library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2011-2... · web viewancaman dari...
TRANSCRIPT
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Analisa Porter
Menurut Ward dan peppard (2002, p95), teori ini telah memberikan pengaruh
yang nyata dalam perencananaan strategi bisnis berbagai perusahaan selama 20 tahun
terakhir ini.
Lima faktor porter dapat dijelaskan sebagai berikut (wheelen and hunger,
2004, p61-p63):
1. Ancaman pesaing sejenis
Persaingan tersebut bertingkat dari industri yang kuat sampai industri yang
lemah. Ketika tingkat persaingan tinggi, keuntungan akan menjadi
cenderung rendah dan sebaliknya. Menurut porter tingkat persaingan
dipengaruhi oleh factor, yaitu: jumlah competitor. Tingkat pertumbuhan
industry, karakteristik produk, biaya tetap yang besar, kapasitas dan
hambatan keluar.
2. Ancaman masuknya pendatang baru
Masuknya pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi
perusahaan yang sudah ada.
3. Ancaman dari produk pengganti
Pada tingkat ancaman ini menjadi lebih tinggi maka keuntungan organisasi
akan menjadi rendah dan pelanggan akan berubah ketika harga produk
menjadi tinggi.
4. Kekuatan tawar menwar kembali
9
10
Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki, mampu mempengaruhi
perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan
pelayanan, serta mengadu perusahaan dengan pesaingnya.
5. Kekuatan tawar – menawar terhadap pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industry melalui kemampuan mereka
menaikan harga atau mengurangi kualitas produk barang atau jasa yang
ditawarkan
Gambar 2.1 Lima Persaingan Porter
11
2.2 PEST
Menurut Ward dan Pepard (2002, p70-p72) analisis PEST adalah analisis
terhadap faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi,
sosial, teknologi. PEST digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit
organisasi.
Arah analisis PEST adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi, dan menilai
strategi atau posisi arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide. Dimana analisis ini
dapat diambil suatu peluang atau ancaman baru bagi perusahaan.
1. Faktor Politik
Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah
hukum, serta mencakup aturan – aturan formal dan informal dari
lingkungan dimana perusahaan melakukan kegiatannya.
Contohnya :
• Kebijakan pada pajak.
• Peraturan tenaga kerja.
• Peraturan daerah.
• Peraturan perdagangan.
• Peraturan impor dan ekspor produk.
• Peraturan registrasi produk.
• Peraturan pada bea cukai.
• Stabilitas politik.
• Pemilu.
12
2. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi meliputi faktor yang mempengaruhi daya beli
pelanggan dan mempengaruhi daya tingkat biaya perusahaan.
Contohnya :
• Pertumbuhan ekonomi.
• Tingkat suku bunga.
• Standar nilai tukar.
• Tingkat inflasi.
• Krisis ekonomi global.
• Harga minyak mentah dunia.
• Harga bahan baku.
• Biaya pengiriman produk.
3. Faktor Sosial
Faktor sosial meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya
pangsa pasar yang ada. Contohnya :
• Tingkat pendidikan masyarakat.
• Tingkat pertumbuhan penduduk.
• Kondisi lingkungan sosial.
• Kondisi lingkungan kerja.
• Keselamatan dan kesejahteraan sosial.
• Tingkat kebutuhan hidup .
• Pengaruh budaya asing.
13
4. Faktor Teknologi
Faktor teknologi meliputi semua hal yang dapat membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi proses
bisnis.
Contohnya :
• Aktivitas penelitian dan pengembangan.
• Otomatisasi.
• Dukungan teknologi.
• Tingkat kemajuan teknologi.
• Ketergantungan terhadap teknologi.
• Tuntutan dalam persaingan.
2.3 Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)
Menurut Rangkuti (2006, p18), analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness)
dan ancaman (Threats).
Analisis SWOT merupakan analisis untuk
mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki internal
14
perusahaan dan mengkaji peluang dan ancaman dari eksternal
perusahaan.
1. S : Strengths
Merupakan keunggulan perusahaan yang menjadikan
kekuatan internal perusahaan.
2. W : Weakness
Merupakan kelemahan atau kekurangan dari internal
perusahaan.
3. O : Opportunities
Merupakan peluang perusahaan yang berasal dari luar
perusahaan atau eksternal perusahaan, memberikan peluang
kepada perusahaan untuk lebih berkembang.
