bahan uas pkphj

Upload: adi-prayoga

Post on 16-Oct-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

  • 1

    A. KARAKTERISTIK AIR

    Air di alam = H2O + X

    X berupa:

    a. Faktor non biologis (organik, anorganik).

    b. Faktor biologis (mikroba, protozoa, hewan kecil).

    Besarnya X dapat menunjukkan tingkat pencemaran air perlu analisa untuk

    menentukan karakter air.

    1. Karakter fisik: Temperatur/suhu berpengaruh terhadap reaksi kimia, reduksi kelarutan gas.

    Rasa dan bau diakibatkan oleh senyawa-senyawa lain dalam air seperti gas H2S

    , NH3, senyawa fenol, dll.

    Warna : air yang murni tidak berwarna, bening dan jernih, adanya warna pada air

    menunjukkan adanya senyawa lain yang masuk ke dalam air

    Turbiditas/kekeruhan karena adanya bahan dalam bentuk koloid dari partikel

    yang kecil, dan atau adanya pertumbuhan mikroorganisma.

    Solid disebabkan oleh senyawa organik maupun anorganik dalam bentuk suspensi

    (larut). Jumlah total kandungan bahan terlarut = TDS (Total dissolve solid),

    sedangkan bahan yang tidak terlarut (terpisah dengan filtrasi atau sentrifugasi) =

    Suspended Solid (SS).

    2. Karakteristik kimia:

    pH, konsentrasi H+

    potensial oksidasi-reduksi

    alkalinitas

  • 2

    asiditas

    kesadahan

    dissolved Oxygen(DO)

    oxygen Demand (BOD)

    nitrogen (organik, anorganik)

    pospat

    klorida.

    3. Karakteristik Biologi:

    Organisme yang ditemukan dalam perairan: bakteri, virus,algae, jamur,

    mikroinvertebrata (protozoa, serangga, cacing, dll). Karakteristik biologi ditentukan

    dengan parameter yang disebut indeks biotik. Indeks ini menunjukkan ada tidaknya

    organisme. Indeks Biotik = 2(n Klas 1)+ n Klas 2 n = banyaknya species Klas 1 =

    Organisme klas 1, toleran pada polusi organik yang tidak besar. Klas 2 = Organisme

    klas 2, toleran pada polusi organik, tetapi tidak dalam kondisi anaerob.

    Indeks yang lain Indeks penyebaran

    Indeks Penyebaran/D

    D= n1/n2log n1/n2

    Keterangan : n1 = banyaknya individu per taxon

    n2 = banyaknya (jumlah) total taxon dalam sampel

    Penentuan kualitas air dapat pula diukur berdasarkan Indeks pencemar Biologis

    (IPB) atau Biologis Indices of Pollution (BIP).

    IPB =___A___x100

    A+B

    A = kelompok mikroba berklorofil

  • 3

    B = kelompok mikroba tanpa klorofil

    Nilai IPB :

    0-8 : air bersih/jernih

    9-20 : air tercemar

    21-60 : air tercemar

    61-100 : air tercemar berat

    Penentuan kehadiran organisme di dalam air berdasarkan kebutuhannya

    (sebagai bahan baku untuk industri, rumah tangga, rekreasi dan olahraga)

    dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya jenis organisma yang berbahaya

    sebagai penyebab penyakit (patogen), penghasil racun (toksin), penyebab

    pencemaran air, timbul rasa dan bau yang tidak sedap atau perubahan sifat fisik dan

    kemis air.

    B. SYARAT AIR UNTUK KEPERLUAN RUMAH TANGGA TERUTAMA AIR MINUM

    MENURUT KETENTUAN WHO HARUS MEMENUHI :

    1. Persayaratan fisis : bersih, jernih,, tidak berbau, tidak berasa dan sejuk.

    2. Persyaratan kimia : tidak mengandung senyawa beracun, senyawa atau materi

    yang membahayakan kesehatan.

    3. Persyaratan mikrobiologi : tidak mengandung kelompok mikroba pathogen

    (Salmonella Shigella,Clostridium)penyebab disentri, kholera, dan tifus, serta

    kelompok mikroba pencemar (bakteri coliform).

    Berdasarkan kehadiran bakteri coli pada air minum, WHO membagi kualitas air

    menjadi 4 kelas :

  • 4

    1. Kelas utama sangat memuaskan : sama sekali tidak mengandung bakteri coli.

    2. Kelas dua memuaskan : terdapat 1-2 sel bakteri coli/100 ml.

    3. Kelas tiga diragukan : mengandung 3 - 10 sel bakteri coli/100 ml.

    4. Kelas empat jelek/kotor : terdapat lebih dari 10 bakteri coli/100 ml.

    Di dalam air yang dianggap bersih terdapat sekumpulan mikroba yang bekerja:

    1. Kelompok bakteri besi : mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri (Fe2+

    Fe3+ ) misal : Crenothrix; Gallionella; Sphaerotilus.

    2. Bakteri sulfur mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S (SO4,H2S)

    Kehadiran bakteri besi dan sulfur akan menimbulkan bau yang tidaksedap,

    perubahan warna perairan, dan berlendir atau terbentuk filamenkarena

    pembentukan koloni.

    3. Mikroalgae menimbulkan bau amis, dan blooming.

    Pada air kotor (tercemar) mengandung semua kelompok mikroba pada air bersih:

    1. Kelompok bakteri patogen dan penghasil racun : Salmonella, Shigella,Vibrio,

    Clostridium, Pseudomonas.

    2. Kelompok bakteri pencemar : bakteri coli.

    3. Kelompok bakteri pengurai : sebagai dekomposer senyawa-senyawa organik

    dalam air termasuk korosi dan degradasi.

  • 5

    Penyebaran penyakit pelalui air antara lain karna pengotoran oleh manusia,

    hewan, dan sumber lain,adanya vektor penyakit karena air.

    C. PENGOLAHAN AIR

    Ditinjau dari perlu tidaknya pengolahan, air dibedakan dalam 4 macam yaitu:

    Air yang sama sekali tidak perlu diolah air dapat langsung diminum.

    Air yang hanya memerlukan penambahan desinfektan saja air dalam tanah atau

    permukaan yang diperkirakan hampir tidak terkontaminasi jumlah E. Coli tidak

    lebih dari 50 sel/ 100ml.

    Air yang membutuhkan penyarinagn pasir cepat atau alat penyaring lain yang sejenis,

    kemudian dilanjutkan dengan klorininasi secara tetap air mengandung E. Coli >

    5000 sel/100ml 250000/100ml.

    1. Macam-macam Pengolahan Air:

    Pengolahan secara alamiah dalam bentuk penyimpanan atau pengendapan secara alami.

    Pengolahan air dengan menyaring, Penyaringan pasir lambat (slow sand filter)

    berdasarkan gravitasi.Penyaringan pasir cepat (rapid sand filter) perlu tekanan,

    memerlukan perlakuan sebelumnya: menambah koagulan atau sedimentasi.

    Pengolahan air dengan menambah zat kimia yang bertujuan:

    a. Mempercepat koagulasi.

    b. Membunuh dari mikroorganisme yang merugikan (patogen, penghasil racun, dll).

    2. Proses Pengolahan Air Untuk Kepentingan Umum:

  • 6

    Air sungai dialirkan atau dipompa. Tempar pengambilan air disebut intake. Air lalu

    diendapkan pada parit-parit yang lebar dan panjang.

    Kemudian air dialirkan ke instalasi penyaringan.

    Air diendapkan di bak pertama.

    Kemudian air dialirkan melauli tempat pembubuhan zat kimia koagulan (aluminium

    sullfat atau tawas (Al2(SO4)3 dan larutan kapur (CaCO3).

    Agar koagulan dapat bercampur dengan sempurna dilakukan dengan cara sebagai

    berikut:

    Menerjunkan air

    Mengalirkan air melaului parit yang berkelok-kelok mixing device.

    Jika air telah bercampur dengan baik, maka akan timbul kepingan yang lebih

    besar. Selanjutnya untuk memberikan kesempatan pengendapan, air dialirkan ke

    dalam bak pengendapan kedua dortumund tank atau ascelerator. Terjadi

    pemisahan kotoran dengan air.

    Air yang sudah bersih dialirkan melalui saringan pasir cepat.

    Untuk membunuh bakteri, air dialirkan ke sebuah klorinator dan dibubuhi klorin

    0,1-0,2 ppm.

    Kemudian air ditampung ke dalam bak penampung air bersih dan siap

    didistribusikan.

    Air merupakan komponen esensial bagi kehidupan jasad hidup. Akan tetapi dapat

    juga merupakan suatu substansia yang membawa malapetaka, karena air dapat

    membawa mikroorganisme patogen dan zat-zat kimia yang bersifat racun (Tarigan,

    1988). Menurut Dwidjoseputro (1989), air tanah mangandung zat-zat anorganik

    maupun zat-zat organic yang merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan dan

    perkembangan mikroorganisme (kehidupan mikroorganisme).

  • 7

    Mikroorganisme yang autotrof merupakan penghuni pertama dalam air yang

    mangandung zat-zat anorganik. Sel-sel yang mati merupakan bahan organic yang

    memungkinkan kehidupan mikroorganisme yang heterotrof. Temperatur juga ikut

    menentukan populasi mikroorganisme di dalam air. Pada temperature sekitar 30oC

    merupakan temperatur yang baik bagi kehidupan bakteri pathogen yang berasal dari

    hewan maupun manusia. Sinar matahari (terutama sinar ultraviolet) memang dapat

    mematikan bakteri, akan tetapi daya tembus sinar ultraviolet ke dalam air tidak

    maksimal.

