07 bs indonesia bahan uas

2
Singkatan dari kata ibidem (bahasa Latin) yang artinya ‘pada tempat yang sama’. Digunakan jika pengutip mengambil kutipan dari sumber yang sama yang telah ada di bagian terdahulu tanpa diselingi sumber lain. Jika yang dikutip halamannya masih sama seperti kutipan sebelumnya, cukup kata ibid. Jika yang dikutip sudah berbeda halaman, maka kata ibid. diikuti halaman. Singkatan dari Opere Citato (bahasa Latin) yang artinya ‘pada karya yang telah dikutip’ Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain. Halaman yang dikutip BERBEDA. Penulisannya: nama pengarang, op.cit., nomor halaman. Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya. Singkatan dari Loco Citato (bahasa Latin) yang artinya ‘pada tempat yang telah dikutip’. Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain. Halaman yang dikutip SAMA. Penulisannya: nama pengarang, loc.cit., nomor halaman. Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya. 1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55. 2Ibid. 3ibid.hlm. 63. 4 Ronny Hanitijo Sumitro, Metodologi Penelitian Hukum, (Cet. I; Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), 35. 5 Batubara, loc. cit. 6 Batubara, op. cit. hlm 90. Kutipan langsung (pendek), kurang dari 3 baris. Mengutip persis seperti aslinya. Misalnya: undang-undang, anggaran dasar, dsb. Kutipan langsung harus menggunakan tanda kutip ["].Contoh: Dinyatakan oleh Septiyantono (2002:154), "Pelayanan prima sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan (skill) staf perpustakaan". Meskipun demikian, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa pelayanan prima tidak terletak pada skill seseorang, tetapi terletak pada sistem yang digunakan (Lasa Hs, 2004:25). [Pendapat Lasa Hs itu dikutip secara tidak langsung] Pelayanan prima harus didukung dengan fasilitas yang baik. Namun, "Pelayanan prima sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan (skill) staf perpustakaan" (Septiyantono, 1999:154). Kutipan langsung (panjang), lebih dari 3 baris: a. sumber informasi: pengarang, tahun terbit, dan halaman b. kutipan dimulai sejajar dengan paragraf c. diketik dengan jarak 1 spasi d. jika terdapat paragraf dalam kutipan, garis baru ditulis mulai dengan lima ketukan (satu tab). Contoh: Inti dari belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting untuk selalu diingat. Berkenaan dengan kemampuan mengingat, Soedarso (2001:74) menyatakan sebagai berikut. "Daya ingatan kita umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang kita baca satu jam berselang dan dalam dua hari berikutnya tinggal 30% saja. Teknik-teknik membaca seperti dalam prabaca, SQ3R, dan teknik-teknik yang lain dimaksudkan untuk mengingatkan daya ingat terhadap apa yang dibaca." Contoh daftar Pustaka A. Buku. Penulis. Tahun terbit. Judul buku (ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi atau cetakan (jika ada). Kota terbit: Nama penerbit.Contoh: Saryono, Djoko. 1995. Psikolinguistik. Malang: FPBS IKIP MALANG. B. Buku Terjemahan. Penulis asli. Tahun terbit buku terjemahan. Judul buku terjemahan (miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Diterjemahkan oleh: nama penerjemah. Kota terbit terjemahan: Nama penerbit terjemahan.Contoh: Cushing, B.E. 1990. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Edisi ke 3. Diterjemahkan oleh: Kosasih. Jakarta: R.Erlangga. C. Pustaka skripsi,tesis,dan desertasi. Penulis. Tahun. Judul skripsi, tesis, atau disertasi (diberi tanda petik dua). Nama fakultas atau program pascasarjana. Universitas. Kota.Contoh: Wahyudi, Johan. 2009. “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyunting Karangan dengan Penerapan Metode Inkuiri”. Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Unsur segmental, yaitu unsur yang ada dalam kalimat tertulis/tata tulis. Contohnya: 1. Ejaan (penggunaan huruf kapital, kecil) 2. Jabatan dalam kalimat (Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, Keterangan) 3. Tanda baca (tanda baca titik, koma, titik koma, dll). Misalnya Ejaan: 1. Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri atas: a. Huruf Kapital A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z b. Huruf Kecil a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 2. Penulisan nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan/EYD. Nama orang, badan hukum, dan nama diri lain yang sudah lazim disesuaikan dengan EYD, kecuali bila ada pertimbangan khusus. Perlambangan unsur segmental bahasa bukan hanya bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran dalam bentuk-bentuk tulisan, tetapi juga bagaimana menulis sebuah kata secara lengkap, bagaimana memotong-motong suatu kata dalam suku-suku kata, bagaimana menggabungkan kata baik dengan imbuhan maupun antara kata-dengan kata. Unsur suprasegmental, yaitu unsur yang ada dalam kalimat lisan/tata lisan. Contonya: 1. Lafal (cara pengucapan huruf); 2. Nada (tinggi rendahnya suara) 3. Jeda (jeda sementara atau tetap); 4. Tempo (cepat lambatnya ucapan); 5. Tekanan (keras lembutnya ucapan) Misalnya Jeda: 1. Menurut pemeriksaan / dokter Nafis Qurtubi / memang sakit. (yang sakit dokter Nafis QUrtubi) 2. Menurut pemeriksaan dokter / Nafis Qurtubi / memang sakit. (yang memeriksa dokter dan yang sakit ialah Nafis Qurtubi) Perlambangan unsur suprasegmental menyangkut masalah bagaimana melambangkan tekanan, nada, durasi, perhentian, dan intonasi. Kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat: 1. secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis, 2. sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. oleh sebab itu, kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. kesepadanan struktur 2. Keparalelan atau kesejajaran 3. ketegasan 4. Kehematan 5. Kecermatan 6. Kepaduan; 7. Kelogisan

