yuri ariyanto1), budi harijanto2), dan yan watequlis s

12
PROSIDING SENTRINO TAHUN 2017 VOLUME 3 – ISSN: 2477 – 2097 TE178 IMPLEMENTASI SURICATA PADA SERVER CLOUD PROXMOX VE SEBAGAI INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) DALAM PENGAMANAN JARINGAN Yuri Ariyanto 1) , Budi Harijanto 2) , dan Yan Watequlis S. 3) 1 Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 2 Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 3 Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang [email protected], [email protected], [email protected] ABSTRACT The firewall system is one of the network security methods performed by network administrators. Firewall tasked to protect the computer from virus attacks or hacking. Suricata is an IDS capable of detecting a network activity and identifying threats of attack assisted by integrated rules. This research will explain how to apply suricata as an IDS system on the Promox VE cloud server, where on the cloud server there is a virtual server to handle file repositories. Implementation of the system for testing is done by implementing the design of computer networks that have been made, then carried out an attack on the cloud server Promox VE. From the results of these attacks are analyzed based on logs made by IDS suricata. The results of these analyzes are used by network administrators to protect against attacks. Network administrators by applying rule firewall successfully prevent and block ip against intruders on the network. Keywords: Firewall, IDS Suricata, Promox VE. ABSTRAK Sistem firewall merupakan salah satu metode pengamanan jaringan yang dilakukan oleh administrator jaringan. Firewall bertugas untuk memproteksi komputer dari serangan virus atau hacking. Suricata merupakan IDS yang mampu mendeteksi sebuah aktifitas jaringan dan mengidentifikasi ancaman serangan dibantu dengan rules yang terintegrasi. Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana menerapkan suricata sebagai sistem IDS pada server cloud Promox VE, dimana pada server cloud terdapat server virtual untuk menganani repositori file. Implementasi sistem untuk uji coba dilakukan dengan mengimplementasikan desain jaringan komputer yang telah dibuat, kemudian dilakukan serangan pada server cloud Promox VE. Dari hasil serangan tersebut dianalisa berdasarkan log yang dibuat oleh IDS suricata. Hasil analisa tersebut digunakan oleh administrator jaringan untuk melakukan proteksi dari serangan yang terjadi. Administrator jaringan dengan menerapkan rule firewall berhasil melakukan pencegahan dan pemblokiran ip terhadap penyusup pada jaringan. Kata Kunci: Firewall, IDS Suricata, Proxmox VE

Upload: others

Post on 09-Feb-2022

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐178

IMPLEMENTASI SURICATA PADA SERVER CLOUD PROXMOX VE SEBAGAI INTRUSION DETECTION SYSTEM (IDS) DALAM PENGAMANAN JARINGAN

Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S.3)

1Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 2Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 3Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang

[email protected], [email protected], [email protected]

ABSTRACT

The firewall system is one of the network security methods performed by network administrators. Firewall tasked to protect the computer from virus attacks or hacking. Suricata is an IDS capable of detecting a network activity and identifying threats of attack assisted by integrated rules. This research will explain how to apply suricata as an IDS system on the Promox VE cloud server, where on the cloud server there is a virtual server to handle file repositories. Implementation of the system for testing is done by implementing the design of computer networks that have been made, then carried out an attack on the cloud server Promox VE. From the results of these attacks are analyzed based on logs made by IDS suricata. The results of these analyzes are used by network administrators to protect against attacks. Network administrators by applying rule firewall successfully prevent and block ip against intruders on the network. Keywords: Firewall, IDS Suricata, Promox VE.