    Air yang berarus deras kurang baik bagi kehidupan bakteri. Hal ini berkaitan

    dengan tidak maksimalnya perkembangbiakan bakteri, karena kebanyakan bakteri

    memerlukan media/substrat yang tenang untuk perkembangbiakannya

    (Dwijoseputro, 1989)

    Beberapa contoh bakteri air bersih:

    Chrysococcus rufescens

    Dinobryon sp

    Cocconeis placentala

    Melosira islandica

    Entophysalis lemaniae

    Rhodomonas lacustris

    Cyclotella ocellata

    Air sumur pada umumnya lebih bersih daripada air permukaan, karena air

    yang merembes ke dalam tanah itu telah difiltrasi (disaring) oleh lapisan tanah yang

    dilewatinya, namun kebersihan air secara kasat mata belum tentu mengindikasikan

    terbebasnya air tersebut dari kontaminasi bakteri, kebersihan dan kontaminasi

  • 8

    bakteri pada air sumur sangat berkaitan erat dengan lingkungan sekitar sumur

    (Nurdin, 2007).

    Temperature yang optimum sepanjang tahun di Indonesia ini menyebabkan air di

    alam terbuka selalu mengandung mikroorganisme

    Kandungan mikroorganisme dalam air alami sangat berbeda tergantung pada

    lokasi dan waktu. Apabila air merembes dan meresap mealalui tanah akan membawa

    sebagaian mikroorganisme bagian tanah yang lebih dalam. Air tanah pada umumnya

    paling sedikit mengandung mikroorganisme dan air tanah yang terdapat pada bagian

    yang dalam sekali hampir tidak mengandung mikroorganisme. Sebaliknya air

    permukaan sering banyak mengandung mikroorganisme yang berasal dari tanah dan

    dari organisme yang terdapat di danau-danau dan sungai-sungai. Kehadiran mikroba

    di dalam air akan mendatangkan keuntungan dan kerugian (Dwijoseputro, 1989).

    Mikroorganisme patogen dalam air dapat masuk ke dalam tubuh dengan

    perantaraan air minum atau infeksi pada luka yang terbuka. Mikroorganism ini

    umumnya tumbuh dengan baik di dalam saluran pencernaan keluar bersama feses,

    bakteri ini disebut bakteri coliform (Tarigan, 1988). Adanya hubungan antara tinja

    dengan coliform,maka bakteri ini dijadikan indikator alami kehadiran materi fekal.

    Artinya, jika pada suatu substrat atau benda didapatkan bakteri ini maka langsung

    ataupun tidak langsung substrat atau benda tersebut sudah dikenal atau dicemari

    oleh materi fekal. Selain itu dijelaskan pula bahwa ada kesamaan sifat dan

    kehidupan antara bakteri coliform dengan bakteri lain penyebab penyakit perut,

    tifus, paratifus, disentri dan kolera. Oleh karena itu kehadiran bakteri coliform

    dalam jumlah tertentu didalam sutau substrat ataupun benda, misalnya air dan

    bahan makanan sudah merupakan indikator kehadiran bakteri penyakit lainnya.

    Beberapa macam mikroorganisme patogen yang mengkontaminasi air, antara lain:

  • 9

    a) Salmonella typhi, adalah bakteri gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk

    spora namun bersifat patogen, baik pada manusia ataupun hewan. Dapat

    menyebabkan demam typhoid (typoid fever). Sebenarnya penyakit demam typoid

    dapat dipindahkan dengan perantara makanan yang terkontaminasi dan dengan

    kontak langsung dengan si penderita. Namun yang paling umum sebagai fakta

    penyebab adalah air. Air dapat terkontaminasi oleh bakteri ini karena kesalahan

    metode pemurnian air atau kontaminasi silang (Cros contaminant) antara pipa air

    dengan saluran air limbah (Tarigan, 1988).

    b) Clostridium prefringens adalah bakteri gram positif pembentuk spora yang sering

    ditemukan dalam usus manusia, tetapi kadang-kadang juga ditemukan di luar usus

    manusia (tanah, debu, lingkungan dan sebagainya)(Dewanti, Tanpa tahun).

    c) Escherichia coli adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang tidak

    membentuk spora dan merupakan flora normal di dalam usus. E.coli termasuk

    bakteri komensal yang umumnya bukan patogen penyebab penyakit namun bilamana

    jummlahnya melampaui normal maka dapat pula menyebabkan penyakit (Dewanti,

    Tanpa tahun). E. Coli merupakan salah satu bakteri coliform.

    d) Leptospira merupakan bakteri berbentuk spiral dan lentur yang merupakan

    penyebab penyakit leptosporosis. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosis atau

    penyakit hewan yang bisa berpindah ke manusia. Pada umumnya penyebaran bakteri

    ini adalah pada saat banjir.(Anonim, Tanpa tahun).

    e) Shigella dysentriae adalah basil gram negatif, tidak bergerak. Bakteri ini

    menyebabkan penyakit disentri (mejan). Spesies lain seperti S. Sonnei dan S.

    Paradysentriae juga menyebabkan penyakit disentri (Dwijoseputro, 1976).

    f) Vibrio comma adalah bakteri yang berbentuk agak melengkung, gram negatif dan

    monotrik. Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera yang endemis di indonesia dan

  • 10

    sewaktu-waktu berjangkit serta memakan banyak korban (Dwijoseputro,1976).

    Permukaan air yang kelihatannya jernih dan bersih, belum tentu air

    tersebut bebas dari kontaminan. Bisa saja air ini terkontaminasi oleh

    mikroorganisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

    Mikroorganisme kontaminan tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan metode-

    metode laboratorium.

    D. PENGERTIAN TENTANG POLUSI AIR

    Kita hidup dizaman seba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan

    tetapi, dampak negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yangmana

    merupakan peristiwa masuknya zat, nergi, unsur, atau komponen lain yang merugikan

    lingkungan dari akibat aktivitas manusia atau prose salami. Serta menyebabkan

    polusi yang disebut polutan yang mana bila:Kadar melebihi/kurang dari batas normal

    Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya

    didalam air sehingga kualitas air terganggu yangmana dapt ditandai dengan adanya

    perubahan bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.

    Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat. Polutan sendiri dapat berupa

    debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, zat-zat hadil dari makhluk

    hidup, dsb. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak dapat seimbang dan tidak

    dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).

    Namun, menurut Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan

    Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah

  • 11

    masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam

    air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat

    berfungsi lagi dengan peruntukannya.

    Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup

    lainnya dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.

    Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.

    1. Sifat-Sifat Polusi Air

    Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-

    perubahan antara lain :

    NilaipH, keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah,

    maka dapat menyebabkan korosif.

    Suhu

    Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga

    sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di

    ukuran 0o celcius.

    Warna, bau dan rasa

    o Warna

    Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih

    dan bening).

    o Bau

    Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan

    kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti

    bau amis dan busuk).

    o Rasa

    Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut.

  • 12

    Jumlah padatan

    Nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand)/COD (Chemical Oxygen Demand)

    Pencemaran mikroorganisme pathogen

    Kandungan minyak

    Kandungan logam berat

    Kandungan bahan radio aktif

    2. Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan

    Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain:

    Limbah industri

    Pertanian

    Rumah rangga

    Ada beberapa tipe polutan yangmana dapat merusak perairan, yaitu:

    Mengandung bibit penyakit

    Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2

    saat proses penguraian)

    Bahan-bahan kimia organik dari industri

    Limbah pupuk pertanian

    Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan).Bahan-bahan yang mengandung

    radioaktif dan panas

  • 13

    Padahal air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat

    mengalir dan meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur aliran dan resapan air

    terhambat karena polutan, timbulah banjir.

    Penggunaan pada insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan)

    oleh para petani untuk memberantas hama tanaman serta serangga penyebar

    penyakit secara berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang

    diserap oleh tanaman. Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan

    dapat pula menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan

    kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan

    oleh bakteri pembusuk. Serta pembuangan sampah organik yang dibuang ke sungai

    terus-menerus, selain mencemari air, pada musim hujan akan timbul bencana banjir.

    3. Jenis-Jenis Air Kotor Yang Tercemar

    a. Padatan

    Kelarutan padatan :

    Padatan terendam (sedimen)

    Padatan tersuspensi dan koloid (keruh)

    Padatan terlarut

    Minyak dan lemak

    b. Bahan buangan yang membutuhkan oksigen (Oxigen demanding wastes)

    Air dikategorikan sebagai air terpolusi jika konsistensi oksigen terlarut

    menurun di bawah batas yang dibutuhkan untuk kehidupan biota. Bahan-bahan yang

    mudah dibusukkanatau pecah oleh bakteri akan mengubah konsentrasi oksigen

    terlarut.

    c. Mikroorganisme

  • 14

    Berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman

    hidup atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran manusia atau hewan,

    bahan organik lainnya dan sebagainya.