Upload: ul

Post on 12-Sep-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

UAS b indonesia

TRANSCRIPT

  • Singkatan dari kata ibidem (bahasa Latin) yang artinya pada tempat yang sama. Digunakan jika pengutip mengambil kutipan dari sumber yang sama yang telah ada di bagian terdahulu tanpa diselingi sumber lain. Jika yang dikutip halamannya masih sama seperti kutipan sebelumnya, cukup kata ibid. Jika yang dikutip sudah berbeda halaman, maka kata ibid. diikuti halaman. Singkatan dari Opere Citato (bahasa Latin) yang artinya pada karya yang telah dikutip Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain. Halaman yang dikutip BERBEDA. Penulisannya: nama pengarang, op.cit., nomor halaman. Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya. Singkatan dari Loco Citato (bahasa Latin) yang artinya pada tempat yang telah dikutip. Digunakan jika menunjuk sumber yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi telah diselingi sumber lain. Halaman yang dikutip SAMA. Penulisannya: nama pengarang, loc.cit., nomor halaman. Jika satu pengarang ada beberapa buku rujukan yang dipakai, setelah nama harus diikuti judul bukunya. 1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55. 2Ibid. 3ibid.hlm. 63. 4 Ronny Hanitijo Sumitro, Metodologi Penelitian Hukum, (Cet. I; Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983), 35. 5 Batubara, loc. cit. 6 Batubara, op. cit. hlm 90.

    Kutipan langsung (pendek), kurang dari 3 baris. Mengutip persis seperti aslinya. Misalnya: undang-undang, anggaran dasar, dsb. Kutipan langsung harus menggunakan tanda kutip ["].Contoh: Dinyatakan oleh Septiyantono (2002:154), "Pelayanan prima

    sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan (skill) staf perpustakaan". Meskipun demikian, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa pelayanan prima tidak terletak pada skill seseorang, tetapi terletak pada sistem yang digunakan (Lasa Hs, 2004:25). [Pendapat Lasa Hs itu dikutip secara tidak langsung]

    Pelayanan prima harus didukung dengan fasilitas yang baik. Namun, "Pelayanan prima sangat bergantung pada kemauan dan kemampuan (skill) staf perpustakaan" (Septiyantono, 1999:154).

    Kutipan langsung (panjang), lebih dari 3 baris: a. sumber informasi: pengarang, tahun terbit, dan halaman b. kutipan dimulai sejajar dengan paragraf c. diketik dengan jarak 1 spasi d. jika terdapat paragraf dalam kutipan, garis baru ditulis mulai

    dengan lima ketukan (satu tab). Contoh: Inti dari belajar dan membaca adalah mengambil hal yang penting untuk selalu diingat. Berkenaan dengan kemampuan mengingat, Soedarso (2001:74) menyatakan sebagai berikut. "Daya ingatan kita umumnya hanya mampu mengingat 50% dari apa yang kita baca satu jam berselang dan dalam dua hari berikutnya tinggal 30% saja. Teknik-teknik membaca seperti dalam prabaca, SQ3R, dan teknik-teknik yang lain dimaksudkan untuk mengingatkan daya ingat terhadap apa yang dibaca."

