welcome to my blog deden guevara.docx

43
WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA Kamis, 13 Juni 2013 UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATERI PERUBAHAN SOSIAL KELAS XI IPS2 SMA NEGERI 1 SEKADAU UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATERI PERUBAHAN SOSIAL KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SEKADAU Oleh : DEDEN F55011020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

Upload: jumriaty

Post on 08-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA Kamis, 13 Juni 2013

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATERI PERUBAHAN SOSIAL KELAS XI IPS2 SMA NEGERI 1 SEKADAU

UPAYA  MENINGKATKAN  MOTIVASI  BELAJAR  SISWA

 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

 PADA MATERI PERUBAHAN SOSIAL

KELAS XI IPS2  SMA NEGERI 1

SEKADAU

Oleh :

DEDEN F55011020

                   

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGIJURUSAN  PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK2013

Page 2: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

        MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

 PADA MATERI PERUBAHAN SOSIAL

KELAS XI IPS2  SMA NEGERI 1

SEKADA

DEDENNIM F55011020

DESAIN PENELITIANDiajukan Sebagai Pemenuhan Tugas Penelitian Tindakan Kelas

Program Studi Pendidikan Sosiologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

JURUSAN  PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2013

KATA PENGANTAR

Page 3: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpah

karunianya penulis dapat menyelesaikan desain penelitian ini, yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Metode Talking Stick Pada Materi Perubahan

Sosial Kelas XI IPS2 SMA Negeri 1 Sekadau”.

Penyusunan desain penelitian ini merupakan tugas yang di berikan untuk pemenuhan

tugas akhir mata kuliah “Penelitian Tindakan Kelas” prodi pendidikan sosiologi pada

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun desain penelitian ini.

Tetapi, jika terdapat kesalahan dan kekeliruan, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritik konstruksif I dari berbagai pihak demi perbaikan desai penelitian ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga desain penelitian ini bermanfaat bagi sumua

pihak. Amin.

Pontianak, 24 Mei 2012

                                                                                Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

Page 4: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

A.    JUDUL          

B.     LATAR BELAKANG          

C.     RUMUSAN MASALAH

D.    PEMECAHAN MASALAH

E.     TUJUAN

F.      MANFAAT

G.    DEFENISI OPERASIONAL

H.    KAJIAN PUSTAKA

I.       METODE PENELITIAN

J.       KERANGKA BERFIKIR

K.    JADWAL PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN 

A.    JUDUL :

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA

MATERI PERUBAHAN SOSIAL  KELAS XI IPS2  SMA NEGERI 1 SEKADAU

Page 5: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

B.     LATAR BELAKANG

            Proses belajar berkaitan dengan pola perilaku siswa dalam mempelajari bahan

pelajaran. Siswa seringkali mengalami masalah pembelajaran di sekolah khususnya di dalam

kelas. Motivasi belajar siswa yang kurang dalam menerima pelajaran menjadi kendala guru

dalam proses pembelajaran. Kurangnya motivasi belajar siswa salah satunya dilatar belakangi

karena guru menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga murid merasa jenuh

karena model pembelajaran yang digunakan tidak bervarisi.

Melihat kondisi lemahnya proses pembelajaran dan motivasi belajar siswa tersebut

beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah melalui penggunaan model pembelajaran

Talking Stick pada materi perubahan sosial mata pelajaran sosiologi di SMA Negeri 1

Sekadau. Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan suasana yang dapat

mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan Talking Stick.

(Sugiarto,Iwan. 2004.) Dengan menggunakan metode ini diharapkan  dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa atas materi yang telah di sampaikan oleh guru.

Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa guru kelas melaksanakan pembelajaran

konvensional/klasikal tanpa mengembangkannya. Dari metode tersebut, siswa merasa jenuh,

tidak bergairah dan bosan mengikuti pelajaran. Kondisi pembelajaran tersebut tentu saja tidak

bisa dibiarkan berlangsung terus menerus. Dengan kondisi tersebut seharusnya guru mencari

alternatif-alternatif metode pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan aktivitas

pembelajaran di kelas, dan salah satu yang dimaksud dalam hal ini adalah metode

pembelajaran talking stick.  

Pada prinsipnya, metode talking stick merupakan metode pembelajaran interaktif

karena menekankan pada keterlibatan aktif siswa selama proses pembelajaran. Pembelajaran

Page 6: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

dapat dilaksanakan guru dengan berbagai pendekatan. Untuk meningkatkan aktivitas belajar

siswa, guru menggunakan media tongkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan talking stick.

