan untuk mengkaji penyebab penyakit pada subyek manusia.
2. Pada subyek manusia bertujuan untuk :
a. Preventif/Profilaktik
b. Promotif
c. Terapeutik
Kelompok Perlakuan
· Kelompok yang dikenai intervensi yang diselidiki efektivitasnya
· Intervensi bisa tunggal atau kombinasi
Kelompok Pembanding· Tidak dikenai intervensi yang diselidiki
efektivitasnya· Bukan berarti tanpa perlakuan
Keuntungan
1. Merupakan desain terbaik untuk mengendalikan/menyeimbangkan (balancing) confounding variables.
2. Validitas internal tinggi3. Desain ini mempunyai pembanding yang
bersamaan waktu (concurrent). Jadi intervensi luar tidak mempengaruhi hasil akhir
4. Analisis mudah
Kerugian
1. Rancangannya kompleks
2. Kadang-kadang tidak etis
3. Populasi studi dapat berbeda dengan populasi target/sasaran
4. Validitas eksternal rendah
5. Double blinding sulit dilakukan
53
Rancangan Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen dlm keperawatan meliputi;
pre experimental design, true experimental design,
factorial design, quasi experimental design.
1. Pre Experimental Design
terdiri dari one shot case study, one group pre test-post
test design dan intact group.
Pada desain ini kelemahannya adalah akan banyak
variabel-variabel luar yg berpengaruh dan sulit
dikontrol, shg tk validitas akan berkurang atau akan
menyebabkan hasil intervensi yg didapat kurang akurat.
54
a) One shot case study
Cara ini dgn memberikan perlakuan kemudian dilihat dampaknya atau
pengaruhnya seperti pd penelitian “Pengaruh PKMRS thd tingkat
kepatuhan kontrol”. Caranya subjek diberikan penyuluhan kesehatan
masyarakat kemudian dilihat dampaknya thd tk kepatuhan kontrol.
b) One group pre test-post test design
Caranya : dilakukan pre test dahulu sebelum diberikan intervensi
kemudian setelah diberi intervensi lalu dilakukan post test.
c) Intact group comparison
Merup rancangan eksperimen dgn cara melakukan intervensi
(treatment) pd sebagian kelp yaitu; setengah kelompok diintervensi
dan setengah kelompok lainnya tidak diberi intervensi atau
treatment, kemudian dibandingkan hasil pengukurannya.
55
2. True Experiment Design
Merup jenis rancangan penelitian yg
mempunyai ketelitian tinggi krn sampel
dipilih scr random & ada kelompok
kontrolnya, pd penelitian ini, semua
variabel luar dpt dikontrol shg rancangan
ini dikenal sbg eksperimen yg dilak betul2.
True Experiment Design dibagi 2 jenis, yaitu :
a) Pre test control group design
Yaitu kedua kelp yg dipilih scr random, lalu
diberi pre test utk mencari perbedaan dgn
kelp kontrol thd eksperimen yg akan
digunakan.
b) Post test only control design
Caranya adalah kedua kelp dipilih scr
random, kemudian satu kelompok diberi
treatment sedangkan yg satu tidak
(dijadikan kelompok kontrol).
57
3. Faktorial Design
Merup desain eksperimen dgn memodifikasi desain true experimental,
dgn cara memperhatikan adanya variabel moderator yg dpt
mempengaruhi eksperimen thd hasil yg didapatkan. Cara melaks
desain ini adalah semua kelp dipilih scr random kemudian diberi pre
test, kemudian diujikan pd kelompok yg memiliki kesamaan dlm
variabel moderator.
Contoh; Penelitian ttg penerapan metode t3 diujikan thd kinerja
perawat yg dinas malam. Dipilih empat kelompok secara random
dimana variabel moderatornya adalah jenis kelamin (L/P), setelah
diberikan intervensi apabila terjadi perbedaan antara kelp laki2 &
perempuan dlm kinerja perawat yg dinas malam, pengaruhnya adalah
bukan krn treatment tapi krn variabel moderatornya
58
4.Quasi Eksperimen Design
Merup bentuk desain ekperimen yg
menggunakan kelp kontrol tapi kelp
kontrolnya tdk dpt berfungsi sepenuhnya
utk mengontrol variabel2 luar yg dpt
mempengaruhinya.
Bentuk quasi eksperimen diantaranya :
1) Time series design
2) Non equivalent control group design
59
1) Time series design
Pengambilan sampel tdk random, tapi sebelumnya
diberikan intervensi. Kelp treatment diberi pre test sampai
empat kali stlh itu baru dilakukan intervensi (treatment) &
stlh intervensi maka kelp tsb diberikan pre test lagi sampai
empat kali lagi sampai hasil post test tetap.
2) Non equivalent control group design
punya kesamaan dgn pre test-post test control group
design, perbedaannya pada pemilihan kelompok kontrol &
kelp ekperimen dimana kelp eksperimen yg dipilih tidak
scr random.