    Faktor-faktor jumlah dan jenis mikroorganisme :

    Sumber air

    Komponen nutrien dalam air

    Komponen beracun

    Faktor fisik

    d. Logam berat dalam air

    Tabel 1. Kandungan Maksimal Logam Yang Diperbolehkan Dalam Air (dalam ukuran

    mg/L)

    No Nama Logam Kandungan Maksimal Dalam

    Air

    1 Kalsium (Ca) 200

    2 Magnesium (Mg) 150 3 Barium (Ba) 0,05

    4 Mangan (Mn) 1

    5 Tembaga (Cu) 1

    6 Seng (Zn) 15

    7 Krom Heksavalen (Cr6+) 0,05

    8 Kadimum (Cd) 0,01

    9 Raksa (Hg) 0,001

    10 Timbal (Pb) 0,1

    11 Arsen (As) 0,05

    12 Selenium (Se) 0,01

    Logam berat seperti merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik (As), Kadmium (Cd),

    Kromium (Cr), Seng (Zn), dan Nikel (Ni), merupakan salah satu bentuk materi

    anorganik yang sering meninbulkan berbagai permasalahan yang cukup serius pada

  • 15

    perairan. Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya

    berasal dari masukan air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industri dan

    pertambangan.

    Tabel 1.2. Jenis-jenis industri permbuangan limbah yang mengandung logam berat:

    No Limbah Logam Berat

    1 Kertas Cr, Hg, Pb, Zn, Cu, Ni

    2 Petro-chemical Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn

    3 Pengelantang Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Sn

    4 Pupuk Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu,Ni

    5 Kilang Minyak Cr, Ni, Pb, Zn, Cd, Cu

    6 Baja Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Ni, Sn

    7 Logam Bukan Besi Cr, Hg, Pb, Zn, Cu

    8 Kendaraan Bermotor, Pesawat

    Terbang

    Cr, Hg, Pb, Zn, Cd, Cu, Sn

    9 Gelas, Semen, Keramik Cr

    10 Tekstil Cr

    11 Pembangkit Listrik Tenaga Uap Cr, Zn

    Bahan logam berat memiliki densitas yang lebih dari 5 gr/cm3 dan yang

    bersifat tahan urai inilah yang menyebabkan bahan ini semakin terakumulasi didalam

    perairan. Apabila bahan ini masuk kedalam air yang selanjutnya akan masuk kedalam

    tubuh manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung maka akan menimbulkan

    bahaya pada kesehatan.Maksud dari secara langsung dan tidak langsung adalah. Bila

    secara langsung, misalnya air tersebut diminum.Tapi, bila tak langsung seperti

    barang yangmana sebelumnya sudah terkontaminasi dengan air berpolusi sebelum

    dibuat dan dikonsumsi, air didalam pembuatan kue, dll.Bahaya yang dapat

    ditimbulkan oleh logam berat didalam tubuh, antara lain:

    Barium (Ba) : berbentuk serbuk, mudah terbakar. Beracun bila terhidup dari udara

    dan dapat menyebabkan tekanan darah naik dan gangguan sistem saraf.

  • 16

    Cadmium (Cd) : dalam bentuk serbuk mudah terbakar. Beracun jika terhirup dari

    udara atau uap. Dapat menyebabkan kanker. Larutan dari kadmium sangat beracu.

    Jangka panjang, terakumulasi di hati, pankreas, ginjal dan tiroid, dicurigai dapat

    menyebabkan hipertensi.

    Kromium (Cr) : kromium hexavalen bersifat karsinogenik dan korosif pada jaringan

    tubuh. Jangka panjang, peningkatan dan kerusakan pada ginjal

    Timbal (Pb) : beracun jika termakan atau terhirup dari udara atau uap, jangka

    panjang, menyebabkan kerusakan otak dan ginjal, kelainan pada kelahiran.

    Raksa (Hg) : sangat beracun jika terserap oleh kulit atau terhirup dari uap. Jangka

    panjang,beracun pada sistem syaraf pusat, dapat menyebabkan kelainan pada

    kelahiran.

    Perak (Ag) : beracun, Jangka panjang, pelunturan abu-abu permanen pada kulit,

    matadan membran mukosa (mucus).

    Logam-logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan

    terutama adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenik (As), kadium (Cd), kromium (Cr),

    dan nikel (Ni). Bahan pencemar lain :

    Fosfat

    Fosfat berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan detergen.

    Nitrat dan nitrit

    Kedua senyawa ini berasal dari penggunaan pupuk buatan yang berlebihan dan proses

    pembusukan materi organik.

    Poliklorin bifenil ( PCB)

    Senyawa ini berasal dari pemanfaatan bahan-bahan pelumas, plastik dan alat listrik.

  • 17

    Residu pestisida organiklorin

    Residu ini berasal dari penyemprotan pestisida pada tanaman untuk membunuh

    serangga.

    Minyak dan hidrokarbon

    Minyak dan hidrokarbon dapat berasal dari kebocoran pada roda dan kapal

    pengangkut minyak.

    Radio nuklida

    Radio nuklida atau unsur radioaktif berasal dari kebocoran tanki penyimpanan

    limbah radioaktif.

    Logam-logam berat

    Logam berat berasal dari industri bahan kimia, penambangan.

    Limbah pertanian

    Limbah pertanian berasal dari kotoran hewan dan tempat penyimpanan makanan

    ternak.

    Kotoran manusia

    Kotoran manusia berasal dari saluran pembuangan tinja manusia.

    4. Penyebab Dari Timbulnya Polusi Air yangtercemar

    Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik

    yang berbeda-beda.

    Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.

    Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan

    oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang

    dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

  • 18

    Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam

    berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki

    efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga

    mengurangi oksigen dalam air.

    Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.

    5. Bahaya Yang Ditimbulkan

    Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun

    dan bahan radioaktif yangmana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan

    memerlukan banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka akan

    terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena proses penguraian terhadap

    polutan tidak akan sempurna sehingga timbulah polusi pada air.

    Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah

    disembarang tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau

    got-got kecil rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit.Contoh kejadian seperti di

    Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke teluk Minamata

    terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsi menderita

    cacat atau hingga meninggal.Kebanyakan kandungan-kandungan yang terkandung

    dalam polutan berasal dari bahan-bahan kimia yangmana dapat merusak organ tubuh

    manusia hingga kanker, antara lain: arsenat, uradium, krom, timah, air raksa,

    benzon, tetraklorida, karbon, dll.Apalagi setiap manusia yang mengomsumsi air yang

    tercemar secara langsung/tak langsung, maka organ tubuhnya akan berbahaya.

    6. Akibat Polusi Air

    Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:

    Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O2)

  • 19

    Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air (eurotrifikasi)

    Pendangkalan dasar perairan

    Tersumbatnya penyaring reservoir dan menyebabkan perubahan ekologi

    Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat

    Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan

    penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator

    Kematian biota kuno, seperti: plankton, iank, bahkan burung

    Mutasi sel, kanker, dan leukimia

    7 Indikator (tanda) Air Yang Sehat

    Air yang sehat harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :

    1. Air harus jernih atau tidak keruh. Kekeruhan pada air biasanya disebabkan oleh adanya butir-butir tanah liat yang sangat halus. Semakin keruh menunjukkan semakin

    banyak butir-butir tanah dan kotoran yang terkandung di dalamnya.

    2. Tidak berwarna. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain berbahaya bagi kesehatan, misalnya pada air rawa berwarna kuning , air buangan dari

    pabrik , selokan, air sumur yang tercemar dan lain-lain.

    3. Rasanya tawar. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu

    yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun

    asam anorganik.Tidak berbau. Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan

    organik yang sedang didekomposisi (diuraikan) oleh mikroorganisme air.

    4. Derajat keasaman (pH) nya netral sekitar 6,5 8,5 . Air yang pHnya rendah akan terasa asam, sedangkan bila pHnya tinggi terasa pahit. Contoh air alam yang terasa

    asam adalah air gambut (rawa)

    5. Tidak mengandug zat kimia beracun, misalnya arsen, timbal, nitrat, senyawa raksa, senyawa sulfida, senyawa fenolik, amoniak serta bahan radioaktif.

  • 20

    6. Kesadahannya rendah. Kesadahan air dapat diakibatkan oleh kandungan ion kalsium (Ca2+)dan magnesium (Mg2+) . Hal ini dapat dilihat bila sabun atau deterjen yang digunakan sukar berbusa dan di bagian dasar peralatan yang dipergunakan untuk merebus air terdapat kerak atau endapan. Air sadah dapat juga mengandung ion-ion Mangan (Mn2+)dan besi (Fe2+) yang memberikan rasa anyir pada air dan berbau, serta akan menimbulkan noda-noda kuning kecoklatanpada peralatan dan pakaian yang dicuci. Meskipun ion kalsium, ion magnesium, ion besi dan ion mangan diperlukan

    oleh tubuh kita. Air sadah yang banyak mengandung ion-ion tersebut tidak baik

    untuk dikonsumsi. Karena dalam jangka panjang akan menimbulkan kerusakan pada

    ginjal, dan hati. Tubuh kita hanya memerlukan ion-ion tersebut dalam jumlah yang

    sangat sedikit sedikit sekali. Kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, mangan dan

    magnesium merupakan zat yang membantu kerja enzim, besi dibutuhkan untuk

    pembentukan sel darah merah.Batas kadar ion besi yang diizinkan terdapat di dalam

    air minum hanya sebesar 0,1 sampai 1 ppm ( ppm = part per million, 1ppm = 1

    mgr/1liter). Untuk ion mangan ; 0,005 0,5 ppm, ion kalsium : 75 200 ppm dan 1on

    magnesium : 30 150 ppm.

