bab iii metode penelitian 3.1 jenis penelitian dan desain...
TRANSCRIPT
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Dalam penelitian ini
diteliti menggunakan rancangan eksperimen (Two-group posttest only design).
Menurut Newman dalam Endang Mulyatiningsih, (2011:89) penulis memilih
desain two-group posttest only karena kedua sekolah tersebut mempunyai
kemampuan yang setara. Untuk lebih jelas lihat pada Tabel 3.1 teknik penelitian
yang digunakan, peneliti membuat rancangan sebagai berikut:
Tabel 3.1Desain Penelitian
RX1 OX1
X2 OX2
Desain Penelitian Newman dalam Endang Mulyatiningsih (2011:89) Keterangan :
R : Random assignment
X1 : Perlakuan (metode inquiri)/uji coba.
X2 : Perlakuan (metode konvensional).
O1 : Pengukuran hasil eksperimen.
O2 : Pengukuran hasil Kontrol.
Pengaruh perlakuan OX1 : OX2
Alasan penulis memilih two group possttest only adalah karena kedua sekolah
tersebut mempunyai kemampuan yang setara, sehingga dipilih satu sekolah untuk
diberi perlakuan dengan menggunakan metode inquiri. Penelitian ini dilaksanakan
dengan membandingkan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol yaitu kelas
ekspermien yang menggunakan metode inquiri dengan kelas kontrol yang hanya
26
meggunakan metode konvensional. Selanjudnya kedua kelas dievaluasi untuk
melihat perubahan atau peningkatan hasil belajar setelah diterapkan metode
inquiri dalam pembelajaran dengan yang belum menggunakan metode inquiri
yang hanya nggunakan metode pembelajaran konvensional.
Jenis penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab
akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelas eksperimental satu
atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya satu atau lebih
kelas pembanding yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Selanjudnya kedua kelas
dievaluasi untuk melihat perubahan atau peningkatan yang terjadi terhadap hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas setelah mendapat perlakuan yang
menggunakan metode pembelajaran inquiri dengan yang belum menggunakan
metode pembelajaran inquiri. Model eksperimen ini melalui tiga langkah yaitu
1. Memberikan soal homogenitas untuk mengukur kesetaraan variabel terikat
sebelum treatmen atau perlakuan dilakukan (homogenitas).
2. Memberi perlakuan eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran
inquiri pada mata pelajaran IPA kelas IV SD N 2 Kajengan Kecamatan
Todanan Kabupaten Blora.
3. Memberi soal post test untuk mengukur variabel terikat setelah perlakuan
pembelajaran selesai.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah kelas IV SD Negeri 2
Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora yang menggunakan metode
pembelajaran Inquiri.
Variabel terikatnya adalah variabel yang tergantung pada variabel bebas.
Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kelas IV SD Negeri 1 Kajengan
Kecamatnan Todanan Kabupaten Blora yang menggunaka metode konvensional.
Hal ini yang diukur dalam pembelajaran setelah diberikan treatmen sehingga hasil
27
belajar siswa kelompok kontrol dan variabel bebasnya adalah hasil belajar siswa
kelompok eksperimen.
3.2.2 Definisi Oprasional
Definisi oprasioal dalam penelitian ini adalah untuk mempermudah antara
kedua variabel dalam penelitian yaitu variabel bebas atau Indepnden Variabele
dan variabel terikat atau Dependen Variabele. Dimana untuk pembelajaran yang
di gunakan pada kelas eksperimen yaitu kelas IV SD Negeri 2 Kajengan yang
dalam pembelajarannya digunakan treatmen menggunakan metode pembelajaran
inquiri dengan mata pelajaran IPA materi perubahan lingngan fisik dan pengaruh
terhadap daratan.