ABSTRAK

Sistem firewall merupakan salah satu metode pengamanan jaringan yang dilakukan oleh administrator jaringan. Firewall bertugas untuk memproteksi komputer dari serangan virus atau hacking. Suricata merupakan IDS yang mampu mendeteksi sebuah aktifitas jaringan dan mengidentifikasi ancaman serangan dibantu dengan rules yang terintegrasi. Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana menerapkan suricata sebagai sistem IDS pada server cloud Promox VE, dimana pada server cloud terdapat server virtual untuk menganani repositori file. Implementasi sistem untuk uji coba dilakukan dengan mengimplementasikan desain jaringan komputer yang telah dibuat, kemudian dilakukan serangan pada server cloud Promox VE. Dari hasil serangan tersebut dianalisa berdasarkan log yang dibuat oleh IDS suricata. Hasil analisa tersebut digunakan oleh administrator jaringan untuk melakukan proteksi dari serangan yang terjadi. Administrator jaringan dengan menerapkan rule firewall berhasil melakukan pencegahan dan pemblokiran ip terhadap penyusup pada jaringan. Kata Kunci: Firewall, IDS Suricata, Proxmox VE

hp
Line
Page 2: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐179

PENDAHULUAN

Internet pada saat ini sangat penting dalam menunjang berbagai aktifitas

manusia, yang membutuhkan mobilitas tinggi dalam melakukan berbagai transaksi.

Dalam jaringan internet keamanan sangat penting terlebih untuk menjaga valid dan

integritas dari suatu data serta jaminan layanan bagi pengguna. Kemudahan akses

internet menyebabkan banyak pengguna internet bisa belajar melalui tutorial dari buku

mau maupun youtube untuk melakukan aktifitas hacking. Walaupun hanya sekedar tes

pada jaringan hingga berusaha merusak atau mencuri informasi penting pada server.

Untuk membantu dalam pemantauan paket data pada jaringan dan menganalisa

paket-paket tersebut untuk mencegah dari hal-hal yang bersifat membahayakan

jaringan, dibutuhkan suatu sistem pencegah serangan dan dapat menampilkan

peringatan saat terjadi penyusupan. Sistem Intrusion Detection System (IDS) suatu cara

untuk mencegah terjadi penyusupan pada jaringan.

Pada penelitian ini mengimplementasikan suricata pada server cloud proxmox

VE digital library sebagai Intrusion Detection System (IDS) sehingga dapat melakukan

pencegahan dari serangan hacking pada jaringan server cloud. Untuk mencegah dari

serangan hacking suricata dikombinasikan dengan rule dari firewall Iptables, sehingga

dari analisa suricata, rule dari firewall iptables dapat digunakan untuk melakukan

blocking pada serangan hacking.

DASAR TEORI

1.1. Intrusion Detection System (IDS)

IDS merupakan program atau aplikasi yang dapat mendeteksi adanya gangguan

pada sistem. Pada saat ini ada beberapa IDS yang umum digunakan pada jaringan, salah

satunya adalah suricata. Adapun tujuan dari tools ini diantaranya: mengawasi jika

terjadi penetrasi kedalam sistem, mengawasi traffic yang terjadi pada jaringan,

mendeteksi anomali terjadinya penyimpangan dari sistem yang normal atau tingkah laku

user, mendeteksi signature dan membedakan pola antara signature user dengan attacker.

IDS juga memiliki cara kerja dalam menganalisa apakah paket data yang dianggap

sebagai intrusion oleh intruder. Cara kerja IDS dibagi menjadi dua, yaitu, Knowledge

Based dan Behavior Based. (Mell,P, 2012)

1.2. Suricata

hp
Line
Page 3: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐180

Open Information Security Foundation (OISF) adalah yayasan non-profit

diselenggarakan untuk membangun generasi mesin IDS / IPS berikutnya. OISF telah

membentuk kelompok multi-nasional dari pengembang perangkat lunak terkemuka di

industri keamanan. Selain pengembang dan konsorsium yang terdiri dari perusahaan-

perusahaan terkemuka dunia maya keamanan, OISF telah terlibat komunitas sumber

keamanan terbuka untuk mengidentifikasi IDS saat ini dan masa depan / kebutuhan IPS

dan keinginan. (É. Leblond and V. Julien, 2013)

Adapun fitur utama Suricata adalah sebagai berikut, Multi Threading,

Performance Statistics, Automatic Protocol Detection, Gzip Decompression,

Independent HTP Library, Standard Input Methods, Unified2 Output, Flow Variables,