    7. Tidak boleh mengandung bakteri patogen seperti Escheria coli , yaitu bakteri yang biasa terdapat dalam tinja atau kotoran, serta bakteri-bakteri lain yang dapat

    menyebabkan penyakit usus dan limpa, yaitu kolera, typhus, paratyphus, dan

    hepatitis. Dengan memasak air terlebih dahulu hingga mendidih, bakteri tersebut

    akan mati.

    Ciri-Ciri Kualitas Air Bersih

    Posted on Maret 1, 2012 by ebhirazaituni

    Kualitas air yang baik sangatlah diperlukan untuk kebutuhan hidup manusia, hewan

    dan tumbuhan. Oleh karena itu kita perlu mengetahui ciri-ciri kualitas air yang baik

    untuk dikonsumsi khususnya oleh manusia.

    Berikut ini kita membahas tentang kualitas air yang baik secara fisik. Kualitas air

    yang baik secara fisik adalah;

    1. Rasa

    Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan karena

    adanya zat organik atau bakteri.usur lain yang masuk kedalam badan air

    2. Bau

  • 21

    Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat ditimbulkan

    oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan akibat tidak

    langsung dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.

    3. Suhu

    Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktifitas biologi

    sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu perairan secara

    alamiah biasanya disebabkan oleh aktifitas penebangan vegetasi di sekitar sumber

    air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya cahaya matahari yang masuk

    tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara langsung atau tidak langsung.

    4. Kekeruhan

    Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik,

    kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika kekeruhan air

    dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran melalui buangan sedang

    warna air tergantung pada warna buangan yang memasuki badan air.

    5. TDS atua jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)

    Adalah bahan padat yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan

    pada suhu 103 C 105 C dalam portable water kebanyakan bahan bakar terdapat

    dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik selain itu juga gas-gas yang

    terlarut.

    Kandungan total solids pada portable water biasanya berkisaran antara 20 sampai

    dengan 1000 mg/l dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air akan meningkatnya

    total solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloit yang tidak terlarut

    dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari pencemaran

    (sutrisno, 1991).

    Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau jumlahnya terlalu banyak tidak baik

    sebagai air minum, banyaknya zat padat yang diisyaratkan untuk air minum adalah

    kurang dari 500 mg/l. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan dari pada

    penyimpangan kualias air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa air akan

    memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual

  • 22

    Proses Pengolahan Air Bersih

    Proses pengolahan air bersih sangat penting bagi kesehatan manusia maupun

    lingkungan. Tujuan pengolahan air bersih merupakan upaya untuk mendapatkan air bersih

    dan sehat sesuai dengan standard mutu air. Proses pengolahan air bersih merupakan proses

    fisik, kimia, dan biologi air baku agar memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum

    (Mulia, 2005).

    Sumber air untuk keperluan domestik dapat berasal dari beberapa sumber, misalnya

    dari aliran sungai yang relatif masih sedikit terkontaminasi, berasal dari mata air

    pegunungan, berasal dari danau, berasal dari tanah, atau sumber lain, seperti air laut. Air

    tersebut harus terlebih dahulu diolah di dalam wadah pengolahan air sebelum

    didistribusikan kepada pengguna. Variasi sumber air akan mengandung senyawa yang

    berbeda, maka sudah menjadi kewajiban pengelola air untuk menjadikan air aman untuk

    dikonsumsi, yaitu air yang tidak mengandung bahan berbahaya untuk kesehatan berupa

    senyawa kimia untuk mikroorganisme (Manihar, 2007).

    Ada banyak cara untuk pengolahan air untuk keperluan air bersih, tergantung pada

    jenis senyawa atau partikel yang terdapat di dalam air yang akan diolah dan jenis sumber

    bahan baku air. Modifikasi pengolahan air dan pemilihan serta penambahan bahan pengendap

    dapat dilakukan untuk efisiensi pengolahan air bersih. Menurut Manihar (2007), beberapa

  • 23

    bagian atau langkah penting pengolahan air (bukan hanya air minum) yang sering dilakukan

    untuk mendapatkan air bersih adalah:

    Menghilangkan Zat Padat

    Sebelum air diolah untuk air bersih, sering ditemukan bahan baku air mengandung

    bahan-bahan yang terbawa ke dalam arus air menuju bak penampungan. Bahan padat yang

    mengapung dan melayang dengan ukuran besar tersebut dapat dihilangkan dengan proses

    penyaringan (filtrasi). Sedangkan untuk bahan padat ukuran kecil dihilangkan dengan proses

    pengendapan (sedimentasi). Untuk mempercepat proses penghilangan bahan ukuran kecil

    yang dikenal sebagai koloid, perlu ditambahkan koagulan.

    Bahan Koagulan yang sering dipakai adalah alum (tawas). Tawas di dalam air akan

    terhidrolisa dan membentuk senyawa kompleks aluminium yang siap bereaksi dengan

    senyawa basa di dalam air. Endapan berupa senyawa aluminium hidroksida akan terbentuk

    dan membawa serta mengikat senyawa- senyawa lain yang tersuspensi ke dalamnya dan

    mengendap bersama- sama berupa lumpur.

    Menghilangkan Kesadahan Air

    Kalsium dan Magnesium dalam bentuk senyawa bikarbonat dan sulfat sering

    ditemukan dalam air yang menyebabkan kesadahan air. Salah satu pengaruh kesadahan air

    adalah dalam proses pencucian dengan menggunakan sabun karena terbentuknya endapan

    garam yang sukar larut bila sabun bereaksi dengan ion magnesium dan kalsium.

    Cara untuk menghilangkan kesadahan air, misalnya air untuk konsumsi masyarakat

    digunakan proses penghilangan kesadahan air dengan penambahan soda Ca(OH2) dan abu

    soda Na2CO3 sehingga kalsium akan mengendap sebagai Mg(OH). Bila kesadahan hanya

    disebabkan oleh kesadahan karbonat maka cukup hanya dengan menambahkan Ca(OH)2

    untuk menghilangkannya.

    Menghilangkan Bakteri Pathogen

  • 24

    Penghilangan mikroba pathogen dapat dilakukan dengan menggunakan disinfectant.

    Umumnya bahan- bahan disinfectant ini bersifat oksidator, sehingga dapat membunuh

    mikroba pathogen.

    Menurut Waluyo bahan- bahan disinfectant yang banyak dipakai adalah:

    1. Kaporit --- Klorin bila ditambahkan ke dalam air akan terhidrolisis dengan cepat

    menghasilkan ion klor dan asam hipoklorit.

    2. Ozon Ozon atau O3 --- bersifat mudah larut dalam air dan mudah terdekomposisi

    pada temperatur dan pH tinggi. Penggunaan ozon lebih aman dibanding kaporit,

    terutama bagi mereka yang sensitif terhadap klor. Pengolahan dengan proses

    ozonisasi dilakukan dengan cara menyaring air, mendinginkannya, tekanan ditinggikan,

    dan ozon dipompakan ke dalam wadah air selama 10- 15 menit. Permasalahannya

    adalah kelarutan ozon di dalam air relatif kecil sehingga kekuatan desinfektannya

    sangat terbatas. Ozon sangat bereaksi dengan cepat yang menyebabkan

    persistensinya di dalam air hanya sebentar saja.

    3. Iodine dan Bromin --- Sudah sejak lama senyawa ini digunakan sebagai antiseptik

    pada luka, meskipun penggunaanya sebagai desinfektan tidak atau kurang populer

    sampai saat ini. Dibandingkan dengan klorin, penggunaan ion memerlukan biaya lebih

    besar. Seperti halnya klorin dan bromine, efektifitas iodine dalam membinasakan

    bakteri dan kista sangat tergantung pada pH. Tetapi dalam membinasakan virus iodin

    lebih efektif daripada klorin dan bromine. Bromin merupakan bakterisida dan

    virusida yang efektif. Karena kehadiran ammonia dalam air bromin masih lebih

    efektif bila dibandingkan dengan klorin.

    4. Desinfektan lain --- Beberapa desinfektan belum atau tidak banyak digunakan

    karena kurang efektif atau karena penggunaannya masih merupakan hal baru.

    Desinfektan tersebut adalah: (1) Ferrat. Ferrat merupakan garam dari asam ferric

    (H2FeO) dimana Fe bervalensi 6. Sebagai bakterisida dan virusida, ferrat lebih baik

    daripada kloramin, (2) Hidrogen Peroksida. Hidrogen peroksida (H2O2) adalah

  • 25

    oksidator kuat yang digunakan pula sebagai desinfektan. Penggunaannya tidak

    populer, karena harganya mahal dan konsentrasi yang diperlukan sebagai desinfektan

    cukup tinggi, (3) Kalium Permanganat. Kalium Permanganat (KMnO4) merupakan

    oksidator kuat yang sudah lama digunakan. Dalam proses pengolahan air bersih,

    penggunaan KMnO adalah sebagai oksidator untuk mengurangi kadar Fe dan Mn

    dalam air, serta untuk menghilangkan rasa dan bau dari air yang diolah. Selain itu,

    kalium permanganat digunakan pula sebagai algisida. Penggunaannya sangat terbatas

    karena harganya mahal, daya bakterisidanya rendah serta warnanya mengganggu bila

    digunakan pada konsentrasi tertentu

    LIMBAH dan JENISNYA

    Limbah adalah bahan buangan sisa kegiatan manusia yang

    keberadaannya bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai macam

    dampak negative.