    Contoh daftar Pustaka A. Buku. Penulis. Tahun terbit. Judul buku (ditulis miring). Volume

    (jika ada). Edisi atau cetakan (jika ada). Kota terbit: Nama penerbit.Contoh: Saryono, Djoko. 1995. Psikolinguistik. Malang: FPBS IKIP MALANG.

    B. Buku Terjemahan. Penulis asli. Tahun terbit buku terjemahan. Judul buku terjemahan (miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Diterjemahkan oleh: nama penerjemah. Kota terbit terjemahan: Nama penerbit terjemahan.Contoh: Cushing, B.E. 1990. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Edisi ke 3. Diterjemahkan oleh: Kosasih. Jakarta: R.Erlangga.

    C. Pustaka skripsi,tesis,dan desertasi. Penulis. Tahun. Judul skripsi, tesis, atau disertasi (diberi tanda petik dua). Nama fakultas atau program pascasarjana. Universitas. Kota.Contoh:

    Wahyudi, Johan. 2009. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyunting Karangan dengan Penerapan Metode Inkuiri. Program Pascasarjana. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Unsur segmental, yaitu unsur yang ada dalam kalimat tertulis/tata tulis. Contohnya: 1. Ejaan (penggunaan huruf kapital, kecil) 2. Jabatan dalam kalimat (Subjek, Predikat, Objek, Pelengkap, Keterangan) 3. Tanda baca (tanda baca titik, koma, titik koma, dll). Misalnya Ejaan: 1. Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri atas: a. Huruf Kapital A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z b. Huruf Kecil a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 2. Penulisan nama sungai, gunung, jalan, dan sebagainya disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan/EYD. Nama orang, badan hukum, dan nama diri lain yang sudah lazim disesuaikan dengan EYD, kecuali bila ada pertimbangan khusus.

    Perlambangan unsur segmental bahasa bukan hanya bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran dalam bentuk-bentuk tulisan, tetapi juga bagaimana menulis sebuah kata secara lengkap, bagaimana memotong-motong suatu kata dalam suku-suku kata, bagaimana menggabungkan kata baik dengan imbuhan maupun antara kata-dengan kata.

    Unsur suprasegmental, yaitu unsur yang ada dalam kalimat lisan/tata lisan. Contonya: 1. Lafal (cara pengucapan huruf); 2. Nada (tinggi rendahnya suara) 3. Jeda (jeda sementara atau tetap); 4. Tempo (cepat lambatnya ucapan); 5. Tekanan (keras lembutnya ucapan) Misalnya Jeda: 1. Menurut pemeriksaan / dokter Nafis Qurtubi / memang sakit. (yang sakit dokter Nafis QUrtubi) 2. Menurut pemeriksaan dokter / Nafis Qurtubi / memang sakit. (yang memeriksa dokter dan yang sakit ialah Nafis Qurtubi)

    Perlambangan unsur suprasegmental menyangkut masalah bagaimana melambangkan tekanan, nada, durasi, perhentian, dan intonasi.

    Kalimat yang efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat: 1. secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis, 2. sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. oleh sebab itu, kalimat sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin. Dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. kesepadanan struktur 2. Keparalelan atau kesejajaran 3. ketegasan 4. Kehematan 5. Kecermatan 6. Kepaduan; 7. Kelogisan

  • 1. Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi. a. Bunga edelwise hanya tumbuh di tempat yang tinggi (gunung) b. Jika bunga bank tinggi, orang enggan mengambil kredit bank.

    2. Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim. a. Siapa pengubah peraturan yang memberatkan pengusaha? b. Pembebasan bea masuk untuk jenis barang tertentu adalah

    peubah peraturan yang selama ini memberatkan pengusaha. (variabel)

    3. Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya. a. intensif insentif; b. interferensi inferensi ; c. korporasi

    koperasi; d. karton kartun; e. sarat syarat 4. Dapat memahami dengan tepat makna kata-kata abstrak.

    Keadilan, kebahagiaan, keluhuran, kebajikan, kebijakan, kebijaksanaan

    5. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri jika pemahaman belum dapat dipastikan. Maka, pemakai kata harus menemukan makna yang tepat dalam kamus, misalnya, kata modern sering diartikan secara subjektif canggih, padahal menurut kamus, kata modern berarti terbaru atau mutakhir; canggih berarti banyak cakap,suka mengganggu, banyak mengetahui, dan bergaya intelektual.