Fast IP Matching, HTTP Log Module, Graphics Card Acceleration, IP Reputation dan

Flowint

1.3. IPTables

IPTables merupakan perintah untuk menentukan sebuah rule-rule firewall dalam

tugasnya menjaga sebuah jaringan. IPTables memiliki tiga fungsi utama untuk

menentukan arah putaran paket data. Ketiga fungsi tersebut yaitu packet Filtering, NAT,

Packet Mangling. Paket filtering digunakan untuk memilah dan memberikan ijin

ACCEPT/DROP pada suatu paket data, sedangkan NAT digunakan untuk mengubah

alamat IP sumber atau tujuan dari suatu paket dalam jaringan, dan untuk Paket

Mangling digunakan untuk memodifikasi paket QoS (Quality of Service). IPTables juga

memiliki tiga macam daftar aturan bawaan dalam table penyaringan, daftar tersebut

dinamakan rantai firewall (firewall chain) atau sering disebut chain saja. Pada saat

sebuah paket sampai pada sebuah lingkaran, maka disitulah terjadi proses

penyaringan.(Purbo, Ono.W, 2012)

1.4. Server Cloud Proxmox

Proxmox Virtual Environment (ProxmoxVE) merupakan sistem operasi mesin

virtual yang mulai banyak dipakai oleh para pengguna teknologi virtualisasi. Hal ini

dikarenakan sistem operasi tersebut bersifat Open source sehingga lebih mudah untuk

dimodifikasi dan dikembangkan. ProxmoxVE merupakan sistem operasi turunan Linux

Debian dengan kernel RHEL yang telah dimodifikasi agar dapat membuat,

menjalankan, dan mengatur mesin virtual. ProxmoxVE mendukung dua tipe virtualisasi

yaitu virtualisasi yang berbasis kontainer OpenVZ dan virtualisasi penuh dengan KVM.

hp
Line
Page 4: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐181

ProxmoxVE dilengkapi dengan antarmuka pengaturan berbasis web, sehingga

memudahkan untuk mengontrol kapan saja dan dari platform apapun. ProxmoxVE juga

dilengkapi dengan alat bantu command line dan REST API untuk alat bantu pihak

ketiga. Fitur-fitur yang ditawarkan oleh ProxmoxVE antara lain High Availability

Cluster, Live Migration, bridged networking, flexible storage, OS template building,

scheduled backup, dan command line tools. (Purbo, Ono.W, 2012)

Tampilan proxmox server ditunjukkan pada gambar 2.1. dibawah.

Gambar 2.1. Tampilan Server Cloud Proxmox

METODE PENELITIAN

Berikut dijelaskan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini

seperti ditujukkan pada gambar 3.1. dibawah ini

hp
Line
Page 5: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐182

Studi Pustaka

Perancangan Hardware dan Software

Penyusunan Skenario

Mulai

Selesai

Y

T

Pengujian dan Analisis

Gambar 3.1. Tahapan Penelitian

1.5. Studi Pustaka

Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan dan membaca

semua literatur dan informasi tentang teknologi suricata sebagai IDS, sistem operasi

Proxmox, sistem operasi Debian sebagai server virtual machine yang terkait dengan

penelitian.

1.6. Perangkat Keras (Hardware)

Pada tahapan ini disusun kebutuhan perangkat keras untuk menunjang penelitian

antara lain(Ariyanto, Yuri, Harijanto, Budi, 2016):

Tabel 3.1. Spesifikasi Kebutuhan Hardware

No Nama Spesifikasi

1 Motherboard

ASUS

M5A99X-EVO

a. Dual Intelligent Processors 2 with DIGI+ VRM - Digital

Power Design: The New Standard

b. UEFI BIOS (EZ Mode) - Flexible & Easy BIOS Interface

c. Auto Tuning - Auto System Level Up

d. Quad USB 3.0 & 6 x SATA 6Gb/s Support - Double

Access, Double Convenience

hp
Line
Page 6: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐183

e. Quad-GPU SLI and Quad-GPU CrossFireX Support!