    KLASIFIKASI LIMBAH :

    1. 1. Limbah menurut jenis zatnya :

    1.1 Limbah organic

    adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.

    Limbah organic mengandung unsur karbon, sehingga apabila dibakar akan

    menghasilkan jelaga atau jejak hitam sebagai ciri khas dari pembakaran karbon.

    Limbah organic mudah diuraikanoleh mikroorganisme sehingga mudah membusuk.

    Contoh limbah organic : sisa bahan pangan, sisa olahan makanan, sisa sayuran, sisa

    buah-buahan, sisa-sisa tanaman, sisa kotoran manusia atau hewan, bangkai dan lain-

    lain.

    1.2 Limbah anorganik

    adalah limbah yang bukan berasal dari sisa makhluk hidup.

  • 26

    Limbah anorganik mengandung unsur-unsur kimia anorganik yang sifatnya sulit sekali

    diuraikan oleh mikroorganisme sehingga apabila dibiarkan begitu saja akan

    menumpuk dan memenuhi area. Oleh itu limbah anorganik harus dikelola baik tanpa

    maupun melalui proses daur ulang.

    Contoh limbah anorganik : sisa-sisa logam, kaleng bekas, kaca, karet, plastic

    deterjen dan lain-lain.

    1. 2. Limbah menurut wujudnya :

    2.1 Limbah padat

    Adalah semua limbah yang berwujud padat.

    Limbah padat sering disebut sampah.Bentuk, jenis, komposisi sampah dipengaruhi

    oleh taraf hidup masyarakat dan jumlah sampah dipengaruhi oleh kepadatan /

    populasi penduduk. Semakin padat populasi penduduk maka jumlah sampah juga akan

    semakin banyak. Limbah padat ada yang jenis organik maupun jenis anorganik.

    Limbah padat atau sampah telah mengakibatkan tingkat pencemaran air, tanah dan

    udara melampaui baku mutu lingkungan. Hal ini disebabkan rendahnya pelayanan

    umum untuk mengatasi limbah tersebut. Pada saat ini, hanya sekitar 40% dari

    sampah penduduk perkotaan yang tertangani, sedangkan sisanya dibakar, dibuang ke

    badan air atau dibuang ke lahan terbuka.Limbah padat bisa merupakan limbah

    organic yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme maupun anorganik yang tak dapat

    diuraikan oleh mikroorganisme. Sampah anorganik biasanya terakumulasi dan

    menimbulkan berbagai permasalahan di lingkungan.

    Contoh limbah padat : logam berat (berasal dari industri-industri logam, pemakaian

    bahan logam, pencucian bahan logam dari sampah), kaca (digunakan dalam bentuk

    botol, arsitektur, komponen kendaraan, elektronik, sanitasi dll), plastic (digunakan

    dalam bentuk pembungkus, kemasan, botol, pipa, peralatan rumah tangga, komponen

    kendaraan, elektronik, arsitektur dll), kertas ( digunakan dalam bentuk lembaran

    kertas, karton, kardus, pembungkus, kemasan, sanitasi dll) serta kain/tekstil

    (digunakan dalam bentuk pakaian, selimut, kanvas lukis, sanitasi, mebel, tenda dll).

    Selain itu ada sludge yaitu lumpur padat yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair industry, biasanya mengandung serat dan komponen lain yang bisa dimanfaatkan

    untuk kompos, media tanam.

  • 27

    2.2 Limbah cair

    Adalah semua limbah yang berwujud cair dengan komposisi 99,9 % air dan 0,1 %

    bahan buangan yang terlarut maupun tersuspensi didalamnya.

    Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu :

    2.2.1 Limbah cair domestic ( domestic wastewater)

    Yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan,

    mall dan lain-lain.

    Contoh : air bekas cucian pakaian atau peralatan makan, air bekas mandi, tinja, sisa

    makanan berwujud cair dll.

    2.2.2 Limbah cair industry (industrial wastewater)

    Yaitu limbah cair hasil buangan industri.

    Contoh ; air sisa cucian daging, buah atau sayur dari industry pengolahan makanan,

    air sisa pewarnaan pada industry tekstil dll.

    2.2.3 Rembesan dan Luapan ( infiltration and inflow )

    Rembesan yaitu : limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran pembuangan

    yang rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam tanah.

    Luapan yaitu : limbah cair yang meluap dari saluran pembuangan yang terbuka karena

    debitnya melebihi daya tampungnya.

    Contoh : air buangan dari talang atap, AC, tempat parker, halaman, bangunan

    industry/perdagangan, pertanian dan perkebunan dll.

  • 28

    2.2.4 Air hujan

    Air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada daerah yang

    tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur maupunnitrogen sehingga ketika hujuan

    turun, terjadilah hujan asam sebagai akibat terjadinya reaksi antara gas-gas

    belerang dan nitrogen di udara dengan air hujan.Hujan asam pHnya rendah, berasa

    masam, bersifat korosif dan kadang-kadang terasa gatal di kulit.

    Untuk mengetahui sejauh mana sumber air tercemar, maka bisa dilihat dari

    beberapa indicator, yaitu :

    1) Indikator biologis, yaitu dengan melihat ada tidaknya bakteri E. coli atau

    bakteri yang lain dalam air

    2) Indikator fisik, yaitu dengan melihat apakah ada endapan atau zat

    terlarut/tersuspensi di dalamnya, perubahan warna, bau, suhu dll.

    3) Indikator kimiawi, yaitu dengan mengukur DO, BOD maupun COD nya. DO =

    dissolved oxygen, yaitu jumlah oksigen yang terlarut di dalam air.

    BOD = biological oxygen demand, yaitu jumlah oksigen yang diperlukan oleh

    mikroorganisme untuk melakukan proses biologi/metabolism di dalam air.

    COD = chemical oxygen demand, yaitu jumlah oksigen yang diperlukan oleh senyawa-

    senyawa kimia bereaksi dalam air. Jika harga BOD atau COD tinggi berarti banyak

    oksigen terlarut dalam air yang digunakan untuk proses biologi maupun reaksi kimia

    dalam air sehingga kandungan oksigen dalam air menjadi berkurang. Hal ini

    menyebabkan harga DO menjadi rendah.

    Limbah cair selalu mengandung padatan yang terlarut maupun tersuspensi dalam air.

    Berdasarkan ukuran partikel dan sifat kelarutannya, padatan dalam limbah cair

    dikelompokkan menjadi 4, yaitu :

    1) Padatan terendap (sedimen)

    Adalah padatan yang dapt langsung mengendap jika didiamkan beberapa saat.

    Misalnya pasir dan lumpur

  • 29

    2) Padatan tersuspensi dan koloid

    Adalah padatan yang mempunyai ukuran partikel lebih kecil daripada sedimen,

    misalnya tanah liat.Padatan ini menjadikan air keruh, dan sukar mengendap.

    3) Padatan terlarut

    Adalah pdatan yang mempunyai ukuran partikel lebih kecil daripada padatan

    tersuspensi/koloid.Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa organic dananorganik

    yang terlarut dalam air misalnya air buangan pabrik gula, industry kimia dan lain-

    lain.

    4) Minyak dan lemak

    Adalah padatan yang mengapung di atas permukaan air. Adanya minyak dan lemak di

    atas permukaan air menimbulkan kerugian antara lain :

    a) Penetrasi cahaya ke dalam air menjadi berkurang

    b) Menghambat pengambilan oksigen dalam air sehingga konsentrasi oksigen

    terlarut dalam air menjadi berkurang / sedikit

    c) Mengganggu kehidupan hewan-hewan dalam air, tanaman dalam air, maupun

    burung atau ungags yang berenang di permukaan air.

    2.3 Limbah Gas

    Yaitu ; bahan buangan yang berupa gas berasal dari asap kendaraan bermotor

    maupun gas yang berasal dari pabrik-pabrik industri.

    Penyumbang terbesar limbah gas adalah pembakaran bahan bakar fosil seperti

    bensin, solar, kerosin dan lain-lain yang menghasilkan CO2 sebagai penyebab dari

    global warming atau pemanasan global.

    Global warming atau pemanasan global adalah naiknya suhu bumi karena adanya gas-

    gas rumah kaca (GRK) yang menyelimuti bumi sehingga radiasi matahari ke bumi

    yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke atmosfer menjadi tertahan sehingga

  • 30

    suhu bumi menjadi naik. Naiknya suhu bumi menimbulkan dampak yang sangat luas

    yaitu :

    - mencairnya es dikutub, sehingga mengakibatkan permukaan air laut naik dan ini

    dapat menimbulkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan juga masuknya air laut

    menjorok ke daratan yang rendah dan merusak tambak.

    - Terjadinya perubahan iklim yang tidak menentu sehingga timbul fenomeda la

    nina maupun el nino

    - Terjadinya musim hujan yang berkepanjangan sehingga terjadi banjir di suatu

    daerah tertentu sedang di daerah lain mengalami musim panas yang berkepanjangan

    sehingga menimbulkan kekeringan dan berakibat kelaparan yang melanda daerah-

    daerah tertentu.