Talking stick dapat dilakukan di sela-sela atau akhir pembelajaran. Setelah guru menjelaskan

materi pelajaran, guru meminta siswa untuk melakukan penghafalan materi dengan terlebih

dahulu menetapkan lamanya waktu yang dibutuhkan sampai talking stick akan dilaksanakan.

Setelah hal tersebut dilakukan, maka guru dan siswa memulai talking stick. Guru terlebih

dahulu memberikan tongkat kepada salah satu siswa secara acak, setelah itu guru dan siswa

secara bersama menyanyikan lagu tertentu sambil menyerahkan tongkat dari siswa pertama

ke siswa lainnya, begitu hingga lagu dinyatakan berhenti oleh guru dengan tanda-tanda

tertentu yang telah disepakati.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka alasan utama pemilihan metode talking stick

karena selama proses pembelajaran berlangsung sesudah guru menyajikan materi pelajaran,

siswa diberikan waktu beberapa saat untuk menghafal materi pelajaran yang telah diberikan,

agar dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat talking stick berlangsung.

Mengingat dalam talking stick, hukuman (punishmen) dapat diberlakukan, misalnya siswa

disuruh menyanyi, berpuisi, atau hukuman-hukuman yang sifatnya positif dan menumbuhkan

motivasi belajar siswa. Dengan demikian, pembelajaran dengan metode talking stick murni

berorientasi pada aktivitas individu siswa yang dilakukan dalam bentuk permainan.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti maka dipilih model pembelajaran

talking stick sebagai model pembelajaran yang akan diterapkan di kelas XI IPS2  SMA Negeri

1  Sekadau dengan pertimbangan beberapa aspek, yakni :

1.      Kelas XI IPS2  memiliki motivasi belajar  yang kurang terhadap mata pelajaran sosiologi

pada materi  Perubahan sosial.

Page 7: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

2.      Dalam proses mengajar guru masih kurang menggunakan model – model pembelajaran,

sehingga dalam proses belajar mengajar siswa merasa bosan.

3.      Model pembelajaran Talking Stick belum pernah diterapkan di SMA Negeri 1 Sekadau pada

mata materi perubahan sosial mata pelajaran sosiologi  di kelas XI IPS2

Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK)

untuk upaya meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas XI IPS2  melalui model

pembelajaran Talking Stick pada materi perubahan sosial dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa.

C.     RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1.      Mengapa motivasi belajar siswa di kelas XI IPS2  SMA Negeri 1 Sekadau cenderung rendah

dalam mengikuti proses belajar mengajar?

2.      Apa yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa pada  pada mata pelajaran

sosiologi kususnya pada materi perubahan sosial di kelas XI IPS2  SMA Negeri 1 Sekadau?

3.      Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick   dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa di kelas XI IPS2  SMA Negeri 1 Sekadau?

.

D.    PEMECAHAN MASALAH

Untuk mengatasi masalah – masalah tersebut dapat menggunakan model pembelajaran

Talking Sick. Dengan model ini diharapkan motivasi siswa terhadap materi kelompok sosial

Page 8: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

pada mata pelajaran Sosiologi pada siswa kelas XI IPS2 SMA Negeri 1 Sekadau dapat

ditingkatkan. Adapun langkah – langkah penerapannya adalah sebagai berikut :

1.         Kolaborasi

Peneliti besama guru mata pelajaran Sosiologi melakukan kerja sama dalam

menentukan konsep menyiapkan dan menyajikan materi pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran yang telah disepakati dengan setting kelas yang akan diberi tindakan.

2.         Brainstroming

Peneliti bersama guru mata pembelajaran Sosiologi melakukan musyawarah untuk

menyusun skenario tindakan yang perlu disiapakan dalam proses pembelajaran dikelas XI

IPS2 SMA Negeri 1 Sekadau dengan model pembelajaran Talking Stick peneliti menyiapkan

materi untuk pelaksanakan model pembelajaran Talking Stick.

3.         Observasi

Kegiatan ini dimaksudkan  untuk memperoleh informasi keberhasilan atau kegagalan

dalam penerapan model pembelajaran talking stick dikelas XI IPS2 SMA Negeri 1 Sekadau.

Hasil kegiatan ini akan memberikan masukan yang berguna dalam menempuh cara

pemecahan masalah yang dihadapi dan sekaligus dijadikan bahan pertimbangan untuk

menyusun rencana tindakan selanjutnya.