Sedangkan definisi oprasioal variabel terikat dalam penelitian memberikan
perlakuan pada kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional atau dikatakan sebuah metode yang biasa digunakan dalam
pembelajaran pada kelas IV tersebut. Dimana untuk pembelajaran yang
digunakan pada kelas kontrol yaitu kelas IV SD Negeri 1 Kajengan yang dalam
pembelajarannya tidak digunakan treatmen menggunakan metode pembelajaran
konvensional dengan mata pelajaran IPA materi perunahan lingkungan fisik dan
pengaruh terhadap daratan. Dalam perlakuan tersebut hanya diberikan pada kelas
eksperimen merupakan vaiabel bebas yang akan mempengaruhi variabel terikat.
Hasil belajar siswa pada kedua sekolah yang dijadikan sebagai kelas
eksperimen yaitu SD Negeri 2 Kajengan yang di beri perlakuan menggunakan
metode inquiri dan sebagai kelas kontrol yaitu SD Negeri 1 Kajengan
menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hasil belajar kedua sekolah
tersebut akan dibandingkan apakah ada perbedaan yang menjadi metode tesebut
lebih baik. Dengan demikian penerapan metode pembelajaran yang berbeda akan
menghasilhn hasil belajar yang berbeda. Dalam hasil belajar ini akan berpengaruh
pada kelas eksperimen yang diberi treatment.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Kajengan, dan
SD Negeri 2 kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Pelajaran
2011/2012. Dalam penelitian ini kelas IV SD N 2 Kajengan sebagai kelas
28
eksperimen dan kelas IV SD N 1 Kajengan sebagai kelas kontrol. Kelas IV SDN 2
Kajengan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 21 yang terdiri laki –
laki 11 dan perempuan 10. Kelas IV SDN 1 Kajengan sebagai kelas konrol
dengan jumlah siswa 23 yang terdiri laki-laki 10 dan perempuan 13. Lebih
jelasnya bisa dilihat di Tabel 3.2.
Tabel 3.2Jumlah Siswa Dalam Penelitian di Kecamatan Todanan
Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012
Sekolah KelasJenis kelamin Jumlah
siswaLaki-laki Perempuan
SD N 2 Kajengan Eksperimen 11 10 21
SD N 1 Kajengan Kontrol 10 13 23
Jumlah 44
Total seluruh subjek dari kedua sekolah yang diteliti berjumlah 44 siswa yang
terdiri dari laki-laki dan perempuan dalam satu gugus brigjen katamso. Siswa
kelas IV SD Negeri 1 Kajengan merupakan kelas kontrol dan siswa kelas IV SD
Negeri 2 Kajengan merupakan kelas eksperimen. Sesuai dengan desain yang
dipilih, maka dilakukan uji kesetaraan untuk mengetahui perbedaan antara kedua
kelas tersebut. Uji kesetaraan ini guna mengetahui kemampuan awal siswa. Dua
kelas penelitian ini sebelumnya diberikan tes hasil belajar. Analisis uji kesetaraan
ini dilakukan dengan menggunakan uji t-test. Syarat sebelum melakukan uji t-test
yaitu sebagai berikut:
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas berdistribusi
normal atau tidak. Untuk menganalisis data nilai dari siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol yang menggunakan perlakuan metede inquiri dan metode
konvensional. Dalam penelitian ini untuk uji normalitas dilakuakan uji
kolmogorov –Smirov dengan bantuan menggunakan program SPSS 16.0
(statistical product and service solution). Kriterianya sebagai berikut : Nilai Sig (2
tailed) > nilai taraf signifikansi yaitu 0.05, maka subjek penelitian berdistribusi
29
normal. (Duwi Priyanto, 2010:71-73). Untuk lebih jelasnya bisa di lihat di tabel
sebagai berikut.
Tabel 3.3Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SDN Kajengan
Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
Berdasarkan Tabel 3.3 di atas bahwa hasil uji kesetaraan dengan bantun
program SPSS 16.0 (statistical product and service solution). Dari hasil output di
atas pada kolom Kolmogrov-Smirnov bahwa dapat di ketahui skor signifikansi
kelas eksperimen sebesar 0,200, dan skor signifikan kelas kontrol sebesar 0,115.
Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa skor kelas eksperimen dan skor kelas kontrol adalah
berdistribusi normal. Gambaran visual kenormalan penyebaran data karakteristik
kelas eksperimen dan kelas kontrol dilihat pada gambar Grafik 3.1 dan gambar
Grafik 3.2 sebagai berikut.
30
Gambar 3.1. Persebaran Kenormalan Kesetaraan Kelas Eksperimen
Berdasarkan Tabel 3.1 di atas bahwa tingkat persebaran kenormalan
kesetaran merata sehingga kelas eksperimen di katakana normal. Karena dari
rentang kenormalan tersebut kelas eksperimen sudah bagus. Dilihat dari skor
minimal 45 sampaidengan skor maksimal 75 sehingga dalam pembelajaran siswa
tersebut tingkat kemampuan siswa sama. Dalam tingkat kesetaraan skor dalam
pembelajaran sebelom di beri perlakuan.
31
Gambar 3.2. Persebaran Kenormalan Kesetaraan Kelas Kontrol
Berdasarkan Tabel 3.2 bahwa tingkat persebaran kenormalan kesetaran pada
kelas kontrol merata sehingga kelas kontrol di katakana normal. Karena dari
rentang kenormalan tersebut kelas kontrol sudah bagus. Dilihat dari skor minimal
40 sampaidengan skor maksimal 80 sehingga dalam pembelajaran siswa tersebut
tingkat kemampuan siswa sama. Dalam tingkat kesetaraan skor dalam
pembelajaran sebelom di beri perlakuan.
Jadi kesimpulannya dari kedua sekolah tersebut yaitu SD Negeri 1 Kajengan
dan SD Negeri 2 Kajengan sebelum diberi treatmen sekolah tersebut setara atau
biasa di katakan sama. Maka dari itu dalam penelitian ini seorang penulis
mengambil sekolah yang tingkat kesetaraannya sama.
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varians
populasi data adalah sama atau tidak. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka
32
dapat dikatakan bahwa varians dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.
Untuk pengujian uji homogenitas dibantu menggunakan program SPSS 16.0
(statistical product and service solution).
Uji kesamaan dua varian digunakan untuk menguji apakah kedua data
tersebut homogen yaitu dengan membandingkan kedua variansnya. Adapaun
langkah-langkah dalam pengujian hipotesisnya adalah:
1. Dipilih lavel of significance yaitu 5% (α = 0,05);
2. Kriteria pengujian hipotesis: Ho diterima apabila nilai sig lebih dari 0,05;
3. Kesimpulan:
Jika nilai Sig lebih dari 0.05 maka Ho diterima jika signifikansi > 0,05, apabila Ha
ditolak jika signifikansi < 0,05 maka data memiliki varians yang homogen. (Duwi
Priyatno, 2010: 76-80). Dari perhitungan diperoleh nilai Sig lebih dari 0.05, maka
Ho diterima. Artinya varians dua kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.
Tabel 3.4Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol SDN Kajengan
Kecamatan Todanan Kabupeten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
33
Berdasarkan Tabel 3.4 di atas diketahui F hitung levene test sebesar 0,806
dengan probabilitas Sig 0,374 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen.
Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal
variance assumed. Dari tabel 3.4 terlihat bahwa t-hitung sebesar 1.390 dengan
probabilitas Sig.(2-tailed) 0,172, maka dapat disimpulkan bahwa tidak perbedaan
antara rata-rata skor antara kelas eksperimen dengan rata-rata skor kelas kontrol.
Jadi kedua kelas homogen, atau dengan kata lain kedua kelas memiliki
kemampuan awal yang sama.
Setelah dilaksanakan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa kedua kelas
memiliki kemampuan awal yang sama maka kelas IV SD Negeri 1 Kajengan dan
kelas IV SD Negeri 2 Kajengan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora maka
kedua kelas tersebut dapat digunakan dalam penelitian.