4. T : Threats
Merupakan ancaman yang berasal dari eksternal perusahaan.
2.3.1 Matrik EFAS (External Strategy Factor Analysis Summary)
Menurut Rangkuti (2006, p22), sebelum membuat
matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih
dahulu faktor strategi eksternal, EFAS (External Factors
Analysis Summary). Berikut ini adalah cara-cara penentuan
faktor strategi eksternal (EFAS) :
15
Tabel 2.1 Contoh Matrik EFAS (External Strategy Factor Analysis Summary)
FAKTOR STRATEGI
EKSTERNAL
BOBOT RATING BABOT*
RATING
CATATAN
PELUANG
Total Peluang
ANCAMAN
Total Ancaman
TOTAL EFAS
Penjelasan :
1. Menyusun peluang dan ancaman dalam kolom 1.
2. Memberikan nilai bobot faktor dalam kolom 2, mulai dari
1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting).
Jumlah semua bobot tersebut tidak boleh lebih dari 1,00.
3. Menghitung rating dalam kolom 3, yang mempunyai skala
mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan kondisi perusahaan tersebut. Pemberian nilai
rating pada faktor yang bersifat positif yaitu peluang
(semakin besar peluang diberi rating 4, tetapi jika
peluangnya kecil diberi rating 1). Pemberian rating
ancaman adalah kebalikan, jika ancamannya sangat besar
nilai rating 1, sedangkan jika ancaman sedikit diberi rating
4.
4. Mengalikan bobot kolom 2 dengan rating di kolom 3,
kemudian hasil pembobotan untuk masing-masing faktor
yang nilainya mulai dari 4,0 sampai 1,0 pada kolom 4.
16
5. Pada kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor
pembobotannya dihitung.
6. Menjumlahkan skor pembobotan (kolom 4), untuk
memperoleh total nilai bagi perusahaan yang menunjukan
bagaimana perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor
strategi eksternalnya dan juga dapat digunakan untuk
perbandingan dengan perusahaan pesaing.
2.3.2 Matrik IFAS (Internal Strategy Factor Analysis Summary)
Menurut Rangkuti (2006, p24), setelah faktor-faktor
strategis internal suatu perusahaan di identifikasi, suatu table
IFAS (Interval Strategic Factors Analysis Summary) disusun
untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut
dalam kerangka kekuatan (Strength) dan kelemahan
(Weakness) perusahaan.
Tabel 2.2 Contoh Matrik IFAS (Internal Strategy Factor Analysis Summary)
FAKTOR STRATEGI
INTERNAL
BOBOT RATING BABOT*RATING CATATAN
KEKUATAN
Total Peluang
KELEMAHAN
17
Total Kelemahan
TOTAL IFAS
Penjelasan :
1. Menyusun kekuatan dan kelemahan dalam kolom 1.
2. Memberikan nilai bobot faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Jumlah semua
bobot tersebut tidak boleh lebih dari 1,00.
3. Menghitung rating dalam kolom 3, yang mempunyai skala mulai
dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan kondisi
perusahaan tersebut. Pemberian nilai rating pada faktor yang
bersifat positif yaitu kekuatan (semakin besar kekuatan diberi
rating 4, tetapi jika kekuatannya kecil diberi rating 1). Pemberian
rating kelemahan adalah kebalikan, jika kelemahannya sangat
besar nilai rating 1, sedangkan jika kelemahan sedikit diberi rating
4. Mengalikan bobot kolom 2 dengan rating di kolom 3, kemudian
hasilnya pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya
mulai dari 4,0 sampai 1,0 pada kolom 4.
5. Pada kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya
dihitung.
6. Menjumlahkan skor pembobotan (kolom 4), untuk memperoleh
total nilai bagi perusahaan yang menunjukan bagaimana
18
perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internalnya dan
juga dapat digunakan untuk perbandingan dengan perusahaan
pesaing.
2.3.3 Diagram SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)
Setelah mengetahui hasil EFAS dan IFAS, selanjutnya adalah
membuat diagram analisis SWOT.
Gambar 2.2 Diagram SWOT (Rangkuti, 2006, p19)
Penjelasan :
1. Kuadran 1
Merupakan dimana kondisi memiliki peluang dan kekuatan
sehingga perusahaan dapat memanfaatkan peluang dan
meminimalkan ancaman sehingga mendukung strategi
agresif.