4.         Refleksi

Peneliti bersama guru mata pelajaran Sosiologi melakukan diskusi guna membahas

serta menganalisa hasil pengamatan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempeoleh informasi

tentang keberhasilan atau pun kegagalan dan penyebannya, serta kekurangan – kekurangan

yang dialami. Hasil kegiatan ini akan memberikan masukan yang sangat berguna dalam

menentukan cara pemecahan masalah yang dihadapi dan selanjudnya menjadi bahan

pertimbangan untuk menyusun rencana tindakan.

Page 9: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

E.     TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.             Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas XI IPS2 SMA Negeri 1 Sekadau  pada 

materi perubahan sosial.

2.             Untuk  meningkatkan pemahaman belajar siswa di kelas XI IPS2 SMA Negeri 1 Sekadau 

pada  mata pelajaran sosiologi.

3.             Meningkatkan kemampuan guru untuk menggunakan model pembelajaran yang dapat

memberikan pemahaman siswa sehingga hasil belajarnya meningkat.

F.     MANFAAT PENELITIAN

Dalam penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara

lain :

1.              Bagi Siswa

Dengan penelitian ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk melakukan perubahan

dalam meningkatkan pemahaman siswa pada materi kelompok sosial mata pelajaran sosiologi

yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam menerima pelajaran.

2.              Bagi Guru

Dengan penelitian ini, guru dapat menerapkan atau menggunakan model

pembelajaran Talking Stick sebagai salah satu model pembelajaran dalam proses belajar

mengajar dikelas, sehingga masalah – masalah yang dihadapi dapat diatasi.

3.              Bagi Lembaga

Dengan adanya penelitian ini, penulis dapat beraktifitas dalam menerapkan ilmu yang

didapat dari bangku perkuliahan dengan kenyataan yang ada dilapangan dan

mengaplikasikannya serta mengembangkan dengan teori-teori.

Page 10: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

4.         Bagi Sekolah

Dengan adanya penelitian ini, pihak sekolah dapat menerapkan metode dan model

pembelajaran lain dalam mengatasi masalah sebagai pengalaman dalam menerapkan metode

yang ada. Serta pihak pengelola dapat meningkatkan dan merancang studi serta menciptakan

latihan dalam mencegah dan memecahkan masalah yang kemungkinan akan timbul melalui

metode yang ada.

G.    DEFENISI OPERASIONAL

1.      Pembelajaran Talking Stick

Pembelajaran dengan metode talking stick mendorong peserta didik untuk berani

mengemukakan pendapat. Pembelajaran dengan metode talking stick diawali oleh penjelasan

guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Peserta didik diberi kesempatan membaca

dan mempelajari materi tersebut. Berikan waktu yang cukup untuk ativitas ini.

Guru selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunya. Guru mengambil

tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu

peserta didik. Peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab

pertanyaan dari guru demikian seterusnya. Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta

didik lainnya, seyogianya diiringi musik.

Langkah akhir dari metode talking stick adalah guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya. Guru memberi

ulasan terhadap seluruh  jawaban yang diberikan peserta didik, selanjutnya bersama-sama

peserta didik merumuskan kesimpulan.

2. Motivasi Belajar

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk meninjau dan memahami motivasi,

ialah (1) motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini dapat

membantu guru menjelaskan tingkah laku yang diamati dan meramalkan tingkah laku orang

lain; (2) menentukan karakteristik proses ini berdasarkan petunjuk-petunjuk tingkah laku

seseorang. Petunjuk-petunjuk tersebut dapat dipercaya apabila tampak kegunaannya untuk

meramalkan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.

Mc Donald (1959) merumuskan, bahwa …. “Motivation is an energy change within the

person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction”. Yang diartikan

Page 11: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai

dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam rumusan tersebut ada

tiga unsur yang saling berkaitan sebagai berikut:

1.      Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi. Perubahan tersebut terjadi

disebabkan oleh perubahan tertentu pada sistem neurofisiologis dalam organisme manusia,

mislanya: karena terjadinya perubahan dalam sistem pencernaan maka timbul motif lapar. Di

samping itu, ada juga perubahan energi yang tidak diketahui;

2.      Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan (affective arousal). Mula-mula berupa ketegangan

psikologis, lalu berupa suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan tingkah laku yang

bermotif. Perubahan ini dapat diamati pada perbuatannya. Contoh: seorang terlibat dalam

suatu diskusi, dia tertarik pada masalah yang sedang dibicarakan, karenanya dia

bersuara/mengemukakan pendapatnya dengan kata-kata yang lencar dan cepat;

3.      Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermotivasi

memberikan respons-respons kea rah suatu tujuan tertentu. Respons-respons itu berfungsi

mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Tiap respons

merupakan suatu langkah ke arah mencapai tujuan. Contoh: si A ingin mendapat hadiah,

maka ia belajar misalnya mengikuti ceramah, bertanya, membaca buku, menempuh tes, dan

sebagainya.