2 Processor AMD

FX-6350

a. Model number : FX-6350

b. CPU part numbers: FD6350FRW6KHK

c. Frequency: 3900 MHz

d. Data width: AMD64 / AMD 64-bit technology

e. The number of cores: 6

f. Multiprocessing: Uniprocessor

g. Level 2 cache size: 3 x 2 MB 16-way set associative

shared

h. Level 3 cache size: 8 MB 64-way set associative shared

i. Features: VT / Virtualization technology

3 Colling

Processor

Cooler Master Hyper 103

4 Harddisk WDC Red 2TB

5 Memory Corsair 8GB

6 Power Supply FSP Hyper 600

7 VGA PixelView GT210 1GB

Pada tabel 3.1. menjelaskan spesifikasi hardware yang digunakan. Adapun spefikasi

hardware yang terpenting adalah pada jenis processor yang digunakan, dikarenakan

tidak semua processor dapat digunakan sebagai virtualiasi. Pada penelitian ini

digunakan jenis processor yang mempunyai fitur VT (Virtualization Technology).

1.7. Perangkat Lunak (Software)

Pada tahapan ini disusun kebutuhan perangkat lunak (software) untuk

menunjang penelitian ditunjukkan pada tabel 3.2. antara lain:

Tabel 3.2. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

No Nama Keterangan

1 Proxmox VE 3.4 Sebagai Sistem Operasi Server Cloud Computing

2 Debian 7 Sebagai Sistem Operasi Virtual Machine

3 Suricata Sebagai sistem IDS

hp
Line
Page 7: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐184

Proses instalasi perangkat lunak ditunjukkan pada gambar sebagai berikut:

Gambar 3.1. Instalasi Proxmox Pada Komputer Server

Gambar 3.1. menjelaskan bagaimana proses instalasi server cloud computing,

menggunakan Linux Proxmox VE 3.4.(Harijanto, Budi, Ariyanto, Yuri, 2015)

Gambar 3.2. Proses Pembuatan VM Pada Proxmox

Gambar 3.2. menjelaskan bagaimana proses pembuatan virtual machine didalam

server cloud computing Proxmox VE, dimana konfigurasinya secara grafis dengan

menggakses melalui browser https://ip_address:8006 .

hp
Line
Page 8: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐185

Server Repositori Cloud Computing

Internet

Client 1

Client 3

Client 4

Intrusion Detection System (IDS)

Gambar 3.3 Instalasi Suricata IDS

Gambar 3.3. menjelaskan proses instalasi Suricata IDS menggunakan perintah #apt-get

install.

1.8. Penyusunan Skenario

Pada tahap ini ditentukan skenario simulasi, dengan melakukan skenario

penyerangan jaringan menggunakan aplikasi uji coba Zenmap dan Ping Of Death.

Skenario menjalankan scanning terhadap server tujuan dengan perintah: nmap -T4 -A –

v <ip_tujuan>.

1.9. Desain Topologi Jaringan Pengujian

Desain topologi jaringan untuk pengujian skenario simulasi ditunjukkan pada

gambar 3.4. Pada gambar 3.4. sistem Suricata IDS diimplementasikan pada server cloud

proxmox VE, dimana di dalam server terdapat 4 buah server virtual machine sebagai

server repositori.

Gambar 3.4. Topologi Jaringan Pengujian

hp
Line
Page 9: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐186

2. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Pengujian

Pada tahapan pengujian diperlukan skenario pengujian, yang dijelaskan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Skenario Pengujian

No Aplikasi Uji

Coba

Keterangan IP Address Server

Uji

1 Zenmap Digunakan untuk eksplorasi jaringan

server target

192.168.235.225

2 DoS Atteck With

CMD (PING OF

DEATH)

Digunakan untuk menyerang

jaringan komputer yang melibatkan

pengiriman ping yang salah atau

berbahaya ke komputer target

ping <ip address tujuan> -l 65500 -n

10000000 -w 0.00001

192.168.235.225

2.2. Hasil Pengujian Pada Komputer Server

2.2.1. Hasil Pengujian Zenmap

Pada tahapan ini melakukan analisa terhadap hasil yang diperoleh dari ekseskusi

uji coba serangan dengan menggunakan Zenmap, seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Hasil Eksplorasi Jaringan Zenmap

hp
Line
Page 10: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐187

Gambar 4.1. menjelaskan dari hasil eksplorasi jaringan menggunakan Zenmap pada

komputer server target, diketahui bagaimana keadaan eksplorasi komputer server target.

