fuaheducated.files.wordpress.com€¦ · web viewlaporan praktek kerja bisnis. bagian. sarana dan...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTEK KERJA BISNIS
BAGIAN SARANA DAN PRASARANA BIDANG PENDIDIKAN DASAR
DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SRAGEN
DisusunOleh :
MARFUAH SINTA DEVI
A210080134
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Laporan praktek kerja bisnis ini telah di periksa, di setujui dan di syahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing Pembimbing lapangan
(Drs. H. NurChusni, SE, M.Ag) (Dr. Sugeng P.H. M.M)
KetuaProgdi
(Drs. Djalal Fuadi,M.M)
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr.Wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadiratTuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan
praktek kerja bisnis ini yang dilaksanakan di DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN
SRAGEN.
Laporan Praktek Kerja Bisnis ini di susun guna sebagai salah satu tugas mata
kuliiah praktek kerja bisis. Dalam kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati,
penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Sofyan Anif Selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Drs. Djalal Fuadi, M.M selaku Kepala Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Bapak Drs. H. Nur Chusni, SE, M.Ag selaku pembimbing telah memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penyusunan laporan praktek kerja bisnis ini.
4. Bapak Giyadi selaku kepala Plt Dinas Pendidikan Kab Sragen dan Bapak Turdiyanto
selaku kepala bidang Pendidikan Dasar.
5. Bapak Drs. Sugeng PH. MM selaku pembimbing lapangan dan selaku Kepala seksi
sarana dan prasarana bidang Pendidikan dasar dinas Pendidikan Kabupaten Sragen.
6. Bapak dan ibu pegawai bagian sarana dan prasarana bidang DikDas Dinas Pendidikan
Kab Sragen yang dengan sabar memberi bimbingan kepada kami selama magang.
7. Bapak dan ibuku beserta keluarga besarku yang selalu memberi dorongan semagat dan
membantu baik secara moril maupun materil.
8. Teman- temanku yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
9. Pihak- pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pennyusunan laporan ini..
Penulis menyadari bahwa laporan praktek kerja bisnis ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu segala masukan yang bersifat membangun akan kami terima dengan senang
hati. Besar harapan penulis laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum WrWb.
Surakarta, 18 april 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………………………………………
PERSETUJUAN dan PENGESAHAN…………………………………………....
KATA PENGANTAR….…………………………………………………………
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….……….
B.Tujuan Praktik Kerja Bisnis (PKB) ………………………………….
C. Manfaat PKB ……………………………………………….……….
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan…………………………….………..
II. TINJAUAN UMUM DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SRAGEN
A. Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen………………………….
B. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen ….………..
III. TINJAUAN KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR
A. Struktur Organisasi Bidang Pendidikan Dasar……………………
B. Sistem dan Prosedur Kerja……………
C. Jenis kegiatan……………………………………………………….
D.JumlahTenagaKerja………………………….……………………..
E. Bentuk Informasi yang Digunakan …………………….
F, Pengawasan………………………………………………………….
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………
B. Saran………………………………………………………………...
V. DAFTAR PUSTAKA
VI. LAMPIRAN
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Ketatnya persaingan dalam dunia kerja menuntut manusia untuk mempunyai
potensi yang unggul. Agar dapat diterima dalam dunia kerja seseorang harus memiliki
tiga kemampuan yang memadahi, yaitu kemampuan otak atau intelektual (IQ),
kemampuan mengendalikan diri atau emosional (EQ) dan kemampuan keterampilan
atau skil (SQ). Dengan IQ yang tinggi seseorang mampu mengalahkan pesaing-
pesaing yang ada, sehingga dapat memperoleh atau menciptakan lapangan pekerjaan
yang sesuai dengan IQnya. Dengan EQ yang dimiliki seseorang dapat mengendalikan
diri atau emosionalnya sehingga ia mampu menempatkan diri atau beradaptasi
dengan lingkungan dimanapun ia berada dan dapat terima dengan baik. Dengan SQ
yang di miliki seseorang mampu menciptakan suatu karya sehingga dapat
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan mampu bersaing dalam dunia bisnis.
Salah satu cara untuk mengubah potensi yang dimiliki seseorang menjadi
kemampuan yang nyata adalah pendidikan. Dengan pendidikan seseorang akan
mendapat ilmu yang luas serta mendapat bimbingan untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki seseorang sehingga menjadi orang yang memiliki kemampuan kusus
yang unggul.
Berbagai upaya di lakukan dalam pendidikan untuk membekali peserta
didiknya untuk menjadi manusia yang memiliki potensi unggul sehingga ketika lulus
kelak dapat di terima di lingkunganmasyarakatdanmampubersaingdalamduniakerja.
