niaapriyanti.weebly.comniaapriyanti.weebly.com/.../2/5/6/5/25657002/biologi.docx · web...
TRANSCRIPT
MEKANISME SELULER PERKEMBANGAN
TUMBUHANMakalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Biologi Umum
Dosen : Dian Permana Putri, M.Si.
Disusun oleh:
1. Anna Rachmadyana Harry 112070055
2. Aty Riswanty 112070261
3. Cahya Prawati Dimar 112070069
4. Ela Nurlela 112070253
5. Inne Aryanti 112070043
6. Lulu Munawaroh 112070167
7. Nia Apriyanti 112070221
8. Sharifah 112070214
9. Suryatin 112070220
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2012
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas nikmat
dan karunia-Nya semata, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Mekanisme Seluler Perkembangan Tumbuhan.”
Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Agama Islam, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon pada semester pertama.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak menemui kesulitan-
kesulitan dan hambatan-hambatan baik pada saat encari sumber maupun pada saat
penulisannya, namun berkat bimbingan dan dorongan dari semua pihak akhirnya makalah
ini dapat terwujud.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan-kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terutama
kepada Yth. Ibu Dian Permana Putri, M.Si yang telah memberikan materi selama
perkuliahan.
Akhirnya penulis berharap, mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis sendiri.
Cirebon, Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................... ii
BAB 1 Pendahuluan ................................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB 2 Pembahasan ................................................................................................... 3
2.1 Pertumbuhan, morfogenesis dan diferensiasi ...................................... 3
2.1.1 Pertumbuhan .......................................................................... 3
2.1.2 Morfogenesis .......................................................................... 5
2.1.3 Diferensiasi ............................................................................ 6
2.2 Sitoskeleton ......................................................................................... 7
2.2.1 Diferensiasi seluler ................................................................. 9
2.3 Pembentukan pola dan pengaturan jaringan organ tumbuhan .............10
BAB 3 Penutup ......................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 12
3.2 Saran .................................................................................................... 12
3.3 Pertanyaan dan jawaban diskusi ........................................................... 12
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 14
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari asfek fisik makhluk hidup
dan kehidupannya. Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang
termasuk ke dalam Regnum Plantae. Hampir semua anggota tumbuhan
bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari
melalui proses fotosintesis. Fotosintesis adalah peristiwa yang membantu
proses pertumbuhan pada tumbuhan. Selain mengalami pertumbuhan
tumbuhan mengalami perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu koordinasi yang baik dari
banyak peristiwa pada tahap yang berbeda, yaitu pada tahap biofisika dan
biokimia ke tahap organisme dan menghasilkan organisme yang utuh dan
lengkap. Prosesnya sangat kompleks dan banyak cara untuk bisa
memahaminya. Pada uraian Mekanisme Seluer Perkembangan Tumbuhan
akan menjelaskan tahap tumbuhan dari sederhana menuju keadaan kompleks.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Pertumbuhan, Morfogenesis, dan
Diferensiasi?
2. Apa yang di maksud dengan Sitoskeleton?
3. Apa yang di maksud dengan Diferensiasi Seluler?
4. Apa yang terjadi pada tahap Pembentukan Pola menentukan letak dan
pengaturan jaringan pada organ tumbuhan?
1.3 Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini penyusun bertujuan untuk menambah
pengetahuan penyusun mengenai Mekanisme Seluler Perkembangan
Tumbuhan. Dengan mengetahui tahapan dari perkembangan tumbuhan yang
mencakup pertumbuhan, morfogenesis dan diferensiasi, Sitoskeleton,
diferensiasi seluler dan pembentukan pola menentukan letak dan pengaturan
jaringan pada organ tumbuhan, di harapkan dapat meningkatkan pemahaman
penyusun mengenai proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang
tanpa batas selama tumbuhan tersebut masih hidup.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pertumbuhan, Morfogenesis dan Diferensiasi2.1.1 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah Bertambahnya ukuran seperti panjang, lebar,
volume dan massa. Bersifat kuantitatif Irreversibel (tidak dapat kembali
ke keadaan semula).
Pertumbuhan di bagi menjadi 2 :
1. Pertumbuhan Primer:
Pertumbuhan Primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang
terjadi pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer
dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat
auksanometer .
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan
menjadi 3 daerah yaitu:
1. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah
ini aktif membelah (bersifat meristematik).
