pengembangan dan pendayagunaan teknologi …

7
Trosic(illg Tertemuall l(iniafi Tafiwwll 2016 Tusat Tefmo(ogi Radioisotoy cran Ramofarmaka ('l'TRR), 'B.AT.AN Tallgerang Se(atan, 3 November 2016 ISSN : 2087: 9652 PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI RADIOISOTOP, RADIOFARMAKA DAN SIKLOTRON Rohadi Awaludin, Hotman Lubis dan Siti Darwati Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofimnaka BATAN Kawasan Puspiptek Se/pong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia 15314 Email: [email protected] ABSTRAK PENGEMBANGAN DAN PENDA YAGUNAAN TEKNOLOGI RA DIOISO TOP, RADIOFARMAKA DAN SIKLOTRON. Teknologi radioisotop, radiofarmaka dan siklotron terus berkembang dan meningkatkan perannya dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Radioisotop dapat diproduksi melalui iradiasi netron di reaktor nuklir atau melalui iradiasi partikel bermuatan menggunakan siklotron. Seiring dengan perkembangan teknologi produksi radioisotop, berbagai jenis radioisotop baru atau teknologi produksi baru berhasil dikembangkan. Teknologi pemanfaatan siklotron pun terus berkembang dengan memanfaatkan berkas partikel bermuatan berenergi tinggi. Beberapa teknologi produksi radioisotop, radiofarmaka dan juga pemanfaatan siklotron telah berhasil dikembangkan di tanah air. Hasil-hasil litbang berupa diagnostic agent, therapeutic agent, teknologi radioassay dan radioactive tracer telah berhasil diperoleh. Pada pengembangan diagnostic agent telah berhasil dikembangkan teknologi teknologi produksi radioisotop dan radiofarmaka untuk tujuan diagnosis. Beberapa diantaranya telah didayagunakan oleh industri farmasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada pengembangan therapeutic agent, teknologi produksi beberapa radioisotop terapi, radiofarmaka terapi dan sumber tertutup telah berhasil dikembangkan. Pada pengembangan teknologi radioassay, beberapa teknologi produksi kit radioimmunoassay (RIA) / immunoradiometric assay (IRMA) dan metode radioligand binding assay (RBA) telah berhasil dikembangkan. Sedang pada pengembangan radioactive tracer, teknologi produksi tracer untuk industri, penelitian biomedis, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan telah berhasil diperoleh. Tantangan selanjutnya adalah pendayagunaan teknologi-teknologi tersebut sehingga memberikan manfaat yang lebih nyata kepada masyarakat. Dalam pendayagunaan teknologi ini diperlukan kerja sama yang intensif dari berbagai pihak, yaitu lembaga Iitbang, industri, pengguna dan badan regulasi. Kata kunei : radioisotop, radiofarmaka, siklotron, teknologi produksi ABSTRACT DEVELOPMENT AND UTlLlZA TlON OF RADIOISOTOPE, RADIOPHARMACEUTICAL AND CYCLOTRON TECHNOLOGY. Radioisotope. radiopharmaceutical and cyclotron technologies are extensively developed, increasing the contribution to solve the problem of community. Radioisotopes can be produced by neutron irradiation in a nuclear reactor or by irradiation of charged particles using a cyclotron. Along with the development of radioisotope technology, new radioisotopes or new radioisotope production methods have been successfully developed. Cyclotron utilization technology continues to evolve by utilizing high- energy charged particles. Several radioisotope and radiopharmaceutical production technologies, as well as the utilization of cyclotron have been successfully developed in Indonesia. Research and development results in the form of diagnostic agents, therapeutic agents, radioassay technologies and radioactive tracers have been successfully obtained. In Rohadi Awaludin, dkk. 1

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI …

Trosic(illg Tertemuall l(iniafi Tafiwwll 2016Tusat Tefmo(ogi Radioisotoy cran Ramofarmaka ('l'TRR), 'B.AT.ANTallgerang Se(atan, 3 November 2016

ISSN : 2087: 9652

PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI RADIOISOTOP,RADIOFARMAKA DAN SIKLOTRON

Rohadi Awaludin, Hotman Lubis dan Siti Darwati

Pusat Teknologi Radioisotop dan Radiofimnaka BATANKawasan Puspiptek Se/pong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia 15314

Email: [email protected]