Penjelasan eksplorasi komputer target di jelaskan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Ekspolarasi Komputer Server Target

No Hasil Eksporasi Keterangan

1 Port Number 21/tcp, 22/tcp, 23/tcp,

25/tcp, 53/tcp, 80/tcp, 110/tcp, 111/tcp,

139/tcp, 143/tcp, 445/tcp, 901/tcp

Berstatus open

2 Infomasi dari aplikasi server server yang

digunakan

• DNS – bind.version.9

• Web – apache httpd 2.2.22

(Debian)

2.2.2. Hasil Pengujian Ping Of Death

Pada tahapan ini melakukan analisa terhadap hasil yang diperoleh dari ekseskusi uji

coba serangan dengan menggunakan Ping Of Death, seperti pada gambar 4.2.

Gambar 4.2. Ping Of Death

Gambar 4.2. menjalankan perintah Ping Of Death dengan parameter mengirimkan

buffer –l 65500, count –n 10000000 dan timeout –w 0.00001.

2.3. Pembahasan

Untuk menganalisa serangan pada komputer server digunakan aplikasi Suricata IDS,

dimana aplikasi tersebut sudah terpasang pada komputer server yang menjadi target

serangan. Untuk menjalankan perintah Suricata IDS, dijelaskan pada gambar 4.3.

hp
Line
Page 11: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐188

Gambar 4.3. Perintah IDS Suricata

Hasil Suricata IDS disimpan pada #/var/log/suricata, seperti ditunjukkan pada gambar

4.4.

Gambar 4.4. Log Pada Suricata

Hasil log pada uji coba scan Zenmap dan Ping Of Death ditunjukkan gambar 4.5.

Gambar 4.5. Hasil Log Suricata

Analisa dari Suricata IDS dalam mengamankan jaringan server dari penyerang

ditunjukkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Analisa Log Suricata

SIMPULAN

Dari pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan:

1. Aplikasi Suricata IDS, dapat digunakan sebagai alternatif aplikasi IDS selain snort

dalam mengamankan jaringan.

Aplikasi Internet Status Log Suricata Keterangan

Web Terdeteksi Traffik padat

SSH Terdeteksi Penyadapan data

Telnet Terdeteksi Penyadapan data

FTP Terdeteksi Penyadapan data

hp
Line
Page 12: Yuri Ariyanto1), Budi Harijanto2), dan Yan Watequlis S

PROSIDING  SENTRINO  TAHUN  2017       VOLUME  3  –  ISSN:  2477  –  2097    

TE-­‐189

2. Kinerja server cloud Proxmox dapat berjalan dengan baik, walaupun ada tambahan

aplikasi Suricata IDS.

3. Dari hasil analisa log Suricata IDS memudahkan administrator jaringan dana

memanajemen jaringannya.

DAFTAR PUSTAKA

Mell,P., Grance, P. (2012): The NIST Definition of CloudComputing.http://nvlpubs.nist.gov/nistpubs/Legacy/SP/nistspecialpublication 800-145.pdf .

Purbo, Ono. W. (2012): Membuat Sendiri Cloud Computing Server Menggunakan Open Source. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Harijanto, Budi., Ariyanto, Yuri.(2015): Desain Dan Implementasi Digital Library Dengan Teknologi Cloud Computing Menggunakan Server Proxmox. Seminar Nasional Komputer dan Informatika Terapan Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Jember 2015.

Ariyanto, Yuri., Harijanto, Budi., Watequlis S., Yan., (2016): Rancang Bangun Virtual Machine Berbasis Cloud Computing Menggunakan Server Proxmox Untuk Optimalisasi Sumber Daya Komputer Server. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Aplikasinya. Politeknik Negeri Malang 2016.

É. Leblond and V. Julien, “Suricata Features Advanced functionalities IPS basics IPS advanced functions,” Open Inf. Secur. Found., pp. 30-41, 2013.

hp
Line