bahan uas pkphj
DESCRIPTION
hTRANSCRIPT
-
1
A. KARAKTERISTIK AIR
Air di alam = H2O + X
X berupa:
a. Faktor non biologis (organik, anorganik).
b. Faktor biologis (mikroba, protozoa, hewan kecil).
Besarnya X dapat menunjukkan tingkat pencemaran air perlu analisa untuk
menentukan karakter air.
1. Karakter fisik: Temperatur/suhu berpengaruh terhadap reaksi kimia, reduksi kelarutan gas.
Rasa dan bau diakibatkan oleh senyawa-senyawa lain dalam air seperti gas H2S
, NH3, senyawa fenol, dll.
Warna : air yang murni tidak berwarna, bening dan jernih, adanya warna pada air
menunjukkan adanya senyawa lain yang masuk ke dalam air
Turbiditas/kekeruhan karena adanya bahan dalam bentuk koloid dari partikel
yang kecil, dan atau adanya pertumbuhan mikroorganisma.
Solid disebabkan oleh senyawa organik maupun anorganik dalam bentuk suspensi
(larut). Jumlah total kandungan bahan terlarut = TDS (Total dissolve solid),
sedangkan bahan yang tidak terlarut (terpisah dengan filtrasi atau sentrifugasi) =
Suspended Solid (SS).
2. Karakteristik kimia:
pH, konsentrasi H+
potensial oksidasi-reduksi
alkalinitas
-
2
asiditas
kesadahan
dissolved Oxygen(DO)
oxygen Demand (BOD)
nitrogen (organik, anorganik)
pospat
klorida.
3. Karakteristik Biologi:
Organisme yang ditemukan dalam perairan: bakteri, virus,algae, jamur,
mikroinvertebrata (protozoa, serangga, cacing, dll). Karakteristik biologi ditentukan
dengan parameter yang disebut indeks biotik. Indeks ini menunjukkan ada tidaknya
organisme. Indeks Biotik = 2(n Klas 1)+ n Klas 2 n = banyaknya species Klas 1 =
Organisme klas 1, toleran pada polusi organik yang tidak besar. Klas 2 = Organisme
klas 2, toleran pada polusi organik, tetapi tidak dalam kondisi anaerob.
Indeks yang lain Indeks penyebaran
Indeks Penyebaran/D
D= n1/n2log n1/n2
Keterangan : n1 = banyaknya individu per taxon
n2 = banyaknya (jumlah) total taxon dalam sampel
Penentuan kualitas air dapat pula diukur berdasarkan Indeks pencemar Biologis
(IPB) atau Biologis Indices of Pollution (BIP).
IPB =___A___x100
A+B
A = kelompok mikroba berklorofil
-
3
B = kelompok mikroba tanpa klorofil
Nilai IPB :
0-8 : air bersih/jernih
9-20 : air tercemar
21-60 : air tercemar
61-100 : air tercemar berat
Penentuan kehadiran organisme di dalam air berdasarkan kebutuhannya
(sebagai bahan baku untuk industri, rumah tangga, rekreasi dan olahraga)
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya jenis organisma yang berbahaya
sebagai penyebab penyakit (patogen), penghasil racun (toksin), penyebab
pencemaran air, timbul rasa dan bau yang tidak sedap atau perubahan sifat fisik dan
kemis air.
B. SYARAT AIR UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA TERUTAMA AIR MINUM
MENURUT KETENTUAN WHO HARUS MEMENUHI :
1. Persayaratan fisis : bersih, jernih,, tidak berbau, tidak berasa dan sejuk.
2. Persyaratan kimia : tidak mengandung senyawa beracun, senyawa atau materi
yang membahayakan kesehatan.
3. Persyaratan mikrobiologi : tidak mengandung kelompok mikroba pathogen
(Salmonella Shigella,Clostridium)penyebab disentri, kholera, dan tifus, serta
kelompok mikroba pencemar (bakteri coliform).
Berdasarkan kehadiran bakteri coli pada air minum, WHO membagi kualitas air
menjadi 4 kelas :
-
4
1. Kelas utama sangat memuaskan : sama sekali tidak mengandung bakteri coli.
2. Kelas dua memuaskan : terdapat 1-2 sel bakteri coli/100 ml.
3. Kelas tiga diragukan : mengandung 3 - 10 sel bakteri coli/100 ml.
4. Kelas empat jelek/kotor : terdapat lebih dari 10 bakteri coli/100 ml.
Di dalam air yang dianggap bersih terdapat sekumpulan mikroba yang bekerja:
1. Kelompok bakteri besi : mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri (Fe2+
Fe3+ ) misal : Crenothrix; Gallionella; Sphaerotilus.
2. Bakteri sulfur mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S (SO4,H2S)
Kehadiran bakteri besi dan sulfur akan menimbulkan bau yang tidaksedap,
perubahan warna perairan, dan berlendir atau terbentuk filamenkarena
pembentukan koloni.
3. Mikroalgae menimbulkan bau amis, dan blooming.
Pada air kotor (tercemar) mengandung semua kelompok mikroba pada air bersih:
1. Kelompok bakteri patogen dan penghasil racun : Salmonella, Shigella,Vibrio,
Clostridium, Pseudomonas.
2. Kelompok bakteri pencemar : bakteri coli.
3. Kelompok bakteri pengurai : sebagai dekomposer senyawa-senyawa organik
dalam air termasuk korosi dan degradasi.
-
5
Penyebaran penyakit pelalui air antara lain karna pengotoran oleh manusia,
hewan, dan sumber lain,adanya vektor penyakit karena air.
C. PENGOLAHAN AIR
Ditinjau dari perlu tidaknya pengolahan, air dibedakan dalam 4 macam yaitu:
Air yang sama sekali tidak perlu diolah air dapat langsung diminum.
Air yang hanya memerlukan penambahan desinfektan saja air dalam tanah atau
permukaan yang diperkirakan hampir tidak terkontaminasi jumlah E. Coli tidak
lebih dari 50 sel/ 100ml.
Air yang membutuhkan penyarinagn pasir cepat atau alat penyaring lain yang sejenis,
kemudian dilanjutkan dengan klorininasi secara tetap air mengandung E. Coli >
5000 sel/100ml 250000/100ml.
1. Macam-macam Pengolahan Air:
Pengolahan secara alamiah dalam bentuk penyimpanan atau pengendapan secara alami.
Pengolahan air dengan menyaring, Penyaringan pasir lambat (slow sand filter)
berdasarkan gravitasi.Penyaringan pasir cepat (rapid sand filter) perlu tekanan,
memerlukan perlakuan sebelumnya: menambah koagulan atau sedimentasi.
Pengolahan air dengan menambah zat kimia yang bertujuan:
a. Mempercepat koagulasi.
b. Membunuh dari mikroorganisme yang merugikan (patogen, penghasil racun, dll).
2. Proses Pengolahan Air Untuk Kepentingan Umum:
-
6
Air sungai dialirkan atau dipompa. Tempar pengambilan air disebut intake. Air lalu
diendapkan pada parit-parit yang lebar dan panjang.
Kemudian air dialirkan ke instalasi penyaringan.
Air diendapkan di bak pertama.
Kemudian air dialirkan melauli tempat pembubuhan zat kimia koagulan (aluminium
sullfat atau tawas (Al2(SO4)3 dan larutan kapur (CaCO3).
Agar koagulan dapat bercampur dengan sempurna dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
Menerjunkan air
Mengalirkan air melaului parit yang berkelok-kelok mixing device.
Jika air telah bercampur dengan baik, maka akan timbul kepingan yang lebih
besar. Selanjutnya untuk memberikan kesempatan pengendapan, air dialirkan ke
dalam bak pengendapan kedua dortumund tank atau ascelerator. Terjadi
pemisahan kotoran dengan air.
Air yang sudah bersih dialirkan melalui saringan pasir cepat.
Untuk membunuh bakteri, air dialirkan ke sebuah klorinator dan dibubuhi klorin
0,1-0,2 ppm.
Kemudian air ditampung ke dalam bak penampung air bersih dan siap
didistribusikan.
Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi dapat
juga merupakan suatu substansia yang membawa malapetaka, karena air dapat
membawa mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersifat racun (Tarigan,
1988). Menurut Dwidjoseputro (1989), air tanah mangandung zat-zat anorganik
maupun zat-zat organic yang merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan dan
perkembangan mikroorganisme (kehidupan mikroorganisme).
-
7
Mikroorganisme yang autotrof merupakan penghuni pertama dalam air yang
mangandung zat-zat anorganik. Sel-sel yang mati merupakan bahan organic yang
memungkinkan kehidupan mikroorganisme yang heterotrof. Temperatur juga ikut
menentukan populasi mikroorganisme di dalam air. Pada temperature sekitar 30oC
merupakan temperatur yang baik bagi kehidupan bakteri pathogen yang berasal dari
hewan maupun manusia. Sinar matahari (terutama sinar ultraviolet) memang dapat
mematikan bakteri, akan tetapi daya tembus sinar ultraviolet ke dalam air tidak
maksimal.
Air yang berarus deras kurang baik bagi kehidupan bakteri. Hal ini berkaitan
dengan tidak maksimalnya perkembangbiakan bakteri, karena kebanyakan bakteri
memerlukan media/substrat yang tenang untuk perkembangbiakannya
(Dwijoseputro, 1989)
Beberapa contoh bakteri air bersih:
Chrysococcus rufescens
Dinobryon sp
Cocconeis placentala
Melosira islandica
Entophysalis lemaniae
Rhodomonas lacustris
Cyclotella ocellata
Air sumur pada umumnya lebih bersih daripada air permukaan, karena air
yang merembes ke dalam tanah itu telah difiltrasi (disaring) oleh lapisan tanah yang
dilewatinya, namun kebersihan air secara kasat mata belum tentu mengindikasikan
terbebasnya air tersebut dari kontaminasi bakteri, kebersihan dan kontaminasi
-
8
bakteri pada air sumur sangat berkaitan erat dengan lingkungan sekitar sumur
(Nurdin, 2007).
Temperature yang optimum sepanjang tahun di Indonesia ini menyebabkan air di
alam terbuka selalu mengandung mikroorganisme
Kandungan mikroorganisme dalam air alami sangat berbeda tergantung pada
lokasi dan waktu. Apabila air merembes dan meresap mealalui tanah akan membawa
sebagaian mikroorganisme bagian tanah yang lebih dalam. Air tanah pada umumnya
paling sedikit mengandung mikroorganisme dan air tanah yang terdapat pada bagian
yang dalam sekali hampir tidak mengandung mikroorganisme. Sebaliknya air
permukaan sering banyak mengandung mikroorganisme yang berasal dari tanah dan
dari organisme yang terdapat di danau-danau dan sungai-sungai. Kehadiran mikroba
di dalam air akan mendatangkan keuntungan dan kerugian (Dwijoseputro, 1989).
Mikroorganisme patogen dalam air dapat masuk ke dalam tubuh dengan
perantaraan air minum atau infeksi pada luka yang terbuka. Mikroorganism ini
umumnya tumbuh dengan baik di dalam saluran pencernaan keluar bersama feses,
bakteri ini disebut bakteri coliform (Tarigan, 1988). Adanya hubungan antara tinja
dengan coliform,maka bakteri ini dijadikan indikator alami kehadiran materi fekal.
Artinya, jika pada suatu substrat atau benda didapatkan bakteri ini maka langsung
ataupun tidak langsung substrat atau benda tersebut sudah dikenal atau dicemari
oleh materi fekal. Selain itu dijelaskan pula bahwa ada kesamaan sifat dan
kehidupan antara bakteri coliform dengan bakteri lain penyebab penyakit perut,
tifus, paratifus, disentri dan kolera. Oleh karena itu kehadiran bakteri coliform
dalam jumlah tertentu didalam sutau substrat ataupun benda, misalnya air dan
bahan makanan sudah merupakan indikator kehadiran bakteri penyakit lainnya.
Beberapa macam mikroorganisme patogen yang mengkontaminasi air, antara lain:
-
9
a) Salmonella typhi, adalah bakteri gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk
spora namun bersifat patogen, baik pada manusia ataupun hewan. Dapat
menyebabkan demam typhoid (typoid fever). Sebenarnya penyakit demam typoid
dapat dipindahkan dengan perantara makanan yang terkontaminasi dan dengan
kontak langsung dengan si penderita. Namun yang paling umum sebagai fakta
penyebab adalah air. Air dapat terkontaminasi oleh bakteri ini karena kesalahan
metode pemurnian air atau kontaminasi silang (Cros contaminant) antara pipa air
dengan saluran air limbah (Tarigan, 1988).
b) Clostridium prefringens adalah bakteri gram positif pembentuk spora yang sering
ditemukan dalam usus manusia, tetapi kadang-kadang juga ditemukan di luar usus
manusia (tanah, debu, lingkungan dan sebagainya)(Dewanti, Tanpa tahun).
c) Escherichia coli adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang tidak
membentuk spora dan merupakan flora normal di dalam usus. E.coli termasuk
bakteri komensal yang umumnya bukan patogen penyebab penyakit namun bilamana
jummlahnya melampaui normal maka dapat pula menyebabkan penyakit (Dewanti,
Tanpa tahun). E. Coli merupakan salah satu bakteri coliform.
d) Leptospira merupakan bakteri berbentuk spiral dan lentur yang merupakan
penyebab penyakit leptosporosis. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosis atau
penyakit hewan yang bisa berpindah ke manusia. Pada umumnya penyebaran bakteri
ini adalah pada saat banjir.(Anonim, Tanpa tahun).
e) Shigella dysentriae adalah basil gram negatif, tidak bergerak. Bakteri ini
menyebabkan penyakit disentri (mejan). Spesies lain seperti S. Sonnei dan S.
Paradysentriae juga menyebabkan penyakit disentri (Dwijoseputro, 1976).
f) Vibrio comma adalah bakteri yang berbentuk agak melengkung, gram negatif dan
monotrik. Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera yang endemis di indonesia dan
-
10
sewaktu-waktu berjangkit serta memakan banyak korban (Dwijoseputro,1976).
Permukaan air yang kelihatannya jernih dan bersih, belum tentu air
tersebut bebas dari kontaminan. Bisa saja air ini terkontaminasi oleh
mikroorganisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Mikroorganisme kontaminan tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan metode-
metode laboratorium.
D. PENGERTIAN TENTANG POLUSI AIR
Kita hidup dizaman seba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan
tetapi, dampak negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yangmana
merupakan peristiwa masuknya zat, nergi, unsur, atau komponen lain yang merugikan
lingkungan dari akibat aktivitas manusia atau prose salami. Serta menyebabkan
polusi yang disebut polutan yang mana bila:Kadar melebihi/kurang dari batas normal
Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya
didalam air sehingga kualitas air terganggu yangmana dapt ditandai dengan adanya
perubahan bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.
Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan sendiri dapat berupa
debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat hadil dari makhluk
hidup, dsb. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak dapat seimbang dan tidak
dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).
Namun, menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan
Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah
-
11
masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam
air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi dengan peruntukannya.
Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup
lainnya dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
1. Sifat-Sifat Polusi Air
Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-
perubahan antara lain :
NilaipH, keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah,
maka dapat menyebabkan korosif.
Suhu
Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga
sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di
ukuran 0o celcius.
Warna, bau dan rasa
o Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih
dan bening).
o Bau
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan
kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti
bau amis dan busuk).
o Rasa
Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut.
-
12
Jumlah padatan
Nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand)/COD (Chemical Oxygen Demand)
Pencemaran mikroorganisme pathogen
Kandungan minyak
Kandungan logam berat
Kandungan bahan radio aktif
2. Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan
Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain:
Limbah industri
Pertanian
Rumah rangga
Ada beberapa tipe polutan yangmana dapat merusak perairan, yaitu:
Mengandung bibit penyakit
Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2
saat proses penguraian)
Bahan-bahan kimia organik dari industri
Limbah pupuk pertanian
Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan).Bahan-bahan yang mengandung
radioaktif dan panas
-
13
Padahal air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat
mengalir dan meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur aliran dan resapan air
terhambat karena polutan, timbulah banjir.