ABSTRAK

PENGEMBANGAN DAN PENDA YAGUNAAN TEKNOLOGI RA DIOISO TOP,RADIOFARMAKA DAN SIKLOTRON. Teknologi radioisotop, radiofarmaka dan siklotronterus berkembang dan meningkatkan perannya dalam menyelesaikan masalah-masalahyang dihadapi oleh masyarakat. Radioisotop dapat diproduksi melalui iradiasi netron direaktor nuklir atau melalui iradiasi partikel bermuatan menggunakan siklotron. Seiringdengan perkembangan teknologi produksi radioisotop, berbagai jenis radioisotop baru atauteknologi produksi baru berhasil dikembangkan. Teknologi pemanfaatan siklotron pun terusberkembang dengan memanfaatkan berkas partikel bermuatan berenergi tinggi. Beberapateknologi produksi radioisotop, radiofarmaka dan juga pemanfaatan siklotron telah berhasildikembangkan di tanah air. Hasil-hasil litbang berupa diagnostic agent, therapeutic agent,teknologi radioassay dan radioactive tracer telah berhasil diperoleh. Pada pengembangandiagnostic agent telah berhasil dikembangkan teknologi teknologi produksi radioisotop danradiofarmaka untuk tujuan diagnosis. Beberapa diantaranya telah didayagunakan olehindustri farmasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada pengembangan therapeuticagent, teknologi produksi beberapa radioisotop terapi, radiofarmaka terapi dan sumbertertutup telah berhasil dikembangkan. Pada pengembangan teknologi radioassay, beberapateknologi produksi kit radioimmunoassay (RIA) / immunoradiometric assay (IRMA) danmetode radioligand binding assay (RBA) telah berhasil dikembangkan. Sedang padapengembangan radioactive tracer, teknologi produksi tracer untuk industri, penelitianbiomedis, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan telah berhasil diperoleh.Tantangan selanjutnya adalah pendayagunaan teknologi-teknologi tersebut sehinggamemberikan manfaat yang lebih nyata kepada masyarakat. Dalam pendayagunaanteknologi ini diperlukan kerja sama yang intensif dari berbagai pihak, yaitu lembaga Iitbang,industri, pengguna dan badan regulasi.

Kata kunei : radioisotop, radiofarmaka, siklotron, teknologi produksi

ABSTRACT

DEVELOPMENT AND UTlLlZA TlON OF RADIOISOTOPE, RADIOPHARMACEUTICALAND CYCLOTRON TECHNOLOGY. Radioisotope. radiopharmaceutical and cyclotrontechnologies are extensively developed, increasing the contribution to solve the problem ofcommunity. Radioisotopes can be produced by neutron irradiation in a nuclear reactor or byirradiation of charged particles using a cyclotron. Along with the development of radioisotopetechnology, new radioisotopes or new radioisotope production methods have beensuccessfully developed. Cyclotron utilization technology continues to evolve by utilizing high­energy charged particles. Several radioisotope and radiopharmaceutical productiontechnologies, as well as the utilization of cyclotron have been successfully developed inIndonesia. Research and development results in the form of diagnostic agents, therapeuticagents, radioassay technologies and radioactive tracers have been successfully obtained. In

Rohadi Awaludin, dkk. 1

Page 2: PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI …

'l'rosid"illg 'Pertel11l1alll(iniafl Taflllllall 20J61'lIsat Tekllo(ogi Raaioisotoy aallRaaiofannaka (TT1{R). 'BAT-A.:WTangerallg Se(atall. 3 :Novemver 20J6

ISSN : 2087 : 9652

the development of diagnostic agents, several diagnostic radioisotope andradiopharmaceutical production technologies have been successfully developed. Some ofthe production technologies have been utilized by pharmaceutical industry to meet the needsof community. In therapeutic agent, production technologies of therapeutic radioisotope,therapeutic radiopharmaceutical and sealed source have been developed. In radioassaytechnology development, production technologies of radioimmunoassay (RIA) /immunoradiometric assay (IRMA) kits and the utilization of radioligand binding assay (RBA)have been successfully developed. In the radioactive tracers, production technologies oftracers for industry, biomedical research, natural resources and the environmentmanagement have been successfully obtained. The next challenge is the utilization of thetechnologies, so that the technologies are more beneficial to the community. In the utilizationof the technologies, intensive cooperation among research and development institutions,industries, users and regulatory bodies are required.