2. Kuadran 2
PELUANG
ANCAMAN
KEKUATANKELEMAHAN
1Mendukung
Strategi Agresif
3Mendukung
Strategi Turn-Around
2Mendukung
Strategi Diversifikasi
4Mendukung
Strategi Defensif
19
Merupakan dimana kondisi mendukung strategi
diversifikasi yaitu menggunakan kekuatan untuk
meminimalkan ancaman dan memanfaatkan peluang.
3. Kuadran 3
Merupakan kondisi perusahaan menghadapi peluang yang
besar tetapi di lain pihak menghadapi kelemahan sehingga
mendukung strategi Turnround.
4. Kuadran 4
Merupakan kondisi perusahaan yang sangat tidak
menguntungkan, karena selain mempunyai kelemahan
perusahaan harus menghadapi ancaman sehingga
mendukung strategi defensif.
2.4 Pengertian Enterprise
Menurut (Bernard, 2005, p.55), Enterprise adalah area dari aktivitas dan
tujuan umum dalam sebuah organisasi, dimana informasi dan sumber daya lainnya
yang di pertukarkan. Enterprise biasanya terdiri dari komponen vertical, horizontal,
dan extended. Komponen vertikal (juga dikenal sebagai Line of bussiness atau
segments) adalah daerah kegiatan yang khusus untuk satu baris bisnis (misalnya,
penelitian dan pengembangan). Komponen horizontal (juga dikenal sebagai
crosscutting enterprise) adalah daerah yang lebih umum dari aktivitas yang melayani
beberapa baris bisnis. Extended components terdiri lebih dari satu organisasi
(misalnya, extranets dan supply chain).
2.5 Pengertian Enterprise Architecture
20
Menurut (Bernard, 2005, p.31), Enterprise Architecture merupakan praktek
kerja dan manajemen yang muncul yang ditujukan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan dengan memungkinkan mereka untuk melihat diri mereka sendiri dalam
hal holistik dan pandangan terpadu dari arah strategis, praktek bisnis, arus informasi,
dan sumber daya teknologi. Dengan mengembangkan pandangan yang terintegrasi
dari versi sekarang dan masa depan, perusahaan dapat lebih baik mengelola transisi
mencakup identifikasi tujuan-tujuan baru, kegiatan, dan semua sumber daya modal
dan manusia (termasuk teknologi informasi) yang akan meningkatkan keuangan baris
bawah dan misi kinerja.
Komponen Enterprise Architecture :
Enterprise Architecture = Strategy + Bussiness + Technology
Linking EA and Strategy
Menurut (Bernard, 2005, p.72) Kerangka kerja EA dan metodologi yang
mengatur dokumentasi EA dengan cara yang memungkinkan strategi untuk
mempengaruhi bisnis dan perencanaan teknologi dan pengambilan keputusan. Hal ini
penting terutama dalam dokumentasi pandangan EA di masa depan. Pada saat
identifikasi pertama perubahan apa yang diantisipasi dalam target strategi dan
inisiatif, dokumentasi berikutnya kegiatan usaha dan sumber daya teknologi dapat
diselesaikan sedemikian rupa untuk mempromosikan keselarasan, efisiensi, dan
efektivitas. Mendokumentasikan strategi melibatkan identifikasi tujuan, inisiatif , dan
hasil ukuran.
Strategic Goals
Ini adalah tujuan utama dari perusahaan. Tujuan strategis biasanya
memerlukan beberapa tahun untuk menyelesaikannya. Perubahan dalam
EA = S + B + T
21
tujuan strategis yang dibuat didalam respon bisnis internal dan eksternal dan
juga teknologi atau perubahan dalam hukum dan peraturan.
Strategic Initiatives
Ini adalah kegiatan bisnis dan teknologi, program, dan proyek-proyek yang
memungkinkan pencapaian tujuan strategis, sehingga mereka dapat
mempengaruhi arah yang diperlukan oleh perusahaan.
Strategic Measures
Ini adalah hasil tindakan yang mengidentifikasi ketika sebuah strategic
initiatives telah berhasil memenuhi strategic goal. Hasil tujuan menentukan
kapan suatu perusahaan mencapai misinya yaitu when it ’wins.