Penggunaan pada insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan)
oleh para petani untuk memberantas hama tanaman serta serangga penyebar
penyakit secara berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang
diserap oleh tanaman. Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan
dapat pula menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan
kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan
oleh bakteri pembusuk. Serta pembuangan sampah organik yang dibuang ke sungai
terus-menerus, selain mencemari air, pada musim hujan akan timbul bencana banjir.
3. Jenis-Jenis Air Kotor Yang Tercemar
a. Padatan
Kelarutan padatan :
Padatan terendam (sedimen)
Padatan tersuspensi dan koloid (keruh)
Padatan terlarut
Minyak dan lemak
b. Bahan buangan yang membutuhkan oksigen (Oxigen demanding wastes)
Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsistensi oksigen terlarut
menurun di bawah batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota. Bahan-bahan yang
mudah dibusukkanatau pecah oleh bakteri akan mengubah konsentrasi oksigen
terlarut.
c. Mikroorganisme
-
14
Berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman
hidup atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran manusia atau hewan,
bahan organik lainnya dan sebagainya.
Faktor-faktor jumlah dan jenis mikroorganisme :
Sumber air
Komponen nutrien dalam air
Komponen beracun
Faktor fisik
d. Logam berat dalam air
Tabel 1. Kandungan Maksimal Logam Yang Diperbolehkan Dalam Air (dalam ukuran
mg/L)
No Nama Logam Kandungan Maksimal Dalam
Air
1 Kalsium (Ca) 200
2 Magnesium (Mg) 150 3 Barium (Ba) 0,05
4 Mangan (Mn) 1
5 Tembaga (Cu) 1
6 Seng (Zn) 15
7 Krom Heksavalen (Cr6+) 0,05
8 Kadimum (Cd) 0,01
9 Raksa (Hg) 0,001
10 Timbal (Pb) 0,1
11 Arsen (As) 0,05
12 Selenium (Se) 0,01
Logam berat seperti merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd),
Kromium (Cr), Seng (Zn), dan Nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi
anorganik yang sering meninbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada
-
15
perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya
berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan
pertambangan.
Tabel 1.2. Jenis-jenis industri permbuangan limbah yang mengandung logam berat:
No Limbah Logam Berat
1 Kertas Cr, Hg, Pb, Zn, Cu, Ni
2 Petro-chemical Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn
3 Pengelantang Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn
4 Pupuk Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu,Ni
5 Kilang Minyak Cr, Ni, Pb, Zn, Cd, Cu
6 Baja Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Ni, Sn
7 Logam Bukan Besi Cr, Hg, Pb, Zn, Cu
8 Kendaraan Bermotor, Pesawat
Terbang
Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Sn
9 Gelas, Semen, Keramik Cr
10 Tekstil Cr
11 Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cr, Zn
Bahan logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gr/cm3 dan yang
bersifat tahan urai inilah yang menyebabkan bahan ini semakin terakumulasi didalam
perairan. Apabila bahan ini masuk kedalam air yang selanjutnya akan masuk kedalam
tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung maka akan menimbulkan
bahaya pada kesehatan.Maksud dari secara langsung dan tidak langsung adalah. Bila
secara langsung, misalnya air tersebut diminum.Tapi, bila tak langsung seperti
barang yangmana sebelumnya sudah terkontaminasi dengan air berpolusi sebelum
dibuat dan dikonsumsi, air didalam pembuatan kue, dll.Bahaya yang dapat
ditimbulkan oleh logam berat didalam tubuh, antara lain:
Barium (Ba) : berbentuk serbuk, mudah terbakar. Beracun bila terhidup dari udara
dan dapat menyebabkan tekanan darah naik dan gangguan sistem saraf.
-
16
Cadmium (Cd) : dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari
udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracu.
Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat
menyebabkan hipertensi.
Kromium (Cr) : kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan
tubuh. Jangka panjang, peningkatan dan kerusakan pada ginjal
Timbal (Pb) : beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap, jangka
panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal, kelainan pada kelahiran.
Raksa (Hg) : sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka
panjang,beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada
kelahiran.
Perak (Ag) : beracun, Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit,
matadan membran mukosa (mucus).
Logam-logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan
terutama adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadium (Cd), kromium (Cr),
dan nikel (Ni). Bahan pencemar lain :
Fosfat
Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan detergen.
Nitrat dan nitrit
Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses
pembusukan materi organik.
Poliklorin bifenil ( PCB)
Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.
-
17
Residu pestisida organiklorin
Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh
serangga.
Minyak dan hidrokarbon
Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal
pengangkut minyak.
Radio nuklida
Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tanki penyimpanan
limbah radioaktif.
Logam-logam berat
Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan.
Limbah pertanian
Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan
ternak.
Kotoran manusia
Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.
4. Penyebab Dari Timbulnya Polusi Air yangtercemar
Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda.
Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan
oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang
dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
-
18
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam
berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki
efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga
mengurangi oksigen dalam air.
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.
5. Bahaya Yang Ditimbulkan
Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun
dan bahan radioaktif yangmana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan
memerlukan banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka akan
terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena proses penguraian terhadap
polutan tidak akan sempurna sehingga timbulah polusi pada air.
Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah
disembarang tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau
got-got kecil rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit.Contoh kejadian seperti di
Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke teluk Minamata
terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsi menderita
cacat atau hingga meninggal.Kebanyakan kandungan-kandungan yang terkandung
dalam polutan berasal dari bahan-bahan kimia yangmana dapat merusak organ tubuh
manusia hingga kanker, antara lain: arsenat, uradium, krom, timah, air raksa,
benzon, tetraklorida, karbon, dll.Apalagi setiap manusia yang mengomsumsi air yang
tercemar secara langsung/tak langsung, maka organ tubuhnya akan berbahaya.
6. Akibat Polusi Air
Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:
Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O2)
-
19
Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)
Pendangkalan dasar perairan
Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi
Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan
penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung
Mutasi sel, kanker, dan leukimia
7 Indikator (tanda) Air Yang Sehat
Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :
1. Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin
banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.
2. Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan dari
pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.
3. Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu
yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun
asam anorganik.Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan
organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air.
4. Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang terasa
asam adalah air gambut (rawa)
5. Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.
-
20
6. Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion kalsium (Ca2+)dan magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau deterjen yang digunakan sukar berbusa dan di bagian dasar peralatan yang dipergunakan untuk merebus air terdapat kerak atau endapan. Air sadah dapat juga mengandung ion-ion Mangan (Mn2+)dan besi (Fe2+) yang memberikan rasa anyir pada air dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatanpada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan
oleh tubuh kita. Air sadah yang banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik
untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada
ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang
sangat sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan
magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam
air minum hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1
mgr/1liter). Untuk ion mangan ; 0,005 0,5 ppm, ion kalsium : 75 200 ppm dan 1on
magnesium : 30 150 ppm.
7. Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat
menyebabkan penyakit usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan
hepatitis. Dengan memasak air terlebih dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut
akan mati.
Ciri-Ciri Kualitas Air Bersih
Posted on Maret 1, 2012 by ebhirazaituni
Kualitas air yang baik sangatlah diperlukan untuk kebutuhan hidup manusia, hewan
dan tumbuhan. Oleh karena itu kita perlu mengetahui ciri-ciri kualitas air yang baik
untuk dikonsumsi khususnya oleh manusia.
Berikut ini kita membahas tentang kualitas air yang baik secara fisik. Kualitas air
yang baik secara fisik adalah;
1. Rasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena
adanya zat organik atau bakteri.usur lain yang masuk kedalam badan air
2. Bau
-
21
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimbulkan
oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak
langsung dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.
3. Suhu
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktifitas biologi
sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara
alamiah biasanya disebabkan oleh aktifitas penebangan vegetasi di sekitar sumber
air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk
tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung.
4. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik,
kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air
dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan sedang
warna air tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air.
5. TDS atua jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)
Adalah bahan padat yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan
pada suhu 103 C 105 C dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat
dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas yang
terlarut.
Kandungan total solids pada portable water biasanya berkisaran antara 20 sampai
dengan 1000 mg/l dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya
total solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut
dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari pencemaran
(sutrisno, 1991).
Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau jumlahnya terlalu banyak tidak baik
sebagai air minum, banyaknya zat padat yang diisyaratkan untuk air minum adalah
kurang dari 500 mg/l. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada
penyimpangan kualias air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan
memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual
-
22
Proses Pengolahan Air Bersih
Proses pengolahan air bersih sangat penting bagi kesehatan manusia maupun
lingkungan. Tujuan pengolahan air bersih merupakan upaya untuk mendapatkan air bersih
dan sehat sesuai dengan standard mutu air. Proses pengolahan air bersih merupakan proses
fisik, kimia, dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum
(Mulia, 2005).
Sumber air untuk keperluan domestik dapat berasal dari beberapa sumber, misalnya
dari aliran sungai yang relatif masih sedikit terkontaminasi, berasal dari mata air
pegunungan, berasal dari danau, berasal dari tanah, atau sumber lain, seperti air laut. Air
tersebut harus terlebih dahulu diolah di dalam wadah pengolahan air sebelum
didistribusikan kepada pengguna. Variasi sumber air akan mengandung senyawa yang
berbeda, maka sudah menjadi kewajiban pengelola air untuk menjadikan air aman untuk
dikonsumsi, yaitu air yang tidak mengandung bahan berbahaya untuk kesehatan berupa
senyawa kimia untuk mikroorganisme (Manihar, 2007).
Ada banyak cara untuk pengolahan air untuk keperluan air bersih, tergantung pada
jenis senyawa atau partikel yang terdapat di dalam air yang akan diolah dan jenis sumber
bahan baku air. Modifikasi pengolahan air dan pemilihan serta penambahan bahan pengendap
dapat dilakukan untuk efisiensi pengolahan air bersih. Menurut Manihar (2007), beberapa
-
23
bagian atau langkah penting pengolahan air (bukan hanya air minum) yang sering dilakukan
untuk mendapatkan air bersih adalah:
Menghilangkan Zat Padat
Sebelum air diolah untuk air bersih, sering ditemukan bahan baku air mengandung
bahan-bahan yang terbawa ke dalam arus air menuju bak penampungan. Bahan padat yang
mengapung dan melayang dengan ukuran besar tersebut dapat dihilangkan dengan proses
penyaringan (filtrasi). Sedangkan untuk bahan padat ukuran kecil dihilangkan dengan proses
pengendapan (sedimentasi). Untuk mempercepat proses penghilangan bahan ukuran kecil
yang dikenal sebagai koloid, perlu ditambahkan koagulan.
Bahan Koagulan yang sering dipakai adalah alum (tawas). Tawas di dalam air akan
terhidrolisa dan membentuk senyawa kompleks aluminium yang siap bereaksi dengan
senyawa basa di dalam air. Endapan berupa senyawa aluminium hidroksida akan terbentuk
dan membawa serta mengikat senyawa- senyawa lain yang tersuspensi ke dalamnya dan
mengendap bersama- sama berupa lumpur.
Menghilangkan Kesadahan Air
Kalsium dan Magnesium dalam bentuk senyawa bikarbonat dan sulfat sering
ditemukan dalam air yang menyebabkan kesadahan air. Salah satu pengaruh kesadahan air
adalah dalam proses pencucian dengan menggunakan sabun karena terbentuknya endapan
garam yang sukar larut bila sabun bereaksi dengan ion magnesium dan kalsium.
Cara untuk menghilangkan kesadahan air, misalnya air untuk konsumsi masyarakat
digunakan proses penghilangan kesadahan air dengan penambahan soda Ca(OH2) dan abu
soda Na2CO3 sehingga kalsium akan mengendap sebagai Mg(OH). Bila kesadahan hanya
disebabkan oleh kesadahan karbonat maka cukup hanya dengan menambahkan Ca(OH)2
untuk menghilangkannya.
Menghilangkan Bakteri Pathogen
-
24
Penghilangan mikroba pathogen dapat dilakukan dengan menggunakan disinfectant.
Umumnya bahan- bahan disinfectant ini bersifat oksidator, sehingga dapat membunuh
mikroba pathogen.
Menurut Waluyo bahan- bahan disinfectant yang banyak dipakai adalah:
1. Kaporit --- Klorin bila ditambahkan ke dalam air akan terhidrolisis dengan cepat
menghasilkan ion klor dan asam hipoklorit.
2. Ozon Ozon atau O3 --- bersifat mudah larut dalam air dan mudah terdekomposisi
pada temperatur dan pH tinggi. Penggunaan ozon lebih aman dibanding kaporit,
terutama bagi mereka yang sensitif terhadap klor. Pengolahan dengan proses
ozonisasi dilakukan dengan cara menyaring air, mendinginkannya, tekanan ditinggikan,
dan ozon dipompakan ke dalam wadah air selama 10- 15 menit. Permasalahannya
adalah kelarutan ozon di dalam air relatif kecil sehingga kekuatan desinfektannya
sangat terbatas. Ozon sangat bereaksi dengan cepat yang menyebabkan
persistensinya di dalam air hanya sebentar saja.
3. Iodine dan Bromin --- Sudah sejak lama senyawa ini digunakan sebagai antiseptik
pada luka, meskipun penggunaanya sebagai desinfektan tidak atau kurang populer
sampai saat ini. Dibandingkan dengan klorin, penggunaan ion memerlukan biaya lebih
besar. Seperti halnya klorin dan bromine, efektifitas iodine dalam membinasakan
bakteri dan kista sangat tergantung pada pH. Tetapi dalam membinasakan virus iodin
lebih efektif daripada klorin dan bromine. Bromin merupakan bakterisida dan
virusida yang efektif. Karena kehadiran ammonia dalam air bromin masih lebih
efektif bila dibandingkan dengan klorin.
4. Desinfektan lain --- Beberapa desinfektan belum atau tidak banyak digunakan
karena kurang efektif atau karena penggunaannya masih merupakan hal baru.
Desinfektan tersebut adalah: (1) Ferrat. Ferrat merupakan garam dari asam ferric
(H2FeO) dimana Fe bervalensi 6. Sebagai bakterisida dan virusida, ferrat lebih baik
daripada kloramin, (2) Hidrogen Peroksida. Hidrogen peroksida (H2O2) adalah
-
25
oksidator kuat yang digunakan pula sebagai desinfektan. Penggunaannya tidak
populer, karena harganya mahal dan konsentrasi yang diperlukan sebagai desinfektan
cukup tinggi, (3) Kalium Permanganat. Kalium Permanganat (KMnO4) merupakan
oksidator kuat yang sudah lama digunakan. Dalam proses pengolahan air bersih,
penggunaan KMnO adalah sebagai oksidator untuk mengurangi kadar Fe dan Mn
dalam air, serta untuk menghilangkan rasa dan bau dari air yang diolah. Selain itu,
kalium permanganat digunakan pula sebagai algisida. Penggunaannya sangat terbatas
karena harganya mahal, daya bakterisidanya rendah serta warnanya mengganggu bila
digunakan pada konsentrasi tertentu
LIMBAH dan JENISNYA
Limbah adalah bahan buangan sisa kegiatan manusia yang
keberadaannya bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai macam
dampak negative.
KLASIFIKASI LIMBAH :
1. 1. Limbah menurut jenis zatnya :
1.1 Limbah organic
adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.
Limbah organic mengandung unsur karbon, sehingga apabila dibakar akan
menghasilkan jelaga atau jejak hitam sebagai ciri khas dari pembakaran karbon.
Limbah organic mudah diuraikanoleh mikroorganisme sehingga mudah membusuk.
Contoh limbah organic : sisa bahan pangan, sisa olahan makanan, sisa sayuran, sisa
buah-buahan, sisa-sisa tanaman, sisa kotoran manusia atau hewan, bangkai dan lain-
lain.
1.2 Limbah anorganik
adalah limbah yang bukan berasal dari sisa makhluk hidup.
-
26
Limbah anorganik mengandung unsur-unsur kimia anorganik yang sifatnya sulit sekali
diuraikan oleh mikroorganisme sehingga apabila dibiarkan begitu saja akan
menumpuk dan memenuhi area. Oleh itu limbah anorganik harus dikelola baik tanpa
maupun melalui proses daur ulang.
Contoh limbah anorganik : sisa-sisa logam, kaleng bekas, kaca, karet, plastic
deterjen dan lain-lain.