Penelitian Kualitatif
Issue dalam Penelitian Kualitatif
Informan vs responden vs subjek penelitian
Tinjauan pustaka vs dasar teori? Kerangka penelitian vs kerangka konsep ? Pertanyaan penelitian vs hipotesis
penelitian? Tema sentral vs variabel penelitian Batasan vs definisi operasional Panduan vs kuesioner
Strategi dalam Penelitian Kualitatif
Fenomenologi/phenomenology : mencari makna (finding a meaning)
Grounded research : pengalaman proses (process experience)
Etnografi/Etnography: melihat budaya, kebiasaan, perilaku (study on culture, custom and behavior)
Etnoscience: deskripsi, taksonomi, karakteristik (description, taxonomy & characteristics)
Ekologi kualitatif: deskripsi pola (pattern description)
Metoda Kualitatif
PROSES : Evolusi
LAPORAN : Seni Menulis
LANGKAH-LANGKAH
PermasalahanDeskripsi – Pembuktian – Evaluasi – Interpretasi – Prediksi
Studi Literatur Menyusun kerangka pikir – mempertajam fokus – mendisain proposal – menentukan metoda pengumpulan data – menentukan metoda analisis
Lokasi StudiTempat dan Populasi penelitian
Catatan :Studi kualitatif klasik seyogyanya tidak dilakukan di “rumah – halaman” sendiri
Daya tarik : akses mudah, dekat, hasil langs
Kerugian : peran peneliti baur, responden tidak memberi penjelasan lengkap, etika, politik
STUDI PENDAHULUAN
PentingBersifat terbuka
Proses pendekatan Sangat penting – building raport Identifikasi “informan” Cover story : siapa, maksud, tujuan,
dsb Kejujuran yg terukur
METODA PENGUMPULAN DATA
1) Observasi partisipatori2) Wawancara mendalam3) Pengumpulan dokumen4) Diskusi Kelompok Terarah
Observasi partisipatori Pengamat (observer) – Pengamat yg berpartisipasi – Partisipan / responden yg mengamati – Partisipan / responden
Tujuan : Memahami pola, norma & makna
perilaku Peneliti belajar dari responden
(Spradley 1979, 3)
Wawancara Mendalam (in-depth interview) Studi pendahuluan sangat bermanfaat Topik “pemanasan” Topik spesifik Pertanyaan penutup
Hal-hal prinsip : Terbuka Mempunyai pedoman Mendalam Perencanaan–persiapan (alat, mental, dsb) Nyaman – Mudah - Pantas
Hal2 yg bantu lancarnya wawancara :
Sikap antisipatif Memupuk kepercayaan Naif Analitik Peran paradoks Non-reaktif, non-direktif, non-judgmental Terapetik Gigih mengikuti jawaban Sabar
Masalah dalam wawancara :
Responden tidak konsentrasi Responden tidak kooperatif – menolak
berbicara Responden sangat suka berbicara Masalah teknis (alat perekam,
catatan)
Pengumpulan dokumen Pengumpulan catatan / dokumen yg relevan
Tujuan : Membantu memahami fenomena Membantu membuat interpretasi Membantu menyusun teori Membantu validasi data
Diskusi Kelompok Terarah
Diskusi dengan karakteristik :
Kelompok kecil (8 – 12 orang) Homogen (sex, umur, sosek,
pendidikan, dll) Diskusi bebas-spontan, fokus t3 Dipimpin fasilitator Dibantu beberapa asisten
Manfaat a.l. :
Memfokuskan penelitian Menentukan topik-topik wawancara Pelengkap hasil wawancara Mengembangkan teori Istilah-istilah khusus
Persiapan :
Menetapkan tujuan FGD Menetapkan topik-topik diskusi
(fleksibel) Pemilihan / mengundang peserta Tempat – pengaturan duduk - nama Asisten – pembagian tugas Alat perekam
Fasilitator :
Pembukaan: mencairkan suasana, menetapkan aturan main, rendah hati
Tugas: memimpin dan menjaga alur diskusi
Penutup: komentar, terimakasih
Asisten :1. Proses diskusi, proses perekaman2. Membuat catatan: tanggal, jam mulai
& selesai, ket singkat & deskripsi ttg peserta, tempat DKT & komentar
3. Dinamika kelompok, jalannya DKT4. Topik yang disukai, tdk disukai5. Istilah lokal, sikap responden6. Mengingatkan fasilitator: topik,
dominasi responden, dll
ANALISIS DATA
Selama penelitian
1. Penulisan Memo (catatan pribadi - kontemplasi)
2. Transkripsi hasil rekaman / catatan3. Evaluasi harian / mingguan / bulanan4. Kodifikasi awal5. Cara menyusun data
ANALISIS DATALangkah-langkah
1. Kategorisasi2. Membuat matriks3. Matematik sederhana4. Ringkasan dari tiap responden5. Kontekstualisasi6. Analisis naratif7. Susun teori
ANALISIS DATA1. Proses validasi : Triangulasi
• Subyek (responden) • Metoda pencarian data• Teori / kerangka konsep
2. Untuk memastikan reliabilitas :• Deskripsi tebal• Sampel responden dari semua
kemungkinan karakteristik yang ada• Sampel waktu• Pendekatan lama dan erat
HASIL ANALISIS
berbentuk cerita bersifat personal deskripsi tebal naratif seluruh cerita seorang / lebih
responden dpt dibantu tabel frekuensi distribusi
PENUTUP
Bilakah cukup itu cukup ?
Setiap data menunjuk ke arah misteri yang lain.
Apa yang membatasi kita - peneliti ?“Engkau dapat mencintai sesuatu / seseorang seumur hidupmu, namun tetap saja ia menyimpan rahasia “(Wilson 1989, 18)