Key words: radioisotope, radiopharmaceutical, cyclotron, production technology

PENDAHULUAN

eknologi radioisotop. radiofarmaka dan

T siklotron telah memiliki peran yang besardi berbagai bidang kehidupan. Oi bidangkesehatan. teknologi radioisotop, radiofarmakadan siklotron telah memiliki peran besar dalampenyelesaian masalah masalah kesehatan,khususnya dalam penyelesaian masalahpenyakit tidak menular seperti kanker, jantungdan ginjal [1]. Oi Indonesia jumlah penderitapenyakit penyakit tidak menular tersebut terusmenunjukkan kenaikan. Jumlah penderitakanker di Indonesia telah mencapai rata rata 1,4penderita per seribu penduduk [2]. Oleh sebabitu peran radioisotop, radiofarmaka dan siklotrondalam menyelesaikan masalah kesehatan ditanah air diprediksi ak;:m semakin besar padamasa yang akan datang seiring denganpeningkatan jumlah penderita penyakit tidakmenular.

Radioisotop adalah isotop yangsenantiasa memancarkan radiasi seiring denganproses peluruhan inti atom. Radiasi yangdipancarkan merupakan radiasi berenergi tinggi,memiliki daya tembus yang besar dan dapatmenyebabkan ionisasi sehingga sering disebutradiasi pengion (ionizing radiation). Oayatembus yang besar ini dimanfaatkan untukberbagai tujuan, diantaranya adalah untukpencitraan medis (medical imaging), baikmenggunakan single photon emission computedtomography (SPECT) maupun positron emissiontomography (PET) berdasarkan jenis radiasi.Sementara efek ionisasi radiasi yangdipancarkan, khususnya jenis radiasi partikelbermuatan, dapat merusak molekul termasuk

Rohadi Awaludin, dkk.

molekul-molekul di dalam sel sehingga dapatmenyebabkan kerusakan dan kematian se!. Efekini dimanfaatkan untuk terapi kanker, yaitumematikan sel sel kanker yang berkembangtidak terkendali di dalam tubuh [3].

Oalam pemanfaatkannya, radioisotopdapat digunakan dalam berbagai bentuk,diantaranya dalam bentuk radiofarmaka.Radiofarmaka adalah sediaan farm aka yang didalamnya telah diikatkan radioisotop dengankarakteristik yang sesuai dengan tujuan.Farmakokinetika radiofarmaka bergantung padajenis senyawa farmaka yang digunakan.Senyawa farmaka akan membawa radioisotopmenuju sasaran organ yang dituju. Sedangkanefek atau kegunaannya ditentukan oleh jenisradioisotop yang digunakan. Untuk radiofarmakadiagnosis digunakan radioisotop diagnosis,sedang untuk radiofarmaka terapi digunakanradioisotop terapi yang memiliki linear energytransfer (LET) yang tinggi [3].

Radioisotop dapat dibuat melalui duacara, yaitu melalui iradiasi netron atau partikelbermuatan. Proses produksi radioisotopmenggunakan netron dilakukan di dalam reaktornuklir sebagai sumber netron. Sedang produksiradioisotop menggunakan partikel bermuatandilakukan menggunakan siklotron denganmemanfaatkan berkas partikel bermuatanberenergi tinggi yang dihasilkan oleh siklotron[4].

Pada makalah ini akan disajikan hasilkajian tentang pendayagunaan teknologiradioisotop, radiofarmaka dan siklotron.Berbagai tantangan dan pola kerjapendayagunaan hasil litbang akan disajikanpad a makalah ini. Tantangan dan pola kerja

2

Page 3: PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI …

Prosinillg 1'ertel111/allllilliali TalizlIwll 2016

Pllsat Tefmorogi nanioisotoy nail nnc(;ojarmaf2a (PT1U{), 13ATANTangerallg Sdatall, 3 November 2016

ISSN : 2087 : 9652

pendayagunaan tersebut didasarkan padakegiatan litbang dan pendayagunaan hasillitbang di Pusat Teknologi Radioisotop danRadiofarmaka (PTRR), Badan Tenaga NuklirNasional (BATAN).

LlNGKUP PENGEMBANGAN RADIOISOTOPDAN RADIOFARMAKA

Pengembangan teknologi radioisotopdan radiofarmaka yang didukung oleh

Radioisotope andRadiopharmaceuticalDevelopment

pemanfaatan siklotron di PTRR dapatdikelompokkan menjadi 4 kelompokberdasarkan bentuk hasillitbang yang diperoleh,yaitu diagnostic agent, therapeutic agent, in-vitroradioassay dan molecular radioactive tracer.Arah pengembangan tersebut didasarkan pad akebutuhan di tanah air terhadap hasil hasillitbang tersebut. Selain itu, pengembangantersebut juga didasarkan pada fasilitas yangtersedia untuk mendukung prosespengembangan tersebut.