2.6 Linking EA and Business Planning
Menurut (Bernard, 2005, p.73)EA yang mendukung perusahaan secara
holistik, harus mengaitkan strategi, bisnis, dan teknologi. EA paling efektif jika secara
serentak mendukung perencanaan eksekutif top down dan pengambilan keputusan
dalam setiap LOB. Dengan cara ini, EA membantu untuk memastikan bahwa strategi
bisnis dan perencanaan teknologi bergerak maju. Dari perspektif bisnis EA
menyediakan konteks dan tujuan kebutuhan bisnis untuk diidentifikasi. Dari
perspektif teknologi, EA menyediakan strategi dan konteks bisnis untuk perencanaan
sumber daya.
2.7 EA as Program Management
Menurut (Bernard, 2005, p.33) Management Enterprise Architecture terdiri
dari:
Resource Alignment
22
Menggambarkan apakah sumber daya yang digunakan suatu perusahaan
sudah efektif dan efisien dalam mendukung strategi perusahaan.
Gambar 2.3 Resource Alignment
Standardized Policy
Menggambarkan kebijakan atau peraturan-peraturan yang harus ditetapkan
sebuah perusahaan.
Decision Support
Menggambarkan apakah SI/TI di dalam perusahaan sudah mendukung
pengambilan keputusan di setiap divisi dalam perusahaan.
Resources Development
Menggambarkan seberapa jauh perusahaan mengembangkan atau
meningkatkan sumber daya yang ada di dalam perusahaan.
2.8 EA Documentation Method
Menurut (Bernard, 2005, p.37)EA dokumentasi ini dicapai melalui enam
elemen dasar berikut: (1) sebuah dokumentasi kerangka kerja EA, dan (2) metodologi
implementasi yang mendukung (3) saat ini dan (4) arsitektur pada masa depan, untuk
pengembangan (5) dan rencana pengelolaan EA untuk mengelola transisi perusahaan
23
dari saat ini ke arsitektur masa depan. aAa juga beberapa area umum untuk semua
tingkat kerangka yang disebut sebagai (6) tantangan seperti yang ditunjukkan pada
gambar.
Gambar 2.4 Elemen EA
2.9 EA Documentation framework
Kerangka kerja dokumentasi EA mengidentifikasi ruang lingkup arsitektur
yang akan didokumentasikan dan membangun hubungan antara area-area arsitektur.
Ruang lingkup kerangka kerja direfleksikan melalui desain geometric dan area yang
diidentifikasikan untuk dokumentasi. Kerangka kerja membuat serangkaian
pandangan abstrak dari perusahaan melalui cara dokumentasi tersebut mengkoleksi
dan mengorganisasi informasi arsitektur. Sebuah contoh yang akan terus digunakan
adalah kerangka kerja yang memiliki bentuk kubik tiga dimensi yang menghubungkan
aspek yang berbeda untuk mendokumentasikan perusahaan yang abstrak.
24
Gambar 2.5 Dokumentasi Kerangka Kerja EA
2.10 EA Component
Menurut (Bernard, 2005, p.38)EA komponen adalah tujuan, proses, standar,
dan sumberdaya yang berubah mungkin memperpanjang enterprise-wide atau
terkandung dalam garis spesifik bisnis, contoh komponen termasuk sasaran
strategis dan inisiatif produk bisnis dan servis arus informasi, gudang pengetahuan
dan data objek, informasi sistem, software aplikasi, program sumber daya
perusahaan, dan situs web, suara data dan video jaringan dan mendukung infrastruktur
yang melibatkan bangunan, ruangan server, pengkabelan, dan peralatan kapital.
25
Gambar 2.6 Contoh Komponen EA
2.11 EA Current Architecture
Menurut (Bernard, 2005, p.40)Arsitektur perusahaan sekarang ini sedang
dalam tahap EA Component Current Architecture, ini kadang-kadang dimaksud
sebagai padangan “as-is”, tampilan saat pelayanan EA untuk membuat suatu
“baseline” penyimpanan dari sumber daya saat ini dan aktifitas yang
didokumentasikan dengan cara yang konsisten dengan pandangan masa depan EA jadi
itu analisis dapat dilihat kesenjangan. Memiliki tampilan yang akuran dan
komprehensif EA komponen adalah referensi penting untuk perencanaan proyek asset
manajemen dan investasi, pembuat keputusan, pada tampilan dari EA tersusun artefak
(dokumen, diagram-diagram, data, spreadsheet, gambar dan sebagainya) pada setiap
kerangka level, di mana menerima dalam sebuah EA online repository untuk
membuat suatu yang bisa digunakan oleh beberapa stakeholder kepentingan EA.
