workshops · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor,...

12
WORKSHOPS Program Utama Nasional (PUNAS) yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 menyebutkan bahwa Riset teknologi kesehatan dan obat diharapkan dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi pengembangan nutrisi khusus, teknologi pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat (BBO) untuk substitusi impor, dan teknologi pengembangan tanaman obat dan obat tradisional. Namun sampai saat ini upaya untuk mengurangi impor belum berhasil, Indonesia masih mengimpor lebih dari 95% bahan baku obat. Oleh karena itu harus dilakukan upaya untuk percepatan pengembangan industri bahan baku obat melalui inovasi teknologi dengan memanfaatkan sumberdaya lokal. Dengan latar belakang tersebut, BPPT akan mengadakan Forum Nasional dengan tema Inovasi Teknologi Bahan Baku Obat dan Obat Herbal untuk mensinergikan unsur ABG (Academic, Business dan Government). Forum Nasional ini bertujuan untuk menghimpun berbagai pemikiran sebagai bahan masukan kepada pengambil kebijakan guna mengakeselerasi pengembangan industri bahan baku obat di Indonesia. Talk Show dan Seminar Nasional Inovasi Teknologi Bahan Baku Obat dan Obat Herbal Organized by Date & Time Venue Contact Person : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) : Wednesday, 04 April 2018 : Conference Room A : Indria Puti Mustika SSi., HP 0813 1035 4771 (WA) , email : [email protected] Kegiatan Pembicara Waktu Pembukaan Talk Show : ”Inovasi Teknologi Pengembangan Vaksin dan Obat Penyakit Tropis” Narasumber : Kementerian Kesehatan, Dekan FKUI, BPPT, Biofarma Seminar Nasional Inovasi Teknologi Bahan Baku Obat dan Obat Herbal Prof. Dr. –Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng Deputi Kepala BPPT Bidang TAB 10.30 - 10.45 10.45 - 12.30 12.30 - 13.30 13.30 - 14.00 14.00 - 14.30 14.30 - 15.00 15.00 - 15.30 15.30 - 15.45 15.45 Kebijakan Yang Mendukung Inovasi Teknologi Bahan Baku Obat Untuk Mempercepat Kemandirian Bangsa Peran BPPT Dalam Akselerasi Inovasi Teknologi Bahan Baku Obat Inovasi Teknologi Pengembangan Bahan Baku Obat Berbasis Bioteknologi Strategi Komersialisasi Hasil Inovasi Teknologi Bahan Baku Obat dan Obat Herbal Rekomendasi Penutupan Kementerian Kesehatan Imam Paryanto, M.Eng Direktur PTFM BPPT Dr. Agung Eru Wibowo Kepala Balai Bioteknologi BPPT PT Kimia Farma, Tbk. Panitia Panitia ISHOMA

Upload: vuque

Post on 06-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

WORKSHOPS

Program Utama Nasional (PUNAS) yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 menyebutkan bahwa Riset teknologi kesehatan dan obat diharapkan dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi pengembangan nutrisi khusus, teknologi pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat (BBO) untuk substitusi impor, dan teknologi pengembangan tanaman obat dan obat tradisional. Namun sampai saat ini upaya untuk mengurangi impor belum berhasil, Indonesia masih mengimpor lebih dari 95% bahan baku obat. Oleh karena itu harus dilakukan upaya untuk percepatan pengembangan industri bahan baku obat melalui inovasi teknologi dengan memanfaatkan sumberdaya lokal. Dengan latar belakang tersebut, BPPT akan mengadakan Forum Nasional dengan tema Inovasi Teknologi Bahan Baku Obat dan Obat Herbal untuk mensinergikan unsur ABG (Academic, Business dan Government). Forum Nasional ini bertujuan untuk menghimpun berbagai pemikiran sebagai bahan masukan kepada pengambil kebijakan guna mengakeselerasi pengembangan industri bahan baku obat di Indonesia.

Talk Show dan Seminar NasionalInovasi Teknologi Bahan Baku Obat dan Obat HerbalOrganized byDate & TimeVenueContact Person

: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT): Wednesday, 04 April 2018: Conference Room A: Indria Puti Mustika SSi., HP 0813 1035 4771 (WA) , email : [email protected]

Kegiatan PembicaraWaktu

Pembukaan

Talk Show : ”Inovasi Teknologi Pengembangan Vaksin dan Obat Penyakit Tropis”Narasumber : Kementerian Kesehatan, Dekan FKUI, BPPT, Biofarma

Seminar NasionalInovasi Teknologi Bahan Baku Obat dan Obat Herbal

Prof. Dr. –Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng Deputi Kepala BPPT Bidang TAB 10.30 - 10.45

10.45 - 12.30

12.30 - 13.30

13.30 - 14.00

14.00 - 14.30

14.30 - 15.00

15.00 - 15.30

15.30 - 15.45

15.45

Kebijakan Yang Mendukung Inovasi Teknologi Bahan Baku Obat Untuk Mempercepat Kemandirian Bangsa

Peran BPPT Dalam Akselerasi Inovasi Teknologi Bahan Baku Obat

Inovasi Teknologi Pengembangan Bahan Baku ObatBerbasis Bioteknologi

Strategi Komersialisasi Hasil Inovasi Teknologi BahanBaku Obat dan Obat Herbal

Rekomendasi

Penutupan

Kementerian Kesehatan

Imam Paryanto, M.EngDirektur PTFM BPPT

Dr. Agung Eru WibowoKepala Balai Bioteknologi BPPT

PT Kimia Farma, Tbk.