I Diagnostic Agenti I Therapeutic Agent

'\ I In-vitro RadioassayI Molecular RadioactiveTracer

Gambar 1. Lingkup pengembangan radioisotop dan radiofarmaka di PTRR-BATAN

Oalam pengembangan diagnostic agent,ada beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitupengembangan radiofarmaka diagnosis danbahan pengontras (contrast agent). Oalampengembangan bahan diagnosis dikembangkanteknologi produksi radioisotop diagnosis,generator radioisotop diagnosis danradiofarmaka diagnosis. Teknologi produksiradioisotop diagnosis terdiri dari radioisotop darisiklotron dan radioisotop dari reactor nuklir.Pad a pengembangan' generator radioisotopdiagnosis dikembangkan generator radioisotopMo-99/Tc-99m menggunakan Mo alamteriradiasi [5]. Sedang pada pengembanganradiofarmaka diagnosis telah dikembangkanbeberapa radiofarmaka yaitu radiofarmakadiagnosis onkologi, radiofarmaka nefro-urologidan radiofarmaka kardiologi. Pad a radiofarmakaonkologi dikembangkan kit radiofarmakamethylene diphosphonate (MOP) untuk bonescan dan metaiodobenzylguanidine (MIBG)bertanda 1-131 untuk diagnosis neuroblastoma.

Rohadi Awaludin, dkk.

Pada pengembangan radiofarmaka nefro-urologitelah dikembangkan kit radiofarmakadiethylenetriaminepentaacetic acid (OTPA) danhipuran bertanda 1-131. Sedang padapengembangan radiofarmaka diagnosiskardiologi dikembangkan kit radiofarmakamethoxyisobutylisonitrile (MIBI) dan kitradiofarmaka tetrofosmin [6].

Pengembangan therapeutic agent dapatdibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitupengembangan radiofarmaka terapi danpengembangan sumber radiasi terapi berupasumber radiasi terbungkus (sealed source).Pada pengembangan radiofarmaka terapidikembangkan teknologi produksi radioisotopterapi, teknologi generator radioisotop terapi,radiofarmaka terapi berbasis antibodi,radiofarmaka berbasis peptida dan radiofarmakaberbasis ligan sederhana. Beberapa radioisotopterapi yang merupakan radioisotop pemancarbeta telah berhasil diproduksi, yaitu Lu-177, Sm­153, Au-198 dan Re-186. Beberapa generator

3

Page 4: PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI …

Trosidlng 'J'ertemllan lfiniafi Tafillnan 2016

Tllsat Tekno(ogi Radloisotl!p aan Raaiofarmaka (1'TnR), BAT.JlNTangerang Seratan, 3 November 2016

ISSN : 2087 : 9652

radioisotop terapi juga telah dikembangkan yaitugenerator radionuklida W-188/Re-188 dan Sr­901Y-90. Pada pengembangan radiofarmakaberbasis peptida telah dikembangkanradiofarmaka Lu-177 -DOT A-TOe, sedang pad apengembangan radiofarmaka berbasis antiboditelah dikembangkan Lu-177-DOTA-trastuzumabdan Lu-177 -DOT A-nimotuzumab [7]. Selain itutelah dikembangkan pula radiofarmakaethylenediamine tetra(methylene phosphonicacid) (153Sm-EDTMP) untuk terapi paliatif kankertulang [8]. Sementara itu, pada pengembangansumber radiasi terapi telah dikembangkanbeberapa sumber radiasi untuk brakhiterapi,yaitu sumber radiasi brakhiterapi laju dosis tinggimenggunakan Ir-192 dan sumber radiasibrakhiterapi laju dosis rendah berupa seed 1-125[9,10].