2.12 EA Future Architecture
Menurut (Bernard, 2005, p.41)Masa depan arsitektur dokumen
kebanyakan baru atau dimodifikasi EA komponen bahwa mereka
26
dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup kesenjangan kinerja yang ada
atau mendukung inisiatif strategi baru, kebutuhan operasional atau solusi teknologi.
Gambar 2.7 Pengendali Perubahan
Sebagai yang telah ditampilkan dalam gambar, arsitektur masa
depan mengarahkan di tingkat strategis yang baik dan tahap tektikal
dalam tiga cara: direksi baru dan tujuan, mengubah prioritas perusahaan,
dan teknologi-teknologi yang muncul. EA tidak dapat mencerminkan
perubahan pada masa depan arsitektur kecuali jika perusahaan itu memimpin
tim yang menyediakan perubahan direksi trategis dan tujuan, kalau tidak
garis bisnis manejer dan program menejer yang menyediakan proses perubahan bisnis
dan prioritas bahwa semua dibutuhkan untuk menyelesaikan tujuan baru,
dan kalau tidak mendukung/mengatur identifikasi staf teknologi dan
solusi para staf untuk bertemu pada kebutuhan bisnis yang baru. Gambar
Pengendali Perubahan masa depan arsitektur seharusnya mencakup perubahan
perencanaan kepada komponen EA dalam jangka dekat (perubahan taktikal pada
tahap lanjut 1-3 tahun), juga perubahan komponen EA bahwa dalam jangka panjang,
skenario operasi dapat dilihat dalam 4-10 tahun ke depan. Perencanaan ini
menggabungkan perbedaan pengarahan internal dan eksternal, serta dapat memberi
bantuan untuk mengidentifikasi kebutuhan dalam proses perubahan, sumber daya atau
27
teknologi yang dapat diartikan sebagai asumsi perencanaan masa depan, di mana
pengarahan perencanaan untuk komponen EA yang baru.
2.13 EA Management Plant
Menurut (Bernard, 2005, p.42)EA perencanaan manajemen artikulasi program
EA dan pendekatan dokumentasi. Rencana EA manajemen juga menyediakan
deskripsi saat ini dan masa depan untuk menampilkan arsitektur dan suatu rencana
urutan untuk mengolah transisi masa depan atau teknologi lingkungan operasi,
rencana EA manajemen meninggalkan dokumen penting untuk mewujudkan banyak
keuntungan dari sebagai manajemen program, bagaimana suatu perusahaan untuk
melanjutkan pemindahan dari arsitektur saat ini ke depan yang lebih spesial. Sumber
daya IT mendukung kunci fungsi bisnis yang dapat ditempatkan ulang atau di-
upgrade.
2.14 EA Planning Threads
Menurut (Bernard, 2005, p.42)Dokumentasi EA melibatkan urutan dari
aktifitas sekarang yang di dalamnya memiliki lima tahap kerangka. Urutan-urutan ini
melibatkan keamanan relasi IT, standar dan pertimbangan tenaga kerja.
Keamanan IT. Keamanan lebih efektif ketika itu adalah bagian integral dari
program manajemen EA dan metodologi dokumentasi. Suatu IT komprehensif
program fokus pada beberapa area yang melibatkan informasi, personel, dan fasilitas.
Standar IT. Satu dari kebanyakan fungsi yang penting dari EA adalah
menyediakan standar relasi teknologi pada semua tahap framework, EA seharusnya
menggambarkan kesepatakan internasional, nasional dan standar industri dalam
rangka untuk mem- promosikan pengunaan solusi non-proprietary EA komponen.
Peningkatan integrasi komponen EA, serta mendukung switch-out dari komponen
ketika dibutuhkan tenaga kerja IT.