Panitia

Panitia

ISHOMA

Page 2: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

WORKSHOPS

Hal utama yang akan mendukung kedaulatan pangan di Indonesia antara lain ketersediaan benih, teknik budidaya, komersialisasi produk, dan kebijakan yang mendukung. Benih yang unggul merupakan kunci utama untuk menjamin produktivitas yang tinggi dan berkualitas. Ketersediaan benih unggul hingga saat ini masih menjadi kendala bagi petani, sebagai contoh kentang nasional yang telah tersertifikasi hanya 15% dari kebutuhan total nasional. Selain kuantitas, kualitas benih perlu ditingkatkan seiring dengan perubahan iklim dan meningkatnya resistensi hama dan penyakit. Selain itu, penerapan kebijakan yang memihak bagi para pemulia dan pengendaian benih palsu dan illegal diharapkan akan mengurangi permasalahan ditingkat hulu. Benih yang unggul perlu dibudidayakan dengan teknik yang tepat agar tercapai produktifitas yang optimal. Di bagian hilir, penanganan pasca panen, pemasaran produk lokal dan pengolahan bahan pangan merupakan yang perlu diperhatikan. Pendekatan yang komprehensif melalui inovasi teknologi dan kebijakan yang menciptakan iklim yang kondusif dari hulu ke hilir akan mempercepat Indonesia mencapai kedaulatan pangan. Oleh karena itu, BPPT akan mengadakan sosialisasi hasil inovasi dan diskusi nasional sebagai bahan masukan kepada pengambil kebijakan di bidang pangan guna mencapai Indonesia yang berdaulat.

Talk Show dan Seminar NasionalInovasi Teknologi Untuk Kemandirian PanganOrganized byDate & TimeVenueContact Person

: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT): Thursday, 05 April 2018: Conference Room A: Lina Herliana SSi., HP 0857 7756 6070 (WA), email : [email protected]

Kegiatan PembicaraWaktu

Pembukaan

Talk Show : ”Inovasi Teknologi Untuk Kemandirian Benih Nasional”Narasumber : Kepala Badan Litbang Kementan, Technopark Bantaeng, BPPT, DPR RI, Industri

Seminar NasionalInovasi Teknologi Untuk Kemandirian Pangan

Prof. Dr. –Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng Deputi Kepala BPPT Bidang TAB 10.00 – 10.15

10.15 - 12.00

12.00 - 13.00

13.00 - 13.30

13.30 - 13.55

13.55 - 14.20

14.20 - 14.45

14.45 - 15.10

15.10 - 15.35

15.30 - 15.45

15.45

Kebijakan yang mendukung inovasi untuk mempercepatkemandirian pangan

Inovasi Teknologi untuk Mendukung Ketersediaan Benih Nasional

Inovasi Teknologi Bioorganik untuk PeningkatanKualitas Tanaman Padi

Pengembangan Smart Farming untuk Mendukung Peningkatan Teknologi Produksi Pertanian

Inovasi Teknologi Pangan Untuk Perbaikan Gizi danKesehatan Masyarakat

Inovasi Teknologi dan Komersialisasi Pangan Lokal

Rekomendasi

Penutupan

Dr. Ir. H. Muhammad Syakir, MS Kepala Badan Litbang Kementan

Dr. Agung Eru WibowoBalai Bioteknologi - BPPT

Ir. Edi Wahjono, M.SiDirektur PTB BPPT

Ir. Arief Arianto, M.ScPTPP BPPT

Dr. Hardaning Pranamuda, M.ScPTA BPPT

Dr. Aton YuliantoKepala B2TP BPPT

Panitia

Panitia

ISHOMA

Page 3: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

WORKSHOPS

Tidak bisa dipungkiri bahwa polimer telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Saat ini, polimer telah dikenal mulai dari kantong plastik sampai ke produk berteknologi tinggi seperti otot buatan atau pembuluh darah, membran penghantar proton, material untuk pesawat luar angkasa, dan lain-lain. Hal ini mendorong tumbuhnya penelitian, pengembangan, dan inovasi dalam sintesis, modifikasi serta fungsionalisasi material polimer secara progresif. Sementara itu, perkembangan industri polimer di Indonesia masih belum sepadan dengan perkembangan industri polimer di beberapa negara maju. Produk polimer dari teknologi menengah hingga tinggi masih diimpor. Oleh karena itu peran aktif sivitas perguruan tinggi, industri, lembaga penelitian serta instansi terkait lainnya untuk meningkatkan kualitas penelitian, menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan pemanfaatan hasil penelitian sangatlah penting guna mendukung pengembangan industri polimer nasional.