Di bidang in-vitro radioassay, ada duakelompok penelitian yang dilakukan yaitupengembangan kit radioimmunoassay (RIA) Iimmunoradiometric assay (IRMA) dan teknologiradioligand binding assay (RBA). Ada beberapakit RIA/IRMA yang dikembangkan, baik untuktujuan klinis dan tujuan non klinis. Untuk tujuanklinis dikembangkan kit RIA mikroalbuminuriadan kit IRMA prostate specific antigen (PSA)[11]. Sedang untuk tujuan non klinisdikembangkan kit RIA progesteron untukpeternakan. Sementara teknologi RBAdikembangkan dalam kegiatan pengembanganobat (drug development) termasuk dalampengembangan obat herbal [12].Pengembangan RBA In! didukung olehkemampuan PTRR dalam pengembanganteknologi produksi radioisotop 1-125[13].

Di bidang radioactive tracer, adabeberapa bentuk kegiatan pengembangan yangtelah dilakukan. Diantaranya adalah

pengembangan radioactive tracer untuk aplikasibiomedis, untuk penelitian lingkungan sertauntuk industri. Untuk memenuhi kebutuhanpenelitian lingkungan, radioactive tracerberbasis Hg-203 telah dikembangkan gunameneliti dinamika logam berat merkuri dilingkungan. Untuk tujuan penelitian medisbeberapa nukleotida bertanda P-32 telahdikembangkan, diantaranya adalah ATPbertanda P-32 [14]. Sedang untuk memenuhikebutuhan industri telah dikembangkanbeberapa radioactive tracer, diantaranya adalahradioactive tracer berbasis radioisotop Br-82[15].

PENDAYAGUNAAN HASIL PENELITIAN DANPENGEMBANGAN

Dalam proses pendayagunaanradioisotop, radiofarmaka dan siklotron, PTRRmengembangkan jejaring kelembagaan gunamendukung kegiatan tersebut. Jejaringkelembangaan yang dikembangkan oleh PTRRditunjukkan pada Gambar 2. Pada Gambar 2ditunjukkan bahwa dalam pendayagunaanteknologi radioisotop, radiofarmaka danteknologi siklotron diperlukan jejaring kerja sam ayang kuat antara PTRR-BA TAN sebagailembaga litbang dengan mitra pengguna danmitra industri sebagai produsen. Kerja samayang dijalin oleh ketiga pihak tersebut dibingkaioleh regulasi dan kebijakan yang dikeluarkanoleh badan regulasi. Dalam pendayagunaanradioisotop, radiofarmaka dan teknologisiklotron, ada dua badan regulasi yang terkaityaitu badan regulasi keselamatan tenaga nuklirdan badan regulasi berkaitan dengan kesehatanyaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan sertaKementerian Kesehatan.

Gambar 2. Jejaring kelembagaan yang dibangun guna mendukung proses pendayagunaan teknologi radioisotop,radiofarmaka dan siklotron

Rohadi Awaludin, dkk. 4

Page 5: PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI …

l'rosidlllg l'ertel1lllall lfilliafi Tafiullall 2016

1'lIsat Te/.Zllo(ogi Ra({ioisotop aall Raaiofanlla/.Za (l'TRR), 'BA'T5tNTallgerallg Se(atall, 3 Novem6er 2016

ISSN : 2087 : 9652

Oari proses pendayagunaan radioisotop,radiofarmaka dan siklotron selama ini, ada 3aspek yang perlu diperhatikan yaitu aspekteknis, aspek keekonomian dan aspek regulasi.Ketiga aspek tersebut perlu dikaji sejak awalproses pengembangan agar proses

pendayagunaan dapat berjalan dengan baik.Kajian terhadap ketiga aspek tersebut jugamerupakan bekal yang penting dalamberkomunikasi dengan para mitra dalampendayagunaan, baik mitra pengguna maupunmitra industri.

Pernyataan

pengguna

Diskusi dengan pengguna

dan pendalaman standard

mutu produk

HI LIRISASI

Pernyataanmitra industri

Keputusan

badan regulasi

Pendayagunaankomersialoleh

industri

Memberikan

informasi lebih

lengkap ke Badan

Regulasi

Gambar 3. Pola kerja pendayagunaan teknologi radioisotop, radiofarmaka dan siklotron di PTRR-BA TAN

Oari kegiatan pendayagunaan teknologiradioisotop, radiofarmaka dan siklotron diPTRR-BATAN selama In!, pola kerjapendayagunaan dapat dirumuskan sepertidisajikan dalam Gambar 3. Pada tahap pertama,kegiatan litbang bertujuan untuk mendapatkanhasil litbang yang memenuhi persyaratan teknisuntuk digunakan. Ukuran kesesuaian aspek'teknis tersebut dinyatakan oleh pihak pengguna.Jika produk litbang yang dihasilkan belummemenuhi persyaratan teknis yang dikehendakioleh pengguna, maka PTRR melakukan kajiandan diskusi terhadap standard mutu produkyang dipersyaratkan serta faktor-faktor yangmempengaruhinya. Hasil diskusi dan kajiantersebut selanjutnya digunakan sebagai dasaruntuk melakukan penelitian dan pengembanganlebih lanjut. Proses ini terus berulang sampaipihak pengguna menyatakan bahwa produkyang dihasilkan layak secara teknis untukdimanfaatkan.