28
Tenaga kerja IT. Perusahaan sangat mengharapkan sumber daya manusia yang
baik pada tenaga kerja mereka. Karena itu, kepentingan untuk memastikan relasi staff
IT, kemampuan dan kebutuhan latihan adalah sangat penting untuk diidentifikasi di
dalam Lines of Business (LOB) dan mendukung aktifitas pelayanan pada setiap tahap
frame work dan solusi yang sesuai direfleksikan pada saat ini dan masa depan
arsitektur.
2.15 EA Repository
Menurut (Bernard, 2005, p.45)EA Repository adalah sebuah situs web dan
database yang menyimpan informasi dan menyediakan link ke alat EA dan EA lain
sumber daya program.
2.16 The Structure and Culture
Menurut (Bernard, 2005, p.48)Struktur dan budaya penting untuk di masukan
dalam EA untuk secara akurat mencerminkan hakikat tujuan organisasi, proses, dan
struktur informal yang mempengaruhi pandangan saat ini dan masa depan dari
arsitektur.
2.17 EA Artifact
Menurut (Bernard, 2005, p.111)EA Artifact adalah Dokumentasi yang
mengambarkan komponen,termasuk laporan, diagram. Bagan. Tabel, arsip, video,
serta informasi yang tersimpan lainnya
2.18 Goal and Initiative
Menurut (Bernard, 2005, p.114)Kekuatan penggerak dibelakang arsitektur.
Tingkatan paling atas dalam kerangka EA³ yang mengidentifikasi arahan strategi,
target, and inisiatif perusahaan, dan menyediakan deskripsi yang jelas dalam
kontribusi IT yang akan membuat target-target tercapai. Perencanaan strategi dimulai
dengan sebuah pernyataan yang jelas dari tujuan perusahaan, dilengkapi oleh sebuah
29
pernyataan visi yang singkat untuk sukses. Ini diikuti dengan deskripsi dari arah
strategis perusahaan berbicara, skenario yang bisa terjadi, serta strategi kompetitif
yang akan memastikan tidak hanya survivability, tetapi keberhasilan dalam hal bahwa
perusahaan yang harus menentukan.
2.19 Strategic Plan
Menurut (Bernard, 2005, p.115)Adalah kebijakan tingkat tinggi dan
merencanakan dokumen yang digunakan sebuah perusahaan untuk mendokumentasi
arahan, stategi yang kompetitif, tujuan paling penting, dan memungkinkan program
dan proyek. Rancanagan strategi biasanya mencakup 3-5 tahun.
Sebuah rencana strategi adalah bagian dari Artifak EA yang seharusnya
menuntun arah tujuan perusahaan melebihi periode 3-5 tahun di masa depan dengan
menyediakan barang berikut, masing-masing yang artifak EA primitif.
Menyediakan sebuah visi dan misi perusahaan.
Mengembangkan arahan strategi yang cocok dengan tujuan perusahaan.
Membuat rangkuman hasil dari analisis SWOT.
Merangkum asumsi keadaan dan rencana untuk beberapa ‘konsep
operasional’. CONOPS Scenarios yang mendukung arahan strategi
perusahaan.
Mengembangkan Diagram CONOPS yang dalam setiap gambarnya
menangkap esensi dan peserta dalam skenario operasi saat ini.
Mengembangkan sebuah ‘General Competitive Stragegy’ untuk sebuah
perusahaan yang tidak terintegrasi dengan baik.
Identifikasi strategi tujuan yang akan menyelesaikan strategi yang
kompetitif dalam pencapaian tujuan.
30
Identifikasi strategi inisiatif dan sumber daya pendukung untuk inisiatif,
program yang terus-menerus atau pengembangan proyek yang akan
menyelesaikan setiap strategi tujuan.
Rangkuman hasil tindakan dari setiap strategi tujuan dan inisiatif,
menggunakan Balanced Scorecard atau pendekatan serupa.
2.20 SWOT Analysis
Strength, Weakness, Opportunity, and Treat analisis mengambil sebuah
tampilan holistik pada perusahaan dengan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang ketika dipetakan dapat mengungkapkan daerah untuk perbaikan dan
fokus. SWOT adalah salah satu dari aktivitas tercepat dalam performa perusahaan
mengembangkan sebuah stratgi rencana. Strategi SWOT ini melihat pada faktor
internal dan eksternal untuk menentukan daerah perusahaan yang seharusnya fokus
untuk meningkatkan survivability dan keberhasilan, serta daerah perusahaan yang
harus dihindari, atau dikurangi.