Diantaranya universitas memberikan mata kuliah praktek kerja bisnis (PKB). PKB
dilakukan dengan cara mahasiswa diminta untuk latihan kerja atau magang di
lembaga yang berorientasi profit atau dapat juga pada lembaga non profit seperti
perguruan tinggi dan rumah sakit.
Dengan adanya magang diharapkan peserta didik dapat belajar menerapkan
berbagai pengetahuan yang diperoleh selama belajar dikampus pada lapangan
pekerjaan sesungguhnya sehingga peserta didik mempunyai keterampilan bagaimana
cara mengelola system informasi akuntansi bagian keungan, pembelian, produksi,
pemasaran dan personalia
Guna memenuhi tugas mata kuliah tersebut penulis memilih DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN.SRAGEN yang bergerak dalam bidang pengeloaan
pendidikan sebagai tempat magang. Penulis berharap selama melaksanakan magang
dapat memperoleh banyak informasi dan pengalaman tentang dunia kerja yang nyata.
B.TujuanPraktekKerjaBisnis.
Dalam melakukan suatu kegiatan pasti ada tujuan, adapun tujuan yang ingin
dicapai dalam praktek kerja bisnis adalah sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa dapat menerapkan berbagai pengetahuan dalam bidang
ekonomi akuntansi yang di peroleh di bangku kuliah pada praktek dunia
bisnis sesungguhnya.
2. Untuk menunjang kompetensi akuntansi mahasiswa.
3. Untuk menambah relasi atau mitra kerja mahasiswa.
C. Manfaat Praktek Kerja Bisnis.
Berdasarkan tujuan dilaksanakannya praktek kerja bisnis maka manfaat yang
di harapkan adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat menerapkan berbagai pengetahuan dalam bidang
ekonomi akuntansi yang di peroleh di bangku kuliah pada praktek dunia
bisnis sesungguhnya.
2. Dapat menunjang kompetensi akuntansi mahasiswa.
3. Dapat menambah relasi atau mitra kerja mahasiswa.
D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan.
Penulis malaksanakan Praktek kerja bisnis di salah satu dinas pemerintah
daerah yang beroreantasi non profit yaitu dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten
Sragen JL. Dr. Sutomo No. 2A telepon. (0271) 891042, Fax (0271) 891042,
SRAGEN 57212.
Waktu pelaksanaan dilakukan selama satu bulan yaitu dari tanggal tanggal 24
Januari 2011 sampai dengan 24 Februari 2011 Dengan enam hari kerja yaitu senin-
sabtu. Dan jam kerja dimulai dari jam 07.30-14.00 untuk hari senin- kamis, jam
07.00-11.00 untuk hari jum’at dan jam 07.30-13.00 unuk hari sabtu. Penulis
ditempatkan di bagian sarana prasarana bidang pendidikan dasar.
II
TINJAUAN UMUM
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SRAGEN
A. Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen.
Berdasarkan data yang terdapat dalam profil pendidikan dan kajian terhadap hasil
indikator pendidikan seperti pemerataan, peningkatan mutu, relevansi dan
efisiensi internal pendidikan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dipandang dari segi pemerataan.
Pemerataan yang dimaksud diukur dengan beberapa indikator yaitu APK,
APM, perbandingan antar jenjang, rasio pendidikan, angka melanjutkan,
tingkat pelayanan sekolah. Berdasarkan APK, maka angka yang tertinggi
adalah jenjang SMP, dilanjutkan dengan jenjang SD dan jenjang SM
pemertaannya yang paling rendah.
Bila pemerataan dilihat menurut jender di tingkat SD dan SMP,maka pada
jenjang SMP tidak terlihat perbedaan jender, sedangkan dari segi kota dan
desa, pada jenjang SD terlihat perbedaan antara dikota dan didesa.
Sesuai dengan besarnya APK, maka besarnya APM juga mengikuti yaitu
makin tinggi jenjang pendidikan makin rendah nilai APMnya yaitu SD:99,98,
SMP:90,50 dan SM:58,26.
Bila dilihat perdandingan antar jenjang, maka masih terjadi kerimpangan
antara sekolah tingkat SD dengan SMP apalagi untuk tingkat SM. Bila tingkat
SMP harus sama dengan SD maka diperlukan tambahan sekolah demikian
juga untuk jenjang SM.
Indikator tentang angka melanjutkan menunjukkan angka yang lebih besar
pada jenjang SMP. Tingkat pelayanan sekolah yang paling tinggi terdapat
pada jenjang SD.