Talk Show dan Seminar NasionalInovasi Teknologi Polimer dan Energi

Organized byDate & TimeVenueContact Person

: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT): Friday, 06 April 2018: Conference Room A: Dewi Kusuma Arti, ST, MSc., HP 0813 1461 7839, email : [email protected] Dita Adi Saputra, SSi., MSi., HP 0856 3862 357

Kegiatan PembicaraWaktu

Prof. Dr. –Eng. Eniya Listiani Dewi, B.Eng., M.Eng Ketua Himpunan Polimer Indonesia

Bapak Edi Rivai (Himpunan Polimer Indonesia)

Dr.Ir. Nyoman Suaryana, M.Sc.(Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan PerkerasanJalan – Kementerian PUPR)

Bapak Asmu Wahyu S (Himpunan Polimer Indonesia)

B2TKE

Panitia

Panitia

09.00 – 09.15

09.15 – 09.40

09.40 – 10.05

10.05 – 10.30

10.30 – 10.55

10.55 – 11.15

11.15

Pembukaan

Mengenal polimer lebih dekat

Pemanfaatan sampah plastik untuk aspal jalan

Biodegradabel polimer untuk pengemas ramah lingkungan

Inovasi teknologi dalam pengembangan laboratorium fuel cell

Rekomendasi

Penutupan

Standar persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi yaitu ISO/IEC 17025 kini telah memasuki babak baru, dimana telah muncul ISO/IEC 17025 edisi 2017 yang diterbitkan pada 30 November 2017. Secara internasional telah ada ketentuan batas masa transisi yaitu 3 tahun, sehingga ISO/IEC 17025:2005 hanya dapat digunakan hingga November 2020. KAN sebagai lembaga akreditasi di Indonesia telah menetapkan kebijakan transisi yang akan berdampak pada baik laboratorium yang baru mendaftar akreditasi maupun bagi laboratorium yang sedang atau telah diakreditasi. Dalam pembahasan selama satu hari ini, kebijakan transisi dan dampaknya pada laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi di Indonesia dibahas tuntas oleh para pakar dibidangnya. Sertifikat bagi peserta akan diterbitkan oleh Pusat Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional. Materi akan disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan melalui kegiatan ini diharapkan peserta dapat memahami prosedur dalam melalui masa transisi penerapan ISO/IEC 17025:2017.

Day 1 : Transition on Application of ISO/IEC 17025:2017Organized byDate & TimeVenueSpeakerParticipantRegistration FeeContact Person

: Badan Standardisasi Nasional (BSN) / National Standardization Agency of Indonesia & LabMania: 04 April 2018, 09.00-15.00 WIB: Conference Room D: Wahyu Purbowasito , KAN, BSN, Kementrian Perdagangan: 450 participants: IDR 800.000: Bisma Wiranegara (0812-8493-0841) & Jenny Dwi Hartani (0899-8245-205)

Workshop ISO/IEC 17025:2017

Program Utama Nasional (PUNAS) yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 menyebutkan bahwa Riset teknologi kesehatan dan obat diharapkan dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi pengembangan nutrisi khusus, teknologi pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat (BBO) untuk substitusi impor, dan teknologi pengembangan tanaman obat dan obat tradisional. Namun sampai saat ini upaya untuk mengurangi impor belum berhasil, Indonesia masih mengimpor lebih dari 95% bahan baku obat. Oleh karena itu harus dilakukan upaya untuk percepatan pengembangan industri bahan baku obat melalui inovasi teknologi dengan memanfaatkan sumberdaya lokal. Dengan latar belakang tersebut, BPPT akan mengadakan Forum Nasional dengan tema Inovasi Teknologi Bahan Baku Obat dan Obat Herbal untuk mensinergikan unsur ABG (Academic, Business dan Government). Forum Nasional ini bertujuan untuk menghimpun berbagai pemikiran sebagai bahan masukan kepada pengambil kebijakan guna mengakeselerasi pengembangan industri bahan baku obat di Indonesia. Rundown

KegiatanWaktu

09.00 - 09.10

09.10 - 10.15

10.30 - 12.00

12.00 - 13.00

13.00 - 15.10

15.30 - 16.00

16.00 - 16.10

Pembukaan

Sesi 1 : • Kebijakan Transisi ISO/IEC 17025

Sesi 2 : • Apa yang harus disiapkan oleh laboratorium untuk menghadapi transisi ISO/IEC 17025?

ISHOMA

Sesi 3 : • Dampak perubahan ISO/IEC 17025 terhadap laboratorium di Indonesia

Sesi 4 : • Sharing & Discussion – Pelaksanaan proses akreditasi laboratorium oleh KAN

Penutupan dan foto bersama

Page 4: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

WORKSHOPS

Day 2 : Understanding to Requirements of ISO/IEC 17025:2017

ISO/IEC 17025:2017 telah diterbitkan pada 30 November 2017. Persyaratan standar ini dikembangkan dengan tujuan untuk memastikan kepercayaan atas hasil uji/kalibrasi yang dikeluarkan oleh laboratorium. Jika laboratorium sesuai dengan standar ini dan terakreditasi maka pengujian/kalibrasi yang telah dilakukan dapat diakui dan diterima oleh banyak negara dalam skema kesepakatan saling pengakuan antara lembaga akreditasi. Standar internasional ini berisi persyaratan mengenai kompetensi, ketidakberpihakan, dan menjamin operasi laboratorium yang konsisten. Pemenuhan laboratorium terhadap ISO/IEC 17025 berarti juga laboratorium beroperasi sesuai dengan prinsip ISO 9001, dimana pada standar edisi ini disediakan Pilihan A dan Pilihan B untuk membuktikan kesesuaian laboratorium terhadap persyaratan sistem manajemen yang relevan dengan operasi laboratorium. Jumlah klausul pada edisi 2017 adalah 8, bertambah dari edisi 2005 yang hanya 5 klausul. Struktur persyaratan tidak lagi dibagi menjadi Persyaratan Manajemen dan Persyaratan Teknis, tetapi dikelompokkan kedalam Persyaratan Umum, Persyaratan Sumber Daya, Persyaratan Proses, dan Persyaratan Manajemen. Sertifikat bagi akan diterbitkan oleh Pusat Penerapan Standard Badan Standardisasi Nasional. Materi akan disampaikan dalam Bahasa Indonesia dan melalui pelatihan ini diharapkan peserta dapat memahami persyaratan dalam ISO/IEC 17025:2017.