H.    KAJIAN PUSTAKA

1.                   Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan yang tak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia

sehingga tidak ada kata terlambat untuk belajar. Demikian juga pengertian belajar sudah

banyak dikemikakan oleh para ahli dari sudut pandang masing-masing. Hal ini justru akan

menambah cakrawala dan pengetahuan belajar.

Menurut Morgan (Dalam M. Dalyono 2003:211) mengatakan “belajar adalah setiap

perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari

latihan atau pengalaman

Page 12: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

Menurut Rochman Natawijaya (2001:13) mengatakan “belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam reaksi dengan lingkungannya”.

Menurut Herman Hudoyo (2002:21) mendefinisikan “belajar sebagai perubahan dalam

perbuatan melalui aktivitas, praktek dan pengalaman”

Dari beberapa pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu

kegiatan mencari fakta-fakta dengan berbagai macam metode dari pengalaman individu

melalui latihan dengan pendekatan yang konkrit.

2.              Motivasi Belajar

a.                   Pengertian Motivasi (Motivation)

Berikut beberapa pengertian motivasi yang dikutip dari Arya (2011): Menurut Mc.

Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah “perubahan energi dalam

diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Motivasi merupakan sesuatu yang kompleks”.

Menurut Sumadi  Suryabrata ( 1993:70)  Motivasi adalah “keadaan dalam pribadi

orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai

tujuan tertentu. Tiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang pasti didorong oleh sesuatu

kekuatan dari dalam diri orang itu, yang disebut dengan motivasi”.

Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi dapat juga diartikan sebagai “serangkaian

usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin

melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau

mengelak perasaan tidak suka itu”.

Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy (1986)

mendefinisikan motivasi sebagai “suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat

Page 13: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang

tergantung motivasi yang mendasarinya”.

Motivasi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas. Masih dalam

artikel Siti Sumarni (2005), motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul

pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan

tujuan tertentu. Sedangkan secara psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan

seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan

yang dikehendakinya, atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. (KBBI, 2001:756).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motivasi

adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan

menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin

kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subjek itu dapat tercapai.

b.                  Macam-macam Motivasi

1.    Penggolongan berdasarkan atas terbentuknya motivasi dibedakan atas dua macam Menurut Sumadi  Suryabrata  (1993:71),  yaitu :

(a). Motifasi bawaan     Motivasi bawaan sejak lahir, jadi tanpa dipelajari misalnya dorongan untuk makan dan

minum.(b). Motivasi yang dipelajari     Motivasi yang timbul karena dipelajari, misalnya dorongan untuk belajar sesuatu ilmu

pengetahuan.                      2.    Penggolongan berdasarkan atas jalarannya, motivasi dibedakan atas dua macam yaitu: (a). Motivasi ekstrinsik     Motivasi yang berfungsi karena adanya rangasangan dari luar, seperti misalnya orang belajar

giat karena diberi tahu bahwa sebentar lagi ujian.(b). Motivasi Instrinsik     Motivasi yang berfungsi tidak uasah dirangsang dari luar. Memang dalam diri individu telah 

ada dorongan itu.

3.    Cara Meningkatkan Motivasi BelajarAda beberapa Cara   untuk meningkatkan motivasi belajar anak dalam kegiatan belajar di

sekolah, misalnya saja seperti yang diungkapkan A.M. Sardiman (2005:92-94), yaitu :

a.    Memberi angka  Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru

untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang

Page 14: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja.

b.   Hadiah  Hadiah dapat menjadi motivasi yang kuat, dimana siswa tertarik pada bidang tertentu yang

akan diberikan hadiah. Tidak demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak menarik menurut siswa.

c.    Kompetisi  Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana untuk meningkatkan

motivasi belajar. Karena terkadang jika ada saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil yang terbaik.

a.    Ego-involvement  Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya

sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi.

b.   Memberi Ulangan  Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan

terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.

c.    Mengetahui Hasil  Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil

belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.

d.   Pujian  Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik, maka perlu diberikan

pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

e.    Hukuman  Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika diberikan secara tepat dan

bijaksana, bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman tersebut.