2. Dipandang dari segi peningkatan mutu.
Peningkatan mutu dimaksud diukur dengan berbagai indikator yaitu persentase
lulusan TK/RA/BA, angka mengulang, angka putus sekolah, angka lulusan,
angka kelayakan guru mengajar, persentase kondisi ruang kelas, persentase
fasilitas sekolah, angka partisipasi dari biaya, dan satuan biaya sekolah.
Khusus unt k SMP dan SMA ditambah dengan indikator kesesuaian guru
mengajar menurut bidang studi.
Siswa baru SD dan MI yang berasal dari TK/RA/BA adalah sebesar 12.339.
Angka mengulang yang terbesar terdapat pada tingkat SD/MI yaitu 2,13%,
sedangkan angka putus sekolah yang terbesar terdapat pada tingkat SM yaitu
0,81% dan angka lulusan yang terendah terdapat pada tingkat SM. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa tingkat SM perlu ditangani lebih lanjut
karena memiliki nilai yang negatif yang berarti mutunya kurang dibandingkan
dengan jenjang lainnya.
Indikator kelayakan mengajar guru, ternyata di tingkat SM guru yang layak
mengajar paling besar yaitu 93,36% dan yang paling rendah pada tingkat SD
yaitu 34,68%.
Kondisi ruang kelas terbaik terdapat pada tingkat SM dan sebaliknya yang
kondisinya rusak berat terbanyak terdapat pada tingkat SD. Dari fasilitas
sekolah yang ada, masih ada sekolah yang belum memiliki yaitu 64,558% di
tingkat SD, 74,07% di tingkat SMP, dan 28,38 di tingkat SM. Demikian juga
dengan lapangan olah raga dan ruang UKS masih ada beberapa sekolah yang
masih belum memilikinya yaitu 55,25 ditingkat SD, 69,41 ditingkat SMP dan
58,52 ditingkat SM.
Laboratorium yang haruus dimiliki oleh semua SMA dan MA, pada
kenyataannya masih ada sekolah yang belum memiliki yaitu MA. Hal sama
terjadi pada ruang keterampilan yaitu MA, ruang bimbingan penyuluhan
hanya sebesar 80,65% pada tingkat MA dan SMA, ruang seba guna yang
dimiliiki hanya sebesar 37,5%, bengkel yang harus dimiliki semua SMK
ternyata hanya 65,12%, dan ruang praktek hanya sebesar 32,25% pada tingkat
SMK.
Pada kenyataannya, angka partisipasi dari segi biaya lebih banyak dari
pemerintah daerah pada tingkat SMP yaitu jika bandingkan dengan orang tua/
wali murid. Pada tingkat SMP yang terbesar adalah 78,93%, sedangkan pada
tingkat SM yang terbesar adalah 18,28%.
3. dipandang dari segi relevansi.
Relevansi di SD, ternyata muatan lokal yang paling relevan dengan sektor
mata pencaharian adalah seniman dengan mata pelajaran yang dikembangkan
adalah seni rupa. Relevansi di SMA ditunjukkan dengan penjurusan yang
dilakukan, ternyata kriteria penjurusan telah menggunakan gabungan antara
prestasi dan minat. Kelompok SMK yang paling relevan dengan sektor
lapangan kerja adalah bengkel, pertanian dan bangunan,
4. dipandang dari segi efisiensi internal.
Efisiensi internal diukur dari jumlah keluaran, tahun siswa, putus sekolah,
mengulang, lama belajar, tahun siswa terbuang, tahun masukan perlulusan,
dan rasio keluaran/ masukan. Bedasarkan jumlah keluaran, teryata yang paling
tinggi adalah SMP dan paling rendah adalah SD. Dari tahun siswa yang
paling tinggi adalah pada tingkat SM dan paling rendah pada tingkat SMP.
Jumlah putus sekolah dan mengulang yang seharusnya nol yang berararti
sangat efiisien, ternyata paling mendekati adalah SD, untuk putus sekolah SM
dan tingkat SMP untuk me lungulang.
Bila dilihat dari lama belajar lulusan, maka tingkat SD memiliki lama belajar
yang paling tidak efisien yaitu 613, sedangkan lama belajar putus sekolah
adalah 3,33 untuk tingkat SD dan lama belajar kohort adalah SD. Dalam
kaitan dengan tahun siswa terbuang, ternyata yang terbesar ada pada tingkat
SD dan terendah pada tingkat SM. Bila dikaitkan dangan satuan biaya per
sekolah, maka jenis sekolah SM yang paling boros biayanya, sedangkan yang
paling tidak boros adalah SD.