Organized by

Date & TimeVenueSpeakerParticipantRegistration FeeContact Person

: Badan Standardisasi Nasional (BSN) / National Standardization Agency of Indonesia & LabMania: 05 April 2018, 09.00-15.00 WIB: Conference Room D: Kukuh S. Achmad M.Sc., BSN: 450 participants: IDR 800.000: Bisma Wiranegara (0812-8493-0841) & Jenny Dwi Hartani (0899-8245-205)

Workshop ISO/IEC 17025:2017

RundownKegiatanWaktu

09.00 - 09.10

09.10 - 10.15

10.30 - 12.00

12.00 - 13.00

13.00 - 15.10

15.30 - 16.00

16.00 - 16.10

Pembukaan

Sesi 1 : • Struktur ISO/IEC 17025:2017 • Konsep pendekatan proses sesuai ISO/IEC 17025:2017 • Hubungan ISO/IEC 17025:2017 dengan ISO 9001:2015 • Perubahan istilah dalam ISO/IEC 17025:2017

Sesi 2 : • Ruang lingkup dan istilah-definisi sesuai ISO/IEC 17025:2017 • Persyaratan dan Penerapan dari Klausul 4 – Persyaratan umum • Persyaratan dan Penerapan dari Klausul 5 – Persyaratan struktural

ISHOMA

Sesi 3 : • Persyaratan dan Penerapan dari Klausul 6 – Persyaratan sumberdaya • Persyaratan dan Penerapan dari Klausul 7 – Persyaratan proses

Sesi 4 : • Persyaratan dan Penerapan dari Klausul 8 – Persyaratan sistem manajemen

Penutupan dan foto bersama

Page 5: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

WORKSHOPS

Standar SNI 3554:2015 menetapkan cara uji air minum dalam kemasan untuk penerapan standar produk SNI 3553:2006. Pelatihan ini membahas mengenai pengujian parameter mikrobiologi sesuai SNI 3554:2015 yaitu angka lempeng total, bakteri coliform dan E. coli, Pseudomonas aeruginosa, Enterococci, dan bakteri anaerob pereduksi sulfit. Pelatihan ini ditujukan untuk para manajer, penyelia, dan tenaga laboratorium mikrobiologi yang bekerja di bidang industri air minum dalam kemasan serta terbuka bagi siapa saja yang bergelut maupun berminat dengan bidang pengawasan mutu air minum dalam kemasan. Materi akan disampaikan dalam Bahasa Indonesia oleh instruktur yang berpengalaman. Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan dapat memahami cara pengujian parameter mikrobiologi dalam air minum dalam kemasan sesuai SNI 3554:2015.

Introduction to Microbiological Testing on Application SNI 3554:2015 for Drinking Water TestingOrganized byDate & TimeVenue SpeakerParticipantRegistration FeeContact Person

: LabMania & BSN: 04 April 2018, 09.00-15.00 WIB: Conference Room B: Dr. Harsi Dewantari Kusumaningrum (IPB), BSN, KAN: 100 Participants: IDR 900.000: Bisma Wiranegara (0812-8493-0841) dan Jenny Dwi Hartani (0899-8245-205)

Rundown

KegiatanWaktu

• Pembukaan• Pre Test

Sesi 1 : • Parameter uji angka lempeng total

Break time

Sesi 2 : • Parameter uji Pseudomonas aeruginosa, Enterococci

ISHOMA

Sesi 3 : • Parameter uji bakteri coliform dan E. coli • Parameter uji bakteri anaerob pereduksi sulfit

Break time dan sholat

Sesi 4 : • Sharing & Discussion • Post Test

Penutupan dan foto bersama

09.00 - 09.15

09.15 - 10.15

10.15 - 10.30

10.30 - 12.00

12.00 - 13.00

13.00 - 15.10

15.10 - 15.30

15.30 - 16.00

16.00 - 16.10

Page 6: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

ISO 15189:2012 menetapkan persyaratan khusus kompetensi dan mutu yang spesifik untuk laboratorium medik. ISO 15189 disiapkan oleh ISO TC 212. ISO 15189:2012 juga dapat digunakan untuk mengembangkan sistem manajemen mutu dan menilai kompetensi laboratorium sendiri dan mengkonfirmasi atau mengakui kompetensi laboratorium medik oleh pelanggan laboratorium, regulator dan badan akreditasi. Standar ini terdiri dari 5 klausul, dimana persyaratan terdapat pada klausul 4 – Persyaratan Manajemen dan klausul 5 – Persyaratan Teknis. Pelatihan ini juga akan membahas keterkaitan antara ISO 15189:2012 dengan pedoman akreditasi laboratorium kesehatan yang berlaku di Indonesia. Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mengetahui tujuan penerapan sistem ISO 15189:2012 dan mengetahui persyaratan ISO 15189:2012 dan bagaimana penerapannya di laboratorium. Materi akan disampaikan dalam Bahasa Indonesia oleh instruktur yang berpengalaman.