3.4 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Kajengan dan SD Negeri 2 Kajengan
Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. Alasan mengambil tempat penelitian ini
adalah sekolah ini mempunyai prestasi yang cukup baik akan tetapi proses
pembelajaran masih menggunakan metode pembelajaran konvensional.
3.4.2 Waktu Penelitian
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Januari 2012 sampai dengan bulan
April 2012 dan dilakukan secara bertahap dalam penelitian. Adapun tahapan yang
meliputi yaitu (a). Tahap persiapan ini mencakup judul pembuatan proposal,
pembuatan instrumen, permohonan izin, serta surve disekolah yang direncanakan
sebagai tempat penelitian. (b). Tahap pelaksanaan, mencakup kegiatan-kegiatan
yang dilakukan disekolah yang meliputi uji coba instrumen dan pengumpulan
pengambilan data. (c). Tahap penyusunan ini yaitu tahap pengelolaan data dan
konsultasi yang diikuti penyusunan laporan dan persiapan ujian.
34
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data tentang
hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan teknik observasi dan tes untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa selama proses pembelajaran, yang
dijadikan peneliti sebagai data yang akan diolah.
Teknik observasi diberikan selama proses belajar mengajar untuk
memperoleh data tentang pencapaian pengajaran di dalam kelas. Tes digunakan
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar itu berhasil
yang dilakukan akhir kegiatan dengan memberikan sejumlah soal tes pilihan
ganda.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data
3.5.2.1 Lembar Soal Tes
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Tes dilakukan untuk
mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Jenis
tes yang digunakan tes formatif berupa pilihan ganda. Untuk menjamin bahwa
instrumen berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan merupakan instrumen
yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan soal.
Langkah yang dimaksud adalah : 1) penyusunan kisi-kisi, 2) uji coba instrumen,
3) uji validitas dan reliabilitas.
Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan yaitu
Mendiskripsikan penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya,
matahari, dan glombang air laut ) KD satu yaitu Mendiskripsikan berbagai
penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, gelombang
air laut) dan KD dua yaitu Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan longsor). Adapun kisi-kisi Instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal tes.
Jenis tes yang digunakan tes formatif berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari
soal uji kesetaraan bisa dilihat di Tabel 3.5. dan soal uji post tes biasa dilihat
Tabel 3.6. berikut adalah kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar:
35
Tabel 3.5Kisi-Kisi Instrument Uji Kesetaraaan Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN
Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
SK KD Indicator No item8. memahami berbagai bentuk energy dan cara penggunaannyadalam kehidupan sehari-hari.
8.1.Mendiskripsikan energi panas da bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya
- Menuliskan kembali macam-macam sumber energy panas yang ada di lingkungan sekitar.
1,2,3,5,6,7
-Mendemonstrasikan perambatan panas (konduksi, konveksi, dan radiasi).
8,9,10,
- Menyebutkan pengertian bunyi, frekuensi, dan amplitude.
4,11,13,14,15,16,17,18,19
- Mendemonstrasikan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas.
12,20,21, 22,23,24,
25
Kisi-kisi uji kesetaraan ini dibuat untuk diteliti dan dibuat untuk soal tes
pilihan ganda yang disusun berdasarkan SK, KD, dan Indikator. Soal yang
berjumlah 25 pilihan ganda untuk diuji cobakan kepada sekolah lain yaitu kelas
IV SD Cokrowati untuk mengetahui tingakat kevaliditan soal tersebut. Cara untuk
menguji tingkat kevalidtan dengan cara menggunakan bantuan SPSS 16.0
(statistical product and service solution). Setelah mengetahui tingkat kevalidtan
soal tersebut untuk diujikan kepada dua sekolah yang digunakan dalam penelitian.
Akan tetapi kedua sekolah tersebut belom dikasih treatmen sehingga mengetahui
tingkat kesetaraan kedua sekolah yaitu Kelas IV SD Negeri 1 kajengan sebagai
kelas kontrol dan Kelas IV SD Negeri 2 Kajengan sebagai kelas eksperimen.