1. 2. Limbah menurut wujudnya :
2.1 Limbah padat
Adalah semua limbah yang berwujud padat.
Limbah padat sering disebut sampah.Bentuk, jenis, komposisi sampah dipengaruhi
oleh taraf hidup masyarakat dan jumlah sampah dipengaruhi oleh kepadatan /
populasi penduduk. Semakin padat populasi penduduk maka jumlah sampah juga akan
semakin banyak. Limbah padat ada yang jenis organik maupun jenis anorganik.
Limbah padat atau sampah telah mengakibatkan tingkat pencemaran air, tanah dan
udara melampaui baku mutu lingkungan. Hal ini disebabkan rendahnya pelayanan
umum untuk mengatasi limbah tersebut. Pada saat ini, hanya sekitar 40% dari
sampah penduduk perkotaan yang tertangani, sedangkan sisanya dibakar, dibuang ke
badan air atau dibuang ke lahan terbuka.Limbah padat bisa merupakan limbah
organic yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme maupun anorganik yang tak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme. Sampah anorganik biasanya terakumulasi dan
menimbulkan berbagai permasalahan di lingkungan.
Contoh limbah padat : logam berat (berasal dari industri-industri logam, pemakaian
bahan logam, pencucian bahan logam dari sampah), kaca (digunakan dalam bentuk
botol, arsitektur, komponen kendaraan, elektronik, sanitasi dll), plastic (digunakan
dalam bentuk pembungkus, kemasan, botol, pipa, peralatan rumah tangga, komponen
kendaraan, elektronik, arsitektur dll), kertas ( digunakan dalam bentuk lembaran
kertas, karton, kardus, pembungkus, kemasan, sanitasi dll) serta kain/tekstil
(digunakan dalam bentuk pakaian, selimut, kanvas lukis, sanitasi, mebel, tenda dll).
Selain itu ada sludge yaitu lumpur padat yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair industry, biasanya mengandung serat dan komponen lain yang bisa dimanfaatkan
untuk kompos, media tanam.
-
27
2.2 Limbah cair
Adalah semua limbah yang berwujud cair dengan komposisi 99,9 % air dan 0,1 %
bahan buangan yang terlarut maupun tersuspensi didalamnya.
Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu :
2.2.1 Limbah cair domestic ( domestic wastewater)
Yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan,
mall dan lain-lain.
Contoh : air bekas cucian pakaian atau peralatan makan, air bekas mandi, tinja, sisa
makanan berwujud cair dll.
2.2.2 Limbah cair industry (industrial wastewater)
Yaitu limbah cair hasil buangan industri.
Contoh ; air sisa cucian daging, buah atau sayur dari industry pengolahan makanan,
air sisa pewarnaan pada industry tekstil dll.
2.2.3 Rembesan dan Luapan ( infiltration and inflow )
Rembesan yaitu : limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran pembuangan
yang rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam tanah.
Luapan yaitu : limbah cair yang meluap dari saluran pembuangan yang terbuka karena
debitnya melebihi daya tampungnya.
Contoh : air buangan dari talang atap, AC, tempat parker, halaman, bangunan
industry/perdagangan, pertanian dan perkebunan dll.
-
28
2.2.4 Air hujan
Air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada daerah yang
tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur maupunnitrogen sehingga ketika hujuan
turun, terjadilah hujan asam sebagai akibat terjadinya reaksi antara gas-gas
belerang dan nitrogen di udara dengan air hujan.Hujan asam pHnya rendah, berasa
masam, bersifat korosif dan kadang-kadang terasa gatal di kulit.
Untuk mengetahui sejauh mana sumber air tercemar, maka bisa dilihat dari
beberapa indicator, yaitu :
1) Indikator biologis, yaitu dengan melihat ada tidaknya bakteri E. coli atau
bakteri yang lain dalam air
2) Indikator fisik, yaitu dengan melihat apakah ada endapan atau zat
terlarut/tersuspensi di dalamnya, perubahan warna, bau, suhu dll.
3) Indikator kimiawi, yaitu dengan mengukur DO, BOD maupun COD nya. DO =
dissolved oxygen, yaitu jumlah oksigen yang terlarut di dalam air.
BOD = biological oxygen demand, yaitu jumlah oksigen yang diperlukan oleh
mikroorganisme untuk melakukan proses biologi/metabolism di dalam air.
COD = chemical oxygen demand, yaitu jumlah oksigen yang diperlukan oleh senyawa-
senyawa kimia bereaksi dalam air. Jika harga BOD atau COD tinggi berarti banyak
oksigen terlarut dalam air yang digunakan untuk proses biologi maupun reaksi kimia
dalam air sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi berkurang. Hal ini
menyebabkan harga DO menjadi rendah.
Limbah cair selalu mengandung padatan yang terlarut maupun tersuspensi dalam air.
Berdasarkan ukuran partikel dan sifat kelarutannya, padatan dalam limbah cair
dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
1) Padatan terendap (sedimen)
Adalah padatan yang dapt langsung mengendap jika didiamkan beberapa saat.
Misalnya pasir dan lumpur
-
29
2) Padatan tersuspensi dan koloid
Adalah padatan yang mempunyai ukuran partikel lebih kecil daripada sedimen,
misalnya tanah liat.Padatan ini menjadikan air keruh, dan sukar mengendap.
3) Padatan terlarut
Adalah pdatan yang mempunyai ukuran partikel lebih kecil daripada padatan
tersuspensi/koloid.Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa organic dananorganik
yang terlarut dalam air misalnya air buangan pabrik gula, industry kimia dan lain-
lain.
4) Minyak dan lemak
Adalah padatan yang mengapung di atas permukaan air. Adanya minyak dan lemak di
atas permukaan air menimbulkan kerugian antara lain :
a) Penetrasi cahaya ke dalam air menjadi berkurang
b) Menghambat pengambilan oksigen dalam air sehingga konsentrasi oksigen
terlarut dalam air menjadi berkurang / sedikit
c) Mengganggu kehidupan hewan-hewan dalam air, tanaman dalam air, maupun
burung atau ungags yang berenang di permukaan air.
2.3 Limbah Gas
Yaitu ; bahan buangan yang berupa gas berasal dari asap kendaraan bermotor
maupun gas yang berasal dari pabrik-pabrik industri.
Penyumbang terbesar limbah gas adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti
bensin, solar, kerosin dan lain-lain yang menghasilkan CO2 sebagai penyebab dari
global warming atau pemanasan global.
Global warming atau pemanasan global adalah naiknya suhu bumi karena adanya gas-
gas rumah kaca (GRK) yang menyelimuti bumi sehingga radiasi matahari ke bumi
yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke atmosfer menjadi tertahan sehingga
-
30
suhu bumi menjadi naik. Naiknya suhu bumi menimbulkan dampak yang sangat luas
yaitu :
- mencairnya es dikutub, sehingga mengakibatkan permukaan air laut naik dan ini
dapat menimbulkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan juga masuknya air laut
menjorok ke daratan yang rendah dan merusak tambak.
- Terjadinya perubahan iklim yang tidak menentu sehingga timbul fenomeda la
nina maupun el nino
- Terjadinya musim hujan yang berkepanjangan sehingga terjadi banjir di suatu
daerah tertentu sedang di daerah lain mengalami musim panas yang berkepanjangan
sehingga menimbulkan kekeringan dan berakibat kelaparan yang melanda daerah-
daerah tertentu.
Yang termasuk GRK adalah CO2(karbondioksida), CH4 (metana), N2O (dinitrogen
monoksida), SF6 (heksa fluoro sulfide) , HFC (hydrogen fluoro karbon) dan PFC (
Phosphor Fluoro Carbon). Sebenarnya H2O merupakan GRK juga yang sangat
potensial karena jika akan terjadi hujan, mendung dan kelembaban yang tinggi maka
udara akan terasa sangat panas. Namun masa hidup (lifetime) H2O di atmosfer
sangat pendek (hanya 9 hari) sehingga keberadaannya dianggap tidak menjadi
penyebab naiknya suhu bumi dibandingkan dengan masa hidup gas H2O, CH4, N2O
yang masing-masing 100 tahun, 115 tahun dan 125 tahun. Jadi walaupun emisi GRK
dihentikan, maka tidak serta merta pemanasan global akan berhenti tapi
membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menstabilkannya kembali. Oleh sebab
itu emisi GRK sedapat mungkin dikendalikan supaya bumi tidak semakin panas.