Tahap selanjutnya adalah melakukankajian dari sisi keekonomian. Pada sisi iniPTRR-BATAN mulai menjalin komunikasi

Rohadi Awaludin, dkk.

dengan mitra industri yang akan memproduksisecara komersial. Mitra industri pun akanmelakukan kajian untuk melihat kelayakannyadari sisi keekonomiannya. Jika ternyata belumlayak, maka perlu dikaji format-formatpendayagunaan yang sesuai sehingga dapatmasuk dari sisi keekonomian. Proses ini terusberulang melalui komunikasi yang intensifdengan mitra industri.

Setelah mitra industri menyatakanbahwa hasil litbang layak atau memiliki prospekyang baik untuk diproduksi, mitra industri akanmengajukan produk litbang tersebut ke badanregulasi. Badan regulasi akan memastikan 3aspek dari produk litbang tersebut yaitu aspekkeamanan, aspek kualitas dan aspekkemanfaatan. Ketiga aspek tersebut akandievaluasi oleh badan regulasi berdasarkanstandard dan regulasi yang telah ditetapkan.Jika ketiga aspek tersebut telah memenuhimaka mitra industri dapat melakukan prosesproduksi secara komersial guna memenuhikebutuhan masyarakat.

5

Page 6: PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI …

l'rosi{(;llg l'erteJll1ll7ll I{l1liah 'Tahllllall 20/61'lIsat TekllO{ogi 1\amoisotoy aall 1\aaiofarl1laka (TT1{R), 'B.:4'T"AN'Tallgerallg Se{atall, 3 Novel1l{jer 20/6

ISSN : 2087 : 9652

Proses pendayagunaan hasil litbangteknologi radioisotop, radiofarmaka dan siklotronmelibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu salahsatu kunci keberhasilan dari prosespendayagunaan adalah komunikasi dan kerjasam a yang intensif di antara pihak pihak terkait.Oengan komunikasi yang intensif berbagaikendala yang ada diharapkan dapat ditemukansolusi yang terbaik.

PENUTUP

Teknologi radioisotop, radiofarmaka dansiklotron terus berkembang dan meningkatkanperannya dalam menyelesaikan masalah­masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Hasil­hasil litbang berupa diagnostic agent,therapeutic agent, teknologi radioassay danradioactive tracer telah berhasil diperoleh.Tantangan selanjutnya adalah pendayagunaanteknologi-teknologi tersebut sehinggamemberikan manfaat yang lebih nyata kepadamasyarakat. PTRR-BA TAN telah berhasilmelakukan pendayagunaan beberapa jenisradioisotop dan radiofarmaka setelah melewatitantangan pada aspek teknis, aspekkeekonomian dan aspek regulasi. Oalampendayagunaan teknologi ini diperlukankomunikasi dan kerja sama yang intensif dariberbagai pihak, yaitu lembaga litbang, industri,pengguna dan badan regulasi.

DAFT AR PUST AKA

1. K. YANAGISAWA (2011), "EconomicScale of Utilization of Radiation in Japan",Radioisotopes, Vol. 60(4), 2.0:11,189-201

2. RISET KESEHATAN DASAR (2013),Badan Penelitian dan PengembanganKesehatan, Kementerian KesehatanRepublik Indonesia, Jakarta, 2013.

3. M.J. WELCH, C.S. REDVANLY (2003),"Handbook of Radiopharmaceuticals:Radiochemistry and Applications", JohnWiley & Sons, England, 2003.

4. T. IDO (2011), "Radioisotope Pocket OataBook", The Japan RadioisotopeAssociation, Tokyo, 2011.

5. R. AWALUDIN, A. H. GUNAWAN, H.LUBIS, SRIYONO, HERLlNA, A.MUT ALlB, A. KIMURA, K. TSUCHIY A,M. TANASE, M. ISHIHARA (2014),"Mechanism of Mo-99 Adsorption and Tc­99m Elution from Zirconium-Based

Rohadi Awaludin, dkk.