    Yang termasuk GRK adalah CO2(karbondioksida), CH4 (metana), N2O (dinitrogen

    monoksida), SF6 (heksa fluoro sulfide) , HFC (hydrogen fluoro karbon) dan PFC (

    Phosphor Fluoro Carbon). Sebenarnya H2O merupakan GRK juga yang sangat

    potensial karena jika akan terjadi hujan, mendung dan kelembaban yang tinggi maka

    udara akan terasa sangat panas. Namun masa hidup (lifetime) H2O di atmosfer

    sangat pendek (hanya 9 hari) sehingga keberadaannya dianggap tidak menjadi

    penyebab naiknya suhu bumi dibandingkan dengan masa hidup gas H2O, CH4, N2O

    yang masing-masing 100 tahun, 115 tahun dan 125 tahun. Jadi walaupun emisi GRK

    dihentikan, maka tidak serta merta pemanasan global akan berhenti tapi

    membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menstabilkannya kembali. Oleh sebab

    itu emisi GRK sedapat mungkin dikendalikan supaya bumi tidak semakin panas.

    1. 3. Limbah menurut asalnya :

    3.1 Limbah industri

    Limbah industri adalah semua bahan buangan yang merupakan sisa dari kegiatan

    industri.Limbah industry bisa berwujud padat, cair maupun gas.Selain itu limbah

    industry ada yang dikategorikan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).Sumber

    limbah B3 adalah kegiatan-kegiatan industry logam berat, pertambangan,

    kesehatan, farmasi, mesin-mesin, bahan kimia dan juga rumah tangga.Limbah B3

    yang sering dijumpai adalah merkuri (Hg), timbal (Pb), arsenic (As), cadmium (Cd),

    kromium (Cr) dan nikel (Ni).Logam-logam tersebut dapat terakumulasi dalam tubuh

  • 31

    dalam jangka waktu lama sebagai racun yang dapat menyebabkan gangguan organ

    tubuh, system saraf, kanker bahkan kematian. Sejumlah 40% limbah B3 tersebut

    dibuang ke lingkungan (sungai atau badan-badan air)sehingga menimbulkan

    pencemaran, disimpan diarea pabrik dan sekitarnya dan hanya sekitar 5% yang

    diolah dengan baik.

    3.2 Limbah domestic / rumah tangga

    Limbah domestic / rumah tanggaadalah semua jenis limbah yang dihasilkan dari

    kegiatan rumah tangga/pemukiman.Limbah rumah tangga ini bisa berwujud padat,

    cair maupun gas, sedangkan jenisnya ada yang organic maupun anorganik bahkan ada

    yang termasuk B3.

    Limbah rumah tangga yang berwujud padat misalnya sisa kegiatan mengolah bahan

    makanan (sisa sayuran, buah-buahan, daging dll), sisa makanan olahan, bekas

    kemasan makanan, kaleng-kaleng, botol, kain, karet dll.Limbah padat yang berupa B3

    misalnya oli bekas, pemutih, baterai kering, semir sepatu, pembersih kaca, kamper,

    pengharum ruangan, plastic, serat asbes, aerosol, obat nyamuk dll.Sedangkan limbah

    rumah tangga yang berwujud cair seperti air bekas cucian pakaian, air bekas cucian

    peralatan rumah tangga, air bekas cucian kendaraan bermotor, air bekas mandi,

    tinja dll. Limbah rumah tangga yang berwujud gas biasanya hanya berupa asap yang

    dihasilkan selama proses memasak ataupun membakar sampah padat.

    3.3 Limbah perhotelan/pusat perdagangan/mall

    Adalah semua jenis limbah yang dihasilkan oleh kegiatan perhotelan, atau

    penginapan, pusat perdagangan atau mall.Hotel atau mall merupakan sarana umum

    yang bertujuan memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat / pelanggan, oleh

    sebab itu perlu dijaga kebersihannya. Limbah yang dihasilkan dari tempat-tempat

    ini meliputi :

    - sampah basah, berupa sisa bahan olahan, sisa makanan/masakan yang mudah

    sekali diuraikan oleh mikroorganisme sehingga mudah membusuk dan menimbulkan

    bau yang menyengat. Sampah basah ini biasanya beasal dari ruang dapur, restaurant

    atau employee dining room. Termasuk di sini adalah limbah yang berasal dari kloset

    atau kamar mandi yaitu air bekas mandi, air bekas cucian pakaian / peralatan rumah

    tangga, tinja dll

  • 32

    - Sampah kering, berupa sampah yang bisa terbakar atau tidak mudah

    terbakar.Misalnya kertas, tekstil, kulit, kayu, plastic, kaleng-kaleng/botol-botol

    bekas, pecahan kaca, bekas lampu, logam-logam bekas bongkaran bangunan, kondom,

    , bangkai hewan, daun-daunan/ranting dari halaman dll

    3.4 Limbah Pertanian dan peternakan

    Adalah limbah yang dihasilkan dari sisa kegiatan pertanian dan peternakan. Kegiatan

    pertanian akan menghasilkan limbah berupa sisa hasil panen, sisa kemasan pupuk,

    kemasan insektisida, bahan-bahan kimia yang berasal dari proses pemupukan dan

    pemberantasan hama dll. Sedangkan limbah peternakan berupa kotoran ternak,

    kemasan pakan ternak, kemasan obat-obatan yang digunakan dan juga menghasilkan

    limbah gas berupa metana.

    3.5 Limbah Rumah Sakit

    Adalah semua jenis limbah yang dihasilkan dari rumah sakit yang bisa berwujud

    padat maupun cair yang berasal dari kegiatan medis maupun non medis di rumah

    sakit. Limbah rumah sakit digolongkan menjadi 2, yaitu :

    1) Limbah medis, yaitu limbah yang langsung dihasilkan dari kegiatan diagnosis

    maupun tindakan medis terhadap pasien. Limbah ini bisa berwujud padat seperti

    kapas, kasa, perbam, injeksi, botol injeksi, botol infus, selang infus, kateter,

    masker, ampul, kemasan pil/kapsul dll. Sedangkan yang berwujud cair misalnya air

    bekas bilasan dari ruang bedah, air bekas otopsi dll yang apabila tidak dikelola

    dengan baik akan menimbulkan bau yang tidak sedap atau dapat menjadi media

    penularan penyakit. Selain itu juga ada limbah radioaktif yang berasal dari ruang

    radiologi seperti bekas foto hasil rontgen dll.

    2) Limbah non medis, yaitu limbah yang dihasilkan dari selain kegiatan medis di

    rumah sakit. Limbah non medis ini bisa berwujud padat yang berasal dari ruang

    kantor administrasi, ruang tunggu, ruang rawat inap, unit gizi/dapur, unit pelayanan,

    halaman parker atau taman. Contohnya adalah : kertas, botol tinta, polpen bekas,

    sisa makanan, sisa bahan makanan, bekas kemasan makanan, kayu, daun-daun,

    ranting dll. Yang berwujud cair berasal dari kloset / WC, dapur, lavatory berupa

    tinja, air bekas mandi, air bekas cucian pakaian pasien/selimut dll.

  • 33

    MACAM-MACAM ISTILAH PENGGOLONGAN SAMPAH :

    1. Garbage :

    adalah sampah basah yang mudah membusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

    Biasanya berasal dari tempat pengolahan makanan seperti dapur, restoran, rumah

    makan, warung, kafe dan lain-lain. Contoh : sisa bahan makanan, sisa makanan olahan,

    sisa sayuran, sisa buah-buahan atau kulit buah dan lain-lain.

    1. Rubbish :

    adalah sampah kering, baik yang mudah terbakar maupun yang tidak mudah

    terbakar. Biasanya berasal dari perkantoran, perdagangan, rumah tangga. Contohnya

    : kayu, kertas, kain, plastik, karet, logam dan lain-lain.

    1. Ashes :

    adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran misalnya debu, abu.

    1. Street sweeping :

    adalah sampah yang berasal dari jalanan, misalnya daun-daunan, ranting.

    1. Dead animal :

    Adalah sampah yang berasal dari hewan-hewan yang mati, baik mati secara alami

    maupun karena terlindas kendaraan di jalan. Contohnya bangkai tikus, kucing, ular

    dsb.

    1. Abandoned vehicle :

    Adalah sampah yang berasal dari rongsokan kendaraan bermotor. Misalnya ban

    bekas, potongan spion, velg, jog dll.

    1. Industrial waste :

    Adalah sampah yang berasal dari sisa kegiatan industri. Misalnya potongan logam,

    kabel, benang, tekstil dll

  • 34

    1. Demolition waste :

    Adalah sampah yang berasal dari bongkaran bangunan atau gedung. Misalnya

    genting, asbes, kusen-kusen, pintu, jendela, bata, besi-besi dll.

    1. Contruction waste :

    Adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa kegiatan pembangunan gedung atau

    rumah. Misalnya : potongan keramik, bungkus semen, pasir, potongan kayu, bambu

    dll.

    10. Hazardous waste :

    Adalah sampah berbahaya yang dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit atau

    penularan penyakit, berasal dari rumah sakit, pabrik kimia, farmasi, pertanian dll.

    11. Water treatment residu :

    Adalah sampah yang berasal dari perusahaan air minum, seperti gelas plastik

    kemasan, botol plastik kemasan dll.

    12. House Hold Refuse :

    Adalah sampah campuran yang berasal dari rumah tangga/pemukiman.

    Limbah

    Apa Itu Limbah?

    Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik

    industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai

    sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak

    dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau

    secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik.

    Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat

    berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,

    sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya

  • 35

    keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan

    karakteristik limbah.