2.21 CONOPS and CONOPS Diagram
Menurut (Bernard, 2005, p.119)CONOPS Scenario merupakan konsep dari
skenario operasi adalah dokumen narasi yang menjelaskan bagaimana perusahaan
beroperasi saat ini atau akan beroperasi beberapa tahun dalam waktu yang diberikan
faktor-faktor tertentu internal dan eksternal menyatakan diidentifikasi dalam analisis
SWOT.
CONOPS Diagram adalah gambaran grafis tingkat tinggi tentang bagaimana
fungsi perusahaan, baik secara keseluruhan maupun area tertentu yang harus
diperhatikan.
31
2.22 Product and Service
Menurut (Bernard, 2005, p.122)Arsitektur dimaksudkan area pengaruh utama.
Tingkatan kedua dalam kerangka EA³ yang mengidentifikasi produk bisnis dari
perusahaan dan kontribusi teknologi untuk mendukung proses tersebut. Layanan
bisnis digunakan untuk proses sesungguhnya dan prosedur untuk menunjang
penyelesaian misi dan tujuan perusahaan, apakah untuk menyelesaikan sektor pribadi,
menyediakan layanan umum, pendidikan, menyediakan layanan kesehatan,
menyediakan perlindungan. Perencanaan strategi membantu dalam arahan dan
pengutamaan variasi layanan bisnis dan aktivitas pengiriman produk di dalam sebuah
perusahaan untuk memastikan mereka adalah perusahaan yang bergerak secara
kolektif dalam arahan yang strategis yang berangkat dari sebuah perencanaan strategi.
2.23 Business Process
Menurut (Bernard, 2005, p.300)Diagram proses bisnis menunjukkan rincian
dari suatu kegiatan, termasuk bagaimana setiap langkah dalam aktivitas berhubungan
dengan orang lain. Diagram B-4 mengikuti IDEF-0 teknik pemodelan untuk
menunjukkan masukan, kontrol, output, dan mekanisme untuk setiap langkah dalam
proses.
Gambar 2.8 Business Process Diagram
32
Input : barang/produk yang memicu aktivitas dan diubah, dikonsumsi,
atau menjadi bagiannya.
Control : aktivitas petunjuk atau regulasi; biasanya berupa indikasi
kapan/bagaimana sebuah proses akan dijalankan.
Output : hasil dari aktivitas produksi; alasan penyebab kenapa aktivitas
harus berlangsung.
Mechanisms : sistem, manusia, dan peralatan yang digunakan dalam
aktivitas.
2.24 Swimlane
Menurut (Bernard, 2005, p.299)Stakeholder menunjukkan diagram aktivitas
dimana orang yang kepentingan (orang-orang yang mempunyai kepentingan dalam
perusahaan) yang terlibat dengan lini proses bisnis, dan interaksi dengan lingkungan.
Diagram menggunakan format untuk mengatur jalur stakeholder dengan berurutan,
dan jangka waktu menurut kolom, kemudian membuat diagram dengan alur kegiatan
simbologi.
33
Gambar 2.9 Swim Lane Diagram Process
2.25 Use Case Diagram
Menurut (Bernard, 2005, p.322)Sebuah narasi kasus penggunaan bahasa
pemodelan (UML) format untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, konteks, orang
yang berkepentingan (aktor), dan aturan bisnis untuk interaksi mereka dengan sistem,
layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi sebagai solusi teknologi yang membutuhkan
perkembangan.
34
Gambar 2.10 Use Case Diagram
2.26 Data and Information
Menurut (Bernard, 2005, p.123) Komponen EA yang menggunakan data
perusahaan dan informasi yang di dokumentasikan pada tingkat data dan informasi
dari kerangka EA yang meliputi dokumentasi pada design, fungsi, dan pengelolaan
dalam sistem informasi, database, gudang pengetahuan, data mart.
2.27 Object State and Transition
Menurut (Bernard, 2005, p.306)Diagram keadaan transisi menggunakan notasi
dari bahasa pemodelan terpadu untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup objek
data tertentu. Diagram ini menunjukkan perubahan atribut, link, dan / atau perilaku
dari objek pesanan online yang merupakan hasil dari aktivitas sistem internal atau
eksternal yang memicu perubahan dalam tahapan.