4.              Talking Stick

Model pembelajaran Talking Stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif,

dimana model pembelajaran talking stick merupakan model pembelajaran yang dipergunakan

guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam proses belajar mengajar

Page 15: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

di kelas model pembelajaran ini berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui

permainan tongkat yang diberikan guru dari satu siswa kepada siswa yang lainnya. Pada saat

guru menjelaskan materi pelajaran dan selanjutnya guru mengajukan pertanyaan kepada

siswa, maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang memperoleh kesempatan

untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal ini dilakukan hingga semua siswa

berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang diajukan guru. Pembelajaran

dengan model Talking Stick juga melatih siswa mambaca dan memahami dengan cepat materi

yang telah diajarkan oleh guru, agar siswa lebih giat belajar.

Pada dasarnya model pembelajaran Talking Stick merupakan salah satu alternative yang

mengarah pada pemahaman konsep. Kiranawati (2011:2) yang menjelaskan bahwa “Talking

Stick merupakan model pembelajaran dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat

wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya”.         

Widodo (2009:2) mengemukkan Bahwa  model pembelajaran Talking Stick merupakan

model pembelajaran yang menggunakan sebuah tongkat  sebagai alat petunjuk giliran, siswa

yang mendapatkan tongkat akan diberi pertanyaa dan harus menjawabnya. Kemudiaan secara

estafet tongkat tersebut berpindah ketangan siswa lainnya secara bergilir, demikian

seterusnya sampai seluruh siswa           mendapat tongkat pertanyaan.

Berdasarkan uraian di atas maka model pembelajaran Talking Stick merupakan model

pembelajaran dengan bantuan tongkat, bagi siswa yang mendapat tongkat tersebut wajib

menjawab pertanyaan yang diberikan guru, demikian seterusnya sampai seluruh siswa

mendapat tongkat dan pertanyaan.

Pembelajaran dengan metode Talking Stick mendorong peserta didik untuk berani

mengemukakan pendapat. Adapun langkah-langkah Pembelajaran Talking Stick menurut

Suprijono, (2009:110) adalah sebagai berikut:

a.    Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian peserta didik diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi tersebut.

Page 16: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

b.    Guru meminta selanjutnya meminta kepada peserta didik menutup bukunyac.    Guru mengambil tongkat yang telah dipersiapkan sebelumnya, tongkat tersebut diberikan

kepada salah satu peserta didik, peserta didik yang menerima tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru demikan seterusnya

d.   Ketika stick bergulir dari peserta didik ke peserta didik lainnya, seyogianya diiringi musike.    Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap materi yang

telah dipelajarif.     Guru memberikan ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan peserta didikg.    Bersama-sama peserta didik merumuskan kesimpulan.

Hanafiah (2009:49) mengemukakan beberapa langkah-langkah model pembelajaran

Talking Stick antara lain :

1. Guru menyiapkan sebuah tongkat 2. Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari3. Kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan  mempelajari

materi pegangannya, setelah membaca buku dan mempelajarinya peserta didik dipersilahkan untuk menutup bukunya

4. Guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat harus menjawabnya. Demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian menjawab sesuai pertanyaan dari guru.

Dari pendapat di atas dalam langkah-langkah model pembelajaran Talking Stick memiliki

beberapa tahapan dimana guru menyiapkan sebuah tongkat, lalu guru menyampaikan materi

pokok yang akan dipelajari, kemudian guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

membaca buku dan mempelajari materi pelajaran. Setelah siswa selesai membaca buku dan

mempelajarinya, lalu guru menyuruh siswa untuk menutup bukunya. Kemudian guru

mangambil tongkat dan memberikan kepada siswa, setelah itu guru memberikan pertanyaan

dan siswa yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya hingga

seluruh siswa mendapat bagian untuk untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Kemudian guru memberikan kesimpulan dari hasil pendapat siswa.

Menurut Kiranawati (2011) bahwa model pembelajaran Talking Stick memiliki kelebihan dan

kelemahan antara lain :

(a) Menguji kesiapan siswa,

(b) Melatih siswa membaca dan memahami dengan cepat, dan

Page 17: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

(c) Agar siswa lebih giat belajar.

Kelemahannya adalah membuat siswa senam jantung.

Dalam model pembelajaran Talking Stick guru menguji kesiapan siswa terhadap materi

pelajaran, lalu siswa dilatih membaca dan memahami dengan cepat materi yang telah

diajarkan oleh guru, dengan adanya model ini siswa lebih giat lagi untuk belajar, sehingga

membuat siswa senam jantung.