Introduction to ISO 15189:2012 for Medical Laboratories Management System Organized byDate & TimeVenue SpeakerParticipantRegistration FeeContact Person

: LabMania & BSN: 05 April 2018, 09.00-15.00 WIB: Conference Room B : Mardiana, S.T., M.Biomed.: 100 Participants: IDR 900.000: Bisma Wiranegara (0812-8493-0841) dan Jenny Dwi Hartani (0899-8245-205)

Rundown

KegiatanWaktu

• Pembukaan• Pre Test

Sesi 1 : • Pentingnya mutu hasil pemeriksaan dan manfaat penerapan ISO 15189 • Ruang lingkup SNI ISO 15189:2012 • Perbedaan ISO 15189 dan akreditasi laboratorium kesehatan

Break time

Sesi 2 : • Klausul 4 - Persyaratan Manajemen

ISHOMA

Sesi 3 : • Klausul 5 - Persyaratan Teknis

Break time dan sholat

Sesi 4 : • Proses akreditasi KAN • Sharing & Discussion • Post Test

Penutupan dan foto bersama

09.00 - 09.15

09.15 - 10.15

10.15 - 10.30

10.30 - 12.00

12.00 - 13.00

13.00 - 15.10

15.10 - 15.30

15.30 - 16.00

16.00 - 16.10

WORKSHOPS

Page 7: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

Standar ISO/IEC 17025:2017 memiliki beberapa perbedaan dibandingkan ISO/IEC 17025:2005 diantaranya edisi baru ini menghilangkan klausul tindakan pencegahan, dan memunculkan persyaratan untuk menentukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko dan peluang yang relevan dengan manajemen risiko terkait aktifitas laboratorium. Risiko merupakan efek dari ketidakpastian dalam pencapaian suatu tujuan, dan efek yang timbul dapat berdampak positif maupun negatif pada pelaksanaan proses, rencana dan tujuan yang telah ditargetkan. Pembahasan Risk Based Thinking akan menggunakan prinsip manajemen risiko sesuai ISO 31000:2009 dan ISO 31004:2013. Materi akan disampaikan dalam Bahasa Indonesia oleh instruktur yang berpengalaman. Melalui pelatihan ini diharapkan peserta dapat memahami penerapan Risk Based Thinking dalam ISO/IEC 17025:2017.

Introduction to Risk Based Thinking on Application of ISO/IEC 17025:2017Organized byDate & TimeVenue SpeakerParticipantRegistration FeeContact Person

: LabMania, BSN, & PT Qualyst Performa Manajemen: 06 April 2018, 09.00-15.00 WIB: Conference Room B : BSN, KAN, SV Tokan: 100 Participants: IDR 900.000: Bisma Wiranegara (0812-8493-0841) dan Jenny Dwi Hartani (0899-8245-205)

Rundown

KegiatanWaktu

• Pembukaan• Pre Test

Sesi 1 : • Clause 8.5 on ISO/IEC 17025:2017 (Action to Address Risks and Opportunities) • Overview – Manajemen Risiko

Break time

Sesi 2 : • Proses manajemen risiko sesuai ISO 31000:2009

ISHOMA

Sesi 3 : • Pelaksanaan manajemen risiko pada penerapan ISO/IEC 17025:2017

Break time dan sholat

Sesi 4 : • Sharing & Discussion – manajemen risiko di laboratorium • Post Test

Penutupan dan foto bersama

09.00 - 09.15

09.15 - 10.15

10.15 - 10.30

10.30 - 12.00

12.00 - 13.00

13.00 - 15.10

15.10 - 15.30

15.30 - 16.00

16.00 - 16.10

WORKSHOPS

Page 8: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

LABORATORIUM KESEHATAN DAERAHPROVINSI DKI JAKARTA

Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya (NAPZA) adalah zat-zat yang penyalahgunaanya mampu merubah fungsi mental dan perilaku seseorang, keputusan bijaksana untuk menerapkan program pencegahan penyalahgunaan NAPZA dikarenakan penyalahgunaanya dapat berpengaruh secara ekonomi dan sosial, antara lain: Meningkatnya, absensi, biaya lembur, karyawan datang terlambat, kecelakaan akibat kerja, perselisihan antar karyawan, tunjangan kesehatan, kompensasi pekerja, Menurunya produktifitas, Kerugian lainya yang tersembunyi pergantian karyawan cepat, merusak potensi sumber daya manusia, merusak hubungan antar pekerja dan perusahaan, merusak hubungan antar anggota keluarga, merusak reputasi dan kredibilitas perusahaan.

Pemeriksaan NAPZA dilakukan dengan skrining dan apabila positip ditindak lanjuti pemeriksaan konfirmasi, sampel yang digunakan biasanya urine bisa juga darah yang berada di tubuh sekitar 5 harian, narkoba dengan sampel rambut bertahan lebih lama. Sehingga pemeriksaan narkoba di rambut dapat mengidentifikasi yang sebenarnya pengguna narkoba walupun hasil pemeriksaan dengan sampel urine dan atau darah negatip.

Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta telah dapat melayani pemeriksaan narkoba dari rambut dengan peralatan instrumen GCMSD – TSP.

Pemeriksaan Narkoba di RambutOrganized byDate & TimeVenueSpeaker

Contact Person

: Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI JAKARTA: Thursday, 5 April 2018, 11.00 - 12.00 WIB: Conference Room C, Jakarta Convention Center (JCC): Drs. Endra Muryanto, Apt, MM Head of Jakarta Health Laboratory: Andi Yahya +62 818-0798-3188 / +62 857-1912-2778

Penerapan keamanan pangan pada jasa usaha makanan (Food Services) penting diterapkan untuk memastikan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat tidak mengakibatkan bahaya terhadap kesehatan. Upaya keamanan pangan yang bersifat fundamental pada food services adalah penerapan hygiene sanitasi, yang saat ini telah diatur penerapannya melalui regulasi Pemerintah yaitu Peraturan Menteri Kesehatan No 1096/MENKES/PER/VI/2011 dan Keputusan Menteri Kesehatan No: 1098/MENKES/SK/VII/2003.

Regulasi terkait hygiene sanitasi di atas memuat mekanisme penjaminan keamanan pangan yang komprehensif. Regulasi mengatur persyaratan higiene sanitasi pangan, kompetensi personel, dan pengujian laboratorium yang ketiganya membentuk penjaminan keamanan pangan secara terintegrasi. Penjaminan keamanan pangan pada Food Services secara komprehensif tentunya membutuhkan komitmen Manajemen yang tinggi, karena nantinya akan berdampak pada penyediaan sarana prasaran pelaksanaan hygiene sanitasi yang memadai.

Untuk itu, workshop “Jaminan Keamanan Pangan Terintegrasi bagi Food Services” akan mengupas regulasi dan proses perizinan terkait hygiene sanitasi pangan yang berlaku di Indonesia secara umum dan di wilayah DKI Jakarta secara khusus. Selain itu, dibahas pula outlook pengujian laboratorium terkait hygiene sanitasi pangan dan pemeliharaan kompetensi personel melalui pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja. Success story dari Food Services yang telah berhasil menerapkan sistem keamanan terintegrasi akan dihadirkan untuk memberikan wawasan yang bermanfaat bagi peserta.

Jaminan Keamanan Pangan TerintegrasiOrganized byDate & TimeVenueSpeaker

Contact Person

: Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI JAKARTA: Thursday, 5 April 2018, 13.00 - 16.00 WIB: Conference Room C, Jakarta Convention Center (JCC): Dinkes provinsi DKI Jakarta, Labkesda Provinsi DKI Jakarta, PTSP, AKEPI, BNSP, Hotel Dharmawangsa: Gina +62 811-1118-981

FREE100 Participants

FREE100 Participants

WORKSHOPS

Page 9: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

Standard ISO/IEC 17025 mengharuskan adanya prosedur dalam, pemilihan, pelatihan, supervisi, kewenangan, dan memonitor kompetensi personal. Artinya bahwa personil yang bekerja didalam laboratorium memiliki personil yang cakap karena selalu diukur kinerjanya oleh pihak yang memiliki wewenang menilai kecakapan personil. Badan yang berwenang di Indonesia dalam memberikan sertifikasi bagi personil laboratorium adalah BNSP, BNSP menetapkan 3 level kompetensi di bidang laboratorium yaitu kompetensi umum, kompetensi inti dan kompetensi spesialis.

Selain itu standard ISO yang baru keluar (ISO/IEC 17025:2017) personil laboratrorium juga harus kompeten dalam pengujian serta mampu melihat suatu resiko dalam pengujian, baik resiko terhadap keselamat kerja atau pun resiko apabila terjadi kesalahan dalam pekrjaannya memiliki dampak terhadap hasil pengujian ataupun dampak keterlambatan data hasil pengujian dikarenakan peralatan yang digunakan rusak sehingga menghambat hasil pengujian ataupun pengujian memiliki kesalahan yang cukup besar.

Tujuan acara ini adalah memberikan wawasan bagi personil laboratorium atau pranata laboratorium pendidikan mengetahui kecakapan yang dibutuhkan sesuai dengan bidang kerjanya dilaboratorium menurut permenpan dan birokrasi No. 3 tahun 2010, UU ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003, ISO/IEC 17025; 2017.