1. 3. Limbah menurut asalnya :
3.1 Limbah industri
Limbah industri adalah semua bahan buangan yang merupakan sisa dari kegiatan
industri.Limbah industry bisa berwujud padat, cair maupun gas.Selain itu limbah
industry ada yang dikategorikan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).Sumber
limbah B3 adalah kegiatan-kegiatan industry logam berat, pertambangan,
kesehatan, farmasi, mesin-mesin, bahan kimia dan juga rumah tangga.Limbah B3
yang sering dijumpai adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenic (As), cadmium (Cd),
kromium (Cr) dan nikel (Ni).Logam-logam tersebut dapat terakumulasi dalam tubuh
-
31
dalam jangka waktu lama sebagai racun yang dapat menyebabkan gangguan organ
tubuh, system saraf, kanker bahkan kematian. Sejumlah 40% limbah B3 tersebut
dibuang ke lingkungan (sungai atau badan-badan air)sehingga menimbulkan
pencemaran, disimpan diarea pabrik dan sekitarnya dan hanya sekitar 5% yang
diolah dengan baik.
3.2 Limbah domestic / rumah tangga
Limbah domestic / rumah tanggaadalah semua jenis limbah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah tangga/pemukiman.Limbah rumah tangga ini bisa berwujud padat,
cair maupun gas, sedangkan jenisnya ada yang organic maupun anorganik bahkan ada
yang termasuk B3.
Limbah rumah tangga yang berwujud padat misalnya sisa kegiatan mengolah bahan
makanan (sisa sayuran, buah-buahan, daging dll), sisa makanan olahan, bekas
kemasan makanan, kaleng-kaleng, botol, kain, karet dll.Limbah padat yang berupa B3
misalnya oli bekas, pemutih, baterai kering, semir sepatu, pembersih kaca, kamper,
pengharum ruangan, plastic, serat asbes, aerosol, obat nyamuk dll.Sedangkan limbah
rumah tangga yang berwujud cair seperti air bekas cucian pakaian, air bekas cucian
peralatan rumah tangga, air bekas cucian kendaraan bermotor, air bekas mandi,
tinja dll. Limbah rumah tangga yang berwujud gas biasanya hanya berupa asap yang
dihasilkan selama proses memasak ataupun membakar sampah padat.
3.3 Limbah perhotelan/pusat perdagangan/mall
Adalah semua jenis limbah yang dihasilkan oleh kegiatan perhotelan, atau
penginapan, pusat perdagangan atau mall.Hotel atau mall merupakan sarana umum
yang bertujuan memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat / pelanggan, oleh
sebab itu perlu dijaga kebersihannya. Limbah yang dihasilkan dari tempat-tempat
ini meliputi :
- sampah basah, berupa sisa bahan olahan, sisa makanan/masakan yang mudah
sekali diuraikan oleh mikroorganisme sehingga mudah membusuk dan menimbulkan
bau yang menyengat. Sampah basah ini biasanya beasal dari ruang dapur, restaurant
atau employee dining room. Termasuk di sini adalah limbah yang berasal dari kloset
atau kamar mandi yaitu air bekas mandi, air bekas cucian pakaian / peralatan rumah
tangga, tinja dll
-
32
- Sampah kering, berupa sampah yang bisa terbakar atau tidak mudah
terbakar.Misalnya kertas, tekstil, kulit, kayu, plastic, kaleng-kaleng/botol-botol
bekas, pecahan kaca, bekas lampu, logam-logam bekas bongkaran bangunan, kondom,
, bangkai hewan, daun-daunan/ranting dari halaman dll
3.4 Limbah Pertanian dan peternakan
Adalah limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan pertanian dan peternakan. Kegiatan
pertanian akan menghasilkan limbah berupa sisa hasil panen, sisa kemasan pupuk,
kemasan insektisida, bahan-bahan kimia yang berasal dari proses pemupukan dan
pemberantasan hama dll. Sedangkan limbah peternakan berupa kotoran ternak,
kemasan pakan ternak, kemasan obat-obatan yang digunakan dan juga menghasilkan
limbah gas berupa metana.
3.5 Limbah Rumah Sakit
Adalah semua jenis limbah yang dihasilkan dari rumah sakit yang bisa berwujud
padat maupun cair yang berasal dari kegiatan medis maupun non medis di rumah
sakit. Limbah rumah sakit digolongkan menjadi 2, yaitu :
1) Limbah medis, yaitu limbah yang langsung dihasilkan dari kegiatan diagnosis
maupun tindakan medis terhadap pasien. Limbah ini bisa berwujud padat seperti
kapas, kasa, perbam, injeksi, botol injeksi, botol infus, selang infus, kateter,
masker, ampul, kemasan pil/kapsul dll. Sedangkan yang berwujud cair misalnya air
bekas bilasan dari ruang bedah, air bekas otopsi dll yang apabila tidak dikelola
dengan baik akan menimbulkan bau yang tidak sedap atau dapat menjadi media
penularan penyakit. Selain itu juga ada limbah radioaktif yang berasal dari ruang
radiologi seperti bekas foto hasil rontgen dll.
2) Limbah non medis, yaitu limbah yang dihasilkan dari selain kegiatan medis di
rumah sakit. Limbah non medis ini bisa berwujud padat yang berasal dari ruang
kantor administrasi, ruang tunggu, ruang rawat inap, unit gizi/dapur, unit pelayanan,
halaman parker atau taman. Contohnya adalah : kertas, botol tinta, polpen bekas,
sisa makanan, sisa bahan makanan, bekas kemasan makanan, kayu, daun-daun,
ranting dll. Yang berwujud cair berasal dari kloset / WC, dapur, lavatory berupa
tinja, air bekas mandi, air bekas cucian pakaian pasien/selimut dll.
-
33
MACAM-MACAM ISTILAH PENGGOLONGAN SAMPAH :
1. Garbage :
adalah sampah basah yang mudah membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Biasanya berasal dari tempat pengolahan makanan seperti dapur, restoran, rumah
makan, warung, kafe dan lain-lain. Contoh : sisa bahan makanan, sisa makanan olahan,
sisa sayuran, sisa buah-buahan atau kulit buah dan lain-lain.
1. Rubbish :
adalah sampah kering, baik yang mudah terbakar maupun yang tidak mudah
terbakar. Biasanya berasal dari perkantoran, perdagangan, rumah tangga. Contohnya
: kayu, kertas, kain, plastik, karet, logam dan lain-lain.
1. Ashes :
adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran misalnya debu, abu.
1. Street sweeping :
adalah sampah yang berasal dari jalanan, misalnya daun-daunan, ranting.
1. Dead animal :
Adalah sampah yang berasal dari hewan-hewan yang mati, baik mati secara alami
maupun karena terlindas kendaraan di jalan. Contohnya bangkai tikus, kucing, ular
dsb.
1. Abandoned vehicle :
Adalah sampah yang berasal dari rongsokan kendaraan bermotor. Misalnya ban
bekas, potongan spion, velg, jog dll.
1. Industrial waste :
Adalah sampah yang berasal dari sisa kegiatan industri. Misalnya potongan logam,
kabel, benang, tekstil dll
-
34
1. Demolition waste :
Adalah sampah yang berasal dari bongkaran bangunan atau gedung. Misalnya
genting, asbes, kusen-kusen, pintu, jendela, bata, besi-besi dll.
1. Contruction waste :
Adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa kegiatan pembangunan gedung atau
rumah. Misalnya : potongan keramik, bungkus semen, pasir, potongan kayu, bambu
dll.
10. Hazardous waste :
Adalah sampah berbahaya yang dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit atau
penularan penyakit, berasal dari rumah sakit, pabrik kimia, farmasi, pertanian dll.
11. Water treatment residu :
Adalah sampah yang berasal dari perusahaan air minum, seperti gelas plastik
kemasan, botol plastik kemasan dll.
12. House Hold Refuse :
Adalah sampah campuran yang berasal dari rumah tangga/pemukiman.