I.       KERANGKA BERFIKIR

1.      Keadaan Awal

Selama penulis melakukan penelitian, penulis banyak menemukan kekurangan-

kekurangan dalam proses  pembelajaran. Misalnya didalam proses pembelajaran

banyak  guru yang belum menggunakan metode mengajar yang tepat. Sehingga

banyak  siswa tidak memperhatikan guru saat menerangkan materi pembelajaran, siswa

mengantuk dalam kegiatan pembelajaran, siswa sering ribut dalam kelas.

2.      Perlakuan

Dari masalah yang telah ditemukan peneliti, maka tindakan yang akan dilakukan

antara lain :

1.      Melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode talking stick.

2.      Memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar.

3.      Keadaan Akhir

Setelah dilakukan penanganan atau perlakuan khusus berdasarkan masalah-masalah

yang di uraikan di atas, maka terjadilah perubahan  terhadap diri siswa. Siswa menjadi lebih

aktif dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga lebih fokus terhadap

materi yang disampaikan oleh seorang guru dengan demikian suasana dalam kelas menjadi

Page 18: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

lebih menarik. Selain itu siswa juga termotivasi karena dengan penggunaan metode yang

menarik menjadikan siswa lebih tertarik dan juga mmempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

J.      METODE PENELITIAN

1.                   Setting penelitian

Penelitian tindakkan kelas di lakukan di SMA Negeri 1 Sekadau di kelas XI IPS2

tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 37 orang, terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 22

siswi perempuan.

SMA Negeri 1 Sekadau berlokasi di kota sekadau tepatnya dijalan sekadau-sanggau. penulis

memilih lokasi tersebut didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:

a.         Aktivitas belajar siswa disekolah tersebut masih rendah.

b.         Metode pembelajaran yang di gunakan oleh guru di sekolah tersebut kurang bervariasi.

Untuk mampu menjawab permasalahan dalam penelitian ini, maka ada beberapa

faktor yang diselidiki, yaitu sebagai berikut:

a.    Faktor guru, yaitu dengan melihat guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran

sosiologi dengan menggunakan metode talking stick apakah mampu membangkitkan

motivasi siswa dikelas.

b.    Faktor siswa yaitu dengan melihat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sosiologi

dengan menggunakan metode talking stick, serta melihat perubahan berupa meningkatnya

motivasi belajar siswa dikelas tersebut.

2.    Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan ini terdiri dari 2 siklus, tiap siklus dilakukan dalam 2 kali

pertemuan dan 1 kali test serta dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.

Adapun prosedur penelitian tindakan untuk tiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut :

a.    Persiapan

Page 19: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut :

(1).        Menyusun rencana pembelajaran meliputi sekenario, alokasi waktu dan menyiapkan soal tes.

(2).        Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas

ketika pelaksanaan pengajaran menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

b.    Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dalam tahap ini meliputi:

(1).        Guru menyiapkan pelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Talking Stick.

(2).        Guru menyajikan materi dengan menggunakan model pembelajaran Talking Stick.

(3).        Guru menutup pelajaran dan memberikan soal tes kepada siswa.

c.    Observasi

Selama berlangsungnya proses pembelajaran di kelas guru bersama rekan sejawat mata

pelajaran Sosiologi mengadakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan

menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.

d.   Refleksi

Dari hasil observasi yang diperoleh dilakukan refleksi. Guru bersama rekan sejawat

mata pelajaran Sosiologi melakukan diskusi tentang temuan maupun masalah-masalah yang

dirasakan oleh guru. Hasil analisa proses dan data yang dilaksanakan pada tahap ini akan

dijadikan acuan untuk merencanakan siklus berikutnya

3.    Prosedur Penelitian Tiap Siklus

Prosedur penelitian tiap siklusnya adalah sebagai berikut :

a.     Siklus Pertama

      Tiap siklus dalam penelitian ini terdiri dari dua kali pertemuan, setiap pertemuan observer

menyiapkan RPP dan lembar observai untuk mempermudah penelitian. Kemudian dalam

pelaksanaannya penyampaian materi di sampaikan dengan menerapkan metode Talking

Page 20: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

Stick. Setelah melakukan observasi, guru dan observer tersebut melakukan refleksi,

mengoreksi kira-kira apa sja yang kurang dan tidak tercapai dalam pertemuan pertama. Agar

bias diperbaiki di pertemuan berikutnya.

b.    Siklus Kedua

     Siklus kedua ini merupakan siklus lanjutan dari siklus pertama, dilakukan siklus kedua

dikarenakan ketidakberhasilan dalam siklus pertama. Dalam penelitian siklus kedua ini, bias

di lakukan dengan materi yang sama atau ganti materi.