Material in Mo-99fT c-99m Generator

Column Using Neutron-Irradiated NaturalMolybdenum", Journal of Radioanalyticaland Nuclear Chemistry, Vol 303 (2), 2015,1481-1483

6. WIDYASTUTI, S. SETYOWATI, C.T.RUSTENDI,YUNILDA (2012), "PreparasiKit Cair Tetrofosmin untuk Oeteksi Kanker

dan Perfusi Jantung", Jurnal Radioisotopdan Radiofarmaka, Vol 15(2), 2012, 70­78.

7. M. RAMLI, B. HIDAYAT, C.T.RUSTENDI, R. RIT AWIDY A, M. SUBUR,C.N. ARDIYATNO, KARYADI, S.AGUSWARINI, T.S. HUMANI, A.MUTALlB, J.S. MASJHUR (2012), "InVitro and In Vivo Testing of 177Lu-OOTA-Nimotuzumab a PotentialRadioimmunotherapeutical Agent ofCancers", ITB Journal of Science, Vol. 44(4),2012,333-345.

8. Y. TAHYAN, E. LESTARI, SUDARSIH, E.SARMINI, KARYADI (2010), "EvaluasiKendali Mutu Senyawa Bertanda53Sm-EOTMP", Seminar Nasional SOMTeknologi Nuklir IV, 2010, 837-842

9. A. PUJIY ANTO, M. SUBECHI, MUJINAH.D.K.YOGA, U.N. SHOLIHAH, D.KURNIASIH (2012), "Pembuatan SumberRadiasi Seed Brakiterapi 1-125 untukPengobatan Kanker", Jurnal Radioisotopdan Radiofarmaka, Vol 15(1 ), 2012, 23-29

10. D.K. YOGA, A. PUJIYANTO, M.SUBECHI, R. AWALUDIN (2012),"Evaluasi Pengelasan Laser pad aPembuatan Mikrokapsul Brakhiterapi LajuOosis Rendah", Jurnal Radioisotop danRadiofarmaka, Vol 15(2), 2012, 47-56.

11. P. WIDAYATI, G. MONDRIDA, S.SETIYOWATI, A. ARIYANTO, V.Y.SUSILO, W. LESTARI (2013), "PreparasiPereaksi Kit Immunoradiometric AssayFree Prostate Specific Antigen untukdeteksi kanker Prostat", Jurnal KimiaTerapan Indonesia, Vol. 15(2), 2013, 13­24.

12. W. LESTARI, V.Y. SUSILO, S.SETIYOWATI, TRININGSIH TRININGSIH,A. ARIYANTO, P. WIDAYATI,L.B.S. KARDONO, A. YANUAR (2014),"Synthesis of Sulochrin-1251and Its BindingAffinity as a-Glucosidase Inhibitor usingRadioligand Binding Assay (RBA)

6

Page 7: PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TEKNOLOGI …

'Prosidlllg 1'ertemllall J(miafi Tafizlllall 2016

1'llsat Te!.illo{ogi Radloisotoy aall Raaiofarma!.ia (1"T'RR). 'B:AT.Jl'NTallgerang Se{atan. 3 November 2016

ISSN : 2081 : 9652

Method", Atom Indonesia, Vol 40 (1),2014, 22-26.

13. R. AWALUDIN, H. LUBIS, A. PUJIANTO,I. SUPARMAN, D.A. SARWONO,ABIDIN, SRIYONO (2009), "Radioaktivitaslodium-125 pada Uji ProduksiMenggunakan Target Xenon Diperkaya",Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir, Vol 10(1),2009,1-9

14. W.Y. RAHMAN, R. AWALUDIN, E.SARMINI, HERLlNA, TRIYANTO,

Rohadi Awaludin, dkk.

R.RITAWIDYA, A. MUTALIB AND S.NURBAITI (2015), "A Modified Method forSynthesis of Labelled AdenosinTriphosphate", Journal of Radioanalyticaland Nuclear Chemistry, Vol 303 (2), 2015,1607-1611

15. R. AWALUDIN, H. LUBIS, SRIYONO,ABIDIN (2008), "Pembuatan PerunutRadioaktif Brom-82 MenggunakanSasaran Kalium Bromida Alam untuk UjiKebocoran", Prosiding Seminar NasionalMaterial Metalurgi, 2008, 122-128

7