2. Daerah perpanjangan sel, terleatak di belakang daerah pembelahan. Sel-
sel di daerah ini memiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
3. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya
berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur
khusus.
2. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah
diameter batang. Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel
meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus, Pertumbuhan
ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
Adapun faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan:
a. Faktor eksternal/lingkungan: faktor ini merupakan faktor luar yang erat
sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan perkembangan.
Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan
adalah Air, mineral, Kelembaban, Suhu, Cahaya.
b. Faktor internal: faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Macam-macam
hormon pada tumbuhan: Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas Etilen, Asam
Absisat, Kalin.
2.1.2 Morfogenesis
Morfogenesis terdiri dari 2 kata yaitu Morfo dan Genesis, Morfo
berarti bentuk dan genesis berati asal mula, jadi Morfogenesis adalah asal
mula terjadinya suatu bentuk.
Menurut beberapa pendapat Morfogenesis adalah :
1. Strasburger (1978) : proses pembentukan organisme yang di
pengaruhi faktor internal (endogen) dan Faktor eksternal.
2. Hill (1982) : proses pertumbuhan dan perkembangan bentuk,
diferensiasi suatu organisme.
Strassburger (1978) faktor yang mempengaruhi morfogenesis:
a. Automorfose yaitu proses pembentukan yang di pengaruhi gen.
Perkembangan organ generatif angiospermae, yaitu selama
pembentukan bunga yang dilengkapi dengan pembentukan polen,
maka kemudian dapat berbentuk biji sedangkan yang tidak
dilengkapi oleh pembentukan polen kemudian tidak berbiji.
b. Heteremorfose yaitu proses pembentukan yang dipengaruhi oleh
adanya induksi dari luar yaitu adanya cahaya (atomorfose), adanya
air (ahidromorfose) dan adanya pengaruh panas (atermomorfose).
Contoh Morfogenesis Pada akar:
2.1.3 Diferensiasi
Diferensiasi adalah proses perkembangan sel ketika sel yang kurang
khusus menjadisel yang lebih khusus Diferensiasi terjadi beberapa kali
selama perkembangan organisme multiselular ketika organisme berubah
dari zigot sederhana menjadi suatu sistem jaringan dan jenis sel yang
rumit. Diferensiasi adalah proses yang lazim pada makhluk dewasa: sel
punca dewasa terpisah dan menciptakan sel anak yang terdiferensiasi
sepenuhnya selama perbaikan jaringan dan perputaran sel normal.
Diferensiasi secara dramatis mengubah ukuran, bentuk, potensial
membran, aktivitas metabolis, dan ketanggapan sel terhadap sinyal.
Perubahan-perubahan itu sebagian besar diakibatkan oleh modifikasi
ekspresi gen yang sangat terkontrol.
Struktur Konfigurasi:
Diferensiasi external
1. Pembentukan bagian vegetatif yang diteruskan menjadi
pembentukan bagian generatif.
2. Pembentukan bunga dari primordial bunga yang
kemudian membentuk pola dengan terbentuknya sepal,
stamen dan karpel.
3. Metagametosis.
Diferensiasi internal
1. Mitosis dan meiosis
2. Pembentukan jaringan (teori Hanstaein)
2.2 SitoskeletonSitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein
yang menyusun sitoplasma dalam sel. Setelah lama dianggap hanya
terdapat di sel eukariota, sitoskeleton ternyata juga dapat ditemukan pada
sel prokariota. Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk
yang kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, berenang,
serta merayap di permukaan.
Fungsi dari skeleton adalah memberikan kekuatan mekanik pada sel,
menjadi kerangka sel, membantu gerakan substansi dari satu bagaian sel
ke bagian lain.
Struktur Sitoskeleton:
1. Mikrofilamen, rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis terdiri
dari protein yang disebut aktin, berdiameter 5-6 nm.
2. Mikrotubula, rantai protein yang berbentuk spiral membentuk tabung
berlubang, tersusun atas bola-bola molekul yang disebut tubulin.
Merupakan serabut penyusun sitoskeleton terbesar dan dapatmembentuk
organel berupa sentriol, silia, flagella.
3. Filament antara, rantai protein yang berbentuk untaian yang salin melilit
berdiameter 8-10 nm, tersusun atas protein yang disebut fimetin.