4.   Data dan Cara Pengambilannnya

a.              Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS2 SMA Negeri 1 Sekadau dan

guru mata pelajaran Sosiologi di kelas tersebut.

b.              Jenis data yang didapat adalah data yang terdiri dari :

(1).        Rencana pembelajaran

(2).        Hasil belajar

(3).        Data hasil observasi pelaksanaan pembelajaran Sosiologi dengan menggunakan model

pembelajaran Talking Stick.

c.         Cara pengambilan data

(1).   Data tentang belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan, diambil dengan

menggunakan lembar observasi.

(2).   Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari perencanaan

pengajaran dan lembar observasi.

(3).   Data motivasi siswa Sosiologi di lihat dari hasil tes berupa ulangan harian yang diambil.

5. Indikator Kinerja

Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tindakan kelas ini maka indikasi yang dapat

dilihat adalah :

a.    Adanya perubahan terhadap motivasi belajar siswa yang lebih antusias dalam mengikuti

proses belajar mengajar.

b.    Adanya peningkatan motivasi belajar yang terlihat dari hasil tes yang dilakukan siswa

dengan ketentu.

Page 21: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

K.    JADWAL PENELITIAN

Penelitian Tindakan Kelas ini akan Dilaksanakan pada bulan Juli-September, Tahun ajaran

2013/2014

                  Kegiatan

Bulan

Juli/Minggu September/Minggu

     1 2      3      4      1      2      3      4

     Perencanaan      Perencanaan kegiatan

Pelaksanaan

     Siklus I pertemuan I

     Siklus I pertemuan 2

      Siklus I evaluasi

     Refleksi

     Tindak lanjut      Siklus II pertemuan I

     Siklus II pertemuan 2

     Siklus II evaluasi

     Refleksi     Penyusunan      Menyusun laporan

Page 22: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

Daftar pustaka

A.M.Sudiman. 2008. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: BumiAksara.

Fathurohman Pupuh. Prof. dkk. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : PT. Refika Aditama.

Kiranawati. 2007. Talking Stick (Guru PKn Belajar Menulis.mht) http://www.wordpress.com/html, diakses tanggal 14 april 2013.

Latuheru, Jhon. D 2002. Media Pembelajaran (Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini). Ujung Pandang : Badan Penerbit UNM.

Suhermn, Eman. 2009. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi Siswa. http://www.wordpress.com/html, diakses tanggal 12 april 2013

Lampiran 1

Lembar Observasi Guru Pertemuan                   :Hari / Tanggal :

Page 23: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

Mata Pelajaran            :Pokok Bahasan           :Kelas / Semester          :Nama Guru                 :Sekolah                       :

No Hal – hal yang diamati Ya tidak1 Guru menjelaskan model pelajaran talking stick2 Guru menulis judul pelajaran3 Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai4 Guru mengemukakan konsep atau permasalahan5 Guru memberikan perangkat pembelajaran

(permasalahan yang mempunyai alternative jawaban)

7 Guru menyiapkan tongkat dan music sebagai media pembantu proses pembelajaran.

8 Guru mulai menjelaskan proses pembelajaran dan materi yang akan di pelajari sesuai tujuan yang akan di capai.

9 Guru mulai mengajukan pertanyaan kepada siswa dengan menggulirkan tongkat dan diiringi music

10 Guru merangkum pembelajaran 11 Guru melaksanakan kegiatan sesui dengan waktu yang telah

ditetapkan

Pontianak,     Mei 2011

Observer                                                                                                  

Lampiran 2

Lembar Observasi Siswa

Pertemuan                   :Hari / Tanggal :Mata Pelajaran            :Pokok Bahasan           :

Page 24: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

Kelas / Semester          :Nama Guru                 :Sekolah                       :

No Hal – hal yang diamati Siklus …

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Ya Tidak

1 Siswa aktif dalam melakukan tugas yang diberikan guru

2 Siswa serius mengikuti proses pembelajaran

3 Siswa dapat menjawab pertanyaan guru

4 Siswa dapat memahami materi pelajaran menggunakan model pembelajaran talking stick.

Pontianak,     Mei  2011

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran                                                               Observer

(                                   )                                               (                                   )

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah                       : SMA Negeri 1 Sekadau

Mata Pelajaran                      : Sosiologi

Kelas/ Semester                     : XI / 2

            : 1. Menganalisis perubahan sosial dalam masyarakat.