36
Tabel 3.6Kisi-Kisi Instrument Uji Post Test Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN
Kecamatan Todanan Kabupaten Blora Tahun Ajaran 2011/2012
SK KD Indikator Nomer Item10. Mendiskripsikan penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya, matahari, dan glombang air laut )
10.1Mendiskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan , cahaya matahari, gelombang air laut)
1). Menjelaskan terjadinya hujan, angin, gelombang air laut
1,2,3,4,5,6,
7,8,9,30
10.2. Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan longsor)
2). Menjelaskan akibat yang ditimbulkannya oleh hujan, angin, cahaya matahari, dan gelombang laut
23,24,25,26,11,12,
13,14,15,16
1). Menjelaskan pengertian erosi, abrasi, banjir, dan longsor.
10,17,27,28
2). Menjelaskan pengaruh erosi, abrasi, banjir, dan longsor terhadap daratan.
18,19,20,21,22,29
Kisi-kisi uji post test ini dibuat untuk diteliti dan dibuat untuk soal tes pilihan
ganda yang disusun berdasarkan SK, KD, dan Indikator. Soal yang berjumlah 30
pilihan ganda untuk diuji cobakan kepada sekolah lain yaitu kelas IV SD
Cokrowati untuk mengetahui tingakat kevaliditan soal post test. Cara untuk
menguji tingkat kevalidtan dengan cara menggunakan bantuan SPSS 16.0
(statistical product and service solution). Setelah mengetahui tingkat kevalidtan
soal tersebut untuk diujikan kepada dua sekolah yang digunakan dalam penelitian.
Uji post test yang sudah mengetahui soal yang valid untuk digunakan pada saat
nanti kedua sekolah tersebut sudah dikasih treatmen untuk menguji kedua sekolah
yaitu kelas IV SD Negeri 1 Kajengan sebagai kelas kontrol yang hanya
menggunakan metode pembelajaran konvensional dan Kelas IV SD Negeri 2
37
Kajengan sebagi kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran
inquiri.
3.5.2.2 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengetahui tindakan guru dalam
penerapan metode pembelajaran inquiri di kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan menggunakan lembar observasi, data yang diperoleh digunakan untuk
mengetahui pelaksanaan penerapan metode pembelajaran inquiri dan metode
pembelajaran konvensional. Adapaun kisi-kisi observasi guru pada kelas yang
menggunakan metode inquiri bisa dilihat pada Tabel 3.6. dan observasi guru pada
kelas yang menggunakan metode pembelajaran konvensional bisa dilihat pada
Tabel 3.7. Kisi-kisi tersebut untuk mengukur bagaimana kelas yang menggunakan
pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran inquiri dan dengan
menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hal ini guru sudah
menyampaikan tentang observasi yang terdiri dari tahapan pembelajaran dan
aspek yang diamati sudah tercapai atau belom tercapai. Lihat pada tebel kisi-kisi
observas proses pembelajaran guru sebagai berikut.