2.2.1 Diferensiasi Seluler
Jaringan embrional terus berkembang menjadi struktur dengan
fungsi khusus yang akan dimiliki pada saat dewasa. Pada tahap ini gen
menentukan sifat tumbuhan. Sel-sel yang terdiferensiasi akan membentuk
jaringan. Proses pembentukan jaringan permanen pada tumbuhan
(epidermis, korteks dan stele) yang berasal dari jaringan embrional disebut
spesialisasi.
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukan oleh interaksi
antara faktor internal (gen dan hormon) dan faktor lingkungan misalnya
suhu, oksigen, cahaya, kelembapan. Gen menentukan sintesis protein pada
saat diferensiasi, sedangkan lingkungan yang sesuai (cocok) akan lebih
mendukung pertumbuhan dan perkembangan.
2.3 Pembentukan pola dan pengaturan jaringan organ
Tumbuhan
Diferensiasi seluler memiliki komponen luar, masing-masing organ
tumbuhan memiliki pola karakteristik pasa jenis jaringan dan di dalam
jaringan tersebut. Pembentukan pola adalah unsur utama dalam
perkembangan seluruh bentuk suatu organisme.
1. Informasi Posisional
Pembentukan Pola tergantung pada informasi posisional, berupa
berbagai jenis sinyal yang menandai masing-masing lokasi sel yang
berada di dalam suatu struktur emrionik seperi ujung tunas. Pada sumbu
pembelahan dan perbesaran sel, sinyal ini secara nyata menyebabkan
organ seperti primordia daun muncul sebagai benjolan pada tempat
tertentu pada tumbuhan tersebut.
2. Analisis klonal ujung Tunas
Dalam proses pembentukan suatu organ yang belum sempurna, pola
pembekahan dan pembesaran sel juga mempengaruhi diferensiasi sel
dengan cara menempatkan sel dalam posisi spesifik yang relatif terhadap
sel-sel lain. Dengan demikian, informasi posisional mendasari semua
proses perkembangan : pertumbuhan, morfogenesis, dan diferensiasi.
Satu pendekatan untuk mempelajari hubungan di antara proses ini adalah
analisis klonal, dimana garis keturunan sel (klon) yang diturunkan dari
setiap sel dalam suatu meristem apical dipetakan ketika organ itu
berkembang. Para peneliti dapat melakukan ini dengan cara
menggunakan radiasi atau bahan kimia untuk menginduksi mutasi
somatic yang mengubah jumlah kromosom atau sebaliknya dengan
menandai suatu sel melalui berbagai cara yang membedakannya dari sel
tetangganya dalam ujung tunas.
Dasar Genetik Pembentukan Pola dalam Perkembangan Bunga
Suatu peristiwa khusus yang mengesankan dalam perkembangan
tumbuhan adalah suatu peralihan dari ujung tunas vegetatif
menjadi suatu meristem bunga. Suatu kombinasi petunjuk
lingkungan, seperti panjang siang hari, dan sinyal internal, seperti
hormone, akan memicu transisi ini. Transisi dari pertumbuhan
vegetatif menuju pertumbuhan bunga dikaitkan dengan pengaktifan
gen identitas meristem bunga. Produk protein dari gen ini dalah
factor transkipsi yang akan membantu mengaktifkan gen yang
diperlukan untuk perkembangan meristem bunga.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari materi mekanisme seluler perkembangan
tumbuhan bahwa tejadi bebarapa tahap yaitu; pertumbuhan,
morfogenesis dan direnesiasi,sitoskeleton, diferensiasi seluler dan
yang terakhir pembentukan pola menentukan letak dang pengaturan
jaringan pada organ tumbuhan.
3.2 Saran
3.3 Pertanyaan dan jawaban diskusi
1. Muhammad Isfendiyar
Heteromorfose adalah morfogenesis yang dipengaruhi oleh
induksi dari luar, apa saja yang termasuk induksi dari luar
tersebut?
Jawaban:
Induksi dari luar tersebut berupa; adanya cahaya
(atomorfose), adanya air (ahidromorfose), dan adanya
pengaruh panas.
2. Belgis Himayanti
Sebutkan daerah diferensiasi pada akar dan batang?
Jawaban:
Akar; pada daerah atas akar.
Batang; pada daerah pembesaran batang/kambium, pada
jaringan floem dan xilem.