Kompetensi Personil Laboratorium Pendidikan dan Standard Baru ISO/IEC 17025:2017

Organized byDate & TimeVenueSpeakerContact PersonRegistration Fee Web/email

: Persatuan Pranata Laboratorium Pendidikan Indonesia (PPLPI): Thursday - Friday, 5 - 6 April 2018: Conference Room D: Ketua BNSP & Direktur KAN: Eko Anjang Budi P, S.Si, M.Si +6281382680627 / (http://bit.ly/WorkshopPPLPI2018): IDR 750.000 (early bird) before 15 March 2018 & IDR 1.000.000 after 15 March 2018: www.plp-indonesia.or.id / [email protected]

Potensi Sponsor : • Perusahaan Instrumentasi Laboratorium • Laboratorium Pengujian diIndonesia

Undangan/Peserta (400 orang) : • Anggota PPLPI • Laboran Seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia • Kepala laboratorium

Kamis, 5 April 2018

10.0010.00 – 12.0012.00 – 13.0013.00 – 17.00

Registrasi Peserta Kunjungan Area Pameran 1Istirahat, Sholat MakanKunjungan Area Pameran 2

Jam Uraian

Jum'at, 6 April 2018

UraianJam

08.00 – 08.3008.30 – 09.0009.00 – 10.0010.00 – 11.0011.00 – 12.0012.00 – 13.0014.00 – 17.00

17.00 – 17.10

1. Staf BNSP*): “Kompetensi Personil Laboratoriun Pendidikan di era pasar bebas MEA”

2. Drs. Dede Erawan, M.Sc (mantan Direktur Akreditasi Laboratorium dan Lembaga Inspeksi KAN) : “New Clausul in ISO/IEC FDIS 17025:2017”

3. Diskusi dan Tanya jawab

Registrasi Peserta Pembukaan : Presentasi Teknologii Instrumen Laboratorium 1Presentasi Teknologi Instrumen Laboratorium 2Presentasi Teknologi Instrumen Laboratorium 3Istirahat Sholat MakanPresentasi Narasumber : (Ruang Workshop : Conference Room D)

Penutupan

WORKSHOPS

Page 10: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

Pertama di Indonesia, sebuah marketing seminar program yang dirancang khusus untuk laboratorium uji, laboratorium klinik, dan laboratorium kesehatan. Seminar akan membahas teknik-teknik untuk meningkatkan jumlah customer sehingga bisa meningkatkan profit laboratorium. Seminar juga akan membahas teknik branding yang tepat sehingga nama laboratorium Anda bisa dikenal dengan baik.

Seminar ini akan menghadirkan narasumber tunggal, Bapak FM Siddharta yang akan mengupas tuntas bagaimana menemukan segmentasi yang tepat bagi bisnis Anda ditunjang dengan teknik presentasi yang memukau costumer.

Bapak FM Siddharta adalah konsultan dibidang marketing dan pemasaran. Beliau adalah seorang Certified Executive Coach, saat ini menjabat sebagai Chief of Trainers Mainlearnlab.

Marketing for LaboratoryOrganized byDate & TimeVenueSpeakerContact PersonRegistration Fee Web/email

: Persatuan Pranata Laboratorium Pendidikan Indonesia (PPLPI): Thursday, 5 April 2018: Nuri Room 1 (Lower Lobby): FM Siddharta: Bisma Wiranegara (0812-8493-0841) dan Jenny Dwi Hartani (0899-8245-205): IDR 900.000: www.plp-indonesia.or.id / [email protected]

WORKSHOPS

Page 11: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

Seminar Agenda | Wednesday 4 April 2018KegiatanWaktu

12.30-13.00

13.00-13.15

13.15-14.00

14.00-14.45

14.45-15.30

15.30-15.50

15.50-16.30

Registration

Opening by Director of LPPOM MUI

Halal Certification Requirement and Laboratory TestingHalal Assurance System Division and Auditing Divisions, LPPOM MUI

Laboratory Guidelines for Halal Analysis, Halal Laboratory, LPPOM MUI

Updates on Halal Research, Halal Science Center, University Representation

Sponsor Session

Discussion

Booth Q 04, Hall B | Wednesday-Friday, 4-6 April 2018 • Free testing for species identification (leather sample) by microscopy• Free halal consultation desk• Discount and merchandise for laboratory testing by Halal Laboratory LPPOM MUI

Half Day Seminar: Role of Laboratory in MUI Halal Certification Process

OrganizerDate and TimeVenueSpeaker

ParticipantRegistration feeContact person

: Halal Laboratory, LPPOM MUI: 04 April 2018, 13.00-17.00: Merak Room 1 (Lower Lobby), JCC: Vice Director of LPPOM MUI, Prof Dr Purwantiningsih, MS (Head of Halal Lab LPPOM MUI) University Halal Science Center Manufacturer of DNA isolation and PCR kit : 80 participant (limited seat): IDR 500.000, special rate (300K) for early-bid (until 1 March) & student: Mrs Femi Mardiani ([email protected])

www.e-lppommui.org/

Laboratory testing is an integral part of Halal certification services. The seminar will discuss about overview of MUI halal certification, the role of lab testing, and update of recent research and technology within the academican (from university halal science center) and food testing industry. The seminar will be presented in Indonesian language. Please also visit our booth at Q04 area for free testing species identification in leather samples and free halal certification consultation desk. Special discount rate and merchandise available for each sample inquiry during the exhibition. During the seminar, we will also introduce the new online sample inquiry and monitoring system to suits costumer demand for hasle-free service.