38
Tabel 3.7Kisi-Kisi Observasi Proses Pembelajaran Menggunakan
Metode Inquiri Pada Kelas Eksperimen
Tahap pembelajaran
Aspek yang diamati Item
Tahap persiapan
Menentukan indikator yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
1
Merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran 2
Kesesuaian Rencana dengan kegiatan pembelajaran
3
Menentukan alokasi waktu kegiatan pembelajaran 4Mempersiapkan perlengkapan belajar yang sesuai 5Kegiatan awal
Tahap pelaksanaan
Membuka pelajaran dengan memberi salam6
Melakukan absensi kehadiran siswa 7Melaksanakn apersepsi pembelajaran seputar materi pembelajaran
8
Apersepsi yang dilaksanakan sesuai dengan materi
9
Memberi motivasi kepada siswa 10Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 11Kegiatan IntiMemperkenalkan materi pembelajaran kepada siswa mengenai materi perubahan fisik bumi 12
Guru mengulas kembali materi yang sudah di berikan
13
Melibatkan peserta didik aktif bertanya dan mengungkapkan pendapat saat pembelajaran 14
Guru menunjukkan gambar akibat yang di timbulkan oleh hujan, angin, cahaya matahari da glombang laut
15
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan kemali 16
Siswa di bentuk dalam kelompok 17Guru melakukan pemantapan melalui evaluasi 18Kegiatan Akhir
Penutup Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 19Melakukan kesimpulan bersama-sama tentang materi yang telah dipelajari
20
39
Memberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami
21
Berdasarkan Tabel 3.7. Kisi-kisi observasi guru ini berjumlah 21 item yang
digunakan untuk mengetahui bagaimana cara pembelajaran seorang guru dengan
menggunakan metode inquiri. Observer sudah menyiapkan langkah-langkah
pembelajaran yang menggunakan metode inquiri untuk dipelajari sebelom
melakukan treatmen. Setelah dipelajari untuk melakukan treatmen guru akan
dinilai seorang observer dalam penelitian. Dalam penilain seorang guru sudah
melakukan langkah-langkah tersebut atau belom, lebih jelasnya lihat pada bab 4,
yaitu gambaran umum penelitian.
40
Tabel 3.8Kisi-Kisi Observasi Proses Pembelajaran Menggunakan
Metode Konvensioal Pada Kelas Kontrol
Tahap pembelajara
nAspek yang diamati Item
Tahap persiapan
Menentukan indikator yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
1
Merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran
2
Kesesuaian Rencana dengan kegiatan pembelajaran 3
Menentukan alokasi waktu kegiatan pembelajaran 4
Mempersiapkan perlengkapan belajar yang sesuai 5
Kegiatan awal
Tahap pelaksanaan
Membuka pelajaran dengan memberi salam6
Melakukan absensi kehadiran siswa 7
Melaksanakn apersepsi pembelajaran seputar materi pembelajaran
8
Apersepsi yang dilaksanakan sesuai dengan materi 9
Memberi motivasi kepada siswa 10
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 11
Kegiatan Inti
Guru bercerita tentang perubahan fisik bumi 12
Guru mengulas kembali materi yang sudah di berikan 13
Melibatkan peserta didik aktif bertanya dan mengungkapkan pendapatnya pada saat pembelajaran
14
Guru menunjukkan gambar akibat yang di timbulkan oleh hujan, angin, cahaya matahari da glombang laut
15
Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan kemali
16
Memberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami
17
Kegiatan Akhir 18
41
PenutupMelakukan kesimpulan bersama-sama tentang materi yang telah dipelajari
Guru melakukan pemantapan melalui evaluasi 19
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 20
Berdasarkan Tabel 3.8. Kisi-kisi observasi guru ini berjumlah 20 item yang
digunakan untuk mengetahui bagaimana cara pembelajaran seorang guru dengan
menggunakan metode konvensional. Akan tetapi seorang observer sudah
menyampaikan langkah-langkah yang akan disampaikan oleh seorang guru dalam
pembelajaran yang menggunakan metode konvensional. Oleh karena itu dalam
pemblajara ini seorang guru sudah terbiasa menggunakan pembelajaran
konvensional akan tetapi langgkah-langkah tersebut banyak yang sudah
tersampaikan, lebih jelasnya lihat pada bab 4, yaitu gambaran umum pelaksanaan
penelitian.
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual sebelum
dan setelah pembelajaran dengan menggunaan metode inquiri. Untuk mengetahui
validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IV
SD Negeri Cokrowati Kecaatan Todanan Kabupaten Blora. Tahapan uji validitas
ini dilakukan dengan bantun program SPSS 16.0 for windows (statistikal product
and service soltion).
Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam
kuisioner atau skala, apakah item-item pada kuisioner tersebut sudah tepat dalam
mengukur apa yang diukur. Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas item.