    Karakteristik limbah:

    1. Berukuran mikro

    2. Dinamis

    3. Berdampak luas (penyebarannya)

    4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

    Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah:

    1. Volume limbah

    2. Kandungan bahan pencemar

    3. Frekuensi pembuangan limbah

    Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4 bagian:

    1. Limbah cair

    2. Limbah padat

    3. Limbah gas dan partikel

    4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

    Untuk mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:

    1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan

    2. pengolahan menurut karakteristik limbah

  • 36

    Indikasi Pencemaran Air

    Indikasi pencemaran air dapat kita ketahui baik secara visual maupun

    pengujian.

    1. Perubahan pH (tingkat keasaman / konsentrasi ion hidrogen) Air normal

    yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan memiliki pH netral dengan

    kisaran nilai 6.5 7.5. Air limbah industri yang belum terolah dan memiliki

    pH diluar nilai pH netral, akan mengubah pH air sungai dan dapat

    mengganggukehidupan organisme didalamnya. Hal ini akan semakin

    parahjika daya dukung lingkungan rendah serta debit air sungai rendah.

    Limbah dengan pH asam / rendah bersifat korosif terhadap logam.

    2. Perubahan warna, bau dan rasa Air normak dan air bersih tidak akan

    berwarna, sehingga tampak bening / jernih. Bila kondisi air warnanya

    berubah maka hal tersebut merupakan salah satu indikasi bahwa air telah

    tercemar. Timbulnya bau pada air lingkungan merupakan indikasi kuat

    bahwa air telah tercemar. Air yang bau dapat berasal darilimba industri

    atau dari hasil degradasioleh mikroba. Mikroba yang hidup dalam air akan

    mengubah organik menjadi bahan yang mudah menguap dan berbau

    sehingga mengubah rasa.

    3. Timbulnya endapan, koloid dan bahan terlarut Endapan, koloid dan bahan

    terlarut berasal dari adanya limbah industri yang berbentuk padat. Limbah

    industri yang berbentuk padat, bila tidak larut sempurna akan

    mengendapdidsar sungai, dan yang larut sebagian akan menjadi koloid dan

    akan menghalangibahan-bahan organik yang sulit diukur melalui uji BOD

    karena sulit didegradasi melalui reaksi biokimia, namun dapat diukur

    menjadi uji COD. Adapun komponen pencemaran air pada umumnya terdiri

    dari :

    Bahan buangan padat

    Bahan buangan organik

    Bahan buangan anorganik

  • 37

    Jenis-jenis Limbah

    Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :

    Limbah cair

    Limbah padat

    Limbah gas dan partikel

    Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

    1.1 Limbah cair

    Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan

    berdasarkan pada :

    a.Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh

    sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik

    b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA

    c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru

    Indofenol

    d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)

    e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN

    f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda

    Titrimetrik

    g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA

    1.2 Limbah padat

  • 38

    Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah

    domestik pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah

    padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta

    dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain,

    karet/kulit tiruan, plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur,

    dll

    1.3 Limbah gas dan partikel

    Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat

    (limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur

    dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon

    monoksida dan timah.

    1.4 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

    Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan

    berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung

    maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup

    atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara

    lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan

    lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal

    yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini

    termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik

    berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun,

    menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan

    toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

    Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi:

    Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang

    stabil dan mudah menguap

    Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi

  • 39

    Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan

    dengn lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa

    lumpur dari hasil proses tersebut

    Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobic maupun anaerobic di mana padatan/lumpur yang

    dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.

    Macam Limbah Beracun

    Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat

    merusak lingkungan.

    Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau

    terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu

    lama.

    Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang

    tidak stabil dalam suhu tinggi.

    Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau

    sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.

    Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti

    bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang

    terkena infeksi.

    Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0

    untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang

    bersifat basa.

  • 40

    Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No.18

    Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun,

    limbah B3 terbagi atas dua macam yaitu yang spesifik dan yang tidak

    spesifik.

    Perbedaan pokok antara limbah B3 spesifik dan tidak spesifik terletak

    pada cara penggolongannya. Pada limbah spesifik digolongkan kedalam jenis

    industri, sumber pencemaran, asal limbah, dan pencemaran utama

    sedangkan pada limbah tidak spesifik penggolongannya atas dasar kategori

    dan bahan pencemar

    Pengertian Limbah dan Polusi

    I. Pengertian Limbah dan Polusi

    v Pengertian Limbah atau Sampah

    Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau

    sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak

    berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi

    sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar.

    Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan

    dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu

    yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan

    penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa

    menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.

    v Pengertian Polusi

    Polusi adalah sejenis gas yang dapat membahayakan yang berasal atau dihasilkan oleh asap-asap baik dari asap kendaraan bermotor maupun asap-

    asap sisa pembakaran dari pabrik-pabrik tertentu. Jarang sekali kita

    temui keadaan dijalan yang bersih tanpa adanya polusi dari asap kendaraan

    bermotor. Polusi juga dapat menimbulkan penyakit, karena didalam polusi

    itu terkandung virus-virus penyakit yang dapat membahayakan kesehatan

  • 41

    kita. Banyak warga yang mengeluh akibat adanya polusi, sampai

    sekarangpun belum ada cara yang ampuh untuk menangani polusi, karena

    semakin hari semakin banyak orang yang mengendarai kendaraan berotor

    sehingga makbanyak pula asap-asap yang dihasilkan dan hal itu akan

    menyebabkan polusi udara.

    II. Jenis-jenis limbah

    Jika didasarkan asalnya, limbah dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

    1. Limbah Organik

    Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari

    kegiatan rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan

    mudah diuraikan melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa

    tumpahan atau penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan

    herbisida, begitu pula dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini

    mempunyai sifat kimia yang setabil sehingga zat tersebut akan mengendap

    kedalam tanah, dasar sungai, danau, serta laut dan selanjutnya akan

    mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya. Sedangkan limbah rumah

    tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan lain-lain, dan

    berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain. Limbah

    tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa obat,

    baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan

    berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi,

    dapat mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti

    bakteri, jamur, virus dan sebagainya.

    2. Limbah Anorganik

    Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah pertambangan. Limbah

    anorganik berasal dari sumber daya alamyang tidak dapat di uraikan dan

    tidak dapat diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung berbagai

    jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut adalah :

  • 42

    v Garam anorganik seperti magnesium sulfat, magnesium klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan dan industri.

    v Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.

    Adapula limbah anorganik yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas plastik, kaleng dan aluminium.

    Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu :

    1. Limbah Pabrik

    Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena

    limbah ini mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini

    dibuang di sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak

    jarang warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-

    hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci, Kakus) dan secara langsung gas yang

    dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai oleh

    masyarakat.

    2. Limbah Rumah Tangga

    Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah

    tangga limbah ini bisa berupa sisa-sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam,

    slada dan lain-lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini

    juga memiliki daya racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.

    3. Limbah Industri

    Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh pabrik atau

    perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya

    diantaranya asam anorganik dan senyawa orgaik, zat-zat tersebut jika

    masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat

    membahayakan makluk hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek

    dan makluk hidup lainnya termasuk juga manusia

  • 43

    III. Cara menangani limbah

    v Pertama dengan cara didaur ulang

    v Dijual kepasar loakatau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan

    rumah rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula

    bukan apa-apa sehingga bisa menjadi barang yang ekonomisdan bisa

    menghasilkan uang. Dapat juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi

    tukang loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual antara lain

    kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban bekas,

    radio tua, TV tua dan sepeda yang usang.

    v Dengan cara pembakaran

    Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak

    membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar

    limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak

    tanah lalu dinyalakan apinya.

    Kelebihan cara membakar ini adalah :

    1. Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras

    2. Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil

    3. Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air

    panas, listrik dan pencairan logam.

    IV. Cara Menangani Polusi Akibat Kendaraan Bermotor

    Bagi banyak daerah perkotaan, usaha melengkapi kendaraan, seperti

    angkutan kota, skuter, dan mobil dengan perangkat kendali yang canggih,

    walaupun efektif tidak mengurangi pencemaran udara dengan cukup cepat

    dan menyeluruh. Kota-kota ini telah menjalankan berbagai program mulai

    dari pemberlakuan hari tanpa berkendaraan, sampai pelarangan parkir di

    kota yang kesemuanya dikenal dengan istilah upaya pengendalian

    transportasi(transportasi control measures/TCM). Banyak TCM

  • 44

    dipusatkan pada pengurangan kepadatan lalu lintas, dengan menggunakan

    sistem yang berkisar dari metode fisik, seperti lampu lalu lintas yang

    terkoordinasi, jalan satu arah dan bermobil patungan atau jalur bus yang

    terpisah, sampai metode penggunaan insentif ekonomi, misalnya tarif

    jalur padat yang mengharuskan pengemudi membayar jika melalui jalan

    raya di saat lalu lintas padat.

    Larangan Masuk. Pada tahun 1977 Buenos Aires melarang kendaraan

    pribadi memasuki jalan-jalan pusat keramaian kota pada pukul 10 pagi

    sampai 7 malam pada hari-hari kerja. Bus dan taksi diperbolehkan hanya

    pada beberapa jalan tertentu. Larangan ini mengatasi kepadatan lalu lintas

    dan pencemaran udara yang disebabkan oleh satu juta orang.

    V. Dampak Limbah

    A. Dampak terhadap kesehatan

    Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi

    bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:

    1. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal

    dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat

    2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap

    B. Dampak terhadap lingkungan

    Cairan dari limbah limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya

    sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati

    sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga

    mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga

    menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak

    langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena

    banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai,

    sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat

  • 45

    mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat

    meresahkan para penduduk.