Limbah
Apa Itu Limbah?
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai
sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau
secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik.
Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya
-
35
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah.
Karakteristik limbah:
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luas (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah:
1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limbah
Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4 bagian:
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2. pengolahan menurut karakteristik limbah
-
36
Indikasi Pencemaran Air
Indikasi pencemaran air dapat kita ketahui baik secara visual maupun
pengujian.
1. Perubahan pH (tingkat keasaman / konsentrasi ion hidrogen) Air normal
yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan memiliki pH netral dengan
kisaran nilai 6.5 7.5. Air limbah industri yang belum terolah dan memiliki
pH diluar nilai pH netral, akan mengubah pH air sungai dan dapat
mengganggukehidupan organisme didalamnya. Hal ini akan semakin
parahjika daya dukung lingkungan rendah serta debit air sungai rendah.
Limbah dengan pH asam / rendah bersifat korosif terhadap logam.
2. Perubahan warna, bau dan rasa Air normak dan air bersih tidak akan
berwarna, sehingga tampak bening / jernih. Bila kondisi air warnanya
berubah maka hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa air telah
tercemar. Timbulnya bau pada air lingkungan merupakan indikasi kuat
bahwa air telah tercemar. Air yang bau dapat berasal darilimba industri
atau dari hasil degradasioleh mikroba. Mikroba yang hidup dalam air akan
mengubah organik menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau
sehingga mengubah rasa.
3. Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut Endapan, koloid dan bahan
terlarut berasal dari adanya limbah industri yang berbentuk padat. Limbah
industri yang berbentuk padat, bila tidak larut sempurna akan
mengendapdidsar sungai, dan yang larut sebagian akan menjadi koloid dan
akan menghalangibahan-bahan organik yang sulit diukur melalui uji BOD
karena sulit didegradasi melalui reaksi biokimia, namun dapat diukur
menjadi uji COD. Adapun komponen pencemaran air pada umumnya terdiri
dari :
Bahan buangan padat
Bahan buangan organik
Bahan buangan anorganik
-
37
Jenis-jenis Limbah
Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
Limbah cair
Limbah padat
Limbah gas dan partikel
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
1.1 Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan
berdasarkan pada :
a.Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh
sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru
Indofenol
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda
Titrimetrik
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
1.2 Limbah padat
-
38
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah
domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah
padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta
dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain,
karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur,
dll
1.3 Limbah gas dan partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat
(limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur
dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon
monoksida dan timah.
1.4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung
maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup
atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara
lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan
lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal
yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini
termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik
berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,
menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan
toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:
Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang
stabil dan mudah menguap
Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi
-
39
Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan
dengn lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa
lumpur dari hasil proses tersebut
Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang
dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.
Macam Limbah Beracun
Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat
merusak lingkungan.
Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau
terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu
lama.
Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang
tidak stabil dalam suhu tinggi.
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau
sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti
bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang
terkena infeksi.
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0
untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang
bersifat basa.
-
40
Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No.18
Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun,
limbah B3 terbagi atas dua macam yaitu yang spesifik dan yang tidak
spesifik.
Perbedaan pokok antara limbah B3 spesifik dan tidak spesifik terletak
pada cara penggolongannya. Pada limbah spesifik digolongkan kedalam jenis
industri, sumber pencemaran, asal limbah, dan pencemaran utama
sedangkan pada limbah tidak spesifik penggolongannya atas dasar kategori
dan bahan pencemar
Pengertian Limbah dan Polusi
I. Pengertian Limbah dan Polusi
v Pengertian Limbah atau Sampah
Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau
sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak
berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi
sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar.
Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan
dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu
yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan
penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa
menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
v Pengertian Polusi
Polusi adalah sejenis gas yang dapat membahayakan yang berasal atau dihasilkan oleh asap-asap baik dari asap kendaraan bermotor maupun asap-
asap sisa pembakaran dari pabrik-pabrik tertentu. Jarang sekali kita
temui keadaan dijalan yang bersih tanpa adanya polusi dari asap kendaraan
bermotor. Polusi juga dapat menimbulkan penyakit, karena didalam polusi
itu terkandung virus-virus penyakit yang dapat membahayakan kesehatan
-
41
kita. Banyak warga yang mengeluh akibat adanya polusi, sampai
sekarangpun belum ada cara yang ampuh untuk menangani polusi, karena
semakin hari semakin banyak orang yang mengendarai kendaraan berotor
sehingga makbanyak pula asap-asap yang dihasilkan dan hal itu akan
menyebabkan polusi udara.
II. Jenis-jenis limbah
Jika didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari
kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan
mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa
tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan
herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini
mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap
kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan
mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah
tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan
berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah
tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat,
baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan
berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi,
dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti
bakteri, jamur, virus dan sebagainya.
2. Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah
anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan
tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai
jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :
-
42
v Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.
v Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.
Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.
Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Limbah Pabrik
Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena
limbah ini mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini
dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak
jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-
hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang
dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh
masyarakat.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah
tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam,
slada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini
juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
3. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau
perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya
diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika
masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat
membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek
dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia
-
43
III. Cara menangani limbah
v Pertama dengan cara didaur ulang
v Dijual kepasar loakatau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan
rumah rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula
bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomisdan bisa
menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi
tukang loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain
kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas,
radio tua, TV tua dan sepeda yang usang.
v Dengan cara pembakaran
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak
membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar
limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak
tanah lalu dinyalakan apinya.
Kelebihan cara membakar ini adalah :
1. Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras
2. Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil
3. Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air
panas, listrik dan pencairan logam.
IV. Cara Menangani Polusi Akibat Kendaraan Bermotor
Bagi banyak daerah perkotaan, usaha melengkapi kendaraan, seperti
angkutan kota, skuter, dan mobil dengan perangkat kendali yang canggih,
walaupun efektif tidak mengurangi pencemaran udara dengan cukup cepat
dan menyeluruh. Kota-kota ini telah menjalankan berbagai program mulai
dari pemberlakuan hari tanpa berkendaraan, sampai pelarangan parkir di
kota yang kesemuanya dikenal dengan istilah upaya pengendalian
transportasi(transportasi control measures/TCM). Banyak TCM
-
44
dipusatkan pada pengurangan kepadatan lalu lintas, dengan menggunakan
sistem yang berkisar dari metode fisik, seperti lampu lalu lintas yang
terkoordinasi, jalan satu arah dan bermobil patungan atau jalur bus yang
terpisah, sampai metode penggunaan insentif ekonomi, misalnya tarif
jalur padat yang mengharuskan pengemudi membayar jika melalui jalan
raya di saat lalu lintas padat.
Larangan Masuk. Pada tahun 1977 Buenos Aires melarang kendaraan
pribadi memasuki jalan-jalan pusat keramaian kota pada pukul 10 pagi
sampai 7 malam pada hari-hari kerja. Bus dan taksi diperbolehkan hanya
pada beberapa jalan tertentu. Larangan ini mengatasi kepadatan lalu lintas
dan pencemaran udara yang disebabkan oleh satu juta orang.
V. Dampak Limbah
A. Dampak terhadap kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat
2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap
B. Dampak terhadap lingkungan
Cairan dari limbah limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya
sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati
sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga
mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga
menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak
langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena
banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai,
sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat
-
45
mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat
meresahkan para penduduk.
VI. Kesimpulan
Pada dasarnya polusi dan limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari
hasil pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar
tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani
dampak-dampak yang dihasilkan oleh pousi dan limbah, meskipun demikian
pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena
masih banyak asap-asap polusi dan masih banyak pula kita jumpai limbah
atau sampah disungaidan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir
Limbah Cair
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut.
Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian di-proses dan setelah itu dibuang,Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air. Pada beberapa pabrik tertentu, misalnya pabrik pengolahan kawat, seng, besi baja sebagian besar air dipergunakan untuk pendinginan mesin ataupun dapur pengecoran. Air ini dipompa dari sumbernya lalu dilewatkan pada bagian-bagian yang membutuhkan pendinginan, kemudian dibuang.