Menurut Azwar, dalam buku Duwi Priyantno (2010:90-97) semua item yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap
memuaskan. Tetapi Azwar mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencapai
kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan
batas kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan. Untuk mengetahui
instrument valid atau tidak maka dapat dilihat kriteria penafsiran untuk
pembahasan ini dilakukan uji signifkansi koefisien korelasi dengan kriteria
42
menggunakan r kritis pada taraf signifikansi 0,05. Untuk mengetahui validitas
instrumen soal di sajikan pada tabel-tabel di bawah ini:
Tabel 3.9Validitas Instrument Soal Homogenitas
No Indikator Butir soalHasil uji validitas
ValidTidak valid
1. Menuliskan kembali macam-macam sumber energy panas yang ada di lingkungan sekitar.
1,2,3,5,6,7 1,2,3,5,6,7
2. Mendemonstrasikan perambatan panas (konduksi, konveksi, dan radiasi).
8,9,10, 8,9,10,
3. Menyebutkan pengertian bunyi, frekuensi, dan amplitude.
4,11,13,14,15,16,
17,18,19
4,11,13,14,15,16,17,18,19
4. Mendemonstrasikan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas.
12,20,21, 22,23,24,
25
12, 21, 22,25
20, 23, 24
Berdasarkan Tabel 3.9. dapat diketahui bahwa dari 25 soal pilihan ganda yang
diujikan terdapat 22 soal yang valid dan 3 soal yang tidak valid yaitu soal nomor
20,23, dan 24. Sedangkan soal uji kesetaraan yang layak digunakan berjumlah 22
soal dan yang digunakan dalam penelitian hannya berjumlah 20 soal. Akan tetapi
soal di pilih untuk di ambil untuk tidak digunakan ada dua karena soal tersebut
lebih sedikit dari tingkat kevalidtan.
43
Tabel 3.10Validitas Instrument Soal Post Test
No Indikator Butir soalHasil uji validitas
ValidTidak valid
1. Menjelaskan terjadinya hujan, angin, gelombang air laut
1,2,3,4,5,6,7,8,9,30, 2,3,4,5,6,7,8,91, 3, 30
2. Menjelaskan akibat yang ditimbulkannya oleh hujan, angin, cahaya matahari, dan gelombang laut
23,24,25,26,11,12,13,14,15,16
11,12,13,23,25,26,
14, 15, 16, 24
3. Menjelaskan pengertian erosi, abrasi, banjir, dan longsor.
10,17,27,28 10,17,27,28
4. Menjelaskan pengaruh erosi, abrasi, banjir, dan longsor terhadap daratan.
18,19,20,21,22,29 18,20,21,29 22, 19
Berdasarkan Tabel 3.10. dapat diketahui bahwa dari 30 soal pilihan ganda
yang diujikan terdapat 21 soal yang valid dan 9 soal yang tidak valid yaitu soal
nomor 1,3,14,15,16,19,22,24, dan 30. Sedangkan soal post-test yang layak
digunakan berjumlah 21 soal, akan tetapi yang digunakan untuk penelitian
menggunakan soal post test, untuk pengujian kepada kelas eksperimen dan kelas
kontrol yaitu 20 soal. Akan tetapi soal di pilih untuk di ambil untuk tidak
digunakan ada satu, karena soal tersebut lebih sedikit dari tingkat kevalidtan.
Jumlah responden yang digunakan untuk menliti uji instrument berjumlah 30
siswa. Nilai corrected item-total correlation (r) pada r tabel untuk jumlah
responden tersebut yakni 0,361 dengan taraf signifikan 5%. Nilai tersebut lalu
dicocokkannya dengan corrected item-total correlation (r) yang muncul pada
Output SPSS. Nilai yang ≤ 0,361 menyatakan bahwa soal tersebut tidak valid.
Sementara nilai yang ≥ 0,361 menyatakan bahwa soal tersebut valid. Hasil uji
intrumen validitas dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran.