    VI. Kesimpulan

    Pada dasarnya polusi dan limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari

    hasil pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar

    tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani

    dampak-dampak yang dihasilkan oleh pousi dan limbah, meskipun demikian

    pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena

    masih banyak asap-asap polusi dan masih banyak pula kita jumpai limbah

    atau sampah disungaidan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir

    Limbah Cair

    Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut.

    Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian di-proses dan setelah itu dibuang,Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air. Pada beberapa pabrik tertentu, misalnya pabrik pengolahan kawat, seng, besi baja sebagian besar air dipergunakan untuk pendinginan mesin ataupun dapur pengecoran. Air ini dipompa dari sumbernya lalu dilewatkan pada bagian-bagian yang membutuhkan pendinginan, kemudian dibuang.

    Oleh sebab itu pada saluran pabrik terlihat air mengalir dalam volume yang cukup besar. Air ketel akan dibuang pada waktu-waktu tertentu setelah melalui pemeriksaan laboratorium, sebab air ini tidak memenuhi syarat lagi sebagai air ketel dan karenanya harus dibuang. Bersamaan dengan itu dibutuhkan pula sejumlah air untuk mencuci bagian dalam ketel Air pencuci ini juga harus dibuang.

  • 46

    Pencucian lantai pabrik setiap hari untuk beberapa pabrik tertentu membutuhkan air dalam jumlah banyak. Pabrik pengalengan ikan membutuhkan air pencuci dalam jumlah yang relatif harus banyak, Jumlah air terus menerus diperlukan mencuci peralatan, lantai dan lainlain,Karat perlu dicuci sebelum masuk pencincangan dan pada saat dicincang air terus-menerus mengalir untuk menghilangkan pasir abu yang terbawa.

    Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun mengendap. Bahan ini ada yangkasar dan halus. Kerap kali air dari pabrik berwarna keruh dan temperaturnya tinggi. Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya mempunyai sifat tersendiri. Air limbah yang telah tercemar memberikan 577 ciri yang dapat diidentifikasi secara visual dapat diketahui dari kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan dan indikasi lainnya.

    Sedangkan identifikasi secara laboratorium, ditandai dengan perubahan sifat kimia air di mana air telah mengandung bahan kimia yang beracun dan berbahaya dalam konsentrasi yang melebihi batas dianjurkan. Jenis industri menghasilkan limbah cair di antaranya adalah industri-industri pulp dan rayon, pengolahan crumb rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak goreng, kertas, tekstil, kaustiksoda, elektro plating, plywood, tepung tapioka, pengalengan, pencelupan dan pewarnaan, daging dan lain-lain.

    Jumlah limbah yang dikeluarkan masing-masing industri ini tergantung pada banyak produksi yang dihasilkan, serta jenis produksi. Industri pulp dan rayon menghasilkan limbah air sebanyak 30 m3 setiap ton pulp yang diproduksi. Untuk industri ikan dan makanan laut limbah air berkisar antara 79 m3 sampai dengan 500 m3 per hari; industri pengolahan crumb rubber limbah air antara 100 m3 s/d 2000 m3 per hari, industri pengolahan kelapa sawit mempunyai limbah air: rata-rata 120 m3 per hari skala menengah.

    Limbah Padat atau Sampah

  • 47

    Limbah padat atau sampah, istilah ini diberikan kepada barang-barang atau bahan-bahan buangan rumah tangga atau pabrik yang tidak digunakan lagi atau tidak terpakai dalam bentuk padat. Sampah merupakan campuran dari berbagai bahan baik yang tidak berbahaya seperti sampah dapur (organik) maupun bahan-bahan berbahaya yang banyak dibuang oleh pabrik dan rumah tangga yang dapat digunakan kembali atau didaur ulang maupun yang tidak dapat didaur ulang.

    Dengan meningkatnya populasi penduduk di setiap daerah/kota maka jumlah sampah yang dihasilkan setiap rumah tangga makin meningkat. Hal ini menjadi masalah besar bagi kota-kota besar yang padat penduduknya seperti Jakarta, Surabaya dan lain-lainnya untuk menangani masalah yang dihasilkan setiap hari.

    Secara umum komposisi dari sampah di setiap kota bahkan negara hampir sama yaitu:

    Kertas dan katun

    35 %

    Logam

    7 %

    Gelas

    5 %

    Sampah halaman dan dapur

    37 %

    Kayu

    3 %

  • 48

    Plastik, karet, dan kulit

    7 %

    Lain-lain

    6 %

    Dampak negatif dari sampah tersebut dapat terjadi di tempat penampungan sementara (TPS) yang terdapat di setiap wilayah seperti di setiap RW atau Kelurahan, pasar dan sebagainya maupun di tempat penampungan akhir (TPA). Dampak negatif di TPS biasanya dalam bentuk bau yang kurang sedap karena terjadi penguraian secara anaerob, kumpulan lalat di atas sampah yang dapat menimbulkan berjangkitnya penyakit dan estetika. Tempat penampungan sampah akhir (TPA) dalam bentuk penimbunan sampah terbuka akan menimbulkan dampak negatif yang lebih besar karena selain bau yang tidak sedap yang berasal dari penguraian secara anaerob dari komponen-komponen sampah, seperti gas H2S, NH3, CH4 juga dapat terjadi rembesan dari proses leaching logam-logam berbahaya ke dalam air tanah atau sumber air.

    Untuk menanggulangi pencemaran tanah akibat penumpukan sampah itu dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui program 3 R yaitu Reduce, Reuse, Recycle. Reduce artinya mengurangi atau mereduksi sampah yang akan terbentuk. Hal ini dapat dilakukan bila ibu-ibu rumah tangga kembali ke pola lama yaitu membawa keranjang belanja ke pasar. Dengan demikian jumlah kantong plastik yang dibawa ke rumah akan berkurang (terreduksi). Selain itu bila setiap orang menggunakan kembali saputangan daripada tissue, di samping akan mengurangi sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue dapat terjadi penghematan terhadap bahan baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dari hutan. Kalau setiap orang melakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang akan tereduksi per bulan dan beberapa hasil hutan yang dapat diselamatkan.

  • 49

    Reuse, adalah program pemakaian kembali sampah yang sudah terbentuk seperti penggunaan bahan-bahan plastik/kertas bekas untuk benda-benda souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botolbotol minuman yang telah kosong diisi kembali dan sebagainya.

    Proses Recycle agak berbeda dengan kedua program sebelumnya. Dalam hal ini sampah sebelum digunakan perlu diolah ulang terlebih dahulu. Bahan-bahan yang dapat direcycle atau didaur-ulang seperti kertas atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dan sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur-ulang menjadi kompos (pupuk). Proses daur-ulang ini juga dapat mengubah sampah menjadi energi panas yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukan oleh beberapa industri misal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah padat dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang ke tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.

    Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.

    Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.

    Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/tanaman.

    Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.

  • 50

    Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain?yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif. Misalnya unsur Sr-90 sebagai hasil fisi nuklir dapat mempengaruhi perkembangan xilem pada?tumbuh-tumbuhandan tulang hewan, akan menyebabkan jaringan tubuh menjadi lemah, adalah bahan radioaktif, masuk ke dalam rantai makanan dan akhirnya dapat menyebabkan kematian pada makhluk yang memakannya.

    Limbah Gas dan Partikel

    Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.

    Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih rnungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap,kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.

    Untuk beberapa bahan tertentu zat pencemar ini berbentuk padat dan cair. Karena suatu kondisi temperatur ataupun tekanan tertentu bahan padat/cair itu dapat berubah menjadi gas. Baik partikel maupun gas membawa akibat terutama bagi kesehatan,manusia seperti debu batubara, asbes, semen, belerang, asap pembakaran,uap air, gas sulfida, uap amoniak, dan lain-lain.

    Pencemaran yang ditimbulkannya tergantung pada jenis limbah, volume yang lepas di udara bebas dan lamanya berada dalam udara. Jangkauan pencemaran melalui udara dapat berakibat luas karena faktor cuaca dan iklim turut mempengaruhi.Pada malam hari zat yang berada dalam udara turun kembali ke bumi bersamaan dengan embun. Adanya partikel kecil

  • 51

    secara terus menerus jatuh di atap rumah, di permukaan daun pada pagi hari menunjukkan udara mengandung partikel. Kadang-kadang terjadi hujan masam.

    Arah angin mempengaruhi daerah pencemaran karena sifat gas dan partikel yang ringan mudah terbawa. Kenaikan konsentrasi partikel dan gas dalam udara di beberapa kota besar dan daerah industri banyak menimbulkan pengaruh, misalnya gangguan jarak pandang oleh asap kendaraan bermotor, gangguan pernafasan dan timbulnya beberapa jenis penyakit tertentu.

    Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara di antaranya:

    -industri besi dan baja

    -industri semen

    -industri kendaraan bermotor

    -industri pupuk

    -industri aluminium

    -industri pembangkit tenaga listrik

    -industri kertas

    -industri kilang minyak

    -industri pertamban

    Jenis industri semacam ini akumulasinya di udara dipengaruhi arah angin, tetapi karena sumbernya bersifat stationer maka lingkungan sekitar menerima resiko yang sangat tinggi dampak pencemaran