Oleh sebab itu pada saluran pabrik terlihat air mengalir dalam volume yang cukup besar. Air ketel akan dibuang pada waktu-waktu tertentu setelah melalui pemeriksaan laboratorium, sebab air ini tidak memenuhi syarat lagi sebagai air ketel dan karenanya harus dibuang. Bersamaan dengan itu dibutuhkan pula sejumlah air untuk mencuci bagian dalam ketel Air pencuci ini juga harus dibuang.
-
46
Pencucian lantai pabrik setiap hari untuk beberapa pabrik tertentu membutuhkan air dalam jumlah banyak. Pabrik pengalengan ikan membutuhkan air pencuci dalam jumlah yang relatif harus banyak, Jumlah air terus menerus diperlukan mencuci peralatan, lantai dan lainlain,Karat perlu dicuci sebelum masuk pencincangan dan pada saat dicincang air terus-menerus mengalir untuk menghilangkan pasir abu yang terbawa.
Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun mengendap. Bahan ini ada yangkasar dan halus. Kerap kali air dari pabrik berwarna keruh dan temperaturnya tinggi. Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya mempunyai sifat tersendiri. Air limbah yang telah tercemar memberikan 577 ciri yang dapat diidentifikasi secara visual dapat diketahui dari kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan dan indikasi lainnya.
Sedangkan identifikasi secara laboratorium, ditandai dengan perubahan sifat kimia air di mana air telah mengandung bahan kimia yang beracun dan berbahaya dalam konsentrasi yang melebihi batas dianjurkan. Jenis industri menghasilkan limbah cair di antaranya adalah industri-industri pulp dan rayon, pengolahan crumb rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak goreng, kertas, tekstil, kaustiksoda, elektro plating, plywood, tepung tapioka, pengalengan, pencelupan dan pewarnaan, daging dan lain-lain.
Jumlah limbah yang dikeluarkan masing-masing industri ini tergantung pada banyak produksi yang dihasilkan, serta jenis produksi. Industri pulp dan rayon menghasilkan limbah air sebanyak 30 m3 setiap ton pulp yang diproduksi. Untuk industri ikan dan makanan laut limbah air berkisar antara 79 m3 sampai dengan 500 m3 per hari; industri pengolahan crumb rubber limbah air antara 100 m3 s/d 2000 m3 per hari, industri pengolahan kelapa sawit mempunyai limbah air: rata-rata 120 m3 per hari skala menengah.
Limbah Padat atau Sampah
-
47
Limbah padat atau sampah, istilah ini diberikan kepada barang-barang atau bahan-bahan buangan rumah tangga atau pabrik yang tidak digunakan lagi atau tidak terpakai dalam bentuk padat. Sampah merupakan campuran dari berbagai bahan baik yang tidak berbahaya seperti sampah dapur (organik) maupun bahan-bahan berbahaya yang banyak dibuang oleh pabrik dan rumah tangga yang dapat digunakan kembali atau didaur ulang maupun yang tidak dapat didaur ulang.
Dengan meningkatnya populasi penduduk di setiap daerah/kota maka jumlah sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga makin meningkat. Hal ini menjadi masalah besar bagi kota-kota besar yang padat penduduknya seperti Jakarta, Surabaya dan lain-lainnya untuk menangani masalah yang dihasilkan setiap hari.
Secara umum komposisi dari sampah di setiap kota bahkan negara hampir sama yaitu:
Kertas dan katun
35 %
Logam
7 %
Gelas
5 %
Sampah halaman dan dapur
37 %
Kayu
3 %
-
48
Plastik, karet, dan kulit
7 %
Lain-lain
6 %
Dampak negatif dari sampah tersebut dapat terjadi di tempat penampungan sementara (TPS) yang terdapat di setiap wilayah seperti di setiap RW atau Kelurahan, pasar dan sebagainya maupun di tempat penampungan akhir (TPA). Dampak negatif di TPS biasanya dalam bentuk bau yang kurang sedap karena terjadi penguraian secara anaerob, kumpulan lalat di atas sampah yang dapat menimbulkan berjangkitnya penyakit dan estetika. Tempat penampungan sampah akhir (TPA) dalam bentuk penimbunan sampah terbuka akan menimbulkan dampak negatif yang lebih besar karena selain bau yang tidak sedap yang berasal dari penguraian secara anaerob dari komponen-komponen sampah, seperti gas H2S, NH3, CH4 juga dapat terjadi rembesan dari proses leaching logam-logam berbahaya ke dalam air tanah atau sumber air.
Untuk menanggulangi pencemaran tanah akibat penumpukan sampah itu dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui program 3 R yaitu Reduce, Reuse, Recycle. Reduce artinya mengurangi atau mereduksi sampah yang akan terbentuk. Hal ini dapat dilakukan bila ibu-ibu rumah tangga kembali ke pola lama yaitu membawa keranjang belanja ke pasar. Dengan demikian jumlah kantong plastik yang dibawa ke rumah akan berkurang (terreduksi). Selain itu bila setiap orang menggunakan kembali saputangan daripada tissue, di samping akan mengurangi sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue dapat terjadi penghematan terhadap bahan baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dari hutan. Kalau setiap orang melakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang akan tereduksi per bulan dan beberapa hasil hutan yang dapat diselamatkan.
-
49
Reuse, adalah program pemakaian kembali sampah yang sudah terbentuk seperti penggunaan bahan-bahan plastik/kertas bekas untuk benda-benda souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botolbotol minuman yang telah kosong diisi kembali dan sebagainya.
Proses Recycle agak berbeda dengan kedua program sebelumnya. Dalam hal ini sampah sebelum digunakan perlu diolah ulang terlebih dahulu. Bahan-bahan yang dapat direcycle atau didaur-ulang seperti kertas atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dan sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur-ulang menjadi kompos (pupuk). Proses daur-ulang ini juga dapat mengubah sampah menjadi energi panas yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukan oleh beberapa industri misal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah padat dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang ke tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.
Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/tanaman.
Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
-
50
Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain?yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif. Misalnya unsur Sr-90 sebagai hasil fisi nuklir dapat mempengaruhi perkembangan xilem pada?tumbuh-tumbuhandan tulang hewan, akan menyebabkan jaringan tubuh menjadi lemah, adalah bahan radioaktif, masuk ke dalam rantai makanan dan akhirnya dapat menyebabkan kematian pada makhluk yang memakannya.
Limbah Gas dan Partikel
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih rnungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap,kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.
Untuk beberapa bahan tertentu zat pencemar ini berbentuk padat dan cair. Karena suatu kondisi temperatur ataupun tekanan tertentu bahan padat/cair itu dapat berubah menjadi gas. Baik partikel maupun gas membawa akibat terutama bagi kesehatan,manusia seperti debu batubara, asbes, semen, belerang, asap pembakaran,uap air, gas sulfida, uap amoniak, dan lain-lain.
Pencemaran yang ditimbulkannya tergantung pada jenis limbah, volume yang lepas di udara bebas dan lamanya berada dalam udara. Jangkauan pencemaran melalui udara dapat berakibat luas karena faktor cuaca dan iklim turut mempengaruhi.Pada malam hari zat yang berada dalam udara turun kembali ke bumi bersamaan dengan embun. Adanya partikel kecil
-
51
secara terus menerus jatuh di atap rumah, di permukaan daun pada pagi hari menunjukkan udara mengandung partikel. Kadang-kadang terjadi hujan masam.
Arah angin mempengaruhi daerah pencemaran karena sifat gas dan partikel yang ringan mudah terbawa. Kenaikan konsentrasi partikel dan gas dalam udara di beberapa kota besar dan daerah industri banyak menimbulkan pengaruh, misalnya gangguan jarak pandang oleh asap kendaraan bermotor, gangguan pernafasan dan timbulnya beberapa jenis penyakit tertentu.
Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara di antaranya:
-industri besi dan baja
-industri semen
-industri kendaraan bermotor
-industri pupuk
-industri aluminium
-industri pembangkit tenaga listrik
-industri kertas
-industri kilang minyak
-industri pertamban
Jenis industri semacam ini akumulasinya di udara dipengaruhi arah angin, tetapi karena sumbernya bersifat stationer maka lingkungan sekitar menerima resiko yang sangat tinggi dampak pencemaran