B. Stuktur organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen.
Struktur organisasi dalam suatu instansi merupakan salah satu unsur yang penting,
karena struktur organisasi merupakan gambaran mekanisme kerja dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Adapun maksud dan tujuan pembentukan struktur
organisasi ini adalah untuk mengadakan pembagian tugas, wewenang dan
tanggung jawab, sehingga mempermudah pemimpin dalam mengkoordinasi dan
mengarahkan serta mengawasi karyawan.
Berikut ini gambar struktur organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen tahun
2010-2011.
III
TINJAUAN KHUSUS
A. Stuktur organisasi bidang Pendidikan Dasar .
Kepala Bidang DikdasDrs. TURDIYANTO, MM
Kasi TK/SD/SDLBDrs. SUWARDI, MM
Kasi Sarpras DikdasDrs. SUGENG PH, MM
STAF SEKSI:Dra. A SUDARMINAH, MsiSUTJINATINAHSUSILAWATIDrs. A. SAHID, MMSIGIT SUPRAPTO, S.PdEKO
Kasi SMPSUMARDI, S.Pd,M.Si
STAF SEKSI:Dra. WINARSIHPONIMAN, BE, S.PdSULARNINGSIHANDRI
STAF SEKSI:Th. ANIK KUSUMAWATISUMARDISUKARMINWARSITO ADI, ST
Adapun stuktur organisasi bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Sragen, adalah sebagai berikut:
B. Sistem dan prosedur kerja bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan
Kabupaten Sragen.
Berdasarkan peraturan Bupati Sragen nomor 22 tahun 2009 tentang penjabaran tugas
dan fungsi serta tata kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Dalam melaksanakan
tugasnya kepala dinas, sekretaris, kepala bidang, kepala sub bagian dan kepala seksi
serta kepala UPTD dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal dilingkungan
masini-masing dan antar satuan organisasi perangkat daerah serta dengan instansi
vertikal lain di lingkungan pemerintah kabupaten sragen sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya.
C. Jenis kegiatan
Sesuai dengan peraturan bupati sragen nomor 22 tahun 2009 pasal 11 “ Bidang
pendidikan dasar mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas pendidikan di
bidang pendidikan dasar yang meliputi kelembagaan, kurikulum, kesiswaan dan
sarana prasarana pendidikan TK/SD, TKLB, SDLB, SMP, SMPLB”
Dimana seksi TK/SD, TKLB/SDLB mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana, membagi tugas, memberi petunjuk dan menilai pelaksanaan kegiatan
bawahan di lingkungan seksi TK, SD, TKLB, SDLB serta mengelola kelembagaan
dan administrasi sekolah, kurikulum dan kesiswaan serta evaluasi belajar TK, SD,
TKLB, SDLB.
Seksi SMP dan SMPLB mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana,
membagi tugas, memberi petunjuk dan menilai pelaksanaan kegiatan bawahan di
lingkungan seksi SMP dan SMPLB serta mengelola kelembagaan dan administrasi
sekolah, kurikulum dan kesiswaan serta evaluasi belajar SMP dan SMPLB.
Sedangkan seksi sarana dan prasarana pendidikan dasar mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana, membagi tugas, memberi petunjuk dan menilai
pelaksanaan kegiatan bawahan di lingkungan seksi sarana dan prasarana pendidikan
dasar serta mengelola kegiatan atau subsidi atau bantuan sarana dan prasarana
pendidikan TK, SD, TKLB, SDLB,SMP dan SMPLB.
D. Jumlah tenaga kerja.
Jumlah tenaga kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen adalah 130 pegawai, yang
terdiri dari:
Bagian Plt Dinas Pendidikan : 01 Pegawai
Bagian Eselon III : 04 Pegawai
Bagian Eselon IV : 14 Pegawai
Bagian pengawas SMA : 02 Pegawai
Bagian pengawas SMP : 05 Pegawai
Bagian pengawas SMK : 04 Pegawai
Bagian PEP : 10 Pegawai
Bagian umum : 22 Pegawai
Bagian keuangan : 15 Pegawai
Bidang pendidikan menengah : 09 Pegawai
Bidang tenaga kependidikan : 04 Pegawai
Bagian tenaga pendidik TK/SD : 07 Pegawai
Bagian tenaga pendidik SMP/SMA : 07 Pegawai
Bidang kesetaraan : 02 Pegawai
Bidang olah raga dan kesenian pelajar : 07 Pegawai
Bidang PAUD : 03 Pegawai
Bidang pendidikan dasar : 14 Pegawai
E. Informasi yang digunakan .
Adapun informasi yang digunakan oleh bagian sarana prasarana bidang pendidikan
dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, antara lain;
Faktur pengiriman barang mebelair untuk SD.