    6. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat. a. Antara karyawan dengan atasan harus selalu saling bekerja

    sama. b. Nurdiana tidak mau menerima hadiah berbentuk barang, tetapi

    berupa uang. c. Baik anak maupun orang tua ikut menyaksikan pertandingan itu. d. Bukan Imron yang tidak bersalah, melainkan Husen yang telah

    melakukannya. 7. Dapat membedakan kata umum dan kata khusus dengan benar. 8. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan

    (pasangan) yang benar, misalnya, berdasarkan pada yang seharusnya berdasar pada.

    9. Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, misalnya, kata issue yang kata tersebut berasal dari bahasa Inggris yang berarti publikasi, kesudahan, perkara, sedangkan isu dalam bahasa Indonesia berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar angin, atau desas-desus.

    D. Argumentasi | Tulisan ini bertujuan untuk meyakinkan atau mengubah pendapat pembaca atas suatu pendapat, ideologi, doktrin, sikap, atau tingkah laku tertentu. Terkini| Salah satu kosakata sangat aneh dalam bahasa Indonesia yang banyak digunakan oleh media elektronik, terutama televisi, adalah terkini. Sejumlah stasiun televisi menggunakan kata itu dengan berbagai variasi Kabar Terkini, Terdepan dan Terkini, Indonesia Terkini, dan lain-lain. Adakah yang lebih kini sehingga ada yang terkini? Adakah waktu bisa kita tangkap, kita bekukan, menjadi kini yang berhenti, statis, membeku, kemudian kita bikin yang lebih kini bernama terkini? Kini, kemarin, ataupun esok adalah momen yang tak mungkin kita tangkap. Begitulah absurditas waktu. Hanya tubuh kita yang menjadi bukti dan saksi yang menangkap jejak waktu. Bayi bertumbuh remaja, muda, berangsur matang. Setelah itu, tua, kusut, menopause, renta, surut. Bukan karena bahasa Indonesia tak mengenal tenses lalu kita boleh memakai kosakata dengan logika sembarangan. Melath logika, melatih otak, bahkan melatih tubuhtangan kita pun sebenarnya bisa mengingat apa yang tak diingat oleh otak kitaadalah bagian bagian dari melatih kesadaran. Tiadanya kesadaran membuat jagat

    kecil, yaitu dari kita, menjadi morat-marit. Korupsi dan segala kejahatan turunannya adalah parihal diri manusia yang kacau. (Disunting dari Terkini oleh Bre Redana dalam Kompas Minggu, 20 Desember 2012) E. Persuasi | Karangan persuasi adalah karangan yang tertujuan meyakinkan pembaca, membuat pembaca percaya, atau membujuk pembaca atas apa yang dikemukakan oleh penulis. Energhi | (untuk Perlindungan Kulit Anda di Tanah Suci) Persiapkan perawatan khusus kulit, wajah dan tubuh Anda saat menuju tanah suci dengan Energhi. Sehingga kondisi cuaca, suhu dan udara yang ekstrim tidak mengganggu kekhusuan ibadah haji Anda. Energhi Skin Care package akan menjaga dan melindungi kulit Anda tetap lembab, sehat dan alami. Energhi Skin Care tidak lengket di kulit dan tidak ribet, tersedia kemasan easypacknya. Segera hubungi Customer Care kami untuk info lebih lanjut. Dapatkan hadiah menarik disetiap pembeliannya.

    Jakarta, 28 February 2011 Yth, Bapak/Ibu Konsultan Rekrutmen PT PLN (Persero) Distribusi DKI Jaya & Tangerang Dengan Hormat, Berdasarkan informasi yang saya dapat dari situs resmi PT PLN Disjaya dan Tangerang bahwa perusahaan tersebut membuka penerimaan tenaga kerja tingkat SMU IPA, SMK Teknik Mesin/Listrik, maka perkenankan saya untuk mengisi penerimaan tersebut. Adapun data-data pribadi saya adalah : Nama : NAFIS QURTUBI Tempat tanggal lahir : BEKASI, 09 NOPEMBER 1991 Jenis kelamin : LAKI-LAKI Sekolah : SMK NEGERI 26 PEMBANGUNAN JAKARTA Alamat : JALAN BINTARA 15 RT. 05 RW. 013 NO. 8 KEL. BEKASI KEC. BEKASI BARAT JAWA BARAT Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan:

    1. Daftar Riwayat Hidup (CV) 2. Foto Copy KTP 3. Foto Copy Akte Kelahiran 4. Foto Copy Ijazah 5. Foto Copy Transkip Nilai UN 6. Surat Pernyataan 7. Surat Keterangan Sehat dan Tidak Buta Warna

    Demikian surat permohonan ini saya ajukan, agar kiranya

    Bapak/Ibu dapat menerima permohonan saya. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.