*) During workshop, participants are required to bring their own micropipette

Workshop Agenda’s* | Thursday 5 April 2018KegiatanWaktu

08.30-09.00

09.00-09.15

09.15-09.45

09.45-10.15

10.15-12.00

12.00-13.00

13.00-15.00

Registration

Opening by Head of Halal Laboratory LPPOM MUI

Sponsor Session on DNA Isolation and PCR

Understanding DNA Isolation and PCR Protocol, Technical Team, Halal Laboratory LPPOM MUI

Practice: DNA Isolation and Quality Check

Lunch

PCR analysis and discussion, Sponsor may explain the instrumentation (PCR machine, spectro-photometer, centrifuge, micropipette, etc) used during the workshop

Workshop: Isolation and PCR of Porcine DNA for Halal Analysis

OrganizerDate and TimeVenueSpeakerParticipantRegistration feeContact person

: Halal Laboratory, LPPOM MUI: 05 April 2018, 08.30-17.00: Nuri Room 2 (Lower Lobby): Prof Dr Purwantiningsih, MS, Head of Halal Lab LPPOM MUI: 20 person (limited seat): IDR 2.000.000 (exclude PPN10%), special rate for student: Mrs Femi Mardiani ([email protected])www.e-lppommui.org/

Molecular testing plays an integral part of halal testing, since DNA is considered a stable biomolecule with very rich database in NCBI. However, this type of testing requires meticolous hygiene and technique due to sensitivity nature of the molecule. This workshop will study the protocol and techniques in DNA isolation and PCR, including troubleshooting. The whole workshop will be conducted in Indonesian language. Participants are required to bring their own micropipette. Please also visit our booth at Q04 area for free testing species identification in leather samples and free halal certification consultation desk. Special discount rate and merchandise available for each sample inquiry during the exhibition.

WORKSHOPS

Page 12: WORKSHOPS · pengembangan diagnostic dan alat kesehatan untuk mengurangi ketergantungan impor, teknologi pengembangan produk biofarmasi, teknologi pengembangan bahan baku obat

Tren globalisasi dan digitalisasi di berbagai bidang kehidupan yang terjadi dalam beberapa tahun ini, menyebabkan dunia diliputi suasana yang naik turun (volatility), penuh ketidakpastian (uncertainty), penuh kerumitan (complexity) dan membingungkan (ambiguity) – atau yang dikenal dengan VUCA. Kondisi ini dirasakan di dunia bisnis, termasuk bisnis layanan kesehatan.

Di era VUCA, perusahaan menghadapi tantangan yang sangat dinamis, baik dari eksternal maupun internal. Perusahaan dituntut mampu menghadapi perubahan agar dapat tumbuh dan tetap bertahan (corporate sustainability). Manajemen laboratorium yang bak dan mengikuti perkembangan teknologi laboratorium merupakan salah satu kunci menghadapi perubahan tersebut.

Sebagai asosiasi yang menanungi perusahaan yang memberikan layanan pemeriksaan laboratorium kesehatan, ILKI mempersembahkan seminar dengan tema Laboratory Management & Technology Update sebagai salah satu upaya membekali anggotanya agar tetap eksis, terus tumbuh dan berkembang.

Dengan narasumber para pakar dan praktisi di bidang laboratorium klinik, seminar ini diharapkan dapat membantu anggota ILKI dalam menghadapi perubahan yang terjadi.

Organized by

SpeakerParticipantPotential SponsorsContact Person

: Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) / Indonesian Association of Health Laboratory (IAHL): Pakar, Praktisi Lab., Regulator, Institusi terkait: Pemilik Lab., Kepala Lab (Manager), Dokter Penanggung Jawab Lab, Lab. Technologist: Vendor LIS, Vendor Alat Molekular & Mass Spectrometry, Vendor QC, dll: Mahdalena Lubis (0813 1141 1423)

LABORATORY MANAGEMENTThursday, 5 April 2018 | Kakatua Room (Lower Lobby)

LABORATORY TECHNOLOGY UPDATEFriday, 6 April 2018 | Conference Room C

KegiatanWaktu

08.30 – 08.50

09.50 – 09.00

09.00 – 09.45

09.45 – 11.45

11.45 – 13.15

13.15 – 15.15

Registrasi Peserta

Pembukaan

Tren Perkembangan Teknologi di Bidang Laboratorium Kesehatan

Perkembangan Diagnosis Molekular dan Pemanfaatannya di bidang Penyakit Infeksi) & OnkologiPembicara 1 : Perkembangan teknologi molekular Pembicara 2 : Diagnosis Molekular di Bidang Onkologi Pembicara 3 : Diagnosis Molekular di Bidang Penyakit Infeksi

ISHOMA

Teknologi Spektrometri Massa dan PemanfaatannyaPembicara 1 : Perkembangan Teknologi Spektrometri Massa Pembicara 2 : Pemeriksaan Status Nutrisi menggunakan Teknologi Spektrometri MassaPembicara 3 : Deteksi Narkoba menggunakan Teknologi Spektrometri Massa

KegiatanWaktu

08.30 – 08.50

08.50 – 09.00

09.00 – 10.00

10.00 – 11.30

11.30 – 12.15

12.15 – 13.15

13.15 – 15.15

Registrasi Peserta

Pembukaan

Laboratory Management in the New Era (VUCA)

LIS & Middleware Impact on Efficiency Process in Clinical LaboratoryPembicara 1 (pakar LIS) Pembicara 2 (praktisi Lab)

BPJS Kesehatan

ISHOMA

Quality Management : EQAS, Quality Monitoring & Accreditation (KALK)Pembicara 1 (EQAS) Pembicara 2 (Quality Monitoring) Pembicara 3 (Revitalisasi KALK)

WORKSHOPS