Faktur pengeriman barang untuk pengadaan buku pengayaan,buku refrensi
dan buku panduan pendidik untuk SMP.
Laporan hasil pengecekkanlaboratorium IPA, laboratorium matematika,
pengadaan alat-alat olah raga, laboratorium IPS, Pengadaan alat-alat kesenian.
Laporan hasil pengecekkan pengadaan bukuperpustakaan SMP melalui DAK.
Rekapitulasi alokasi pengadaan barang DAK pendidikan jenjang sekolah.
Rekapitulasi pengiriman pengadaan buku- buku perpustakaan SMP.
Rekapitulasi pengadaan laboratorium IPA, laboratorium matematika,
pengadaan alat-alat olah raga, laboratorium IPS, Pengadaan alat-alat kesenian .
(sumber lampiran-lampiran )
F. Pengawasan.
Sebagai salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang kependidikan, Dinas
Pendidikan Kabupaten Sragen melakukan pengawasan terhadap kinerja para
pegawainya dengan cara Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Unsur-unsur
yang dinilai dalam DP3 yaitu:
1. Kesetiaan.
Dalam penilaian unsur ini atasan menilai tingkat loyalitas pegawai tehadap
instansi dimana ia di tempatkan. Seorang pegawai dituntut untuk mempunyai
tingkat kesetiaan atau loyalitas yang tinggi terhadap instansinya.
2. Prestasi.
Prestasi seorang pegawai dapat dilihat dari hasil kerja yang telah di lakukan
pegawai tersebut.
3. Tanggung jawab.
Unsur tanggung jawab dapat dinilai dari waktu yang di butuhkan dan cara
seoarang pegawai dalam menyelesaikan pekerjaanya.
4. Ketaatan.
Unsur ini dapat dinilai dari tingkat kerajinan dan kepatuhan pegawai terhadap tata
tertib yang telah diterapkan.
5. Kejujuran.
Unsur ini dapat dinilai dari sikap jujur yang dimiliki dan ditunjukkan pegawai
yang bersengkutan.
6. Kerja sama.
Kerja sama dapat dilihat dari kemampuan pegawai dalam berinteraksi atau
berhubungan baik dengan atasan, rekan kerja, bawahan serta dengan pihak luar.
Seorang pegawai dituntut untuk dapat bekerja sama dengan baik agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7. Prakarsa.
Prakarsa merupakan ide-ide, gagasan- gagasan serta inisiatif yang bagus yang
dimiliki oleh pegawai dalam memajukan instansi tersebut.
8. Kepemimpinan.
Unsur ini dapat dilihat dari cara memimpin atau cara mengkoordinasi pegawai
terhadap bawahannya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan laporan praktek kerja bisnis tersebut,penulis dapat mengambil
kesimpulan,antara lain:
1. Dinas pendidikan kabupaten sragen merupakan salah satu instansi pemerintah
yang melayani masyarakat di bidang kependidikan.
2. Suasana kerja di dinas pendidikan kabupaten sragen yang nyaman dan hubungan
antar pegawai yang baik mendukung meningkatnya kinerja secara keseluruhan.
3. Dinas pendidikan kabupaten sragen bertugas melaksanakan urusan pemerintah
daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dalam bidang pendidikan.
B. Saran-saran
Dari beberapa masalah yang muncul pada dinas pendidikan kabupaten sragen,penulis
ingin memberikan bebera pasaran, antara lain:
1. Dinas pendidikan kabupaten sragen sebaiknya lebih memperbaiki lagi citranya di
mata masyarakat. Hal tersebut dapat dapat dilakukan dengan cara memberikan
pelayan kepada masyarat lebih baik lagi, memberikan penjelasan dan pengertian
pada masyarakat, tidak mempersulit masyarakat dalam mengurus segala sesuatu
sehingga kepercayaan masyarakat lebih tinggi dan citra dinas pendidikan
kabupaten sragen dimata masyarakat menjadi lebih baik.
2. Kedisiplinan pegawai dinas pendidikan kabupaten sragen sebaiknya lebih
ditingkatkan lagi.
3. Masalah-masalah kecil yang terjadi pada instansi seharusnya secepatnya
diselesaikan agar tidak mengganggu pekerjaan lain.
DAFTAR PUSTAKA
Wiyono, Untung. 2009. Peraturan Bupati Sragen Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Penjabaran Tugas Dan Fungsi Serta Kata Kerja Dinas Pendidikan
Kabupaten Sragen. Sragen.
Giyadi. 2010. Profil pendidikan Kabupaten Sragen Tahun 2010/2011. Dinas
Pendidikan Kabupaten Sragen.