44
Uji reabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual
setelah pembelajaran dengan menggunakan metode inquiri dan yang tidak
menggunakan metode inquiri. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih
dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu SDN Cokrowati Kecamatan Todanan
Kabupaten Blora.
Uji reliabelitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Uji reliabelitas digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode Bivariate Pearson. Kriteria pengujian biasanya
menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sekaran dalam Duwi
Priyatno, (2010:92) sebagai berikut:
a ≤ 0,6 : Tidak dapat diterima
0,6 < a ≤ 0,7 : Dapat diterima
0,7 < a ≤ 0,8 : Reliabilitas baik
a > 0,8 : Reliabelitas memuaskan
Uji reliabelitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Hasi uji reliabilitas bias dilihat pada
Tabel 3.11 dan Tabel 3.12.
Tabel 3.11Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Homogenitas Pilihan Ganda
Berdasarkan Tabel 3.11. diketahui reliabilitas statistik untuk uji reliabilitas
soal uji kesetaraan mepunyai skor Cronbach's Alpha sebesar 0,914 ≥ 0,6 berarti
45
reliabilitas dapat diterima. Lebih jelasnaya hasil perhitungan reliabilitas uji
kesetaraan dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 3.12Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Post Test Pilihan Ganda
Berdasarkan Tabel 3.12. uji reliabilitas untuk post test soal pilihan ganda skor
Cronbach's Alpha adalah 0,932 ≥ 06 berarti reliabilitas bagus. Lebih jelsnya hasil
perhitungan reliabilitas soal post test dapat dilihat pada lampiran.
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil pre test dan post test pada kelas kontrol dan
kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Untuk menguji
perbedaan rata-rata di pakai uji t yang di lakukan dengan bantuan SPSS 16.0. Uji t
digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan metode pembelajaran
inquiri terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Untuk menguji signifikansi
perbedaan mean antara kelas eksperimen dan kelas kontrol analisis data
digunakan adalah uji t-test. Agar kesimpulan yang diambil tidak menyimpang
maka syarat dari uji t-test adalah uji validitas, uji reliabelitas, uji homogenitas, dan
uji normalitas.
Data dikumpulkan melalui tes hasil belajar untuk mengetahui apakah ada
pengaruh pembelajaran dengan metode inquiri pada pebelajaran IPA. Dan tes
hasil belajar dianalisis dengan Independent-Sample T Tes menggunaka bantuan
program SPSS versi 16.0.
46
Independent-sample t-tes digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata
dua kelas. Tes ini juga digunakan untuk menguji pengaruh variable independen
terhadap variable dependen (Trihendradi,2009:136).
Langkah analisis menurut Duwi Priyatno, (2010: 34):
Analyze Compare – Means Independent Sample T Test.
Prosedur Pengujian:
Pengujian yang dilakuka sebelum analisis Independent Sample T Test yaitu
uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov kriteria nilai sig (2 tailed) > nilai taraf signfikansi yaitu 0,05
maka subyek penelitian berdistribusi normal. Uji homogenitas yaitu untuk
mengetahui apakah varian sama atau berbeda, jika varian sama maka uji t
menggunakan Equal Variance Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika
varian berbeda menggunakan EqualVarance Not Assumed (diasumsikan varian
berbeda).
1. Uji asumsi varian (homogenitas)
Langkah-langkah uji Levene’s sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative.
Ho = Kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang sama.
Ha = Kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varian yang berbeda.
b. Pengambilan keputusan
Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima (varian sama).
Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak (varian berbeda).
2. Uji sampel bebas (Independen Sample T Test).
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternative.
Ho = Tidak ada pengaruh hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang di beri pembelajaran dengan meode inquiri dan metode
konvensional.
Ha = Ada pengruh hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang diberi pembelajaran dengan metode inquiri dan metode
konvensional.
47
b. Dengan ketentuan:
Signifikansi ≥ 0,05 jadi Ho diterima. Signifikansi ≤ 0,05 jadi Ho ditolak.