           :   2.2 Menganalisis bentuk-bentuk perubahan sosial dalam masyarakat.

Page 25: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

Indikator                                 :

-          Mengidentifikasikan perubahan sosial yang terdapat dalam masyarakat.

-          Mengklasifikasikan bentuk-bentuk perubahan sosial dalam masyarakat.

-          Mendeskripsikan dampak positif dan dampak negatif  perubahan sosial dalam masyarakat.

Alokasi Waktu                        : 6 X 45 menit

A.           Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:

1.      mendeskripsikan pengertian perubahan sosial

2.      mengidentifikasi bentuk-bentuk perubahan sosial.

3.      mendeskripsikan dampak positif dan damapak  negatif perubahan sosial.

B.            Materi Pembelajaran

1.      Perubahan sosial

C.            Metode Pembelajaran

1.        Informasi

2.        Diskusi

3.        Penugasan

D.           Langkah-Langkah Pembelajaran

A.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

Kegiatan Pembelajaran

Keterangan

1.                                Pendahuluan

a.       Apresepsi

Guru mempersiapkan kelas untuk pembelajaran,

seperti absensi, kebersihan kelas, dan ketenangan.

b.      Memotivasi

Siswa diberi penjelasan oleh guru tentang pokok

bahasan, pengertian, contoh, pemahaman  materi yang

10 menit

Page 26: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

akan dipelajari.

c.       Rambu-rambu belajar

Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan

akhir dari pembelajaran materi pada hari itu.

2.       Kegiantan Inti

a.       Guru menjelaskan tentang materi pokok yang akan dipelajari.

b.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca materi tersebut dari literature yang telah diberikan.

c.       Selanjutnya guru meminta siswa menutup bukunya.

d.      Guru mengambil tongkat yang telah disediakan. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu peserta didik, peserta didik yang menerima tongkanya wajib menjawab pertanyaan dari guru. Demikian seterusnya.

       Saat tongkat bergulir, sebaiknya diiringi music untuk

mencerahkan suasana belajar.

55 Menit

3.       Kegiatan Akhir

a.       memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap pelajaran yang telah diterima.

b.      Kemudian guru memberikan ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan semua siswa.

c.       Selanjutnya, bersama-sama peserta didik merumuskan kesimpulan.

       Penutup: guru menyampaikan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Kemudian

menutupnya dengan doa.

20 Menit

E.            SUMBER  PEMBELAJARAN

a.       Buku Sosiologi SMA Kelas 2 ESIS.

Page 27: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

b.      Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat.

c.       Media massa seperti majalah, koran, dan buku-buku tambahan.

F.             Media

Alat tulis menulis, tongkat dan music.

G.           Penilaian

1.      Guru menberikan pertanyaan kepada siswa dengan memberikan tongkat kepada siswa yang

akan diberikan pertanyaan.

2.      Soal di ambil dari LKS ESIS kelas 2 SMA  materi perubahan sosial.

3.      Diskusi kelompok

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN

No Nama SiswaAspek yang Dinilai

Skor/ Jumlah1 2 3 4 5 6

Aspek yang dinilai:

1. Kemampuan menyampaikan pendapat.2. Kemampuan memberikan argumentasi.3. Kemampuan memberikan kritik.4. Kemampuan mengajukan pertanyaan.5. Kemampuan menggunakan bahasa yang baik.6. Kelancaran berbicara.

Penskoran:                                                     Jumlah skor:A. Tidak Baik             Skor 1                          24—30 = Sangat BaikB. Kurang Baik           Skor 2                          18—23 = BaikC. Cukup Baik                        Skor 3                          12—17 = CukupD. Baik                        Skor 4                          6—11 = KurangE. Sangat Baik                        Skor 5

Page 28: WELCOME TO MY BLOG DEDEN GUEVARA.docx

  Mengetahui   :                                                           Pontianak,         Juni 2013

Kepala SMA Negeri 1 Sekadau                                                Guru Bidang Studi

                                                                                                   DEDEN

                                                                                                   NIM : F55011020

Diposkan oleh Deden guevara di 04.13 Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog ▼   2013 (4)

o ►   Oktober (1) o ▼   Juni (3)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI...

AKSESBILITAS KELOMPOK MISKIN DALAM PROSES PENDIDIK...

ANALISIS DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEBUDAYAAN DA...

hayy selamat datang diblog gue, salam kenal..

Deden guevara Lihat profil lengkapku

Template Picture Window. Gambar template oleh wibs24. Diberdayakan oleh Blogger.