xiia6 07 - birgita elmyra amanda .docx
TRANSCRIPT
Laporan praktikum FISIKA
Percobaan MELDE
By: Birgita elmyra
Kelas: XII-A6/07A. Dasar Teori
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya, gelombang merupakan rambatan
energi (energi getaran).
Gelombang dibedakan menurut mediumnya menjadi 2 jenis berbeda. Yaitu gelombang
elektromagnetik yang merambat tanpa melalui medium atau perantara. Co: gelombang
elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan gelombang bunyi. Sedangkan gelombang yang
merambat melalui suatu medium atau perantara yaitu gelombang mekanik.
Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan arah gerakan partikel terhadap arah
perambatan gelombang, yaitu :
- Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah
getaran partikelnya. Contoh gelombang longitudinal adalah gelombang pada pegas.
- Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak lurus dengan arah
getaran partikelnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau
gelombang diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah
gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya
berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap
titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut gelombang
amplitudo maksimum.
Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk menempuh
satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah jarak yang ditempuh dalam waktu
satu periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu.
Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara
umum, cepat rambat gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :
V = λ . f
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)
HUKUM MELDE
Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan terus menerus maka akan terlihat
suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang.
Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang
pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak
berupa simpul dan perut gelombang.
Dari gambar di atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antara perut gelombang
dengan arah cepat rambatnya. Sedangkan panjang gelombang adalah jarak satu perut dan satu
lembah yang terdiri dari tiga simpul.
Melde merumuskan bahwa :
V= √ F−¿µ
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s)
F = gaya ketegangan tali (N)
µ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m)
B. Alat dan Bahan
1. Ticker timer
2. Benang
3. Beban
4. Meteran
5. katrol
C. Tujuan
mencari hubungan V dan F
D. Cara Kerja
1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. Menyambungkan ticker timer dengan listrik
3. Memasangkan benang pasa ticker timer
4. Memasang katrol pada sisi lain meja
5. Mengaitkan beban 50 gr pada tali
6. Menghitung F dan V
7. Melakukan percobaan 5 sebanyak 16x dengan pertambahan beban di setiap
percobaannya 10 gr
E. Data
No. m(F) panjang λ keterangan
1 50.86 64 60 72 60.81 68,67 68 63 65.77 72,33 75 64 71.26 75,33 82 65 76.22 78,8 85 56 81.21 81,2 90 57 86.17 84,4 100 58 91.66 85,4 104 59 96.62 88,4 105 510 101.61 89,2 110 511 106.57 95,5 110 412 111.2 96,5 118 413 116.16 97 122 414 121.15 100,5 128 415 126.11 102,5 130 416 131.6 104 135 4
F. Analisis data
40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 1400
20
40
60
80
100
120
Series2
G. Kesimpulan
Jika dilakukan dengan benar kurvanya akan berbanding lurus.dan untuk mendapat data yg benar
benar akurat harrus di lakukan percobaan yg lebih dari sekali.