35
Gambar 2.11 Object State and Transition
2.28 Data Model
Menurut (Bernard, 2005, p.308)Model data semantik dapat dikembangkan
dengan menggunakan metode terstruktur tradisional dan simbologi (diagram
hubungan entitas), atau satu dapat menggunakan metode object-oriented dan
simbologi, dari bahasa pemodelan terpadu (UML), yang menghasilkan kelas diagram.
Model data fisik yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana informasi
yang diwakili dalam model data logis adalah benar-benar diterapkan dalam sistem
informasi.
Gambar 2.12 Class Diagram
36
2.29 Activity and Entity
Menurut (Bernard, 2005, p.310)Matriks entitas/aktivitas pemetaan yang
dikembangkan oleh entitas data dipengaruhi oleh garis terkait kegiatan usaha. sering
disebut matric 'mentah' karena mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi yang
dilakukan pada data (membuat, membaca, memperbarui, menghapus) melalui proses
bisnis.
2.30 EA System and Application
Menurut (Bernard, 2005, p.126)Tingkat keempat dalam kerangka EA³
dimaksudkan untuk mengatur dan dokumen kelompok saat ini dari sistem informasi,
dan aplikasi yang perusahaan gunakan untuk menyampaikan kemampuan IT. Pada
lingkup ini juga dimana komponen yang menonjol dalam arsitektur berorientasi pada
layanan, sebagai aplikasi komersil interoperable secara meningkat yang
memungkinkan untuk perusahaan. Banyak modulasi aplikasi ini dapat menangani
seluruh garis bisnis yang ada atau kegunaan dari ‘back-office’. Sering merujuk
kepada sistem Enterprise Resourse Planning (ERP), aplikasi komersial ini mungkin
menawarkan modulasi dari kegunaan yang dapat disesuaikan untuk memungkinkan
sebuah perusahaan mengurangi jumlah keseluruhan aplikasi yang mereka operasikan
dan perawatannya.
2.31 System Communication
Menurut (Bernard, 2005, p.13)Sistem Interface Diagram dengan menyediakan
suatu deskripsi tentang bagaimana data yang dikomunikasikan antara sistem di
seluruh perusahaan, dan termasuk spesifik tentang link, jalan, jaringan, dan media.
2.32 System Data Flow
Menurut (Bernard, 2005, p.315)Sistem Data Flow Diagram yang lebih dikenal
sebagai 'Data Flow Diagram' dan dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam
37
suatu sistem yang pertukaran data, dan bagaimana pertukaran terjadi. SA-4 artifact
melengkapi B-4 Business Process Diagram, dan dapat terurai untuk menunjukkan
detail tambahan.
Menangkap dan menggambarkan fungsi sistem dan data mengalir di
antara mereka.
Dokumen sistem hirarki fungsional.
Tujuan utama adalah untuk:
a Mengembangkan deskripsi yang jelas mengenai arus sistem data
yang diperlukan yang input (dikonsumsi) dan output (yang
dihasilkan) oleh sistem masing-masing.
b Pastikan konektivitas fungsional selesai
c Dukungan tingkat
d Sesuai dekomposisi fungsional untuk detail tambahan
Apakah mitra sistem untuk B-4 Model Proses Bisnis (IDEF-0
diagram).
Gambar 2.13 System Data Flow
38
2.33 EA Network and Infrastructur
Menurut (Bernard, 2005, p.129)Ini adalah tulang punggung dari arsitektur.
Level kelima dan paling bawah yang dimaksudkan untuk mengatur dan
mendokumentasi tampilan suara, data, dan jaringan video saat ini dan masa depan
yang perusahaan gunakan untuk sistem tuan rumah, aplikasi, situs internet, dan basis
data. Level ini juga mendokumentasikan infrastuktur dari perusahaan. Tidak jarang,
sebuah perusahaan menentukan bahwa kemampuan IT tertentu adalah kritis untuk
kesuksesan perusahaan, dan di dalam lingkup iniarsitektur seharusnya mencerminkan
sumber daya yang sia-sia di lokasi berbeda seperti yang kemampuan ini dapat
lanjutkan untuk tersedia apabila sumber daya utama tidak tersedia.
Gambar 2.14 Network Connectivity Diagram